Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

8
Perkembangan embrio manusia di dalam uterus merupakan kejadian yang sangat rumit dan mencengangkan. Seiring dengan perkembangan embrio ini orokraniofasial atau mulut dan jaringan sekitarnya juga mengalami perkembangan. Tentu saja, perkembangan orokraniofasial dimulai sebelum gigi dibentuk karena disinilah tempat gigi berada. Perkembangan orokraniofasial sangat berpengaruh pada perkembangan bentuk rahang, ketidaknormalan pada proses pembentukan dan perkembangan orokraniofasial akan menyebabkan anomali berupa tidak tertutupnya palatum atau labial secara sempurna yang dikenal dengan nama schisis atau sumbing. Anomali ini dapat diatasi dengan membuat alat penutup pada bagian yang schisis, hal ini dimulai dengan membuat cetakan dari material cetak agar didapat model rahang dan gigi baru kemudian dibuat penutup dari material gypsum yang dipasang pada bagian yang schisis. Embriologi Rongga Hidung Perkembangan rongga hidung secara embriologi yang mendasari pembentukan anatomi sinonasal dapat dibagi menjadi dua proses. Pertama, embrional bagian kepala berkembang membentuk dua bagian rongga hidung yang

description

m

Transcript of Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

Page 1: Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

Perkembangan embrio manusia di dalam uterus merupakan kejadian yang

sangat rumit dan mencengangkan. Seiring dengan perkembangan embrio ini

orokraniofasial atau mulut dan jaringan sekitarnya juga mengalami

perkembangan. Tentu saja, perkembangan orokraniofasial dimulai sebelum gigi

dibentuk karena disinilah tempat gigi berada. Perkembangan orokraniofasial

sangat berpengaruh pada perkembangan bentuk rahang, ketidaknormalan pada

proses pembentukan dan perkembangan orokraniofasial akan menyebabkan

anomali berupa tidak tertutupnya palatum atau labial secara sempurna yang

dikenal dengan nama schisis atau sumbing. Anomali ini dapat diatasi dengan

membuat alat penutup pada bagian yang schisis, hal ini dimulai dengan membuat

cetakan dari material cetak agar didapat model rahang dan gigi baru kemudian

dibuat penutup dari material gypsum yang dipasang pada bagian yang schisis.

Embriologi Rongga Hidung

Perkembangan rongga hidung secara embriologi yang mendasari

pembentukan anatomi sinonasal dapat dibagi menjadi dua proses. Pertama,

embrional bagian kepala berkembang membentuk dua bagian rongga hidung yang

berbeda ; kedua adalah bagian dinding lateral hidung yang kemudian

berinvaginasi menjadi kompleks padat, yang dikenal dengan konka (turbinate),

dan membentuk ronga-rongga yang disebut sebagai sinus. (Walsh WE, 2002)

Sejak kehamilan berusia empat hingga delapan minggu , perkembangan

embrional anatomi hidung mulai terbentuk dengan terbentuknya rongga hidung

sebagai bagian yang terpisah yaitu daerah frontonasal dan bagian pertautan

prosesus maksilaris. Daerah frontonasal nantinya akan berkembang hingga ke

otak bagian depan, mendukung pembentukan olfaktori. Bagian medial dan lateral

akhirnya akan menjadi nares (lubang hidung). Septum nasal berasal dari

pertumbuhan garis tengah posterior frontonasal dan perluasan garis tengah

mesoderm yang berasal dari daerah maksilaris.(Walsh WE, 2002)

Ketika kehamilan memasuki usia enam minggu, jaringan mesenkim mulai

terebentuk, yang tampak sebagai dinding lateral hidung dengan struktur yang

Page 2: Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

masih sederhana. Usia kehamilan tujuh minggu, tiga garis axial berbentuk lekukan

bersatu membentuk tiga buah konka (turbinate). Ketika kehamilan berusia

sembilan minggu, mulailah terbentuk sinus maksilaris yang diawali oleh

invaginasi meatus media. Dan pada saat yang bersamaan terbentuknya prosesus

unsinatus dan bula ethmoidalis yang membentuk suatu daerah yang lebar disebut

hiatus emilunaris.

Pada usia kehamilan empat belas minggu ditandai dengan pembentukan

sel etmoidalis anterior yang berasal dari invaginasi bagian atap meatus media dan

sel ethmoidalis posterior yang berasal dari bagian dasar meatus superior. Dan

akhirnya pada usia kehamilan tiga puluh enam minggu , dinding lateral hidung

terbentuk dengan baik dan sudah tampak jelas proporsi konka. Seluruh daerah

sinus muncul dengan tingkatan yang berbeda sejak anak baru lahir,

perkembangannya melalui tahapan yang spesifik. Yang pertama berkembang

adalah sinus etmoid, diikuti oleh sinus maksilaris, sfenoid , dan sinus frontal.

(Walsh WE, 2002)

Pertumbuhan dan Perkembangan Rongga Mulut

Pertumbuhan dan perkembangan oromaksilofasial (muka & rongga mulut)

dimulai pada minggu ke-3 intra uterin. Mula-mula masih terbentuk tube dan

terdiri dari 3 unsur yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm/entoderm.5

Pertumbuhan dan perkembangan oral / mulut dimulai dengan proses invaginasi

lapisan ectoderm di bagian caudal dan Processus Prontonasalis dan disebut

Stomodeum = Primitive Oral Cavry. Di samping itu terjadi pula proses invaginasi

pada lapisan endoderm yang disebut Primitive Digestive Tract. Selanjutnya POC

dan PDT saling mendekat hingga bertemu pada membran yang tipis disebut :

Membrana Bucco Pharyngeal. Membran tersebut akhirnya pecah dan terjadilah

hubungan yang sempurna antara POC dan PDT.5

Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Apparatus

Selain proses tersebut terjadi pula pula proses pertumbuhan dan perkembangan

Page 3: Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

pembentukan Branchial Apparatus, yaitu terdiri dari :

A. Branchial Archess (lengkungan)

B. Branchial Pouches (Konjungsi)

C. Branchial Grooves (Celah)

D. Branchial Membrane (Selaput)

Mula-mula dibentu Branchial Arch I / Pharyngeal Arch I, kemudian dibentuk

Branchial Arch I hingga IV, namun Branchial Arch V rudimenter / hilangsehingga

Branchial Arch IV bergabung dengan Branchial IV. Dari Branchial Apparatus

inilah akan dibentuk organ-organ, rahang atas, rahang bawah, lidah larynx,

pharynx, os hyoid, otot-otot wajah, ligamentum, arteri, vena, nervus, dll.5

Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Pouches

Yang pertama dibentuk adalah:

Cavum tympanica

Antrum Mastoideum Telinga tengah

Tuba Eustachii

Lalu lapisan Endoderm berdiferensiasi membentuk Tonsila Palatina dan Fossa

Supratonsilaris. Bagian Dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid

inferior lalu bermigrasi kea rah dorsal glandula thyroid. Sedangkan bagian ventral

berdiferensiasi membentuk primordial glandula thymus kemudian bermigrasi kea

rah Caudal & Medial selanjutnya bagian kanan & kiri berfusi membentuk

glandula thymus.5

Bagian dorsal berdirensiasi membentuk glandula parathyroid superior kemudian

bermigrasi ke dorsal glandula thyroid. Bagian ventral berdiferensiasi membentuk

ultimo branchial body lalu bermigrasi dan berfusi dengan glandula thyroid.5

Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Groove

Branchial Groove I akan membentuk meatus acusticus externus, sedangkan

Page 4: Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

Branchial Groove yang lain akan hilang sehinga leher rata.5

Pertumbuhan dan Perkembangan Branchial Membrane

Branchial Membrane I akan membentuk membrane tympanica sedangkan

branchial membrane yang lain menghilang.5 Pertumbuhan dan Perkembangan

Fasial (Muka)

Pertumbuhan dasn perkembangan fasial (muka) berasal dari 5 buah Fasial

Promordia, yaitu :

Sebuah tonjolan Processus Fronto Nasalis di atas Stomodeum. Sepasang tonjolan

Processus Maxillaris yang berasal dari Branchial Arch I, terlet,ak di CranioLateral

Stomodeum. Sepasang tonjolan Processus Mandibularis yang juga berasal dari

Branchial Arch I, terletak di Caudal Stomodeum.5

Pertumbuhan dan Perkembangan palatum terjadi melalui beberapa tahap :

Page 5: Perkembangan Embrio Manusia Di Dalam Uterus Merupakan Kejadian Yang Sangat Rumit Dan Mencengangkan

Palatum Primer (Processus Palatinus Medialis) Seperti telah diuraikan

sebelumnya bahwa palatum primer dibentuk oleh Intermaxillary Segment (fusi

dari processus nasalis medialis) yang berkembang ke arah medial dan caudal

membentuk Palatum primer,septum nasi, premaxilla (tulang rahang atas yang

menunjang gigi , philtrum (alur vertical pada bagian tengah bibir atas)

Palatum Sekunder

Bagian utama palatum tetap dibentuk oleh dua pertumbuhan keluar dari

tonjolan maksila yang menyerupai tameng. Kedua tonjolan ini adalah lempeng

palatina (tampak dalam perkembangan minggu ke 6 dan mengarah miring ke

bawah pada sisi kanan dan kiri lidah.

Namun pada minggu ke 7 lempeng - lempeng palatina akan bergerak naik

hingga mencapai kedudukan horizontal di atas lidah dan saling bersatu satu sama

lain sehingga membentuk palatum sekunder. Disebelah anterior, lempeng

lempeng palatina bersatu dengan palatum primer yang berbentuk segitiga dan

foramen incisivum dapat dianggap sebagai tanda batas di tengah tengah antara

palatum primer dan sekunder. Bersamaan dengan menyatunya lempeng palatum

tersebut, septum nasi tumbuh ke bawah dan bersatu dengan permukaan atas

palatum mulut yang baru terbentuk.