Pertemuan 10-DDL

12
1 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Transcript of Pertemuan 10-DDL

Page 1: Pertemuan 10-DDL

1

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Page 2: Pertemuan 10-DDL

2

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Dikembangkan oleh Thomas Maltheus: Essay on population (1798).

Pengertian: kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang

Faktor- faktor yang menentukan daya dukung lingkungan :a. Ketersediaan bahan bakub. Ketersediaan energic. Akumulasi limbah dari produk dan cara pembuangannyad. Interkasi antar mahluk hidup yang ada

Daya dukung pada lingkungan binaan lebih fleksibel dibanding daya dukung pada lingkungan alami, namun daya dukung sosial sulit ditentukan (kuantitatif) karena banyaknya fenomena yang seringkali tidak mudah untuk dipahami.

Daya dukung suatu kawasan dapat diartikan sebagai tingkat maksimum dari penggunaan ruang dilihat dari jumlah populasi dan kegiatan yang dilakukan, yang dapat diakomodir tanpa menimbulkan penurunan nilai-nilai ekologis yang ada.

Page 3: Pertemuan 10-DDL

3

Daya dukung harus mampu mencakup daya dukung lingkungan fisik, biologi dan persepsi atau psikologis.

Penentuan Daya Dukung Dalam menentukan daya dukung kawasan perlu melibatkan banyak

aspek, karena sangat bersifat kompleks yang melibatkan banyak faktor dalam menggambarkan interkasi antara kegiatan dengan ekosistem. Misalnya intensitas penyebaran dalam ruang dan waktu serta tujuan.

Dengan kata lain dalam penentuan daya dukung suatu kawasan harus mencakup aspek ekologi,ekonomi dan sosial

Dilampauinya batas daya dukung akan menyebabkan keambrukan kehidupan, karena tidak tersedianya sumberdaya, hilangnya kemampuan degradasi limbah, meningkatnya pencemaran dan timbulnya gejolak sosial yang merusak struktur dan fungsi tatanan masyarakat.

Page 4: Pertemuan 10-DDL

4

Untuk mengendalikan dampak negatif dari pengembangan kegiatan dan sekaligus melindungi sumberdaya yang dimanfaaatkan, diperlukan analisis dan evaluasi secara kuantitaif dan terintegrasi di dalam melakukan perencanaan.

Studi dampak kegiatan terhadap lingkungan yang kompleks dan multidimensi harus mampu menekan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh sektor ini terhadap lingkungan (alam, fisik dan sosial).

Kegiatan dapat diklasifikasikan menurut tiga faktor utama : Tujuan dan motivasi; Bentuk partisipasi/organisasi serta status sosial ekonomi dari (massal

dan individual); Karakteristik ruang dan waktu (musim, pantai/ gunung/ agro-)

Analisis dampak kegiatan terhadap lingkungan harus mencakup: Berbagai kegiatan ekonomi yang terkait, termasuk kegitan yang

seolah-olah bukan kegiatan ekonomi (mis: warung PKL). Kegiatan yang dilakukan oleh penduduk setempat yang terkait dengan

kegiatan utama. Sektor ekonomi lain yang diperkirakan terkena dampak. Interkasi antara macam kegiatan yang dikembangkan, status sosial

ekonomi masyarakat serta kondisi alam setempat.

Page 5: Pertemuan 10-DDL

5

Masalah yang berkaitan dengan metodologi dalam analisis dampak kegiatan menyangkut : Bagaimana mengisolasi dampak yang ditimbulkan dari dampak yang

ditimbulkan oleh kegiatan di sektor lain Pemantauan secara terus menerus, karena kegiatan dapat berubah

dari waktu ke waktu (dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, teknologi, perubahan kebiasaan dan norma)

Bagaimana memperkirakan perubahan yang mungkin terjadi pada skala regional dan perubahan (peningkatan) yang perlu dilakukan. Mis: harga tanah, infrastruktur, dsb.

Untuk dapat melakukan analisis secara menyeluruh diperlukan suatu kerangka konseptual yang terintegrasi. Mis : prinsip “material balance”.

Page 6: Pertemuan 10-DDL

6

Ekonomi – Ekologi adalah komponen lingkungan yang perlu dipertimbangkan dalam pemanfaatan SDA – SE:

Sumber:

Page 7: Pertemuan 10-DDL

7

Pada tingkat regional berdasarkan model Keseimbangan Material dikembangkan suatu model ekonomi lingkungan terintegrasi untuk analisis dampak lingkungan dari kegiatan pariwisata.

Model ini terdiri dari empat modul, yaitu Profil ekonomi, Profil lingkungan, Interfacing dan Profil regional. Apabila diperlukan, ke dalam model terintegrasi tersebut

dapat ditambah informasi eksternal (mis ; ttg kondisi sosial ekonomi nasional)

Page 8: Pertemuan 10-DDL

8

Modul ekonomi : meliputi profil produksi dan konsumsi dari kegiatan ekonomi daerah studi dan hubungan antara kedua profil variabel yang relevan : lapangan kerja, nilai tambah, impor, ekspor, upah, kuantitas bahan baku, transaksi antar industri, dsb.

Modul lingkungan : inventarsisasi sumber daya dan estimasi daya dukungnya, model dampak sumber daya dan limbah

Modul “interfacing” : fungsi modul ini adalah menterjemahkan karakteristik produksi dan konsumsi dari kegiatan ekonomi ke dalam permintaan sumber daya dalam bentuk model penggunaan sumber daya (mis : luas lahan/ jumlah wisatawan dan kuantitas limbah yang dihasilkan dalam bentuk model limbah yang dihasilkan) (mis :SO2/$ output)

Modul profil regional : menyangkut demografi, stuktur sosial dan fisik.

Page 9: Pertemuan 10-DDL

9

ANALISIS DAMPAK DENGAN MODEL TERINTEGRASI Tujuan dari analisis damapak dengan menggunakan model terintegrasi

adalah untuk menentukan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan.

Prosedur analisis dimulai dari modul ekonomi. Analisis yang dilakukan mencakup stuktur ekonomi regional dimana kegiatan menjadi bagian.

Output dari modul ekonomi merupakan input bagi modul profil regional. Dalam modul profil regional, dikaji tentang dampak terhadap profil regional, Misal : pertumbuhan penduduk yang diakibatkan oleh lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan dimana jumlah lahan yang dikonversi untuk keperluan kegiatan, dsb

Output dari modul ekonomi dan profil reginal merupakan input bagi modul interfacing dalam rangka mengkaji perubahan dalam permintaan akan sumber daya dan sektor ekonomi lain dan permintaan sumber daya yang diakibatkan oleh terjadinya perubahan stuktur demografi dan fisik.

Page 10: Pertemuan 10-DDL

10

Di dalam modul ini akan dlakuakn kajian tentang limbah yang dihasilkan. Upaya-upaya yang diperlukan dalam proteksi lingkungan juga merupakan bagian dari kajian pada modul ini.

Modul lingkungan menerima output dari modul interfacing kemudian menterjemahkannya ke dalam terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya regional.

Evaluasi dampak dari kegiatan dibandingkan denga sektor lain; signifikan dari dampak produksi dan konsumsi yang bersifat langsung/ tidak langsung/imbasan; biaya lingkungan yang harus dikeluarkan dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan.

Page 11: Pertemuan 10-DDL

11

KEUNTUNGAN: Kajian terhadap dampak yang berbeda dan pembanding serta evaluasi

dapat dilakukan secara sistematis Mempertimbangkan dampak tidak langsung dari kegiatan yang

seringakali sama pentingnya dengan dampak langsung yang ditimbulkan Mengkaji analisis dampak lingkungan dalam konteks hubungan ekonomi

dan lingkungan pada skala yang lebih luas (regional) sehingga dapat diketahui berapa besar kontribusi dari pariwisata terhadap perubahan lingkungan secara keseluruhan

Model yang dibuat memungkinkan untuk dilakukannya perbaikan secara kontinyu tanpa mengubah struktur model secara keseluruhan

Page 12: Pertemuan 10-DDL

12

KENDALA Modul lingkungan kurang dikembangkan, terutama disebabkan oleh

kesulitan memahami fenomena ekologi dan penentuan daya dukung lingkungan

Keseimbangan material sulit diestimasi karena sifat wilayah yang biasanya “terbuka”, masalah pengukuran dan data yang tersedia

Sifat dampak yang kompleks dan mencakup berbagai sektor pembangunan lainnya serta menyangkut kegiatan masyarakat setempat

Menuntut pertimbangan profesional yang tinggi Model terintegrasi biasanya menuntut standarisasi data yang tinggi dan

memerlukan data yang bersifat “time series”