PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEREBUT IRIAN BARAT.ppt

7
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEREBUT IRIAN BARAT Nama Kelompok Lidya Anggun H Nabila Julianisa Tariyanti Junior Guru IPS : Sapari, SPd

Transcript of PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEREBUT IRIAN BARAT.ppt

  • PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEREBUT IRIAN BARATNama KelompokLidya Anggun H Nabila JulianisaTariyanti Junior

    Guru IPS : Sapari, S.Pd

  • 1.LATAR BELAKANG PENGEMBALIAN IRIAN BARATAPAKAH IRIAN BARAT TERMASUK WILAYAH INDONESIA ?JAWABANNYA ADALAH YA!KARENA APABILA DITINJAU DARISEGI POLITIS, BAHWA BERDASARKAN PERJANJIAN INTERNATIONAL 1896 YANG DIPERJUANGKAN OLEH PROF. VAN VOLLEN HOUVEN (PAKAR HUKUM ADAT INDONESIA) DI SEPAKATI BAHWA INDONESIA ADALAH BEKAS HINDIA BELANDA. SEDANGKAN IRIAN BARAT WALAUPUN DIKATAKAN OLEH BELANDA SECARA KESUKUAN BERBEDA DENGAN BANGSA INDONESIA, TETAPI SECARA SAH MERUPAKAN WILAYAH HINDIA BELANDA.APABILA DITINJAU DARISEGI ANTROPOLOGI, BAHWA BANGSA INDONESIA YANG ASLI ADALAH HOMO WAJAKENSIS DAN HOMO SOLOENSIS YANG MEMPUNYAI CIRI-CIRI: KULIT HITAM, RAMBUT KERITING (RAS AUSTROMELANESOID) YANG MERUPAKAN CIRI CIRI SUKU BANGSA ABORIGIN (AUSTRALIA) DAN RAS NEGROID (PAPUA).

    1. Latar belakang pengembalian Irian Barat

  • 2.Perjuangan diplomasi;pendekatan diplomasia.Perundingan Bilateral Indonesia BelandaPada tanggal 24 Maret 1950 diselenggarakan Konferensi Tingkat Menteri Uni Belanda - Indonesia. Konferensi memutuskan untuk membentuk suatu komisi yang anggotanya wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk menyelidiki masalah Irian Barat. Hasil kerja Komisi ini harus dilaporkan dalam Konferensi Tingkat Menteri II di Den Haag pada bulan Desember 1950. Ternyata pembicaraan dalam tingkat ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah Irian Barat. Pertemuan Bilateral Indonesia Belanda berturut-turut diadakan pada tahun 1952 dan 1954, namun hasilnya tetap sama, yaitu Belanda enggan mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia sesuai hasil KMB.b.Melalui Forum PBBSetelah perundingan bilateral yang dilaksanakan pada tahun 1950, 1952 dan 1954 mengalami kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan masalah Irian Barat dalam forum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10 Desember 1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3 suara dukungan yang diperlukan untuk mendesak Belanda.Indonesia secara bertrurut turut mengajukan lagi sengketa Irian Barat dalam Majelis Umum X tahun 1955, Majelis Umum XI tahun 1956, dan Majelis Umum XII tahun 1957. Tetapi hasil pemungutan suara yang diperoleh tidak dapat memperoleh 2/3 suara yang diperlukan.

  • 3.Perjuangan dengan konfrontasi politik dan ekonomia.Pembatalan Uni Indonesia BelandaSetelah menempuh jalur diplomasi sejak tahun 1950, 1952 dan 1954, serta melalui forum PBB tahun 1954 gagal untuk mengembalikan Irian Barat kedalam pangkuan RI, pemerintah RI mulai bertindak tegas dengan tidak lagi mengakui Uni Belanda Indonesia yang dibentuk berdasarkan KMB. Ini berarti bahwa pembatalan Uni Belanda Indonesia secara sepihak oleh pemerintah RI berarti juga merupakan bentuk pembatalan terhadap isi KMB. Tindakan pemerintah RI ini juga didukung oleh kalangan masyarakat luas, partai-partai dan berbagai organisasi politik, yang menganggap bahwa kemerdekaan RI belum lengkap / sempurna selama Indonesia masih menjadi anggota UNI yang dikepalai oleh Ratu Belanda.Pada tanggal 3 Mei 1956 Indonesia membatalkan hubungan Indonesia Belanda, berdasarkan perjanjian KMB. Pembatalan ini dilakukan dengan Undang Undang No. 13 tahun 1956 yang menyatakan, bahwa untuk selanjutnya hubunganIndonesia Belanda adalah hubungan yang lazim antara negara yang berdaulat penuh, berdasarkan hukum internasional.Sementara itu hubungan antara kedua negara semakin memburuk, karena :1.terlibatnya orang-orang Belanda dalam berbagai pergolakan di Indonesia (APRA, Andi Azis, RMS)2.Belanda tetap tidak mau menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

  • 4.Tri Komando RakyatDalam pidatonya Membangun Dunia Kembali di forum PBB tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar, ......Kami telah mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran hilang, bahkan toleransi pu n mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda tidak memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk Karel Doorman ke Irian Barat.Terdesak oleh persiapan perang Indonesia itu, Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan usulan dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan Rencana Luns.menanggapi rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di Yogyakarta, Presiden Soekarno mengumumkan TRIKORA dalam rapat raksasa di alun alun utara Yogyakarta,yang isinya :1.Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda2.Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia3.Bersiap melaksanakan mobilisasi umum

  • 5.Persetujuan New York [ New York Agreement]Setelah operasi-operasi infiltrasi mulai mengepung beberapa kota penting di Irian Barat, sadarlah Belanda dan sekutu-sekutunya, bahwa Indonesia tidak main-main untuk merebut kembali Irian Barat. Atas desakan Amerika Serikat, Belanda bersedia menyerahkan irian Barat kepada Indonesia melalui Persetujuan New York / New York Agreement.Isi Pokok persetujuan :1.Paling lambat 1 Oktober 1962 pemerintahan sementara PBB (UNTEA) akan menerima serah terima pemerintahan dari tangan Belanda dan sejak saat itu bendera merah putih diperbolehkan berkibar di Irian Barat..2.Pada tanggal 31 Desember 11962 bendera merah putih berkibar disamping bendera PBB.3.Pemulangan anggota anggota sipil dan militer Belanda sudah harus selesai tanggal 1 Mei 19634.Selambat lambatnya tanggal 1 Mei 1963 pemerintah RI secara resmi menerima penyerahan pemerintahan Irian Barat dari tangan PBB5.Indonesia harus menerima kewajiban untuk mengadakan Penentuan Pendapat rakyat di Irian Barat, paling lambat sebelum akhir tahun 1969.Sesuai dengan perjanjian New York, pada tanggal 1 Mei 1963 berlangsung upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada pemerintah RI. Upacara berlangsung di Hollandia (Jayapura). Dalam peristiwa itu bendera PBB diturunkan dan berkibarlah merah putih yang menandai resminya Irian Barat menjadi propinsi ke 26. Nama Irian Barat diubah menjadi Irian Jaya ( sekarang Papua )

  • 6.Arti penting Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Sebagai salah satu kewajiban pemerintah Republik Indonesia menurut persetujuan New York, adalah pemerintah RI harus mengadakan penentuan pendapat rakyat di Irian Barat paling lambat akhir tahun 1969. pepera ini untuk menentukan apakah rakyat Irian Barat memilih, ikut RI atau merdeka sendiri. Penentuan pendapat Rakyat akhirnya dilaksanakan pada tanggal 24 Maret sampai dengan 4 Agustus 1969.Mereka diberi dua opsi, yaitu : bergabung dengan RI atau merdeka sendiri.Setelah Pepera dilaksanakan, Dewan Musyawarah Pepera mengumumkan bahwa rakyat Irian dengan suara bulat memutuskan Irian Jaya tetap merupakan bagian dari Republik Indoenesia. Hasil ini dibawa Duta BesarOrtiz Sanzuntuk dilaporkan dalam sidang umum PBB ke 24 bulan Nopember 1969. Sejak saat itu secara de yure Irian Jaya sah menjadi milik RI. Dengan menganalisa fakta-fakta pembebasan Irian Barat sampai kemudian dilaksanakan Pepera, dapat diambil kesimpulan bahwa Pepera mempunyai arti yang sangat penting bagi pemerintah Indonesia, yaitu :1.bukti bahwa pemerintah Indonesia dengan merebut Irian Barat melalui konfrontasi bukan merupakan sebuah tindakan aneksasi / penjajahan kepada bangsa lain, karena secara sah dipandang dari segi de facto dan de jure Irian Barat merupakan bagian dari wilayah RI2.upaya keras pemerintah Ri merebut kembali Irian Barat bukan merupakan tindakan sepihak, tetapi juga mendapat dukungan dari masyarakat Irian Barat. Terbukti hasil Pepera menyatakan rakyat Irian ingin bergabung dengan Republik Indonesia.