Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan...

17
Seri Hukum Ketenagakerjaan Perselisihan Hubungan Industrial Bagus Oktafian Abrianto

Transcript of Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan...

Page 1: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Seri Hukum Ketenagakerjaan

Perselisihan Hubungan IndustrialBagus Oktafian Abrianto

Page 2: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Materi PerkuliahanPengertian01

Jenis Perselisihan02

Prinsip Penyelesaian03

Karakteristik Jenis Perselisihan04

Page 3: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

PengertianPasal 1 ayat (2) huruf c UU 22/1954

Perselisihan perburuhan adalah Pertentangan

antara majikan dengan serikat buruh atau gabungan

serikat buruh dengan tidak adanya kesesuaian paham

mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja,

dan/atau keadaan perburuhan

Kepmenaker No. 5A/Men/1994

istilah “Perselisihan perburuhan” diganti dengan

“perselisihan hubungan industrial”.

Pasal 1 angka 22 UU 13/2003 jo. pasal 1 angka 1

UU 2/2004

perselisihan hubungan industrial adalah “perbedaan

pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara

pengusaha atau gabungan pengusaha dengan

pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh

karena adanya perselisihan mengenai hak,

perselisihan kepentingan, dan perselisihan

pemutusan hubungan kerja serta perselisihan antar

serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu

perusahaan”

Page 4: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

A child educated only at school is an uneducated child.

George Santayana

Page 5: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Jenis Perselisihan

• Karena tidak

dipenuhinya hak

• Akibat perbedaan

pelaksanaan atau

penafsiran

A Perselsihan

Hak

Karena tidak adanya

kesesuaian pendapat

mengenai pembuatan

dan/atau perubahan

syarat kerja

Tidak adanya

kesesuaian pendapat

mengenai pengakhiran

hubungan kerja yang

dilakukan salah satu

pihak

Tidak adanya

persesuaian paham

mengenai keanggotaan,

pelaksanaan hak dan

kewajiban

keserikatpekerjaan.

B Perselisihan

kepentingan

C Perselsihan

PHK

D Perselisihan

antar SP

Page 6: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Prinsip Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Pasal 136

ayat (1) UU

13/2003

Pasal 136

ayat (2) UU

13/2003

Page 7: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Prosedur Penyelesaian Perselisihan HubunganIndustrial (UU 2/2004)

Bipartid

Konsilisasi atau

Arbitrase

Mediasi

Pengadilan

Hubungan

Industrial

Page 8: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Bipartid

Perundungan

1

perundingan antara

pekerja/buruh atau

serikat pekerja/serikat

buruh dengan

pengusaha untuk

menyelesaikan

perselisihan

hubungan industrial

Musyawarah Mufakat

2

Perselisihan

hubungan industrial

wajib diupayakan

penyelesaiannya

terlebih dahulu

melalui perundingan

bipartit secara

musyawarah untuk

mencapai mufakat

30 hari kerja

3

Penyelesaian

perselisihan melalui

bipartit harus

diselesaikan paling

lama 30 (tiga puluh)

hari kerja sejak

tanggal dimulainya

perundingan;

> 30 hari kerja menolak = gagal

4

Apabila dalam jangka

waktu 30 (tiga puluh)

hari salah satu pihak

menolak untuk

berunding atau telah

dilakukan perundingan

tetapi tidak mencapai

kesepakatan, maka

perundingan bipartit

dianggap gagal

Page 9: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Konsiliasi

Dalam hal perundingan bipartit gagal maka

salah satu atau kedua belah pihak

mencatatkan perselisihannya kepada

instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan setempat dengan

melampirkan bukti bahwa upaya-upaya

penyelesaian melalui perundingan bipartit

telah dilakukan

konsiliasi adalah penyelesaian perselisihan

kepentingan, perselisihan pemutusan

hubungan kerja atau perselisihan antar serikat

pekerja/serikat buruh hanya dalam satu

perusahaan melalui musyawarah yang ditengahi

oleh seorang atau lebih konsiliator yang netral

Apabila bukti-bukti tidak dilampirkan, maka

instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan mengembalikan berkas

untuk dilengkapi paling lambat dalam waktu 7

(tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal

diterimanya pengembalian berkas;

Penyelesaian oleh konsiliator

sdilaksanakan setelah para pihak

mengajukan permintaan penyelesaian

secara tertulis kepada konsiliator yang

ditunjuk dan disepakati oleh para pihak.

Setelah menerima pencatatan dari salah satu atau

para pihak, instansi yang bertanggung jawab di

bidang ketenagakerjaan setempat wajib

menawarkan kepada para pihak untuk

menyepakati memilih penyelesaian melalui

konsiliasi atau melalui arbitrase;

Para pihak dapat mengetahui nama konsiliator

yang akan dipilih dan disepakati dari daftar nama

konsiliator yang dipasang dan diumumkan pada

kantor instansi Pemerintah yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan setempat.

Page 10: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Arbitrase

1

2

3

ArbitraseKesepakatan

Mengikat dan

Final

Surat Perjanjian

Arbitrase

adalah penyelesaian suatu perselisihan kepentingan,

dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh

hanya dalam satu perusahaan, di luar Pengadilan

Hubungan Industrial melalui kesepakatan tertulis dari

para pihak yang berselisih untuk menyerahkan

penyelesaian perselisihan kepada arbiter yang

putusannya mengikat para pihak dan bersifat final;

Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui

arbiter dilakukan atas dasar kesepakatan para pihak

yang berselisih.

Kesepakatan para pihak yang berselisih

dinyatakan secara tertulis dalam surat

perjanjian arbitrase, dibuat rangkap 3

(tiga) dan masing-masing pihak

mendapatkan 1 (satu) yang mempunyai

kekuatan hukum yang sama

Page 11: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Mediasi

Dalam waktu selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja setelah menerima

pelimpahan penyelesaian

perselisihan mediator harus sudah

mengadakan penelitian tentang

duduknya perkara dan segera

mengadakan sidang mediasi

2

penyelesaian perselisihan hak, perselisihan

kepentingan, perselisihan pemutusan

hubungan kerja, dan perselisihan antar

serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam

satu perusahaan melalui musyawarah yang

ditengahi oleh seorang atau lebih mediator

yang netral;

1

Dalam hal tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan

industrial melalui mediasi, maka dibuat Perjanjian Bersama yang

ditandatangani oleh para pihak dan disaksikan oleh mediator serta

didaftar di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di

wilayah hukum pihak-pihak mengadakan Perjanjian Bersama untuk

mendapatkan akta bukti pendaftaran.

3

Dalam hal tidak tercapai

kesepakatan→ lihat pasal 13

ayat (2) UU 2/2004

4

Mediator menyelesaikan

tugasnya dalam waktu

selambat-lambatnya 30 (tiga

puluh) hari kerja terhitung

sejak menerima pelimpahan

penyelesaian perselisihan

5

Page 12: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

SENGKETA

BIPARTITTIDAK

SEPAKATSEPAKATPB

DAFTAR

KE PHI

EKSEKUSI

MEDIASI KONSILIASI ARBITRASE

SEPAKATTIDAK

SEPAKAT

PEMBATALAN

KE MA

PHI

KASASI

KE MA

SKEMA PENYELESAIAN

SENGKETA KETENAGAKERJAAN

Page 13: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

PERSELISIHAN

BIPARTIT

SEPAKATTIDAK

SEPAKAT

PB

DAFTAR

KE PHI

EKSEKUSI

MEDIASI KONSILIASI ARBITRASE

PHI

KASASI

KE MAPEMBATALAN

KE MA

ALUR

BIPARTIT

Page 14: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

PERSELISIHAN

BIPARTIT

SEPAKATTIDAK

SEPAKAT

PB

DAFTAR

KE PHI

EKSEKUSI

PHI

KASASI

KE MA

MEDIASI

ALUR

MEDIASI

Page 15: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

PERSELISIHAN

BIPARTIT

SEPAKATTIDAK

SEPAKAT

PB

DAFTAR

KE PHI

EKSEKUSI

PHI

KASASI

KE MA

KONSILIASI

ALUR

KONSILIASI

Page 16: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

No Lembaga Lingkup

Kewenangan

Jangka

Waktu

Dasar

Hukum

1 Bipartid PH, PKp, PPHK,

dan PAS

30 hari

kerja

Pasal 6-7 UU

2/2004

2 Konsiliasi* atau PKp, PPHK, dan

PAS

30 hari

kerja

Pasal 17-28

UU 2/2004

3 Arbitrasi* atau PKp dan PAS 30 hari

kerja

Pasal 29-54

UU 2/2004

4 Mediasi* PH, PKp, PPHK,

dan PAS

30 hari

kerja

Pasal 8-16

UU 2/2004

5 Pengadilan

Hubungan Industrial

a. Tingkat Pertama PH, PKp, PPHK,

dan PAS

30 hari

kerja

Pasal 81-112

UU 2/2004

b. Tingkat Kasasi PH dan PPHK 30 hari

kerja

Pasal 113-

115 UU

2/2004

* Bersifat alternative,

yakni alternative sukarela

(voluntary) untuk

konsiliasi dan arbitrase,

dan alternative wajib

(compulsary) untuk

mediasi

• PH (Perselisihan Hak)

• PKp (Perselisihan

Kepentingan)

• PPHK (Perselisihan

Pemutusan Hubungan

Kerja)

• PAS (Perselisihan

antar SP dalam satu

perusahaan)

Page 17: Perselisihan Hubungan Industrial · mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja, dan/atau keadaan perburuhan Kepmenaker No. 5A/Men/1994 istilah “Perselisihan perburuhan” diganti

Thank YouSemoga Sukses