Perjuangan Dan Sejarah Aliansi Bem Seluruh Indonesia

7
PERJUANGAN DAN SEJARAH ALIANSI BEM SELURUH INDONESIA Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) lahir dari kesadaran bahwa gerakan mahasiswa pasca tahun 1998 mengalami disorientasi dan berjalan sendiri- sendiri. Padahal, perjuangan mahasiswa harus mempunyai arah gerak yg sama dan bersama-sama sebagaimana belajar dari sejarah Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) dan Reformasi 1998 yang berhasil menggulingkan Rezim Soeharto. Pergerakan mahasiswa waktu demi waktu berkutat pada isu mikro dan seakan tidak ada kekuatan besar untuk mengawal isu-isu nasional.Timbullah gagasan perlunya wadah nasional yang menghimpun gerakan mahasiswa. Dari gagasan inilah lahir aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). Dalam pergerakannya, BEM SI memformat gerakan menjadi aliansi taktis dan aliansi strategis. Aliansi taktis menyikapi suatu isu yang muncul tiba-tiba dengan suatu gerakan bersama. Adapun aliansi strategis membuat dan melakukan gerakan dengan grand design yang sudah dirancang untuk suatu periode tertentu. Pada tanggal 23 maret 2008 pertemuan BEM SI di lampung menghasilkan gerakan Tujuh Gugatan Rakyat atau sering disebut Tugu Rakyat. Tujuh gugatan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Nasionalisasi aset strategis bangsa 2. Wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia 3. Tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia 4. Kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi, dan energi

description

Sejarah BEM-SI

Transcript of Perjuangan Dan Sejarah Aliansi Bem Seluruh Indonesia

REVIEW PERJUANGAN DAN SEJARAH BEM SI

PERJUANGAN DAN SEJARAHALIANSI BEM SELURUH INDONESIAAliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) lahir dari kesadaran bahwa gerakan mahasiswa pasca tahun 1998 mengalami disorientasi dan berjalan sendiri-sendiri. Padahal, perjuangan mahasiswa harus mempunyai arah gerak yg sama dan bersama-sama sebagaimana belajar dari sejarah Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) dan Reformasi 1998 yang berhasil menggulingkan Rezim Soeharto.

Pergerakan mahasiswa waktu demi waktu berkutat pada isu mikro dan seakan tidak ada kekuatan besar untuk mengawal isu-isu nasional.Timbullah gagasan perlunya wadah nasional yang menghimpun gerakan mahasiswa. Dari gagasan inilah lahir aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI).

Dalam pergerakannya, BEM SI memformat gerakan menjadi aliansi taktis dan aliansi strategis. Aliansi taktis menyikapi suatu isu yang muncul tiba-tiba dengan suatu gerakan bersama. Adapun aliansi strategis membuat dan melakukan gerakan dengangrand designyang sudah dirancang untuk suatu periode tertentu.

Pada tanggal 23 maret 2008 pertemuan BEM SI di lampung menghasilkan gerakan Tujuh Gugatan Rakyat atau sering disebut Tugu Rakyat. Tujuh gugatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Nasionalisasi aset strategis bangsa

2. Wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia

4. Kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi, dan energi

5. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat

6. Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan

7. Selamatkan lingkungan Indonesia dan tuntut Lapindo Brantas untuk mengganti rugi seluruh dampak dari lumpur Lapindo

Aliansi BEM SI Masa Pemilu 2014Di awal tahun 2014, tepatnya 6-9 Januari BEM SI menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) di Politeknik Negeri Malang (Polinema). Setelah agenda evaluasi tahunan, dilakukan pemilihan Koordinator Pusat dan Koordinator Wilayah melalui diskusi dan musyawarah yang panjang. Akhirnya terpilih BEM Keluarga Mahasiswa IPB sebagai Koordinator Pusat dan sembilan BEM dari sembilan kampus sebagai koordinator atau pimpinan wilayah. Wilayah aliansi ini terdiri dari Sumatera Bagian Utara dipimpin oleh BEM UIN Suska Riau, Sumatera Bagian Selatan dipimpin oleh BEM Universitas Sriwijaya, Jabodetabek dipimpin oleh BEM Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Jogja, Solo, Semarang dan Purwokerto dipimpin oleh BEM Universitas Negeri Semarang, Jawa Timur dan Madura dipimpin oleh BEM Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Bali-Nusa dipimpin oleh Universitas Udayana, Kalimantan Timur dan Barat dipimpin oleh BEM Universitas Mulawarman, terakhir wilayah Kalimantan Tengah dan Selatann dipimpin oleh BEM Universitas Palangkaraya.

Grad Designpergerakan bersama yang disepakati dan ditetapkan selama setahun meliputi penyikapan isu Pertanian, Energi, Korupsi, Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Wanita dan Ketenagakerjaan. Karena tahun 2014 merupakan tahun pergantian kepemimpinan nasional, Aliansi BEM SI membingkai penyikapan isu-isu tersebut dengan konsep pergerakan pengawalan transisi kepemimpinan. Isu-isu tersebut dikaji dan dibuat rekomendasi kebijakan untuk pemerintahan setelah masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk kajian dikelola BEM dari tiap kampus yang diberikan mandat ketika musyawarah nasional; isu pertanian oleh BEM KM IPB, isu energi oleh BEM ITS, isu korupsi dan kesehatan oleh BEM Kema Universitas Padjajaran, isu ekonomi oleh BEM Akademi Kimia Analisis (AKA) Bogor, isu pendidikan oleh BEM Rema Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), isu wanita dan ketenagakerjaan oleh BEM Universitas Negeri Yogyakarta sebagai Koordinator Pusat Forum Perempuan Aliansi BEM SI.

Tiga instrumen yang dikawal oleh Aliansi BEM SI selama proses pergantian kepemimpinan nasional yaitu perangkat Pemilu (KPU dan Bawaslu/Panwaslu), pemilih (konstituen), dan kompetitor Pemilu. Di awal masa Pemilu Legislatif, BEM SI mengadvokasikan kemudahan perpindahan DPT bagi kaum urban, khususnya mahasiswa. Awalnya kaum urban harus pulang ke tempat asal sesuai KTP untuk perpindahan DPT. Setelah Aliansi BEM SI wilayah Jabodetabek melakukan aksi ke KPU pusat akhirnya KPU mengeluarkan surat edaran terkait perpindahan DPT melalui KPU Daerah (KPUD) dimana kaum urban tinggal. Untuk beberapa kampus KPUD bahkan mengijinkan pengelolaan administrasi perpindahan DPT secara kolektif.

Banyak kerjasama yang dilakukan bersama KPU dan Bawaslu/Panwaslu. Sosialisasi Pemilu ke kampus, pemindahan DPT golongan mahasiswa secara massal, distribusi peraga Pemilu untuk sosialisasi teknis, menjaring relawan pengawas Pemilu, dll. Akan tetapi setelah penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg) selesai banyak ketidakpuasan terhadap kinerja KPUD, Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Banyak ketidaksesuain teknis penyelenggaraan dengan aturan yang di keluarkan KPU Pusat, terutama terkait DPT tambahan dan khusus. Pada setiap wiilayah yang dikawal oleh anggota Aliansi BEM SI ditemukan ketidakmerataan kebijakan. Akhirnya ketika hasil Pileg diumumkan perwilayah provinsi di KPU Pusat, Aliansi BEM SI melakukan aksi evaluasi ke KPU pusat dan memberikan kajian dan rekomenadasi perbaikan mekanisme Pemilu.

Terkait pemilih/konstituen dan kompetitor pemilu, di berbagai wilayah, anggota aliansi BEM SI melakukan aksi pencerdasan publik terkait Pemilu, advokasi perpindahan DPT di setiap kampus, sosialisasi prosedur Pileg dan Pilpres, kampanye No Golput, tolak Caleg bermasalah, penandatanganan Pakta Integritas Partai, sampai bedah Platform Partai.

Lain halnya dengan Pileg, ekskalasi pergerakan ketika Pemilu Presiden (Pilpres) lebih dinamis karena semua pergerakan massa dinilai politis. Menjelang Pilpres, Aliansi BEM SI sempat menyelenggarakan Konsolidasi Nasional (Konsolnas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Konsolnas diselenggarakan di IPB dan dihadiri semua koordinator wilayah dan isu BEM SI menghasilkan rekomendasi waktu penyelenggaraan Rakernas dan sistem Aliansi BEM SI. Kemudian tak lama setelah konsolnas dilakukan Rakernas di Universitas Udayana tanggal 6-7 Juli 2014. Agenda Rakernas mencakup evaluasi pergerakan BEM SI selama Pileg dan analisis berikut perencanaan ekskalasi pergerakan selama Pilpres. Sempat ditambahkan agenda di awal membahas sistem BEM SI yang direkomendasikan dari hasil Konsolnas, akan tetapi ditolak mentah-mentah oleh mayoritas peserta Rakernas yang merupakan perwakilan seluruh anggota Aliansi BEM SI.

Rakernas di Bali menghasilkan Tuntutan Aspirasi Rakyat (Tunas Rakyat), sebuah hasil kajian terkait tujuh isu yang dikawal oleh Aliansi BEM SI. Hasil kajian tersebut disusun menjadi sebuah buku dan diresolusikan dalam bentuk tujuh tuntutan yang ditujukan untuk calon Presiden Republik Indonesia. Ketujuh tuntutan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mendesak penyelesaian semua kasus korupsi (terutama kasus Bank Century) dan menyelenggarakan pemerintahan yang bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme.

2. Menegakkan keadilan atas kepemilikan tanah rakyat dengan menjalankan amanat reforma agraria.

3. Renegosiasi semua blok tambang dan migas yang dikuasai pihak asing demi kemandirian bangsa.

4. Menyelamatkan perekonomian bangsa dalam persaingan pasar bebas ASEANEconomic Community.

5. Memperbaiki sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada tataran birokrasi dan juga pelaksanaannya.

6. Menjamin pendidikan gratis dari Sekolah Dasar sampai Strata 1 yang berkualitas dan berkarakter.

7. Meningkatkan pengawasan kualifikasi, pemberangkatan, dan jaminan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (terutama Tenaga Kerja Wanita) di luar negeri.

Di akhir agenda Rakernas, Aliansi BEM SI secara terbuka melakukan aksi Undangan Dialog Terbuka untuk Calon Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Dialog terbuka rencananya diselenggarakan di ITB sekaligus memberikan buku Tunas Rakyat untuk ditandatangani sebagai komitmen Capres melaksanakan rekomendasi-rekomendasi dari tuntutan tersebut. Akan tetapi karena salah satu Capres, Prabowo Subianto tidak bersedia berdialog terbuka, akhirnya rencana tersebut batal. Akan tetapi buku Tunas Rakyat tetap diberikan kepada Tim Sukses kedua Capres. Untuk Prabowo diberikan kepada Andre Rosiadi sebagai salah satu koordinator lapang kampanye Prabowo dan Jokowi diberikan kepada Arya Bima sebagai pimpinan Timses Jokowi. Kemudian untuk memberikan buku Tunas Rakyat secara langsung kepada kedua Capres, saat dialog Capres terakhir yang diselenggarakan oleh KPU di Hotel Bidakara, Aliansi BEM SI melakukan aksi akan tetapi gagal karena tidak bisa menembus penjagaan polisi yang sudah disiapkan.

Setelah Jokowi terpilih, buku Tunas Rakyat diserahkan kedua kalinya ke Tim Transisi Pemerintahan di Rumah Transisi yang waktu itu diwakili oleh BEM Universitas Negeri Jakarta. Untuk menegaskan tuntutan, dilakukan aksi Tunas Rakyat terakhir ketika pelantikan Presiden RI terpilih, Joko Widodo tanggal 20 Oktober 2014 di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Monumen Nasional (Monas).

Selebihnya pergerakan Aliansi BEM SI banyak menyikapi isu taktis dan bersifat momentum, diantaranya aksi mengevaluasi Kemendikbud ketika hari pendidikan, aksi hari tani menyuarakan reforma agraria, aksi dan audiensi penolakan RUU Pilkada, aksi menolak pelantikan anggota dewan (DPR RI, DPRD, dan DPD) yang tersangkut kasus korupsi dan aksi menolak kenaikan harga BBM.

Dari hati nuranilah kami berjuang untuk Indonesia, kepedulian adalah moral yang paling mendasar dalam perjuangan kamiPerjuangan kami harus memiliki gagasan yang jelas, kritik dan tuntutan yang konstruktif dan solutif adalah gagasan yang kami perjuangkanPerjuangan kami bukan perjuangan setengah jalan, perjuangan kami harus menembus zamanAliansi BEM Seluruh Indonesia