Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam...

23
Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam Meningkatkan Literasi Masyarakat Kota Surabaya Oleh : Lailin Nada ABSTRAK Isu literasi di Indonesia saat ini masih menjadi perbincangan hangat dari pelbagai kalangan terkait dengan upaya peningkatan literasi bagi masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mendirikan TBM. Kota Surabaya sendiri, dalam satu tahun terakhir ini mulai menaruh perhatian khusus dalam menggalakan program literasi, yang memiliki jumlah TBM terbanyak dibandingkan kota lainya. Fenomena tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran perilaku pemanfaatan TBM, gambaran literasi pengguna TBM dan bagaimana TBM tersebut berperan dalam pengembangan literasi masyarakat kota Surabaya. Peneliti menggunakan teori dari Saracevid dan Kantor untuk menggambarkan perilaku pemanfaatan TBM dengan ACA Model yaitu Acquisition, Cognition dan Application dan untuk menggambarkan literasi pengguna TBM, menggunakan konsep dari Kucer berdasarkan 4 dimensi: dimensi Cognitive, Linguistic, Sociocultural dan Developmental. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian berada di 6 TBM di Surabaya Timur, Kec. Gubeng. Metode pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran masyarakat Surabaya dalam pemanfaatan informasi TBM, secara konseptual tergolong pada tipe “Direction” yaitu pengunjung TBM akan mempraktekan informasi sebagai panduan/pengetahuan baru dalam menyelesaikan maupun membuat keputusan. Proses acquisition, menunjukan sebesar 45% sering berkunjung ke TBM dan menghabiskan waktu di TBM selama 1-2 jam (43%). Proses cognition, sebesar 51% membaca berulang kali untuk memahami bacaan. Proses application, sebesar 45% menyatakan informasi di TBM memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah . kemudian pada pemanfaatan literasi, pengguna TBM cenderung tergolong pada tipe “Functional” yaitu responden mampu menggunakan informasi dengan mempraktekan informasi yang sudah diperoleh. Pada dimensi Cognitive, sebesar 47% menghabiskan 1-2 jam untuk membaca di TBM, dengan membaca 2 buku atau lebih dalam 1 bulan (48%). Pada dimensi Linguistic, sebesar 46% jarang membuat karya tulisan dalam 1 bulan, 54% tidak pernah membaca bahasa asing. Dimensi Sociocultural, sebanyak 78% membagikan informasi secara aktif, yakni informasi fakta sebanyak 64%. Dimensi Developmental, sebanyak 40% mampu menggunakan informasi untuk membuat sesuatu yang baru. Selain itu hasil dari tabulasi silang menunjukan

Transcript of Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam...

Page 1: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalamMeningkatkan Literasi Masyarakat Kota Surabaya

Oleh :

Lailin Nada

ABSTRAK

Isu literasi di Indonesia saat ini masih menjadi perbincangan hangat daripelbagai kalangan terkait dengan upaya peningkatan literasi bagi masyarakatIndonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mendirikan TBM. KotaSurabaya sendiri, dalam satu tahun terakhir ini mulai menaruh perhatian khususdalam menggalakan program literasi, yang memiliki jumlah TBM terbanyakdibandingkan kota lainya. Fenomena tersebut membuat peneliti tertarik untukmengetahui gambaran perilaku pemanfaatan TBM, gambaran literasi penggunaTBM dan bagaimana TBM tersebut berperan dalam pengembangan literasimasyarakat kota Surabaya. Peneliti menggunakan teori dari Saracevid danKantor untuk menggambarkan perilaku pemanfaatan TBM dengan ACA Modelyaitu Acquisition, Cognition dan Application dan untuk menggambarkan literasipengguna TBM, menggunakan konsep dari Kucer berdasarkan 4 dimensi:dimensi Cognitive, Linguistic, Sociocultural dan Developmental. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian berada di 6TBM di Surabaya Timur, Kec. Gubeng. Metode pengambilan sampelmenggunakan multistage random sampling dengan sampel sebanyak 100responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran masyarakat Surabayadalam pemanfaatan informasi TBM, secara konseptual tergolong pada tipe“Direction” yaitu pengunjung TBM akan mempraktekan informasi sebagaipanduan/pengetahuan baru dalam menyelesaikan maupun membuat keputusan.Proses acquisition, menunjukan sebesar 45% sering berkunjung ke TBM danmenghabiskan waktu di TBM selama 1-2 jam (43%). Proses cognition, sebesar51% membaca berulang kali untuk memahami bacaan. Proses application,sebesar 45% menyatakan informasi di TBM memberikan kemudahan dalammenyelesaikan masalah. kemudian pada pemanfaatan literasi, pengguna TBMcenderung tergolong pada tipe “Functional” yaitu responden mampumenggunakan informasi dengan mempraktekan informasi yang sudah diperoleh.Pada dimensi Cognitive, sebesar 47% menghabiskan 1-2 jam untuk membaca diTBM, dengan membaca 2 buku atau lebih dalam 1 bulan (48%). Pada dimensiLinguistic, sebesar 46% jarang membuat karya tulisan dalam 1 bulan, 54% tidakpernah membaca bahasa asing. Dimensi Sociocultural, sebanyak 78%membagikan informasi secara aktif, yakni informasi fakta sebanyak 64%.Dimensi Developmental, sebanyak 40% mampu menggunakan informasi untukmembuat sesuatu yang baru. Selain itu hasil dari tabulasi silang menunjukan

Page 2: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

bahwa pemanfaatan literasi memberikan dampak terhadap kemampuan literasipengunjung TBM, yang berdampak pada 4 dimensi diatas.

Kata Kunci : Perilaku Pemanfaatan informasi, literasi, Taman BacaanMasyarakat (TBM), dampak pemanfaatan informasi

ABSTRACT

The issue of literacy in Indonesia is still being a current issue for various patronassociated with efforts to improve literacy for Indonesian citizen itself. One of theefforts is by establishing the TBM. Surabaya city itself, having proclaimed as the"City of Literacy", and in the past year have begun to pay special attention inpromoting literacy program, which has the highest number of TBM compared toother cities. That phenomenon makes researchers are interested to know thedescription of TBM utilization behavior, an overview of literacy of TBM usersand how TBM is becoming an instrumental in the development of TBM users’sliteracy. Researchers used the theory from Saracevid and Kantor to describe thebehavior of the TBM utilization with an ACA Model namely Acquisition,Cognition and Application and to describe literacy of TBM users, using theconcept from Kucer which defines literacy based on four dimensions : Cognitive,Linguistic, sociocultural and Developmental. This research uses descriptivequantitative research methods, the location of this research is located at 6 TBMlocated in East Surabaya, Gubeng. The sampling method using a multistagerandom sampling with a sample size of 100 respondents. These results indicatethat TBM user in the utilization of information in TBM, belong to the "Direction"type, TBM users will practice information as a guide / new knowledge in solvingproblem and decision making. The process of acquisition, 45% showed a frequentvisitor to the TBM and spend time in TBM for 1-2 hours (43%). The process ofcognition, by 51% read repeatedly to understanding the content, 45% statedinformation on TBM provides convenience in solving the problem. For the use ofliteracy, conceptually TBM users tend to belong to the type of "Functional" thatrespondents were able to use the information to practice the information that hasbeen obtained. On Cognitive dimension, by 47% spend 1-2 hours to read in TBM,48% were able to read more or equal to two books in one month. In Linguisticdimension, by 46% less often (1-3 times) to make the writings in 1 month, 54%never read a foreign language. Sociocultural dimensions, as much as 78% activeshare information, which is information fact as much as 64%. DevelopmentalDimensions, 40% were able to use the information to create something new. Also,results from cross tabulation shows that the use of literacy have an impact on theliteracy skills of TBM users, which affects the four dimensions above.

Keywords: Information Utilization Behavior, literacy, Community Library(TBM), the impact of information utilization

Page 3: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Pendahuluan

Isu tentang literasi diIndonesia saat ini masih menjadiperbincangan hangat dari pelbagaikalangan, mulai dari forum-forumkomunitas sampai denganpemerintahan, terutama tentangupaya dalam meningkatkan literasibagi masyarakat Indonesia. Upayayang sudah dilakukan pemerintahIndonesia dalam meningkatkanliterasi yaitu dengan mendirikan danmenambah jumlah Taman BacaanMasyarakat (TBM) di berbagaidaerah di Indonesia, terutama di kotasurabaya yang memiliki jumlahTBM terbanyak dibandingkan kotalainya di Indonesia, saat ini kuranglebih terdapat 485 TBM yangtersebar di seluruh wilayah diSurabaya, karena memangpemerintah kota Surabaya dalam satutahun terakhir ini mulai menaruhperhatian khusus dalam menggalakanprogram literasi, diantaranya melaluipendirian dan pemanfaatan TBM.Yang diharapkan nantinyamasyarakat bisa memanfaatkan TBMtersebut untuk mendukungpengembangan literasinya.Fenomena tersebut tentunya menarikuntuk dikaji lebih lanjut, dari sinilahpeneliti ingin mengkaji tentangpemanfaatan TBM bagi masyarakatdan bagaimana TBM tersebutberperan dalam pengembanganliterasi masyarakat .

Di Indonesia saat ini tingkatliterasi bisa dibilang masih rendah,untuk mengetahui gambaranmengenai literasi masyarakat diIndonesia, dapat dilihat dari hasillaporan terakhir UNESCO yang

berjudul “The making of literatesocieties” pada tahun 2006 terkaitdengan indeks literasi di tingkatAsia Tenggara, prosentase indeksliterasi Indonesia hanya sebesar 20%,masih di bawah Indeks literasiMalaysia (40%), China (50%),Thailand (55%), dan Filipina (60%),dari data tersebut menunjukan indeksliterasi masyarakat Indonesia masihmasih rendah di banding denganNegara-negara di asia lainya.

Menanggapi masihrendahnya tingkat literasi diIndonesia, beberapa gerakanliterasipun mulai bermunculan diIndonesia, hal ini bisa dilihat padatahun 2010 dalam acara World BookDay (WBD), tercatat kurang lebihada 50 komunitas literasi yangmenghadiri acara tersebut,komunitas literasi ini berasal dariberbagai daerah seperti : Jakarta,Wonosobo, Muntilan, Serang, Solo,bandung, Sumedang hingga Manado.Komunitass literasi ini bertujuanuntuk menumbuhkan sertameningkatkan literasi di masyarakat.

Selain gencar-gencarnyagerakan literasi tidak hanya dilakukan oleh komunitas saja, tetapisaat ini pemerintah juga menaruhperhatian untuk ikut andil dalammeningkatkan literasi masyarakatIndonesia. Salah satunya di kotaSurabaya pada tahun 2014, padaacara peringatan hari pendidikannasional, Ibu Tri Rismaharini selakuWali Kota Surabayamendeklarasikan “ Surabaya sebagaikota literasi”, program kota literasitersebut di buat dengan tujuan untuk

Page 4: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

meningkatkan literasi masyarkatsurabaya.

Salah satu usaha yangdilakukan oleh pemerintah dalammeningkatkan literasi dan minat bacamasyarakat Surabaya salah satunyadengan memanfaatkan TamanBacaan Masyarakat (TBM), adanyaTBM ini juga bertujuanmenjembatani antara kegiatanmembaca masyarakat dengan sumberinformasi dalam hal ini adalahkoleksi bacaan, Harkrisyanti Kamil(2003). Mudah sekali menjumpaiTBM diberbagai wilayah disurabaya,saat ini tercatat TBM di Surabayaberjumlah 485 TBM yang bertempatdi balai rukun tetangga (RT), balairukun warga (RW), balai kelurahandan taman kota yang tersebar dipenjuru wilayah Surabaya, www.Surabaya.go.id (2013).

Penelitian berkaitan denganliterasi sudah pernah diteliti diluarnegeri mengenai evaluasi diperpustakaan masyarakat atau TBMDi Nepal, bahwa TBM di Nepalmembuka TBM untuk semuakalangan, semua kelompok usia,semua kelompok etnis, dan semuatingkatan pembaca, denganmemberikan kebutuhan masyarakatsecara terus menerus dan beragam.Menyediakan tempat yang ramahdengan menawarkan kelas belajardan memberikan jam buka TBMsesuai jadwal masyarakatnya. Untukanak kecil dapat bermain ataumembaca buku, dan untuk orangdewasa dapat mengambil kelasbelajar (bimbingan belajar) sesuaikebutuhan informasinya. TBMseperti di Nepal tersebut 94%pengunjung meningkat minatbacanya, 83% mereka mengetahui

informasi apa yang ia butuhkan,Shrestha, Sanjana dan Lisa Krolak.(2015). Jadi keberadaan TBM disanamemamng memberi pengaruhterhadap masyarakat untuk belajarsepanjang hayat dan meningkatliterasinya.

Fenomena tersebut tentunyamenarik untuk di teliti lebih lanjutterkait dengan perilaku pemanfaatantaman bacaan masyarakat (TBM)dalam rangka meningkatkan literasimasyarakat Surabaya. Karena diIndonesia penelitian tentangpemanfaatan TBM belum banyak dilakukan, beberapa penelitian yangpernah dilakukan (lihat Eismawati,2010) namun penelitian yang sudahdilakukan tersebut, hanya berfokuspada pemanfaatan taman bacaanmasyarakat (TBM), belum adapenelitian yang menggambarkanperilaku pemanfaatan taman bacaanmasyarakat (TBM) sertapenggambaran literasi masyarakatdari hasil pemanfaatan TBMtersebut, dari fenomena yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarikuntuk melakukan penelitian tentangperilaku pemanfaatan taman bacaanmasyarakat (TBM) dalam rangkauntuk mendukung dan meningkatkanliterasi masyarakat kota Surabaya.dan selain itu peneliti inginmengetahui lebih lanjut sejauh manaTBM berpengaruh dalammeningkatkan literasi masyarakat.

Berdasarkan latar belakangyang telah dijelaskan diatas,beberapa masalah yang dikaji dalampenelitian ini yaitu : (1) Bagaimanagambaran perilaku pemanfaatantaman bacaan masyarakat (TBM)Surabaya? (2) Bagaimana gambarankemampuan literasi masyarakat

Page 5: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Surabaya, dengan adanyapemanfaatan taman bacaanmasyarakat (TBM) ? (3) Sejauhmanapemanfaatan taman bacaanmasyarakat (TBM) dalammeningkatkan literasi masyarakatkota surabaya?

Metode Penelitian

Metode yang digunakandalam penlitian ini adalah kuantitatifdeskriptif, karena penelitian inimenggambarkan kondisi perilakupemanfaatan TBM dalammeningkatkan literasi masyarakatkota Surabaya. Dan melihat situasidi lingkungan sekitar dari objekpenelitian serta menggambarkanberbagai faktor yasng ikut terlibatdalam membentuk perilakupemanfaatan TBM (bungin, 2005).Objek dari penelitian ini adalahpengunjung TBM di Surabaya darikalangan anak-anak hingga kalangandewasa.

Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah sampel

multistage random sampling.Adapun langkah-langkah dalampemilihan lokasi penelitian denganmenggunakan multistage randomsampling sebagai berikut.

1) Mendata semua wilayah diSurabaya yang terdapatTBM ( Surabaya Pusat,Surabaya Barat, SurabayaTimur, Surabaya Utara danSurabaya Selatan).

2) Memilih secara acak(random) satu wilayah dari(Surabaya Pusat, SurabayaBarat, Surabaya Timur,Surabaya Utara danSurabaya Selatan), setelahterpilih wilayah, selanjutnyaakan di pilih lagi secara acakkecamatan dari wilayahtersebut.

3) Taman BacaanMasyarakat yang adadikecamatan terpilihdijadikan sebagai unitsampling, dan nantinyaakan di pilih jumlah sampelyang di inginkan secara acakuntuk menentukan TBMyang di jadikan sebagailokasi peneliti.

Page 6: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Hasil Penelitian dan PembahasanPembahasan terhadap hasil penelitiandilakukan analisa pada beberapabagian yaitu, menggambarkanperilaku masyarakat dalammemanfaatan TBM. Analisaberikutnya menggambarkan literasimasyarakat dengan adanyamemanfaatkan TBM, setelahdilakukan analisis tentang perilakupemanfaatan TBM, serta gambaranliterasi dengan adanya pemanfaatanTBM, bagian pembahasanselanjutnya adalah dilakukancrostabb untuk mengetahui sejauhmana pemanfaatan TBM dalammeningkatkan literasi masyarakatkota Surabaya.

Perilaku pemanfaatan Informasidi Taman Bacaan Masyarakat(TBM)

Saravid dan Kantor (1997)menjelaskan terdapat tiga tahapandalam model pemanfaatan informasiyang dikenal dengan ACA Model.Tahap pertama yaitu akuisisi(acquisition), kedua yaitu tahapkognisi (cognition), dan tahap ketigaaplikasi (application).

a. Tahap Akuisisi

Saracevid dan Kantor (1997)menjelaskan pada proses akuisisi(acquisition) individu mencariinformasi atau obyek yang secarapotensial berupa informasi yangberkaitan dengan tujuan tertentu,

karena memang setiap individudalam proses pencarian informasimemiliki tujuan dan motiviasi.

Berdasarkan temuan dilapangan bahwa respondenmengetahui keberadaan TBM,cenderung karena mengetahui secarasendiri dengan prosentase 44%,kemudian untuk intensitas respondendalam mengunjungi TBM cenderungsering dengan intensitas 4-6 kalidalam satu bulan dengan prosentase45. Untuk alokasi waktu pengunjungketika berada di TBM, cenderungmenghabiskan waktu selama 1-2 jamketika berkunjung ke TBM denganprosentase 43%, kegiatan di TBMdengan membaca beberapa buku danmengobrol dengan pustakawan.Saracevid dan Kantor (1997)mengatakan bahwa dalam prosesakuisisi ini individu memilikipilihan-pilihan yang berkaitandengan alasan berkunjung keperpustakaan/lembaga penyediainformasi, data hasil dilapanganmenunjukan bahwa alasan utamaresponden berkunjung TBMcenderung karena jarak TBM yangdekat dengan rumah denganprosentase 40%. Dan informasi yangsering di akses responden saat keTBM adalah buku yang bersubyekFiksi dengan prosentase 59%.pertimbangan dalam memilihinformasi/bacaan saat di TBMcenderung memilih informasi sesuaidengan kebutuhanya sebanyak 56%.

b. Tahap Kognisi (Cognition)

Saracevid dan Kantor (1997),pada tahapan kognisi yaitu individu

Page 7: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

akan mulai proses menyerap,memahami, dan menyatukaninformasi yang di peroleh, padatahapan ini individu di hadapkanpada proses dalam menggunakaninformasi apakah sesuai dengankebutuhannya, melakukan responterhadap isi bacaan, menggabungkanbeberapa informasi yang di perolehmenjadi satu kesatuan untuk bisa dijadikan sebagai suatu pengetahuandalam dirinya.

Berdasarkan hasil datadilapangan menunjukan bahwa cararesponden dalam memahamiinformasi yang sedang di baca,separuh dari responden yaitu sebesar51% menyatakan cara yangdilakukan untuk memudahkanpemahaman informasi denganmembaca berulang kali, danperlahan-lahan untuk memahaminya.bahwa pengunjung TBM, kemudiansetelah memperoleh informasi tidaklangsung menggabungkan informasiyang sudah diperolah, tetapipengunjung melakukan koreksiterhadap informasi yang sudahdiperoleh apakah sudah sesuaidengan yang dibutuhkan atau tidak,dengan prosentase 54%. Choo(dalam Bartlett, 2004) berpendapatbahwa pemanfaatan informasi bagiandari Sesuatu yang dinamis, yangmelibatkan proses interaktif sosialdari pencarian informasi, dan hasilakhirnya ialah memaknai suatu halyang di dapat dari proses pencariantadi dan berfungsi untuk mendukungdalam pembuatan suatu keputusandalam rangka membantupenyelesaian masalah. Hal tersebutsesuai dengan hasil temuan data

lapangan yang menunjukan bahwalebih dari separuh responden yangberkunjung ke TBM untukmemanfaatkan informasi,mengatakan merasa cukup terbantudalam menyelesaikan masalah yangsedang di hadapi, dengan prosentase75%. Selanjutnya mengenaipenilaian responden terhadapkesesuaian koleksi di TBM dengankebutuhan, sebanyak 58%menyatakan bahwa koleksi yang adadi TBM sudah sesuai dengankebutuhan.

c. Tahap Aplikasi(application)

Saracevid dan Kantor (1997)pada tahapan ini sudah pada aplikasidari informasi yang diperolah, dalamartian individu menggunakanpemahaman baru dan melakukanpemrosesan informasi yang diperolehuntuk membuat suatu keputusandalam menyelesaikan permasalahanatau menggunakan informasi dalammencapai tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan data di lapangankegiatan yang dilakukan olehresponden setelah memperolehinformasi dan memahami isiinformasi yang telah di akses 53%yang menyatakan mempratekaninformasi yang sudah diperolahdalam kehidupan sehari-hari. Bartlet(2004) mengatakan bahwapemanfaatan informasi merupakanfaktor pendorong dari adanyaperilaku informasi, karena tujuanperilaku informasi pada akhirnyamemanfaatkan informasi tersebut,

Page 8: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

sehingga seteleh mendapatkan suatuinformasi langkah selanjutnya yangharus dipertanyakan adalah,bagaimana informasi tersebutdigunakan dan atau untuk tujuan apa,sampai pada apakah informasi yangdi butuhkan dan di cari benar-benardigunakan untuk memenuhi tujuanatau untuk memecahkan tujuntersebut. Konsep tersebutmemperlihatkan bahwasanya padatahapan aplikasi ini menggambarkanbagaimana individu menggunakaninformasi yang sudah didapatkan.Berdasarkan data di atas,menunjukan separuh dari respondenmenyebutkan bahwa setelahmemperoleh (akuisisi) danmemahami informasi (kognisi),responden juga cenderungmelakukan aplikasi/praktek daripemanfaatan informasi denganprosentase 53%.

Taylor (dalam Bartlet, 2004)memberikan 8 manfaat daripemanfaatan informasi, yangdihasilkan dari kebutuhan informasiyang di rasakan oleh pengguna ,yaitu : (1) Pencerahan : ketikapengguna bisa memanfaatkaninformasi yang diperolahnya ia akanmerasa tercerahkan dari problemayang sedang di hadapi, hasilpenelitian menunjukan respondenyang mendapatkan pencerahan yaitusebesar 45%. (2) MemahamiMasalah : pengguna merasa bisalebih memahami permasalahannyasecara lebih spesifik dari adanyaproses pemanfaatan informasi, darihasil penelitian menunjukan bahwaresponden yang mendapatkanmanfaat ini sebesar 37%. (3)Instrumental : pengguna mengetahuiapa yang harus dilakukan danbagaimana melakukannya, responden

yang menyatakan merasakan manfaatinstrumental ini sebesar 17%. (4)Faktual : dari kegiatan pemanfaataninformasi, pengguna bisamendapatkan data/informasi yangtepat, responden yang menyatakanmerasakan manfaat secara faktualyaitu sebesar 23%. (5)Konfirmasional : pada prosespemanfaatan informasi, penggunajuga sering melakukan verivikasiterhadap informasi yang diperoleh.khususnya informasi yang sifatnyasepotong, untuk memastikankefaktualan informasi tersebut,responden yang menyatakanmerasakan manfaat konfirmasionalyaitu sebesar 13%. (6) Proyektif :pemanfaatan informasi membantupengguna dalam mencanangkan atauberorientasi terhadap masadepannya, responden yangmenyatakan menyatakan merasakanmanfaaat proyektif pada dirinyahanya sebesar 3%. (7) Motivasional :hal ini berkaitan dengan keterlibatanpribadi pengguna dalam prosespemanfaatan informasi, respondenyang merasa termotivasi dari hasilpemanfaatan informasi yaitu sebesar26%. Dan kemudian yang terkahir(8) Pribadi / Politik : menunjukanhubungan, status, reputasi dankepuasan pengguna terhadappemanfaatan informasi, hanya 6%dari total responden yang merasadampak dari pemanfaatan informasimembuat ia memahami situasilingkungan sekitar dan duniaperpolitikan.

Saracevid dan Kantor (1997)menjelaskan bahwa pada tahapanaplikasi ini, juga menggambarkanbagaimana individu mengembangkaninformasi yang telah diperolah dalam

Page 9: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

rangka membuat suatu keputusanuntuk membantu menyelesaikanpermasalahan yang sedang di hadapi.Data dilapangan menunjukan bahwacara yang dilakukan oleh respondendalam menggunakan informasidalam rangka menyelesaikanmasalah yaitu dengan membacaliterature tambahan denganprosentase 43% dan sebanyak 43%juga menyatakan melakukan diskusidengan orang lain untuk memintasaran terkait informasi yang sudahdiperoleh.

Literasi pengunjung TamanBacaan Masyarakat (TBM) KotaSurabaya

Kucer (2001) menjelaskanliterasi pada intinya menjadikanmanusia yang secara fungsionalmampu membaca dan menulis,terdidik, cerdas, serta mampumenunjukan apresiasi terhadapsastra. Lebih jelasnya Kucermendefiniskan literasi berdasarkan 4dimensi yaitu dimensi Cognitive,Linguistic, Sociocultural danDevelopmental.

a. Dimensi Kognitif(Cognitive)

Pertama, literasi dari dimensiCognitive berfokus pada mind(fikiran) yang memposisikanindividu sebagai pengkontruksimakna (meaning maker), dimensi inijuga berfokus pada strategi mentaldan proses yang digunakan untukmembangun serta menciptakanmakna dari pada mengambil makna(merevisi, merespon dll), atau secara

sederhananya pada dimensi kognisiini literasi mementingkankemampuan individu secara aktif danselektif saat membaca dan menulis.

Berdasarkan hasil datadilapangan menunjukan alokasiwaktu membaca responden ketikaberada di TBM, cenderung antara 1-2 jam dengan prosentase 47%,biasanya responden ketika di TBMrata-rata membaca 1-2 jam, salahsatu responden yang statusnyapelajar (siswa), mengatakan tidakdapat membaca lama-lama di TBMkarena faktor keterbatasan waktu,responden mengatakan biasanyaberkunjung ke TBM setelah habissekolah, sehingga sudah kecapekankarena proses belajar mengajar danjuga dikarenakan ada kegiatan lainyaitu mengaji diniyah pada sore hari.Kemudian pemanfaatan informasidalam proses kognisi ini bisa dillihatdari intensitas akses informasi dalamhal ini di gambarkan melaluiintensitas membaca buku yangdilakukan oleh pengunjung TBM,yang mana Bullent (dalam Chettri,2013) menjelaskan mengenai tipepembaca berdasarkan jumlah bukuyang dibaca ke dalam 4 kelompokyaitu (1) Heavy Readers (pembacarutin) tipe pembaca ini biasanyamembaca buku 24 atau lebih setiaptahunnya atau 2 buku perbulan. (2)Moderate Readers (pembaca agakrutin), tipe pembaca ini biasanyamembaca buku 7-22 buku pertahunatau 1 buku dalam sebulan. (3) RareReaders (pembaca jarang) tipe inibiasanya membaca buku 1-6pertahun atau 1 buku per duabulanya, dan yang terakhir (4) NonReaders (bukan pembaca) tipe initidak melakukan kegiatan membaca

Page 10: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

dalam dua bulan atu tidak dapatmenghabiskan 1 buku bacaan dalamdua bulan. Berdasarkan temuan datalapangan menunjukan bahwapengunjung TBM cenderungtergolong sebagai Heavy Readers(pembaca rutin), karena pengunjungTBM umumnya membaca 2 buku 1bulan dalam setahun denganprosentase 48%. Setelah dilakukanprobing dengan responden, diketahuimengapa responden mampumembaca 2 buku dalam satu bulan,dikarenakan memang kebiasaanresponden yang suka membaca bukudi TBM.

Selanjutnya mengenai hasilpemanfaatan informasi terhadapkemampuan literasi, data dilapanganmenunjukan bahwa adanya kegiatanpemanfaatan informasi membuatresponden mampu memahamibacaan hingga menjelaskannyadengan menggunakan bahasanyasendiri dengan prosentase 35% ),mampunya pengunjungmenceritakan ulang buku yang sudahdi baca di TBM, hal ini jugadikarenakan kegiatan TBMmembiasakan pengunjung khususnyaanak-anak untuk story telling.Kemudian penilaian respondenmengenai pemanfataan TBMterhadap penyelesaian masalah, lebihdari separuh responden yaitu 76%,menyatakan pemanfaatan TBMsudah membantu dalammenyelesaikan masalah, karenadapat memudahkan dalammenemukan informasi yangdibutuhkan. Kucer (2001),menjelasakan bahwa pada dimensikognitif ini, merupakan dimensi yangjuga berfokus pada strategi danproses yang digunakan untukmembangun serta menciptakan

makna dari pada pemanfaataninformasi, dengan begitu padadimensi juga menggambarkanbagaimana cara individu dalammembangun pemahamannya darihasil pemanfaatan informasi, dalamhal ini adalah pemanfaatan informasidi TBM. Berdasarkan hasil temuandilapangan menunjukan bahwa carapengembangan pengetahuanresponden terhadap informasi yangdidapatkan dari TBM, lebih dariseparuh responden yaitu 59%menyatakan cara yang dilakukanadalah dengan melakukan diskusidengan pustakawan (penjaga).

b. Dimensi Linguisitik(Linguistic)Kucer (2001) menjelaskan

bahwa penggambaran literasi yangkedua yaitu melalui dimensi dimensiLinguistic and Other System, yangmana dimensi ini berfokus pada text(teks) dan memposisikan individusebagai penerjemah kode (CodeBreaker) atau sebagai pembuat kode(Code Maker), selain itu jugaberfokus pada sistem bahasa,komunikasi, seni musik, matematika,atau dapat dikatakan pada dimensilinguistik ini menunjukan bahwaliterasi sebagai bagian dari prosesbahasa.

Berdasarkan hasil temuandata dilapangan menunjukan bahwacara yang dilakukan oleh respondendalam mengembangkan kemampuanbahasa yaitu lebih dari separuhresponden dengan prosentase 68%,menyatakan dengan caramemperbanyak melakukan kegiatandiskusi dengan orang lain, Haltersebut juga di dukung dari datadilapangan yang menunjukan bahwa

Page 11: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

dampak pemanfaatan informasi diTBM (membaca buku) terhadapkemampuan bahasa, sebanyak 42%menyatakan dengan membaca,cenderung membuat perbendaharaankata responden bertambah.Kemudian kemampuan dalammebuat karya tulisan, Berdasarkanhasil data dilapangan menunjukanbahwa responden pengguna TBMdalam membuat karya tulisan,cenderung tergolong jarang (1-3 kali)dalam satu bulan terakhir denganprosentase 48%, bahkan sebanyak26% dari responden menyatakantidak pernah membuat karya tulisan,karena masih hanya sekedarmembaca buku saja. Bagi respondenyang membuat karya ilmiah tapijarang, alasanya yaitu karena sekedaruntuk memenuhi tugas sekolah, inipada kalangan anak-anak. respondenyang menyatakan pernah membuatkarya tulisan, berdasarkan datadilapangan menunjukan bahwabentuk karya tulisan yang seringdibuat responden yaitu Puisi denganprosentase 29%, Cerpen (ceritapendek) dengan prosentase 28%, ,review buku dengan prosentase 13%dan hanya 4% yang pernah membuatkarya ilmiah (artikel). Respondenyang menyatakan pernah membuatkarya tulisan, berdasarkan datadilapangan menunjukan bahwabentuk karya tulisan yang seringdibuat responden yaitu Puisi denganprosentase 29%, Cerpen (ceritapendek) dengan prosentase 28%, ,review buku dengan prosentase 13%dan hanya 4% yang pernah membuatkarya ilmiah (artikel). Kemudianuntuk bentuk berbagi informasi(sharing information), hasil datadilapangan menunjukan yang palingsering dilakukan oleh responden

dalam berbagi informasi, separuhdari responden yaitu 58%menyatakan melakukan diskusidengan teman dan sebanyak 20%menyatakan berbagai tulisan dimedia sosial. Kucer (2001),menjelaskan bahwa padapenggambaran literasi seseorangdalam dimensi lingusitik, juga dilihatdari kemampuan bahasa keduanya,dalam hal ini adalah bahasa asing.Data dilapangan menunjukan bahwaseparuh dari responden sebanyak46% menyatakan pernah membacabuku berbahasa asing dan sisanya54% menyatakan tidak pernahmembaca buku berbahasa asing.responden yang tidak membaca bukuberhasa asing, dari hasil datadilapangan menunjukan bahwaresponden tidak melakukan kegiatanmembaca buku berbahasa asingcenderung karena keterbatasankemampuan dalam membaca bukuberbahasa asing.

c. Dimensi Sosio Kultural(socio cultural)

Kucer (2001) menjelaskanbahwa dalam menggambarkanliterasi seseorang, pada dimensiketiga, dapat dilhat dari dimensisocio cultural , yang mana padadimensi ini berfokus pada lingkupkelompok komunitas/masyarakat(group), dan memposisikan indvidusebagai pengguna teks (text user) danpengkritisi suatu teks (text critic),pada dimensi ini literasi berfokuspada identitas sosial dan bagaimanakelompok menggunakan literasiuntuk tujuan bernegosiasi danmemberikan kritik terada situasisosial.

Page 12: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Berdasarkan data dilapanganmenunjukan bahwa ketika respondenmendapatkan informasi berkaitandengan lingkungan sekitar, lebih dariseparuh responden yaitu sebanyak78% menyatakan secara aktifmembagikan informasi. Kemudianbentuk informasi yang dibagikanoleh responden adalah informasiyang bersifat fakta dan adakebenaranya dengan prosentase 64.Hal tersebut terbukti dengan hampirsemua responden menyatakan hanyamembagi informasi yang bersifatfakta dan mengandung kebenarandengan prosentase 64%. Kemudian,ketika responden mendapatkaninformasi hoax (palsu) di mediasosial, karena memang saat inibanyak informasi palsu yang banyakditemukan di media sosial, padadimensi sosio kultural inimenunjukan bagaimana tindakanseseorang terhadap adanya informasiyang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya. Data hasildilapangan menunjukan bahwatindakan yang dilakukan olehresponden ketika mendapatkaninformasi yang bersifat hoax, yaitudengan memberikan komentar, padakolom komentar (chatting) yangtersedia bahwa informasi tidakbenar, dengan prosentase 48%.Sedangkan mengenai prosespembuatan karya ilmiah, berkaitandengan plagiarism, data dilapanganmenunjukan bahwa sebanyak 55%menyatakan dalam membuat karyatulisan mengambil informasi daribuku tanpa menyebutkanpengarangnya. Hasil dari probingdiketahui bahwa responden dalammengambil sebuh ide gagasan daribuku jarang mencantumkan sumberpengarangnya, karena alasan tidak

tahu bahwa hal tersebut bagian dariplagiarism dan juga belummengetahui bagaimana caramengutip dan menuliskan sumberpengaranganya. Hal ini menunjukanbahwa dalam hal penyusunan sumberkarya ilmah, responden kurangbegitu baik karena tidakmencantumkan sumberrefrensi/nama pengarang bukutersebut.

d. Dimensi Pengembangan(Developmental)Penggambaran literasi

pengguna TBM yang terakhir yaitutahap ke empat adalah dilihat daridimensi pengembangan ataudevelopmental, literasi pada tahapanini berfokus pada perkembangan(growth) dan memposisikan individusebagai seorang ahli (scientist) danpengkontruksi teks (constructionworker), yang mana literasi berfokuspada strategi-strategi yang digunakanuntuk membangun memperolehinformasi baru.

Dalam menggambarkanproses pengembangan ini, literasijuga dilihat dari sejauh manapengguna TBM memanfaatkaninformasi tersebut, yang mana Wells(1987) menjelaskan bahwa terdapatempat tingkatan proses pemanfaatanliterasi, yaitu: performative,functional, informational, danepistemic. (1) Performatif, padatingkatan ini individu masih sebatasmampu membaca dan menulis, sertaberbicara dengan simbol-simbolyang digunakan (bahasa). (2) Tingkatfungsional, pada tingkatan inindividu diharapkan dapatmenggunakan bahasa untukmemenuhi kehidupan sehari-hari

Page 13: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

seperti membaca buku manual. (3)Tingkat informational, padatingkatan ini individu diharapkandapat mengakses pengetahuandengan bahasa. (4) Tingkat epistemicorang dapat mentransformasikanpengetahuan dalam bentuk bahasa(karya tulis). Berdasarkan hasiltemuan data dilapangan menunjukanbahwa sebanyak respondenmenyatakan masih sebatasmelakukan kegiatan membaca danmenulis saja di TBM denganprosentase 31%, sebanyak 40%menyatakan mampu menggunakaninformasi tersebut untuk membantumembuat sesuatu yang baru (karyaseperti : menu masakan baru,membuat permainan,dsb), sebanyak20% menyatakan mampumenggunakan informasi tersebut,untuk menemukan sumber informasilainya, yang lebih spesifik dan hanya9% yang menyatakan Andamenggunakan informasi tersebutuntuk menyelesaikan masalah, dananda jadikan sebagai sumberpenyusunan karya ilmiah. Dari hasiltersebut bisa dilihat bahwa dalamtingkatan literasi pengguna TBMmasih pada tahap Tingkat fungsional(functional) yaitu responden mampumenggunakan informasi yang telahdidapatkan dari TBM untukmembantu membuat sesuatu yangbaru.

Kucer (2001), menjelaskanbahwasanya pada tahapanpengembangan ini juga melihatbagaimana strategi individu dalammengembangkan informasi yangsudah di dapat, hasil temuan datadilapangan menunjukan bahwa carayang digunakan oleh respondendalam mengembangkan informasi

yaitu masih hanya dengan membacabuku dengan prosentase 76.Sedangkan saluran sumber informasiyang digunakan oleh respondendalam mendapatkan informasiterbaru, sebanyak 36% menyatakanlebih sering melalui internet yaitudengan membaca artikel di internet.

Hubungan Pemanfaatan InformasiTBM terhadap Literasi PenggunaTBM Kota Surabaya.

Sanjana Shrestha dan LisaKrolak tahun (2015) yang melakukanpenelitian di perpustakaanmasyarakat yang bekerja samadengan READ centre di Nepal,mengenai dampak pemanfaataninformasi di perpustakaanmasyarakat bagi peningkatan literasipenggunanya. Penelitian tersebut dilakukan di 3 lokasi yatitu : padaperpustakaan masyarakat CahChaturbhujeshwor di Sarlahi, LaxmiNarayan di Lamjung dan Dibyajyotidi Chitwan. Ketiga perpustakaanmasyarakat tersebut tergabung dalamREAD Nepal community library danresources centre (CLRC), hasil daripenelitian tersebut menunjukanbahwa pengguna yang mengaksesatau sering memanfaatkan informasidi perpustakaan masyarakat, lebihbisa mandiri, percaya diri, munculkebiasaan melakukan kegiatanmembaca, berbagai cerita (sharing)termasuk dalam hal membuat karyatulisan dan berpengaruh terhadapkemampuan liteasi mereka untukberpeluang sebagai pembelajarseumur hidup, serta juga lebihberpeluang dalam hal membagtu

Page 14: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

menyelesaikan masalah yang sedangdihadapi, dengan cara memanfaatkaninformasi tersebut.

Dari hasil penelitian di atas,dapat dikatakan dapat bahwapemanfaatan informasi diperpustakaan masyarakat / tamanbacaan masyarakat (TBM) dapatberdampak pada peningkatan literasipengguna TBM. Pada penelitian inijuga ingin melihat sejauh manapemanfaatan informasi di TBMmeningkatkan literasi penggunanya,dalam hal ini adalah masyarakat kotaSurabaya, untuk melihar hubungantersebut dilakukan tabulasi silang(cross tab) antar variabel yangmenurut konsep,teori dapat di analisalebih lanjut, berikut variabel-variabelyang di analisa menggunakan tabelsilang.

Hubungan Pemanfaatan InformasiTBM dengan Peningkatan LiterasiPengunjung TBM Pada DimensiKognitif (Cognitive)

Berikut ini tabel silang (crosstab) tentang hubungan pemanfaataninformasi dengan peningkatanliterasi pada dimensi kognitif, yangmana pada pemanfaatan informasidilihat pada variabel “IntensitasBerkunjung ke TBM”. danpeningkatan literasi pada dimensikognitif dilihat pada variabel“Jumlah Buku yang di Baca olehPengunjung TBM di Surabaya”.gambaran hubungan antar keduanyasebagai berikut:

Hubungan Intensitas Berkunjung ke TBM dengan Jumlah Buku yang diBaca oleh pengunjung TBM di Surabaya

Jumlah Buku yangdi Baca

Intensitas Berkunjung ke TBM (dalamsatu bulan)

Total

Sangat sering(> 6 kali)

Sering (4-6kali)

Jarang (1-3kali)

F %

F % F % F % F %Lebih atau sama dengan2 buku (dalam 1 bulan)

12 80 33 73.3 3 7,5 48 48

1 buku (dalam 1 bulan) 1 6.7 2 4.4 20 50 23 231 buku (dalam 2 bulan) 1 6.7 5 11.1 12 30 18 18

Kurang 1 buku (dalam 2bulan)

1 6.7 5 11.15 12.5

11 11

Total 15 100 45 100 40 100 100 100Sumber : kuesioner no.06 dan no.24

Shrestha dan Lisa Krolak tahun(2015) yang melakukan study diperpustakaan masyarakat yangbekerja sama dengan READ centredi Nepal, mengenai dampakpemanfaatan informasi di

perpustakaan masyarakat bagipengguna di Nepal Yang tergabungdalam READ Nepal communitylibrary dan resources centre(CLRC), hasil dari penelitiantersebut menunjukan bahwa

Page 15: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

pengguna yang sering mengaksesatau sering memanfaatkan informasidi perpustakaan masyarakat akanmuncul kebiasaan melakukankegiatan membaca.

Hasil penelitian ini tidak jauhberbeda dengan hasil penelitian dariShrestha dan Lisa Krolak (2015),yang ditunjukan pada tabel silang ,dapat dilihat bahwa responden yangsangat sering memanfaatkaninformasi di TBM dengan intensitas(>6) kali berdampak pada jumlahbuku yang dibaca yaitu respondendapat membaca lebih atau samadengan 2 buku dalam 1 bulan,dengan prosentase 80%. Sedangkanresponden yang seringmemanfaatkan informasi di TBMdengan intensitas (4-6) kali dalamsemingu juga mampu membaca buku2 buku dalam dua bulan, tapi denganprosentase dibawah pengunjungyangan sangats sering yaitu 73.3%.Sedangkan yang jarang (1-3) kalimemanfaatkan informasi di TBMhanya mampu membaca buku 1 bukudalam waktu satu bulan dengan

prosentase 50%. Hal ini menunjukanbahwa responden yang seringmemanfaatkan informasi di TBMlebih cenderung mampu membacabacaan dan menjadi kebiasaanmelakukan kegiatan membacadengan jumlah buku yang lebihbanyak daripada responden yangjarang memanfaatkan informasi diTBM.

Hubungan Pemanfaatan InformasiTBM dengan Peningkatan LiterasiPengunjung TBM Pada DimensiLinguistik (Linguistic)

Berikut ini tabel silang (crosstab) tentang hubungan pemanfaataninformasi dengan peningkatanliterasi pada dimensi kognitif, yangmana pada pemanfaatan informasidilihat pada variabel “IntensitasBerkunjung ke TBM”. danpeningkatan literasi pada dimensikognitif dilihat pada variabel“Intensitas Membuat Karya Ilmiaholeh Pengunjung TBM di Surabaya”.gambaran hubungan antar keduanyasebagai berikut :

Hubungan Intensitas Berkunjung ke TBM dengan Intensitas Membuat Karya Ilmiah oleh pengunjung TBM di Surabaya

IntensitasMembuat

Karya Ilmiah

Intensitas Berkunjung keTBM TotalSangat sering

(> 6 kali)Sering (4-6

kali)Jarang

(1-3 kali)F % F % F % F %

Sangat sering (>6 kali)

5 33.3% 1 2.2 1 2.5 7 7

Sering (4-6 kali) 8 53.3% 9 20 2 5 19 19Jarang (1-3 kali) 2 13.3% 33 73.3 13 32.5 48 48Tidak Pernah 0 0 2 4.4 24 60 26 26

Total 15 100 45 100 40 100 100 100Sumber : kuesioner no.06. dan no.30

Page 16: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Shrestha dan Lisa Krolak(2015) mengatakan bahwa penggunayang sering mengakses atau seringmemanfaatkan informasi diperpustakaan masyarakat akanberdampak pada kemampuanliterasinya termasuk dalam halmembuat karya tulisan. Asumsitersebut menunjukan bahwasanyaseseorang yang sering memanfaatkaninformasi di TBM maka akanmemperngaruhi kemampuanliterasinya dalam dimensi linguistikyaitu akan lebih cenderung sukamembuat karya tulisan.

Berdasarkan tabel 4.2menunjukan bahwa responden yangsangat sering berkunjung ke TBMdengan intensitas (lebih 6 kali) dalamsatu bulan, pernah membuat karyatulisan cenderung sering denganintensitas (4-6 kali) dalam sebulandengan prosentase 53.3%, respondenyang sering berkunjung ke TBMdengan intensitas (4-6 kali) dalamsebulan, mereka pernah membuatkarya tulisan dengan intensitasjarang dengan prosentase 73.3%,tetapi untuk responden yang jarangberkunjung ke TBM (1- 3 kali)

dalam sebulan, menunjukancenderung tidak pernah membuatkarya tulisan dengan prosentase60%. Hasil tersebut menunjukanbahwa responden yang tergolongsangat sering dan sering cenderunglebih memiliki kemampuan untukmenulis karya. Dari pada respondenyang jarang ke TBM lebih cenderungtidak pernah membuat karya ilmiah.

Hubungan Pemanfaatan InformasiTBM dengan Peningkatan LiterasiPengunjung TBM Pada DimensiSosio Kultural (Sociocultural)

Berikut ini tabel silang (crosstab) tentang hubungan pemanfaataninformasi dengan peningkatanliterasi pada dimensi kognitif, yangmana pada pemanfaatan informasidilihat pada variabel “IntensitasBerkunjung ke TBM”. danpeningkatan literasi pada dimensikognitif yang dilihat pada variabel“Bentuk Informasi yang di Bagikanke Orang Lain oleh PengunjungTBM di Surabaya”. gambaranhubungan antar keduanya sebagaiberikut :

Hubungan Intensitas Berkunjung ke TBM dengan Bentuk informasiyang dibagikan ke orang lain oleh Pengunjung TBM di Surabaya

Bentuk Informasiyang dibagikan ke

Orang Lain

Intensitas Berkunjung keTBMSangat

sering (> 6kali)

Sering (4-6 kali) Jarang (1-3 kali)Total

F % F % F %Hanya informasi yangbersifat fakta dan adakebenaranya

13 86.7 36 80 15 37.5 64

Semua informasi yangberkaitan denganlingkungan anda baikitu fakta maupun berita

2 13.3 9 20 25 62.5 36

Page 17: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

hoax (berita palsu)Total 15 100 45 100 40 100 100

Sumber : kuesioner no.06 dan no.38 Shrestha dan Lisa Krolak

(2015) yang melakukan study diperpustakaan masyarakat yangbekerja sama dengan READ centredi Nepal, mengenai dampakpemanfaatan informai diperpustakaan masyarakat bagipengguna di Nepal, hasil daripenelitian tersebut menunjukanbahwa pengguna yang mengaksesatau sering memanfaatkan informasidi perpustakaan masyarakat, lebihbisa mandiri, percaya diri, dan lebihkritis terhadap informasi yang iaperoleh. Asumsi menunjukan bahwaintensitas seseorang dalamberkunjung ke TBM juga akanberdampak pada kekritisanyaterhadap informasi yang tersebar dimedia.

Berdasarkan hasil tabulasi diatas, bisa dilihat bahwa intensitasberkunjung ke TBM akanmemberikan dampak terhadapkekritisan terhadap informasi yangakan dibagikan ke orang lain, yangmana pada tabel 4.3 menunjukanbahwa responden yang tergolongsangat sering ke TBM (>6 kali)dalam satu bulan menyatakan ketikamembagikan informasi ke orang lain

hanya informasi yang bersifat faktadan ada kebenarannya, denganprosentase 86.7%, kemudian yangsering berkunjung danmemanfaatkan informasi di TBM (4-6 kali) dalam satu bulan, cenderingsama dengan menyatakan ketikamembagikan informasi ke orang lainadalah hanya informasi yang bersifatfakta dan ada kebenaranya, denganprosentase 80%. Dan responden yangtergolong jarang ke TBM (1-3 kali)dalam satu bulan menyatakan semuainformasi yang berkaitan denganlingkungan anda baik itu faktamaupun berita hoax (berita palsu)yang akan di bagikan ke orang lain62.5%.

Hubungan Pemanfaatan InformasiTBM dengan Peningkatan LiterasiPengunjung TBM Pada DimensiPengembangan (Developmental)

Berikut ini tabel silang (crosstab) tentang “Intensitas Berkunjungke TBM”. dan peningkatan literasipada dimensi pengembangan yangdilihat pada variabel “TingkatanLiterasi oleh Pengunjung TBM diSurabaya

Hubungan Intensitas Bekunjung ke TBM dengan Tingkatan Literasi oleh Pengguna TBM

Tingkatan LiterasiPengguna TBM

Intensitas Berkunjung keTBM Sangat

sering (> 6)Sering (4-6

kali)Jarang (1-3

kali)Total

F % F % F % F %menggunakan informasitersebut untuk menyelesaikanmasalah, dan anda jadikan

4 26.7 4 8.9 1 2.5 9 9

Page 18: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

sebagai sumber penyusunankarya ilmiahmampu menggunakaninformasi tersebut, untukmenemukan sumber informasilainya, yang lebih spesifik

6 40 11 24.4 3 7.5 20 20

mampu menggunakaninformasi tersebut untukmembantu membuat sesuatuyang baru

3 20 23 51.1 14 35 40 40

hanya masih sebatasmelakukan kegiatan membacadan menulis saja di TBM

2 13.3 7 15.5 `22 55.5 31 31

Total 15 100 45 100 40 40 100 100

Sumber : kuesioner no.06 dan no.42Shrestha dan Lisa Krolak

tahun (2015) yang melakukan studydi perpustakaan masyarakat yangbekerja sama dengan READ centredi Nepal, mengenai dampakpemanfaatan informasi diperpustakaan masyarakat bagipengguna di Nepal, menunjukanbahwa individu yang seringberkunjung ke perpustakaanmasyaraatakan memperngaruhikemampuan literasinya yangberkaitan dengan pembelajaranseumur hidup. Dari asumsi tersebutdapat dipahami bahwa intensitasberkunjung ke TBM akan memilikidampak terhadap kemampuan literasipengguna TBM, untuk memudahkandalam mengetahuai kemampuanliterasi.

Berdasarkan tabel silang diatas, dapat dilihat bahwa respondenyang tergolong sangat sering (>6kali) ke TBM menunjukan

kemampuan literasinya padatingkatan Informational, yaitucenderung mampu menggunakaninformasi tersebut untukmenyelesaikan masalah, danmembantu dalam menemukaninformasi lainnya yang dibutuhkandengan prosentase 40%. Dan yangtergolong sering (4-6 kali)berkunjung dan memanfaatkaninformasi di TBM menunjukankemampuan literasinya padatingkatan fungsional, yaitucenderung mampu menggunakaninformasi tersebut untuk membantumembuat sesuatu yang baru (karyaseperti : menu masakan, membuatpermainan) dengan prosentase 51%dan juga dapat mencapai padatingkatakan epistemik yaituinformasi dijadikan sebagai sumberpenyusunan karya ilmiah denganprosentase 26.7% dari respondenyang sangat sering ke TBM.

Page 19: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan data danpembahasan di tas, pada penelitianini dapat dirumuskan beberapakesimpulan sebagai berikut :

Perilaku pemanfaataninformasi taman bacaan masyarakat(TBM), Secara detailnya akantergambarakan melalui model ACAyaitu Acquisition, Cognition danApplication, hasil penelitian inimenunjukan :

Pada proses akuisisi(acquisition) sebagian besarmasyarakat kota Surabaya(pengunjung TBM) dalammengetahui keberadaan tamanbacaan masyarakt (TBM) cenderungmengetahui karena tahu sendirisecara tidak sengaja diantaranya saatbepergian atau bermain di tamandengan prosentase 44%, kemudianintensitas berkunjung cenderungsering dengan intensitas 4-6 kalidalam satu bulan dengan prosentase45%, alokasi waktu ketika berada diTBM 1-2 jam dengan prosentase43%, alasan masyarakat kotaSurabaya berkunjung ke TBMcenderung karena faktor geografis,yaitu letak TBM yang jaraknya dekatdengan rumah warga denganprosentase 50%, koleksibuku/informasi yang paling seringdiakses yaitu buku bersubyek fiksidengan prosentase 59%,pertimbangan dalam memilih koleksitersebut cenderung memilihinformasi sesuai dengan kebutuhandengan prosentase 56%.

Pada proses kognisi(Cognition) sebagian besar

masyarakat kota Surabaya(pengunjung TBM) dalammemahami informasi yang sudahdidapatkan dari proses akuisisi yaitudengan membaca berulang kali danperlahan-lahan untuk memahami isiinformasi didalam bacaan tersebutdengan prosentase 51%, kemudianinformasi yang sudah didapatkantidak langsung digabungkan tetapiinformasi tersebut cenderungdikoreksi terlebih dahulu apakahsudah sesuai dengan kebutuhanprosentase 54%, kemudian hasiltemuan juga menunjukan bahwamasyarakat kota Surabaya yangmengunjungi TBM untukmemanfaatkan informasi,mengatakan bahwa kegiatan tersebutcukup membantu dalammenyelesaikan masalah yang sedangdihadapi khususnya dalammemahami fenomena yang adadisekitarnya dengan prosentase 50%,dan koleksi yang ada di TBM secaraumum, juga sudah sesuai dengankebutuhan warga dengan prosentase58%.

Pada proses aplikasi(Aplication), masyarakat kotaSurabaya dalam hal ini pengunjungTBM, setelah mendapatkaninformasi dan memahami informasiyang didapat dari TBM, sebagianbesar akan mempratekan informasitersebut dalam kehidupan sehari-haridengan prosentase 53%, kemudiandampak yang dirasakan setelahmemanfaatkan informasi di TBMyaitu cenderung mendapatkanpencerahan, dalam artian Informasitersebut dapat memberikankemudahan dalam menyelesaikan

Page 20: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

masalah yang sedang dihadapidengan prosentase 45%, karenadengan memanfaatkan informasi diTBM, pengunjung menyatakan haltersebut dapat membuat memahamisecara spesifik informasi yangdibutuhkan dengan prosentase 37%,sedangkan dalam membantumenyelesaikan masalah pengunjungjuga membaca literatur tambahandan diskusi dengan orang lain untukmeminta saran dengan prosentase43%.

Literasi pengunjung tamanbacaan masyarakat (TBM) dalam halini adalah masyarakat kota Surabayayang mengunjungi TMB, secarakonseptual tergolong pada tingkatanliterasi tipe “Functional”, tipe inimenjelaskan bahwa pengunjungTBM, sebagian besar mampumenggunakan informasi yang telahdidapatkan dari TBM untukmembantu membuat sesuatu yangbaru dalam hal ini juga mampumempratekan informasi yang sudahdiperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Secara detailnya akantergambarkan melalui 4 dimensiliterasi yaitu Cognitive, Linguistic,Sociocultural dan Developmental.Hasil penelitian ini menunjukan:

Pada dimensi kognitif(Cognitive), masyarakat kotaSurabaya yang mengunjungi TBM,tipe pembaca cenderung tergolongheavy readers (pembaca rutin),karena pengunjung umunya mampumembaca 2 buku dalam satu bulandengan prosentase 48%, alokasiwaktu membaca ketika di TBMcenderung 1-2 jam denganprosentase 47%, kegiatanpemanfaatan informasi di TBMmembuat pengunjung mtaampu

memahami bacaan hinggamenjelaskan dengan bahasanyasendiri dengan prosentase 40%,kemudian sebagain besar pengunjungmenilai bahwa pemanfaataninformasi di TBM, cenderung sudahmembantu dalam menyelesaikanmasalah dengan prosentase 76%.

Pada dimensi linguistik(Linguistic), gambaran literasimasyarakat kota Surabaya yangmengunjungi TBM yaitu : sebagianbesar cara yang dilakukan olehpengunjung TBM dalammengembangkan kemampuan bahasayaitu cenderung dengan caramemperbanyak melakukan kegiatandiskusi dengan orang lain denganprosentase 68%, dari kegiatanpemanfaatan informasi berupamembaca buku di TBM dapatmembuat perbendaharaan katapengunjung bertambah denganprosentase 42%, pengunjung TBMmasih tergolong jarang dalammembuat karya tulisan denganintensitas (1-3) kali dalam satu bulanterakhir dengan prosentase 48%,bentuk karya tulisan yang seringdibuat pengunjung cenderung berupapuisi dan cerita pendek denganprosentase 28%, bentuk berbagiinformasi (sharing information) yangsering dilakukan berupa diskusidengan teman prosentase 58%,kemudian pengunjung TBMcenderung tidak pernah membacabuku berbaha asing denganprosentase 54%, alasan tidakmelakukan kegiatan membaca bukuberbahasa asing cenderung karenaketerbatasan kemampuan dalammembaca buku berbahasa asingdengan prosentase 45%.

Page 21: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Pada dimensi Sosio kultural(socio cultural) gambaran literasimasyarakat kota Surabaya yangmengunjungi TBM yaitu : sebagianbesar pengunjung TBM yangmendapat informasi berkaitanlingkungan sekitar mereka,pengunjung cenderung membagikaninformasi tersebut dengan prosentase78%, dan informasi yang dibagikanadalah informasi yang bersifatfaktual (mengandung kebenaran)dengan prosentase 64%, sedangkanjika ada informasi hoax (bohong) dimedia sosial, pengunjung TBMcenderung memberikankomentar/kritik pada kolomkomentar (chatting) dan mengatakanbahwa informasi tidak benar denganprosentase 48%. Namun dalam halpenulisan ilmiah pengunjung TBMdalam menuliskan refrensi cenderungmengambil dari buku, tapi tidakmenyebutkan pengarangnya denganprosentase 55%.

Pada dimensi pengembangan(developmental) gambaran literasimasyarakat kota Surabaya yangmengunjungi TBM yaitu : literasipengunjung TBM cenderungtergolong pada tingkat fungsional(functional) yaitu responden mampumenggunakan informasi yang telahdidapatkan dari TBM untukmembantu membuat sesuatu yangbaru dalam hal ini juga mampumempratekan informasi yang sudahdiperoleh dengan prosentase 40%,cara yang dilakukan untukmengembangkan informasi yaitumasih hanya dengan membaca bukudengan prosentase 76%, dan saluraninformasi yang digunakan untukmendapatkan informasi baru yangup-date cenderung dengan cara

membaca artikel di internet denganprosentase 36%.

Hasil dari tabulasi silang(cross tab) menunjukan bahwapemanfaatan literasi di TBMmemberikan dampak terhadapkemampuan literasi pengunjungTBM, yang terdiri dari dimensiCognitive, Linguistic, Socioculturaldan Developmental berikut hasiltabulasi silang :

Terdapat hubungan antaraintensitas berkunjung ke TBMdengan kemampuan literasi padajumlah buku yang dibacapengunjung TBM (Literasi dimensicognitive). Hal ini ditunjukan dengantabel silang bahwa, ternyata di kotasurabaya pengunjung semakinintensitasnya sering ke TBM jumlahbuku yang dibaca semakin banyakdengan prosentase 80%. Terdapatketerkaitan antara intensitasberkunjung ke TBM denganintensitas pengunjung dalammembuat karya ilmiah (literasidimensi linguistic), hasil tabulasisilang menunjukan bahwamasyarakat kota Surabaya semakinintensitasnya sangat seringberkunjung ke TBM semakin mampumembuat karya tulis denganprosentase 53,3%. Berdasarkan hasilanalisis ada keterkaitan antaraintensitas berkunjung ke TBMdengan kemampuan mengkritisiinformasi (literasi dimensiinformational), hal ini dibuktikandari tabel silang bahwa, Semakintinggi intensitas berkunjung makakemampuan mengkrisiti informasidikalangan pengunjung di TBMsemakin tinggi karena pengunjungyang sering berkunjung ke TBMcenderung mampu kritis denganmembagikan informasi yang hanya

Page 22: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

bersifat faktual (benar) denganprosentase 86.7%. Terdapathubungan antara Intensitasberkunjung ke TBM dengankemampuan literasi sampai padapembelajaran seumur hidup (literasidimensi developmental), hasiltabulasi silang menunjukan bahwa

masyarakat kota Surabaya yangsemakin sering intensitasnyaberkunjung ke TBM dalam satubulan lebih semakin berpelaungdalam meningkatkan literasi padadimensi pengembangannya denganprosentase 40%.

DAFTAR PUSTAKA

Bartlett, Joac C. dan Elaine G. Toms(2004). How is informationused ? apllying task analysis tounderstanding information use.Tersedia padahttp://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.120.130&rep=rep1&type=pdf

Bungin, Burhan (2005) MetodologiPenelitian Kuantitatif. Jakarta :Kencana.

Chettri, Kushmeeta dan K. Rout(2013) Reading Habits- AnOverview dalam Journal of

Humanities and Social Science.Tersedia padahttp://www.iosrjournals.org/iosr-jhss/papers/Vol14-issue6/C01461317.pdf

Eismawati, Risky .(2011). PerilakuPemanfaatan Taman BelajarMasyarakat Corporate SocialResponbility PT. HMSampoerna. [skripsi] IlmuInformasi dan Perpustakaan,Fakkultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik. Surabaya : UniversitasAirlangga.

Kamil, Harkrisyanti .(2003). TheGrowth of Community Based-Libray Services in Indonesia to

Page 23: Perilaku Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln14d42ebaa2full.pdf · located in East Surabaya, Gubeng. ... pemilihan lokasi

Support Education. Tersediapada World Library andinformation congress : 69th

IFLA General Conference andCouncil, Berlin

Literacy and languageteaching. Oxford : Oxford UniversityPress.Kucer, Stephen B. (2001)

Dimensions of literacy : Aconceptual base for teachingreading and writing in schoolsettings. New York : Rouledge.

Sanjana shrestha dan lisa Krolak.(2014). The potential ofcommunity libraries insupporting literateenvironments and sustainingliteracy skills. diakses padatanggal 03 September 2015.

Saracevic, Tefko dan Paul Kantor(1997) Studying the value oflibrary and information services.Part 1. Establishing atheoretical framework, dalamJournal of the American societyfor information science. Tersediapadahttp://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.178.1720

UNESCO. (2006), The making ofliterate societies dalamlaporan education for Allglobal monitoring report, hlm.389

Wells, Gordon (1987)Apprenticeship in Literacydalam jurnal InterchangeVol.18, No.1/2 Hal 109-123.Tersedia padahttp://link.springer.com/article/10.1007%2FBF01807064#page-1.

Sumber Websitehttp://www. Surabaya.go.id .(2013).

Diskusi Bersama dalam

Konferensi Perpustakaan. Diakses pada tanggal 02September 2015. Tersedia padahttp://www.surabaya.go.id/berita/detail.php?id=17967.

Suprapto, Bonaventura .(2014).Surabaya Kota Literasi. JawaPos [online], 09 Mei. Di aksespada tanggal 02 September2015. Tersedia padahttp://www.jawapos.com/baca/artikel/675/Surabaya-Kota-Literasi