Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

14
Pertanyaan dan Jawaban Kuliah Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan (Dra.Entin Daningsih, M.Sc, Ph.D) OPINI | 17 September 2012 | 03:02 Dibaca: 3683 Komentar: 0 0 Nama : Irwin Septian Mata Kuliah : Anatomi & Fisiologi Tumbuhan ( 3SKS ) NIM : F05110003 Dosen : Dra. Entin Daningsih, M.Sc, P.hD 1. Bagaimana Adaptasi tumbuhan yang hidup di dalam air dalam proses transpirasi ? 2. Jika tidak memiliki stomata, dengan apa tanaman yang hidup di dalam air melakukan transpirasi ? 3. Bagaimana adaptasi tumbuhan yang hidup di perairan air tawar dengan air laut ? 4. Bagaimana mekanisme pengangkutan fotosintat dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan ? 5. Komentar video TCA dan Sistem Transpor Elektron ? Jawab : Tumbuhan hidrofit merupakan tumbuhan yang hidupnya berada di dalam air. Adaptasi strukturalnya terkait dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan ketersediaan oksigen. Dikategorikan dalam 3 hal, yaitu : tumbuhan melayang, tumbuhan terapung, tumbuhan tenggelam. Adapun beberapa faktor yang mendorong tanaman hidrofit mengalami adaptasi khusus terhadap habitatnya adalah kelebihan air dan medium kurang menunjang terhadap pertumbuhan tanaman.

description

kkn

Transcript of Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

Page 1: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

Pertanyaan dan Jawaban Kuliah Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan (Dra.Entin Daningsih, M.Sc, Ph.D)

OPINI | 17 September 2012 | 03:02 Dibaca: 3683   Komentar: 0   0

Nama : Irwin Septian Mata Kuliah : Anatomi & Fisiologi Tumbuhan ( 3SKS )

NIM : F05110003 Dosen : Dra. Entin Daningsih, M.Sc, P.hD

1. Bagaimana Adaptasi tumbuhan yang hidup di dalam air dalam proses transpirasi ?

2. Jika tidak memiliki stomata, dengan apa tanaman yang hidup di dalam air melakukan transpirasi ?

3. Bagaimana adaptasi tumbuhan yang hidup di perairan air tawar dengan air laut ?

4. Bagaimana mekanisme pengangkutan fotosintat dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan ?

5. Komentar video TCA dan Sistem Transpor Elektron ?

Jawab :

Tumbuhan hidrofit merupakan tumbuhan yang hidupnya berada di dalam air. Adaptasi strukturalnya terkait dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan ketersediaan oksigen. Dikategorikan dalam 3 hal, yaitu : tumbuhan melayang, tumbuhan terapung, tumbuhan tenggelam.

Adapun beberapa faktor yang mendorong tanaman hidrofit mengalami adaptasi khusus terhadap habitatnya adalah kelebihan air dan medium kurang menunjang terhadap pertumbuhan tanaman.

Tumbuhan hidrofit melakukan beberapa adaptasi khusus, yaitu:

1. Reduksi jaringan pelindung (epidermis), epidermis beralih fungsi bukan sebagai pelindung tetapi berfungsi untuk penyerapan gas dan nutrient langsung karena dinding selulosa dan kutikulanya tipis. tidak punya stomata (tumbuhan hidrofit tenggelam), pertukaran gas langsung melalui dinding sel.

2. Reduksi jaringan penguat (sklerenkim), Memiliki sedikit atau bahkan tidak mempunyai jar. Skerenkim. Air memberi kekuatan dan melindungi tumbuhan dari kerusakan.

3. Reduksi jaringan pengangkut, xilem memperlihatkan pereduksian yang paling besar dan floem berkembang cukup baik.

Page 2: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

4. Reduksi jaringan penyerap. sistem akar kurang berkembang dan bulu akar serta tudung akar tidak ada.

5. Terdapat pengembangan ruang-ruang udara yang spesial (aerenkim). Terdapat pada daun dan batang hidrofit, menyediakan atmosfir internal bagi tumbuhan, memberikan pelampung bagi tumbuhan untuk mengapung , menyimpan udara oksigen dan karbondioksida.

Tanaman Air laut memiliki mekanisme dimana dinding selnya dapat menyaring garam, sehingga kadar air terjaga dan garam tidak membuat cairan sel pekat. Tanaman Air tawar memiliki dinding sel yang tebal sehingga turgiditas sel tetap terjaga.

Hydrilla sp. adalah tumbuhan Spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan Spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian sel – sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah – tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan.

Adaptasi Tumbuhan Air.Adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan air juga bermacam-macam, yaitu :a. TerapungTumbuhan air yang mengapung beradaptasi dengan lingkungan air dengan cara tangkai daun dan batangnya mempunyai rongga-rongga antar sel yang berisi udara, sehingga dapat mengapaun. Daun melebar dan akarnya banyak.Contoh : Salvina natans ( Paku sampan), Eichornia sp. (eceng gondok), Azolla pinnata , Sargassum

b. Tenggelam (Terbenam)Tumbuhan yang seluruh tubuhnya terbenam dalam air mempunyai akar yang melekat di dasar air.Contoh : Vallisneria , Chara , Hydrilla , Calomba .

c. Sebagian tubuhnya terbenamTumbuhan yang sebagian tubuhnya terbenam mempunyai akar yang melekat di dasar dan daun-daun yang terapung di permukaan air. Tumbuhan ini beradaptasi dengan lingkungannya dengan adanya saluran udara pada batang atau tangkai daunnya.Contoh : Teratai, padi, bakau.

d. Tumbuhan pantaiTumbuhan yang hidup di pantai dan sering kena hempasan air laut beradaptasi dengan adanya akar yang banyak dan kuat (akar tunggang).Contoh : Bakau, Api-Api.

ADAPTASI TUMBUHAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN

Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi tumbuhan adalah ketersediaan air. Ketika jumlah air sedikit maka tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri. Bagi tanaman yang tumbuh di daerah rawa beradaptasi dengan memiliki daun yang besar karena kondisi rawa

Page 3: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

yang lembab dan kandungan airnya tinggi. Selain itu memiliki ruang udara yang besar dalam struktur internal untuk menyimpan udara. Hal ini dikarenakan tanah pada umumnya mengalami air logging sehingga cenderung anaerob dan kekurangan oksigen.

WATER LILY

Pada tanaman yang seluruhnya berada terendam air atau hydrophytes akan menggantung lemas ketika dalam lingkungan yang tidak ada air. Pada dasarnya air di sekeliling tumbuhan akan memperkuat jaringan di batang dan petiol daun sehingga tidak membutuhkan penguatan mekanis.

Hydrilla sp.

Hal ini merugikan dalam hal fleksibilitas jika terjadi perubahan permukaan air atau gerakan air. Semua sel termodifikasi untuk menyerap air, nutrisi dan gas terlarut langsung dari air sekitarnya. Sehingga akar hanya berfungfi untuk melekat pada sedimen, selain itu xylem juga kurang berfungsi. Bagian rongga tumbuhan berisi udara yang berfungsi memperpanjang daun dan batang.

REEDMACE

Tanaman reedmace memiliki ciri berdaun sempit sehingga meminimalisir perlawanan terhadap fluktuasi air maupun angin yang kencang. Para batang berongga dan memiliki serat internal keras. Bagian bawah sering terendam namun tanaman reedmace ini tidak akan terendam seluruhnya jika terkena banjir.

Contoh tumbuhan yang hidup di dalam air :

1. Brazilian elodea

2. American elodea

3. Hydrilla verticillata

file:///D:/Adaptasi%20Tumbuhan%20Air%20dan%20Darat.htm

file:///D:/ADAPTASI%20TUMBUHAN%20TERHADAP%20KONDISI%20LINGKUNGAN%20%20%20%20~%20BE%20BETTER%20in%20EVERY%20TIME%20!!!%20~%20%20%EC%95%88%EB%85%95%ED%95%98%EC%84%B8%EC%9A%94%20%EB%A7%8C%EB%82%98%EC%84%9C%20%EB%B0%98%EA%B0%91%EC%8A%B5%EB%8B%88%EB%8B%A4..htm

file:///D:/Manajemen%20Sumberdaya%20Perairan%20%20Tumbuhan%20air%20%28Hydrilla%20verticilata%29.htm

file:///D:/Lovela%20Amore%20Arrayya%20%20Perbandingan%20Adaptasi%20Tumbuhan%20Mesofit,%20Hidrofit,%20Xerofit%20dan%20Halofit.htm

Mekanisme Pengangkutan Floem

Page 4: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

Fungsi floem adalah sebagai jaringan translokasi bahan organik yang terutama berisi karbohidrat. Crafts dan Lorenz (1994) mendapatkan persentase nitrogen (dalam bentuk protein) sebesar 45%. Sebenarnya gula yang menjadi linarut terbesar yang ditranslokasikan dalam cairan floem. Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.

Tingkat PergerakanDiestimasi dengan cara menghitung penambahan berat organ tersebut selama kurun

waktu tertentu untuk mengetahui laju pengangkutan melalui pembuluh floem ke suatu organ. Kemudian diukur luas penampang melintang dari pembuluh floem. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung laju transfer massa (mass transfer rate).Serapan sukrosa oleh sel peneman floem ini yang dikarenakan oleh sel peneman ini lebih besar dan lebih aktif dibandingkan sel-sel lain pada jaringan floem dan juga adanya penumbuhan ke dalam (ingrowth) yang menyebabkan luas permukaan membran sel ini menjadi 3 kali lebih luas. Menyebabkan potensi osmotic sitoplasma sel ini menjadi turun (lebih negatif) dan ini akan merangsang air untuk masuksecara osmosis kedalam sel ini dari sel-sel mesofil disekitarnya. Sebagai akibatnya tekanan internal pada sel peneman akan meningkat dan mengakibatkan sukrosa bergerak masuk ke pembuluh floem secara simplastik melalui plasmodesmata. Masuknya larutan yang mengandung sukrosa ke pembuluh floem dari sel-sel peneman ini yang mengakibatkan tekanan internal pada pembuluh floem pada daun lebih tinggi, yang kemudian menjadi faktor pendorong dari aliran larutan floem, berarti pengangkutan senyawa-senyawa yang terlarut didalamnya.Proses pengisian floem ini bersifat selektif. Jenis material yang di translokasi seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, dan stakiosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol. Fruktosa jarang diangkut kedalam pembuluh floem. Demikian juga dengan asam amino dan mineral.sifat selektif ini memperkuat argumentasi bahwa senyawa – senyawa yang akan dimuat kedalam pembuluh floem diserap dari apoplas oleh sel – sel peneman floem. Sifat selektif ini berkaitan dengan peranan senyawa pembawa pada membran, yang menyangkut pada senyawa – senyawa tertentu.Kompetisi antara organ atau jaringan limbung ditentukan oleh laju pengeluaran bahan dari pembuluh floem (phloem unloading). Limbung yang dapat memanfaatkan hasil terlarut (sukrosa) dari pembuluh floem dan akan berpeluang besar untuk memperoleh lebih banyak lagi bahan terlarut dari organ sumber. Hal ini disebabkan sukrosa diserap sel – sel organ limbung dari pembuluh floem, maka potensi air sel – sel limbung tersebut turun. Mengakibatkan air akan bergerak keluar dari pembuluh floem dan tekanan internal pembuluh floem pada organ atau jaringan limbung akan turun. Hal ini akan lebih memacu laju pengangkutan dari sumber ke limbung karena perbedaan tekanan internal yang lebih besar antara kedua ujung pembuluh floem tersebut.

Sumber ; Lakitan, Benyamin. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM RSPIRASI AEROB

Berdasarkan video yang saya tonton, respirasi ada 3 tahapan, yaitu :

1. Tahapan Glikolisis

Page 5: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

Tahapan ini terjadi di sitoplasma sel, tahapan ini akan tetap terjadi walaupun ada

tidaknya oksigen ataupun tidak. Bila oksigen dalam sel cukup maka respirasi akan berlanjut

ke tahapan Siklus Krebs namun bila tidak, glukosa akan menghasilkan 2 ATP dengan hasil

sampingan berbeda dan reaksi berjalan secara anaerob.

2. Tahapan Siklus Krebs

Tahapan ini terjadi di dalam matriks mitokondria, glukosa yang telah dipecah dalam

glikolisis menjadi asam piruvat ( 3C ), namun dalam siklus krebs senyawa ini tidak akan

diproses dan perlu senyawa karbon 2C, oleh sebab itu asam piruvat mengalami

dekarboksilasi oksidatif, asam piruvat akan diikat oleh Coenzym A, menghasilkan Asetil

CoA serta menghasilkan 2 NADH+2 ATP+ 2 CO2. Asetil CoA ( 2C ) inilah yang akan

diproses dalam siklus krebs, dalam siklus ini hal yang pertama terjadi ialah pengikatan Asetil

CoA(2C)+Oksaloasetat(4C) menghasilkan senyawa Asam Sitrat (6C), inilah kenapa siklus

krebs disebut ( Daur Asam Sitrat) asam sitrat ini untuk selanjutnya melepas H20 dan

membentuk Aconitat, Aconitat selanjutnya akan menjadi Isositrat. Isositrat melepas elektrkn

yang akan ditangkap NAD+ membentuuk NADH dan akan terbentuk Oksalosuksinat.

Oksalosuksinat melepas CO2 membentuk senyawa 5 C ( Ketoglutarat ) yang akan bereaksi

melepas CoA, 2e dan NAD+ senyawa yang terbentuk adalah Suksinil CoA. Elektron yang

dilepas ditangkap oleh ADP membentuk ATP dan melepas CoA kembali. sehingga terbentuk

Suksinat. Suksinat ini akan melepas energi yang ditangkap oleh FAD+ membentuk FADH2,

Dan menghasilkan Fumarat. Fumarat menyerap H2O dan membentuk Malat. Malat akan

masuk ke fase terakhir dengan membentuk NADH dari NAD+ dan kembali menjadi

Oksaloasetat ( C4 ). begitulah siklus ini terjadi sehingga siap memproses Asetil CoA dari

reaksi antar selanjutnya, fungsi Oksaloasetat disini ialah untuk membentuk Senyawa 6C yang

selanjutnya akan tereduksi menjadi Senyawa 4C lagi dengan menghasilkan Hasil berupa 3

NADH, 1 ATP, 1 FADH2, dan 2 CO2. Karbon yang terbuang dalam siklus krebs adalah hasil

karbon dioksida dalam siklus krebs. hasil ini dilakukan dalam 1 siklus krebs, karena Asetil

CoA yang dihasilkan ada dua, jadi terjadi 2 buah siklus yang akan menghasilkan 6 NADH, 2

ATP, 2 FADH2, 4 CO2. dan ATP adalah bentuk energi sementara, NADH dan FADH2 adalah

senyawa carrier energi yang selanjutnya terproses dalam fase siklus transpor elektron.

3. Sistem Treanspor ( Fase Sintesis ATP )

Page 6: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

Tahapan ini terjadi dalam membran dalam mitokondria, senyawa yang akan diproses

disini adalah senyawa antara yaitu NADH dan FADH2 menjadi bentuk ATP. sehingga hasil

akhirnya adalah dalam bentuk ATP dan H2O.

Pada membran dalam terdapat 4 buah protein, 3 buah protein Integral dan 1 buah protein

perifer yang dinamakan koenzim Q. NADH disini melepas elektron yang masuk ke membran

melalui channel membran, elektron ini menjembatani H+ , dimana elelktron melepas 2 ion

H+. ion ini akan diantar ke intermembran space begitu seterusnya dengan Senyawa

FADH2.sehingga terbentuk 10 H+, dan di dalam matriks terjadi ada 2 H+, perbedaan gradien

antara matriks dan intermembran. sehingga proton mengalir dari luar ke dalam melewati

protein channel, ketika melewati ini proton menghasilkan energi dalam bentuk Pi, Posfat ini

ditangkap oleh ADP membentuk ATP. sehingga siklus transpor elektron ini menghasilkan 22

ATP, NADH hasil reaksi antara juga membantu pembentukan ATP sehingga membentuk 6

ATP. sehingga total ATP yang dihasilkan sistem transpor elektron adalh 28 ATP.

Page 7: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

1. Quassinoid dan metabolit sekunder

a. QuassinoidKuassinoid sering dihubungkan dengan kelompok senyawa yang pada prinsipnya pahit dari family Simaroubaceae, dan secara kimia kuassinoid adalah degradasi dari triterpen. Berdasarkan kerangka dasarnya, kuassinoid dikategorikan ke dalam lima grup yang berbeda, yaitu C-18, C-19, C-20, C-22, dan C-25.

b. Metabolit sekundersalah satu organ pada tumbuhan yang banyak mengandung metabolt sekunder adalah akar. hal ini membuat para peneliti untuk terus berupaya mengembangkan teknik untuk memperbanyak akar tanaman-tanaman penghasil metabolit sekunder.

Akar berambut adalah anak akar yang berupa akar kecil berbentuk seperti rambut halus. Sedangkan yang dimaksud dengan kultur akar berambut adalah suatu metode budidaya akar berambut secara in vitro dengan kondisi yang terkendali dan aseptis.Kultur akar merupakan kultur jaringan akar yang hidup dan berdiferensiasi secara terorganisir membentuk biomasa akar tanpa kehadiran tipe organ lain dari tanaman seperti batang, tunas atau daun secara in vitro (Payne et al. 1992). Akar yang dikulturkan dapat berupa akar normal atau akar transgenik hasil transformasi genetik. Kultur akar normal diperoleh dengan menanam ujung akar tanaman atau kecambah secara in vitro dalam media yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman. Sedangkan kultur akar transgenik diperoleh dengan menanam akar rambut (hairy root) yang dihasilkan dari transformasi genetik dengan bantuan Agrobacterium rhizogenes

KegunaanKultur akar berambut merupakan kultur organ pada teknik kultur jaringan tanaman yang utamanya digunakan untuk memproduksi metabolit sekunder.Kaitan Kultur Akar Berambut dengan Metabolit SekunderKultur akar berambut yang telah dilakukan yaitu kultur dari akar yang merupakan hasil transformasi sel tanaman dengan Agrobacterium rhizogenes. Agrobacterium merupakan bakteri tanah yang mempunyai kemampuan

Page 8: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

untuk mentransfer T-DNA dari plasmid yang dikenal dengan Ri plasmid (root inducing plasmid) ke dalam sel tanaman melalui pelukaan (Nilson & Olsson, 1997).

Prosesnya adalah sebagai berikut, T-DNA akan terintegrasi pada kromosom tanaman dan akan mengekspresikan gen-gen untuk mensintesis senyawa opine, di samping itu T-DNA juga mengandung onkogen yaitu gen-gen yang berperan untuk menyandi hormon pertumbuhan auksin dan sitokinin. Ekspresi onkogen pada plasmid Ri mencirikan pembentukan akar adventif secara besar-besaran pada tempat yang diinfeksi dan dikenal dengan ‘hairy root’ (Nilson & Olsson, 1997).Penyerangan terhadap akar oleh bakteri Agrobacterium rhizogenes yang menyebabkan tumbuhnya akar berambut secara cepat pada eksplan. akan dapat menghasilkan metabolit sekunder.Kultur akar rambut tersebut telah digunakan untuk mempelajari keberadaan senyawa bioaktif seperti ribosome inactivating protein (RIP) atau senyawa bioaktif lainnya (alkaloida, flavonoida, poliaetilena dan fitoaleksin) (Toppi et al. 1996; Savary & Flores 1994). Akar rambut dari L. cylindrical dilaporkan memproduksi RIP yang diberi nama luffin dengan kuantitas dan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang diproduksi oleh bagian tanaman lainnya (Toppi et al. 1996).Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan. Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi (misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen.Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu (seperti alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada tangkai daun enceng gondok atau rongga dalam buluh bambu.

2. Pembuluh xilem dan floem

a. XilemXilem berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Jaringan utama penyusun xilem adalah trakea dan trakeid. Kedua macam sel tersebut merupakan sel mati, tidak mengandung sitoplasma dan inti

Page 9: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

hanya tinggal dinding selnya. Ujung dinding sel antara sel-sel yang berdekatan menghilang sehingga membentuk tabung berlubang dari akar – batang – daun.Dan apabila sebuah tanaman dipotong bagian akarnya dan batang tanaman ditaruh di dalam larutan berisi tinta selama beberapa jam, akan terjadi pewarnaan tinta seperti gambar dibawah. Daerah itu merupakan daerah xilem dan tepat bila dikaitkan dengan fungsinya yang mengangkut cairan dari akar ke daun.Gambar : soal OSK 2012

b. FloemFloem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil, floem terletak di sebelah luar xilem. Floem terdiri dari pembuluh tapis, sel pengantar, parenkim dan serat.Cairan floem terutama berisi gula (sukrosa), dimana konsentrasi sukrosa dapt mencapai 30% yang menyebabkan cairan floem seperti sirup. Cairan floem juga berisi mineral, asam amino, dan hormon tumbuh.Angkutan cairan floem berasal dari tempat dihasilkannya gula ('sugar source') ke 'sugar sink'. Sumber gula adalah organ tempat fotosintesis (daun) atau tempat pemecahan pati. 'Sink' gula adalah organ pemakai atau penyimpan gula (akar, pucuk, batang, buah, umbi). 'Sink' gula biasanya menerima gula dari sumber gula terdekat. Satu pembhuluh tapis dalam berkas pembuluh dapat mengangkut cairan floem dalam satu arah sementara cairan dalam pembuluh tapis lain dalam satu berkas pembuluh bergerak berbeda. Gula dari sumber pembuluh tapis diangkut melalui simplas atau kombinasi simplas atau apoplas.Gambar : Cambell et al., 2001

Arah aliran tekanan pembuluh tapis

3. Aliran simplas dan apoplas

Gambar : Cambell et al., 2001

Keterangan gambar :Komparteman sel-sel dan jaringan tumbuhan dan rute transpor lateral(a) Dinding sel, sitosol, dan vakuola adalah tiga kompartemen pada sebagian besar sel-sel tumbuhan yang telah dewasa. Protein transpor spesifik yang terbenam dalam membran plasma dan tonoplas mengatur lalu lintas molekul di antara ketiga kompartemen tersebut

Page 10: Pertanyaan Dan Jawaban Kuliah Anatomi Dan Fisiologi Tumbuhan

(b) Pada tingkat jaringan, terdapat dua kompartemen, simplas dan apoplas. Simplas adalah kontinum sitosol yang didasarkan pada plasmodesmata, yaitu saluran yang menghubungkan protoplas melalui dinding. Apoplas adalah rangkaian dinding sel dengan ruangan ekstraseluler. Anatomi ini memberikan tiga rute untuk transpor lateral dalam jaringan atau organ tumbuhan. Dengan suatu rute trasmembran, zat terlarut dan air bergerak menembus suatu organ melalui penembusan membran plasma dan dan dinding sel secara berulang di sepanjang lintasan tersebut. Dalam rute simplastik, bahan-bahan yang telah memasuki satu sel bergerak melewati suatu organ melalui rangkaian sitosolik. Struktur plasmodesmata yang kompleks itu barang kali mengatur trasnpor melalui simplas, bahkan memperbolehkan aliran proteintertentu dan molekul besar lainnya antar sel. Dalam rute apoplastik, air dan zat terlarut berjalan melewati jaringan atau organ melalui dinding sel dan ruangan ekstraseluler. Pada diagram ini, bahan-bahan kelihatannya terbatas pada salah satu dari tiga rute, pada kenyataannya bahan-bahan bisa dipindahkan dari satu rute ke rute lain selama perjalannya melewati suatu organ.