Perka Bsn 1-2011__pedoman Sni (Psn 301_2011) No

12
8/6/2015 Perka BSN 12011::Pedoman SNI (PSN) No. 301 Thn 2011::Pemberlakuan SNI Secara Wajib::BN 1052011 http://ngada.org/bn1052011.htm 1/12 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 105, 2011 PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 301 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, Menimbang: a. bahwa untuk menyusun peraturan teknis yang berkaitan dengan pemberlakuan SNI secara wajib, diperlukan pedoman yang berlaku secara nasional; b. bahwa untuk penyesuaian dengan perkembangan penerapan standar dan pemberlakuan regulasi teknis berbasis standar di tingkat nasional, regional maupun internasional, diperlukan Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional tentang Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib; Mengingat: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1999 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4020); 2. Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerinitah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2003; 3. Keputusan Presiden Nomor 13/M Tahun 2008 tentang Pengangkatan Kepala Badan Standardisasi Nasional; 4. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSNI/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG PEDOMAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 301 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) SECARA WAJIB. Pasal 1 Pedoman Standardisasi Nasional 301 Tahun 2011 tentang Pedoman pemberlakuan SNI secara wajib sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini, sebagai pedoman bagi instansi teknis dalam memberlakukan suatu regulasi teknis secara wajib yang berbasis SNI yang terkait dengan Perjanjian Technical Barriers to Trade (TBT). Pasal 2 Instansi teknis dan pihak yang terkait dengan standardisasi harus menyesuaikan dan melaksanakan ketentuan yang ada dalam Peraturan ini. Pasal 3

description

dsfsdf

Transcript of Perka Bsn 1-2011__pedoman Sni (Psn 301_2011) No

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 1/12

    BERITANEGARAREPUBLIKINDONESIA

    No.105,2011

    PERATURANKEPALABADANSTANDARDISASINASIONALNOMOR1TAHUN2011

    TENTANGPEDOMANSTANDARDISASINASIONALNOMOR301TAHUN2011

    TENTANGPEDOMANPEMBERLAKUANSTANDARNASIONALINDONESIA(SNI)SECARAWAJIB

    DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

    KEPALABADANSTANDARDISASINASIONAL,

    Menimbang: a. bahwa untukmenyusun peraturan teknis yang berkaitan dengan pemberlakuanSNI secarawajib,diperlukanpedomanyangberlakusecaranasional

    b. bahwauntuk penyesuaian dengan perkembangan penerapan standar dan pemberlakuan regulasiteknis berbasis standar di tingkat nasional, regional maupun internasional, diperlukan PedomanStandardisasiNasionalNomor301Tahun2011tentangPedomanpemberlakuanStandarNasionalIndonesia(SNI)wajib

    c. bahwaberdasarkanpertimbangan sebagaimanadimaksudpadahuruf a danb, perlumenetapkanPeraturanKepalaBadanStandardisasiNasional tentangPedomanStandardisasiNasionalNomor301Tahun2011tentangPedomanpemberlakuanStandarNasionalIndonesia(SNI)secarawajib

    Mengingat: 1. PeraturanPemerintahNomor102Tahun2000 tentangStandardisasiNasional (LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1999 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor4020)

    2. Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerinitah Non Departemen sebagaimana telahbeberapakalidiubahterakhirdenganKeputusanPresidenNomor30Tahun2003

    3. KeputusanPresidenNomor13/MTahun2008 tentangPengangkatanKepalaBadanStandardisasiNasional

    4. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSNI/HK.35/05/2001 tentangOrganisasidanTataKerjaBadanStandardisasiNasional

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan: PERATURANKEPALABADANSTANDARDISASINASIONALTENTANGPEDOMANSTANDARDISASINASIONALNOMOR301TAHUN2011TENTANGPEDOMANPEMBERLAKUANSTANDARNASIONALINDONESIA(SNI)SECARAWAJIB.

    Pasal1PedomanStandardisasiNasional301Tahun2011tentangPedomanpemberlakuanSNIsecarawajibsebagaimanatercantumdalamlampiranPeraturanini,sebagaipedomanbagiinstansiteknisdalammemberlakukansuaturegulasiteknissecarawajibyangberbasisSNIyangterkaitdenganPerjanjianTechnicalBarrierstoTrade(TBT).

    Pasal2InstansiteknisdanpihakyangterkaitdenganstandardisasiharusmenyesuaikandanmelaksanakanketentuanyangadadalamPeraturanini.

    Pasal3

    http://ngada.org

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 2/12

    PedomanStandardisasiNasional301Tahun2011sebagaimanatercantumdalamLampiraninimerupakanbagianyangtidakterpisahkandariPeraturanini.

    Pasal4Dengan berlakunya Peraturan ini maka Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor27/KEP/BSN/08/2003 tentang Penetapan Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 301 Tahun 2003 tentangPedomanPemberlakuanStandarNasional Indonesia (SNI)Wajib,dicabutdandinyatakan tidakberlaku lagisejaktanggal1Februari2011.

    Pasal5Peraturaninimulaiberlakupadatanggalditetapkan.

    Agar setiap orangmengetahuinya,memerintahkan pengundangan PeraturanMenteri ini dengan penempatannyadalamBeritaNegaraRepublikIndonesia.

    DitetapkandiJakartapadatanggal1Februari2011KEPALABADANSTANDARDISASINASIONALREPUBLIKINDONESIA,

    BAMBANGSETIADIDiundangkandiJakartaPadatanggal28Februari2011MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIAREPUBLIKINDONESIA,

    PATRIALISAKBAR

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 3/12

    LAMPIRANI

    PEDOMANSTANDARDISASINASIONALNOMOR301TAHUN2011TENTANGPEDOMANPEMBERLAKUANSTANDARNASIONALINDONESIA

    (SNI) SECARAWAJIB

    1. RuangLingkupPedomanStandardisasiNasional(PSN)inimerupakanpedomanbagi instansi teknisdalammemberlakukansuaturegulasi teknis secara wajib yang berbasis SNI yang terkait dengan PerjanjianTechnical Barrier to Trade (TBT),mencakup persiapan dan kajian pemberlakuan SNI secara wajib, program nasional regulasi teknis, perumusanregulasiteknis,notifikasirancanganregulasiteknis,penetapan,implementasi,pengawasan,evaluasidankajiulangregulasiteknis.

    2. IstilahdanDefinisi

    2.1RegulasiTeknisRegulasiteknisadalahdokumenyangmenetapkankarakteristikbarangdan/ataujasaataumetodedanprosesyangterkaitdenganbarangdan/ataujasatersebut,termasukpersyaratanadministratifyangsesuaiyangpemenuhannyabersifatwajib.Regulasi teknisdapat jugasecarakhususmencakup terminologi,simbol,persyaratanpengemasan,penandaanataupelabelanyangdigunakanpadabarangdan/ataujasa,prosesataumetodeproduksi.

    2.2StandarStandar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusunberdasarkan konsensus semua pihak yang terkait denganmemperhatikan syaratsyarat keselamatan, keamanan,kesehatan,pelestarianfungsilingkunganhidup,perkembanganilmupengetahuandanteknologi,sertapengalaman,perkembanganmasakinidanmasayangakandatanguntukmemperolehmanfaatyangsebesarbesarnya.

    2.3StandarNasionalIndonesia(SNI)StandarNasionalIndonesia(SNI)adalahstandaryangditetapkanolehBadanStandardisasiNasionaldanberlakusecaranasional.

    2.4PenilaianKesesuaianPenilaianKesesuaianadalahpembuktianbahwapersyaratanacuanyangberkaitandenganbarangdan/ataujasa,proses,sistem,personelataulembagatelahterpenuhi.

    2.5BarangBarangadalahsetiapbendabaikberwujudmaupun tidakberwujud,baikbergerakmaupun tidakbergerak,dapatdihabiskanmaupuntidakdapatdihabiskan,yangdapatdipakai,dipergunakan,ataudimanfaatkanolehkonsumen.

    2.6JasaJasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untukdimanfaatkanolehkonsumen.

    2.7AkreditasiAkreditasiadalahrangkaiankegiatanpengakuan formalolehKomiteAkreditasiNasional (KAN),yangmenyatakanbahwasuatulembaga/laboratoriumtelahmemenuhipersyaratanuntukmelakukankegiatansertifikasitertentu.

    2.8SertifikasiSertifikasiadalahrangkaiankegiatanpenerbitansertifikatterhadapbarangdanataujasa.

    2.9NotifikasiNotifikasi adalah suatu kewajiban terkait transparansi bagi suatu anggota WTO untuk menyampaikan informasikepada SekretariatWTO terkait peraturan yang akan diberlakukan dalam suatu anggotaWTO yang diperkirakandapatberpengaruhterhadapperdagangananggotaWTOyanglain.

    2.10NotificationBodyNotificationBody adalah satu institusi di tingkat pusat diwilayah anggotaWTOyangmemiliki kewenanganuntukmenotifikasikanrancanganregulasitekniskepadaSekretariatWTOuntukdisebarkankepadaanggotaWTOlain,jikarancangantersebutdapatmemberikanpengaruhpadaperdagangananggotaWTOlain.

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 4/12

    CATATAN Notification Body untuk lingkup perjanjian TBT adalah Badan Standardisasi Nasional, sedangkannotificationbodyuntuklingkupperjanjianSPSadalahBadanKarantinaKementerianPertanian.

    2.11EnquiryPointEnquiryPointadalahsuatuinstitusidiwilayahanggotaWTOyangbertugasuntukmenanganipertanyaanpertanyaandarianggotaWTOlainsertapublikmengenaisuatusubjektertentusepertihambatanteknisperdagangan(technicalbarrierstotrade)atausanitary/phytosanitarydaninformasilainyangtekaitdengankegiatanstandardisasi.

    2.12InstansiTeknisInstansiteknisadalahkementerianatauLembagaPemerintahNonKementerian(LPNK)yangsalahsatukegiatannyamelakukankegiatanstandardisasi.

    2.13PimpinanInstansiTeknisMenteri yang memimpin Kementerian atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggungjawabataskegiatanstandardisasidalamlingkupkewenangannya.

    3. PersiapandankajianpemberlakuanSNIsecarawajib.

    3.1KebijakanpemerintahtentangpemberlakuanSNIsecarawajib

    3.1.1SNIpadadasarnyadikembangkansebagai referensipasaryangpenerapannyabersifat sukarela (voluntary)dengantujuanantaralainsebagaiberikut:a) meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan domestik dan global, baik antar

    produsenmaupunantaraprodusendankonsumenb) meningkatkanperlindungan,keamanan,keselamatandankesehatanbagikonsumen,pelakuusaha,negaradan

    pelestarianfungsilingkunganhidupc) meningkatkanefisiensiproduksi,mutubarangdan/ataujasa,kemampuaninovasi,dayasaing,kepastianusaha,

    sertamenciptakanpersainganusahayangsehatdantransparan.

    3.1.2 SNI dapat berfungsi sebagai referensi pasar yang efektif, apabila proses perumusan dan penetapannyadilakukanmelaluikonsensuspemangkukepentingansecaraimparsialyaituprodusen,konsumen,pemerintah,pakar,danpihaklainyangmempengaruhipasar.

    3.1.3 Dalam hal SNI berkaitan dengan kepentingan keamanan nasional, keselamatan, keamanan, kesehatanmasyarakatataupelestarianfungsilingkunganhidupdanataupertimbanganekonomis,pemerintahmelaluiinstansiteknisyang terkait,dapatmengeluarkankebijakanuntukmemberlakukansecarawajibsebagianataukeseluruhanpersyaratandanatauparameterdalamSNImelaluiregulasiteknis.

    3.1.4DenganmempertimbangkanbahwaSNIdirumuskandanditetapkanmelaluikonsensuspemangkukepentingan,maka pemberlakuannya secara wajib diharapkan lebih mudah dimengerti dan diterapkan oleh pemangkukepentingan.

    3.2AnalisisManfaatdanRisiko

    3.2.1Ketentuandalamregulasiteknismerupakanpersyaratanyangwajibdipenuhiterkaitkegiatanatauperedaranbarangdan/ataujasa,sehinggamerupakanintervensipasaryangberdampakpadakegiatanusaha.Olehkarenaituperencanaansuatu regulasi teknisharusdilakukansecaraberhatihatikarenaapabilaketentuan regulasi tersebutberisipersyaratanpersyaratanyangkurangbaikmakadapatmenimbulkandampaknegatifbagiperkembanganiklimusaha dan persaingan yang sehat, menghambat perkembangan dunia usaha, dan menimbulkan pelanggaranterhadapperjanjianregionaldaninternasionalyangtelahdiratifikasiatautelahdisepakatiolehpemerintah.

    3.2.2InstansiteknisharusmelakukananalisismanfaatdanrisikoterhadappemberlakuanSNIsecarawajib,antaralain:a) tujuan pemberlakuan SNI secara wajib serta permasalahan yang ingin diatasi termasuk tingkat risiko barang

    dan/atau jasa terhadap keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumen apabila diidentifikasi ada alternatifcarayanglebihefektifuntukmencapaitujuantersebutmakasebaiknyadipilihalternatiftersebut

    b) analisasumberdayayangmungkinakandiinvestasikanuntukpenerapanregulasi,termasukinfrastrukturpenilaiankesesuaian

    c) antisipasidampakpemberlakuanSNIsecarawajibbagiperkembanganpelakuusahatermasukUsahaMikroKecildanMenengah(UMKM)sertakelancaranperdagangan

    d) ketidakcukupanperaturanperundangundanganyangadadankecukupanSNIuntukmengatasipermasalahan

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 5/12

    e) potensihambatanperdaganganinternasionalyangditimbulkan,termasukketidakselarasanSNIterhadapstandarinternasional

    f) tenggangwaktupemberlakuanregulasiteknistersebutsecaraefektifdenganmemperhitungkankesiapanpihakpihakyangterikatolehregulasiteknisdanpersyaratanperjanjianTBTWTO

    g) reaksipasaryangdiharapkanterjadidalampencapaiantujuantersebut.

    3.2.3Dalam hal hasil analisismanfaat dan risikomenunjukkanmanfaat yang besar bagi kepentingan Indonesia,maka instansi teknis dapat mengusulkan rencana penyusunan regulasi teknis tersebut dalam program nasionalregulasiteknis.Sebaliknyaapabilahasilanalisismenunjukkanpotensirisikoyanglebihbesar,makainstansiteknismempertimbangkankembalipenyusunanregulasiteknistersebut.

    4. ProgramNasionalRegulasiTeknis

    4.1 Instansi teknis yang akan menetapkan regulasi teknis berbasis SNI menyampaikan rencana SNI yang akandiberlakukan secara wajib kepada BSN c.q. Pusat yang tugas dan fungsinya terkait dengan penerapan standar,paling lambat bulanApril setiap tahunnyauntukpelaksanaan tahunanggaranberikutnya, sesuai dengan formuliryangtercantumdalamLampiranC.

    4.2BSNakanmengkompilasi seluruh rencanaSNI yangakandiberlakukan secarawajib dari instansi teknis danmempublikasikanrencanaSNIyangakandiberlakukansecarawajibtersebutmelaluimediaelektronikpalinglamaminggu kedua bulan Mei, untuk memberi kesempatan kepada pihakpihak yang berkepentingan memberikankomentar/masukan.

    4.3 Pihakpihak yang berkepentingan dapat memberikan komentar/masukan paling lama 14 hari kerja setelahpublikasidimediaelektronik.

    4.4Dalamhalhasilevaluasiterhadapkomentar/masukanyangditerimamenyimpulkantidakadapotensitimbulnyaduplikasikewenangan,BSNakanmenyampaikanProgramNasionalRegulasiTekniskepadainstansiteknisterkaitdanmempublikasikankepadapemangkukepentingan.

    4.5Dalamhalhasilevaluasi terhadapkomentar/masukandaripihakpihakyangberkepentinganterhadaprencanaSNIyangakandiberlakukansecarawajibtersebutberpotensimenimbulkanduplikasikewenangan(greyarea)antarainstansiteknisyangberwenangmenyusunregulasi,KepalaBSNakanmenyampaikaninformasikepadaintansiteknisyangterkaitdanmemfasilitasipenyelesaiannyamelaluirapatmusyawarahPejabatEselonIdariinstansiteknisterkait.Setelahtercapaikesepakatan,BSNakanmenyampaikanProgramNasionalRegulasiTekniskepadainstansiteknisterkaitdanmempublikasikankepadapemangkukepentingan.

    4.6Dalamhalterdapatkeputusanpemerintahuntukkepentingannasional,makainstansiteknisdapatmenetapkanregulasiteknisdiluarProgramNasionalRegulasiTeknistersebutdiatasdandisampaikankeBSNdengandisertaialasan yang mendesak dan dilengkapi data pendukung untuk dinotifikasikan ke WTO dengan status mendesak(urgent).

    5. PerumusanRegulasiTeknis

    5.1KetentuanyangDiundangkandidalamregulasi teknismerupakanpersyaratanyangwajibdipenuhi,sehinggamerupakanintervensipasaryangberdampakpadakegiatanusaha.Olehkarenaitudalamperumusansuaturegulasiteknisperlumemperhatikanbeberapafaktorberikut.a) Kesiapanpelakuusaha

    Pemberlakuan SNI secara wajib dapat mengakibatkan pelaku usaha harus melakukan langkahlangkahpenyesuaianbarangdan/ataujasadankegiatanproduksi,ataupenarikanbarangdan/atauyangtelahberedardipasar.Dalamhalpenetapansuaturegulasiteknistidakmenimbulkanbebanyangterlaluberatbagipelakuusaha,makasebelumregulasiteknistersebutdiberlakukansecaraefektifperludisediakanwaktutenggangpalingsingkat6bulanbagiparapelakuusahauntukmelakukanpenyesuaianpenyesuaiantersebut.

    b) KesiapanlembagapenilaiankesesuaianKesiapan lembagapenilaiankesesuaianmerupakanaspekyangsangatpentingkarenamerupakanprasaranauntuk pelaksanaan pengawasan pra pasar terhadap pelaku usaha untukmematuhi regulasi teknis yang akanditetapkan. Instansi teknisdanKomiteAkreditasiNasional (KAN)berkoordinasiuntukmemastikanketersediaanlembagapenilaiankesesuaian.Instansi teknis dapat meminta informasi kepada KAN mengenai lembaga penilaian kesesuaian yang telahterakreditasidanmemilikiruanglingkupSNIyangakandiregulasi.Programbantuanteknisdapatdiberikanolehinstansi teknisdan/atauBSNkepada lembagapenilaiankesesuaianagarsegera terakreditasiolehKANdalam

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 6/12

    rangkamendukungpemberlakuanregulasiteknis.c) ValiditasSNI

    InstansiteknisdapatmelakukanevaluasiterlebihdahuluuntukmemastikanbahwaSNItersebutdapatditerapkanuntuk mencapai tujuan penetapan regulasi teknis. Bila diperlukan, instansi teknis dapat mengusulkan revisiterhadapSNIyangakandiberlakukansecarawajib.

    d) PengawasanyangakanditerapkanPengawasanharusdirencanakandenganbaik,sehinggadapatdilakukansecaraefektifuntukmencegahpelakuusaha yang tidak mematuhi regulasi teknis tersebut dan menimbulkan persaingan yang tidak sehat, sertaterpenuhinyaperlindunganterhadapkonsumen.

    e) Pemenuhan terhadap perjanjian internasional dan regional Regulasi teknis tidak boleh bertentangan denganperjanjian internasional dan regional yang telah diratifikasi atau telah disepakati oleh pemerintah sepertiperjanjianWorldTradeOrganization(WTO),AsiaPasificEconomicCooperation(APEC)danAssociationofSouthEastAsianNation(ASEAN).

    5.2 Meskipun penetapan regulasi teknis merupakan wewenang penuh instansi teknis, tetapi dalam prosesperumusannya instansi teknis mengikutsertakan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pelaku usaha,konsumen, Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), BSN dan KAN gunamendapatkanmasukan yang diperlukan.Pelaksanaandengarpendapatpublik(publichearing)dapatdilakukanuntukmendapatkanumpanbalikdaripihakpihakyangberkepentingansehinggapemahamandanpenerapanregulasiteknislebihbermanfaat.

    5.3Regulasiteknisyangditetapkanharusmencakup:a) tujuanditetapkannyaregulasiteknistersebutb) peraturanperundangundanganterkaityangmelandasipenetapanregulasiteknisc) informasirincitentangbarangdan/ataujasayangdiregulasidannomorHS(HarmonizedSystem)d) SNIyangsebagianataukeseluruhanparameternyadijadikanacuanpersyaratanregulasiteknise) prosedurpenilaiankesesuaianuntukpengawasanprapasardanpasarf) ketentuantentangsanksig) aturanpelaksanaanregulasiteknis.

    CATATANButir5.3c)tidakberlakuuntukregulasiteknisyangtidakterkaitdengankeperluanTBTWTO.

    5.4Aturan pelaksanaan regulasi teknis sebagaimana dimaksud pada subpasal 5.3 g) dapatmenjadi bagian dariregulasiteknisataudisusunsebagaidokumenterpisah.

    6. NotifikasiRancanganRegulasiTeknis

    6.1SuaturancanganregulasiteknisharusdinotifikasikankeWTOsesuaidenganketentuandalamperjanjianTBTWTO.

    6.2NotifikasidilakukanmelaluiBSNsebagainotificationbodydanenquirypoint.

    6.3 Notifikasi harus dilaksanakan paling singkat enam puluh (60) hari sebelum regulasi teknis ditetapkan untukmemberikankesempatankepadapihakberkepentingandidalamdanluarnegeriuntukmemberikanmasukandantanggapansesuaidenganketentuanTBTWTO.

    6.4 Dalam hal regulasi teknis berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan, serta pelestarian fungsilingkunganhidupataukeamanannegarayangharussegeradiatasi,ketentuanpadasubpasal6.3dapatdiabaikandengan catatan bahwa regulasi teknis tersebut harus segera dinotifikasikan keWTO, paling lama 1 (satu) bulansetelahditetapkan.

    6.5BSNmelaporkanhasilnotifikasibesertamasukandantanggapandarinegaranegaralainkepadainstansiteknisyangterkaituntukdijadikanpertimbangan.

    6.6PersyaratandantatacaranotifikasirancanganregulasiteknispemberlakuanSNIsecarawajibdiaturdalamPSNtersendiri.

    CATATANButir6tidakberlakuuntukregulasiteknisyangtidakterkaitdengankeperluanTBTWTO.

    7. PenetapanRegulasiTeknis

    7.1 Penetapan regulasi teknis oleh pimpinan instansi teknis dilakukan dengan memperhatikan masukan dan

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 7/12

    tanggapandaripihakyangberkepentinganbaikdaridalamnegerimaupunluarnegeri.

    7.2Pemberlakuansecaraefektifregulasiteknissebagaimanadimaksudpadasubpasal7.1palingsingkat6(enam)bulansetelahditetapkan.

    7.3Instansiteknispemrakarsaregulasiteknismempunyaitanggungjawabuntukmendiseminasikanregulasitekniskepadapemangkukepentingandanmenyampaikanregulasitekniskepadainstansiteknisterkait.

    7.4 Apabila SNI yang sudah ditetapkan dalam regulasi teknis mengalami revisi maka instansi teknis harusmemberikanmasatransisikepadapihakyangterkenaregulasitersebut.

    CATATANButir7tidakberlakuuntukregulasiteknisyangtidakterkaitdengankeperluanTBTWTO.

    8. ImplementasiRegulasiTeknis

    8.1 Setelah penetapan regulasi teknis, pelaku usaha harus melakukan langkahlangkah penyesuaian barangdan/ataujasadankegiatanproduksiuntukmemenuhipersyaratandalamregulasiteknisataumelakukanpenarikanbarangdan/ataujasayangtelahberedardipasaryangtidaksesuaidenganpersyaratandalamregulasiteknis.

    8.2Regulasiteknisharusmenetapkanwaktutransisiyangcukupuntukmenyesuaikanpersyaratantersebutdenganmempertimbangkansifatbarangdan/ataujasa,kesiapanLPK,dankemampuanpelakuusaha.

    8.3Dalamimplementasiregulasiteknis,pemangkukepentingandapatmenyampaikanpengaduankepadainstansiteknisyangmenyangkut isi regulasi teknis,sepertipertimbangankebijakanyangdiambil,standaryangdigunakan,sistempenilaiankesesuaianataupengawasanyangdigunakan.

    8.4 Instansi teknis menangani pengaduan sebagaimana dimaksud dalam butir 8.3 sesuai dengan peraturanPerundangUndanganyangberlaku.

    9. Pengawasan

    9.1PengawasanPraPasar

    9.1.1 Pengawasan pra pasar merupakan mekanisme untuk menyatakan bahwa suatu barang dan/atau jasamemenuhiketentuanyangtercantumdalamregulasiteknissebelumdiedarkandipasarataudioperasikan.

    9.1.2 Inti dari pengawasan pra pasar adalah penilaian kesesuaian karakteristik barang dan/atau jasa terhadapketentuanregulasiteknis.

    9.1.3Kesesuaianterhadappersyaratanregulasiteknisdapatmengunakansalahsatudariketentuanberikut:a) pernyataan kesesuaian dari produsen berdasarkan ISO/IEC 17050 Conformity assessment Supplier's

    declarationofconformityb) penilaiankesesuaianolehLPKyangdiregistrasiolehinstansiteknissetelahdiakreditasiKANuntukruanglingkup

    akreditasiyangsesuaic) penilaiankesesuaianolehLPKyangdiregistrasioleh instansi teknisberdasarkanpengakuandalamperjanjian

    salingkeberterimaanantarLPKuntukruanglingkuppengakuanyangsesuaiCATATANDalambidangelektronikadankelistrikanmencakupskemapenilaiankesesuaianyangdikembangkanolehIEC.

    d) pernyataan kesesuaian terhadap regulasi teknis negara lain yang terikat dengan perjanjian bilateral, regionalmaupunmultilateral.

    9.1.4Kesesuaian terhadap keseluruhan atau sebagian parameter SNI yang dipersyaratkan dalam regulasi teknisdinyatakandengansertifikatkesesuaiandan/ataupembubuhantandakesesuaianyangditetapkandalamPSNdandirincilebihlanjutdenganketentuanKAN.

    9.1.5 Penentuan persyaratan dan tata cara pemberian sertifikat kesesuaian dan pembubuhan tanda kesesuaiandilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan agar tidakmembebani produsen sertamemperhatikanketentuanketentuansebagaiberikut:a) memenuhiketentuandalamPSNyangterkaitdenganpenilaiankesesuaiandanketentuanKANb) tidakmembedakanpenilaiankesesuaianyangditerapkanbagiprodusendalamnegeridanluarnegeric) tidakmendiskriminasikan penilaian kesesuaian yang diterapkan bagi barang dan/atau jasa dari suatu negara

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 8/12

    denganbarangdan/ataujasadarinegaralain.

    9.1.6Lembagapenilaiankesesuaianharusmelakukanpemantauandanpengawasanterhadapbarangdan/ataujasayangtelahdiberikansertifikatolehnyauntukmenjaminkonsistensipemenuhanpersyaratanSNI,danapabila tidakmemenuhi persyaratan SNI maka lembaga penilaian kesesuaian harus melakukan tindakan koreksi termasukpembekuanataupencabutansertifikatsesuaidenganPSNdanketentuanKAN.

    9.2PengawasanPasar

    9.2.1 Pengawasan pasar merupakan mekanisme untuk mengawasi dan mengoreksi barang dan/atau jasa yangdiedarkandipasarataudioperasikanuntukmengetahuikesesuaiannyadenganketentuanregulasiteknis.

    92.2Pengawasanpasarharussegeradilaksanakansetelahsuaturegulasiteknisberlakusecaraefektif,karenapadatingkattertentukeberadaanpelakuusahayangtidakbertanggungjawabdapatmengakibatkantimbulnyapersainganyang tidak sehat bagi pelaku usaha yang taat memenuhi ketentuanketentuan yang dipersyaratkan, serta dapatmenurunkankewibawaanpemerintah.

    9.2.3Pengawasanpasarditindaklanjutidenganperbaikan,penarikandariperedaranataupemusnahan, terhadapbarangdan/atau jasayangtidaksesuaidenganregulasi teknis,danapabiladiperlukanpihakyangterkaitdenganbarangdan/ataujasatersebutdapatdiberikansanksisesuaidenganperaturanperundangundanganyangberlaku.

    9.2.4Pengawasanpasarmerupakantanggungjawabinstansiteknisyangmenetapkanregulasidanpelaksanaannyadapat didelegasikan kepada instansi teknis dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundangundanganyangberlaku.PengawasanpasaruntukpenerapanregulasiteknisdengansistemtertentudapatdilakukandenganmenggunakanjasadarilembagapenilaiankesesuaianyangtelahdiakreditasiolehKANataumenggunakantatacaradanketentuanyangumumdipergunakandalammekanismepenilaiankesesuaianSNIkarenahaltersebutdapatmengurangitimbulnyaperbedaanpenilaianyangdapatmerugikanpelakuusaha.

    9.2.5Dalamhalpengawasanpasarsangatmempengaruhikepatuhanpihakyangterikatolehsuaturegulasiteknis,makainstansiteknisharusmerencanakandanmelaksanakanpengawasanpasarsecaraefektif.

    9.3Pengawasanmasyarakat

    9.3.1Pengawasanmasyarakatmerupakansuatumekanismepengawasanyangdilakukanolehmasyarakatdan/ataulembagaperlindungankonsumenswadayamasyarakatterhadapbarangdan/ataujasayangberedardipasarsesuaidenganperaturanperundangundangan.

    9.3.2 Hasil pengawasan yang diselenggarakan masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadayamasyarakat dapat diinformasikan kepada masyarakat dan dapat disampaikan kepada pelaku usaha yangbersangkutan,instansiteknisyangberwenangdan/atauBSNuntukdilakukantindaklanjutyangdiperlukan.

    10.EvaluasidanKajiUlang.

    10.1Efektivitas regulasi teknisharusdievaluasidandikaji ulangsecaraberkalapaling lama5 (lima) tahunsekali.Dalamhal kondisi atau tujuan yangmelandasi regulasi teknis tersebut sudah tidak sesuai lagi,maka regulasiteknistersebutharusdicabutagartidakmenimbulkandampaknegatifdalamperdagangan.

    10.2 Dalam melakukan evaluasi dan kaji ulang suatu regulasi teknis perlu mempertimbangkan sejumlah aspekpentingsebagaiberikut:

    a) perubahankeadaanyangmengakibatkantujuanpemberlakuanSNIsecarawajibtidaksesuailagib) tujuanpemberlakuanSNIsecarawajibtelahtercapaisehinggaregulasitersebuttidakdiperlukanlagiataudapat

    digantikandengancarayanglebihtidakmengikatc) terjadi dampak yang tidak diantisipasi dan menimbulkan hambatan bagi perkembangan dunia usaha dan

    perdagangand) adanyaRevisiatauAbolisi

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 9/12

    LAMPIRANII

    DaftarSingkatan

    AHEEERR:ASEANHarmonizedElectricalandElectronicEquipmentRegulatoryRegimeAPEC:AsiaPacificEconomicCooperationAPECSCSC:APECSubCommitteeonStandardandConformanceASEAN:AssociationofSouthEastAsianNationsASEM:AsiaEuropeMeetingATIGA:ASEANTradeinGoodsAgreementBRP:BestRegulatoryPracticesBSN:BadanStandardisasiNasionalGATT:GeneralAgreementonTariffandTradeGRP:GoodRegulatoryPracticesHS:HarmonizedSystemIEC:InternationalElectrotechnicalCommissionISO:InternationalOrganizationforStandardizationKAN:KomiteAkreditasiNasionalLPK:LembagaPenilaianKesesuaianLPNK:LembagaPemerintahNonKementerianPSN:PedomanStandardisasiNasionalSEOM:SeniorEconomicOfficialMeetingSNI:StandarNasionalIndonesiaSPS:SanitaryandPhytosanitaryTBTWTO:TechnicalBarrierstoTradeWorldTradeOrganizationUKM:UsahaKecilMenengah

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 10/12

    LampiranIII

    TataCaraPemberlakuanSNIsecaraWajib

    Gambar1Skemaframeworkregulasiteknis

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 11/12

    Gambar2TatacarapemberlakuanSNIsecarawajib

    CATATANPersyaratandantatacaranotifikasidiaturdalamPSNtersendiri

  • 8/6/2015 PerkaBSN12011::PedomanSNI(PSN)No.301Thn2011::PemberlakuanSNISecaraWajib::BN1052011

    http://ngada.org/bn1052011.htm 12/12

    LampiranIV

    FormulirRencanaSNIyangakanDiberlakukansecaraWajib

    LDj2010