PERTANIAN TERPADU

35
Tujuan Instruksional Mata Kuliah Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan prinsip dalam perancangan pertanian terpadu, dan memiliki kompotensi dalam perencanaan dan perancangan pertanian terpadu, berbasis ekonomi, sosial dan kelestarian sumberdaya dan lingkungan.

Transcript of PERTANIAN TERPADU

Page 1: PERTANIAN TERPADU

Tujuan Instruksional Mata Kuliah

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan prinsip dalam perancangan pertanian terpadu, dan memiliki kompotensi dalam perencanaan dan perancangan pertanian terpadu, berbasis ekonomi, sosial dan kelestarian sumberdaya dan lingkungan.

Page 2: PERTANIAN TERPADU

IDENTITAS MATA KULIAH

• Judul MK :Pertanian Terpadu• Kode/Bobot MK : /3 SKS (2-1)• Diskripsi Singkat• Kuliah ini akan membahas pengertian dan peran

pertanian terpadu, ruang lingkup dan komponen-komponen pertanian terepadu, keutamaan, ragam dan karakteristiknya. Rekayasa sosial/ekonomi dan agroekologi pertanian terpadu. Prinsip produksi dalam pertanian terpadu antara lain tanaman, peternakan, perikanan. Konsep dasar dan tahapan perencanaan dan perancangan pertanian terpadu, Kelayakan fisik, ekologi dam ekonomi usaha pertanian terpadu pada berbagai tipe lahan.

Page 3: PERTANIAN TERPADU

PERTEMUAN KE IX

KETERKAITAN KOMPONEN

PERTANIAN TERPADU DAN

PERENCANAAN/PERANCANGAN PERTANIAN TERPADU

Page 4: PERTANIAN TERPADU

Keterkaitan Komponen Utama Dalam IFS

Perikanan Peternakan

Ransum Limbah kotoran

Pengomposan

Pasar

Budidaya Tanaman

Page 5: PERTANIAN TERPADU

Model pertanian Terpadu

1. Mutiple cropping 8. Contour farming2. Permaculture 9. Ley farming3. Agropastoralisme 10. Shifting cultivation.4. Agroforestry 11. Organic farming5. Biodinamic farming 12. LEISA6. Ecological Agriculture 13. Tradisional Agriculture7. Subsistence Agriculture

Page 6: PERTANIAN TERPADU

Prinsip Keterpaduan Dalam Pengelolaan

• Memanfaatkan seluruh potensi energi, sehingga dapat dipanen secara berimbang. Komponen yang ada dalam suatu kawasan akan memiliki ekosistem yang lengkap karena mendorong stabilitas habitat dan keanekaragaman kehidupan alami dilingkungan pertanian. Potensi ternak dalam ekosistem75-95 % nitrogen (N) yang berasal dari tanaman yang dikonsumsi, dan 90-95 % dari total mineral dikembalikan ke tanah (sebagai sumber perbaikan kondisi dan sifat tanah)

Raih nilai ekonomi dan stabilitas ekologi kawasan melalui aplikasi pengaturan tata ruang dan identifikasi fungsi dan peran kawasan.

Page 7: PERTANIAN TERPADU

PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENGATURAN TATA RUANG PERTANIAN TERPADU

• Perencanaan dapat meliputi skala usaha pada lahan terbatas ataupun usaha untuk skala luas.

• Perencanaan dimulai dengan: Melakukan pengkajian secara khusus agar dapat menilai secara sistematis areal lahan yang akan digunakan untuk membangun pertanian terpadu, melalui kerjasama lintas disiplin ilmu, sehingga mampu menghasilkan kebijakan tata guna tanah yang ideal untuk pengembangan dan pembangunan komponen komponen pertanian terpadu.

• Perencana menyesuaikan dengan keinginan dan target yang akan dicapai, mampu mengkreasikan suatu lingkungan usaha pembangunan pertanian terpadu yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan.

Page 8: PERTANIAN TERPADU

Proses Perencanaan

1. Dimulai dengan memilih lahan untuk dijadikan lokasi kegiatan hingga pekerjaan pembangunan pertanian terpadu ini dapat diselesaikan. Semakin lengkap kegiatan pertanian yang akan dilakukan (komponen utama dan pendukung), maka semakin tinggi tuntutan akan dukungan kondisi alami lahan.

a.Pada lahan ideal diperoleh potensi untuk pembangunan pertanian terpadu.

b.Pada pembangunan pertanian terpadu yang komplek ditemukan lahan yang ideal.

Page 9: PERTANIAN TERPADU

Proses Perencanaan

2. Melakukan analisis terhadap faktor-faktor penting yakni ekologi, sosial ekonomi, dan estetika.

a. Ruang lingkup pemikiran dan tanggung jawab seorang planer adalah:masalah desain dan perancangan,masalah, ekologi dan ekosistem,masalah pengembangan potensi sumber daya alam masalah peningkatan perekonomian,dan masalah organisasi dan keberlanjutan.

b. Seorang planer memiliki dasar pengetahuan dan praktek yang kuat untuk pemahaman daya dukung lingkunagan tarhadap pembangunan komponen komponen pertanian terpadu.

c.Terlatih dalam menggambarkan rencana, sehingga dapat menuangkan konsep konsep pemikirannya.

Page 10: PERTANIAN TERPADU

Proses Perencanaan

Mempunyai kemampuan memberi saran dan petunjuk perencanaan pembangunan sarana dan infrastruktur yang diperlukan dalam pertanian terpadu

Memiliki daya penalaran yang baik terhadap interaksi dan hubungan komponen pertanian terpadu, sehingga mampu menciptakan keharmonisan semua komponen yang dibangun dan dibutuhkan dalam pertanian terpadu.

Page 11: PERTANIAN TERPADU

Perancangan

• Perancangan pertanian terpadu adalah alat atau suatu proses yang dapat membantu kita untuk menghasilkan sebuah karya pembangunan pertanian terpadu yang memiliki fungsi ekologi dan ekonomi.

• Produk dari rancangan adalah gambar kerja, yang dijadikan patokan dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan pertanian terpadu di lapangan.

• Gambar kerja harus mampu menginformasikan dengan jelas tentang semua sistem penataan komponen komponen pertanian terpadu, baik pola, ukuran, skala, jenis dan bahan material yang dipakai, baik perangkat keras (infrastruktur) maupun perangkat lunak (sumber hayati).

Page 12: PERTANIAN TERPADU

Diagram perancangan

Survey dan evaluasi lahan baik hambatan atau dukungan

Penalaahan kondisi fisik

Analisis kebutuhan dan karakteristik wilayah

Penjabaran konsep dan penentuan tata ruang

Penetapan tujuan dan sasaran

Pembuatan Gambar (sketsa, maket, dan dokumen)

Tahapan perencanaan

Tahapan desain

Terbentuk tataRuang pert terpadu

Page 13: PERTANIAN TERPADU

Tata Ruang Pertanian Terpadu

• Tata ruang pada pertanian terpadu adalah pola penempatan kegiatan usaha dan pola penggunaan tanah pada suatu kawasan pertanian terpadu, yang didasari pengetahuan tentang alam dan sekitarnya, sehingga membentuk suatu pemanfaatan lahan yang efisien dan efektif, mempunyai nilai dan fungsi ekonomis dan ekologis, memiliki keteraturan dan daya tarik tersendiri karena adanya sentuhan nilai estetika.

Page 14: PERTANIAN TERPADU

KELAYAKAN TEKNIS, FISIK DAN FINANSIAL PERTANIAN TERPADU DI LAHAN

KERING/BASAH

• Tujuan studi kelayakan:

Mengetahui secara komprehensif tentang

potensi wilayah yang akan dibangun di lahan kering, sehingga dapat ditentukan secara pasti komponen pertanian atau komponen lainya yang layak dibangun dan diprediksi akan mendatangkan keuntungan secara ekonomi serta, mudah untuk dilaksanakan.

Page 15: PERTANIAN TERPADU

Tahapan kerja studi kelayakan

I.Tahap persiapan.Tahap ini merupakan tahap awal kegiatan, meliputi: 1. Persiapan team dan prasarana survey.Lingkup

kegiatan ini adalah mempersiapkan kebutuhan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang diperlukan, peralatan dan bahan bahan yang dibutuhkan, agar tidak ada kendala selama berlangsungnya kegiatan survey.

2. Orientasi lapangan dan pengumpulan data. Pelaksanaan orientasi lapangan ditujukan untuk koordinasi dengan instansi terkait dan aparat desa, memberikan gambaran yang jelas kepada semua team tentang lokasi kegiatan, dan penentuan titik titik sampel lokasi dan pengumpulan informasi dasar lainnya.

Page 16: PERTANIAN TERPADU

Tahapan kerja studi kelayakan

II. Tahap pengumpulan data.Data yang dibutuhkan adalah data sekunder dari instansi terkait, dan primer yang diperoleh dengan cara mrngumpulkan data secara langsung di lapangan. Tahap pengumpulan data:

1. Survey fisik lokasi. b. Pengukuran poligon dasar.Tujuan untuk mengetahui

batas lahan yang akan dimanfaatkan, sehingga didapat batasan yang jelas dan luasan yang pasti. Alat yang digunakan alat ukur sifat ruang dan theodolit dengan akurasi yang tinggi.

a. Pengukuran beda tinggi. Dilakukan untuk mengetahui ketinggian lokasi dan mendapatkan suatu kontur ketinggian di lokasi studi.

Page 17: PERTANIAN TERPADU

Tahapan kerja studi kelayakan

c. Pengamatan faktor biotik lingkungan darat yakni iklim dan tanah.

Faktor iklim yang diamati adalah suhu, cahaya, angin, kelembaban , penguapan, dan curah hujan.

Faktor tanah yang diamati adalah penentuan jenis tanah , karakter fisik tanah (warna tanah, struktur dan tekstur tanah, aerase dan drainase, konsintensi tanah, pori pori tanah, kedalaman efektif dll).Sifat kimia tanah (status kandungan hara baik mikro maupun mikro dan logam berat lainnya).dan sifat biologi tanah yakni organisme yang terdapat dalam tanah.

Page 18: PERTANIAN TERPADU

Tahapan kerja studi kelayakan

Tahap Survey tanah pertanian Pengambilan sampel Pengujian laboratorium Analisis data tanah

d. Pengukuran kualitas air permukaanTujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kualitas air yang akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan (konsumsi dan keperluan tanaman, ternak dan perikanan)

2. Survey harga dasar Harga satuan upah dan bahan konstuksi Harga dasar bibit dan sarana prasarana lainnya yang diperlukan

Page 19: PERTANIAN TERPADU

Tahapan kerja studi kelayakan

III.Tahap analisis1. Analisis pekerjaan sipil dan arsitekturAnalisis ini merupakan analisis dalam hal pengaturan tata

ruang dan penyiapan infrastruktur penunjang. Selain itu dilakukan juga pembuatan perspektif lokasi kegiatan dan pembuatan animasi 3 dimensi. Infrastruktur penunjang meliputi:

Pembuatan rencana jalan utama, jalan produksi dan jalan inspeksi

Pembuatan rencana sistem drainase Pembuatan rencana sistem jaringan listrik Pembuatan bangunan yang diperlukan Pembuatan rencana anggaran biaya

Page 20: PERTANIAN TERPADU

Tahapan kerja studi kelayakan

2. Analisis Pertanian

Melakukan analisis yang berkaitan dengan

a. Kesuburan tanahM eliputi analisis kandungan hara dan metode yang dikembangkan untuk mningkatkan dan mempertahankan kesuburan tanah.

a. Kesesuaian lahanMenetukan tingkat kesesuaian lahan dengan komuditas yang akan diusahakan

c. Program pengembangan pertanianMenentukan program pengembangan dengan memilih komponen pertanian terpadu yang sesuai dan menentukan komuditas yang layak dan menguntungkan untuk dibudidayakan.

Page 21: PERTANIAN TERPADU

Bagan Tahapan kerja studi kelayakan (skema pelaksanaan pembuatan masterplan)

Persiapan tim dan peralatan

Pembuatan renc kerja detai

Orientasi lapangan dan pengumpulan

data

Tahap persiapan

Pengukuran lahan dan akses

1.Pengambilan sampel

2.Uji laboratorium3.Analisi data

Survey harga 1.Satuan upah dan bahan konstruksi

2.Bibit dan saprodi

Tahap pengumpulan data

Analisis kerja sipil dan arsitektur

1.Site plan2.Detail desain

Jalan, bangunan,drainase, listrik dan jaringa air

3. Anggaran biaya

Analisis Pertanian1.Kesuburan tanah2.Kesesuaian lahan

3.Program Pengembangan pert

4.Anggaran biaya

Tahap analisis

PetaMaster plan

Gambar detail Infra

struktur

Program Pengembangan

pertanian

Rencana anggaran

Biaya pelaksanaan

output

Page 22: PERTANIAN TERPADU

Pertemuan ke XII

UNIT UNIT USAHA

PERTANIAN TERPADU

Page 23: PERTANIAN TERPADU

UNIT USAHAPERTANIAN TERPADU

Page 24: PERTANIAN TERPADU
Page 25: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

USAHA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN:

1. Pengemukan kambing atau domba. Yang harus diperhatikan adalah:

a. Bibit bakalan untuk penggemukan, memenuhi syarat yakni umur 10-12 bln, jenis kelamin jantan, berat 20-24 kg, sehat, punggung panjang dan rata, paha bagian atas panjang dan kepalanya besar.

b. Pakan: hijauan berupa daun dan rerumputan dosis 1-2 kg/hari/ekor, dan konsentrat tdr dr campuran dedak, ampas tahu 1:1, diberikan 0,5 kg/hari/ekor

Page 26: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

c. Penyakit: sakit mata, dengan ciri mata merah, bengkak, dan

bertaik. Pencegahan kandang bersih dan bebas lalat, pisahkan ternak yang terserang, hindari dari tiupan angin langsung.

Cacingan, dengan ciri ternak kurus, bulu agak berdiri, mencret, lesu dan pucat, rahang membengkak, dan bisa mati mendadak.Pencegahan: kandang harus bersih dan kering. Pengobatan beri obat cacing valbazen dosis 3-4 cc melalui minuman atau langsung.

Page 27: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

d. Analisi usaha:hitung analisis biaya per 2 bulan, yakni biaya tetap mencakup pembuatan kandang, dan penyusutan( daya tahan 8 tahun dan 4 kali pemeliharaan/thn). Modal kerja: Bibit, Pakan, obat-obatan tenaga pemeliharaan, dll

e. Output dan pendapatan. usahakan kegiatan yang dilakukan tetap

menguntungkan dari segi ekonomis

Page 28: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

2. Pemeliharaan Ayam buras.Hal yang harus diperhatikan:a. pemilihan bibit,b. perkandangan, c. pemberian pakan,d. pengelolaan reproduksi, e. pencegahan dan penanggulangan penyakit, f. penanganan pasca panen dan pemasaran, g. management usaha ayam buras.

Page 29: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

a. Cara Pemilihan bibit.Betina:Bibit lokal bukan hasil silangan, tubuh baik

tidak cacat, dsda dan leher baik, sayap kokoh, mata terang dan jernih, kepala halus dan pipih, jengger berwarna dan tidak pucat, jarak ujung tulang pinggul 4 jari,lincah dan geseit, umur 7-8 bln.

Jantan: lokal dan tidak hasil silangan, badan besar, kokoh dan ideal, gerakan lincah dan gesit, jengger merah segar tidak pucat, pinggiran rata dan halus, sehat dan berumur sekitar 1 tahun.

Page 30: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

b. PerkandanganModel sesuai fungsi yakni tempat berteduh dr

hujan/panas, angin malam, binatang pemangsa, memiliki tempat pengobatan, bertelur dan mengeram, makan dan minum.

Syarat: Letak kandang ideal, cukup perolehan sinar matahari, sirkulasi udara baik, lantai lebih tinggi dari tanah, bersih dan kering.

Page 31: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

Syarat kandang yang lain:

Memisahkan kandang anak ayam, ayam remaja, induk dan kandang karantina untuk ayam Lantai kandang 2 macam yakni litter (sekam dan bawahnya ditabur kapur, agar kering dan bersih dari kuman dan penyakit) dan panggung.kandang di pagar dengan tinggi 1,6 – 2,0 m.

Lengkapi kandang dgn tempat pakan dan minum, data recording, tempat bertelur /mengeram, dinding kisi-kisi bambu berlapis plastik, atap tahan dan tak mudah bocor, tempat bertengger cukup tinggi, dan lantai mudah dibersihkan.

Page 32: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

c. PakanFormula pakan: dedak halus 60 kg, gabah 10 kg, jagung

giling 10 kg, bungkil 20 kg, tepung ikan 5 kg, dan tepung tulang 3 kg.

Kebutuhan ransum, umur 1 m 10 g, 3-5 bln 60-70 g, > 5 bln 70-90 g.Gunakan juga makanan tambahan seprti sisa dapur hijauan dan daun.

d. Pengelolaan produksi: Jumlah jantan dan betina 1:10, induk sedang bertelur beri pakan yg baik, umur betina 8-18 bln.

Page 33: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

e. Pencegahan penyakit

Perhatikan kebersihan lingkungan kandang, vaksinasi teratur,pakan baik dan berkualitas, pisahkan ayam yang sedang sakit.

Jenis penyakit yang menyerang: ND (New Castle Disease)/Tetelo, Coccides, SNOT (Coriza) atau berbagai penyakit cacing, CRD ( Chronic Respiratory Disease), Cacar dan hilang sistem kekebalan tubuh.

Cara pengobatan: Menyuntik, tetes mata/mulut/hidung, Campur dengan pakan, Goreskan pada kulit, mengoplos ( buat larutan vaksin)

Page 34: PERTANIAN TERPADU

USAHA PETERNAKAN SEBAGAI KOMPONEN PERTANIAN TERPADU

f. Penanganan panen dan pasca panenUtamakan variasi produksi,Lakukan pengolahan

hasil jadi produk konsumsi bernilai ekonomis.Bermitra dgn pihak lain

g. Management usahaPerhatikan modal usaha, analisis usaha,

pembukuan, penekanan biaya rutin, pakan dan sarana produksi yang ekonomis.

Page 35: PERTANIAN TERPADU

Penetasan Telur

Ditetas oleh induk Induk ayam dapat mengerami 10 btr/, Menggunakan bebek, bisa 25 butir, dan 3 periode/ tahun bila anak dipisahkan.

Ditetas oleh mesin (inkubator).Lakukan seleksi telurKontrol suhu agar 38 derjat CBolak balik/kontrol 3 kali/hari

Syarat telur yang baik adalahBerat 35-40 g/btrBentuk oval,rata, licin dan bersih.Ruang udara dalam telur utuh