Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

39
PERUBAHAN SOSIAL PERUBAHAN SOSIAL PERUBAHAN SOSIAL PERUBAHAN SOSIAL Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Transcript of Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Page 1: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

PERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIAL

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si.Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Page 2: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

PPerpektif Sistem Duniaerpektif Sistem Duniadalamdalam

Perubahan SosialPerubahan Sosial(02)(02)

PPerpektif Sistem Duniaerpektif Sistem Duniadalamdalam

Perubahan SosialPerubahan Sosial(02)(02)

Pertemuan ke-14

PPerpektif Sistem Duniaerpektif Sistem Duniadalamdalam

Perubahan SosialPerubahan Sosial(02)(02)

PPerpektif Sistem Duniaerpektif Sistem Duniadalamdalam

Perubahan SosialPerubahan Sosial(02)(02)

Page 3: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Wilayah Semi-PinggiranPada wilayah negara semi-pinggiran, Wallersteinmembedakan berdasarkan proses lahirnya:

1. Negara semi-pinggiran yang terjadi karena prosespenurunan (Polandia, Portugas, Sapnyol) Merekamemiliki jalan sejarah yang tidak beda dengan negarapinggiran, mereka mengalami penurunan kapasitasproduksi sekaligus penurunan peranan negara. Portugissecara ekonomis menjadi satelit dan sabuk transmisi darikepentingan Belanda dan kemudian Inggris. SementaraSpanyol menjalankan peraan yang sama untuk Perancis,hal ini merupakan lahirnya proses deindustrialisasiSpanyol yang kemudian melibatkan proses pemindahanbesar-besaran investasi modal dari industri ke pertanian.

Wilayah Semi-PinggiranPada wilayah negara semi-pinggiran, Wallersteinmembedakan berdasarkan proses lahirnya:

1. Negara semi-pinggiran yang terjadi karena prosespenurunan (Polandia, Portugas, Sapnyol) Merekamemiliki jalan sejarah yang tidak beda dengan negarapinggiran, mereka mengalami penurunan kapasitasproduksi sekaligus penurunan peranan negara. Portugissecara ekonomis menjadi satelit dan sabuk transmisi darikepentingan Belanda dan kemudian Inggris. SementaraSpanyol menjalankan peraan yang sama untuk Perancis,hal ini merupakan lahirnya proses deindustrialisasiSpanyol yang kemudian melibatkan proses pemindahanbesar-besaran investasi modal dari industri ke pertanian.

Page 4: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

2. Negara semi-pinggiran yang terjadi karena prosesmeningkatnya posisi relatif. (Swedia), menikmatibebrapa keuntungan seperti negara sentral. Disinilahmereka mulai menciptakan basis penarikan pajakyang kuat yang membuat mereka mampumelaksanakan kebijaksanaan merkantilis. MenurutWallerstein, negera semi pinggiran inilah yangdengan cerdik melakukan kebijaksanaan aliansipolitik yang selalu berpindah-pindah dan denganpemanis kemampuan ekonominya yang mampumemanfaatkan suasana permusuhan diantara negarasentral untuk kepentingan pembangunan internalmereka.

2. Negara semi-pinggiran yang terjadi karena prosesmeningkatnya posisi relatif. (Swedia), menikmatibebrapa keuntungan seperti negara sentral. Disinilahmereka mulai menciptakan basis penarikan pajakyang kuat yang membuat mereka mampumelaksanakan kebijaksanaan merkantilis. MenurutWallerstein, negera semi pinggiran inilah yangdengan cerdik melakukan kebijaksanaan aliansipolitik yang selalu berpindah-pindah dan denganpemanis kemampuan ekonominya yang mampumemanfaatkan suasana permusuhan diantara negarasentral untuk kepentingan pembangunan internalmereka.

Page 5: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Wilayah LuarSejak abad XVI atau sebelumnya, beberapa negara sepertiRusia, India, dan Afrika Barat telah menjalin perdagangandengan sistem ekonomi dunia Eropa.

Pada masa fase-B abad XVII, ketika negara sentral sedangmemusatkan tenaga dan waktunya terutama untukmemperebutkan persaingan dan posisi dominan di antaramereka sendiri, mereka tidak lagi memiliki sisa tenaga danwaktu untuk mengurangi, melemahkan dan ataumenghancurkan sama sekali politik negara-negara dariwilayah luar yang tidak terlihat.

Menurut Wallerstein, negara-neara ini tetap berada dantinggal di luar sistem ekonomi kapitalis dunia ketika krisisabad XVII terjadi.

Wilayah LuarSejak abad XVI atau sebelumnya, beberapa negara sepertiRusia, India, dan Afrika Barat telah menjalin perdagangandengan sistem ekonomi dunia Eropa.

Pada masa fase-B abad XVII, ketika negara sentral sedangmemusatkan tenaga dan waktunya terutama untukmemperebutkan persaingan dan posisi dominan di antaramereka sendiri, mereka tidak lagi memiliki sisa tenaga danwaktu untuk mengurangi, melemahkan dan ataumenghancurkan sama sekali politik negara-negara dariwilayah luar yang tidak terlihat.

Menurut Wallerstein, negara-neara ini tetap berada dantinggal di luar sistem ekonomi kapitalis dunia ketika krisisabad XVII terjadi.

Page 6: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Wallerstein menyimpulkan, bahwa alokasiperanan dari masing-masing negara di dalam sistemekonomi kapitalis tidak statis. Secara khusus tampakterlihat pada masa terjadinya fase-B, ketika perubahanposisi secara drastis terjadi. Hal ini tidakmemperlambat roda kerja kapitalis, tetapi justrumerupakan bagian integral dari kapitalisme itu sendiri.

Upaya Wallerstein untuk mengkaji dinamikaglobal dunia menjadikan terbukanya jendela masalahbaru yang mewujud dalam agenda penelitian baru,yakni tentang gelombang ekspansi dan kontraksikolonialisme.

Wallerstein menyimpulkan, bahwa alokasiperanan dari masing-masing negara di dalam sistemekonomi kapitalis tidak statis. Secara khusus tampakterlihat pada masa terjadinya fase-B, ketika perubahanposisi secara drastis terjadi. Hal ini tidakmemperlambat roda kerja kapitalis, tetapi justrumerupakan bagian integral dari kapitalisme itu sendiri.

Upaya Wallerstein untuk mengkaji dinamikaglobal dunia menjadikan terbukanya jendela masalahbaru yang mewujud dalam agenda penelitian baru,yakni tentang gelombang ekspansi dan kontraksikolonialisme.

Page 7: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Berbeda teori pembangunan yang lain, teori sistemdunai memiliki kekuatan:

1.1. AgendaAgenda PenelitianPenelitian

Teori sistem dunia telah membimbingpara peneliti untuk menguji dinamika global dunia.Wallerstein tertarik untuk menguji bagaimana masasurut sistem ekonomi kapitalis dunia yang terjadi padaabad XVII bertanggungjawab terhadap tumbuh danberkembangnya tiga wilayah politik ekonomi dunia;sentral, semi-pinggiran dan pinggiran. Kemudianbagaimana, karakteristik sistem ekonomi

KekuatanKekuatan TeoriTeori SistemSistem DuniaDuniaPadaPada SkalaSkala GlobalGlobal

Berbeda teori pembangunan yang lain, teori sistemdunai memiliki kekuatan:

1.1. AgendaAgenda PenelitianPenelitian

Teori sistem dunia telah membimbingpara peneliti untuk menguji dinamika global dunia.Wallerstein tertarik untuk menguji bagaimana masasurut sistem ekonomi kapitalis dunia yang terjadi padaabad XVII bertanggungjawab terhadap tumbuh danberkembangnya tiga wilayah politik ekonomi dunia;sentral, semi-pinggiran dan pinggiran. Kemudianbagaimana, karakteristik sistem ekonomi

Page 8: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

dunia yang tercermin dalam penyebaran ataupemusatan kekauasaan di wilayah sentralnyamempengaruhi timbulnya akibat yang sistematikdari kolonisasi dan dekolonisasi di wilayah negarapinggiran. (pertanyaan demikian jarang diajukanoleh teori modernisasi dan dependensi).

2.2. MetodeMetode PenelitianPenelitian

Dalam setiap hasil penelitian teori sistem duniatelah dan akan selalu menggunakan pendekatananalisis sejarah jangka panjang. Teori ini tidakmengamati gejala sosial untuk mengamati danmenganalisa kecenderungan putaran dan iramasiklus jangka panjang bola dunia yang biasanyaberlangsung lebih dari satu abad.

dunia yang tercermin dalam penyebaran ataupemusatan kekauasaan di wilayah sentralnyamempengaruhi timbulnya akibat yang sistematikdari kolonisasi dan dekolonisasi di wilayah negarapinggiran. (pertanyaan demikian jarang diajukanoleh teori modernisasi dan dependensi).

2.2. MetodeMetode PenelitianPenelitian

Dalam setiap hasil penelitian teori sistem duniatelah dan akan selalu menggunakan pendekatananalisis sejarah jangka panjang. Teori ini tidakmengamati gejala sosial untuk mengamati danmenganalisa kecenderungan putaran dan iramasiklus jangka panjang bola dunia yang biasanyaberlangsung lebih dari satu abad.

Page 9: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

a. Wallerstein, menguji putaran masa surut sistemdunia dari tahun 1450 – 1750.

b. Bergesn dan Schoenberg, menguji 3 macamgelombang panjang kolonialisme 1415 sampaisekarang dan mampu menemukan karakteristikkecenderungan putaran gelombang kolonialismetersebut yang kemungkinan memiliki efek perusakyang lebih kecil dan berjangka lebih pendek.

a. Wallerstein, menguji putaran masa surut sistemdunia dari tahun 1450 – 1750.

b. Bergesn dan Schoenberg, menguji 3 macamgelombang panjang kolonialisme 1415 sampaisekarang dan mampu menemukan karakteristikkecenderungan putaran gelombang kolonialismetersebut yang kemungkinan memiliki efek perusakyang lebih kecil dan berjangka lebih pendek.

Page 10: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

3.3. PerangkatPerangkat DataData

Perangkat data ilmu sosial yang sekarang tersediabiasanya dikumpulkan dan disusun pada arasnasional, tidak cukup dan bermanfaat untukmenjawab agenda penelitian yang telah dan akandirumuskan oleh para peneliti yang mengikutiteori sistem dunia. Oleh karena itu sekatangterdengan dan terjadi permintaan, kalau tidakdisebut tuntutan, untuk penyediaan data baruyang berskala global, beraras dunia. Misal; hasilkarya Henige (1970) mengumpulkan data daftardan jumlah negara jajahan yang didirikan danberakhir setia tahunnya dari 1415 sampai 1969.

3.3. PerangkatPerangkat DataData

Perangkat data ilmu sosial yang sekarang tersediabiasanya dikumpulkan dan disusun pada arasnasional, tidak cukup dan bermanfaat untukmenjawab agenda penelitian yang telah dan akandirumuskan oleh para peneliti yang mengikutiteori sistem dunia. Oleh karena itu sekatangterdengan dan terjadi permintaan, kalau tidakdisebut tuntutan, untuk penyediaan data baruyang berskala global, beraras dunia. Misal; hasilkarya Henige (1970) mengumpulkan data daftardan jumlah negara jajahan yang didirikan danberakhir setia tahunnya dari 1415 sampai 1969.

Page 11: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Secara ringkas, teori sistem dunia telahmemberikan sumbangan yang berarti:

1. memulai merumuskan agenda penelitian yangsama sekali baru yakni untuk menguji gerak putarsistem dunia.

2. Ketegasannya untuk selalu mengamatiperkembangan jangka panjang dari setiap gejala sosialyang global.

Secara ringkas, teori sistem dunia telahmemberikan sumbangan yang berarti:

1. memulai merumuskan agenda penelitian yangsama sekali baru yakni untuk menguji gerak putarsistem dunia.

2. Ketegasannya untuk selalu mengamatiperkembangan jangka panjang dari setiap gejala sosialyang global.

Page 12: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Sejak pertengahan tahun 1970-an para pengkritikteori sistem dunia, yang dipelopori oleh Zeitlin (1984),menyampaikan kritikannya, antara lain:

1. Perspektif sistem dunai menyajikan gemerlapnyakonsep sistem dunia, seakan-akan merupakan sesuatuyang sangat riil dan materiil, sehingga di sisi lainperspektif ini telah hampir secara sempurnameninggalkan spesifikasi sejarah perkembangan padatingkat nasional.

2. Perspektif sistem dunia terlalu condong untukmengunggulkan analisis stratifikasinya, sementara dis sisilain perspektif ini telah meninggalkan analisis kelas.

KritikKritik terhadapterhadap TeoriTeori SistemSistem DuniaDunia

Sejak pertengahan tahun 1970-an para pengkritikteori sistem dunia, yang dipelopori oleh Zeitlin (1984),menyampaikan kritikannya, antara lain:

1. Perspektif sistem dunai menyajikan gemerlapnyakonsep sistem dunia, seakan-akan merupakan sesuatuyang sangat riil dan materiil, sehingga di sisi lainperspektif ini telah hampir secara sempurnameninggalkan spesifikasi sejarah perkembangan padatingkat nasional.

2. Perspektif sistem dunia terlalu condong untukmengunggulkan analisis stratifikasinya, sementara dis sisilain perspektif ini telah meninggalkan analisis kelas.

Page 13: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Secara lebih jelas kritik-kritik terhadap perspektif sistemdunia dapat dilihat pada:

1.1. WujudWujud KonsepKonsep SistemSistem DuniaDuniaKonsep sistem dunia hanya merupakan “konsep”, apapun,sejauh manapun dan sebesar apapun, konsep itu telahmembantu peneliti untuk menguji dinamika global dunia.Jika demikian halnya maka ketika konsep itu dipaksakanuntuk sekaan-akan atau bahkan sesungguhnya mewujuddalam bentuk materiilnya, yang terjadi kemudian justrukonsep sistem dunia itu tidak produktif.Jika demikianmaka tidak lebih bahwa konsep sistem dunai justru akanmenganggu peneliti dalam merumuskan pertanyaanpenelitiannya.

Secara lebih jelas kritik-kritik terhadap perspektif sistemdunia dapat dilihat pada:

1.1. WujudWujud KonsepKonsep SistemSistem DuniaDuniaKonsep sistem dunia hanya merupakan “konsep”, apapun,sejauh manapun dan sebesar apapun, konsep itu telahmembantu peneliti untuk menguji dinamika global dunia.Jika demikian halnya maka ketika konsep itu dipaksakanuntuk sekaan-akan atau bahkan sesungguhnya mewujuddalam bentuk materiilnya, yang terjadi kemudian justrukonsep sistem dunia itu tidak produktif.Jika demikianmaka tidak lebih bahwa konsep sistem dunai justru akanmenganggu peneliti dalam merumuskan pertanyaanpenelitiannya.

Page 14: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Dalam hal ini Zeitlin (1984) menegaskan bahwaWallerstein:

a. telah memberi wujud (reifikasi) apa yang disebutdengan sistem ekonomi kapitalis dunia dan telahmembalik proses sejarah yang riil, yang dlaamkandungannua hubungan global ini sesunguhnyatercipta. Sistem dunia seakan-akan telah membebanitugas ekonomi tertentu pada dirinya sendiri dan padabagian-bagian wilayahnya, dan kemudian beberapagaian wilayah itumemiliki mode produksi yang berbedasatu sama lain, demikian seterusnya. Apa yang terjadidisini justru, teori yang sekana bebas ruang dan waktuini, telah diberi satu wujud

Dalam hal ini Zeitlin (1984) menegaskan bahwaWallerstein:

a. telah memberi wujud (reifikasi) apa yang disebutdengan sistem ekonomi kapitalis dunia dan telahmembalik proses sejarah yang riil, yang dlaamkandungannua hubungan global ini sesunguhnyatercipta. Sistem dunia seakan-akan telah membebanitugas ekonomi tertentu pada dirinya sendiri dan padabagian-bagian wilayahnya, dan kemudian beberapagaian wilayah itumemiliki mode produksi yang berbedasatu sama lain, demikian seterusnya. Apa yang terjadidisini justru, teori yang sekana bebas ruang dan waktuini, telah diberi satu wujud

Page 15: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

dan wajah kehidupan atas dirinya sendiri, dankemudian mampu memaksa agar segala realitas sosialdapat dipahami oleh bangun teorinya. Jika demikianhalnya maka kini kategori teoritis yang telah disusundan dimiliki akan selalu memaksa realitas sosial untukseslalu sesuai dan tunduk dengan thesis yangsebelumnya telah dibangun.

dan wajah kehidupan atas dirinya sendiri, dankemudian mampu memaksa agar segala realitas sosialdapat dipahami oleh bangun teorinya. Jika demikianhalnya maka kini kategori teoritis yang telah disusundan dimiliki akan selalu memaksa realitas sosial untukseslalu sesuai dan tunduk dengan thesis yangsebelumnya telah dibangun.

Page 16: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Proses reifikasi dapat dilihat pada hasil karya tentangkolonialisme Bergesen dan Schoenberg yang menyatakantentang adanya “kualitas organik yang khas yang dimilikioleh teori sistem dunia, yang demikian ini akan membantusistem itu untuk menarik dirinya sendiri dan seklaigusmengatur kembali dalam tatanan sosialnya jika sistem itumengalami kesulitan”.

Dalam penjelasn ini tampak jelas bahwa kulaitas organiksistem ekonomi dunia dipakai untuk menjelaskankarakteristik kolonialisme. “Ketika persoalan munculkolonialisme akan lahir kembali, sebagai suatu alat yangsecara lebih jelas dan lebih kuat, untuk memulihkan danmengatur kembali struktur bertingkat dari sistem dunia.”

Proses reifikasi dapat dilihat pada hasil karya tentangkolonialisme Bergesen dan Schoenberg yang menyatakantentang adanya “kualitas organik yang khas yang dimilikioleh teori sistem dunia, yang demikian ini akan membantusistem itu untuk menarik dirinya sendiri dan seklaigusmengatur kembali dalam tatanan sosialnya jika sistem itumengalami kesulitan”.

Dalam penjelasn ini tampak jelas bahwa kulaitas organiksistem ekonomi dunia dipakai untuk menjelaskankarakteristik kolonialisme. “Ketika persoalan munculkolonialisme akan lahir kembali, sebagai suatu alat yangsecara lebih jelas dan lebih kuat, untuk memulihkan danmengatur kembali struktur bertingkat dari sistem dunia.”

Page 17: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

b. Telah menyiapkan penjelasan sejarahyang teleologis, yang seakan-akan tanpasepengetahunnya. Dalam hal ini peristiwa sejarahsepertinya digunakan untuk menjelaskan asal-usulsistem ekonomi dunia, tapi di sisi lain seluruhperistiwa sejarah yang digunakan untukmenjelaskan ini tampak seperti dipaksakan untukharus terjadi dan ada karena sistem ekonomi duniamemerlukan keberadaannya.

b. Telah menyiapkan penjelasan sejarahyang teleologis, yang seakan-akan tanpasepengetahunnya. Dalam hal ini peristiwa sejarahsepertinya digunakan untuk menjelaskan asal-usulsistem ekonomi dunia, tapi di sisi lain seluruhperistiwa sejarah yang digunakan untukmenjelaskan ini tampak seperti dipaksakan untukharus terjadi dan ada karena sistem ekonomi duniamemerlukan keberadaannya.

Page 18: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

2.2. Spesifikasi sejarahSpesifikasi sejarah

Menurut Zeitlin (1984), pokok perhatian Wallersteinyang selalu dcurahkan pada “totalitas” telahmenghalangi untuk terlibah dalam “analisis sejarahyang kongkrit dan spesifik dari suatu masyarakattertentu”. Dengan selalu mengaskan bahwa sitemdunia itu sendiri yang riil, teori sistem dunia telahengaburkan, bukan memperjelas, hubungan sosialyang kongkrit yang mendasari apa yang disebut“sistem dunia ekonomi kapitalis” dan menggerakandan menumbuhkan pemahaman perkembangansejarah yang sebaliknya.

2.2. Spesifikasi sejarahSpesifikasi sejarah

Menurut Zeitlin (1984), pokok perhatian Wallersteinyang selalu dcurahkan pada “totalitas” telahmenghalangi untuk terlibah dalam “analisis sejarahyang kongkrit dan spesifik dari suatu masyarakattertentu”. Dengan selalu mengaskan bahwa sitemdunia itu sendiri yang riil, teori sistem dunia telahengaburkan, bukan memperjelas, hubungan sosialyang kongkrit yang mendasari apa yang disebut“sistem dunia ekonomi kapitalis” dan menggerakandan menumbuhkan pemahaman perkembangansejarah yang sebaliknya.

Page 19: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Lebih jauh Zeitlin melihat bahwa sistem duniatidak akan mampu menjawab beberapa pertanyaankarena memilih menggunakan analitis stratifikasi danmeninggalkan analisis kelas, yaitu:

a. bagaimana satu konfigurasi sejarah tertentuatas hubungan kelas sosial dan formasi sosialtertentu berpengaruh terhadap perkembanganinternal masyarakat?

b. Bagaimana penjelasan asal-usul lahirnyakonfigurasi kelas sosial, bentuk gerakan yang dipiliholeh kelas sosial dan apa akibat selanjutnya?

Lebih jauh Zeitlin melihat bahwa sistem duniatidak akan mampu menjawab beberapa pertanyaankarena memilih menggunakan analitis stratifikasi danmeninggalkan analisis kelas, yaitu:

a. bagaimana satu konfigurasi sejarah tertentuatas hubungan kelas sosial dan formasi sosialtertentu berpengaruh terhadap perkembanganinternal masyarakat?

b. Bagaimana penjelasan asal-usul lahirnyakonfigurasi kelas sosial, bentuk gerakan yang dipiliholeh kelas sosial dan apa akibat selanjutnya?

Page 20: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

c. Apa dinamika akumulasi modal yang khas darisatu model kelas sosial tertentu?

d. Bagaimana pengaruh dinamika pasar duniaterhadap perkembangan dan pembangunanmasyarakat tertentu?

e. Bagaimana akibat relatif pembangunan yangtimbul dari interaksi yang spesifik dari pasar duniadengan jenis penetrasi dan ekspansi yangdikembangkan oleh berbagai macam pemilikmodal?

c. Apa dinamika akumulasi modal yang khas darisatu model kelas sosial tertentu?

d. Bagaimana pengaruh dinamika pasar duniaterhadap perkembangan dan pembangunanmasyarakat tertentu?

e. Bagaimana akibat relatif pembangunan yangtimbul dari interaksi yang spesifik dari pasar duniadengan jenis penetrasi dan ekspansi yangdikembangkan oleh berbagai macam pemilikmodal?

Page 21: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

3.3. AnalisisAnalisis StratifikasiStratifikasiBagi para pengritik Teori sistem dunia dianggap lebih

memperhatikan hubungan pertukaran dan distribusibarang di pasar ketimbang analisis kelas dankonflik kelas di arena produksi. Oleh karena ituWallerstein dijuliki sebagai Sirkulasionis.

Menurut Zetlin, ketika Wallerstein berbicara tentangkelas, sesungguhnya apa yang ia maksud adalahstratifikasi, yang ukurannya ditentukan oleh tempatberdasarkan penjenjangan pekerjaan di dalamtatanan kapitalis dunia. Penjenjangan ini akanmenerima penghargaan yang berbeda berdasarkantingkat produktivitasnya, tingkat pengetahuanyang diperlukan dan sumbangannya terhadap

3.3. AnalisisAnalisis StratifikasiStratifikasiBagi para pengritik Teori sistem dunia dianggap lebih

memperhatikan hubungan pertukaran dan distribusibarang di pasar ketimbang analisis kelas dankonflik kelas di arena produksi. Oleh karena ituWallerstein dijuliki sebagai Sirkulasionis.

Menurut Zetlin, ketika Wallerstein berbicara tentangkelas, sesungguhnya apa yang ia maksud adalahstratifikasi, yang ukurannya ditentukan oleh tempatberdasarkan penjenjangan pekerjaan di dalamtatanan kapitalis dunia. Penjenjangan ini akanmenerima penghargaan yang berbeda berdasarkantingkat produktivitasnya, tingkat pengetahuanyang diperlukan dan sumbangannya terhadap

Page 22: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

diperlukan dan sumbangannya terhadap utuh danutuh dan terjaganya sistem ekonomi dunia. Dengan katalain perbedaan posisi dalam tatanan pembagian kerjainternasional berpengaruh terhadap pola stratifikasi danbangun politik masyarakat.

Wallerstein mengemukakan bahwa pembagian kerja ekonomidunia mencakup penjejangan tugas-tugas pekerjaan,kemudian tugas atau jabatan yang memerlukan tingkatpengetahuan yang lebih tinggi atau atau pembiayaanmodal yang lebih besar dicadangkan untuk tingkatan areayang lebih tinggi karena pada dasarnya sistem ekonomidunia merupakan sistem yang memberikan ganjaranyang lebih tinggi kepada proses

diperlukan dan sumbangannya terhadap utuh danutuh dan terjaganya sistem ekonomi dunia. Dengan katalain perbedaan posisi dalam tatanan pembagian kerjainternasional berpengaruh terhadap pola stratifikasi danbangun politik masyarakat.

Wallerstein mengemukakan bahwa pembagian kerja ekonomidunia mencakup penjejangan tugas-tugas pekerjaan,kemudian tugas atau jabatan yang memerlukan tingkatpengetahuan yang lebih tinggi atau atau pembiayaanmodal yang lebih besar dicadangkan untuk tingkatan areayang lebih tinggi karena pada dasarnya sistem ekonomidunia merupakan sistem yang memberikan ganjaranyang lebih tinggi kepada proses

Page 23: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

lebih tinggi kepada proses akumulasi modal,akumulasi modal, termasuk modal sumberdayamanusia, dibanding dengan bahan-bahan mentah,adanya ketimpangan geografis distribusi pekerjaanyang memerlukan tenaga terdidik akan memberikanpengaruh yang berarti terhadap kecenderunganketerarturan dan kestabilan pembagian peran dalampembagian kerja internasional yang pada gilirannyaberpengaruh juga pada pembentukan berbagaimacam struktur kelas politik.

lebih tinggi kepada proses akumulasi modal,akumulasi modal, termasuk modal sumberdayamanusia, dibanding dengan bahan-bahan mentah,adanya ketimpangan geografis distribusi pekerjaanyang memerlukan tenaga terdidik akan memberikanpengaruh yang berarti terhadap kecenderunganketerarturan dan kestabilan pembagian peran dalampembagian kerja internasional yang pada gilirannyaberpengaruh juga pada pembentukan berbagaimacam struktur kelas politik.

Page 24: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Menurut Zetlin, stratifikasi yang demikian ini bukantanpa masalah, yaitu;

1. Stratifikasi model ini menyembunyikan ciri riil darihubunga kelas sosial dan mengaburkan asal-usul sejarahpembentukannya, hal ini hanya akan mengubahketerkaitan riil antara pembagian kerja dengan hubungankelas menjadi kacau balau. Dalam hubungan abstrak iniakan dijumpai adanya hubungan yang saling mengikatdari berbagai macam strata yang terlibat. Pada model inijuga tidak ditemukan makna riil dari adanya elemenkekerasan dan penindasan. Zetlin mengatakan bahwalebih dari itu tidak terlihat secara jelas keterkaitan antaraprodusen dan pengambil nilai lebih, penindas

Menurut Zetlin, stratifikasi yang demikian ini bukantanpa masalah, yaitu;

1. Stratifikasi model ini menyembunyikan ciri riil darihubunga kelas sosial dan mengaburkan asal-usul sejarahpembentukannya, hal ini hanya akan mengubahketerkaitan riil antara pembagian kerja dengan hubungankelas menjadi kacau balau. Dalam hubungan abstrak iniakan dijumpai adanya hubungan yang saling mengikatdari berbagai macam strata yang terlibat. Pada model inijuga tidak ditemukan makna riil dari adanya elemenkekerasan dan penindasan. Zetlin mengatakan bahwalebih dari itu tidak terlihat secara jelas keterkaitan antaraprodusen dan pengambil nilai lebih, penindas

Page 25: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

lebih, penindas dan yang tertindas, sertadan yang tertindas, serta eksistensi kelas yangtertindas. Budak, gundik petani penyewa, pegawairendah, pengrajin, dan buruh berubah arti hanyasekedar menjadi kategori pekerjaan.

2. Dalam model abstrak dan tidak menyejarah ini“pasar kapitalis dunia (pembagian kerjainternasional) menampakkan muka palsunya”.Pasar dunia lebih terlihat sebagai penyebabtimbulnya hubungan kelas dari satu masyarakattertentu, dari pada sebagai, yang nyatanya,produk

lebih, penindas dan yang tertindas, sertadan yang tertindas, serta eksistensi kelas yangtertindas. Budak, gundik petani penyewa, pegawairendah, pengrajin, dan buruh berubah arti hanyasekedar menjadi kategori pekerjaan.

2. Dalam model abstrak dan tidak menyejarah ini“pasar kapitalis dunia (pembagian kerjainternasional) menampakkan muka palsunya”.Pasar dunia lebih terlihat sebagai penyebabtimbulnya hubungan kelas dari satu masyarakattertentu, dari pada sebagai, yang nyatanya,produk

Page 26: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

akhir sejarah dari proses pembiasan hubungankelas. Dengan kata lain, pasar dunia sebagaipenyebab lahirnya struktur kelas bukan sebagaiakibat adanya hubungan kelas.

Oleh karena itu teori ini tidak pernah mengujisecara historis dan spesifikasi hubungan kelasdengan berbagai negara yang mungkin memilikipengaruh terhadap hubungan global di antaramereka dan menentukan hubungan global iniberpengaruh balik terhadap pembangunaninternal negara-negara tersebut.

akhir sejarah dari proses pembiasan hubungankelas. Dengan kata lain, pasar dunia sebagaipenyebab lahirnya struktur kelas bukan sebagaiakibat adanya hubungan kelas.

Oleh karena itu teori ini tidak pernah mengujisecara historis dan spesifikasi hubungan kelasdengan berbagai negara yang mungkin memilikipengaruh terhadap hubungan global di antaramereka dan menentukan hubungan global iniberpengaruh balik terhadap pembangunaninternal negara-negara tersebut.

Page 27: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

1.1. ReifikasiReifikasiPengritik yang menuduh Wallerstein mengikuti

langkah Talcot Parson, telah mencoba memberikanwujud materiil dari sistem dunia sebegitu rupaseolah-olah memiliki kemampuan dan daya hidup(contoh; sistem dunia dikatakan mempunyaikapasitas untuk membagi tugas dan beban kepadaberbagai pembagian wilayah dunia (sentral, semi-pinggiran, pinggiran) dan memberikanpenghargaan dan ganjaran kepada msing-masingwilayah tersebut berdasarkan tugas dan bebanyang ditanggungnya.

Tanggapan Terhadap KritikTanggapan Terhadap Kritik1.1. ReifikasiReifikasiPengritik yang menuduh Wallerstein mengikuti

langkah Talcot Parson, telah mencoba memberikanwujud materiil dari sistem dunia sebegitu rupaseolah-olah memiliki kemampuan dan daya hidup(contoh; sistem dunia dikatakan mempunyaikapasitas untuk membagi tugas dan beban kepadaberbagai pembagian wilayah dunia (sentral, semi-pinggiran, pinggiran) dan memberikanpenghargaan dan ganjaran kepada msing-masingwilayah tersebut berdasarkan tugas dan bebanyang ditanggungnya.

Page 28: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Menjawab kritik tersebut Palat (1988),mengatakan bahwa sistem dunia bukan merukankonsep yang reifikatif, karena desakan perspektifdunia untuk menggunakan unit analisis duniahanya berlaku dalam dan ketika melakukanpenelian. Serupa dengan hal tersebut, ketikaperspektif ini menjelaskan tentang sejarahpertumbuhan dan perkembangan sistem ekonomi-kapitalis dunia, hanya bermaksud untuk sekedarmenyampaikan hipotesis dalam kerangka teorisistem dunia.

Menjawab kritik tersebut Palat (1988),mengatakan bahwa sistem dunia bukan merukankonsep yang reifikatif, karena desakan perspektifdunia untuk menggunakan unit analisis duniahanya berlaku dalam dan ketika melakukanpenelian. Serupa dengan hal tersebut, ketikaperspektif ini menjelaskan tentang sejarahpertumbuhan dan perkembangan sistem ekonomi-kapitalis dunia, hanya bermaksud untuk sekedarmenyampaikan hipotesis dalam kerangka teorisistem dunia.

Page 29: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Justru dengan hal itu, perspektif sistem dunia;

a. membantu peneliti untuk memberikan perhatianyang sungguh-sungguh pada kekuatan yang berada diluar jangkauan kemampuan “masyarakat” (extra-societal forces).

b. membantu peneliti untukmemebrikan koreksiyang dilakukan oleh para pemerhati analisis kelas,yang hanya memeperhatikan secara tidak sepadanpada kekuatan global dalam pengaruhnya padapembangunan nasional. Kekuatan dinamika globaldapat mempengaruhi pembangunan nasional, pundapat memberikan kesempatan untuk terciptanyapermulaan dari serangkaian proses perubahan sosial.

Justru dengan hal itu, perspektif sistem dunia;

a. membantu peneliti untuk memberikan perhatianyang sungguh-sungguh pada kekuatan yang berada diluar jangkauan kemampuan “masyarakat” (extra-societal forces).

b. membantu peneliti untukmemebrikan koreksiyang dilakukan oleh para pemerhati analisis kelas,yang hanya memeperhatikan secara tidak sepadanpada kekuatan global dalam pengaruhnya padapembangunan nasional. Kekuatan dinamika globaldapat mempengaruhi pembangunan nasional, pundapat memberikan kesempatan untuk terciptanyapermulaan dari serangkaian proses perubahan sosial.

Page 30: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Secara jelas Wallerstein mengatakan bahwakita tidak dapat menganalisa secara jernih dancanggih dari setiap fenomena sosial, sekalipuntampak teramat mikro, tanpa meletakkan fenomenasosial tersebut sebagai salah satu elemen yangdibatasi oleh sistem yang riil (sistem ekonomikapitalis dunia) yang di dalamnya sesungguhnyafenomena sosial itu berada.

2.2. SpesifikasiSpesifikasi sejarahsejarah

Pengritik menuduh bahwa dalam teori sistemdunia tidak memperhatikan yang memadaiterhadap perkembangan yang khas dari satulokalitas tertentu, sering mengabaikan analisissejarah perkembangan lokal yang konkret.

Secara jelas Wallerstein mengatakan bahwakita tidak dapat menganalisa secara jernih dancanggih dari setiap fenomena sosial, sekalipuntampak teramat mikro, tanpa meletakkan fenomenasosial tersebut sebagai salah satu elemen yangdibatasi oleh sistem yang riil (sistem ekonomikapitalis dunia) yang di dalamnya sesungguhnyafenomena sosial itu berada.

2.2. SpesifikasiSpesifikasi sejarahsejarah

Pengritik menuduh bahwa dalam teori sistemdunia tidak memperhatikan yang memadaiterhadap perkembangan yang khas dari satulokalitas tertentu, sering mengabaikan analisissejarah perkembangan lokal yang konkret.

Page 31: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Walaupun perhatian utama perspektif inidiletakkan pada pengujian dinamika global, tidakberarti ada konfirmasi larangan bagi peneliti yangmenggunakan perspektif ini untuk menguji arahdan sejarah pembangunan lokal, nasional, maupunregional.

So (1986) dalam kajiannya melihat dengan jelasbagaimana pengaruh lokalits dalam prose timbultenggelamnya gerakan kelas.

Bahkan berdasarkan hasil penelitian tersebutyang berskala nasional atau lokal, jikamenggunakan pendekatan sistem dunia, akanditemukan penjelasan baru dan segar daripersoalan-persoalan yang tampaknya telah usang.

Walaupun perhatian utama perspektif inidiletakkan pada pengujian dinamika global, tidakberarti ada konfirmasi larangan bagi peneliti yangmenggunakan perspektif ini untuk menguji arahdan sejarah pembangunan lokal, nasional, maupunregional.

So (1986) dalam kajiannya melihat dengan jelasbagaimana pengaruh lokalits dalam prose timbultenggelamnya gerakan kelas.

Bahkan berdasarkan hasil penelitian tersebutyang berskala nasional atau lokal, jikamenggunakan pendekatan sistem dunia, akanditemukan penjelasan baru dan segar daripersoalan-persoalan yang tampaknya telah usang.

Page 32: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Nash (1981), dalam bidang antropologi yangdemikian ini akan lebih mudah terjadi, karena secaraantropologis memiliki kecenderungan untuk segeramembangun mekanisme pertahanan yang membutapada persoalan-persoalan makro yang dirasakansesungguhnya mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan masyarakat yang mereka pelajari.Jika demikian, maka lahirnya pendekatan sistemdunia ini akan membantu mencairkan tradisi yangsudah sangat kental yang selam ini masih dianutsangat teguh oleh sebagian besar antropolog.

Nash (1981), dalam bidang antropologi yangdemikian ini akan lebih mudah terjadi, karena secaraantropologis memiliki kecenderungan untuk segeramembangun mekanisme pertahanan yang membutapada persoalan-persoalan makro yang dirasakansesungguhnya mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan masyarakat yang mereka pelajari.Jika demikian, maka lahirnya pendekatan sistemdunia ini akan membantu mencairkan tradisi yangsudah sangat kental yang selam ini masih dianutsangat teguh oleh sebagian besar antropolog.

Page 33: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

3.3. AnalisisAnalisis StratifikasiStratifikasi

Pengritik menuduh bahwa Wallerstein hanyamenggunakan analisis stratifikasi dan oleh karenaitu tidak mampu menjelaskan bagaimana pengaruhkonflik kelas terhadap arah dan hasilpembangunan nasional.

Pendekatan historis yang dilakukan wallerstein telahmembawanya memberikan pengertian tentangkonsep kelas sosial sebagai suatu proses yangdinamik yang berkelanjutan dan karena itu kelassosial memiliki karakteristik yang selalu berubah,baik bentuk maupun komposisinya.

3.3. AnalisisAnalisis StratifikasiStratifikasi

Pengritik menuduh bahwa Wallerstein hanyamenggunakan analisis stratifikasi dan oleh karenaitu tidak mampu menjelaskan bagaimana pengaruhkonflik kelas terhadap arah dan hasilpembangunan nasional.

Pendekatan historis yang dilakukan wallerstein telahmembawanya memberikan pengertian tentangkonsep kelas sosial sebagai suatu proses yangdinamik yang berkelanjutan dan karena itu kelassosial memiliki karakteristik yang selalu berubah,baik bentuk maupun komposisinya.

Page 34: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Wallerstein mengatakan kelas tidak memilikirealitas yang permanen, kelas sosial lebihmerupakan proses yang memiliki awalpembentukan, keudian berkonsolidasi, mengalamidisintegrasi atau malahan bubar dan kemudianmengalami proses pembentukan kembali. Prosesini merupakan proses yang berulang-ulang secaraterus menerus, dan halangan terbesar untukmemahami proses yang demimkian ini adalahanggapan reifikasi itu sendiri.

Wallerstein mengatakan kelas tidak memilikirealitas yang permanen, kelas sosial lebihmerupakan proses yang memiliki awalpembentukan, keudian berkonsolidasi, mengalamidisintegrasi atau malahan bubar dan kemudianmengalami proses pembentukan kembali. Prosesini merupakan proses yang berulang-ulang secaraterus menerus, dan halangan terbesar untukmemahami proses yang demimkian ini adalahanggapan reifikasi itu sendiri.

Page 35: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Oleh karena itu bagi Wallerstein, kelas sosial bukanmerupakan suatu atribut, tetapi lebih merupakan satu bentukhubungan antarkelas yang berwatak dinamis di dalamkonteks sejarah tertentu, dan karenanya tidak dapatdiartikan sebatas sarana produksi.

Dalam hal ini Wallerstein menunjuk bahwa mungkinsangat bermanfaat jika kita menunjuk kelas sosial sebagaisuatu produk sejarah dari sistem dunia yang sekarangmewujud.

Pemahaman dan pengertian yang demikian dinamis danhistoris atas konsep kelas sosial jelas berbeda denganpendekatan yang digunakan oleh sebgaian penggeritik, yangtampaknya memiliki kecenderungan untuk berpikir dalamkonteks politikonomi dan selalu membatasi dalam kontekssarana produksi.

Oleh karena itu bagi Wallerstein, kelas sosial bukanmerupakan suatu atribut, tetapi lebih merupakan satu bentukhubungan antarkelas yang berwatak dinamis di dalamkonteks sejarah tertentu, dan karenanya tidak dapatdiartikan sebatas sarana produksi.

Dalam hal ini Wallerstein menunjuk bahwa mungkinsangat bermanfaat jika kita menunjuk kelas sosial sebagaisuatu produk sejarah dari sistem dunia yang sekarangmewujud.

Pemahaman dan pengertian yang demikian dinamis danhistoris atas konsep kelas sosial jelas berbeda denganpendekatan yang digunakan oleh sebgaian penggeritik, yangtampaknya memiliki kecenderungan untuk berpikir dalamkonteks politikonomi dan selalu membatasi dalam kontekssarana produksi.

Page 36: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Dengan kata lain, dalam pengertian wallerstein,kelas dilihatnya sebagai kelompok aktor politik yangsecara sadar hendak selalu mencoba untukmempromosikan kepentingan mereka dalam tatanandunia kapitalis.

Sekalipun perjuangan kelas seringmenampakkan dirinya dengan baju stutus-grup,Wallerstein tetap menganggap bahwa perjuangankelas telah dan akan selalu mempengaruhi rodaperputaran tata ekonomi dunia kapitalis ini sejaktimbulnya di abad XVI.

Dengan kata lain, dalam pengertian wallerstein,kelas dilihatnya sebagai kelompok aktor politik yangsecara sadar hendak selalu mencoba untukmempromosikan kepentingan mereka dalam tatanandunia kapitalis.

Sekalipun perjuangan kelas seringmenampakkan dirinya dengan baju stutus-grup,Wallerstein tetap menganggap bahwa perjuangankelas telah dan akan selalu mempengaruhi rodaperputaran tata ekonomi dunia kapitalis ini sejaktimbulnya di abad XVI.

Page 37: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Secara keseluruhan, dalam menanggapi semuakritik, para pemerhati teori sistem dunia telahmengakui, justru bukan dari sejak awalnya, bahwakonsep sistem dunia hanya merupakan alat penelitian,yang daripadanya diharapkan bahwa perspektifsistem dunia ini kemudian juga mampu mengujiperkembangan sejarah lokal, dan kemudian mencobatetap menangkap makna dari kelas sosial yang selalu,dan memang demikian halnya, diartikan sebagai salahsatu penentu dari proses dan dinamika sejarah.

Secara keseluruhan, dalam menanggapi semuakritik, para pemerhati teori sistem dunia telahmengakui, justru bukan dari sejak awalnya, bahwakonsep sistem dunia hanya merupakan alat penelitian,yang daripadanya diharapkan bahwa perspektifsistem dunia ini kemudian juga mampu mengujiperkembangan sejarah lokal, dan kemudian mencobatetap menangkap makna dari kelas sosial yang selalu,dan memang demikian halnya, diartikan sebagai salahsatu penentu dari proses dan dinamika sejarah.

Page 38: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Teori sistem dunia dicirikan oleh pilihannyamenggunakan dunia sebagai unit analisis, telahmemberikan sumbangan yang berarti dengan agendapenelitiannya tentang irama siklus dan dinamkiaglobal.

Namun seiring dengan munculnya kritik sebagaiteori yang reifikasi dan historis mengikuti analisisstratifikasi, muncullah arus baru penelitian berskalanasional yang lebih memberikan perhatian padahubungan yang kompleks dari tata ekonomi globaldengan kekuatan nasional.

Teori Sistem Dunia Pada Skala NasionalTeori Sistem Dunia Pada Skala Nasional

Teori sistem dunia dicirikan oleh pilihannyamenggunakan dunia sebagai unit analisis, telahmemberikan sumbangan yang berarti dengan agendapenelitiannya tentang irama siklus dan dinamkiaglobal.

Namun seiring dengan munculnya kritik sebagaiteori yang reifikasi dan historis mengikuti analisisstratifikasi, muncullah arus baru penelitian berskalanasional yang lebih memberikan perhatian padahubungan yang kompleks dari tata ekonomi globaldengan kekuatan nasional.

Page 39: Perpektif Sistem Dunia dalam Perubahan Sosial

Perspektif sistem dunia selalu mengawali kajiannyadengan menguji karakteristik perubahan yang dari sistemekonomi kapitalis dunia untuk periode yang sedang dikaji.

Sistem dunia pada skala nasional tidak seperti padaskala internasional. (Akibat/ efek dari gerakan yang timbulsecara nasional tidak seperti internasional).

Contohnya :Di Indonesia Mendagri tertataDi Internasional kementriannya tidak tertata

KarakteristikKarakteristik Sistem DuniaSistem Dunia

DinamikaDinamika GlobalGlobal dandan KekuatanKekuatan SosialSosial

Perspektif sistem dunia selalu mengawali kajiannyadengan menguji karakteristik perubahan yang dari sistemekonomi kapitalis dunia untuk periode yang sedang dikaji.

Sistem dunia pada skala nasional tidak seperti padaskala internasional. (Akibat/ efek dari gerakan yang timbulsecara nasional tidak seperti internasional).

Contohnya :Di Indonesia Mendagri tertataDi Internasional kementriannya tidak tertata

DinamikaDinamika GlobalGlobal dandan KekuatanKekuatan SosialSosial