PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI...

40
i PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT PASCA PEMBEBASAN LAHAN PROYEK JALAN LINTAS SELATAN SELATAN (JLSS) DI DESA CISUMUR KECAMATAN GANDRUNGMANGU KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Fitria Mariah Ulfah 3401413073 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI...

Page 1: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

i

PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT PASCA PEMBEBASAN LAHAN PROYEK JALAN LINTAS

SELATAN SELATAN (JLSS) DI DESA CISUMUR KECAMATAN GANDRUNGMANGU KABUPATEN CILACAP

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Fitria Mariah Ulfah

3401413073

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

ii

Page 3: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

iii

Page 4: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

iv

Page 5: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Di dunia ini janganlah terlalu bergantung pada seseorang, karena bahkan

bayangmu sendiri akan meninggalkanmu saat kamu gelap (Ibnu Taimiyah).

� “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap (QS. Al-Insyirah : 6-8)

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

skripsi ini saya persembahkan untuk :

� Orang tuaku tercinta, Bapak Mad Sukarjo dan

Mamah solihah yang tiada lelah selalu mendoakan,

mendukungku, dan menanti keberhasilanku dengan

tulus

� Ponakan dan adikku tersayang Adis Hafy Maulana

dan Estri Mulya Ningsih dan kakak-kakakku yang

selalu menginspirasi Eviyanti dan Aan Setiyadi, serta

seluruh keluarga besar yang selalu mendukungku

Page 6: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul Perubahan Ekologi Dan Perilaku Masyarakat Pasca

Pembebasan Lahan Proyek Jalan Lintas Selatam Selatan (JLSS) Di Desa Cisumur

Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap. Skripsi ini disusun dalam rangka

menyelesaikan studi Strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan

skripsi. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk mengenyam ilmu pendidikan di

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Rustono, M.Hum., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah

mendukung untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu

Sosial.

3. Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant., M.A., Ketua Jurusan Sosiologi dan

Antropologi yang telah memberikan kelancaran dalam proses administrasi.

4. Drs. Totok Rochana, M.A dan Dra. Elly Kismini, M.Si sebagai Dosen

Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan saran kepada

penulis.

Page 7: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

vii

5. Pemerintah Desa Cisumur yang telah memberikan izin penulis untuk

melakukan penelitian dan seluruh informan yang bersedia memberikan data

yang dibutuhkan penulis.

6. Oki Kurniyawan, S.Si. yang telah membantu, memberi semangat dan

dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Keluarga Kost Alfath (Naily, Ipeh, Irma, Lele, Rini) yang selalu ada

membantu dalam keadaan apapun.

8. Teman-teman Rumpis (Lia, Ika, Amal, Anime, Aya, Elma, Tika, Ponco)

yang selalu membuat tertawa ditengah kepenatan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini.

Atas segala bimbingan, semangat, inspirasi dan bantuannya, penulis

mengucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT membalas bantuan yang telah

diberikan kepada penulis, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita.

Semarang, Agustus 2017

Penulis

Page 8: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

viii

SARI Ulfah, Fitria Mariah. 2017. Perubahan Ekologi Dan Perilaku Masyarakat Pasca Pembebasan Lahan Proyek Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap. Jurusan Sosiologi dan

Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Dosen

Pembimbing: Drs. Totok Rochana, M.A dan Dra. Elly Kismini, M.Si. 103 halaman

Kata kunci : Pembebasan lahan, perubahan ekologi, perubahan perilaku.

Pembangunan infrastruktur jalan proyek Jalan Lintas Selatan Selatan

(JLSS) yang membutuhkan tanah milik warga mengharuskan pemerintah

melakukan proses pengadaan tanah. Pengadaan tanah atau yang sering disebut

pembebasan lahan mengakibatkan masyarakat di Desa Cisumur Kecamatan

Gandrungmangu Kabupaten Cilacap mengalami perubahan dalam hal ekologi dan

perilaku. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui proses pembebasan lahan

proyek JLSS di Desa Cisumur. (2) Mengetahui risiko ekologis yang terjadi pada

masyarakat Desa Cisumur. (3) Mengetahui pengaruh risiko ekologis terhadap

perilaku masyarakat Desa Cisumur.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan pada penelitian ini

berjumlah 9 orang dengan pembagian 4 orang sebagai informan utama dan 5 orang

sebagai informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

wawancara, serta dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi,

untuk memastikan kebenaran dari data yang diperoleh. Metode analisis yang

digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan. Teori yang digunakan untuk menganalisis hasil temuan adalah

masyarakat risiko oleh Ulrich Beck

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Proses pembebasan lahan yang terjadi

melalui 4 tahap yaitu perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengadaan tanah, dan

penyerahan hasil. (2) Risiko ekologis terlihat dari perubahan dalam pemanfaatan

lahan yang dijadikan sebagai bahu jalan menjadikan sawah dan pekarangan.

Perubahan pemanfaatan lahan tersebut berpengaruh pada berkurangnya hasil

pertanian masyarakat dan jumlah tanaman yang tumbuh dipekarangan (3) Risiko

sosial yang dihadapi masyarakat Desa Cisumur sebagai dampak dari adanya

perubahan ekologi terlihat pada perubahan aktivitas dan pelapisan sosial pada

masyarakat di Desa Cisumur.

Saran bagi masyarakat Desa Cisumur diharapkan lebih memperhatikan

kondisi lingkungan agar tetap seimbang kaitannya dalam pengembangan usaha dan

pembangunan ulang rumah tinggal yang terkena pembebasan lahan agar

keberadaan lahan sawah dan pekarangan tidak semakin berkurang. Perlu adanya

penyuluhan maupun pelatihan dari kelompok yang bekerja sama dengan

Pemerintah Desa dengan tujuan memberikan motivasi dan keterampilan kepada

penduduk kaitannya dengan pengembangan usaha yang tidak mengurangi jumlah

lahan pertanian agar para petani tidak terpinggirkan karena lahan sawah semakin

berkurang. Sedangkan bagi pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, pembangunan

jalan yang telah direncakan diharapkan segera terlaksana agar akses jalan mudah

dilalui dan mengurangi kecelakaan karena buruknya medan jalan.

Page 9: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

ix

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii PERNYATAAN .................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi SARI .................................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

E. Batasan Istilah ............................................................................................... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10 A. Deskripsi Teoritis ........................................................................................ 10

B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan .............................................. 13

C. Kerangka Berfikir........................................................................................ 19

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 22 A. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 22

B. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 22

C. Fokus Penelitian .......................................................................................... 23

D. Sumber Data Penelitian ............................................................................... 23

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 29

F. Validitas Data ............................................................................................. 38

G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 49

1. Gambaran Umum Desa Cisumur ............................................................ 49

2. Kondisi Jalan Sebelum Pembangunan JLSS ........................................... 54

Page 10: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

x

B. Proses Pembebasan Lahan Proyek Pembangunan Jalan Lintas Selatan

Selatan (JLSS) ........................................................................................................ 56

1. Perencanaan ............................................................................................. 60

2. Persiapan Pengadaan Tanah .................................................................... 61

3. Pelaksanaan ............................................................................................. 63

4. Penyerahan Hasil ..................................................................................... 64

C. Risiko Ekologis Yang Terjadi Pada Masyarakat Desa Cisumur Pasca

Pembebasan Lahan Proyek JLSS ........................................................................... 65

1. Kondisi ekologi sebelum terjadinya pembebasan lahan proyek JLSS .... 65

2. Risiko ekologis yang terjadi pasca pembebasan lahan proyek JLSS ...... 69

D. Risiko Sosial Yang Terjadi Pada Masyarakat Desa Cisumur Pasca

Pembebasan Lahan Proyek JLSS ........................................................................... 77

1. Aktivitas Masyarakat ............................................................................... 78

2. Pelapisan Sosial ....................................................................................... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 88 A. Kesimpulan ................................................................................................. 88

B. Saran ............................................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91 LAMPIRAN .......................................................................................................... 93

Page 11: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kondisi jalan sebelum pembangunan JLSS ................. ………….56

Gambar 2. JLSS yang berada di wilayah Kecamatan Kedungreja ………….58

Gambar 3. Kondisi sawah sebelum pembebasan lahan ................. ………….66

Gambar 4. Kondisi sawah setelah pembebasan lahan ................... ………….72

Gambar 5. Kondisi Pekarangan Yang Digunakan Untuk Pembangunan

Tempat Tinggal ............................................................................................... 73

Page 12: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Informan Utama Penelitian ........................................................... 25 Tabel 2. Daftar Informan Pendukung Penelitian.................................................... 27

Tabel 3. Daftar Kegiatan Observasi ....................................................................... 32

Tabel 4. Jadwal Wawancara ................................................................................... 35

Tabel 5. Jenis mata pencaharian............................................................................. 51

Tabel 6. Prasarana Ibadah ...................................................................................... 52 Tabel 7. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cisumur ....................................... 53

Tabel 8. Pemanfaatan Lahan Milik Masyarakat Desa Cisumur ............................. 68 Tabel 9. Perubahan Luas Lahan ............................................................................. 69

Tabel 11. Jumlah tanaman...................................................................................... 75

Page 13: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

xiii

DAFTAR BAGAN Bagan 1. Kerangka Berfikir ................................................................................... 20

Bagan 2. Bagan Analisis Data ................................................................................ 48

Bagan 3. Perubahan Pelapisan Sosial Masyarakat Desa Cisumur ......................... 84

Page 14: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian ................................................................... 91

Lampiran 2. Daftar Informan .......................................................................... 99

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 103

Page 15: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia hidup di dunia tidak dapat berdiri sendiri. Terdapat hubungan

timbal balik antara unsur-unsur yang ada dalam lingkungan hidup yang di

tempati. Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang lengkap dengan benda,

daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang

memperngaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk

hidup lain (Ramly, 2007:24). Manusia menggantungkan hidupnya dengan

kekayaan alam yang ada. Kekayaan alam berupa flora dan fauna dalam

pemenuhan pangan, dari beberapa material untuk kebutuhan sandang dan

peralatan. Kemudian masih berlanjut dalam hal pembangunanpun

bersinggungan langsung dengan alam.

Kualitas lingkungan hidup saat ini bergantung pada manusia yang

mengelolanya. Manusia dicipatakan Tuhan lengkap dengan akal yang dapat

digunakan untuk mengubah kehidupan yang awalnya berpola sederhana

menjadi pola kehidupan yang lebih modern. Banyak cara yang dilakukan

manusia untuk dapat mengubah kehidupan menjadi lebih modern. Tidak jarang

pula membawa perubahan ke arah yang negatif karena yang dilakukan tidak

mempertimbangkan secara mendalam terkait dampak yang akan

ditimbulkannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk melakukan perubahan

adalah melalui pembangunan.

Page 16: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

2

Pembangunan dalam bidang infrastruktur transportasi merupakan hal

yang sangat penting dalam menunjang kehidupan bermasyarakat. Infrastruktur

transportasi yang memadai berkaitan erat dengan pertumbuhan perekonomian

suatu daerah. Seperti yang dijelaskan oleh Indah (2014:82) transportasi merupakan

salah satu sarana yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan

pembangunan suatu wilayah. Proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan Selatan

(JLSS) merupakan salah satu contoh pembangunan infrastruktur transportasi

yang dilakukan oleh pemerintah Jawa Tengah. Menurut Kepala Dinas

Binamarga Jawa Tengah Bambang Nugroho yang dikutip dalam kompas.com

pada tanggal 16 November 2016 menjelaskan bahwa panjang jalur yang

rencananya dibangun mencapai 211 km, jalur itu membentang dari Cilacap,

Banyumas, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri.

Pembangunan jalan lintas selatan selatan ( JLSS) merupakan salah satu

cara untuk mengangkat perekonomian yang relatif tertinggal di daerah selatan.

Serta membuka akses untuk daerah-daerah yang terpinggirkan karena minim

akses jalan. Selain hal tersebut juga diharapkan dengan adanya pembangunan

jalan lintas selatan selatan (JLSS) dapat mengurai kepadatan lalu lintas di jalur

pantai utara. Saat ini pembangunan tersebut sudah pada tahap pekerjaan fisik

yang sebelumnya telah melewati proses pembebasan lahan.

Kabupaten Cilacap merupakan salah satu wilayah yang dilewati oleh

proyek pembangunan JLSS. Pembangunan tersebut melewati wilayah-wilayah

di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Kawunganten, Bantarsari Gandrungmangu,

Kedungreja dan Sidareja. Salah satu wilayah yang mengalami pembebasan

Page 17: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

3

lahan adalah Kecamatan Gandrungmangu. Menurut Ketua Komisi A DPRD

Kabupaten Cilacap Muslikhin yang dikutip dalam sispro.co.id pada tanggal 18

Januari 2016 menjelaskan bahwa di wilayah Kecamatan Gandrungmangu

pembebasan lahan meliputi jalur sepanjang 6 km dengan luas 67.850 m2, dari

Desa Cisumur, Sidaurip, hingga Desa Gandrungmanis. Anggaran ganti rugi

disiapkan sekitar Rp 39,679 miliar. Dana bersumber dari APBN 2016 sebesar

Rp 23 miliar ditambah dari APBD Provinsi Jateng dan APBD Kabupaten

Cilacap sebesar Rp 16,679 miliar.

Perubahan tata ruang akibat pembangunan JLSS tersebut tentunya akan

membawa perubahan besar bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi masyarakat

di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap yang terkena

pembebasan lahan. Lahan-lahan yang awalnya merupakan lahan persawahan,

pekarangan dan perumahan milik warga berubah fungsi menjadi sarana

infrastruktur jalan.

Perubahan yang terjadi dalam masyarakat bukan saja kondisi ekologi,

namun masyarakat juga dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang

baru. Bukan hanya masyarakat yang terkena pembebasan lahan saja yang harus

beradaptasi, masyarakat secara umumpun ikut masuk dalam tuntutan di atas.

Mengingat bahwa terdapat pula fasilitas umum yang ikut dalam daftar

pembebasan lahan yaitu pasar. Mereka harus berbenah ulang tempat berjualan

mereka dilokasi yang baru karena pasar dipindah tempatkan.

Page 18: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

4

Kondisi baru tersebut memunculkan beberapa kesenjangan bagi

masyarakat yang merasa diuntungkan dan dirugikan. Kalangan masyarakat

yang diuntungkan merasa bahwa hal tersebut merupakan salah satu cara untuk

menaikkan status sosial yang dimiliki sebelumnya. Akan tetapi masyarakat

yang dirugikan akan berfikir ulang bagaimana cara agar tetap bisa bertahan

dengan perubahan yang ada. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Wasikun salah

satu warga yang terkena pembebasan lahan mengatakan :

“…. Ya saya juga senang sih mbak, jd bisa berangkat haji lagi, kalo dijual ngga pas penggusuran ya eman-eman, kalo kena gusuran kaya gini kan juga harga belinya lebih tinggi dari harga biasa, selain itu kan juga program pemerintah mbak, barangkali setelah dibangun jadi lebih maju terus banyak lowongan kerjaan juga” (sumber : Kutipan

wawancara Januari 2017).

Sektor pertanian berkurang mengharuskan mereka yang hanya memiliki

lahan pertanian dalam jumlah yang sedikit untuk berpindah profesi dari yang

sebelumnya petani. Bagi petani lain yang memiliki lahan luas mereka akan

berkurang hasil panennya yang berujung pada berkurangnya pendapatan.

Perubahan lain terjadi pula di wilayah permukiman warga, yang awalnya damai,

tenteram dengan suasana kebersamaan masyarakat sekitar berganti dengan lalu

lalang kendaraan. Sering pula masyarakat dihinggapi rasa cemas karena

sebagian jalan yang sudah jadi tetapi belum beroperasi digunakan untuk balapan

liar. Selanjutnya masyarakat harus memikirkan kembali tempat tinggal yang

baru, dan tidak semua masyarakat dengan mudah mendapatkan lokasi yang

diharapkan.

Page 19: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

5

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut kemudian

memunculkan perubahan pola perilaku dalam masyarakat. Berdasarkan

pernyataan-pernyataan yang telah diuraikan di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Perubahan Ekologi dan Perilaku

Masyarakat Pasca Pembebasan Lahan Proyek Jalan Lintas Selatan

Selatan (JlSS) Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten

Cilacap”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana perubahan ekologi dan

pola perilaku masyarakat pasca pembebasan lahan proyek JLSS di Desa

Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti kemudian

menguraikannya dalam beberapa pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian

dimaksudkan untuk membantu mencari data yang berkaitan dengan rumusan

masalah dalam proses penelitian. Pertanyaan penelitian tersebut adalah :

1. Bagaimana proses pembebasan lahan proyek JLSS di Desa Cisumur

Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap ?

2. Bagaimana risiko ekologis yang terjadi dalam masyarakat pasca

pembebasan lahan proyek JLSS di Desa Cisumur Kecamatan

Gandrungmangu Kabupaten Cilacap?

Page 20: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

6

3. Bagaimana pengaruh risiko ekologis terhadap perilaku masyarakat pasca

pembebasan lahan proyek JLSS di Desa Cisumur Kecamatan

Gandrungmangu Kabupaten Cilacap ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, beberapa tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Proses pembebasan lahan proyek JLSS di Desa Cisumur Kecamatan

Gandrungmangu Kabupaten Cilacap

2. Risiko ekologis yang terjadi dalam masyarakat pasca pembebasan lahan

proyek JLSS di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten

Cilacap.

3. Pengaruh risiko ekologis terhadap perilaku masyarakat pasca pembebasan

lahan proyek JLSS di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu

Kabupaten Cilacap.

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan dan dapat

memberikan sumbangan untuk pengembangan teori dalam bidang

Sosiologi dan Antropologi

b. Sebagai bahan pembelajaran SMA pada mata pelajaran Sosiologi kelas

XII materi tentang perubahan sosial dan dampaknya.

c. Sebagai bahan referensi dan bacaan bagi para pembaca dan peneliti

selanjutnya.

Page 21: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

7

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi masyarakat

Diharapkan dapat memberi pengetahuan terkait cara menghadapi

perubahan yang terjadi dalam masyarakat agar tetap bisa bertahan.

b. Manfaat bagi pemerintah

Dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah setempat terkait

masalah pembangunan yang tetap ramah lingkungan.

c. Manfaat bagi penulis

Penelitian ini dilakukan agar dapat mempraktikkan dan menerapkan

ilmu yang didapat dibangku kuliah.

E. Batasan Istilah

1. Ekologi

Ekologi diartikan sebagai hubungan timbal balik antara makhluk

hidup dengan lingkungannya (Kristanto, 2004:11). Ecology berarti ilmu

tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya

(Soemarwoto, 2004:22)

Dalam penelitian ini penulis akan membatasi pada kondisi lingkungan

setelah adanya pembebasan lahan proyek JLSS di Desa Cisumur Kecamatan

Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.

2. Risiko Ekologis

Ulrich Beck (2015:15) menjelaskan bahwa risiko merupakan peluang

kerugian fisik karena proses-proses teknologi atau yang lainnya, dapat pula

diartikan sebagai suatu masalah tidak diinginkan yang muncul bersamaan

Page 22: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

8

dengan modernisasi. Risiko ekologis diartikan sebagai kemungkinan

kerusakan-kerusakan fisik yang berkaitan dengan manusia dengan

lingkungannya.

Dalam penelitian ini risiko ekologis yang dimaksud adalah kerusakan

yang berkaitan dengan manusia dan lingkungan sebagai akibat dari adanya

proyek pembangunan JLSS di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu

Kabupaten Cilacap.

3. Pola perilaku masyarakat

Pola perilaku dipandang sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan

manusia dalam kehidupan sosial yang dijalani (Affandi, 2014:3-4). Pola

perilaku terdiri dari beberapa perilaku secara bersamaan yang meliputi

perilaku emosional, perilaku untuk menyelesaikan masalah, aktivitas

motorik, interaksi interpersonal, manipulasi objek. Kombinasi dari beberapa

perilaku akan membentuk pola perilaku. Setiap orang atau kelompok akan

memiliki perilaku yang berbeda. Hal ini dikarenkan karena setiap individu

memiliki peran yang berbeda-beda (Laurens, 2004:176-177).

Pola perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan

yang berkaitan dengan pola pikir dan pola konsumsi yang dilakukan

masyarakat di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten

Cilacap setelah pembebasan lahan proyek JLSS.

Page 23: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

9

4. Proyek Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS)

Jalan Lintas Selatan Selatan merupakan proyek pembangunan yang

dilakukan oleh pemerintah Jawa Tengah dengan jalur yang membentang dari

Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri. Proyek JLLS yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu jalur yang dilewati dalam

proyek tersebut, yaitu di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu

Kabupaten Cilacap.

Page 24: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

Teori merupakan unsur yang paling besar peranannya dalam mengamati

fenomena sosial yang menjadi pusat penelitian. Hasil dari penelitian yang telah

diperoleh, kemudian dianalisis menggunakan suatu teori. Landasan teori yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teori masyarakat risiko yang dicetuskan

oleh Ulrich Beck. Alat analisis tersebut digunakan sebagai kerangka untuk

menganalisis permasalahan dalam membahas hasil penelitian hingga

memperoleh kesimpulan jawaban dari rumusan masalah penelitian.

Modernisasi telah membawa masyarakat pada keadaan-keadaan yang

tidak terduga sebelumnya. Keadaan tersebut mengharuskan masyarakat untuk

selalu siap dalam keadaan apapun agar tetap bisa bertahan dalam kehidupannya.

Pemikiran tentang masyarakat risiko muncul karena adanya modernisasi.

Modernisasi berarti meningkatnya penggunaan teknologi dan perubahan dalam

organisasi serta kerja, tetapi selain hal tersebut mencakup hal yang jauh lebih

banyak lagi. Hal tersebut di antaranya perubahan dalam karakteristik

masyarakat, perubahan gaya hidup, perubahan dalam struktur kekuasaan serta

pengaruhnya dalam bentuk-bentuk penindasan yang terjadi dalam masyarakat.

Dalam pandangannya, Beck (2015) menjelaskan bahwa modernisasi

bersentuhan langsung dengan masyarakat industri dan masyarakat risiko.

Masyarakat industri mempunyai prinsip pendistribusian barang, sedangkan

prinsip masyarakat risiko distribusi hal-hal buruk. Pendistribusian hal-hal buruk

Page 25: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

11

dalam masyarakat risiko berkaitan dengan risiko-risiko yang akan dihadapi

masyarakat dengan adanya modernisasi. Dijelaskan pula oleh Beck (dalam

Piliang (2009)) risiko (risk) sebagai, “kemungkinan-kemungkinan kerusakan

fisik (termasuk mental dan sosial yang disebabkan oleh proses teknologi dan

proses-proses lainnya, seperti proses sosial, politik, komunikasi, seksual).

Dengan demikian, risiko mempunyai hubungan sangat erat dengan sistem,

model, dan proses perubahan di dalam sebuah masyarakat (industrialisasi,

modernisasi, pembangunan), yang akan menentukan tingkat risiko yang

akan mereka hadapi. Setidaknya terdapat tiga macam risiko yang di sebutkan

oleh Beck, antara lain : risiko fisik- ekologis (physical-ecological risk), risiko

sosial (social risk), dan risiko mental (psyche risk) (Piliang, 2009).

1. Risiko ekologis berkaitan dengan bahaya-bahaya fisik yang terjadi pada

manusia dan alam. Dijelaskan oleh Beck salah satu bentuk risiko ekologis

yang telah terjadi dalam kutipan berikut :

“ …Hutan-hutan juga sedang sekarat selama beberapa abad sekarang,

pertama karena diubah menjadi lahan pertanian, kemudian karena

penebangan berlebihan yang sembrono. Tetapi kematian hutan

sekarang terjadi secara global, sebagai konsekuensi implisit

industrialisasi berasamaan dengan konsekuensi sosial politik yang

sungguh berbeda. Negara yang memiliki banyak pohon seperti

Norwegia dan Swedia, yang hampir tidak memiliki industri saja ikut

terkena pangaruh. (Beck, 2015:6)

2. Risiko sosial mengarah pada berbagai macam risiko yang mengacu pada

kerusakan bangunan dan lingkungan sosial sebagai akibat dari faktor

eksternal seperti kondisi alam, perkembangan teknologi dan industri. Hal

tersebut secara bersamaan mengakibatkan tumbuhnya penyakit sosial

Page 26: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

12

seperti ketidakpedulian, ketakacuhan, indisipliner, egoisme, immoralitas,

dan lain-lain.

3. Risiko psikologis mengacu pada hancurnya bangunan psikis, berupa

perkembangan aneka bentuk abnormalitas, penyimpangan (deviance) atau

kerusakan psikis lainnya, baik yang disebabkan faktor eksternal maupun

internal.

Penjelasan lain oleh Giddens (dalam Ritzer (2015:946) di dalam

modernitas yang lebih maju, isu sentral ialah risiko dan bagaimana risiko itu

dapat dicegah, diminimalkan dan disalurkan. Risiko didefinisikan sebagai

peluang kerugian fisik karena proses-proses teknologi dan lainnya. Risiko juga

berkaitan dengan sistem, model dan perubahan sosial.

Pada analisis penelitian ini meskipun masih dalam kerangka masyarakat

risiko oleh Ulrich Beck, tetapi lebih spesifik mengacu pada dua risiko meliputi

risiko ekologis dan risiko sosial. Penekanan pada teori masyarakat risiko adalah

proyek pembangunan JLSS merupakan salah satu wujud adanya modernisasi

menuju masyarakat industri. Dalam proyek tersebut melewati proses

pembebasan lahan milik masyarakat, hal tersebut memunculkan berbagai risiko

yang harus dihadapi oleh masyarakat di Desa Cisumur. Pada teori masyarakat

risiko yang dikemukakan oleh Ulrich Beck terdapat beberapa risiko yang

ditimbulkan dari adanya modernisasi di antaranya adalah risiko ekologis, risiko

sosial.

Pada penelitian ini juga menggunakan landasan undang-undang untuk

menjelaskan proses pembebasan lahan yang terjadi di Desa Cisumur. Dalam

Page 27: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

13

UU No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum Bab 1 pasal 1 menjelaskan bahwa Pengadaan Tanah adalah

kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak

dan adil kepada pihak yang berhak.

Tahapan yang dilalui pada proses pembebasan lahan di Desa Cisumur

mengacu pada UU No. 2 tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan Perpres No.148 tahun 2015

tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012

Tentang Penyelenggaran Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum. Terdapat 4 tahap yang dilalui dalam proses pembebasan

lahan, tahap tersebut meliputi :

1. perencanaan,

2. persiapan,

3. pelaksanaan dan

4. penyerahan hasil.

B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan

Penulisan kajian pustaka berisi tentang penjelas an mengenai penelitian-

penelitian sebelumnya yang mirip dengan penelitian yang telah dilakukan.

Berbagai penelitian mengenai perubahan ekologi dan pola perilaku telah

dilakukan oleh berbagai pihak. Hasil-hasil dari penelitian tersebut dapat

dimanfaatkan sebagai bahan-bahan referensi untuk tinjauan dalam berbagai

kajian. Peneliti juga menggunakan penelitian terdahulu untuk mendukung

keaslian penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Page 28: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

14

Husna, N., Alibasyah, R., & Indra. (2012) mengkaji tentang perubahan

ekologi, sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh reklamasi pantai. Penelitian

tersebut berjudul “Dampak Ekologi, Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Akibat

Reklamasi Pantai Tapaktuan Aceh Selatan” dengan tujuan untuk mengkaji

dampak reklamasi pantai terhadap perubahan ekologi, sosial, dan ekonomi

masyarakat pesisir Gampong Pasar Kabupaten Aceh Selatan. Hasil

penelitiannya menunjukan bahwa perubahan ekologi terlihat dari jumlah biota

laut seperti kepiting, udang, jenis ikan karang, dan terumbu karang semakin

sedikit. Sedangkan untuk biodata darat dan vegetaasi darat seperti capung,

kupu-kupu, belalang, burung, kelapa dan rerumputan banyak dijumpai

dibangkinkan dengan sebelum adanya reklamasi. Untuk kondisi sosial dan

ekonomi menjadi lebih baik setelah adanya reklamasi.

Persamaan penelitian Husna, N., Alibasyah, R., & Indra dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama membahas

tentang perubahan ekologis yang terjadi di masyarakat. Perbedaannya terdapat

pada fokus dan metode yang digunakan. Fokus yang diambil dalam penelitian

Husna, N., Alibasyah, R., & Indra lebih luas cakupannya karena tidak hanya

membahas tentang perubahan ekologi saja melainkan aspek sosial dan

ekonominya, sedangkan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

hanya mengkaji tentang perubahan ekologi dan sedikit menyinggung tentang

sosial yang hanya dibatasi dalam pola perilaku yang dilakukan oleh masyarakat.

Metode yang digunakanpun berbeda, peneliti menggunakan motode kualitatif

Page 29: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

15

sedangkan penelitian Husna, N., Alibasyah, R., & Indra menggunakan metode

survey purposive sampling.

Dalam jurnal lain, penelitian dilakukan oleh Widiarti, R. A., Darmawan,

A. H., & Kinseng, R. A. (2014) yang berjudul “Pengaruh Pembangunan

Mamminasata Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Dan Ekologi Pada

Masyarakat Lokal” menjelaskan bahwa perencanaan pembangunan untuk

mengejar pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan kota seperti

Mamminasata jelas mempengaruhi perubahan sosial, ekonomi dan ekologi

masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menjelaskan

dan menganalisis dampak pembangunan Mamminasata terhadap kondisi sosio-

ekonomi, sosio-budaya, dan sosio-ekologis pada masyarakat setempat.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa konversi lahan dan

transaksi lain dalam mengambil hunian diperkotaan dengan masyarakat lokal

Samata dan Borongraukang memiliki peningkatan. Perubahan sosio-ekologi

akibat konversi lahan adalah munculnya gangguan penyaluran air irigasi dan

proses kering gabah (padi) yang merupakan salah satu bentuk keterasingan

masyarakat setempat.selain itu muncul ketergantungan pada sisi lain yang telah

menyebabkan ketimpangan sosial salah satunya adanya komunitas individu,

difusi lembaga perkotaan dan ketergantungan akses permodalan di daerah

perkotaan.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah sama-sama meneliti tentang perubahan ekologis dan sosial

setelah adanya pembangunan. Perbedaanya terletak pada fokus penelitian,

Page 30: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

16

metode yang digunakan dan teori yang dipakai dalam menganalisis.. Dalam

penelitian tersebut fokusnya bukan hanya perubahan ekologis saja, melainkan

pada perubahan ekonomi juga. Selain itu metode yang digunakan adalah mix

method yaitu kualitatif dan kuantitatif sedangkan yang digunakan peneliti

adalah metode kualitatif. Konsep yang dipakai dalam penelitian tersebut adalah

konsep perubahan sosial sedangkan peneliti menggunakan teori masyarakat

risiko.

Penelitian lain dilakukan oleh Hijriyati, E., & Mardiana, R. (2014)

dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat

Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial dan Ekonomi Di Kampung

Batusuhan, Sukabumi” menjelaskan bahwa perkembangan ekowisata

mempengaruhi masyarakat pada aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Penelitian

tersebut bertujuan untuk menganalisis perubahan kondisi ekologis, sosial, dan

ekonomi di Kampung Batusuhan setelah adanya ekowisata berbasis

masyarakat.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kehadiran ekowisata

berbasis masyarakat memberikan perubahan bagi masyarakat terkhusus dalam

hal ekologi, sosial, dan ekologi. Perubahan ekologi ditunjukan dengan

kesadaran masyarakat untuk melindungi lingkungannya dengan cara

membuang sampah pada tempatnya, selain itu penduduk sudah mulai

menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Dalam hal sosial, perubahan

ditunjukan dengan adanya peningkatan kerja sama masyarakat terutama

Page 31: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

17

dibidang ekowisata. Pada ekonomi, kesempatan kerja yang berasal dari sektor

ekowisata bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga.

Persamaan penelitian Hijriyati, E., & Mardiana, R dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti tentang

perubahan ekologi dan perubahan sosial masyarakat. Perbedaannya yaitu pada

fokus penelitian, dalam penelitian Hijriyati, E., & Mardiana, R bukan hanya

pada perubahan ekologi dan sosialnya saja melainkan pada aspek ekonomi juga.

Perubahan-perubahan tersebut merupakan dampak dari adanya ekowisata,

sedangkan peneliti membahas tentang perubahan-perubahan sebagai dampak

dari pembangunan jalan. Selain itu perubahan dalam hal sosial dikaji secara

luas, sedangkan peneliti hanya berfokus pada perubahan ekologi, selanjutnya

pada perubahan sosial yang hanya menyoroti perubahan pola perilaku.

Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif, sedangkan

peneliti menggunakan metode kualitatif.

Studi lain dilakukan oleh Hidayah, N., Dharmawan, A. H., & Barus, B.

(2016) dalam jurnal yang berjudul “Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit Dan

Perubahan Sosial Ekologi Pedesaan” menjelaskan bahwa permintaan lahan

untuk ekspansi perkebunan sawit di Provinsi Riau terus meningkat sehingga

telah memicu tingginya angka konversi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit,

ekspansi ini juga sudah mengarah pada kawasan konservasi. Banyak pula kasus

konversi lahan dilakukan secara illegal seperti yang terjadi pada kawasan hutan

lindung dan konsevasi yaitu Taman Nasional Tesso Nilo (INTN). Penelitian

tersebut mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan

Page 32: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

18

lahan disekitas lanskap Taman Nasional Tesso Nilo, perubahan sistem nafkah

masyarakat lokal dan kerentanan rumah tangga petani.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekspansi kelapa sawit di sekitar

Taman Nasional Tesso Nilo telah menyebabkan hutan terdegradasi secara

masih, tutupan hutan yang tersisa saat ini hanya sekitar 20 persen. Pola nafkah

masyarakat sekitar berubah menjadi cenderung homogen dengan satu sumber

nafkah yaitu perkebunan kelapa sawit. Hal itu menyebabkan masyarakat

menjadi rentan terhadap krisis ketika harga kelapa sawit menurun. Tingginya

konsumsi pangan masyarakat yang bergantung pasokan dari luar akan

menyulitkan masyarakat ketika pendapatan mengalami penurunan.

Persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti yaitu sama-

sama membahas tentang perubahan ekologi dan sosial masyarakat. Dari

persamaan tersebut muncul beberapa perbedaan, salah satunya adalah fokus

kajian dalam penelitian tersebut. Dalam mengkaji perubahan sosial terfokus

pada perubahan sistem nafkah setelah adanya ekspansi lahan sawit yang ada di

wilayah tersebut, sedangkan peneliti mengkaji tentang pola pikir dan pola

konsumsi masyarakat setelah adanya pembangunan jalan. Penggunaan metode

dalam penelitian tersebut juga berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sedangkan peneliti

menggunakan metode kualitatif.

Sumber rujukan lain adalah penelitian yang berasal dari luar wilayah

Indonesia yang dilakukan oleh Boateng, P. K., Appiah, D. O., & Adjei, P. O.-

W. (2016) menjelaskan persepsi petani tentang perubahan sosio-ekologis dan

Page 33: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

19

pengaruhnya terhadap perubahan praktik pertanian dan penggunaaan lahan

pertanian. Penelitian tersebut berjudul “Perceptions of Socio-Ecological

Changes and Their Implications on Changes in Farming Practises and

Agricultural Land Uses in the Savannahs of Northeast Ghana” bertujuan untuk

mengetahui persepsi petani tentang pola perubahan ekologi dan sosial yang

terjadi, selanjutnya untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pengaruh

perubahan ekologi dan sosial terhadap praktik pertanian dan perubahan

penggunaan lahan. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa perubahan

ekologi mempengaruhi keputusan para petani dalam mengerjakan praktik

pertanian dan penggunaan lahan pertanian.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti terletak pada fokus dan metode yang digunakan. Penelitian

tersebut berfokus pada pengaruh perubahan ekologi dalam bidang pertanian,

sedangkan fokus peneliti lebih luas mengenai perubahan ekologi, bukan hanya

pada sektor pertanian. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif

sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan bagian yang memaparkan dimensi-

dimensi kajian utama, faktor-faktor kunci dan hubungan antar dimensi yang

disusun dalam bentuk narasi dan grafis. Kerangka berfikir digunakan pula untuk

membantu mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian.

Penelitian ini digambarkan dalam kerangka penelitian sebagai berikut :

Page 34: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

20

Bagan 1. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir di atas dapat dideskripsikan bahwa terdapat

pembangunan dalam bidang infrastruktur jalan di wilayah Jawa Tengah.

Pembangunan tersebut adalah proyek Jalan Lintas Selatan Selatan atau sering

disebut dengan JLSS. Proyek pembangunan memiliki jalur yang membentang

dari Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri. Kabupaten

Cilacap merupakan salah satu wilayah yang dilewati oleh proyek pembangunan

JLSS. Pembangunan tersebut melewati beberapa kecamatan di wilayah

Kabupaten Cilacap, seperti Kecamatan Kawunganten, Bantarsari

Gandrungmangu, Kedungreja dan Sidareja. Salah satu wilayah yang mengalami

pembebasan lahan adalah Kecamatan Gandrungmangu.

Pembangunan Dalam Bidang

Infrastruktur Transportasi

Proyek Pembangunan Jalan

Lintas Selatan Selatan (JLSS)

Pembebasan Lahan

Risiko Ekologis Pola Perilaku

Masyarakat

Risiko Yang Dihadapi

Masyarakat

Teori Masyarakat

Risiko

Page 35: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

21

Pembangunan tersebut memiliki pengaruh bagi kehidupan masyarakat,

terlebih bagi masyarakat yang terkena pembebasan lahan. Proses pembangunan

yang sebelumnya melewati proses pembebasan lahan memunculkan berbagai

risiko yang harus dihadapi oleh masyarakat. Risiko dalam hal ekologis salah

satunya. Adanya alih fungsi lahan, yang awalnya lahan pertanian dan

pemukiman warga berubah menjadi jalan yang merupakan fasilitas umum turut

merubah hubungan masyarakat dengan lingkungan sekitar.

Perubahan pada hubungan masyarakat dengan lingkungan sekitar

memunculkan risiko lain yang harus dihadapi oleh masyarakat. Risiko lain

terlihat perubahan perilaku masyarakat yang merupakan cara agar tetap bisa

bertahan dengan lingkungan baru yang disebabkan karena adanya

pembangunan jalan. Risiko-risiko yang dihadapi masyarakat tersebut yang

kemudian menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini dikaji menggunakan

teori masyarakat risiko.

Page 36: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Proyek Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) merupakan salah satu

pembangunan insfrastruktur transportasi di wilayah Jawa Tengah yang melewati

wilayah Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap. Jalan

tersebut dibangun pada jalan yang sebelumnya sudah ada dengan menambah lebar

badan jalan baik ke samping kanan maupun ke samping kiri. Penambahan lebar

badan jalan tersebut membutuhkan lahan milik warga yang diperoleh melalui

proses pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan di Desa Cisumur untuk proyek

JLSS dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, persiapan, persiapan dan

penyerahan hasil. Ada beberapa tahap yang berjalan tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Masyarakat Desa Cisumur sangat mendukung program dari

pemerintah tersebut, terbukti dengan tidak adanya masyarakat yang melakukan

protes dalam bentuk apapun.

Adanya pembebasan lahan menjadikan masyarakat mengalami perubahan

dalam hal ekologis seperti, luas lahan persawahan dan pekarangan berkurang.

115,81 Ha luas lahan persawahan dan 173,69 luas perumahan beserta pekarangan

yang terkena pembebasan lahan. Perubahan luas lahan tersebut berpengaruh pada

berkurangnya hasil pertanian yang diperoleh masyarakat, akan tetapi tidak

menyebabkan masyarakat Desa Cisumur kekurangan bahan pangan. Pembangunan

ulang tempat tinggal dan berdirinya toko-toko setelah pembebasan lahan juga

menjadi faktor tambahan berkurangnya lahan persawahan. Selain sawah dan

Page 37: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

87

pekarangan, ketersediaan pepohonan juga berkurang. Risiko Ekologis terlihat dari

berbagai perubahan lingkungan Di Desa Cisumur akibat pembebasan lahan proyek

JLSS.

Risiko ekologis yang dihadapi oleh masyarakat Desa Cisumur

berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat. Perubahan tersebut terlihat pada

aktivitas masyarakat seperti aktivitas dalam menggarap sawah, aktivitas dalam

mengolah hasil pertanian dan aktivitas keagamaan. Selain terlihat pada aktivitas

masyarakat, perubahan lain terlihat pada pelapisan sosial masyarakat Desa

Cisumur. Perubahan perilaku yang terjadi, membawa masyarakat Desa Cisumur

mengalami risiko sosial yang ditimbulkan dari adanya modernisasi.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Desa

Cisumur, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap atau instansi terkait untuk

lebih memperhatikan dan melakukan pengawasan terhadap pelaksaan

program yang terjadi dilapangan agar sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan. Pembangunan jalan yang telah direncakan diharapkan segera

terlaksana agar akses jalan mudah dilalui dan mengurangi kecelakaan

karena buruknya medan jalan.

2. Perlu adanya penyuluhan maupun pelatihan dari kelompok yang bekerja

sama dengan Pemerintah Desa dengan tujuan memberikan motivasi dan

keterampilan kepada penduduk kaitannya dengan pengembangan usaha

Page 38: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

yang tidak mengurangi jumlah lahan pertanian agar para petani tidak

terpinggirkan karena lahan sawah semakin berkurang.

3. Untuk masyarakat Desa Cisumur diharapkan lebih memperhatikan kondisi

lingkungan agar tetap seimbang kaitannya dalam pengembangan usaha dan

pembangunan ulang rumah tinggal yang terkena pembebasan lahan agar

keberadaan lahan sawah dan pekarangan tidak semakin berkurang.

Page 39: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

89

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, M. A. (2014). Perubahan Pola Perilaku Sosial Ekonomi Buruh Tani Akibat

Industrialisasi. Jurnal Paradigma, Vol. 2. No. 1. Hal. 1-6.

Afrizal. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Beck, U. (2015). Masyarakat Risiko : Menuju Modernitas Baru. Bantul: Kreasi

Wacana.

Boateng, P. K., Appiah, D. O., & Adjei, P. O.-W. (2016). Perceptions of Socio-

Ecological Changes and Their Implications on Changes in Farming

Practises and Agricultural Land Uses in the Savannahs of Northeast Ghana.

Environments, Vol. 3. No. 33.

Daftar Nominatif Peserta Pengadaan Tanah Jaringan Jalan Lintas selatan Selatan

Provinsi Jawa Tengah Di Kabupaten Cilacap Desa Cisumur Terletak Di

Desa Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap

Hidayah, N., Dharmawan, A. H., & Barus, B. (2016). Ekspansi Perkebunan Kelapa

Sawit Dan Perubahan Sosial Ekologi Pedesaan. Jurnal Sosiologi Pedesaan,

Hal. 249-256.

Hijriyati, E., & Mardiana, R. (2014). Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat

Terhadap Perubahan Ekologi, Sosial, Dan Ekonomi Di Kampung

Batusuhan, Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol. 2. No. 3. Hal. 146-

159.

Husna, N., Alibasyah, R., & Indra. (2012). Dampak Ekologi, Sosial Dan Ekonomi

Masyarakat Akibat Reklamasi Pantai Tapaktuan Aceh Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Lahan, Vol. 1. No. 2. Hal. 171-178.

Indah, N. F., & Ma'arif, S. (2014). Pengaruh Keberadaan Bandara Internasional

Kualanamu Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi dan Perubahan Fisik

Kawasan Sekitarnya. Jurnal Teknik PWK, Vol. 3. No. 1. Hal. 82-89.

Kristanto, P. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Laurens, Joyce Marcella. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta : PT

Grasindo.

Moeleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Najmudin, R. (2007). Pariwisata Berwawasan Lingkungan: Belajar dari Kawasan Ancol. Jakarta: Grafindo.

Nurdin, N. (2016, November 16). Rencana Jalur Lintas Selatan Selatan (JLSS) Mencapai 211 Kilo meter. Diakses dari Kompas.com:

Page 40: PERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT …lib.unnes.ac.id/32014/1/3401413073.pdfPERUBAHAN EKOLOGI DAN PERILAKU MASYARAKAT ... Proses pembebasan lahan yang terjadi melalui 4 tahap

90

http://regional.kompas.com/read/2016/11/16/12541181/rencana.jalur.lintas

.selatan.di.jawa.tengah.mencapai.211.km

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2015 Tentang Perubahan

Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang

Penyelenggaran Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum

Piliang, Yasraf A. (2009). Humanity : "risiko tinggi". Diakses dari

http://rumahwacana.wordpress.com/category/humanity, 18 Juli 2017

Proyek JLSS Jateng Dikebut. (2016, Januari 18). Diakses dari Sispro.co.id:

http://sispro.co.id/berita/proyek-jlss-jateng-dikebut-99206.htm

Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi : Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soemarwoto. Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Yogyakarta : Djambatan Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Undang-undang No. 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum

Widiarti, R. A., Darmawan, A. H., & Kinseng, R. A. (2014). Pengaruh

Pembangunan Mamminasata Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Dan

Ekologi Pada Masyarakat Lokal. Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol. 2. No. 2.

Hal. 103-114.