PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI...

108
PROVINSI PAPUA TAHUN 2012-2016 Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Dengan Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2011 PERENCANAAN TENAGA KERJA ISBN : 978-602-7536-03-6

Transcript of PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI...

Page 1: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

PROVINSI PAPUA TAHUN 2012-2016

Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

DenganPemerintah Provinsi Papua

Tahun 2011

PERENCANAAN TENAGA KERJA

ISBN : 978-602-7536-03-6

Page 2: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi
Page 3: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

PROVINSI PAPUA TAHUN 2012-2016

Kerjasama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

DenganPemerintah Provinsi Papua

Tahun 2011

PERENCANAAN TENAGA KERJA

YA MAR UK KI TT IR TA AK MA AM

Page 4: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012-2016

Diterbitkan oleh :

Pusat Perencanaan Tenaga Kerja

Sekretariat Jenderal

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.

Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan 12950

Telepon : 021-5270944

Fax : 021-5270944

Website : http://www.pusatptk.depnakertrans.go.id

Page 5: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

iii

SAMBUTAN

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) mengamanatkan bahwa agenda membangun Tanah

Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah

mengembangkan program-program di bidang kependudukan,

transmigrasi, ketenagakerjaan dan keluarga berencana dengan

fokus utama membangun keluarga kecil yang sehat dan sejahtera.

Berkaitan dengan tujuan tersebut maka Visi Pembangunan Provinsi

Papua adalah Membangun Papua Baru, maka missi yang diemban

adalah menata kembali pemerintahan daerah, membangun tanah

Papua yang damai dan sejahtera, membangun tanah Papua yang

aman dan damai, serta meningkatkan dan mempercepat

pembangunan prasarana dasar (infrastruktur) di seluruh tanah

Papua.

Dalam rangka terlaksana dan tercapainya tujuan

pembangunan daerah tersebut diatas, salah satu faktor yang

penting diperhatikan adalah mempersiapkan tenaga kerja yang

berkualitas dan trampil baik di tingkat provinsi,kabupaten/kota

maupun di tingkat sektor. Dengan demikian dapat disampaikan

Page 6: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

iv

bahwa setiap rencana dan pelaksanaan pembangunan daerah

harus terkait dengan tenaga kerja.

Berkaitan dengan penyiapan tenaga kerja tersebut maka

pembangunan ketenagakerjaan daerah di semua bidang harus

berpedoman terhadap Perencanaan Tenaga Kerja Daerah. Hal ini

telah diamanatkan oleh Undang-undang Ketenagakerjan No 13

tahun 2003 jo Peraturan Pemerintah No 15 tahun 2007 jo

Permenakertrans No 16 dan 17 tahun 2010.

Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi Dinas Tenaga

Kerja dan Kependudukan atas tersusunnya Perencanaan Tenaga

Kerja Provinsi Papua tahun 2012 – 2016. Oleh karena itu seluruh

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar menjadikan

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi ini sebagai dokumen pokok

dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah sehingga

dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah benar-

benar berhasil guna dan berdaya guna dan sekaligus dapat

mengatasi permasalahan di bidang ketenagakerjaan.

Terima kasih.

Jayapura, November 2011

Pj. Gubernur Provinsi Papua

Dr. Drs. H. Syamsul Arief Rivai, MS

Page 7: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

v

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan

Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh

Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan

Perencanaan Tenaga Kerja, bahwa perencanaan tenaga kerja baik

dalam lingkup kewilayahan (nasional, provinsi dan kabupaten/kota)

maupun lingkup sektoral/ sub sektoral (sektoral/sub sektoral nasional,

sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral kabupaten/kota),

dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan ketenagakerjaan

ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Sektoral/Sub Sektoral

Provinsi, dan Sektoral/Sub Sektoral Kabupaten/Kota.

Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah masih

besarnya penganggur terbuka dan setengah penganggur, serta

masalah ketenagakerjaan lainnya seperti rendahnya kualitas

angkatan kerja, rendahnya produktivitas kerja, dan rendahnya

kesejahteraan pekerja, sehingga bersifat multi dimensional antara

berbagai faktor baik ekonomi, sosial dan lainnya. Oleh karena itu

diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk itu

maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat

dijadikan acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Provinsi

Papua.

Page 8: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

vi

Dengan tersusunnya Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi

Papua Tahun 2012-2016, maka dasar pembangunan yang berpihak

pada penciptaan perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah

semakin jelas dan terarah, khususnya dalam menghadapi masalah

pengangguran, penciptaan kesempatan kerja, peningkatan

produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Namun demikian, mengingat

permasalahan ketenagakerjaan merupakan permasalahan bersama,

maka diperlukan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder) yang ada di Provinsi Papua. Untuk itu dalam

penyusunan kebijakan, strategi dan program pembangunan

ketenagakerjaan yang berkesinambungan, pemerintah daerah harus

berpedoman pada Perencanaan Tenaga Kerja untuk mengatasi

permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Papua.

Akhirnya kami menyambut gembira dan memberikan

penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Pemerintah Provinsi

Papua atas tersusunnya buku Perencanaan Tenaga Kerja ini.

Jakarta, November 2011

Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja,

SYARIFUDDIN SINAGA, SH NIP 19561118 197703 1 001

Page 9: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

vii

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS TENAGA KERJA

DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

Buku Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua Jangka

Menengah Tahun 2012 – 2016 ini memuat data/informasi proyeksi

penduduk usia kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja, proyeksi

tingkat pengangguran serta kebijakan dalam penciptaan kesempatan

kerja. Angka-angka perkiraan dalam buku ini telah disesuaikan

dengan data dan informasi mutakhir, dengan menggunakan berbagai

asumsi perkembangan ekonomi nasional dan proyeksi

ketenagakerjaan. Perumusan perkiraan dan penentuan target ini di

lakukan dengan menggunakan data dasar mulai tahun 2009 - 2011

serta melalui serangkaian diskusi dengan berbagai pihak terkait

seperti Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Badan Pusat

Statistik, Insatansi pemerintah maupun swasta serta sektor lapangan

usaha.

Rencana yang dimuat dalam PTK jangka menengah ini

merupakan rencana indikatif yang digunakan untuk pembinaan

ketenagakerjaan secara umum. Oleh karena itu, variabel, koefisien

dan angka-angka yang terdapat didalamnya dapat dievaluasi dan

disesuaikan dengan perkembangan nyata yang terjadi.

Kami menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan

dalam buku ini, yang mengakibatkan berbagai keterbatasan yang ada,

untuk itu kami mengharapkan saran konstruktif dari pembaca dan

seluruh pihak terkait guna penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Page 10: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

viii

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih

banyak kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan

PTK jangka menengah tahun 2012 – 2016 ini dan akhirnya kami

mengharapkan kiranya buku PTK jangka menengah ini dapat kita

gunakan sebaik-baiknya sebagai acuan dalam pembangunan

ketenagakerjaan di lingkup nasional, daerah dan sektoral.

Jayapura, November 2011

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

Drs. YAN PIET RAWAR NIP. 19650630 100003 1 011

Page 11: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

ix

EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN)

A. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi tahun 2012-

2016 ini adalah untuk memberikan berbagai informasi

ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan

strategi, kebijakan dan program ketenagakerjaan.

Tujuan dari penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi ini

adalah sebagai berikut:

1. Memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi daerah serta

agregat-agregat yang pokok pada kurun waktu 2012-2016.

2. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini dengan berbagai

karakteristiknya, serta memperkirakan secara cermat

perkiraan persediaan tenaga kerja untuk lima tahun kedepan

2012-2016.

3. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang dengan

berbagai karakteristik lima tahun, baik yang ditimbulkan oleh

pertumbuhan ekonomi maupun faktor lainnya.

4. Menyusun rekomendasi kebijakan umum dalam menangani

masalah ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja terdidik

maupun kebijakan sektoral.

5. Memperkirakan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja

tahun 2012-2016 dengan berbagai indikator dan

karakteristiknya.

Page 12: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

x

B. Kondisi Ketenagakerjaan

Penduduk usia kerja dapat dilihat sebagai penduduk yang telah

siap untuk memasuki dunia kerja. Jumlah penduduk usia kerja di

Provinsi Papua tahun 2010 mencapai 1.864.589 orang dengan

jumlah penduduk muda yang jauh lebih besar dibanding penduduk

tua. Secara keseluruhan, persentase penduduk usia kerja laki-laki

lebih banyak dari pada perempuan (52,23 %dan 47,77%). Supply

tenaga muda yang besar ini merupakan potensi yang harus dikelola

dengan baik dengan cara membekali dengan pendidikan dan

keterampilan yang memadai.

Sebagian besar penduduk usia kerja berpendidikan rendah.

Penduduk usia kerja yang berpendidikan SD ke bawah (SD dan tidak

pernah sekolah) mencapai 45,43 persen. Sementara itu, penduduk

usia kerja yang berpendidikan tinggi (Diploma/Sarjana) hanya 4,05

persen. TPAK laki-laki Provinsi Papua tahun 2010 adalah 88,56

persen sementara TPAK perempuan 72,72 persen. Secara

keseluruhan TPAK Papua adalah 80,99 persen.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua adalah sebesar

1.510.176 orang. Jumlah angkatan kerja paling banyak berada pada

kelompok umur 30-34 tahun. Angkatan kerja dengan pendidikan yang

ditamatkan di bawah SD mempunyai persentase paling besar yaitu

50,38 persen. Persentase angkatan kerja dengan pendidikan yang

ditamatkan SD (19,74%) dan tamat SLTP (10,81%).

Penduduk bekerja di Provinsi Papua tahun 2010 adalah

sebanyak 1.456.545 jiwa, atau setara dengan 96,45 persen dari

seluruh jumlah angkatan kerja yang ada. Sebagian besar penduduk

Provinsi Papua bekerja pada lapangan kerja pertanian (77,84%).

Page 13: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xi

Secara keseluruhan persentase pekerja terbesar bekerja di atas 35

jam yaitu lebih dari 60 persen dan yang terkecil adalah persentase

penduduk yang sementara tidak bekerja yang berada di bawah satu

persen. Persentase pekerja yang jam kerjanya antara 1 sampai 34

jam yaitu 38,97 persen, naik dua persen dari tahun sebelumnya.

Jumlah setengah penganggur menurut jam kerja dengan jumlah

jam kerja antara 1 – 34 jam kerja per minggu sebanyak 567.552

orang (38,97%). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah setengah

penganggur laki-laki sebanyak 284.230 orang (33,98%) dan setengah

penganggur perempuan 283.322 orang (45,68%). Jumlah

pengangguran yang ada di Provinsi Papua tahun 2010 menurut hasil

Sakernas Agustus 2010 sebesar 53.631 orang atau tingkat

penganggur terbuka (TPT) 3,55 persen.

C. Persediaan Tenaga Kerja

Jumlah penduduk usia kerja Provinsi Papua tahun 2012

sebanyak 1.916.593 orang dan pada akhir proyeksi tahun 2016

jumlah penduduk usia kerja sebanyak 2.025.593 orang, berarti ada

kenaikan sebanyak 109.360 orang atau naik sebesar 5,71 persen.

Menurut golongan umur, konsentrasi jumlah penduduk usia kerja

tahun 2012, 2013 dan tahun 2014 pada golongan umur 15 – 19

tahun masing-masing sebanyak 307,612 orang (16,0%), 311.515

orang (16,03%), dan 315.468 orang (16,01%), sedangkan pada tahun

2015 dan 2016 konsentrasi penduduk usia kerja pada golongan

umur 30-34 tahun masing masing 321,129 orang (16,07%), dan

329,182 orang (16,25%). Sebagian besar penduduk usia kerja

pendidikan maksimum SD, pada tahun 2012 dan tahun 2016

masing-masing sebanyak 1.209.951 orang (63,13%) dan 1.008.398

orang (49,77%).

Page 14: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xii

Jumlah penduduk usia kerja tahun 2012 laki-laki sebanyak

999.759 orang (52,16%) dan perempuan 916.834 orang (47,84%),

sedangkan akhir proyeksi tahun 2016 usia kerja laki-laki sebanyak

1.054.205 orang (52,04%), sedangkan perempuan sebanyak 971.748

orang (47,96%).

Hasil proyeksi TPAK semakin naik, tahun 2012 TPAK sebesar

81,96 persen dan tahun 2016 diproyeksikan meningkat menjadi

83,94 persen. Berdasarkan kelompok umur TPAK terendah baik

tahun 2012 mapun tahun 2016 adalah kelompok umur 15 – 19 tahun,

masing-masing 54.95 persen dan 52,79 persen, dan pada kelompok

umur ini besarnya TPAK secara bertahap menurun.

Jumlah angkatan kerja tahun 2012 diproyeksikan sebanyak

1.570.744 orang dan akhir proyeksi tahun 2016 jumlah angkatan kerja

meningkat menjadi 1.700.530 orang yang berarti jumlah angkatan

kerja bertambah 129.787 orang. Berdasarkan golongan umur jumlah

angkatan kerja terbanyak umur 30-34 tahun, yaitu tahun 2012

diproyeksikan angkatan kerja sebanyak 270.101 orang (17,20%) dan

tahun 2016 diproyeksikan jumlah angkatan kerja umur 30-34

meningkat menjadi 308.390 orang (18,13%).

Berdasarkan tingkat pendidikan diproyeksikan angkatan kerja

menurut tingkat pendidikan sebagian besar masih tingkat pendidikan

SD, tahun 2012 tingkat pendidikan SD sebanyak 1.087.049 orang

(69,1%) dan akhir proyeksi tahun 2016 jumlah angkatan kerja yang

berpendidikan SD jumlahnya menurun menjadi 917.841 (53,97%).

Pada sisi lain angkatan kerja yang berpendidikan lebih tinggi semakin

naik, Sebagai gambaran proyeksi angkatan kerja di Provinsi Papua

yang berpendidikan Universitas tahun 2012 sebanyak 66.069 orang

(4,21%) meningkat menjadi 230.174 orang (13,54%).

Page 15: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xiii

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah angkatan kerja laki-laki

diproyeksikan sebanyak 904.994 orang (57,62%) dan perempuan

sebanyak 665.750 orang (42,38%) pada tahun 2012. Pada akhir

proyeksi tahun 2016 laki-laki meningkat menjadi 997.054 orang

(58,63%) dan perempuan 703.476 orang (41,37%).

D. Perkiraan dan Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja

Berdasarkan Proyeksi kesempatan kerja menurut lapangan

pekerjaan, sebagian besar tenaga kerja terserap pada lapangan

pekerjaan pertanian, baik pada awal proyeksi tahun 2012 maupun

pada proyeksi tahun 2016 masing-masing menyerap tenaga kerja

sebanyak 1.180.271 (78,31%) dan 1281.764 (79,21%). Urutan ke

kedua jasa kemasyarakatan, di proyeksikan tahun 2012 menyerap

kesempatan kerja sebanyak 119.876 (7,95%) dan tahun 2016

menyerap tenaga kerja sebanyak 122.082 orang (7,54%), kemudian

urutan ketiga sektor perdagangan pada tahun 2012 menyerap tenaga

kerja sebanyak 96.500 orang (6,40 persen) dan tahun 2016

menyerap tenaga kerja sebanyak 97.155 orang (6,00%). Sektor-

sektor lainnya seperti angkutan, bangunan, indutri pengolahan, listrik,

gas dan air dan keuangan serapan kesempatan kerja persentasenya

lebih rendah. Sektor pertambangan yang disebut mempunyai

kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi Papua, hanya menyerap

tenaga kerja 16.192 orang (3,19%) dan akhir proyeksi tahun 2016

pertambangan diproyeksikan menyeraf tenaga kerja sebanyak

17.321 orang (1,3%), yang berarti terjadi penurunan jumlah

kesempatan kerja pada sektor tersebut.

Berdasarkan tingkat pendidikan diproyeksikan pada tahun 2012

sebagaian besar kesempatan kerja tingkat pendidikan SD atau tidak

tamat SD sebanyak 1.067.432 orang, (70,83%) kemudian menurun

Page 16: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xiv

menjadi 886.511 orang (54,78%), demikian juga kesempatan kerja

tingkat pendidikan SMP, SLTA Umum, dan Diploma. Tetapi

kesempatan kerja untuk tingkat pendidikan SLTA kejuruan dan

universitas diproyeksikan mengalami kenaikan kesempatan kerja.

Kesempatan kerja tingkat pendidikan universitas tahun 2012

diproyeksikan sebanyak 56.610 orang (3,76%) meningkat menjadi

211.155 orang (13,05%). Hal ini karena semakin meningkatnya

kesempatan kerja yang menuntut jenjang pendidikan sarjana, dan

semakin besar kesadaran penduduk untuk meningkatkan jenjang

pendidikan sarjana.

Diproyeksikan kesempatan kerja laki-laki lebih banyak dari

perempuan. Kesempatan kerja laki-laki sebanyak 870.426 orang

(57,75%) pada tahun 2012 dan diproyeksikan meningkat menjadi

955.114 orang (59,02%) pada akhir proyeksi tahun 2016.

Kesempatan kerja perempuan awal proyeksi sebanyak 636.692

orang (42,25%) meningkat menjadi 663.052 orang (40,98%). Secara

absolut jumlahnya kesempatan kerja naik, tetapi persentase

kesempatan kerja perempuan menurun dibandingkan kesempatan

kerja laki-laki pada tahun 2016.

Berdasarkan golongan umur, kesempatan kerja golongan

umur 30-34 terbanyak yaitu 262.528 orang (17,82%) pada tahun

2012, dan meningkat menjadi 297.323 orang (18,37%) tahun 2016.

Kesempatan kerja kedua golongan umur 35 – 39 sebanyak 235.121

orang tahun 2012, kemudian tahun 2016 sebanyak 249.261 orang.

Besarnya kesempatan kerja pada golongan umur ini tidak terlepas

dari faktor natural increase dan migrasi masuk. Kesempatan kerja

golongan umur yang lainnya jumlah dan persentasenya lebih rendah.

Page 17: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xv

Diperkiraan produktivitas kerja menurut lapangan usaha,

dimana produktivitas total per tenaga kerja per tahun sebesar

16.657 milyar rupiah pada tahun 2012 dan secara bertahap naik, dan

diperkiran tahun 2016 menjadi 19.494 milyar rupiah. Menurut

lapangan usaha, pertambangan memiliki produktivitas per tenaga

kerja tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya. Pada lapangan

usaha pertambangan produktivitas per tenaga kerja per tahun 1.029

milyar rupiah pada tahun 2012 dan meningkat menjadi Rp 1.320

milyar rupiah pada tahun 2016. Sedangkan lapangan usaha pertanian

memiliki produktivitas per tenaga kerja terendah per tahun sejak dari

awal proyeksi tahun 2012 sampai akhir proyeksi tahun 2016.

E. Penganggur Terbuka

Walaupun pemerintah terus berusaha meningkatkan

kesempatan kerja untuk mengimbangi pertambahan angkatan kerja

yang terus meningkat setiap tahunnya, tetapi jumlah kesempatan

kerja tetap masih lebih rendah dari pada jumlah angkatan kerja. Atas

dasar persediaan tenaga kerja dan kesempatan kerja yang tersedia

masih didapatkan perkiraan jumlah penganggur terbuka pada tahun

2012 sebanyak 63.627 orang dan meningkat menjadi 82.365 orang

pada tahun 2016, yang berarti bertambah sebanyak 18.738 orang

(29,45%). Berdasarkan golongan umur jumlah penganggur terbuka

terbanyak pada kelompok umur 20-24 tahun baik pada tahun 2012

maupun tahun 2016 masing-masing 18.282 orang (28,73%) dan

23.261 orang (28,24%). Jumlah penganggur terbuka terbanyak

adalah tingkat pendidikan SD, pada tahun 2012 diperkirakan

sebanyak 19.618 orang (30,83%) dan 31.329 orang (38,04%) tahun

2016. Tetapi untuk tingkat pendidikan SLTA Umum jumlah

penganggur terbuka menurun, tahun 2012 diperkirakan sebanyak

18.083 orang (28,42%) turun menjadi 13.409 orang (16,28%).

Page 18: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xvi

Berdasarkan jenis kelamin jumlah penganggur terbuka diperkirakan

laki-laki sebanyak 34.569 orang (54,33%) dan perempuan sebanyak

29.058 orang ( 45,67%) tahun 2012, sedangkan pada tahun 2016

jumlah penganggur terbuka laki-laki sebanyak 41.940 orang (

50,92%) dan perempuan 40.424 orang ( 49,08%).

Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan tahun 2012

sebesar 4,05 persen, kemudian naik menjadi 4,84 persen tahun 2016.

Perkiraan tingkat penganggur terbuka menurut tingkat pendidikan

menunjukkan tingkat pendidikan Diploma memiliki angka tertinggi.

Pada tahun 2012 TPT Diploma sebesar 18,13 persen, sedangkan

tahun 2016 diperkirakan naik menjadi 38,95 persen. Sebaliknya TPT

tingkat pendidikan SD paling rendah, hal ini karena mereka banyak

terserap banyak pada lapangan kerja pertanian yang tidak banyak

membutuhkan syarat pendidikan yang tinggi. Diperkirakan tahun 2012

TPT tingkat pendidikan SD 1,80 persen dan meningkat menjadi 3,41

persen pada tahun 2016. Tingkat penganggur terbuka sebesar 4,05

persen, yang terdiri dari laki-laki sebesar 3,82 persen dan perempuan

4,36 persen pada tahun 2012 dan diperkirakan pada tahun 2016

tingkat penganggur meningkat menjadi 4,84 persen, yang terdiri laki-

laki sebanyak 4,21 persen dan perempuan naik menjadi 5,75 persen.

F. Kebijakan Pembangunan Ketenagakerjaan

Berbagai permasalahan yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja

dan Kependudukan Provinsi Papua antara lain: (1) Kurangnya

koordinasi antara Provinsi dan Kabupaten/Kota; (2) Terbatasnya

tenaga bahkan sebagian besar kabupaten belum meningkat seperti:

Teknis Perencanaan Tenaga Kerja, Teknis Pemandu Wirausaha,

Teknis Pengantar Kerja, Teknis Pengelola Latihan, Teknis

Pengawasan Ketenagakerjaan, Teknis Mediator dan Teknis

Page 19: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xvii

Instruktur; (3) Penempatan Kualifikasi personil tidak sesuai dengan

hambatan yang tersedia.

Atas dasar hal tersebut kebijakan pembangunan

ketenagakerjaan meliputi: (1) Kebijakan pendayagunaan dan

peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja adalah

menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif melalui

penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi, pemagangan dan

berbasis masyarakat; (.2) Kebijakan pemerataan kesempatan Kerja:

Kebijakan pemerataan kesempatan kerja dan peningkatan konsolidasi

program-program perluasan kesempatan kerja yang seluas-luasnya;

(3) Kebijakan peningkatan intensitas dan kualitas pengawasan

ketenagakerjaan, keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta

penegakan hukum. (4) Kebijakan peningkatan kualitas hubungan

industrial antara pekerja dan pemberi kerja melalui dorongan

pelaksanaan negosiasi hubungan industrial secara bipartite untuk

mencapai kesempatan antara pekerja dengan pemberi kerja.

Page 20: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi
Page 21: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xix

DAFTAR ISI

Sambutan Gubernur Provinsi Papua ............................................... iii Kata Pengantar Kepala Pusat Perencanaan Tenaga Kerja .......... v Kata Pengantar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua ..............................................................................

vii

Executive Summary ...................................................................... ix Daftar Isi ........................................................................................ xix Daftar Tabel .................................................................................. xxi Daftar Gambar .............................................................................. xxiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang …………………………………………. 1 1.2 Maksud dan Tujuan ……………………………………. 3 1.3 Hasil yang Diharapkan ………………………………… 3 1.4 Kerangka Pikir …………………………………………. 4 1.5 Metodologi ……………………………………………… 6 1.6 Sumber Data …………………………………………… 10 1.7 Pengertian Dasar, Konsep dan Definisi …………….. 10 1.8 Sistimatika Penulisan …………………………………. 14 BAB II KONDISI KETENAGAKERJAAN ................................... 17 2.1 Kondisi Ekonomi ………………………………………. 17 2.2 Penduduk Usia Kerja ………………………………….. 19 2.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) …………. 23 2.4 Angkatan Kerja ………………………………………… 25 2.5 Penduduk yang Bekerja ………………………………. 28 2.6 Setengah Penganggur ………………………………… 32 2.7 Penganggur Terbuka ………………………………….. 33 2.8 Produktivitas Tenaga Kerja …………………………… 35 2.9 Keadaaan Ketenagakerjaan 2011 …………………… 36 BAB III PERKIRAAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN

TENAGA KERJA …………………………………………...

39

3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja ……………………… 39 3.2 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja …….. 43 3.3 Perkiraan Angkatan Kerja ……………………………. 45

Page 22: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xx

BAB IV PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA …………………………………..

49

4.1 Perkiraan Perekonomian ……………………………… 49 4.2 Perkiraan Kesempatan Kerja ………………………… 52 4.3 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja ……………… 59 BAB V PERKIRAAN DAN PERENCANAAN KESEIMBANGAN

ANTARA PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA .............................................................

61 5.1 Perkiraan Persediaan Tenaga Kerja dan Kebutuhan

Tenaga Kerja ……………………………………………

61 5.2 Perkiraan Penganggur Terbuka ............................... 63 5.3 Neraca Persediaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja…. 69 BAB VI ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN……………….

71 6.1 Kebijakan Pembangunan Ketenagakerjaan………… 74 6.2 Strategi Pembangunan Ketenagakerjaan …………… 75 6.3 Program Pembangunan Ketenagakerjaan …………. 77 Bab VII PENUTUP …………………………………………………… 79 Daftar Pustaka

Page 23: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xxi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010

20

Tabel 2.2 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin

22

Tabel 2.3 TPAK Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010

24

Tabel 2.4 Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur dan Tingkat Pendidikan

28

Tabel 2.5 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Tingkat Pendidikan Tahun 2010

29

Tabel 2.6 Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Jam Kerja Tahun 2010

30

Tabel 2.7 Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Tahun 2010

31

Tabel 2.8 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin Tahun 2010

33

Tabel 2.9 Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010

35

Tabel 2.10 Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007-2009

36

Tabel 2.11 Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan Agustus 2009-Agustus 2011

37

Tabel 2.12 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Agustus 2009-Agustus 2011

38

Tabel 2.13 Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Agustus 2009-Agustus 2011

38

Tabel 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2012-2016

40

Tabel 3.2 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012-2016

41

Tabel 3.3 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016

42

Tabel 3.4 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2012-2016

43

Tabel 3.5 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012-2016

44

Page 24: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xxii

Tabel 3.6 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016

45

Tabel 3.7 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2012-2016

46

Tabel 3.8 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012-2016

47

Tabel 3.9 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016

48

Tabel 4.1 Perkiraan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016

51

Tabel 4.2 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2016

53

Tabel 4.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Satus Pekerjaan Tahun 2012 - 2016

54

Tabel 4.4 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan Tahun 2012 - 2016

55

Tabel 4.5 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 - 2016

56

Tabel 4.6 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 - 2016

57

Tabel 4.7 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2012 - 2016

58

Tabel 4.8 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja Tahun 2012 - 2016

59

Tabel 4.9 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2016

60

Tabel 5.1 Perkiraan Jumlah Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja Tahun 2012-2016

62

Tabel 5.2 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Tahun 2012 – 2016

63

Tabel 5.3 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur Tahun 2012 – 2016

64

Tabel 5.4 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 – 2016

65

Tabel 5.5 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 – 2016

66

Tabel 5.6 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 – 2016

67

Tabel 5.7 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 – 2016

68

Page 25: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Diagram Ketenagakerjaan……………………………….. 6

Gambar 2.1 Persentase Kegiatan Terbanyak Penduduk Usia Kerja Tahun 2010…………………………………………………

21

Gambar 2.2 Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat

Pendidikan Tahun 2010…………………………………..

25

Gambar 2.3 Gambar 2.4

Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Tahun 2010………………………………….. Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur Tahun 2010.

26

27

Gambar 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2012-2016………………………………………….

42

Gambar 3.2 Perkiraan Angakatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016…………………………………………..

48

Gambar 5.1 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2012 – 2016………………………………………..

67

Page 26: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi
Page 27: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang – undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003

tentang ketenagakerjaan mengamanatkan bahwa perencanaan

tenaga kerja merupakan acuan dalam pembangunan

ketenagakerjaan. Demikian pula dalam Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi R.I Nomor 16 tahun 2010 tentang

Perencanaan Tenaga Kerja Makro dan Peraturan Pemerintah Nomor

15 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi

Ketenagakerjaan dan Penyusunan Serta Pelaksanaan Perencanaan

Ketenagakerjaan menetapkan dan sekaligus mengamanatkan agar

dilaksanakan berbagai aspek yang berkaitan dengan perencanaan

tenaga kerja yaitu : penyusunan laporan, monitoring, evaluasi maupun

pembinaan perencanaan tenaga kerja.

Page 28: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

2

Keberhasilan pembangunan di segala bidang ditentukan

dengan adanya perencanaan yang baik yang didukung oleh

ketersediaan data dan informasi yang akurat. Perencanaan

pembangunan ketenagakerjaan adalah perencanaan keseimbangan

diantara ketersediaan tenaga kerja dan kebutuhan tenaga kerja. Dari

sisi persediaan tenaga kerja (penawaran) jumlah angkatan kerja di

pengaruhi oleh variabel demografi ditingkat kelahiran, kematian dan

migrasi. Provinsi Papua dengan jumlah penduduk yang masih relatif

kecil dibanding dengan luas wilayahnya serta sumber daya alam yang

berlimpah merupakan daya tarik bagi pencari kerja dari luar Papua

sehingga pertambahan penduduk meningkat tajam. Dari sisi

kebutuhan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang

dinamis masing–masing sektor yang dapat dilihat dari perkembangan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Disamping itu, adanya

otonomi khusus Papua memberikan dampak terhadap jumlah

anggaran yang besar sehingga meningkatkan pembangunan

infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia. Hal ini tentu

saja membutuhkan tenaga kerja yang besar pula. Secara teoritis

makin tinggi pertumbuhan ekonomi akan memperbesar kemungkinan

terjadi peningkatan kebutuhan tenaga kerja.

Keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan diperlukan

berbagai upaya dari berbagai pihak yang terkait termasuk

pemerintah, swasta dan lembaga swadaya masyarakat, terutama

adalah instansi pembina sektor yang sangat berperan dalam

menciptakan kesempatan kerja.

Dengan tersusunnya rencana tenaga kerja ini, maka instansi

pembina sektor maupun sub sektor baik Pusat, Provinsi maupun

Kab/Kota akan lebih terarah, mudah dan cepat dalam melaksanakan

Page 29: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

3

pembangunan ketenagakerjaan. Selain itu akan terdapat

keseragaman antar instansi pembina sektor di Pusat, Provinsi dan

Kab/Kota.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua tahun

2012-2016 ini adalah untuk memberikan berbagai informasi

ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan

strategi, kebijakan dan program pembangunan ketenagakerjaan.

Tujuan dari penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah ini

adalah sebagai berikut:

a. Memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi daerah serta

agregat-agregat yang pokok pada kurun waktu 2012-2016.

b. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini dengan berbagai

karakteristiknya, serta memperkirakan secara cermat perkiraan

persediaan tenaga kerja untuk lima tahun kedepan 2012-2016.

c. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang dengan

berbagai karakteristik, baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan

ekonomi maupun faktor lainnya.

d. Menyusun rekomendasi kebijakan, strategi dan program

pembangunan ketenagakerjaan lima tahun mendatang.

1.3. Hasil yang diharapkan

Informasi mengenai perkiraan kebutuhan dan persediaan

tenaga kerja yang disajikan dalam Perencanaan Tenaga Kerja

Provinsi Papua tahun 2012-2016 ini sangat penting bagi pengambil

kebijakan. Diharapkan rujukan PTK Provinsi ini bermanfaat sebagai

Page 30: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

4

pijakan dasar yang perlu ditindaklanjuti sebagai penyusunan rencana

tenaga kerja sektoral maupun rencana tenaga kerja kabupaten/kota.

Asumsi-asumsi yang digunakan ini dapat juga digunakan sebagai

data empiris dalam penyusunan program pembangunan daerah

lainnya.

1.4. Kerangka Pikir

Salah satu bentuk kebijakan untuk meningkatkan

kesejahteraan penduduk yang terkait dengan bidang ketenagakerjaan

adalah mengupayakan agar setiap tahunnya jumlah angka

pengangguran menjadi rendah. Angka pengangguran yang tinggi

menjadi penyebab terjadinya kemiskinan dan berdampak pada

permasalahan sosial lainnya. Oleh karena itu untuk mengendalikan

tingkat pengangguran yang terus terjadi diperlukan perencanaan

tenaga kerja yang baik dan terarah.

Keberadaan perencanaan tenaga kerja dipandang sebagai

suatu sistem perekonomian, karena itu perencanaan tenaga kerja

yang menggunakan pendekatan perencanaan holistik seperti itu

memiliki argumentasi yang sangat fundamental, logis dan ilmiah.

Harus dimengerti bahwa permintaan tenaga kerja di daerah sangat

dipengaruhi oleh permintaan terhadap output pembangunan daerah.

Sedangkan permintaan tenaga kerja sektoral ditentukan oleh

dinamika perubahan dari permintaan terhadap output sektoral.

Dengan demikian, permintaan tenaga kerja merupakan derivasi dari

permintaan output sektoral dan tidak bisa diabaikan karena akan

berdampak luas terhadap peran ekonomi yang lain. Maka pada tahap

pertama, model perencanaan tenaga kerja yang digunakan dalam

Page 31: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

5

studi ini dimulai dengan mengidentifikasi faktor-faktor tenaga kerja

dan ekonomi yang mempengaruhi permintaan output. Faktor-faktor

tersebut adalah PDRB total, harga barang sektoral, harga barang

umum, jumlah penduduk dan permintaan barang dan jasa.

Kebutuhan terhadap tenaga kerja sangat tergantung dari

persediaan dan kondisi tenaga kerja yang ada. Persediaan atau

penawaran tenaga kerja dapat diidentifikasi melalui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap dinamika perubahan tenaga kerja atau lebih

sering kita katakan supply dan demand Tenaga Kerja.

Supply atau persediaan tenaga kerja pada dasarnya

bergantung pada pertumbuhan penduduk, sehingga dapat dikatakan

bahwa persediaan tenaga kerja juga bergantung pada faktor-faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Sedangkan demand

atau permintaan tenaga kerja sangat tergantung pada kebutuhan

tenaga kerja lapangan usaha. Secara lebih rinci disajikan Konsep

Ketenagakerjaan di Indonesia.

Page 32: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

6

Gambar 1.1

DIAGRAM KEPENDUDUKAN

1.5. Metodologi

Metodologi yang digunakan untuk memproyeksikan PTK

Provinsi Papua Tahun 2012 – 2016 khususnya untuk persediaan dan

kebutuhan tenaga kerja serta perumusan kebijakan tenaga kerja,

diantaranya adalah :

PENDUDUK

USIA < 15 TAHUN USIA ≥ 15 TAHUN

ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA

MENCARI PEKERJAAN BEKERJA

Page 33: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

7

1.5.1. Persediaan Tenaga Kerja

Metodologi untuk memperkirakan persedian tenaga kerja,baik

dari sisi Penduduk Usia Kerja (PUK), Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) dan Angkatan Kerja (AK), antara lain

dengan menggunakan metodologi :

Memproyeksikan PUK dengan menggunakan rumus:

Linear sederhana yaitu :

y = a + b𝑥 atau rumus pertumbuhan geometrik

𝑃𝑈𝐾𝑡 = 𝑃𝑈𝐾0(1 + 𝑟 )𝑡

Keterangan:

Y = Hasil proyeksi PUK

a = Konstanta

b = Parameter

x = Tahun

PUKt = Proyeksi PUK tahun t

PUKo = Data dasar proyeksi PUK

r = Laju pertumbuhan PUK

t = Jarak (selisih) tahun proyeksi (tn) dengan tahun

data dasar (to)

Untuk menentukan laju pertumbuhan PUK menggunakan

rumus:

𝑟 = 𝑃𝑈𝐾𝑛

𝑃𝑈𝐾𝑜

1/𝑡

− 1 𝑥 100

Page 34: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

8

Keterangan:

r = Laju pertumbuhan PUK

PUKn = Data PUK tahun akhir

PUKo = Data PUK tahun awal

t = Jarak (selisih) tahun proyeksi (tn) dengan tahun

data dasar (to)

Proyeksi TPAK dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

Regresi Linear Sederhana 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥

Untuk memproyeksikan AK diperoleh dengan mengkalikan

antara proyeksi PUK dengan proyeksi TPAK dengan

karakteristik dan tahun yang sama.

dengan rumus :

𝐴𝐾 = 𝑃𝑈𝐾 𝑥 𝑇𝑃𝐴𝐾

1.5.2. Metodologi Kebutuhan Tenaga Kerja

Menghitung/ memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja, banyak

sekali metodologinya, namun keterbatasan data dan informasi

maka untuk memproyeksikan PTK Provinsi Papua ini adalah

dengan elastisitas tenaga kerja. Elastisitas tenaga kerja

merupakan rasio antara perubahan atau pertumbuhan

kesempatan kerja dengan pertumbuhan PDRB menggunakan

rumus:

𝐸𝑖 = 𝑟𝑙𝑖𝑟𝑦𝑖

Page 35: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

9

Keterangan:

Ei = Elastisitas tenaga kerja sektor –i

rli = Laju pertumbuhan penduduk yang bekerja sektor

–i pertahun (%)

ryi = Laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) –i pertahun

(%)

Menghitung laju pertumbuhan kesempatan kerja menurut

lapangan usaha sampai dengan tahun proyeksi, dengan

rumus:

𝑟𝑙𝑎𝑖 = 𝐸𝑎𝑖 𝑥 𝑟𝑦𝑎𝑖

Keterangan:

rlai = Laju pertumbuhan kesempatan kerja baru sektor-i

Eai = Elastisitas perubahan

ryai = Perkiraan laju pertumbuhan ekonomi sektor - i

Menghitung proyeksi kesempatan kerja menurut lapangan

usaha, sampai dengan tahun proyeksi menggunakan rumus:

𝐾𝐾𝑡𝑖 = 𝐾𝐾𝑜𝑖(1 + 𝑟𝑙𝑎𝑖 )𝑡

Keterangan:

KKti = Proyeksi kesempatan kerja sektor -i

KKoi = Data dasar penduduk yang bekerja sektor -i

rlai = Laju pertumbuhan kesempatan kerja sektor -i

t = Jarak (selisih) tahun proyeksi (tn) dengan tahun

data dasar (to)

Page 36: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

10

1.6. Sumber Data

Data yang digunakan dalam Penyusunan Rencana Tenaga

Kerja Provinsi Papua Tahun 2012-2016 adalah:

1. PDRB Provinsi Papua tahun 2011

2. Data dasar time series tahun 2009, 2010, 2011

3. Sakerda tahun2008

4. Sakernas tahun 2009

5. Supas tahun 2009

6. Papua Dalam Angka 2009

7. Sensus Penduduk 2010

1.7. Pengertian Dasar, Konsep dan Definisi

1. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15

tahun dan lebih) yang selama seminggu sebelum

pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara

tidak bekerja: dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari

pekerjaan.

2. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun

atau lebih.

3. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu

memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1

jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.

4. Penganggur terbuka terdiri dari :

a. Mereka yang mencari pekerjaan

b. Mereka yang mempersiapkan usaha

Page 37: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

11

c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa

tidak mungkin mendapatkan pekerjaan

d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai

bekerja

5. Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang tidak

bekerja dan pada saat survey orang tersebut sedang

mencari pekerjaan.

6. Setengah Penganggur adalah orang bekerja kurang dari 35

jam perminggu.

7. Setengah penganggur terpaksa adalah orang yang bekerja

kurang dari 35 jam perminggu yang masih mencari

pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.

8. Setengah penganggur sukarela adalah orang yang bekerja

kurang dari 35 jam perminggu yang tidak mencari pekerjaan

atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

9. Jenis kegiatan/lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari

pekerjaan/usaha/perusahaan/instansi dimana seorang

pekerja, seperti digolongkan dalam Klasifikasi Lapangan

Usaha Indonesia (KLUI).

10. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah

perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah

seluruh penduduk usia kerja.

11. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit

produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu

tertentu ( biasanya 1 tahun ).

12. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah

balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang

Page 38: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

12

ikut serta dalam proses produksi disuatu negara dalam

jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ).

13. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah semua

komponen permintaan akhir yang terdiri dari : (1)

pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta

nirlaba, (2) konsumsi pemerintah, (3) pembentukan modal,

(4) perubahan stok, dan (5) ekspor neto, dalam jangka

waktu tertentu (biasanya 1 tahun).

14. PDRB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan

bagaimana produksi barang dan jasa digunakan untuk

tujuan konsumsi, investasi, diperdagangkan dengan pihak

luar negeri.

15. PDRB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat

untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan

perdagangan luar negeri.

16. PDRB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku

menunjukkan nilai PDRB dan PNB per kepala atau per 1

orang penduduk.

17. PDRB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan

berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per

kapita penduduk suatu negara.

18. Tingkat Produktivitas Tenaga kerja merupakan nilai tambah

(PDRB) dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja

untuk menghasilkan nilai tambah tersebut.

19. Koefisien Tenaga Kerja merupakan jumlah kesempatan

kerja dibagi dengan keluaran (output).

Page 39: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

13

20. Elastisitas Kesempatan Kerja merupakan rasio antara

pertumbuhan kesempatan kerja dengan pertumbuhan

ekonomi (PDRB).

21. Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari

pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau

jasa yang telah atau akan dilakukan, atau dinilai dalam

bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan,

atau peraturan perundang-undangan, dan dibayarkan atas

dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan

buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri

maupun keluarganya (PP No. 8 tahun 1981 tentang

perlindungan upah).

22. Pengusaha ( PP No. 8 tahun 1981 ) ialah :

1. Orang, persekutuan atau badan hukum yang

menjalankan sesuatu perusahaan milik sendiri.

2. Orang, persekutuan atau badan hukum yang berdiri

sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.

3. Orang, persekutuan atau badan hukum yang berada di

Indonesia mewakili perusahaan termasuk pada angka

1 dan 2 diatas, yang berkedudukan di luar Indonesia.

23. Buruh adalah tenaga kerja yang bekerja pada pengusaha

dengan menerima upah (PP No. 8 tahun 1981 ).

24. Mogok Kerja adalah tindakan pekerja secara bersama-

sama menghentikan atau memperlambat pekerjaan sebagai

akibat gagalnya perundingan penyelesaian perselisihan

industrial yang dilakukan, agar pengusaha memenuhi

tuntutan pekerja.

Page 40: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

14

25. Perselisihan Perburuhan menurut Undang-Undang No. 22

tahun 1957 adalah : pertentangan antara majikan atau

perkumpulan majikan dengan serikat buruh/pekerja atau

gabungan serikat buruh/ pekerja berhubungan dengan tidak

adanya persesuaian paham mengenai hubungan kerja,

syarat-syarat kerja dan/atau keadaan perburuhan.

26. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan dan atau penyakit

yang menimpa tenaga kerja karena hubungan kerja.

27. Jamsostek ( PP No. 36 tahun 1995 ) adalah sistem

perlindungan yang dimaksudkan untuk menanggulangi

resiko sosial secara langsung mengakibatkan berkurangnya

atau hilangnya penghasilan tenaga kerja.

28. Upah minimum adalah upah terendah yang dibayarkan

kepada pekerja pada saat mulai bekerja dengan jabatan

terendah.

1.8. Sistimatika Penulisan

Bab. I Pendahuluan meliputi : latar belakang, maksud dan

tujuan, hasil yang diharapkan, kerangka pikir,

metodologi, sumber data, pengertian dasar, konsep

dan definisi.

Bab. II Kondisi Ketenagakerjaan meliputi : kondisi ekonomi,

penduduk usia kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja,

angkatan kerja, penduduk yang bekerja, setengah

penganggur, penganggur terbuka, produktivitas tenaga

kerja dan keadaan ketenagakerjaan tahun 2011.

Bab. III Perkiraan dan perencanaan persediaan tenaga kerja

meliputi : perkiraan penduduk usia kerja, perkiraan

Page 41: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

15

tingkat partisipasi angkatan kerja, perkiraan angkatan

kerja.

Bab. IV Perkiraan dan perencanaan kebutuhan akan tenaga

kerja meliputi : perkiraan perekonomian, perkiraan

kesempatan kerja, perkiraan produktivitas tenaga

kerja.

Bab. V Perkiraan dan perencanaan keseimbangan antara

persediaan dan kebutuhan akan tenaga kerja meliputi :

perkiraan penganggur terbuka menurut jenis kelamin,

perkiraan penganggur terbuka menurut golongan

umur, perkiraan penganggur terbuka menurut tingkat

pendidikan.

Bab. VI Arah kebijakan, strategi dan program pembangunan

ketenagakerjaan meliputi : kebijakan pembangunan

ketenagakerjaan, strategi pembangunan

ketenagakerjaan, program pembangunan

ketenagakerjaan.

Bab. VII Penutup

Page 42: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi
Page 43: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

17

BAB II

KONDISI KETENAGAKERJAAN

2.1 Kondisi Ekonomi

Kontributor tertinggi PDRB Provinsi Papua pada tahun 2010

adalah sektor pertambangan dan penggalian yang berperan sebesar

63,15 persen. Kontributor tertinggi kedua adalah sektor pertanian

(9,45%) diikuti sektor bangunan dan jasa-jasa dengan kontribusi

masing-masing 7,81 persen dan 7,24 persen sementara sektor

lainnya kontribusinya di bawah 5 persen.

Rata-rata kontribusi sektor pertambangan dan penggalian

selama lima tahun terakhir adalah 66,09 persen namun mengalami

penurunan selama tahun 2006-2009 seiring dengan meningkatnya

peranan dari sektor bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran;

pengangkutan dan komunikasi; dan jasa-jasa.

Page 44: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

18

Tanpa nilai tambah dari sub sektor pertambangan tanpa migas,

perekonomian Papua masih didominasi sektor pertanian dimana pada

tahun 2010 berperan sebesar 25,40 persen diikuti sektor bangunan

20,98 persen. Urutan ketiga dan keempat adalah sektor jasa dan

sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masing-masing

kontribusinya sebesar 19,45 persen dan 11,84 persen. Selanjutnya

sektor pengangkutan dan komunikasi menyumbang 11,69 persen

sementara sektor lainnya hanya berkontribusi di bawah 6 persen.

Sejalan dengan PDRB termasuk tambang, peranan sektor bangunan

mengalami peningkatan khususnya dalam lima tahun terakhir,

sementara sektor lainnya juga mengalami perubahan dalam

kontribusinya terhadap PDRB meski tidak terlalu signifikan.

Produktivitas ekonomi suatu daerah terlihat dari pertumbuhan

ekonominya yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan.

Selama lima tahun terakhir, Papua mengalami pertumbuhan ekonomi

yang cukup fluktuatif. Setelah mengalami perlambatan pada tahun

2006 sebesar 17,14 persen, pertumbuhan ekonomi Papua mengalami

pertumbuhan positif pada tahun selanjutnya yaitu sebesar 4,34

persen. Tahun berikutnya kembali ke pertumbuhan negatif 1,40

persen, selanjutnya berkontraksi kembali ke 22,74 persen pada tahun

2009. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Papua tercatat

melambat 2,65 persen.

Namun tanpa sub sektor pertambangan tanpa migas, grafik

pertumbuhan ekonomi Papua khususnya lima tahun terakhir (2006-

2010) terlihat jauh lebih stabil dengan rata-rata pertumbuhan 10,90

Page 45: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

19

persen. Pada tahun 2010 perekonomian provinsi Papua tumbuh 11,98

persen.

2.2 Penduduk Usia Kerja

Dalam istilah ketenagakerjaan penduduk dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu penduduk Usia Kerja dan Bukan Usia Kerja. Batasan

penduduk usia kerja berbeda-beda antara satu negara dengan negara

lain, ada yang menggunakan batasan 10 tahun keatas atau 15 tahun

ke atas.

Konsep dan definisi yang digunakan BPS, maupun International

Labor Organization (ILO) dan sebagian besar negara lainnya,

membatasi penduduk usia kerja sebagai penduduk yang berusia 15

tahun ke atas. Penduduk berusia di bawah 15 tahun digolongkan

sebagai penduduk bukan usia kerja.

Secara keseluruhan, proporsi penduduk usia kerja laki-laki

(52,23%) lebih besar daripada perempuan (47,77%). Hal ini sejalan

dengan rasio jenis kelamin di Papua yang memang di atas seratus,

yang artinya jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding

perempuan. Sedangkan bila dilihat menurut gologan umur, proporsi

terbesar penduduk ada pada kelompok umur 15-19 tahun yang

mencapai 16,09 persen. Hal ini sesuai dengan piramida penduduk

Papua yang masih berbentuk kerucut yang menandakan penduduk

muda.

Penduduk usia kerja dapat dilihat sebagai penduduk yang telah

siap untuk memasuki dunia kerja. Jumlah penduduk usia kerja di

Page 46: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

20

Papua mencapai 1.864.589 orang dengan jumlah penduduk muda

yang jauh lebih besar dibanding penduduk tua. Supply tenaga kerja

muda yang besar ini merupakan potensi yang harus dikelola dengan

baik dengan cara membekali pendidikan dan keterampilan yang

memadai serta membantu mengarahkan dan menjembatani antara

tenaga kerja muda yang telah siap masuk dunia kerja atau dunia

usaha yang membutuhkannya.

Tabel 2.1 Penduduk Usia Kerja

Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Golongan Umur

Jenis Kelamin Jumlah

Penduduk Usia Kerja Gol.

Umur L P L P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

15 - 19 161.112 138.839 299.951 53,71 46,29 16,09

20 - 24 118.833 124.820 243.653 48,77 51,23 13,07

25 - 29 126.797 138.378 265.175 47,82 52,18 14,22

30 - 34 138.543 145.183 283.726 48,83 51,17 15,22

35 - 39 133.173 123.479 256.652 51,89 48,11 13,76

40 - 44 101.690 83.396 185.086 54,94 45,06 9,93

45 - 49 76.364 60.475 136.839 55,81 44,19 7,34

50 - 54 54.435 33.421 87.856 61,96 38,04 4,71

55 - 59 32.773 19.355 52.128 62,87 37,13 2,80

60+ 30.108 23.415 53.523 56,25 43,75 2,87

Total 973.828 890.761 1.864.589 52,23 47,77 100,00

Sumber : Sakernas Agustus 2010

Penduduk usia kerja dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja mewakili

penduduk yang aktif secara ekonomi, yang termasuk kelompok ini

adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Sedangkan

Page 47: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

21

kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang sekolah,

mengurus rumah tangga dan lainnya.

Konsep ini mengandung kelemahan, karena keadaan sosial

budaya yang ada di Indonesia dan Papua khususnya, masih jauh dari

kondisi ideal, dimana masih banyak ditemukan adanya pekerja anak

(berusia di bawah 18 tahun). Meskipun mereka aktif secara ekonomi,

namun mereka tidak digolongkan sebagai angkatan kerja karena

mereka tidak termasuk penduduk usia kerja. Hal tersebut sesuai

dengan kaidah statistik yaitu untuk menjaga keterbandingan data.

Dimana data dapat dibandingkan jika konsep yang digunakan sama

dan azas eksklusifitas juga digunakan. Dengan azas ini seorang

penduduk hanya dapat digolongkan dalam satu kategori. Contoh dari

azas eksklusifitas ini, seseorang yang kuliah sambil bekerja, mereka

hanya dapat dimasukkan dalam salah satu kategori bekerja atau

sekolah, meskipun pada kenyataannya mereka melakukan kedua hal

tersebut sekaligus.

Gambar 2.1 Kegiatan Terbanyak Penduduk Usia Kerja

Tahun 2010 (%)

78,12%

2,88%

7,48%

9,21%2,32%

Bekerja

Pengangguran

Sekolah

Mengurus Rumah Tangga

Lainnya

Page 48: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

22

Berdasarkan Gambar 2.1 di atas diketahui bahwa kegiatan

utama sebagaian besar penduduk Papua usia kerja adalah bekerja

(78,12%). Sementara itu, sebanyak 2,88 persen dari penduduk usia

kerja di Papua masih menganggur. Penduduk usia kerja di Provinsi

Papua yang masih bersekolah sebanyak 7,48 persen, sedangkan

penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya mengurus rumah

tangga sebesar 9,21 persen.

Tabel 2.2 Penduduk Usia Kerja

Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Total Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Maksimal SD 395.513 451.615 847.128

(%) 40,61 50,70 45,43

SD 195.983 177.987 373.970

(%) 20,13 19,98 20,06

SMP 151.947 109.506 261.453

(%) 15,60 12,29 14,02

SMA 187.500 118.942 306.442

(%) 19,25 13,35 16,43

>SMA 42.885 32.711 75.596

(%) 4,40 3,67 4,05

Total 973.828 890.761 1.864.589

(Persentase) 100,00 100,00 100,00

Sumber : Sakernas Agustus 2010

Dari Tabel 2.2, terlihat bahwa penduduk usia kerja di Provinsi

Papua sebagian besar berpendidikan rendah. Penduduk usia kerja

yang berpendidikan SD ke bawah (SD dan tidak pernah sekolah)

mencapai 45,43 persen. Sementara itu, penduduk usia kerja yang

Page 49: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

23

berpendidikan tinggi (Diploma/Sarjana) hanya 4,05 persen. Selain itu

adalah mereka yang tamat SLTP dan SLTA(Umum dan Kejuruan).

Dari Tabel 2.2 juga, dapat diketahui bahwa apabila dibandingkan

antara penduduk usia kerja yang berjenis kelamin perempuan dengan

yang berjenis kelamin laki-laki maka lebih banyak penduduk

perempuan yang berpendidikan rendah. Sebagai contoh, 50,70

persen dari perempuan usia kerja tidak tamat SD atau bahkan tidak

pernah sekolah. Sementara laki-laki yang berpendidikan kurang dari

SD adalah sebesar 40,61 persen. Sebaliknya pada tingkatan

pendidikan menengah-tinggi, penduduk usia kerja laki-laki memiliki

proporsi lebih besar dibanding perempuan.

2.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengindikasikan

besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu

wilayah. Indikator ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga

kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang-barang

dan jasa dalam suatu perekonomian. TPAK didefinisikan sebagai

perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia

kerja.

Bila dilihat menurut jenis kelamin, TPAK laki-laki jauh lebih besar

dibanding perempuan. TPAK laki-laki di Provinsi Papua tahun 2010

adalah 88,56 persen sementara TPAK perempuan sebesar 72,72

persen. Secara keseluruhan TPAK Papua adalah 80,99 persen.

Tingginya TPAK laki-laki ini dikarenakan laki-laki memang mempunyai

Page 50: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

24

kewajiban mencari nafkah juga jumlah penduduk laki-laki di Papua

lebih banyak dibanding perempuan.

Dari seluruh kabupaten/kota di Papua, yang memiliki angka

TPAK terbesar adalah kabupaten Nduga dan terendah kabupaten

Biak Numfor. Umumnya kabupaten/kota di wilayah pegunungan

memiliki TPAK yang tinggi sedangkan kabupaten/kota yang lebih maju

memiliki TPAK yang lebih rendah. Salah satu penyebabnya adalah

semakin tingginya partisipasi sekolah di daerah maju.

Tabel 2.3 TPAK Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin

Tahun 2010

Kabupaten/Kota TPAK

TPAK Kab/Kota Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Merauke 83,68 50,77 68,09

Jayawijaya 97,81 96,46 97,14

Jayapura 82,18 64,85 74,06

Nabire 83,11 69,26 76,68

Kep. Yapen 84,33 61,75 73,25

Biak Numfor 70,89 42,73 57,19

Paniai 88,14 92,66 90,36

Puncak jaya 94,2 82,54 88,66

Mimika 83,81 26,07 56,93

Boven Digoel 89,9 75,06 83,35

Mappi 87,28 72,09 79,92

Asmat 94,38 74,58 84,86

Yahukimo 98,96 98,62 98,8

Peg. Bintang 93,77 92,82 93,33

Tolikara 94,4 92,6 93,55

Sarmi 80,29 48,43 66,13

Keerom 87,1 58,74 74,2

Waropen 83,99 45,65 65,82

Supiori 77,13 47,02 62,92

Mamberamo Raya 76,49 49,57 63,35

Nduga 99,09 98,5 98,81

Page 51: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

25

Kabupaten/Kota TPAK

TPAK Kab/Kota Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Lanny Jaya 98,96 97,11 98,08

Mamberamo Tengah 97,19 97,85 97,51

Yalimo 96,05 98,83 97,37

Puncak 96,53 81,18 89,12

Dogiyai 92,31 89,13 90,69

Intan Jaya 84,01 62,4 73,39

Deiyai 80,22 90,24 85,18

Kota Jayapura 80,43 47,58 65,15

PAPUA 88,56 72,72 80,99

2.4 Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang aktif secara

ekonomi. Dikatakan aktif secara ekonomi karena mereka berusaha

untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan pendapatan.

Angkatan kerja terdiri dari penduduk bekerja dan pengangguran.

Pengangguran termasuk dalam angkatan kerja karena meskipun

mereka belum menghasilkan pendapatan namun mereka berusaha

mendapatkan pekerjaan.

Gambar 2.2

Persentase Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2010

Page 52: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

26

Berdasarkan Gambar 2.2 di atas, angkatan kerja dengan

pendidikan yang ditamatkan di bawah SD mempunyai proporsi paling

besar yaitu 50,38 persen. Proporsi angkatan kerja dengan pendidikan

yang ditamatkan SD (19,74%) dan tamat SLTP (10,81%). Sementara

itu, angkatan kerja dengan pendidikan tamat perguruan tinggi

proporsinya paling kecil yaitu 4,60 persen. Secara umum bisa

dikatakan bahwa sebagian besar angkatan kerja di Papua

berpendidikan rendah, karena sebanyak 50,38 persen hanya

menempuh pendidikan tamat SD dan di bawahnya.

Gambar 2.3 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

Tahun 2010

Ketimpangan gender masih terlihat dalam

Gambar 2.3 menunjukkan bahwa baik dari segi jumlah maupun

kualitas pendidikan, angkatan kerja perempuan masih kalah dengan

angkatan kerja laki-laki. Mulai SD hingga diatas SLTA jumlah

angkatan kerja perempuan selalu lebih kecil, hanya pada pendidikan

-

50 000

100 000

150 000

200 000

250 000

300 000

350 000

400 000

< SD SD SLTP SLTA > SLTA

Laki-laki

Perempuan

Page 53: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

27

di bawah SD (tidak tamat SD atau belum pernah sekolah) jumlahnya

hampir sama.

Potret keadaan angkatan kerja ini hendaknya dapat menjadi

bahan pertimbangan untuk menjadikan pendidikan terutama

pendidikan bagi wanita sebagai agenda wajib untuk digalakan di

Provinsi Papua.

Sebagaimana yang terlihat di Gambar 2.4, jumlah angkatan

kerja di Provinsi Papua adalah sebanyak 1.510.176 orang. Jumlah

angkatan kerja paling banyak berada pada kelompok umur 30-34

tahun. Kelompok umur 15-19 tahun hingga kelompok umur 30-34

tahun cenderung jumlahnya meningkat sementara pada kelompok

umur diatasnya (35 tahun keatas) jumlahnya terus menurun.

Gambar 2.4

Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur Tahun 2010

Fenomena yang umum terjadi dimana pada kelompok umur

‘muda’ jumlahnya relatif lebih kecil karena sebagian memilih untuk

sekolah. Sementara pada kelompok umur ‘tua’ jumlahnya terus

menurun seiring penurunan produktifitas dari penduduk lanjut usia.

-

50 000

100 000

150 000

200 000

250 000

300 000

Page 54: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

28

2.5 Penduduk yang Bekerja

Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau

keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus

menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa

upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).

Penduduk yang bekerja adalah setiap penduduk yang berumur 15

tahun ke atas yang bekerja atau yang sementara tidak bekerja.

Tabel 2.4

Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur dan Tingkat Pendidikan Tahun 2010

Golongan Umur

Tingkat Pendidikan Jumlah

< SD SD SLTP SLTA PT

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

15 - 19 77.260 43.277 24.702 7.055 - 152.294

20 - 24 79.730 32.296 20.975 33.896 3.766 170.663

25 - 29 98.639 38.045 27.038 38.639 10.782 213.143

30 - 34 122.137 48.372 26.837 35.617 12.194 245.157

35 - 39 124.422 44.783 21.418 28.744 10.960 230.327

40 - 44 91.998 29.173 15.325 22.602 10.255 169.353

45 - 49 68.565 25.542 10.761 13.029 6.087 123.984

50 - 54 43.214 17.188 6.134 7.744 2.482 76.762

55 - 59 24.799 8.422 3.820 3.849 1.847 42.737

60 - 64 11.675 3.559 1.154 1.550 570 18.508

65 + 8.498 3.644 193 900 382 13617

Total 750.937 294.301 158.357 193.625 59.325 1.456.545

Sumber : Sakernas Agustus 2010

Penduduk yang bekerja di Provinsi Papua adalah sebanyak

1.456.545 jiwa, atau setara dengan 96,45 persen dari seluruh jumlah

angkatan kerja yang ada. Untuk melihat sebaran penduduk yang

bekerja menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2.4 di atas,

dimana dari jumlah penduduk yang bekerja paling banyak berada di

Page 55: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

29

kelompok umur 30-34 tahun yang besarnya mencapai 245.157 orang

atau 16,83 persen.

Tabel 2.5

Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Dan Tingkat Pendidikan Tahun 2010

Lapangan Usaha Tingkat Pendidikan

Jumlah < SD SD SLTP SLTA PT

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian 724.015 256.414 100.053 49.735 3.765 1.133.982

Pertambangan 2.077 1.802 2.434 7.490 1.868 15.671

Industri 2.225 2.999 2.816 8.754 1.424 18.218

LGA - 103 - 1.188 - 1.291

Konstruksi 3.833 3.573 6.329 11.519 2.102 27.356

Perdagangan 11.405 17.666 23.895 38.790 4.443 96.199

Transportasi 4.387 6.318 9.312 17.418 1.077 38.512

Lembaga Keuangan 363 317 1.101 2.594 2.102 6.477

Jasa 2.632 5.109 12.417 56.137 42.544 118.839

Total 750.937 294.301 158.357 193.625 59.325 1.456.545

Sumber : Sakernas Agustus 2010

Penduduk yang bekerja pada lapangan usaha pertanian,

kehutanan, perburuan, dan perikanan sebagian besar berpendidikan

kurang dari SD. Lulusan perguruan tinggi terbesar bekerja pada

lapangan usaha jasa kemasyarakatan dan lembaga keuangan yaitu

masing-masing sebesar 35,80 persen dan 32,45 pesen.

Salah satu indikator untuk melihat kinerja pekerja adalah

dengan melihat jumlah jam kerja, demikian juga dengan jam kerja

menurut sektor atau lapangan usaha sebagaimana yang terdapat

pada Tabel 2.6 di bawah. Secara keseluruhan proporsi pekerja

terbesar bekerja di atas 35 jam yaitu lebih dari 60 persen dan yang

terkecil adalah proporsi penduduk yang sementara tidak bekerja

Page 56: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

30

yang berada di bawah satu persen. Proporsi pekerja yang jam

kerjanya antara 1 sampai 34 jam yaitu 38,97 persen, naik dua persen

dari tahun sebelumnya.

Tabel 2.6 berikut ini menggambarkan jumlah jam kerja

menurut status pekerjaan. Pada umumnya sebagian besar pekerja

memiliki jam kerja di atas 35 jam (jam kerja normal). Apabila dilihat

dari status pekerjaan, proporsi terbesar pekerja yang bekerja di atas

35 jam berstatus pekerja keluarga/ tidak dibayar.

Tabel 2.6.

Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Jam Kerja

Tahun 2010

Status Pekerjaan Jam Kerja

Jumlah 0 1-34 ≥ 35

(1) (2) (3) (4) (5)

Berusaha sendiri 2.530 55.596 111.391 169.517

Berusaha dibantu buruh tdk tetap/tdk dibayar 2.695 140.758 275.361 418.814

Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 285 1.776 10.605 12.666

Buruh/karyawan/pegawai 3.726 28.487 171.938 204.151

Pekerja bebas di pertanian - 5.972 3.793 9.765

Pekerja bebas di non pertanian - 1.548 3.622 5.170

Pekerja keluarga/tdk dibayar - 333.415 303.047 636.462

Total 9.236 567.552 879.757 1.456.545

% 0,63 38,97 60,40 100,00

Sumber : Sakernas Agustus 2010

Dari Tabel 2.6 terlihat bahwa pekerja di Papua memiliki jam

kerja normal pada hampir semua status pekerjaan, kecuali pekerja

dengan status pekerja bebas di pertanian dan pekerja keluarga/ tidak

dibayar.

Secara keseluruhan pekerja berstatus pekerja tidak dibayar

jumlahnya paling besar yakni 636.462 orang, kemudian disusul pekerja

Page 57: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

31

berstatus berusaha dibantu orang lain sebanyak 431.480 orang,

pekerja berstatus buruh sebanyak 204.151 orang, pekerja dengan

status berusaha sendiri sebanyak 169.517 orang dan yang jumlahnya

paling sedikit adalah pekerja dengan status pekerja bebas yaitu

sebanyak 14.935 orang.

Tabel 2.7

Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan

dan Tingkat Pendidikan Tahun 2010

Sumber : Sakernas Agustus 2010

Tabel 2.7 menunjukkan bahwa penduduk yang bekerja

dengan status pekerja tak dibayar terbanyak berpendidikan kurang

dari SD (64,09%). Pekerja dengan status pekerja bebas di non

pertanian tidak ada yang berpendidikan di atas SLTA. Hal ini

mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi

status pekerjaannya.

Pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai terbesar

adalah penduduk yang berpendidikan SLTA yaitu sebesar 48,82

Status Pekerjaan Tingkat Pendidikan

Jumlah < SD SD SLTP SLTA PT

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Berusaha sendiri 55.393 48.248 29.954 33.281 2.641 169.517

Berusaha dibantu buruh tdk tetap/ tdk dibayar

270.013 84.107 33.088 29.032 2.574 418.814

Berusaha dibantu buruh tetap/ dibayar 1.350 1.404 3.167 5.168 1.577 12.666

Buruh/Karyawan/Pegawai 8.618 16.808 28.873 99.668 50.184 204.151

Pekerja bebas di pertanian 6.228 1.734 1.519 186 98 9.765

Pekerja bebas di non pertanian 1.450 711 1.299 1.710 - 5.170

Pekerja tak dibayar 407.885 141.289 60.457 24.580 2.251 636.462

Total 750.937 294.301 158.357 193.625 59.325 1.456.545

Page 58: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

32

persen meningkat 2,30 persen dari tahun sebelumnya. Proporsi

penduduk berpendidikan SLTA terbesar kedua bekerja dengan status

berusaha dibantu pekerja tetap/dibayar yaitu sebesar 40,80 persen.

2.6 Setengah Penganggur

Kriteria setengah penganggur dinyatakan dengan ukuran jam

kerja. Secara umum dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jam

kerja yang digunakan, berarti akan semakin produktif . Ukuran

bekerja penuh dan setengah penganggur ditetapkan berdasarkan

produktivitas atau pendapatan. Berpedoman pada ketiga kriteria ini

maka bekerja penuh dapat diartikan setiap orang yang bekerja dan

mampu memenuhi salah satu atau keseluruhan ukuran normal jam

kerja, produktivitas dan atau pendapatan. Dalam prakteknya, karena

kendala dalam ketersediaan data, maka sulit untuk mengukur

setengah penganggur dilihat dari upah, produktivitas dan atau

pendapatan. Pada umumnya yang mudah dan sering digunakan

adalah melalui jam kerja normal, dalam hal ini biasanya digunakan

kurang dari 35 jam kerja per minggu.

Tabel 2.8 menunjukkan jumlah penduduk Provinsi Papua yang

bekerja pada tahun 2010 sebanyak 1.456.545 orang yang terdiri dari

laki-laki 836.357 orang (57,42%) dan perempuan 620.188 orang

(42,58%). Dari jumlah tersebut yang termasuk setengah penganggur

yaitu jumlah jam kerja antara 1 – 34 jam kerja per minggu sebanyak

567.552 orang (38,97%). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah setengah

penganggur laki-laki sebanyak 284.230 orang (33,98%) dan setengah

penganggur perempuan sebanyak 283.322 orang ( 45,68%).

Page 59: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

33

Jika dianalisis lebih lanjut setengah penganggur yang jumlah jam

kerjanya kurang dari 15 jam per minggu, yang biasa disebut

setengah penganggur kritis sebanyak 57.445 orang (3,94%).

Berdasarkan jenis kelamin setengah penganggur kritis laki-laki

sebanyak 24.138 orang (2.89%) dan perempuan sebanyak 33.307

orang.

Tabel 2.8

Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja

dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Jam Kerja

Jenis Kelamin Total Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

0 *) 6,290 2,946 9,236

(%) (0.75) (0.48) (0.63)

1 - 14 24,138 33,307 57,445

(%) (2.89) (5.37) (3.94)

15 - 34 260,092 250,015 510,107

(%) (31.1) (40.31) (35.02)

35 + 545,837 333,920 879,757

(%) (65.26) (53.84) (60.4)

Jumlah 836,357 620,188 1,456,545

(%) (100,00) (100,00) (100,00)

Sumber : Sakernas Agustus 2010

* Sementara tidak Bekerja

2.7 Penganggur Terbuka

Pengangguran secara konsepsi merupakan bagian dari

angkatan kerja, dan angkatan kerja adalah bagian dari Penduduk

Page 60: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

34

Usia Kerja (15 tahun ke atas), sehingga pengangguran didefinisikan

sebagai penduduk dengan usia minimal 15 tahun.

Jumlah pengangguran yang ada di Provinsi Papua tahun 2010

menurut hasil Sakernas Agustus 2010 adalah sebesar 53.631 orang

atau sebesar 3,55 persen dari jumlah angkatan kerja, angka ini

disebut juga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Beberapa pemerhati ketenagakerjaan berpendapat bahwa

hasil perhitungan yang menyatakan bahwa TPT Papua yang

besarnya 3,55 persen adalah terlalu kecil. Namun perlu diingat

kembali bahwa seseorang yang bekerja membantu orang tuanya

walaupun sebentar asalkan lebih dari 1 jam dalam satu minggu tetap

tergolong sebagai bekerja bukan pengangguran.

Penyebab lain kecilnya angka TPT ini karena Papua masih

didominasi oleh sektor pertanian dimana tenaga kerja yang

dibutuhkan sangat banyak apalagi pertanian di Papua masih jauh dari

modern. Hal ini berimbas pada kecilnya jumlah pengangguran, karena

selain mencari pekerjaan, mereka umumnya juga bekerja membantu

orangtua/saudaranya sehingga tergolong dalam pekerja

keluarga/pekerja tidak dibayar bukan pengangguran.

Jika diamati pada Tabel 2.9, terlihat bahwa proporsi

pengangguran terbesar baik pada laki-laki maupun perempuan

berada pada kelompok umur 20-24 tahun. Semakin tinggi kelompok

umur, persentase jumlah pengangguran semakin sedikit, hingga pada

kelompok umur 50-54 tahun dan bertambah banyak pada kelompok

umur 55 tahun ke atas.

Page 61: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

35

Tabel 2.9 Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur

Dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Golongan Umur Jenis Kelamin

Jumlah (%) Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5)

15 - 19 4.481 4.806 9.287 17,32

20 - 24 9.618 5.940 15.558 29,01

25 - 29 4.958 5.794 10.752 20,05

30 - 34 2.524 4.597 7.121 13,28

35 - 39 1.702 1.705 3.407 6,35

40 - 44 563 1.344 1.907 3,56

45 - 49 679 1.231 1.910 3,56

50 - 54 776 242 1.018 1,90

55+ 728 1.943 2.671 4,98

Jumlah 26.029 27.602 53.631 100,00

Sumber : Sakernas Agustus 2010

2.8 Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas total per tenaga kerja per tahun pada tahun 2007

sebesar Rp 20,45 juta/TK , kemudian menurun pada tahun 2008 yaitu

Rp 18,53 juta/TK dan kemudian naik kembali menjadi Rp 21,19

juta/TK pada tahun 2009. Proktivitas tertinggi pada pertambangan

yaitu Rp 634,81 juta/TK pada tahun 2007 dan naik menjadi Rp 933,11

juta/TK pada tahun 2009.

Page 62: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

36

Tabel 2.10 Produktivitas Tenaga Kerja menurut Lapangan Kerja

Tahun 2007-2009 (Juta Rupiah/TK)

Lapangan Usaha 2007 2008 2009

1. Pertanian 4,62 4,60 4,44

2. Pertambangan 634,81 487,09 933,11

3. Industri Pengolahan 25,92 28,70 26,98

4. Listrik, Gas dan Air 18,00 10,25 36,06

5. Bangunan 48,57 67,61 82,85

6. Perdagangan 18,21 16,97 17,26

7. Angkutan 40,55 32,88 42,85

8. Keuangan 68,15 64,69 111,64

9. Jasa-jasa 20,62 17,50 19,01

Jumlah 20,45 18,53 21,19

Sumber : Badan Pusat Statistik, Data Diolah

2.9 Keadaan Ketenagakerjaan Tahun 2011

Keadaan ketenagakerjaan di Papua pada Agustus 2011

menunjukkan adanya perbaikan yang digambarkan dengan adanya

peningkatan kelompok penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja tetapi

tingkat penganggurannya meningkat.

Pada bulan Agustus 2011, jumlah angkatan kerja mencapai

1.536.728 orang, naik sebanyak 26.552 orang dibandingkan dengan

Agustus 2010 atau meningkat 408.692 ribu orang dibandingkan

keadaan Agustus 2009.

Penduduk yang bekerja keadaan Agustus 2011 bertambah

sebanyak 19.682 orang dibandingkan keadaan tahun 2010 dan

bertambah sekitar 394.199 orang dibandingkan Agustus 2009.

Page 63: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

37

Jumlah pengangguran berkurang sebanyak 6.870 orang jika

dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010 dan turun sebanyak

14.493 orang dibandingkan dengan keadaan tahun 2009.

Selama periode Agustus 2010 – Agustus 2011 Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurun sebesar 2,54 persen.

Sedangkan pada periode Agustus 2009 – Agustus 2011 Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat sebesar 0,7 persen.

Tabel 2.11 Penduduk Usia Kerja Menurut Kegiatan

Agustus 2009 – Agustus 2011.

JENIS KEGIATAN Agustus

2009 Agustus

2010 Agustus

2011

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas 1.450.851 1.864.589 1.958.892

Angkatan Kerja 1.128.036 1.510.176 1.536.728

Bekerja 1.082.028 1.456.545 1.476.227

Pengangguran terbuka 46.008 53.631 60.501

Bukan Angkatan Kerja 322.815 354.413 422.164

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 77,75 80,99 78,45

Tingkat Penganggur Terbuka (%) 4,08 3,55 3,94

Sumber : Badan Pusat Statistik

Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2011 sebanyak

1.476.227 orang, meningkat 19.682 orang dibandingkan keadaan

Agustus 2010 yaitu 1.456.545 orang. Dari lima kelompok lapangan

pekerjaan, hanya sektor pertanian yang mengalami penurunan

selama satu tahun terakhir sementara keempat sektor lapangan

usaha lainnya mengalami peningkatan. Meskipun terus mengalami

penurunan, sektor pertanian masih merupakan penyerap tenaga kerja

terbanyak di Papua dimana pada Agustus 2011 menyerap lebih dari

1.036.520 orang (70,21%) diikuti sektor jasa sekitar 147.906 (10,09%)

dan sektor lainnya 141.150 (9,56%).

Page 64: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

38

Tabel 2.12 Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

Agustus 2009 – Agustus 2011

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

Pertanian 803.843 1.133.982 1.036.520

Industri 19.070 18.218 19.885

Perdagangan 89.046 96.199 130.766

Jasa 93.509 118.839 147.906

Lainnya* 76.560 89.307 141.150

Jumlah 1.082.028 1.456.545 1.476.227 * Pertambangan, Bangunan, Angkutan, Listrik dan Keuangan

Sumber : Badan Pusat Statistik

Dari 1.476.227 orang yang bekerja pada Agustus 2011, status

pekerjaan utama terbanyak adalah sebagai pekerja keluarga/tak

dibayar sebanyak 517.246 orang (35,04%) diikuti berusaha dibantu

buruh tidak tetap dan buruh/karyawan masing-masing sebesar

404.734 orang (27,42%) dan 281.844 orang (19,09%), sedangkan

yang terkecil adalah pekerja bebas di pertanian sebanyak 9.063 orang

(0,62%).

Tabel 2.13 Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan

Agustus 2009 – Agustus 2011

STATUS PEKERJAAN 2009 2010 2011

Berusaha Sendiri 168.637 169.517 237.893

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 310.423 418.814 404.734

Berusaha dibantu buruh tetap 11.271 12.666 15.867

Buruh/Karyawan 183.205 204.151 281.844

Pekerja bebas di pertanian 8.092 9.765 9.063

Pekerja bebas di non pertanian 6.993 5.170 9.580

Pekerja tak dibayar 393.407 636.462 517.246

Jumlah 1.082.028 1.456.545 1.476.227

Sumber : Badan Pusat Statistik

Page 65: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

39

BAB III

PERKIRAAN DAN PERENCANAAN

PERSEDIAAN TENAGA KERJA

3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja

Batasan umur usia kerja yang digunakan di berbagai negara

berbeda-beda, hal ini terkait pertimbangan perekonomian dan situasi

tenaga kerja. Di Indonesia, Biro Pusat Statistik semula mengambil

penduduk umur 10 tahun ke atas sebagai kelompok penduduk usia

kerja dan sejak tahun 1998 menggunakan usia kerja 15 tahun ke

atas. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor Per. 16/MEN/XI/2010 yang di maksud

Penduduk Usia Kerja yang disingkat PUK, adalah jumlah penduduk

yang berumur 15 tahun atau lebih, yang disebut juga tenaga kerja.

Tenaga kerja (manpower) adalah jumlah seluruh penduduk dalam

suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada

permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau

Page 66: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

40

berpartisipasi dalam aktivitas tersebut (LDEFE, UI: 2007). Tenaga

kerja meliputi kelompok angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Kelompok angkatan kerja meliputi mereka yang bekerja, mencari

pekerjaan dan kelompok bukan angkatan kerja meliputi mereka yang

sedang sekolah, ibu rumah tangga dan lainnya (seperti kelompok

orang jompo, penerima pendapatan, dan lain-lain).

Tabel 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur

Tahun 2012 - 2016

Golongan Umur

2012 2013 2014 2015 2016

15 – 19 307,612 311,515 315,468 319,471 323,524

20 – 24 251,715 255,845 260,043 264,310 268,647

25 – 29 274,512 279,303 284,177 289,137 294,183

30 – 34 298,134 305,610 313,273 321,129 329,182

35 – 39 261,869 264,518 267,193 269,895 272,625

40 – 44 188,271 189,884 191,511 193,151 194,806

45 - 49 138,075 138,697 139,322 139,950 140,580

50 - 54 90,085 91,221 92,371 93,536 94,715

55 - 59 52,849 53,214 53,580 53,950 54,322

60 + 53,472 53,446 53,421 53,395 53,369

Jumlah 1,916,593 1,943,252 1,970,359 1,997,923 2,025,953

Tabel 3.1 menunjukkan perkiraan penduduk usia kerja menurut

golongan umur Provinsi Papua mulai tahun 2012 sampai dengan

tahun 2016. Jumlah penduduk usia kerja Provinsi Papua tahun2012

sebanyak 1.916.593 orang dan pada akhir perkiraan tahun 2016

jumlah penduduk usia kerja sebanyak 2.025.593 orang, berarti ada

kenaikan sebesar 109.360 orang atau naik sebesar 5,71 persen.

Menurut golongan umur, konsentrasi jumlah penduduk usia kerja

tahun 2012, 2013 dan tahun 2014 pada golongan umur 15 – 19

tahun masing-masing sebanyak 307.612 orang (16,05%), 311.515

orang (16,03%), dan 315.468 orang (16,01%), sedangkan pada tahun

Page 67: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

41

2015 dan 2016 konsentrasi penduduk usia kerja pada golongan

umur 30-34 tahun masing masing 321.129 orang (16,07%), dan

329.182 orang (16,25%).

Tingkat pendidikan penduduk Provinsi Papua secara bertahap

semakin baik dan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), bahwa rata-rata lama sekolah semakin

meningkat. Dari perkembangan IPM, lama sekolah tahun 2002

sebesar 5,0 tahun dan meningkat menjadi 6,2 tahun pada tahun 2006.

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa hasil perkiraan penduduk usia kerja

menurut pendidikan sebagian besar berpendidikan maksimum SD,

dari awal perkiraan sampai dengan akhir perkiraan yaitu dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2016 masing-masing sebesar 1.209.951

orang (63,13%) dan 1.008.398 orang (49,77%). Secara bertahap

jumlah penduduk usia kerja berpendidikan maksimum SD menurun,

sebaliknya penduduk usia kerja yang berpendidikan universitas

bertambah atau meningkat. Pada tahun 2012 penduduk usia kerja

yang berpendidikan universitas sebanyak 86.837 orang (4,53%)

kemudian meningkat menjadi 263.457 orang (13%).

Tabel 3.2 Perkiraan Penduduk Usia Kerja

Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 – 2016

Tingkat Pendidikan

2012 2013 2014 2015 2016

Maksimum SD 1,209,951 1,184,793 1,143,542 1,084,757 1,008,398 SLTP 224,422 204,535 183,740 162,223 140,358 SLTA Umum 223,557 219,756 212,926 202,763 189,220 SLTA Kejuruan 149,165 197,230 257,048 329,250 413,292 Diploma 22,663 19,486 16,514 13,755 11,228 Universitas 86,837 117,453 156,588 205,175 263,457

Jumlah 1,916,593 1,943,252 1,970,359 1,997,923 2,025,953

Page 68: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

42

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 seks rasio

penduduk Papua sebesar 113, artinya setiap 113 laki-laki diantara

100 perempuan, jadi di Papua lebih banyak penduduk laki-laki. Hal ini

juga berpengaruh terhadap persebaran penduduk usia kerja

berdasarkan jenis kelamin. Tabel 3.3 menunjukkan perkiraan jumlah

penduduk usia kerja tahun 2012 laki-laki sebanyak 999.759 orang

(52,16%) dan perempuan 916.834 orang (47,84%), sedangkan akhir

perkiraan tahun 2016 usia kerja laki-laki sebanyak 1.054.205 orang

(52,04%), penduduk perempuan sebanyak 971.748 orang (47,96%).

Tabel 3.3

Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 – 2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 999.759 1.013.042 1.026.541 1.040.261 1.054.205

Perempuan 916.834 930.210 943.818 957.662 971.748

Jumlah 1,916,593 1,943,252 1,970,359 1,997,923 2,025,953

Gambar 3.1 memberikan gambaran bahwa di Provinsi Papua

jumlah penduduk usia kerja terus meningkat. Dari hasil perkiraan

tersebut jumlah penduduk usia kerja laki-laki mulai tahun 2012 sampai

tahun 2016 tergambar lebih banyak dari pada perempuan. Hal ini

sudah dikemukakan sebelumnya bahwa seks rasio di Papua laki-laki

lebih banyak, karena adanya pengaruh natalitas dan migrasi positif.

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin 2012-2016

Laki-laki

Perempuan

Total

Page 69: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

43

3.2 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan semakin

meningkatkan TPAK, demikian juga semakin meningkatnya

kesadaran tentang gender maka TPAK perempuan juga meningkat.

Pada tahun 2010 TPAK laki-laki sebesar 88,56 persen, sedangkan

perempuan baru mencapai 77,72 persen dan TPAK keseluruhan

sebesar 80,99 persen. Atas dasar data tahun 2010 perkiraan TPAK

diharapkan terus meningkat. Tabel 3.4 menunjukkan tahun 2012

TPAK sebesar 81,96 persen dan tahun 2016 diperkirakan meningkat

menjadi 83,94 persen. Berdasarkan kelompok umur TPAK terendah

baik tahun 2012 mapun tahun 2016 adalah kelompok umur 15 – 19

tahun, masing-masing 54,95 persen dan 52,79 persen dan pada

kelompok umur ini besarnya TPAK secara bertahap menurun. Hal ini

tidak terlepas dari semakin meningkatnya kesadaran penduduk

tentang pentingnya pendidikan, sehingga pada kelompok umur ini

semakin meningkat jumlah yang bersekolah. TPAK tertinggi tahun

2012 pada kelompok umur 40-44 tahun sebesar 92,87 persen,

sedangkan pada akhir perkiraan yaitu pada kelompok umur 45-49

tahun yaitu sebsar 94,03 persen.

Tabel 3.4

Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur

Tahun 2012 – 2016

Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016

15 - 19 54,95 54,40 53,86 53,32 52,79 20 - 24 77,83 78,79 79,69 80,60 81,51 25 - 29 85,39 85,87 86,35 86,84 87,32 30 - 34 90,60 91,36 92,13 92,90 93,68 35 - 39 91,14 91,95 92,76 93,58 94,41 40 - 44 92,87 93,24 93,41 93,58 93,74 45 - 49 92,22 92,58 92,99 93,47 94,03 50 - 54 90,12 91,56 92,80 94,27 95,49 55 - 59 86,56 87,00 87,44 87,89 88,34

60 + 62,69 63,34 64,00 64,66 65,34 Jumlah 81,96 82,46 82,94 83,44 83,94

Page 70: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

44

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa TPAK menurut tingkat

pendidikan, TPAK tertinggi sebesar 89,84 persen pada tahun 2012

adalah penduduk yang tingkat pendidikannya rendah (SD), demikian

juga pada akhir perkiraan tahun 2016 TPAK tertinggi sebesar 91,02

persen pada penduduk yang berpendidikan rendah (SD). Hal ini

terkait dengan jumlah penduduk usia kerja di Papua sebagian besar

masih berpendidikan rendah (SD), dan sebagaian besar penduduk

Papua (77,85%) bekerja pada sektor pertanian. Lapangan pekerjaan

pertanian tidak banyak membutuhkan persyaratan dan siapapun

dapat masuk pada sektor ini, oleh karena itu TPAK tertinggi pada

penduduk yang berpendidikan rendah. Seiring semakin meningkatnya

pendidikan penduduk, diharapkan TPAK berpendidikan rendah

menurun, dan TPAK yang berpendidikan SLTA ke atas semakin

meningkat.

Tabel 3.5

Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2012 – 2016

Tingkat Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016

Maksimum SD 89.84 90.23 90.46 90.46 91.02

SLTP 65.21 68.51 72.38 76.90 80.95

SLTA Umum 66.63 66.70 67.14 67.97 68.17

SLTA Kejuruan 70.47 70.67 71.26 72.28 72.62

Diploma 75.88 78.18 81.00 84.41 87.13

Universitas 76.08 78.39 81.22 84.63 87.37

Jumlah 81.96 82.46 82.94 83.44 83.94

Tabel 3.6 menunjukkan TPAK laki-laki lebih tinggi jika

dibandingkan dengan TPAK perempuan. Hal ini antara lain

Page 71: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

45

dipengaruhi oleh jumlah penduduk usia kerja dan jumlah angkatan

kerja, dimana jumlah penduduk usia kerja perempuan banyak yang

statusnya bukan angkatan kerja atau sebagai ibu rumah tangga.

Tabel 3.6 menunjukkan perkiraan TPAK laki-laki tahun 2012 sebesar

90,52 persen, sedangkan perempuan lebih rendah (72,61%). Pada

akhir perkiraan tahun 2016 TPAK laki-laki meningkat menjadi 94,58

persen dan perempuan 72,39 persen.

Tabel 3.6 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 90,52 91,54 92,53 93,55 94,58

Perempuan 72,61 72,57 72,51 72,45 72,39

Jumlah 81,96 82,46 82,94 83,44 83,94

3.3 Perkiraan Angkatan Kerja

Jumlah penduduk Papua terus meningkat, hal ini mempengaruhi

jumlah angkatan kerja yang juga meningkat. Jumlah penduduk yang

meningkat dipengaruhi oleh faktor kelahiran, mortalitas dan migrasi.

Walaupun program transmigrasi ke Papua sejak reformasi tahun

1998 ditangguhkan atau ditiadakan hingga sekarang, tetapi migrasi

atas biaya sendiri tetap berlangsung karena provinsi ini mempunyai

daya tarik migran. Pembangunan yang terus meningkat membuka

kesempatan kerja sehingga menarik penduduk datang mencari kerja.

Angkatan Kerja yang disingkat AK, adalah jumlah dan kualitas

penduduk usia kerja (PUK) yang bekerja, atau punya pekerjaan

namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Angkatan kerja

terdiri dari penduduk bekerja dan pengangguran. Pengangguran

Page 72: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

46

termasuk dalam angkatan kerja karena meskipun mereka belum

menghasilkan pendapatan namun mereka berusaha mendapatkan

pekerjaan.

Dari Tabel 3.7, jumlah angkatan kerja tahun 2012 diperkirakan

sebesar 1.570.744 orang dan pada tahun 2016 jumlah angkatan kerja

meningkat menjadi 1.700.530 orang, yang berarti jumlah angkatan

kerja bertambah sebanyak 129.787 orang. Berdasarkan golongan

umur jumlah angkatan kerja terbanyak umur 30-34 tahun, yaitu tahun

2012 diperkirakan sebanyak 270.101 orang (17,20%) dan tahun 2016

diperkirakan meningkat menjadi sebanyak 308.390 orang (18,13%).

Jumlah angkatan kerja golongan umur 30-34 lebih banyak dibanding

golongan umur yang lain, selain pengaruh kelahiran, juga besarnya

pengaruh migrasi. Pada umunya orang melakukan migrasi pada usia

produktif dan alasan mereka pada umumnya adalah bermotifkan

ekonomi. Jumlah angkatan kerja terendah yaitu umur 60 tahun ke

atas, tahun 2012 sebanyak 33.522 orang (2,13%) dan tahun 2016

meningkat menjadi 34.869 orang (2,05%).

Tabel 3.7 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur

Tahun 2012 – 2016

Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016

15 - 19 169,038 169,471 169,906 170,341 170,777

20 - 24 195,900 201,582 207,224 213,024 218,987

25 - 29 234,394 239,827 245,386 251,073 256,893

30 - 34 270,101 279,203 288,611 298,337 308,390

35 - 39 238,671 243,218 247,851 252,573 257,385

40 - 44 174,848 177,041 178,886 180,750 182,616

45 - 49 127,339 128,400 129,560 130,808 132,187

50 - 54 81,185 83,519 85,718 88,178 90,441

55 - 59 45,746 46,296 46,852 47,416 47,986

60 + 33,522 33,854 34,189 34,528 34,869

Jumlah 1,570,744 1,602,410 1,634,183 1,667,027 1,700,530

Page 73: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

47

Jumlah angkatan kerja Provinsi Papua berdasarkan Sakernas

Februari 2011 mencapai 1.556.336 orang, dibandingkan dengan

keadaan angkatan kerja Februari tahun 2010 mengalami kenaikan

sebesar 389.990 orang (33,44%). Menurut Profil Ketenagakerjaan

tahun 2010, jumlah angkatan kerja dengan pendidikan yang

ditamatkan di bawah SD mempunyai proporsi terbesar yaitu 50,38

persen. Proporsi angkatan kerja dengan pendidikan yang ditamatkan

SD (19,74%) dan tamat SLTP (10,81%). Tabel 3.8 menunjukkan

perkiraan angkatan kerja tahun 2012 menurut tingkat pendidikan

jumlah terbanyak adalah tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu

sebanyak 1.069.861 orang (68,11%) dan pada tahun 2016 jumlah

angkatan kerja yang berpendidikan SD ke bawah secara proporsi

menurun menjadi 1.125.101 (66,16%). Pada sisi lain angkatan kerja

yang berpendidikan lebih tinggi semakin naik. Hal ini sangat

menggembirakan karena kepedulian masyarakat terhadap pendidikan

meningkat. Sebagai gambaran berdasarkan standarisasi guru, maka

pada tahun 2015 semua guru minimal harus perpendidikan S1.

Jumlah perkiraan angkatan kerja Papua yang berpendidikan

Universitas tahun 2012 sebanyak 66.069 orang (4,21%) meningkat

menjadi 230.174 orang (13,54%).

Tabel 3.8 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2012 - 2016

Tingkat Pendidikan

2012 2013 2014 2015 2016

Maksimum SD 1.069.861 1.088.065 1.101.305 1.111.770 1.125.101

SLTP 184.469 187.867 191.592 197.277 201.922

SLTA Umum 161.816 165.559 173.745 180.571 186.240

SLTA Kejuruan

73.662 77.871 78.924 84.678 87.740

Diploma 30.792 32.053 33.506 35.180 38.267

Universitas 50.144 50.995 55.111 57.552 61.260

Jumlah 1.570.744 1.602.410 1.634.183 1.667.027 1.700.530

Page 74: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

48

Tabel 3.9 menunjukkan perkiraan angkatan kerja tahun 2012

sebanyak 1.570.744 orang terdiri dari laki-laki 904.994 orang

(57,62%) dan perempuan sebanyak 665.750 orang (42,38%). Pada

tahun 2016 menjadi 1.700.530 orang, laki-laki 997.054 orang

(58,63%) dan 703.476 orang (41,37%).

Tabel 3.9

Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 - 2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 904.994 927.321 949.863 973.186 997.054

Perempuan 665.750 675.090 684.320 693.841 703.476

Jumlah 1.570.744 1.602.410 1.634.183 1.667.027 1.700.530

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di

Papua terus meningkat baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi

pertambahan angkatan kerja laki-laki lebih besar daripada

perempuan.

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 3.2 Perkiraan Angaktan Kerja Menurut Jenis Kelamin 2012 - 2016

Laki-laki

Perempuan

Total

Page 75: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

49

BAB IV

PERKIRAAN DAN PERENCANAAN

KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA

4.1 Perkiraan Perekonomian

Kontribusi tertinggi terhadap PDRB Provinsi Papua pada tahun

2010 adalah sektor pertambangan dan penggalian yang kontribusinya

sebesar 63,15 persen. Kontribusi kedua adalah sektor pertanian

(9,45%) diikuti sektor bangunan dan jasa dengan kontribusi masing-

masing 7,81 persen dan 7,24 persen. Sementara sektor-sektor lainnya

kontribusinya di bawah 5 persen.

Tanpa nilai tambah dari sub sektor pertambangan tanpa migas,

perekonomian Papua masih didominasi sektor pertanian dimana pada

tahun 2010 kontribusinya sebesar 25,40 persen diikuti sektor

bangunan 20,98 persen. Urutan ketiga dan keempat adalah sektor jasa

dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masing-masing

kontribusinya sebesar 19,45 persen dan 11,84 persen. Selanjutnya

Page 76: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

50

sektor pengangkutan dan komunikasi menyumbang 11,69 persen

sementara sektor lainnya hanya berkontribusi di bawah 6 persen.

Produktivitas ekonomi suatu daerah terlihat dari pertumbuhan

ekonominya yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan.

Selama lima tahun terakhir, Papua mengalami pertumbuhan ekonomi

yang cukup fluktuatif. Setelah mengalami perlambatan pada tahun

2006 sebesar 17,14 persen, pertumbuhan ekonomi Papua mengalami

pertumbuhan positif pada tahun selanjutnya yaitu sebesar 4,34 persen.

Tahun berikutnya kembali ke pertumbuhan negatif 1,40 persen,

selanjutnya berkontraksi kembali ke 22,74 persen pada tahun 2009.

Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Papua tercatat melambat

2,65 persen.

Berdasarkan perkiraan Produk Domestik Regional Bruto

menurut lapangan usaha, pertumbuhan PDRB diperkirakan terus

mengalami kenaikan. Tabel 4.1 menunjukkan PDRB tahun 2012

adalah 25.104 Milyar rupiah, kemudian berturut turut tahun 2013,

2014, 2015 dan tahun 2016 masing masing 26.508 Milyar rupiah,

28.040 Milyar rupiah, 29.714 Milyar rupiah dan 31.545 Milyar rupiah.

Hal ini menunjukkan laju pertumbuhan perkiraan PDRB Papua tahun

2012 – 2016 rata-rata sebesar 4,67 persen.

PDRB sektor pertambangan merupakan yang tertinggi. Pada

tahun 2012 diperkirakan sebesar 16.662 Milyar rupiah, kemudian tahun

2013, 2014, 2015 dan tahun 2016 masing-masing sebesar 18.011

Milyar rupiah, 19.488 Milyar rupiah, 21.106 Milyar rupiah dan 22.879

Milyar rupiah. PDRB sektor pertambangan jauh lebih besar dibanding

dengan sektor lainnya, walaupun dengan jumlah tenaga kerja yang

sedikit. Meskipun sebagian besar (72,93%) penduduk Papua bekerja di

Page 77: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

51

sektor pertanian, PDRB sektor pertanian merupakan urutan kedua dari

seluruh sektor.

Berdasarkan perkiraan PDRB sektor pertanian sebesar 2.172

Milyar rupiah pada tahun 2012, kemudian tahun 2013, 2014, 2015 dan

tahun 2016 masing-masing sebesar 2.190 Milyar rupiah, 2.208 Milyar

rupiah, 2.226 Milyar rupiah dan 2.245 Milyar rupiah. PDRB sektor

pertanian periode 2012–2016 rata-rata laju pertumbuhannya 0,7

persen per tahun. Urutan ketiga kontribusi sektor tarhadap PDRB

Papua adalah sektor bangunan, kemudian sektor jasa kemasyarakatan

dan sektor-sektor lainnya.

Tabel 4.1 Perkiraan Produk Domestik Regional Bruto

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 – 2016

(Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

1. Pertanian 2.172 2.190 2.208 2.226 2.245

2. Pertambangan 16.662 18.011 19.488 21.106 22.879

3. Industri Pengolahan 315 316 316 317 317

4. Listrik, Gas dan Air 29 29 29 29 30

5. Bangunan 1.784 1.793 1.802 1.811 1.820

6. Perdagangan 1.012 1.019 1.026 1.034 1.043

7. Angkutan 1.000 1.008 1.017 1.025 1.035

8.. Keuangan 476 479 482 485 488

9. Jasa Kemasyarakatan 1.654 1.663 1.671 1.680 1.689

Jumlah 25.104 26.508 28.040 29.714 31.545

Page 78: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

52

4.2 Perkiraan Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pakerjaan

atau kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu

kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demikian pengertian

kesempatan kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah

diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong. Menurut

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia No. 16 Tahun 2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja

Makro, yang dimaksud kesempatan kerja adalah lowongan pekerjaan

yang belum diisi oleh pencari kerja dan pencari kerja yang sudah

ada.

Berdasarkan perkiraan kesempatan kerja menurut lapangan

usaha tenaga kerja terserap pada lapangan pekerjaan pertanian, baik

pada awal perkiraan tahun 2012 maupun pada akhir perkiraan tahun

2016 masing-masing menyerap tenaga kerja sebanyak 1.119.644

(74,29%) dan 1.165.409 (72,02%). Urutan kedua jasa

kemasyarakatan diperkirakan tahun 2012 menyerap kesempatan

kerja sebanyak 130.245 (8,64%) dan tahun 2016 menyerap tenaga

kerja sebanyak 154.697 orang (9,56%), kemudian urutan ketiga

sektor perdagangan pada tahun 2012 menyerap tenaga kerja

sebanyak 124.029 orang (8,23%) dan tahun 2016 menyerap tenaga

kerja sebanyak 142.229 orang (8,79%). Sektor lainnya seperti

angkutan, bangunan, industri pengolahan, listrik, gas dan air serta

keuangan serapan kesempatan kerjanya lebih rendah.

Sektor pertambangan yang disebut mempunyai kontribusi

terbesar terhadap PDRB Papua, diperkirakan hanya menyerap

tenaga kerja sebanyak 17.206 orang (1,14%) dan pada tahun 2016

Page 79: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

53

sektor pertambangan diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak

19.121 orang (1,18%), yang berarti terjadi penurunan jumlah

kesempatan kerja pada sektor tersebut.

Tabel 4.2 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2012 - 2016

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

1. Pertanian 1.119.644 1.135.731 1.139.708 1.144.411 1.165.409

2. Pertambangan 17.206 17.814 18.443 18.777 19.121

3. Industri Pengolahan 26.562 27.334 30.942 31.501 32.079

4. Listrik, Gas dan Air 1.879 2.219 2.570 2.617 2.665

5. Bangunan 28.212 29.013 31.090 33.241 33.851

6. Perdagangan 124.029 127.122 135.627 139.667 142.229

7. Angkutan 50.189 51.375 52.289 56.889 57.933

8. Keuangan 9.151 9.771 9.945 9.998 10.181

9. Jasa Kemasyarakatan 130.245 133.140 140.192 151.910 154.697

Jumlah 1.507.118 1.533.520 1.560.807 1.589.010 1.618.165

Tabel 4.3 menunjukkan perkiraan kesempatan kerja menurut

status pekerjaan utama dimana pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga

diperkirakan sebesar 504.720 orang (33,49%) pada tahun 2012,

kemudian meningkat menjadi 482.899 orang (29,84%) pada tahun

2016. Kemudian urutan tertinggi kedua status pekerjaan berusaha

dengan dibantu anggota rumah tangga atau buruh tidak tetap 385.751

orang (25,60%) dan pada tahun 2016 menurun menjadi 370.885

orang (22,92%). Kemudian urutan tertinggi ketiga yaitu status

pekerjaan pekerja/buruh/karyawan sebanyak 314.786 orang (20,89%)

dan diperkiraankan meningkat menjadi 400.521 orang (24,75%)

Page 80: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

54

Tabel 4.3 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan

Tahun 2012 – 2016

Status Pekerjaan 2012 2013 2014 2015 2016

1. Brsh Sendiri tanpa bantuan 264.192 274.867 294.765 311.185 321.566

2. Brsh Dengan Dibantu 385.751 383.900 374.387 366.241 370.885

3. Brsh. Dengan Buruh 16.320 16.696 16.959 17.214 17.433

4. Pekerja/Buruh/karyawan 314.786 335.819 356.678 379.938 400.521

5. Pkj. Bebas di Pertanian 10.042 10.426 9.034 10.809 10.464

6. Pkj. Bebas di Non Pertanian 11.308 12.028 13.774 14.059 14.398

7. Pekerja tak dibayar 504.720 499.784 495.211 489.563 482.899

Jumlah 1.507.118 1.533.520 1.560.807 1.589.010 1.618.165

Jika dilakukan analisis berdasarkan sektor formal dan sektor

informal, perkiraan menunjukkan sebagian kecil yang bekerja di

sektor formal (berusaha dengan buruh tetap dan

pekerja/buruh/karyawan) sebanyak 331.106 orang (21,97%). Pada

akhir perkiraan jumlah pekerja sektor formal diperkirakan meningkat

menjadi 417.954 orang (25,83%). Jadi sebagian besar penduduk

Provinsi Papua bekerja pada sektor informal (berusaha sendiri tanpa

bantuan, berusaha dengan dibantu anggota rumah tangga/buruh tidak

tetap, pekerja bebas di pertanian dan pekerja bebas non pertanian)

sebanyak 671.292 orang (44,54%) pada tahun 2012 dan diperkirakan

meningkat menjadi 717.566 orang (44,33%).

Istilah jabatan berasal dari kata bahasa Inggris “occupation”

dan sering kali disebut jenis pekerjaan. Jabatan atau jenis pekerjaan

utama seseorang merupakan aktivitas macam pekerjaan yang

sedang dilakukan oleh orang-orang yang termasuk golongan bekerja

atau orang-orang yang sedang mencari pekerjaan dan pernah

bekerja. Tabel 4.4 menunjukkan perkiraan kesempatan kerja tahun

2012 – 2016 sebagian besar jenis pekerjaan utama tenaga usaha

Page 81: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

55

pertanian. Jenis pekerjaan utama tenaga usaha pertanian sebanyak

1.129.140 orang (74,92%) tahun 2012, kemudian jumlahnya

mengalami peningkatan menjadi 1.145.374 orang (70,78%). Jenis

pekerjaan utama yang diperkirakan meningkat yaitu tenaga usaha

jasa dari 18.817 orang (1,25%) meningkat menjadi 28.597 orang

(1,77%). Jenis pekerjaan utama tenaga produksi dan lainnya

mengalami kenaikan cukup signifikan, dari 156.146 orang pada

perkiraan tahun 2012 menjadi 187.498 orang (11,59%). Kemudian

jenis pekerjaan utama lainnya diperkirakan mengalami peningkatan

yang bervariasi.

Tabel 4.4 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan

Tahun 2012 - 2016

Jenis Pekerjaan Utama 2012 2013 2014 2015 2016

0/1. Tenaga Profesional 61.966 70.676 75.399 84.181 90.728

2. Tenaga Kepemimpinan 16.497 19.670 22.620 28.571 30.049

3. Tenaga Tata Usaha 45.677 49.091 49.358 49.639 54.381

4. Tenaga Usaha Penjualan 78.875 78.311 78.467 81.209 81.539

5. Tenaga Usaha Jasa 18.817 19.580 22.530 25.467 28.597

6. Tenaga Usaha Pertanian 1.129.140 1.133.900 1.138.658 1.137.726 1.145.374

7/8/9. Tenaga Produksi & lainnya

156.146 162.293 173.776 182.217 187.498

Jumlah 1.507.118 1.533.520 1.560.807 1.589.010 1.618.165

Tingkat pendidikan pekerja di Provinsi Papua relatif rendah,

belum tamat SD mencapai 750.937 jiwa atau 51,56 persen dari

jumlah seluruh pekerja di Papua. Untuk pekerja berpendidikan SD

sebesar 30,53 persen sehingga persentase pekerja berpendidikan SD

atau belum tamat SD mencapai lebih dari 80 persen dari total pekerja

Papua (BPS, 2010). Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan perkiraan

Page 82: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

56

pada tahun 2012 sebagian besar kesempatan kerja tingkat pendidikan

SD atau tidak tamat SD sebanyak 1.049.561 orang (69,64%)

kemudian diperkirakan naik menjadi 1.090.417 orang (67,39%).

Demikian juga kesempatan kerja tingkat pendidikan SMP, SLTA

Umum, dan Diploma. Kesempatan kerja untuk tingkat pendidikan

SLTA kejuruan dan universitas diperkirakan mengalami kenaikan

kesempatan kerja. Kesempatan kerja tingkat pendidikan universitas

tahun 2012 diperkirakan sebanyak 41.286 orang (2,74%) meningkat

menjadi 50.943 (3,15%). Hal ini karena semakin meningkatnya

kesadaran penduduk untuk meningkatkan jenjang pendidikan tidak

hanya sampai diploma tetapi meningkat sampai jenjang S1.

Tabel 4.5

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 - 2016

Tingkat Pendidikan

2012 2013 2014 2015 2016

Maksimum SD 1.049.561 1.062.079 1.072.348 1.080.054 1.090.417

SLTP 176.091 179.868 185.255 191.177 196.102

SLTA Umum 148.390 151.928 157.955 163.682 168.343

SLTA Kejuruan 65.087 69.110 69.474 74.565 76.826

Diploma 26.704 28.590 30.386 32.135 35.534

Universitas 41.286 41.943 45.388 47.398 50.943

Jumlah 1.507.118 1.533.520 1.560.807 1.589.010 1.618.165

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk

usia 15 tahun ke atas sebanyak 1.839.111 orang, laki-laki sebanyak

972.808 orang (52,90%) dan perempuan 866.303 orang (47,10%),

maka jumlah kesempatan kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan

dengan perempuan. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa perkiraan

kesempatan kerja menurut jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari

Page 83: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

57

perempuan. Kesempatan kerja laki-laki sebanyak 870.426 orang

(57,75%) pada tahun 2012 dan diperkiraankan meningkat menjadi

955.114 orang (59,02%) pada akhir perkiraan tahun 2016.

Kesempatan kerja perempuan pada awal perkiraan sebanyak 636.692

orang (42,25%) naik menjadi 663.052 orang (40,98%). Secara absolut

jumlahnya kesempatan kerja naik, tetapi secara persentase

dibandingkan laki-laki pada tahun 2016 perempuan persentasenya

menurun.

Tabel 4.6

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 - 2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 870.426 890.559 911.367 932.876 955.114

Perempuan 636.692 642.960 649.439 656.134 663.052

Jumlah 1.507.118 1.533.520 1.560.807 1.589.010 1.618.165

Jumlah penduduk usia kerja menurut Sensus Penduduk 2010

sebagian besar pada golongan umur 25 – 29 tahun yaitu 277.860

orang (9,81%). Tetapi pada perkiraan kesempatan kerja bergeser

pada golongan umur 30-34 yang terbanyak yaitu 262.528 orang

(17,82%) pada tahun 2012, dan meningkat menjadi 297.323 orang

(18,37%) tahun 2016. Kesempatan kerja menurun golongan umur

urutan kedua yaitu umur 35 – 39 sebanyak 235.121 orang tahun

2012, kemudian tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 masing –masing

yaitu 238.445 orang, 241.913 orang, 245.587 orang dan 249.261

orang. Besarnya kesempatan kerja pada golongan umur ini tidak

terlepas dari faktor natural increase dan migrasi masuk. Kesempatan

Page 84: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

58

kerja golongan umur yang lainnya jumlah dan persentasenya lebih

kecil.

Secara umum dapat diasumsikan bahwa semakin banyak jam

kerja yang digunakan, berati semakin produktif. Ukuran berkerja

penuh dan setengah menganggur dapat dilihat berdasarkan

produktivitas atau pendapatan. Karena itu bekerja penuh dapat

diartikan setiap orang yang bekerja dan mampu memenuhi salah

satu atau keseluruhan ukuran normal jam kerja, produktivitas dan

atau pendapatan.

Tabel 4.7

Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 2012 - 2016

Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016

15 - 19 158,249 159,464 160,754 161,608 162,981

20 - 24 177,618 181,879 186,317 190,984 195,725

25 - 29 219,222 223,158 227,258 231,577 235,927

30 - 34 262,528 270,652 279,141 288,076 297,232

35 - 39 235,121 238,445 241,913 245,587 249,261

40 - 44 173,287 175,603 177,513 179,431 181,456

45 - 49 125,039 126,040 127,101 128,251 129,382

50 - 54 79,950 81,850 83,771 85,791 87,842

55 - 59 43,694 44,007 44,341 44,705 45,062

60 + 32,408 32,422 32,699 33,000 33,297

Jumlah 1,507,118 1,533,520 1,560,807 1,589,010 1,618,165

Tabel 4.8 perkiraan kesempatan kerja menurut jam kerja normal

(35 jam ke atas per minggu) sebanyak 1.163.286 orang (77,19%)

pada tahun 2012 dan akhir perkiraan tahun 2016 secara absolut naik

tetapi secara relatif persentasenya mengalami penurunan walaupun

Page 85: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

59

rendah yaitu 1.240.754 orang (76,68%). Perkiraan kesempatan kerja

yang jumlah jam kerjanya kurang dari 35 jam kerja masih sebanyak

22,81 persen pada 2012 dan naik menjadi 23,32 persen pada tahun

2016.

Tabel 4.8 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jam Kerja

Tahun 2012 - 2016

Jam Kerja 2012 2013 2014 2015 2016

0** 11.275 12.018 12.802 13.632 14.508

1-9 12.611 13.820 15.137 16.572 18.133

10-14 120.840 123.558 126.275 128.985 131.688

15-24 199.106 202.665 206.184 209.658 213.082

25-34 371.063 372.874 374.505 375.953 377.216

35-44 341.030 333.895 326.744 319.585 312.425

45-59 451.193 474.690 499.160 524.626 551.113

≥ 60 11.275 12.018 12.802 13.632 14.508

Jumlah 1.507.118 1.533.520 1.560.807 1.589.010 1.618.165

4.3 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja

Tabel 4.9 menunjukkan perkiraan produktivitas tenaga kerja

menurut lapangan usaha, dimana produktivitas total per tenaga

kerja per tahun sebesar 16,66 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun

2012 dan secara bertahap setiap tahun mengalami kenaikan dan

diperkirakan naik menjadi 19,49 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun

2016. Menurut lapangan usaha, pertambangan memiliki produktivitas

per tenaga kerja tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya. Pada

lapangan usaha pertambangan produktivitas tenaga kerja per tahun

968 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun 2012 dan meningkat menjadi

Rp 1.196 juta rupiah/tenaga kerja pada tahun 2016. Sedangkan

Page 86: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

60

lapangan usaha pertanian diperkirakan memiliki produktivitas

terendah pada periode 2012-2016.

Tabel 4.9 Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 – 2016 (Juta/TK)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

1. Pertanian 1,94 1,93 1,94 1,95 1,93

2. Pertambangan 968,00 1.011,00 1.056,00 1.124,00 1.196,00

3. Industri Pengolahan 11,86 11,56 10,21 10,06 9,88

4. Listrik, Gas dan Air 15,43 13,07 11,28 11,08 11,26

5. Bangunan 63,23 61,80 57,96 54,48 53,76

6. Perdagangan 8,16 8,02 7,56 7,40 7,33

7. Angkutan 19,92 19,62 19,45 18,02 17,87

8.. Keuangan 52,02 49,02 48,46 48,51 47,93

9. Jasa Kemasyarakatan 12,70 12,49 11,92 11,06 10,92

Jumlah 16,66 17,29 17,96 18,70 19,49

Page 87: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

61

BAB V

Perkiraan dan perencanaan

Keseimbangan antara

Persediaan dan kebutuhan

Akan tenaga kerja

Pada Bab V ini akan dibahas tentang keseimbangan antara

perkiraan persedian tenaga kerja dengan perkiraan kebutuhan tenaga

kerja. Selain itu dibahas juga penganggur terbuka sebagai akibat tidak

seimbangnya antara jumlah angkatan kerja dengan kesempatan kerja

yang tersedia serta neraca persediaan dan kesempatan kerja.

5.1 Persediaan Tenaga Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja

diperkirakan setiap tahun bertambah. Pada awal perkiraan tahun

2012 jumlah angkatan kerja sebanyak 1.570.744 orang, kemudian

tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 masing-masing

sebesar 1.602.410 orang, 1.634.183 orang, 1667.027 orang dan

1.700.530 orang. Hal ini disebabkan oleh pertambahan penduduk

alami (natural increase) dan pertambahan akibat migrasi masuk lebih

Page 88: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

62

besar daripada migrasi keluar. Hasil sensus penduduk Provinsi Papua

tahun 2010 menghasilkan angka pertumbuhan penduduk Provinsi

Papua sebesar 5,39 persen per tahun.

Walaupun pemerintah terus berusaha meningkatkan

kesempatan kerja untuk mengimbangi pertambahan angkatan kerja

yang terus meningkat setiap tahunnya, tetapi jumlah kesempatan

kerja tetap masih lebih rendah daripada jumlah angkatan kerja.

Tabel 5.1 Perkiraan Jumlah Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja

Tahun 2012 – 2016

TAHUN JUMLAH ANGKATAN

KERJA JUMLAH

KESEMPATAN KERJA

2012 1.570.744 1.507.118

2013 1.602.410 1.533.520

2014 1.634.183 1.560.807

2015 1.667.027 1.589.010

2016 1.700.530 1.618.165

Tabel 5.1 menunjukkan perkiraan jumlah kesempatan kerja

yang terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2012 sebanyak

1.507.118 orang, kemudian tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 dan

tahun 2016 berturut-turut masing-masing sebanyak 1.533.520 orang,

1.560.807 orang, 1.589.010 orang dan 1.618.165 orang. Atas dasar

tabel tersebut menunjukkan bahwa belum seimbangnya antara jumlah

angkatan kerja yang tersedia dan kesempatan kerja yang ada,

sehingga timbul penganggur yang dalam hal ini penganggur terbuka.

Page 89: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

63

5.2 Perkiraan Penggangur Terbuka

5.2.1 Perkiraaan Penggangur Terbuka Menurut Golongan Umur

Menurut definisi yang dimaksud penganggur terbuka

adalah mereka yang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan

usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak

mungkin mendapatkan pekerjaan dan yang sudah punya

pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Atas dasar konsep

tersebut perkiraan penganggur terbuka Provinsi Papua secara

absolut terus bertambah setiap tahun. Tabel 5.2 menunjukkan

pada tahun 2012 jumlah penganggur terbuka sebanyak 63.627

orang dan meningkat menjadi 82.365 orang pada tahun 2016,

yang berarti bertambah sebanyak 18.738 orang (29,45%).

Berdasarkan golongan umur jumlah penganggur terbuka

terbanyak pada golongan umur 20-24 tahun baik pada tahun

2012 maupun tahun 2016 masing-masing 18.282 orang

(28,73%) dan 23.261 orang (28,24%).

Tabel 5.2 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur

Tahun 2012-2016

Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016

15 – 19 10.789 10.007 9.152 8.733 7.797

20 – 24 18.282 19.703 20.907 22.040 23.261

25 – 29 15.172 16.669 18.128 19.496 20.965

30 – 34 7.573 8.551 9.471 10.261 11.158

35 – 39 3.550 4.773 5.938 6.986 8.124

40 – 44 1.561 1.437 1.373 1.319 1.160

45 – 49 2.299 2.360 2.459 2.557 2.804

50 – 54 1.235 1.669 1.947 2.387 2.599

55 – 59 2.051 2.288 2.511 2.711 2.924

60 + 1.114 1.432 1.490 1.527 1.573

Jumlah 63.627 68.891 73.376 78.017 82.365

Page 90: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

64

Tingkat penganggur terbuka yang selanjutnya disingkat

TPT adalah rasio antara jumlah penganggur terbuka dengan

jumlah angkatan kerja. Atas dasar konsep tersebut tingkat

penganggur terbuka diperkirakan tahun 2012 sebesar 4,05

persen dan meningkat menjadi 4,84 persen pada tahun 2016.

Jika dilihat berdasarkan golongan umur maka tingkat

penganggur terbuka terbanyak golongan umur 20-24 tahun

dan diperkirakan TPT-nya bertambah setiap tahun. Pada tahun

2012 tingkat penganggur terbuka umur 20- 24 tahun sebesar

9,33 persen dan meningkat menjadi 10,62 persen pada tahun

2016. Banyaknya penganggur terbuka pada umur 20 -24

tahun selain pengaruh kelahiran juga adanya pengaruh

migrasi. Hal ini karena orang melakukan migrasi pada

umumnya pada usia produktif umur 20-24 dan 25-29 tahun

(lihat Tabel 5.3)

Tabel 5.3 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka

Menurut Golongan Umur Tahun 2012-2016

Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016

15 – 19 6,38 5,91 5,39 5,13 4,57

20 – 24 9,33 9,77 10,09 10,35 10,62

25 – 29 6,47 6,95 7,39 7,76 8,16

30 – 34 2,80 3,06 3,28 3,44 3,62

35 – 39 1,49 1,96 2,40 2,77 3,16

40 – 44 0,89 0,81 0,77 0,73 0,64

45 – 49 1,81 1,84 1,90 1,95 2,12

50 – 54 1,52 2,00 2,27 2,71 2,87

55 – 59 4,48 4,94 5,36 5,72 6,09

60 + 3,32 4,23 4,36 4,42 4,51

Jumlah 4,05 4,30 4,49 4,68 4,84

Page 91: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

65

5.2.2 Perkiraan Penggangur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah penganggur

terbuka terbanyak adalah tingkat pendidikan SD, baik pada

tahun 2012 maupun tahun 2016, masing-msing sebanyak

20.300 orang (31,91%) dan 34.684 orang (42,11%). Begitu

juga tingkat pendidikan SLTA Umum jumlah penganggur

terbuka diperkirakan meningkat, tahun 2012 diperkirakan

sebanyak 13.427 orang (21,10%) naik menjadi 17.897 orang

(21,73%). Hal ini karena mereka yang berpendidikan SLTA

Umum kurang memiliki keterampilan dan kemampuan yang

dibutuhkan dunia kerja sehingga kalah bersaing dalam

memperoleh pekerjaan.

Tabel 5.4 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2012-2016

Tingkat Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016

Maksimum SD 20.300 25.985 28.957 31.716 34.684

SLTP 8.377 7.999 6.338 6.099 5.819

SMTA Umum 13.427 13.632 15.789 16.889 17.897

SMTA Kejuruan 8.575 8.761 9.450 10.113 10.915

Diploma 4.088 3.463 3.120 3.045 2.734

Universitas 8.858 9.051 9.723 10.154 10.316

Jumlah 63.627 68.891 73.376 78.017 82.365

Tingkat penganggur terbuka diperkirakan tahun 2012

sebesar 4,05 persen, kemudian naik menjadi 4,84 persen

tahun 2016. Perkiraan tingkat penganggur terbuka menurut

tingkat pendidikan, Universitas memiliki angka tertinggi. Pada

tahun 2012 TPT Universitas sebesar 17,67 persen, sedangkan

Page 92: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

66

tahun 2016 diperkirakan turun menjadi 16,84 persen. Hal ini

karena jumlah lulusan Universitas tiap tahunnya meningkat

sedangkan kesempatan kerja yang ada sangat terbatas. Disisi

lain adanya ego dari angkatan kerja lulusan Universitas yang

memilih-milih pekerjaan ikut menyebabkan tingkat

penganggurannya merupakan yang tertinggi. Sebaliknya TPT

tingkat pendidikan SD paling rendah, hal ini karena mereka

banyak terserap pada lapangan kerja pertanian yang tidak

banyak membutuhkan syarat pendidikan yang tinggi.

Diperkirakan tahun 2012 TPT tingkat pendidikan SD sebesar

1,90 persen dan diperkirakan meningkat menjadi sebesar 3,08

persen pada tahun 2016.

Tabel 5.5 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka

Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012-2016

Tingkat Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016

Maksimum SD 1,90 2,39 2,63 2,85 3,08

SLTP 4,54 4,26 3,31 3,09 2,88

SMTA Umum 8,30 8,23 9,09 9,35 9,61

SMTA Kejuruan 11,64 11,25 11,97 11,94 12,44

Diploma 13,28 10,81 9,31 8,65 7,14

Universitas 17,67 17,75 17,64 17,64 16,84

Jumlah 4,05 4,30 4,49 4,68 4,84

5.2.3 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin

Perkiraan penganggur terbuka menurut jenis kelamin

secara absolut laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Tabel 5.6 menunjukkan tahun 2012 jumlah penganggur

Page 93: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

67

terbuka laki-laki diperkirakan sebanyak 34.569 orang (54,33%)

dan perempuan sebanyak 29.058 orang (45,67%), sedangkan

pada tahun 2016 jumlah penganggur terbuka laki-laki sebanyak

41.940 orang (50,92%) dan perempuan sebanyak 40.424

orang (49,08%). Secara absolut jumlah penganggur laki-laki

maupun perempuan mengalami pertambahan tetapi jumlah

penganggur laki-laki di Provinsi Papua diperkirakan lebih

banyak dibandingkan perempuan.

Tabel 5.6 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2012-2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 34.569 36.762 38.496 40.310 41.940

Perempuan 29.058 32.129 34.880 37.707 40.424

Jumlah 63.627 68.891 73.376 78.017 82.365

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 5.1 Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 - 2016

Laki-laki

Perempuan

Total

Page 94: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

68

Gambar 5.1 menunjukkan bahwa penganggur terbuka

diperkirakan mengalami kenaikan, baik laki-laki maupun

perempuan, sehingga jumlah total penganggur bertambah. Dari

gambar tersebut, jumlah penganggur perempuan lebih rendah

dibandingkan laki-laki, hal ini karena jumlah angkatan kerja

laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.

Tingkat penganggur terbuka menurut jenis kelamin

perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini tidak terlepas

bahwa laki-laki bisa masuk pada kesempatan kerja apapun dan

dimanapun, sedangkan perempuan memiliki berbagai

keterbatasan, apalagi perempuan bukan sebagai kepala rumah

tangga yang harus bertanggungjawab mencari nafkah, tetapi

lebih bersifat membantu kepala rumah tangga. Pada tahun

2012 tingkat penganggur terbuka sebesar 4,05 persen, laki-

laki sebesar 3,82 persen dan perempuan 4,36 persen.

Diperkirakan terjadi kenaikan tingkat penganggur walapun

persentasenya kecil. Pada tahun 2016 diperkirakan tingkat

penganggur terbuka meningkat menjadi 4,84 persen, yang

terdiri laki-laki sebesar 4,21 persen dan perempuan sebesar

5,75 persen (lihat tabel 5.7).

Tabel 5.7 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012-2016

Jenis Kelamin 2012 2013 2014 2015 2016

Laki-laki 3,82 3,96 4,05 4,14 4,21

Perempuan 4,36 4,76 5,10 5,43 5,75

Jumlah 4,05 4,30 4,49 4,68 4,84

Page 95: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

69

5.3 Neraca Persediaan dan Kebutuhan Tenaga kerja

Neraca tenaga kerja adalah keseimbangan atau kesenjangan

jumlah dan kualitas antara persediaan tenaga kerja dengan

kebutuhan akan tenaga kerja dengan berbagai karakteristiknya.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua adalah sebanyak

1.510.176 orang. Jumlah angkatan kerja paling banyak berada pada

golongan umur 30-34 tahun. Kelompok umur 15-19 tahun hingga

golongan umur 30-34 tahun cenderung jumlahnya meningkat

sementara pada golongan umur diatasnya (35 tahun keatas)

jumlahnya terus menurun. Demikian juga hasil perkiraan sampai akhir

tahun 2016 jumlah angkatan kerja di perkirakan mencapai 1.700.530

orang. Jumlah angkatan kerja sebagian besar pendidikan SD atau

belum tamat SD, diperkirakan sebesar 66,16 persen (1.125.101

orang) pendidikan SD tahun 2016.

Berdasarkan jenis kelamin menunjukkan perkiraan angkatan

kerja tahun 2012 laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Laki-

laki sebanyak 904.994 orang (57,62%) dan perempuan sebanyak

665.750 orang (42,38%). Pada akhir perkiraan tahun 2016 menjadi

1.700.530 orang, laki-laki 997.054 orang (58,63%) dan 703.476 orang

(41,37%).

Pada sisi lain kesempatan kerja sebagian besar penduduk

terserap pada sektor pertanian baik pada awal perkiraan maupun

akhir perkiraan. Pada periode 2012-2016 masing-masing menyerap

tenaga kerja sebanyak 1.119.644 (74,29%) dan 1.165.409 (72,02%).

Urutan kedua jasa kemasyarakatan, perkiraan tahun 2012 menyerap

kesempatan kerja sebanyak 130.245 (8,64%) dan tahun 2016

menyerap tenaga kerja sebanyak 154.697 orang (9,56%). Kemudian

Page 96: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

70

urutan ketiga sektor perdagangan, pada tahun 2012 menyerap

tenaga kerja sebanyak 124.029 orang (8,23%) dan tahun 2016

menyerap tenaga kerja sebanyak 142.229 orang (8,79%). Sektor-

sektor lainnya seperti angkutan, bangunan, industri pengolahan,

listrik, gas dan air dan keuangan serapan kesempatan kerjanya

diperkirakan relatif kecil.

Untuk menaikkan kesempatan kerja pada lapangan pekerjaan

diluar sektor pertanian, maka peningakatn pendidikan baik pendidikan

formal maupun non formal sangat diperlukan. Pendidikan dan

keterampilan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas

maupun pendapatan penduduk.

Page 97: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

71

BAB VI

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan oleh BPS Provinsi

Papua diperoleh bahwa jumlah penduduk usia kerja periode Agustus

2010 sebanyak 1.510.176 orang mengalami peningkatan pada bulan

Februari 2011 menjadi 1.556.336 orang. Peningkatan tersebut juga

diikuti dengan peningkatan jumlah penganggur. Pada Agustus 2010

jumlah penganggur di Papua mencapai 53.631 orang dan pada

Februari 2011 meningkat menjadi 57.882 orang.

Kenaikan jumlah penganggur yang jauh lebih besar dibanding

kenaikan jumlah angkatan kerja mengakibatkan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) naik 0,17% dibandingkan keadaan

Agustus 2010 dimana TPT Papua pada Februari 2011 mencapai 3,72

persen. Kenaikan jumlah penganggur dan penduduk yang bekerja

sekaligus mendongkrak Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

hingga mencapai angka 81,51%. TPAK Papua pada Februari 2011

adalah angka tertinggi selama lima tahun terakhir. Kondisi ini cukup

Page 98: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

72

memprihatinkan karena TPT di Papua didominasi oleh angkatan kerja

berpendidikan tinggi. Pada Februari 2011 terdapat 88,56% angkatan

kerja lulusan sarjana yang mampu diserap dalam pasar tenaga kerja,

sedangkan sisanya 11,44% menganggur. Faktor utama yang

menyebabkannya adalah angkatan kerja berpendidikan sarjana

cenderung mencari lapangan pekerjaan di sektor formal, sedangkan

jumlah kesempatan kerja di sektor tersebut sangat terbatas sehingga

tidak mampu menampung seluruh angkatan kerja. Penduduk usia

kerja kabupaten/kota di Papua diperkirakan pada tahun 2012

mencapai 1.916.593 orang dan pada tahun 2016 mencapai 2.025.953

orang.

Mencermati perkembangan keadaan ketenagakerjaan tersebut,

maka pada bab ini disajikan arah kebijakan, strategi dan program

ketenagakerjaan. Bagian ini merupakan inti dari rencana kerja secara

keseluruhan, karena memuat berbagai hal sebagai rumusan solusi

terhadap masalah ketenagakerjaan yang dihadapi. Mengingat

masalah ketenagakerjaan adalah suatu bidang pembangunan yang

sifatnya sangat inklusif dan terkait erat dengan banyak pihak, baik

yang berada di hulu maupun hilir maka kebijakan yang disajikan di

sini pada dasarnya bersumber dari instansi pemerintah pembina

sebagai pemangku kepentingan utama sesuai dengan lingkup tugas

dan kewenangannya masing-masing.

Masalah pokok ketenagakerjaan yang dihadapi di Papua

sekarang dan juga masa-masa mendatang meliputi (1) rendahnya

pendayagunaan angkatan kerja yang tersedia mengakibatkan

banyaknya pengangguran terbuka dan setengah pengangguran (2)

rendahnya kualitas angkatan kerja yang didominasi oleh kelompok

Page 99: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

73

lulusan sekolah dasar (3) rendahnya produktivitas, kesejahteraan dan

perlindungan sebagian besar pekerja. Kondisi riil ini diyakini sebagai

faktor utama yang menyebabkan terjadinya kemiskinan yang

merajalela. Oleh karena itu pemecahan terhadap masalah

ketenagakerjaan sangat membutuhkan upaya yang terpadu,

terkoordinasi dan terencana dari semua pihak yang terkait. Selain itu,

prasyarat utama lainnya yang harus dimiliki adalah adanya komitmen

untuk mengarusutamakan ketenagakerjaan dalam setiap aspek

pembangunan yang benar-benar kuat dari semua pihak mulai dari

tingkat kebijakan hingga tingkat implementasi kegiatan di lapangan.

Komitmen ini menjadi bagian yang terpenting dan sangat penting

untuk menjamin bahwa kebijakan ketenagakerjaan dan rencana

pembangunan lain yang telah dirumuskan dapat terwujud menjadi

rangkaian kegiatan yang efektif, terstruktur dan terprogram secara

terpadu.

Keberadaan Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi

Papua sebagai instansi pemerintah daerah yang mempunyai

tanggungjawab fungsional di bidang ketenagakerjaan lingkup daerah

dan seluruh instansi yang melaksanakan fungsi ketenagakerjaan di

provinsi maupun kabupaten/kota merupakan modal dalam

pembangunan ketenagakerjaan. Kendati demikian, modal tersebut

nyaris tidak berfungsi dan ibarat sebagai pajangan saja. Karena perlu

dipahami bahwa sesungguhnya otoritas penciptaan kesempatan kerja

yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan adalah

penyaluran mekanisme pasar kerja, pelatihan, pembinaan hubungan

industrial, pembinaan pengawasan ketenegakerjaan dan peningkatan

produktivitas, sedangkan kewenangan penciptaan kesempatan kerja

Page 100: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

74

yang terkait dengan perekonomian dan kebijakan lainnya secara

praktis berada pada fungsi instansi lain, bukan pada instansi

ketenagakerjaan.

Kondisi ini menimbulkan permasalahan yang dihadapi yakni:

1. Kurangnya koordinasi antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

2. Terbatasnya tenaga bahkan sebagian besar kabupaten belum

memiliki tenaga, seperti:

- Teknis Perencanaan Tenaga Kerja

- Teknis Pemandu Wirausaha

- Teknis Pengantar Kerja

- Teknis Pengelola Latihan

- Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan

- Teknis Mediator

- Teknis Instruktur

3. Penempatan Kualifikasi personil tidak sesuai dengan hambatan

yang tersedia.

Dari keseluruhan trend perkembangan persediaan tenaga

kerja, kebutuhan tenaga kerja, neraca tenaga kerja dan berbagai

permasalahan ketenagakerjaan yang dialami Provinsi Papua maka di

tahun 2012-2016 kebijakan dan strategi ketenagakerjaan terbagi

dalam empat bidang yaitu:

6.1. Kebijakan Pembangunan Ketenagakerjaan

6.1.1. Kebijakan pendayagunaan dan peningkatan kualitas

dan produktivitas tenaga kerja adalah menyiapkan

tenaga kerja yang kompeten, produktif melalui

Page 101: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

75

penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi,

pemagangan dan berbasis masyarakat.

6.1.2. Kebijakan Pemerataan Kesempatan Kerja

Kebijakan pemerataan kesempatan kerja dan

peningkatan konsolidasi program-program perluasan

kesempatan kerja yang seluas-luasnya.

6.1.3. Kebijakan peningkatan intensitas dan kualitas

pengawasan ketenagakerjaan, keselamatan kerja dan

kesehatan kerja serta penegakan hukum.

6.1.4. Kebijakan peningkatan kualitas hubungan industrial

antara pekerja dan pemberi kerja melalui dorongan

pelaksanaan negosiasi hubungan industrial secara

bipartit untuk mencapai kesepakatan antara pekerja

dengan pemberi kerja.

6.2. Strategi Pembangunan Ketenagakerjaan

6.2.1. Strategi Pendayagunaan Tenaga Kerja

Strategi yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan

tersebut adalah melalui :

1) Peningkatan fungsi dan revitalisasi Balai Latihan Kerja

(BLK) menjadi lembaga pelatihan berbasis

kompetensi;

2) Pemagangan berbasis pengguna, yang diprioritaskan

pada tenaga kerja semi skill (SLTA/SMK ke atas);

3) Pelaksanaan Program tree-in-one, yaitu

pelayanan pelatihan, sertifikasi dan penempatan

dalam satu atap;

4) Penguatan Kelembagaan Produktivitas dan pelatihan.

Page 102: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

76

6.2.2. Strategi Pemerataan Kesempatan Kerja

Strategi yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan

tersebut adalah melalui:

1) Pengembangan Pusat-pusat informasi

ketenagakerjaan di dalam dan luar negeri secara

akurat, yang mudah diakses/didapat, terjangkau dan

mudah dipahami oleh masyarakat pengguna;

2) Pengembangan kualitas dan sistem informasi pasar

kerja, bursa kerja dan sistem perluasan kesempatan

kerja.

3) Penyusunan rencana tenaga kerja sebagai acuan

dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan program

yang ramah ketenagakerjaan.

6.2.3. Strategi Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja

Strategi yang di tempuh untuk melaksanakan kebijakan

tersebut adalah:

1) Penambahan kapasitas aparat pengawasan baik

kualitas maupun kuantitas;

2) Fasilitasi pembentukan dan pembinaan lembaga

pengawasan/perlindungan ketenagakerjaan;

3) Pemberian penghargaan kepada perusahaan–

perusahaan yang berhasil dalam melaksanakan

keselamatan dan kesehatan kerja.

6.2.4. Strategi Peningkatan Kualitas hubungan industrial

Yang ditempuh untuk melaksanakan kebijakan tersebut

adalah :

Page 103: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

77

1) Membangun hubungan industrial yang harmonis

melalui revitalisasi hubungan industrial;

2) Fasilitasi peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh.

3) Fasilitasi peningkatan cakupan jaminan sosial

tenaga kerja yang telah ada dan peningkatan

kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja;

4) Pengembangan usaha koperasi pekerja/buruh

pada koperasi perusahaan;

5) Fasilitasi peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh

peserta jamsostek.

6.3. Program Pembangunan Ketenagakerjaan

6.3.1. Program Pendayagunaan Tenaga Kerja, meliputi :

a. Program Pengembangan Kompetensi Kerja, terdiri

dari :

(1) Pengembangan Pola Networking Standarisasi dan

Sertifikasi;

(2) Pengembangan Sistem Standarisasi dan

Sertifikasi;

(3) Pembinaan Sumberdaya Manusia;

(4) Penyesuaian Standar Kompetensi yang Dinamis.

b. Program Pengembangan Hukum Bidang Pembinaan

Pelatihan dan Produktivitas.

6.3.2. Program Pemerataan Kesempatan Kerja, meliputi :

a. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan

Kerja;

b. Program Pengembangan Hukum Bidang Pembinaan

Penempatan Tenaga Kerja.

Page 104: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

78

6.3.3. Program Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja,

meliputi :

a. Peningkatan Kelembagaan Hubungan Industrial;

b. Pengaturan Hubungan Kerja;

c. Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial;

d. Pengembangan Hukum Bidang Pembinaan

Pengawasan Ketenagakerjaan.

6.3.4. Program Kesejahteraan Pekerja, meliputi :

a. Pengupahan;

b. Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

c. Kesejahteraan;

d. Pengembangan Hukum Bidang Pembinaan

Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja.

Page 105: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012-2016

79

BAB VII

PENUTUP

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua 2012 – 2016

merupakan arahan pembangunan ketenagakerjaan dalam kurun

waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi Papua merupakan

acuan kebijakan dan program pembangunan ketenagakerjaan

yang perlu dilaksanakan oleh seluruh stakeholder yang

diamanatkan UUD 1945.

Rencana Tenaga Kerja ini disusun sebagai dokumen daerah

untuk mengakomodir kemungkinan perkembangan dimasa depan

untuk menyelaraskan berbagai rencana aksi, kebijakan dan

program yang ada terhadap perkembangan baru, sehingga tetap

relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah.

Akhirnya keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan ini

sangat bergantung pada komitmen, integritas dan dedikasi

seluruh stakeholder dalam rangka pencapaian pembangunan

manusia seutuhnya.

Page 106: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi
Page 107: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

DAFTAR PUSTAKA

BAPPEDA, BPS Provinsi Papua. 2010. Papua Dalam Angka.

Jayapura: BAPPEDA, BPS Provinsi Papua. BPS, Provinsi Papua. 2010. Hasil Sensus Penduduk 2010 Provinsi

Papua. Jayapura: BPS Provinsi Papua. BPS, Provinsi Papua. 2010. Profil Ketenaga Kerjaan Provinsi Papua.

Jayapura: BPS Provinsi Papua. BPS, BAPPENAS, UNDP. 2004. The Economics of Democracy:

Financing Human Development in Indonesia. Jakarta: BPS, BAPPENAS, UNDP.

BPS, BKKBN, Departemen Kesehatan, USAID. 2008. Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: BPS, BKKBN, Departemen Kesehatan dan USAID.

BPS, BAPPENAS, UNDP. 2004. The Economics of Democracy:

Financing Human Development in Indonesia. Jakarta: BPS, BAPPENAS, UNDP.

Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Provinsi Papua, 2010.

Penyempurnaan dan Pemutakhiran Data Ketenagakerjaan. LDFE UI, 1981. Dasar-dasar Demografi. LDFE-UI. Jakarta. Marsum, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 Provinsi

Papua. Jakarta: Puslitbang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, 2009.

Mantra, Ida Bagus, 1985 Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya, Yoyakarta.

Pusat Perencanaan Tenaga Kerja, 2010. Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per. 16/MEN/XI/2010 Tentang Perencanaan Tenaga Kerja Makro.

Page 108: PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI PAPUAperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/165433... · Papua yang damai dan sejahtera salah satunya adalah ... 2016 ini memuat data/informasi

Tukiran. 2001. Penduduk dan Pembangunan Berkelanjutan, dalam Faturocman dan Agus Dwiyanto (Penyunting), Reorentasi Kebijakan Kependudukan. Yogyakarta: PPK-UGM.

Wimandjaya K. Liotobe dan M. Yasin (terjemahan), 1983. Ekonomi

Ketenaga Kerjaan. LPFE-UI.