Pert 12 Aspek Finansial 02b

download Pert 12 Aspek Finansial 02b

of 10

Transcript of Pert 12 Aspek Finansial 02b

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 102

    Aspek Keuangan (2) 4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

    Dari segi keuangan, proyek dikatakan sehat jika dapat memenuhi

    kewajiban finansial ke dalam dan ke luar, serta dapat mendatangkan

    keuntungan yang layak bagi perusahaan. Untuk mengkaji kemampuan

    proyek memenuhi kewajibannya perlu disiapkan tiga jenis proyeksi daftar

    keuangan yaitu laporan laba/rugi, perkiraan mutasi kas, dan neraca.

    Laporan rugi/laba memberi informasi tentang penghasilan, biaya,

    rugi atau laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Dapat

    dipakai sebagai gambaran keberhasilan atau kegagalan manajemen

    dalam menjalankan perusahaan. Neraca menunjukkan posisi keuangan

    perusahaan pada periode tertentu, biasanya pada akhir periode

    pembukuan. Atau merupakan laporan sistematis tentang aktiva,

    kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu.

    Sebelum lebih jauh membicarakan penilaian investasi sangat

    penting memahami uang dan nilai waktunya.

    Konsep Nilai Waktu Uang

    Individu menghargai uang secara berbeda, bila waktunya tidak sama.

    Atau individu mengakui bahwa uang mempunyai nilai waktu. Nilai mata

    uang mengalami penurunan karena pengaruh inflasi. Makin tinggi inflasi

    makin cepat penurunan nilai mata uang. Untuk membicarakan konsep

    nilai waktu perlu membicarakan bunga majemuk dan nilai sekarang.

    Bunga Majemuk

    NTn = X0 (1+r)n

    NTn = nilai terminal

    X0 = nilai awal

    r = tingkat bunga

    n = jumlah periode

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 103

    Tabel 7. 3. ilustrasi bunga majemuk dengan tingkat bunga 10%

    Tahun Nilai awal Bunga yang diperoleh

    Nilai terminal

    1 2 3 4 5

    100 110 121 133,10 146,41

    10 11 12,10 13,31 14,64

    110 121 133,10 146,41 161,05

    Makin besar tingkat bunga dan makin lama periode akan makin besar

    nilai terminalnya.

    Bunga Majemuk Digandakan Lebih dari Sekali dalam Setahun

    Makin sering bunga dibayar dalam setahun makin tinggi nilai terminal di

    akhir tahun.

    nm

    n mrXNT

    ,

    0 1

    +=

    m menunjukkan berapa kali bunga dibayar dalam setahun. Jadi jika

    bunga dibayar bulanan, maka:

    51,1101210,01100

    12

    1 =

    +=NT

    dan untuk 2 tahun nilai terminalnya menjadi:

    04,1221210,01100

    )212(

    2 =

    +=x

    NT

    Present Value

    Menunjukkan berapa nilai uang pada saat ini untuk nilai tertentu di masa

    datang.

    A1 = PV (1+k)

    A1 = nilai uang 1 tahun akan datang

    PV = niali uang saat ini

    k = tingkat bunga

    Jika 1 tahun akan datang kita butuh uang Rp. 500.000, maka saat ini

    dengan tingkat bunga 15% kita harus menabung:

    Rp. 500.000 = PV (1,15)

    PV = 500.000 / 1,15 = 434.783

    nn

    kA

    PV)1( +=

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 104

    Present value bila tingkat bunga digunakan lebih dari sekali setahun

    mn

    n

    mkAPV

    )1( +=

    A1 = aliran kas pada akhir tahun

    mn = berapa kali bunga digandakan dalam setahun

    k = tingkat bunga

    bila tingkat bunga digandakan terus menerus, present value aliran kas di

    akhir tahun n:

    mn

    eAPV =

    e = 2,71828

    Internal Rate of Return atau Yield IRR suatu investasi adalah tingkat bunga yang menyamakan present

    value dari aliran kas keluar dan present value dari aliran kas masuk:

    ( )= =+n

    tt

    t

    rA

    00

    1

    At = aliran kas pada periode t

    n = periode terakhir aliran kas diharapkan

    = jumlah aliran kas yang di discounted kan pada akhir tahun 0 sampai tahun n

    r = tingkat bunga

    Metoda Penilaian Investasi

    1. Metoda Average Rate of Return.

    Mengukur tingkat rerata keuntungan yang diperoleh investasi. Angka

    yang digunakan adalah laba setelah pajak dibanding dengan total atau

    average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase.

    Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang

    disyaratkan. Bila lebih besar daripada tingkat keuntungan yang

    disyaratkan maka proyek dikatakan menguntungkan, sebaliknya jika

    lebih kecil proyek ditolak.

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 105

    Contoh:

    Proyek butuh investasi Rp. 800 juta untuk aktiva tetap dan Rp. 200 juta

    untuk modal kerja. Umur ekonomis aktiva tetap ditaksir 8 tahun, tanpa

    nilai sisa dan disusut dengan metoda garis lurus. Penjualan diperkirakan

    Rp. 1.500 juta/tahun. Biaya operasional tunai diperkirakan Rp. 1

    juta/tahun. Pajak 35%.

    Untuk hitung ARR perlu hitung laba setelah pajak:

    Penjualan Rp. 1.500 juta

    Biaya-biaya:

    Operasional tunai Rp. 1.000 juta

    Penyusutan (rp.800juta/8) 100 juta

    Rp.1.100 juta

    Laba sebelum pajak 400 juta

    Pajak (35%) rp. 140 juta

    Laba setelah pajak 260 juta

    maka ARR tiap tahun:

    %26%100000.1.

    260. =xjutaRpjutaRp

    Karena laba setelah pajak yang diperoleh tiap tahunnya sama, maka ARR

    nya juga sama 26% (dengan data initial investment). Sebaiknya

    menggunakan average investment, sehingga:

    %33,43%100600.260. =x

    jutaRpjutaRp

    Kelemahan metoda ini:

    - Mengabaikan nilai waktu uang.

    - Penggunaan konsep laba akuntansi, bukan kas. Padahal yang penting

    adalah kas.

    2. Metoda payback

    Mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Satuannya waktu

    (bulan, tahun, dsb). Jika periode payback lebih pendek daripada yang

    disyaratkan maka proyek dikatakan menguntungkan, jika lebih lama

    proyek ditolak.

    Contoh:

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 106

    Dari contoh sebelumnya dihitung aliran kas proyek.

    Aliran kas operasional per tahun: Rp260 juta + Rp100 juta = Rp360 juta,

    jika dianggap bahwa pengakuan terhadap biaya dan penghasilan tidak

    banyak berbeda dengan terjadinya aliran kas keluar dan masuk. Terminal

    cash flow proyek ini Rp200 juta dari kembalinya modal kerja pada akhir

    tahun ke-8. Initial cash flow proyek ini Rp1.000 juta. Maka tiap tahun

    diperoleh Rp360 juta dari operasinya, maka dalam waktu

    (Rp1.000/Rp360) x 1 tahun = 2,78 tahun investasi sudah bisa kembali.

    Permasalahan utama disini adalah sulit menentukan periode payback

    maksium yang disyaratkan sebagai angka pembanding. Secara normatif,

    memang tidak ada pedoman yang bisa dipakai untuk menentukan

    payback maksimum. Dalam prakteknya yang digunakan adalah payback

    umumnya dari perusahaan yang sejenis.

    Kelemahan lainnya:

    - Mengabaikan nilai waktu uang.

    - Mengabaikan aliran kas setelah periode payback.

    Untuk mengatasi kelemahan pertama, bisa digunakan discounted

    payback, dimana aliran kas operasional dan terminal cash flow di

    discounted kan dengan tingkat bunga yang dianggap relevan.

    Meskipun ada kelemahan, masih banyak organisasi yang

    menggunakan metoda payback sebagai pelengkap penilaian investasi.

    Terutama oleh perusahaan yang menghadapi masalah likuiditas atau

    kelancaran keuangan jangka pendek.

    3. Metoda Net Present Value

    Menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang

    penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa

    datang. Sebelumnya ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan.

    Jika PV penerimaan kas bersih di masa datang lebih besar daripada

    PV investasi, maka proyek menguntungkan. Bila lebih kecil (NPV negatif),

    proyek ditolak.

    Dari contoh sebelumnya investasi Rp1.000 juta. Kas masuk tiap tahun

    (dari operasi) Rp360 juta. Terminal cash flow nya Rp200 juta. NPV nya:

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 107

    ( ) ( ) ( )82 1200360.....

    1360

    1360000.1

    rrrNPV +

    +++++++=

    misal r = 25% (sementara dianggap given) maka:

    NPV = - 1.000 + 1.232,04 = 232,04

    Karena POSITIF, maka proyek dianggap menguntungkan.

    4. Metoda Internal Rate of Return

    Menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi

    dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa datang.

    Jika tingkat bunga lebih besar daripada tingkat bunga relevan

    (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan

    menguntungkan, jika lebih kecil dikatakan merugikan.

    Dari contoh sebelumnya:

    ( ) ( ) ( )82 1200360......

    1360

    1360000.1

    rrr +++++++=

    r yang menyamakan sisi kiri dan kanan persamaan merupakan IRR

    proyek. Dalam IRR terpaksa dilakukan interpolasi dan trial and error

    (terutama jika aliran kasnya tidak sama dari tahun ke tahun).

    5. Metoda Profitability Index (PI)

    Menghitungkan perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas

    bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI > 1 maka

    proyek dikatakan menguntungkan, dan sebaliknya. Sebelumnya

    ditentukan tingkat bunga yang digunakan. Dari contoh sebelumnya:

    232,1000.1232.1 ==PI , PI > 1, maka proyek menguntungkan. Dalam prakteknya, keputusan dari beberapa metoda yang telah

    dibahas tidak selalu memberi keputusan yang sama. Maka jika harus

    memilih ada beberapa pertimbangan, ARR dan payback mengabaikan

    nilai waktu uang. Jadi yang bisa menjadi pilihan adalah NPV, IRR, dan PI.

    Jika metoda NPV dan PI digunakan untuk menilai usulan

    investasi maka hasilnya akan selalu konsisten. Tapi jika untuk memilih

    proyek maka hasilnya bisa tidak konsisten, lebih baik menggunakan NPV

    karena memiliki nilai absolut.

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 108

    Jika metoda NPV dan IRR digunakan untuk menilai usulan

    investasi maka hasilnya umumnya sama kecuali jika aliran kasnya tidak

    normal lebih cocok menggunakan NPV. Jika untuk memilih usulan

    investasi maka hasilnya bisa tidak konsisten, lebih baik menggunakan

    NPV karena selalu memberikan keputusan yang tepat sejauh kita bisa

    menentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan tepat.

    5. PENDEKATAN PRAKTIS UNTUK MEMASUKKAN FAKTOR RISIKO DALAM INVESTASI

    Ada beberapa metoda untuk memasukkan faktor ketidakpastian dalam

    analisis investasi yaitu: modifikasi metoda certainty equivalent, analisis

    senstiivitas, analisis break even point dan metoda simulasi.

    Modifikasi Metoda Certainty Equivalent

    Metoda Certainty Equivalent menghitung NPV usulan investasi dengan

    mengekuivalenkan aliran kas yang tidak pasti menjadi kas yang pasti dan

    menggunakan tingkat keuntungan bebas risiko sebagai tingkat bunga

    dalam menghitung NPV nya.

    Sedangkan Modifikasi Metoda Certainty Equivalent menghitung

    NPV suatu usulan investasi menggunakan tingkat keuntungan bebas

    risiko, tapi tidak menyesuaikan aliran kasnya. Metoda ini mengukur

    probabilitas proyek ini akan memperoleh NPV

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 109

    market share, market size, harga jual per unit, biaya variabel per unit,

    biaya tetap, dll. Untuk analisis kepekaan ini staf tiap bagian diminta

    pendapatnya tentang taksiran optimis dan pesimis dari variabel yang

    ada. Atau dikaji seberapa jauh kepekaan proyek terhadap perubahan

    faktor yang diduga punya peranan besar dalam kemampuan proyek.

    Kelemahan:

    - Sulit menentukan taksiran pesimis dan optimis, karena tiap orang

    mempunyai taksiran berbeda.

    - Sangat mungkin ada keterkaitan antara variabel. Hingga bisa jadi

    asumsi suatu variabel berada dalam nilai pesimis tapi yang lainnya

    berada pada keadaan diharapkan.

    Analisis Break Even Point

    BEP adalah titik atau keadaan dimana perusahaan dalam operasinya

    tidak memperoleh keuntungan dan tidak rugi. Ini bisa terjadi jika

    perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume

    penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel.

    Penerapan analisis BEP pada masalah produksi untuk menentukan

    tingkat produksi agar perusahaan berada pada titik impas.

    Komponen analisis BEP:

    1. Biaya tetap; biaya yang selalu tetap walaupun jumlah yang diproduksi

    berubah-ubah sehingga biaya akan konstan pada periode tertentu.

    2. Biaya variabel; biaya yang selalu berubah sesuai perubahan produksi

    atau penjualan. Dihitung berdasarkan persentase penjualan tertentu.

    3. Biaya total = biaya tetap + biaya variabel.

    Gambar 7.1. Total Biaya

    Volume produksi

    Biaya tetap (Fixed Cost)

    Biaya variabel (Variable Cost)

    Total Biaya (Total Cost) Biaya

    (Rp)

    TC = VC + FC

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 110

    Menghitung BEP:

    1. Pendekatan matematis

    BEP = Fixed Cost = unit Sales Price/Unit Variabel Cost/Unit

    Atau BEP = Fixed Cost = Rp 1 Variabel Cost/Net Sales

    2. Pendekatan grafis; menggambarkan perilaku pengeluaran biaya tetap,

    biaya total dan untuk kondisi tertentu yang akan diukur BEP nya.

    Secara grafis BEP ditentukan oleh perpotongan garis TR dan garis TC.

    Gambar 7.2. Grafik BEP

    Asumsi dalam BEP:

    - FC harus konstan selama periode tertentu.

    - VC dalam hubungannya dengan penjualan harus konstan.

    - Harga jual/unit tidak berubah dalam periode tertentu.

    - Sales mix adalah tetap.

    Berdasarkan batasan-batasan tertentu, BEP akan berubah jika:

    - Perubahan FC.

    - Perubahan harga jual/unit.

    - Perubahan rasio VC atau VC/unit.

    - Perubahan sales mix.

    VC

    Total Revenue (TR)

    Cost & Revenue TC

    FC

    Penjualan

    Rugi

    Laba

    BEP

  • Analisis Kelayakan Pabrik

    Aspek Keuangan

    Aifrid 111

    Simulasi Monte Carlo

    Merupakan usaha memperkirakan keadaan senyatanya menggunakan

    model tertentu. Prosedur ringkasnya:

    - Membuat model untuk proyek; Bisa model sederhana atau kompleks.

    Makin sedikit variabel digunakan dan tidak ada ketergantungan antar

    variabel itu, juga antar waktu, maka model jadi makin sederhana.

    - Menentukan probabilitas.

    - Melakukan simulasi; menghtiung aliran kas tiap periode hingga

    diperoleh taksiran rerata aliran kas pertahun.

    Pendekatan praktis pemilihan sumber pembelanjaan:

    - Analisis rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

    - Analisis aliran kas.

    Referensi:

    - Clifton, David S., Project Feasibility Analysis, John Wiley & Sons, Canada (or Singapore), 1977

    - Husnan, S & Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.

    - Siswanto, Studi Kelayakan Proyek, PPM, Jakarta, 1996.