Persiapan Akreditasi

28
PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH SAKIT. I. Persiapan organisasi 1. Sebaiknya dibentuk Panitia Akreditasi dan bertanggung jawab kepada Direktur 2. Bentuk Kelompok Standar yang terdiri dari 4 kelompok standar, antara lain :A. A. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien. 3. B. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit 4. C. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit 5. D. Sasaran Millenium Development Goals. 2. Persiapan bahan • Siapkan instrumen akreditasi, gunakan edisi terakhir • Siapkan dokumen2 tentang Standar, sesuai Bidang Pelayanan masing2 • Panitia & Pokja mempelajari, memahami & menguasai secara rinci Instrumen Akreditasi, Dokumen standar & dokumen2 penting lainnya, agar selalu ada kesamaan persepsi 3. Penyusunan SOP

description

persiapan akreditasi

Transcript of Persiapan Akreditasi

Page 1: Persiapan Akreditasi

PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH SAKIT.

I. Persiapan organisasi

1. Sebaiknya dibentuk Panitia Akreditasi dan bertanggung jawab kepada Direktur

2. Bentuk Kelompok Standar yang terdiri dari 4 kelompok standar, antara lain :A.

A. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien.

3. B. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit

4. C. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

5. D. Sasaran Millenium Development Goals.

2. Persiapan bahan

• Siapkan instrumen akreditasi, gunakan edisi terakhir

• Siapkan dokumen2 tentang Standar, sesuai Bidang Pelayanan masing2

• Panitia & Pokja mempelajari, memahami & menguasai secara

rinci Instrumen Akreditasi, Dokumen standar & dokumen2 penting lainnya, agar selalu

ada kesamaan persepsi

3. Penyusunan SOP

• Bentuk Tim Inti ( 1 – 3 orang) sebagai Penyusun SOP

• Penyusunan SOP dilakukan oleh Tim Inti dibantu Staf Pokja/Unit terkait

• Gunakan format SOP yg standar

• Penomoran SOP sebaiknya sentral

• Sebaiknya dibuat daftar SOP secara sentral, dikelola oleh Panitia Akreditasi / Staf

yang ditunjuk

Page 2: Persiapan Akreditasi

4. Perbaikan Struktur – Proses – Hasil (Outcome)

• Pembenahan & perbaikan struktur / proses / hasil dilakukan olehPokja & unit ybs

sesuai dengan pemahaman atas standar,

instrumen akreditasi, SOP dsb

• Setelah survei akreditasi, kegiatan ini tetap berjalan secara

kontinu & adekuat sesuai dengan kekurangan & kelemahan yang ada, serta sesuai

dengan rekomendasi surveior

5. Self Assessment

• Pembenahan & perbaikan yg dilakukan dievaluasi secara periodik secara self

assessment

• Penilaian dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi

• Hasil : Skor dan Nilai ( % ) dilaporkan secara periodik kepada

Direktur dan Self Assessment final dilaporkan ke KARS

• Penilaian dilakukan oleh Pokja ybs dengan supervisi Panitia

Akreditasi

•Cara lain : dilakukan penilaian secara silang, sesuatu Pokja

menilai Bidang Pelayanan Pokja yang lain

•Bila Skor & Nilai tdk mencapai target, dpt dimintakan Bimbingan Akreditasi kpd

KARS

6. Persiapan Hari-H Survei

•Permintaan tanggal survei kepada KARS, hari I survei agar dimulai sesudah hari

Senin.

•Pada hari H-1 (Senin) dilakukan Gladi Bersih secara teliti

•Persiapkan ruangan :

- Ruang Pertemuan Surveior & Pokja, 1 surveior 1 ruangan

- Ruang Surveior, untuk Rapat Tim Surveior

- Ruangan2 / lokasi di unit2 pelayanan dan siapkan para staf /petugasnya

- Ruang Pertemuan Pleno, + alat Audiovisual

Page 3: Persiapan Akreditasi

•Persiapkan usulan Jadwal Survei selama 3 hari / 4 hari, diajukan kpd Ketua Tim

Surveior pada hari H survei

•Persiapan Pokja :

- Petugas Presentan : 1 – 2 orang bertugas menjawab,

menerangkan, mempresentasi hal2 yang diminta Surveior.

Petugas ini harus menguasai seluruh konteks Bidang Pelayanan ybs

7. Kegiatan 3-4 hari Survei

•Setiap hari : segera sesudah survei selesai, lakukan rapat

Koordinasi, kumpulkan semua Pokja

•Tiap Pokja melaporkan :

- Hasil suvei, kekurangan2 yg ditemukan Surveior

- PR-PR yang harus diselesaikan : data2 yg hrs dilengkapi, dll

- Gambaran tentang Surveior : apa yg dikritik, yg dipuji dsb

•Sore / Malam hari itu juga selesaikan hal2 yg didiskusikan pd RapatKoordinasi tsb

•Hal ini dilakukan tiap hari

dikutip dari Artikel (Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM) Surveyor Akreditasi

Rumah sakit.

Page 4: Persiapan Akreditasi

ng untuk meningkatkan Budaya Keselamatan dan Budaya Kualitas di Rumah Sakit, sehingga

sena

PERSIAPAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

I. PENGERTIAN

1. .Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang diberikan kepada rumah

sakit oleh Pemerintah melalui badan yang berwenang (KARS) karena

rumah sakit telah memenuhi standar pelayanan yang telah ditentukan.

2. .Suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah

sakit atas prestasi rumah sakit dalam memenuhi standar akreditasi yang

dibuktikan melalui suatu asesmen (Internasional) yang independen, yaitu

JCI

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN MANFAAT AKREDITASI RUMAH

SAKIT

1. Visi : Instrumen Menuju Indonesia Sehat 2020 melalui continuous

quality improvement pelayanan perumahsakitan

2. .Misi :

a. Menjadi landasan utk memelihara & meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu, merata & terjangkau;

b. Bermanfaat untuk masyarakat (public good and private good).

3. Tujuan :

a. Tujuan Umum

Page 5: Persiapan Akreditasi

Agar kualitas diintegrasikan dan dibudayakan kedalam sistem

pelayanan di rumah sakit

b. Tujuan Khusus

1. Memberikan jaminan mutu, kepuasan & perlindungan kepada

masyarakat

2. Memberikan pengakuan kepada Rumah Sakit yang telah

menerapkan standar yang ditetapkan

3. Menciptakan lingkungan internal yang kondusif untuk

penyembuhan sesuai standar struktur, proses dan outcomes.

4. Manfaat :

1. Peningkatan pelayanan (diukur dg clinical indicator);

2. Peningkatan administrasi & perencanaan;

3. Peningkatan koordinasi asuhan pasien;

4. Peningkatan koordinasi pelayanan;

5. Peningkatan koordinasi antar staf;

6. Minimalisasi risiko;

7. Penggunaan sumberdaya yg lebih efisien;

8. Penurunan keluhan (pasien & staf);

9. Meningkatnya kesadaran pegawai akan tanggungjawabnya;

10. Peningkatan kerjasama dari semua bagian organisasi.

III. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan

2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

3. SK Menkes Nomor 436/93 menyatakan berlakunya Standar Pelayanan

Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis

Page 6: Persiapan Akreditasi

4. SK Dirjen Yanmed Nomor YM.02.03.3.5.2626 Tentang Komisi

Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan Lainnya

IV. INSTRUMEN AKREDITASI

Instrumen akreditasi Rumah Sakit disusun berdasarkan dua Kelompok Standar dan

dua Sasaran, antara lain :

I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

BAB 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)

BAB 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

BAB 3. Asesmen Pasien (AP)

BAB 4. Pelayanan Pasien (PP)

BAB 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)

BAB 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)

BAB 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

II. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

BAB 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

BAB 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)

BAB 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

BAB 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)

BAB 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi.

III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

SASARAN I Ketepatan Identifikasi Pasien

SASARAN II Peningkatan Komunikasi yang Efektif.

SASARAN III Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai.

SASARAN IV Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien.

SASARAN V Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan

SASARAN VI Pengurangan Risiko Pasien Jatuh.

Page 7: Persiapan Akreditasi

IV. SASARAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS

SASARAN I Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu.

SASARAN II Penurunan Angka Kesakitan HIV / Aids

SASARAN III Penurunan Angka Kesakitan TB

Dua Issue Pokok :

Peningkatan Mutu Pelayanan

Peningkatan Keselamatan Pasien (Patient Safety).

Yang bermakna bahwa, Proses Akreditasi dirancantiasa berusaha meningkatkan

Mutu dan Keamanan pelayanannya.

1. STRATEGI MENGHADAPI SURVEI AKREDITASI

1.Persiapan

a.Pelatihan

b.Membangun komitmen

c.Membentuk Fasilitator

d.Membentuk Panitia Akreditasi

e.Studi banding

2.Pergerakan

a.Sosialisasi/Desiminasi Program Akreditasi kepada seluruh karyawan

b.Membuat/merevisi/menyusun dokumen Akreditasi (SK, Kebijakan, Protap,

manual, dll)

c.Pembangunan/perbaikan fisik

d.Evaluasi (Program, kegiatan, dokumen, dll)

e.Self Assessment

f.Bimbingan dari KARS

3.Persiapan Penilaian

a.Melakukan self assessment terakhir dan memastikan nilai tiap-tiap pelayanan

Page 8: Persiapan Akreditasi

sesuai kesepakatan (misal : minimal 85%)

b.Mengajukan permohonan survei akreditasi kepada KARS

4.Saat Penilaian

a.Menyiapkan tempat penilaian/survei

b.Menyiapkan dokumen

c.Karyawan tidak ada yang cuti

d.Dokter diminta tidak praktek sore

e.Menyiapkan tim konsep & pengetik serta ruangannya

f.Buat suasana nyaman untuk para surveior

5.Paska Penilaian

a.Memenuhi rekomendasi surveior

b.Menunggu hasil survei

SURVEI AKREDITASI

Suvei akreditasi dilaksanakan berdasarkan permohonan rumah sakit yang

bersangkutan, rencana kerja Dinas Kesehatan Propinsi dan KARS. Survei

dilaksanakan secara bertahap dimulai dari tingkat dasar untuk 5 (lima) pelayanan,

tingkat lanjut untuk 12 (dua belas) pelayanan dan tingkat lengkap untuk 16 (enam

belas) pelayanan.

Bila rumah sakit dinyatakan lulus dengan status akreditasi penuh, maka setiap 3 (tiga)

tahun akan dilakukan survei ulang dan dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum habis masa

berlakunya sertifikat akreditasi, sedangkan aspek penilaian akan ditingkatkan secara

bertahap dimulai dari aspek struktur, aspek proses dan aspek outcomes dan untuk

keperluan penilaian aspek outcomes, dikembangkan indikator mutu pelayanan.

Dalam pelaksanaan survei akreditasi, KARS membagi tugas sesuai dengan

pembidangannya dan jadwal waktu pelaksanaan kepada para surveior. Adapun

pembagian tugas dan jadual waktu ditentukan sebagai berikut :

1.Pembagian Tugas Surveior

a.Bidang Administrasi, terdiri dari :

1)Pelayanan Administrasi dan Manajemen

2)Pelayanan Rekam Medis;

Page 9: Persiapan Akreditasi

3)Pelayanan Farmasi

4)Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K-3);

b.Bidang Medis I, terdiri dari

1)Pelayanan Medis;

2)Pelayanan Gawat Darurat;

3)Pelayanan Kamar Operasi;

4)Pelayanan Intensif.

c.Bidang Medis II, terdiri dari :

1)Pelayanan Radiologi;

2)Pelayanan Laboratorium;

3)Pelayanan Rehabilitasi Medis;

4)Pelayanan darah.

d.Bidang Keperawatan

1)Pelayanan Keperawatan;

2)Pelayanan Perinanat Risiko Tinggi;

3)Pengendalian Infeksi;

4)Pelayanan Gizi

2.Jadwal Waktu Survei

a.Survei Akreditasi Tingkat Dasar (5 pelayanan)

Lama Survei : 2 s.d 3 hari

Jumlah Surveior : 3 orang (1 orang surveior Administrasi, 1 orang surveior Medis dan

1 orang surveior Keperawatan)

b.Survey Akreditasi Tingkat Lanjut (12 pelayanan)

Lama Survei : 4 hari

Jumlah Surveior : 3 orang (1 orang surveior Administrasi, 1 orang surveior Medis dan

1 orang surveior Keperawatan)

c.Survey Akreditasi Tingkat Lengkap (16 pelayanan)

Lama Survei : 4 hari

Jumlah Surveior : 4 orang (1 orang surveior Administrasi, 2 orang surveior Medis dan

1 orang surveior Keperawatan)

Page 10: Persiapan Akreditasi

HASIL KEPUTUSAN AKREDITASI

Penetapan keputusan status akreditasi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan

Medis atas rekomendasi lembaga independen yang melaksanakan survei akreditasi

rumah sakit (KARS). Ada 4 (empat) keputusan status akreditasi yaitu :

1.Tidak Terakreditasi

Total Skor : < 65%

Skor Masing-2 Pelayanan : -

Masa Berlaku : -

Keterangan : Setelah 6 bulan boleh dilakukan survei ulang

2.Akreditasi Bersyarat

Total Skor : 65% s.d < 75%

Skor Masing-2 Pelayanan : Minimal 60%

Masa Berlaku : 1 Tahun

Keterangan : Setelah 1 tahun dilakukan survei ulang, bila lulus berlaku sertifikat

ditambah 2 tahun.

3.Akreditasi Penuh

Total Skor : Minimal 75%

Skor Masing-2 Pelayanan : Minimal 60%

Masa Berlaku : 3 Tahun

4.Akreditasi Istimewa

Total Skor : 65% s.d < 75%

Skor Masing-2 Pelayanan : Minimal 60%

Masa Berlaku : 5 Tahun

Keterangan : 3 kali berturut-turut akreditasi penuh

PEMBINAAN PASKA AKREDITASI

a.Tujuan Umum

Mendorong manajemen rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan

b.Tujuan Khusus

1.Memantau rumah sakit dalam hal pelaksanaan rekomendasi surveior

2.Memberikan arahan untuk dapat memenuhi rekomendasi surveior

Page 11: Persiapan Akreditasi

3.Melakukan evaluasi terhadap penerapan standar di rumah sakit

4.Meningkatkan interaksi antara Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Provinsi dan KARS

PENUTUP

Uraian tersebut diatas telah dapat memberikan pandangan dan kesimpulan bahwa

upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang berorientasi kepada proses

seperti halnya akreditasi sangatlah penting untuk dilaksanakan di rumah sakit karena

proses akreditasi akan mambangun sistem dan mengintegrasikan budaya mutu

kedalam pelayanan rumah sakit dan akan menghasilkan kinerja yang berlandaskan

standar pelayanan dan standar profesi sehingga para pelaku pelayanan akan merasa

aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan pihak penerima pelayanan

akan merasa puas karena pelayanan yang diberikan telah memenuhi standar dan

keinginannya.

Upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui proses akreditasi akan dapat

membantu rumah sakit untuk tetap eksis dan tampil secara prima. Hal ini dapat dilihat

dari parameter-parameter dalam standar akreditasi dan disana diajarkan agar rumah

sakit dapat menetapkan dasar-dasar pelayanan seperti filosofi, visi, misi, nilai-nilai

dasar, keyakinan-keyakinan dasar, hak dan kewajiban rumah sakit, profesi dan pasien,

budaya kerja serta hal-hal yang berkaitan dengan unsur dan prinsip organisasi yang

dilaksanakan terstruktur dan sistematis melalui siklus Plan, Do, Check dan Action

(PDCA) yang pada akhirnya akan menghasilkan pelayanan yang dapat memberikan

kepuasan bersama.

Tinggalkan sebuah Komentar

Page 12: Persiapan Akreditasi

Persiapan Akreditasi Rumah sakit

1. Persiapan organisasi

• Sebaiknya dibentuk Panitia Akreditasi, bertanggung jawab keDirektur

• Bentuk Pokja untuk masing2 Bidang Pelayanan (5/12/16 bidang)

• Pokja berasal dari unit terkait. Ketua Pokja bisa Ketua Unit / StafSenior. Pokja

bertugas jangka panjang, Ketua Pokja sebaiknya merupakan penanggung jawab QA

unit tsb.

2. Persiapan bahan

• Siapkan instrumen akreditasi, gunakan edisi terakhir

• Siapkan dokumen2 tentang Standar, sesuai Bidang Pelayanan masing2

• Panitia & Pokja mempelajari, memahami & menguasai secara

rinci Instrumen Akreditasi, Dokumen standar & dokumen2 penting lainnya, agar selalu

ada kesamaan persepsi

3. Penyusunan SOP

• Bentuk Tim Inti ( 1 – 3 orang) sebagai Penyusun SOP

• Penyusunan SOP dilakukan oleh Tim Inti dibantu Staf Pokja/Unit terkait

• Gunakan format SOP yg standar

• Penomoran SOP sebaiknya sentral

• Sebaiknya dibuat daftar SOP secara sentral, dikelola oleh Panitia Akreditasi / Staf

yang ditunjuk

4. Perbaikan Struktur – Proses – Hasil (Outcome)

Page 13: Persiapan Akreditasi

• Pembenahan & perbaikan struktur / proses / hasil dilakukan olehPokja & unit ybs

sesuai dengan pemahaman atas standar,

instrumen akreditasi, SOP dsb

• Setelah survei akreditasi, kegiatan ini tetap berjalan secara

kontinu & adekuat sesuai dengan kekurangan & kelemahan yang ada, serta sesuai

dengan rekomendasi surveior

5. Self Assessment

• Pembenahan & perbaikan yg dilakukan dievaluasi secara periodik secara self

assessment

• Penilaian dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi

• Hasil : Skor dan Nilai ( % ) dilaporkan secara periodik kepada

Direktur dan Self Assessment final dilaporkan ke KARS

• Penilaian dilakukan oleh Pokja ybs dengan supervisi Panitia

Akreditasi

•Cara lain : dilakukan penilaian secara silang, sesuatu Pokja

menilai Bidang Pelayanan Pokja yang lain

•Bila Skor & Nilai tdk mencapai target, dpt dimintakan Bimbingan Akreditasi kpd

KARS

6. Persiapan Hari-H Survei

•Permintaan tanggal survei kepada KARS, hari I survei agar dimulai sesudah hari

Senin.

•Pada hari H-1 (Senin) dilakukan Gladi Bersih secara teliti

•Persiapkan ruangan :

- Ruang Pertemuan Surveior & Pokja, 1 surveior 1 ruangan

- Ruang Surveior, untuk Rapat Tim Surveior

- Ruangan2 / lokasi di unit2 pelayanan dan siapkan para staf /petugasnya

- Ruang Pertemuan Pleno, + alat Audiovisual

•Persiapkan usulan Jadwal Survei selama 3 hari / 4 hari, diajukan kpd Ketua Tim

Page 14: Persiapan Akreditasi

Surveior pada hari H survei

•Persiapan Pokja :

- Petugas Presentan : 1 – 2 orang bertugas menjawab,

menerangkan, mempresentasi hal2 yang diminta Surveior.

Petugas ini harus menguasai seluruh konteks Bidang Pelayanan ybs

7. Kegiatan 3-4 hari Survei

•Setiap hari : segera sesudah survei selesai, lakukan rapat

Koordinasi, kumpulkan semua Pokja

•Tiap Pokja melaporkan :

- Hasil suvei, kekurangan2 yg ditemukan Surveior

- PR-PR yang harus diselesaikan : data2 yg hrs dilengkapi, dll

- Gambaran tentang Surveior : apa yg dikritik, yg dipuji dsb

•Sore / Malam hari itu juga selesaikan hal2 yg didiskusikan pd RapatKoordinasi tsb

•Hal ini dilakukan tiap hari

dikutip dari Artikel (Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM) Surveyor Akreditasi

Rumah sakit.

Page 15: Persiapan Akreditasi

Pada postingan kali ini, kami akan mencoba menjabarkan bagaimana prosedur dan

gambaran proses dari akreditasi yang sering kita jumpai, khususnya sistim yang

berlaku di rumah sakit di Indonesia :

1. Definisi Akreditasi Rumah Sakit

Pengakuan yang diberikan kepada Rumah Sakit yang telah menerapkan standar

pelayanan yang ditetapkan.

Dengan adanya akreditasi, masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu

dan perlindungan yang baik. Rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang

memenuhi standar dipertanggungjawabkan serta tenaga kesehatan berkewajiban

mematuhi standar profesi dan memperhatikan hak pasien.

2. Tujuan dan Manfaat Akreditasi

Tujuan umum dilakukannya akreditasi yaitu meningkatkan mutu pelayanan rumah

sakit, sedangkan tujuan khusus dilakukannya akreditasi, yaitu:

a. Memberikan jaminan, kepuasan dan perlindungan kepada masyarakat.

b. Memberikan pengakuan kepada Rumah Sakit yang telah menerapkan standar yang

ditetapkan.

c. Menciptakan lingkungan intern Rumah Sakit yang konduksif untuk penyembuhan

dan pengobatan pasien sesuai standar struktur, proses dan akhir.

Manfaat dilakukannya akreditasi, yaitu:

a. Sabagai alat bagi pemilik dan pengelola untuk mengukur kinerja rumah sakit.

b. Melindungi masyarakat dari pelayanan sub standar.

c. meningkatkan citra rumah sakit dan kepercayaan masyarakat.

3. Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit

Page 16: Persiapan Akreditasi

a. Akreditasi RS dikelola dan dilaksanakan oleh KARS (Komite Akreditasi

RS/Indonesian Comission on Acreditation of Hospital and Other Health Facilities-

ICAHO) suatu komisi dibawah Departemen Kesehatan dan berkedudukan di Jakarta.

b. Surveiyor akreditasi direktur dari daerah-daerah dan dipilih sesuai kualifikasi.

4. Pentahapan Akreditasi

a. Tahap I (5 Pelayanan)

1. Pelayanan Administrasi dan Manajemen

2. Pelayanan Medik

3. Pelayanan Gawat Darurat

4. Pelayanan Keperawatan

5. Pelayanan Rekam Medik

b. Tahap II (12 Pelayanan)

5 Pelayanan diatas ditambah:

1. Pelayanan Kamar Operasi

2. Pelayanan Radiologi

3. Pelayanana Laboratorium

4. Pelayanan Pengendalian Infeksi

5. Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi

6. Program K3

7. Pelayanan Farmasi

c. Tahapa III (16 Pelayanan)

12 Pelayanan diatas ditambah

Page 17: Persiapan Akreditasi

1. Pelayanan Rehabilitas Medik

2. Pelayanan Intensif

3. Pelayanana Gizi

4. Pelayanan Darah

5. Status Akreditasi

a. Akreditasi Istimewa (5 tahun)

b. Akreditasi Penuh (3 tahun)

c. Akreditasi Bersyarat (1 tahun)

d. Tidak Lulus/Tidak Ter-Akreditasi

Mungkin "patokan" ini akan berubah lagi sesuai standar rumah sakit Indonesia. Jadi

para sobat, jika ingin berobat ke rumah sakit, pastikan bahwa rumah sakit tersebut

telah memenuhi persyaratan akreditasi yang ditetapkan. Karena bila tidak, pelayanan

yang akan sobat dapat nantinya mungkin akan terasa belum maksimal sesuai yang para

sobat harapkan di rumah sakit tersebut.

Page 18: Persiapan Akreditasi

AKREDITASI RSIFC

Akreditasi Rumah Sakit

Pengakuan oleh pemerintah kepada RS yang telah memenuhi standar yang ditetapkan

pemerintah; melalui assessment & proses external peer review oleh organisasi penilai

yan kes (di Indonesia oleh KARS) yang menilai keakuratan tingkat kinerja

dihubungkan dng standar & cara implementasi peningkatan sistem Pelayanan

Kesehatan secara berkesinambungan (IsQua, Accreditation Federation 2001)

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah

kepada Rumah Sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan

(DEPARTEMEN KESEHATAN)

TUJUAN AKREDITASI

Pada dasarnya tujuan utama akreditasi Rumah Sakit adalah agar KUALITAS dapat

diintegrasikan dan dibudayakan ke dalam sistim pelayanan di Rumah Sakit

Dasar Hukum Akreditasi

-Undang-undang 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

pasal 59 menegaskan bahwa peningkatan mutu sarana kesehatan perlu diperhatikan

-Permenkes no. 159b/88 tentang RS, pasal 26 mengatur tentang akreditasi RS

-SK Menkes 436/93 menyatakan berlakunya standar yan RS & standar yanmed

-SK Dirjen Yanmed No. YM.02.03.3.5.2626 tentang Komisi Akreditasi RS dan Sarana

Kesehatan Lainnya

Kebijakan akreditasi RS

-SK Menkes 228/Menkes/SK/III/2002 tentang pedoman Penyusunan Standar

Pelayanan Minimal RS yang wajib dilaksanakan daerah.

-Semua RS minimal harus terakreditasi untuk 5 pelayanan (Adminsitrasi &

manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat Darurat, Keperawatan & Rekam

Medik)

Page 19: Persiapan Akreditasi

-Dinas Kesehatan Propinsi agar melakukan monitoring & evaluasi paska survei

akreditasi

Mengapa Akreditasi

kasus-kasus medical error di RS-Tuntutan hukum terhadap mutu pelayanan RS yang

semakin meningkat

-Fisik bangunan (IGD, ICU, IBS, Perinatologi) RS masih banyak yang belum

memenuhi standar.

-Peralatan medis yang masih kurang

-Masih banyak RS yang kekurangan dokter (spesialis).

-Komitment <<

-Persyaratan perpanjangan perijinan RS

AKREDITASI RSIFC

I. TAHUN 2001 TINGKAT DASAR

II. TAHUN 2004 TINGKAT LANJUT

III. TAHUN 2007 TINGKAT LANJUT

PERSIAPAN……………

IV. TAHUN 2011 TINGKAT LANJUT

V. TAHUN 2014 TINGKAT LENGKAP

Langkah Strategis Sukses Akreditasi R.S

-Langkah 1 : Persiapan Organisasi

-Langkah 2 : Persiapan Bahan/Materi

-Langkah 3 : Study Banding

-Langkah 4 : Penyusunan SOP

-Langkah 5 : Perbaikan input-proses-hasil

(output)

-Langkah 6 : Self Assesment

-Kegiatan 7 : Pra survay

-Langkah 8 : Persiapan hari H Survay

Page 20: Persiapan Akreditasi

-Langkah 9 : Kegiatan 3-4 hari survay

Standar dalam Akreditasi RS

Standar 1 : falsafah dan tujuan

Standar 2 : administrasi dan manajemen

Standar 3 : staf dan pimpinan

Standar 4 : fasilitas dan peralatan

Standar 5 : kebijakan dan prosedur

Standar 6 : pengembangan staf dan program pendidikan

STandar 7 : Evaluasi Dan Peningkatan Mutu

KEPUTUSAN STATUS AKREDITASI

1. Tidak diakreditasi/ Tidak lulus

- nilai total < 65%

2. Akreditasi Bersyarat

- nilai total > 65% , < 75%

- tidak ada nilai <= 60%

- satu tahun diakreditasi lagi

3. Akreditasi Penuh

- nilai total >= 75%

- tidak ada nilai <= 60%

- tiga tahun masa berlaku

4. Akreditasi Istimewa

- didapat 3x berturut-turut

- lima tahun masa berlaku

8 Syarat Panitia Akreditasi yang Sukses

-Kepemimpinan yg proaktif.

-Komitmen seluruh anggota Tim.

-Terlatih dalam Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving Techniques).

-Rapat-rapat yg terencana dan tercatat.

Page 21: Persiapan Akreditasi

-Kegiatan Tim diakui sebagai kegiatan resmi R.S.

-Adanya pengakuan dan penghargaan dari manajemen.

-Kegiatan-kegiatan Tim dapat terlihat oleh direktur.

-Anggota tim dapat menikmati keberadaannya dalam tim.