Persentasi Field Study

download Persentasi Field Study

of 20

description

wr

Transcript of Persentasi Field Study

Persentasi Field Study Kunjungan Kedokteran Keluarga

Persentasi Field Study Kunjungan Kedokteran KeluargaKelompok tutorial B3Andreas1210211131Luthfi Khairul Umam 1210211185Nur Eka O.1210211183Sarah Jihan1210211186Alkhawarizmi 1210211192

NoNamaKedudukan dalam KeluargaL/PUmurPendidikanPekerjaan1Bapak SAyahL66thSDTidak Bekerja2Ibu KIbu P58thSDWirausaha3FAnak pertama (1)P35thSMAWirausaha4NHAnak ke dua (2)P33thSMAIbu Rumah Tangga5HAnak ke tiga (3)L32thSMAWirausaha6SFAnak ke empat (4)P25thSMAIbu Rumah TanggaDeskripsi Identitas KeluargaIbu K adalah seorang wirausaha, ia berusia 58 tahun dan memiliki suami Bapak S berusia 66 tahun, tidak bekerja. Pasangan ini memiliki 4 orang anak, 3 orang perempuan dan 1 laki-laki. Putri pertamanya bernama F, berusia 35 tahun, sudah berkeluarga dan tinggal berdekatan dengan Ibu K. Ia menyelesaikan pendidikannya hingga bangku SMA dan berjualan tupperware di toko yang sama dengan Ibu K. Putri kedua bernama NH berusia 33 tahun, sudah berkeluarga dan tinggal berdekatan dengan Ibu K. Ia menyelesaikan pendidikannya hingga bangku SMA dan tidak bekerja. Putra ketiga bernama H berusia 32 tahun, sudah berkeluarga dan tinggal berdekatan dengan Ibu K. Ia berpendidikan hingga SMA bekerja dengan berjualan pulsa dan tupperware bersama anak Ibu K yang pertama. Putri keempat bernama SF, berusia 25 tahun, sudah berkeluarga dan tinggal bersama Ibu K. Ia menyelesaikan pendidikannya hingga bangku SMA. Saat ini SF tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga.Deskripsi Mengenai Keadaan KeluargaSeluruh anggota keluarga hampir setiap hari berkumpul dirumah Ibu K. Semua anak-anaknya dekat dengan Ibu K dan Bapak S. Bapak S mempunyai kebiasaan merokok, sehari bisa menghabiskan 1 bungkus rokok. Bapak S juga menderita penyakit darah tinggi.Deskripsi Mengenai Pemenuhan Kebutuhan KeluargaDisini dapat kita lihat bahwa pemenuhan kebutuhan ekonomi sampai pada tingkat sekunder, dimana keluarga ini memiliki sebuah motor. Anaknya yang bekerjapun mempunyai motor masing-masing dari hasil jerih payah mereka bekerja. Meskipun pendidikan terakhir bapak M dan ibu S adalah Sekolah Dasar, tidak membuat mereka putus asa dalam mencari uang untuk pendidikan anak-anaknya. Semua anaknya telah terpenuhi kebutuhan pendidikannya sampai pendidikan menengah. Bapak dan ibu selalu bersemangat bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Kegiatan ibadah pada keluarga ini sering kali dilaksanakan masing-masing berdasarkan kesadaran diri sendiri. Dalam hal kesehatan, mereka tidak rutin ke puskesmas untuk melakukan pengecekan kesehatan, namun mereka datang ke puskesmas atau dokter hanya ketika ada keluhan. Dengan demikian, upaya kesehatan yang mereka lakukan hanya pada upaya kesehatan berupa kuratif.Deskripsi Mengenai Gaya Hidup KeluargaDalam hal makanan, Ibu K selalu memasak sendiri sehingga makanan disajikan dan dihidangkan di rumah. Menu makanan yang biasa ibu hidangkan antara lain, sambal goreng kentang, tahu, tempe dan telur. Ibu jarang memasak sayur. Jumlah kalori yang didapatkan oleh masing-masing anggota keluarga sudah sesuai dengan kebutuhan kalorinya. Ibu K rutin berolahraga dengan berjalan kaki, dan saat melakukan jalan kaki banyak mengeluarkan keringat. Sebelum Ibu K mengetahui ia terkena penyakit gula, tidak pernah mengeluarkan keringat saat berjalan kaki.Ibu K tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok, namun Ibu K sering mengkonsumi teh manis dan setiap harinya Ibu K bisa mengkonsumsi teh manis bisa sampai 10 gelas. Tetapi semenjak dinyatakan terkena penyakit gula, Ibu K mengganti gula pasir menjadi gula rendah kalori.Deskripsi Mengenai Lingkungan Hidup KeluargaIbu K bekerja sebagai wirausaha, di rumah membuka warung kecil-kecilan, pagi hari hingga sore hari Ibu K berjualan telur. Bapak S tidak bekerja. Anak-anaknya ada yang bekerja sebagai wirausaha dan ada yang hanya menjadi ibu rumah tangga. Ibu K rutin mengkuti pengajian didaerah rumahnya dan juga menjadi guru ngaji untuk orang-orang yang belum bisa baca Al-Quran. Kedudukan Ibu dan bapak di hormati sewajarnya oleh warga sekitar. Paparan stress kemungkinan dikarenakan tuntutan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.Deskripsi Mengenai Keadaan RumahIbu K dan Bapak S tinggal disebuah rumah dengan luas kurang lebih 14 x 7 m2 dengan luas total 98 m2. Rumah mereka memiliki 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang serbaguna, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga serta memiliki teras dihalaman depan rumahnya. Di bagian depan terdapat kursi yang digunakan sebagai temapt duduk tamu atau tempat Bapak S bersantai. Di teras tersebut digunakan pula sebagai tempat menjemur pakaian. Di ruang tamu, terdapat sebuah sofa, satu unit radio tua, satu unit televisi dan terdapat beberapa mainan anak-anak yang berserakan. Di ruang serbaguna terdapat lemari lemari pakaian, kulkas, dan beberapa barang yang sudah tidak terpakai.Lantai rumah keluarga Bapak S menggunakan keramik dengan ukuran 30 cm x 30 cm dan plafon triplek sebagai langit-langit rumahnya, dan ditutup dengan genteng keramik. Dinding rumah bapak S berupa tembok dilapisi cat dan terlihat kusam dan kotor. Pencahayaannya di rumahnya cukup ditandai dengan dapat membaca tulisan / huruf di dalam ruangan tanpa bantuan sinar lampu listrik pada siang hari. Rumah Bapak S mendapat sinar matahari yang cukup bersumber dari arah ruangan depan dan belakang. Perbandingan luas jendela dengan ruangan diperkirakan lebih dari 20%. Rumah keluarga bapak S memiliki sirkulasi udara yang cukup baik akibat aliran udara yang berasal dari ruangan serbaguna pada bagian belakang. Adanya ruang serbaguna pada bagian belakang ini juga membuat bapak S dan Ibu K mendapat cahaya matahari yang cukup, karena ruangan ini memiliki atap transparan yang cukup membantu pencahayaan dalam rumah.

Masalah Kesehatan Yang Ada Dalam KeluargaIbu K, sering mengalami lelah dan kesemutan. Keluhan tersebut timbul jika melakukan aktivitas. Keluhan tersebut sudah diperiksakan ke Puskesmas terdekat dan Ibu K dinyatakan menderita penyakit Diabetes Melitus. Ibu K sudah mengetahui penyakitnya sekitar 7 tahun yang lalu.Penyakit Diabetes Melitus timbul mungkin dikarenakan pola makan yang salah.Ibu K jarang memasak sayur, yang merupakan sumber vitamin dan serat.Stress akibat pekerjaan, pekerjaan bisa menjadi risiko timbulnya suatu penyakit. Ini terlihat pada keluhan lelah pada Ibu K yang timbul apabila kecapean akibat pekerjaannya.Ibu K, 58 tahunKU: Sering merasa lemas dan baal pada kaki.RPS: Lelah dirasakan pada saat melakukan banyak aktivitas sejak 6 tahun laluSering merasakan kesemutan/baalDisertai penurunan berat badan (BB sebelum 73 kg, BB sekarang 60 kg)RPK:Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasienTinggal serumah dengan suami, 1 orang anak, 1 orang menantu dan 1 orang cucu, 3 anak lainnya tinggal di rumah masing-masing yang jaraknya dekat dengan rumah Suami Ibu K menderita penyakit darah tinggiRPO:Pasien pernah memeriksakan gula darahnya ke suatu kelompok yang sedang melakukan pemeriksaan di pengajiannya dan dinyatakan menderita penyakit gula Pasien sekarang sedang menkonsumsi obat diabetes golongan metforminPasien rajin memeriksakan gula darahnya ke Puskesmas RSosE:Sehari-hari pasien bekerja menjual telur Pasien dulunya sering minum teh manis, sehari bisa meminum teh manis sampai 10 gelasPasien juga sering makan gorengan di pagi hariPasien jarang makan sayur-sayuranDIAGNOSISBerdasarkan diagnosis dan data yang didapatkan dari puskesmas Ibu K menderita Diabetes Mellitus tipe 2PEMERIKSAAN YANG DIANJURKANPemeriksaan darah lengkap (termasuk gula darah)

Tujuan kegiatanMateri kegiatanCara pembinaanSasaran individuUntuk mengetahui diagnosis pasti dari Ibu K dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap termasuk pemeriksaan gula darah, sehingga penalatalaksanaan yang sesuai dapat diberikan dan keluhan dapat berkurangMateri penjelasan menganai penjelasan Diabetes Melitus yang terdiri atas penyebab dan cara penanggulangannya serta diet Diabetes Melitus.Menyarankan untuk mengubah pola hidup dan pola makan yang menjadi dasar penyebab timbulnya penyakit Diabetes Melitus.Ibu KUntuk memperbaiki higenitasPenyuluhan mengenai rumah bersih dan sehat.Menyarankan dan mengusahakan agar higenitas lingkungan rumah menjadi lebih baik Ibu K dan Bapak SUntuk memperbaiki gizi keluarga.Penyuluhan mengenai gizi sehat dan seimbangMemberikan penjelasan mengenai makanan-makanan yang bergizi dan seimbangBapak S dan Ibu KUntuk Meminimalisi risiko stress Penyuluhan mengenai manajemen stressMemberikan solusi mengenai manajemen stress akibat kondisi dan permasalahan keluargaIbu KRencana Pemeliharaan Kesehatan Pada Keluarga

No KegiatanCoping awalRencana IntervensiHasil Intervensi Coping akhir1Ibu Karsiyah menderita diabetes mellitus yang sudah diderita 7 tahun yan lalu. Ibu K sudah melakukan pemeiksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap termasuk px gula darah.3Melakukan penjelasan dan penyuluhan mengenai penyakit Ibu Karsiyah, memberikan beras merah, gula tropicana dan glucose test.Ibu Karisyah mengalami penurunan saat diperiksa gula darah dari yang awalnya (7/12/2015) 316 mengalami penurunan saat pemeriksaan kedua (16/12/2015) menjadi 251.42Ibu Karsiyah menderita penyakit diabetes mellitus, yang salah satunya dikarenakan pola makan yang salah 2Memberikan penjelasan atau edukasi kepada pasien mengenai pola makan dan cara penanggulangannya.Ibu Karsiyah mulai lebih menjaga pola makan dan berolahraga.33Kebersihan dalam rumah yang cukup baik2Penyuluhan mengenai PHBS dan rumah bersih dan sehat Tidak dapat dievaluasi24Keluarga tidak mengikuti BPJS dengan alasan cara pendaftaran dan alurnya yang ribet.2Penyuluhan mengenai BPJSBelum ada perbaikan, pasien belum ada membuat kartu BPJS.26Stress akibat keluarga bisa menjadi risiko timbulnya suatu penyakit. Ini terlihat pada keluhan pusing pada Ibu Karsiyah yang timbul apabila banyak pikiran2Penyuluhan mengenai manajemen stressIbu Karsiyah belum mengurangi aktivitasnya.2KesimpulanPada kegiatan kunjungan keluarga, kasus yang dianalisis adalah Ibu K yang menderita keluhan lemas dan baal pada kakinya . Kunjungan yang kami lakukan selama tiga kali, Ibu K didiagnosis Diabetes Miletus tipe II , karena hasil pemeriksaan gula darah sewaktunya pada kunjungan pertama adalah sebesar 316 .Upaya intervensi medis yang dilakukan adalah melalui upaya preventif dan promotif yaitu melakukan kegiatan penyuluhan penyakit diabetes melitus , sanitasi rumah sehat . Upaya kuratif dan rehabilitatif dengan cara meminta pasien untuk melakukan menjaga pola makannya seperti mengontrol konsumsi gula dan kami juga meminta IBU K mengkombinasikan nasi yang biasa dikonsumsi dengan beras merah .Pada dasarnya keluarga pasien sudah mengetahui penyakitnya dan sudah mengetahui bagaimana cara mengatasinya . Ibu K sudah mengetahui pengobatan penyakitnya dan telah rutin mengkonsumsi obat yang berhubungan dengan penyakitnya. Ibu K juga sudah merubah konsumsi gulanya menjadi gula rendah kalori dan konsumsi nasi merah akan tetapi Ibu K belum dapat mengontrol konsumsi karbohidrat lainnya. Berdasarkan hasil coping score, masalah utama mengalami peningkatan dari nilai 3 menjadi 4 dan kegiatan intervensi yang dilakukan berhasil dilihat dari menurunnya gula darah sewaktu Ibu K yang semula pada kunjungan pertama sebesar 3i6 menjadi 251 pada kunjungan ketiga. Namun keberhasilan intervensi masih terdapat faktor bias dimana pengambilan gula darah sewaktu pasien dilakukan 2 jam setelah makan dimana kadar gula dalam diri seseorang mencapai kadar atau nilai tertingginya.

saranKarena pelayanan dokter keluarga bersifat kontinu maka sebaiknya terus dilakukan pemantauan mengenai kondisi pasien yang diintervensi baik dari segi mahasiswa sebagai pelaku intervensi kesehatan ataupun dari pihak puskesmas terkait.Diperlukannya data pasien yang lengkap dan rekomendasi kerangka intervensi yang sesuai untuk pasien yang menjadi target intervensi dari pihak puskesmas.Pendekatan pihak puskesmas kepada kader ataupun rukun warga sekitar agar pembinaan kesehatan masyarakat bisa lebih terorganisir.Peningkatan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif agar kesadaran akan pentingnya kesehatan meningkat.