Perubahan Post Mortem

39
PERUBAHAN POSTMORTEM PERUBAHAN POSTMORTEM

description

j

Transcript of Perubahan Post Mortem

  • PERUBAHAN POSTMORTEM

  • DEFINISI

    HIDUP: berfungsinya berbagai organ vital (paru-paru, jantung, dan otak) sebagai satu kesatuan yang utuh, ditandai oleh konsumsi oksigenMATI : berhentinya kehidupan secara permanent (permanent cessation of life). Mati seluler (molecular death) : kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis.

  • Lanjutan. . . . mati suri : keadaan proses vital turun ke tingkat paling minimal untuk mempertahankan kehidupan, tampak seperti sudah mati Mati serebral : kerusakan kedua hemisfer otak irreversible kecuali batang otak dan serebelumMati otak (mati batang otak) : terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intracranial yang irreversible, termasuk batang otak dan serebelum

  • PENENTUAN KEMATIAN

    Kriteria Diagnostik :permanent cessation of heart beating and respiration is death brain death is death brain stem death is death (Terbaru)

  • TANDA KEMATIAN

    Tanda pasti kematian :lebam mayat kaku mayat (rigor mortis) pembusukan penurunan suhu tubuh Tanda kematian tidak pasti :Pernapasan berhenti Terhentinya sirkulasi Kulit pucat Tonus otot menghilang dan relaksasi Segmentasi Pembuluh darah retina Pengeringan kornea

  • Perubahan setelah kematian

    Perubahan eksternal : Penurunan suhu.Lebam mayat.Kaku mayat.Pembusukan.Timbulnya larva

  • PERUBAHAN INTERNAL:

    Kenaikan Potasium pada cairan bola mata.Kenaikan non-protein nitrogen dalam darah.Kenaikan ureum darah.Penurunan kadar gula darah.Kenaikan kadar dekstrose pada vena cava inferior.

  • PERUBAHAN EKSTERNAL

  • FASE AWAL Untuk tentukan kematian terjadi atau belumLoss of movement Tidak berfungsinya sistem kardiovaskuler dan respirasiHenti napas terjadi atau belum :Auskultasi : pada daerah laring Tes Winslow : berisi air di atas perut atau dadaTes cermin Tes bulu burung

  • Lanjutan FASE AWAL. . . .Fungsi jantung : Auskultasi : 10 menit Tes Magnus : ikat jari tangan sirkulasi (sirkulasi)Tes Icard : 1 gram zat fluorescein + 1 gram natrium bicarbonas dalam 8 ml air kuning kehijauan (sirkulasi +)Incisi arteri radialis Kulit pucat

  • FASE AKHIR. . . .

    Penurunan suhu tubuh (Algor Mortis)Lebam mayat : perubahan warna merah keunguan / biru keunguan, di bawah kulit bagian tubuh yang rendah setelah kematian, disebabkan oleh berhentinya sirkulasi

  • LEBAM MAYAT(Livor Mortis)

  • PERUBAHAN EKSTERNAL Kaku Mayat : kekakuan yang muncul pada otot dipengaruhi oleh perubahan pada zat-zat kimia yang mempengaruhi glikogen dan zat yang terkandung dalam sitoplasma ototfaktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kaku mayat :a. Persediaan glikogen b. Kegiatan ototc. Suhu udara di sekitarnyad. Umur

  • Kaku Mayat (Rigor Mortis)

  • FASE AKHIR. . . . . 4. Perubahan pada mata: dalam waktu 10-12 jam sesudah mati, kelopak mata baik dalam keadaan terbuka atau tertutup akan berubah menjadi putih dan keruh1.5. Pembusukan : karena proses otolisa dari pengaruh enzim dan aktifitas mikroorganisme

  • Tanda pada mayat yang mengalami pembusukan

    Warna kehijauan pada dinding perut kanan bawah Pelebaran pembuluh darah vena supervisial (aborescent pattern atau aborescent mark)Muka bengkak Perut menggembungSkrotum laki-laki atau vulva membengkak Kulit terlihat gelembung atau melepuh Cairan darah keluar dari lubang hidung dan mulut Bola mata menjadi lunak Lidah dan bola mata menojol

  • PEMBUSUKAN (Decomposition)aborescent pattern atau aborescent mark

  • Muka bengkak

  • Tanda.. Dinding perut atau dada pecah akibat tekanan gas Kuku dan rambut lepas Organ dalam membusuk dan kemudian hancur Faktor luar yang dapat mempengaruhi :Mikroorganisme Suhu disekitar mayatKelembaban udara Medium dimana mayat berada

  • FASE AKHIR. . . . .6. Adanya larva lalat pada tubuh jenazahLarva lalat akan dijumpai setelah pembentukan gas pembusukan nyata, yaitu sekitar 36-48 jam setelah kematian.

  • PERUBAHAN INTERNAL POSTMORTEM

  • DARAH

    KARBOHIDRAT : Glukosa : Peningkatan kadar glukosa darah biasanya ditemukan pada atrium kanan jantung sebagai hasil glikogenolisis dari hati Asam laktat : 1 jam postmortem kadarnya menjadi 20 Meq/liter

  • DARAH

    KOMPONEN NITROGEN :

    1. Blood urea nitrogen : Kadar urea nitrogen postmortem berkisar 13,8 mg/100 ml 2. Kreatinin : relatif stabil dalam darah mayat3. Nitrogen asam amino : Peningkatan dalam darah disebabkan oleh pemecahan protein4. Amonia : dalam vena perifer 1-3 mg /100 ml pada beberapa jam postmortem 5. Asam urat : 6 jam setelah kematian kadar asam urat kematian adalah 5,5mg/100 ml

  • DARAHKOMPONEN ORGANIK LAIN 1. Kolesterol dan Lipid : tidak berbeda jauh dengan kadar antemortem 2. Bilirubin : tetap sama seperti kadar saat antemortem 3. Protein : protein total dengan menggunakan metode auto analyzer tidak adanya perubahan kadar

  • 4.Enzim :a. Asam posphatase : meningkat 20 kali pada 48 jam setelah kematianb. Alkalin posphatase : meningkat 48 jam setelah kematian hingga 20 kalic. Amylase : meningkat pada hari II. Kadarnya mencapai 3-4 kali d. Transaminase : peningkatan serum glutamid oksalasetik transamaninase (SGOT) pada darah dalam jantung e. Laktat dehidrogenase : Peningkatan terjadi secara linear mulai dari 60 jam setelah kematian f. Kolinesterase : kadar bervariasi tergantung individu

  • Hormon17-hiroksi kotikosteroid : biasanya meningkat Kortisol : kadar tetap stabil selama 18 jam setelah kematian Epinefrin dan nor epinefrin : Kadar epinefrin rendah ditemukan pada kematian yang cepatTiroksin dan tiroid stimulating hormone : Kadar tiroksin akan turun setelah kematian.

  • 5. Insulin : insulin atrium kanan : 7-590 mikrounit/ml, darah vena femoralis 5-55 mikrounit/ml 6. Growth hormone : Peningkatan setelah kematian bayi meninggal karena RDS7. Chorinic gonadotropin : Pada kasus choriocarcinoma atau tumor lain

  • ELEKTROLIT Sodium : kadar natrium pada kematian karena tenggelam akan menurun (air tawar)Klorida : Kadar klorida plasma akan menurun Potassium : Peningkatan kadar potassium setelah 1 jam setelah kematian Kalsium : Kadar kalsium tetap konstan setelah kematian Fosfor : Peningkatan fosfor anorganik serum terjadi 1 jam postmortem, mencapai 20 mEq/l pada 18 jam setelah kematian Sulfur : Kadar sulfat dalam serum setara dengan kadar urea atau kreatinin Magnesium : sedikit peningkatan magnesium plasma Selenium

  • Gas DarahTekanan oksigen : Pada asfiksia, P O2 dari arteri 22mmHg, menunjukkan jantung telah berhenti sebelum pernafasan berhenti.

  • Konsentrasi ion Hidrogen (pH)pH tubuh pada 12 jam pertama postmortem 6,73 pH darah menurun sejalan dengan lamanya waktu kematianpH darah dari ektremitas atas > ventrikel kiri > ventrikel kanan

  • LIKUOR SEREBROSPINALISKarbohidrata. GlukosaKadar Glukosa vutreus memberikan arti untuk menentukan hiperglikemi dan untuk menentukan asidosis diabetikb. Asam Laktatkonsentrasi asam laktat meningkat setelah kematianc. Inositol Pada kadar postmortem didapatkan peningkatan hingga mencapai 72 mg/100ml. Peningkatan kadar inositol sejalan dengan bertambahnya waktu kematian5

  • Komponen Nitrogena. Ureapostmortem meningkatb. Nonprotein nitrogenmeningkat 30 jam postmortem, kemudian menurunc. KreatininKadar kreatinin pada LCS menetap setelah kematian untuk menilai fungsi ginjal

  • Komponen Nitrogen d. Nitrogen Asam Aminokenaikan nitrogen asam amino terjadi seelah 20 jam postmorteme. AmmoniaMeningkat setelah 60 jam postmortemf. Asam urat dan xanthinexantin meningkat 100x pada 8 jam postmortemg. Glutaminemeningkat sampai 3 kali lipat setelah kematian pada individu tanpa tanda-tanda kerusakan hati

  • KOMPONEN ORGANIK LAINUrobilinogen : ke LCS jika kadar dalam darah tinggi dan kerusakan pada sawar otak Bilirubin : perbandingan total bilirubin pada cairan spinal dengan serum yaitu 1:35 Enzim : Pada kematian otak kadar glutamik oksalasetik transaminase lebih dari 250 IU/liter, kadar laktat dehidrogenase lebih dari 600 IU/liter dan kadar alkalin fosfatase 42 IU/liter (MENINGKAT)

  • ELEKTROLIT - Sulfur : kadar sulfat anorganik tetap stabil setelah tiga hari kematian - Potassium : Peningkatan kadar potassium pada LCS terjadi sampai 70 jam bervariasi pada setiap individu

  • Vitreous HumourKarbohidrata. GlukosaKadarnya akan turun bersamaan dengan waktu kematianb. Asam Laktat Pada kasus kematian mendadak kadarnya akan rendahc. Asam Piruvatakan turun dengan cepat setelah kematiand. Asam askorbatPada 20 jam pertama, kadar asam askorbat akan turun secara perlahan

  • Vitreous HumourNitrogena. UreaPada postmortem akan meningkatb. Kreatinin kadar kretaininnnya akan normal setelah kematianc. Kadar non protein nitrogenmeningkat secara menigkat dan bervariasi tergantung individual

  • Vitreous HumourElektrolitSodiummenetap sampai 30 jam setelah kematian

    Potassium :awal postmortem dengan interval waktu sampai 24 jam, 95% confidence limits dari tiap peneliti bervariasi dari 6 jam sampai 12 jam