PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1...

12
PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO DAN BIJI MILLET DARI F0 UBI JALAR KUNING Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: SRI RAHAYU A420130165 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1...

Page 1: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR

MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO DAN BIJI MILLET DARI F0

UBI JALAR KUNING

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata pada

Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

SRI RAHAYU

A420130165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

i

Page 3: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

ii

Page 4: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

iii

Page 5: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

1

PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR

MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO DAN BIJI MILLET DARI

F0 UBI JALAR KUNING

ABSTRAK

Biji lamtoro dan biji millet memiliki kandungan utama berupa karbohidrat,

protein, lemak, dan kadar air yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai media

tumbuh jamur tiram dan jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pertumbuhan misellium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang yang di

tumbuhkan pada media biji lamtoro dan biji millet. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen Racangan Acak Lengkap (RAL) pola

faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali pengulangan. Faktor pertama yaitu

jenis media yang digunakan berupa media biji lamtoro (M1) dan media biji millet

(M2) dan faktor kedua yakni jenis jamur bibit F0 ubi jalar kuning yang digunakan

yang berupa bibit F0 jamur tiram (J1) dan bibit F0 jamur merang (J2). Parameter

yang diukur adalah panjang misellium, penyebaran, dan ketebalan. Analisis data

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan

pertumbuhan misellium tercepat terjadi pada media biji millet dengan kecepatan

misellium 8 cm, ketebalan tumbuh lebat, penyebaran rapat tebal dan

pertumbuhan paling lama terjadi pada media biji lamtoro dengan kecepatan

misellium 1 cm, ketebalan tumbuh tipis tidak merata, dan penyebaran tumbuh.

Kata kunci : misellium F1, media, biji lamtoro, dan biji millet.

.

ABSTRACK

Seeds lamtoro and millet sedds have the main content of carbbohydrates,

proctein, fat, dan high water content that can be used as a medium to grow oyster

mushroom and mushrooms. This study aims to determine the growth of misellium

F1 seed oyster mushrooms and mushrooms which grow on the media lamtoro and

media millet. The method used in this study was an experimental method

completely randomized design (CRD) factorial design consisting two factors. The

first factor was the type of media used in the from of media lamtoro (M1) and

millet (M2) and the second factor was the type of seed F0 sweet potato that is

used in the from of seeds F0 tiram mushrooms (J1) and seed F0 mushroom (J2).

The parameters measured were the length of mycellium, spreading, and thickness.

Analysis of data used qualitative descriptive. The results showed the fastest

growth occurred in media misellium millet with misellium 8 cm log, spreading

grow thik, density thickness and the longest growth occured in media misellium

lamtroro kernels with misellium of 1 cm, thickness grow thin, and spreading

grows.

Keyword: misellium F1, media, lamtoro seeds, and millet seeds

1. PENDAHULUAN

Bibit F1 merupakan turunan dari biakan murni F0 yang di tanam pada

media yang mengandung karbohidrat dan protein. Bibit F1 yang sering

Page 6: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

2

digunakan dalam pembibitan adalah media biji-bijian dan serbuk gergaji.

Penggunaan biji- bijian sebagai media bibit jamur karena mengandung zat yang

digunakan misellium untuk tumbuh. Biji millet merupakan salah satu biji yang

umum digunakan dalam pembuatan media bibit F1. Biji millet memiliki

potensi yang bagus sebagai media pertumbuhan misellium bibit F1 jamur tiram

dan jamur merang. Hildayati (2012) biji millet mengandung kadar protein 8,3

%, dan karbohidrat 67,83%.

Biji lamtoro merupakan salah satu biji yang dimanfaatkan

masyarakat sebagai kebutuhan. Menurut Madmud, dkk (2008), bahwa biji

lamtoro mempunyai kandungan gizi untuk 100 g yang terdiri dari kalori 367 %,

karbohidrat 32,5 %, protein 46,4 %, lemak 5,4 %, kalsium 136 %, vitamin B1

0,06 %, vitamin C 9,3 % dan air 10,2 %. Menurut Rahayu (2005), bahwa biji

lamtoro mempunyai potensi sebagai bahan baku pembauatan kecap yang

mengandung karbohidrat 16,43% dan protein 17,95% melalui proses

frementasi oleh Aspergillus oryae.

Kandungan dalam biji lamtoro dan biji millet dapat digunakan

sebagai media tanam bibit F1 jamur tiram dan jamur merang meskipun jumlah

nutrisi yang dimiliki berbeda. Diharapkan dalam penelitian ini dapat diketahui

pengaruh hasil dari pertumbuhan misellium bibit F1 jamur tiram dan jamur

merang yang ditumbuhkan pada media biji lamtoro dan biji millet sehingga

dapat diketahui media yang baik dalam pembibitan misellium jamur dengan

judul” Pertumbuhan Misellium Bibit F1 Jamur Tiram dan Jamur Merang pada

Media Biji Lamtoro dan Biji Millet dari F0 Ubi Jalar Kuning”.

2. METODE

Penelitian ini meenggunakan metode eksperimen dengan faktorial yang

terdiri dari 2 faktor dan 3 kali penggulangan sebagai berikut:

2.1 Faktor 1 : Jenis Media ( M)

M1 = Biji lamtoro 100 g

M2 = Biji millet 100 g

2.2 Faktor 2 : Jenis Jamur Bibit F0 dari Ubi Jalar Kuning (J)

J1 = Bibit F0 Jamur Tiram

Page 7: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

3

J2 = Bibit F0 Jamur Merang

Tabel 2.1 Rancangan Penelitin

P Perlakuan

(M/J)

J1 J2

M1 M1J1 M1J2

M2 M2J1 M2J2

Keterangan Tabel :

M1J1 : Media biji lamtoro 100 g pada bibit F0 jamur tiram

M`1J2 : Media biji lamtoro 100 g pada bibit F0 jamur merang

M2J1 : Media biji millet 100 g pada bibit F0 jamur tiram

M2J2 : Media biji millet 100 g pada bibit F0 jamur merang.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang Pertumbuhan Misellium Bibit F1 Jamur Tiram

dan Jamur Merang Pada Media Biji Lamtoro dan Biji Millet dari F0 Ubi Jalar

Kuning diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.1. Rerata pertumbuhan misellium jamur tiram dan jamur merang pada media

biji lamtoro dan biji millet selama 7 hari dan 14 hari.

*waktu pertumbuhan misellium paling lama

**waktu pertumbuhan misellium paling cepat

Pertumbuhan misellium F1 jamur tiram dan jamur merang pada media

biji lamtoro dan biji millet selama 7 hari dan 14 hari dengan 3 kali

pengulanggan menunjukkan bahwa pertumbuhan tercepat terjadi pada bibit

jamur tiram dengan biji millet (M2J1) yaitu 8 cm, sedangkan pertumbuhan

misellium jamur merang pada media biji millet (M2J2) 6,8 cm, misellium

jamur merang pada media biji lamtoro (M1J2) yaitu 7,6 cm, dan pertumbuhan

misellium terlama terjadi pada misellium jamur tiram dengan media biji

lamtoro (M1J1) yaitu 1 cm. Berikut merupakan grafik pertumbuhan misellium

F1:

Perlakuan

Parameter

Panjang Misellium Ketebalan Penyebaran

7 hari

(cm )

14 hari

( cm )

7hari

14hari

7 hari

14 hari

M1J1 0 1* - + B T

M1J2 1,5 7,6 + +++++ R R++

M2J1 2 8** + +++++ R R++

M2J2 2,2 6,8 + +++++ R R+

Page 8: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

4

Gambar 3.1. Rerata- rata pertumbuhan misellium jamur tiram dan jamur

merang pada media biji lamtoro dan biji millet

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertumbuhan misellium jamur tiram

dan jamur merang yang tercepat terjadi pada biji millet. Menurut penelitian

Khusnul (2014), bahwa pertumbuhan misellium Ganoderma lucidum dengan

biji millet menghasilkan pertumbuhan misellium terbaik. Pertumbuhan

misellium paling lama terjadi pada biji lamtoro dengan jamur tiram. Hal ini

disebabkan karena kandungan nutrisi pada biji lamtoro lebih rendah daripada

biji millet dan biji lamtoro mengandung alkaloid dan flavonoid yang dapat

menghambat pertumbuhan misllium. Menurut Winarni dan Rahayu (2002),

bahwa pertumbuhan misellium dapat tumbuh cepat disebabkan oleh kandungan

nutrisi yang diserap secara baik oleh hifa.

Faktor yang berperan dalam pertumbuhan misellium yaitu suhu,

kelembaban, kandungan air, ketersedian oksigen, CO2, kultur jamur, dan kadar

karbohidrat (Sumarsih, 2006). Selain itu jamur memerlukan nutrisi yang

terkandung dalam substratnya yang merupakan sumber nutrien bagi jamur.

Ketebalan pertumbuhan misellium jamur tiram dan jamur merang pada

media biji lamtoro dan biji millet selama 7 hari dan 14 hari.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

M1J1 M1J2 M2J1 M2J2

Kec

epa

tan

M

isel

liu

m

Perlakuan

Pertumbuhan Misellium

Hari ke- 7

Hari ke-14

Page 9: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

5

a) M1J1

b) M1J2

c) M2J1

d) M2J2

Gambar 3.2 hasil pengamatan ketebalan misellium pada media biji-

bijian a) media biji lamtoro pada jamur tiram b) media

biji lamtoro pada jamur merang c) media biji millet

pada jamur tiram d) media biji millet pada jamur

merang.

b) M1J1

c) M1J2

d) M2J1

e) M2J2

Gambar 3.3 hasil pengamatan ketebalan misellium pada media biji-

bijian a) media biji lamtoro pada jamur tiram b) media

biji lamtoro pada jamur merang c) media biji millet

pada jamur tiram d) media biji millet pada jamur

merang.

Page 10: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

6

Ketebalan media pada hari ke- 7 dengan media biji lamtoro dan

biji millet menunjukkan bahwa perlakuan M1J2, M2J1, dan M2J2

pertumbuhan misellium tumbuh tipis tidak merata dan perlakuan pada hari

ke 14 hari M1J2, M2J1 pertumbuhan misellium tumbuh lebat dan M2J2

tumbuh sedang merata. Namun pada M1J1 hari ke 7 dan 14 hari

pertumbuhan misellium baru tumbuh. Hal ini disebabkan oleh nutrisi yang

ada dalam jamur mempengaruhi untuk mengekskresikan enzim ekstraseluler

dan intraseluler yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan

jamur (Suriawiri, 2009).

Penyebaran pertumbuhan misellium jamur tiram dan jamur merang

pada media biji lamtoro dan biji millet selama 7 hari menunjukkan hasil

pada M1J2,M2J1, dan M2J2 pertumbuhan misellium rapat tipis sedangkan

pada pertumbuhan misellium M1J1 belum tumbuh. Pertumbuhan misellium

selama 14 hari menunjukkan hasil yang berbeda. Pada perlakuan

M1J2,M2J1 misellium rapat tebal dan M2J2 misellium tumbuh agak rapat.

Sedangkan pada perlakuaan M1J1 pertumbuhan misellium baru tumbuh.

Hal ini ditandai dengan misellium berwarna putih yang tumbuh lebat

memenuhi botol. Menurut penelitian Waris (2012), bahwa warna misellium

pada bibit F1 memiliki ciri fisik misellium lebih tipis seperti kapas dengan

warna yang tidak mencolok dan ukuran lebih kecil.

Berdasarkan uraian diatas pertumbuhan misellium pada jamur tiram dan

jamur merang dengan media biji lamtoro dan biji millet menghasilkan

pertumbuhan misellium yang berbeda pada masing- masing media. Media biji

lamtoro dan biji millet yang tercepat untuk pertumbuhan misellium jamur

adalah biji millet dengan jamur tiram, sedangkan pada biji lamtoro yang

tercepat dengan jamur merang. Hal ini disebabkan bahwa media biji lamtoro

dan biji millet mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang dapat

digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan bibit F1.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pertumbuhan

misellium bibit F1 jamur tiram dan jamur merang yang tercepat pada jamur

Page 11: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

7

tiram dengan biji millet dengan panjang misellium 8 cm, penyebaran rapat

tebal, dan ketebalan tumbuh lebat dibandingkan dengan pertumbuhan

misellium jamur tiran dengan media biji lamtoro yang hanya mencapai panjang

misellium 1 cm, penyebaran tumbuh, dan ketebalan tumbuh tipis tidak merata.

Saran, bagi peneliti selanjutnya jika melakuakan peneltian yang serupa

diharapkan lebih memperhatikan prosedur metode penelitian dan kondisi biji

sehingga penilitian dapat berjalan dengan maksimal.

5. PERSANTUNAN

Pada kesempatan ini penelitia mengungkapkan terima kasih kepada Dra.

Hj. Suparti M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan

meluangkan waktu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Rial dan Saraswati Desi. 2012. 10 Jurus Sukses Beragribisnis Jamur.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Chazali, S dan P.S Pratiwi. 2010. Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Hildayanti. 2012. “Studi Pembuatan Flakes Jewawut (Setaria talica)”. Skripsi.

Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Khusnul; Ratna Ina Nuniek; dan Ekowati Nuraeni. 2014. Pengoptimuman

Pertumbuhan Ganoderma lucidum Asal Banyumas (B4) pada

Beberapa Medium Bibit. Alumni Program S2 Iimu Biologi

Program Pascarja Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto.

Liur, Jien, Isy.2014.” Analisis Sifat Kimia dari Tiga Jenis Tepung Ubi Jalar

(Ipomoea batatas L.)” Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian

Universitas Patimura Ambon. Jurnal Agrinimal, Vol 4, No 1

April 2014. Hal 17-21.

Madmud M.K., Hermana, N.A Zulfianto, R.R. Apriyantono, I.Ngadiarti, B.

Hartati, Berdanus, dan Tinexcelly. 2008. Tabel Komposisi

Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Pasaribu Tahir; Permana R Djumhawan; dan Alda Risri Elsrin. 2002. Aneka

Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. Jakarta: PT. Grasido.

Rahayu, Anny; Suranto; dan Puewoko Tjahjadi. 2005.” Analisis Karbohidrat,

Protein, dan Lemak pada Pembuaatan Kecap Lamtoro Gung

(Leucaena leucocephala) Fermentasi Aspergillus oryzae”. Jurnal

Bioteknologi.Volume 2(1): 14-20 Mei 2005.

Sumarsih, Sri. 2006.Bisnis Bibit Jamur Tiram. Jakarta: Penerbit Swadaya

Grup.

Surawiri, U. 2009. Budidaya Jamur Shitake. Jakarta: Penebar Swadaya.

Waris, Moch Abdul. 2012. “ Penggunaan Berbagai Macam Media Terhadap

Perkembangan Misellium Bibit Jamur Tiram (Pleurotus

Page 12: PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN …eprints.ums.ac.id/54587/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf1 PERTUMBUHAN MISELLIUM BIBIT F1 JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG PADA MEDIA BIJI LAMTORO

8

ostreatus) Keturunan F1 Pada Cahaya Yang Berbeda”. Skripsi.

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Jember.

Winarni, I dan U. Rahayu. 2002. “Pengaruh Formulasi Media Tanam dengan

Bahan Dasr Serbuk Gergaji Terhadap Produksi Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreatus)”. Jurnal Matematika Sains dan

Teknologi. Jakarta. 3(2):20-27