Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa

4
TUGAS II PERENCANAAN PEMBELAJARAN B (PT 206 B) Nama : Barnabas Victor Monim 702011175 Gregorius bintang adrianto 702011045 TOPIK: PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA A. Manfaat Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa dalam pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, gaya belajar. Kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal. Hasil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa akan merupakan salah satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa. Dengan melaksanakan kegiatan tersebut, masalah heterogen siswa dalam kelas dapat diatasi, setidak-tidaknya banyak dikurangi. B. 1. Karakteristik Awal Siswa Di samping mengidentifikasi perilaku awal siswa, pengembang instruksional harus pula mengidentifikasi karakteristik siswa yang berhubungan dengan keperluan pe-ngembangan instruksional. Minat siswa pada umumnya, misalnya pada olahraga, karena sebagian besar siswa adalah penggemar olahraga, dapat dijadikan bahan dalam memberi-kan contoh dalam rangka penjelasan materi pelajaran. Kemampuan siswa yang kurang dalam membaca bahasa Inggris merupakan masukan pula bagi pengembang instruksional untuk memilih bahan-bahan pelajaran yang tidak berbahasa Inggris atau menerjemahkan-nya terlebih dahulu ke dalam bahasa Indonesia. Demikian pula bila siswa senang dengan lelucon, pendesain instruksional sebaiknya mempertimbangkan penggunaan lelucon dalam strategi instruksionalnya. Bila siswa sebagian besar tidak mempunyai video di rumah, pedesain instruksional tidak dapat membuat program video untuk dipelajari siswa di rumah. Informasi di atas perlu dicari oleh pengembang instruksional sehingga ia dapat mengembangkan sistem instruksional yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. 2. Identifikasi Perilaku Awal Siswa Apa beda kegiatan ini dengan proses mengidentifikasi kebutuhan instruksional? Pertama, kebutuhan instruksional untuk mengidentifikasi benar tidaknya masalah yang dihadapi harus diselesaikan dengan menyelenggarakan kegiatan instruksional. Sedangkan mengidentifikasi perilaku awal tidak berhubungan dengan masalah tersebut.

Transcript of Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa

Page 1: Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa

TUGAS II PERENCANAAN PEMBELAJARAN B (PT 206 B)

Nama : Barnabas Victor Monim 702011175

Gregorius bintang adrianto 702011045

TOPIK: PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA

A. Manfaat Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa

Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa dalam pengembangan program

pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas perseorangan

sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan

pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi

belajar, gaya belajar. Kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal.

Hasil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa akan merupakan salah

satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa. Dengan

melaksanakan kegiatan tersebut, masalah heterogen siswa dalam kelas dapat diatasi,

setidak-tidaknya banyak dikurangi.

B. 1. Karakteristik Awal Siswa

Di samping mengidentifikasi perilaku awal siswa, pengembang instruksional harus pula

mengidentifikasi karakteristik siswa yang berhubungan dengan keperluan pe-ngembangan

instruksional. Minat siswa pada umumnya, misalnya pada olahraga, karena sebagian besar

siswa adalah penggemar olahraga, dapat dijadikan bahan dalam memberi-kan contoh dalam

rangka penjelasan materi pelajaran. Kemampuan siswa yang kurang dalam membaca

bahasa Inggris merupakan masukan pula bagi pengembang instruksional untuk memilih

bahan-bahan pelajaran yang tidak berbahasa Inggris atau menerjemahkan-nya terlebih

dahulu ke dalam bahasa Indonesia.

Demikian pula bila siswa senang dengan lelucon, pendesain instruksional sebaiknya

mempertimbangkan penggunaan lelucon dalam strategi instruksionalnya. Bila siswa

sebagian besar tidak mempunyai video di rumah, pedesain instruksional tidak dapat

membuat program video untuk dipelajari siswa di rumah. Informasi di atas perlu dicari oleh

pengembang instruksional sehingga ia dapat mengembangkan sistem instruksional yang

sesuai dengan karakteristik siswa tersebut.

2. Identifikasi Perilaku Awal Siswa

Apa beda kegiatan ini dengan proses mengidentifikasi kebutuhan instruksional?

Pertama, kebutuhan instruksional untuk mengidentifikasi benar tidaknya masalah yang

dihadapi harus diselesaikan dengan menyelenggarakan kegiatan instruksional. Sedangkan

mengidentifikasi perilaku awal tidak berhubungan dengan masalah tersebut.

Page 2: Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa

Kedua, kebutuhan intruksional untuk mengidentifikasi perilaku umum yang akan dijadikan

tujuan instruksional umum. Sedangkan kegiatan mengidentifikasi perilaku awal untuk

mengidentifikasi perilaku khusus yang telah dikuasai siswa. Hasil akhir dari kegiatan

mengidentifikasi perilaku awal ini akan dijadikan pedoman untuk menetapkan perilaku-

perilaku khusus yang tidak perlu diajarkan lagi dan perilaku-perilaku khusus yang masih

harus diajarkan. Dengan demikian hasil kegiatan tersebut dapat pula digunakan untuk

menetapkan titik berangkat dalam mengajar. (Suparman, 2004: 148)

Informasi yang diperoleh dari siswa, masyarakat, dan pendidik tidak selalu sejalan.

Pengetahuan dan keterampilan yang dirasakan telah cukup dikuasai oleh siswa, adakalanya

dinilai sebaliknya oleh sumber informasi yang lain. Demikian pula pengetahuan atau

keterampilan yang dianggap tidak penting dan tidak relevan oleh siswa, mungkin dianggap

sebaliknya oleh pendidik. Dalam hal seperti itu pengembang instruksional yang melakukan

kegiatan identifikasi perilaku awal siswa menafsirkan data dengan lebih hati-hati. Walaupun

pada dasarnya pengembang instruksional harus lebih memusatkan perhatian pada informasi

yang diperoleh dari siswa, data dari sumber lain tidak dapat diabaikan begitu saja. Untuk

data yang sulit ditafsirkan karena perbedaan pendapat berbagai pihak seperti yang

digambarkan tadi, perlu diadakan pendekatan seminar atau pertemuan kecil yang diikuti

berbagai pihak yang bersangkutan dan pengembang program agar dapat ditarik kesimpulan

yang lebih tepat.

C. CARA MENGETAHUI DAN MENGENALI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA

Identifikasi perilaku peserta didik dilakukan dengan memberikan pree-testing yakni tes awal

yang dilakukan sebelum dimulai pembelajaran, yang dimaksudkan untuk menguji entry-

behavior (kemampuan awal) peserta didik berkenaan dengan tujuan pembelajaran tertentu

yang harus dikuasai peserta didik. Identifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa juga

dilakukan berkenaan dengan program pembelajaran sebuah mata pelajaran atau sebuah

lembaga pendidikan tertentu. (Syahidah, 2012)

Untuk mengungkap kemampuan awal, dapat dilakukan dengan pemberian tes dari tingkat

bawah atau tes yang berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum.

Sedangkan minat, motivasi, kemampuan berfikir, gaya belajar dan lain-lainnya dapat

dilakukan dengan bantuan tes baku yang telah dirancang oleh para ahli. (Abdurrohim, 2011)

Siapa kelompok sasaran, populasi sasaran, atau sasaran didik kegiatan instruksional itu?

Istilah itu digunakan untuk menanyakan dua hal tentang perilaku siswa: Pertama,

menanyakan siswa yang mana atau siswa sekolah apa. Kedua, menanyakan sejauh mana

pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki sehingga dapat mengikuti

pelajaran tersebut.

Page 3: Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa

Pertanyaaan di atas sangat penting dijawab oleh pengembang instruksional sehingga sejak

permulaan kegiatan instruksional telah dapat disesuaikan dengan siswa yang akan

mengikutinya. Jawaban itu merupakan pula suatu batasan bagi siswa yang bermaksud

mengikuti pelajaran tersebut, sehingga bila mempunyai perilaku awal tersebut, siswa

sebaiknya tidak mengikuti pelajaran tersebut.

Teknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik awal siswa sama dengan

teknik yang digunakan dalam mengidentifikasi perilaku awal, yaitu kuisioner, interview,

observasi, dan tes. Tujuan untuk mengetahui karakteristik awal siswa adalah untuk

mengukur apakah siswa akan mampu mencapai tujuan belajarnya atau tidak ; sampai

dimana minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari. Bila si belajar mampu , hal-hal

apa yang memperkuat, dan bila tidak mampu, hal-hal apa yang menjadi penghambat. Hal-

hal yang perlu diketahui dari si pelajar bukan hanya dilihat faktor-faktor akademisnya, akan

tetapi juga dilihat faktor-faktor sosialnya, sebab kedua hal tersebut sangat mempengaruhi

proses belajar si pelajar.

Informasi yang dikumpulkan terbatas kepada karakteristik siswa yang ada manfaat-nya

dalam proses pengembangan instruksional.

Page 4: Perilaku Dan Karakteristik Awal Siswa

REFERENSI

Ibrrohim, D. 2011. Melakukan Analisis Pembelajaran.

http://dudungabdu.wordpress.com/2011/12/09/2-melakukan-analisis-

pembelajaran/ Diunduh 1 Maret 2012.

Moeviccloes. 2010. Identifikasi Prilaku dan Karakteristik Awal Peserta Pelatihan.

http://moeviccloes.blogspot.com/2010/10/identifikasi-prilaku-dan-

karakteristik.html. Diunduh 2 Maret 2012.

Suparman, A. 2004. Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syahidah, I. 2012. Analisis Pembelajaran dan Identifikasi Perilaku dan Karakteristik

Siswa. http://syahidahidah81.blogspot.com/2012/01/analisis-pembelajaran-dan-

identifikasi.html. Diunduh 1 Maret 2012.