Perilaku menolong.doc

download Perilaku  menolong.doc

of 5

Transcript of Perilaku menolong.doc

Perilaku menolong

Perilaku menolong Perilaku proporsial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolongnya.Empat motif dalam perilaku menolong1. Egoisme

Tindakan prososial memberikan sumbangan bagi kesejahteraan si pelaku. Seseorang membantu orang untuk mendapatkan imbalan materi, sosial, ataupun untuk kepentingan pribadi.

2.Altruisme

Tindakan prososial untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan ataupun balasan. Tindakan ini berkaitan dengan harga diri yang tinggi, yang juga berkaitan dengan tanggung jawab.

3.Kolektivisme

Tindakan proporsial memberikan sumbangan bagi kesejahteraan kelompok sosial. Namun demikian, tindakan yang dilakukan menguntungkan ingroup tetapi mungkin merugikan outgroup.4.Prinsipalisme

Tindakan proporsial untuk memberikan kesejahteraan / menolong dengan mengikuti prinsip moral.

Menurut Sarwono (2002) ada beberapa teori yang dapat menjelaskan mengapa orang menolong.

1.Teori Behaviorisme

Manusia menolong karena dibiasakan oleh masyarakat untuk menolong dan untuk perbuatan itu masyarakat menyediakan ganjaran yang positif.

2.Teori Pertukaran Sosial

Menurut teori ini tindakan seseorang akan mempertimbangkan untung ruginya, baik finansial maupun psikologis. Yang dimaksud dengan keuntungan adalah bila hasil yang diperoleh dari perilaku menolong lebih besar dari usaha menolong yang dilakukan.3.Teori Empati

Perilaku menolong dapat mengurangi ketegangan dan dari segi segi simpati perilaku menolong dapat mengurangi penderitaan orang lain.4.Teori Norma Sosial

Menurut teori ini orang menolong karena diharuskan oleh norma-norma masyarakat, ada tiga macam norma sosial yang dijadikan pedoman untuk menolong.

a. Norma Timbal Balik (reciprocity norm)

b. Norma Tanggung jawab sosial (Social responsibility norm)

c. Norma Keseimbangan (Harmonic norm)

5.Teori Evolusi

Altruisme dilakukan demi kondisi untuk mempertahankan kelangsungan hidup (Survival)a. Perlindungan kerabat (Kin Protection)

b. Timbal balik biologik (Biological Recprocity)

6.Teori Kognitif

Tingkat perkembangan kognitif akan berpengaruh terhadap perilaku menolong. Semakin dewasa seseorang semakin tinggi kemampuan berpikir abstraknya sehingga semakin mampu mempertimbangkan usaha dan biaya untuk menolong orang lain.

Kapankah orang menolong

Perilaku menolong dipicu oleh faktor luar dan dari dalam individu1. Faktor luar / pengaruh siluasi

a. Bystanders

Perilaku menolong dipengaruhi oleh adanya orang lain yang bersama kita ditempat kejadian.

b. Menolong jika ada orang lain juga ikut menolong

Adanya orang yang menolong orang lain akan memicu kita untuk juga ikut menolong.

c. Desakan waktu

Orang yang tergesa-gesa cendrung untuk tidak menolong, sedangkan orang yang santai cenderung untuk memberikan pertolongan.2. Faktor dalam / pengaruh dari dalam diri

Faktor dalam diri individu yang mempengaruhi seseorang untuk menolong adalah perasaan, sifat, agama, tahapan moral, jenis kelamin.

Siapa yang ditolong

Faktor dari dalam diri orang yang ditolong turut mempengaruhi perilaku menolong seperti jenis kelamin, kesamaan antar penolong dengan yang ditolong, tanggungjawab korban, daya tarik korban.

Meningkatkan perilaku menolong secara toritis dapat dilakukan walaupun dalam kenyataanya belum ditemukan cara yang paing ampuh. Perilaku menolong pada individu ataupun pada masyarakat dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi kendala yang menghambat perilaku menolong dan memasyarkatkan perilaku menolong.Tingkah laku proporsial

Perlaku proporsial adalah tindakan yang menguntungkan orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi yang melakukan tindakan tersebut.

Model pengambilan keputusan untuk membantu orang lain1. Menyadari adanya situasi darurat (Notiching), mengantisupasi kapan atau dimana masalah yang tidak diharapkan akan terjadi.2. Menginterpretasikan keadaan sebagai situasi darurat3. Mengasumsikan adanya tanggung jawab untuk menolong

4. Mengetahui apa yang harus dilakukan

5. Mengambil keputusan terakhir untuk menolong

Pengaruh pribadi dalam tingkah laku menolong

1. Menolong orang yang disukainya, dapat meningkatkan seseorang untuk menolong2. Atribusi menyangkut tanggung jawab korban

3. Model-model proporsial, adanya orang yang menolong maka akan diikuti oleh orang lain untuk ikut menolong.

Pencarian dan Penerima bantuan

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung untuk memberi bantuan / pertolongan pada wanita yang mengalami kesulitan, meskipun wanita pada semua umur mempunyai empati yang lebih tinggi daripada laki-laki. Menerima pertolongan

Ketika diberikan pertolongan, seseorang sudah seharusnya bereaksi positif dan berterima kasih, tetapi sering kali reaksi orang tersebut tidak seperti itu. Seorang penerima pertolongan dapat merasakan reaksi negatif seperti tidak nyaman dan merasa tidak senang pada orang yang menolong. Menerima pertolongan dapat menurunkan self esteem seseorang terutama apabila penolong adalah teman atau seseorang yang sama usianya dengan si penerima pertolongan.

HELPING OTHERS

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial)

Disusun Oleh :

Anandya Ikhwan Muttaqin

10050007153Fakultas Psikologi

Universitas Islam Bandung

2008