Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari (rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981). Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak – anak. (lederman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap – siap untuk menjadi seorang ayah. Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali 1

Transcript of Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

Page 1: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan

masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi

ini merupakan proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada

naluri tetapi dipelajari (rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu,

seorang remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi

seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya seorang dewasa harus

mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu kehidupan

yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981).

Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak

dan multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki

anak – anak. (lederman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi

peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya ia siap

menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap –

siap untuk menjadi seorang ayah.

Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita

mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan

dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan

dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau

terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia

kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak

normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya

maupun bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan

menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti

mencari dukungan baru.

Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya

perubahanperubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi

1

Page 2: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

2

dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan

pertanyaanpertanyaan.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini dibahas mengenai:

1. Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada kehamilan Trimester I

2. Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada kehamilan Trimester II

3. Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada kehamilan Trimester III

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada

Kehamilan Trimester I

2. Untuk mengetahui Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada

Kehamilan Trimester II

3. Untuk mengetahui Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada

Kehamilan Trimester III

D. Metode Penulisan

1. Browsing Internet

2. Studi Literatur

Page 3: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

3

Page 4: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

BAB II

PEMBAHASAN

Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama

kehamilan, hal ini berkaitan dengan beberapa perubahan biologik. Kejadian dan

proses psikologi ini diidentifikasi pada trimester kehamilan yang akan dibahas

dibawah ini.

A. Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I (0-

12 Minggu)

Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan.

Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia hamil. Trimester pertama juga

sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian.

Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen

dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan

muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu

merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu

yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.

Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak

hamil. Hampir 80 % kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung.

Kejadian gangguan jiwa sebesar 15 % pada trimester I yang

kebanyakan pada kehamilan pertama. Menurut kumar dan robson (1978)

12% wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada

mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.

Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I

didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian

peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita

memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.

Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :

3

Page 5: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

4

1. Taking On

Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya

dengan meniru dan melakukan peran ibu.

2. Taking In

Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan.

3. Letting Go

Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah

dilakukannya.

Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan

aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada

tahap taking on.

Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-

tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap

perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan

seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia

seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau

dirahasiakannya (Pusdiknakes, 2003:27).

Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi

selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka

khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka

multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu.

Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat

menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh

ibu apalagi bila tidak menyenangkan.

Bentuk Motivasi

1. Motivasi Suami

Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya

akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas

kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan

Page 6: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

5

akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah

untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat

memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari

hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria

yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar.

Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat

memahami keadaan ini dan menerimanya (Pusdiknakes, 2003: 27).

Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung kehamilan

istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan dukungan

yang diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang

diberikan oleh suami lebih pada :

a. Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal

b. Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk

mempersiapkan menjadi orang tua.

2. Motivasi Keluarga

Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap

orang lain. Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya

lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan

keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya.

Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan

pasangan menjadi orang tua.

Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I

Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini

dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan

ekstrinsik. Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari

individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sesempurna

mungkin baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan

sosialnya secara profesional. Stress ekstrinsik timbul karena faktor

eksternal seperti rasa sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi.

Page 7: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

6

Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat

dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu :

1. Stress di dalam individu

2. Stress yang disebakan oleh pihak lain

3. Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial

Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan

terhadap kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya

Memperkuat Ikatan

Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan

memberikan kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat

hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari yang lainnya.

Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan sesudahnya merupakan

saat-saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan semakin baik

akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan waktu

untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya.

Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri,

kegelisahan yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang

normal.

Kehamilan dan Libido

Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada

trimester pertama ini berbeda-beda. Walaupun pada beberapa wanita

mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami

penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan

untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak

wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai

namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan,

rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua

Page 8: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

7

ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester

pertama.

Kehamilan dan Olahraga

Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa

mereka. Tidak ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging,

bermain tennis, berenang, atau melakukan hubungan seks, dapat

menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal malformation (janin

yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter

melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali

latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil.

Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil

adalah latihan dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk

membantu menopang uterus dan otot pinggul yang akan anda butuhkan

untuk mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi

dan menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam

kehamilan.

B. Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester II

(13-24 Minggu)

Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini

disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan

terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.

1. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II

Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase;

prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan

ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang

dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Fase prequickening

Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada

trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan

Page 9: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

8

segala aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selama

ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan

interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana

ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan

dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat

yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya

sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak

terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah

pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut

normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.

Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini

adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari

ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang

ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil

untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih

sayang kepada anak yang akan dilahirkannya.

b. Fase postquickening

Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan

yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya

dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu.

Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran

lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami

hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian

bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima

sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru

artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang

lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya

untuk sementara pada proses persalinan.

Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun

konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya.

Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini,

Page 10: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

9

jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama

adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut

sistem patrilineal/matrilineal).

2. Menjaga agar ikatan tetap kuat

Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih

sensitif terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil

sering merasa takut jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik

atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi. Komunikasi

adalah kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara ini dapat

digunakan bila ibu dan pasangannya tetap terbuka dan memulainya

sedini dan sesering mungkin. Bila salah satu tidak membicarakan latar

belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa

depresi, saat itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang

sekitarnya yang dapat menolong ibu dan pasangannya.

3. Menjaga kehamilan yang sehat

Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi

bukan berarti bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun

mengalami perubahan sebagai respon terhadap kehamilan yang terus

berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa mengganggu,

namun ada juga perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil.

Perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang

normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian terhadap

kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman lagi. Beberapa

perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang

dibandingkan yang dialami selama trimester pertama, energi

bertambah dan peningkatan libido.

4. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil

Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis

seiring perubahan yang dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi

dilaporkan sang suami juga merasakan perubahan nafsu makan,

perubahan berat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan dan

Page 11: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

10

ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hamil. Saat ini

suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan istrinya dan turut

merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya.

Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan

merasa bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu

diberikan pengertian secara sederhana tentang perubahan yang terjadi

dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari

wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran

yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa

tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan

persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.

5. Berhubungan seks

Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang

harus diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu

peningkatan libido yang pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa

mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika hubungan

seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering

diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme

ibunya, atau ejakulasi.

Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang

perlu dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan

terpengaruh karena berada di belakang serviks dan dilindungi cairan

amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan seks

selama trimester kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta previa

dan ibu dengan riwayat persalinan prematur.

Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan

seksual akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring

terlentang dan menahan berat badan suami. Namun dengan mengkreasi

posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi.

Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa

meningkat, tidak semua libido wanita meroket tinggi pada trimester

Page 12: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

11

kedua. Perubahan tingkat libido disebabkan variasi perubahan hormon

selama hamil. Karena respon terhadap hormon berbeda, reaksi

masingmasing ibu hamil pun berbeda.

C. Perubahan Dan Adaptasi Psikologi Pada Kehamilan Trimester III

(25-36 Minggu)

Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian

dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan

kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian

pada kehadiran bayi.

Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang

mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir

bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu

meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan

terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau -

kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga

akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda

apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin

mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada

waktu melahirkan.

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester

ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu

ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan

perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu

memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran

bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama

bayi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih.

Page 13: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

12

Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi

dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis

kelamin bayinya (apakah laki- laki atau perempuan) dan akan mirip siapa.

Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam,

adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin membesar,

adanya perubahan gambaran diri (konsep diri, tidak mantap, merasa

terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena

kelahiran sang bayi. (Tri Rusmi Widayatun, 1999: 154).

D. Peran Bidan Dalam Persiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II,

III

Bidan sebagai tenaga pemberi layanan terhadap ibu hamil harus mampu

meberikan intervensi yang tepat kepada ibu hami. Langkah-langkah dalam

intervensi masalah psikologis ibu hamil yaitu sebagai berikut:

1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita

Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan,

perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu

penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian

termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah

dalam melakukan asuhan kebidanan.

2. Informasi dan pendidikan kesehatan

a. Mengurangi pengaruh yang negatif

Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita–cerita

yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman

persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan

mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu

diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi

kehamilan dan persalinan kepada penderita.

b. Memperkuat pengaruh yang positif

Page 14: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

13

Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan

tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan

dinantikan.

c. Meganjurkan latihan–latihan fisik seperti senam hamil untuk

memperkuat otot–otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik

mengedan yang baik dan latihan – latihan relaksasi.

3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin

4. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi: memperkenalkan ruang

bersalin, alat – alat kebidanan dan tenaga kesehatan.

Page 15: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

14

Page 16: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I,

pada kehamilan trimester II, pada kehamilan trimester III dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Trimester I

1. Terbuka atau diam-diam

2. Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya

3. Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu

4. Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang

tidak menginginkan kehamilan

5. Perasaan gembira

6. Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu

7. Menerima atau menolak perubahan fisik

Trimester II

1. Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata

2. Ibu merasakan adanya pergerakan janin karenanya ia menerima dan

menganggap sebagai bagian dari dirinya

3. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun

4. Mencari perhatian suami

5. Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan bayinya

6. Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan

perlengkapan bayinya

7. Perasaan cenderung lebih stabil

Trimester III

1. Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan

postur tubuh atau terjadi gangguan body image

14

Page 17: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

15

2. Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan takut perhatian suami

berpaling atau tidak menyenangi kondisinya

3. 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat,

merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya

4. Adanya perasaan tidak nyaman

5. Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan

6. Menyibukan diri dalam persiapan menghadapi persalinan

B. Saran

Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat

perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan

emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses

kehamilan yang terjadi, dari itulah sebagai seorang calon bidan kita

berusaha belajar semaksimal mungkin agar dapat mengenali sifat psikologi

seorang ibu hamil pada perjalan kehamilannya menuju proses persalinan.

Semoga makalah ini menjadi referensi untuk mengenali ibu hamil

utamanya dalam bentuk adaptasi psikologinya dan bermanfaat untuk kita

semua. Serta makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam

memperoleh wawasan yang luas dalam ilmu kebidanan ini.

Page 18: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

16

Page 19: Perubahan Adaptasi Psikologi Trim 1,2,3

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Lily, Yunita. Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Kehamilan. [online].

Tersedia: file:///C:/Users/icha/Downloads/169029097-Perubahan-Dan-

Adaptasi-Psikologis-Dalam-Kehamilan.pdf. Diakses pada 14 Oktober

2015. .

16