Pertanian

18
Pertanian A. Defenisi pertanian Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Negeri Indonesia adalah sebagai petani, sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada 1

Transcript of Pertanian

Page 1: Pertanian

Pertanian

A. Defenisi pertanian

Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk

agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.  Secara umum

pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu

bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar mata pencaharian

masyarakat di Negeri Indonesia adalah sebagai petani, sehingga sektor pertanian sangat penting

untuk dikembangkan di negara kita.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur

pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan

perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit

hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program

pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini

pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung

luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.

Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat

menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan

kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting

dari keseluruhan pembangunan nasional.

Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia

mempunyai peranan penting, antara lain:

a. potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam,

b. pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar,

c. besarnya pangsa terhadap ekspor nasional,

d. besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini,

1

Page 2: Pertanian

Perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.

Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar

dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa

pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor

pertanian keseluruhan

B. Bentuk-Bentuk Pertanian Di Indonesia :

1. Sawah

Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air

baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.

2. Tegalan

Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan,

ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah.

Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.

Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.

3. Pekarangan

Perkarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan

masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan / digunakan untuk ditanami tanaman pertanian.

4. Ladang Berpindah

Ladang berpindah adalah suatu kegiatan pertanian yang dilakukan di banyak lahan hasil

pembukaan hutan atau semak di mana setelah beberapa kali panen / ditanami, maka tanah sudah

tidak subur sehingga perlu pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak

digarap.

2

Page 3: Pertanian

Beberapa Hasil-Hasil Pertanian Di Indonesia :

1. Pertanian Tanaman Pangan

- Padi

- Jagung

- Kedelai

- Kacang Tanah

- Ubi Jalar

- Ketela Pohon

2. Pertanian Tanaman Perdagangan

- Kopi

- Teh

- Kelapa

- Karet

- Kina

- Cengkeh

- Kapas

- Tembakau

- Kelapa Sawit

- Tebu

3

Page 4: Pertanian

C. Pembagian pertanian

1. Pertanian tradisional

Pertanian tradisional lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup petani dan tidak

untuk memenuhi kebutuhan ekonomi petani, sehingga hasil keuntungan ekonomi petani tidak

tinggi, bahkan ada yang sama sekali tidak ada, karena pada saat itu pemenuhan kebutuhan masih

menggunakan sistem barter.

Pembangunan pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan, yakni hanya

terfokus pada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, serta pendekatannya yang

sentralistik. Akibatnya usaha pertanian di Indonesia sampai saat ini masih banyak didominasi

oleh usaha dengan:

(a) skala kecil,

(b) modal yang terbatas,

(c) penggunaan teknologi yang masih sederhana,

(d) sangat dipengaruhi oleh musim,

(e) wilayah pasarnya lokal,

(f) umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya

involusi pertanian (pengangguran tersembunyi),

(g) akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah,

(h) pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh

pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani.

Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang menghambat

pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria (konversi lahan pertanian

menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih

4

Page 5: Pertanian

bermutu bagi petani, kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang, swasembada beras yang

tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani,

menuntut pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian

di Indonesia demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih maju demi

tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Pada masa pertanian tradisional nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang

untuk menjaga kesuburan tanah, membiakkan benih sendiri, menjaga keseimbangan alam hayati

dengan larangan adat. Mereka mempunyai sistem organisasi sosial yang sangat menjaga

keselarasan, seperti organisasi Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa.

2. Pertanian modern

Pertanian modern pola pertanian lebih dititik beratkan pada jumlah produksi. Sedangkan

untuk kualitas produk dan kualitas lahan dan ekosistem yang dilibatkan tidak diperhitungkan

Pembangunan pertanian di masa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk

memecahkan masalah-masalah yang ada, namun juga dihadapkan pula pada tantangan untuk

menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni

tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping itu, dihadapkan pula pada

tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia.

Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan

produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan

pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Ketiga tantangan tersebut menjadi sebuah

kerja keras bagi kita semua apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan

bangsa. Di bawah ini terdapat beberapa rekomendasi, tawaran, saran, masukan dan juga tuntutan

hasil dari pemikiran mahasiswa-mahasiswa pertanian Indonesia yang tergabung dalam Forum

Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI) terkait strategi pembangunan pertanian di

Indonesia, yaitu sebagai berikut:

5

Page 6: Pertanian

1. Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut

pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.

2. Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya

dilindungi oleh undang-undang. 

3. Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program

insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan

pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang

berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber

informasi IPTEK.

4. Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia

pada tahun 2014.

5. Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan

pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian

ilmuwan lokal.

6. Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.

7. Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.

8. Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.

9. Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan

perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.

10. Mewujudkan segera reforma agraria.

11. Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian serta penyusunan

konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang

ada.

12. Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan

wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan

pemagangan (retoling) yang berorientasi life skill, entrepreneurial skill dan kemandirian

berusaha, program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan

magang ke negara-negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju,

peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi

pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu menarik generasi

muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk menggali potensi, minat, dan

6

Page 7: Pertanian

bakat generasi muda di bidang pertanian serta melahirkan generasi muda yang

mempunyai sikap ilmiah, professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi

kemajuan pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian pada

anak, agriyouth camp, dan lain-lain.

13. Membrantas mafia-mafia pertanian. 

14. Melibatkan mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui pelaksanaan

bimbingan massal pertanian, peningkatan daya saing mahasiswa dalam kewirausahaan

serta dana pendampingan untuk program–program kemahasiswaan.

Banyak hal yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pertanian pada masa yang akan

datang. Kesejahteraan petani dan keluarganya merupakan tujuan utama yang menjadi prioritas

dalam melakukan program apapun. Tentu hal itu tidak boleh hanya menguntungkan satu

golongan saja namun diarahkan untuk mencapai pondasi yang kuat pada pembangunan nasional.

Pembangunan adalah penciptaan sistem dan tata nilai yang lebih baik hingga terjadi keadilan dan

tingkat kesejahteraan yang tinggi. Pembangunan pertanian harus mengantisipasi tantangan

demokratisasi dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil. Selain itu harus

diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, khususnya petani melalui

pembangunan sistem pertanian dan usaha pertanian yang kuat dan mapan. Dimana Sistem

tersebut harus dapat berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralistik. @diperoleh

dari berbagai sumber).

Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eketernal berupa bahan-bahan kimia buatan

(pupuk dan pestisida), menimbulkan kekhawatiran berupa pencemaran dan kerusakan

lingkungan hidup, sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada pasokan internal tanpa

pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa rendahnya tingkat produksi pertanian,

jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal ini yang dilematis dan hal ini telah membawa

manusia kepada pemikiran untuk tetap mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem

pertanian itu, namun tidak mebahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya (Mugnisjah,

2001). Pertanian modern dikhawatirkan memberikan dampak pencemaran sehingga

membahayakan kelestarian lingkungan, hal ini dipandang sebagai suatu krisis pertanian modern.

7

Page 8: Pertanian

Sebagai alternatif penanggulangan krisis pertanian modern adalah penerapan pertanian

organik. Kegunaan budidaya organik menurut Sutanto (2002) adalah meniadakan atau

membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi.

Pemanfaatan pupuk organik mempunyai keunggulan nyata dibanding dengan pupuk kimia.

Pupuk organik dengan sendirinya merupakan keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga

merupakan sumber unsur hara makro dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma. Pupuk

organik berdaya amliorasi ganda dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung,

bekerja menyuburkan tanah dan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah

serta menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian

penerapan sistem pertanian organik pada gilirannya akan menciptakan pertanian yang

berkelanjutan..

Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan diukur

dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju.

Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau,

sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan

menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an.

Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu,

pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia,

pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun

pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah

merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur

lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah. Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara

drastis hakekat petani. Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan

budaya tanam dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Petani merupakan komunitas mandiri.

Dengan pertanian modern, petani justru tidak mandiri Padahal, FAO (lembaga pangan PBB),

telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmer‘s Rights) sebagai penghargaan bagi petani atas

sumbangan mereka. Hak-hak Petani merupakan pengakuan terhadap petani sebagai pelestari,

pemulia, dan penyedia sumber genetik tanaman.

8

Page 9: Pertanian

Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak atas tanah, hak untuk memiliki,

melestarikan dan mengembangkan sumber keragaman hayati, hak untuk memperoleh makanan

yang aman, hak untuk mendapatkan keadilan harga dan dorongan untuk bertani secara

berkelanjutan, hak memperoleh informasi yang benar, hak untuk melestarikan, memuliakan,

mengembangkan, saling tukar-menukar dan menjual benih serta tanaman, serta hak untuk

memperoleh benihnya kembali secara aman yang kini tersimpan pada bank-bank benih

internasional (Wacana, edisi 18, Juli-Agustus 1999).

Apa yang dikembangkan oleh para ilmuwan telah membedakan mana yang maju dan

terbelakang, modern dan tradisional, serta efisien dan tidak efisien. Sedangkan buktinya, sistem

pertanian yang disebut sebagai yang terbelakang, tradisional dan tidak efisien itu ternyata lebih

bersifat ekologis, tidak merusak alam.

D. Pertanian padi (PTT)

PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi sawah merupakan sebuah inovasi untuk

menunjang peningkatan produksi padi. Hal ini dilatarbelakangi karena beras sebagai bahan

pangan yang berasal dari padi merupakan bahan pangan pokok sebagian besar masyarakat

Indonesia. Oleh karena itu sebagai bahan pangan pokok utama padi memegang posisi yang

strategis untuk dikembangkan.

Pengelolaan Tanaman Terpadu atau PTT padi sawah bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas tanaman dari segi hasil dan kualitas melalui penerapan teknologi yang cocok

dengan kondisi setempat (spesifik lokasi) serta menjaga kelestarian lingkungan. Dengan

meningkatnya hasil produksi diharapkan pendapatan petani akan meningkat.

TEKNIS PELAKSANAAN PTT PADI SAWAH

Berikut akan diuraikan teknis budidaya padi sawah melalui pendekatan PTT (Pengelolaan

Tanaman Terpadu) dengan menggabungkan komponen teknologi dasar dan teknologi pilihan.

A. Pengolahan Tanah Sesuai Musim dan Pola Tanam

9

Page 10: Pertanian

Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna dengan dua kali pembajakan dan satu kali

garu atau minimal, atau tanpa olah tanah. Pemilihan cara yang akan dilakukan disesuaikan

dengan keperluan dan kondisi. Faktor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam dan

jenis/struktur tanah

B. Varietas Unggul

Dalam PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi sawah pemilihan varietas merupakan

salah satu komponen utama yang mampu meningkatkan produktivitas padi. Varietas padi yang

akan ditanam dipilih varietas unggul baru (VUB) yang mampu beradaptasi dengan lingkungan

untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang baik, tahan serangan penyakit, berdaya hasil dan

bernilai jual tinggi serta memiliki kualitas rasa yang dapat diterima pasar.

C. Benih Bermutu

Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi, berukuran

penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80 % (vigor tinggi), bebas dari biji gulma, penyakit

dan hama atau bahan lain. Gunakan selalu benih yang telah memiliki sertifikasi atau label untuk

mendapatkan benih dengan tingkat kemurnian tinggi dan berkualitas atau benih bermutu yang

diproduksi oleh petani.

D. Sistem Tanam

PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi sawah menganjurkan tanam menggunakan bibit muda

atau kurang dari 21 HSS (hari setelah sebar) dan jumlah bibit 1 – 3 batang per lubang karena

bibit lebih muda akan menghasilkan anakan lebih banyak dibanding menggunakan bibit lebih

tua.

E. Pengairan Berselang (Intermittent Irrigation)

Pengairan dilakukan dengan sistem pengairan berselang (intermittent irrigation). Pengairan

berselang adalah pengaturan kondisi sawah dalam kondisi kering dan tergenang secara

bergantian yang bertujuan untuk :

10

Page 11: Pertanian

Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi lebih luas

Memberi kesempatan akar tanaman memperoleh udara lebih banyak sehingga dapat

berkembang lebih dalam karena akar yang dalam dapat menyerap unsur hara dan air yang

lebih banyak

Mencegah timbulnya keracunan besi

Mencegah penimbunan asam organik dan gas hidrogen sulfida yang menghambat

perkembangan akar

Mengaktifkan jasad renik (mikrobia tanah) yang bermanfaat

Mengurangi kerebahan

Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah)

Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen

Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)

Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng

coklat dan penggerek batang serta mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama

tikus.

F. Pemupukan Berimbang

PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi sawah menerapkan pemupukan berimbang

secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah.

Pemupukan berimbang adalah pemberian berbagai unsur hara dalam bentuk pupuk untuk

memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin

dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah unsur

N (nitrogen ; dalam bentuk pupuk urea), P (phospat ; dalam bentuk pupuk TSP/SP36) dan K

(kalium ; dalam bentuk pupuk KCL).

G. Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma atau penyiangan adalah kegiatan membersihkan pertanaman dari

rumput dan tanaman yang tidak dikehendaki keberadaannya (gulma) di areal pertanaman karena

dapat mengganggu perkembangan tanaman pokok. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara

11

Page 12: Pertanian

mencabut gulma dengan tangan, menggunakan alat gasrok (landak) atau menggunakan

herbisida.

H. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT)

Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT) merupakan suatu pendekatan

pengendalian yang memperhitungkan faktor ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak

terlalu mengganggu keseimbangan alam dan tidak menimbulkan kerugian yang besar.

I. Panen dan Pasca Panen

PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi sawah sangat memperhatikan proses

penanganan panen dan pasca panen. Panen dan pasca panen harus ditangani secara baik dan

benar karena penanganan panen dan pasca panen yang tidak baik dan benar dapat menyebabkan

kehilangan hasil 4 – 18 %.

Untuk mendapatkan butir padi dan beras dengan kualitas baik perlu memperhatikan

ketepatan waktu panen. Panen terlalu cepat dapat menimbulkan prosentase butir hijau tinggi

yang berakibat sebagian butir padi tidak berisi atau rusak saat digiling. Panen terlambat

menyebabkan hasil berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai dan tercecer di sawah

atau beras pecah saat digiling.

12

Page 13: Pertanian

DAFTAR PUSTAKA

http://sekarmadjapahit.wordpress.com/2012/04/29/ptt-padi-sawah/

13