Pertemuan 1 (Pa Dedy)

36
SISTEM INTEGUMEN H.Dedy Ahmad S, S.Kep, Ners, M.Kep

description

sistem integumen dasar

Transcript of Pertemuan 1 (Pa Dedy)

SISTEM INTEGUMEN

H.Dedy Ahmad S, S.Kep, Ners, M.Kep

ANATOMI

Merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan pelindung bagian dalam tubuh

Kulit (integumen)

Sruktur Kulit

Hipodermis

KorneumlusidumGranulosum

spinosumGerminativum/basal

1. Epidermis 2. DermisLapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial

jaringan lemak & areolar• Kulit tipis kulit yg menutupi sbgn besar

permukaan tubuh• Kulit tebal kulit yg menutupi telapak

tangan & kaki

Struktur kulit (membran kutan)

Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:1. Stratum corneum

tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit

2. Stratum lucidumTdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak berikatan dg proteinmenghambat masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.

3. Stratum granulosumProses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi, inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.

EPIDERMIS

4. Stratum spinosumTdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.

5. Stratum basaleTdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis aktivitas regenerasi sel berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (growth layer) stratum spinosum + stratum basale

EPIDERMIS

Tdd lapis tipis papil & retikular tebal Lapisan dermis lebih tebal drpd epidermis Bny tdp jaringan saraf & ujung-ujung saraf

reseptor sensori somatik Bny tdp pembuluh darah regulasi suhu

tubuh

DERMIS

1. Lapisan papil (dermal papillae)2. Lapisan retikular

- tdd retikulum jaringan serat kolagen (terbanyak) & serat elastin- tmpt menempelnya serat otot rangka (wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)- tdpt reseptor sensori somatik (rasa nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)

DERMIS

Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di dlm sel epidermis

Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis

Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.

Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH

Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi

Warna Kulit

1. Kelenjar sudorifera / keringat. Terdiri dari 2 macam :

a. Kelenjar ekrin.Menghasilkan keringat.

b. Kelenjar apokrin.Kelenjar sudorifera yang

terdeferensiasi.Mis : Kelenjar pada ketiak, areola

mamae, liang telinga, kel mamae.

KELENJAR KULIT

MEKANO RESEPTOR

FUNGSI KULIT SEBAGAI :

1. MEKANORESEPTOR, raba, tekan, getar, gerak2. THERMORESEPTOR, temperatur3. RESEPTOR NYERI, mekanisme protektif

PENGGOLONGAN FUNGSI :A. GLABROUS (tidak berambut), reseptornya :

1. Paccini (terbesar dan terdalam), untuk tekanan2. Meissner (di epiderrmis), utk taktil dan sakit3. Merkel4. Ruffini, utk panas

B. KULIT BERAMBUT, reseptornya :1. Paccini 2. Merkel3. Ruffini4. Reseptor di daerah rambut

1. RANGSANG EKSTEROCEPTIVE, rangsang dari kulit2. RANGSANG PROPRIOSEPTIF, rangsang visceral3. RANGSANG INTEROCEPTIVE, rangsang dr. dalam tubuh4. RANGSANG KINESTESI, rangsang dari sendi dan otot

Kulit berfungsi sebagai:- Mengeluarkan keringat- Melindungi bagian dalam tubuh dari

gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia

- Mengatur suhu tubuh- Menerima rangsangan dari luar- Mengurangi kehilangan air

Fungsi Kulit

Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)

Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)

Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm

Sistem Integumen

PELINDUNG; dr kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & … mekanik, kimia, atau suhu

PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu

PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas

FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi mll cadangan lemak; sintesis vitamin D

EKSKRESI & ABSORPSI

Fungsi Sistem Integumen

2. Kelenjar sebacea Sekresinya dialirkan ke folikel rambut. Menghasilkan sebum. Fungsi sebum : emolien, bakterisid, barier

terhadap evaporasi. Jerawat/bisul merupakan infeksi pada kelenjar

sebacea. Peranan kulit dalam termoregulasi:

Evaporasi melalui kelenjar keringat. Lemak sebagai insulator panas. Pembuluh darah bervasodilatasi/vasokonstriksi

untuk melepas panas.

Suhu Tubuh Suhu yang dimaksud adalah panas atau

dingin suatu substansi, suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.

Pengaturan Suhu Tubuh

Regulasi

Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan perilaku.

Agar suhu tubuh Map konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan.

Hubungan diregulasi melalui mekanisme neurologis dan kardiovaskular

Kontrol Neural Dan VaskularHipotalamus, yang terletak antara hemisfer serebral, mengontrol suhu tubuh sebagaimana kerja termostat da lam rumah. Suhu yang nyaman adalah pada "set point" di mana sistem panas beroperasi.

Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas, dan hipotalamus posterior mengontrol produksi panas.

Bila set saraf di hipotalamus anterior menjadi panas melebihi set point, impuls akan dikirim untuk menurunkan suhu tubuh

Mekanisme pengeluaran panas termasuk berkeringat, vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah, dan hambatan produksi panas.

Darah didistribusi kembali ke pembuluh darah permukaan untuk meningkatkan pengeluaran panas.

Jika hipotalamus posterior merasakan suhu tubuh lebih rendah dari set point, me kanisme konservasi panas bekerja.

Vasokonstriksi (pe nyempitan) pembuluh darah mengurangi aliran darah ke kulit dan ekstremitas.

Panas diproduksi di dalam tubuh melalui metabolisme, yang merupakan reaksi kimia pada semua set tubuh. Makanan merupakan sumber bahan bakar yang utama bagi metabolisme

Bila metabolisme meningkat, panas tambahan akan diproduksi. Ketika metabolisme menurun, panas yang diproduksi lebih sedikit. Produksi panas terjadi selama istirahat, gerakan otot polos, getaran otot dan termogenesis tanpa menggigil.

Produksi Panas

Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan. struktur kulit dan paparan terhadap lingkungan secara konstan, pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi

Pengeluaran Panas

Radiasi Radiasi adalah perpindahan panas dari

permukaan suatu objek ke permukaan objek lain tanpa keduanya bersentuhan

Panas menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih dingin di sekelilingnya. Penyebaran meningkat bila per bedaan suhu antara objek juga meningkat.

Konduksi Konduksi adalah perpindahan panas dari

satu objek ke objek lain dengan kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh objek yang lebih dingin, panas hilang. Ketika suhu dua objek sama, kehilangan panas konduktif terhenti. Panas berkonduksi melalui benda pa dat, gas, dan cair.

Konveksi Konveksi adalah perpindahan panas ka rena

gerakan udara. Panas dikonduksi pertama kali pada molekul udara secara langsung dalam kontak dengan kulit. Arus udara membawa udara hangat. Pada saat kecepatan arus udara meningkat, kehilangan panas konvektif meningkat

Evaporasi Evaporasi adalah perpindahan energi panas

ketika cairan berubah menjadi gas. Selama eva porasi, kira-kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap (Guyton, 1991). Tubuh secara kontinu kehilangan panas melalui evaporasi. Kira-kira 600 sampai 900 ml sehari menguap dari kulit dan paru, yang meng akibatkan kehilangan air dan panas

Kulit Pada Regulasi Suhu Peran kulit pada regulasi suhu meliputi

insulasi (isolasi) tubuh, vasokonstriksi (yang mempengaruhi jumlah aliran darah dan kehilangan panas pada kulit), dan sensasi suhu. Kulit, jaringan subkutan, dan lemak menyimpan panas di dalam tubuh.

Manusia secara sadar bertindak untuk mempertahankan suhu tubuh yang nyaman ketika terpajan pada suhu ekstrem. Kemampuan individu untuk mengontrol suhu tubuh tergantung pada:

1. Derajat ekstrim tubuh2. Kemampuan individu untuk merasakan

kenyamanan atau ketidaknyamanan3. Proses fikir atau emosi4. Mobilitas atau kemampuan individu untuk

melepaskan atau menambahkan pakaian.

Kontrol Perilaku