Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

29
T ANATO ROHMAT FAKULTAS KEP PR TUGAS MAKALAH KARDIOVASKULER OMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKU OLEH: TULLOH PUTRA AMWINSYAH 13 PERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGG ROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN 2011/2012 1 ULER 31111104 GA SURABAYA N

description

Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

Transcript of Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

Page 1: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

TUGAS MAKALAH KARDIOVASKULER

ANATOMI FISIOLOGI SIS

ROHMATULLOH PUTRA AMWINSYAH

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TUGAS MAKALAH KARDIOVASKULER

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

OLEH:

ROHMATULLOH PUTRA AMWINSYAH 131111

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2011/2012

1

TEM KARDIOVASKULER

131111104

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Page 2: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat karunia-Nyalah makalah Keperawatan Kardiovaskuler I

yang berjudul “Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler” ini dapat saya

selesaikan tepat waktu. Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Abu Bakar,

M.Kep., Ns., Sp.KepM.B. selaku dosen mata kuliah Keperawatan

Kardiovaskuler. Terima kasih pula saya sampaikan kepada seluruh pihak

yang telah membimbing segalanya dan memberi masukan bagi saya,

khususnya kepada teman-teman yang telah meluangkan waktu, tempat dan

fasilitas serta sumber-sumber yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Adapun maksud dan tujuan saya dalam pembuatan makalah ini adalah

selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kardiovaskuer akan

tetapi juga untuk mempelajari kembali sebuah ilmu yang nantinya akan

digunakan pada dunia pekerjaan sebagai keperawatan dan pembuatan makalah

ini saya buat juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua

tentang hal-hal yang dipelajari dalam keperawatan khususnya dalam hal

anatomi dan fisiologi kardiovaskuler.

Tiada gading yang tak retak, saya menyadari bahwa makalah yang

telah saya buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya sangat

mengharapkan kritik dan saran yang berguna dan membangun dari semua

pihak yang telah membaca makalah saya ini. Akhir kata, saya mohon maaf

yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan di dalamnya. Terima kasih.

Surabaya, 10 April 2012

Penulis

Page 3: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

3

DAFTAR ISI

Halaman judul 1

Kata Pengantar 2

Daftar isi 3

BAB I Pendahuluan 4

1.1 Latar belakang 4

1.2 Rumusan masalah 5

1.3 Tujuan 5

BAB II Pembahasan 6

2.1 Anatomi Jantung 6

2.2 Fisiologi Jantung 13

2.3 Anatomi sistem pembuluh darah 18

2.4 Aliran Darah 26

BAB III Penutup 28

3.1 Kesimpulan 28

3.2 Saran 28

Daftar Pustaka 29

Page 4: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung adalah suatu organ yang merupakan bagian dari suatu sistem dalam

tubuh manusia yang ikut berperan dalam mekanisme untuk mempertahankan

homeostasis (dari bahasa Latin, homeo = sama, tidak berubah; stasis = keadaan

seimbang). Sistem yang dimaksud adalah sistem kardiovaskular (dari bahasa

Latin cardiovascular, cardio = jantung; vascular = pembuluh darah) sistem

kardiovaskular dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh darah.

Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi

fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami

berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan

yang membuat kita melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena itu, sangat

penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi

langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam

proses kehidupan.

Mempelajari suatu Ilmu Pengetahuan yang berhubungan langsung dengan

kesehatan manusia, tidak bisa terlepas dari mempelajari ilmu anatomi tubuh

manusia.

Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar

penting bagi mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawat

professional dapat semakin jelas menafsirkan perubahan yang terdapat pada alat

tubuh tersebut.

Page 5: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

5

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari jantung manusia?

1.3 Tujuan

a. Menjelaskan anatomi dan fisiologi dari jantung manusia.

Page 6: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Jantung

2.1.1 Ukuran, Bentuk, dan Letak

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung

merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya

sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanua menyerupai jantung pisang

atau piramid, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis

kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.

Ukuran jantung kurang lebih sebesar genggaman tangan dan beratnya kira-

kira 250-300 gram.

Jantung terletak diantara kedua paru dan berada di tengah-tengah dada,

bertumpu pada diagram thoracis dan berada kira-kira 5 cm di atas

proxessusxiphoideus. Pada tepi kanan cranial, jantung erada pada tepi cranialis

pars cartilaginiscosta III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan

caudal, jantung berada pada tepi craniais pars cartilaginis costa VI dextra.

Sedangkan pada tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal cranialis pars

cartilaginiscosta II sinistra di tepi lateral sternum serta pada tepi kiri caudal

berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.

Page 7: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

7

2.1.2 Lapisan Jantung

Lapisan jantung terdiri dari tiga lapisan yang berbeda, antara lain :

2.1.2.1 Perikardium

Lapisan yang merupakan kantong pembukus jantung, terletak di dalam

mediastinum minus, terletak di belakang korpus sterni rawan iga II-VI.

a. Perikardium fibrosum (viseral) : bagian kantong yang membatasi

pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma,

bersatu dengan pembuluh darah besar, melekatpada sternum

melalui ligamentum sternoperikardial.

b. Perikardium serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian :

Perikardium parietalis membatasi perikardium fibrosum, sering

disebut epikardium, dan perikardium viseral yang mengandung

sedikit cairan yang berfungsi melumas untuk mempermudah

pergerakan jantung.

Diantara dua lapisan jantung terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga

agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap

jantung.

2.1.2.2 Miokardium

Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronia. Susunan

miokardium yaitu :

a. Susunan otot atria: sangat tipis dan kurang teratur, serabut-serabutnya

disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria. Beberapa

serabut masuk ke dalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam terdiri

dari serabut-serabut berbentuk lingkaran.

b. Susunan otot ventrikuler: Membentuk bilim jantung dimulai dari cincin

atrioventrikular sampai ke apeks jantung.

c. Susunan otot atrioventrikular: Merupakan dinding pemih antara serambi

dan bilik (atrium dan ventrikel).

Page 8: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

8

2.1.2.3 Endokardium

Dinding dalam atrium diliputi oleh membran yang mengilat, terdiri dari

jaringan endotel atau selaput lendir endokardium, kecuali aurikula dan bangian

depan sinus vena kava.

2.1.3 Bagian-bagian dari Jantung

Jantung terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

2.1.3.1 Basis kordis

Bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh

darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium

dekstra.

2.1.3.2 Apeks kordis

Bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

2.1.4 Permukaan Jantung (fascies kordis)

Permukaan jantung atau fascies kordis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

2.1.4.1 Fascies sternokostalis

Yaitu permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding

depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan

sedikit ventrikel sinistra.

2.1.4.2 Fascies dorsalis

Permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat

berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium

sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel

sinistra.

Page 9: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

9

2.1.4.3 Fascies diafragmatika

Permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum

tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan

sebagian kecil ventrikel dekstra.

2.1.5 Tepi Jantung (margo kordis)

Terdapat dua tepi jantung, yaitu:

2.1.5.1 Margo dekstra

Bagian jantung tepi kanan yang membentang mulai dari vena kava

superior sampai ke apeks kordis.

2.1.5.2 Margo sinistra

Bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara vena

pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

2.1.6 Alur Permukaan Jantung

2.1.6.1 Sulkus atrioventrikularis

Mengelilingi batas bawah basis kordis, terletak di antara batas kedua

atrium jantung dan kedua ventrikel jantung.

2.1.6.2 Sulkus langitudinalis anterior

Mulai dari celah diantara arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra

berjalan kebawah menuju apeks kordis.Sulkus ini merupakan batas

antara kedua ventrikel dari depan.

2.1.6.3 Sulkus langitudinals posterior

Mulai dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena cava inferior

menuju apeks kordis. Sulkus koronaria merupakan batas antara kedua

ventrikel dari belakang bawah.

Page 10: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

10

2.1.7 Ruang-ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu:

2.1.7.1 Atrium dekstra

Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya

membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.

a. Muara pada atrium kanan terdiri dari:

a) Vena cava superior

b) Vena cava inferior

c) Sinus koronarius

d) Osteum atrioventrikuler dekstra

b. Sisa fetal pada atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis

2.1.7.2 Ventrikel dekstra

Berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel

dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis.

Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan yang terdiri

dari:

a. Valvula triskuspidal

Melindungi osteum atrioventikuler, dibentuk oleh lipatan

endokardium disertai sedikit jaringan afibrosa, terdiri dari tiga

kuspis atau saringan (anterior, septalis, dan inferior).

b. Valvula pulmonalis

Melindungi osteum pulmonasi, terdiri dari semilunaris arteri

pulmonalis, dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit

jaringan fibrosa.

Page 11: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

11

2.1.7.3 Atrium sinistra

Terdiri dari rongga utama dan aurikula, terletak di belakang atrium

kanan membentuk sebagian besar basis (fascies posterior), dan

pericardium fibrosum.

2.1.7.4 Ventrikel sinistra

Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler

sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:

a. Valvula mitralis (bikuspidalis)

Melindungi osteum atrioventrikular terdiri atas dua kuspis

(kuspos anterior dan kuspis posterior).

b. Valvula semilunaris aorta

Melindungi osteum aorta strukturnya sama dengan valvula

semilunaris arteri pulmonalis.

2.1.8 Peredaran darah jantung

Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:

2.1.8.1 Arteri koronaria kanan

Berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus

pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra

dan ventrikel kanan.

2.1.8.2 Arteri koronaria kiri

Lebih besar dari arteri koronaria dekstra, dari sinus posterior aorta

sinistra berjalan ke depan antara trunkus pulmonalis dan aurikula kiri

masuk ke sulkus atrioventrikularis menuju apeks jantung.

Page 12: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

12

2.1.8.3 Aliran vena jantung

Sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui

sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus

atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena kardiak magna.

Gambar. Struktur eksterior jantung

Page 13: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

13

2.2 Fisiologi Jantung

2.2.1 Fungsi umum otot jantung

Fungsi otot jantung, antara lain:

a) Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya

rangsangan dari luar. Jantung dapat membentuk rangsangan (impuls)

sendiri.

b) Mengikuti hukum gagal atau tuntas: Impuls yang dilepas mencapai

ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi

maksimal.

c) Tidak dapat berkontraksi tetanik : Refraktor absolute pada otot jantung

berlangsung sampai sepertiga masa relaksasi jantung yang merupakan

upaya tubuh untuk melindungi diri

d) Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

2.2.2 Metabolisme Otot Jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energi kimia untuk

berkontraksi. Energi terutama berasal dari metabolisme asam lemak dalam jumlah

yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses

metabolisme jantung adalah aerobik yang membutuhkan oksigen dan

berhubungan erat dengan aktifitas metabolisme. Pada kondisi basal, konsumsi

oksigen jantung 7-10 ml/100 gram mikardium/menit. Jika jantung mendapat

oksigen selama beberapa menit maka aktivitas mekanik akan terhenti. Konsumsi

oksigen jantung terutama ditentukan oleh tegangan intramiokard yaitu tekanan

sistolik dan volume yang bila berlebihan akan meningkatan tegangan

intramiokard.

Dalam keadaan normal serabut saraf simpatis yang menuju ke jantung terus

menerus merangsang dengan frekwensi rendah untuk mempertahankan kekuatan

kontraksi ventrikel sekitar 20%. Perangsangan parasimpatis maksimum pada

jantung menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 30%.

Page 14: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

14

2.2.2.1 Pengaruh Ion Pada Jantung

a) Pengaruh ion kalium: kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan

jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.

b) Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung

berkontraksi spastis.

c) Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.

2.2.3 Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas

membrane sel yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membran.

Terdapat tiga macam ion yang mempunyai fungsi penting dalam elektrofisiologi

sel yaitu kalium (K), natrium (Na), dan kalsium (Ca).

Dalam keadaan istirahat sel-sel otot jantung mempunyai muatan positif di

bagian luar sel dan muatan negative di bagian dalam sel.

Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang

disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis.

Lima fase aksi potensial yaitu:

1. Fase istirahat

Bagian luar sel jantung bermuatan positif dan bagian dalam

bermuatan negative (polarisasi).

2. Fase depolarisasi(cepat)

Disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas membrane terhadap

natrium, sehingga mengalir dari luar ke dalam.

3. Fase polarisasi parsial

Setelah terjadi depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat

masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positif di dalam sel

menjadi berkurang.

Page 15: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

15

4. Fase plato(keadaan stabil)

Fase depolarisasi dimana diikuti keadaan stabil yang agak lama sesuai

dengan masa refraktor absolute dari miokard.

5. Fase repolarisasi(cepat)

Muatan kalsium dan natrium secara berangsur-angsur tidak mengalir

lagi dan perrmeabilitas terhadap kalium sangat mudah menungkat

sehingga kalium keluar dari sel dengan cepat.

2.2.4 Sistem Konduksi Jantung

Sistem konduksi jantung meliputi:

2.2.4.1 Sinotrial node (SA node)

Suatu tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam

dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.

2.2.4.2 Atrioventrikular node (AV node)

Susunannya sama seperti SA node, berada di dalam septum atrium

dekat muara sinus koronari.

2.2.4.3 Bundle atrioventrikuler

Mulai dari bundle AV berjalan kea rah depan pada tepi posterior dan

tepi bawah pars membranesea septum interventrikulare.

2.2.4.4 Serabut penghubung terminal(purkinje)

Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua

ventrikel.

2.2.5 Siklus Jantung

Jantung mempunyai empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer

atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai

kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.

Page 16: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

16

2.2.6 Fungsi jantung sebagai pompa

Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:

1. Fungsi atrium sebagai pompa

2. Fungsi ventrikel sebagai pompa

3. Periode ejeksi

4. Diastole

5. Periode relaksasi isometric

Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung

1. Autoregulasi intrinsic

Pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke dalam

jantung.

2. Refleks

Yang mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung.

2.2.7 Curah jantung

Pada keadaan normal jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan

kanan sama besarnya. Curah jantung (cardiac output) adalah jumlah darah yang

dipompakan ventrikel selama satu menit.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pekerjaan jantung:

1. Beban awal

Otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi,

berhubungan dengan panjang otot jantung.

2. Kontraktilitas

Bila saraf simpatis yang menuju kejantung dirangsang maka

ketegangan keseluruhan akan bergeser ke aras, atau ke kiri, atau

meningkatkan kontratilitas (kemampuan)

Page 17: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

17

3. Beban akhir

Resistensi yang harus diatasi waktu daerah di keluarkan dari ventrikel,

suatu beban ventrikel kiri untuk membuka katup semilunaris aorta dan

mendorong darah selama kontraksi

4. Frekuensi jantung

Dengan meningkatnya frekuensi jantung akan perberat pekerjaan

jantung.

Periode pekerjaan jantung yaitu:

1. Periode systole (periode kontriksi)

Suatu keadaan jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup,

katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis dalam keadaan tertutup.

2. Periode diastole (periode dilatasi)

Suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikuspidalis dan

trikuspidalis dalam keadaan terbuka sehingga darah dari atrium

sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra

masuk ke ventrikel dekstra

3. Periode istirahat

Yaitu waktu antara periode diastole dan periode systole, ketika jantung

berhenti kira-kira 1/10 detik.

2.2.8 Bunyi Jantung

Bunyi jantung normal terdengar melalui stetoskop selama setiap siklus

jantung. Katup aorta akan menutup dan tekanan vaskuler turun kembali ke nilai

diastolik sehingga terjadi pembukaan dan penutupan katup-katup jantung. Adanya

aktifitas pembukaan dan penutupan katup-katup jantung menimbulkan suara yang

terdengar jika memakai alat stetoskop.

Page 18: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

18

Tahapan bunyi jantung:

1. Bunyi pertama

Berbunyi “Lub” yang menandakan penutupan katup mitral

2. Bunyi kedua

Berbunyi “Dub” yang menandakan penutupan katup aorta dan

pulmonal.

3. Bunyi ketiga

Lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda.

4. Bunyi keempat

Kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama.

2.3 Anatomi sistem pembuluh darah

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.

Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:

1. Aliran darah koroner

Aliran darah yang mendistribusikan darah di dalam otot jantung

melalui pembuluh darah utama.

2. Aliran darah portal

Aliran darah balk, darah vena yang berasal dari (usus halus, usus besa,

lambung, limpa, dan hati).

3. Aliran darah pulmonal

Aliran darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

4. Aliran darah sistemik

Mulai dari ventrikel sinistra ke aorta masuk ke seluruh tubuh.

Page 19: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

19

2.3.1 Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa

darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari

ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:

1. Tunika Intima

Lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan

endothelium dan jaringan fibrosa.

2. Tunika Media

Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan polos sifatnya sangat elastic.

3. Tunika Eksterna

Lapisan paling luar terdiri dari jaringan fibrotik yang elastis.

2.3.2 Aorta

Aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian

ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks

pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma,

turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :

1. Aorta Asenden

Aorta asenden mempunyai cabang:

a) Aorta dekstra

b) Aorta koronaria

2. Arkus Aorta

Arkus Aorta mempunyai cabang:

a) Aorta brakhiosefalika

b) Aorta subklavia sinistra

c) Aorta karotis komunis sinistra

3. Aorta desendens

Aorta asenden mempunyai cabang:

a) Aorta torakalis

b) Aorta abdominalis

Page 20: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

20

2.3.3 Arteri Kepala dan Leher

Arteri kepala dan leher disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada

masing-masing sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada

ketinggian perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:

a. Arteri karotis eksterna

Menyuplai darah bagian leher dan kepala, memberikan percabangan

sebagai berikut:

a) A. tiroid superior

b) A. faringea asendes

c) A. lingualis

d) A. fasialis

e) A. aurikularis posterior

f) A. maskilaris

b. Arteri karotis interna

Tidak bercabang di leher, masing-masing sisi merupakan percabangan

terminal dari A.karotis komunis.

a) A. oftalmika

b) A. komunikan posterior

c) A. coroidea

d) A. serebri anterior

e) A. serebri media

f) A. nasalis

2.3.4 Arteri vertebralis

Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus

transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu

kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung

dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.

Page 21: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

21

1. Arteri basilaris

Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur.

Pada permukaan anterior pons bercabang dua:

a. A. serebralis posterior

b. A. sirkumateriosus

Wajah menerima darah dari:

a. Arteri fasialis dan temporalis superficial

b. Arteri temporalis superficial

c. Arteri transversa fasialis

d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis

2. Arteri subklavia

Terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinistra cabang dari

arkus aorta. Arteri ni terdapat di dalam mediastinum superior berjalan naik ke aras

menuju pangkal leher. Terdiri dari:

a. A. aksilaris

b. A. brakhialis

c. A. ulnaris

d. A. radialis

e. A. arkus Palmaris superfisialis

f. A. arkus Palmaris profundus

g. A. digitalis

Page 22: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

22

Gambar. Pembuluh darah arteri anggota gerak atas

3. Aorta torakalis

a. Rongga toraks terdiri dari:

a) A.intercostalis

b) A.perikardialis

c) A.bronkialis

d) A.esofagialis

e) A. mediastinalis

b. Dinding toraks terdiri dari:

a) Arteri prenikus superior

b) Arteri subkostalis

4. Aorta abdominalis: merupakan bagian dari aorta desendens.

Page 23: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

23

5. Arteri Rongga perut

Terdiri dari:

a. Arteri seliaka

b. A. splinika

c. A. mesenterika superior

d. A. renalis

e. A. spermatika dan Ovarika

f. A. mesenterika Inferior

g. A. marginalis

6. Arteri dinding Abdomen

Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:

a. Prenikus inferior

b. Arteri subkostalis

c. Epigastrika superior

d. Arteri lumbalis

7. Rongga panggul

Terdiri dari:

a. Arteri iliaka interna

b. Arteri iliaka eksterna

Page 24: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

24

Gambar. Arteri seluruh tubuh

2.3.5 Vena

Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari

alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis.

Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:

1. Vena ke jantung

a. Vena cava superior

b. Vena cava inferior

c. Vena cava pulmonalis

Page 25: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

25

2. Vena yang bermuara pada vena cava superior tepat dibelakang angulus

mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun

melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia

servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang-

cabangnya:

a. Vena aurikularis posterior

b. Vena retromadibularis

c. Vena jugularis eksterna posterior

d. Vena supraskapularis

e. Vena jugularis anterior

3. Vena kulit kepala: vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena

temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.

4. Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.

5. Vena pterigoideus: Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.

6. Vena tonsil dan palatum

7. Vena punggung

8. Vena yang bermuara pada vena cava interior

9. Anastomisis portal sistemik

10. Vena dinding pelvis

11. Vena anggota gerak atas dan,

12. Vena anggota gerak bawah

Page 26: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

26

Gambar. Vena seluruh tubuh

2.4 Aliran Darah

Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua

ujung pembuluh darah.

Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:

1. Aliran darah dalam pembuluh darah

2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.

3. Gelombang nadi.

4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi,

irama denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.

5. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.

Page 27: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

27

Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:

1. Tekanan Vena: biasanya sangat rendah

2. Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume

3. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive

4. Kecepatan aliran darah vena

5. Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena

6. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

Page 28: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

28

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Sistem kardiovaskular (dari bahasa Latin cardiovascular, cardio =

jantung; vascular = pembuluh darah) adalah sistem yang mengatur dalam

peredaran sirkulasi darah atau dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh

darah

Jantung merupakan sebuah organ muskular berongga yang terdiri dari otot

yang mempunyai fungsi sebagai alat pemompa darah yang bertujuan untuk

mempertahankan homeostasis (dari bahasa Latin, homeo = sama, tidak

berubah; stasis = keadaan seimbang) tubuh.

3.2 Saran

Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali

memahami anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari

kelalaian. Seorang perawat professional diharapkan agar dapat semakin jelas

dimengerti dalam kemungkinan perubahan yang terjadi pada klien dan

mengkaji kondisi klien yang ditangani. Seorang perawat professional juga

diharapkan untuk mengurangi resiko kesalahan dalam mendiagnosis dan

memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau pasien.

Page 29: Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler

29

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan

kebidanan. Jakarta: Penerbit EKG.

Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta: Penerbit

EKG.

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta:

Penerbit Salemba Medika