Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan...

12
Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial Anak Usia Sekolah Dasar Komarudin . Universitas Negeri Yogyakarta Abstract. As a social being (homo socius), man have to interact with the surrounding environment. Man existence only worth when his or her existence give positive impact 0/1 how his or her social community interact and lead into a mutual life, in the other words a human being wiil positively interact with surrounding if that being have a positive social behaviour as well. A man social behaviour does not automatically emerge by itself, it has to be developed and nourish since childhood especially in the stage on elementary school. At this level, children start to interact with environment beside his or her own family. One of the best ways to develop it is through playing sport activity like soccer. Soccer games contain positive values such as teamwork, respect each other, sportive, tolerance, discipline, and iron will. These values will effect on the kid social behaviour. Which give the child positive effect on the future when interacting wit/) the social environment. Kata Kuncl: Sepakbola, Sikap Sosial, Anak Usia Sekolah DDsar. Pendahuluan Manusia adali:lhmakhluk Tuhan yang memilikidua dimensi yaitusebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Antara manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial merupakan satu kesatuan yang harus dikembangkan secara selaras, serasi dan seimbang. Kedudukan manusia mempunyai arti di dalam lingkungannya apabiiD di dalam berhubungan dengan manusia lainnya terjalin komunikasi yang baik, sDling bantu membantu, hormat menghormati dan bekerja sama. Dengan demikian di antara manusia satu dengan lainnya seharusnyalah dapat membentuk suatu hubungan yang bersifat takeandgive, tanpahal itumanusiaakanmendapatkankesulitDndalam hidup bermasyarakat demi mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan. Manusia terlahir mempunyai banyak kelebihan dDn kekuat~m. Pada hakikatnya Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 33

Transcript of Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan...

Page 1: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Permainan Sepakbola Sebagai WahanaPembinaan Sikap Sosial Anak UsiaSekolah Dasar

Komarudin .

Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract. As a social being (homo socius), man have to interact with the surroundingenvironment. Man existence only worth when his or her existence give positive impact0/1 how his or her social community interact and lead into a mutual life, in the otherwords a human being wiil positively interact with surrounding if that being have apositive social behaviour as well.

A man social behaviour does not automatically emerge by itself, it has to be developedand nourish since childhood especially in the stage on elementary school. At thislevel, children start to interact with environment beside his or her own family. One ofthe best ways to develop it is through playing sport activity like soccer.

Soccer games contain positive values such as teamwork, respect each other, sportive,tolerance, discipline, and iron will. These values will effect on the kid social behaviour.

Which give the child positive effect on the future when interacting wit/) the socialenvironment.

Kata Kuncl: Sepakbola, Sikap Sosial, Anak Usia Sekolah DDsar.

Pendahuluan

Manusia adali:lhmakhluk Tuhan yang memilikidua dimensi yaitusebagai makhlukpribadi dan makhluk sosial. Antara manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluksosial merupakan satu kesatuan yang harus dikembangkan secara selaras, serasidan seimbang. Kedudukan manusia mempunyai arti di dalam lingkungannya apabiiDdi dalam berhubungan dengan manusia lainnya terjalin komunikasi yang baik, sDlingbantu membantu, hormat menghormati dan bekerja sama. Dengan demikian di antaramanusia satu dengan lainnya seharusnyalah dapat membentuk suatu hubunganyangbersifattakeandgive, tanpahal itumanusiaakanmendapatkankesulitDndalamhidup bermasyarakat demi mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan.

Manusia terlahir mempunyai banyak kelebihan dDn kekuat~m. Pada hakikatnya

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3,No.1,2005 33

Page 2: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

- - - - - - - - -- - -

Komarudln

kekuatanmanusiatidakhanyasemata-mataterletakpadakemampuanfisikataujiwanyasaja, melainkan kekuatan manusia juga terletak dalam kemampuannya bekerja samadengan manusia la'innya. Kerja sarna antar manusia itulah yang akan dapatmengantarkan seseorang manusia pada tingkat, mutu, martabat, dan harkatnyasebagaimana manusia yang hidup pada zaman sekarang dan zaman yang akan datang.

Pola kerja sama manusia satu dengan lainnya dapat terjalin dengan baik apabila

setiap insan yang ada di dalamnya dapat bersikap dan bertingkah laku secara baikdan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan

etika dan tata cara hubungan kemasya~katan yang diberlakukan, Pola kerja samaantar manusia ini harus dibentuk mulai dari masa anak-anak, terutama pada masausia sekolah dasar, saat dimana lingkungan keluarga sudah tidak lagi cukupmemberikan fasilitas untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak sehingga anakmemerlukan satu lingkungan sosial baru yang lebih luas: Sekolah akan memberikanpengaruh yang sangat besar pada anak sebagai individu dan sebagai makhluk sosial,peraturan sekolah. otoritas guru, disiplin kerja, cara belajar, kebiasaan bergaul danmacam-macam tuntutan sekolah yang cukup ketat akan memberikan segi-segikeindahan dan kesenangan pada diri anak, serta secara tidak langsung telahmembiasakan anak terhadap pola kerja sama agar dapat menyelesaikan semua

tugas kehidupannya tersebut sehingga kelak jika sudah beranjak remaja dan dev.:asaakan terbiasa dengan pola kerja sama yang ada di masyarakat sehingga akan denganmudah menyesuaikan dengan lingkungan sekitamya.

Kerja sama pada masa anak-anak dapat terjadi melalui berbagai bentuk dankesempatan, salah satu bentuk yang paling efektif adalah melalui kegiatan permainan.Hal ini sesuai dengan karakter anak yang masih dalam taraf pertumbuhan dan

perkembangan baik fisik maupun psikis yang cenderung ingin selalu bermain,bergerak dan beraktivitas. Salah satu bentuk permainan yang dapat dilakukan olehanak-anak adalah melalui permainan sepakbola.

Membicarakan sesuatu yang berkaitan derigan sepakbola dari berbagai sudutpandang sangatlah menarik. Harapan pemerintah untuk memasyarakatkan olahragadan mengolahragakan masyarakat khususnya dalam permainan sepakbola sudahmembuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Dari waktu ke waktu permainansepakbola baik yang bersifat rekreatif. edukatif maupun prestatif telah banyakdiselenggarakan diberbagai tempat dan kesempatan dari tingkat anak-anak sampaidewasa dalam bentuk amatir maupun profesional.

. Permainan sepakbola bagi anak usia sekolah dasar sudah barang tentu harusdisesuaikan dengan kondisi tumbuh kembang anak itu sandiri, sehingga dari beberapa

peraturan resmi yang digunakan dalam permainan sepakbola pada umumnya adabeberapa hal yang mengalami penyesuaian baik mengenai peraturan permainan.ukuran bola maupun lapangan, ataupun beberapa peraturan khusus lainnya.

Melalui permainan sepakbola seorang anak akan memperoleh kesempatan dankeuntungan dalam mengaktualisasikan dirinya ditengah-tengah masyarakat.Permainan sepakbola tidak hanya memberikan manfaat untuk fis.ik dan mental saja.

34 Jumal Pendldlkan Jasmanllndonesla, Volume 3,No.1, 2005

Page 3: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

-~---~ -~ --- -- ------

Permainan Sepakbola Sebagal Wahana PembinaanSikap Sosial Anak Usia Sekolah Dasar

tetapi juga dapat memberikan manfaat secara sosiologis bagi pelakunya. Permainansepakbola dapat menjadi wahana dalam pengembangan berbagai aspek kehidupanmanusia termasuk di dalamnya adalah pembinaan sikap sosial.

Anak Usia Sekolah Dasar dan Lingkungannya

Telah banyak ahli yang meninjau sitat hakikat manusia, ada ahli yang melihatmanusia sebagai makhluk individual,ada ahli yang melihat manusia sebagai makhluksosial, di samping ada ahli yang melihat manusia sebagai makhluk individualsekaligus makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individual,manusia mcmpunyaihubungan dengan dirinya sendiri, adanya dorongan untuk mengabdi kepada dirinyasendiri. Manusia sebagai makhluk sosial, adanya hubungan dengan manusia danlingkungan sekitarn~a (Elizabeth B. Hurlock, 1996: 268).

Di antara teori-teori perkembangan, ada yang menitikberatkan bahwa lingkunganakan membentuk manusia seluas-Iuasnya dan pembawaan tidak mempunyaipengaruh, tetapi sebaliknya ada teori yang memandang bahwa pembawaan yangakan menentukan manusia itu, sedangkan lingkungan tidak berperan. Dalam hal iniMonks, F.J. dkk, (2004: 276) mengemukakan bahwa teori yang pertama sering disebutteori empirisme atau juga disebut teori tabularasa yang dikemukakan oleh John Locke,sedangkan teori yang kedua sering disebut teori nativisme yang dikemukakan olehSchopenhauer. Kedua teori terse but merupakan teori-teori yang sangat ekstrim, teoriyang satu bertentangan dengan teori yang lain. Pada umumnya para ahli mengikutiteori yang ketiga, yaitu teori konvergensi yang dikemukakan oleh W. Stern yangmemandang baik pembawaan maupun lingkungan secara bersama-sama mempu-nyai peranan dalam pembentukan atau perkembangan manusia.

Dari uraian tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa; (1) manusia itu dapatmengalami perubahan-perubahan sebagai akibat adanya perkembangan pada dirimanusia itu, dan (2) dalam perkembangan manusia itu faktor pembawaan dan faktorlingkungan secara bersama-sama mempunyai peranan, walaupun tidak mengingkariadanya teori-teori yang lain.

Karena manusia sebagai makhlukindividual,maka dalam tindakan-tindakannyamanusia kadang-kadang menjurus kepada kepentingan'pribadi. Namun karenamanusia juga sebagai makhluksosial, dalam tindakan-tindakannyamanusiajugasering menjurus kepada kepentingan-kepentingan masyarakat. Seperti dikemukakanoleh Kunkel salah seorang tokoh dalam psikologi individual, bahwa manusia itu

mempunyai dorongan untuk mengabdi kepada dirinya sendiri (/chaftigkeit) dandorongan untuk mengabdi kepada masyrakat (Sachlichkeit) secara bersama-sama,man.usia merupakan kesatuan dari keduanya. Berdasarkan hal tersebut manusiadigambarkan sebagai dua buah garis lurus yang berpotongan tegak lurus satu denganyang lain, gambaran inilah.yang sering disebut sebagai thermometer harga diri (BimoWalgito, 2002:21).

Seorang anak usia sekolah dasar berinteraksidengan lingkungan hidupnya. lamempengaruhidan dipengaruhioleh lingkungannya.la membentukdan dibentuk

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 35

- ---

Page 4: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Komarudin

ilih lin~h~n~qnhi~~~ny~, ~~~f~ 8~fi~ be~ar \erdapa\ Quamacam bentuk hubunianatau interaksi anak dengan lingkungan hidupnya, yaitu: Interaksi yang bersifat positifdan interaksi yang bersifat negatif (Suhandoyo, 1993: 17). Anak yang mampuberinteraksi secara positif adalah anak yang dapat mengubah lingkungan dal"!perubahan-perubahan yang dilakukan tersebut tetap menjaga kelangsungan fungsiserta ekosisitem yang ada. Berbalikan dengan interaksi yang positif, seorang anakyang b~rinteraksi secara negatif terhadap lingkungannya adalah apabila perubahan-perubahan yang diperbuatnya, baik fisik maupun sosio kultural melebihi ambangbatas daya dukung lingkungannya sehingga dapat mempengaruhi keseimbanganekosistem.

Berbagai bentuk hubungan antara seorang anak usia sekolah dasar denganlingkungannya, akan dicerminkan melaiui pola-pola sikap atau perilaku anak dalamkehidupannya sehari-hari. Munculnya perbedaan perilaku atau sikap anak yang satudengan yang lainnya disebabkan adanya usaha pemenuhan berbagai macamkebutuhan. Berdasarkan teori Hierarchy of Human Needs dari Abraham Maslow yangdikutip oleh Suhandoyo (1993: 18), bahwa kebutuhan seorang manusia secara umumitu ada lima macam yaitu; (1) Kebutuhan pemenuhan fisiologi (physiological needs)misalnya makan, minum dan istirahat, (2) Kebutuhan akan rasa aman (safety), (3)Kebutuhan akan rasa kasih saying, (4) Kebutuhan akan harga diri (self esteem), (5)Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization). Adanya berbagai macamkebutuhan tersebut di dalam pemenuhannya dapat menyebabkan timbulnya berbagaiperilaku, selanjutnya perilaku-perilaku tersebut akan berpengaruh terhadaplingkungannya.

Anak usia sekolah dasar sebagai bagian dari tatanan masyarakat memerlukan

hubungan timbal balik antara yang satu dengan lainnya. Oalam hal yang lain,disamping anak itu merupakan makhluk pribadi dan sosial, pada hakikatnya anakjuga sebagai makhluk yang dibangun oleh satu kesatuan jiwa dan raga. Oi dalamjiwa anak terdapat satu kesatuan unsur pola yaitu: cipta (kognitif), rasa (afektif) dankarsa (psikomotor). Unsur jiwa dan raga pada dasarnya merupakan potensi yangdimiliki oleh setiap individu. Suatu potensi adalah sesuatu yang siap untukdikembangkan. Proses pengembangan potensi mengandung makna sosial, artinya

seorang anak ataupun manusia pada umumnya tidak lagi memandang di~nya sebagaimakhluk yang dapat berdiri sendiri melainkan memerlukan manusia lain. Kalauproses tersebut dapat berjalan serasi dan optimal baik jasmani maupun rohaninya(cipta, rasa d~m karsa) pada gilirannya nanti dapat diharapkan tercapainya suatukebahagiaan dan kesejahteraan (Maman Suryaman, 1993: 49-50).

Senada dengan hal tersebut di atas, Bimo Walgito (2002:23) juga mengemukakanbahwa hubungan seseorang dengan lingkungan terutama terhadap lingkungansosialnya tidak hanya berlangsung searah, dalam pengertian lain dapat dikatakanbahwa antara seorang anak usia sekolah dasar dan lingkungannya terdapat hubunganyang saling mempengaruhi. Bagaimana hubungan atau sikap seorang anak terhadaplingkungan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu; (1) Anak menolak lingkungan,

36 Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005

Page 5: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Permainan 5epakbola 5ebagai Wahana Pembinaan5ikap 50sial Anak Usia 5ekolah Dasar

yaitu bila anak tidak sesuai dengan lingkurmannya. Oalam keadaan yang demikian

ini seorang anak dapat memberikan bentuk pada lingkungan sesuai dengan apayang diharapkan oleh anak yang bersangkutan, (2) Anak menerima lingkungan, yaitubila keadaan lingkungan sesuai atau cocok dengan keadaan anak, dengan demikiananak akan menerima keadaan lingkungan terse but, (3) Anak bersikap netral ataustatusquo, yaitu bila anak tidak cocok dengan lingkungan, tetapi anak tersebut tidakmengambil langkah bagaimana sebaiknya.

Agar anak usia sekolah dasar dapat menyesuaikan dengan lingkungan disekitamya, maka dibutuhkan daya sosialisasi dari anak itu sendiri. Sosialisasi adalah"suatu proses seseorang belajar berperilaku tertentu sesuai dengan tuntunan budayatempat ia hidup. Proses ini meliputi: penguasaan bahasa, nilai-nilai, etika, aturan-aturan, tingkah laku, berbagai siasat, sejumlah informasi yang amat berguna dalamupaya menyatu dengan masyarakat sekitar.

Walaupun sosialisasi ini berjalan sepanjang usia, namun perkembangan utama-nya terjadi pada masa kanak-kanak khususnya pada usia sekolah dasar. Anak-anak"harus belajar bagaimana berintegrasi dengan orang-orang disekelilingnya. Anak-anak harus belajar menurut dan dekat pada orang tuanya, paling tidak waktunyasebagian besar untuk itu. Anak-anak juga harus belajar tingkah laku mana yang tidaktepat atau kurang baik. Melalui permainan sepakbola seorang anak diajarkan untuksaling bekerja sama, taat pada peraturan, disiplin dan tanggungjawab dalam men-jalankan tugas, perjuangan dan pengorbanan demi sebuah keberhasilan. Jika anak

tidak memiliki sikap dan pola tingkah laku seperti tersebut di atas ia "akan gagalhidupnya. Masa anak usia sekolah dasar ini adalah masa pembentukan fondasiyang kemudian akan membentuk sikap dan tingkah laku serta kepercayaan dikemudian hari (Nur'aeni, 1997: 61).

Filosofi Kehidupan dalam Permainan Sepakbola

Oi mana saja dan kapan saja, sepakbola selalu menarik dan mempesonamanusia.Kendati perang, krisis, bencana, skandal permainan, suap menyuapperwasitan, penghianatan terhadap fair play, sepakbola tida~ pemah lapuk dan mati,bahkan senantiasa ada dan terus menghibur dunia. Mungkin karena sepakbola bukanhanya telah menjadi olahraga rakyat tetapi juga hiburan umat manusia.

Oalam sepakbola, disuguhkan pemain-pemain bola yang berupaya mengerahkankehebatannya melampaui batas-batas kemampuan kemanusiaannya. Lapanganhijau, taktik, teknik, kostum dan aksesori lainnya menyulap para pelakunya itu menjadilebih mempesona. Oalam hal ini Andy Cale & Roberto Forzoni (2004: 155) mengatakanbahwa sepakbola lebih daripada sport, sepakbola telah menjadi show yang digemarisiapa saja, lelaki bahkan wanita.

Namun sepakbola bukanlah show yang dangkal seperti opera sabun. Sebab

dalam sepakbola, pemain-pemainnya menjadi anak-anak manusia yang bergulatdengan kerasnya kehidupan. Pergulatan dengan kerasnya kehidupan itu tidak selaluberakhir dengan kemenangan yang gilang gemilang. Sering pergulatan mati-matian

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 37

----

Page 6: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

1

Komarudln

itu hanyamenghantarkan'parapemaindanpenontonyang terlibat denganmerekakepadakegagalanyangpahitdan menyedihkan.ltulahsebabnyadi dalamsepakboladapatdilihatdan dirasakantragedi,komedi,ketabahanuntuk menerimakegagalan,tekad dan keberanianuntukselalubangun meraihkemenangan.Memangsepakbolamembawatawa, tetapi sepakbolajuga dapat membawat::mgis.

Sepakbola dengan amat tegas melibatkan para pemainnyauntuk senantiasaberani berada di antara kemenangandan kegagalan.Karena itu sepakboladapatmengajarimanusiauntukmengalamirealismenasib.Dannasibitu,entahkesuksesanentah kegagalan,tidak terbacadalamsuatu pergulatandalam rentangwaktu yanglama, melainkanterjadi dengantiba-tibadalam peristiwayang tidak terduga,sertadalam waktu yang amat pendekdan sesingkat-singkatnya.Kalah atau menangitusering ditentukanhanyadalamwaktu tiga menitsaja.

Tentangkekejamannasib ini, ingatlahmisalnyaperistiwayangterjadidalamfinalPialaChampionstahun1999,ketikaBayernMuenchendikalahkanManchesterUnitedhanyadalam waktu 112detik saja. SehinggaJohan Cruyff,seoranglegendahidupsepakboladari negeriBelandamengatakandalampuisinya:"Ineachgamethereareonly thre.eminutes,and thoseof coursesubidividedinto moments,that reallymatter,in threeminutesyou winor lose" (J.VanTijn,1993:-24).

Sepakbola memang sangat kava dengan pelbagai aspek kehidupan. Tidak heranjika sepakbola juga bisa me.njadisumber refleksidan permenungan. Dalam buku BolaDiatas Bulan (Sindhunata, 2002: 231) diceritakan bahwa seorang fisuf eksistensialisdari Prancis, Albert Camus dengan jujur mengatakan telah belajar dan berhutang budipada sepakbola dalam hal keutamaan dan tanggungjawab akan tugas. Secara ekstrempenyairOscarWildebahkanmengatakanbahwasepakbolaitucocokbagigadis-gadisyang teguh dan keras, tetapi tidak cocok untuk anak lelaki yang lemah dan lunak.Pemyataan ini secara jelas memperlihatkan bahwa keteguhan dan kerja keras adalahhal terpenting demi mencapai suatu keberhasilan dan bukan semata-mata dipengaruhioleh perbedaan gender. Sementara kolumnis Thomas Grassberger mengenalkanpelbagai refleksi para filsuf pada permainan sepakbola. "Setiap detik hidup adalahfinal",begitu kata filsufFranz Kafka,dengan kata lainfilsuftersebut mengatakan bahwahidup adalah perjuangan sampai akhir.Atau kata Johann Wolfgang Goethe, "Iebihbaiklari daripada bermalas din Bukahkah dengan sepakbola dinyatakan bahwa manusiayang malas berlari akan kalah dan tertinggal, serta tidak ketinggalan pula seorangmaestro sepakbola dari Jerman Franz Beckenbauer mengatakan bahwa sepakbolaadalah eine Schuleder To/eranz,sepakbolaadalah sekolah toleransi.

Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa dalam sepakbola terdapat nilai-nilaikehidupan yang mengajarkan manusia akan semangat pantang menyerah, kebesaranjiwa untuk menerima kemenangan maupun kekalahan, tanggungjawab akan tugas,perjuangan dan pengorbanan, toleransi, kerja sama dalam mencapai tujuari dansemangat untuk selalu bekerja keras yang kesemuanya merupakan filosofikehidupanyang sangat berguna bagi manusia demi mencapai keberhasilan dalam hidupnya:

38 Jumal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3,No.1,2005

Page 7: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Permalnan Sepakbo/a Sebagai Wahana Pembinaan. Sikap Sos/al Anak Usia Seko/ah Dasar

Peranan Permainan Sepakbola sebagai Wahana Pembinaan SikapSosial Anak UsiaSekolah Dasar '

Seperti yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa seorang .anak usiasekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat potensial untuk dipengaruhi danbahkan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Dengan demikian seorang anak usiasekolah dasar mempunyai kesempatan yang luas untuk menciptakan suatu pranatasosial di lingkungannya dengan maksud untuk mendapatkan kebahagiaan dankesejahteraan dalam hidupnya, dan untuk dapat mewujudkanhal terse but pasti melaluiproses sosial. Keberhasilan melaksanakan proses sosial ini ditentukan oleh kualitassikap dan peTilakuyang dimilikioleh masing-masing anak yang sudah barang tentusang at beragam.

Syarat utama yang harus dipenuhi agar seorang anak dapat berhasil dalam bersikapdan berperilaku dalam proses sosialnya adalah harus memiliki tubuh yang sehat.Menurut Indang Entjang (1976: 2) mengutip Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960rentang Pokok-pokok Kesehatan, dalam Bab I Pasal 2 menyatakan yang dimaksudsehat adalah sehat yang meliputi sehat badan, rohani dan sosial, dan bukan hanyakeadaan yang bebas daTipenyakit, cacat dan kelemahan. Mengacu doTipendapat itusetidaknya pengertian sehat mengandung tiga aspek yaitu: fisik, mental dan sosial.Permainan sepakbola membeTikan manfaat yang besar dalam pencapaian anak yangsehat mencakt.p ketiga aspek tersebut. Aspek fisikdan mental yang diperoleh setelahbermain sepakbola sang at banyak, namun dari segi sosial manfaat apa yang dapatdiperoleh adalah merupakan keutamaan dalam tulisan ini.

Manfaat daTisegi sikap dan kebiasaan sosial dari permainan sepakbola sebagai-mana telah diuraikan dalam uraian terdahulu, yaitu bahwa permainan sepakbolamengajarkan anak akan semangat pantang menyerah, kebesaran jiwauntuk menerimakemenangan maupun kekalahan, tanggungjawab akan tugas, perjuangan dan pengor-banan, toleransi, kerja sama dalam mencapai tujuan dan semangat untukselalu bekerjakeras. Hal.ini lebih dipertegas lagi Sukiyo (1986: 57) yang mengemukakan manfaatdari segi sikap dan kebiasaan sosial dalam kegiatan olahraga secara umum termasukdi dalamnya permainan sepakbola adalah; (1) Menghargai dan bersedia bekerjasamadengan orang lain, (2) Menghargaikemampuan dan kelebihan orang lainserta kelemah-annya, (3) Mengakuikelemahan dan kekurangan pada diTinyasendiri; 4) Meningkatkankeakraban dan keeratan persahabatan antar manusia, karena dalam sepakbola tidakada perbedaan suku, agama dan status sosial ekonomi; 5) Mengakui dan menyadaribahwa dalam hidup, orang harus dan wajib untuk tunduk pada peraturan yang telahditetapkan, (6) Bersedia berkorban untuk kepentingan yang lebih besar/umum, (7)Membiasakan yang Mrsangkutan hidup menurut ilmu kesehatan dan bertanggung-jawab terhadap kesehatan dirisendiri dan lingkungannya, (8) Meningkatkankesadaranberorganisasi dan tunduk pada pimpinan, (9) Merupakan tempat untuk berlatih menjadipemimpin dalam berorganisasi.

. .

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3,No.1, 2005

--- -

39

Page 8: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Komarudin

Adanya nilai-nilaisosial yang positifdalam permainan sepakbola khususnya dalam

pembinaan sikap sosial anak usia sekolah dasar seperti tersebut di atas, harusdigunakan sebagai pacuan agar kegiatan permainan sepakbola dapat diselenggara-kan dan dilaksanakan secars serius, ajeg dan berkesinambungan baik melaluipendidikan jasmani di sekolah maupun melalui pembinaan di sekolah sepakbolayang pada saat ini sedang berkembang dengan begitu pesatnya.

Agar permainan sepakbola dapat memberikan peranan yang besar dan positifdalam pembinaan sikap sosial snak usia sekolah dasar, maka perlu kiranya kegiatanpel111ainansepakbola diprogram secara baik dan benar serta lebih utama lagi harusdisesuaikan dengan kondisi tumbuh kembang anak usia sekolah dasar itu sendiri.Seorang guru pendidikan jasmani ataupun pembina olahraga dituntut mempunyaikreativitas. dan improvisasi agar kegiatan permainan sepakbola pada anak usiasekolah dasar sesuai dengan kondisi anak tersebut baik dari strategi pembelajaran-nya maupun dari segi penyesuaian peraturan yang berlaku. Hal ini dikarenakan yangakan memetik keuntungan dari melaksanakan permainan sepakbola adalahpelakunya sendiri, maka sudah barang tentu pembelajaran maupun peraturan yangdiberlakukanpun harus berorientasi pada para pelakunya yaitu anak usia sekolahdasar.

Oalamhal pembelajaran yang bersuasana ke SO-an ini Rusli Lutan (1997: 125)mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip umum yang harus dipegang olehseorang guru pendidikan jasmani dalam proses pembelajarannya di sekolah yaitu;(1) Adanyaprinsipkesesuaian dengan asas DevelopmentallyAppropiratePractice(DAP) atau keselarasan dengan tahap perkembangan siswa, (2) Suasana kelasyang memberikan keleluasaan kepada semua siswa untuk menyatakan dirinyadengan gembira tanpa merasa tertekan, (3) Setiap kemampuan atau prestasimemperoleh pengakuan atau penghargaan, (4) Pengembangan keterampilanlebihtertuju pada pengembangan kemampuan secara menyeluruh, (5) Adeganpembelajaran ditandai dengan kiat-kiat perangsangan penalaran, kecerdasan emosi,hubungan sosial dan bahkan keputusan moral yang disesuaikan dengan perkem-bangan siswa, (6) Partisipasi penuh dan menyeluruh.

Adapun mengenai peraturan permainan .sepakbola sebagaimana telah diuraikandi atas yakni harus disesuaikan pula dengan kondisi tumbuh kembang anak usiasekolah dasar, sebagai bahan acuan dapat dilihat dalam Buku Pedoman lombalpertandingan olahraga siswa sekolah dasar tingkat nasional (Oepdiknas, 2005: 132)dikemukakan tentang peraturan tersebut yai~u;(1) Ukuran lapangan 27,5 m x 18,3 m,(2) Tiang gawang lebar 3,6 m tinggi.1,8 m, (3) Lama pertandingan 2x15 menit; 4) Bolayang dipergunakan adalah ukuran 4, (5) Jumlah pemain dalam satu tim adalah 7orang pemain (5 pemain intidan 2 pemain cadangan), (6) Sistem pertandingan adalah5 lawan 5 pemain dari masing-masing tim, (7) Tidak ada tendangan sudut, (8) Bolakeluar dilakukan lemparan ke dalam, (9) Tidak ada offside, (10) Semua tendanganbebas tidak bolah langsung ke arah gawang, (11) Penalti dilakukan seperti MajorLeague Soccer (dari tengah lapangan, sampai dengan gol hanya dibolehkan dua

40 Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1,.2005

Page 9: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Permainan Sepakbola Sebagai Wahana PembinaanSikap Sosial Anak Usia Sekolah Dasar

langkah persiapa.nserta dua kali sentuhan), (12) Pergantian pemain rolling play, (13)Sila terjadi draw diadakan sudden death, bila masih draw diadakan adu tendanganpenalti, (14) Peraturan lain seperti sepakbola umumnya. Untuk lebih jelasnya tentangukuran lapangan sepakbola bagi anak usia sekolah dasar ini dapat dilihat dalamgambar berikut:

3.5m11.5m

11m

27.50m

18,5m

Gambar. 1. Ukuran lapangan sepakbola anak usia sekolah dasar

Dengan memahami nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan sepakboladan dibarengi dengan aplikasi yang disesuaikan dengankondisi tumbuh kembanganak usia sekolah dasar, tidaklah berlebihan apabila timbul suatu harapan bahwa

dengan permainan sepakbola dapat menjadikan seorang anak yang dapat memetik

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005 41 .

-----

Page 10: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

- --

Komarudln

dan menikmati kehidupan seperti yang diidam-idamkan karena dimilikinya kondisi

000~IIIDill ~I~I ~~I~~~~~~~~I~~~I!II~I~~~~~~~ II!Ipada khususnya yang pada akhirnya nanti dapat berguna bagi anak setelah dewasakelak dalam mengarungi kehidupan dalam lingkungan sosialkemasyarakatannya.

Kesimpulan

. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai posisi yang strategis dalam rangka

menciptakan lingkungan sosial. Kebermaknaan manusia dalam lingkup sosialkemasyarakatan terletak pada kemampuannya menjalin interaksi yang dapatmemberikan keuntungan bersama. Pemenuhan berbagai kebutuhan dasar hidupmanusia dalam upaya mencapai kebahagiaan dan kesejahter~ali selalu terjadimelalui proses sosial yang di dalamnya terdapat pola sikap dan perilaku yangberaneka ragam dari segenap unsur manusia yang ada dalam kelompok sosialkemasyarakatan tersebut

Agar dapat mempunyai kebermaknaan yang posistif dalam lingkunganmasyarakatnya seorang manusia harus mempunyai pola sikap dan perilaku sosialyang positif pula dalam kesehariannya. Untuk dapat memiliki pola sikap dan perilakusosial yang positif. maka diperlukan usaha pembentukan dan pembinaan dari mulaianak-anak. Masa anak usia sekolah dasar adalah masa yang menentukan dalam

proses pembentukan dan pembinaan pola sikap dan perilaku sosial tersebutmengingat pada masa ini seorang anak sudah mulai banyak berinteraksi denganlingkungannya.

Melalui kegiatan permainan sepakbola. seorang anak dapat memperoleh bekalcukup berharga yang dapat digunakan dalam menjalankan perannya dalam pergaulandi masyarakat, karena dengan melakukan kegiatan permainan sepakbola akan

terpupuk sikap-sikap sosial yang positif antara lain: semangat pantang menyerah;kebesaran jiwa untuk menerima kemenangan maupun kekalahan, tanggungjawabakan tugas, perjuangan dan pengorbanan, toleransi, kerja sama dalam mencapaitujuan dan semangat untuk selalu bekerja keras.

Dalam permainan sepakbola bagi anak usia sekolah dasar agar dapat diperolehmanfaat yang sebesar-besarnya, maka dalam pelaksanaannya harus disesuaikandengan kondisi tumbuh kembang anak usia sekolah dasar itu sendiri baik dari segifisik maupun segi psikisnya.

Daftar Pustaka

Andy Cale and Roberto Forzoni. (2004). Psychology for Football. Manchester: Hodder.& Stoughton Educational Educational.

Simo Walgito. (2002). Psiko/ogi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi offset.Depdiknas. (2005). Pedoman Lomba/Pertandingan Olahraga Siswa Sekolah Dasar

Tingkat Nasional Tahun 2005. Jakarta: Direktorat pendidikan taman kanak-kanakdan sekolah dasar, Dirjen Dikdasmen, Depdiknas.

42 Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 2005

Page 11: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

Permalnan Sepakbola Sebagal Wahana PemblnaanSikap Soslal Anak flsla Sekolah Dasar

Elizabeth B. Hurlock. (1996). Psikologi Perkembangan (suatu pendekatan sepanjangrentang sejarah). Jakarta: Erlangga.

Indang Entjang. (1976).l1mu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RioJ. VanTijn.(1993). The Poetry of Johan Cruyff.VrijNederland: The Republic of Letters.Maman Suryaman. (1993). Pendidikan Manusia Indonesia Seutuhnya dan

Implementasinya Terhadap Sadar Lingkungan. Cakrawala Pendidikan. EdisiKhusus Dies Natalis, Mei 1993. Yogyakarta: IKIPYogyakarta.

Monks, F.J., dkk. (2004). Psikologi Perkembangan (Pengantar Dalam BerbagaiBagiannya). Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

Nur'aeni. (1997). Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah. Jakarta: Rineka Cipta.Rusli Lutan. (1997). Strategi Pembelajan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:

Depdikbud.Sindhunata. (2002). Bola Dibalik Bula[J.Jakarta: Kompas:

Suhand~yo. (1993). Upaya Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia MelaluiInteraksi Positif Dengan Lingkungannya. CakrawalaPendidikan. NO.2Thn.XII Juni1993. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Sukiyo. (1986). Azas-azas Pendidikan Olahraga. Surakarta: UNS.

Jumal Pendidikan Jasmani h,donesia, Volume 3, No.1, 2005 43

Page 12: Permainan Sepakbola Sebagai Wahana Pembinaan Sikap Sosial ... · dan benar, artinya sikap dan perilaku yang dimunculkan adalah yang sesuai dengan ... peraturan sekolah. otoritas guru,

- ---

44 Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3,No.1, 2005