perjuangan bangsa indonesia merebut irian jaya Bab XII

15

Transcript of perjuangan bangsa indonesia merebut irian jaya Bab XII

Ireland athalla irgy sopyan

Hardika dwi pamungkas

M. jihad R.F.R

Bagus perdana yusuf

Rio ramdani

Yulis indawati

Dede ratnasari

Dewi alia

Debi yolanda

delia

Dalam konferasi meja bundar (KMB) yg di

selenggarakan di den haag belanda pada tanggal 23

agustus sampai 2 september 1949. salah satu

keputusan dalam konferensi tersebutantara lain

bahwa irian barat akan dibicarakan antara Indonesia

dengan belanda satu tahun setelah kedaulatan.

indonesia menafsirkan bahwa belanda akan

menyerahkan irian barat kepada Indonesia. tetapi

pihak belanda menafsirkan hanya akan merundingkan

saja masalah irian barat. Dalam perjalan waktu,

belanda tidak ingin membicarakan masalah irian barat

dengan Indonesia. Untuk menghadapi sikap belanda

tersebut maka Indonesia melakukan berbagai upaya

sebagai berikut.

Mula-mula Indonesia melakukan upaya damai. Yakni diplomasi

bilateral dalam uni Indonesia-belanda. Akan tetapi usaha ini

selalu mengalami kegagalan. Maka sejak tahun 1953

perjuangan pembebasan irian barat mulai dilakukan di forum-

forum internasional, terutama PBB dan forum solidaritas asia-

afrika (konfrensi asia-afrika).

Sejak tahun 1954 masalah ini dibawa ke sidang majelis umum

PBB, namun tidak memperoleh tanggapan positif. Setelah

upaya diplomasi gagal maka pemerintah mengambil sikap

kasar, yakni membatalkan uni Indonesia-belanda dan secara

sepihak persetujuan KMB oleh Indonesia pada tahun 1956

Partai-partai politik dan semua golongan mendukung

pembebasan irian barat dan diresmikan oleh pemerintah maka

di tetapkanlah soa-siu di todere sebagai ibu kota dan zainal

abidin syah ditetapkan menjadi gubernur pada tanggal 23

september 1956.

Upaya tersebut sampai tahun 1957

ternyata belum membawakan hasil

sehingga belanda tetap menduduki

irian barat. Karena jalan damai tidak

membawakan hasil maka sejak itu

perjuangan ditingkatkandengan

melakukan aksi-aksi pembebasan irian

jaya di tanah air dengan

pengambilalihan perusahaan milik

belanda

Perusahaan-perusahaan milik belanda

yg di ambilalih pada bulan desember

1957 tersebut antara lain

nederlandsche handel maatschappij

n.v. (sekarang menjadi bank dagang

Negara) bank escompto di Jakarta

serta perusahaan milik belanda.

Pada 17 agustus 1960 indonesia secara resmi

memutuskan hubungan dengan belandadan

siding umum PBB kembali diperdebatkan pada

1961

Pada waktu ketegangan tersebut , sekertaris

jendrel PBB U thant menganjurkan kepada

diplomat amerikaellsworth bunker agar

menyerahkan irian barat kepada Indonesia

melalui PBB dalam waktu dua tahun

Akhirnya Indonesia menyutujui usul itu, dan

sebaliknya belanda tidak mau menyerahkan

irian malah bahkan membentuk Negara yaitu

“bonaken”. Dengan sikap belanda tersebut

maka konfrontasi ekonomi ditingkatkan

menjadi konfrontasi segala bidang

Pada tanggal 19 desember 1961, presiden

suekarno dalam suatu rapat raksasa di

Yogyakarta mengeluarkan komando yang

terkena sebagai tri komando rakyat (trikora)

yang isinya sebagi berikut:

1) Gagalkan pembentukan “Negara papua”

bikinan belanda colonial.

2) Kibarkan sang merah putih di irian barat tanah

air Indonesia

3) Bersiaplah mobalisai umum guna

mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan

tanah air dan bangsa

Dengan dikeluarkanya trikora maka mulailah

konfrontasi total dan pada bulan januari 1962

pemerintah membentuk komando mandala

pembebasab irian barat yang berkedudukan

di makasar. Adapun tugas pokok komando

mandala adalah pengembangan operasi-

operasi militer dengan tujuan pengembangan

wilayah irian barat kedalam kekuasaan

Negara republic Indonesia. Sebagai panglima

adalah mayor jendral sueharto.

1) Fase infiltrasi (sampai akhir 1962).

Memasuki 10 kompi kesekitar

sasaran-sasaran tertentu untuk

menciptakandaerah bebas de facto,

2) Fase eksploitasi (mulai awal 1963).

Mengadakan serangan terbuka

terhadap induk militer lawan,

menduduki semua pos pertahanan

musuh yang penting.

3) Fase konsolidasi (awal 1964).

Menegakkan kekuasaan republic

Indonesia secara mutlak diseluruh

irian barat

Operasi banteng di fak-fak dan

kaimana

Operasi srigala di sekitar sorong dan

teminabuan

Operasinaga di merauke

Operasi jatayu di sorong, kaimana, dan

merauke

Dan serangan terbuka merebut irian

barat dengan operasi jayawijaya

Dengan adanya rencana bunker di

atas maka sikap indonesia adalah

menerimanya. Hal ini ternyata

menambah simpati dunia terhadap RI,

sebaliknya belanda bersikukuh

mempertahankan irian barat. Oleh

karena itu pada tanggal 14 agustus

1962 RI melakukan operasi besar-

besaran yang terkenal sebagai

operasi jayawijaya. Tanggal

penyerbuan ini ditetapkan sebagai

“HARI H” atau “HARI PENYERBUAN”

Pada tanggal 15 agustus 1962

ditandatangani suatu perjanjian

antara indonesia dengan

pemerintahan belanda di new york,

bertempat di merkas besar PBB.

Perjanjian ini terkenal dengan

perjanjian new york

1. Pemerintah belanda akan menyerahkan irian

barat kepada penguasa pelaksana sementara

PBB (UNTEA) pada tanggal 1 oktober 1962

2. Pada tanggal 1 oktober 1962 bendera PBB

akan dikibar di irian barat berdampingan

dengan bendera belanda, yang selanjutnya

akan diturunkan pada tanggal 31 desember

untuk diganti oleh bendera indonesia

mendampingi bendera PBB

3. Pemerintahan UNTEA berakhir pada tanggal 1

mei 1963, pemerintah selanjutnya diserahkan

kepada pihak indonesia

4. Pemulangan orang-orang sipil dan militer

belanda harus selesai pada tanggal 1 mei

1963

5. Pada tahun 1969 rakyat irian barat diberi

kesempatan untuk menyatakan pendapatnya

tetap dalam wilayah RI atau memisahkan diri

dari RI melalui penentuan pendapat rakyat

(pepera)

Sebagai bagian dari persetujuan new York bahwa

Indonesia berkewajiban untuk mengadakan pepera

(ascertainment of the wishes of the people) di irian barat

sebelum akhir tahun 1969 dengan ketentuan bahwa

kedua belah pihak, Indonesia dan belanda, akan dihormti

keputusan hasil keputusan hasil penentuan pendapat

rakyat irian barat tersebut.

Pada tahun 1969 diselenggarakanlah pepera di irian

barat dan hasilnya adalah bahwa rakyat irian barat tetap

menghendaki sebagai bagian dari wilayah republic

Indonesia. Selanjutnya hasil dari pepera tersebut dibawa

ke new York oleh utusan sekjen PBB ke-24 pada bulan

November 1969.

Lebih-lebih setelah tahun 1965, RI-belanda sangat akrab

dan banyak sekali bantuan dari belanda kepada

Indonesia baik melalui IGGI (inter governmental group for

Indonesia) atau di luarnya

Akhirnya sidang umum PBB tanggal 19 november 1969

menyetujui hasil-hasil pepera tersebut sehingga irian

barat tetap merupakan bagian dari wilayah republic

Indonesia.

Assalamu alaikum wr.wb

Thank for bapa heryadi