Persepsi Mahasiswa Baru Rantau Terhadap Perbedaan Budaya Daerah Rantau dengan Daerah Asal

22
Tingkat Kepekaan Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terhadap Kebudayaan yang Ada di Daerah Tujuan serta Perbandingannya dengan Daerah Asal Oki Pratama (1206257090) Departemen Geografi, Fakultas atematika !an "lmu Pengeta#uan $lam, %ni&ersitas "n! Abstrak e u!a*aan atau u!a*a (kata !asar) erasal !ari +a#asa anskerta *aitu bud merupakan entuk -amak !ari buddhi ( u!i atau akal) !iartikan se agai #al.#al *ang !engan u!i !an akal manusia' Dalam pengertian +a#asa "nggris, ke u!a*aan !ise ut c *ang erasal !ari +a#asa /atin *aitu Colere, *ang erarti mengola# atau menger-a !iartikan -uga se agai mengola# tana# atau ertani' ata culture -uga ka!ang se agai kultur !alam a#asa "n!onesia' +u!a*a a!ala# suatu pola #i!up men*eluru# !engan sifat kompleks, a strak, !an luas' +an*ak aspek u!a*a turut menentukan perilaku k %nsur.unsur sosio. u!a*a ini terse ar !an meliputi an*ak kegiatan sosial manusia' per u-u!an ke u!a*aan a!ala# en!a. en!a *ang !i iptakan ole# manusia se *ang er u!a*a, erupa perilaku !an en!a. en!a *ang ersifat n*ata, mis perilaku, a#asa, peralatan #i!up, organisasi sosial, religi, seni, !an lain.lain, !itu-ukan untuk mem antu manusia !alam melangsungkan ke#i!upan ermas*arakat' ke u!a*aan sangat erkaitan !engan sala# satu agian !ari sosial mas*arakat *aitu rantau' en-a!i ma#asis a rantau ukanla# #al iasa *ang mu!a# untuk !i-alani' Per !ari nol untuk isa erta#an #i!up !i lingkungan *ang aru *aitu lingkungan perant #arus !imulai !ari a al, untuk ela-ar ke u!a*aan aru, ke iasaan aru, teman.tem lingkungan tempat tinggal *ang aru' "tula# *ang mem uat ma#asis a rantau unik, ka mereka memiliki kemampuan *ang le i# !i an!ingkan !engan ma#asis a *ang ukan pera ata un i3 +u!a*a, e u!a*aan, 4ingkat epekaan, a#asis a antau'

description

Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif mengenai Persepsi Mahasiswa Baru Rantau Terhadap Perbedaan Budaya Daerah Rantau dengan Daerah Asal di Geografi

Transcript of Persepsi Mahasiswa Baru Rantau Terhadap Perbedaan Budaya Daerah Rantau dengan Daerah Asal

Tingkat Kepekaan Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terhadap Kebudayaan yang Ada di Daerah Tujuan serta Perbandingannya dengan Daerah Asal

Oki Pratama (1206257090)Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.

AbstrakKebudayaan atau budaya (kata dasar) berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam pengertian Bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere, yang berarti mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dengan sifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Aspek kebudayaan sangat berkaitan dengan salah satu bagian dari sosial masyarakat yaitu mahasiswa rantau. Menjadi mahasiswa rantau bukanlah hal biasa yang mudah untuk dijalani. Perlu adaptasi dari nol untuk bisa bertahan hidup di lingkungan yang baru yaitu lingkungan perantauan. Semua harus dimulai dari awal, untuk belajar kebudayaan baru, kebiasaan baru, teman-teman baru, dan lingkungan tempat tinggal yang baru. Itulah yang membuat mahasiswa rantau unik, karena mereka memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan mahasiswa yang bukan perantau.Kata Kunci: Budaya, Kebudayaan, Tingkat Kepekaan, Mahasiswa Rantau.

Latar BelakangBudaya dan Kebudayaan. Dua buah kata yang terhubung karena satu kata dasar, namun memiliki sedikit perbedaan karena terdapatnya imbuhan ke- dan -an. Budaya (William, 1973) adalah sesuatu kehidupan manusia serta hasil produk budaya yang dihasilkan dan tercermin dari cara bicara atau usaha dalam membentuk suatu struktur perasaan yang mempresentasikan budaya mereka. Budaya (dalam KBBI) dapat juga diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan (menurut Andreas Eppink) mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Lain lagi dengan Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, menurut kedua tokoh budaya dari Indonesia ini kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.Citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam di Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya bisa bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: Alat-alat teknologi Sistem ekonomi Keluarga Kekuasaan politikBronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya Organisasi ekonomi Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (Keluarga adalah lembaga pendidikan utama) Organisasi kekuatan (Politik)C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (Universal categories of culture) yaitu: Bahasa Sistem pengetahuan Sistem teknologi dan peralatan Sistem kesenian Sistem mata pencarian hidup Sistem religi Sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatanPerkembangan budaya saat ini (khususnya di Indonesia), yang merupakan budaya asli sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern. Sekarang ini, masyarakat secara perlahan mulai banyak yang meninggalkan budaya lokal atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Padahal budaya yang dipilih tersebut belum tentu merupakan budaya asli dari Indonesia, dan bisa jadi merupakan budaya asing dari negara lain. Budaya asing yang diadopsi oleh masyarakat tadi, belum tentu cocok dengan nilai yang dianut di masyarakat umum. Ini merupakan salah satu tanda perubahan social budaya dalam masyarakat. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan salah satu penyebab dari perubahan sosial budaya.Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial: Tekanan kerja dalam masyarakat Keefektifan komunikasi Perubahan lingkungan alamMenurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. Gagasan (Wujud ideal) kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Artefak (karya adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Berdasarkan wujud budaya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen (menurut ahli antropologi, Cateora). Kebudayaan Material, mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan Nonmaterial, merupakan ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Sistem Kepercayaan, ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. Estetika, sangat berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama dan taritarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Bahasa, merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi antar anggota masyarakat.Aspek kebudayaan sangat berkaitan dengan salah satu bagian dari sosial masyarakat yaitu mahasiswa rantau. Menjadi mahasiswa rantau bukanlah hal biasa yang mudah untuk dijalani. Perlu adaptasi dari nol untuk bisa bertahan hidup di lingkungan yang baru yaitu lingkungan perantauan. Semua harus dimulai dari awal, untuk belajar kebudayaan baru, kebiasaan baru, teman-teman baru, dan lingkungan tempat tinggal yang baru. Itulah yang membuat mahasiswa rantau unik, karena mereka memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan mahasiswa yang bukan perantau.Sebagai mahasiswa rantau, banyak yang perlu dipersiapkan untuk memulai masa kuliah. Hal ini disebabkan tentu saja karena mereka akan tinggal jauh dari rumah, jauh dari keluarga dan akan sendirian mengarungi hari-hari di kota besar yang asing baginya. Hal utama yang harus dipikirkan adalah dimana lokasi tinggal di perantauan nanti dan bagaimana akses, keamanan, serta kemudahan untuk mencapai lokasi kampus.Selain itu perlu disiapkan mental. Menjadi mahasiswa rantau membutuhkan mental yang sangat kuat. Mahasiswa rantau akan menjalani kehidupan yang benar-benar berbeda dari hidup sebelumnya di rumah dan akan menjalani dua tekanan yang sangat berat. Pertama tekanan dari dunia perkuliahan dan kedua adalah tekanan yang datang dari tuntutan untuk menjalani kehidupan dengan mandiri di tempat rantau.Adaptasi. Merupakan sebuah kewajiban mahasiswa rantau untuk beradaptasi adalah dua kali lipat beratnya dibandingkan mahasiswa yang tidak merantau. Untuk mahasiswa yang tidak merantau hanya perlu beradaptasi dengan lingkungan kampus baru dan teman-teman di kampus, maka berbeda dengan mahasiswa rantau. Mahasiswa rantau memiliki tanggung jawab yang berlipat ganda yaitu untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus barunya dan beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya yang baru beserta mengenal kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar perantauan.Seorang mahasiswa rantau otomatis memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang berbeda dengan orang-orang yang tinggal di tempat rantaunya. Ketika mulai memasuki lingkungan perantauan, maka sebaiknya seorang mahasiswa rantau harus cepat menyesuaikan diri dengan mereka. Caranya adalah dengan mempelajari apa-apa saja yang menjadi kebiasaan umum mereka, agar nantinya bisa diterima dengan baik di perantauan. Maka dari itu, seorang mahasiswa rantau harus bisa mengikuti kebiasaan dan kebudayaan mereka serta meninggalkan sejenak kebiasaan lama yang bertentangan dengan kebiasaan mereka.Pertanyaan Penelitian Apa yang dimengerti oleh Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terkait Kebudayaan Asalnya? Apa yang dimengerti oleh Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terkait Kebudayaan Tujuan Rantaunya? Bagaimana Kepekaan Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terhadap Kebudayaannya yang baru?

Kriteria Informan Mahasiswa Baru 2014 Mahasiswa Rantau Tinggal Sendiri (Kost / Kontrakan) Mengerti Tentang Budaya di Daerah Asal Terdapat Perbedaan dengan Kebudayaan di Daerah Tujuan Aktif dalam menyampaikan pendapat maupun tanggapan saat wawancara Memahami setiap pertanyaan yang disampaikan Jujur dan apa adanya dalam menyampaikan informasi Memiliki cukup waktu untuk melakukan wawancara

Hasil AnalisisKebudayaan merupakan salah satu elemen penting dalam latar belakang pembentuk kepribadian seseorang. Dalam penelitian ini, peneliti mencari seorang mahasiswa yanga merantau dan mengenal kebudayaan yang ada di daerah asal dan tujuan. Informan merupakan mahasiswa FMIPA UI angkatan 2014, karena salah satu syaratnya merupakan mahasiswa baru. Informan merupakan orang yang berlatar belakang Suku Sunda dengann kedua orang tua dari daerah Jawa Barat dan mempunyai logat Sunda yang kental. Berikut adalah data informan yang didapatkan :Nama : Jennifer Fernanda (Nama di samarkan, Nama asli: Jesy Fatimah).Tempat, Tanggal, Lahir : Serang, 8 Juli 1996Alamat : Taman Warnasari Indah, Warnasari, Citangkil, Cilegon, Banten.Kost : Jalan Margonda, Disekitar Apartmen Taman Melati Margonda Depok.Status : Mahasiswi Tingkat 1 Universitas Indonesia Fakultas MIPA / Belum Menikah.Informan yang saya temui bernama Jesy (disamarkan menjadi Jennifer). Jesy merupakan mahasiswa baru Departemen Geografi angkatan 2014. Peneliti mengenal informan karena adik kelas di jurusan dan mengambil kelas yang sama yaitu Fisika Dasar 1. Pembicaraan saat wawancara lebih terdengar seperti kedua orang yang sedang mengobrol biasa saja. Hal ini disebabkan karena kurang terstrukturnya tema yang peneliti ambil sebelumnya. Terkait penelitian, diketahui bahwa informan cukup mengenal kebudayaan yang ada di daerah asalnya. Alasan peneliti mengatakan cukup mengenal, karena informan hanya mengetahui kebudayaan yang bersinggungan langsung dengan diri informan serta keluarga informan. Untuk kebudayaan lain yang berasal dari daerah yang sama informan tidak terlalu mengetahuinya dan cenderung untuk langsung menjawab tidak tahu. Ketika ditanya lebih mendetail terkait kebudayaan asal, tidak tahu.. menjadi kata yang paling familiar dengan telinga peneliti. Mengenai pertanyaan tentang apa saja yang ada di daerah Cilegon, informan mengatakan, temennya beda, sama tempatnya beda kaya tempat makan sama mall nya gitu-gitu. Jawaban informan tadi bisa diasumsikan bahwa tempat yang ditinggali merupakan kota yang cukup besar dan mungkin mall dan tempat makan adalah salah satu tempat yang frekuensi didatanginya cukup tinggi sehingga ketika ditanya langsung menjawab mall dan tempat makan.Mengenai kebudayaan yang ada di tempat tujuan, informan sama sekali tidak mengetahui daerah yang saat ini manjadi tempat tinggalnya. Informan menganggap Kota Depok bagian dari DKI Jakarta dengan budaya menyerahkan Roti Buaya sebagai contoh yang disebutkan. Selain itu, kebanyakan jawaban lain terkait kebudayaan di tempat rantauannya hasilnya sama. Kebanyakan kata yang keluar masih tidak tahu. Menurut pandangan peneliti, Informan benar-benar buta dengan tempat rantauannya saat ini.Kepekaan terhadap Budaya yang dimiliki informan masinh sangat kecil. Salah satunya dengan ketidak-tahuan mengenai kebudayaan yang ada di daerah yang ditinggalinya sat ini. Informan menjawab, ya ga tau, mungkin karena ga ada yang ngasih tau sama gue nya ga nyari tau gitu, saat ditanya mengenai alasan mengapa si informan tidak mengetahui kebudayaan yang ada di tempat tinggalnya saat ini. Tetapi, informan masih mempunyai sedikit niat untuk mempelajari kebudayaan di daerah rantauannya ini yang tercermin dari jawabannya, ya pengen. Peneliti mengasumsikan sedikit niat, karena saat menjawab informan bersuara semakin mengecil dengan ekspresi yang kurang meyakinkan.Data Koding :(1)(2)(3)

Informan mengetahui beberapa acara yang biasa terselenggara di daerah asalnya (muludan/maulidan, debus, tari-tarian, sejenis silat dari Cilegon, keliling saat lebaran, dan pawai obor) Hal yang langsung dijawab mengenai tempat apa yang ada di Cilegon adalah mall dan tempat makan. Masih terdapat budaya pertanian padi, walaupun Cilegon adalah kota industry. Informan hanya paham dengan kegiatan yang bersinggungan langsung dengan dirinya (muludan dan debus).

Informan menganggap Depok merupakan bagian dari Jakarta. Informan hanya mengetahui satu jenis kebudayaan yaitu Roti Buaya (beberapa warga Kota Depok ada yang Suku Betawi). Informan mendapatkan informasi dari pelajaran sosiologi di sekolah dan film.

Informan masih belum mengetahui budaya apa saja yang ada di tempat perantauannya, alasannya karena tidak tahu, tidak ada yang memberi tahu, dan belum mencari tahu. Informan memiliki niat untuk mengetahui kebudayaan yang ada di tempat perantauannya.

*Pertanyaan penelitian :1. Apa yang dimengerti oleh Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terkait Kebudayaan Asalnya?2. Apa yang dimengerti oleh Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terkait Kebudayaan Tujuan Rantaunya?3. Bagaimana Kepekaan Mahasiswa Baru Rantau FMIPA UI terhadap Kebudayaannya yang baru?Koding :1 : Menjawab pertanyaan penelitian No. 12 : Menjawab pertanyaan penelitian No. 23 : Menjawab pertanyaan penelitian No. 3 (Untuk bagian lampiran)Daftar Pustaka

Bogdan, Robert dan Steven Taylor. 1975. Introducing to Qualitative Methods: Phenomenological. NewYork : A Willey Interscience Publication.Cohen, Anthony P. 1985. The Symbolic Construction of Community. Routledge: New YorkCreswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. Hamidi (2010). Metode Penelitian Kualitatif. MalangKirk, Jerome. & Miller, Marc L. 1986. Reliability and Validity in Qualitative Research. New York: SAGE Publications.Kroeber, A. L. and C. Kluckhohn, 1952.Culture: A Critical Review of Concepts and Definitions.Cambridge, MA: Peabody MuseumMiles, M.B. & Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis: An expanded Sourcebook. New York: SAGE Publications.O'Neil, D. 2006.Cultural Anthropology Tutorials, Behavioral Sciences Department, Palomar College, San Marco, California.Poerwandari, E. Kristi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Universitas Terbuka. Santana K., Septiawan. 2007. Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.Sugiyono (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : AlfabetaSuryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.Tylor, E.B. 1974.Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom.New York: Gordon Press.

Koding & Transkrip Data Wawancara

No.Wawancara Responden JKoding

1. Iter: Kita mulai wawancaranya yaa. Oke Je**, gimana kabar?

2. Itee: Yaa baik

3. Iter: Baik maksudnya gimana nih?

4. Itee: Yaa apa ya ngerasanya free aja today

5. Iter: Free today gara-gara ga ada dosen?

6. Itee: Iya, bisa juga sih kaya gitu

7. Iter: Emang hari ini mata kuliahnya apa aja?

8. Itee: MPKT B terus kan Bahasa Inggris yang jam terakhirnya ada dosen, tapi maksud nya yang yang nggak nggak terlalu berat gitu

9. Iter: ga ada tugas?

10. Itee: enggak

11. Iter: oke, udah nyaman?

12. Itee: iya, aduh enak banget.

13. Iter: Terus kenapa ga jadi MB?

14. Itee: Kan ujan diluar...

15. Iter: Bukannya kalo ujan tetep latihan di pusgiwa?

16. Itee: Males aja aduh, udah udah males banget dah

17. Iter: Kalo LKMM jogging ga?

18. Itee: Kan udah gue kemaren, jadi sekarang nggak

19. Iter: Oh sekarang nggak? Oh gitu seminggu sekali

20. Itee: Seminggu dua kali. Waktu itu kan senin udah terus kemaren

21. Iter: Terus udah?

22. Itee: Iyaa...

23. Iter: Oh oke-oke... Hmm Kalo boleh tau dulu dari mana asalnya?

24. Itee: Dari Cilegon, Banten

25. Iter: Kelurahannya? Sama Kecamatannya gitu?

26. Itee: Kelurahan Warnasari sama Kecamatan Citangkil

27. Iter: Oh Papa sama Mama dulu darimana asalnya?

28. Itee: Papa dari Cirebon sama mama dari Cilegon

29. Iter: Oh rumah mama kan berarti? Rumah keluarga mama?

30. Itee: Ga, rumah sendiri. Jadi emang di sekitar situ banyak juga sodara yang tinggal di situ, termasuk kakek sama nenek dari keluarga mama

31. Iter: Asik ga tinggal disitu?

32. Itee: Asik aja. masih baru sih gue disini, jadinya belom ngerasain asiknya aja kali gue

33. Iter: Oh iya?

34. Itee: Iya gue kan tujuh belas tahun disana

35. Iter: Wesh, disini?

36. Itee: Disini kan baru beberapa bulan haha

37. Iter: Oh gitu, haha Dulu sekolah di situ juga? Di Cilegon gitu?

38. Itee: Iya, ga pindah-pindah

39. Iter: Bokap nyokap ga pindah-pindah gitu?

40. Itee: Ga. Tadinya mau ke bogor kan ya waktu gue smp tapi ga tau kenapa ga jadi

41. Iter: Loh emang kerja dimana?

42. Itee: PT. Indosemen tau ga? Yang bagian batu bara gitu

43. Iter: Oh disitu jadi dia ga pindah-pindah gitu jadinya? Di Cilegon aja?

44. Itee: Di Cilegon aja

45. Iter: Nyokap kerja?

46. Itee: Ga kerja. Dia jadi ibu RT aja

47. Iter: Oh dia Ibu RT di tempatnya?

48. Itee: iya Ibu Rumah Tangga hahaha

49. Iter: Oh gitu, gue kira jabatan gitu bisa aja haha

50. Itee: Haha iya becanda atuh haha

51. Iter: Haha hmm biasanya tuh kalo di Cilegon ada kaya acara-acaranya gitu ga sih? Event apa gitu?

52. Itee: Ada-ada, itu apa ya itu muludan deh namanya1

53. Iter: Muludan? Acara apa tuh?

54. Itee: Muludan itu tuh apa ya kaya memperingati apa sih itu tuh pokoknya agama-agama gitu

55. Iter: Apa?

56. Itee: Muludan memperingati hari apa nabi Muhammad gitu pokoknya, yang yang tujuh Muharrom itu. Kurang ngerti sih namanya1

57. Iter: Oh muludan itu Kalo Maulidan sama ga sama muludan?

58. Itee: Kalo Maulidan itu itu yang bukannya yang mau puasa itu ya?1

59. Iter: Maulidan?

60. Itee: Iya Maulidan, apa sih? Ga ngerti aku1

61. Iter: Maulid-an sama Muludan

62. Itee: Mulid eh iya sama-sama haha oh iya makanya gue bingung haha sama kak sama kak, mungkin beda itunya doang kak kata-katanya haha1

63. Iter: Oh sama haha Eh iya kalo sekarang tinggal dimana?

64. Itee: Di depok, di kosan

65. Iter: Kosannya di?

66. Itee: Di Margonda

67. Iter: oh di margonda, di mananya?

68. Itee: di pokoknya bawahnya apartemen melati aja, daerah kober

69. Iter: Keluarga tau kalo kos disitu?

70. Itee: Tau kok tau

71. Iter: Keluarga sering atau pernah kesini?

72. Itee: pernah kok, gue aja baru minggu kemarin kan balik kesininya bareng nenek

73. Iter: Kenapa kos disitu?

74. Itee: Dapetnya disitu

75. Iter: Pernah nyoba ke tempat lain?

76. Itee: Belom. Soalnya pas pertama kali dateng emang udah dapet disitu

77. Iter: Enak ngekos disitu?

78. Itee: Enak

79. Iter: Enaknya dimana?

80. Itee: Jadi kalo disini tuh kaya kamar mandinya di dalem, ada ac, dapur terus

81. Iter: Oh iya emang yang punya siapa?

82. Itee: Itu tuh yang punya kaya apa namanya pengusaha gitu kaya punya bapak-bapak.

83. Iter: Oh bapak kost berarti?

84. Itee: iya bapak kos tapi belum nikah, jadi kaya yang masih muda gitu

85. Iter: Oh mas-mas kos berarti? haha

86. Itee: haha iya pokoknya enak banget

87. Iter: Oh gara-gara apa berarti tadi enaknya?

88. Itee: bebas aja

89. Iter: bebas?

90. Itee: ada aturan, Cuma maksudnya ya ga ngekang banget gitu. Jadi balik itu paling malem jam sebelas

91. Iter: Pernah nanya-nanya tentang kosan temen gitu ga?

92. Itee: Pernah

93. Iter: Terus jawaban temen tuh rata-rata gimana?

94. Itee: jawaban temen sih, ya enak jes gini gini gini, kamar mandi diluar bla bla bla

95. Iter: Terus?

96. Itee: ya lebih enak kosan gue, kamar mandi di dalem, ada ac, pokoknya itu enak banget nyaman banget

97. Iter: Oh iya? Sebulan berapa?

98. Itee: satu

99. Iter: satu juta?

100. Itee: he eh

101. Iter: Asik ya segitu mah, murah kan?

102. Itee: iya sih tapi itu belom listrik, laundry, makan

103. Iter: wah iya? Terus kalo udah plus-plus gitu, kira-kira sebulan keluar berapa?

104. Itee: mungkin satu koma lima atau delapan gitu

105. Iter: hah?

106. Itee: kayanya, iya ga sih? Ga tau

107. Iter: ga tau kan elu haha

108. Itee: haha iya abis ditanya-tanya

109. Iter: oh gitu dulu tujuh belas tahun kan di Cirebon, sering-sering ikut acara gitu ga?

110. Itee: pernah ikut1

111. Iter: tadi ada kan muludan, selain muludan ada apa lagi?

112. Itee: apa lagi ya? Kaya waktu itu ada mtq, acaranya apa lagi ya acaranya memperingati apa lagi aku lupa gitu terus disitu gue nari yaudah...1

113. Iter: itu aja?

114. Itee: iya, abis lupa haha

115. Iter: nyanyi mungkin? Atau main musik gitu?

116. Itee: ga

117. Iter: selain muludan sama apa mtq gitu?

118. Itee: iya apa lagi ya? Lupa tau gue, Acara-acara besarnya banget?

119. Iter: ya acara yang ada di cilegon aja

120. Itee: apa yaa1

121. Iter: oh ga tau? Apa lupa

122. Itee: lupa dan ga tau, maksudnya ya gitu hahaha lupa kayanya gue1

123. Iter: oh lupa? Apa bener ga tau?

124. Itee: lupa1

125. Iter: oh lupa, berarti dulu kaya ngerasa banyak acara gitu atau?

126. Itee: ga juga1

127. Iter: ga? Ada misalnya berapa kali gitu setahun?

128. Itee: setahun paling dua tiga, pokoknya muludan itu acara tahunan1

129. Iter: yang kira-kira acara tahunan selain muludan ada berapa?

130. Itee: ada berapa ya? dua tiga itu deh tapi ga tau apa aja1

131. Iter: ga tau apa aja atau lupa?

132. Itee: ya dua-duanya ga tau apa aja karena gue lupa apa aja haha1

133. Iter: haha terus yang biasa diikutin tuh muludan doang di Cilegon?

134. Itee: iya muludan doang di Cilegon1

135. Iter: oh iya gue lupa deh, lu kenapa sih lu pengen masuk ke UI ini?

136. Itee: iya jadi tadinya gue pengen ke IPB terus di tolak kan padahal udah ngasih sertifikat segala macem la la la la dan taunya pas pengumuman gue ga lolos. Terus gue juga daftar di untirta. Itu juga ga dapet, mungkin karena pilihan ketiga makanya ga diterima kali ya

137. Iter: terus alasan buat masuk geo nya?

138. Itee: tadi kan udah di kasih tau haha

139. Iter: apa?

140. Itee: ya di rekomendasiin guru sama teman-teman. Masuk sini aja, ntar ketemu gue, tapi pas ketemu diem aja dan ga ngobrol haha

141. Iter: ada senior juga di sini? Siapa?

142. Itee: kalo dari sma ku ada kak dwi sama angkatan 2012 nya ka yuri. Kan dari cilegon juga dia tapi ga satu sekolahan sih.. oh iya disuruh ke vokasi ugm juga sih

143. Iter: oh iya? Beda sama vokasi ui? Jurusan-jurusannya tau?

144. Itee: ga tau. Lagian tanggung aja Cuma 3 tahun kuliah

145. Iter: Terus kenapa ga swasta?

146. Itee: ih nanti bokap gue gamau biayain haha diancemnya sih gitu. Pokoknya kalo gue ga dapet negri ga dibiayain gue

147. Iter: diusir gitu? haha

148. Itee: haha iya sedih banget gue, eh sekarang dapet

149. Iter: kan sekarang udah kuliah disini nih, enaknya kuliah disini apa sih?

150. Itee: enaknya hmm ya bebas aja gitu

151. Iter: maksudnya bebas?

152. Itee: maksudnya pelajarannya cuma sedikit terus kaya mungkin kalo segi kesulitan belajarnya emang sulit sih, seneng aja gitu belajar disini

153. Iter: maksudnya seneng?

154. Itee: seneng aja gitu kuliah disini

155. Iter: maksudnya seneng tuh lucu gitu? haha

156. Itee: haha iya lucu gitu haha maksudnya gimana ya pelajarannya kaya sma terus lebih aneh-aneh

157. Iter: kok lebih aneh-aneh malah seneng?

158. Itee: ya gue tau aja pelajaan baru kaya mpktb gitu, ya seneng karena aja kuliah di ui

159. Iter: emang bagusnya ui tuh apa? Karena lo dulu milih ppkb pasti belom tau ui kan pasti dulu?

160. Itee: he eh iya sih terus pas gue udah di ui ternyata ui gitu, gue ngerasa menang aja

161. Iter: merasa menang?

162. Itee: he eh kan yang lain daftar sini tapi ga masuk, terus gue bisa pamer wi gue di ui nih gitu

163. Iter: emang menurut lu ui bagus? Bagusnya dimana?

164. Itee: bagus sih kaya terpandang gitu kan, bagusnya di apa namanya mungkin di fasilitas, bangunannya gitu-gitu deh pokoknya bagus

165. Iter: emang menurut lo definisi bagus tuh apa? Misalnya bangunannya wih tinggi-tinggi, gede-gede

166. Itee: banyak gitu, tinggi, luas terus asri gitu kan banyak pohon, terus bangunannya juga lucu-lucu gitu kan apalagi RIK tuh lucu banget kan

167. Iter: emang lucu gitu kalo kotak-kotak?

168. Itee: iya ga kaya kampus, kaya rumah sakit jadinya

169. Iter: lah terus kan kalo di mipa ga kotak-kotak gitu

170. Itee: iya ga, makanya kaya bener-bener bangunan perkuliahan gitu

171. Iter: oh kalo di mipa tuh kaya bangunan perkuliahan gitu

172. Itee: iya kan,, kalo di RIK kan kaya masuk rumah sakit haha

173. Iter: eh iya dulu lu pasti belom pernah ke geo kan?

174. Itee: belom, eh iya pernah gue pernah ke geo sebelum ngelilingin mipa. Waktu itu gue nanya satpam abis registrasi. gedung geo yang mana terus ditunjuk tuh gedung geo yang deket lapangan

175. Iter: Terus pas pertama kali ngeliat gedung geo gimana?

176. Itee: aaah gedung tua, haha

177. Iter: haha gedung tua? Haha emang lu pernah ngeliat gedung tua sebelumnya?

178. Itee: iya ga sih? Haha ya maksudnya tuh ya ga kaya hukum, kaya psiko, ya gitu deh kaya ga ada renovasinya gitu kaya gitu *nunjuk gedung b

179. Iter: kaya gitu gedung b? ga ada renovasi kaya gedung b?

180. Itee: ya ga ada renovasi aja, keliatan ga pernah direnovasi

181. Iter: lu tau kalo gedung geo pernah di renovasi?

182. Itee: ga tau sih, ga pernah denger kalo pernah di renovasi

183. Iter: kalo mipa, dari semua gedung yang mana yang menurut lo paling bagus?

184. Itee: ga sih sama aja, tapi kayanya fisika deh. Keliatan adem aja

185. Iter: loh emang geo ga adem? Bukannya geo terbuka banget?

186. Itee:ya kalo geo kan ademnya adem alami, kalo fisika adem buatan ada ac nya hahaha

187. Iter: pernah ke fakultas-fakultas lain?

188. Itee: pernah-pernah, yang belum pernah tuh ft, fk, fkg sama fik

189. Iter: belom tau banget tentang ui dong? Katanya bangga masuk ui?

190. Itee: ya kan emang belom tau semuanya haha

191. Iter: betah disini?

192. Itee: ya belom keliatan ga betah sih

193. Iter: emang maksud gue disini mana?

194. Itee: ga tau, disini ruangan ini, kampus atau

195. Iter: di geo deh, betah ga?

196. Itee: masih betah, belom keliatan ga betahnya

197. Iter: emang yang bikin betah apa aja? Katanya gedungnya lusuh gitu haha

198. Itee: apaa ya? Semuanya sih, anak-anaknya, pelajarannya, dosen, gedung, fasilitas. Gue suka banget sama lantai 4, ga tau kenapa

199. Iter: iya? loh emang di lantai empat ada apa?

200. Itee: ada itu ruang pengantar geo, iya gue suka aja disitu ga tau kenapa. Adem aja

201. Iter: ada ruang pengantar geo? Loh emang itu dimana? Kan ada nama-namanya

202. Itee: di situ, ruang penelitian apa gitu

203. Iter: Itu lokasinya dimana? Hayo dulu psadg dikenalin kan

204. Itee: itu deket tangga deh, sebelahnya persis. Tangga yang deket muge itu

205. Iter: jadi sukanya karena?

206. Itee: karena adem

207. Iter: loh emang ruangan lain ga adem?

208. Itee: gue belom pernah masuk ruangan lain, Cuma ruang hmd, sama ruang ppgt terus ruang dosen yang dibawah itu yang deket ppgt itu

209. Iter: emang ppgt dimana?

210. Itee: di bawah di lantai dasar yang deket pintu masuk kan ada dua pintu

211. Iter: ngapain masuk kesitu?

212. Itee: waktu nyariin dosen matkul gitu, peng geo. Mas jamang, parah banget sih ga tau

213. Iter: nggak, gue waktu peng geo ga diajar sama dia. Cuma sama mas hafid sama pak cholifah udah dua doang

214. Itee: iya kalo sekarang sama mas arko sama pak djamang. Cuma gue belom ngerasain sama mas arko sih baru sama pak djamang

215. Iter: kalo anak-anaknya gimana? Kan katanya enak tuh

216. Itee: yang pasti sih bukan enak dimakan, apa ya ya enak aja seru anak-anaknya

217. Iter: maksudnya seru?

218. Itee: ih seru kakak masa ga tau seru sih

219. Iter: ya mungkin seru menurut lu beda menurut gue beda

220. Itee: yaudah seru aja anaknya apa namanya nyambung diajak ngobrol, baik-baik ya seru diajak main diajak ngumpul ya gitu-gitu lah

221. Iter: emang sering ngumpul gitu sama mereka? Kayanya yang gue liat jarang

222. Itee: ya lu ga tau aja lu, kita sering ngumpul dong kalo ada acara ini acara ini

223. Iter: Oh ngumpulnya paling sama Oshi sama Ligar ya?

224. Itee: kok gitu sih, enggak gue ngumpulnya sama siapa aja kali..

225. Iter: eh iya, tadi katanya gedungnya enak. Katanya gedungnya kan hahaha

226. Itee: kaya ini maksudnya, ya gedungnya kan emang gitu tapi enak aja gitu nyaman

227. Iter: maksudnya nyaman?

228. Itee: ya nyaman aja, asri gitu tempatnya ada pohonannya terus rumput-rumputannya ga kering-kering gitu lucu banget

229. Iter: oh rumput tuh lucu ya?

230. Itee: yaudah gitu enak, adem terus enak dipandangannya

231. Iter: kalo dosen gimana? Kan baru ngerasain dua..

232. Itee: ya itu masuknya dua dosen itu ngajarnya enak, dosen geo sama dosen mipanya

233. Iter: apalagi ya? Hmm ada bedanya tinggal disini sama tinggal di cilegon?

234. Itee: ya ada lah, jauh 1

235. Iter: jauh maksudnya?

236. Itee: kalo disini kan gue tinggal sendiri kalo Cilegon kan sama orang tua

237. Iter: Itu aja bedanya?

238. Itee: temennya beda, sama tempatnya beda kaya tempat makan sama mall nya gitu-gitu1

239. Iter: oh Cilegon ada mall nya?

240. Itee: ih kakak apaan dah, cilegon tuh kota juga

241. Iter: oh coba deh cilegon tuh kota kaya gimana sih?

242. Itee: Kota Cilegon, ih aduh parah banget sih ga tau ya kaya kota depok gitu dia tuh ada di banten jadi depok itu kan termasuk Jakarta juga kan 2

243. Iter: Oh Depok tuh termasuk Jakarta

244. Itee: iya bukan sih? ga tau 2

245. Iter: Menurut lu ?

246. Itee: iya terus kalo di cilegon itu masuknya kan ke banten tapi itu kotanya gitu terus kota serang gitu-gitu

247. Iter: ya maksudnya di situ tuh kaya gimana? Ada

248. Itee: ya sama aja ada pemerintahannya juga, ada mall juga, ada hotelnya juga gitu, ada tempat makannya juga, ada sawah, ada desa gitu juga1

249. Iter: Kalo kelurahan lu tuh, kelurahan Citangkil gimana?

250. Itee: kaya misalnya margonda gitu

251. Iter: oh ada jalan raya juga ya?

252. Itee: iya kakak, emang gue pelosok banget ya? Ya kaya gitu, jalan raya ada, jalan tol ada, ada jalan kawasan industry, ada pantai segala macem gitu ya elu mah.

253. Iter: ya gimana ya soalnya yang tergambar di pikiran gue tuh kaya jalannya masih tanah, terus kaya lu jalan di situ ada petani-petani lagi macul..

254. Itee: haha desa banget gitu?

255. Iter: ya yang ada di pikiran gue sih gitu, makanya menurut lu gimana kan lu yang udah tinggal disitu

256. Itee: cilegon tuh kota, yang udah termasuk kota ya kota banget gitu tuh

257. Iter: kalo citangkilnya itu?

258. Itee: kalo citangkil masih itu kampung, kaya perkampungan gitu tapi ada perumahan nya gitu

259. Iter: tinggal nya dimana? Perumahan?

260. Itee: iya perumahan

261. Iter: ada sawah-sawah gitu?

262. Itee: ada

263. Iter: terus jalanannya masih dari tanah?

264. Itee: enggak, udah aspal aah kakak mah ntar ya kapan-kapan main ke Cilegon yuk.

265. Iter: haha yaudah di sekitaran rumah lu gimana?

266. Itee: jadi kan gue di perumahan gitu, terus dibelakangnya ada perkampungan gitu, nah di perkampungan itu ada persawahan gitu-gitu, ya maksudnya ada sawah, jalan masih tanah, ada sungai terus ada lingkar selatan gitu-gitu deh pokoknya1

267. Iter: lingkar selatan? Tol?

268. Itee: iya tol gitu tapi belom jadi tol, ya lingkar selatan LS gitu. Jalan belakang menuju mana gitu tembusan-tembusan

269. Iter: kalo komplek lu gimana?

270. Itee: ya komplek gitu, masa lu ga tau komplek sih? Ya maksudnya gitu ada aspalnya gitu, namanya komplek ya rumah-rumah gitu ada foodcourt gitu

271. Iter: oh ada foodcourt juga? Gue ke komplek juga kaga ada foodcourt terus rumah seragam sama jalannya udah aspal, makanya gue pengen tau deket rumah lu gimana?

272. Itee: yaudah kaya gitu, ada warnet ada indomaret ada puskesmas, ada rt rw ya gitu ada bengkel kaya perumahan haha

273. Iter: pernah ke perumahan di sini ga? Ada bedanya?

274. Itee: ya sama aja, tapi palingan bedanya kalo disini jalannya langsung jalan gede kan kalo disana enggak

275. Iter: Suka pergi-pergi kemana gitu ga selama di sini?

276. Itee: palingan waktu itu ke ITC lurus terus ke BIG sama kerumah Oshi, terus palingan ke daerah lenteng agung sama ke Salemba kalo mau liga tari.

277. Iter: tapi tinggal di sini asik?

278. Itee: iya asik, karena kota. Kalo di cilegon dibilangnya kota lurusJadi kalo kesana ya kaya depok gini, jalannya lurus aja kaya kebalikannya dari depok gitu

279. Iter: kebalikan? maksudnya kebalikan?

280. Itee: sama aja kaya depok Cuma lebih besar gitu

281. Iter: kok kebalikan? loh emang depok gimana?

282. Itee: ya sama aja lurus aduh gimana sih, maksudnya jalan gedenya satu aja gitu lurus aja

283. Iter: oh gitu maksudnya kota lurus

284. Itee: iya

285. Iter: ntar kalo gue bilang budaya lo tau budaya ga?

286. Itee: budaya? tau lah

287. Iter: budaya tuh apa?

288. Itee: budaya tuh kaya kekhasan gitu, kekhasan kotanya

289. Iter: Budaya Cilegon kaya gimana?

290. Itee: budaya cilegon, ada kaya apa tuh namanya debus gitu-gitu1

291. Iter: Oh ditempat lu juga ada debus gitu?

292. Itee: kan debus dari situ, dari cilegon1

293. Iter: lo sering ngeliat?

294. Itee: iya, soalnya kakek gue waktu itu kaya pernah ikut debus-debus gitu 1

295. Iter: oh pernah ikut juga?

296. Itee: jadi kaya kakek gue tuh kaya apa ya apa tuh kak namanya, kaya sesepuh gitu tapi bukan sesepuh gitu. Gimana ya ngomongnya kak, dia itu punya bukan sanggar sih yang ngegerakin gitu 1

297. Iter: organisasi gitu?

298. Itee: pokoknya kalo misalnya ada acara apa di kampungnya dia yang koordinir debus gitu kakek gue1

299. Iter: sampe sekarang masih?

300. Itee: gak lah udah tua

301. Iter: oh tapi sekarang masih?

302. Itee: masih berjalan

303. Iter: tapi siapa yang nerusin? Bukan kakek lu lagi?

304. Itee: bukan lah, ya orang-orang sananya. Tapi kakek gue masih masuk disitu cuma ga megang-megang apa gitu

305. Iter: masih debus tapi dia?

306. Itee: ga lah

307. Iter: emang kalo debus tuh kaya ada ilmunya gitu ya?

308. Itee: iya kayanya, gue juga ga tau pasti sih. Cuma kalo misalnya dibacok atau apa ga mempan gitu1

309. Iter: ga mempan? Kalo lagi biasa terus dibacok gitu gimana?

310. Itee: ya kalo pas atraksi iya, tergantung orangnya. Kaya gitu tuh kaya punya kekuatan gitu loh kak tapi gue nya juga masih belom ngerti juga Kalo pas atraksi iya1

311. Iter: Lo pernah liat ga, misalnya dia keiris pisau gitu pas lagi ngiris kaya sinetron-sinetron gitu tau kan, terus dia berdarah gitu ga?

312. Itee: ga sih kak, ga pernah liat juga. Kalo waktu atraksi gitu sih emang kebal1

313. Iter: oh iya selain debus itu ada apa lagi contoh budayanya?

314. Itee: apatuh yang kera kera aduh yang bajunya item-item gitu tuh haha aduh gue lupa anjir gue lupa, pokoknya ada tuh kaya gitu juga kaya debus-debus juga 1

315. Iter: bedanya dimana sama debus sama kera kera itu?

316. Itee: sama kera kera itu ya? Silat gitu kalo kera kera he eh, kalo debus itu kan yang begini-begini gitu gitu lah1

317. Iter: oh hampir sama kaya debus berarti? Bedanya di?

318. Itee: Bedanya cuma kalo misalnya silat itu ga pake benda tajam1

319. Iter: ga pake benda tajam? Cuma silat biasa?

320. Itee: iya, silat silat. Cuma pake silat silat gitu terus yang nginjek-nginjek beling gitu 1

321. Iter: lah debus bukannya nginjek-nginjek beling?

322. Itee: juga iya cuma kalo yang silat itu ga terlalu itu ga terlalu kaya debus1

323. Iter: Oh ga terlalu kaya debus selain itu, selain dua tadi

324. Itee: Apa ya? Ga tau lagi gue1

325. Iter: ga tau lagi? Apa lupa?

326. Itee: ya dua-duanya haha1

327. Iter: atau ga tau? Haha

328. Itee: ga tau gue lupa soalnya, gitu haha

329. Iter: oh gitu, haha tapi sering liat itu kan pasti sering ngeliat dua acara itu?

330. Itee: dua itu pernah liat gue he eh, terus ada pawai gitu pawai obor gitu1

331. Iter: maksudnya pas hari apa?

332. Itee: ya itu tuh pas maulidan itu1

333. Iter: pas maulidan? Eh iya, kalo pas lebaran gimana?

334. Itee: pas lebaran juga gitu kok, sama aja

335. Iter: sama aja

336. Itee: ya apa namanya, sholat di masjid bareng-bareng gitu-gitu lah biasa1

337. Iter: di situ ada ngiter-ngiter ke rumah tetangga gitu ga?1

338. Itee: iya-iya ada juga kaya gitu1

339. Iter: di sini pernah lebaranan ga?

340. Itee: belom lah

341. Iter: lebaran haji?

342. Itee: di sana gue

343. Iter: oh kalo budaya di sini tau?

344. Itee: di sini? Nggak2

345. Iter: yang pernah lu liat? Yang pernah lu denger?

346. Itee: nggak2

347. Iter: sama sekali nggak?

348. Itee: nggak2

349. Iter: iya? Dari pelajaran gitu juga nggak?

350. Itee: iya nggak, depok? Emang ada apaan gitu depok?2

351. Iter: Katanya Depok bagian dari Jakarta?

352. Itee: ya apa paling itu apa ya ga tau kalo depok sih nggak tau 2

353. Iter: Kalo Jakarta? Oh iya menurut lu Depok bagian dari Jakarta?

354. Itee: iya, iya ga sih? Ga tau haha2

355. Iter: ga apa-apa, ga ada salah bener kok

356. Itee: ya ga tau, menurut gue depok itu bagian dari Jakarta?2

357. Iter: kaya Cilegon bagian dari Banten? Iya?

358. Itee: iya 2

359. Iter: Budaya-budayanya tau? Budaya Jakarta deh

360. Itee: paling ituan yang kaya ngasih roti buaya 2

361. Iter: selain itu?

362. Itee: ga tau2

363. Iter: tau darimana itu?

364. Itee: dari film-film haha terus dari pelajaran juga2

365. Iter: oh diajarin juga? Di pelajaran apa?

366. Itee: ga tau haha, ga tau kakak haha yaudah pokoknya gue tau aja haha2

367. Iter: tau darimana coba? Haha dari film sama pelajaran? Haha

368. Itee: dari film dari pelajaran kan sosiologi belajar gitu-gitu juga lah haha2

369. Iter: Oh belajar kaya gitu juga sosiologi? Haha wah lo boong ya? Haha

370. Itee: Eh bener dong, haha emang lo ga pernah belajar sosiologi?2

371. Iter: Belajar sih, tapi tuh gue tau kebudayaan Jakarta tuh dari ada nama pelajarannya kesenian Jakarta

372. Itee: Oh dari kesenian ya itu kesenian juga gue, pelajaran SBK 2

373. Iter: nggak bukan SBK gue, kesenian Jakarta emang pelajarannya. Ga tau?

374. Itee: ga tau

375. Iter: ga ada kesenian Jakarta? Kalo Kesenian Cilegon ada?

376. Itee: ga ada

377. Iter: Kesenian Banten? Kesenian Jawa Barat?

378. Itee: ga, ga ada

379. Iter: Tapi diajarin Bahasa Sunda?

380. Itee: ga, ga diajarin Kalo Bahasa Sunda ga diajarin, cuma waktu SD pernah belajar Bahasa Sunda 1

381. Iter: oh dari SD belajarnya, terus pas SD ga ada pelajaran kaya kesenian-kesenian gitu?

382. Itee: ga ada-ga ada, Bahasa Sunda doang itu juga pas kelas tiga doang, kelas empat sama lima nya nggak belajar lagi 1

383. Iter: Sampe kelas tiga atau kelas tiga aja?

384. Itee: sampe, eh pas kelas tiganya aja1

385. Iter: Kelas tiga aja? Oh pernah pindah-pindah sekolah?

386. Itee: nggak

387. Iter: terus menurut lu, bedanya budaya disini sama disana apa?

388. Itee: gue masih belom tau budaya sini deh3

389. Iter: oh kira kira tau ga kenapa lu ga tau?

390. Itee: ya ga tau, mungkin karena ga ada yang ngasih tau sama gue nya ga nyari tau gitu3

391. Iter: tapi lo sendiri pengen nyari tahu ga sih sebenernya?

392. Itee: ya pengen.3

393. Iter: hmm... Mungkin nanti kalo ada informasi yang kurang bakal gue hubungin lagi ya

394. Itee: Iya? Demi apa? Haha Coba liat kertas pertanyaannya dong pengen liat deh

395. Iter: tuh pertanyaan aja kan, sama kode-kode doang kan

396. Itee: wih banyak juga

397. Iter: Oke kayanya gitu aja hari ini mungkin kalo ada waktu gue hubungin nanti atau besok lagi bisa kan?

398. Itee: Oh oke-oke kalo gitu

399. Iter: Thank you untuk hari ini Tos dulu dong, haha

400. Itee: Haha, iya. Ngakak anjir, haha