Permukaan Tanah Jakarta Turun 116 Cm - ftp.unpad.ac.id · golok pelaku. Kepala Polsek Metro...

1
P AGI itu kepadatan lalu lintas di jalan raya Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat seperti biasa. Arus kendaraan mengalir deras dari arah Bekasi menuju Jakarta. Arah sebaliknya tidak seramai arus dari Bekasi. Ajun Komisaris Herry Azhari, 44, tidak henti- hentinya mengatur lalu lintas di depan Pasar Sumber Arta. Dia tidak bertugas sendiri. Empat bintara yang juga anak buahnya di Unit Patroli Satlantas Polres Metro Bekasi, yakni Aipda Sugiyanto, Aipda Mesgi, Aiptu Joko, dan Briptu Deden, melakukan kegiatan serupa. Pandangan Herry hanya tertuju pada kendaraan yang melintas. Sementara pejalan kaki dan pelaku yang saat itu mengendarai sepeda dihiraukannya. Mengatur lalu lintas sejak pukul 05.30 WIB menyebabkan rasa haus dan letih mulai menghampiri Herry. Sekitar pukul 08.00 godaan untuk minum dan beristirahat sejenak di pos mulai terlintas di pikirannya. Namun godaan itu ditolaknya. Ia memilih menyelesaikan tugas ketimbang istirahat. Dan pilihan itu menyelamatkan jiwanya. ‘Duuaaaarr ....’ tepat pukul 08.15, Kamis (30/9), sebuah bom dengan daya ledak rendah meledak tepat di belakang Herry. Kepulan asap berbau mesiu disertai serpihan paku yang terlontar dari bom menempel di seragam polisi itu. Bila ia memilih beristirahat, pastilah ia akan berada lebih dekat lagi dengan sumber ledakan. “Kalau bukan karena kebesaran Tuhan, mungkin tidak tahu lagi nasib saya seperti apa,” ujar Herry. Di tengah kekacauan yang terjadi saat itu, insting penegak hukum pada pria yang telah bertugas 24 tahun di kepolisian ini bergerak cepat. Ia segera memburu pelaku yang mencoba lari meski sudah bersimbah darah. “Pelaku masih berusaha melawan saat ditangkap,” ucapnya. Selama satu tahun bertugas di Pos Lalu Lintas Sumber Arta, Herry mengaku tidak pernah melihat wajah pelaku. Bahkan dia tidak mengira jika dijadikan target ledakan. Oleh karena itu, ia hanya bisa mengucap syukur karena bisa terselamatkan dari peristiwa yang bisa merengut nyawanya itu. Kemarin, sebanyak enam orang saksi terkait dengan ledakan bom di Kalimalang diperiksa. Di antaranya seorang tukang becak, Nano. Dua saksi diperiksa di Kantor Polsek Duren Sawit. Empat lainnya diperiksa di Kantor Polres Kota Bekasi. Nano mengatakan ledakan terjadi begitu saja. “Saya kaget setengah mati,” paparnya. (Golda Eksa/Muhamad Fauzi/J-2) Permukaan Tanah Jakarta Turun 116 Cm KEPOLISIAN Daerah (Polda) Metro Jaya sudah mengetahui kelompok pelaku bentrokan di Jl Ampera Jakarta, Rabu (29/9) yang menewaskan tiga orang. Kelompok itu diminta agar se- gera menyerahkan diri sebelum polisi bertindak. “Sudah kami ketahui kelom- poknya, sudah jelas, kami minta menyerahkan diri segera. Arti- nya, proses penyelidikan kita lakukan terus,” kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Timur Pradopo di Jakarta, ke- marin. Bentrokan itu berkaitan de- ngan sidang perkara pembu- nuhan di Diskotek Blowfish, City Plaza, Jl Gatot Subroto, Ja- karta Selatan, yang terjadi April 2010, dengan terdakwa Benar- dus Malela dan Kanor Lolo. Lokasi bentrokan hanya berja- rak 300 meter dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan yang menyidangkan terdakwa pada hari yang sama dengan bentrokan di Jl Ampera. Pada sidang sebelumnya, Rabu (22/9), kedua terdakwa yang berada di tangan polisi dan jaksa diserang sekelompok orang, tetapi polisi tak menang- kap mereka. Tigor Simatupang selaku peng acara kedua terdakwa sudah melapor ke polisi sehari setelah peristiwa penganiayaan itu, tapi tak ditanggapi. “Ter- dakwa dipukul di depan polisi dan jaksa, tapi aneh pelaku itu tak ditangkap,” kata Tigor di Jakarta, kemarin. Saat bentrokan (Rabu, 29/9), ujar Tigor, orang-orang memba- wa senjata tajam dan pistol ada di samping polisi, tapi tak ditangkap. Ini aneh. Polisi sebaiknya melarang kelom- pok pihak terdakwa dan pihak korban menghadiri sidang selanjutnya agar bisa berjalan lancar,” harapnya. Kapolda mengakui ada keku- rangan intelijen kepolisian soal perkiraan keadaan berkaitan dengan sidang kedua terdak- wa. “Intelijen polda lemah, bu- kan lemah, sudah diantisipasi, sudah dilaksanakan, tapi ada yang kurang, itu yang (akan) kami perbaiki,” ujarnya seusai bertemu dengan sekitar 20 ang- gota DPR di Polda Metro Jaya, kemarin. Anggaran kepolisian, menu- rut Kapolda, minim sehingga tidak optimal mencegah gang- guan keamanan. “Tentunya ada anggaran, tapi tidak optimal,” ungkapnya. (FD/*/J-5) K AWASAN Muara Baru Jakarta Utara mengalami penu- runan permukaan tanah paling dalam diban- dingkan daerah-daerah lain di Jakarta. Selama delapan tahun terakhir, penurunan permukaan tanah di kawasan tersebut sudah mencapai 116 sentimeter. “Sejak 2002 terjadi penurunan muka tanah secara signikan di wilayah Jakarta Barat, Ja- karta Utara, dan Jakarta Pusat, tapi paling dalam di kawasan Muara Baru,” papar Peneliti Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Herry Andreas, di Ruang Rapim Utama Balai Kota DKI. kemarin. Herry memaparkan hal terse- but di tengah jumpa pers pena- nganan dan penanggulangan penurunan muka tanah Jakarta. Ia mengatakan, selain di tiga wilayah kota tadi, penurunan muka tanah juga terjadi hingga daerah dataran tinggi Cibubur, Jakarta Timur, dengan kedala- man bervariasi. Penurunan permukaan tanah di Jakarta secara umum dise- babkan empat faktor utama. Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Yusuf Effendi Pohan mengatakan, empat faktor tersebut adalah pengam- bilan air tanah berlebihan, eksploitasi minyak dan gas, beban bangunan, serta gaya tektonik dan konsolidasi ala- miah lapisan tanah. Yusuf menjelaskan, kedalam- an penurunan tanah sangat tergantung pada karakteris- tik tanah setempat, sehingga kedalaman amblesan di satu lokasi akan berbeda dibanding amblesan di daerah lain. “Khusus untuk wilayah Jakarta, eksploitasi minyak dan gas tidak ada. Semen- tara pengambilan air tanah me- nyumbang penurunan muka tanah sebesar 17,5%,” sebut Yusuf. Ia menambahkan, data penu- runan itu bersifat parsial dan temporer, karena sangat ber- gantung pada kondisi tanah. Wilayah lain yang mengalami penurunan tanah cukup dalam di antaranya Cengkareng Barat mencapai 65 cm, sedangkan penurunan terendah di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, sedalam 2,8 cm. Kepala Dinas Tata Ruang DKI Wiriyatmoko menyebutkan, semakin rendah kemampuan struktur tanah menyerap air, semakin besar tanah tersebut mengalami penurunan. Wiri- yatmoko mengatakan wilayah Jakarta Utara memiliki struktur tanah dengan besaran penye- rap air nol. “Kita bisa langsung bertemu air jika menggali tanah di sana, berbeda dengan di Ja- karta Selatan yang masih ada permukaan tanah kerasnya,” ujar Wiriyatmoko. Selama dua tahun terakhir, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menemukan 56 lokasi yang diperkirakan mempunyai sumur air bawah tanah ilegal. Dari jumlah itu, sebanyak 10 titik telah disegel. Sementara 46 lokasi lagi akan dilakukan penertiban dalam waktu dekat ini. (*/J-3) [email protected] 4 | Megapolitan SABTU, 2 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Pelaku Bentrok Ampera Diketahui Faktor penyebab penurunan tanah adalah pengambilan air tanah berlebihan, eksploitasi minyak dan gas, beban bangunan, serta gaya tektonik dan konsolidasi alamiah lapisan tanah.’’ Yusuf Effendi Pohan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI SIDANG OYK: Warga yang terjaring dalam Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) di wilayah Jakarta Pusat membayar denda dan biaya perkara seusai mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin. DIWAWANCARAI WARTAWAN: Korban ledakan bom yang juga Kepala Unit Patroli Satlantas Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Herry Azhari diwawancarai wartawan di Polres Metro Bekasi, kemarin. Untunglah, Tuhan masih Melindungi Semakin rendah kemampuan struktur tanah menyerap air, semakin besar tanah tersebut mengalami penurunan permukaan. Selamat Saragih Rampok Satroni Kantor PU DKI KANTOR Unit Pelaksana Teknis Penyelidikan Pengukuran dan Pengkajian Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi DKI Jakarta dirampok, dini hari kemarin. Pelaku diperkirakan 10 orang de- ngan mengenakan masker penutup wajah. Sejumlah barang raib, yakni 7 LCD proyektor dan 1 CPU. Pelaku juga sempat merampas uang salah satu korban sebesar Rp3 juta. Total kerugian diperki- rakan mencapai Rp150 juta. Pelaku mengikat tiga orang pegawai yang ada di kantor itu. Mereka adalah Anton yang merupakan petugas kebersihan, serta Muhamad Dukron dan Putut Tetuko yang merupakan petugas keamanan. Bahkan karena sempat melawan, dua petugas keamanan itu sempat terkena sabetan golok pelaku. Kepala Polsek Metro Jatinegara Komisaris Sriyanto menjelaskan, perampok datang dengan mobil dan memasuki halaman kantor dengan melompati pagar. Polisi kini masih me- meriksa keterangan dari para pegawai yang ada di kantor saat kejadian itu. (Faw/J-2) Bedinde Jatuh dari Ruko DUA pembantu rumah tangga (bedinde) nekat turun dari atap ruko berlantai empat dalam usaha melarikan diri dari majikannya pukul 04.30 WIB, kemarin. Salah satu di antaranya yang bernama Tri, 15, bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan, Tugu, Koja, Jakarta Utara, akibat terjatuh setelah kabel yang menahan berat badannya putus. Kedua bedinde ini mengaku tidak tahan dengan perilaku majikannya, yaitu Yongki dan Minah, yang kerap berkata kasar. Puncaknya terjadi ketika Tri dan temannya Trisna, 18, tidak diberi izin pulang kampung ke Temanggung, Jawa Te- ngah, karena ingin menjenguk neneknya yang sedang sakit. “Kami sudah minta izin baik-baik untuk mudik ke Temanggung. Tapi tidak dikasih,” kata Tri dengan suara terbata-bata di rumah sakit. Tri menderita retak tulang ekor serta tidak bisa berjalan. Trisna yang berhasil turun dengan selamat menderita lecet di tangan- nya. Sang majikan, Minah, menolak dikatakan sebagai penyebab jatuhnya Tri. “Kalau mereka salah, saya memang menegur, tapi kadarnya biasa saja,” kata Minah. (*/J-2) Truk Terguling, Satu Tewas SEBUAH truk trailer B 9491 QB bermuatan 20 ton besi baja ter- guling di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Km 50 arah Bekasi. Sang sopir, Ayub, 35, tidak mengetahui bahwa 18 besi baja sepanjang 12 meter yang tersusun di belakang kendaraan terlepas karena rantai besi pengikat putus. Panik dengan hal itu Ayub mendadak menginjak rem. Akibatnya seluruh besi terdorong ke bagian depan kendaraan sehingga menghantam kepala kendaraan beserta awaknya. “Saya tidak tahu kenapa rantai pengikat putus,” kata Untung, 30, rekan korban yang mengemudikan truk serupa. Ayub merupakan anggota rombongan tiga truk pengangkut pipa Pertamina yang akan mengantarkan barang itu dari PT Permata Cargo di Tanjung Priok ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dalam perjalanan, truk terakhir yang dikemudikan Ayub menga- lami kendala. (GG/J-2) LINTAS MI/RAMDANI MI/GOLDA EKSA

Transcript of Permukaan Tanah Jakarta Turun 116 Cm - ftp.unpad.ac.id · golok pelaku. Kepala Polsek Metro...

Page 1: Permukaan Tanah Jakarta Turun 116 Cm - ftp.unpad.ac.id · golok pelaku. Kepala Polsek Metro Jatinegara Komisaris Sriyanto menjelaskan, perampok datang dengan mobil dan memasuki halaman

PAGI itu kepadatan lalu lintas di jalan raya Kalimalang, Bekasi,

Jawa Barat seperti biasa. Arus kendaraan mengalir deras dari arah Bekasi menuju Jakarta. Arah sebaliknya tidak seramai arus dari Bekasi.

Ajun Komisaris Herry Azhari, 44, tidak henti-hentinya mengatur lalu lintas di depan Pasar Sumber Arta. Dia tidak bertugas sendiri. Empat bintara yang juga anak buahnya di Unit Patroli Satlantas Polres Metro Bekasi, yakni Aipda Sugiyanto, Aipda Mesgi, Aiptu Joko, dan Briptu Deden, melakukan kegiatan serupa.

Pandangan Herry hanya tertuju pada kendaraan yang melintas. Sementara pejalan kaki dan pelaku yang saat itu mengendarai sepeda dihiraukannya. Mengatur lalu lintas sejak pukul

05.30 WIB menyebabkan rasa haus dan letih mulai menghampiri Herry. Sekitar pukul 08.00 godaan untuk minum dan beristirahat sejenak di pos mulai terlintas di pikirannya. Namun godaan itu ditolaknya. Ia memilih menyelesaikan tugas ketimbang istirahat. Dan pilihan itu menyelamatkan jiwanya.

‘Duuaaaarr....’ tepat pukul 08.15, Kamis (30/9), sebuah bom dengan daya ledak rendah meledak tepat di belakang Herry. Kepulan asap berbau mesiu disertai serpihan paku yang terlontar dari bom menempel di seragam polisi itu. Bila ia memilih beristirahat, pastilah ia akan berada lebih dekat lagi dengan sumber ledakan. “Kalau bukan karena kebesaran Tuhan, mungkin tidak tahu lagi nasib saya

seperti apa,” ujar Herry. Di tengah kekacauan

yang terjadi saat itu, insting penegak hukum pada pria yang telah bertugas

24 tahun di kepolisian ini bergerak cepat. Ia segera memburu pelaku yang mencoba lari meski sudah bersimbah darah. “Pelaku

masih berusaha melawan saat ditangkap,” ucapnya.

Selama satu tahun bertugas di Pos Lalu Lintas Sumber Arta, Herry mengaku tidak pernah melihat wajah pelaku. Bahkan dia tidak mengira jika dijadikan target ledakan. Oleh karena itu, ia hanya bisa mengucap syukur karena bisa terselamatkan dari peristiwa yang bisa merengut nyawanya itu.

Kemarin, sebanyak enam orang saksi terkait dengan ledakan bom di Kalimalang diperiksa. Di antaranya seorang tukang becak, Nano. Dua saksi diperiksa di Kantor Polsek Duren Sawit. Empat lainnya diperiksa di Kantor Polres Kota Bekasi. Nano mengatakan ledakan terjadi begitu saja. “Saya kaget setengah mati,” paparnya.

(Golda Eksa/Muhamad Fauzi/J-2)

Permukaan TanahJakarta Turun 116 Cm

KEPOLISIAN Daerah (Polda) Metro Jaya sudah mengetahui kelompok pelaku bentrokan di Jl Ampera Jakarta, Rabu (29/9) yang menewaskan tiga orang. Kelompok itu diminta agar se-gera menyerahkan diri sebelum polisi bertindak.

“Sudah kami ketahui kelom-poknya, sudah jelas, kami minta menyerahkan diri segera. Arti-nya, proses penyelidikan kita lakukan terus,” kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Timur Pradopo di Jakarta, ke-marin.

Bentrokan itu berkaitan de-ngan sidang perkara pembu-nuhan di Diskotek Blowfish, City Plaza, Jl Gatot Subroto, Ja-karta Selatan, yang terjadi April 2010, dengan terdakwa Benar-dus Malela dan Kanor Lolo. Lo kasi bentrokan hanya berja-rak 300 meter dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan yang menyidangkan terdakwa pada hari yang sama dengan bentrokan di Jl Ampera.

Pada sidang sebelumnya, Rabu (22/9), kedua terdakwa yang berada di tangan polisi dan jaksa diserang sekelompok orang, tetapi polisi tak menang-kap mereka.

Tigor Simatupang selaku peng acara kedua terdakwa sudah melapor ke polisi sehari setelah peristiwa penganiayaan itu, ta pi tak ditanggapi. “Ter-dakwa di pukul di depan polisi dan jak sa, tapi aneh pelaku itu tak di tangkap,” kata Tigor di Jakar ta, kemarin.

Saat bentrokan (Rabu, 29/9), ujar Tigor, orang-orang memba-wa senjata tajam dan pistol ada di samping polisi, tapi tak ditangkap. Ini aneh. Polisi sebaiknya melarang kelom-pok pihak terdakwa dan pihak korban menghadiri sidang se lan jutnya agar bisa berjalan lancar,” harapnya.

Kapolda mengakui ada keku-rangan intelijen kepolisian soal perkiraan keadaan berkaitan de ngan sidang kedua terdak-wa. “Intelijen polda lemah, bu-kan lemah, sudah diantisipasi, sudah dilaksanakan, tapi ada yang kurang, itu yang (akan) kami perbaiki,” ujarnya seusai bertemu dengan sekitar 20 ang-gota DPR di Polda Metro Jaya, kemarin.

Anggaran kepolisian, menu-rut Kapolda, minim sehingga ti dak optimal mencegah gang-guan keamanan. “Tentunya ada anggaran, tapi tidak optimal,” ungkapnya. (FD/*/J-5)

KAWASAN Muara Baru Jakarta Utara mengalami penu-runan permukaan

tanah paling dalam diban-dingkan daerah-daerah lain di Jakarta. Selama delapan tahun terakhir, penurunan permukaan tanah di kawasan tersebut sudah mencapai 116 sentimeter.

“Sejak 2002 terjadi penurunan muka tanah secara signifi kan di wilayah Jakarta Barat, Ja-karta Utara, dan Jakarta Pusat, tapi paling dalam di kawasan Muara Baru,” papar Peneliti Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Herry Andreas, di Ruang Rapim Utama Balai Kota DKI. kemarin.

Herry memaparkan hal terse-but di tengah jumpa pers pena-nganan dan penanggulangan

penurunan muka tanah Jakarta. Ia mengatakan, selain di tiga wilayah kota tadi, penurunan muka tanah juga terjadi hingga daerah dataran tinggi Cibubur, Jakarta Timur, dengan kedala-man bervariasi.

Penurunan permukaan tanah di Jakarta secara umum dise-babkan empat faktor utama. Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Yusuf Effendi Pohan mengatakan, empat faktor tersebut adalah pengam-bilan air tanah berlebihan, eksploitasi minyak dan gas, beban bangunan, serta gaya tektonik dan konsolidasi ala-miah lapisan tanah.

Yusuf menjelaskan, kedalam-an penurunan tanah sangat tergantung pada karakteris-tik tanah setempat, sehingga kedalaman amblesan di satu lokasi akan berbeda dibanding amblesan di daerah lain.

“Khusus untuk wilayah

Jakarta, eksploitasi minyak dan gas tidak ada. Semen-tara pengambilan air tanah me-nyumbang penurunan muka tanah sebesar 17,5%,” sebut Yusuf.

Ia menambahkan, data penu-runan itu bersifat parsial dan temporer, karena sangat ber-gantung pada kondisi tanah.

Wilayah lain yang mengalami

penurunan tanah cukup dalam di antaranya Cengkareng Barat mencapai 65 cm, sedangkan penurunan terendah di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, sedalam 2,8 cm.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Wiriyatmoko menyebutkan, semakin rendah kemampuan struktur tanah menyerap air, semakin besar tanah tersebut mengalami penurunan. Wiri-yatmoko mengatakan wilayah Jakarta Utara memiliki struktur tanah dengan besaran penye-rap air nol. “Kita bisa langsung bertemu air jika menggali tanah di sana, berbeda dengan di Ja-karta Selatan yang masih ada permukaan tanah kerasnya,” ujar Wiriyatmoko.

Selama dua tahun terakhir, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menemukan 56 lokasi yang diperkirakan mempunyai sumur air bawah tanah ilegal. Dari jumlah itu, sebanyak 10 titik telah disegel. Sementara 46 lokasi lagi akan dilakukan penertiban dalam waktu dekat ini. (*/J-3)

[email protected]

4 | Megapolitan SABTU, 2 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Pelaku Bentrok Ampera Diketahui

Faktor penyebab penurunan tanah adalah pengambilan air tanah berlebihan, eksploitasi minyak dan gas, beban bangunan, serta gaya tektonik dan konsolidasi alamiah lapisan tanah.’’Yusuf Effendi PohanKepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI

SIDANG OYK: Warga yang terjaring dalam Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) di wilayah Jakarta Pusat membayar denda dan biaya perkara seusai mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin.

DIWAWANCARAI WARTAWAN: Korban ledakan bom yang juga Kepala Unit Patroli Satlantas Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Herry Azhari diwawancarai wartawan di Polres Metro Bekasi, kemarin.

Untunglah, Tuhan masih Melindungi

Semakin rendah kemampuan struktur tanah menyerap air, semakin besar tanah tersebut mengalami penurunan permukaan.

Selamat Saragih

Rampok Satroni Kantor PU DKIKANTOR Unit Pelaksana Teknis Penyelidikan Pengukuran dan Peng kajian Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi DKI Jakarta dirampok, dini hari kemarin. Pelaku diperkirakan 10 orang de-ngan mengenakan masker penutup wajah. Sejumlah barang raib, yakni 7 LCD proyektor dan 1 CPU. Pelaku juga sempat merampas uang salah satu korban sebesar Rp3 juta. Total kerugian diperki-rakan mencapai Rp150 juta. Pelaku mengikat tiga orang pegawai yang ada di kantor itu. Mereka adalah Anton yang merupakan petugas kebersihan, serta Muhamad Dukron dan Putut Tetuko yang merupakan petugas keamanan. Bahkan karena sempat melawan, dua petugas keamanan itu sempat terkena sabetan golok pelaku. Kepala Polsek Metro Jatinegara Komisaris Sriyanto menjelaskan, perampok datang dengan mobil dan memasuki halaman kantor dengan melompati pagar. Polisi kini masih me-meriksa keterangan dari para pegawai yang ada di kantor saat kejadian itu. (Faw/J-2)

Bedinde Jatuh dari RukoDUA pembantu rumah tangga (bedinde) nekat turun dari atap ruko berlantai empat dalam usaha melarikan diri dari majikannya pukul 04.30 WIB, kemarin. Salah satu di antaranya yang bernama Tri, 15, bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan, Tugu, Koja, Jakarta Utara, akibat terjatuh setelah kabel yang menahan berat badannya putus. Kedua bedinde ini mengaku tidak tahan dengan perilaku majikannya, yaitu Yongki dan Minah, yang kerap berkata kasar. Puncaknya terjadi ketika Tri dan temannya Trisna, 18, tidak diberi izin pulang kampung ke Temanggung, Jawa Te-ngah, karena ingin menjenguk neneknya yang sedang sakit. “Kami sudah minta izin baik-baik untuk mudik ke Temanggung. Tapi tidak dikasih,” kata Tri dengan suara terbata-bata di rumah sakit. Tri menderita retak tulang ekor serta tidak bisa berjalan. Trisna yang berhasil turun dengan selamat menderita lecet di tangan-nya. Sang majikan, Minah, menolak dikatakan sebagai penyebab jatuhnya Tri. “Kalau mereka salah, saya memang menegur, tapi kadarnya biasa saja,” kata Minah. (*/J-2)

Truk Terguling, Satu Tewas SEBUAH truk trailer B 9491 QB bermuatan 20 ton besi baja ter-guling di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Km 50 arah Bekasi. Sang sopir, Ayub, 35, tidak mengetahui bahwa 18 besi baja sepanjang 12 meter yang tersusun di belakang kendaraan terlepas karena rantai besi pengikat putus. Panik dengan hal itu Ayub mendadak menginjak rem. Akibatnya seluruh besi terdorong ke bagian depan kendaraan sehingga menghantam kepala kendaraan beserta awaknya. “Saya tidak tahu kenapa rantai pengikat putus,” kata Untung, 30, rekan korban yang mengemudikan truk serupa.Ayub merupakan anggota rombongan tiga truk pengangkut pipa Pertamina yang akan mengantarkan barang itu dari PT Permata Cargo di Tanjung Priok ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dalam perjalanan, truk terakhir yang dikemudikan Ayub menga-lami kendala. (GG/J-2)

LINTAS

MI/RAMDANI

MI/GOLDA EKSA