ABSTRAK HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU …digilib.unila.ac.id/20331/1/YEVI HASTUTI.pdf ·...
Transcript of ABSTRAK HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU …digilib.unila.ac.id/20331/1/YEVI HASTUTI.pdf ·...
ABSTRAK
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PEMIMPIN
DENGAN DINAMIKA KELOMPOK USAHA
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA
DI DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Oleh
Yevi Hastuti1, Tubagus Hasanuddin
2, Suarno Sadar
2
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Karakteristik pemimpin pada
kelompok usaha, (2) Perilaku pemimpin pada kelompok usaha, (3) Dinamika
kelompok pada kelompok usaha, (4) Pendapatan rumah tangga anggota kelompok
pada kelompok usaha, (5) Hubungan antara karakteristik pemimpin dan perilaku
pemimpin pada kelompok usaha (6) Hubungan antara perilaku pemimpin dengan
dinamika kelompok pada kelompok usaha dan (7) Hubungan antara dinamika
kelompok dengan tingkat pendapatan rumah tangga anggota pada kelompok
usaha. Penelitian dilakukan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai
Kabupaten Lampung Timur. Penelitian dilaksanakan dari Bulan Februari 2009
sampai dengan Bulan April 2010.
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok usaha yang
berjumlah 96 orang dengan unit analisis adalah kelompok usaha yang berjumlah 7
kelompok usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kasus,
sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan
untuk menguji hipotesis menggunakan statistik non parametrik Uji Korelasi Rank
Spearman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Karakteristik pemimpin yaitu umur
pemimpin kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi setengah baya yaitu 45
tahun, memiliki kemampuan berkomunikasi yang cukup baik, memiliki
pengetahuan yang cukup baik dan memiliki status sosial ekonomi yang sedang,
1. Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
2. Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
(2) Perilaku pemimpin kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi baik, (3)
Dinamika kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi dinamis, (4) Tingkat
pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi
sedang yaitu sebesar Rp. 1.780.648 per bulan, (5) Terdapat hubungan yang nyata
antara kemampuan berkomunikasi, pengetahuan dan status sosial ekonomi
pemimpin dengan perilaku pemimpin dan tidak terdapat hubungan yang nyata
antara umur pemimpin dengan perilaku pemimpin, (6) Terdapat hubungan yang
nyata antara perilaku pemimpin dengan dinamika kelompok usaha dan (7) Tidak
terdapat hubungan yang nyata antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat
pendapatan rumah tangga anggota kelompok.
Judul Usul Penelitian : HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN
PERILAKU PEMIMPIN DENGAN
DINAMIKA KELOMPOK USAHA
DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN RUMAH TANGGA
DI DESA MARGASARI KECAMATAN
LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Nama Mahasiswa : Yevi Hastuti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0514022051
Program Studi : Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas : Pertanian
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S Ir. Suarno Sadar.
NIP 19590321 198506 1 001 NIP 19520925 198403 1 001
2. Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Dr.Ir. R.Hanung Ismono, M.P.
NIP 19620623 198603 1 003
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S.
Sekretaris : Ir. Suarno Sadar.
Penguji
Bukan Pembimbing : Ir. Begem Viantimala, M.Si.
2. Dekan Fakultas Pertanian
Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S.
NIP 19610826 198702 1 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 29 April 2010
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Sukamaju, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten
Pesawaran pada tanggal 21 November 1987. Penulis adalah anak kedua dari
empat bersaudara, pasangan Bapak Tarwan dan Ibu Tasiyah.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri II Hanura
pada tahun 1999, pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP
Negeri I Padang Cermin pada tahun 2002, dan pendidikan Sekolah Menengah
Umum (SMU) di SMU Negeri I Padang Cermin pada tahun 2005. Penulis
terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun
2005.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam Organisasi Sosek English
Club (SEC) periode 2005 - 2006 dan Organisasi Himpunan Mahasiswa Sosial
Ekonomi Pertanian (HIMASEPERTA) periode 2007 - 2008 sebagai anggota
bidang II yaitu Pendidikan dan Pelatihan.
Pada tahun 2008, penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Unila di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
SANWACANA
Alhamdulillahi Robbil „Aalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat-Nya serta orang tua atas limpahan doa dan kasih sayang, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Karakteristik dan Perilaku
Pemimpin dengan Dinamika Kelompok Usaha dalam Meningkatkan Pendapatan
Rumah Tangga di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten
Lampung Timur ”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S., selaku dosen pembimbing pertama
yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, serta saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Ir. Suarno Sadar., selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk serta saran dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
3. Ibu Ir. Begem Viantimala, M.Si., selaku Ketua Program Studi Penyuluhan dan
Komunikasi Pertanian serta dosen pembahas yang telah memberikan saran dan
kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr. Ir. R. Hanung Ismono, M.P., selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
6. Bapak Dr. Ir. Sumaryo, G.S, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik.
7. Seluruh Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis selama duduk dibangku perkuliahan serta seluruh staf
dan karyawan di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
8. Ayukku Yeti Andriyani dan Adik-adikku Yeni Handayani dan Nova Triska
Purnama Sari yang selalu mendukung dan mendo‟akan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Rubi Heryanto, S.P., yang selalu memotivasi, mendo‟akan dan menemani
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-temanku Sosek ‟05, terutama keluarga kecilku di PKP ‟05 ; Dewi,
Cinde, Tria, Novi, Wayan, Andika, Devy, Amie, Teteh Amel, Naris, Maya,
Dora, Rere, Mela, Pian, Opick, Vidi, Wana, Leli, Vera, Selvi, Ike, Fanny,
Anis, Narji, Hengki, Tiar, Helian, Erwin dan Adi. Terima kasih atas
kebersamaannya selama ini.
11. Bapak Nyoto Suswoyo selaku Kepala Desa Margasari, Bapak Muzabir beserta
keluarga, serta seluruh masyarakat Desa Margasari.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak yang membacanya.
Bandar Lampung, April 2010
Penulis,
Yevi Hastuti
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang dan Masalah ............................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9
C. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 11
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 11
1. Pengertian Karakteristik dan Karakteristik Pemimpin .................... 11
2. Pengertian Perilaku dan Perilaku Pemimpin ................................... 14
3. Pengertian Kelompok dan Dinamika Kelompok ............................. 18
4. Pengertian Pendapatan dan Pendapatan Rumah Tangga .................. 25
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 28
C. Hipotesis ............................................................................................. 32
III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 33
A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Variabel ................ 33
1. Variabel Karakteristik Pemimpin (X) ............................................. 33
2. Variabel Perilaku Pemimpin (Y) .................................................... 37
3. Variabel Dinamika Kelompok (Z) .................................................. 41
4. Variabel Pendapatan Rumah Tangga (P) ........................................ 44
B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian .......................... 44
C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data .......................................... 46
D. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................... 47
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN .................................... 48
A. Letak Geografis dan Luas Wilayah ..................................................... 48
B. Topografi dan Iklim ............................................................................ 49
C. Penggunaan Lahan ............................................................................. 49
D. Keadaan Penduduk ............................................................................. 50
1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur ......................................... 50
2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 52
3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................... 53
4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ....................................... 54
E. Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................................... 55
F. Keadaan Umum Kelompok Usaha ...................................................... 57
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 61
A. Keadaan Umum Responden ................................................................. 61
B. Deskripsi Variabel Karakteristik Pemimpin ......................................... 62
1. Umur ............................................................................................. 63
2. Kemampuan Berkomunikasi .......................................................... 64
3. Pengetahuan .................................................................................. 66
4. Status Sosial Ekonomi ................................................................... 67
C. Deskripsi variabel Perilaku Pemimpin ................................................. 68
1. Mempelajari alasan-alasan kelompok ............................................. 71
2. Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok ........................... 72
3. Membentuk struktur kelompok ...................................................... 74
4. Berinisiatif ..................................................................................... 75
5. Mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok ........ 77
6. Menyempurnakan fasilitas komunikasi .......................................... 78
7. Menjaga kekompakan para anggota ............................................... 80
8. Menciptakan kegairahan para anggota ........................................... 81
9. Menjalankan tugas secara efektif .................................................. 82
D. Dinamika kelompok ............................................................................ 84
1. Tujuan kelompok ........................................................................... 86
2. Struktur kelompok ......................................................................... 87
3. Fungsi tugas .................................................................................. 88
4. Pembinaan dan pengembangan kelompok ...................................... 90
5. Kesatuan dan kekompakkan kelompok ......................................... 92
6. Suasana kelompok ......................................................................... 93
7. Tekanan kelompok ........................................................................ 94
8. Kefektifan kelompok .................................................................... 96
9. Agenda terselubung (hidden agenda) ........................................... 97
E. Tingkat Pendapatan Rumah Tangga ..................................................... 98
F. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 99
1. Hubungan antara Umur Pemimpin dengan Perilaku pemimpin
Kelompok Usaha .............................................................................. 101
2. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Pemimpin dengan
Perilaku pemimpin Kelompok Usaha .............................................. 103
3. Hubungan antara Pengetahuan Pemimpin dengan Perilaku
pemimpin Kelompok Usaha ............................................................ 104
4. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Pemimpin dengan
Perilaku pemimpin Kelompok Usaha ............................................. 105
5. Hubungan antara Perilaku Pemimpin dengan Dinamika
Kelompok pada Kelompok Usaha ................................................... 106
6. Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Pendapatan Rumah
Tangga Anggota Kelompok pada Kelompok Usaha ....................... 107
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 113
A. Kesimpulan ......................................................................................... 113
B. Saran ................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117
LAMPIRAN ................................................................................................... 120
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Produksi perikanan tangkap menurut kegiatan dan kabupaten Provinsi
Lampung Tahun 2008........................................................................... 2
2. Sebaran penduduk Desa Margasari berdasarkan mata pencaharian tahun
2008 .................................................................................................... 4
3. Jenis Kelompok Usaha di Desa Margasari ........................................... 6
4. Data Kelompok Usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur tahun 2008 .............................. 45
5. Penggunaan lahan di wilayah Desa Margasari tahun 2008 ................... 49
6. Jumlah penduduk Desa Margasari menurut golongan umur
tahun 2008 ........................................................................................... 51
7. Sebaran penduduk Desa Margasari berdasarkan pendidikan
tahun 2008 ........................................................................................... 52
8. Sebaran penduduk Desa Margasari berdasarkan mata pencaharian
tahun 2008 ........................................................................................... 53
9. Jumlah penduduk Desa Margasari berdasarkan golongan agama
Tahun 2008 .......................................................................................... 54
10. Sarana dan prasarana Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur tahun 2008 ................................................ 56
11. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan umur ........................ 63
12. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan kemampuan
berkomunikasi ...................................................................................... 64
13. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan pengetahuan ............. 66
14. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan status sosial
ekonomi .............................................................................................. 67
15. Sebaran skor perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa
Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai .......................................... 70
16. Rekapitulasi indikator perilaku pemimpin pada kelompok usaha
di Desa Margasari ................................................................................ 70
17. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator mempelajari
alasan-alasan kelompok ...................................................................... 71
18. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menganalisis dan
memperjelas tujuan kelompok ............................................................. 73
19. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator membentuk
struktur kelompok .............................................................................. 74
20. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator berinisiatif ......... 76
21. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator mencurahkan
perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok .................................... 77
22. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator
menyempurnakan fasilitas komunikasi ................................................... 79
23. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menjaga
kekompakan para anggota ...................................................................... 80
24. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menciptakan
kegairahan para anggota ......................................................................... 81
25. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menjalankan
tugas secara efektif .................................................................................. 83
26. Sebaran skor tingkat dinamika kelompok usaha di Desa Margasari ...... 85
27. Rekapitulasi indikator dinamika kelompok pada kelompok usaha
di Desa Margasari ................................................................................... 85
28. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator tujuan
kelompok ............................................................................................ 86
29. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator struktur
kelompok ............................................................................................ 87
30. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator fungsi
tugas .................................................................................................... 89
31. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator pembinaan
dan pengembangan kelompok .............................................................. 90
32. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan kesatuan dan
kekompakkan kelompok ..................................................................... 92
33. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator suasana
kelompok ........................................................................................... 94
34. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
tekanan kelompok ............................................................................... 95
35. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
keefektifan kelompok .......................................................................... 96
36. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator agenda
terselubung .............................................................................................. 97
37. Klasifikasi pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha ............. 99
38. Pengujian hipotesis variabel X dan Y.................................................... 101
39.Tabulasi silang antara umur dengan perilaku pemimpin kelompok
usaha ..................................................................................................... 102
40. Hasil hipotesis anatara variabel Y dan Variabel Z ................................ 106
41. Hasil hipotesis antara dinamika kelompok usaha dengan pendapatan
rumah tangga .......................................................................................... 108
42. Tabulasi silang antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat
pendapatan rumah tangga .................................................................... 108
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Paradigma hubungan antara karakteristik dan perilaku pemimpin
dengan dinamika kelompok usaha dalam meningkatkan pendapatan
rumah tangga ....................................................................................... 35
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Laut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Negeri Indonesia.
Laut juga memberikan kehidupan secara langsung bagi jutaan rakyat Indonesia
dan secara tidak langsung bagi seluruh rakyat Indonesia. Dua pertiga wilayah
Indonesia adalah lautan dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan terdiri dari
sekitar 17.508 pulau. Laut Indonesia juga mengandung sumberdaya alam yang
sangat besar seperti minyak, gas, mineral dan energi laut non-konvensional
(Ocean Thermal Energy Convention/ OETC), serta harta karun yang saat ini
sudah mulai digali walaupun masih sangat terbatas juga ikan yang potensi
lestarinya diperkirakan sebesar 6,4 juta ton pertahun, yang saat ini baru
dimanfaatkan sekitar 65%. Garis pantai yang demikian panjang jelas mempunyai
potensi yang sangat besar untuk budidaya laut dan budidaya air payau, yang saat
ini juga masih terbatas pemanfaatannya (Dahuri, Rokhmin, 2005).
Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan sebenarnya mampu dipergunakan
sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia yang saat ini masih berjalan
tersendat-sendat. Kaitannya dengan otonomi daerah, potensi ini sangat tinggi
untuk memberi masukan dalam pendapatan asli daerah. Oleh karena itu perlu
adanya dukungan dari seluruh masyarakat untuk mengembangkan potensi sumber
daya kelautan dan perikanan ini (Yatim, Usman, 2007).
Provinsi Lampung memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan melimpah,
baik yang berasal dari perikanan tangkap ataupun perikanan budidaya. Secara
khusus perikanan tangkap merupakan kegiatan ekonomi penting bagi Provinsi
Lampung, karena kontribusinya yang cukup besar dalam penyediaan pangan yang
berasal dari laut. Produksi perikanan tangkap menurut kegiatan dan kabupaten di
Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Produksi perikanan tangkap menurut kegiatan dan kabupaten Provinsi
Lampung Tahun 2008.
N
o
Kabupaten Laut
(ton)
Rawa
(ton)
Sungai
(ton)
Wadu
k
(ton)
Dan
au
(ton)
Jumlah
(ton)
1 Lampung
Barat
7.595,1 90,5 140,5 - 206,
0
8.032,1
2 Tanggamus 17.950,0 - 13,6 225,3 - 17.828,9
3 Lampung
Selatan
28.382,5 2,5 60,2 - - 28.449,2
4 Lampung
Timur
37.254,9 147,4 2.591,
9
73,5 - 40.067,7
5 Lampung
Tengah
9.728,2 483,5 855,8 310,2 - 11.377,7
6 Lampung
Utara
- 514,0 547,0 537,0 - 1.598,0
7 Way Kanan - 43,9 77,8 - - 121,7
8 Tulang
Bawang
9.462,4 1.341,
4
2.091,
9
157,9 - 13.053,7
9 Bandar
Lampung
23.532,8 - - - - 23.532,8
10 Metro - - - - - -
Jumlah 133.545,9 2.623,
2
6.382,
7
1.303,
9
206,
0
144.061,8
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung 2008
Berdasarkan Tabel 2, tampak bahwa Kabupaten Lampung Timur memiliki jumlah
produksi perikanan tangkap terbesar yaitu berjumlah 40.067,7 ton dan produksi
terendah adalah pada Kabupaten Way Kanan yang hanya berjumlah 21,7 ton.
Jumlah produksi perikanan tangkap terbesar yang ada Kabupaten Lampung Timur
merupakan potensi yang besar karena kondisi tersebut dapat dimanfaatkan secara
optimal bagi masyarakat, terutama yang bermatapencaharian sebagai nelayan.
Sektor kelautan merupakan sektor yang mengelola dan mengembangkan sumber
daya kelautan dan kegiatan penunjangnya secara berkelanjutan. Salah satu sektor
kelautan yang berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat
diperbaharui dan sangat potensial untuk menunjang pembangunan ekonomi
nasional adalah hutan mangrove. Pelestarian hutan mangrove (green belt)
memberikan peluang untuk pengembangan potensi perikanan baik sektor
perikanan tangkap maupun sektor perikanan budidaya (Budiharsono, 2005).
Kabupaten Lampung Timur merupakan daerah pesisir pantai yang didominasi
oleh hutan mangrove. Masyarakatnya adalah masyarakat pesisir, yaitu
masyarakat yang hidup di sekitar lingkungan pesisir dan pantai yang
kehidupannya sedikit banyak masih dipengaruhi aktivitas perikanan dan kelautan.
Masyarakat ini secara dominan bermatapencaharian di sektor perikanan dan
kelautan baik bekerja sebagai nelayan penangkap ikan, pedagang ikan,
pembudiaya ikan, pengusaha/pedagang komoditas sumber laut seperti pembuat
garam, dan buruh nelayan (Wahyudin, 2003).
Menurut Wahyudin (2003) karakteristik masyarakat pesisir sangat khas. Hal ini
sangat erat kaitannya dengan sifat usaha bidang perikanan itu sendiri yang sangat
bergantung dan dipengaruhi faktor-faktor lingkungan, musim dan pasar. Oleh
karena itu kekhasan masyarakat pesisir dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut
yang pada akhirnya membentuk sebuah budaya ketergantungan hidup yang
muncul secara alamiah.
Kecamatan Labuhan Maringgai termasuk dalam daerah yang memiliki jalur hijau
(green belt) dengan status lahannya untuk areal peruntukan lain (APL) dan
konservasi hutan (KH) yang artinya lahan tersebut dapat digunakan untuk
kepentingan lain seperti pemukiman, tambak, perikanan, pelabuhan dan sebagai
tempat pemeliharaan dan perlindungan terhadap ekosistem hutan mangrove, baik
tanamannya maupun hewan-hewan yang hidup di kawasan hutan mangrove.
Salah satu desa pesisir di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung
Timur adalah Desa Margasari. Sebagian besar penduduk di Desa Margasari
bermata pencaharian sebagai nelayan. Adapun jumlah penduduk Desa Margasari
menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sebaran penduduk Desa Margasari berdasarkan mata pencaharian tahun
2008.
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase ( %)
1 PNS 23 1,21
2 ABRI 2 0,10
3 Swasta 104 5,45
4 Pedagang 162 8,49
5 Tani 275 14,42
6 Pertukangan 54 2,83
7 Buruh tani 112 5,87
8 Nelayan 1.119 58,68
9 Jasa 56 2,94
Jumlah 1.907 100
Sumber : Monografi Desa Margasari 2008
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa
Margasari bermatapencaharian sebagai nelayan dengan jumlah 1.119 orang
(60,45%). Hal ini mengingat bahwa Kecamatan Labuhan Meringgai merupakan
daerah berupa pantai atau pesisir, sehingga banyak masyarakatnya yang
beraktivitas disektor perikanan atau kelautan.
Secara alamiah potensi pesisir di daerah dimanfaatkan langsung oleh masyarakat
yang bertempat tinggal di kawasan tersebut yang pada umumnya terdiri dari
nelayan. Nelayan di pesisir memanfaatkan kekayaan laut mulai dari ikan, rumput
laut, terumbu karang dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Secara umum potensi pesisir dan kelautan yang dimanfaatkan oleh para nelayan
baru terbatas pada upaya pemenuhan kebutuhan hidup (Wahyudin, 2003).
Pemberdayaan masyarakat Desa Margasari, terutama di daerah pesisir hutan
mangrove perlu memperhatikan 4 aspek utama, yaitu aspek pelestarian ekosistem
hutan mangrove, aspek tekno-ekonomi usaha masyarakat, aspek organisasi dan
kelembagaan masyarakat, serta aspek sarana dan prasarana (Tim Mangrove Unila,
2008). Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Margasari yaitu
pembentukan kelompok-kelompok usaha melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Tematik Unila 2008 yang
berbasis hutan mangrove yang bertujuan untuk membentuk dan membina
kelompok-kelompok usaha yang mandiri dan solid dalam melaksanakan setiap
kegiatan kelompoknya. Kegiatan KKN PPM Unila dilaksanakan selama dua
bulan. Selama kegiatan tersebut berlangsung, telah dilakukan beberapa kegiatan
antara lain yaitu pembinaan kelompok-kelompok usaha yang telah dibentuk
melalui kegiatan pelatihan kelembagaan, pelatihan dinamika kelompok, pelatihan
kewirausahaan, pelatihan budidaya pada usaha kelompok masing-masing, dan
kegiatan-kegiatan lainnya.
Kelompok usaha di Desa Margasari memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Kegiatan yang diusahakan kelompok ini terdiri dari budidaya hutan mangrove,
pengolahan terasi, budidaya kepiting, budidaya ikan air tawar, budidaya lebah
madu, budidaya bebek, dan karang taruna. Secara rinci jenis kelompok usaha
yang ada di Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis kelompok usaha di Desa Margasari.
No Nama Kelompok Jenis Usaha Jumlah
(Orang)
1. Mangrove PLH Budidaya mangrove 22
2. Melati Kampus Pengolahan terasi 27
3. Bakti Mandiri Budidaya kepiting 7
4. Sumber Mandiri Budidaya ikan air tawar 9
5. Sari Bunga Kelompok Budidaya Lebah Madu 12
6. Sumber Rezeki Kelompok Budidaya Bebek 8
7. Tirta Bahari Kelompok Karang Taruna 11
Jumlah 96
Sumber : Buku administrasi kelompok usaha di Desa Margasari
Berdasarkan Tabel 3, tampak bahwa kelompok usaha ini terbagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan unit usaha yang dikerjakan serta pemanfaatannya terhadap
potensi yang ada di daerah pesisir. Pembentukan kelompok usaha tersebut
bertujuan untuk mengurangi kegiatan perambahan hutan mangrove yang
dilakukan oleh masyarakat, karena usaha kelompok ini dapat menjadi sumber
mata pencaharian masyarakat untuk menambah pendapatan. Banyaknya kelompok
usaha yang terbentuk dapat meningkatkan interaksi antar masyarakat yang
berimbas pada proses difusi informasi teknologi, karena informasi teknologi ini
dapat meningkatkan daya inovatif masyarakat untuk menuju ke arah perubahan
yang lebih maju.
Setelah kegiatan KKN PPM Tematik Unila 2008, kelompok-kelompok usaha
yang telah terbentuk semakin dituntut untuk lebih mandiri lagi karena pemantauan
dan evaluasi terhadap kelompok tersebut tidak dilaksanakan oleh pihak
penyelenggara kegiatan. Kelompok-kelompok usaha yang telah terbentuk harus
berusaha mengembangkan kelompoknya walaupun tanpa adanya pengontrolan
dan pembinaan setelah kegiatan KKN PPM Tematik dilakukan agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Seorang pemimpin dalam kelompok memegang peranan penting demi
keberhasilan kelompoknya yaitu mewujudkan tujuan bersama. Pemimpin sebagai
seseorang yang menggerakkan semua anggotanya untuk mencapai tujuan yang
direncanakan. Menurut Wahjosumidjo (1987), keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu.
Sifat-sifat tersebut dapat berupa sifat fisik dan dapat pula sifat psikologis. Oleh
karena itu karakteristik seorang pemimpin dapat menentukan perilaku seorang
pemimpin. Perilaku seseorang tidak serta merta terbentuk begitu saja melainkan
melalui proses pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi oleh antara lain
faktor-faktor genetik, pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan (P.
Siagian, S. 1999). Perilaku pemimpin yang baik akan mendorong kelompok
untuk berinteraksi lebih dinamis dan kelompok yang dinamis akan merangsang
anggotanya untuk bekerjasama dalam peningkatan produksi, guna pencapaian
tujuan kelompok.
Keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuan dapat ditandai dengan perolehan
produktivitas yang lebih tinggi, oleh karena itu untuk memperoleh produktivitas
yang tinggi diperlukan kerjasama antar sesama anggota dalam kelompok tani
tergantung dari kedinamisan kelompok, karena kedinamisan kelompok merupakan
ukuran sampai sejauh mana kelompok tani dapat mengorganisir diri dalam
mencapai tujuannya dan tujuan ini akan tercapai jika semua petani memperoleh
produktivitas yang tinggi. Rusidi (1978, dalam Permatasari, 2009).
Karakteriksik seorang pemimpin akan menentukan bagaimana ia berperilaku.
Perilaku pemimpin yang baik akan mendorong kelompok untuk berinteraksi lebih
dinamis dan kelompok yang dinamis akan merangsang anggotanya untuk
bekerjasama dalam peningkatan produksi, guna pencapaian tujuan kelompok.
Oleh karena itu, peran dari seorang pemimpin kelompok sangat penting bagi
pencapaian tujuan kelompok usaha. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
bagaimana hubungan antara karakteristik dan perilaku pemimpin dengan
dinamika kelompok usaha dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1) Bagaimanakah karakteristik pemimpin pada kelompok usaha di Desa
Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur ?
2) Bagaimanakah perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur ?
3) Bagaimanakah dinamika kelompok pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur ?
4) Bagaimanakah tingkat pendapatan rumah tangga anggota kelompok pada
kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur ?
5) Apakah karakteristik pemimpin berhubungan dengan perilaku pemimpin pada
kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur ?
6) Apakah perilaku pemimpin berhubungan dengan dinamika kelompok pada
kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur ?
7) Apakah dinamika kelompok usaha berhubungan dengan tingkat pendapatan
rumah tangga anggota pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur ?
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Mengetahui karakteristik pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
2. Mengetahui perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
3. Mengetahui dinamika kelompok pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
4. Mengetahui tingkat pendapatan rumah tangga anggota kelompok pada
kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur.
5. Mengetahui hubungan antara karakteristik pemimpin dengan perilaku
pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
6. Mengetahui hubungan antara perilaku pemimpin dengan dinamika kelompok
pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur.
7. Mengetahui hubungan antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat
pendapatan rumah tangga anggota pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
C. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk :
1. Bahan informasi dan masukan kepada instansi pemerintah setempat untuk
menetapkan kebijakan pengembangan kelompok usaha dan pemberdayaan
masyarakat di daerah pesisir di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
2. Bahan informasi dan masukan kepada kelompok usaha mengenai karakteristik
pemimpin, perilaku pemimpin dan dinamika kelompok di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur dan bagi instansi
terkait.
3. Bahan referensi bagi penelitian sejenis.
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Karakteristik dan Karakteristik Pemimpin
Menurut Rusyanto (1996, dalam Atmaja, Arinda, 2008), karakteristik individu
adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang individu yang
ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindak terhadap
lingkungan hidupnya. Karakteristik berperan dalam menentukan dan
membatasi sikap atau perilaku. Karakteristik individu sering dibedakan atas
dasar umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, bangsa
dan agama.
Menurut Kartono, Kartini (1994), pada umumnya karakteristik kepemimpinan
dimanapun dan apapun tingkatannya adalah jelas yaitu dia harus mempunyai
kewibawaan dan kelebihan untuk mempengaruhi serta mengajak orang lain
guna bersama-sama berjuang, bekerja dan berusaha mencapai satu tujuan
bersama. Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain
dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu
perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya.
Menurut Wahjosumidjo (1987), keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Sifat-
sifat tersebut dapat berupa sifat fisik dan dapat pula sifat psikologis.
Wahjosumidjo (1987) menambahkan kepribadian sebagai watak atau ciri-ciri
seseorang yang membedakan pribadi seseorang dengan yang lain, mempunyai
peranan penting dalam rangka pemenuhan persyaratan pengangkatan jabatan
pemimpin. Ada empat macam yang perlu diperhatikan kaitannya dengan
kepribadian, masing-masing ialah :
1) Kemauan untuk memimpin, dengan adanya kemauan untuk memimpin
berarti merupakan awal dari keberhasilan.
2) Kemampuan berkomunikasi. Istilah berkomunikasi mengandung arti yang
luas, artinya komunikasi sebagai salah satu teknik kepemimpinan dapat
berbentuk tertulis maupun secara oral. Kemampuan berkomunikasi
diartikan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, melainkan juga
meyakinkan pihak-pihak lain, sehingga dapat terjalin adanya kerjasama
yang mantap dalam kerangka mencapai tujuan organisasi yang lebih luas
dalam kepentingan yang lebih luas pula.
3) Harga diri dan kejujuran, pada hakikatnya merupakan pencerminan
daripada satu sistem nilai yang hidup dan dianut di dalam kehidupan
masyarakat tertentu.
4) Pengalaman memimpin, dengan menilai pengalaman-pengalaman
kepemimpinan masa lampau akan bermanfaat pula dalam
mengantisipasikan kepemimpinannya untuk masa yang akan datang.
Stogdil (1970, dalam Wahjosumidjo, 1987) menyatakan bahwa pada
penelitiannya periode (1948-1970), tampak jelas bahwa sifat-sifat
kepemimpinan dengan berbagai komponen mempunyai variabel yang lebih
banyak dan dikelompokkan ke dalam komponen pokok. Masing-masing
komponen secara terperinci meliputi butir-butir sebagai berikut :
1) Phsycal characteristics (ciri-ciri fisik) : aktivitas, kekuatan, usia,
penampilan, kerapihan, tinggi badan, dan berat badan.
2) Social background (latar belakang sosial) : pendidikan, status sosial, dan
mobilitas
3) Intellegence and ability (kecerdasan dan kecakapan) : kemampuan
menilai, pengambilan keputusan, dan pengetahuan.
4) Personality (kepribadian) : penyesuaian diri, biasa, ketekunan, pengaruh,
keunggulan, penguasaan emosi, pengendalian, kebebasan, ketidakserasian,
banyak akal budinya, dan kuat berpendirian.
5) Task related characteristics (ciri-ciri yang beroriantasi kepada tugas) :
dorongan berprestasi, unggul, dorongan bertanggung jawab, kepelaporan,
inisiatif, tangguh menghadapi halangan, bertanggung jawab dalam
mencapai tujuan, dan berorientasi pada tugas.
6) Social characteristics (semangat kerjasama) : kesanggupan untuk
memperoleh kerjasama), daya tarik, berjiwa mengasuh, kemampuan
bekerjasama dan kecakapan saling berhubungan.
Stogdil (1970, dalam Wahjosumidjo, 1987) menambahkan persyaratan
kepemimpinan yang amat menonjol dan berpengaruh dalam kehidupan
organisasi. Secara ringkas syarat-syarat seorang pemimpin dapat dirangkum ke
dalam berbagai hal pokok, yaitu :
1) Ciri-ciri yang bersifat fisik, seperti : aktivitas, energi, usia, penampilan dan
sebagainya.
2) Ciri-ciri yang menunjukkan latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan
3) Kecerdasan dan kecakapan.
4) Kepribadian (personality) seperti : keteladanan, pengendalian diri,
berwibawa, ketekunan, banyak akal budinya, harga diri, rasa pengabdian,
keyakinan, berpendirian dan sebagainya.
5) Ciri-ciri yang berorientasi kepada tugas, seperti : dorongan berprestasi,
dorongan bertanggung jawab, kepeloporan dan inisiatif dan sebagainya
6) Memiliki semangat kerjasama.
2. Pengertian Perilaku dan Perilaku Pemimpin
Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan
lingkungannya. Ini berarti bahwa seseorang individu dengan lingkungannya
menentukan perilaku keduanya secara langsung. Individu dengan organisasi
tidak jauh berbeda dengan pengertian ungkapan tersebut. Keduanya
mempunyai sifat-sifat khusus atau karakteristik tersendiri dan jika kedua
karakteristik ini berinteraksi maka akan menimbulkan perilaku individu dalam
organisasi (Thoha, M, 1997).
Menurut P. Siagian, S (1999), perilaku adalah keseluruhan tabiat dan sifat
seseorang yang tercermin dalam ucapan dan tindak tanduknya sebagai anggota
sesuatu organisasi. Perilaku yang tercermin dalam tabiat dan sifat tersebut
merupakan pencerminan pula dari kepribadian orang yang bersangkutan.
Kepribadian seseorang itu biasanya ditempa oleh beberapa faktor seperti :
1) Faktor genetik, yaitu sifat-sifat yang dibawanya sejak lahir dan yang
diwarisinya dari orangtuanya.
2) Faktor pendidikan, yaitu sifat-sifat yang tumbuh dan berkembang sebagai
hasil dari hal-hal yang diperoleh dari sekolah.
3) Faktor lingkungan keluarga dimana seseorang dibesarkan dengan segala
kondisi dan permasalahannya.
4) Faktor lingkungan sosial, yaitu lingkungan kemasyarakatan diluar
lingkungan keluarga.
5) Faktor pengalaman diluar kedua lingkungan tersebut di atas.
Wahjosumidjo (1987) menyatakan perilaku seorang pemimpin berdasarkan
teori kepemimpinan mempunyai kecenderungan ke arah dua hal. Pertama
yang disebut konsiderasi (consideration), ialah kecenderungan kepemimpinan
yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Perilaku ini
mempunyai gejala-gejala seperti : sifat seorang pemimpin yang ramah-tamah,
membantu kepentingan bawahan, membela bawahan, bersedia menerima
konsultasi bawahan, memberikan kesejahteraan bawahan, dan bawahan.
Kedua, disebut struktur inisiasi (initiating structure), kecenderungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan-batasan antara peranan pemimpin dan
peranan bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Tanda-tandanya ialah
bawahan diberikan instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan bagaimana
pekerjaan dilakukan, hasil apa yang akan dicapai, oleh karena itu, pemimpin
membuat berbagai standar yang perlu dilaksanakan bawahan.
Rusidi (1978, dalam Permatasari, 2009) menyatakan bahwa kepemimpinan
kelompok yang perlu diperhatikan dalam topik dinamika kelompok ialah
syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin kelompok (what the
must leader must be), dan hal-hal yang harus dicerminkan dalam perilaku oleh
pemimpin (what the leader must do). Persyaratan yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin adalah :
1) Mempunyai daya tepa selira, yaitu mempunyai kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi dan peranan orang lain (empati) atau dapat
merasakan perasaan orang lain.
2) Sebagai ketua kelompok ia harus dapat diterima kehadirannya oleh semua
anggota kelompok yang dipimpinnya.
3) Menaruh perhatian terhadap anggotanya (considerate), yaitu pemimpin
tidak boleh bertindak pilih kasih, acuh tak acuh terhadap anggotanya,
harus memiliki nasib atau keadaan anggotanya, juga harus
mempertimbangkan ide atau gagasan dari anggota.
4) Harus luwes atau supel (surgency), yaitu pandai bergaul, baik dengan
anggotanya maupun orang diluar kelompoknya. Selain itu, harus
bersemangat, dinamis dan riang gembira dalam segala kesukaran.
Selanjutnya Rusidi (1978, dalam Permatasari, 2009) menjelaskan bahwa hal-
hal yang harus dicerminkan dalam perilaku pemimpin (what the leader must
do) adalah :
1) Mempelajari alasan-alasan kelompok, yaitu pemimpin kelompok harus
mempelajari alasan atau tujuan orang-orang untuk memasuki kelompok.
Hal ini penting dalam rangka menciptakan kekompakan anggota dengan
cara menciptakan kepuasan bagi anggota.
2) Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok (analyzing and goal
indentification)
a. Menganalisis kelompok berarti mempelajari atau menelaah antara lain
tugas kelompok, aspirasi, dan harapan anggota. Hal ini penting agar
pemimpin dapat menentukan bagaimana seharusnya berhubungan
dengan anggotanya, sehingga untuk menggerakkan ke arah tercapainya
tujuan diperoleh strategi yang tepat.
b. Memperjelas tujuan kelompok yang akan dicapainya, merupakan misi
kelompok, memiliki tujuan jelas, sehingga tidak menimbulkan
kebingungan dan keragu-raguan anggotanya.
3) Membentuk struktur kelompok, hal ini berarti menetapkan atau
membagikan tugas menetapkan hubungan peranan yang masing-masing
harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan.
4) Berinisiatif, meskipun tidak selalu bahwa berinisiatif itu timbul dari
pemimpin, akan tetapi pemimpin harus memiliki inisiatif, selalu dapat
memasukkan ide baru kepada anggotanya. Selain itu harus mampu
menampung segala inisiatif yang datang dari anggotanya serta mampu
menumbuhkan inisiatif anggotanya
5) Mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok, pemimpin
harus tetap mencurahkan perhatiannya kepada tercapainya tujuan
kelompok, jika tidak kelompok akan terbengkalai dan akan ditinggalkan
anggota.
6) Menyempurnakan fasilitas komunikasi, hal ini merupakan kelengkapan
pembentukan struktur kelompok, misalnya menentukan tempat pertemuan,
menentukan waktu, menentukan media apa yang digunakan dan
sebagainya.
7) Menjaga kekompakan para anggota. Hal ini harus dilakukan oleh
pemimpin agar kekompakan anggota selalu terpelihara dalam setiap
kegiatan.
8) Menciptakan kegairahan para anggota, satu hal yang harus dilakukan
pemimpin kelompok ialah menciptakan kegairahan anggota pada tiap
kegiatan kelompok dan menghilangkan keputusasaan anggota dalam
menghadapi masalah.
9) Menjalankan tugas secara efektif, tugas tersebut harus selalu diusahakan
efektif atau lebih bermanfaat ke arah tercapainya tujuan kelompok karena
tugas-tugas itu dilaksanakan bersama dengan para anggotanya, maka
kemampuannya mengkoordinasi harus dimiliki pemimpin kelompok.
3. Pengertian Kelompok dan Dinamika Kelompok
Kartono (1994) menyatakan bahwa kelompok itu terdiri atas dua atau lebih
individu, yang ada secara bersama-sama dalam satu hubungan psikis tertentu,
dalam kondisi individu berarti (mempunyai arti) bagi orang lain, dan yang
seorang mempengaruhi pribadi-pribadi lainnya. Menurut Sherif ( Ahmadi,
2002), kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan
teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu. Kelompok
disini mempunyai sifat :
1) Adanya saling tergantung di antara anggota kelompok sehingga
membentuk pola tertentu yang mengikat satu sama lain.
2) Tiap anggota mengakui dan mentaati nilai-nilai, norma-norma serta
tingkah laku yang berlaku di dalam kelompok itu.
Menurut Fiedler (Sarwono, 1998), kelompok adalah serangkaian individu
yang mempunyai persamaan-persamaan yang saling berdekatan dan yang
terlibat dalam suatu tugas bersama. Jadi anggota-anggota kelompok merasa
saling tergantung dalam mencapai suatu tujuan bersama. Dengan demikian,
sekumpulan orang yang masing-masing bekerja sendiri-sendiri tidaklah
tergolong kelompok.
Menurut Cartwright (Laurer, 1993), ada lima ciri-ciri kelompok yaitu :
1) Orang yang menjadi agen perubahan dan orang yang akan diubah harus
memiliki perasaan sekelompok yang kuat.
2) Semakin besar pengaruh yang didesakkan kelompok terhadap anggotanya,
semakin menarik kelompok itu bagi anggotanya
3) Kelompok akan menggunakan pengaruh yang lebih besar bila kelompok
sedang mencoba mengubah ciri-ciri anggotanya yang mendasari
ketertarikan mereka terhadap kelompok
4) Anggota yang tertinggi gengsinya akan mendesakkan pengaruh terbesar
5) Anggota kelompok, kecil kemungkinannya akan mengubah cara-cara yang
menyebabkan mereka menyimpang dari norma kelompok.
Menurut Santosa (1999), dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara
langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi dinamika
berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang
satu dengan anggota yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan
kelompok secara keseluruhan. Berdasarkan uraian tersebut dinamika
kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih
yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan
yang lain, dengan kata lain antar anggota kelompok mempunyai hubungan
psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
Menurut Jetkins (1950, dalam Mardikanto, 1993), dinamika kelompok adalah
kajian terhadap kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam maupun di
lingkungan kelompok yang akan menentukan perilaku anggota-anggota
kelompok dan perilaku kelompok yang bersangkutan, untuk bertindak atau
melaksakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan bersama yang
merupakan tujuan kelompok tersebut. Hal itu dilandasi pemikiran bahwa
tercapainya tujuan kelompok akan sangat ditentukan oleh tindakan atau
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok yang merupakan perwujudan
dari perilaku kelompok sebagai suatu kesatuan dari perilaku anggota-anggota
kelompok.
Menurut Samsudin (1987, dalam Rikhomayura, 2006),dinamika kelompok
adalah aktivitas untuk menanggapi tugas yang timbul karena adanya tantangan
lingkungan dan tantangan kebutuhan, antara lain tuntutan untuk meningkatkan
produktivitas usahatani. Selanjutnya Samsudin (1987) menyebutkan bahwa
suatu kelompok tani dikatakan dinamis jika interaksi sesama anggota lebih
kuat dibandingkan interaksi dengan pihak luar kelompoknya. Jika semakin
kuat interaksi diantara petani anggota, maka semakin kompak kelompok
tersebut, sehingga semakin mudah untuk mencapai tujuan.
Suyitno (2001, dalam Rikhomayura, 2006) mengartikan bahwa dinamika
kelompok sebagai suatu studi yang menganalisa berbagai kekuatan yang
menentukan perilaku anggota dan perilaku kelompok yang menyebabkan
terjadinya gerak perubahan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama
yang telah ditetapkan. Ciri-ciri dinamika kelompok adalah :
1) Adanya hubungan sosial antar anggota
2) Adanya interaksi antar komponen-komponen kelompok
3) Adanya kegiatan saling mempengaruhi
4) Adanya konflik dan konsekuensi
5) Adanya perubahan
Menurut Mardikanto (1993), analisis terhadap dinamika kelompok dapat
dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan sosiologis
Pendekatan sosiologis yaitu analisis dinamika kelompok melalui analisis
terhadap bagian-bagian atau komponen kelompok dan analisis terhadap
proses sistem sosial. Pendekatan seperti ini terutama dilakukan untuk
menganalisa dinamika kelompok sosial, dengan unsur-unsurnya sebagai
berikut :
a. Tujuan kelompok, yaitu hasil akhir yang ingin dicapai, baik berupa
sesuatu objek (materi) atau keadaan serta keinginan-keinginan lain
yang diinginkan dan dapat memuaskan semua anggota kelompok yang
bersangkutan.
b. Unsur-unsur yang menyangkut pembagian tugas dan hak serta
kewajiban anggota-anggota kelompok.
c. Unsur-unsur yang berkaitan dengan aturan atau kebiasaan-kebiasaan
yang harus ditaati oleh semua anggota dalam menunjukkan perilaku,
melaksanakan tindakan atau peran demi tercapainya tujuan kelompok.
d. Unsur-unsur dalam kelompok yang harus diupayakan atau disediakan
demi terlaksananya kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
2) Pendekatan psikososial
Analisis dinamika kelompok dengan pendekatan psikososial dimaksudkan
untuk melakukan kajian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
perilaku anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan demi
tercapainya tujuan kelompok. Faktor-faktor itu adalah :
a. Tujuan kelompok, yaitu hasil akhir yang ingin dicapai, baik yang
berupa suatu obyek (materi) atau keadaan atau keinginan-keinginan
lain yang diinginkan dan dapat memuaskan semua anggota kelompok
yang bersangkutan. Tujuan ini pertama-tama harus dilihat
hubungannya dengan tujuan pribadi anggota-anggotanya.
b. Struktur kelompok, yaitu bagaimana kelompok itu mengatur dirinya
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini ada tiga factor
penting, antara lain struktur kekuasaan, yaitu bagaiman mereka
mengambil keputusan atas nama kelompok; sistem komunikasi dalam
kelompok, yaitu bagaiman mereka menyebarkan informasi atau pesan-
pesan lain kepada anggota-anggotanya; wahan bagi kelompok untuk
berinteraksi.
c. Fungsi tugas, yaitu seperangkat tugas yang harus dilakukan oleh setiap
anggota kelompok sesuai dengan fungsi dan kedudukannya masing-
masing dalam struktur kelompok demi tercapainya tujuan kelompok.
Kelompok haruslah diarahkan sehingga melakukan kegiatan yang
mempunyai sifat-sifat : memuaskan anggota, menghasilkan inisiatif
untuk kegiatan kelompok yang berguna, memberi informasi tentang
hal-hal yang diperlukan oleh anggota, menyelenggarakan koordinasi
dalam rangka mencapai konsensus dalam kelompok, mengajak semua
kelompok untuk berpartisipasi dengan status sama, menjelaskan
kepada anggota tentang hal-hal yang menimbulkan kebingungan atau
kekacauan.
d. Pembinaan dan pengembangan kelompok, yaitu upaya kelompok
untuk tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompok,
untuk itu kelompok harus selalu berusaha meningkatkan partisipasi
anggota, menyediakan fasilitas yang perlu, melakukan koordinasi
pengawasan dan menjaga lancarnya komunikasi, mencari anggota baru
dan membimbingnya sehingga menjadi anggota yang baik.
e. Kekompakan kelompok, yaitu rasa keterikatan yang kuat antara
anggota kelompok terhadap kelompoknya. Rasa keterikatan itu dapat
dilihat pada kesamaan tindakan, kerjasama, kesadaran menjadi
anggota, persamaan nasib, homogenitas perilaku, kesepakatan terhadap
tujuan kelompok, dan terhadap kepemimpinan kelompok.
f. Suasana kelompok, yaitu lingkungan fisik dan nonfisik yang akan
mempengaruhi perasaan setiap anggota kelompok terhadap
kelompoknya. Suasana tersebut dapat berupa keramahtamahan,
kesetiakawanan, kebebasan bertindak, dan suasana fisik seperti
kerapihan, keteraturan, dan lain-lain.
g. Tekanan kelompok, yaitu tekanan-tekanan atau ketegangan dalam
kelompok yang menyebabkan kelompok tersebut berusaha keras untuk
mencapai tujuan kelompok. Tekanan kelompok baik dari dalam
maupun dari luar baik untuk mendinamiskan kelompok, tetapi jika
ketegangan tersebut berlarut-larut dapat membahayakan kehidupan
kelompok yang bersangkutan, untuk itu tingkat ketegangan kelompok
harus dapat dikendalikan sehingga dapat menimbulkan kedinamisan
yang optimal.
h. Keefektifan kelompok, yaitu keberhasilan kelompok untuk mencapai
tujuannya, yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan atau
perubahan-perubahan yang memuaskan anggotanya.
i. Agenda terselubung adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh
kelompok yang diketahui oleh semua anggotanya, tetapi tidak
dinyatakan secara tertulis.
4. Pengertian Pendapatan dan Pendapatan Rumah Tangga
Menurut Hernanto (1993, dalam Widodo, 2006), pendapatan adalah
penerimaan dari suatu hasil yang sudah dikurangi dengan biaya-biaya selama
proses produksi. Pendapatan merupakan suatu bentuk imbalan jasa pengelola
(petani) yang menggunakan lahan, tenaga kerja, dan modal yang dimiliki
dalam berusaha tani.
Menurut Soekartawi (1995), pendapatan usahatani (Pd) adalah selisih antara
penerimaan dan semua biaya, yaitu antara selisih antara total penerimaan (TR)
dengan total biaya (TC).
Pd = TR – TC
Keterangan : Pd : Pendapatan usahatani
TR : Total penerimaan
TC : Total biaya
Total penerimaan adalah perkalian antara produksi (Y) dengan harga (Py),
TR = Y x Py
Keterangan : TR : Total penerimaan
Y : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py : Harga Y
sedangkan total biaya adalah penjumlahan dari biaya variabel dengan biaya
tetap. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar
kecilnya produksi yang dihasilkan seperti pajak, penyusutan alat-alat
pertanian, dan ongkos sewa lahan, sedangkan biaya variabel adalah biaya
yang besarnya tergantung pada besar kecilnya volume produksi yang
dihasilkan seperti sarana produksi pertanian (saprotan) dan kebutuhan tenaga
kerja.
TC = BT + BV
Keterangan : TC : Total biaya
BT : Biaya tetap
BV : Biaya variabel
Menurut Suharjo (1973, dalam Asikawati 2008), terdapat empat ukuran
pendapatan yaitu :
1) Pendapatan kerja petani
Pendapatan ini diperoleh dengan menghitung semua penerimaan yang
berasal dari penjualan, yang dikonsumsi keluarga dan kenaikan nilai
investasi. Setelah itu dikurangi dengan pengeluaran, baik yang tunai, yang
diperhitungkan termasuk bunga modal, nilai investasi dan nilai kerja
keluarga.
2) Penghasilan kerja petani
Angka diperoleh dari selisisih antara total penerimaan dengan total
pengeluaran usahatani yang merupakan penghasilan usahatani, kemudian
penghasilan usahatani ini dikurangi dengan bunga modal.
3) Pendapatan kerja keluarga
Pendapatan ini merupakan balas jasa kerja dan pengelolaan petani dan
anggota-angotanya. Apabila usahatani dilaksanakan oleh petani dan
keluarganya, maka ukuran inilah yang terbaik untuk mengetahui
keberhasilan suatu usaha. Pendapatan kerja keluarga diperoleh dengan
menambah penghasilan nilai kerja keluarga.
4) Pendapatan keluarga
Angka diperoleh dengan menghitung pendapatan dari sumber-sumber lain
yang diterima petani bersama keluarganya disamping kegiatan pokoknya.
Prayitno dan Arsyad (1987, dalam Harjini, 2007) mendefinisikan bahwa total
pendapatan rumah tangga petani adalah jumlah pendapatan bersih seluruh
anggota rumah tangga yang bekerja selama satu tahun dihitung dalam satuan
rupiah. Dari perhitungan pendapatan rumah tangga petani ini, dapat dihitung
per kapita, yang selanjutnya dipergunakan untuk menentukan kedudukan
petani terhadap garis kemiskinan. Tingkat pendapatan per kapita rumah
tangga adalah pendapatan total rumah tangga dalam setahun dibagi dengan
jumlah anggota rumah tangga.
Menurut Darussam (1999, dalam Harjini, 2007), pendapatan bagi rumah
tangga akan memberi kesejahteraan apabila tidak hanya mampu secara teratur
memenuhi pola belanja sepanjang horizontal kehidupan rumah tangganya
tersebut. Pendapatan yang berasal dari upah atau gaji akan memberikan
seseorang kekuatan untuk memenuhi dan kemudian mengkonsumsi barang
dan jasa yang dibutuhkan. Bahkan dari pendapatan itu pula seseorang dapat
menabung untuk membina sumber-sumber pendapatan yang lain lebih besar.
B. Kerangka Pemikiran
Karakteristik pemimpin adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang
pemimpin yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindak
terhadap kelompoknya. Karakteristik pemimpin berperan dalam menentukan dan
membatasi sikap atau perilakunya dalam kelompok. Karakteristik pemimpin
kelompok usaha di Desa Margasari diukur berdasarkan variabel yang merujuk
pada teori Stogdil (1970) dalam Wahjosumidjo (1987) yang menyatakan bahwa
pada penelitiannya periode (1948-1970), tampak jelas bahwa sifat-sifat
kepemimpinan dengan berbagai komponen mempunyai variabel yang lebih
banyak dan dikelompokkan ke dalam komponen pokok. Selain merujuk pada
teori Stogdil (1970), karakteristik pemimpin juga diambil dari teori Wahjosumidjo
(1987) yaitu teori mengenai kepribadian sebagai watak atau ciri-ciri seseorang
yang membedakan pribadi seseorang dengan yang lain, yang mempunyai peranan
penting dalam rangka pemenuhan persyaratan pengangkatan jabatan pemimpin.
Berdasarkan ketiga rujukan teori tersebut, maka variabel karakteristik pemimpin
(Variabel X) pada kelompok usaha di Desa Margasari menggunakan beberapa
variabel yang dikemukakan oleh Stogdil (1970) yaitu usia, latar belakang sosial
ekonomi dan pengetahuan serta satu variabel dari teori Wahjosumidjo (1987)
yaitu kemampuan berkomunikasi. Karakteristik pemimpin diduga memiliki
hubungan dengan pembentukan perilaku seorang pemimpin karena pada dasarnya
perilaku pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan sifat-sifat pribadi yang dimiliki
oleh pemimpin itu sendiri. Umur seorang pemimpin akan menentukan
pembentukan perilaku yang baik, karena umur pemimpin akan dicirikan dengan
kondisi fisik dan rohani yang sehat dan produktif sehingga dapat mendukung
perilakunya dalam memimpin kelompok. Kemampuan berkomunikasi yang
dimiliki seorang pemimpin akan mempengaruhi pola perilaku pemimpin terhadap
kelompoknya, karena dengan kemampuan berkomunikasi yang baik akan dapat
meningkatkan efektifitas komunikasi antara pemimpin dengan anggota kelompok.
Tingkat pengetahuan yang dimiliki seorang pemimpin kelompok akan
menentukan perilaku pemimpin yang baik, karena dengan pengetahuan yang
tinggi mengenai usaha kelompok, pemimpin kelompok akan dapat mengarahkan
kelompoknya dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Status sosial ekonomi
yang dimiliki seorang pemimpin kelompok akan mendukung perilakunya dalam
kelompok, karena dengan status sosial ekonomi yang tinggi akan mencerminkan
kewibawaan dan kharismatik seorang pemimpin dan dapat menjaga hubungan
komunikasi yang baik dengan anggota kelompok. Jadi karakteristik pemimpin
diduga memiliki hubungan dengan perilaku pemimpin kelompok.
Merujuk pada teori Rusidi (1978) diketahui bahwa kelompok manusia yang sama
menunjukkan tingkat keagresifan yang berbeda jika kepemimpinannya berbeda,
sehingga kepemimpinan ketua kelompok merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dinamika kelompok. Perilaku pemimpin kelompok usaha di Desa
Margasari dapat diukur dari hal-hal yang harus dilakukan pemimpin (what the
leader must do) yaitu : mempelajari alasan-alasan kelompok, menganalisis dan
memperjelas tujuan kelompok, membentuk struktur kelompok, berinisiatif,
mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok, menyempurnakan
fasilitas komunikasi, menjaga kekompakan para anggota, menciptakan kegairahan
para anggota dan enjalankan tugas secara efektif. Kesembilan indikator ini akan
digunakan sebagai variabel perilaku pemimpin (Variabel Y). Perilaku pemimpin
yang baik akan mengarahkan kelompok ke arah yang lebih dinamis. Jadi, apabila
perilaku pemimpin kelompok usaha tergolong baik, maka pemimpin
kelompoknya akan mampu mengarahkan kelompok ke arah yang lebih dinamis
sehingga dinamika kelompok akan tinggi, dengan demikian diduga ada hubungan
antara perilaku pemimpin dengan dinamika suatu kelompok.
Merujuk pada teori Mardikanto (1993), analisis terhadap dinamika kelompok pada
kelompok usaha di Desa margasari dapat diukur melalui sembilan indikator, yaitu
: tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas, pembinaan dan
pengembangan kelompok, kesatuan dan kekompakkan kelompok, suasana
kelompok, tekanan kelompok, keefektifan kelompok dan agenda terselubung.
Kesembilan indikator ini akan digunakan sebagai variabel dinamika kelompok
(Variabel Z), dengan demikian, apabila dinamika kelompok tinggi maka akan
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Tercapainya tujuan kelompok sangat ditentukan oleh tindakan atau kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh ketua kelompok. Tindakan atau kegiatan-kegiatan
yang dilakukan merupakan perwujudan dari perilaku pemimpin kelompok.
Karakteristik pemimpin berperan dalam menentukan perilaku pemimpin. Perilaku
pemimpin kelompok yang baik akan mengarahkan kelompoknya ke arah dinamis,
sehingga akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan yaitu meningkatkan
pendapatan rumah tangga.
Berdasarkan uraian di atas kerangka pemikiran mengenai hubungan antara
karakteristik dan perilaku pemimpin dengan dinamika kelompok usaha dalam
meningkatkan pendapatan rumah tangga dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Paradigma hubungan antara karakteristik dan perilaku
pemimpin dengan dinamika kelompok usaha dalam
meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Variabel (Y)
Perilaku Pemimpin
Indikator :
1. Mempelajari alasan-alasan kelompok.
2. Menganalisis dan memperjelas tujuan
kelompok.
3. Membentuk struktur kelompok.
4. Berinisiatif.
5. Mencurahkan perhatian pada
tercapainya tujuan kelompok.
6. Menyempurnakan fasilitas komunikasi.
7. Menjaga kekompakan para anggota.
8. Menciptakan kegairahan para anggota.
9. Menjalankan tugas secara efektif.
Pendapatan RT (P)
- Pendapatan Usaha Kelompok
- Pendapatan Luar Usaha Kelompok
Variabel (X)
Karakteristik
Pemimpin
Variabel (Z)
Dinamika Kelompok
Indikator :
1. Tujuan kelompok.
2. Struktur kelompok.
3. Fungsi tugas.
4. Pembinaan dan pengembangan kelompok.
5. Kesatuan dan kekompakkan kelompok.
6. Suasana kelompok.
7. Tekanan kelompok.
8. Keefektifan kelompok.
9. Agenda terselubung
Umur (X1)
Kemampuan
Berkomunikasi (X2)
Pengetahuan (X3)
Status Sosial
Ekonomi (X4)
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat diketahui hipotesis dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang nyata antara umur pemimpin dengan perilaku pemimpin
pada kelompok usaha.
2. Ada hubungan yang nyata antara kemampuan berkomunikasi pemimpin
dengan perilaku pemimpin pada kelompok usaha.
3. Ada hubungan yang nyata antara pengetahuan pemimpin dengan perilaku
pemimpin pada kelompok usaha.
4. Ada hubungan yang nyata antara status sosial ekonomi pemimpin dengan
perilaku pemimpin pada kelompok usaha.
5. Ada hubungan yang nyata antara perilaku pemimpin dengan dinamika
kelompok usaha.
6. Ada hubungan yang nyata antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat
pendapatan rumah tangga.
III. METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Variabel
Batasan definisi operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan
untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Peubah-peubah penelitian yang akan diteliti terdiri dari : Variabel karakteristik
pemimpin (X) yaitu umur (X1), kemampuan berkomunikasi (X2), pengetahuan
(X3), status sosial ekonomi (X4), variabel perilaku pemimpin (Y), variabel
dinamika kelompok (Z) dan variabel pendapatan rumah tangga (P).
Definisi operasional dari masing-masing peubah penelitian di atas adalah sebagai
berikut :
1. Variabel Karakteristik Pemimpin (X)
Variabel karakteristik pemimpin pada kelompok usaha diukur berdasarkan 3
variabel yang merujuk pada teori Stogdil (1970) yaitu umur, pengetahuan dan
status sosial ekonomi dan 1 variabel yang merujuk pada teori Wahjosumidjo
(1987) yaitu kemampuan berkomunikasi. Variabel karakteristik pemimpin
pada kelompok usaha yang diteliti yaitu :
1) Umur (X1) adalah usia pemimpin pada kelompok usaha yang diukur sejak
lahir sampai dengan waktu penelitian dilaksanakan. Pengukuran variabel
umur pemimpin dilakukan dengan menggunakan satuan tahun berdasarkan
data lapang dan diklasifikasikan menjadi muda, setengah baya dan tua.
2) Kemampuan berkomunikasi (X2) adalah kemampuan yang dimiliki
pemimpin pada kelompok usaha dalam menyampaikan informasi dan
meyakinkan anggota kelompoknya. Pengukuran variabel kemampuan
berkomunikasi pemimpin dilakukan dengan menggunakan tingkat
kemampuan komunikasi pemimpin secara tulisan dan lisan meliputi
intensitas pemimpin dalam menyampaikan informasi secara tertulis
ataupun secara lisan, kemampuan pemimpin dalam menyampaikan
informasi secara tertulis ataupun lisan dan kejelasan terhadap informasi
yang disampaikan pemimpin baik secara tertulis ataupun lisan.
Kemampuan berkomunikasi diukur berdasarkan 10 pertanyaan dengan
skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 1000 dan skor terendah 0
dan diklasifikasikan menjadi rendah (0 – 333,33), sedang (333,34 –
666,67) dan tinggi (666,68 – 1.000).
3) Pengetahuan (X3) adalah wawasan yang dimiliki pemimpin pada
kelompok usaha terhadap bidang kelompoknya masing-masing.
Pengukuran variabel pengetahuan pemimpin dilakukan dengan
menggunakan tingkat pengetahuan terhadap bidang kelompoknya masing-
masing meliputi pengetahuan tentang budidaya mangrove, pengolahan
terasi, budidaya kepiting, budidaya ikan air tawar, budidaya lebah madu,
budidaya bebek, dan karang taruna.
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha budidaya mangrove
diukur berdasarkan pengetahuan terhadap fungsi fisik dari hutan
mangrove, fungsi biologis dari hutan mangrove, manfaat dari hutan
mangrove dan tujuan dari rehabilitasi hutan mangrove. Variabel
pengetahuan pemimpin tersebut diukur berdasarkan 4 pertanyaan dengan
skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi rendah (0 – 133,33), sedang (133,34 – 266,67)
dan tinggi (266,68 - 400).
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha pengolahan terasi
diukur berdasarkan pengetahuan pemimpin terhadap ciri-ciri terasi yang
berkualitas baik, bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan terasi,
alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan terasi dan cara pembuatan
terasi. Variabel pengetahuan pemimpin tersebut diukur berdasarkan 4
pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 400 dan
skor terendah 0 dan diklasifikasikan menjadi rendah (0 – 133,33), sedang
(133,34 – 266,67) dan tinggi (266,68 - 400).
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha budidaya ikan air
tawar diukur berdasarkan pengetahuan pemimpin terhadap kriteria kolam
yang baik untuk pemeliharaan ikan air tawar, kriteria bibit ikan yang
digunakan, hal yang perlu diperhatikan mengenai kondisi kolam dan
pemberian pakan tambahan pada ikan. Variabel pengetahuan pemimpin
tersebut diukur berdasarkan 4 pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga
diperoleh skor tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan diklasifikasikan
menjadi rendah (0 – 133,33), sedang (133,34 – 266,67) dan tinggi
(266,68 - 400).
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha budidaya kepiting
diukur berdasarkan pengetahuan pemimpin terhadap pemilihan dan
penebaran benih kepiting yang baik, lokasi budidaya kepiting yang baik,
cara pengendalian hama dan penyakit pada kepiting dan cara pemanenan
kepiting yang baik. Variabel pengetahuan pemimpin tersebut diukur
berdasarkan 4 pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor
tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan diklasifikasikan menjadi rendah
(0 – 133,33), sedang (133,34 – 266,67) dan tinggi (266,68 - 400).
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha budidaya lebah
madu diukur berdasarkan produk yang dihasilkan dari lebah madu dan
manfaatnya, keuntungan dari beternak lebah madu, sumber pakan bagi
lebah madu dan cara pemanenan dan penanganan hasil dari budidaya lebah
madu. Variabel pengetahuan pemimpin tersebut diukur berdasarkan 4
pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 400 dan
skor terendah 0 dan diklasifikasikan menjadi rendah (0 – 133,33), sedang
(133,34 – 266,67) dan tinggi (266,68 - 400).
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha budidaya bebek
diukur berdasarkan pengetahuan pemimpin terhadap ciri-ciri bebek
petelur, jenis kandang yang ideal untuk memelihara bebek, pakan yang
baik untuk bebek, dan cara mencegah penyakit pada bebek. Variabel
pengetahuan pemimpin tersebut diukur berdasarkan 4 pertanyaan dengan
skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi rendah (0 – 133,33), sedang (133,34 – 266,67)
dan tinggi (266,68 - 400).
Pengetahuan pemimpin kelompok pada bidang usaha karang taruna diukur
berdasarkan pengetahuan pemimpin terhadap pengertian karang taruna,
tujuan karang taruna, susunan kepengurusan karang taruna dan misi dari
karang taruna. Variabel pengetahuan pemimpin tersebut diukur
berdasarkan 4 pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor
tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan diklasifikasikan menjadi rendah
(0 – 133,33), sedang (133,34 – 266,67) dan tinggi (266,68 - 400).
4) Status sosial ekonomi (X4) adalah kumpulan dari norma-norma sosial dan
ekonomi yang melekat pada responden. Pengukuran variabel status sosial
ekonomi dilakukan dengan menggunakan pekerjaan utama pemimpin,
pendidikan formal, jumlah pendapatan pemimpin perbulan dan kecukupan
kebutuhan hidup dari pendapatan yang diperoleh. Variabel status sosial
ekonomi pemimpin tersebut diukur berdasarkan 4 pertanyaan dengan skor
0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi rendah (0 – 133,33), sedang (133,34 – 266,67)
dan tinggi (266,68 - 400).
2. Variabel Perilaku Pemimpin (Y)
Variabel perilaku pemimpin pada kelompok usaha diukur berdasarkan 9
indikator yang merujuk pada hasil penelitian Rusidi (1978, dalam Permatasari,
2008). Indikator perilaku pemimpin kelompok usaha yaitu sebagai berikut :
1) Mempelajari alasan-alasan kelompok adalah perilaku pemimpin kelompok
usaha dalam kesediaannya mengetahui alasan dan tujuan anggota untuk
masuk dalam kelompok. Perilaku pemimpin kelompok usaha dalam
mempelajari alasan-alasan kelompok diukur berdasarkan 3 pertanyaan
dengan skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 300 dan skor
terendah 0 dan diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 100), cukup baik
(100,01 – 200,01) dan baik (200,02 – 300).
2) Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok adalah perilaku
pemimpin kelompok usaha dalam mempelajari, menelaah aspirasi atau
harapan anggota dan memperjelas tujuan yang akan dicapai. Perilaku
pemimpin kelompok usaha dalam menganalisis dan memperjelas tujuan
kelompok diukur berdasarkan 4 pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga
diperoleh skor tertinggi 400 dan skor terendah 0 dan diklasifikasikan
menjadi kurang baik (0 – 133,33), cukup baik (133,34 – 266,67) dan baik
(266,68 – 400).
3) Membentuk struktur kelompok adalah perilaku pemimpin kelompok usaha
dalam membentuk struktur kelompok yang dinamis. Perilaku pemimpin
kelompok usaha dalam membentuk struktur kelompok diukur berdasarkan
2 pertanyaan dengan skor 0 – 100 sehingga diperoleh skor tertinggi 20dan
skor terendah 0 dan diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67),
4) cukup baik (66,68 – 133,35) dan baik (133,36 – 200).
5) Berinisiatif adalah perilaku pemimpin kelompok usaha dalam memberikan
ide serta gagasannya untuk kelompok. Perilaku pemimpin kelompok
usaha dalam berinisiatif diukur berdasarkan 2 indikator pertanyaan yang
ditanyakan kepada responden dengan skor tertinggi 200 dan skor terendah
0 dan diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67), cukup baik (66,68
– 133,35) dan baik (133,36 – 200).
6) Mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok adalah
perilaku pemimpin kelompok usaha dalam mencurahkan perhatian
terhadap tercapainya tujuan kelompok. Perilaku pemimpin kelompok
usaha dalam mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok
diukur berdasarkan 2 indikator pertanyaan yang ditanyakan kepada
responden dengan skor tertinggi 200 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67), cukup baik (66,68 –
133,35) dan baik (133,36 – 200).
7) Menyempurnakan fasilitas komunikasi adalah perilaku pemimpin
kelompok usaha dalam mempermudah komunikasi dengan kelompok.
Perilaku pemimpin kelompok usaha dalam menyempurnakan fasilitas
komunikasi diukur berdasarkan 2 indikator pertanyaan yang ditanyakan
kepada responden dengan skor tertinggi 200 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67), cukup baik (66,68 –
133,35) dan baik (133,36 – 200).
8) Menjaga kekompakan para anggota adalah perilaku pemimpin kelompok
usaha dalam menjaga kelompok agar tetap kompak dan dinamis. Perilaku
pemimpin kelompok usaha dalam menjaga kekompakan para anggota
diukur berdasarkan 2 indikator pertanyaan yang ditanyakan kepada
responden dengan skor tertinggi 200 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67), cukup baik (66,68 –
133,35) dan baik (133,36 – 200).
9) Menciptakan kegairahan anggota adalah perilaku pemimpin kelompok
usaha untuk menciptakan dan menjaga kegairahan anggota kelompok.
Perilaku pemimpin kelompok usaha dalam menciptakan kegairahan
anggota kelompok diukur berdasarkan 2 indikator pertanyaan yang
ditanyakan kepada responden dengan skor tertinggi 200 dan skor terendah
0 dan diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67), cukup baik (66,68
– 133,35) dan baik (133,36 – 200).
10) Menjalankan tugas secara efektif adalah perilaku pemimpin kelompok
usaha untuk menjalankan tugas secara efektif guna mencapai tujuan
kelompok. Perilaku pemimpin kelompok usaha dalam menjalankan tugas
secara efektif diukur berdasarkan 2 indikator pertanyaan yang ditanyakan
kepada responden dengan skor tertinggi 200 dan skor terendah 0 dan
diklasifikasikan menjadi kurang baik (0 – 66,67), cukup baik (66,68 –
133,35) dan baik (133,36 – 200).
Selanjutinya untuk mengetahui perilaku pemimpin kelompok usaha adalah
dengan cara menjumlahkan seluruh skor dari 9 indikator tersebut. Skor
terendah perilaku pemimpin adalah 0 dan skor tertinggi adalah 2.100 dan
diklasifikasikan dalam tiga kelas dengan menggunakan rumus Sturges (Dajan,
1996), sehingga diperoleh klasifikasi perilaku pemimpin kurang baik (0 –
700), cukup baik (700,01 – 1.400,01), dan baik (1.400,02– 2.100).
3. Variabel Dinamika Kelompok (Z)
Variabel dinamika kelompok usaha diukur berdasarkan 9 indikator yang
merujuk pada teori Rusidi (1978). Indikator dinamika kelompok pada
kelompok usaha yaitu sebagai berikut :
1) Tujuan kelompok adalah hasil akhir atau keadaan yang diinginkan oleh
semua anggota kelompok usaha. Tujuan kelompok usaha diukur dengan
skor 0 – 60 berdasarkan kejelasan tujuan kelompok (0 – 20), kesesuaian
tujuan kelompok dengan tujuan anggota (0 – 20), jumlah anggota yang
mengetahui tujuan kelompok (0 – 20) dan diklasifikasikan menjadi kurang
dinamis (0 – 20), cukup dinamis (20,01 – 40,01) dan dinamis (40,02 – 60).
2) Struktur kelompok adalah bagaimana kelompok usaha mengatur dirinya
untuk mencapai tujuan. Struktur kelompok usaha diukur dengan skor 0 –
180 berdasarkan keikutsertaan dalam pengambilan keputusan (0 – 40),
sistem komunikasi (0 – 60), wahana untuk terjadinya interaksi (0 – 40) dan
diklasifikasikan menjadi kurang dinamis (0 – 60), cukup dinamis (60,01 –
120,01) dan dinamis (120,02 – 180).
3) Fungsi tugas adalah segala kegiatan kelompok usaha yang perlu dilakukan
untuk mencapai tujuan. Fungsi tugas kelompok usaha diukur dengan skor
0 – 140 berdasarkan fungsi memuaskan anggota (0 - 20), fungsi
menghasilkan inisiatif (0 – 20), fungsi memberikan informasi (0 – 40),
fungsi menyelenggarakan koordinasi (0 – 20), fungsi mengajak untuk
berpartisipasi (0 – 20), fungsi kejelasan (0 – 20) dan diklasifikasikan
menjadi kurang dinamis (0 – 46,66), cukup dinamis (46,67 – 93,33) dan
dinamis (93,34 – 140).
4) Pembinaan dan pengembangan kelompok yaitu upaya kelompok usaha
untuk tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompoknya.
Pembinaan dan pengembangan kelompok usaha diukur dengan skor 0 –
320 berdasarkan aktivitas atau kegiatan kelompok (0 – 80), partisipasi
anggota (0 – 80), fasilitas (0 – 20), ketaatan terhadap norma (0 – 40),
mendapat anggota baru (0 – 40), sosialisasi anggota (0 – 20) dan
diklasifikasikan menjadi kurang dinamis (0 - 106,66), cukup dinamis
(106,67 – 213,33) dan dinamis (213,34 – 320).
5) Kesatuan atau kekompakkan kelompok adalah rasa keterikatan yang kuat
antara para anggota kelompok usaha terhadap kelompoknya. Kesatuan
atau kekompakkan kelompok usaha diukur dengan skor 0 – 140
berdasarkan kepemimpinan kelompok (0 – 40), merasa bagian dari
kelompok (0 – 20), nilai tujuan yang ingin dicapai (0 – 20), homogenitas
anggota (0 – 20), integritas anggota dalam kegiatan (0 – 20), jumlah
anggota kelompok (0 – 20) dan diklasifikasikan kurang dinamis (0 –
46,66), cukup dinamis (46,67 – 93,33) dan dinamis (93,34 – 140).
6) Suasana kelompok adalah perasaan-perasaan dan sikap mental anggota
dalam kelompok usaha. Suasana kelompok usaha diukur dengan skor 0 –
40, berdasarkan hubungan antar anggota dan diklasifikasikan menjadi
kurang dinamis (0 – 13,33), cukup dinamis (13,34 – 26,66) dan dinamis
(26,67 – 40).
7) Tekanan kelompok adalah sesuatu yang menimbulkan tegangan pada
kelompok usaha untuk mendorong berbuat sesuatu demi tercapainya
tujuan. Tekanan kelompok usaha diukur dengan skor 0 – 80 berdasarkan
penghargaan bagi yang berprestasi (0 – 20), hukuman bagi yang berbuat
salah (0 – 20), keikutsertaan dalam perlombaan-perlombaan (0 – 20),
persaingan antar kelompok tani yang mendorong ke arah persatuan (0 –
20) dan diklasifikasikan menjadi kurang dinamis (0 – 26,66), cukup
dinamis (26,67 – 53,33)dan dinamis (53,34 – 80).
8) Keefektifan kelompok adalah keberhasilan kelompok usaha dalam
mencapai tujuan yang merupakan perbandingan antara keadaan nyata
dengan keadaan yang dikehendaki oleh anggota kelompok usaha.
Efektifitas kelompok usaha diukur dengan skor 0 – 40 berdasarkan
keberhasilan dalam mencapai tujuan kelompok (0 – 20), keberhasilan
dalam mencapai tujuan pribadi (0 - 20) dan diklasifikasikan menjadi
kurang dinamis (0 – 13,33), cukup dinamis (13,34 – 26,66) dan dinamis
(26,67 – 40).
9) Agenda terselubung (hidden agenda), yaitu tujuan-tujuan yang ingin
dicapai oleh kelompok usaha yang diketahui oleh semua anggotanya,
tetapi tidak dinyatakan secara tertulis. Agenda terselubung diukur dengan
skor 0 – 20, berdasarkan kejelasan tujuan kelompok (0 – 20) dan
diklasifikasikan menjadi kurang dinamis (0 – 6,66), cukup dinamis (6,67 –
13,32) dan dinamis (13,33 – 20).
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat dinamika kelompok usaha adalah
dengan cara menjumlahkan seluruh skor dari kesembilan indikator tersebut.
Skor terendah dinamika kelompok usaha adalah 0 dan skor tertinggi adalah
1020 dan diklasifikasikan dalam tiga kelas dengan menggunakan rumus
Sturges (Dajan, 1996), sehingga diperoleh klasifikasi dinamika kelompok
kurang dinamis (0 – 340), dinamika kelompok yang cukup dinamis (340,01 –
680), dan dinamika kelompok yang dinamis (680,01 – 1020).
4. Variabel Pendapatan Rumah Tangga
Variabel pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha pada penelitian
ini merujuk pada teori Prayitno dan Arsyad (1987, dalam Harjini, 2007).
Pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha diukur berdasarkan jumlah
pendapatan seluruh anggota rumah tangga pada anggota kelompok usaha yang
bekerja dalam satu tahun dihitung dalam satuan rupiah berdasarkan data
lapang dan diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi.
Pengklasifikasian Variabel X, Variabel Y dan Variabel Z dilakukan dengan
menggunakan rumus Sturges (Dajan, 1996) yaitu :
Z = X – Y
K
Keterangan:
Z = Lebar selang kelas/kategori
X = Nilai skor tertinggi
Y = Nilai skor terendah
K = Banyaknya kelas/kategori
Jumlah kelas pada penelitian ini ditentukan secara sengaja yaitu dibagi menjadi 3
kelas.
B. Lokasi penelitian, Responden dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur dengan
pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu desa pesisir di
Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur dan memiliki
bermacam kelompok usaha yang berbasis hutan mangrove yang cukup aktif.
Kelompok usaha tersebut berjumlah 7 kelompok yaitu kelompok Mangrove LPH,
kelompok Melati Kampus, kelompok Bakti Mandiri, kelompok Sumber Mandiri,
kelompok Sari Bunga, kelompok Sumber Rezeki dan kelompok Tirta Bahari.
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok usaha di Desa
Margasari yang berjumlah 96 orang, karena menurut Arikunto, S (2006) apabila
jumlah subyeknya (populasi) tidak lebih atau kurang dari 100, lebih baik diambil
semua untuk dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi (sensus). Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok
usaha di Desa Margasari yang berjumlah 7 kelompok usaha. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2009.
Berikut ini adalah Tabel 4 mengenai data kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur yang menjadi unit
analisis pada penelitian ini.
Tabel 4. Data Kelompok Usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur tahun 2008.
No
Nama
Kelompok
Usaha
Jumlah
Anggota
(Orang)
Pengurus
1 Mangrove
PLH
22 Ketua : Rusyani
Sekretaris : Akwab. R
Bendahara : Diah. A
2 Melati
Kampus
27 Ketua : Mujabir
Sekretaris : Mustofa
Bendahara : Muhamad
3 Bakti
Mandiri
7 Ketua : Joko. S
Sekretaris : Narko
Bendahara : Sukirno
Tabel 4. Lanjutan.
No
Nama
Kelompok
Usaha
Jumlah
Anggota
(Orang)
Pengurus
4 Sumber
Mandiri
9 Ketua : Sentot. P
Sekretaris : Narko
Bendahara : Tugiman
5 Sari Bunga 12 Ketua : Sutrisno
Wakil Ketua : Sucipto
Sekretaris : Muhajir
Bendahara : S. Riadi
6
Sumber
Rezeki
8 Ketua : Mujiati R
Sekretaris : Siti Nur
Bendahara : Mujiati K
7 Tirta Bahari 11 Ketua : Afria Syahdi, S.E
Wakil Ketua : Sentot. P
Sekretaris : Agus. P
Bendahara : Pramika
Seksi : Humas : Ardiyansyah
Olahraga : Anto. S
Kesenian : Anie
DIKLAT : M. Tharom
Usaha ekonomi produktifitas : Akwab R
Kesejahteraan sosial : Ahmad Yani
Keamanan : Alang
Jumlah 96
Sumber : Buku administrasi kelompok usaha di Desa Margasari 2008.
C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kasus.
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci
dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu
(Arikunto, S. 2006). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari
pengamatan dan wawancara terhadap responden menggunakan daftar
pertanyaan atau kuisioner. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
literatur, instansi, dinas lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan statistik non parametrik
korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS 13. Untuk melihat
ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang akan diuji, digunakan ketentuan
sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikasi ≤ α 0,05, maka terima H1 dan tolak Ho, artinya terdapat
hubungan yang nyata antara kedua variabel.
2. Jika nilai signifikasi > α 0,05, maka tolak H1 dan terima Ho, artinya tidak
terdapat hubungan yang nyata antara kedua variabel.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Desa Margasari merupakan desa pesisir yang berada di wilayah Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Desa Margasari memiliki areal
seluas 1.702 hektar yang berjarak 13 Km dari ibukota Kecamatan Labuhan
Maringgai dan berjarak 70 Km dari ibukota Kabupaten Lampung Timur.
Secara administratif Desa Margasari memiliki batas-batas wilayah, yaitu :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Suko Rahayu.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sri Minosari.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sri Gading.
Kondisi tersebut berpotensi bagi masyarakat Desa Margasari untuk berinteraksi
dengan masyarakat kota dan desa lain, sehingga dapat mempermudah dalam akses
perhubungan dan pemantauan antara kecamatan dengan Desa Margasari, antara
kabupaten dengan Desa Margasari, mempermudah dalam memperoleh informasi
mengenai pemasaran produk hasil pertanian, informasi teknologi, administrasi
kecamatan atau kabupaten dan lain-lain.
B. Topografi dan Iklim
Desa Margasari merupakan desa yang memiliki topografi daratan, agak berpasir
dan sedikit berlumpur yang terletak pada ketinggian 1,5 m dari permukaan laut.
Curah hujan di Desa Margasari rata-rata 250 mm per tahun. Temperatur udara
rata-rata berkisar antara 26°C – 30°C dan kelembaban udara antara 70 – 80 %.
Kabupaten Lampung Timur memiliki satu jenis tipe iklim, yaitu tipe C2 dengan
jumlah bulan basah 5 – 6 bulan dan bulan kering 2 – 3 bulan. Kondisi tersebut
akan sangat mendukung bagi pertumbuhan hutan mangrove yang merupakan
habitat utama di pesisir Desa Margasari, sehingga pemanfaatan terhadap potensi
hutan mangorove bagi masyarakat akan menjadi lebih optimal.
C. Penggunaan Lahan
Luas wilayah Desa Margasari yaitu seluas 1.702 hektar. Penggunaan lahan untuk
wilayah Desa Margasari didominasi oleh jalur hijau (green belt). Penggunaan
lahan di wilayah Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Penggunaan lahan di wilayah Desa Margasari tahun 2008.
No Penggunaan Lahan Luas (Hektar) Persentase (%)
1 Jalur Hijau (green belt) 700 41,13
2 Sawah tadah hujan 213,5 12,54
3 Pertokoan/Perdagangan 0,5 0,03
4 Pemukiman 225 13,22
5 Perladangan 18 1,06
6 Pekarangan 225 13,22
7 Lainnya 320 18,80
Jumlah 1.702 100
Sumber: Monografi Desa Margasari 2008
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari luas total Desa Margasari yaitu 1.702 hektar,
700 hektar atau 41,13 % digunakan sebagai jalur hijau (green belt), sedangkan
untuk pemukiman hanya 225 hektar atau 13,22 % dari luas total Desa Margasari.
Hal ini dikarenakan Desa Margasari merupakan wilayah pesisir pantai hutan
mangrove sehingga jalur hijau (green belt) memiliki peranan yang sangat penting
untuk menjaga lingkungan pesisir dari kerusakan dan memberikan manfaat secara
ekonomis yang berasal dari ekosistem laut yang hidup disekitar hutan mangrove
bagi masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani tambak.
Selain itu, penggunaan lahan sebagai areal persawahan merupakan potensi yang
cukup mendukung bagi masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani.
D. Keadaan penduduk
1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Golongan Umur
Jumlah penduduk Desa Margasari pada tahun 2007 adalah 7.349 jiwa yang
terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.623 jiwa dan perempuan
sebanyak 3.726 jiwa dengan 1.859 Kepala Keluarga (KK). Jumlah penduduk
Desa Margasari berdasarkan golongan umur dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah penduduk Desa Margasari menurut golongan umur tahun
2008.
No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 0 – 4 701 9,54
2 5 – 9 618 8,41
3 10 – 14 537 7,31
4 15 – 19 584 7,41
5 20 – 24 513 6,98
6 25 – 29 519 7,06
7 30 – 34 473 6,44
8 35 – 39 534 7,27
9 40 – 44 517 7,03
10 45 – 49 520 7,07
11 50 – 54 528 7,18
12 55 – 58 452 6,15
13 > 58 853 11,6
Jumlah 7.349
Sumber : Monografi Desa Margasari 2008
Tabel 6 menunjukkan bahwa 56,99 % dari jumlah penduduk Desa Margasari
atau 4.188 jiwa termasuk dalam usia produktif. Menurut Rusli (1983), usia
produktif untuk tenaga kerja berkisar antara 15 tahun sampai 64 tahun.
Manusia mampu menjalankan usaha secara optimal pada usia produktif
sehingga mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan potensi sumber
daya yang dikelola khususnya bidang pertanian serta mampu memenuhi
kebutuhan tenaga kerja sebagai modal sumber daya manusia dalam proses
pembangunan yang berkelanjutan. Usia penduduk Desa Margasari yang
produktif tersebut merupakan potensi yang baik bagi pengembangan potensi
desa, karena dengan penduduk yang tergolong produktif, aktif dan memiliki
pengalaman yang sudah matang dapat mendukung terhadap pemanfaatan
potensi yang ada secara optimal.
2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Penduduk Desa Margasari jika ditinjau dari tingkat pendidikan formal
memiliki pendidikan yang beragam, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, hingga Perguruan Tinggi.
Secara rinci jumlah penduduk Desa Margasari berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran penduduk Desa Margasari berdasarkan pendidikan tahun
2008.
No Lulusan Pendidikan Umum Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Taman Kanak – Kanak 65 2,01
2 Sekolah Dasar 1.445 48,49
3 Sekolah Menengah Pertama 666 22,25
4 Sekolah Menengah Umum 806 27,05
5 Akademi / D1 – D2 7 0,23
6 Sarjana (S1 – S3) 4 0,13
Jumlah 2.980 100
Sumber: Monografi Desa Margasari 2008
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Margasari
berpendidikan ditingkat Sekolah Dasar yaitu sebesar 1.445 orang atau 48,49
%. Kemudian diikuti pada tingkat Sekolah Menengah Umum yaitu sebesar
806 orang atau 27,05 % sedangkan jika dilihat dari jumlah penduduk
berdasarkan umur, sebanyak 4.369 orang penduduk tidak terdaftar pada data
tersebut. Hal ini dapat disebabkan terdapat penduduk yang tidak bersekolah,
sehingga menyebabkan mereka tidak terdaftar pada data tersebut.
Secara keseluruhan, pendidikan penduduk Desa Margasari sudah cukup baik
sehingga dapat menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
memungkinkan seseorang untuk dapat menerima informasi baru dan
perubahan sikap dan keterampilan akan semakin cepat guna mendukung
kemajuan Desa Margasari.
3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Margasari terdiri atas berbagai macam
pekerjaan, namun yang paling dominan penduduknya bermata pencaharian
sebagai nelayan karena desa ini memiliki potensi kelautan yang cukup besar.
Secara rinci sebaran jumlah penduduk Desa Margasari berdasarkan mata
pencaharian dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Sebaran penduduk Desa Margasari berdasarkan mata pencaharian
tahun 2008.
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase ( %)
1 PNS 23 1,21
2 ABRI 2 0,10
3 Swasta 104 5,45
4 Pedagang 162 8,49
5 Tani 275 14,42
6 Pertukangan 54 2,83
7 Buruh tani 112 5,87
8 Nelayan 1.119 58,68
9 Jasa 56 2,94
Jumlah 1.907 100
Sumber: Monografi Desa Margasari 2008
Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Margasari
bermatapencaharian sebagai nelayan yaitu sebesar 1.119 orang atau 58,68 %,
kemudian diikuti dengan penduduk yang bermatapencaharian sebagian petani
yaitu sebesar 275 orang atau 14,42 %, sedangkan jika dilihat dari jumlah
penduduk berdasarkan umur, sebanyak 5.442 orang penduduk tidak terdaftar
pada data tersebut. Hal ini dapat disebabkan terdapat penduduk yang masih
dibawah umur, sudah berusia lanjut dan pengangguran sehingga mereka tidak
memiliki pekerjaan atau mata pencaharian dan menyebabkan mereka tidak
terdaftar pada data tersebut.
Secara keseluruhan, penduduk di Desa Margasari yang sebagian besar
bermatapencaharian sebagai nelayan dapat memanfaatkan potensi sumber
daya yang tersedia dengan optimal, yaitu potensi kelautan dan perikanan yang
cukup besar.
4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Penggolongan Agama
Mayoritas penduduk Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur beragama Islam. Secara rinci sebaran jumlah
penduduk Desa Margasari berdasarkan agama dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah penduduk Desa Margasari berdasarkan golongan agama
tahun 2008.
No Agama Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Islam 7.300 99,33
2 Kristen Protestan 26 0,35
3 Budha 23 0,31
4 Kristen Katolik - -
5 Hindu - -
Jumlah 7.349 100
Sumber: Monografi Desa Margasari 2008
Tabel 9 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Margasari adalah
beragama Islam yaitu sebesar 7.300 orang atau 99,33 %. Kemudian diikuti
dengan penduduk yang beragama Kristen yaitu 26 orang atau 0,35 %, agama
Budha yaitu 23 orang atau 0,31 %. Kodisi penduduk Desa Magrasari yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, dapat menciptakan suasana yang
rukun dan damai serta toleransi yang tinggi terhadap sesama pemeluk agama
atau yang berlainan agama.
E. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Margasari berasal dari swadaya
masyarakat dan bantuan dari pemerintah yang terdiri dari sarana perhubungan,
sarana pendidikan, sarana kemasyarakatan, sarana ekonomi serta sarana dan
prasarana sosial. Sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Margasari sudah
cukup memadai sehingga akan mendukung kelancaran kegiatan yang dibutuhkan
demi menunjang pembangunan desa. Sarana transportasi menuju ke Desa
Margasari sudah cukup lancar karena terletak di jalan lintas antar desa menuju
kecamatan yang merupakan jalan aspal, begitu pula dengan jalan menuju dusun-
dusun yang ada di Desa Margasari merupakan jalan aspal yang dapat
dikategorikan dalam kondisi baik. Rincian mengenai sarana dan prasarana yang
ada di Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Sarana dan prasarana Desa Margasari Kecamatan Labuhan
Maringgai Kabupaten Lampung Timur tahun 2008.
Sarana dan Prasarana Jenis Jumlah/Satuan
Transportasi Jalan Dusun/Lingkungan 12 km
Jalan Desa 6 km
Jalan Protokol 14 km
Jalan Kabupaten 70 km
Jalan Provinsi 121 km
Sungai 1 unit
Sepeda 176 unit
Becak 30 unit
Sepeda Motor 715 unit
Mobil Pribadi 13 unit
Perahu Dayung 65 unit
Perahu Motor 815 unit
Truk 7 unit
Pendidikan TK (Swasta) 1 unit
SD 4 unit
SMP (Swasta) 1 unit
Madrasah 1 unit
Kesehatan Puskesmas 1 unit
Keagamaan Masjid
Musholla
6 unit
14 unit
Perkoperasian KUD 1 unit
Sarana Umum Pasar 2 unit
Sumber : Monografi Desa Margasari 2008
Tabel 10 menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Desa Margasari
belum memadai. Prasarana yang ada belum dapat mencukupi kebutuhan
masyarakat setempat, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Rendahnya
sarana dan prasarana ini akan dapat menghambat kelancaran arus informasi yang
sangat dibutuhkan dalam perkembangan pembangunan potensi wilayah pedesaan.
F. Keadaan Umum Kelompok Usaha
Kelompok usaha di Desa Margasari berjumlah 7 kelompok yang bergerak
dibidang usaha yang berbeda-beda. Pembentukan kelompok usaha ini berasal dari
program kegiatan KKN Tematik Unila tahun 2008. kegiatan KKN Tematik Unila
tahun 2008 ini merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur berbasis hutan
mangrove. Kelompok yang dibentuk merupakan pembentukan kelompok baru
dan ada juga yang merupakan pengaktifan kembali. Kelompok usaha tersebut
adalah Kelompok Mangrove PLH, kelompok Melati Kampus, kelompok Bakti
Mandiri, kelompok Sumber Mandiri, kelompok Sari Bunga, kelompok Sumber
Rezeki dan kelompok Tirta Bahari.
Kelompok usaha Mangrove PLH adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha
budidaya mangrove yang berada di bawah naungan lembaga desa yang dibentuk
pada tanggal 24 April 2009. Kelompok usaha ini terdapat di Dusun VII Desa
Margasari yang pembentukan kelompoknya berawal dari adanya kegiatan
Pelatihan Mangrove yang bekerjasama dengan Unila. Anggota kelompok ini
berjumlah 22 orang yang sebagian besar terdiri dari guru sekolah dan beberapa
adalah aparat desa yang ada di Desa Margasari. Tujuan pembentukan kelompok
ini adalah untuk melestarikan hutan magrove di Desa Margasari dan menghimbau
kepada masyarakat untuk menjaga dan melindungi hutan mangrove.
Kelompok usaha Melati Kampus adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha
pengolahan terasi rebon. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 10 Juli 2008 yang
merupakan program KKN Unila 2008 yaitu mengaktifkan kembali kelompok
pengolah terasi yang sudah ada, sehingga terbentuk susunan kepengurusan yang
baru. Kelompok usaha Melati Kampus berjumlah 27 orang yang terdiri dari
nelayan dan pengolah terasi. Tujuan pembentukan kelompok ini adalah untuk
meningkatkan mutu produk terasi melalui pengolahan terasi yang baik dan
pengemasan produk sehingga mutu produk terasi yang dihasilkan akan menjadi
lebih baik.
Kelompok usaha Bakti Mandiri adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha
budidaya kepiting. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 10 Maret 2009 yang
berjumlah 7 orang. Pembentukan kelompok ini merupakan reorganisasi dari
kelompok budidaya kepiting yang dibentuk pada saat kegiatan KKN Unila 2008.
Tujuan pembentukan kelompok ini adalah untuk membudidayakan kepiting bakau
karena di Desa Margasari yang merupakan daerah pesisir hutan mangrove
memiliki potensi yang cukup besar untuk membudidayakan kepiting bakau.
Kelompok usaha Sumber Mandiri adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha
budidaya ikan air tawar yaitu ikan lele. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 10
Juli 2008 yang berjumlah 9 orang yang merupakan program KKN Unila 2008.
Tujuan pembentukan kelompok ini adalah untuk membudidayakan ikan lele
secara berkelompok agar kegiatan budidaya ikan lele menjadi lebih mudah.
Kelompok usaha Sari Bunga adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha
budidaya lebah madu. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 9 Juli 2008 yang
berjumlah 12 orang yang merupakan program KKN Unila 2008. Tujuan
pembentukan kelompok ini adalah untuk membudidayakan Lebah madu
mengingat Desa Margasari memiliki potensi lebah madu yang cukup besar karena
memiliki hutan mangrove yang cukup luas yang merupakan habitat bagi lebah
madu. Oleh karena itu dengan membudidayakan lebah madu dapat menjadi usaha
sampingan bagi masyarakat sekitarnya.
Kelompok usaha Sumber Rezeki adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha
budidaya bebek. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 10 Juli 2008 yang
merupakan program KKN Unila 2008. Kelompok ini berjumlah 8 orang yang
seluruh anggotanya adalah ibu rumah tangga. Tujuan pembentukan kelompok ini
adalah untuk membudidayakan bebek karena di Desa Margasari yang merupakan
daerah pesisir hutan mangrove memiliki potensi yang cukup besar untuk
membudidayakan bebek sehingga mampu menyediakan makanan yang bergizi
tinggi bagi ternak bebek.
Kelompok Tirta Bahari adalah kelompok yang bergerak dibidang usaha kegiatan
sosial dan karang taruna. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 9 September 2002.
Kelompok Tirta Bahari ini memiliki 11 pengurus yang terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara dan seksi pengurus yang kepengurusannya merupakan
reorganisasi dari kepengurusan yang sudah ada. Reorganisasi ini dilakukan pada
saat kegiatan KKN Unila 2008. Seksi-seksi tersebut yaitu seksi HUMAS, seksi
olahraga, seksi kesenian, seksi DIKLAT, seksi usaha ekonomi produktif, seksi
kesejahteraan sosial dan seksi keamanan. Tujuan pembentukan kelompok ini
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan
terhadap potensi sumber daya hutan mangrove, melalui kegiatan-kegiatan sosial
dan kegiatan karang taruna.
Berdasarkan keadaan umum kelompok usaha di Desa Margasari, dapat diketahui
bahwa pembentukan kelompok usaha di Desa Margasari masih tergolong baru.
Pembentukan kelompok usaha yang masih tergolong baru tersebut memungkinkan
masih kurangnya pengalaman bagi kelompok untuk mengusahakan usaha
kelompoknya masing-masing, sehingga pendapatan kelompok dan pendapatan
rumah tangga anggota kelompok masih rendah. Jika dilihat dari potensi
sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang ada di Desa Margasari akan
sangat mendukung dalam pengembangan usaha kelompok tersebut. Potensi
sumberdaya hutan mangrove dan ekosisitem di dalamnya serta potensi penduduk
yang tergolong produktif dan pengalaman pendidikan yang cukup baik, dapat
menunjang pengembangan dan peningkatan usaha kelompok yang ada di Desa
Margasari.
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Responden
Penelitian ini dilakukan pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Kelompok usaha ini terbagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan unit usaha yang dikerjakan serta
pemanfaatannya terhadap potensi yang ada di daerah pesisir Desa Margasari.
Responden dalam penelitian ini adalah ketua kelompok usaha yang berjumlah 7
orang dan anggota kelompoknya yang berjumlah 89 orang yang berasal dari 7
kelompok usaha yaitu kelompok Mangrove LPH, kelompok Melati Kampus,
kelompok Bakti Mandiri, kelompok Sumber Mandiri, kelompok Sari Bunga,
kelompok Sumber Rezeki dan kelompok Tirta Bahari.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh umur responden berkisar antara 19 – 67
tahun. Umur rata-rata responden pada penelitian ini adalah berumur 42 tahun.
Berdasarkan data tersebut karakteristik umur responden tergolong produktif,
sehingga dengan umur yang masih produktif responden dapat berpengaruh
terhadap kemampuan dan aktivitas responden dalam melakukan kegiatan
kelompok dan memiliki kemauan dan usaha yang kuat untuk mengembangkan
kelompoknya. Selain itu, umur responden yang masih produktif tersebut akan
dapat memanfaatkan potensi yang ada di Desa Margasari dengan lebih optimal
sehingga dapat menunjang dalam pengembangan dan kemajuan usaha kelompok.
Tingkat pendidikan formal responden berkisar antara 4 – 16 tahun. Pendidikan
rata-rata responden adalah 9 tahun atau berada pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama. Berdasarkan data tersebut karakteristik pendidikan responden pada
penelitian ini sudah baik, dengan tingkat pendidikan tersebut responden akan lebih
mudah menyerap informasi baik dari dalam kelompok ataupun dari luar kelompok
dalam upaya mengembangkan usaha kelompoknya.
Tingkat pendapatan rumah tangga responden berkisar antara Rp 500.000 –
Rp 6.631750 per bulan. Pendapatan rata-rata responden adalah sebesar
Rp 1.776.103 per bulan. Berdasarkan data tersebut pendapatan rumah tangga
responden sudah tergolong sedang. Pendapatan rumah tangga responden
bervariasi karena pekerjaan utama responden yang berbeda, mulai dari pekerjaan
sebagai nelayan sampai dengan pegawai negeri. Jika dilihat dari pendapatan
rumah tangga responden yang tergolong sedang tersebut, berarti bahwa responden
sudah mampu memanfaatkan potensi yang ada di Desa Margasari.
B. Deskripsi Variabel Karakteristik Pemimpin
Karakteristik pemimpin adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang
pemimpin yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindak
terhadap lingkungan hidupnya. Karakteristik yang dimiliki pemimpin berperan
penting dalam menentukan dan membatasi sikap atau perilaku di dalam
kelompoknya. Karakteristik pemimpin dalam penelitian ini terdiri dari umur,
kemampuan berkomunikasi, pengetahuan tentang usaha kelompok dan status
sosial ekonomi. Berdasarkan variabel tersebut,karakteristik pemimpin pada
kelompok usaha di Desa Margasari dapat diuraikan secara rinci yaitu sebagai
berikut :
1. Umur
Umur adalah usia pemimpin pada kelompok usaha yang diukur sejak lahir
sampai dengan waktu penelitian dilaksanakan. Sebaran pemimpin kelompok
usaha berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan umur.
Selang Klasifikasi Jumlah Persentase
(tahun) (Orang)
31 – 39 Muda 2 28,57
40 – 48 Setengah Baya 2 28,57
49 – 57 Tua 3 42,86
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 45 tahun ( Setengah Baya)
Berdasarkan Tabel 11 tampak bahwa rata-rata umur pemimpin kelompok
usaha di Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi setengah baya yaitu
berumur 45 tahun. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa pemimpin pada
kelompok usaha tersebut termasuk dalam usia produktif (usia kerja) yang
berarti pemimpin kelompok sudah memiliki pengalaman yang cukup matang
dalam memanfaatkan potensi yang ada serta berpengalaman dalam
bersosialisasi dengan masyarakat sehingga akan mendukung perilakunya
dalam melakukan fungsi-fungsi pokoknya dalam kelompok diantaranya
memimpin kelompok, memotivasi, mengembangkan dan mengendalikan
kelompoknya.
Berdasarkan keadaan di lapangan, pemimpin pada masing-masing kelompok
selalu berusaha mencari informasi baru, menyampaikan informasi kepada
anggotanya, memotivasi dan bekerjasama dengan anggotanya dalam setiap
kegiatan kelompok. Pemimpin kelompok usaha yang paling aktif dalam
berupaya mengembangkan kelompoknya adalah pemimpin kelompok Sumber
Mandiri. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mencari informasi baru
mengenai budidaya ikan lele dan berusaha mencari dana pinjaman untuk
menambah sarana kelompok, yaitu untuk membeli mesin penggiling pakan
ikan serta mampu memotivasi dan mengikutsertakan anggotanya pada setiap
kegiatan. Secara keseluruhan pemimpin kelompok usaha di Desa Margasari
sudah cukup aktif dan produktif dalam menjalankan kegiatan kelompoknya.
2. Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan yang dimiliki pemimpin pada
kelompok usaha dalam menyampaikan informasi dan meyakinkan anggota
kelompoknya. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan kemampuan
berkomunikasi dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan kemampuan
komunikasi.
Selang Klasifikasi Jumlah Persentase
(Skor) (Orang)
0 – 333,33 Rendah 0 0,00
333,34 – 666,67 Sedang 4 57,14
666,68 – 1000,00 Tinggi 3 42,86
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 575 (Sedang)
Tabel 12 menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan komunikasi
pemimpin kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi sedang yaitu sebesar
575. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin kelompok usaha di Desa
Margasari memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik. Kemampuan
berkomunikasi pemimpin kelompok diartikan tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi, melainkan juga mampu meyakinkan pihak-pihak
lain terutama anggotanya, sehingga dapat terjalin adanya kerjasama yang
mantap dalam rangka mencapai tujuan kelompok yang lebih luas dalam
kepentingan yang lebih luas pula. Kemampuan berkomunikasi pemimpin
kelompok usaha yang cukup baik dapat mendukung pengembangan usaha
kelompoknya sehingga dapat meningkatkan produksi dan kualitas yang
dihasilkan.
Berdasarkan keadaan di lapangan, kemampuan berkomunikasi pemimpin
kelompok usaha sudak cukup baik. Komunikasi yang sering dilakukan oleh
pemimpin kelompok yaitu komunikasi secara lisan. Pemimpin kelompok
sudah mampu menyampaikan informasi kapada anggotanya dan anggotapun
mengerti dengan informasi yang disampaikan. Informasi tersebut berupa
informasi mengenai pelaksanaan pertemuan kelompok, informasi mengenai
kegiatan kelompok dan lain-lain. Selain itu pemimpin kelompok juga sudah
memiliki kemampuan berkominikasi secara tulisan dengan cukup baik yang
bekerjasama dengan pengurus kelompok dalam pembuatannya yaitu berupa
surat undangan pertemuan kelompok dan pembuatan proposal pengajuan dana
bantuan. Komunikasi secara tulisan dalam menyampaikan informasi kepada
anggotanya masing jarang dilakukan, karena pemimpin kelompok lebih
memilih menyampaikannya secara langsung kepada anggotanya baik dalam
pertemuan kelompok ataupun melalui tatap muka.
3. Pengetahuan
Pengetahuan adalah wawasan yang dimiliki pemimpin kelompok usaha
terhadap bidang kelompoknya masing-masing. Sebaran pemimpin kelompok
usaha berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan pengetahuan.
Selang Klasifikasi Jumlah Persentase
(Skor) (jiwa)
0 – 133,33 Rendah 0 0,00
133,34 – 266,67 Sedang 3 42,86
266,68 – 400,00 Tinggi 4 57,14
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 261 (Sedang)
Tabel 13 menunjukkan bahwa skor rata-rata pengetahuan pemimpin kelompok
usaha termasuk dalam klasifikasi sedang yaitu sebesar 261. Hal ini
menunjukkan bahwa pemimpin kelompok usaha di Desa Margasari memiliki
pengetahuan yang cukup baik. Pemimpin kelompok berperan penting dalam
mengarahkan dan mengembangkan usaha kelompoknya untuk mencapai
tujuan sehingga pemimpin kelompok harus mempunyai pengetahuan yang
baik dan memperoleh informasi seluas mungkin dari berbagai sumber baik
dari luar maupun dari dalam kelompoknya dan mampu menerapakan pada
usaha kelompoknya.
Berdasarkan keadaan di lapangan, pengetahuan pemimpin kelompok
mengenai bidang usahanya masing-masing sudah cukup baik. Pemimpin
kelompok mampu menjelaskan bagaimana cara pelaksanaannya, baik dalam
usaha budidaya, usaha pengolahan dan usaha sosial. Pemimpin kelompok
yang memiliki pengetahuan yang paling baik adalah pemimpin kelompok
Melati Kampus, beliau mampu menjelaskan secara baik cara pembuatan terasi
yang baik dan cara pengemasannya, sedangkan pemimpin kelompok yang
memiliki pengetahuan yang kurang baik adalah pemimpin pada kelompok
Sumber Rezeki, karena budiaya yang dilakukan belum sesuai dengan anjuran
yang ada, salah satu contohnya adalah tempat pemberian pakan yang kotor
sehingga dapat menimbulkan penyakit bagi ternak bebek serta kondisi
kandang yang berdesak-desakan. Secara keseluruhan pemimpin kelompok
sudah memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam melaksanakan usaha
kelompoknya, hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi yang dihasilkan. Oleh
karena itu, dengan pengetahuan pemimpin yang cukup baik dapat
meningkatkan dan mengembangkan usaha kelompoknya.
4. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah kumpulan dari norma-norma sosial dan ekonomi
yang melekat pada responden. Sebaran pemimpin kelompok usaha
berdasarkan status sosial ekonomi dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Sebaran pemimpin kelompok usaha berdasarkan status sosial
ekonomi.
Selang Klasifikasi Jumlah Persentase
(Skor) (jiwa)
0 – 133,33 Rendah 0 0,00
133,34 – 266,67 Sedang 6 85,71
266,68 – 400,00 Tinggi 1 14,29
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 214 (Sedang)
Tabel 14 menunjukkan bahwa skor rata-rata status sosial ekonomi pemimpin
kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi sedang yaitu sebesar 214. Hal ini
menunjukkan bahwa pemimpin kelompok usaha di Desa Margasari memiliki
status sosial yang cukup baik, sehingga dapat mengarahkan kelompoknya
dalam upaya mengembangkan usaha kelompok dan meningkatkan pendapatan
rumah tangga.
Berdasarkan keadaan di lapangan, tingkat pendidikan pemimpin kelompok
rata-rata adalah 11 tahun yaitu lulusan SMP. Pendidikan pemimpin kelompok
terendah adalah 5 tahun atau tidak tamat SD yaitu pada pemimpin kelompok
Sari Bunga dan pendidikan pemimpin kelompok usaha paling tinggi adalah
16 tahun atau lulusan Sarjana yaitu pada pemimpin kelompok Tirta Bahari.
Pendapatan pemimpin kelompok usaha rata-rata perbulan adalah Rp
2.504.509. Pendapatan perbulan yang paling rendah adalah sebesar Rp
936.066 yaitu pada pemimpin kelompok Melati Kampus sedangkan
pendapatan perbulan yang paling tinggi adalah sebesar Rp 6.631.750 yaitu
pada pemimpin kelompok Sumber Rezeki. Berdasarkan data tersebut status
sosial ekonomi pemimpin kelompok usaha di Desa Margasari sangat
bervariasi karena pemimpin kelompok tersebut memiliki latar belakang
pendidikan dan pekerjaan yang berbeda-beda. Secara keseluruhan pemimpin
kelompok tersebut sangat dikenal akrab dan disegani oleh anggotanya.
C. Deskipsi Variabel Perilaku Pemimpin
Kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang (yaitu pemimpin atau leader)
untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya),
sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh
pemimpin tersebut. Kepemimpinan juga dapat dikatakan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya
dengan pekerjaan para anggota kelompok, yaitu melibatkan anggota kelompok,
melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok
secara seimbang dan adanya kemampuan dalam kepemimpinan untuk
menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku
pengikutnya melalui berbagai cara. Jadi, perilaku pemimpin dalam hubungan
dengan dinamika kelompok usaha adalah perbuatan atau tindakan pemimpin
untuk menggerakkan anggota kelompok, mengarahkan dan mempengaruhi
anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok dan memelihara kehidupan
kelompok itu sendiri.
Perilaku pemimpin pada penelitian ini meliputi beberapa indikator yaitu
mempelajari alasan-alasan kelompok, menganalisis dan memperjelas tujuan
kelompok, membentuk struktur kelompok, berinisiatif, mencurahkan perhatian
kepada tercapaianya tujuan kelompok, menyempurnakan fasilitas komunikasi,
menjaga kekompakan para anggota, menciptakan kegairahan pada anggota, dan
menjalankan tugas secara efektif. Sebaran skor perilaku pemimpin pada
kelompok usaha di Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Sebaran skor perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa
Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai.
Interval Skor Perilaku
pemimpin Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Tani
Persentase
0 – 700
700,01 – 1.400,01
1.400,02 – 2.100,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Modus 19,1718 (Baik)
Keterangan :
Interval untuk klasifikasi kurang baik : 0 – 700
Interval untuk klasifikasi cukup baik : 700,01 – 1.400,01
Interval untuk klasifikasi baik : 1.400,02 – 2.100
Tabel 15 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa
Margasari termasuk dalam klasifikasi baik. Rekapitulasi indikator perilaku
pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 16. Rekapitulasi indikator perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari.
No Indikator
Perilaku pemimpin
Skor
Terendah -Tertinggi Modus Klasifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mempelajari alasan-alasan
kelompok
Menganalisis dan
memperjelas tujuan
kelompok
Membentuk struktur
kelompok
Berinisiatif
Mencurahkan perhatian pada
tercapainya tujuan kelompok
Menyempurnakan fasilitas
komunikasi
Menjaga kekompakan para
anggota
Menciptakan kegairahan para
anggota
Menjalankan tugas secara
efektif
0 – 300
0 – 400
0 – 200
0 – 200
0 – 200
0 – 200
0 – 200
0 – 200
0 – 200
237,51
333,34
163,65
163,65
158,35
146,58
163,65
166,68
163,65
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Berdasarkan indikatornya, perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa
Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, dapat diuraikan secara rinci sebagai
berikut:
1. Mempelajari alasan-alasan kelompok
Perilaku pemimpin dalam mempelajari alasan-alasan kelompok adalah
pemimpin kelompok harus mempelajari alasan atau tujuan anggota untuk
memasuki kelompok. Perilaku pemimpin dalam mempelajari alasan-alasan
kelompok dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator mempelajari
alasan-alasan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 100
100,01 – 200,01
200,02 – 300,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
2
5
0,00
28,57
71,43
Jumlah 7 100,00
Modus 237,51(Baik)
Tabel 17 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam mempelajari alasan-alasan kelompok termasuk dalam
klasifikasi baik, yaitu sebanyak 5 kelompok atau 71,43 % menyatakan bahwa
pemimpin kelompok mampu mempelajari dan menjelaskan alasan atau tujuan
anggotanya untuk memasuki kelompok. Hal ini penting dalam rangka
mencapai tujuan kelompok, karena dengan kemampuan pemimpin dalam
mempelajari dan menjelaskan alasan atau tujuan anggotanya untuk memasuki
kelompok dapat menciptakan kekompakan anggota sehingga tujuan kelompok
yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai.
Berdasarkan keadaan di lapangan, pemimpin dalam kelompok usaha di Desa
Margasari sudah mengetahui tujuan anggotanya masuk kelompok. Secara
keseluruhan, tujuan utama anggota masuk dalam kelompok usaha ini yaitu
untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai usaha kelompoknya masing-
masing dan untuk mengembangkan usaha kelompok serta meningkatkan
pendapatan. Pemimpin kelompok selalu berusaha agar tujuan tersebut dapat
tercapai. Hal-hal yang dilakukan antara lain mencari informasi baru mengenai
usaha kelompoknya, membuat proposal pengajuan dana pinjaman dan
memasarkan produk hasil usaha kebeberapa tempat.
2. Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
Perilaku pemimpin dalam menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
yaitu kemampuan pemimpin kelompok dalam mempelajari atau menelaah
tugas kelompok, aspirasi dan harapan anggota yang meliputi usaha pemimpin
kelompok dalam memperhatikan harapan anggota dan mewujudkan tujuan
kelompok, keaktifan kelompok dalam mencapai tujuan, serta penyusunan
rencana kerja secara bersama-sama. Perilaku pemimpin dalam menganalisis
dan memperjelas tujuan kelompok dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menganalisis
dan memperjelas tujuan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok
Usaha
Persentase
0 – 133,33
133,34 – 266,67
266,68 – 400,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
0
7
0,00
0,00
100,00
Jumlah 7 100,00
Modus 333,34 (Baik)
Tabel 18 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
termasuk dalam klasifikasi baik, yaitu seluruh kelompok atau 100 %
menyatakan bahwa pemimpin kelompok mampu menganalisis dan
memperjelas tujuan kelompok dengan baik. Hal ini penting agar pemimpin
dapat menentukan bagaimana seharusnya berhubungan dengan anggotanya,
sehingga diperoleh strategi yang tepat untuk menggerakkan ke arah
tercapainya tujuan. Strategi yang dilakukan oleh sebagian besar pemimpin
kelompok usaha di Desa Margasari yaitu selalu memperhatikan harapan
anggotanya dan berusaha mewujudkan tujuan kelompok dengan melibatkan
anggotanya secara aktif dalam penyusunan rencana kerja kelompok dan
seluruh kegiatan kelompok serta melibatkan anggotanya dalam mencapai
tujuan kelompok.
Berdasarkan keadaan di lapangan, perilaku pemimpin dalam menganalisis dan
memperjelas tujuan kelompok yang paling baik adalah pada pemimpin
kelompok usaha Sumber Mandiri dan kelompok Mangrove PLH. Masing-
masing pemimpin kelompoknya sudah mampu mengarahkan anggotanya
ke arah pencapaian tujuan, melibatkan anggotanya dalam pemecahan masalah
saat pertemuan kelompok dan dalam pembuatan rencana kerja kelompok.
pemimpin kelompok yang belum mampu menganalisis dan memperjelas
tujuan kelompok dengan baik adalah pemimpin kelompok Melati Kampus.
Pemimpin kelompok tersebut kurang melibatkan anggotanya dalam
pengolahan terasi kemasan. Pemimpin membuat, mengemas dan memasarkan
produk terasi sendiri, tidak melibatkan anggotanya dalam membuat terasi
kemasan sehingga anggota hanya memproduksi terasi dalam bentuk basah dan
langsung dijual kepada pembeli yang datang.
3. Membentuk struktur kelompok
Perilaku pemimpin dalam membentuk struktur kelompok meliputi kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pemimpin kelompok. Kegiatan tersebut yaitu
menetapkan atau membagikan tugas, menetapkan hubungan peranan yang
masing-masing harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan. Perilaku
pemimpin dalam membentuk struktur kelompok dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator membentuk
struktur kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Modus 163,65
(Baik)
Tabel 19 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam membentuk struktur kelompok termasuk dalam
klasifikasi baik, yaitu sebanyak 6 kelompok atau 85,71 % menyatakan bahwa
pemimpin kelompok mampu membentuk struktur kelompok. Hal ini
menunjukkan bahwa pemimpin kelompok mampu merumuskan pembagian
tugas antar anggota kelompok dan struktur kelompok yang telah dibentuk
dapat menjamin tercapainya tujuan kelompok berdasarkan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
Berdasarkan keadaan di lapangan, seluruh kelompok sudah memiliki struktur
kepengurusan kelompok yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara yang
sudah memiliki tugasnya masing-masing. Pembagian tugas yang dilakukan
pemimpin diberikan berdasarkan jabatannya dalam kelompok, contohnya
yaitu pembuatan proposal dilakukan oleh sekretaris, pengumpulan iuran
perbulan dilakukan oleh bendahara, sedangkan pembagian tugas mengenai
kegiatan kelompok masih dilakukan secara bersama-sama.
4. Berinisiatif
Perilaku pemimpin dalam berinisiatif berarti bahwa seorang pemimpin
kelompok harus memiliki inisiatif dan selalu dapat memberikan ide-ide baru
kepada anggotanya. Selain itu, pemimpin kelompok juga harus mampu
menampung segala inisiatif yang datang dari anggotanya, serta mampu
menumbuhkan inisiatif dari anggotanya. Perilaku pemimpin dalam
berinisiatif dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator berinisiatif.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok
Usaha
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Modus 163,65 (Baik)
Tabel 20 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam berinisiatif termasuk dalam klasifikasi baik, yaitu
sebanyak 6 kelompok (85,71 %) kelompok menyatakan bahwa pemimpin
kelompok memiliki inisiatif dan selalu dapat memberikan ide-ide baru kepada
anggotanya. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin kelompok memiliki
inisiatif yang baik, selalu memberikan ide-ide baru kepada anggotanya, selalu
menampung segala inisiatif yang datang dari anggotanya, serta mampu
menumbuhkan inisiatif dan ide-ide baru dari anggotanya yang dapat
menunjang dalam pencapaian tujuan kelompok.
Berdasarkan keadaan di lapangan, seluruh pemimpin kelompok usaha sudah
mampu memberikan inisiatif dan ide-ide baru kepada anggotanya, hanya saja
tidak seluruh inisiatif tersebut dilaksanaakan karena selalu didiskusikan pada
saat pertemuan kelompok sehingga anggota juga dapat memberikan masukan-
masukan atau ide-ide baru. Inisiatif-inisiatif baru yang sudah dilaksanakan
pada kelompok usaha di Desa Margasari adalah mengadakan kegiatan
Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) pada kelompok Mangrove PLH,
membuat terasi kemasan pada kelompok Melati kampus, mengadakan piket
untuk menjaga kolam kepiting pada kelompok Bakti Mandiri, membayar iuran
untuk membeli mesin penggiling pakan pada kelompok Sumber mandiri,
mengganti ratu lebah yang satu dengan yang lain agar dapat menghasilkan
madu pada kelompok Sari Bunga, mengumpulkan telur bebek pada setiap
anggota untuk ditetaskan dan mengadakan festival musik pada kelompok Tirta
bahari. Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan salah satu contoh inisiatif baru
yang berasal dari pemimpin kelompok yang kemudian dikembangkan kembali
berdasarkan hasil kesepakatan pemimpin kelompok dan anggota.
5. Mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok
Perilaku pemimpin dalam mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan
kelompok, yaitu pemimpin harus tetap mencurahkan perhatiannya kepada
tercapainya tujuan kelompok, jika tidak kelompok akan terbengkalai dan akan
ditinggalkan anggota. Perilaku pemimpin dalam mencurahkan perhatian
kepada tercapainya tujuan kelompok dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator mencurahkan
perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok
Usaha
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
2
5
0,00
28,57
71,43
Jumlah 7 100,00
Modus 158,35 (Baik)
Tabel 21 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam mencurahkan perhatian kepada tercapainya tujuan
kelompok termasuk dalam klasifikasi baik, yaitu sebanyak 5 kelompok atau
71,43 % menyatakan bahwa pemimpin kelompok mampu mencurahkan
perhatian kepada tercapainya tujuan kelompok dengan baik. Hal ini
menunjukkan bahwa pemimpin kelompok selalu memberikan perhatian
terhadap kinerja anggota dalam pencapaian tujuan kelompok dan mampu
memberikan motivasi kepada anggotanya untuk selalu berusaha
mengembangkan usaha kelompok guna mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan keadaan di lapangan, hanya pemimpin kelompok Melati Kampus
yang kurang memberikan perhatian terhadap kinerja anggota, karena anggota
kurang dilibatkan dalam pembuatan terasi kemasan dan anggotapun kurang
memiliki motivasi untuk mengembangkan kelompoknya. Pemimpin
kelompok usaha yang lain sudah cukup baik dalam memperhatikan kinerja
anggota dan memotivasi anggotanya, karena sampai saat ini anggota
kelompoknya masih aktif melaksanakan pertemuan kelompok dan membayar
iuran kelompok serta kegiatan usaha kelompoknya masih berjalan dengan
baik.
6. Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Perilaku pemimpin dalam menyempurnakan fasilitas komunikasi merupakan
kelengkapan pembentukan struktur kelompok, misalnya menentukan tempat
pertemuan, menentukan waktu, menentukan media apa yang digunakan dan
sebagainya. Perilaku pemimpin dalam menyempurnakan fasilitas komunikasi
dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator
menyempurnakan fasilitas komunikasi.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Tani
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
3
4
0,00
42,86
57,14
Jumlah 7 100,00
Modus 146,58 (Baik)
Tabel 22 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam menyempurnakan fasilitas komunikasi termasuk dalam
klasifikasi baik, yaitu sebanyak 4 kelompok (57,14%) kelompok menyatakan
bahwa pemimpin kelompok mampu menyempurnakan fasilitas komunikasi
baik.
Berdasarkan keadaan di lapangan, pemimpin kelompok usaha di Desa
Margasari mampu menentukan tempat dan waktu pertemuan kelompok.
Tempat pertemuan dilakukan secara bergilir dan waktu pertemuan rata-rata
adalah 1 bulan sekali. Pertemuan kelompok yang masih rutin dilakukan
adalah pada kelompok Sumber mandiri, kelompok bakti Mandiri, kelompok
Mangrove PLH dan kelompok Sari Bunga. Selain pertemuan rutin kelompok,
pemimpin kelompok juga selalu menjaga komunikasi yang baik dengan
anggotanya yaitu dengan selalu bersedia untuk berkomunikasi dengan
anggotanya setiap saat baik secara tatap muka ataupun melalui media
komunikasi seperti telepon genggam. Komunikasi yang dilakukan biasanya
mengenai usaha kelompok itu sendiri dan mengenai hal lain untuk tetap
menjaga keakraban antar sesama anggota. Oleh karena itu, dengan terjalinnya
komunikasi yang baik dan intensitas pertemuan rutin yang dilakukan maka
tujuan kelompok akan tercapai.
7. Menjaga kekompakan para anggota
Perilaku pemimpin dalam menjaga kekompakan para anggota adalah
kemampuan pemimpin kelompok dalam memelihara kekompakan anggota dan
mengkoordinir anggota untuk selalu aktif dalam mengikuti kegiatan
kelompok. Perilaku pemimpin dalam menjaga kekompakan para anggota
dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menjaga
kekompakan para anggota.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Modus 163,65 (Baik)
Tabel 23 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam menjaga kekompakan para anggota termasuk dalam
klasifikasi baik, yaitu sebanyak 6 kelompok atau 85,71% menyatakan bahwa
pemimpin kelompok mampu menjaga kekompakan para anggota dengan baik
yaitu dengan memelihara kekompakan anggota dan mengkoordinir
anggotanya untuk aktif dalam mengikuti setiap kegiatan kelompok.
Berdasarkan keadaan di lapangan, sebagian besar pemimpin kelompok usaha
sudah mampu menjaga kekompakan para anggotanya dengan baik. Salah satu
contohnya yaitu anggota bersedia datang pada setiap pertemuan kelompok,
walaupun masih ada anggota yang tidak hadir dengan alasan tertentu. Selain
itu, pemimpin kelompok tersebut juga selalu melibatkan anggotanya dalam
setiap kegiatan dan selalu berusaha memberikan kepuasan kepada aggotanya.
Kekompakan anggota kelompok merupakan suatu hal penting dalam mencapai
tujuan kelompok, karena dengan kelompok yang solid dan kompak akan
tercipta suasana yang akrab dan mampu mendorong anggota untuk
mengembangkan usaha kelompok.
8. Menciptakan kegairahan para anggota
Perilaku pemimpin dalam menciptakan kegairahan para anggota, yaitu
pemimpin kelompok harus mampu menciptakan dan menjaga kegairahan
anggota pada tiap kegiatan kelompok dan menghilangkan keputusasaan
anggota dalam menghadapi masalah. Perilaku pemimpin dalam menciptakan
kegairahan para anggota dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menciptakan
kegairahan para anggota.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
0
7
0,00
0,00
100,00
Jumlah 7 100,00
Modus 166,68 (Baik)
Tabel 24 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam menciptakan kegairahan para anggota kelompok
termasuk dalam klasifikasi baik, yaitu seluruh kelompok atau 100 %
kelompok menyatakan bahwa pemimpin kelompok mampu menciptakan
kegairahan para anggota kelompok dengan baik.
Berdasarkan keadaan di lapangan, seluruh anggota kelompok usaha di desa
margasari merasa sengang saat mengikuti kegiatan kelompok. Ini dapat
dilihat dari antusias anggota saat kegiatan kelompok dilakukan, salah satunya
adalah saat pertemuan kelompok karena pada saat pertemuan kelompok
tersebut anggota dapat saling bertukar informasi, selain itu adalah untuk
menjaga tali silaturahmi antar anggota sehingga apabila anggota sudah merasa
senang dan terjaga silaturahmi dan keakrabannya dalam mengikuti setiap
kegiatan kelompok maka kegiatan tersebut akan berjalan dengan baik.
9. Menjalankan tugas secara efektif
Perilaku pemimpin dalam menjalankan tugas secara efektif adalah pemimpin
kelompok harus mampu mengkoordinir dan melaksanakan tugas-tugasnya
bersama anggotanya seefektif mungkin agar lebih bermanfaat untuk mencapai
tujuan bersama. Perilaku pemimpin dalam menjalankan tugas secara efektif
dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Klasifikasi perilaku pemimpin berdasarkan indikator menjalankan
tugas secara efektif.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 66,67
66,68 – 133,35
133,36 – 200,00
Kurang baik
Cukup baik
Baik
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Modus 163,65 (Baik)
Tabel 25 menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada kelompok usaha di
Desa Margasari dalam menjalankan tugas secara efektif termasuk dalam
klasifikasi baik, yaitu sebanyak 6 kelompok atau 85,71% menyatakan bahwa
pemimpin kelompok mampu menjalankan tugas secara efektif yaitu dengan
mengkoordinir anggota untuk menyelesaikan tiap tugas kelompok dan
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan bersama.
Berdasarkan keadaan di lapangan, hanya pemimpin kelompok Melati Kampus
yang kurang menjalankan tugasnya secara efektif, karena pemimpin kelompok
tersebut kurang melibatlkan anggota pada kegiatan kelompok dan tidak
bekerjasama dengan anggota yang lain dalam pembuatan terasi kemasan dan
pemasarannya. Pemimpin kelompok usaha yang lain sudah mampu
menjalankan tugasnya secara efektif, karena setiap tugas kelompok
dikoordinir dan dikerjakan secara berkelompok.
D. Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok adalah suatu studi yang menganalisa berbagai kekuatan yang
menentukan perilaku anggota dan perilaku kelompok yang menyebabkan
terjadinya gerak perubahan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan. Suyitno (2001, dalam Rikhomayura, 2006). Hal itu dilandasi
pemikiran bahwa tercapainya tujuan kelompok akan sangat ditentukan oleh
tindakan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok yang merupakan
perwujudan dari perilaku kelompok sebagai suatu kesatuan dari perilaku anggota-
anggota kelompok. Jetkins (1950, dalam Mardikanto, 1993). Samsudin (1987)
menyebutkan bahwa suatu kelompok usaha dapat dikatakan dinamis jika interaksi
sesama anggota lebih kuat dibandingkan interaksi dengan pihak luar
kelompoknya. Jika semakin kuat interaksi diantara anggota, maka semakin
kompak kelompok tersebut, sehingga semakin mudah untuk mencapai tujuan.
Ada sembilan indikator dalam dinamika kelompok yaitu tujuan kelompok,
struktur kelompok, fungsi tugas, pembinaan dan pengembangan kelompok,
kesatuan dan kekompakkan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok,
keefektifan kelompok, dan agenda terselubung (hidden agenda). Berikut ini
adalah Tabel 26 mengenai sebaran skor tingkat dinamika kelompok usaha di Desa
Margasari.
Tabel 26. Sebaran skor tingkat dinamika kelompok usaha di Desa Margasari
Interval Skor
Dinamika Kelompok Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 340
340,01 – 680,01
680,02 – 1020,00
Kurang dinamis
Cukup dinamis
Dinamis
0
2
5
0,00
28,57
71,43
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 715.71 (dinamis)
Tabel 26 menunjukkan bahwa dinamika kelompok usaha di Desa Margasari
termasuk dalam klasifikasi dinamis. Rekapitulasi indikator dinamika kelompok
pada kelompok usaha di Desa Margasari.dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel. 27. Rekapitulasi indikator dinamika kelompok pada kelompok usaha di
Desa Margasari
No Indikator
Dinamika Kelompok
Skor
Terendah -Tertinggi
Jumlah
Skor Klasifikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tujuan kelompok
Struktur kelompok
Fungsi tugas
Pembinaan dan
pengembangan kelompok
Kesatuan dan
kekompakkan kelompok
Suasana kelompok
Tekanan kelompok
Keefektifan kelompok
Agenda terselubung
(hidden agenda)
0 – 60
0 – 180
0 – 140
0 – 320
0 – 140
0 – 40
0 – 80
0 – 40
0 – 20
49,43
149,71
110,00
214,86
126,43
38,86
0,14
14,43
4,57
Jelas
Baik
Jelas
Baik
Kompak
Baik
Rendah
Cukup
Efektif
Tidak Ada
Jumlah 708,43 Dinamis
Keterangan :
Interval (skor) untuk klasifikasi kurang dinamis : 0 – 340
Interval (skor) untuk klasifikasi cukup dinamis : 340,01 – 680
Interval (skor) untuk klasifikasi dinamis : 680,01 – 1.020
Berdasarkan indikatornya, dinamika kelompok usaha di Desa Margasari dapat
diuraikan secara rinci sebagai berikut:
1. Tujuan kelompok
Tujuan kelompok adalah hasil akhir yang ingin dicapai, baik yang berupa
suatu obyek (materi) atau keadaan atau keinginan-keinginan lain yang
diinginkan dan dapat memuaskan semua anggota kelompok yang
bersangkutan. Tujuan ini pertama-tama harus dilihat hubungannya dengan
tujuan pribadi anggota-anggotanya. Dinamika kelompok usaha berdasarkan
indikator tujuan kelompok dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator tujuan
kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 20
20,01 – 40,01
40,02 – 60,00
Kurang Jelas
Cukup Jelas
Jelas
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 49,43 (Jelas)
Tabel 28 menunjukkan bahwa tujuan kelompok pada kelompok usaha di Desa
Margasari termasuk dalam klasifikasi jelas yaitu sebanyak 6 kelompok atau
85,71% sudah mengetahui tujuan kelompoknya dengan jelas. Berdasarkan
keadaan di lapangan, yang merupakan tujuan bersama pada kelompok usaha di
Desa Mrgasari adalah untuk menjalin hubungan kerja dan hubungan
silaturahmi yang baik antar sesama anggota, mengatur pembagian kerja
supaya adil dan merata dan untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan yang
merupakan tujuan pribadi anggota kelompok usaha di Desa Margasari adalah
untuk meningkatkan pendapatan dan menambah pengetahuan mengenai usaha
kelompoknya masing-masing. Berdasarkan keterangan tersebut, maka tampak
bahwa antara tujuan kelompok dan tujuan pribadi pada kelompok usaha di
Desa Margasari sudah sesuai.
2. Struktur kelompok
Struktur kelompok yaitu bagaimana kelompok usaha mengatur dirinya dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Ada tiga faktor penting yaitu struktur
kekuasaan, sistem komunikasi dalam kelompok dan wahana bagi kelompok
untuk berinteraksi. Dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator struktur
kelompok dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
struktur kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 60,00
60,01 – 120,01
120,02 – 180,00
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
0
0
7
0,00
0,00
100,00
Jumlah 100,00
Rata-rata 149,71 (Baik)
Tabel 29 menunjukkan bahwa struktur kelompok pada kelompok usaha di
Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi baik yaitu seluruh kelompok usaha
sudah mampu mengatur dirinya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Hal
ini berarti bahwa kelompok usaha di Desa Margasari sudah menjalankan
struktur kelompoknya dengan baik.
Berdasarkan keadaan di lapangan, dalam kelompok usaha di Desa Margasari
sudah terdapat pembagian tugas berdasarkan jabatannya dalam kelompok,
tugas surat menyurat dilakukan oleh sekretaris kelompok, tugas keuangan dan
administrasi kelompok dilakukan oleh bendahara kelompok sedangkan ketua
kelompok bertugas mengawasi dan mengkoordinir setiap kegiatan kelompok.
Selain itu dalam pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama
antara pemimpin dan anggota kelompok sehingga keputusan yang diambil
sesuai dengan keinginan kelompok. Sistem komunikasi dalam kelompok
sudah baik, yaitu informasi mengenai kelompok atau usaha kelompok
disampaikan kepada anggota yang lain sehingga anggota diberi kesempatan
untuk memberikan usul mengenai pemecahan masalah baik pada saat
pertemuan kelompok atau diluar pertemuan. Pertemuan rutin kelompok usaha
di Desa Margasari dilakukan secara bergilir dan rata-rata pertemuannya
diadakan setiap 1 bulan sekali. Pertemuan kelompok yang masih rutin
dilakukan adalah pada kelompok Mangrove PLH, kelompok Bakti Mandiri,
kelompok Sumber Mandiri, kelompok Sari Bunga dan kelompok Sumber
Rezeki sedangkan pada kelompok Melati Kampus dan kelompok Tirta bahari
sudah jarang mengadakan pertemuan rutin.
3. Fungsi tugas
Fungsi tugas adalah seperangkat tugas yang harus dilakukan oleh setiap
anggota kelompok sesuai dengan fungsi dan kedudukannya masing-masing
dalam struktur kelompok demi tercapainya tujuan kelompok. Dinamika
kelompok usaha berdasarkan indikator fungsi tugas dapat dilihat pada Tabel
30.
Tabel 30. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan berdasarkan
indikator fungsi tugas.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 46,66
46,67 – 93,33
93,34 – 140,00
Kurang Jelas
Cukup Jelas
Jelas
0
1
6
0,00
14,29
85,71
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 110,00 (Jelas)
Tabel 30 menunjukkan bahwa fungsi tugas pada kelompok usaha di Desa
Margasari termasuk dalam klasifikasi Jelas. Berdasarkan hal tersebut tampak
bahwa kelompok usaha di Desa Margasari sudah menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing sebagai ketua, sekretaris, bendahara dan anggota
kelompok dengan baik. Ketua kelompok bertugas mengawasi dan
mengkoordinir setiap kegiatan kelompok, sekretaris bertugas dibidang surat
menyurat dan bendahara bertugas dibidang keuangan dan administrasi
kelompok sedangkan pelaksanaan kegiatan kelompok dilakukan secara
bersama-sama.
Sebagian besar pengurus kelompok usaha di Desa Margasari selalu berusaha
untuk memuaskan anggota pada setiap kegiatan, mendorong anggota untuk
menghasilkan inisiatif-inisiatif baru, memberikan dan menjelaskan informasi
tentang kelompok dan usaha kelompok kepada anggota, mengkoordinasi
setiap kegiatan yang akan diadakan oleh kelompok, mengikutsertakan anggota
pada setiap kegiatan dan menjelaskan kepada anggota tentang hal-hal yang
menimbulkan kebingungan yang kemudian akan diselesaikan secara bersama-
sama. Sebagian besar anggota kelompok usaha di Desa Margasari sudah
terlibat aktif dalam setiap kegiatan kelompok, memberikan inisiatif baru dan
ikut berpartisipasi pada setiap kegiatan dan pertemuan rutin kelompok.
Berdasarkan keadaan di lapangan, kelompok usaha yang masih aktif
mengikuti kegiatan kelompok yaitu kelompok Mangrove PLH, kelompok
Bakti Mandiri, kelompok Sumber Mandiri, kelompok Sari Bunga dan
kelompok Sumber Rezeki, sedangkan kelompok yang sudah kurang aktif
adalah kelompok Melati Kampus dan kelompok Tirta bahari.
4. Pembinaan dan pengembangan kelompok
Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah upaya kelompok usaha untuk
tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompok. Dinamika
kelompok usaha berdasarkan indikator pembinaan dan pengembangan
kelompok dapat dilihat pada Tabel 31.
Tabel 31. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
pembinaan dan pengembangan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 – 106,66
106,67 – 213,33
213,34 – 320,00
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
0
4
3
0,00
57,14
42,86
Jumlah 100,00
Rata-rata 214,86 (Baik)
Tabel 31 menunjukkan bahwa pembinaan dan pengembangan kelompok pada
kelompok usaha di Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi baik.
Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa kelompok usaha di Desa Margasari
sudah menjalankan pembinaan dan pengembangan kelompok dengan baik.
Berdasarkan keadaan di lapangan, sebagian besar kelompok usaha di Desa
Margasari bekerjasama dalam meningkatkan usaha kelompoknya, salah satu
contohnya yaitu bekerjasama dalam membuat bibit mangrove pada kelompok
Mangrove PLH, bekerjasama dalam membudidayakan dan memelihara
kepiting milik kelompok pada kelompok Bakti Mandiri, bekerjasama dalam
membeli alat penggiling pakan ikan pada kelompok Sumber Mandiri,
bekerjasama dalam memindahkan dan menukar sarang lebah pada kelompok
Sari Bunga dan bekerjasama dalam meminjamkan pakan dedak untuk bebek
pada kelompok Sumber Rezeki, sedangkan pada kelompok Melati Kampus
anggotanya kurang terlibat dalam meningkatkan usaha kelompoknya, mereka
berusaha masing-masing dalam memproduksi terasi. Selain itu sebagian besar
anggota kelompok usaha juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
seperti mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan kelompok dan bersedia
menyediakan tempat pertemuan secara bergilir. Sebagian besar anggota
kelompok usaha di Desa Margasari sudah mematuhi peraturan yang berlaku
dalam kelompok dan memberikan kesempatan terbuka untuk menerima
anggota baru dan mensosialisasikan tujuan serta peraturan kelompok kepada
anggota yang lain. Akan tetapi, secara keseluruhan kelompok usaha di Desa
Margasari belum mendapatkan anggota baru karena masyarakat memandang
kelompok ini merupakan kelompok yang belum lama terbentuk, sehingga
kelompok belum terlihat telah mencapai keberhasilannya.
5. Kesatuan dan kekompakkan kelompok
Kesatuan dan kekompakan kelompok adalah rasa keterikatan yang kuat antara
anggota kelompok usaha terhadap kelompoknya. Rasa keterikatan itu dapat
dilihat pada kesamaan tindakan, kerjasama, kesadaran menjadi anggota,
persamaan nasib, homogenitas perilaku, kesepakatan terhadap tujuan
kelompok, dan terhadap kepemimpinan kelompok. Dinamika kelompok usaha
berdasarkan indikator kesatuan dan kekompakkan dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
kesatuan dan kekompakkan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 –46,66
46,67 – 93,33
93,34 – 140,00
Kurang Kompak
Cukup Kompak
Kompak
0
0
7
0,00
0,00
100,00
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 126,43 (Kompak)
Tabel 32 menunjukkan bahwa kesatuan dan kekompakkan kelompok pada
kelompok usaha di Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi kompak.
Berdasarkan keadaan di lapangan, sebagian besar kesatuan dan kekompakan
pada kelompok usaha di Desa Margasari sudah terjalin dengan baik. Sebagian
besar sifat pemimpin kelompok sudah berdasarkan atas kepentingan seluruh
anggota, bukan berdasarkan kepentingan pemimpin saja. Hal ini dapat dilihat
dari adanya kerjasama kelompok yang dilakukan sehingga manfaat dan
hasilnya dapat dirasakan bersama. Salah satu contohnya yaitu pada kelompok
Bakti Mandiri karena usaha budidaya kepiting dan pemeliharaannya dilakukan
secara berkelompok sehingga hasilnya dapat bermanfaat bagi seluruh anggota,
akan tetapi pada kelompok Melati kampus, pemimpin kelompok
mengatasnamakan kelompok untuk kepentingan pribadi dengan cara membuat
produk terasi kemasan secara pribadi dengan menggunakan nama kelompok,
oleh karena itu manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh anggota yang lain.
Secara keseluruhan konflik atau perselisihan dalam kelompok usaha di Desa
Margasari jarang terjadi, karena rasa keterikatan sebagai anggota kelompok
sudah dirasakan oleh anggota dan merasa tidak ada perbedaan diantara mereka
karena mereka hidup bertetangga dan jarang sekali terjadi pertentangan antara
kegiatan yang satu dengan yang lain karena masalah kelompok yang ada
selalu diselesaikan secara bersama.
6. Suasana kelompok
Suasana kelompok adalah lingkungan fisik dan nonfisik yang akan
mempengaruhi perasaan setiap anggota kelompok terhadap kelompoknya.
Suasana tersebut dapat berupa keramahtamahan, kesetiakawanan, kebebasan
bertindak, dan suasana fisik seperti kerapihan, keteraturan, dan lain-lain.
Dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator suasana kelompok dapat
dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
suasana kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 –13,33
13,34 – 26,66
26,67 – 40,00
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
0
0
7
0,00
0,00
100,00
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 38,86 (Baik)
Tabel 33 menunjukkan bahwa suasana kelompok pada kelompok usaha di
Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi baik. Berdasarkan hal tersebut
tampak bahwa suasana dalam kelompok usaha di Desa Margasari sudah
dipenuhi dengan suasana keramahtamahan, kesetiakawanan dan kebebasan
bertindak. Berdasarkan keadaan di lapangan, dalam kelompok usaka di Desa
Margasari rasa akrab, rasa nyaman dan rasa senang sudah dirasakan oleh
anggota kelompok seperti merasa bagian dari kelompok dan adanya kebebasan
dalam menyampaikan pendapat atau usul serta pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang dilakukan secara bersama-sama. Selain itu
hubungan yang terjalin diantara kelompok usaha, bukan hanya sekedar
hubungan antar sesama anggota, akan tetapi dalam lingkungan masyarakat
mereka sudah hidup bertetangga dan terdapat beberapa anggota yang
bersaudara.
7. Tekanan kelompok
Tekanan kelompok adalah tekanan-tekanan atau ketegangan dalam kelompok
yang menyebabkan kelompok tersebut berusaha keras untuk mencapai tujuan
kelompok. Tekanan kelompok baik dari dalam maupun dari luar baik untuk
mendinamiskan kelompok, tetapi jika ketegangan tersebut berlarut-larut dapat
membahayakan kehidupan kelompok yang bersangkutan, untuk itu tingkat
ketegangan kelompok harus dapat dikendalikan sehingga dapat menimbulkan
kedinamisan yang optimal. Dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
tekanan kelompok dapat dilihat pada Tabel 34.
Tabel 34. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
tekanan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok Usaha
Persentase
0 –26,66
26,67 – 53,33
53,34 – 80,00
Rendah
Sedang
Tinggi
7
0
0
100,00
0,00
0,00
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 0,14 (Rendah)
Tabel 34 menunjukkan bahwa tekanan kelompok pada kelompok usaha di
Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi kurang dinamis yaitu seluruh
kelompok usaha tidak meiliki tekanan pada kelompoknya. Berdasarkan hal
tersebut tampak bahwa tekanan dalam kelompok usaha di Desa Margasari
masih sangat rendah.
Berdasarkan keadaan di lapangan, pada kelompok usaha di Desa Margasari
belum ada tekanan kelompok baik dari dalam maupun dari luar kelompok,
seperti belum adanya pemberian penghargaan bagi anggota kelompok yang
berprestasi, belum diberikannya hukuman bagi anggota yang berbuat salah
dan belum adanya keikutsertaan kelompok dalam kegiatan perlombaan, akan
tetapi kelompok Melati Kampus dan kelompok Mangrove PLH sudah
berusaha memamerkan dan menjual produk usaha kelompoknya yaitu terasi
Melati Kampus dan produk olahan mangrove seperti sirup dan manisan buah
mangrove pada kegiatan di desa, seperti pada saat diadakan pelatihan-
pelatihan masyarakat dan pameran di kota. Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk tekanan yang ada pada kelompok usaha di Desa Margasari, akan tetapi
tekanan tersebut masih perlu ditingkatkan yaitu dengan memberikan
penghargaan bagi anggota yang berprestasi dan memberikan hukuman bagi
anggota yang melanggar peraturan kelompok agar dapat meningkatkan
motivasi anggota kelompok dan mengembangkan usaha kelompok sehingga
dapat mendinamiskan kelompok.
8. Keefektifan kelompok
Keefektifan kelompok adalah keberhasilan kelompok untuk mencapai
tujuannya yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan atau perubahan-
perubahan yang memuaskan anggotanya. Dinamika kelompok usaha
berdasarkan indikator keefektifan kelompok dapat dilihat pada Tabel 35.
Tabel 35. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator
keefektifan kelompok.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok
Usaha
Persentase
0 –13,33
13,34 – 26,66
26,67 – 40,00
Kurang Efektif
Cukup Efektif
Efektif
4
3
0
57,14
42,86
0,00
Jumlah 100,00
Rata-rata 14,43 (Cukup Efektif)
Tabel 35 menunjukkan bahwa keefektifan kelompok pada kelompok usaha di
Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi cukup Efektif. Berdasarkan hal
tersebut tampak bahwa keefektifan kelompok sudah cukup baik untuk
mencapai tujuan kelompok dan anggota. Berdasarkan keadaan di lapangan,
sebagian tujuan kelompok usaha di Desa Margasari sudah tercapai yaitu
meningkatnya hubungan kerjasama diantara sesama anggota dan pengurus
kelompok serta sudah terciptanya pembagian tugas yang adil dan merata yaitu
berdasarkan jabatannya dalam kelompok. Akan tetapi secara keseluruhan,
yang menjadi tujuan pribadi anggota kelompok sendiri belum tercapai, yaitu
belum meningkatnya pendapatan anggota dari usaha kelompoknya masing-
masing.
9. Agenda terselubung (hidden agenda)
Agenda terselubung (hidden agenda) adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai
oleh kelompok yang diketahui oleh semua anggotanya, tetapi tidak dinyatakan
secara tertulis. Dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator agenda
terselubung (hidden agenda) dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36. Klasifikasi dinamika kelompok usaha berdasarkan indikator agenda
terselubung.
Interval
(skor) Klasifikasi
Jumlah
Kelompok
Usaha
Persentase
0 –6,66
6,67 – 13,32
13,33 – 20,00
Tidak Ada
Cukup
Ada
5
2
0
71,43
28,57
0,00
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 4,57 (Tidak Ada)
Tabel 36 menunjukkan bahwa agenda terselubung (hidden agenda) pada
kelompok usaha di Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi tidak ada.
Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa tujuan-tujuan terselubung yang
merupakan tujuan pribadi anggota tidak ada yang tercapai. Berdasarkan
keadaan di lapangan, tujuan-tujuan terselubung yang diinginkan oleh anggota
kelompok usaha di Desa Margasari belum tercapai, karena kelompok ini baru
terbentuk sehingga kelompok lebih mengutamakan kegiatan-kegitan
pengembangan kelompok. Tujuan terselubung tersebut salah satunya adalah
adanya bantuan permodalan dari instansi terkait untuk kelompok.
E. Tingkat Pendapatan Rumah Tangga
Pendapatan rumah tangga adalah jumlah pendapatan seluruh anggota rumah
tangga yang bekerja selama satu tahun dihitung dalam satuan rupiah. Pendapatan
bagi rumah tangga akan memberi kesejahteraan apabila tidak hanya mampu
secara teratur memenuhi pola belanja sepanjang horizontal kehidupan rumah
tangganya tersebut. Pendapatan yang berasal dari upah atau gaji akan
memberikan seseorang kekuatan untuk memenuhi dan kemudian mengkonsumsi
barang dan jasa yang dibutuhkan bahkan dari pendapatan itu pula seseorang dapat
menabung untuk membina sumber-sumber pendapatan yang lain lebih besar.
Sebaran skor pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha di Desa
Margasari diukur berdasarkan pendapatan per bulan dan dapat dilihat pada
Tabel 37.
Tabel 37. Klasifikasi pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha.
Interval (Rp) Klasifikasi Jumlah Kelompok
Usaha
Persentase
1.418.111 - 1.739.636
1.739.637 - 2.061.162
2.061.163 – 2.382.688
Rendah
Sedang
Tinggi
4
2
1
57,14
28,57
14,29
Jumlah 7 100,00
Rata-rata 1.780.648 (Sedang)
Tabel 37 menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga pada anggota kelompok
usaha di Desa Margasari termasuk dalam klasifikasi sedang dengan jumlah rata-
rata pendapatan rumah tangga anggota kelompok sebesar Rp 1.780.648 per bulan.
Besarnya pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha di Desa Margasari
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan utama dan sampingan anggota serta pendapatan
yang diperoleh anggota rumah tangganya yang lain. Pekerjaan utama anggota
kelompok usaha di Desa Margasari beragam, ada yang pekerjaan utamanya
sebagai nelayan, sebagai petani atau petambak, sebagai PNS dan sebagai
wiraswasta. Tujuan utama anggota kelompok masuk dalam kelompok usaha ini
adalah untuk meningkatkan pendapatan rumah tangganya, akan tetapi tujuan
tersebut belum tercapai karena pendapatan yang diperoleh dari usaha
kelompoknya belum mampu menyumbang terhadap pendapatan rumah tangga
anggota.
F. Pengujiaan Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik pemimpin dan
perilaku pemimpin dengan dinamika kelompok usaha dalam meningkatkan
pendapatan rumah tangga di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai
Kabupaten Lampung Timur. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
7. Ada hubungan yang nyata antara umur pemimpin dengan perilaku pemimpin
pada kelompok usaha.
8. Ada hubungan yang nyata antara kemampuan berkomunikasi pemimpin
dengan perilaku pemimpin pada kelompok usaha.
9. Ada hubungan yang nyata antara pengetahuan pemimpin dengan perilaku
pemimpin pada kelompok usaha.
10. Ada hubungan yang nyata antara status sosial ekonomi pemimpin dengan
perilaku pemimpin pada kelompok usaha.
11. Ada hubungan yang nyata antara perilaku pemimpin dengan dinamika
kelompok usaha.
12. Ada hubungan yang nyata antara dinamika kelompok usaha dengan
pendapatan rumah tangga.
Pengujian hipotesis tersebut menggunakan statistik non parametrik korelasi Rank
Spearman. Berikut ini hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik
non parametrik korelasi Rank Spearman antara variabel X dan variabel Y, dapat
dilihat pada Tabel 38.
Tabel 38. Pengujian hipotesis variabel X dan Y
Variabel X
Variabel
Y Rs
Nilai
Signifikasi α
Umur (X1)
Perilaku
Pemimpin
0,055 tn 0,908 0,05
Kemampuan Berkomunikasi (X2) 0,833* 0,020 0,05
Pengetahuan (X3) - 0,771* 0,043 0,05
Status sosial ekonomi (X4) - 0.906** 0,005 0,01
Keterangan:
X1 : Umur pemimpin kelompok usaha
X2 : Kemampuan berkomunikasi pemimpin kelompok usaha
X3 : Pengetahuan pemimpin kelompok usaha
X4 : Status sosial ekonomi pemimpin kelompok usaha
* : Signifikan pada taraf kepercayaan 95%
** : Signifikan pada taraf kepercayaan 99%
tn : Tidak signifikan pada taraf kepercayaan 99% dan 95%
Berdasarkan Tabel 38, tampak bahwa kemampuan berkomunikasi (X2),
pengetahuan (X3) dan status sosial ekonomi (X4) memiliki hubungan yang nyata
dengan perilaku pemimpin, sedangkan umur (X1) tidak memiliki hubungan yang
nyata dengan perilaku pemimpin. Berikut ini adalah uraian secara rinci mengenai
hasil pengujian hipotesis antara variabel X dan Y.
1. Hubungan antara Umur Pemimpin dengan Perilaku pemimpin
Kelompok Usaha
Hasil uji hipotesis untuk hubungan antara umur pemimpin dengan perilaku
pemimpin kelompok usaha menggunakan uji Korelasi Rank Spearman
diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,908. Nilai signifikasi tersebut lebih besar
dibandingkan dengan α 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95 % . Hal ini
berarti tolak H1 dan terima Ho, artinya tidak terdapat hubungan yang nyata
antara umur pemimpin dengan perilaku pemimpin kelompok usaha. Untuk
mengetahui hubungan lebih lanjut antara umur pemimpin dengan
perilaku pemimpin kelompok usaha dilakukan tabulasi silang. Tabulasi silang
antara umur pemimpin dengan perilaku pemimpin kelompok usaha dapat
dilihat pada Tabel 39.
Tabel 39. Tabulasi silang antara umur dengan perilaku pemimpin kelompok
usaha
Umur
Perilaku pemimpin Jumlah
(Orang) Persentase
Kurang
Baik
Cukup
Baik Baik
Muda 0 (0 %) 0 (0 %) 2 (28,57 %) 2 28,57
Setengah
Baya 0 (0 %) 0 (0 %) 2 (28,57 %) 2 28,57
Tua 0 (0 %) 1(14,29%) 2 (28,57 %) 3 42,86
Jumlah 0 1 6 7 100,00
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 39 tampak bahwa umur
pemimpin yaitu muda, setengah baya dan tua menumpuk pada perilaku
pemimpin baik. Berdasarkan hasil uji hipótesis, umur pemimpin tidak
berhubungan nyata dengan perilaku pemimpin kelompok usaha. Hal tersebut
dikarenakan data pada hasil tabulasi silang antara umur pemimpin dengan
perilaku pemimpin kelompok usaha tidak menyebar merata dan menumpuk
pada perilaku pemimpin baik. Secara statistik data yang tidak menyebar dan
menumpuk pada selang tertentu menyebabkan hubungan antara umur
pemimpin dengan perilaku pemimpin kelompok usaha menjadi tidak
berhubungan.
Berdasarkan keadaan di lapangan, semakin tua umur pemimpin kelompok
tidak menentukan perilaku pemimpin yang baik. Pemimpin kelompok pada
kelompok Sumber Mandiri termasuk dalam klasifikasi muda, akan tetapi
beliau memiliki perilaku pemimpin yang baik, sedangkan pada pemimpin
kelompok Melati Kampus termasuk dalam klasifikasi tua dan memiliki
perilaku pemimpin yang cukup baik. Pemimpin kelompok usaha baik yang
berada pada klasifikasi umur muda, setengah baya atau tua memiliki perilaku
pemimpin yang berbeda. Oleh karena itu umur pemimpin tidak menentukan
perilakunya dalam memimpin kelompok.
2. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Pemimpin dengan
Perilaku pemimpin Kelompok Usaha
Hasil pengujian hipotesis hubungan antara kemampuan berkomunikasi
pemimpin dengan perilaku pemimpin kelompok usaha menggunakan uji
Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,020. Nilai
signifikasi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α 0,05 atau pada taraf
kepercayaan 95 % . Hal ini berarti tolak H1 dan terima Ho, artinya terdapat
hubungan yang nyata antara kemampuan berkomunikasi pemimpin dengan
perilaku pemimpin kelompok usaha.
Berdasarkan keadaan di lapangan dapat diketahui bahwa pemimpin kelompok
usaha di Desa Margasari memiliki kemampuan berkomunikasi yang cukup
baik, sehingga anggota kelompok dapat menerima informasi yang
disampaikan. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan pemimpin kelompok
dalam berkomunikasi dengan anggota kelompok, maka perilakunya akan
semakin baik. Komunikasi yang baik dari pemimpin akan mempermudah
dalam penyampaian informasi atau pesan kepada anggota, dan anggota akan
lebih mudah memahami informasi atau pesan tersebut. Pemimpin pada
kelompok Sumber Mandiri memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
sehingga perilaku pemimpinnya juga baik, sedangkan pemimpin pada
kelompok Melati Kampus memiliki kemampuan berkomunikasi yang sedang
atau cukup baik, sehingga perilaku pemimpinnya juga cukup baik. Oleh
karena itu kemampuan berkomunikasi pemimpin kelompok akan
mempengaruhi perilaku pemimpin tersebut dalam memimpin kelompoknya.
3. Hubungan antara Pengetahuan Pemimpin dengan Perilaku pemimpin
Kelompok Usaha
Hasil pengujian hipotesis hubungan antara pengetahuan pemimpin dengan
perilaku pemimpin kelompok usaha menggunakan uji Korelasi Rank
Spearman diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,043. Nilai signifikasi tersebut
lebih kecil dibandingkan dengan α 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95 % .
Hal ini berarti terima H1 dan tolak Ho, artinya terdapat hubungan yang nyata
antara pengetahuan pemimpin dengan perilaku pemimpin kelompok usaha.
Berdasarkan keadaan di lapangan dapat diketahui bahwa pengetahuan
pemimpin kelompok mengenai usaha kelompoknya sudah cukup baik.
Mereka sudah mengetahui bagaimana melakukannya. Oleh karena itu
pengetahuan pemimpin akan mempengaruhi perilaku pemimpin tersebut
dalam memimpin kelompoknya. Pemimpin pada kelompok Sumber Mandiri
memiliki pengetahuan yang baik sehingga perilaku pemimpinnya juga akan
baik. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki pemimpin
kelompok, maka perilaku pemimpinnya akan semakin baik, sehingga
pengetahuan pemimpin kelompok yang tinggi mengenai usaha kelompok
dapat mengembangkan kelompoknya sehingga dapat meningkatkan hasil dan
kualitas hasilnya.
4. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Pemimpin dengan Perilaku
pemimpin Kelompok Usaha
Hasil pengujian hipotesis hubungan antara status sosial ekonomi pemimpin
dengan perilaku pemimpin kelompok usaha menggunakan uji Korelasi Rank
Spearman diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,005. Nilai signifikasi tersebut
lebih kecil dibandingkan dengan α 0,05 atau pada taraf kepercayaan 99 % .
Hal ini berarti terima H1 dan tolak Ho, artinya terdapat hubungan yang nyata
antara sosial ekonomi pemimpin dengan perilaku pemimpin kelompok usaha.
Berdasarkan keadaan di lapangan dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi
pemimpin kelompok akan mempengaruhi perilaku pemimpin dalam
kelompoknya. Hal ini berarti semakin tinggi status sosial ekonomi yang
dimiliki pemimpin kelompok, maka perilakunya akan semakin baik. Status
sosial ekonomi pemimpin kelompok dilihat dari kedudukan pemimpin
tersebut dalam masyarakat, tingkat pendidikan, pekerjaan utama dan jumlah
pendapatan pemimpin perbulannya. Hal tersebut dapat mempengaruhi
perilakunya dalam kelompok dan pandangan anggota terhadap pemimpinnya.
Pemimpin kelompok dengan status sosial yang tinggi akan lebih disegani dan
dihormati oleh anggotanya. Latar belakang sosial dan pendidikan seorang
pemimpin yang tinggi akan mempengaruhi perilaku pemimpinnya.
5. Hubungan antara Perilaku Pemimpin dengan Dinamika Kelompok pada
Kelompok Usaha
Pengujian hipotesis antara variabel Y dengan variabel Z, yaitu antara perilaku
pemimpin dengan dinamika kelompok usaha menggunakan statistik non
parametrik korelasi Rank Spearman. Berikut ini adalah Tabel 40 mengenai
hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik non parametrik
korelasi Rank Spearman antara variabel Y dan variabel Z.
Tabel 40 . Hasil hipotesis anatara variabel Y dan Variabel Z
Variabel Y
Variabel
Z Rs Nilai
Signifikasi α
Perilaku
Pemimpin
Dinamika
Kelompok 0,798* 0,031 0,05
Keterangan:
* : Berhubungannyata pada taraf kepercayaan 95%
** : Berhubungan nyata pada taraf kepercayaan 99%
tn : tidak berhubungan nyata pada taraf kepercayaan 99% dan 95%
Berdasarkan Tabel 40, tampak bahwa hasil hipotesis untuk hubungan antara
perilaku pemimpin dengan dinamika kelompok usaha menggunakan uji
Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,031. Nilai
signifikasi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan α 0,05 atau pada taraf
kepercayaan 95 % . Hal ini berarti terima H1 dan tolak Ho, artinya terdapat
hubungan yang nyata antara dengan perilaku pemimpin dengan dinamika
kelompok usaha.
Berdasarkan keadaan di lapangan dapat diketahui bahwa perilaku pemimpin
kelompok usaha akan mempengaruhi dinamika kelompoknya. Hal ini berarti
semakin baik perilaku pemimpin kelompok, maka kelompok tersebut akan
semakin dinamis.
Perilaku pemimpin pada kelompok Melati Kampus termasuk dalam klasifikasi
cukup baik, sehingga dinamika kelompoknya cukup dinamis, sedangkan
perilaku pemimpin pada kelompok Sari Bunga termasuk dalam klasifikasi baik
sehingga dinamika kelompoknya juga dinamis. Perilaku pemimpin yang baik
akan mengarahkan kelompok kearah yang lebih dinamis. Oleh karena itu,
apabila perilaku pemimpin kelompok usaha tergolong baik, maka pemimpin
kelompoknya akan mampu mengarahkan kelompok ke arah yang lebih dinamis
sehingga dinamika kelompok akan tinggi.
6. Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Pendapatan Rumah
Tangga Anggota Kelompok pada Kelompok Usaha
Pengujian hipotesis antara variabel Z dengan pendapatan rumah tangga, yaitu
antara dinamika kelompok usaha dengan pendapatan rumah tangga
menggunakan statistik non parametrik korelasi Rank Spearman. Berikut ini
adalah Tabel 41 mengenai hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
statistik non parametrik korelasi Rank Spearman antara dinamika kelompok
usaha dengan pendapatan rumah tangga.
Tabel 41. Hasil hipotesis antara dinamika kelompok usaha dengan
pendapatan rumah tangga
Variabel Z Variabel Z2 Rs Nilai
Signifikasi α
Dinamika
Kelompok
Pendapatan
Rumah Tangga -0,234
tn 0,613 0,05
Keterangan:
* : Berhubungannyata pada taraf kepercayaan 95%
** : Berhubungan nyata pada taraf kepercayaan 99%
tn : tidak berhubungan nyata pada taraf kepercayaan 99% dan 95%
Berdasarkan Tabel 41, tampak bahwa hasil hipotesis untuk hubungan antara
dinamika kelompok usaha dengan pendapatan rumah tangga menggunakan uji
Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,613. Nilai
signifikasi tersebut lebih besar dibandingkan dengan α 0,05 atau pada taraf
kepercayaan 95 % . Hal ini berarti tolak H1dan terima H0, artinya tidak ada
hubungan yang nyata antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat
pendapatan rumah tangga.
Untuk mengetahui hubungan lebih lanjut antara dinamika kelompok usaha
dengan tingkat pendapatan rumah tangga dilakukan tabulasi silang. Tabulasi
silang antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat pendapatan rumah
tangga dapat dilihat pada Tabel 42.
Tabel 42. Tabulasi silang antara dinamika kelompok usaha dengan tingkat
pendapatan rumah tangga
Dinamika
Kelompok
Pendapatan Rumah Tangga Jumlah
(Orang) Persentase
Rendah Sedang Tinggi
Kurang Dinamis 0 (0 %) 0 (0 %) 0 (0 %) 0 0,00
Cukup Dinamis 2(28,57%) 0 (0 %) 0 (0 %) 2 28,57
Dinamis 2(28,57%) 2(28,57%) 1(14,29%) 5 71,43
Jumlah 4 2 1 7 100,00
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 42 tampak bahwa dinamika
kelompok dinamis menumpuk pada tingkat pendapatan rumah tangga dalam
klasifikasi rendah. Berdasarkan hasil uji hipótesis, dinamika kelompok usaha
tidak berhubungan nyata dengan tingkat pendapatan rumah tangga. Hal
tersebut dikarenakan data pada hasil tabulasi silang antara dinamika kelompok
usaha dengan tingkat pendapatan rumah tangga tidak menyebar merata dan
dominan pada dinamika kelompok dinamis. Secara statistik data yang tidak
menyebar dan menumpuk pada selang tertentu menyebabkan hubungan
dinamika kelompok usaha dengan tingkat pendapatan rumah tangga menjadi
tidak berhubungan.
Berdasarkan keadaan di lapangan,sebagian kegiatan usaha kelompok di Desa
Margasari belum memberikan sumbangan yang cukup terhadap pendapatan
rumah tangga, karena kegiatan kelompok belum mampu meningkatkan
pendapatan anggota. Hal ini disebabkan karena pembentukan kelompok usaha
di Desa Margasari belum cukup lama, sehingga usaha yang dihasilkan dalam
kelompok belum memberikan hasil.
Usaha Kelompok Mangrove PLH belum memberikan sumbangan terhadap
pendapatan pendapatan rumah tangga anggota, karena kelompok ini bertujuan
untuk pelestarian hutan mangrove dan mensosialisasikan kepada masyarakat
mengenai pentingnya peranan hutan mangrove bagi kehidupan.
Usaha Kelompok Melati Kampus belum memberikan sumbangan terhadap
pendapatan rumah tangga anggota. Tujuan pembentukan kelompok ini adalah
untuk meningkatkan kualitas terasi dalam bentuk jadi dan dikemas, akan tetapi
selama kelompok ini dibentuk dan telah diberikan pelatihan mengenai
pembuatan terasi yang berkualitas baik, hanya pemimpin kelompok saja yang
telah menerapkan pelatihan tersebut. Pemimpin kelompok secara pribadi telah
membuat terasi jadi dalam bentuk kemasan dan memasarkannya, sedangkan
anggota kelompoknya belum menerapkan hal tersebut, mereka tetap membuat
terasi dalam bentuk setengah jadi atau basah. Secara keseluruhan usaha
kelompok pengolah terasi ini belum mampu meningkatkan pendapatan rumah
tangga, karena anggota kelompok belum mau menerapkan inovasi teknologi
yang telah diberikan.
Usaha Kelompok Bakti Mandiri telah memberikan sumbangan terhadap
pendapatan pendapatan rumah tangga anggota. Kelompok ini bertujuan
membudidayakan kepiting bakau dalam tambak. Usaha budidaya kepiting
bakau ini telah dilakukan secara berkelompok dengan modal usaha bersama
dan pembagian hasilnya juga secara bersama. Pendapatan yang diperoleh
kelompok dalam satu musim adalah sebesar Rp 852.444 per satu kali panen.
Pendapatan ini telah menyumbang 44,13 persen terhadap pendapatan rata-rata
rumah tangga anggota pada kelompok Bakti Mandiri.
Usaha Kelompok Sumber Mandiri telah memberikan sumbangan terhadap
pendapatan pendapatan rumah tangga anggota. Kelompok ini bertujuan
membudidayakan ikan air tawar yaitu ikan lele. Budidaya ikan air tawar ini
dilakukan secara individu, akan tetapi dalam usaha permodalan dilakukan
secara berkelompok. Sarana yang digunakan dalam budidayanya adalah
sarana kelompok, seperti waring, mesin penyedot air dan lain-lain.
Pendapatan rata-rata kelompok Sumber Mandiri dalam membudidayakan ikan
air tawar adalah sebesar Rp 686.861. Pendapatan ini telah menyumbang 48,43
persen terhadap pendapatan rata-rata rumah tangga anggota pada kelompok
Sumber Mandiri.
Usaha Kelompok Sari Bunga belum memberikan sumbangan terhadap
pendapatan rumah tangga anggota. Tujuan pembentukan kelompok ini adalah
untuk membudidayakan lebah madu, akan tetapi lebah madu yang telah
dibudidayakan belum menghasilkan madu. Kelompok ini telah melakukan
berbagai cara agar lebah yang dibudidayakan dapat menghasilkan madunya,
antara lain menukar ratu lebah antara sesama anggota dan menjauhkan sarang
lebah dari gangguan semut dan asap, akan tetapi hal tersebut tidak
membuahkan hasil. Akhirnya lebah yang telah dibudidayakan dilepaskan ke
alam bebas.
Usaha Kelompok Sumber Rezeki telah memberikan sumbangan terhadap
pendapatan pendapatan rumah tangga anggota. Kelompok ini bertujuan
membudidayakan bebek, bebek yang dibudidayakan berasal dari bantuan
pemerintah daerah yaitu dari Dinas Peternakan. Kelompok ini
membudidayakan bebek secara individu, akan tetapi dalam permodalannya
dilakukan secara berkelompok yaitu dalam bentuk uang dan pakan.
Pendapatan rata-rata kelompok Sumber Rezeki dalam membudidayakan bebek
adalah sebesar Rp 407.813 per bulan. Pendapatan ini telah menyumbang
17,18 persen terhadap pendapatan rata-rata rumah tangga anggota pada
kelompok Sumber Rezeki.
Usaha Kelompok Tirta Bahari belum memberikan sumbangan terhadap
pendapatan rumah tangga anggota. Tujuan pembentukan kelompok ini adalah
untuk usaha kegiatan sosial dan karang taruna. Salah satu usaha sosial yang
dilakukan adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat berupa bibit ikan
lele, sedangkan kegiatan karang taruna yang dilakukan adalah perlombaan-
perlombaan dan festival musik dalam memperingati hari kemerdekaan.
Secara keseluruhan kelompok usaha yang ada di Desa Margasari yang telah
memberikan sumbangan terhadap pendapatan rumah tangga adalah Kelompok
Bakti Mandiri dalam bidang usaha budidaya kepiting bakau, Kelompok
Sumber Mandiri dalam bidang usaha budidaya ikan air tawar dan kelompok
Sumber rezeki dalan bidang usaha budidaya bebek. Kelompok yang belum
memberikan sumbangna terhadap pendapatan rumah tangga adalah Kelompok
Mangrove PLH dalam bidang usaha budidaya mangrove, Kelompok Melati
Kampus dalam bidang usaha pengolahan terasi, Kelompok Sari Bunga dalam
bidang usaha budidaya lebah madu dan Kelompok Tirta Bahari dalam bidang
usaha sosial dan karang taruna.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Karakteristik pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur yaitu umur pemimpin
kelompok usaha termasuk dalam klasifikasi setengah baya yaitu 45 tahun,
memiliki kemampuan berkomunikasi cukup baik, memiliki pengetahuan yang
cukup baik dan memiliki status sosial ekonomi yang tinggi.
2. Perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur termasuk dalam klasifikasi
baik, karena pemimpin kelompok sudah mampu mempelajari alasan-alasan
kelompok dengan baik, mampu menganalisis dan memperjelas tujuan
kelompok dengan baik, mampu membentuk struktur kelompok dengan baik,
mampu berinisiatif dengan baik, mampu mencurahkan perhatian kepada
tercapainya tujuan kelompok dengan baik, mampu menyempurnakan fasilitas
komunikasi dengan baik, mampu menjaga kekompakan para anggota dengan
baik, mampu menciptakan kegairahan pada anggota dengan baik dan mampu
menjalankan tugas secara efektif.
3. Dinamika kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur termasuk dalam klasifikasi dinamis,
karena kelompok sudah memiliki tujuan kelompok yang jelas, memiliki
struktur kelompok yang baik, fungsi tugas yang jelas, melaksanakan
pembinaan dan pengembangan kelompok dengan baik, mampu memelihara
kesatuan dan kekompakan kelompok dengan baik dan memiliki suasana
kelompok yang penuh dengan rasa keakraban dan kenyamanan serta
kelompok usaha tersebut sudah cukup efektif, sedangkan tekanan kelompok
masih rendah dan tidak memiliki agenda terselubung (hidden agenda).
4. Tingkat pendapatan rumah tangga anggota kelompok usaha di Desa
Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur
termasuk dalam klasifikasi sedang yaitu sebesar Rp. 1.780.648 per bulan.
5. Terdapat hubungan yang nyata antara kemampuan berkomunikasi,
pengetahuan dan status sosial ekonomi dengan perilaku pemimpin pada
kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur
dengan perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari,
Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
6. Terdapat hubungan yang nyata antara perilaku pemimpin dengan dinamika
kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur
7. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara dinamika kelompok usaha dengan
tingkat pendapatan rumah tangga anggota pada kelompok usaha di Desa
Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
B. Saran
Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilaksanakan, dapat dikemukakan saran-
saran sebagai berikut :
1. Pemimpin kelompok pada kelompok usaha di Desa Margasari, Kecamatan
Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur memiliki karakteristik
pemimpin cukup baik, akan tetapi kemampuan berkomunikasi dan
pengetahuan pemimpin kelompok masih perlu ditingkatkan lagi agar dapat
mencerminkan perilaku pemimpin yang baik dalam memimpin kelompoknya.
2. Perilaku pemimpin pada kelompok usaha di Desa Margasari sudah cukup
baik, akan tetapi perlu ditingkatkan lagi agar pemimpin kelompok lebih
mampu dalam mengarahkan dan menggerakkan anggotanya dalam mencapai
tujuan kelompok dan memelihara kehidupan kelompok itu sendiri.
3. Dinamika kelompok usaha di Desa Margasari sudah cukup baik, akan tetapi
masih perlu ditingkatkan lagi mengenai dinamika kelompoknya dalam hal
memberikan tekanan pada kelompok berupa pemberian sanksi pada anggota
kelompok yang melanggar peraturan kelompok dan pemberian penghargaan
bagi anggota kelompok yang berprestasi serta pencapaian terhadap tujuan-
tujuan anggota yang terselubung (hidden agenda) agar kelompok menjadi
lebih efektif sehingga tujuan pembentukan kelompok usaha ini akan tercapai
dan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.
4. Perlu adanya pemberdayaan dan pelatihan dari Pemerintah atau instansi terkait
pada kelompok usaha yang ada di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan
Maringgai, Kabupaten Lampung Timur agar kelompok dapat meningkatkan
produksi usahanya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Asikawati. 2008. Peranan Istri Nelayan dalam Pengolahan hasil Perikanan Desa
Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Atmaja, Arinda Y. 2008. Hubungan Karakteristik Anggota Kelompok Pengelola
Hutan Mangrove dengan Penerapan Teknologi Pengelolaan Hutan
Mangrove dalam Upaya Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Margasari
Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Skripsi.
Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.
Bandar Lampung.
Budiharsono, S. 2005. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan
Lautan. Pradnya Paramita. Jakarta.
Dahuri, Rokhmin. 2005. http://www.create.or.id/?module=articles&action=detail.
Diakses tanggal 2 Agustus 2009.
Dajan, A. 1986. Pengantar Metode Statistik Jilid I. LP3ES. Jakarta.
Gerungan, WA. 2004. Psikologi Sosial. Refika Aditama. Bandung.
Golberg, A Alvin dan Larson, E Carl. 1985. Komunikasi Kelompok Proses-
Proses Diskusi dan penerapannya. Universitas Indonesia. Jakarta.
Harjini, Ratih Tri. 2007. Kontribusi Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan
Lahan (GN-RHL) terhadap Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga
Anggota Kelompok Tani Hutan (Studi Kasus di Desa Tempel Rejo
Kecamatan Kedondong kabupaten Lampung Selatan). Skripsi. Jurusan
Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Horton, Paul B dan Hunt, Chester L. 1984. Sosiologi. Erlangga. Jakarta.
Husaini, U dan Akbar. 2003. Pengantar Statistik. Bumi Aksara. Yogyakarta.
Kartono, Kartini. 1994. Pemimpin dan Kepemimpinan. Raja Grafindo persada.
Jakarta
Laurer, Robert H. Perspektif tentang Perubahan Sosial. 1993. Rineka Cipta.
Jakarta
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret
University Press. Surakarta
P. Siagian, S. 1999. Teori dan Praktik Kepemimpinan. Rhineka Cipta. Jakarta.
Permatasari, Berlintina. 2009. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Dengan
Dinamika Kelompok Dan Tingkat Adopsi Inovasi Pupuk Organik Cair Pada
Budidaya Tanaman Cabai (Capsicum annum) di Kecamatan Candi Puro
Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas
Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Rikhomayura, Maya. 2007. Hubungan Antara Sifat-sifat Pemimpin Kelompok
Tani dengan Dinamika Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produktivitas
Usahatani Kakao (Theobroma cacao) Pada Kelompok Tani Kakao
Margajaya di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Lampung. Skripsi.
Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.
Bandar Lampung.
Santosa, Slamet. 1999. Dinamika Kelompok. Bumi Aksara. Jakarta
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1998. Teori-teori Psikologi Sosial. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Sears, David O, dkk. 1985. Psikologi Sosial. Erlangga. Jakarta.
Siegel, S. 1997. Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia.
Jakarta.
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.
Tim Mangrove Unila. 2008. Pemberdayaan Masyarakat Desa.
http://mangrove.unila.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=
20&Itemid=35. Diakses 26 Juli 2009.
Thoha, M. 1997. Pembinaan Organisasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Wahyudin, 2003. Definisi Karakteristik. http://www.analisadaily.com. Diakses
26 Juli 2009.
Widodo, Anjar. 2006. Analisis Produktivitas Tenaga Kerja dan Pendapatan
Rumah Tangga Petani pada Program Hutan Kemasyarakatan di Lampung
Barat. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Yatim, Usman. 2007. Perindag Gelar Bimtek Manajemen Pengolahan Hasil
Perikanan. http://www.lampungtimurkab.go.id. Diakses tanggal 2 Agustus
2009.
Tabel 43. Sebaran Skor Variabel X Menurut Ketua Kelompok Usaha
Nama Karakteristik
No Nama Kelompok
Umur Kemampuan Berkomunikasi ∑ Pengetahuan
Status Sosial
Ekonomi
(th) Tulisan ∑ Lisan ∑ Status Status ∑
a b c a b c Sosial Ekonomi
1 Rusyani Mangrove PLH 51 25 100 50 175 75 150 275 500 675 250 125 75 200
2 Mujabir Melati Kampus 56 0 75 0 75 50 150 200 400 475 325 150 100 250
3 Joko S Bakti Mandiri 45 0 75 0 75 75 150 200 425 500 300 150 75 225
4 Sentot P Sumber Mandiri 36 50 75 75 200 100 175 200 475 675 275 150 50 200
5 Sutrisno Sari Bunga 52 25 100 75 200 75 225 200 500 700 200 50 100 150
6
Mujiati
R Sumber Rezeki 46 0 50 0 50 75 150 200 425 475 175 75 125 200
7 Afria S Tirta Bahari 31 0 75 0 75 75 175 200 450 525 300 200 75 275
Jumlah 850 3175 4025 1825 900 600 1500
Rata-rata 45 121 454 575 261 129 86 214 Keterangan X : Karakteristik Pemimpin
X1 : Usia Pemimpin
X2 : Kemampuan berkomunikasi
Indikator :
A. Tulisan B. Lisan
a. Intensitas pemimpin dalam menyampaikan informasi secara tertulis a. Intensitas pemimpin dalam menyampaikan informasi secara lisan
b. Kemampuan pemimpin dalam menyampaikan informasi secara tertulis b. Kemampuan pemimpin dalam menyampaikan informasi secara lisan
c. Kejelasan terhadap informasi yang disampaikan pemimpin secara tertulis c. Kejelasan terhadap informasi yang disampaikan pemimpin secara lisan
X3 : Pengetahuan
X4 : Status sosial ekonomi
Tabel 44. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Mangrove PLH
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1 Rusyani Ketua
Mangrove PLH
250 400 150 150 175 200 150 150 150 1775
2 Akwab R. Sekretaris 250 400 175 175 175 200 150 200 150 1875
3 Diah A Bendahara 125 300 125 100 100 125 150 125 100 1250
4 Sudarlis Anggota 250 400 150 150 125 150 150 150 150 1675
5 M.Azhari Anggota 225 400 150 100 150 150 150 175 150 1650
6 Kristalia Anggota 125 200 125 125 125 100 150 150 150 1250
7 Siti Mus Anggota 175 350 100 100 100 150 100 125 150 1350
8 Sukari Anggota 200 300 150 100 125 150 200 150 150 1525
9 Sugihati Anggota 250 400 150 150 125 150 150 150 150 1675
10 Sunarto Anggota 200 350 150 125 150 150 150 150 150 1575
11 Sunarti Anggota 250 400 150 150 125 150 150 150 150 1675
12 Untung Anggota 200 400 150 125 150 150 100 125 125 1525
13 Kartini Anggota 225 400 150 150 175 150 150 150 150 1700
14 Minardi Anggota 200 300 100 150 150 150 200 150 150 1550
15 Pramika R. Anggota 225 400 150 175 150 200 150 150 150 1750
16 Jarwati N. Anggota 175 250 150 125 100 150 100 125 100 1275
17 Ernawati Anggota 250 350 150 175 150 200 150 200 150 1775
18 Tumbali Anggota 150 250 125 100 125 150 100 125 150 1275
Tabel 44. Lanjutan
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
19 Sutinah Anggota
Mangrove PLH
200 300 100 150 150 125 150 150 150 1475
20 Yanti Anggota 175 250 125 100 100 125 100 175 150 1300
21 Ali M. Anggota 200 350 150 150 150 150 150 175 150 1625
22 Sentot P. Anggota 250 400 175 175 175 200 200 175 150 1900
Jumlah 4550 7550 3100 3000 3050 3425 3200 3375 3175 34425
Rata-rata 206.8 343 141 136 139 156 145 153 144 1565
Modus 1675
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
Y3 : Membentuk struktur kelompok
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Tabel 45. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Melati Kampus
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1 Mujabir Ketua
Melati
Kampus
200 400 100 125 125 125 150 50 150 1425
2 Mustofa Sekretaris 175 250 100 150 125 150 125 150 150 1375
3 Muhammad Bendahara 150 250 150 150 150 125 100 175 100 1350
4 Sudiharjo Anggota 200 300 150 150 125 100 150 150 150 1475
5 Nazarudn Anggota 225 350 100 75 150 100 100 125 150 1375
6 Marsa'i Anggota 250 250 150 150 75 150 150 150 150 1475
7 Jahiri Anggota 150 250 125 150 175 100 150 125 150 1375
8 Pendi Anggota 125 200 150 100 150 100 150 150 150 1275
9 Jusman Anggota 200 250 75 100 0 75 150 75 150 1075
10 Cacak B Anggota 125 200 50 50 100 75 50 100 50 800
11 Junarman Anggota 100 100 75 100 75 125 50 50 75 750
12 Mansur Anggota 200 300 150 150 125 100 150 150 150 1475
13 M. Kosim Anggota 175 200 150 150 150 100 150 150 150 1375
14 Zakaria Anggota 250 250 150 150 75 125 150 150 150 1450
15 Tomi Anggota 200 300 100 150 150 150 200 150 150 1550
16 Candra Anggota 200 400 150 125 150 150 100 125 125 1525
17 Karsono Anggota 175 250 100 150 125 150 125 150 150 1375
18 Tomo M. Anggota 175 250 125 100 100 125 100 175 150 1300
19 Kasdir Anggota 200 300 100 150 150 125 150 150 150 1475
20 Riadi Anggota 175 250 125 100 100 125 100 175 150 1300
21 Marhani Anggota 200 350 150 150 150 150 150 175 150 1625
Tabel 45. Lanjutan
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
22 Ali Anggota
Melati
Kampus
225 400 150 175 150 200 150 150 150 1750
23 Sudarlis Anggota 125 200 50 50 100 75 50 100 50 800
24 Budi R. Anggota 250 400 175 175 175 200 200 175 150 1900
25 Sariman Anggota 175 250 100 150 125 150 125 150 150 1375
26
Abd.
Jaelan Anggota 200 300 150 150 125 100 150 150 150 1475
27 M. Iik Anggota 250 400 150 150 125 150 150 150 150 1675
Jumlah 5075 7600 3300 3525 3325 3400 3525 3725 3700 37175
Rata-rata 188 281 122 131 123 126 131 138 137 1377
Modus 1375
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
Y3 : Membentuk struktur kelompok
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Tabel 46. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Bakti Mandiri
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1 Joko S Ketua
Bakti Mandiri
225 400 150 150 150 150 150 150 150 1675
2 Narko Sekretaris 225 300 150 150 125 150 150 150 150 1550
3 Sukirno Bendahara 225 300 150 150 125 150 150 150 150 1550
4 Sunarno Anggota 225 300 150 150 125 150 150 150 150 1550
5 Ribut Anggota 225 300 150 150 125 150 150 150 150 1550
6 Bambang Anggota 225 300 150 150 125 150 150 150 150 1550
7 Heri Anggota 225 300 150 150 125 150 150 150 150 1550
Jumlah 1575 2200 1050 1050 900 1050 1050 1050 1050 10975
Rata-rata 225 314 150 150 129 150 150 150 150 1568
Modus 1550
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
Y3 : Membentuk struktur kelompok
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Tabel 47. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Sumber Mandiri
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1 Sentot P Ketua
Sumber
Mandiri
250 400 150 150 125 150 150 150 150 1675
2 Narko Sekretaris 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
3 Tugiman Bendahara 200 400 150 150 150 150 150 150 150 1650
4 Suratiman Anggota 225 400 150 150 150 150 150 150 150 1675
5 Sujud Anggota 225 400 150 150 150 150 150 150 150 1675
6 Tukirman Anggota 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
7 Supendi Anggota 200 400 150 150 150 150 150 150 150 1650
8 Predi Anggota 225 400 150 150 150 150 150 150 150 1675
9 Suratman Anggota 225 400 150 150 150 150 150 150 150 1675
Jumlah 2050 3600 1350 1350 1325 1350 1350 1350 1350 15075
Rata-rata 227.8 400 150 150 147 150 150 150 150 1675
Modus 1675
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
Y3 : Membentuk struktur kelompok
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Tabel 48. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Sari Bunga
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1 Sutrisno Ketua
Sari Bunga
225 400 150 125 150 150 150 150 125 1625
2 Muhajir Sekretaris 225 400 125 150 150 150 150 150 150 1650
3 S. Riadi Bendahara 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
4 Sucipto Anggota 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
5 Mudofir Anggota 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
6 Joko W Anggota 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
7 Haryono Anggota 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
8 Daryono Anggota 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
9 Nurpakih Anggota 250 300 150 150 150 150 150 150 150 1600
10 Usman Anggota 200 400 150 150 125 150 125 150 100 1550
11 Darmaji Anggota 250 400 150 125 150 150 150 150 150 1675
12 Suyat Anggota 225 400 150 150 150 150 125 150 150 1650
Jumlah 2875 4700 1775 1750 1775 1800 1750 1800 1725 19950
Rata-rata 239.6 392 148 146 148 150 146 150 144 1663
Modus 1700
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y3 : Membentuk struktur kelompok Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Tabel 49. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Sumber Rezeki
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1
Mujiati
R Ketua
Sumber
Rezeki
175 250 125 150 150 100 100 125 150 1325
2 Siti Nur Sekretaris 200 400 150 150 150 125 150 150 150 1625
3
Mujiati
K. Bendahara 200 400 150 150 150 125 150 150 150 1625
4 Aminen Anggota 200 400 150 150 150 125 150 150 150 1625
5 Juminten Anggota 225 400 150 150 150 125 150 150 150 1650
6 Wati Anggota 175 400 125 150 150 100 150 150 150 1550
7 Sarni Anggota 225 400 150 150 150 125 150 150 150 1650
8 Wasiti Anggota 200 400 150 150 150 125 150 150 150 1625
Jumlah 1600 3050 1150 1200 1200 950 1150 1175 1200 12675
Rata-rata 200 381 144 150 150 119 144 147 150 1584
Modus 1625
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y3 : Membentuk struktur kelompok Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Tabel 50. Sebaran Skor Variabel Y Menurut Kelompok Tirta Bahari
No Nama Jabatan Nama Perilaku Pemimpin
∑ Kelompok Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
1 Afria S Ketua
Tirta Bahari
225 300 150 150 150 125 150 150 150 1550
2 Agus P. Sekretaris 225 300 150 150 150 150 100 150 150 1525
3 Pramika R Bendahara 250 400 150 150 150 150 150 150 150 1700
4 Anto S Pengurus 225 400 150 150 150 125 150 150 150 1650
5 Akwab R Pengurus 125 250 100 75 100 100 100 125 100 1075
6 Sentot P. Pengurus 225 300 150 150 150 150 150 150 150 1575
7 Anie Pengurus 250 400 150 150 150 125 150 150 150 1675
8 M. Tharom Pengurus 200 250 150 150 150 125 100 100 100 1325
9 Alang Pengurus 125 250 100 75 100 100 125 100 100 1075
10 Ahmad Y. Pengurus 200 400 150 150 150 150 150 100 100 1550
11 Ardiyansyah Pengurus 250 250 150 150 150 150 150 150 150 1550
Jumlah 2300 3500 1550 1500 1550 1450 1475 1475 1450 16250
Rata-rata 209.1 318 141 136 141 132 134 134 132 1477
Modus 1550
Keterangan
Y : Perilaku kepemimpinan Y6 : Menyempurnakan fasilitas komunikasi
Y1 : Mempelajari alasan-alasan kelompok Y7 : Menjaga kekompakan para anggota
Y2 : Menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok Y8 : Menciptakan kegairahan para anggota
Y3 : Membentuk struktur kelompok Y9 : Menjalankan tugas secara efektif
Y4 : Berinisiatif
Y5 : Mencurahkan perhatian pada tercapainya tujuan kelompok
Tabel 51. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Mangrove PLH
N
o Nama
Dinamika Kelompok ∑
Z1
∑ Z
2 ∑
Z
3 ∑
Z
4 ∑
Z
5 ∑
Z
6 Z7 ∑
Z8 ∑
Z
9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1 Rusyani
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
3
0
3
0
4
0
14
0
2
0
2
0
4
0
2
0
2
0
1
0
13
0
9
0
6
0
2
0
4
0
2
0
2
0
25
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
13
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
148
0
2
Akwab
R.
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
3
0
6
0
2
0
15
0
2
0
2
0
4
0
2
0
2
0
1
0
12
0
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 690
3 Diah A
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
3
0
6
0
4
0
17
0
2
0
2
0
4
0
2
0
2
0
2
0
14
0
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
1
0
1
0
11
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 720
4 Sudarlis
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
3
0
6
0
4
0
16
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
12
0
7
0
4
0
2
0
4
0
2
0
2
0
21
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
13
0
4
0 0 0 0 0 0
2
0
2
0
4
0
2
0 760
5
M.Azha
ri
1
0
1
0
2
0
4
0
4
0
3
0
4
0
4
0
15
0
2
0
1
0
4
0
1
0
2
0
1
0
11
0
7
0
4
0
2
0
4
0
2
0
2
0
21
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
3
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 670
6
Kristali
a
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
3
0
3
0
3
0
12
0
1
0
1
0
4
0
1
0
2
0
1
0
10
0
7
0
3
0
2
0
2
0
2
0
2
0
18
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
2
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 590
7
Siti
Mus
1
0
1
0
2
0
4
0
4
0
1
0
6
0
4
0
15
0
1
0
1
0
4
0
2
0
2
0
2
0
12
0
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 670
8 Sukari
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
2
0
4
0
4
0
13
0
1
0
1
0
4
0
2
0
2
0
2
0
12
0
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
19
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
13
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 660
9 Sugihati
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
2
0
4
0
4
0
13
0
2
0
1
0
3
0
1
0
2
0
1
0
10
0
7
0
3
0
2
0
4
0
2
0
2
0
20
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 640
10 Sunarto
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
2
0
4
0
4
0
13
0
1
0
1
0
4
0
2
0
2
0
2
0
12
0
7
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
20
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 660
11 Sunarti
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
2
0
3
0
4
0
12
0
1
0
1
0
2
0
1
0
2
0
2
0 90
7
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
20
0
4
0
1
0
1
0
2
0
2
0
1
0
11
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 610
12 Untung
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
3
0
3
0
2
0
11
0
1
0
1
0
2
0
1
0
2
0
1
0 80
6
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 590
13 Kartini
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
3
0
3
0
4
0
13
0
2
0
1
0
3
0
1
0
2
0
1
0
10
0
7
0
3
0
2
0
4
0
2
0
2
0
20
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
3
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 630
14 Minardi
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
3
0
4
0
4
0
14
0
1
0
1
0
4
0
1
0
2
0
2
0
11
0
7
0
4
0
2
0
4
0
2
0
2
0
21
0
4
0
2
0
1
0
2
0
1
0
1
0
11
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 660
15
Pramika
R.
1
0
1
0
2
0
5
0
3
0
2
0
3
0
4
0
12
0
2
0
1
0
4
0
1
0
2
0
2
0
12
0
7
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
20
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
2
0
2
0
2
0 690
16
Jarwati
N.
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
3
0
4
0
4
0
14
0
2
0
1
0
2
0
1
0
2
0
1
0 90
6
0
3
0
2
0
4
0
2
0
1
0
18
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
3
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 610
17
Ernawat
i
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
2
0
3
0
3
0
11
0
2
0
1
0
3
0
1
0
2
0
1
0
10
0
7
0
3
0
2
0
4
0
2
0
1
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
2
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 590
18 Tumbali
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
1
0
2
0
4
0
10
0
2
0
1
0
3
0
1
0
2
0
1
0
10
0
7
0
3
0
2
0
4
0
2
0
1
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 600
19 Sutinah
1
0
1
0
2
0
4
0
3
0
2
0
4
0
4
0
13
0
1
0
1
0
4
0
1
0
2
0
2
0
11
0
6
0
3
0
2
0
4
0
2
0
1
0
18
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0 630
Tabel 51. Lanjutan. N
o
Na
ma Dinamika Kelompok ∑
Z1
∑ Z2
∑ Z3
∑ Z
4 ∑
Z
5 ∑
Z
6 Z7 ∑
Z8 ∑
Z
9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
2
0
Yan
ti
1
0
1
0
2
0
5
0
3
0
1
0
4
0
4
0
12
0
2
0
1
0
2
0
1
0
2
0
1
0 90
6
0
3
0
2
0
4
0
2
0
1
0
18
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
61
0
21
Ali M.
10
10
20
50
30
30
30
40
130
10
10
30
10
20
20
100
70
30
20
40
20
20
200
40
20
10
20
20
10
120
40 0 0 0 0 0 0
10
10 0
650
2
2
Sent
ot P.
1
0
1
0
2
0
4
0
4
0
3
0
6
0
4
0
17
0
2
0
2
0
4
0
2
0
2
0
2
0
14
0
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
19
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
13
0
4
0 0 0 0 0 0
1
0
2
0
3
0
1
0
75
0
20
10
67
0 Keterangan
: Z8 : Keefektifan kelompok
Z : Dinamika kelompok c : fungsi memberikan informasi Z5 : Kesatuan atau kekompakkan klompok a : keberhasilan dalam mencapai
Z1 : Tujuan kelompok d : fungsi menyelenggarakan koordinasi a : kepemimpinan kelompok tujuan kelompok
a : kejelasan tujuan kelompok e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi b : merasa bagian dari kelompok b : keberhasilan dalam mencapai
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota f : fungsi kejelasan c : nilai tujuan yang ingin dicapai tujuan pribadi
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok d : homogenitas anggota Z9 : Agenda terselubung
Z2 : Struktur kelompok e : integritas anggota dalam kegiatan
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok f : jumlah anggota kelompok
b : tugas dan pembagian tugas a : aktivitas kegiatan kelompok Z6 : Suasana kelompok
c : sistem komunikasi b : partisipasi anggota Z7 : Tekanan kelompok
d : wahana untuk terjadinya interaksi c : fasilitas a : penghargaan bagi yang berprestasi
Z3 : Fungsi tugas d : pengawasan terhadap norma b : hukuman bagi yang berbuat salah
a : fungsi memuaskan anggota e : mendapat anggota baru c : keikutsertaan dalam perlombaan
b : fungsi menghasilkan inisiatif f : sosialisasi anggota d : persaingan antar kelompok yang mendorong ke arah persatuan
Tabel 52. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Melati Kampus
No Nama Dinamika Kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1 Mujabir 10 10 10 30 30 30 20 40 120 10 10 40 10 20 20 110 60 30 20 20 20 20 170 40 20 10 20 20 10 120 40 0 0 0 10 10 10 10 20 10 1210
2 Mustofa 20 10 20 50 40 30 40 40 150 10 20 40 20 20 20 130 90 30 20 40 20 20 220 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 750
3 Muhammad 20 10 20 50 40 30 40 40 150 10 20 40 20 20 20 130 70 40 20 40 20 20 210 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 740
4 Sudiharjo 10 10 20 40 20 30 20 40 110 10 10 20 20 20 20 100 60 30 20 40 20 20 190 40 20 20 20 20 10 130 30 0 0 0 0 0 0 10 10 0 610
5 Nazarudn 10 10 10 30 40 30 50 40 160 10 20 20 10 20 20 100 60 40 20 20 20 20 180 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 650
6 Marsa'i 20 10 10 40 20 20 20 40 100 10 10 20 20 20 20 100 90 30 20 20 20 20 200 30 20 20 20 20 10 120 30 0 0 0 0 0 0 10 10 0 600
7 Jahiri 20 10 10 40 40 30 10 20 100 10 20 30 10 20 20 110 90 40 20 40 20 20 230 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 660
8 Pendi 20 10 0 30 40 30 30 40 140 10 10 40 10 20 20 110 70 20 20 40 20 10 180 40 10 20 20 20 10 120 40 0 10 0 0 10 0 10 10 0 640
9 Jusman 0 10 0 10 10 30 10 20 70 10 10 40 10 20 10 100 60 40 20 40 20 10 190 40 20 20 20 20 10 130 20 0 0 0 0 0 0 10 10 0 530
10 Cacak B 20 10 20 50 40 20 60 40 160 10 20 20 10 20 10 90 90 60 20 20 20 20 230 40 20 20 20 20 10 130 30 0 0 0 0 0 0 10 10 0 700
11 Junarman 10 10 10 30 20 10 30 40 100 10 10 40 20 20 10 110 70 30 20 20 20 20 180 30 20 20 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 590
12 Mansur 20 10 20 50 10 30 20 40 100 10 20 30 10 20 10 100 60 40 20 20 20 10 170 40 20 20 20 20 10 130 30 0 0 0 0 0 0 10 10 0 590
13 M. Kosim 10 10 20 40 40 20 10 20 90 10 20 30 10 20 20 110 70 30 20 40 20 10 190 40 20 10 20 20 10 120 20 0 0 0 0 0 0 10 10 0 580
14 Zakaria 10 10 20 40 10 20 20 20 70 10 20 30 10 20 10 100 60 40 20 20 20 10 170 40 10 20 20 20 10 120 20 0 0 0 0 0 0 10 10 0 530
15 Tomi 10 20 20 50 40 30 60 20 150 10 10 40 20 20 20 120 70 40 20 40 20 10 200 40 20 10 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 690
16 Candra 10 10 20 40 40 30 40 20 130 10 10 40 10 20 10 100 90 40 20 40 20 10 220 40 10 20 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 660
17 Karsono 10 10 10 30 40 30 40 20 130 10 20 40 10 20 20 120 60 30 20 20 20 10 160 30 10 10 20 20 10 100 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 590
18 Tomo M. 0 10 20 30 30 30 10 40 110 10 10 30 10 20 10 90 60 40 20 20 20 20 180 40 20 20 20 20 10 130 30 0 0 0 0 0 0 10 10 0 580
19 Kasdir 20 10 20 50 40 20 20 40 120 10 20 30 10 20 10 100 90 30 20 20 20 10 190 40 20 20 20 20 10 130 20 0 0 0 0 0 0 10 10 0 620
20 Riadi 10 10 20 40 40 20 60 20 140 10 10 30 10 20 20 100 90 40 20 40 20 10 220 40 10 10 20 20 10 110 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 660
Tabel 52. Lanjutan
No Nama Dinamika Kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
21 Marhani 10 10 20 40 30 30 40 20 120 10 20 40 10 20 10 110 70 60 20 40 20 10 220 40 20 10 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 660
22 Ali 10 10 20 40 40 20 60 40 160 10 20 40 10 20 20 120 70 30 20 20 20 20 180 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 680
23 Sudarlis 10 10 10 30 40 30 60 40 170 10 20 40 20 20 20 130 90 60 20 20 20 20 230 40 20 20 20 20 10 130 30 0 0 0 0 0 10 10 20 10 750
24 Budi R. 20 10 20 50 40 30 60 40 170 10 20 30 20 20 20 120 70 40 20 40 20 10 200 40 10 10 20 20 10 110 40 0 0 0 0 0 0 10 10 10 710
25 Sariman 10 10 20 40 30 20 40 40 130 10 20 30 10 20 10 100 60 30 20 40 20 10 180 40 20 10 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 620
26 Abd. J 10 10 20 40 40 30 60 40 170 10 20 30 20 20 20 120 70 40 20 40 20 10 200 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 710
27 M. Iik 10 10 20 40 40 20 60 40 160 10 20 40 20 20 20 130 70 40 20 40 20 10 200 40 10 10 20 20 10 110 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 690
18000
667
Keterangan : Z3 : Fungsi tugas Z5 : Kesatuan atau kekompakkan kelompok
Z : Dinamika kelompok a : fungsi memuaskan anggota a : kepemimpinan kelompok c : keikutsertaan dalam perlombaan
Z1 : Tujuan kelompok b : fungsi menghasilkan inisiatif b : merasa bagian dari kelompok d : persaingan antar kelompok tani
a : kejelasan tujuan kelompok c : fungsi memberikan informasi c : nilai tujuan yang ingin dicapai yang mendorong ke arah persatuan
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota d : fungsi menyelenggarakan koordinasi d : homogenitas anggota Z8 : Keefektifan kelompok
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi e : integritas anggota dalam kegiatan a : keberhasilan dalam mencapai tujuan
Z2 : Struktur kelompok f : fungsi kejelasan f : jumlah anggota kelompok kelompok
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok Z6 : Suasana kelompok b : keberhasilan dalam mencapai tujuan
b : tugas dan pembagian tugas a : aktivitas kegiatan kelompok Z7 : Tekanan kelompok pribadi
c : sistem komunikasi b : partisipasi anggota a : penghargaan bagi yang berprestasi Z9 : Agenda terselubung
d : wahana untuk terjadinya interaksi c : fasilitas b : hukuman bagi yang berbuat salah
Tabel 53. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Bakti Mandiri
No Nama dinamika kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1 Joko S 20 20 20 60 40 30 40 40 150 10 10 40 10 20 20 110 120 50 20 40 20 10 260 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 780
2 Narko 10 10 20 40 30 40 60 40 170 10 10 40 10 20 20 110 110 50 20 40 20 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 770
3 Sukirno 10 10 20 40 30 40 60 40 170 10 10 40 10 20 20 110 110 40 20 40 20 10 240 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 740
4 Sunarno 10 10 20 40 30 30 60 40 160 10 10 40 10 20 20 110 110 50 20 40 20 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 740
5 Ribut 10 10 20 40 30 40 40 40 150 10 10 40 10 20 20 110 110 50 20 40 20 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 730
6 Bambang 10 10 20 40 30 40 40 40 150 10 10 40 10 20 20 110 110 50 20 40 20 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 730
7 Heri 10 10 20 40 30 30 60 40 160 10 10 40 10 20 20 110 110 40 20 40 20 10 240 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 730
5220
746
Keterangan : Z3 : Fungsi tugas Z5 : Kesatuan atau kekompakkan kelompok
Z : Dinamika kelompok a : fungsi memuaskan anggota a : kepemimpinan kelompok c : keikutsertaan dalam perlombaan
Z1 : Tujuan kelompok b : fungsi menghasilkan inisiatif b : merasa bagian dari kelompok d : persaingan antar kelompok tani
a : kejelasan tujuan kelompok c : fungsi memberikan informasi c : nilai tujuan yang ingin dicapai yang mendorong ke arah persatuan
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota d : fungsi menyelenggarakan koordinasi d : homogenitas anggota Z8 : Keefektifan kelompok
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi e : integritas anggota dalam kegiatan a : keberhasilan dalam mencapai tujuan
Z2 : Struktur kelompok f : fungsi kejelasan f : jumlah anggota kelompok kelompok
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok Z6 : Suasana kelompok b : keberhasilan dalam mencapai tujuan
b : tugas dan pembagian tugas a : aktivitas kegiatan kelompok Z7 : Tekanan kelompok pribadi
c : sistem komunikasi b : partisipasi anggota a : penghargaan bagi yang berprestasi Z9 : Agenda terselubung
d : wahana untuk terjadinya interaksi c : fasilitas b : hukuman bagi yang berbuat salah
Tabel 54. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Sumber Mandiri
No Nama dinamika kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1 Sentot P 20 10 20 50 20 30 60 40 150 10 10 30 10 20 10 90 100 60 20 20 20 30 250 10 40 20 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 10 20 30 10 740
2 Narko 20 10 20 50 30 30 60 40 160 10 20 30 10 20 20 110 100 60 20 40 30 10 260 40 20 10 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 770
3 Tugiman 20 10 20 50 30 30 60 40 160 10 20 40 10 20 20 120 100 40 20 20 20 30 230 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 760
4 Suratiman 20 10 20 50 30 30 60 40 160 10 10 40 10 20 20 110 100 60 20 40 30 10 260 40 20 20 10 20 10 120 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 770
5 Sujud 20 10 20 50 30 20 60 40 150 10 10 40 10 20 20 110 100 50 20 40 30 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 760
6 Tukirman 20 10 20 50 30 30 60 40 160 10 20 30 10 20 20 110 100 60 20 40 30 10 260 40 20 10 20 20 10 120 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 770
7 Supendi 20 10 20 50 30 20 60 40 150 10 10 40 10 20 10 100 100 50 20 20 20 10 220 40 20 20 10 20 10 120 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 710
8 Predi 20 10 20 50 20 30 60 40 150 10 10 40 10 20 20 110 100 60 20 40 30 10 260 40 20 20 10 20 10 120 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 760
9 Suratman 20 10 20 50 30 20 60 40 150 10 10 40 10 20 20 110 100 50 20 40 30 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 760
6800
756
Keterangan : c : sistem komunikasi Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok
Z : Dinamika kelompok d : wahana untuk terjadinya interaksi a : aktivitas kegiatan kelompok
Z1 : Tujuan kelompok Z3 : Fungsi tugas b : partisipasi anggota
a : kejelasan tujuan kelompok a : fungsi memuaskan anggota c : fasilitas
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota b : fungsi menghasilkan inisiatif d : pengawasan terhadap norma
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok c : fungsi memberikan informasi e : mendapat anggota baru
Z2 : Struktur kelompok d : fungsi menyelenggarakan koordinasi f : sosialisasi anggota
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi
b : tugas dan pembagian tugas f : fungsi kejelasan
Z5 : Kesatuan atau kekompakkan kelompok Z7 : Tekanan kelompok b : keberhasilan dalam mencapai tujuan pribadi
a : kepemimpinan kelompok a : penghargaan bagi yang berprestasi
b : merasa bagian dari kelompok b : hukuman bagi yang berbuat salah Z9 : Agenda terselubung
c : nilai tujuan yang ingin dicapai c : keikutsertaan dalam perlombaan-perlombaan
d : homogenitas anggota d : persaingan antar kelompok tani yang mendorong
e : integritas anggota dalam kegiatan ke arah persatuan
f : jumlah anggota kelompok Z8 : Keefektifan kelompok
Z6 : Suasana kelompok a : keberhasilan dalam mencapai tujuan kelompok
Tabel 55. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Sari Bunga
No Nama dinamika kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1 Sutrisno 20 20 20 60 40 30 60 40 170 20 20 40 20 20 20 140 110 70 20 40 20 10 270 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 840
2 Muhajir 20 20 20 60 40 30 60 40 170 20 20 40 20 20 20 140 100 60 20 40 20 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 820
3 S. Riadi 20 20 20 60 40 30 60 40 170 20 20 40 20 20 20 140 100 70 20 40 20 10 260 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 830
4 Sucipto 20 20 20 60 40 30 60 40 170 20 20 40 20 20 20 140 90 60 20 40 20 10 240 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 810
5 Mudofir 20 20 20 60 30 20 60 40 150 20 10 40 20 20 20 130 90 60 20 40 20 10 240 40 20 20 20 20 20 140 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 790
6 Joko W 20 20 20 60 30 20 50 40 140 20 20 20 20 20 20 120 90 70 20 40 20 10 250 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 770
7 Haryono 20 20 20 60 40 20 60 40 160 20 10 40 20 20 20 130 80 60 20 40 20 10 230 40 20 20 20 20 20 140 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 790
8 Daryono 20 20 20 60 40 30 60 40 170 20 20 40 20 20 20 140 110 70 20 40 20 10 270 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 820
9 Nurpakih 10 10 20 40 30 20 50 40 140 20 10 20 20 20 20 110 80 60 20 40 20 10 230 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 700
Tabel 55. Lanjutan
No Nama dinamika kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
10 Usman 20 20 20 60 40 20 60 40 160 20 20 40 20 20 20 140 70 60 20 40 20 10 220 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 10 770
11 Darmaji 20 20 20 60 40 20 60 40 160 20 10 40 20 20 20 130 90 60 20 40 20 10 240 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 10 780
12 Suyat 10 10 20 40 30 20 50 40 140 20 10 20 20 20 20 110 70 70 20 40 20 10 230 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 700
9420
785
Keterangan : Z8 : Keefektifan kelompok
Z : Dinamika kelompok c : fungsi memberikan informasi Z5 : Kesatuan atau kekompakkan klompok a : keberhasilan dalam mencapai
Z1 : Tujuan kelompok d : fungsi menyelenggarakan koordinasi a : kepemimpinan kelompok tujuan kelompok
a : kejelasan tujuan kelompok e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi b : merasa bagian dari kelompok b : keberhasilan dalam mencapai
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota f : fungsi kejelasan c : nilai tujuan yang ingin dicapai tujuan pribadi
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok d : homogenitas anggota Z9 : Agenda terselubung
Z2 : Struktur kelompok e : integritas anggota dalam kegiatan
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok f : jumlah anggota kelompok
b : tugas dan pembagian tugas a : aktivitas kegiatan kelompok Z6 : Suasana kelompok
c : sistem komunikasi b : partisipasi anggota Z7 : Tekanan kelompok
d : wahana untuk terjadinya interaksi c : fasilitas a : penghargaan bagi yang berprestasi
Z3 : Fungsi tugas d : pengawasan terhadap norma b : hukuman bagi yang berbuat salah
a : fungsi memuaskan anggota e : mendapat anggota baru c : keikutsertaan dalam perlombaan
b : fungsi menghasilkan inisiatif f : sosialisasi anggota d : persaingan antar kelompok yang mendorong ke arah persatuan
Tabel 56. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Sumber Rezeki
No Nama dinamika kelompok ∑
Z1 ∑ Z2 ∑ Z3 ∑ Z4 ∑ Z5 ∑ Z6 Z7 ∑ Z8 ∑ Z9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1
Mujiati
R 20 20 20 60 40 40 60 40 180 20 20 40 10 20 20 130 70 60 20 40 20 10 220 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 790
2
Mujiati
K. 20 20 20 60 40 40 60 40 180 10 20 40 10 20 20 120 60 40 20 40 20 10 190 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 730
3 Siti Nur 20 20 20 60 40 40 60 40 180 10 20 40 10 20 20 120 70 60 20 40 20 10 220 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 10 10 20 10 780
4 Aminen 10 10 20 40 30 30 30 40 130 10 10 20 10 20 20 90 50 40 20 40 20 10 180 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 620
5 Juminten 10 10 20 40 30 20 30 40 120 10 10 20 10 20 20 90 50 40 20 40 20 10 180 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 610
6 Wati 20 20 20 60 30 30 50 40 150 20 20 20 10 20 20 110 50 40 20 40 20 10 180 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 680
7 Sarni 10 10 20 40 30 20 30 40 120 10 10 20 10 20 20 90 50 40 20 40 20 10 180 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 610
8 Wasiti 20 20 20 60 30 20 40 40 130 20 20 20 10 20 20 110 60 60 20 40 20 10 210 40 20 20 20 20 10 130 40 0 0 0 0 0 0 10 10 0 690
5510
689
Keterangan :
Z : Dinamika kelompok c : sistem komunikasi Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok
Z1 : Tujuan kelompok d : wahana untuk terjadinya interaksi a : aktivitas kegiatan kelompok
a : kejelasan tujuan kelompok Z3 : Fungsi tugas b : partisipasi anggota
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota a : fungsi memuaskan anggota c : fasilitas
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok b : fungsi menghasilkan inisiatif d : pengawasan terhadap norma
Z2 : Struktur kelompok c : fungsi memberikan informasi e : mendapat anggota baru
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan d : fungsi menyelenggarakan koordinasi f : sosialisasi anggota
b : tugas dan pembagian tugas e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi
f : fungsi kejelasan
Z5 : Kesatuan atau kekompakkan kelompok f : jumlah anggota kelompok d : persaingan antar kelompok tani yang mendorong ke arah persatuan
a : kepemimpinan kelompok Z6 : Suasana kelompok Z8 : Keefektifan kelompok
b : merasa bagian dari kelompok Z7 : Tekanan kelompok a : keberhasilan dalam mencapai tujuan kelompok
c : nilai tujuan yang ingin dicapai a : penghargaan bagi yang berprestasi b : keberhasilan dalam mencapai tujuan pribadi
d : homogenitas anggota b : hukuman bagi yang berbuat salah Z9 : Agenda terselubung
e : integritas anggota dalam kegiatan c : keikutsertaan dalam perlombaan
Tabel 57. Sebaran Skor Variabel Z Menurut Kelompok Tirta Bahari
Nama
dinamika
kelompok ∑
N
o
Z
1 ∑
Z
2 ∑
Z
3 ∑
Z
4 ∑
Z
5 ∑
Z
6
Z
7 ∑
Z
8 ∑
Z
9
a b c a b c d a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d a b
1
Afria
S
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
4
0
1
8
0
2
0
2
0
4
0 10
2
0
1
0
1
2
0
8
0
4
0
2
0
3
0
2
0
1
0
2
0
0
3
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
2
0
4
0 0 0 0 0 0
1
0
1
0
2
0
1
0
75
0
2
Agus
P.
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
4
0
1
8
0
2
0
2
0
4
0 10
1
0
1
0
1
1
0
6
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
1
9
0
3
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
3
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
72
0
3
Prami
ka R
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
4
0
18
0
1
0
1
0
4
0 10
2
0
1
0
10
0
6
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
19
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
12
0
4
0 0 0 0 0 0
1
0
1
0
2
0
1
0
72
0
4 Anto S
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
3
0
1
7
0
1
0
1
0
2
0 10
2
0
1
0
8
0
7
0
3
0
2
0
4
0
2
0
1
0
1
9
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
1
2
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
67
0
5
Akwa
b R
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
4
0
1
8
0
1
0
2
0
4
0 10
1
0
1
0
1
0
0
6
0
4
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
4
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0
1
0
71
0
6
Sentot
P.
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
4
0
1
8
0
2
0
2
0
4
0 10
1
0
1
0
1
1
0
6
0
4
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
7
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
4
0
4
0 0 0 0 0 0
1
0
1
0
2
0
1
0
73
0
7 Anie
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
4
0
2
0
1
4
0
1
0
1
0
2
0 10
2
0
1
0
8
0
7
0
3
0
2
0
3
0
2
0
1
0
1
8
0
4
0
2
0
1
0
2
0
2
0
1
0
1
2
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
63
0
8
M.
Tharo
m
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
6
0
3
0
1
7
0
1
0
1
0
4
0 10
2
0
1
0
1
0
0
6
0
3
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
6
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
4
0
4
0 0 0 0 0 0
1
0
1
0
2
0 0
69
0
9 Alang
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
4
0
2
0
14
0
1
0
1
0
2
0 10
1
0
1
0
7
0
5
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
14
0
3
0
1
0
1
0
2
0
2
0
1
0
10
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
56
0
1
0
Ahma
d Y.
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
4
0
3
0
1
5
0
1
0
1
0
2
0 10
1
0
1
0
7
0
5
0
4
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
6
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
3
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
62
0
1
1
Ardiya
nsyh
2
0
2
0
2
0
6
0
4
0
4
0
4
0
3
0
1
5
0
1
0
1
0
2
0 10
2
0
1
0
8
0
5
0
4
0
2
0
4
0
2
0
1
0
1
8
0
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
4
0
4
0 0 0 0 0 0 0
1
0
1
0 0
66
0
74
60
67
8
Keterangan :
Z : Dinamika kelompok f : fungsi kejelasan Z7 : Tekanan kelompok
Z1 : Tujuan kelompok Z4 : Pembinaan dan pengembangan kelompok a : penghargaan bagi yang berprestasi
a : kejelasan tujuan kelompok a : aktivitas kegiatan kelompok b : hukuman bagi yang berbuat salah
b : kesesuaian tujuan kelompok dengan tujuan anggota b : partisipasi anggota c : keikutsertaan dalam perlombaan-perlombaan
c : jumlah anggota yang mengetahui tujuan kelompok c : fasilitas d : persaingan antar kelompok tani yang mendorong
Z2 : Struktur kelompok d : pengawasan terhadap norma ke arah persatuan
a : keikutsertaan dalam pengambilan keputusan e : mendapat anggota baru Z8 : Keefektifan kelompok
b : tugas dan pembagian tugas f : sosialisasi anggota a : keberhasilan dalam mencapai tujuan kelompok
c : sistem komunikasi Z5 : Kesatuan atau kekompakkan kelompok b : keberhasilan dalam mencapai tujuan pribadi
d : wahana untuk terjadinya interaksi a : kepemimpinan kelompok Z9 : Agenda terselubung
Z3 : Fungsi tugas b : merasa bagian dari kelompok
a : fungsi memuaskan anggota c : nilai tujuan yang ingin dicapai
b : fungsi menghasilkan inisiatif d : homogenitas anggota
c : fungsi memberikan informasi e : integritas anggota dalam kegiatan
d : fungsi menyelenggarakan koordinasi f : jumlah anggota kelompok
e : fungsi mengajak untuk berpartisipasi Z6 : Suasana kelompok
Tabel 58. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Mangrove
PLH
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Rusyani Ketua 2760000
2 Akwab R. Sekretaris 1500000
3 Diah A Bendahara 2500000
4 Sudarlis Anggota 3250330
5 M.Azhari Anggota 1100000
6 Kristalia Anggota 500000
7 Siti Mus Anggota 3000000
8 Sukari Anggota 2000000
9 Sugihati Anggota 3000000
10 Sunarto Anggota 2100000
11 Sunarti Anggota 2245000
12 Untung Anggota 2250000
13 Kartini Anggota 2875000
14 Minardi Anggota 1300000
15 Pramika R. Anggota 500000
16 Jarwati N. Anggota 2800000
17 Ernawati Anggota 2600000
18 Tumbali Anggota 1500000
19 Sutinah Anggota 2800000
20 Yanti Anggota 750000
21 Ali M. Anggota 2050000
22 Sentot P. Anggota 1250000
Jumlah 44630330
Rata-Rata 2028651
Tabel 59. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Melati Kampus
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Mujabir Ketua 936066
2 Mustofa Sekretaris 2315100
3 Muhammad Bendahara 1600688
4 Sudiharjo Anggota 1691010
5 Nazarudn Anggota 1023101
6 Marsa'i Anggota 1115468
7 Jahiri Anggota 1680680
8 Pendi Anggota 1550000
9 Jusman Anggota 2292340
10 Cacak B Anggota 3000330
11 Junarman Anggota 2292340
12 Mansur Anggota 1500000
13 M. Kosim Anggota 1500000
14 Zakaria Anggota 2393670
15 Tomi Anggota 1600000
16 Candra Anggota 1500000
17 Karsono Anggota 1700000
18 Tomo M. Anggota 1980600
19 Kasdir Anggota 1615000
Tabel 59. Lanjutan
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
20 Riadi Anggota 943200
21 Marhani Anggota 1500000
22 Ali Anggota 1352000
23 Sudarlis Anggota 3250330
24 Budi R. Anggota 1611000
25 Sariman Anggota 975000
26 Abd. Jaelan Anggota 1592340
27 M. Iik Anggota 1500000
Jumlah 46010263
Rata-Rata 1704084
Tabel 60. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Bakti Mandiri
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Joko S Ketua 2000000
2 Narko Sekretaris 1508750
3 Sukirno Bendahara 4132000
4 Sunarno Anggota 753750
5 Ribut Anggota 1585000
6 Bambang Anggota 1805000
7 Heri Anggota 1737500
Jumlah 13522000
Rata-Rata 1931714
Tabel 61. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Sumber Mandiri
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Sentot P Ketua 1250000
2 Narko Anggota 1508750
3 Tugiman Sekretaris 2338000
4 Suratiman Bendahara 989500
5 Sujud Anggota 1741250
6 Tukirman Anggota 1080500
7 Supendi Anggota 1353750
8 Predi Anggota 990000
9 Suratman Anggota 1511250
Jumlah 12763000
Rata-Rata 1418111
Tabel 62. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Sari Bunga
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Sutrisno Ketua 1253750
2 Sucipto W. Ketua 1637500
3 Muhajir Sekretaris 1752500
4 S. Riadi Bendahara 1502500
5 Mudofir Anggota 1608500
6 Joko W Anggota 850000
7 Haryono Anggota 1441250
8 Daryono Anggota 1887500
9 Nurpakih Anggota 1877500
10 Usman Anggota 1241750
11 Darmaji Anggota 1647500
12 Suyat Anggota 1618500
Jumlah 18318750
Rata-Rata 1526563
Tabel 63. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Sumber
Rezeki
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Mujiati R Ketua 6631750
2 Mujiati K. Bendahara 1652500
3 Siti Nur Sekretaris 1752250
4 Aminen Anggota 4132000
5 Juminten Anggota 1053750
6 Wati Anggota 1232500
7 Sarni Anggota 1355000
8 Wasiti Anggota 1251750
Jumlah 19061500
Rata-Rata 2382688
Tabel 64. Sebaran Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Anggota
Kelompok Tirta Bahari
No Nama Jabatan Pendapatan Rumah Tangga Per Bulan
(Rp)
1 Afria S Ketua 2700000
2 Sentot P. W. Ketua 1250000
3 Agus P. Bendahara 1300000
6 Pramika R Sekretaris 500000
4 Anto S Seksi 1600000
5 Akwab R Seksi 1500000
7 Anie Seksi 500000
8 M. Tharom Seksi 2500000
9 Alang Seksi 1750000
10 Ahmad Y. Seksi 1400000
11 Ardiyansyh Seksi 1200000
Jumlah 16200000
Rata-Rata 1472727
Tabel 58. Rekapitulasi Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Usaha
1. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Mangrove PLH
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah proyek Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel pemb.desa T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Rusyani 51 Ketua Dusun XII Wiraswasta Petambak 3 500.000 8.100.000 1.320.000 6.780.000
Jumlah 500.000 6.780.000
Jumlah Pendapatan RT per bulan Rp2.760.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
2 Akwab. R 31 Sekretaris Dusun X Guru Dagang 4 1.000.000 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah guru (Suami)
(Th) Pokok Sampingan Anggta. (Rp) (Rp)
Kel
(Orang)
3 Diah. A 38 Bendahara Dusun XII Guru _ 5 500.000 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Wiraswasta Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel distributor T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
4 Sudarlis 62 Anggota Dusun XII Wiraswasta _ 2 750.000 4.000.000 1.499.670 2.500.330
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp3.250.330
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Dagang Montir
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
5 M. Azhari 57 Anggota Dusun X Wiraswasta Montir 6 500.000 600.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.100.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
6 Kristalia.A 19 Anggota Dusun XII Guru _ _ 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru (Suami)
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp) Guru
(Orang) (Rp)
7 Siti. Mus 43 Anggota Dusun VII Guru _ 4 1.500.000 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp3.000.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
8 Sukari 47 Anggota Dusun VI Guru _ 6 2.000.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.000.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah (Suami)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel Guru Guru
(Orang) (Rp) (Rp)
9 Sugihati 40 Anggota Dusun VI Guru _ 4 1.500.000 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp3.000.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
10 Sunarto 44 Anggota Dusun VI Guru Dagang 6 1.500.000 600.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.100.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
11 Sunarti 45 Anggota Dusun XI Guru Petambak 6 1.500.000 3.105.000 870.000 2.235.000
Jumlah 1.500.000 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.245.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
12 Untung. D 45 Anggota Dusun XI Guru Pedagang 5 1.500.000 750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.250.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
13 Kartini 44 Anggota Dusun III Guru _ 4 1.200.000 6.075.000 1.050.000 5.025.000
1.200.000 5.025.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.875.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
14 Minardi 40 Anggota Dusun III Guru _ 4 1.300.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.300.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
15 Pramika.R 25 Anggota Dusun III Guru _ _ 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru (Suami)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) Guru
(Orang) (Rp)
16 Jarwati 41 Anggota Dusun III Guru _ 4 1.300.000 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.800.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru (Suami)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) Guru
(Orang) (Rp)
17 Ernawati 38 Anggota Dusun IV Guru _ 3 1.300.000 1.300.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.600.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Dagang
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
18 Tumbali 46 Anggota Dusun III Guru Pedagang 4 1.200.000 300.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru (Suami)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) Guru
(Orang) (Rp)
19 Sutinah 40 Anggota Dusun III Guru 4 1.300.000 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.800.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
20 Yanti 28 anggota Dusun III Guru _ _ 750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp750.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
21 Ali M 35 Anggota Dusun III Petambak _ 3 7.380.000 1.230.000 6.150.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.050.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah J. Servis PLN
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
22 Sentot. P 36 Anggota Dusun VII Jasa Servis Wiraswasta 3 500.000 750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.250.000
2. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Melati Kampus
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan guru ngaji dagang
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Mujabir 56 Ketua Dusun XII Wiraswasta Guru ngaji 7 1.320.000 563.934 756.066 30.000 150.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp. 936.066
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Terasi montir dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan (Rp) (Rp)
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
2 Mustofa 32 Sekretaris Dusun XII Nelayan Montir 4 800.000 549.312 250.688 900.000 450.000
Dagang
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp. 1.600.688
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Terasi jasa ojek dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan (Rp) (Rp)
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
3 Muhamad 38 Bendahara Dusun XII Nelayan Wiraswasta 3 1.125.000 459.900 665.100 900.000 750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp. 2.315.100
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
4 Sudiharjo 57 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 5 1.000.000 2.250.000 1.858.990 691.010
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.691.010
Identitas Responden pendapatan RT per bulan
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
5 Nazarudin 67 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi _ 500.000 1.160.000 636.899 523.101
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.023.101
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
6 Marsa'i 50 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 5 600.000 720.000 204.532 515.468
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.115.468
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
7 Jahiri 39 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 5 1.000.000 2.000.000 1.319.320 680.680
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.680.680
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
8 Pendi 50 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 7 1.000.000 1.000.000 450.000 550.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.550.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
9 Jusman 66 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 5 500.000 2.625.000 832.660 1.792.340
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.292.340
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
10 Cacak. B 24 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 3 500.000 4.000.000 1.499.670 2.500.330
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp3.000.330
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
11 Junarman 47 Anggota Dusun XII Nelayan _ 5 500.000 2.625.000 832.660 1.792.340
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.292.340
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
12 Mansur 66 Anggota Dusun XII Nelayan _ 5 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
13 M. Kosim 27 Anggota Dusun XII Nelayan _ _ 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden pendapatan RT per bulan
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
14 Zakaria 45 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 5 1.000.000 2.000.000 606.330 1.393.670
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.393.670
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
15 Tomi 28 Anggota Dusun XII Nelayan _ _ 1.600.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.600.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
16 Candra 26 Anggota Dusun XII Nelayan _ _ 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
17 Karsono 35 Anggota Dusun XII Nelayan _ 3 1.700.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.700.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
18 Tomo M 51 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 5 1.000.000 1.500.000 519.400 980.600
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.980.600
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
19 Kasdir 53 Anggota Dusun XII Nelayan _ 5 1.615.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.615.000
Identitas Responden pendapatan RT per bulan
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
20 Riadi 42 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 4 500.000 750.000 306.800 443.200
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp943.200
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
21 Marhani 45 Anggota Dusun XII IRT Dagang 5 1.000.000 500000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
22 Ali 38 Anggota Dusun XII Nelayan _ 3 1.352.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.352.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Wiraswasta Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel distributor T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
23 Sudarlis 62 Anggota Dusun XII Wiraswasta _ 2 750.000 4.000.000 1.499.670 2.500.330
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp3.250.330
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th) Pokok Sampingan Anggta. (Rp)
Kel
(Orang)
24 Budi R 48 Anggota Dusun XII Nelayan _ 4 1.611.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.611.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
25 Sariman 47 Anggota Dusun XII Nelayan _ 5 975.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp975.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Terasi
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
26 Abd. Jaelan 40 Anggota Dusun XII Nelayan P. Terasi 4 500.000 1.925.000 832.660 1.092.340
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.592.340
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
27 M. Iik 39 Anggota Dusun XII Nelayan _ 4 1.500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
3. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Bakti Mandiri
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Pengusaha
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel Kepiting
(Orang) (Rp)
1 Joko. S 45 Ketua Dusun III Pengusaha _ 4 2.000.000
Kepiting
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.000.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
2 Sukirno 28 Bendahara Dusun VII Petambak Peternak 3 3.105.000 870.000 2.235.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp745.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
3 Sunarno 36 Anggota Dusun VII Petani _ 4 4.050.000 1.035.000 3.015.000
Rp3.015.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp753.750
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
4 Ribut 45 Anggota Dusun VII Petani _ 6 7.375.000 1.035.000 6.340.000
Rp6.340.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.585.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
5 Bambang 37 Anggota Dusun VII Petani _ 4 8.721.000 1.501.000 7.220.000
Rp7.220.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.805.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Dagang Padi Sawah (4 Bulan) Budidaya
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan ikan
kolam
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
6 Narko 40 Bendahara Dusun VII Petani Pedagang 6 300.000 3.750.000 735.000 3.015.000 1.365.000
Rp300.000 Rp3.015.000 1.365.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.508.750
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
7 Heri 35 Anggota Dusun VII Petani _ 4 8.370.000 1.420.000 6.950.000
Rp6.950.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.737.500
4. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Sumber Mandiri
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah J. Servis PLN
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
1 Sentot. P 36 Anggota Dusun VII 500.000 750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.250.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Dagang Padi Sawah (4 Bulan) Budidaya
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan ikan
kolam
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
2 Narko 40 Sekretaris Dusun VII Petani Pedagang 6 300.000 3.750.000 735.000 3.015.000 1.365.000
Rp300.000 Rp3.015.000 1.365.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.508.750
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Budidaya Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel ikan kolam T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
3 Suratiman 38 Bendahara Dusun VII Petani B. ikan 5 1.215.000 3.250.000 912.000 2.338.000
1.215.000 Rp2.338.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp989.500
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
4 Tugiman 45 Anggota Dusun VII Guru Petambak 6 1.500.000 3.105.000 590.000 2.515.000
Rp1.500.000 2.515.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.338.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Budidaya Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel ikan kolam T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
5 Sujud 40 Anggota Dusun I Petani B. Ikan 5 1.035.000 3.915.000 1.090.000 2.825.000
1.035.000 Rp2.825.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.741.250
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
6 Tukirman 45 Anggota Dusun I Petambak _ 5 4.320.000 1.078.500 3.241.500
3.241.500
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.080.500
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Budidaya Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel ikan kolam T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
7 Supendi 34 Anggota Dusun I Petani B. Ikan 4 296.000 5.751.000 1.520.000 4.231.000
296.000 Rp4.231.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.353.750
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Tambak per Musim (3 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
8 Predi 32 Anggota Dusun I Petambak _ 3 3.960.000 990.000 2.970.000
2.970.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp990.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Budidaya Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel ikan kolam T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
9 Suratman 50 Bendahara Dusun VII Petani B. Ikan 6 416.667 5.872.500 1.494.168 4.378.332
416.667 Rp4.378.332
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.511.250
5. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Sari Bunga
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Tukang kayu Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Sutrisno 52 Ketua Dusun I Petani Tukangkayu 5 500.000 3.750.000 735.000 3.015.000
500.000 Rp5.755.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.253.750
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
2 Muhajir 50 W. Ketua Dusun I Petani _ 6 8.748.000 1.738.000 7.010.000
Rp7.010.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.752.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
3 S. Riadi 47 W. Ketua Dusun I Petani _ 4 7.965.000 1.955.000 6.010.000
Rp6.010.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.502.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
4 Sucipto 35 W. Ketua Dusun I Petani _ 4 7.750.000 1.200.000 6.550.000
Rp6.550.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.637.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
5 Mudofir 46 Anggota Dusun I Petani _ 5 7.500.000 1.066.000 6.434.000
Rp6.434.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.608.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
6 Joko. W 51 Anggota Dusun I Petani _ 6 4.320.000 920.000 3.400.000
Rp3.400.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp850.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat
Pekerjaan Pekerjaan jumlah
Nelayan
Padi Sawah
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
7 Haryono 48 Anggota Dusun I Petani Nelayan 4 750.000 3.500.000 735.000 2.765.000
Rp750.000 Rp2.765.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.441.250
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat
Pekerjaan Pekerjaan jumlah
Pedagang
Padi Sawah
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
8 Daryono 50 Anggota Dusun I Petani Pedagang 5 500.000 7.000.000 1.450.000 5.550.000
Rp500.000 Rp5.550.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.887.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
9 Nurpakih 51 Anggota Dusun I Petani _ 5 9.126.000 1.616.000 7510000
Rp7.510.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.877.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat
Pekerjaan Pekerjaan jumlah
Nelayan
Padi Sawah
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
10 Usman 47 Ketua Dusun I Petani Nelayan 4 500.000 3.780.000 813.000 2.967.000
500.000 Rp2.967.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.241.750
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
11 Darmaji 46 W. Ketua Dusun I Petani _ 4 7.627.500 1.037.500 6.590.000
Rp6.590.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.647.500
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
12 Suyat 46 Anggota Dusun I Petani _ 5 7.479.000 1.005.000 6.474.000
Rp6.474.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.618.500
6. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Sumber Rezeki
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Mujiati. R 46 Ketua Dusun I IRT Peternak 5 525.000 29.970.000 5.543.000 24.427.000
Rp525.000 Rp24.427.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp6.631.750
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
2 Mujiati. K 32 Bendahara Dusun II IRT Peternak 4 300.000 6.372.000 962.000 5.410.000
Rp300.000 Rp5.410.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.652.500
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
3 Siti. Nur 32 Sekretaris Dusun II IRT Peternak 4 300.000 6.885.000 1.076.000 5.809.000
Rp300.000 Rp5.809.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.752.250
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
4 Aminem 46 Anggota Dusun II IRT Peternak 5 937.500 14.985.000 2.207.000 12.778.000
Rp937.500 Rp12.778.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp4.132.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
5 Juminten 36 Anggota Dusun II IRT Peternak 5 300.000 3.726.000 711.000 3.015.000
Rp300.000 Rp3.015.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.053.750
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
6 Wati 36 Anggota Dusun II IRT Peternak 4 300.000 4.590.000 860.000 3.730.000
Rp300.000 Rp3.730.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.232.500
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
7 Sarni 45 Anggota Dusun II IRT Peternak 4 300.000 5.076.000 856.000 4.220.000
Rp300.000 Rp4.220.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.355.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah B. Bebek Padi Sawah (4 Bulan)
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) T. Penerimaan Total biaya Pendapatan
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp)
8 Wasiti 57 Anggota Dusun II IRT Peternak 6 300.000 4.671.000 864.000 3.807.000
Rp300.000 Rp3.807.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.251.750
6. Pendapatan Rumah Tangga Anggota Kelompok Tirta Bahari
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Konsultan Bidan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp) (Rp)
(Orang)
1 Afria. S 31 Ketua Sukorhayu Guru Konsultan 4 1.000.000 500.000 1.200.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.700.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah J. Servis PLN
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
2 Sentot. P 36 W. Ketua Dusun VII Jasa Servis Wiraswasta 3 500.000 750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.250.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan
Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
3 Agus P 35 Sekretaris Dusun IV Guru _ 3 1.300.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.300.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
4 Pramika.R 25 Bendahara Dusun III Guru _ _ 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan Pedagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
5 Anto. S 35 Pengurus Dusin XI Nelayan Pedagang 3 1.000.000 600.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.600.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
6 Akwab. R 31 Pengurus Dusun X Guru Dagang 4 1.000.000 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
7 Anie 25 Pengurus Dusun III Guru _ _ 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp500.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru (Istri)
(Th) Pokok Sampingan Anggta. (Rp) Guru
Kel
(Orang) (Rp)
8 M. Tharom 40 Pengurus Dusun XII Guru _ 5 1.500.000 500.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp2.500.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
9 Alang 28 Pengurus Dusun XII Nelayan _ _ 1.750.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.750.000
Identitas Responden Pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Guru Dagang
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp) (Rp)
(Orang)
10 Ahmad Y 35 Pengurus Dusun III Nelayan Pedagang 4 1.000.000 400.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.400.000
Identitas Responden pendapatan RT
No Nama Usia Jabatan Alamat Pekerjaan Pekerjaan jumlah Nelayan
(Th)
Pokok Sampingan Anggta.
Kel (Rp)
(Orang)
11 Ardiyansyah 36 Pengurus Dusun XII Nelayan _ 4 1.200.000
Jumlah Pendapatan RT perbulan Rp1.200.000
Cor relations
1.000 .055
. .908
7 7
.055 1.000
.908 .
7 7
Correlation Coeff ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coeff ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Umur
Perilaku Pemimpin
Spearman's rho
Umur
Perilaku
Pemimpin
Cor relations
1.000 .833*
. .020
7 7
.833* 1.000
.020 .
7 7
Correlation Coeff icient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coeff icient
Sig. (2-tailed)
N
Kemampuan
Berkomunikasi
Perilaku Pemimpin
Spearman's rho
Kemampuan
Berkomunika
si
Perilaku
Pemimpin
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Cor relations
1.000 -.771*
. .043
7 7
-.771* 1.000
.043 .
7 7
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Pengetahuan
Perilaku Pemimpin
Spearman's rho
Pengetahuan
Perilaku
Pemimpin
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Cor relations
1.000 -.917**
. .004
7 7
-.917** 1.000
.004 .
7 7
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Status Sosial Ekonomi
Perilaku Pemimpin
Spearman's rho
Status Sosial
Ekonomi
Perilaku
Pemimpin
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Cor relations
1.000 .798*
. .031
7 7
.798* 1.000
.031 .
7 7
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Perilaku Pemimpin
Dinamika Kelompok
Spearman's rho
Perilaku
Pemimpin
Dinamika
Kelompok
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Cor relations
1.000 -.018
. .969
7 7
-.018 1.000
.969 .
7 7
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Karakteristik Pemimpin
Dinamika Kelompok
Spearman's rho
Karakteristik
Pemimpin
Dinamika
Kelompok
Cor relations
1.000 -.234
. .613
7 7
-.234 1.000
.613 .
7 7
Correlation Coeff ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coeff ic ient
Sig. (2-tailed)
N
Dinamika Kelompok
Pendapatan Rumah
Tangga
Spearman's rho
Dinamika
Kelompok
Pendapatan
Rumah
Tangga
Perhitungan Modus pada indikator-indikator Perilaku Kepemimpinan
11
10
22 fff
ffiXmo
o
i
Keterangan :
X0 : titik tengah kelas modus
I : interval kelas
f0 : frekuensi dari kelas modus
f1 : frekuensi dari kelas sesudah kelas modus
f-1 : frekuensi dari kelas sebelum kelas modus
A. Modus sebaran skor pada indikator perilaku kepemimpinan
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
02,1400100.2 + 1400,02 Modus........ ?
= 349,99 + 1400,02
= 1750,01
i = 700
f0 = 6
f1 = 0
f-1 = 1
Jawab :
10)62(
10
2
70001,1750mo
11
135001,1750mo
19,1718mo
1. Modus pada indikator mempelajari alasan-alasan kelompok
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
02,200300 + 200,02 Modus........ ?
= 49,99 + 200,02
= 250,01
i = 100
f0 = 5
f1 = 0
f-1 = 2
Jawab :
20)52(
20
2
10001,250mo
8
25001,250mo
51,237mo
2. Modus pada indikator menganalisis dan memperjelas tujuan kelompok
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
68,266400 + 266,68 Modus........ ?
= 66,66 + 266,68
= 333,34
i = 133,33
f0 = 7
f1 = 0
f-1 = 0
Jawab :
00)72(
00
2
33,13334,333mo
14
033,13334,333mo
Mo = 333,34
3. Modus pada indikator struktur kelompok
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 6
f1 = 0
f-1 = 1
Jawab :
10)62(
10
2
67,6668,166mo
11
135,3368,166mo
Mo = 163,65
4. Modus pada indikator berinisiatif
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 6
f1 = 0
f-1 = 1
Jawab :
10)62(
10
2
67,6668,166mo
11
1335,3368,166mo
65,163mo
5. Modus pada indikator mencurahkan perhatian kepada tercapainya
tujuan kelompok
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 5
f1 = 0
f-1 = 2
Jawab :
20)52(
20
2
67,6668,166mo
8
2335,3368,166mo
Mo = 158,35
6. Modus pada indikator menyempurnakan fasilitas komunikasi
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 4
f1 = 0
f-1 = 3
Jawab :
30)42(
30
2
67,6668,166mo
5
3335,3368,166mo
Mo = 146,68
7. Modus pada indikator menjaga kekompakan para anggota
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 6
f1 = 0
f-1 = 1
Jawab :
10)62(
10
2
67,6668,166mo
11
1335,3368,166mo
65,163mo
8. Modus pada indikator menciptakan kegairahan para anggota
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 7
f1 = 0
f-1 = 0
Jawab :
00)72(
00
2
67,6668,166mo
14
0335,3368,166mo
68,166mo
9. Modus pada indikator menjalankan tugas secara efektif
Diketahui : Ditanya :
X0 = 2
36,133200 + 133,36 Modus........ ?
= 33,32 + 133,36
= 166,68
i = 66,67
f0 = 6
f1 = 0
f-1 = 1
Jawab :
10)62(
10
2
67,6668,166mo
11
1335,3368,166mo
Mo = 163,65