Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
-
Upload
tika-isnaeni-pangestika -
Category
Education
-
view
384 -
download
1
description
Transcript of Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
LAPORAN
“ PERUBAHAN SOSIAL DI DESA BUNTON KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR ”
Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Perubahan Sosial
Dosen Pengampu : Tri Suminar, M.Pd
Disusun oleh :
Isnaeni Pangestika ( 1201413043 )
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Perubahan Sosial
yang berjudul “ PERUBAHAN SOSIAL DI DESA BUNTON KECAMATAN
ADIPALA KABUPATEN CILACAP SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR ”dengan lancar dan tepat waktu.Sholawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul kiyamah nanti. Amin.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini. Akhirnya, sebagai karya manusia biasa, penulis
menyadari pasti banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada laporan ini. Oleh
karena itu kritik dan saran selalu kami tunggu demi peningkatan kualitas dan mutu dari
laporan yang penulis susun ini.Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Semarang , 22 Juni 2014
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3 -10
BAB III PENTUP .................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah mahluk dinamis yang selalu berubah sesuai
dengan perkembangan jaman.Setiap masyarakat manusia pasti mengalami adanya suatu
perubahan.Perubahan-perubahan tersebut merupakan fenomena yang wajar pada
kehidupan manusia. Perubahan itu dapat berupa perubahan yang sangat cepat atau
bahkan perubahan yang lambat, Perubahan-perubahan itu akan nampak setelah tatanan
sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan
kehidupan masyarakat yang baru setelah adanya suatu perubahan tersebut. Perubahan-
perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang membawa kemajuan atau justru
membawa kemunduran bagi kehidupan sosial budaya masyaraktnya yang selalu
berkaitan dengan pertumbuhan ekonominya.
Di era global saat ini ditandai dengan tidak adannya suatu batas yang nyata
untuk saling berhubungan antara individu satu dengan yang lain tanpa adanya suatu
penghalang jarak yang jauh bagi mereka untuk saling berhubungan dalam bertukar
informasi satu sama lain. Dan pada dasarnya semua bangsa dan masyarakat di dunia ini
terlibat secara langsung dalam proses moderninasi. Secara historis, modernisasi
merupakan perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan tradisional
menuju masyarakat yang modern. Hal tersebut ditandai pada abad ke 18 merupakan
saat terjadinya revolusi industri yang menciptakan suatu perubahan yang berpengaruh
kuat dalam bidang ekonomi seperti munculnya mekanisme dalam pabrik, terciptanya
init-init produksi yang luas dan maju, terjadinya hiruk pikuk perekonomian menuju
perubahan ekonomi yang lebih baik.
Perubahan ekonomi dan sosial juga terjadi pada masyarakat industri di
kawasan PLTU 2 didaerah Cilacap, Jawa Tengah.PLTU 2 Cilacap membawa
perubahan ekonomi dan sosial sehingga memberikan pengaruh yang kuat bagi
kehidupan masyarakat sekitar.PLTU 2 Cilacap tersebut juga memberikan pengaruh
pada perubahan yang memberikan dampak bagi masyarakat sekitar kawasan pabrik,
baik dampak positif maupun dampak negatif. Makalah ini akan menjelasakan
bagaimana perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat dikawasan
1
PLTU 2 Cilacap dan dampak akibat perubahan ekonomi dan sosial yang di timbulkan
dari adanya indutri tersebut.Perubahan sosial budaya memang terjadi dalam setiap
masyarakat karena masyarakat sendiri berdifat dinamis.Perubahan sosial budaya juga
merupakan hal yang umum terjadi dalam setiap masyarakat dikarenakan manusia ingin
melakukan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat tidak hanya masyarakat di
perkotaan tetapi juga masyarakat perdesaan dewasa ini terutama dalam hal komunikasi
antar individu dalam masyarakat.
Berkaitan dengan komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya
dalam masyarakat perdesaan terdapat banyak sekali perubahan yang terjadi dari
beberapa tahun terakhir dilihat dari tahun 90an sampai sekarang secara cepat akibat
dari globalisasi dalam segala bidang misalnya dengan adanya televisi, handphone, dan
internet.Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin cepat yang
juga berpengaruh dalam komunikasi antara individu di masyarakat perdesaan yang
mengakibatkan dalam perubahan sosial budaya masyarakat terutama di Desa Bunton,
Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi pada masyarakat sekitar sebelum PLTU 2
Cilacap?
2. Bagaimana perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat
dikawasan PLTU 2 Cilacap?
3. Dampak perubuhan apa yang ditimbulkan dari adanya PLTU 2 Cilacap bagi
masyarakat sekitar?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi ekonomi dan sosial pada masyarakat sebelum adanya
PLTU 2 Cilacap tersebut.
2. Untuk mengetahui perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat
dikawasan PLTU 2 Cilacap tersebut.
3. Untuk mengetahui dampak perubahan apa yang ditimbulkan dari adanya PLTU 2
Cilacap bagi masyarakat sekitar pabrik.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas
wilayah sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa
Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat. Luas
wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 Kecamatan dan 269 desa. Wilayah
tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan
laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M
dari permukaan laut. Jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan
Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang 35 km
yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
Potensi daerah Cilacap meliputi Energi dan sumber daya mineral, Pertanian,
Peternakan, Industri Kerajinan, Perikanan serta Kehutanan dan Perkebunan.Dimana
potensi-potensi ini merupakan sumber daya yang dapat digunakan untuk kemakmuran
warganya.Selain itu, banyaknya perusahaan yang berinfestasi di Kabupaten Cilacap,
membuka potensi geliat ekonomi yang lebih maju bagi kalangan ekonomi kelas
bawah, seperti perdagangan, yaitu pertokoan dan layanan jasa.
Dengan potensi sumber daya yang ada dan peluang pasar yang menjanjikan,
setidaknya menjadi nafas bagi kehidupan warga nya.
Lain dari potret potensi dan peluang pasar, setidaknya terdapat realitas
kehidupan warga di Kabupaten Cilacap yang masih terbelakang (miskin).Dari berita
yang dirilis oleh satelit Pos, bahwa di Kabupaten Cilacap masih terdapat 56 Desa
Miskin. Data ini diambil dari Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun
2011 dinas Sosial Kabupaten Cilacap, yaitu lebih dari 26 persen warga di desa
termasuk keluarga miskin. Suara Merdeka mencatat, jumlah warga miskin di Cilacap
sampai tahun 2012 masih tinggi, mencapai 17,11%, dimana pada tahun 2011
sebanyak 18 % dari jumlah penduduk sebanyak 1.755.268 jiwa. Angka tersebut
masuk peringkat kedua dari sepuluh besar kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
Desa miskin tersebut itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Dayeuhluhur,
Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karang Pucung, Cipari, Sidareja, Kedungreja,
Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari, Kawunganten, Kampung Laut, Jeruklegi,
Kesugihan, Adipala, Maos, Sampang, Kroya, Binangun, Cilacap Selatan, Cilacap
3
Tengah, dan Cilacap Utara. Kecamatan miskin yang cukup menonjol diantaranya
adalah Kecamatan Majenang yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dari 24
kecamatan yang ada, selanjutnya Gandrungmangu juga angka kemiskinannya tinggi
disusul Kecamatan Kesugihan dan Kroya. Warga yang berkriteria miskin, kebanyakan
adalah petani yang berada di desa sebanyak 60 persennya.
Tentang permasalahan perempuan, juga menjadi salah satu hal yang belum
terselesaikan, yaitu tentang kekerasan terhadap perempuan. Data kekerasan
berdasarkan data PPT (Pusat Pelayanan Terpadu) Citra Cilacap sejak Januari hingga
Juni 2013 sudah tercatat sebanyak 37 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan
jumlah 44 korban. Sedangkan catatan selama tahun 2012 terdapat 68 berbagai kasus
kekerasan dengan 74 korban.
Tenaga Kerja Wanita asal Cilacap yang berada di Luar Negeri yang
menempati prioritas persoalan harus segera mendapat respon dan tindakan yang tepat
dan berkelanjutan.Media BNP2TKI menyebutkan, Kabupaten Brebes, Cilacap, dan
Kendal merupakan tiga daerah terbanyak permasalahan yang dihadapi tenaga kerja
Indonesia (TKI) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Dari 1.430 orang TKI bermasalah
di Jateng itu di Brebes terdapat 348 orang, Cilacap 228 orang, dan Kendal 126 orang.
Rekapitulasi penanganan mengenai TKI Berdasarkan Jenis Masalah Di Provinsi Jawa
Tengah selama Januari hingga April 2012 yang tercatat melalui Balai Pelayanan
Kepulangan (BPK) TKI di Selapajang, Tangerang, Banten.Dari 35 kabupaten/kota
yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah itu disebutkan, bahwa Kabupaten Brebes,
Cilacap, dan Kendal mendominasi permasalahan yang dihadapi TKI selama empat
bulan terakhir.tiga permasalahan besar yang dihadapi TKI, yaitu : Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) sepihak, majikan bermasalah, dan sakit akibat kerja. Di
Cilacap terdapat TKI bermasalah sebanyak 228 orang, 79 orang di antaranya karena
PHK sepihak, majikannya bermasalah 45 orang, dan sakit akibat kerja sebanyak 35
orang.
Persoalan lain yang masih bercokol adalah tentang pendidikan,
ketenagakerjaan dan Infrastruktur yang masih kurang di Kabupaten Cilacap.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Mugi Raharjo, Mahasiswa Program
Studi Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto sebagaimana berikut, bahwa tingkat kemiskinan Kabupaten Cilacap
dalam Angka 2011, tercatat 41,69% dari jumlah 426.543 Kepala Keluarga.
4
Pengukuran kemiskinan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan
Pendekatan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Faktor penyebab kemiskinan dapat berupa karakteristik makro, sektoral, komunitas,
rumahtangga, dan individu.Pada karakteristik rumah tangga, pendidikan adalah salah
satu faktor penyebab kemiskinan. Untuk Kabupaten Cilacap tingkat pendidikan relatif
rendah, tercatat pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke atas
tertinggi hanya 32,65% yaitu kecamatan Cilacap Tengah. Selain pendidikan
pendapatan keluarga atau mata pencahariaan juga mempengaruhi penyebab
kemiskinan. Di Kabupaten Cilacap kelompok pertanian termasuk mata pencaharian
yang paling banyak, khususnya masyarakat di daerah luar kota kabupaten, sedangkan
untuk masyarakat perkotaan industri dan perdagangan adalah mata pencahariaan pada
umumnya. Tercatat tenaga kerja sektor pertanian tergolong tinggi, di Kecamatan
Sampang yang mencapai 49,37%, Sedangkan Tenaga Kerja sektor Industri dan
Perdagangan tercatat tertinggi hanya 23,60% terdapat di Kecamatan Cilacap Selatan.
Pada karakteristik komunitas, penyebab kemiskinan dapat berupa infrastruktur jalan
raya.Di wilayah Kabuputen Cilacap panjang jalan yang mencapai 6.741,95 km, hanya
terdapat 4041,388 km dalam kondisi baik. (Mugi, 2013)
Dari rentetan persoalan yang ada, patut menjadi perhatiap utama para
pengelola pemerintahan, dimana seharusnya warga mendapat manfaat dari setiap
pembangunan, bukan menjadi objek dari pembangunan. Kemerdekaan, sebagaimana
yang di cita-citakan oleh funding fathersmerupakan kemerdekaan yang sejati yang
jauh dari kebohongan. Sinergis dengan momentum kemerdekaan dan momentum
pesta demokrasi yang akan berlangsung, hal tersebut harus dijadikan dasar bagi
konsep pembangunan selanjutnya. Pemilu seringkali hanya menjadi momentum ritual
Demokrasi, akan tetapi tidak membumi mewujud dalam bentuk Demokrasi yang
substantive. Pemerintah seringkali lalai dengan amanah dan tanggung jawab yang ada.
Melihat realitas warga kabupaten Cilacap yang ada, upaya yang penting untuk
dilakukan adalah, Pertama, Menganalisa persoalan dengan tepat, artinya melihat
pokok kemiskinan, data dan sumber kemiskinan itu dengan detil dan tepat, sehingga
terlihat jelas karakteristik kemiskinan tersebut. Kedua, Perlu dilakukan bentuk
penangannan seriut dari stakeholder yang adam baik swasta ataupun khususnya
pemerintah, baik legislative palagi eksekutif. Sinergi dan fokus antar SKPD harus
senantiasa terjalin, sehingga program yang dilakukan tidak tumpang tindih dan dapat
5
berkelanjutan.Ketiga, adalah perimbangan pemerintah pusat dan daerah, dimana
Kemiskinan memang berada di daerah, akan tetapi bukan lantas Pusat tutup mata atas
hal tersebut, indikator kerjasama ini terwujud dalam perhatian penggelontoran
program yang tepat sasaran. Keempat, Penanganan kemiskinan ini harus dilakukan
dalam jangka panjang.Kelima, harus melibatkan warga pada proses perencanaan,
pelaksanaan juga evaluasinya, sehingga masyarakat memahami diri dan mengawal
keberlanjutan program dan kehidupan selanjutnya. Keenam, Menjauhkan diri dari
budaya Kolusi dan Koruptif-dengan keteladanan dan sikap moral yang benar dan
baik, karena budaya ini lah yang merusak segala jenis ihktiar bagi perwujudan
implementasi nilai-nilai ketuhanan dan kenabian pada kehidupan sehari-hari.
Menuwujudkan rahmat bagi alam.Bupati Cilacap periode sebelum nya yang telah
diputus dan mendekam dalam Hotel Prodeo, merupakan pukulan telak bagi warga
Cilacap dan pelajaran bagi pengelola pemerintahan.Hal ini harus di hindari dan warga
Cilacap pun harus sama-sama mengawal wilayah nya dengan baik.
PLTU 2 Cilacap terletak di desa Bunton yang terdapat di kecamatan Adipala,
kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Secara geografis desa Bunton terletak disebelah
timur kota Cilacap. Adapun batas-batas wilayah desa Bunton di sebelah barat
berbatasan dengan Desa Wlahar, disebelah utara berbatasan dengan Desa Adipala,
dan desa Karanganyar, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Adiraja dan Desa
Karanganyar dan sebelah berbatasan langsung dengan laut.
Kehidupan perekonomian dan sosial sebelum adanya PLTU 2 Cilacap di desa
Bunton terlihat cukup masih rendah, mata pencaharian warganya sebagian besar
adalah sebagai nelayan dan sebagai petani. Nelayan di desa Buntonmerupakan
nelayan yang masih tradisional, mereka hanya menggunakan peralatan sederhana
seperti pancing, jala, atau jaring dan bubu atau bahasa setempat menyebutnya dengan
wuwu.Tidak jauh berbeda dengan mata pencaharian sebagai petani, para petani didesa
Buntonmasih mengandalkan padi sebagai tanaman utama yang diproduksinya. Dan
alat yang digunakan untuk menggarap sawah juga masih tergolong masih sederhana
seperti menggunakan cangkul, kerbau untuk membajak,ani-ani dan lain-lain. Serta
kurangnya lowongan pekerjaan pada daerah tersebut sehingga muncul banyaknya
pengangguran pada masyarakat desa Bunton yang sangat minim dengan kreatifitas
yang dimiliki masyarakatnya.
6
Sarana transportasi yang digunakan didesa Bunton adalah sepeda dan sepeda
motor, terdapat angkutan umum seperti umum seperti bus dan koprades namun
jumlahnya sedikit. Kondisi jalan dan infrastruktur yang rusak menyebabkan wilayah
ini hanya bisa dilalui oleh sepeda atau sepeda motor meskipun sudah ada jalan yang
sudah diaspal namun hanya beberapa kilometer saja. Kondisi jalan tersebut
mengakibatkan terkendalanya pengangkutan hasil panen di tambah sedikitnya
masyarakat yang mempunyai mobil pengangkut barang tersebut.
Dari segi pendidikan masih tergolong rendah, kebanyakan dari mereka yang
berusia kurang dari 40 tahun memang sudah mengenyam pendidikan sampai tingkat
SMA, namun terkadang juga sudah ada yang mencapai tingkat diploma bahkan
sarjana, namun itu hanya sebagian kecil saja. Sedangkan mereka yang berusia lebih
dari 40 tahun hanya mampu mengenyam pendidikan pada tingkat sekolah dasar,
bahkan dari mereka juga ada yang tidak dapat menikmati bangku sekolah.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang terdapat di desa Bunton juga sangat
minim. Sarana komunikasi umum seperti wartel, kantor pos, sangat jarang ditemui.
Dari segi kepemilikan telepon seluler juga rendah, hanya sebagian kecil dari mereka
yang mempunyainya dan sebagian dari mereka kurang paham dengan cara kerja
telepon seluler tersebut serta minimnya untuk menerima sinyal ponsel pada wilayah
tersebut. Meskipun demikian listrik sudah ada di desa Bunton, sehingga
masyarakatnya dapat menerima informasi dari media televisi, maupun radio meskipun
jumlahnya hanya sedikit yang sedikit memiliki. Selain melalui media masa
masyarakat desa Buntonjuga dapat memperoleh informasi melalui perkumpulan-
perkumpulan baik ditingkat RT maupun desa.
Berdasarkan keadaan fisik yang terdapat di desa Bunton inilah PLTU 2 Cilacap
berusaha untuk memahami permasalahan yang ada di desa Bunton tersebut. Sebagai
perusahaan yang beroperasi disekitar masyarakat, PLTU 2 Cilacap menyadari perlunya
adanya dukungan dari masyarakat agar kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik.
Dengan adanya pembangunan industri tersebut serta mulai majunya PLTU 2
Cilacap itu membawa perubahan yang baik bagi masyarakat sekitar kawasan industri
pada segi ekonomi dan sosialnya. Adanya kerjasama yang baik antara perusahaan
dengan masyarakat sekitar tentu memberikan perubahan yang positif bagi masyarakat
kawasan industri, namun tidak dipungkiri juga dengan adanya perusahaan tersebut
juga membawa perubahan negatif bagi masyarakat kawasan industri tersebut.
7
Pada aspek perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat di
kawasan perusahaan dapat dijumpai bahwa taraf kehidupan masyarakatnya yang
mulai membaik.Di lihat dari aspek mata pencaharian mulai adanya perubahan yang
signifikan pada masyarakatnya. Dulu masyarakat di desa Bunton hanya berprofesi
sebagai nelayan dan petani, namun dengan di adanya PLTU 2 Cilacap tersebut dapat
memberi konstribusi sebagai faktor pendukung untuk mengurangi angka
pengangguran, dimana munculnya lapangan pekerjaan baru. Hal tersebut sangat
disyukuri oleh masyarakat, apalagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan
pembangunan industri tersebut.Dengan harapan dijadikan bagian dari program
aktivitas mereka dengan bekerja sebagia buruh pabrik, mandor, bahkan bagi mereka
yang mempunyai kemampuan pola berpikir yang baik dapat bekerja sebagai pimpinan
pabrik tersebut. Selain masyaraktnya bekerja sebagai karyawan pabrik, rumah-rumah
milik masyarakat yang ada di kawasan sekitar pabrik beralih fungsi tidak lagi hanya
sebagai tempat tinggal saja namun mereka menjadikan bagian depan rumah mereka
sebagai toko atau warung makan bagi karyawan pabrik yang dapat menambah
pendapatan mereka.
Selain itu bagi mereka yang mempunyai pekarangan yang cukup luas dapat di
bangun kos-kosan bagi para karyawan pabrik yang berasal dari luar kota Cilacap
untuk dijadikan tempat tinggal sementara. PLTU 2 Cilacap juga bekerjasama dengan
masyarakat sekitar dengan mengadakan kegiatan penyulingan kayu putih untuk
memberdayakan masyarakat desa Buntondengan mengolah kayu putih menjadi
minyak kayu putih yang bernilai ekonomis sehingga memperoleh pendapatan yang
besar yang kemudian dapat mengubah taraf kehidupan masyarakat desa
Buntonmenjadi lebih baik lagi.
PLTU 2 Cilacap juga ikut berpartisipasi dalam perbaikan sarana transportasi
dengan memperbaiki jalan yang rusak sehingga angkutan umum seperti koprades dan
bus dapat melalui jalan yang baik tanpa adanya hambatan jalan yang berlubang.
Perbaikan jalan tersebut juga dengan tujuan untuk mempermudah proses mobilitas
dalam pengangkutan bahan produksi semen serta dalam pendistribusian semen ke
wilayah Pulau Jawa.
Dari segi pendidikan, masyarakat desa Bunton mulai sadar akan pentingnya
pendidikan bagi kehidupan mereka, terbukti mulai banyaknya bangunan-bangunan
sekolah, dari mulai tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat atas, bahkan terdapat
8
juga salah satu perguruan tinggi yang terdapat di kota di Cilacap, yaitu Politeknik
Negeri Cilacap. Kesadaran tersebut juga karena dibarengi karena pendapatan mereka
yang lebih tinggi, tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
namun mereka sudah mampu membiayai anak-anak mereka sampai SMA/SMK
bahkan sampai perguruan tinggi.
Ketersediaan sarana dan prasarana di desa Buntonjuga ikut membaik, sudah
adanya fasilitas seperti kantor pos, bangunan masjid, sekolah dan lainnya. Dari segi
komunikasi mereka sudah sangat cerdas dalam mengoprasikan telepon seluler, bahkan
sekarang mereka dapat mempunyai telepon seluler lebih dari satu dengan fitur-fitur
yang lengkap dan canggih.S erta mudahnya mendapat sinyal juga memudahkan
mereka dalam melakukan interaksi kepada individu lainnya. Serta melalui jaringan
internet yang terdapat di masing-masing aplikasi telepon seluler, mereka sudah
memperoleh informasi secara lengkap Tidak hanya melalui televisi, atau radio dan
internet saja, masyarakat Bunton juga mengadakan perkumpulan-perkumpulan RT
atau kelurahan dalam memperoleh informasi.
Dari adanya pembangunan PLTU 2 Cilacap tersebut tidak hanya membawa
perubahan dalam segi ekonomi dan sosialnya, namun juga membawa dampak bagi
masyarakat di sekitar perusahaan.Dampak perubahan tersebut dapat berupa dampak
positif dan dampak negatif. Dampak positif tersebut dapat berupa perubahan yang
lebih baik pada kehidupan masyarakatnya dari aspek ekonomi dan sosialnya yang
tertera diatas, baik dari segi mata pencaharian yang memberikan andil kepada
masyarakat untuk memeberikan kesempatan dalam mengaplikasikan potensi yang
dimiliki hingga semakin produktif, dari segi pola pikir masyarakatnya yang semakin
maju, dan dari segi infrastruktur yang semakin baik untuk menunjang kehidupan yang
lebih baik lagi.
Namun tidak hanya membawa pengaruh perubahan yang membawa dampak positif
bagi masyarakat desa Bunton dengan adanya PLTU 2 Cilacap ini, dari adanya perubahan
ekonomi dan sosial pada masyaraka tdesa Buntonjuga membawa dampak negatif. Dari aspek
sosial dan ekonominya, Dampak tersebut dapat di lihat dengan munculnya sikap individualis
pada diri masyarakat desa Bunton. Salah satu sebabnya ialah uang yang merupakan suatu hal
yang penting bagi kehidupan masyarakat desa Bunton berbagai cara dilakukan agar
mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya
sehingga muncul berbagai macam konflik dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor
9
persaingan dan pertikaan yang menyebabkan terciptanya berbagi kelas sosial di masyarakat
desa Bunton serta mulai lunturnya sikap assosiatif pada diri mereka dan mulai digantikan
dengan sikap disosiatif. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan hanya
mementingkan ego mereka sendiri untuk mencapai kepuasaan dalam hidupnya tanpa
memperhatikan akibat yang ditimbulkan dari sikap-sikap tersebut dan menghalalkan berbagai
cara untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan untuk memenuhi segala
kebutuhannya .
Selain itu dengan adanya PLTU 2 Cilacap yang membawa pengaruh mengubah
pendapatan masyarakat desa Bunton dan pengaruh meningkatkan ilmu pengetahuan
dan iptek bagi masyarakat desa Buntonyang juga memberikan pengaru negatif.
Seperti munculnya sifat konsumtif pada diri mereka ditandai dengan munculnya
berbagi macam alat teknologi yang canggih seperti telefon, internet, televesi, radio
dan lain-lain. Mereka membeli barang-barang tersebut dari hasil pendapatan mereka
sehingga mengubah pola kehidupan mereka yang membawa pengaruh bagi proses
interaksi yang dilakukan oleh masyarakat desa Bunton
Interaksi secara tatap muka yang dilakukan oleh masyarakat desa Bunton
sekarang sudah mulai berkurang. Salah satunya karena mereka sudah mempunyai
telepon seluler, mereka cukup menelefon atau mengirim pesan melalui telefon
selulernya tanpa harus bertemu secara langsung dengan orang tersebut untuk
menyampaikan maksud dan tujuanya. Serta dengan perkembangan internet yang
semakin canggih, dan jaringan koneksi yang semakin baik menyebabkan mereka
mulai mencari-cari cara yang sesuai dengan kepentingannya masing-masing untuk
mencari berbagi macam informasi di luar sana yang kiranya dapat memberikan
keuntungan bagi mereka tanpa harus mengadakan perkumpulan-perkumpulan dengan
masyarakat lain dalam memperoleh informasi-informasi tersebut. Sehingga pertemuan
intensif yang biasanya dilakukan rutin kini mulai tidak ada.
Kemudian pengaruh perkembangan alat hiburan seperti televise juga
membawa pengaruh negatif bagi masyarakat desa Bunton, sekarang ini sudah banyak
ditemui di setiap rumah sudah memiliki televisi, tidak hanya mempunyai satu televisi
saja namun ada dari mereka yang mempunyai televisi lebih dari satu di rumahnya.
Pengaruh televisi tersebut juga membawa dampak bagi interaksi yang mereka
lakukan, salah satunya ialah mulai berkurangnya kunjungan ke rumah tetangganya
yang memiliki televisi untuk sekedar ingin memperoleh informasi dan tentu saja hal
10
tersebut dapat menambah keakraban, namun sekarang hal tersebut jarang di jumpai
sehingga keintiman dalam berinteraksi dalam kehidupan mereka sudah mulai
memudar pada masyarakat desa Bunton tersebut.
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya PLTU 2 Cilacap yang terdapat di daerah Cilacap membawa
pengaruh perubahan bagi kehidupan masyarakat di kawasan industri tersebut.
Khususnya masyarakat di desa Bunton sebagai tempat berdirinya PLTU 2 Cilacap
membawa perubahan bagi masyarakat desa Bunton dari berbagai aspek
kehidupannya, salah satunya ialah perubahan dari aspek ekonomi dan sosialnya
seperti perubahan dalam segi mata pencaharian, segi infrastuktur wilayah desa Bunton
serta dari segi ilmu pengetahuan dan pola pikir mereka yang mulai berkembang dan
maju. Namun perubahan tersebut tidak hanya berpengaruh positif bagi masyarakat
Bunton .Namun juga membawa pengaruh perubahan yang negatif pada pola interaksi
yang dilakukan oleh masyarakat desa Bunton dari akibat adanya PLTU 2 Cilacap
tersebut.
11
12