Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

6
PERTEMUAN KEEMPAT JENIS-JENIS ASSESMENT OLEH: M. ULIL ABSOR Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial 1 Yogyakarta, 20 Januari 2011

Transcript of Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

Page 1: Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

PERTEMUAN KEEMPATJENIS-JENIS ASSESMENT

OLEH: M. ULIL ABSOR

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

1

Yogyakarta, 20 Januari 2011

Page 2: Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

2

A. Berdasarkan kemendesakan assesmen

1. Rapid assesmen

- yaitu salah satu jenis assesmen dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisa masalah dan kebutuhan yang dilakukan dalam waktu dan sumberdaya yang terbatas.

- Sering digunakan sesaat setelah bencana dengan tujuan perencanaan

tanggap darurat (emergensi response).

2. Detail asesmen adalah jenis asesmen yang menganalisa masalah secara komprehensif tanpa batasan waktu

Page 3: Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

3

B. Berdasarkan Tujuannya:

Service specifik assesmen, dilakukan pada klien untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan klien yang dapat dipenuhi oleh layanan yang ada dalam lembaga. Beberapa lembaga mempunyai persyaratan ketat untuk penerima manfaatnya danbeberapa klien belum tentu memenuhi kriteria sehingga tidak dapat menerima layanan.

Applicant spesifik global assesment, fokus pada persoalan yang dihadapi oleh klien dengan proses pengumpulan data yang komprehensif untuk membuat perencanaan program.

Applicant spesifik focused assesment fokus pada persoalan yang dihadapi, harapan klien terkait masalah yang dihadapi dan membantu klien untuk mencapai harapan tersebut yang dibatasi oleh tupoksi lembaga.

Page 4: Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

4

C. Berdasarkan Fokusnya1.Psychoanalytic assesmen - Cenderung pada model medis (fokus pada kekurangan, disfungsi

klien dan cenderung mengabaikan kekuatan klien) - Didasarkan pada teori psikoanalisis (Sigmen Freud) - menekankan bahwa prilaku manusia sebagian besar didorong oleh

perasaan dan pikiran yang tersimpan di alam bawah sadar - Menekankan pada explorasi peristiwa dimasa lampau (sejarah sosial

klien) untuk melihat pengalaman traumatis klien (what went wrong) - Melihat tahapan perkembangan karena menentukan kepribadian

seseorang 2. Behavioral assesment - didasarkan pada teori behaviorisme (J.B. Watson) - prilaku dibentuk berdasarkan interaksi individu dengan lingkungan

sekitarnya. - Melihat peran lingkungan dalam bentuk konsekwensi-konsekwensi

seperti hukuman dan hadiah- Prilaku manusia dapat terjadi dengan mencontoh perilaku di

lingkungannya

Page 5: Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

5

- fokus pada prilaku yang tampak, ex: aggressif, menarik diri, susah makan, gangguan tidur dll)

- Melihat hubungan individu dengan lingkungan khususnyan faktor penyebab yang mempengaruhi kebiasaan tersebut,

- Melihat dampak prilaku serta reaksi orang terhadap kebiasan klien. 3. Person-Centered Assesment- Dikembangkan oleh Carl Person Roger- Manusia cenderung mengaktualisasikan diri- Lingkungan sosial sangat berpengaruh seperti orang tua, saudara

dll.- Individu akan berkembang secara positif jika dalam interkasi dengan

lingkungannya mendapatkan penghargaan, penerimaan dan cinta (kebutuhan)

- Individu yang terpenuhi kebutuhannya menjadi pribadi yang berfungsi sempurna (fully functioning person)

- Menolak pandangan Freud bahwa prilaku manusia cenderung tidak disadari, tetapi manusia memiliki kemampiuan untuk mengatur dan mengendalikan dirinya sendiri (aktualisasi diri)

Sistem teori assesmen fokus pada pengkaitan akar masalah dengan sistem sosial yang berlaku.

Page 6: Pertemuan 4 - Jenis-Jenis Assesment

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

6

- fokus pada prilaku yang tampak, ex: aggressif, menarik diri, susah makan, gangguan tidur dll)

- Implikasinya, klien dapat mengasses dirinya sendiri tanpa ditanya jika hubungan dengan pekerja sosial sudah baik

- Mendefinisikan masalah menjadi tantangan karena model ini menolak peran pekerja sosial dalam membuat judgment dan memberikan arahan.

- Kurang tepat digunakan dalam setting kesehtan mental, kriminal dan aging (usia)

- Menekankan pada hubungan yang baik dan saling percaya antara klien dan pekerja sosial

4. Sistem teori assesmen fokus pada pengkaitan akar masalah dengan sistem sosial yang berlaku.