Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan
-
Upload
maharja-jathi -
Category
Documents
-
view
44 -
download
0
description
Transcript of Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan
Perkembangan embrio manusia di dalam uterus merupakan kejadian yang
sangat rumit dan mencengangkan. Seiring dengan perkembangan embrio ini
orokraniofasial atau mulut dan jaringan sekitarnya juga mengalami
perkembangan. Tentu saja, perkembangan orokraniofasial dimulai sebelum gigi
dibentuk karena disinilah tempat gigi berada. Perkembangan orokraniofasial
sangat berpengaruh pada perkembangan bentuk rahang, ketidaknormalan pada
proses pembentukan dan perkembangan orokraniofasial akan menyebabkan
anomali berupa tidak tertutupnya palatum atau labial secara sempurna yang
dikenal dengan nama schisis atau sumbing. Anomali ini dapat diatasi dengan
membuat alat penutup pada bagian yang schisis, hal ini dimulai dengan membuat
cetakan dari material cetak agar didapat model rahang dan gigi baru kemudian
dibuat penutup dari material gypsum yang dipasang pada bagian yang schisis.
Embriologi Rongga Hidung
Perkembangan rongga hidung secara embriologi yang mendasari
pembentukan anatomi sinonasal dapat dibagi menjadi dua proses. Pertama,
embrional bagian kepala berkembang membentuk dua bagian rongga hidung yang
berbeda ; kedua adalah bagian dinding lateral hidung yang kemudian
berinvaginasi menjadi kompleks padat, yang dikenal dengan konka (turbinate),
dan membentuk ronga-rongga yang disebut sebagai sinus. (Walsh WE, 2002)
Sejak kehamilan berusia empat hingga delapan minggu , perkembangan
embrional anatomi hidung mulai terbentuk dengan terbentuknya rongga hidung
sebagai bagian yang terpisah yaitu daerah frontonasal dan bagian pertautan
prosesus maksilaris. Daerah frontonasal nantinya akan berkembang hingga ke
otak bagian depan, mendukung pembentukan olfaktori. Bagian medial dan lateral
akhirnya akan menjadi nares (lubang hidung). Septum nasal berasal dari
pertumbuhan garis tengah posterior frontonasal dan perluasan garis tengah
mesoderm yang berasal dari daerah maksilaris.(Walsh WE, 2002)
Ketika kehamilan memasuki usia enam minggu, jaringan mesenkim mulai
terebentuk, yang tampak sebagai dinding lateral hidung dengan struktur yang
masih sederhana. Usia kehamilan tujuh minggu, tiga garis axial berbentuk lekukan
bersatu membentuk tiga buah konka (turbinate). Ketika kehamilan berusia
sembilan minggu, mulailah terbentuk sinus maksilaris yang diawali oleh
invaginasi meatus media. Dan pada saat yang bersamaan terbentuknya prosesus
unsinatus dan bula ethmoidalis yang membentuk suatu daerah yang lebar disebut
hiatus emilunaris.
Pada usia kehamilan empat belas minggu ditandai dengan pembentukan
sel etmoidalis anterior yang berasal dari invaginasi bagian atap meatus media dan
sel ethmoidalis posterior yang berasal dari bagian dasar meatus superior. Dan
akhirnya pada usia kehamilan tiga puluh enam minggu , dinding lateral hidung
terbentuk dengan baik dan sudah tampak jelas proporsi konka. Seluruh daerah
sinus muncul dengan tingkatan yang berbeda sejak anak baru lahir,
perkembangannya melalui tahapan yang spesifik. Yang pertama berkembang
adalah sinus etmoid, diikuti oleh sinus maksilaris, sfenoid , dan sinus frontal.
(Walsh WE, 2002)
Pertumbuhan dan Perkembangan Rongga Mulut
Pertumbuhan dan perkembangan oromaksilofasial (muka & rongga mulut)
dimulai pada minggu ke-3 intra uterin. Mula-mula masih terbentuk tube dan
terdiri dari 3 unsur yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm/entoderm.5
Pertumbuhan dan perkembangan oral / mulut dimulai dengan proses invaginasi
lapisan ectoderm di bagian caudal dan Processus Prontonasalis dan disebut
Stomodeum = Primitive Oral Cavry. Di samping itu terjadi pula proses invaginasi
pada lapisan endoderm yang disebut Primitive Digestive Tract. Selanjutnya POC
dan PDT saling mendekat hingga bertemu pada membran yang tipis disebut :
Membrana Bucco Pharyngeal. Membran tersebut akhirnya pecah dan terjadilah
hubungan yang sempurna antara POC dan PDT.5
Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Apparatus
Selain proses tersebut terjadi pula pula proses pertumbuhan dan perkembangan
pembentukan Branchial Apparatus, yaitu terdiri dari :
A. Branchial Archess (lengkungan)
B. Branchial Pouches (Konjungsi)
C. Branchial Grooves (Celah)
D. Branchial Membrane (Selaput)
Mula-mula dibentu Branchial Arch I / Pharyngeal Arch I, kemudian dibentuk
Branchial Arch I hingga IV, namun Branchial Arch V rudimenter / hilangsehingga
Branchial Arch IV bergabung dengan Branchial IV. Dari Branchial Apparatus
inilah akan dibentuk organ-organ, rahang atas, rahang bawah, lidah larynx,
pharynx, os hyoid, otot-otot wajah, ligamentum, arteri, vena, nervus, dll.5
Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Pouches
Yang pertama dibentuk adalah:
Cavum tympanica
Antrum Mastoideum Telinga tengah
Tuba Eustachii
Lalu lapisan Endoderm berdiferensiasi membentuk Tonsila Palatina dan Fossa
Supratonsilaris. Bagian Dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid
inferior lalu bermigrasi kea rah dorsal glandula thyroid. Sedangkan bagian ventral
berdiferensiasi membentuk primordial glandula thymus kemudian bermigrasi kea
rah Caudal & Medial selanjutnya bagian kanan & kiri berfusi membentuk
glandula thymus.5
Bagian dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid superior kemudian
bermigrasi ke dorsal glandula thyroid. Bagian ventral berdiferensiasi membentuk
ultimo branchial body lalu bermigrasi dan berfusi dengan glandula thyroid.5
Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Groove
Branchial Groove I akan membentuk meatus acusticus externus, sedangkan
Branchial Groove yang lain akan hilang sehinga leher rata.5
Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Membrane
Branchial Membrane I akan membentuk membrane tympanica sedangkan
branchial membrane yang lain menghilang.5 Pertumbuhan dan Perkembangan
Fasial (Muka)
Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari 5 buah Fasial
Promordia, yaitu :
Sebuah tonjolan Processus Fronto Nasalis di atas Stomodeum. Sepasang tonjolan
Processus Maxillaris yang berasal dari Branchial Arch I, terlet,ak di CranioLateral
Stomodeum. Sepasang tonjolan Processus Mandibularis yang juga berasal dari
Branchial Arch I, terletak di Caudal Stomodeum.5
Pertumbuhan dan Perkembangan palatum terjadi melalui beberapa tahap :
Palatum Primer (Processus Palatinus Medialis) Seperti telah diuraikan
sebelumnya bahwa palatum primer dibentuk oleh Intermaxillary Segment (fusi
dari processus nasalis medialis) yang berkembang ke arah medial dan caudal
membentuk Palatum primer,septum nasi, premaxilla (tulang rahang atas yang
menunjang gigi , philtrum (alur vertical pada bagian tengah bibir atas)
Palatum Sekunder
Bagian utama palatum tetap dibentuk oleh dua pertumbuhan keluar dari
tonjolan maksila yang menyerupai tameng. Kedua tonjolan ini adalah lempeng
palatina (tampak dalam perkembangan minggu ke 6 dan mengarah miring ke
bawah pada sisi kanan dan kiri lidah.
Namun pada minggu ke 7 lempeng - lempeng palatina akan bergerak naik
hingga mencapai kedudukan horizontal di atas lidah dan saling bersatu satu sama
lain sehingga membentuk palatum sekunder. Disebelah anterior, lempeng
lempeng palatina bersatu dengan palatum primer yang berbentuk segitiga dan
foramen incisivum dapat dianggap sebagai tanda batas di tengah tengah antara
palatum primer dan sekunder. Bersamaan dengan menyatunya lempeng palatum
tersebut, septum nasi tumbuh ke bawah dan bersatu dengan permukaan atas
palatum mulut yang baru terbentuk.