Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Forensik

8/17/2019 Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Forensik

1/10

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Forensik

I. Pendahuluan1.1 Latar Belakang

Karir merupakan sebuah proses peralanan pekeraan !ang dimiliki oleh seseorang dalam

angka waktu tertentu" sehingga pemilihan karir membutuhkan pemikiran !ang sangat matang

#Mario"$%1&'. (alam menentukan karir ada pertimbangan !ang dapat mempengaruhi

seseorang" diantaran!a moti)asi dan minat. Supardi dan Anwar #$%%*+*,' mengatakan

moti)asi adalah keadaan dalam pribadi seseorang !ang mendorong keinginan indi)idu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna menapai tuuan. Moti)asi !ang ada pada

seseorang akan mewuudkan suatu perilaku !ang diarahkan pada tuuan menapai sasaran

kepuasan. Moti)asi bukanlah suatu hal !ang dapat diamati tetapi suatu hal !ang dapat

disimpulkan adan!a karena sesuatu perilaku !ang tampak.

(alam pemilihan karir dan di dalam dunia kera terdapat beberapa pro/esi !ang dipilih

oleh sarana akuntansi misaln!a pro/esi akutan publik atau pro/esi non akuntan publik.

Pro/esi akuntan publik merupakan pihak !ang menembatani hubungan antara pihak

manaemen dan pemilik atau pihak manaemen !ang mengelola suatu unit usaha

#Meekling"10, dalam Lara"$%11' sedangkan Ariani #$%%*' dalam 2itor #$%%,' rata-rata

mahasiswa memilih urusan akuntansi" didorong oleh keinginan mereka untuk menadi

pro/esional di bidang akuntansi.

Selain itu mereka uga termoti)asi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang

akan sangat dibutuhkan oleh ban!ak organisasi dan perusahaan" khususn!a di Indonesia.

3amun demikian beberapa waktu belakangan ini" munul ban!ak kasus dalam pro/esi

akuntan" !ang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam pro/esi akuntan" sehingga dengan


2/10

demikian timbul keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan

tenaga akuntan !ang pro/esional di Indonesia.

Adan!a beberapa pilihan karir !ang dapat digeluti lulusan akuntansi !aitu menadi

akuntan publik" akuntan perusahaan" akuntan pemerintah" atau akuntan pendidik. Mahasiswa

ukup kesulitan untuk menentukan karir !ang akan dialani sehingga menimbulkan beberapa

pertan!aan apasaa !ang dapat mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan karirn!a. 4eni

#$%%,' mengatakan bahwa terdapat beberapa /aktor !ang mempengaruhi mahasiswa dalam

pemilihan karir. Antara lain+ gai5penghargaan /inansial" pelatihan kera" pengakuan

pro/esianal" nilai-nilai sosial dan lingkungan kera.

Penelitian !ang dilakukan oleh 4aha!u" $%%& berudul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi

Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir” mengui tuuh /aktor untuk

menganalisis. (alam penelitian ini /aktor gai atau penghargaan /inanial" pelatihan

pro/esional" pengakuan pro/esiaonal" nilai-nilai sosial" dan lingkungan kera seara empiris

berpengaruh positi/ terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Sedangkan dua /aktor

lainn!a !akni pertimbangan pasar kera dan personalitas seara empiris tidak menunukan

adan!a pengaruh !ang positi/ terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi

Perkembangan pro/esi akuntan telah berkembang pesat pada era pemerintahan 6rde Baru

!ang sealan dengan kebiakan pemerintahan 6rde Baru untuk memprioritaskan

pembangunan di bidang ekonomi #Agoes dan Ardana" $%%0'. Berbagai enis karir !ang dapat

ditekuni oleh sarana akuntansi menunukkan bahwa setiap sarana akuntansi bebas untuk

memilih karir apa !ang akan dialanin!a #4aha!u" dkk." $%%&'.

Pendidikan akuntansi di Indonesia !ang utama dilakukan dalam pendidikan Strata

Satu dan (iploma Tiga #Sunarianto" $%11' . 7ndang-undang 3o. &* Tahun 108* !ang

mengatur pemberian gelar akuntan saat ini masih mempertimbangkan lembaga

pendidikan !ang men!elenggarakan" sehingga belum ada perlakuan !ang sama bagi


3/10

lembaga pendidikan !ang berbeda. Sunarianto #$%11' mengemukakan bahwa semakin

ban!akn!a lembaga pendidikan !ang menghasilkan tenaga terdidik ini" maka harus

diupa!akan untuk mempertahankan kualitas dan kompetensi lulusann!a. Sehingga

mereka memiliki kompetensi teknis dan moral !ang memadai untuk mendapatkan

peluang kera !ang semakin terbatas. Seara umum sarana ekonomi akuntansi setelah

men!elesaikan enang pendidikan S1 memiliki alternati/ pilihan karir" pertama dapat

langsung bekera sebagai kar!awan perusahaan" kar!awan instansi pemerintah maupun

berwirausaha" kedua melanutkan pendidikan S$" ketiga melanutkan pendidikan pro/esi

untuk menadi akuntan publik. (engan kata lain mahasiswa setelah men!elesaikan

enang pendidikan sarana akuntansin!a dapat memilih untuk menadi akuntan publik

atau memilih untuk menadi pro/esi selain akuntan publik. 7ntuk dapat menghasilkan

sarana akuntansi !ang berkualitas dan siap pakai pada dunia kera" maka harus diimbangi

pula oleh institusi pendidikan tinggi dengan memberikan sistem pendidikan akuntansi

!ang kompeten dan rele)an terhadap dunia kera #Sunarianto" $%11'. Pemilihan sebuah

karir bagi mahasiswa

Skandal-skandal keuangan #9nron" :orld;om"


4/10

Menurut Tuanakota #$%%,'" /aktor !ang mendorong berkembangn!a akuntansi

/orensik dengan epat di Amerika Serikat" !aitu Sarbanes-6@le! At #$%%$'. ang

menadi obek akuntansi /orensik di sektor swasta maupun sektor publik adalah skandal

keuangan !ang men!angkut /raud penghilanganC aset" seperti penurian"

pen!alahgunaan" dan lain-lain. (engan demikian diperlukan akuntan /orensik !ang

mempun!ai keahlian dalam mengin)estigasi indikasi adan!a korupsi atau tindak

pen!elewengan lainn!a di sebuah perusahaan atau instansi negara.

Pada perinsipn!a pro/esi akuntan telah disebut dalam Kitab 7ndang-7ndang >ukum

Aara Pidana #K7>AP' pasal 1,0 a!at #1' men!atakan+ CSetiap orang !ang diminta

pendapatn!a sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainn!a waib

memberikan keterangan ahli demi keadilanC. 6leh karena itu orang sudah sangat paham

terhadap pro/esi dokter !ang disebut dalam peraturan di atas !ang dikenal dengan sebutan

dokter ahli /orensik" namun Dahli lainn!aE !ang dalam ini termasuk uga akuntan belum

ban!ak dikenal sebutann!a sebagai akuntan /orensik.

Menurut Brooks et al. #$%%8'" akuntan /orensik dalam menalankan tugas menari

akti)itas keuangan !ang menurigakan dan /raud !ang dilakukan oleh perorangan

ataupun bisnis. Akuntan /orensik uga menalankan peran !ang lebih n!ata dalam

membantu pemerintah untuk menge)aluasi atatan akuntansi dan perbankan !ang

diurigai terlibat dalam aksi terorisme. Sehingga peran akuntan /orensik di dalam

pemerintahan sangat penting dalam menge)aluasi atatan akuntansi atau laporan realisasi

anggaran pemerintahan.

Kahan #$%%' menelaskan akuntan /orensik semakin dilibatkan dalam kegiatan-

kegiatan /inansial perusahaan bersama shareholders dan lembaga pemerintah" untuk

menegah teradin!a /raud dan keurangan di dalam praktek akuntansi. (engan demikian

akuntan /orensik sangat berperan dalam pendeteksi dan penegahan teradin!a /raud di

setiap kegiatan /inanial.


5/10

4e?aee et al. #$%%' mengemukakan bahwa keadian transaksi keuangan !ang

kompleks akan lebih mudah ditangani oleh orang-orang memiliki tingkat keakapan atau

keahlian !ang baik. 4amaswam!" #$%%8'. 4e?aee et al. #$%%' lebih auh men!atakan

bahwa salah satu dari keahlian !ang diperlukan untuk mengatasi kasus-kasus pelanggaran

keuangan ialah keahlian atau keakapan dalam bidang akuntansi /orensik. Kedua

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang !ang memiliki keahlian atau

keakapan dalam bidang akuntansi /orensik semakin sering digunakan dalam

pen!elidikan tindak keurangan dalam bidang keuangan.

Menurut 4amaswam! #$%%8'" akuntan /orensik memiliki posisi !ang unik karena

mereka harus mampu mengungkap keurangan dalam laporan keuangan. Selanutn!a

akuntan /orensik harus memiliki kemampuan untuk memahami sistem pengendalian

internal serta mampu menghadapi resiko !ang kemungkinan menghadang serta

pengetahuan tentang psikologi dapat membantu akuntan /orensik untuk memahami

impuls-impuls di balik perilaku kriminal !ang mendorong teradin!a tindak pelanggaran.

Selain itu" #a' keakapan antar personal dan komunikasi !ang membantu di dalam

pen!ebaran in/ormasi tentang etika perusahaan dan #b' pemahaman tentang hukum

pidana dan hukum perdata serta sistem hukum dan prosedur pengadilan merupakan

seumlah keakapan !ang membantu kinera akuntan /orensik #4amaswam! $%%8'.

Akuntansi /orensik merupakan dasar dalam upa!a memerangi pemberatasan korupsi.

Penggunaan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum" artin!a akuntansi dapat bertahan

dalam kanah perseteruan selama proses pengadilan atau dalam proses peninauan

judicial dan administrative. Akuntansi /orensik bertuuan untuk menari bukti-bukti

pen!impangan atau keurangan sehingga dapat mengerahkan pelakun!a ke mea

pengadilan" sehingga akuntansi /orensik ini digunakan apabila telah di!akini bahwa di

suatu instansi terdapat indikasi adan!a pelaku keahatan #korupsi" keurangan"dsb'.

Fungsi akuntan /orensik sebagai salah satu /ungsi pengungkapan dan penelahaan

bukti-bukti persidangan pada dasarn!a mampu memberikan sumbangan !ang berharga


6/10

dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi" pengelolaan tata kelola !ang baik"

pengelolaan risiko tindak pidana korupsi" dan pengendalian tindak pidana korupsi" apabila

pro/esional dalam melaksanakan tugasn!a. Menurut Arens" et al. #$%%+1*'" kompetensi

bahan bukti meruuk pada tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat dipera!a atau

di!akini kebenarann!a. Para aparat penegak hukum seperti maelis hakim" ataupun

lembaga5institusi pengadilan maupun pemerintah !ang berhak memutuskan perkara

membutuhkan bukti !ang kompeten dalam pembuktiann!a untuk mem)onis para

terdakwa tindak pidana korupsi di depan sidang. Kepera!aan akan bukti persidangan

!ang diberikan akuntan /orensik menadi salah satu tolak ukur utama para pihak tersebut

untuk me!akinkan bukti !ang disaikan telah mewakili dan menggambarkan keseluruhan

tindak pidana korupsi !ang dilakukan terdakwa. Maka peran serta /ungsi akuntan /orensik

harus dapat beralan dengan baik dan dapat dipertanggung awabkan. Peran serta /ungsi

dari seorang akuntan /orensik itu sendiri dapat teremin dengan sikap pro/esionalisme

!ang mereka alankan.Akuntansi /orensik dilaksanakan oleh berbagai lembaga seperti

Badan Pemeriksa Keuangan #BPK'" Komisi Pemberantasan Korupsi #KPK'" Pusat

Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan #PPATK'" Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan #BPKP'" Bank (unia #7ntuk pro!ek-pro!ek pinamann!a'" dan Kantor-

kantor Akuntan Publik #KAP' di Indonesia.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan #BPKP' !ang ber/ungsi sebagai

internal auditor pemerintah ikut berperan akti/ dalam menegah" menangkal dan

mengungkapkan praktek korupsi" :uud n!ata !ang terlihat di mas!arakat dari

pemberantasan korupsi adalah penanganan kasus-kasus tindak pidana korupsi dalam

bentuk pen!elidikan dan pen!idikan serta proses pengadilan terhadap para pelaku tindak

pidana korupsi. Ini merupakan kewenangan aparat penegak hukum.

BPKP selama ini ban!ak menemukan kasus-kasus !ang berindikasi merugikan

keuangan negara !ang kemudian diteruskan dengan pen!idikan oleh para aparat penegak


7/10

hukum. Selain itu" BPKP diminta oleh aparat pen!idik untuk melakukan tugas

penghitungan kerugian keuangan negara terhadap perkara korupsi. Bantuan BPKP tidak

terbatas dalam tahap pen!idikan saa" tetapi mengawal sampai pemeriksaan di sidang

pengadilan selaku pemberi keterangan ahli.

Berdasarkan titik penting dan penelasan diatas" maka penulis bermaksud menelaah

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Forensik

1.$ 4umusan Masalah

Berdasarkan penelelasan diatas" maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut +

1' Apakah persepsi mahasiswa mengenai penghargaan /inansial berpengaruh

terhadap pemilihan karir sebagai akuntan /orensik $' Apakah persepsi mahasiswa mengenai pelatihan pro/esional berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai akuntan /orensik

&' Apakah persepsi mahasiswa mengenai pengakuan pro/esional berpengaruh

terhadap pemilihan karir sebagai akuntan /orensik

*' Apakah persepsi mahasiswa mengenai lingkungan kera berpengaruh terhadap


8' Apakah persepsi mahasiswa mengenai idealisme berpengaruh terhadap pemilihan

karir sebagai akuntan /orensik

' Apakah persepsi mahasiswa mengenai pertimbangan pasar kera berpengaruh

terhadap pemilihan karir sebagai akuntan /orensik

,' Apakah persepsi mahasiswa mengenai relati)isme berpengaruh terhadap


G' Apakah persepsi mahasiswa mengenai enis kelamin berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai akuntan /orensik 1.& Tuuan dan Man/aat Penelitian

1.&.1 Tuuan Penelitian

1' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

penghargaan /inansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan

/orensik

$' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

pelatihan pro/esional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan

/orensik


8/10

&' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

pengakuan pro/esional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan

/orensik

*' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

lingkungan kera berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan

/orensik

8' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

idealisme berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan /orensik

' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

pertimbangan pasar kera berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai

akuntan /orensik

,' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

relati)isme berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan /orensik

G' 7ntuk memperoleh bukti empiris persepsi mahasiswa akuntansi mengenai

enis kelamin berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan /orensik

1.&.$ Man/aat Penelitian

Man/aat dari penelitian ini adalah sebagai berikut +

a' Bagi Mahasiswa + memberikan gambaran mengenai pro/esi akuntan

/orensik dan pemilihan karir sebagai akuntan

b' Bagi 7ni)ersitas + memberikan pelatihan dan gambaran mengenai

penambahan mata kuliah akuntansi /orensik dalam silabus perkuliahaan

' Sebagai re/erensi oleh para akademisi dan penelitian selanutn!a

II. Tinauan Pustaka

$.1. Teori Pengharapan

Ide dasar dari teori pengharapan adalah bahwa moti)asi ditentukan ditentukan oleh

hasil !ang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakann!a #Ikhsan"

Ar/an dan Muhammad Ishak" $%%8'. Teori pengharapan berlandaskan empat asumsi dasar

sebagai berikut #


9/10

&' Indi)idu-indi)idu membuat berbeda memiliki tipe-tipe kebutuhan" keinginan" dan

tuuan berbeda.

Indi)idu membuat pilihan perilaku dari ban!ak alternati/ perilaku !ang berbasis pada

persepsi mereka tentang seauh mana suatu perilaku tertentu akan memberikan hasil !ang

diharapkan.

$.$. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses tentang petunuk-petunuk inderawi # sensory' dan

pengalaman masa lampau !ang rele)an diorganisasikan untuk memberikan kepada kita

gambaran !ang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu. #4uh" 10, + &%%'

$.&. Konsep Karir

Menurut Kunartinah (2003), karir dapat dilihat dari berbagai cara,

sebagai berikut:

1. Posisi yang dipegang individu dala suatu !abatan di suatu

perusahaan dala kurun "aktu tertentu.

2. #ala kaitannya dengan obilitas dala suatu organisasi.

3. $ingkat keapanan kehidupan seseorang setelah encapai

tingkatan uur tertentu yang ditandai dengan penapilan dan gaya

hidup seseorang.

Kunartinah (2003) enyatakan bah"a karir dipandang sebagai

rangkaian proosi untuk eperoleh peker!aan yang epunyai beban

tanggung !a"ab lebih tinggi atau penepatan posisi yang lebih baik

dala hirarki peker!aan seseorang sepan!ang kehidupan ker!anya. Karir

dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berhubungan

dengan pengalaan seseorang sepan!ang kehidupan ker!anya.

2.3.1 $ahap%$ahap Karir


10/10

#ala pengebangan suatu karir, terdapat tahap%tahap yang dilalui

oleh seseorang (Kunartinah, 2003):

1. Tahap pilihan karir (Career Choice)

$ahap pilihan karir secara uu ter!adi antara asa rea!a sapai

uur 20 tahun, ketika anusia engebangkan visi dan identitas

ereka yang berkenaan dengan asa depan atau gaya hidup,

sesuai dengan pilihan !urusan dan pendidikan seseorang.2. Tahap karir awal (Early Career )

&elaa periode tahap karir a"al, seseorang !uga enin!au kebali

pengalaan yang terdahulu dan sekarang selaa beker!a di

perusahaan dan encoba untuk enentukan apa yang diharapkan

di asa yang akan datang.3. Tahap karir pertengahan (Middle Career )

#ala tahap karir pertengahan ini, seseorang bergerak dala suatu

periode stabilisasi di ana ereka dianggap produkti', en!adi

seakin lebih eikul tanggung !a"ab yang lebih berat dan

enerapkan suatu rencana lahir yang lebih ber!angka pan!ang.4. Tahap karir akhir dan pensiun $ahap karir akhir dan pensiun erupakan tahap terakhir dala

tahapan karir. &eseorang ulai elepaskan diri dari belitan%belitan

tugasnya dan bersiap pensiun. $ahapan ini !uga berguna untuk

elatih penerus, engurangi beban ker!a atau endelegasikan

tanggung !a"ab kepada karya"an baru atau !unior. Pro'esi

kuntansi. &ecara uu ereka yang telah eiliki pengetahuan

dan ketrapilan di bidang akuntansi elalui pendidikan 'oral

tertentu adalah akuntan.

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Forensik

Documents

Transcript of Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Forensik