Perubahan Sosial Dan Teori Ketergantungan Sistim Dunia(2)

1

DANDAN

RAVIK KARSIDIRAVIK KARSIDI

TEORI KETERGANTUNGAN dan SISTEM DUNIA, RAVIK KARSIDI 20102

TEORI INI MENGACU PADA TEORI STRUKTURAL, TEORI INI MENGACU PADA TEORI STRUKTURAL, DIMANA UNTUK MENJELASKAN TINGKAH LAKU DIMANA UNTUK MENJELASKAN TINGKAH LAKU MANUSIA DAN PROSES SOSIAL YANG TERJADI DENGAN MANUSIA DAN PROSES SOSIAL YANG TERJADI DENGAN CARA MENCARI FAKTOR2 LINGKUNGAN MATERIAL CARA MENCARI FAKTOR2 LINGKUNGAN MATERIAL MANUSIA SEBAGAI PENYEBABNYA.MANUSIA SEBAGAI PENYEBABNYA.

DASARNYA PADA PANDANGAN DASARNYA PADA PANDANGAN KARL MARXKARL MARX: TENTANG : TENTANG HUBUNGAN HUBUNGAN SUPERSTUCTURESUPERSTUCTURE (BANGUNAN ATAS/IDE (BANGUNAN ATAS/IDE ATAU NON MATERIAL) DAN ATAU NON MATERIAL) DAN BASE STRUCTUREBASE STRUCTURE (BANGUNAN BAWAH/KONDISI METERIAL). (BANGUNAN BAWAH/KONDISI METERIAL).

BANGUNAN BAWAH DIANGGAP SEBAGAI ASPEK BANGUNAN BAWAH DIANGGAP SEBAGAI ASPEK STRUKTUR GEJALA SOSIAL.STRUKTUR GEJALA SOSIAL.KALAU BANGUNAN BAWAHNYA BERUBAH, MAKA KALAU BANGUNAN BAWAHNYA BERUBAH, MAKA BANGUNAN ATASNYA AKAN MENGIKUTINYA. ASPEK BANGUNAN ATASNYA AKAN MENGIKUTINYA. ASPEK MATERI LEBIH PENTING DARI ASPEK IDE MATERI LEBIH PENTING DARI ASPEK IDE

MATERIALISME. MATERIALISME.


NEGARA-NEGARA DIBAGI ATAS NEGARA NEGARA-NEGARA DIBAGI ATAS NEGARA MAJU (INDUSTRI) DAN TERBELAKANG MAJU (INDUSTRI) DAN TERBELAKANG (PERTANIAN), YANG SALING BERDAGANG. (PERTANIAN), YANG SALING BERDAGANG.

ADA NEGARA “PUSAT” DAN NEGARA ADA NEGARA “PUSAT” DAN NEGARA “PINGGIRAN”. “PINGGIRAN”.

HUBUNGAN PUSAT DAN PINGGIRAN TAK HUBUNGAN PUSAT DAN PINGGIRAN TAK SEIMBANG, TIDAK SALING SEIMBANG, TIDAK SALING MENGUNTUNGKAN MENGUNTUNGKAN EKPLOITASI. EKPLOITASI.


• DARI STUDINYA TENTANG KAPITALISME DI DARI STUDINYA TENTANG KAPITALISME DI NEGARA2 TERBELAKANG MELALUI NEGARA2 TERBELAKANG MELALUI INVESTASI MODAL ASING, TERNYATA YANG INVESTASI MODAL ASING, TERNYATA YANG ADA JUSTRU MEMBUAT SURPLUS PADA ADA JUSTRU MEMBUAT SURPLUS PADA NEGARA MAJU.NEGARA MAJU.

• ALASANNYA KARENA HASIL INVESTASI TSB. ALASANNYA KARENA HASIL INVESTASI TSB. DIAMBIL OLEH PENDATANG/ INVESTOR DIAMBIL OLEH PENDATANG/ INVESTOR DAN SEBALIKNYA DI NEGARA DAN SEBALIKNYA DI NEGARA BERKEMBANG/ PINGGIRAN TIDAK TERJADI BERKEMBANG/ PINGGIRAN TIDAK TERJADI AKUMULASI MODAL, TETAPI MALAH AKUMULASI MODAL, TETAPI MALAH PENYUSUTAN MODAL.PENYUSUTAN MODAL.

TEORI KETERGANTUNGAN dan SISTEM DUNIA, RAVIK KARSIDI 2010 5

1.1. KETERGANTUNGAN KETERGANTUNGAN KOLONIALKOLONIAL

2.2. KETERGANTUNGAN KETERGANTUNGAN FINANSIAL-INDUSTRIALFINANSIAL-INDUSTRIAL

3.3. KETERGANTUNGAN KETERGANTUNGAN TEKNOLOGIS-INDUSTRIALTEKNOLOGIS-INDUSTRIAL

ADA 3 BENTUK KETERGANTUNGAN NEGARA KETIGAADA 3 BENTUK KETERGANTUNGAN NEGARA KETIGA


• ADA HUBUNGAN ANTARA NEGARA ADA HUBUNGAN ANTARA NEGARA “METROPOLIS” DAN NEGARA “SATELIT”. “METROPOLIS” DAN NEGARA “SATELIT”. MIRIP DENGAN ISTILAH PREBISCH = MIRIP DENGAN ISTILAH PREBISCH = “PINGGIR DAN PUSAT”“PINGGIR DAN PUSAT”

• SUATU PEMBANGUNAN DI NEGARA SUATU PEMBANGUNAN DI NEGARA “SATELIT” DIPENGARUHI OLEH 3 “SATELIT” DIPENGARUHI OLEH 3 KOMPONEN UTAMA, yaitu: KOMPONEN UTAMA, yaitu:

1.1. modal asing; modal asing;

2.2. pemerintah lokal di negara satelit; pemerintah lokal di negara satelit;

3.3. kaum borjuis lokal. kaum borjuis lokal.


HASIL PEMBANGUNAN HANYA TERJADI DI 3 KALANGAN HASIL PEMBANGUNAN HANYA TERJADI DI 3 KALANGAN TERSEBUT, SEDANGKAN RAKYAT KECIL HANYA TERSEBUT, SEDANGKAN RAKYAT KECIL HANYA SEBAGAI BURUH. SEBAGAI BURUH.

1.1. KEHIDUPAN EKONOMI NEGARA KEHIDUPAN EKONOMI NEGARA PINGGIR TERGANTUNG KE NEGARA PINGGIR TERGANTUNG KE NEGARA PUSATPUSAT

2.2. TERJADINYA KERJASAMA MODAL TERJADINYA KERJASAMA MODAL ASING DENGAN KELAS BORJUASI DAN ASING DENGAN KELAS BORJUASI DAN KELAS PENGUASAKELAS PENGUASA

3.3. TERJADI KETIMPANGAN YANG KAYA TERJADI KETIMPANGAN YANG KAYA DAN YANG MISKIN DAN YANG MISKIN TERJADI TERJADI EKPLOITASI RAKYAT KECIL EKPLOITASI RAKYAT KECIL


MENYARANKANMENYARANKAN

NEGARA KETIGA/PINGGIR HARUS NEGARA KETIGA/PINGGIR HARUS MELAKUKAN INDUTRIALISASI SENDIRI, MELAKUKAN INDUTRIALISASI SENDIRI,

TIDAK MENGIMPOR TEKNOLOGI, TIDAK MENGIMPOR TEKNOLOGI, MENINJAU HUTANG DAN PERDAGANGAN MENINJAU HUTANG DAN PERDAGANGAN

DENGAN NEGARA PUSAT DENGAN NEGARA PUSAT

CONTOHCONTOHADA GERAKAN SELATAN-SELATAN, PERDAGANGAN ADA GERAKAN SELATAN-SELATAN, PERDAGANGAN

REGIONAL, DAN LAIN-LAINREGIONAL, DAN LAIN-LAIN


MEMBELA TERHADAP KRITIK TEORI SOSIOLOGI MEMBELA TERHADAP KRITIK TEORI SOSIOLOGI STRUKTURAL-FUNGSIONAL BAHWA TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL BAHWA TEORI KETERGANTUNGAN KURANG BERORIENTASI KETERGANTUNGAN KURANG BERORIENTASI PADA KUANTIFIKASI DAN KURANG OPERIONALPADA KUANTIFIKASI DAN KURANG OPERIONAL

DIA BERPENDAPAT BAHWA YANG PENTING DIA BERPENDAPAT BAHWA YANG PENTING ADALAH BAGAIMANA MENGERTI PROSES ADALAH BAGAIMANA MENGERTI PROSES HISTORIS TERJADINYA KETERBELAKANGAN HISTORIS TERJADINYA KETERBELAKANGAN DINEGARA PINGIR DAN DESKRIPSI TENTANG DINEGARA PINGIR DAN DESKRIPSI TENTANG KETERBELAKANGAN YANG TERJADI TERSEBUT KETERBELAKANGAN YANG TERJADI TERSEBUT SETELAH BERSENTUHAN DENGAN NEGARA SETELAH BERSENTUHAN DENGAN NEGARA MAJU. MAJU.


1.1. MENEKANKAN ASPEK INTERNASIONALMENEKANKAN ASPEK INTERNASIONAL

2.2. MEMPERSOALKAN AKIBAT DARI POLITIK LUAR NEGERI.MEMPERSOALKAN AKIBAT DARI POLITIK LUAR NEGERI.

3.3. MEMBAHAS PROSES INTERNAL DARI PERUBAHAN DI MEMBAHAS PROSES INTERNAL DARI PERUBAHAN DI NEGARA-NEGARA PINGGIRAN.NEGARA-NEGARA PINGGIRAN.

4.4. MENEKANKAN PADA KEGIATAN SEKTOR SWASTA DALAM MENEKANKAN PADA KEGIATAN SEKTOR SWASTA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEGIATAN PERUSAHAAN-HUBUNGANNYA DENGAN KEGIATAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MULTINASIONAL.PERUSAHAAN MULTINASIONAL.

5.5. MEMBAHAS HUBUNGAN ANTAR KLAS YANG ADA DI MEMBAHAS HUBUNGAN ANTAR KLAS YANG ADA DI DALAM NEGERI.DALAM NEGERI.

6.6. MEMPERSOALKAN BAGAIMANA KEKAYAAN NASIONAL INI MEMPERSOALKAN BAGAIMANA KEKAYAAN NASIONAL INI DIBAGIKAN ANTAR KLAS-KLAS SOSIAL, ANTAR DAERAH, DIBAGIKAN ANTAR KLAS-KLAS SOSIAL, ANTAR DAERAH, DAN ANTAR NEGARADAN ANTAR NEGARA

MENYEBUTKAN KEKUATAN DARI ‘TEORI KETERGANTUNGAN’ :MENYEBUTKAN KEKUATAN DARI ‘TEORI KETERGANTUNGAN’ :


““PACKENHAM” MENYEBUTKAN KELEMAHAN DARI ‘TEORI PACKENHAM” MENYEBUTKAN KELEMAHAN DARI ‘TEORI KETERGANTUNGAN’ :KETERGANTUNGAN’ :

1.1. MENYALAHKAN HANYA KAPITALISME SEBAGAI MENYALAHKAN HANYA KAPITALISME SEBAGAI PENYEBAB DARI KETERGANTUNGAN.PENYEBAB DARI KETERGANTUNGAN.

2.2. KONSEP-KONSEP INTI, TERMASUK KONSEP KONSEP-KONSEP INTI, TERMASUK KONSEP KETERGANTUNGAN ITU SENDIRI KETERGANTUNGAN ITU SENDIRI KURANG KURANG DIDEFINISIKAN SECARA JELAS.DIDEFINISIKAN SECARA JELAS.

3.3. HANYA DIDEFINISIKAN SEBAGAI KONSEP DIKOTOMI.HANYA DIDEFINISIKAN SEBAGAI KONSEP DIKOTOMI.

4.4. SEDIKIT SEKALI DIBICARAKAN TENTANG PROSES SEDIKIT SEKALI DIBICARAKAN TENTANG PROSES YANG MEMUNGKINKAN SEBUAH NEGARA DAPAT YANG MEMUNGKINKAN SEBUAH NEGARA DAPAT LEPAS DARI TEORI TERSEBUT.LEPAS DARI TEORI TERSEBUT.

5.5. SELALU DIANGGAP SEBAGAI SESUATU YANG SELALU DIANGGAP SEBAGAI SESUATU YANG NEGATIP.NEGATIP.

6.6. KURANG MEMBAHAS DENGAN TEORI LAIN (OTONOMI).KURANG MEMBAHAS DENGAN TEORI LAIN (OTONOMI).

7.7. KURANG …KURANG …


7.7. KURANG MEMBAHAS ASPEK PSIKOLOGI.KURANG MEMBAHAS ASPEK PSIKOLOGI.

8.8. MENYEPELEKAN KEKUATAN NASIONALISME.MENYEPELEKAN KEKUATAN NASIONALISME.

9.9. SANGAT MENEKANKAN PADA KONSEP KEPENTINGAN SANGAT MENEKANKAN PADA KONSEP KEPENTINGAN KELOMPOK, KLAS DAN NEGARA KELOMPOK, KLAS DAN NEGARA SEAKAN SEAKAN DIANGGAP SEBAGAI KONSEP YANG JELAS.DIANGGAP SEBAGAI KONSEP YANG JELAS.

10.10. TERLALU JAUH BERANGGAPAN BAHWA ADA TERLALU JAUH BERANGGAPAN BAHWA ADA KEPENTINGAN YANG BERBEDA ANTARA NEGARA-KEPENTINGAN YANG BERBEDA ANTARA NEGARA-NEGARA PUSAT DAN NEGARA-NEGARA PINGGIRAN.NEGARA PUSAT DAN NEGARA-NEGARA PINGGIRAN.

11.11. KETIDAKJELASAN KONSEP YANG MEMBATASI TEORI KETIDAKJELASAN KONSEP YANG MEMBATASI TEORI TERSEBUT.TERSEBUT.

12.12. TERLALU MEREMEHKAN KEBEBASAN BERTINDAK TERLALU MEREMEHKAN KEBEBASAN BERTINDAK DARI AKTOR-AKTOR POLITIK.DARI AKTOR-AKTOR POLITIK.

13.13. KURANG DIKAJI SECARA RINCI DAN TAJAM.KURANG DIKAJI SECARA RINCI DAN TAJAM.


BAGAIMANA MENGUKUR DERAJAT BAGAIMANA MENGUKUR DERAJAT KETERGANTUNGAN ?KETERGANTUNGAN ?

TIDAK CUKUP HANYA DIUKUR TIDAK CUKUP HANYA DIUKUR KONSEPNYA TAPI JUGA KONSEPNYA TAPI JUGA DERAJAJATNYA.DERAJAJATNYA.

PERLU DIPAKAI PERHITUNGAN PERLU DIPAKAI PERHITUNGAN KWANTITATIF.KWANTITATIF.


MELAKUKAN PERHITUNGAN MELAKUKAN PERHITUNGAN KWANTITATIF, YAITU MENGUKUR KWANTITATIF, YAITU MENGUKUR INVESTASI MODAL ASING DAN INVESTASI MODAL ASING DAN KETERGANTUNGAN BERPENGARUH KETERGANTUNGAN BERPENGARUH BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN PENDAPATAN.PEMERATAAN PENDAPATAN.

URAIAN MEKANISME MENUNJUKKAN URAIAN MEKANISME MENUNJUKKAN HASIL NEGATIF DAN POSITIF.HASIL NEGATIF DAN POSITIF.


1.1. INVESTASI ASING DAN SUMBER-INVESTASI ASING DAN SUMBER-SUMBER ALAM DI NEGARA SUMBER ALAM DI NEGARA PINGGIRAN HABIS.PINGGIRAN HABIS.

2.2. PRODUKSI YANG BERORIENTASI PRODUKSI YANG BERORIENTASI KE LUAR NEGERI DAN MASUKNYA KE LUAR NEGERI DAN MASUKNYA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MULTINASIONALMULTINASIONAL

KARENA:KARENA:


KARENA:KARENA:

1.1. MODAL ASING LANGSUNG MODAL ASING LANGSUNG MEMPRODUKSIKAN BARANG DAN MEMPRODUKSIKAN BARANG DAN MENIMBULKAN PERMINTAAN BAGI MENIMBULKAN PERMINTAAN BAGI BARANG-BARANG LAIN.BARANG-BARANG LAIN.

2.2. UTANG LUAR NEGERI YANG TURUT UTANG LUAR NEGERI YANG TURUT MEMBIAYAI PEMBANGGUNAN MEMBIAYAI PEMBANGGUNAN SARANA-PRASARANASARANA-PRASARANA


SUATU KEADAAN DIMANA SUATU KEADAAN DIMANA PEREKONOMIAN NEGARA2 TERTENTU PEREKONOMIAN NEGARA2 TERTENTU DIKONDISIKAN OLEH PEMBANGUNAN DIKONDISIKAN OLEH PEMBANGUNAN DAN PERLUASAN PEREKONOMIAN DAN PERLUASAN PEREKONOMIAN NEGARA LAINNEGARA LAIN

HUBUNGAN KETERGANTUNGAN TERJADI HUBUNGAN KETERGANTUNGAN TERJADI BILA NEGARA YANG DOMINAN DAPAT BILA NEGARA YANG DOMINAN DAPAT MEMPERLUAS DAN SELF SUSTAINING MEMPERLUAS DAN SELF SUSTAINING TAPI SEBALIKNYA TIDAK TERJADI PADA TAPI SEBALIKNYA TIDAK TERJADI PADA NEGARA YANG TIDAK DOMINAN NEGARA YANG TIDAK DOMINAN


BENTUK-BENTUK KETERGANTUNGANBENTUK-BENTUK KETERGANTUNGANDUNIA KETIGADUNIA KETIGA

MOTTO IMPERIALISMEMOTTO IMPERIALISME

1.1. GODGOD

2.2. GOLDGOLD

3.3. GLORYGLORY


(PASCA KETERGANTUNGAN)(PASCA KETERGANTUNGAN)

• MENGKRITIK BAHWA TEORI KETERGANTUNGAN TIDAK BISA MENGKRITIK BAHWA TEORI KETERGANTUNGAN TIDAK BISA MENJELASKAN PEMBANGUNAN DI DUNIA KETIGA, YANG BISA MENJELASKAN PEMBANGUNAN DI DUNIA KETIGA, YANG BISA DIJELASKAN HANYA GEJALA TERJADINYA KETERBELAKANGAN.DIJELASKAN HANYA GEJALA TERJADINYA KETERBELAKANGAN.

• DUNIA DULU DIKUASAI OLEH SISTIM2 KECIL ATAU SISTIM MINI DALAM DUNIA DULU DIKUASAI OLEH SISTIM2 KECIL ATAU SISTIM MINI DALAM BENTUK KERAJAAN2 ATAU BENTUK PEMERINTAHAN LAINNYA BENTUK KERAJAAN2 ATAU BENTUK PEMERINTAHAN LAINNYA

• KARENA WAKTU ITU BELUM ADA SISTIM DUNIA. DAN MASING-MASING KARENA WAKTU ITU BELUM ADA SISTIM DUNIA. DAN MASING-MASING SISTIM MINI TIDAK SALING BERHUBUNGAN ATAU DUNIA WAKTU ITU SISTIM MINI TIDAK SALING BERHUBUNGAN ATAU DUNIA WAKTU ITU TERDIRI DARI BANYAK SISTIM MINI YANG TERPISAH. TERDIRI DARI BANYAK SISTIM MINI YANG TERPISAH.

• LALU TERJADI PENAKLUKAN2 SECARA MILITER MAUPUN SUKARELA LALU TERJADI PENAKLUKAN2 SECARA MILITER MAUPUN SUKARELA BERGABUNG. BERGABUNG. LALU MUNCUL APA YANG DISEBUT “KERAJAAN LALU MUNCUL APA YANG DISEBUT “KERAJAAN DUNIA” (DUNIA” (WORLD EMPIREWORLD EMPIRE). KARENA BESARNYA LALU DIKENDALIKAN ). KARENA BESARNYA LALU DIKENDALIKAN DENGAN SUATU “ CARA” TERMASUK “SISTIM UPETI”.DENGAN SUATU “ CARA” TERMASUK “SISTIM UPETI”.


•KARENA BESAR DAN LUASNYA ITU, MAKA DAERAH KARENA BESAR DAN LUASNYA ITU, MAKA DAERAH TAKLUKAN TERSEBUT JAUH DARI PUSAT KEKUASAAN, TAKLUKAN TERSEBUT JAUH DARI PUSAT KEKUASAAN, DAN SEKAIN BEBASLAH NEGARA TAKLUKAN TERSEBUT. DAN SEKAIN BEBASLAH NEGARA TAKLUKAN TERSEBUT.

•DALAM PERKEMBANGNNYA MUNCULLAH “SISTEM DALAM PERKEMBANGNNYA MUNCULLAH “SISTEM PEREKONOMIAN DUNIA YANG MENYATU”.PEREKONOMIAN DUNIA YANG MENYATU”.

•SISTIM DUNIA = KEKUATAN YANG MENNGERAKKAN SISTIM DUNIA = KEKUATAN YANG MENNGERAKKAN NEGARA2 DI DUNIA (TERMASUK SISTIM EKONOMI, NEGARA2 DI DUNIA (TERMASUK SISTIM EKONOMI, MISALYA KAPITALISME GLOBAL, EKONOMI PASAR, DSB.)MISALYA KAPITALISME GLOBAL, EKONOMI PASAR, DSB.)

•MENURUTNYA, SEBUAH SISTIM DUNIA TIDAKLAH MENURUTNYA, SEBUAH SISTIM DUNIA TIDAKLAH HARUS BERARTI MENGUASAI SELURUH DUNIA, ATAU HARUS BERARTI MENGUASAI SELURUH DUNIA, ATAU HARUS ADA SATU KEKUASAAN PUSAT, NEGARA2 DAPAT HARUS ADA SATU KEKUASAAN PUSAT, NEGARA2 DAPAT BERDIRI SENDIRI DENGAN PEMBAGIAN KERJA TERTENTU BERDIRI SENDIRI DENGAN PEMBAGIAN KERJA TERTENTU SATU DENGAN YANG LAIN DAN DAPAT BEKERJASAMA.SATU DENGAN YANG LAIN DAN DAPAT BEKERJASAMA.


DALAM MENGADOP TEORI KETERGANTUNGAN, DALAM MENGADOP TEORI KETERGANTUNGAN, IA MENGKLASIFIKASIKAN NEGARA-NEGARA IA MENGKLASIFIKASIKAN NEGARA-NEGARA MENJADI 3 KELOMPOK KELAS: MENJADI 3 KELOMPOK KELAS:

1.1. NEGARA PUSATNEGARA PUSAT

2.2. NEGARA SETENGAH PINGGIRANNEGARA SETENGAH PINGGIRAN

3.3. NEGARA PINGGIRANNEGARA PINGGIRAN

(1) MENGEKSPLOITIR (2)(1) MENGEKSPLOITIR (2) (2) MENGEKSPLOITIR (3)(2) MENGEKSPLOITIR (3) (3) YANG PALING DIEKSPLOITIR(3) YANG PALING DIEKSPLOITIR

PERBEDAAN POKOK DIANTARANYA ADALAH PADA PADA PERBEDAAN POKOK DIANTARANYA ADALAH PADA PADA KEKUATAN EKONOMI, DAN YANG PALING KUAT ADALAH KEKUATAN EKONOMI, DAN YANG PALING KUAT ADALAH NEGARA PUSAT. KETIGANYA SALING BERINTERAKSI, NEGARA PUSAT. KETIGANYA SALING BERINTERAKSI, SEHINGGA UNTUK MENGANALISIS SUATU NEGARA HARUS SEHINGGA UNTUK MENGANALISIS SUATU NEGARA HARUS DILIHAT SEBAGAI KESELURUHAN DUNIA DILIHAT SEBAGAI KESELURUHAN DUNIA


SETIAP KELOMPOK NEGARA BISA SETIAP KELOMPOK NEGARA BISA NAIK ATAU TURUN KELAS. NAIK ATAU TURUN KELAS.

SETELAH NEGARA-NEGARA EROPA HANCUR SETELAH NEGARA-NEGARA EROPA HANCUR (INGGRIS, BELANDA DAN PERANCIS) KINI (INGGRIS, BELANDA DAN PERANCIS) KINI AMERIKA YANG TERKUAT.AMERIKA YANG TERKUAT.

MUNCULNYA NEGARA-NEGARA INDUSTRI MUNCULNYA NEGARA-NEGARA INDUSTRI BARU (KORSEL,TAIWAN, SINGAPURA BARU (KORSEL,TAIWAN, SINGAPURA HONGKONG, CINA) MERUPAKAN CONTOH HONGKONG, CINA) MERUPAKAN CONTOH NAIKNYA KELAS NEGARA PINGGIRAN KE NAIKNYA KELAS NEGARA PINGGIRAN KE SETENGAH PINGGIRAN DAN MUNGKIN SETENGAH PINGGIRAN DAN MUNGKIN MEREBUT MENJADI PUSAT MEREBUT MENJADI PUSAT


(PANDANGAN TEORI SISTIM DUNIA) (PANDANGAN TEORI SISTIM DUNIA)

1.1. DENGAN MEREBUT KESEMPATAN YANG DENGAN MEREBUT KESEMPATAN YANG DATANGDATANG

2.2. MELALUI UNDANGAN (KEIKUTSERTAAN MELALUI UNDANGAN (KEIKUTSERTAAN DALAM SAHAM DALAM SAHAM MULTI NATIONAL MULTI NATIONAL COORPORATIONCOORPORATION))

3.3. MEMANDIRIKAN NEGARA SENDIRI, MEMANDIRIKAN NEGARA SENDIRI, SEPERTI: KENYA YANG BERUSAHA SEPERTI: KENYA YANG BERUSAHA MELEPASKAN DIRI DENGAN SEGALA MELEPASKAN DIRI DENGAN SEGALA BENTUK EKPLOITASI NEGARA LAIN. BENTUK EKPLOITASI NEGARA LAIN.


MEREBUT KESEMPATAN MEREBUT KESEMPATAN HANYA BISA DILAKUKAN DENGAN CARA MEREBUT HANYA BISA DILAKUKAN DENGAN CARA MEREBUT

KESEMPATAN YANG DATANG.KESEMPATAN YANG DATANG. PADA SUATU KONDISI TERTENTU KARENA TIDAK PADA SUATU KONDISI TERTENTU KARENA TIDAK

SEIMBANGNYA PERDAGANGAN NEGARA PUSAT DAN SEIMBANGNYA PERDAGANGAN NEGARA PUSAT DAN PINGGIR, AKAN TERJADI “HARGA BARANG MENTAH PINGGIR, AKAN TERJADI “HARGA BARANG MENTAH SANGAT MURAH DAN HARGA BARANG INDUSTRI/ OLAHAN SANGAT MURAH DAN HARGA BARANG INDUSTRI/ OLAHAN SANGAT MAHAL” SANGAT MAHAL” NEGARA PINGIRAN TIDAK TIDAK BISA NEGARA PINGIRAN TIDAK TIDAK BISA IMPOR BARAMNG INDUSTRI OLAHAN. IMPOR BARAMNG INDUSTRI OLAHAN.

KARENA ITU, HARUS BERANI MELAKUKAN TIDAKAN RADIKAL, antara lain:

1.1. MELAKUKAN INDUSTRIALISASI DI NEGERI SENDIRI MELAKUKAN INDUSTRIALISASI DI NEGERI SENDIRI SEBAGAI SUBSTITUSI BARANG-BARANG IMPOR TSB. SEBAGAI SUBSTITUSI BARANG-BARANG IMPOR TSB. DENGAN RESIKO ADA KETERGANTUNGAN LAIN YAITU DENGAN RESIKO ADA KETERGANTUNGAN LAIN YAITU BARANG-BARANG SEPERTI IMPOR MESIN PRODUKASI.BARANG-BARANG SEPERTI IMPOR MESIN PRODUKASI.

2.2. MENGOPTIMALKAN POTENSI DALAM NEGERI DAN MENGOPTIMALKAN POTENSI DALAM NEGERI DAN KENCANGKAN IKAT PINGGANG BARANG PRODUKSI KENCANGKAN IKAT PINGGANG BARANG PRODUKSI


BIASANYA KARENA KETERBATASAN TENAGA KERJA DAN BIASANYA KARENA KETERBATASAN TENAGA KERJA DAN WILAYAH DI NEGARA PUSAT, MAKA MEREKA BERUSAHA WILAYAH DI NEGARA PUSAT, MAKA MEREKA BERUSAHA MENGEKSPANSI PERUSAHAAN MULTINASIONAL KE NEGARA MENGEKSPANSI PERUSAHAAN MULTINASIONAL KE NEGARA LAIN.LAIN.

MEREKA BUTUH MITRA USAHA DI NEGARA LAIN, TERMASUK MEREKA BUTUH MITRA USAHA DI NEGARA LAIN, TERMASUK MENDIRIKAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN/PABRIK SEBAGAI MENDIRIKAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN/PABRIK SEBAGAI “CABANG”NYA. BAGI NEGARA PINGGIRIAN YANG MENERIMA “CABANG”NYA. BAGI NEGARA PINGGIRIAN YANG MENERIMA TAWARAN SEPERTI INI, MAKA AKAN BANYAK BERDIRI TAWARAN SEPERTI INI, MAKA AKAN BANYAK BERDIRI PERUSAHAAN/PABRUK, TETETAPI MILIK “NEGARA LUAR”. PERUSAHAAN/PABRUK, TETETAPI MILIK “NEGARA LUAR”.

KEGIATAN INDUSTRIALISASI SEAKAN CEPAT BERKEMBANG, KEGIATAN INDUSTRIALISASI SEAKAN CEPAT BERKEMBANG, PENDUDUK TERTAMPUNG SEBAGAI PEKERJA, DAN PENDUDUK TERTAMPUNG SEBAGAI PEKERJA, DAN SEBAGAIAN KEUNTUNGAN AKAN DINIKMATI OLEH NEGARA SEBAGAIAN KEUNTUNGAN AKAN DINIKMATI OLEH NEGARA PINGIRAN TERSEBUT. PINGIRAN TERSEBUT.

DALAM HAL INI TERGANTUNG “DALAM HAL INI TERGANTUNG “BARGAININGBARGAINING” YANG DIBUAT ” YANG DIBUAT ANTARA NEGARA PINGGIRIAN DAN PUSAT ”KAPAN NEGARA ANTARA NEGARA PINGGIRIAN DAN PUSAT ”KAPAN NEGARA PINGGIRIAN DAPAT NAIK KELAS/ KAPAN PAERUSAHAAN PINGGIRIAN DAPAT NAIK KELAS/ KAPAN PAERUSAHAAN DAPAT DIALIHKAN KEPEMILIKANNYA KE NEGARA PINGGIR. DAPAT DIALIHKAN KEPEMILIKANNYA KE NEGARA PINGGIR. DENGAN CARA DEMIKIAN NEGARA PINGGIR AKAN MENJADI DENGAN CARA DEMIKIAN NEGARA PINGGIR AKAN MENJADI “NEGARA SETENGAH PINGGIRAN” “NEGARA SETENGAH PINGGIRAN”


BERUSAHA MELEPAS KETERGANTUNGAN BERUSAHA MELEPAS KETERGANTUNGAN DENGAN NEGARA PUSAT. TERGANTUNG DENGAN NEGARA PUSAT. TERGANTUNG ADA TIDAK KESEMPATAN UNTUK INI. ADA TIDAK KESEMPATAN UNTUK INI. PUNYKAH KEMAMPUAN UNTUK LEPAS DARI PUNYKAH KEMAMPUAN UNTUK LEPAS DARI KUNGKUNGAN NEGARA PUSAT.KUNGKUNGAN NEGARA PUSAT.

ADA CONTOH NEGARA ADA CONTOH NEGARA KENYAKENYA DENGAN DENGAN KONSEP KONSEP UJAMAA UJAMAA UNTUK MELEPASKAN UNTUK MELEPASKAN DARI EKSPLOITASI NEGARA MAJU. DARI EKSPLOITASI NEGARA MAJU.


(TOKOH TEORI KETERGANTUNGAN) (TOKOH TEORI KETERGANTUNGAN)

MELIHAT HUBUNGAN NEGARA PINGGIR DAN MELIHAT HUBUNGAN NEGARA PINGGIR DAN NEGARA PUSAT SELALU MERUGIKAN NEGARA PUSAT SELALU MERUGIKAN NEGARA PINGGIR NEGARA PINGGIR

(TOKOH TEORI SISTIM DUNIA) (TOKOH TEORI SISTIM DUNIA)

TIDAK SEPESIMIS ITU. MERUTUNYA DINAMIKA TIDAK SEPESIMIS ITU. MERUTUNYA DINAMIKA SISTIM DUNIA, YAKNI KAPITALISME GLOBAL, SISTIM DUNIA, YAKNI KAPITALISME GLOBAL, SELALU MEMBERIKAN PELUANG-PELUANG SELALU MEMBERIKAN PELUANG-PELUANG BAGI NEGARA PINGGRIR UNTUK BISA BAGI NEGARA PINGGRIR UNTUK BISA MEMPERBAIKI DIRI/NAIK KELAS/TURUN KELAS MEMPERBAIKI DIRI/NAIK KELAS/TURUN KELAS


PARADIGMA PEMBANGUNANDI ERA OTDA

• FENOMENA GLOBALISASI = BORDERLESS WORLD, HANYA MENGAKUI DAYA SAING

• ADA WACANA PRO-KONTRA ISUE PEMBANGUNAN: (1) PERTUMBUHAN VS. DISTRIBUSI, (2) PEMBANG. PERTANIAN VS.INDUSTRI, (3) TEKNO PADAT MODAL VS.PADAT KARYA, (4) SENTRALISASI VS.DESENTRALISASI, (5) MODERN VS. TRADISIONAL, (6) PEDESAAN VS.PERKOTAAN, (7) PERENC. SOSEK VS. FISIK.

MANA YANG BENAR? MANA YANG TEPAT?


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

• PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT

• TOP DOWN VS. BOTTOM UP

• SENTRALISASI VS DESENTRALISASI

• MENGUTAMAKAN KEMANDIRIAN DAN KESWADAYAAN

• PERAN CHANGE AGENT = FASILITASI BUKAN MENGGURUI


TITIK PUSAT PERHATIANNYA TITIK PUSAT PERHATIANNYA ADALAH PADA PENDEKATAN ADALAH PADA PENDEKATAN KE ARAH PEMBANGUNAN YANG KE ARAH PEMBANGUNAN YANG LEBIH BERPIHAK KEPADA LEBIH BERPIHAK KEPADA RAKYAT.RAKYAT.

KESEJAHTERAAN DAN KESEJAHTERAAN DAN REALISASI DIRI MANUSIA REALISASI DIRI MANUSIA MERUPAKAN JANTUNG MERUPAKAN JANTUNG KONSEP PEMBANGUNAN YANG KONSEP PEMBANGUNAN YANG MEMIHAK RAKYAT DAN MEMIHAK RAKYAT DAN PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.MASYARAKAT. (Korten, 1984)(Korten, 1984)


HARUSLAH MEMBANTU MASYARAKAT AGAR MAMPU HARUSLAH MEMBANTU MASYARAKAT AGAR MAMPU MENGEMBANGKAN DIRI ATAS DASAR INOVASI-MENGEMBANGKAN DIRI ATAS DASAR INOVASI-INOVASI YANG ADA, DITETAPKAN SECARA INOVASI YANG ADA, DITETAPKAN SECARA PARTISIPATORIS.PARTISIPATORIS.

PERAN PETUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERAN PETUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (SEBAGAI (SEBAGAI OUTSIDER PEOPLEOUTSIDER PEOPLE) DAPAT DIBEDAKAN ) DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 3 BAGIAN YAITU PERAN KONSULTAN, PERAN MENJADI 3 BAGIAN YAITU PERAN KONSULTAN, PERAN PEMBIMBINGAN DAN PERAN PENYAMPAI INFORMASI.PEMBIMBINGAN DAN PERAN PENYAMPAI INFORMASI.

MERUPAKAN INTI DARI USAHA BAGAIMANA MERUPAKAN INTI DARI USAHA BAGAIMANA BISA MENGANGKAT RAKYAT DARI BISA MENGANGKAT RAKYAT DARI

KELEMAHANNYA SELAMA INIKELEMAHANNYA SELAMA INI(Friere, 1984)(Friere, 1984)

ORIENTASI PEMBERDAYAAN MASYARAKATORIENTASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(Sikhondze, 1999)(Sikhondze, 1999)


1.1. BELAJAR DARI BELAJAR DARI MASYARAKAT.MASYARAKAT.

2.2. PENDAMPING SEBAGAI PENDAMPING SEBAGAI FASILITATOR, FASILITATOR, MASYARAKAT SEBAGAI MASYARAKAT SEBAGAI PELAKU.PELAKU.

3.3. SALING BELAJAR, SALING BELAJAR, SALING BERBAGI SALING BERBAGI PENGALAMAN.PENGALAMAN.

PENDAMPINGAN MASYARAKATPENDAMPINGAN MASYARAKAT

Bla…Blaaa..Blaaaaa

…


REINVENTING GOVERNMENT(David Osborn)

1. Fungsi Katalis ( mengarahkan drpd pemenuhan >> fasilitator)2. Memberdayakan drpd melayani3. Layanan yang bersaing/tdk monopolistik4. Digerakkan oleh misi bukan aturan5. Berorientasi pada hasil6. Berorientasi pada kepuasan penlanggan7. Menerapkan prinsip kewirausahaan8. Antisipatif: mencegah drpd mengobati9. Bersifat desentralistik tdk sentralistik10. Berorientasi pada pasar ( beri kesempatan swasta /individu ikut

memecahkan masalah sosial) REINVENTION = MENGGANTI SISTIM BIROKRASI OLEH SISTIM

KEWIRAUSAHAAN/SISTIM PUBLIK YG BIASA INOVATIF, EFEKTIF, EFISIEN, DAN ADAPTIF.


TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Perubahan Sosial Dan Teori Ketergantungan Sistim Dunia(2)

Documents

Transcript of Perubahan Sosial Dan Teori Ketergantungan Sistim Dunia(2)