Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
Transcript of Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
1/10
Persamaan dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama dan
Majelis Syuro Muslimin Indonesia
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pemikiran Politik Islam
Dosen Pengampu :
Dr. H. Ainur Rofiq Al Amin, SH, M.Ag
Penyusun :
Uday Achmad Al Hazmi (I91214020)
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA 2016
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
2/10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah mencatat di era Soekarno, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah
sebagai dua organisasi Islam terbesar selalu menempuh jalan bersibak dua. Perbedaan
pandangan politik kedua Ormas Islam tersebut sudah terjadi semenjak keduanya masih
berafiliasi kepada partai politik Islam Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). NU
keluar dari Partai Islam Masyumi pada Mei 1952 dalam Muktamar ke-19 di Palembang.
Menurut Prof. DR. Ahmad Syafii Maarif dalam bukunya, sebab-sebab keluarnya unsur NU
dari Masyumi dapat dilacak pada perasaan tidak puas dikalangan unsur ini atas dominasi
kelompok reformis dalam dewan partai dimasa kepemimpinan Mohammad Natsir1. Ada
ketidakpuasan NU terhadap jatah menteri yang waktu itu hanya menduduki Menteri
Agama. Menurut NU, para Kyai pun bisa menjadi menteri selain Menteri Agama. Dengan
keluarnya NU dari Masyumi, Partai Islam terpecah menjadi empat partai: Masyumi, NU, PSII
dan Perti. Keluarnya NU dari Masyumi membuat posisi partai dengan logo Bulan Bintang
tersebut menjadi lemah. Oleh Ahmad Syafii Maarif, dalam buku Islam dan Politik di
Indonesia, proses ini disebut periode kristalisasi partai-partai Islam2. Politik Belah Bambu Di
Masa Demokrasi Terpimpin
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah berdirinya Majelis Syuro Muslimin Indonesia?
2. Bagaimana sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama?
3. Apa perbedaan dan persamaan yang signifikan dari Nahdlatul Ulama dan Majelis
Syuro Muslimin Indonesia?
1
Ahmad Syafii Maarif.1996.Islam dan Politik.Jakarta: Gema Insani Press.
2Ibid.
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
3/10
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama.
3. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan yang signifikan dari Nahdlatul
Ulama dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
4/10
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdirinya Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI).
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi adalah sebuah partai politik
yang berdiri pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Partai ini didirikan melalui
sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945, dengan tujuan sebagai partai politik
yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umat Islam dalam bidang politik.
Masyumi pada awalnya didirikan 24 Oktober 1943 sebagai pengganti MIAI (Madjlisul
Islamil A'laa Indonesia) karena Jepang memerlukan suatu badan untuk menggalang dukungan
masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Meskipun demikian, Jepang tidak terlalu
tertarik dengan partai-partai Islam yang telah ada pada zaman Belanda yang kebanyakan
berlokasi di perkotaan dan berpola pikir modern, sehingga pada minggu-minggu pertama,
Jepang telah melarang Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Indonesia (PII).
Selain itu Jepang juga berusaha memisahkan golongan cendekiawan Islam di perkotaan
dengan para kyai di pedesaan. Para kyai di pedesaan memainkan peranan lebih penting bagi
Jepang karena dapat menggerakkan masyarakat untuk mendukung Perang Pasifik, sebagai
buruh maupun tentara. Setelah gagal mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis di
dalam Putera (Pusat Tenaga Rakyat), akhirnya Jepang mendirikan Masyumi.3
Masyumi pada zaman pendudukan Jepang belum menjadi partai namun merupakan
federasi dari empat organisasi Islam yang diizinkan pada masa itu, yaitu Nahdlatul Ulama
(NU), Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia. Setelah
menjadi partai, Masyumi mendirikan surat kabar harian Abadi pada tahun 1947.
Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi massa Islam yang sangat berperan
dalam pembentukan Masyumi. Tokoh NU, KH Hasyim Asy'arie, terpilih sebagai pimpinan
tertinggi Masyumi pada saat itu. Tokoh-tokoh NU lainnya banyak yang duduk dalam
kepengurusan Masyumi dan karenanya keterlibatan NU dalam masalah politik menjadi sulit
dihindari. Nahdlatul Ulama kemudian ke luar dari Masyumi melalui surat keputusan Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tanggal 5 April 1952 akibat adanya pergesekan politik
di antara kaum intelektual Masyumi yang ingin melokalisasi para kiai NU pada persoalan
3https://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Syuro_Muslimin_Indonesia#Organisasi_Pendiri
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
5/10
agama saja. Karena kondisi di tubuh Masyumi telah melampui batas untuk ditolerir, maka
melalui surat keputusan PBNU tanggal 5 April 1952, NU menyatakan keluar dari Masyumi
secara organisatoris, di samping mengusulkan agar Masyumi kembali menjadi Badan
Federasi. Peryataan itu diperkuat dengan keputusan Muktamar ke-21 NU di Palembang,
tanggal 28 April sampai dengan 1 Mei 1952 yang mengubah jamiyyah NU menjadi partai
politik.4
A. 1. Paham Keagamaan
Pada mulanya hanya empat organisasi yang masuk Masyumi: Muhammadiyah, NU,
Perikatan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam. Dua terakhir kemudian bergabung menjadi
Persatuan Umat Islam Indonesia. Keempat anggota merupakan wakil pembaharuan
(Muhammadiyah), tradisional (NU), dan Perikatan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam
bersifat tradisional dalam agama tetapi cenderung modern dalam soal dunia, sehingga
memudahkannya untuk bekerja sama dengan kalangan modernis. Kalau demikian hanya NU
saja yang mewakili kelompok tradisional murni dalam kiprah politik di awal kemerdekaan.
Karena PSII belum dibentuk kembali sejak dibubarkan oleh Jepang, para tokohnya menjadi
anggota secara perseorangan seperti Sukiman dan Adikusno. Struktur keanggotaan memang
berhasil menghimpun banyak anggota.
Jika dilihat dari perkembangannya maka sampai 31 Desember 1950 di tiap-tiap
Kabupaten terdapat cabang, hampir di tiap kecamatan ada anak cabang dan hampir-hampir
tiap desa di Jawa terdapat rantingnya. Sambil memperluas pembentukan di desa-desa di luar
Jawa telah tercatat 237 cabang, 1080 anak cabang dengan 4982 ranting dengan lebih kurang
10.000.000 anggota.5
B.
Sejarah berdirinya Nahdatul Ulama (NU).
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),
disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada
31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.6
4Maksoem Mahfoed. 1982. Kebangkitan Ulama dan Bangkitnya Ulama. Surabaya; Yayasan Kersejahteraan
Umat. hal. 90-91.
5
http://www.muslimedianews.com/2015/05/nu-dan-masyumi-dibalik-keluarnya-nu.html
6https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_%27Ulama
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
6/10
Akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran
kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan
organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional".
Semangat kebangkitan terus menyebar - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan
dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai
organisasi pendidikan dan pembebasan.
Merespon kebangkitan nasional tersebut, Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air)
dibentuk pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga
dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik
kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan
kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan
adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga
menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa
kota.
Berangkat dari munculnya berbagai macam komite dan organisasi yang bersifat
embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih
mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah
berkordinasi dengan berbagai kyai, karena tidak terakomodir kyai dari kalangan tradisional
untuk mengikuti konperensi Islam Dunia yang ada di Indonesia dan Timur Tengah akhirnya
muncul kesepakatan dari para ulama pesantren untuk membentuk organisasi yang bernama
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Kota
Surabaya. Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasjim Asy'ari sebagai Rais Akbar.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi berdirinya NU. Di antarafaktor itu adalah
perkembangan dan pembaharuan pemikiran Islam yang menghendaki pelarangan segala
bentuk amaliah kaum Sunni. Sebuah pemikiran agar umat Islam kembali pada ajaran Islam"murni", yaitu dengan cara umat islam melepaskan diri dari sistem bermadzhab. Bagi para
kiai pesantren, pembaruan pemikiran keagamaan sejatinya tetap merupakan suatu
keniscayaan, namun tetap tidak dengan meninggalkan tradisi keilmuan para ulama terdahulu
yang masih relevan. Untuk itu, Jam'iyah Nahdlatul Ulama cukup mendesak untuk segera
didirikan. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasjim Asy'ari
merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad
Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU,
yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam
bidang sosial, keagamaan dan politik.
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
7/10
B. 1. Paham Keagamaan
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang
mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli
(skripturalis). Karena itu sumber hukum Islam bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi
juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir
semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur
Al Maturidi dalam bidang teologi/ Tauhid/ketuhanan. Kemudian dalam bidang fiqih lebih
cenderung mengikuti mazhab: Imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: Imam
Hanafi, Imam Maliki,dan Imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU
berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-
Ghazali dan Syeikh Juneid al-Bagdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk
menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode
berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskan kembali hubungan NU
dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan
dinamika sosial dalam NU.
Dalam identitas keagamaan, aswaja pada perkembangan dan penyebaranya tidak dapat
dilepaskan dari identitas muslim tradisional. Dalam kajian antropologi muslim tradisional
tersebut dikenal sebagai muslim yang memiliki identitas: islam sintkretis, islam kokalitas,
islam alkulturatif atau islam kolaboratif.7
Islam sinkretis dalam terminologi Greetz adalah komunitas abangan memiliki pola
keagamaan sinkretis yang berimbang antara unsur-unsur animisme, hindu dan islam.8Penting
untuk diactat bahwa, beragam tradisi keagamaan muslim saat itu menghadapi serangan serius
dari kelompok pembaru islam, dianggap bahwa selain tidak memiliki rujukan otoritatif (Al-
Qurnan dan As-Sunnah), beragam trdisi amaliah NU tersebut dianggap penuh dengan tahayul,bidah dan khurafat. Maka, keberadaan pesantren sejak saat itu memiliki peranan sangat
penting dalam penyebaran dan pelestarian faham aswaja dengan mentransmisikan dan
mentransformasikan kandungan ilmu dalam kitab kuning yang mutabar. Tradisi intelektual
7Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya. 2016. Modul Pelatihan Kader
Lanjut. Surabaya. (Bab: NU dan Peta Gerakan Islam)
8Walaupun penelitian Greetz ini dikritik oleh pakar studi islam Hodgson, dimana Greetz dianggap membuat
suatu kesalahan sistemik atas tesisnya tentang dikotomi santri abangan tersebut.
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
8/10
pesantren dalam proses transmisi ilmu memegang teguh mata rantai periwayatan ajaran-ajaran
agama dalam berbagai disiplin ilmu agama.9
Pola sinkretis dalam komunitas muslim tradisional tampak dalam berbagai artikulasi
tradisi keagamaan yang dianutnya (slametan, tahlilan, dibaan, ziyarah kubur, dll). Islam
kolaborasi mengandaikan relasi islam dengan kebudayaan lokal secara alkulturatif-sinkretik.
Corak kolaboratif ini dikontruksi dalam ritus keagamaan melalui proses dialektika yang
terjadi secara terus-mmenerus. Islam tradisional ini tidak bisa dilepaskan dari pesantren.
Dalam terminologi kajian keislaman Gus Dur, pesantren diistilahkan sebagai sub-kultur
masyarakat muslim jawa. Pesantren dalam hal ini merupakan lembaga kehidupan yang
mengandung keberlangsungan proses pembentukan tata nilai tersendiri, lengkap dengan
simbol-simbol. Pesantren sebagai sub-kultur memiliki keunian-keunikan tersendiri mengenai
keagamaan, termasuk tradisi-tradisi keagamaan yang dikembangkannya. Dalam kajian
antroplogi seputar keagamaan masyarakat jawa tidak bisa mencerminkan secara utuh identitas
keagamaan entitas pesantren.10
C. Persamaan dan Perbedaan NU dan MASYUMI
Sifat Tujuan Arah Gerak
Nahdlatul Ulama Tradisional,
dengan
pemahamanAhlussunah
waljama'ah
berlakunya ajaran
Islam yang menganut
faham Ahlusunnahwal Jamaah untuk
terwujudnya tatanan
masyarakat yang
berkeadilan demi
kemaslahatan,
kesejahteraan umat
dan demi terciptanya
rahmat bagi semesta.
bidang keagamaan,
pendidikan, dan
sosial.
Majelis Syuro
Muslimin Indonesia
pembaharuan
(Muhammadiyah),
tradisional (NU),Perikatan Umat
Islam dan
Persatuan Umat
Islam bersifat
tradisional dalam
agama tetapi
cenderung modern
dalam soal dunia
Sebagai partai
penyatu umat Islam
dalam bidang politik,sebagai penguat
demokrasi Indonesia
sbg pilar Negara.
Politik
9
Ibid.
10Ibid.
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
9/10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi adalah sebuah partai politik
yang berdiri pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Partai ini didirikan melalui
sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945, dengan tujuan sebagai partai politik
yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai partai penyatu umat Islam dalam bidang politik
yang anggotanya terdiri dari organisasi dan perseorangan. Empat organisasi tersebut adalah
Muhammadiyah, NU, Perikatan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam.
Nahdlatul Ulama dalam bahasa Indonesia berarti Kebangkitan Ulama atau
Kebangkitan Cendekiawan Islam, yang disingkat mendjadi NU, adalah salah satu organisasi
Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang
pendidikan, sosial, dan keagamaan. NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan
sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum
ekstrem naqli (skripturalis).
-
7/25/2019 Persamaan Dan Perbedaan Antara Nahdlatul Ulama Dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia
10/10
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Ahmad Syafii Maarif.1996.Islam dan Politik.Jakarta: Gema Insani Press.
Maksoem Mahfoed. 1982. Kebangkitan Ulama dan Bangkitnya Ulama. Surabaya; Yayasan
Kersejahteraan Umat.
Modul:
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya. 2016. Modul
Pelatihan Kader Lanjut. Surabaya. (Bab: NU dan Peta Gerakan Islam)
Situs:
https://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Syuro_Muslimin_Indonesia#Organisasi_Pendiri
http://www.muslimedianews.com/2015/05/nu-dan-masyumi-dibalik-keluarnya-nu.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_%27Ulama
https://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Syuro_Muslimin_Indonesia#Organisasi_Pendirihttps://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_%27Ulamahttps://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_%27Ulamahttps://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_%27Ulamahttps://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Syuro_Muslimin_Indonesia#Organisasi_Pendiri