PERUBAHAN TRADISI LARUNG SESAJI DI KELURAHAN KARANGSARI, KECAMATAN TUBAN, KABUPATEN TUBAN TAHUN...

13
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 3, No. 3, Oktober 2015 409 PERUBAHAN TRADISI LARUNG SESAJI DI KELURAHAN KARANGSARI, KECAMATAN TUBAN, KABUPATEN TUBAN TAHUN 2008-2014 MUHAMMAD BISRUL ALFIN Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected] Septina Alrianingrum Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Secara umum suku Jawa adalah suku terbesar yang ada di Indonesia dan kaya tradisi yang hingga kini terus berjalan dan di lestarikan demi menghindari kepunahan. Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda terkadang menyesuaikan dengan daerahnya dan diantaranya menyesuaikan dengan kondisi geografisnya. Begitu pula Kelurahan Karangsari yang tinggal di daerah pesisir pantai di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban yang melahirkan tradisi atau budaya yaitu tradisi sedekah laut atau dikenal dengan larung sesaji Rumusan masalah penelitian iniyaitu 1) bagaimana perubahan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban tahun 2008-2014? 2) bagimana respon masyarakat terhadap tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban? Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah.Langkah awal yaitu mengumpulkan sumber-sumber terkait tentang perkembangan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari,sumber primer didapatdari dokumentasi panitia acara tradisi larung sesaji berupa gambar dan video, lalu hasilwawancara. Sedangkan sumber sekunder didapat dari buku- buku, majalah dan jurnal online, serta dokumen tentang pelaksanaan tradisi larung yang ditulis oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Tuban. Kritiksumber dilakukan untuk memilah sumber baik primer maupun sekunder yang terkait dengan perkembangan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari tahun 2008-2014. Proses intepretasi sumber digunakan untuk membandingkan sumber satudengan sumber lain sehingga di peroleh fakta sejarah mengenai perkembangan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari tahun 2008-2014. Tahap terakhir adalah historiografi yang menjadi hasil tulisan sebagai rekonstruksi semua fakta sejarah sesuai dengan tema penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan tradisi larung sesaji membawa perubahan fungsi yang awalnya pada tahun 2008 sebagai sarana ritual saja kini berkembang dan memiliki fungsi seperti hiburan, ekonomi, pendidikan serta sarana mempertahankan kebudayaan tradisi daerah. Dengan diadakanya tradisi larung sesaji setiap tahunya masyarakat Kelurahan Karangsari, merasa bangga dengan tradisi tersebut. Tradisi larung sesaji ini diharapkan sebagai salah satu warisan budaya tak nampak yang dapat yang berfungsi sebagai identitas daerah. Kata Kunci: Tradisi larung sesaji, perubahan Abstrac Javanese tribes is the biggest tribes in Indonesia with its rich culture which still practised and preserved to avoid lost. Each region has different tradition, sometimes depend on its geographical conditions. The Karangsari village is located in the beach front in Tuban district, Tuban regents. It has a tradition of sacrifice offering which conducted in the sea, known as larung sesaji. The research question in this study are 1) How is the change of larung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban district, Tuban regent in the year of 2008-2014? 2) How is the response of the locals to the larung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban district, Tuban regent? This study use historical methods of research. The first steps is to collect sources of information in accordance to larung sesaji tradition in Karangsari village. The primary sources of information are gathered by documentation of larung sesaji tradition which consist of pictures and videos, and also interviews. The secondary sources are gathered by books, magazines, online journal, and documents of larung sesaji tradition from Tourism Department of Tuban Regent. Source criticism is taken to filter both the primary and secondary sources in acccordance to larung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban district, Tuban regent in the year of 2008-2014. The source interpretation process is used to compare each source, which then gives the historical facts about the development of larung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : MUHAMMAD BISRUL ALFIN

Transcript of PERUBAHAN TRADISI LARUNG SESAJI DI KELURAHAN KARANGSARI, KECAMATAN TUBAN, KABUPATEN TUBAN TAHUN...

AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 409 PERUBAHAN TRADISI LARUNG SESAJI DI KELURAHAN KARANGSARI, KECAMATAN TUBAN, KABUPATEN TUBAN TAHUN 2008-2014 MUHAMMAD BISRUL ALFIN Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected] Septina Alrianingrum Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Secara umum suku Jawa adalah suku terbesar yang ada di Indonesia dan kaya tradisi yang hingga kini terus berjalan dan di lestarikandemimenghindarikepunahan.Setiapdaerahmemilikitradisiyangberbedaterkadangmenyesuaikandengan daerahnya dan diantaranya menyesuaikan dengan kondisi geografisnya. Begitu pula Kelurahan Karangsari yang tinggal di daerah pesisir pantai di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban yang melahirkan tradisi atau budaya yaitu tradisi sedekah laut atau dikenal dengan larung sesaji Rumusanmasalahpenelitianiniyaitu1)bagaimanaperubahantradisilarungsesajidiKelurahanKarangsari, KecamatanTuban,KabupatenTubantahun2008-2014?2)bagimanaresponmasyarakatterhadaptradisilarungsesajidi Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban? Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah.Langkah awal yaitu mengumpulkan sumber-sumber terkait tentang perkembangan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari,sumber primer didapatdari dokumentasi panitia acara tradisi larung sesaji berupa gambar dan video, laluhasilwawancara. Sedangkan sumber sekunder didapat dari buku-buku,majalahdanjurnalonline,sertadokumententangpelaksanaantradisilarungyangditulisolehDinasPariwisata KabupatenTuban.Kritiksumberdilakukanuntukmemilahsumberbaikprimermaupunsekunderyangterkaitdengan perkembangan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari tahun 2008-2014. Proses intepretasi sumber digunakan untuk membandingkan sumber satudengan sumber lain sehingga di peroleh fakta sejarah mengenai perkembangan tradisi larung sesajidiKelurahanKarangsaritahun2008-2014.Tahapterakhiradalahhistoriografiyangmenjadihasiltulisansebagai rekonstruksi semua fakta sejarah sesuai dengan tema penulisan sejarah. Hasilpenelitianmenunjukkanperkembangan tradisi larungsesajimembawaperubahanfungsiyang awalnya pada tahun2008sebagaisaranaritualsajakiniberkembangdanmemilikifungsisepertihiburan,ekonomi,pendidikanserta saranamempertahankankebudayaantradisidaerah.Dengandiadakanyatradisilarungsesajisetiaptahunyamasyarakat KelurahanKarangsari,merasabanggadengantradisitersebut.Tradisilarungsesajiinidiharapkansebagaisalahsatu warisan budaya tak nampak yang dapat yang berfungsi sebagai identitas daerah. Kata Kunci: Tradisi larung sesaji, perubahan Abstrac Javanese tribes is the biggest tribes in Indonesia with its rich culture which still practised and preserved to avoid lost. Each regionhasdifferenttradition,sometimesdependonitsgeographicalconditions.TheKarangsarivillageislocatedinthe beach front in Tuban district, Tuban regents. It has a tradition of sacrifice offering which conducted in the sea, known as larung sesaji.Theresearchquestioninthisstudyare1)HowisthechangeoflarungsesajitraditioninKarangsarivillage, Tuban district, Tuban regent in the year of 2008-2014?2) How is the response of the locals to thelarung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban district, Tuban regent? This study use historical methods of research. The first steps is to collect sources of information in accordance to larung sesaji tradition in Karangsari village. The primary sources of information are gathered by documentation oflarung sesajitraditionwhichconsistofpicturesandvideos,andalsointerviews.Thesecondarysourcesaregatheredbybooks, magazines,onlinejournal,anddocumentsoflarungsesajitraditionfromTourismDepartmentofTubanRegent.Source criticism is taken to filter both the primary and secondary sources in acccordance tolarung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban district, Tuban regent in the year of 2008-2014. The source interpretation process is used to compare each source, which then gives the historical facts about the development oflarung sesaji tradition in Karangsari village, Tuban AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 410 district,Tubanregentintheyearof2008-2014.Thelaststagesishistoriographyprocesswhichproduceawriting containing the reconstruction of all historical facts according to the theme. Theresultsshowsthedevelopmentoflarungsesajitraditionhaschangeditsmainfunctionasaritualin2008, which now has more funcitons such as entertainment, economy, education, and preserving locals tradition. With atradition ofholdingfloatanofferingeveryyearKarangsariVillagecommunity,feelproudofthattradition.Traditionfloatanof feringis expected as one of the invisible cultural heritage that can that serves as aregional identity. Keywords: Tradition larung sesaji, change PENDAHULUAN Larungsesajiadalahtradisimembuangatau melarung sesaji ke tengah laut.Pada prosesinya larung sesajidiusungparanelayandaripusatkampung nelayanmenujupantai,sementaraminiaturkapal dipanggulempatnelayanmuda,parasesepuhdan ratusan nelayan mengiringinya dibelakang. Sepanjang perjalanan menuju pantai para nelayan membaca doa-doa,kemudiansetelahsampaidipantaisesaji dimasukankeminaturkapaldandilarungkandi laut.Dalampelaksanaannyatradisiini,adasesaji yangdipakaiyakni:kepalakerbauyangdipasangdi tepilaut,kembangsetaman1,minaturbonekayang dipulas kembang boreh. Dalamtradisiyangsetiapsatutahunsekali dilakukanolehnelayandipesisirpantaiTuban memilikitujuanyangberagam.Karenapadadasarnya semuaadatkebiasaanatautradisi-tradisitersebut memilikinalarkebudayaanyang melatarbelakanginya,selainitujugamemilikimakna yang luhur bagi orang yang hidup di dalamnya.Tradisi larungsesajidiKelurahanKarangsari,Kecamatan Tuban,KabupatenTubanhinggasaatinimasih dilestarikan dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakatnelayandipesisirpantai.Haltersebut karenabanyakdarinelayanmenggangapbahwa tradisiinimerupakankegiatansakralyangharus dilaksanakansetiaptahunnya.Tradisitersebut diharapkanagarparanelayandianugerahihasillaut yang melimpah dan diberi keselamatan saat melaut. Berdasarkanpenjelasandiataspenulisakan mengambiljudulPerubahanTradisiLarungSesajiDi KelurahanKarangsari,KecamatanTuban,Kabupaten TubanTahun2008-2014sebagaibahanpenelitian. Untukmengembangkanpermasalahantersebut,maka diajukanpertanyaanmengenai,1)Bagaimana perubahan tradisi larung sesaji di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban tahun 2008-2014? 2)Bagimanaresponmasyarakatterhadaptradisilarung sesajidiKelurahanKarangsari,KecamatanTuban, Kabupaten Tuban? METODE Untukmengungkapkanpermasalahanyangakan ditelitipenulismenggunakanmetodepenelitian sejarah.Adaempattahapandidalammetode Penelitian Sejarah yaitu2 :

1Kembangsetamanadalahbunga-bungaanbiasanya terdidri dari bunga melati, mawar, kenanga. 2AminuddinKasdi,MemahamiSejarah,Surabaya:Unesa University Press, 2005), halaman. 10-11. 1.Heuristik Tahapawalinipenulisberhasil mengumpulkansumberprimer,berupasejarahlisan melaluiwawancaradenganbapakSumiransebagai sesepuhdesasebagaipemimpinacaratradisilarung sesaji.KemudiandenganbapakSelametnelayandi KelurahanKarangsari,yangkonsistenmelaksanakan tardisilarungsesaji.LaludenganBapakSumardi KasiSeniBudayaDinasPariwisata.Danlurah karangsariBapakHerySubagiyo,sertabeberapa ketuaRTdanRWdiKelurahanKarangsari.Sumber primer juga berupa video liputan berita yang disiarkan olehacaraBuletinJatimdistasiuntelevisiMetroTV danliputanberitayangdisiarkanolehacaraNet5 newsdistasiuntelevisiNetTVyangdidapatdari youtube.Kemudianhasildokumentasiacaratradisi larungsesaji berupafoto danvideoyang didapat dari panitia acara tradisi larung sesaji. Kemudian didukung sumber sekunder berupa hasilpenelitianskripsiyangberjudulRitualPetik LautDalamArusPerubahanSosialdiDesa Kedungrojo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Dan skripsidenganjudulBudayaPestaLautNadran SebagaiUpayaMelestarikanKearifanLokalDalam MengembangkanCivicCulture,yangdidapatdari internet.Lalutulisandariportalberitaonlineseperti Detik.com,Panturajatim.com,Sosialnews.com, Vivanews.co.id.Kemudianbukuupacaraadatdaerah sedekahlautKelurahanKarangsari,Kecamatan Tuban,KabupatenTuban,yangdidapatdariDinas Perekonomian Dan Pariwisata Kabupaten Tuban. 2.KritikKritikpadasumberprimerdilakukanpada hasilketeranganwawancaradengannarasumberdan sumbersekunderberupabukuupacaraadatdaerah sedekahlautKelurahanKarangsari,Kecamatan Tuban,KabupatenTuban.Kemudiandikorelasikan denganvideodanfotodokumenter.Datayang diperolehsetelahmelakukankritiksumberdapat dikatakan bahwa sumber berupa hasil wawancara dan bukuupacaraadatdaerahsedekahlautKelurahan Karangsari,merupakansumberyangautentik,karena adanyaketerkaitan dengan sumber berupa hasil video dan foto dokumenter acara tradisi larung sesaji. 3.IntepretasiSetelahdilakukankritikterhadapsumber-sumberyangtelahadadiperolehmakaselanjutnya dilakukaninterpretasiataupenafsiranterhadap sumber-sumbertersebut.Disinipenelitimencoba AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 411 menafsirkansumberyangadauntukdijadikan hipotesismenurutpeneliti,denganmembandingkan danmenyeleksisumber.Penafsirandilakukandan dipergunakanolehpenelitiuntukmenentukan faktadengantemapenelitianyangdihasilkandari proses intepretasi yakni: 1)PerubahantradisilarungsesajidiKelurahan Karangsari, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban. 2)Responmasyarakatterhadaptradisilarung sesajidiKelurahanKarangsari,KecamatanKota, Kabupaten Tuban. 4.HistoriografiHistoriografi,yaitutahappenulisansejarah. padatahapinirangkaianfaktayangtelahditafsirkan disajikansecaratertulis.Padatahapakhirpenelitian, setelah berhasil merekonstruksi sejarah sesuai dengan temamakahasilpenelitiandituliskansecra kronologissesuaidengantemaPerubahanTradisi LarungSesajidiKelurahanKarangsari,Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban tahun 2008-2014. PEMBAHASAN A.Sejarah Tradisi Larung Sesaji Pemujaanterhadaparwahatauroh merupakanbentukagamayangpertamabagi masyarakatJawa.Halinidikarenakanpemujaanroh telahadajauhsebelumadanyaagamaHindu,Budha, IslamdanKristenmasukdidalamlingkungan masyarakatJawa.Pemujaanterhadaparwahleluhur merupakankepercayaanyangsudahberkembang sejakmasaprasejarah.Hasil-hasilpenelitianyang dilakukan menunjukan pemujaan terhadap arwah atau rohsudahterjadipadamasaberburudan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.JauhsebelummasyarakatJawamengenal Islam,umumnyamerekatelahakrabdengan kebudayaanmerekasendiriyangkhasdengan animismedandinamismenya,sertawarisan kebudayaan dari agamasebelumnyayakni Hindu dan Budha.Kebudayaaninimemilikicirikhasyang sangathalusdanterbuka,sifatkhasyangsepertiini memungkinkanunsur-unsurdariluartidakbegitu kesulitanuntukmasukkedalamnya,melalui sinkretisasiatauakulturasi.Melaluicarainiajaran agamaIslamberprosesmenjadiagamadarisebagian masyarakatorangJawayangpadaawalnya dikembangkanolehparawali.Polaperkembangan yangsepertiini,IslamdiJawamemilikipulaciri khasnya.Banyakupacara-upacaradankegiatan ritualistikyangsebenarnyamerupakanproduk animisme,dinamisme,hinduisme,budhismeyang dipertahankan dan dibingkai dengan nilai Islam. SebelumkedatanganIslamkebudayaan Hindu-Budha memiliki pengaruh kuat dalam berbagai bidang.Misalnyapadasenibangunandanarsitektur suci,lalupeninggalankebudayaanberupatradisi ritual-ritualyangseringdilakukanoleh masyarakat.MasuknyaagamaIslammembuatagama Hindu-Budhamulaipudardanperlahan-lahan tergusur oleh agama Islam.IslamberkembangdiJawasejakabadke-XI Mmeskipunbelummeluas,haltersebutterbukti dengan ditemukannya inskripsi Fatimah binti Maimun diLeranGresik,yangberangkatahun475H (1082M), akan tetapi sejak akhir abad keXIVM dan abad-abad berikutnya Islam juga telah berkembang di ibukotaMajapahithinggamencapaipuncak kebesarannya.Halituterbuktidenganditemukannya nisan-nisankuburdiTroloyo,Trowulan,danGresik. BahkanmenurutberitaMa-huantahun1416M,di pusatMajapahitmaupundipesisirterutamadikota pelabuhantelahterjadiprosesIslamisasidansudah pula terbentuk masyarakat Muslim.3 Proses Islamisasi di Indonesia umumnya, dan diJawakhususnyatidakdapatdilepaskandari perananparapedagangIslam,ahli-ahliagamaIslam danrajaatauparapenguasayangtelahmemeluk agamaIslam.DiJawaparatokohpenyebarIslam abadkeXV-XVIMolehmasyarakatdikenalsebagai wali.Katawalisebenarnyakependekandari WaliullahyangberartisahabatataukekasihAllah yangmemilikipengetahuandalammasalahagama sangatmendalamdansanggupmengorbankanjiwa raganyademikepentinganIslam.Biasanyaparawali dianggapsebagaiorangyangdekatdenganTuhan, memilikikekuatangaibatausupranatural,memiliki kekuatanbathinyangkokohdibandingdenganfiqih dankalam.4SedangkanSunanberartisebutanuntuk penghormatansepertipadukayangmuliauntuk sebutan para wali Islam. Pembingkaianadatdantradisinon-Islam dengannilai-nilaiislaminiyangkemudian melahirkancirikhasIslamdiJawasebagaiIslam Kejawenatauyangseringdisebutsebagai Kejawen.Islamkejaweniniberkembangpesat manakaladipulauJawainibermunculankerajaan-kerajaanIslamsertaberalihnyapusat-pusatkerajaan kedaerahpedalaman,dimanasangrajayangnon-Islam kemudian berpindah mengikuti agama Islam. NamunpenyebaranIslamdiJawadilakukan denganpendekatansosio-theologisyakni mempertahankankondisimasyarakatdankondisi kepercayaan yang hidup dalam masyarakat dan sering menempuhcara-carapenyesuaiandiridenganalam pikiransertaadatkebiasaanyangtelah berlaku.Misalnyasepertikatapasauntukbulan masawaktuorangIslamberpuasayakniramadhan diserapdaribahasaSanksekertayakniupawasalalu jugasembahyanguntukibadahsholat.Haltersebut

3BadriYatim,SejarahPeradabanIslam,RajaGrafindo Persada. Jakarta, 1997. Halaman 197. 4TimPenelitidanPenyusunBukuSejarahSunanDrajat, PenyebaranIslamdiJawa,SejarahSunanDrajatDalamJaringan MasuknyaIslamdiNusantara,PT.BinaIlmuSurabaya,Surabaya, 1998. Halaman 31. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 412 dilakukanagarIslamlebihmudahditerimaoleh masyarakat. B.FungsiTradisiLarungSesajiSebelumTahun 2008 Tradisilarungsesajiyangdilaksanakandi KelurahanKarangsarimerupakantradisisakralyang diadakansetiaptahun.Dalampelaksanaannyatradisi larungsesajimemilikifungsisebagaisaranaritual ruwatan.RuwatdalambahasaJawasamadengan luwar,berartilepasatauterlepas.Sedangkandiruwat artinyadilepaskanataudibebaskan.Ruwatan merupakansaranapembebasan,danpenyucian manusia,atasdosanyaataukesalahanyang berdampak kesialan didalam hidupnya.Seseorangyangdianggapdalamhidupnya selalumengalamikesialan,makaorangtersebut dianggapterkenasukerta(dosadansial).Menurut kepercayaanmasyarakatJawabahwaseseorangyang terkenasukerta,orangituakanmenjadimangsa BataraKala5.Untukdapatmelepaskanatau membebaskanseseorangdariancamanBataraKala, maka orang tersebut harus menyelenggarakan upacara ruwatan.6 Dalamtradisilarungsesajimasyarakat Kelurahan Karangsari memaknai, tradisi larung sesaji sebagai sarana untuk melakukan ruwatan, hal tersebut dikarenakan ruwatan dan tradisi larung sesaji memilki tujuanyangsama,yakniuntukmembuangsial. MasyarakatKelurahanKarangsarimeyakinibahwa lautmerupakantempatuntukmembuang sial.Kehidupannelayansebagaipencariikandilaut ditakutkan secara tidak sengaja terkena sesuatu barang yangdapatmembawakesialan,dankesialanyang dibuang itu berpindah kepada nelayan.7 Dalampelaksanaanlarungsesajisebagai saranaritualruwatansesajimerupakansyaratutama yangharusada.Sesajimerupakanpersembahan kepada mahluk ghaib yang di anggap menguasai suatu tempat.Sesajiberfungsiagarketikadoa-doadan harapandipanjatkannantinyaakandapatdikabulkan dan terimaolehmahluk ghaibyang berkuasa. Tradisi larungsesajimerupakansalahsatubentukritual ruwatantradisionalmasyarakatdiKelurahan Karangsariyangberlangsungturun-temurundari nenek moyang.RitualTradisilarungsesajieratkaitannya dengankepercayaanmasyarakatterhadapadanya kekuatangaib.Dalamkehidupandiduniamenurut masyarakatJawadibagimenjadidua,yaitudunia nyatadanduniakasatmataatauduniagaib.Dunia nyata adalah dunia dimana manusia dapat melihat dan merasakandenganpancaindraatauduniayang

5Batarakalaadalah dewayangmelambangkanmalapetaka yang berwajah menyeramkan. 6Tradisi ruwatan jawa, www.karatonsurakarta.com, di akses tanggal 6 Agustus 2015 7Wawancara dengan Bapak Sumiran sespuh desa tanggal 4 agustus 2015. ditempatinyasaatini.Sedangkanduniakasatmata adalahduniayangtidakdapatdilihatdandirabaoleh pancaindra.Mahluk-mahlukyangterdapatdidunia gaibsamasepertiyangadadidunianyata,yaituada yang jahat dan ada yang baik.8 KepercayaanmasyarakatKelurahanKarangsari terhadapkekuatangaibsampaisekarangmasihada walaupunhampirsebagianmasyarakatKelurahan Karangsari beragamaIslam.Kepercayaanmasyarakat KelurahanKarangsariakanmahlukhalusataugaib tidakakanpernahhilang.Halinidikarenakan kepercayaantersebuttelahadasejaknenekmoyang merekadantelahmengakarkuatdalamkehidupan manusiasertatelahditurunkansecaraturun-temurun oleh generasi penerusnya.MasyarakatKelurahanKarangsaripercaya bahwaarwahdarileluhurtersebuttidakhilangtetapi tetap hidup dan tinggal bersama di sekeliling manusia danmenguasaihidupnya.9MasyarakatKelurahan Karangsari pada umumnya bersifat religius dalam arti melihatdanmenyadarikehidupaniniadayang menciptakan,sehinggaapapunyangdiberikanakan diterima.Apabilamasyarakatmenemukansuatu permasalahanyangdianggaptidakmasukakal,maka merekaakanberpalingkepadahal-halyanggaib untuk memecahkan masalah tersebut.10 KepercayaanmasyarakatKelurahanKarangsari terhadapkekuatangaibyangmempengaruhi keselamatanmerekasaatmelauttercermindalam bentukpelaksanaantradisirituallarungsesaji. Pelaksanaantradisilarungsesajibagimasyarakat Kelurahan Karangsari merupakan suatu keharusan hal inidikarenakandenganmelaksanakankegiatan tersebutmasyarakatnelayanakanterhindardari malapetaka saat melaut.Masyarakatmeyakinitradisilarungsesajijika dilaksanakanakanmenambahberkahdanakan memberipanenikanyangmelimpah.11Menurut masyarakat Kelurahan Karangsari, ritual larung sesaji pernahditiadakankarenadianggappemborosan, akibatnyaterjadimusibahmenimpaparanelayan.12 Hasiltangkapanikanmenurun,danseringterjadi cuaca buruk yang mengakibatkan masyarakat nelayan setempattidakdapatmelaut,sehinggapenghasilan mengalami peceklik. Setelah itu para nelayan bersama perangkatdesamengadakankembalirituallarung sesaji dan berlangsung hingga kini.

8Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan. Halaman 103. 9R. P Soejono, Sejarah Nasional Indonesia Jilid 1, Jakarta, Balai Pustaka. 1992,Halaman 210. 10Koentjaraningrat,KebudayaanJawa,Jakarta,Balai Pustaka, 1984. Halaman 256. 11NgalapBerkahNelayanPanturaTubanLarungSesaji, www.detik.com, diakses tanggal 20 April 2015, pukul 19.00 WIB. 12Wawancara dengan Bapak Sumiran sesepuh desa, tanggal 20 April 2015. AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 413 C.ProsesiTradisiLarungSesajiSebelumTahun 2008 1.Tahap Persiapan Tradisilarungsesajimerupakantradisiyang sudah berlangsung sejak dahulu, yang diwariskan dari generasikegenerasi.Dalampelaksanaanyasampai tahun2007,tradisilarungsesajimasih mempertahankanbentuktradisilama.Pelaksanaan tradisi larung sesaji dilaksanakan padapadahari rabu pon,ataurabukliwonbulansapar.Tradisiini dilaksanakan selama dua hari, hari pertama digunakan untuk persiapan dan di hari kedua untuk pelaksanaan. Diharipertamapadapukul07.00WIB, dilakukanpenyembelihanhewankurbanberupa kerbau,kerbaudisembelihdandiambilkepalanya untuksesajiutamaatauyangdisebutbekakak. Kemudiankepalakerbaudisimpandiruangan didalamtempatpelelanganikan,dandiberigaram, serta arang, agar tidak menimbulkan bau busuk saat di gunakanpadaesokhari.Sedangkanbagiantubuh kerbau yang lain dimasak secara bersama-sama untuk dijadikansesajikecil(sajencilik).Orangyang bertugasuntukmempersiapkandanmemasaksesaji keciladalahparaibu-ibu,istrinelayan,dalamtradisi larungsesajisebagianbesartugasmempersiapkan makanandilakukanolehistrinelayankarena perempuandiaggaplebihpintardalammemasak dibandingkandenganlaki-laki.Selainmemasak dagingkerbauuntukdihidangkansebagaimakanan, paraibu-ibujugadiberitugasuntukmempersiapkan jajanpasarberupabuah-buahan,kuedanmakanan kecil lainya sebagai sesaji kecil.13 Sedangkanparanelayanlaki-laki mempersiapkansesaji-sesajilainsepertikemenyan, jajanpasar,kembangsetaman,boneka,danminiatur kapal. Selanjutnya pada malam hari pada pukul 19.00 WIB,seluruhwargamasyarakatKelurahan Karangsarisecarabersama-samaberkumpuluntuk mengadakanselamatandipesisirpantaitepatnyadi tempatpelelanganikan.Selametandilakukandengan tujuanuntukberdoaagarpelaksanaantradisilarung sesaji di pagi harinya diberi kelancaran, dan tidak ada kendala apapun. Selametan berakhir pada pukul 20.00 WIBkemudiandilanjukandenganmelekantujuan melekanadalahuntukmengkondisikandanfinal checkpelaksanaanacara,selainitujugauntuk menjagaberbagaimacambarangyangsudah dipersiapkanuntuktradisilarungsesajiyangdi tempatkan di tempat pelelangan ikan. Padapukul24.00WIBkegiatandilanjutkan denganritualpagardesa.Kegiatanpagardesa merupakanritualuntukmembentengisuatudaerah agarmahlukyangberniatjahattidakmasukdesa. Ritualpagardesainimenggunakankemenyanyang dibakar saat sesepuh berdoa, dan bunga setaman yang disebarditepipantai.Ritualpagardesainihanya

13Wawancara dengan Bapak Sumiran sesepuh desa pada tanggal 16 April 2015 dilakukan oleh sebagian orang yang paham mengenai ritualini,biasanyadilakukanolehsesepuh,dan beberapa nelayan yang menemaninya.14 2.Tahap PelaksanaanPadaharikeduamerupakanpuncakdari kegiatan tradisi larung sesaji, dalam pelaksanannya di pagi hari ibu-ibu mempersiapkan kembali sesaji-sesaji yang digunakan sebagai hidangan dalam tradisi larung sesaji.Dipagiharipukul07.00WIB,paraibu-ibu memastikanbahwasesaji-sesajiyangdigunakan sudah siap untuk di gunakan. Kemudianpadapukul08.00WIBpara nelayanberkumpulditempatpelelanganikanuntuk bersiapmembawakepalakerbauuntukdiarak kelilingdesa.Padapukul08.30WIBarak-arakan dilkukan,dimulaidaritempatpelelanganikan, menujuperkampunganwargadanberkahirditepi pantai.Setelahbekakaksampaiditepipantai kemudianbekakakkepalakerbaudipasangdiatas pohonsiwalanyangdiberinamasimancunglalu sesajiberupakepalakerbaudinaikanolehsejumlah pemuda desa dan sesepuh. Setelahsesajikepalakerbauterpasang, kemudiansesepuhdesamembacadoayangberisi harapandanpermintaanagardiberiberkahdan keselamatan saat melaut. Kemudian sesaji lain berupa makananberupaayampanggang,jajanpasar,dan bonekaditaruhdalamminiaturkapalyangkemudian dilarungkanketengahlaut.Setelahkegiatan pelarungankemudianparanelayanmelakukanacara gelut pathol yang jugameruapakan sebagai rangkaian kegiatan inti pada tradisi larung sesaji.15 3.Tahap PenutupanSetelahpertandingangelutpatholselesai, kegiatanintipadatradisilarungsesajidinyatakan selesai. Selanjutnya dilakukan acara hiburan, sebelum tahun2008hiburanpadatradisilarungsesajiadalah tayubhalinikarenahiburantayubsudahdilakukan sejak dulu dan menjadi ciri khas hiburan tradisi larung sesaji.denganberlangsungnyahiburantayubmaka tradisi larung sesaji pun dinyatakan berakhir.16 D.Prosesi Tradisi Larung Sesaji Tahun 2008-2014 1.Tahap PersiapanUpacaratradisilarungsesajimerupakan tradisiyangrutindilaksanakansetiaptahun.Dalam haripenetapanpelaksanaanawalnyaselalurutin dilaksanakanpadahariRabuPon,atauRabuKliwon BulanSapar.Namunsetelahtahun2008,terjadi perubahanpadapenetapanharipelaksanaannnya menjadibebas,bisadilaksanakandihariapapun.

14Wawancara dengan Bapak Sumiran sesepuh desa pada tanggal 16 April 2015 15Wawancara dengan Bapak Sumiran sesepuh desa pada tanggal 16 April 2015 16Wawancara dengan Bapak Sumiran sesepuh desa pada tanggal 16 April 2015 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 414 Seminggu sebelum acara diadakan, warga masyarakat KelurahanKarangsaribesertaaparatkelurahan membentukpanitiakhususagarpadawaktu melakukanpersiapandanjalannyaprosesupacara berjalanlancar.UpacaralarungsesajidiKelurahan Karangsari dilakukan selama dua hari, di hari pertama digunakanuntuktahappersiapanlarungsesajidan hari kedua pelaksanaan ritual tradisi. Dalampersiapanawaltradisilarungsesaji adalahuntukmempersiapkansesaji-sesajiyang digunakan.Haripertamapukul07.00WIB,kerbau disembelih dan diambil kepalanya untuk sesaji utama, sedangkanbagiantubuhkerbauyanglaindimasak secarabersama-samauntukdijadikansajencilik (sesajikecil)yangnantinyaakandimakanbersama-samawarga dan diperebutkan saat sesaji dilarungkan. Bagian tubuh kerbau juga digunakan untuk selametan bersama,yangdilakukanolehlurahKarangsari bersamamasyarakatyangberkepentinganmelakukan selamatandipesisirpantai.Ritualiniakan dilaksanakantepatnyaditempatpelelanganikan, yangbiasanyadigunakansebagaitempatberkumpul nelayan.Parapanitiaselanjutnyamempersiapkan sesaji-sesajilainsepertikemenyan,jajanpasar, kembangsetaman,boneka,makanan-makanandan kapalkecilyangdigunakanuntukmelarungsesaji ditengah laut. Padamalamharipukul19.00WIB,seluruh wargamasyarakat Kelurahan Karangsari mengadakan selamatan kedua di kantor kelurahan, tujuannya untuk berdoa agar esok hari pelaksanaan tradisi larung sesaji diberikelancarandankeselamatan.Padaacara selamatanacaradipimpinolehLurahKarangsaridan doadipimpinolehtokohagamasetempat.Setelah selametanmasyarakatKelurahanKarangsari melakukanmelekan.Tujuanmelekaninidiadakan untuk mempersiapkan acara pada esok harinya seperti mendirikanpanggungtempatacarapenutupandan hiburansertasebagaifinalchekpelaksanaanacara tradisi larung sesaji. Padapukul24.00WIBacaradilanjutkan dengan pagar desa, setelah itu pada pukul 01.00 WIB paranelayanbergantianuntukberistirahatditempat pelelangan ikan. Pada pagi harinya pukul 07.00 WIB, diharikeduaseluruhmasyarakatKelurahan Karangsarimelakukankegiatankebersihanmassaldi sekitarpesisirpantaitempattradisilarungsesaji dilakukan.Setelahacarabersihdesaselesaipada pukul08.00WIB,acaradilanjutkandengan mempersiapkansesajiyangdigunakanseperti memasakayampanggangdanmakanan-makanlain yangdigunakandalamacara.Biasanyatugas memasakdilakukanolehparaibu-ibuistrinelayan, sedangkanparanelayanlainmempersiapkansesaji lain yang akan digunakan. 2.Tahap PelaksanaanHarikeduamerupakanpuncakdarikegiatan tradisilarungsesaji.Padapukul08.00WIBdihari keduasesajiberupabekakakdiarakbersamawarga masyarakatkelilingdesa.Sinomanyangumumnya terdiridariempatlelakiperjakamemikulbekakak diatastempatmengusungyangterbuatdaribambu dan ada beberapa perempuan yang turut serta di depan arak-arakansambilmengenakanbusanaadatdaerah atauberdandanalapakaianJawayangbiasanya digunakan oleh sinden.Selanjutnyabekakakdiarakkeliling kampung,sembariwargamasyrakatbernyanyidan berjogetbersamakarenaadairinganmusikdari pengerassuarayangdipakai.Padatahun2009dalam pelaksanaaanarak-arakanditambahkankesenian barongsaiuntukmemeriahkanacaraarak-arakan. Penggunaanbarongsaidiawalipadatahun2009 karenaadausulanwargamasyrakatuntukmembuat kegiatanlarungsesajikhususnyaarak-arakanlebih menarik.17 Pertunjukan barongsai pada acara arak-arakan tradisi larung sesaji Sumber : siaran berita Metro tv news di stasiun televisi Metro TV pada tanggal 8 Oktober 2014 Padasaatarak-arakanberlangsungpanitia pelaksanaantradisilarungsesajijugamelakukan woro-woroyaituajakankepadamasyarakatuntuk turutsertamemeriahkantradisilarungsesaji.Setelah bekakakselesaidiarakkelilingdesa,selanjutnya sesepuhmemukulkentongansebagaipenandabahwa tradisilarungsesajiakansegeradimulai,dan masyarakatdimintauntuksegerabersiap mengikutinya.Kemudiansetelahituarak-arakan dibawaketepipantaiuntukdigantungdisi mancung(namapohonsiwalanyangberadaditepi pantai). Sesajiberupabekakakdinaikkankeatasoleh sejumlahperjakadansesepuhadat.Setelahbekakak terpasangdiatassimancung,sesepuhdesamembaca doadanmemberitahukepadamasyarakatbahwa bekakakadalahsebagaisesajipokokyangsakral, tidak boleh sampai terjatuh, dan diambil dan dibiarkan sampaimenjadi tulang belulang.Bekakakatau kepala kerbaudibiarkansampaimenjaditulangbelulanghal tersebutdiyakinibahwapenguasalautsudah mengambil sesaji. Setelahbekakakselesai digantung dan diikat ditiangpohonsiwalan(simancung),selanjutnya sesepuhmembukaacaralarungsesajidan

17Wawancara dengan Bapak Sumiran sesepuh desa pada tanggal 16 April 2015 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 415 menjelaskantentangmaksuddantujuandiadakannya larungsesaji.Selanjutnyasesepuhmenyerahkan kepadatukangtanduk(seseorangyangbertugas membacaurutanacaratradisilarungsesaji,dan memimpin doa). Doa yang dibaca olehtukang tanduk adalahdoayangdipanjatkankepadaTuhanYang MahaEsadanuntukmemberihormatkepadaNabi KhidiryangdisebutjugabagindaKhilirsebagai penguasalaut.SertamenghormatiKanjengSunan Kalijagayangdianggapselalumenjagakeselamatan masyarakat, khususnya bagi warga nelayan. Dalampengucapankalimatyangdiucapkan saatmembawakan acaralarung sesajiyang dilakukan olehtukangtandukmenggunakanlogatbahasaJawa yangdigunakanolehmasyarakatKelurahan Karangsarisehari-hari.Sedangkandoadiucapkan tetap dalam bahasa Arab.Selanjutnyasetelahtukangtandukselesai membacadoa,sesajigedheatausesajipokokyang terdapatdalamminaturkapaldipersiapkanuntuk dilarungkan.Sesepuhbersamasinomanmenggotong minaturkapalyangberisi,jajanpasar,ayampanggang danberbagaimakananlainuntukdilarungkandilaut. Setelahsesajigedhedilarungkanbiasanyawarga masyarakat berebut untukmengambil sesaji kecil untuk dimakan bersama-sama. Setelah kegiatan inti ritual larung sesaji tukang tandukmemberikanacarakepadasesepuhdesauntuk dilanjutkankecaraberikutnya.Dalamacaratradisi larung sesaji yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Karangsariadasebuahpertunjukanpermainanyang sudahmenjaditradisiuntukdijalankandanseolah menjadi satu kesatuan dengan tradisi larung sesaji yakni pertunjukan gelut pathol.Gelutpatholadalahsuatupertandingangelut adukekuatansatulawansatudengancaramemegang taliyangdiikatpadapinggangkeduapemaingelut pathol.Selanjutnyaparapemainberusahauntuk membanting lawan dengan cara adu pundak (adu bahu), danmelakukandorongandanbantingan,barangsiapa yangterjatuhdanterbantingmakaakandinyatakan sebagaiyangkalahdandanpemainyangmembanting dinyatakan sebagai pemenang.Permainangelutpatholinidianggapsebagai salahsatubentukpertunjukanyangharusadadalam tradisilarungsesaji.Dalampelaksanaangelut patholterdapatBotohyakniseorangketuakelompok gelutpatholyangbertugasmengaturpemaindari kelompoknyauntukbertanding.DanadaJagoyaitu sebutanbagipemaingelutpatholyangakan bertanding.MasyarakatKelurahanKarangsari menganggapbahwasetiapnelayanlaki-lakiharus memiliki kekuatan yang kuat.Pekerjaan menjadi nelayan adalahpekerjaanyangberatdanmembutuhkanfisik yangkuat,makadariitugelutpatholadalahsalahsatu pertunjukanyangdianggapsebagisimbol.Pertunjukan gelutpatholbahwaanaklaki-lakidikatakankuatsecara fisikdanmampumelakukanpekerjaanyangberat sebagai nelayan.18 1.Tahap Penutupan Setelahrangkaiankegiatanintipelaksanaan tradisilarungsesajiselanjutnyasesepuhdesa memberitahukanbahwakegiatanselanjutnyaadalah hiburan.Dalamperkembangannyadiawalipada tahun2008,nelayanbisamenikmatiatauturutserta mengikutiparadeperahuhias.19Diadakannyaparade perahuhiasnelayanadalahgunamenyemarakkan tradisilarungsesaji,sekaligussebagaihiburanbagi paranelayanKelurahanKarangsari.Paradeperahu hiasyangdilakukanolehmasyarakatKelurahan Karangsari dalammenyemarakan tradisi larungsesaji dilaksanakanbegitumeriah,perahu-perahunelayan dihiasdandicatbegitumenarik,sertadiberibendera warna-warni yang menambah keindahan hiasan kapal. Dalampelaksanaanparadeperahuhiasini jugadimanfaatkanolehnelayansebagaimomentum untukmemperbaikikapalyangbiasanyadigunakan untukmelautsehari-hari,denganadanyaparade perahuhiasini,nelayansesekalimemperbaikidan membuatkapalnyalebihbaikkarenapadahari-hari bisanelayan hanyamemperbaikikapalnyajikadirasa sudah rusak berat.Setelahparadeperahuhiasselesaipara nelayanmenepikanperahuhiasnya.Danselanjutnya akandilanjutkandenganlombabalapperahujatan. Lombabalapperahujatanmerupakanperlombaan balapperahusampandenganrutebolak-balik,dan yangpalingcepatdinyatakansebagaipemenang. Lombabalapperahujatandilakukandaritempatsi mancungataupohonsiwalantempatpeletakan bekakakmenujukePantaiBom,pantaiyangterletak disebelahbaratKelurahanKarangsariyangberjarak kurang lebih sekitar 400 meter. Lombaperahu balap jaten dilakukan sebagai penutupparadeperahu,dalamlombabalapjaten pemenangpertandinganakanmendapatkanhadiah berupauang,dengantujuandapatdigunakanuntuk memperbaikikapalataumembeliperalatan melaut.Setelah kegiatan selesai masyarakat Kelurahan Karangsariselanjutnyadisuguhihiburanberupa pertunjukanlagentayub,pertunjukaninidiadakan karenasesuaiseleramasyrakatKelurahanKarangsari yang menyukai pertunjukan tradisional lagen tayub.20 Dalam pertunjukan tayub bisanyadiusulkan olehparaorang-orangtuadandewasayangpada Jamannyapertunjukantayubinisangatpopulerdan digemari.Dalampertunjukantayubbiasanyaada seorangwanitayangdisebutsindenyang menyanyikan lagu-lagu Jawa sambil menari, kesenian tayubbiasanyalebihdisukaiorang-orangtua,karena

18WawancaradenganBapakSumiransesepuhdesapada tanggal 16 April 2015.19WawancaradenganBapakTasmuriketuapanitiaacara tradisi larung sesaji tahun 2008 pada tanggal 21 April 2015 20Wawancara dengan Bapak Tasmuri ketua panitia acara tradisi larung sesaji tahun 2010, tanggal 21 April 2015 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 416 padaumumnyanyanyianyangdigunakanmerupakan lagu-lagujamandulu.Penggunaantayubpadatradisi larungsesajisudahdilakukansejakdulu,tayub dianggapmenjadihiburanpertunjukanyangmenarik dansudahmenjadikesenianyangpopulerbagi masyarakatKelurahanKarangsari.Padaumumnya keseniantayubinilebihdisukaiolehparanelayan yang berusia tua, hal tersebut terlihat dari antusiasme orang-orangyangberumurtualebihbanyak melihatnya dan para anak muda lebih suka berkumpul bersama di tempat yang lain untuk menimati makanan yang disediakan panitia tradisi larung sesaji. Padatahun2009menjaditahunawalkesenian tradisionaltayubtidaklagidigunakansebagaihiburan penutuptradisilarungsesaji.21Paramasyarakat KelurahanKarangsariyangsemakinberkembangdan mengikutiperkembanganJamanlebihtertarikdengan hiburanyanglebihpopulerpadajamannya.Perubahan dilakukandilakukanpadahiburantradisilarungsesaji yangdaritahunketahunmenggunakantayubsebagai hiburankurangdiminatidandisukai.Hiburanmemiliki hubunganyangeratdenganpelaksanaantradisilarung sesaji,hiburanmerupakandayapikatbagipara masyarakatuntukmengikutidanterusmenjalankan tradisilarungsesaji.SeiringperkembanganJaman penggunaankeseniantayubdalamtradisilarungsesaji menjadimonotandanmembosankansehingga berdampakpadaantusiasmewargamasyarakatuntuk mengikuti tradisi larung sesaji22. Menurunnyaantusiasmewargamasyarakat KelurahanKarangsariberakibatburukpada pelestariantradisilarungsesaji.Mengenaibudaya luhuryangakanmengalamiancamanpada pelestariannya dan jugakegiatan sakralyang diyakini masyarakatKelurahanKarangsariterancamuntuk ditinggalkanjuga.Dalammenyikapihaltersebut panitiapelaksanaanacaratradisilarungsesajimerubahacarahiburanpadatradisilarungsesaji, perubahantersebutgunakembalimeningkatkan gairah masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan tradisi larung sesaji.Dalam beberapa tahun hiburan selalu diganti sepertipadatahun2009-2010yangmenggunakan hiburan wayang kulit dalam pelaksanannya.23 Wayang kulitdianggapmemilikidayatariktersendiridalam pelaksanaannya.Wayangkulitdianggapmemiliki pesanmoraldalampertunjukannya.Pesanmoral dalampertunjukantradisiwayangkulitdiharapkan mampumemberikanpendidikantersendirikepada masyrakat Kelurahan Karangsari. pertunjukan wayang kulitjugasebagaihiburanyanglebihmenarikdan tidakmembosankan,sekaligusmembuatadanya perubahanagartidakmonotandalampemberian hiburan pada tradisi larung sesaji.

21Wawancara dengan Bapak Tasmuri ketua panitia acara tradisi larung sesaji tahun 2008 pada tanggal 21 April 2015 22Ibid23IbidHiburanwayangpadatradisilarungsesaji berlangsungselamaduatahun.Selanjutnyahiburan wayangdigantidenganhiburanorkesmelayupada tahun2011-2012.24Hiburanorkesmelayudiambil karenaorkesmelayumerupakansalahsatuhiburan musikyangsangatpopulerpadamasyarakatpantai utaraJawa.Digunakannyahiburanorkesmelayu sangatberimplikasibesarpadatradisilarungsesaji. Masyarakatsangatantusiasmenghadiritradisilarung sesajihaltersebutmembuktikanbahwahiburanpada tradisilarungsesajimerupakansalahsatucarayang efektifuntukmelestarikankebudayaan.Pengemasan tradisi larungsesaji dengan caramemberikanhiburan yang menarik jugamembuat pendanaan tradisi larung sesajitebantukarenadenganmenariknyaacara membuatmasyarakatberbondong-bondonguntuk datang menyaksikan.Pelaksanaantradisisesajidikemasbegitu menarikdaritahunketahunsepertipadatahun2013-2014,pengemasanacaraterlihatbegitumenarikdan memilikiserangkaianhiburan.Panitiaacara mengadakanmajelishiburanpengajiandengan mendatangkandaikondangJawaTimurselanjutnya setelahacaraselesaidiadakandenganpentasseni yangdimeriahkanolehlembagapendidikanyang beradadiKelurahanKarangsari.dalampengadaan pentas seni panitia acara bekerjasama dengan lembaga pendidikanyangberadadikelurahankarangsari, lembaga pendidikan dimintai untuk mengirimkan para muridnyauntukmengikutipentasseni.haltersebut jugadimanfaatkan olehsebagian lembagapendidikan untukmemperkenalkanberbagaikesenianyang dimilikiolehmasing-masinglembagapendidikan sekaligussebagaisaranapromosidanmendekatkan diridenganwargamasyarakatdanorangtuawali murid yang diundang untuk menyaksiakan.Setelahacarahiburanpadatradisilarungsesaji selesaidilanjutkanpemberianhadiahkepadapara pemenanggelutpathol,lombabalapperahujatan,dan paradaeperahuhiassertapemenangpentasseni. Penerimaanhadiahbiasanyadiwakilkankepadaanak, atau istri dari nelayan, agar tidak ada kecemburuan antar sesamanelayan danmemberikanmotifasi kepadaanak-anakmerekaagarnantinyamauberpartisipasidalam tradisilarungsesaji.25Setelahitudipenghujungacara, sesepuhmenyampaikanbanyakterimakasihkepada paramasyarakatyangturutberpartisipasidan memberikannasehatsertapesanagarkegiataniniterus dilakukandemikebaikanmasyarakatbersama. Kemudiansesepuhmembunyikankentonganyang keduapenandabahwakegiatanlarungsesajitelah berakhir.

24Wawancara dengan Bapak Tasmuri ketua panitia acara tradisi larung sesaji tahun 2008pada tanggal 21 April 2015 25Wawancara dengan Bapak Tasmuri ketua panitia acara tradisi larung sesaji tahun 2008pada tanggal 21 April 2015 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 417 E.Makna Tradisi Larung Sesaji Tahun 2008-2014 Tradisilarungsesajimemilikimaknaluhur dalampelaksanaannya.Nelayanberharapdengan diadakannyatradisilarungsesajiakanmendapat berkahdankeselamatanmelaut.Setiappelaksanaan tradisilarungsesajimemilikibentuk-bentuk perwujudanharapanyangdisimbolkandalamproses pelaksanaannya,sepertisegalasesuatuyangterdapat dalam unsur tradisi larung sesaji. Pada awalnya tradisi larungsesajimerupakantradisiyangbersifat ritualistikyangmempunyaiketetapandansarat-sarat dalampelaksanaannyasepertiadanyaharikhusus, sesajiyangditentukandandikramatkan,kemudian jalannya acara tradisi larung sesaji. Dalampelaksanaantradisilarungsesaji masyarakatKelurahanKarangsarilebih mengutamakanakantetapberlangsungnyatradisi tersebut.Mengingatbahwatradisiinimerupakan tradisiyangmemilikinilaipositif,danmengandung harapansertadoawargamasyarakatKelurahan Karangsari.Agartradisilarungsesajiinitetap berlangsung,makamasyarakatKelurahanKarangsari menyesuaikanpelaksanaantradisitersebutsesuai kondisi perkembangan jamannya, serta lebih fleksibel agar tradisi ini lebih mudah untuk dilaksanakan setiap tahunnya. Masyarakat sepakat bahwayang terpenting adalahpelaksanaantradisilarungsesajisetiap tahunnyatetapberlangsungwalaupunadamodifikasi daninovasiyangmembuattradisilarungsesaji mengalami perubahan bentuk. Perubahanpadatradisilarungsesajidalam hari pelaksanaannya lebih dimaknai bahwa setiap hari adalahharibagus,danpelaksanaantradisilarung sesajijikatidaktergantunghariakanlebihfleksibel dan dapat menyesuaikan kesiapan kondisi masyarakat dalam melaksanakan tradisi larung sesaji. Pelaksanaan tradisi tersebut juga memakan biaya pelaksanaan yang cukupbesar,sedangkanmasyarakatnelayanyang hidupmengandalkanhasillauttidakmemiliki pendapatanyangtetapsetiapharinyatergantung dengan hasil tangkapan di laut. Kemudianpadasesajiyangdigunakanjuga mengalamiperubahan.Haltersebutdimaknaibahwa sesajidalamtradisilarungsesajitidaksemuadapat terpenuhikarenaadabeberapasesajiyangsulit didapatdanmemilikihargamahalsepertibekakak darikepalakerbau.DidaerahKabupatenTuban hewan kerbau sangat sulit didapat dan memiliki harga mahalkarenapadaumumnyamasyarakatdi KabupatenTubanlebihtertarikuntukmemelihara sapiyangdagingnyalebihdigemari.Alasaninilah yang membuat bekakak kepala kerbau diganti dengan kepala sapi.Masyarakatmemaknaibahwadalamtradisi larungsesajiharusadahewanyangdigunakanuntuk kurban seperti tradisi sebelumnya yang dilakukan oleh nenekmoyang.Dalamperkembangannya, masyarakatmenganggapbahwahewankurbantidak hanya kerbau tetapi hewan kurban bisa diganti dengan sapi.Hewankurbanmerupakanunsurterpenting dalamtradisiini,karenamenjadisesajiutamadalam pelaksanaan tradisi larung sesaji.Penutupantradisilarungsesajiyangberupa hiburansetiaptahunmengalamiperubahan.Hal tersebut lebih dimaknai sebagai upaya untuk membuat tradisilarungsesajilebihmenarikdandigemari khususnya oleh masyarakatkelurahan Karangsari dan pada umumnya oleh masyarakat luas. 1.Respon Masyarakat Kelurahan Karangsari a.Masyarakat Kelurahan KarangsariMasyarakatKelurahanKarangsariadalah masyarakatnelayanyangmasihkonsisten melaksanakan tradisi larung sesaji. Diadakanya tradisi larungsesajiolehnelayankelurahankarangsari karenatradisiinimemilkibanyakfungsidannilai positifyangdapatdirsakandandiambilmanfaatnya olehmasyarakat.Tradisilarungsesajidapatsebagai saranaritualruwatan,saranahiburan,pendidikan bahkansebagaisaranakegiatanekonomioleh masyarakat. Dengandiadakanyatradisirituallarung sesajimasyarakatKelurahanKarangsarimerasa banggakarenatradisiluhurwarisannenekmoyang tetapdilestarikan.Tradisiluhurinidirasaoleh masyarakatKelurahanKarangsarimenjadisalahsatu pembentukkarakterbangsakarenamasyarakat Kelurahan Karangsari menganggap bangsa yang besar adalahbangsayangberbudayadenganbudaya bangsanyasendiri.Dieramodernsepertiinibanyak masyarakatIndonesiamelupakantradisiaslinyadan lebihtertarikuntukmengikutibudayaluaryang terkadangsangatbertentangandengnormayang berlakudiIndonesia.sepertiminum-minumankeras, pergaulan bebas dan budaya barat lainnya.MasyarakatKelurahanKarangsarimemilki harapanbahwakelakparagenerasipenerusnyatidak mengikutigayahidupmengikutibudayabangsalain, tetapitetapmenjalankandanmengikutibudaya bangsanyasendiri.Dalampelaksanaantradisilarung sesajimasyarakatsetempatsangatmendukung diadaknya tradisi ini. Hal itu terlihat pada pelaksanaan tradisiyangpendanaanutamadarihasilswadaya masyarakat kelurahan karangsari. b.Respon Pemerintah Kabupaten TubanGlobalisasidankemajuanJamantelah membawadampakyangluasterhadapkebudayaan suatubangsa.Kemudahanarusinformasimembuat kebudayaanbarumudahmasukdandipelajari. Peristiwasemacamitusecaratidaklangsung berpengaruhterhadapkebudayaanbangsaIndonesia. Kesenian-kesenianyangbersifatritualmulai tersingkir dan kehilangan fungsinya.DinasPerekonomiandanPariwisata KabupatenTubansebagaipemerintahterkait memandangbahwapadapelaksanaantradisilarung AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 418 sesajiyangdiadakandiKelurahanKarangsari merupakantradisiwarisandarigenerasikegenerasi yangharusdijagadantetapdijalankan.26Tradisi larung sesaji dianggap memiliki nilai-nilai luhur, yang dapatmembentukkaraktersuatubangsadengan berkebudayaandenganbudayabangsanyasendiri yanglebihsesuaidenganbudayatimur.27Tradisi larungsesajijugamerupakanasetdaerahyang memilikibanyakpotensisepertipotensiekonomi, hiburandanbudaya.Olehkarenaituagartradisi larungsesajitetapdilakukanpemerintahKabupaten Tubanmendukungberbagaiinovasidanmodifikasi terhadaptradisilarungsesaji,agartetappopulerdan digemarikarenadianggapmengikutiperkembangan jaman.28 Dalampelaksanaantradisilarungsesaji dukungandiberikanolehpemerintahKabupaten Tubandenganmenghadiriacaratradisilarungsesaji. dalamkehadirannyabiasanyadiwakiliolehcamat TubandanKasiSeniBudayaDinasPariwisata Kabupaten Tuban. Dukungan lain juga berupa adanya usahauntukmemasukkantradisilarungsesajidalam agendapariwisatadaerahKabupatenTubanmelalui keseniangelutpatholsebagaidayatarikutama pariwisata kebudayaan. c.Respon Penggemar Tradisilarungsesajimerupakantradisiyang unikdanmenarik.Tradisiinisetiaptahunnya dilaksanakandenganbegitumeriahsehingga mengundangbanyakoranguntukturutmenyaksikan, danmengikutinya.Banyakmasyarakatdiluar Kelurahan Karangsari yang datang dalam pelaksanaan tradisilarungsesaji.Masyarakatyangdariluar KelurahanKarangsaribiasanyamerupakankeluarga dariparanelayanyangdiundanguntukmenyaksikan kemeriahan tradisi larung sesaji. Ada pula masyarakat dariluaryangbukankeluarganelayanyangikut menyaksikan,merekapadaumumnyamerupakan masyarakat penggemar dari tradisi larung sesaji. Dalamtradisilarungsesajiadapenggemar aktifyangmerupakanmasyarakatyangberasaldari sekitarKelurahanKarangsarisepertiKelurahan Kingking,Sidomulyo,Latsari,danSugihwaras. Pengemaraktifiniturutandildalamtradisilarung sesajiyangdilakukandiKelurahanKarangsari. Keikutsertaanmasyarakatdariluartersebutkarena profesinyayangbekerjasebagainelayan,dantradisi larungsesajitidakdilakukandidaerahtempat tinggalnya.Sedangkanpenggemarpasifmeliputi masyarakatumumyanghanyamenggemaritradisi larungsesajisajadantidakturutsertapadaprosesi

26WawancaradenganBapakSumardikasisenibudaya DISPERPAR Kabupaten Tuban, tanggal 18 April 2015. 27Ibid 28Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Upacara Adat Daerah Sedekah Laut kelurahan Karangsari-Kecamatan Tuban-Kabupaten Tuban, DISPERPAR Tuban, halaman 3. pelaksanaannyayangmeliputipedagangdan penontondi sekitaran lokasi acara.29 Darihasilwawancaradengansalahsatu masyarakat diluar Kelurahan Karangsari bernama Eko Wahyudi,menjelaskanbahwahampirsetiaptahun datanguntukmelihattradisilarungsesajibersama keluargadiKelurahanKarangsari,karenatradisi larungsesajidianggapmeriahdanmenghibur.30 Dalamperkembanganyatradisilarungsesajimenjadi salah satu tradisi yang menonjolkan fungsi hiburannya seperti adanya pawai perahu hias, lomba ghelut patol, hiburan orkes melayudan lain-lain. Fungsi hiburan ini yangmembuattradisilarungsesajidigemaridan memiliki banyak penggemar.Tradisi larung sesaji juga dianggapmerupakantradisiyangmodernkarena dalampelaksanaannyatidakhanyamengedepankan faktormistiktetapijugapengemasanacarayangbisa menghiburdandinikmatiorangbanyak.MenurutIbu Sri,penjualbaksoditepipantaiKelurahan Karangsari,tradisilarungsesajimerupakantradisi yangharusdilaksanakansetiaptahunnyakarena tradisiinidigemaribanyakorang,sehinggapara penggemartradisilarungsesajibisasetiaptahun melihat dan terhibur dengan diadakanya tradisi larung sesaji.31 Dalampelaksanaannyatradisilarungsesaji jugamendapatkankritikdarisebagianpenggemar karenaterkadangselerasetiapmasyarakatberbeda. Sepertipadapengemasantradisilarungsesaji menggunakanhiburanorkesmelayumenurutIbu Saroh, tradisi larung sesaji lebih baik dikemas dengan menggunakanhiburanwayangkulitatausemacam pengajianagartradisilarungsesajilebihbersifat kegiatanpositif.32Dariberbagairesponpenggemar pada umumnya tradisi larung sesaji merupakan tradisi yangsetiaptahundiharapkanuntuktetap dilaksanakan.Pengemartradisilarungsesaji menganggap bahwa tradisi ini merupakan tradisi yang memilikibanyakfungsiyangbergunabagibanyak masyarakat.Penggemartradisilarungsesajidapat memanfaatkanadanyatradisilarungsesaji,misalnya, untukberdagangatausilaturahmidengankeluarga yangadadikelurahanKarangsaridanjugasekedar menikmatihiburandankemeriahantradisilarung sesaji. PENUTUP Tradisilarungsesajimengalami perkembangandaritahunketahunperkembangan tersebutterjadikarenaadanyamodifikasipadaacara tradisilarungsesajisehinggatradisilarungsesaji tidakhanyamemilikifungsiritualsepertisebelum tahun2008.Tradisilarungsesajiberkembang

29Wawancara dengan Kepala Kelurahan Karangsari Bapak Hery Subagiyo tanggal 16 April 2015 30Wawancara dengan Bapak Eko Wahyudi pada tanggal 12 April 2015 31Wawancara dengan Ibu Sri pada tanggal 12 April 2015 32Wawancara dengan Ibu Saroh pada tanggal 12 April 2015 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 419 sehinggamemilikifungsilainsepertihiburan, ekonomi,pendidikandansebagaisalahsatubentuk wujudpelestariankebudayaandaerah.Selain memilikifungsilaintradisilarungsesajijuga mengalamiperubahanpadasesajiyangdigunakan sesajiterkadangdirubahketikamasyarakat mengalamikesulitandalammemenuhisesajiyang padaawalnyaditetapkan.Perkembanganyangterjadi padatradisilarungsesajiinidilakukanagartradisi larungsesajiinilebihdigemaridanmengikuti perkembangan jaman. Dalampelaksanaantradisilarungsesajidi KelurahanKarangsariadaperubahanbentuktradisi yaitupadapenentuanwaktupelaksanaantradisi larungsesaji.Tradisilarungsesajipadaawalnya dilakukanpadahariyangsudahmenjadiketetapan yangsudahberlangsunglamadanmenjadiwarisan dari nenek moyang masyarakat Kelurahan Karangsari terdahulu.Hariuntukmelaksanakantradisiiniyakni padaharirabuponataurabukliwonbulansapar, masyarakatKelurahanKarangsarimenganggaphari rabu adalah hari air dan bulan sapar adalah hari panen ikan. Hari tersebut dirasakan sebagai hari yang paling tepatuntukmelaksanakantradisisakrallarungsesaji. Padaperkembangannya,diawalitahun2008terjadi perubahanpadaharipelaksanaantradisilarungsesaji yangawalnyadilaksanakanpadaharirabuponatau rabukliwondirubahtidaktergantungpadahariitu lagi.Pelaksanaantradisilarungsesajimenjaditidak tergantungpadahari-haritertentudanbisa dilaksanakan di hari apapun. Hal tersebut berlangsung hingga sekarang. Perubahanjugadilakukanpadatempatyang digunakanmasyarakatuntukmengambildan memperebutkansajencilikyangpadaawalnya masyarakatmemperebutkanyaditengahlautkini tempatnyadipindahditepilaut.Halinigunasemua orang yang menyaksikan dapat turut sertamengambil sajen cilik. Dan alasan kedua adalah pelarungan sesaji kelautsecaraberlebihandapatmenyebabkan pencemaranlautdanmengotorilautan.Semuasesaji yang semula dibuang kelautsekarang berubah hanya satu sesaji pokok (sajen gedhe) saja. Dalamtradisilarungsesajiterdapatsesaji yangsudahmenjadikebiasaandansudahmenjadi saratutamadalamtradisilarungsesajiadalah kembangsetaman, jajan pasar, kemenyan, dan kepala kerbau. Sesaji tersebut hampir setiap tahun selalu ada dan tidak pernah ditiadakan. Penggunaan sesaji kepala kerbaumenjadisaratutamadalamtradisiinikepala kerbaudimaksudkansebagaipersembahanmahluk hidup untuk penguasa laut. Dalam pelaksanaan tradisi larungsesajitahun2008-2014penggunaansesaji kepalakerbaudigantikandengansesajikepalasapi.33 Perubahansesajidarikepalakerbaukekepalasapi dikarenakanmahalnyahargakerbau,kerbau

33WawancaradengankepalakelurahanKarangsaribapak HerySubagiyo, tanggal 16 April 2015. merupakanhewanyangjarangdipeliharadanjarang diminatisebagaibahankonsumsiolehmasyarakat KabupatenTuban.MasyarakatKabupatenTuban umumnyalebihmemilihuntukberternaksapiatau kambingolehkarenaitukelangkaankerbau menjadikan hewan ini menjadi mahal. Dalamtradisilarungsesajijugaterdapat hiburanyangdigunakansebagaiacarauntuk memeriahkan tradisi larung sesaji. hiburan pada acara tradisi tersebut selalu ada inovasi dan perubahan. Pada tahun2009dalampelaksanaaanarak-arakan ditambahkankesenianbarongsaiuntukmemeriahkan acaraarak-arakan.Laluditahunsebelumnyatahun 2008,nelayanbisamenikmatiatauturutserta mengikuti parade perahu hias dan lomba balap perahu jatan.34Diadakannyaparadeperahuhiasdanlomba balapperahujatanadalahgunamenyemarakkan tradisilarungsesajisekaligussebagaihiburanbagi para nelayan Kelurahan Karangsari. Dalam beberapa tahun hiburan selalu diganti sepertipadatahun2009-2010yangmenggunakan hiburan wayang kulit dalam pelaksanannya.35 Wayang kulitdianggapmemilikidayatariktersendiridalam pelaksanaannya.Hiburanwayangpadatradisilarung sesajiberlangsungselamaduatahun.Selanjutnya hiburan wayang diganti dengan hiburan orkes melayu padatahun2011-2012.36Hiburanorkesmelayu diambilkarenaorkesmelayumerupakansalahsatu hiburanmusikyangsangatpopulerpadamasyarakat pantaiutaraJawa.Digunakannyahiburanorkes melayusangatberimplikasibesarpadatradisilarung sesaji. Pengemasanacaraterlihatbegitumenarik danmemilikiserangkaianhiburanpadatahun2013-2014.Panitiaacaramengadakanmajelishiburan pengajiandenganmendatangkandaikondangJawa Timurselanjutnyasetelahacaraselesaidiadakan denganpentasseniyangdimeriahkanolehlembaga pendidikanyangberadadiKelurahan Karangsari.Dengandiadakanyatradisirituallarung sesajimasyarakatkelurahankarangsarimerasa banggakarenatradisiluhurwarisannenekmoyang tetapdilestarikan.Tradisiluhurinidirasaoleh masyarakatkelurahankarangsarimenjadisalahsatu pembentukkarakterbangsakarenamasyarakat kelurahankarangsarimenganggapbangsayangbesar adalahbangsayangberbudayadenganbudaya bangsanya sendiri. Pelaksanaantradisilarungsesajidi KelurahanKarangsarimerupakansuatufenomena kebudayaanupacaratradisional,tradisilarungsesaji dilaksanakanbukansematakarenaadanyapeceklik ataukrisisyangmenyebabkanhasiltangkapanikan

34WawancaradenganBapakTasmuriketuapanitiaacara tradisi larung sesaji tahun 2008 pada tanggal 21 April 2015 35Ibid36Wawancara dengan Bapak Tasmuri ketua panitia acara tradisi larung sesaji tahun 2008pada tanggal 21 April 2015 AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 420 nelayanmenurun.Tradisilarungsesajidilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat. Haltersebutterlihatpadawaktupelaksanaantradisi larungsesajiyangtidakterikatpadaharitertentu, kemudiantradisilarungsesajijugadilakukankarena tradisiinibisadigunakansebagaisaranahiburan, ekonomi,pendidikandanpelestariankebudayaan daerah. SARAN Beberapa saran dari penelitian ini antara lain :1.Tradisilarungsesajiperluadanyaperhatian pemerintahterkait,khususnyaDinasPariwisata KabupatenTubanagartradisilarungsesaji mampumenjadidestinasipariwisatadaerah Kabupaten Tuban. 2.MasyarakatKelurahanKarangsaridiharapkan terusmelaksanakantradisilarungsesajisebagai kegiatanrutinsetiaptahunnyadanpewarisan tradisikepadagenerasipenerusnyasebagai bentuk pelestarian kebudayaan lokal. 3.Perlu adanyadokumentasi rutin padasetiap acara tradisi larung sesaji guna sebagai media informasi dan arsip. DAFTAR PUSTAKA A.Buku Zainuddin,Oemar.2010.KotaGresik1896-1916 Sejarah Sosial dan Ekonomi. Jakarta : Ruas . Aminuddin Kasdi. 2005. Memahami Sejarah. Surabaya: Unesa University Press. Bernard. T.Adeney.2000.EtikaSosialLintasBudaya. Yogyakarta: Pustaka Teologi dan Gandum Mas. BadriYatim.1997.SejarahPeradabanIslam.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. BambangBudiUtomo.1983.HasilPenelitiandi DaerahTubanJawaTimur,RapatEvaluasi Hasil Penelitian Arkeologi, Cisarua. DepartemenPendidikandanBudaya.1993.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.DinasPerekonomiandanPariwisataKabupatenTuban, UpacaraAdatDaerahSedekahLaut kelurahanKarangsari-KecamatanTuban-Kabupaten Tuban. Tuban: DISPERPAR. Koentjaraningrat.2002.ManusiadanKebudayaandi Indonesia, Jakarta: Penerbit Djambatan. GatutMurniatmo,dkk.2003.BudayaSpiritual: PenulisanPerangKusumadanSekitarnya, Yogyakarta: Wahyu Indah Offset. Koentjaraningrat.1993.ManusiadanKebudayaandi Indonesia, Jakarta: Djambatan.Koentjaraningrat.1992.BeberapaPokokAntropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat. Koentjaraningrat.1984.KebudayaanJawa,Jakarta: Balai Pustaka. Neils Mulder. 2001.MitismeJawa Ideologi Indonesia. Yogyakarta : LKIS, 2001.R. P Soejono. 1992. Sejarah Nasional Indonesia Jilid 1. Jakarta: Balai Pustaka.RachmatSubagya. 1981. Agama Asli Indonesia. Jakarta :SinarHarapanDanYayasanCiptaLoka Caraka. SuwajiBastomi.1992.SenidanBudayaJawa. Semarang: IKIP Semarang Press. SlametMulyana.1979.NegaraKertagamadanTafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.SeloSoemardjandanSoelaemanSoemardidalamElly M.Settiadidkk.2006.IlmuSosialDanBudayaDasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tsuwaibah.2011.KearifanLokalDalam PenanggulanganBencana.Semarang:Pusat Penelitian IAIN Wali Songo. Tim Peneliti dan Penyusun Buku Sejarah Sunan Drajat. 1998. Penyebaran Islam di Jawa, Sejarah Sunan DrajatDalamJaringanMasuknyaIslamdi Nusantara. Surabaya: PT Bina Ilmu Surabaya. Monografi Kelurahan Tuban Tahun 2014. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban Tahun 2014 B. Hasil PenelitianAgengSineYogi.2014.PestaLautNadranSebagai UpayaMelestarikanKearifanLokalDalam MengembangkanCivicCulture.Fakultas PendidikanIlmuPengetahuanSosial.UPI. Bandung. Tomi LayuFarisa. 2012.Ritual PetikLaut Dalam Arus Perubahan Sosial diDesa Kedungrojo, Muncar, Banyuwangi,JawaTimuryangmembahas mengenai tradisi petiklaut yang di lakukan oleh nelayandiBanyuwangi.FakultasUshuludin. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta. C.Artikel / JurnalNgalapBerkahNelayanPanturaTubanLarungSesaji. Detik.com. Diakses tanggal 20 April 2015. Pukul 19.00 WIB. SedekahLautAlaNelayanTuban.Panturajatim.com. Diaksestanggal20April2015.Pukul19.00 WIB. LarungSesaji,Nelayan,Pantura,Tuban.Surabaya tribunnews.com.Diaksestanggal20April2015. Pukul 19.00 WIB. SedekahLaut,TradisiTolakBalakNelayanTuban.20 April 2015. Pukul 19.00 WIB. SesajiKepalaSapiDalamSedekahLautNelayandi Tuban.Vivanews.co.id20April2015.Pukul 19.00 WIB. D.Wawancara AVATARA, e-Journal Pendidikan SejarahVolume 3, No. 3,Oktober 2015 421 WawancaradenganBapakSumardiKasiSeniBudaya DISPERPAR Kabupaten Tuban. Tanggal 18 April 2015. Wawancara dengan Kepala Kelurahan Karangsari bapak Hery Subagiyo. Tanggal 16 April 2015. WawancaradenganBapakDarsonoketuaRW1 Kelurahan Karangsari. Tanggal 16 April 2015.WawancaradenganBapakSoetardjoKetuaRW2 Kelurahan Karangsari. Tanggal 16 April 2015. WawancaradenganBapakSelametnelayanKelurahan Karangsari. Tanggal 20 April 2015. WawancaradenganBapakSumiransesepuhdesa. Tanggal 20 April 2015.