PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

37
PERTEMUAN 2 & 3 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN Pengertian Supervisi menunjukkan kepada sebuah aktivitas akademik yaitu suatu kegiatan pengawasan yang dijalankan oleh orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi dan lebih dalam dengan tingkat kepekaan yang tajam.

Transcript of PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 1: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

PERTEMUAN 2 & 3KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Supervisi menunjukkan kepada sebuah aktivitas akademik yaitu suatu

kegiatan pengawasan yang dijalankan oleh orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi

dan lebih dalam dengan tingkat kepekaan yang tajam.

Page 2: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Lanjutan

• Supervisi adalah pengawasan professional dalam bidang akademik, dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang pembelajaran lebih mendalam dari sekedar pengawas biasa. Supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas mengajar.

Page 3: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

lanjutan

• Seorang supervisor adalah seorang yang professional ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Page 4: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Tugas Supervisor

Memberi petunjuk dan saran untuk meningkatkan mutu proses dan hasil

pembelajaran ke arah yang lebih baik.

Misi Utama:

Memberikan pelayanan kepada guru untuk mengembangkan mutu proses dan hasil pembelajaran & memfasilitasi guru agar

dapat mengajar dengan baik

Page 5: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Sasaran Supervisi Pend

1. Supervisi akademik (mutu proses dan hasil pembelajaran)

2. Supervisi administrasi (pendukung dan kelancaran terlaksnanya pembelajaran)

3. Supervisi lembaga (meningkatkan kinerja dan nama baik sekolah secara total)

Page 6: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Fungsi Supervisor

1. The Administratif function

2. The Evaluation process function

3. The Teaching function

4. The Role of consultant

Page 7: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Program Supervisi

1. Kemampuan menjabarkan kurikulum ke dalam program cawu

2. Kemampuan menyusun perencanaan mengajar (satpel)

3. Kemampuan dalam melaksanakan KBM dengan baik

4. Kemampuan menilai proses dan hasil belajar

5. Kemampuan untuk memberi umpan balik secara teratur dan terus menerus

6. Kemampuan membuat dan menggunakan alat bantu mengajar secara sederhana

Page 8: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

lanjutan

7. Kemampuan dalam menggunakan/ memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar

8. Kemampuan membimbing dan melayani murid yang

mengalami kesulitan dalam belajar

9. Kemampuan mengatur waktu dan menggunakannya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan program-program belajar murid

10. Kemampuan memberikan pelajaran dengan memperhatikan perbedaan individual diantara para siswa

11. Kemampuan mengelola KBM ko dan ekstra kurikuler serta kegiatan lainnya yang berkaitan dg belajar siswa

Page 9: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Supervisi di Era Otda

1. Jaminan Mutu (QA)

2. Pendorong Mutu Sekolah

3. Transparansi bagi siswa dan OT/masy

4. Indikator sekolah di daerah telah berjalan efektif

5. Akuntabilitas pendidikan kepada masyarakat

6. Mendorong terjadinya proses perbaikan mutu internal secara berkelanjutan

Page 10: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Pertemuan 4Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

1. Prinsip Fundamental berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama

2. Prinsip Praktis:

a. Prinsip Negatif yang harus dihindari:

- supervisi tidak boleh bersifat mendesak (otoriter)

- supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan

- supervisi tidak boleh lepas dari tujuan pendidikan dan pengajaran

- supervisi hendaknya tidak hanya menilai hal-hal yang

nampak terlihat

Page 11: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

lanjutan

- Supervisi tidak mencari kelemahan/kekurangan/ kesalahan

- Supervisi jangan terlalu berharap cepat mengharapkan hasil atau perubahan

B. Prinsip-Prinsip Positif: - Supervisi bersifat konstruktif dan kreatif- Supervisi didasarkan kepada sumber-sumber kolektif dari

kelompok tidak hanya dari supervisor sendiriSupervisor yang baik: 1. Mempergunakan sumber-sumber dan usaha-usaha dari

kelompok

Page 12: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

lanjutan

1. 2. Bekerja di dalam dan bersama-sama dengan kelompoknya

2. 3. Membina guru-guru dan siswa menjadi orang-orang yang terdidik

3. 4. Bekerja dengan (within) dan bersama-sama dengan kelompok rekannya, membina diri sendiri dan rekannya untuk bekerja dengan baik.

4. Supervisi dilandasi oleh hubungan profesional bukan hubungan pribadi

5. Supervisi hendaklah dapat mengembangkan kesanggupan para guru dan karyawan sehingga menjadi kekuatan sekolah

Page 13: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

lanjutan

6. Supervisi hendaklah memperhatikan kesejahteraan para guru, karyawan dan hubungan baik diantara mereka

7. Supervisi hendaklah progresif, dilaksanakan bertahap tapi penuh ketekunan

8. Supervisi hendaklah dimulai dengan keadaan dan kenyataan yang sebenarnya

9. Supervisi hendaklah selalu memperhitungkan kesanggupan dan sikap-sikap orang yang disupervisi, bahkan juga prasangka-prasangka mereka

10. Supervisi hendaklah sederhana dan informal dalam pelaksanaannya

11. Supervisi hendaklah obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri

Page 14: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Pertemuan 5Tujuan dan Fungsi Suspen

A.Tujuan Umum :Membina, membimbing, membantu,

mendorong warga sekolah yang disupervisi menjadi “manusia dewasa” yang dapat memberikan manfaat bagi

dirinya dan orang lain.

Page 15: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Tujuan umum:

Untuk meningkatkan, memajukan,

& mengembangkan mutu sekolah secara terus menerus dengan melibatkan seluruh kekuatan warga sekolah dalam mencapai

tujuan pendidikan.

Page 16: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

B. Tujuan Pend Nasional

Mencerdaskan kehidupan bangsa

Beriman dan Bertaqwa

Berakhlak Mulia

Mandiri

Kreatif

Memiliki keterampilan dan pengetahuan

Berperan di masa depan

Page 17: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

C. Tujuan Khusus

1. Membantu guru agar lebih mengerti dan mendalami tujuan pendidikan dan fungsi sekolah dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan;

2. Membantu guru agar lebih mengerti dan memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi siswanya dengan berupaya memberikan masukan dan solusinya;

3. Membantu menemukan kekuatan dan kelemahan yang ada pada guru sehingga guru tersebut lebih produktif;

4. Membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan sesama guru, pimpinan sekolah, siswa dan masyarakat;

Page 18: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Lanjutan:

5. Membantu guru agar dapat meningkatkan keterampilan mengajarnya di depan kelas;

6. Membantu guru agar dapat meningkatkan kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi akademik dan kompetensi sosial;

7. Membantu guru baru agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya secara profesional;

Page 19: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Pertemuan ke 6Gaya Kepemimpinan Supervisor Pendidikan

1. Supervisor yang Otokratis: “seorang supervisor yang menentukan sendiri segala sesuatunya untuk dan harus dilaksanakan oleh warga sekolah melalui proses pengawasan yang seksama.”

2. Supervisor yang Demokratis: “seorang supervisor yang menyadari fungsinya untuk membina warga sekolah melalui proses pengambilan keputusan bersama melalui musyawarah dengan warga sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan.”

Page 20: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Lanjutan:

3. Supervisor yang “Laissez faire”: “seorang supervisor yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada orang-orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggapnya baik. Ditandai dengan sikapnya yang apatis, masabodoh, acuh tak acuh dan mempercayakan segala sesuatunya kepada warga sekolah untuk melakukannya.”

4. Supervisor yang Psedo-demokratis: “seorang supervisor yang melakukan proses dengan cara demokratis tetapi pada kenyataannya ditentukan segala sesuatunya oleh sendiri. Sehingga hasil musyawarah diabaikan atau tidak berarti apa-apa pada warga sekolah.”

Page 21: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Pertemuan ke 7

Proses Supervisi Pendidikan

Model Supervisi Pendidikan:1. Supervisi yang Korektif: “Dalam proses supervisinya lebih bersifat

mencari kelemahan atau kesalahan yang mungkin diperbuat oleh warga sekolah yang disupervisi.

2. Supervisi yang preventif: “Dalam proses supervisinya lebih bersifat pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Supervisor proaktif memberikan kritik atau saran agar warga sekolah tidak melakukan kesalahan-kesalahan.”

Page 22: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Lanjutan:

3. Suvervisi yang Konstruktif: “Dalam proses supervisinya lebih bersifat membangun agar warga sekolah dapat mengembangkan potensi, fasilitas, dan dana yang ada untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan bersama.”

4. Supervisi yang Kretif: “Dalam proses supervisinya lebih menekankan pada inisiatif dan kebebasan mencipta, serta memanfaatkan segala potensi, tenaga, sumber dana yang ada untuk mewujudkan tujuan supervisi sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing sekolah. Supervisi yang kreatif akan melahirkan motivasi untuk berkreasi, inovasi, kemandirian, dan kepercayaan diri bagi warga sekolah.”

Page 23: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Lanjutan:

5. Supervisi yang Koperatif: “ dalam proses supervisinya lebih mengedepankan kebersamaan untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran agar ditemukan suatu solusi terbaik bagi pembelajaran selanjutnya.

Page 24: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

24

PENELITIAN

PENGEMBANGAN

EVALUASI

PENDIDIKAN

SUPERVISI

AKADEMIK

SUPERVISI

MANAJERIAL

SOSIAL

KEPRIBADIAN

KOMPETENSI

PENGAWAS

SATUAN

PENDIDIKAN

STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS

SEKOLAH

Page 25: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

• Kualifikasi Pengawas SD : 18 % <S1

• Kualifikasi Pengawas Dikmen : 65% <S2

• Rekruitmen : tidak didasarkan pada

kompetensi

• Belum ada Induction Program

• Jabatan dan karir Pengawas tidak menarik

• Kurang menguasai supervisi akademis

• Kompetensi masih belum memadai

• Remunerasi belum ditetapkan dengan baik

• Belum ada CPD yang terprogram

• Citra dan wibawa akademik masih rendah

• Program kepengawasan belum disusun

berdasarkan analisis kebutuhan sekolah

• Laporan kepengawasan belum digunakan

sebagai bahan pertimbangan pengambil

keputusan

MENUJU

PENGAWAS

SEKOLAH

PROFESIONAL

DAN

BERMARTABAT

KONDISI SAAT INI

PENGAWAS

MASA

DEPAN

Page 26: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

PENGAWAS SEKOLAH

YANG PROFESIONAL

Kinerja guru

Dalam

Pembelajaran

Tugas

Pokok

Kinerja Kep.Sek

Dalam

Mengelola

Pendidikan

Memantau

Menilai

Mensupervisi

Membina

Melaporkan

Mitra Guru

Inovator

Konselor

Motivator

Kolaborator

Asesor

Evaluator

Konsultan

Fungsi

TUGAS POKOK

DAN FUNGSI

PENGAWAS

SEKOLAH

Page 27: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

TANTANGAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PENGAWAS SEKOLAH

Jumlah Pengawas Sekolah Berdasarkan Ijazah Terakhir

N = 21.627

D I D III S2

Page 28: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Guru yang diberi tugas sebagai pengawas satuan pendidikan

diberi tunjangan profesi guru apabila yang bersangkutan :

TUNJANGAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

(RPP GURU pasal 15 ayat 5)

• Berpengalaman sebagai guru sekurang-

kurangnya 8 tahun atau kepala sekolah sekurang-

kurangnya 4 tahun

• Memenuhi persyaratan akademik sebagai guru

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

• Memiliki sertifikat pendidik

• Melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan

profesional guru dan tugas pengawasan

Page 29: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Skor Hasil Tes Kompetensi Pengawas Sekolah

Propinsi Riau, Kab. Wonogiri dan Beberapa Wilayah

Page 30: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

30

Pendidikan Terakhir dan Kompetensi Pengawas Sekolah

Kab. Wonogiri

Prop. Riau

Page 31: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

31

Usia dan Kompetensi Pengawas Sekolah

Kab. WonogiriN = 161

Page 32: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

32

Pengalaman sebagai Kepala Sekolah dan Kompetensi

Pengawas Sekolah Kab. Wonogiri

N = 161

Page 33: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

JUMLAH SEKOLAH DALAM KEPENGAWASAN

14.90

50.20

28.10

6.80

0

10

20

30

40

50

60

PR

OS

EN

TA

SE

kurang dari 10 sekolah 10 - 20 sekolah 21-40 sekolah lebih dari 40 sekolah

6 SAMPEL KABUPATEN/KOTA :

Kota Padang, Kab. Tanah Datar, Kota Surabaya, Kab.

Probolinggo, Kota Makasar, Kab. Maros

Page 34: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

LAMA BERKUNJUNG PENGAWAS

39.70

45.70

6.90

1.70

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

PR

OS

EN

TA

SE

kurang dari 30 Menit kira-kira 1 jam kira-kira 2 jam lebih dari 2 jam

6 SAMPEL KABUPATEN/KOTA :

Kota Padang, Kab. Tanah Datar, Kota Surabaya, Kab.

Probolinggo, Kota Makasar, Kab. Maros

Page 35: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

64

45

36

20

10

0

10

20

30

40

50

60

70

Ju

mla

h

TRANSPORTASI INSTRUMEN

KEPENGAWASAN

Kurangnya Pelatihan Jarak antar sekolah LAIN-LAIN

KENDALA UTAMA PENGAWAS SEKOLAH DALAM

MENJALANKAN TUGAS

6 SAMPEL KABUPATEN/KOTA :

Kota Padang, Kab. Tanah Datar, Kota Surabaya, Kab.

Probolinggo, Kota Makasar, Kab. Maros

Page 36: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

PERBANDINGAN JMLH PERPUSTAKAAN, TENAGA PERPUSTAKAAN DAN

SEKOLAH SD 2006/2007

9333

135819

1099466842649

146813

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

Negeri Swasta Jumlah

Perpustakaan

Tenaga Perpustakaan

Sekolah

Page 37: PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN