DIKABUPATENKENDALperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/157501... · Pengelolaan zal
Embed Size (px)
Transcript of DIKABUPATENKENDALperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/157501... · Pengelolaan zal
-
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSIT AS SRIWIJA YA
AGUSTUS 2008
Oleh: SODIKIN
Nll\1.. 70072011018
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sain,. (M.Si)
pad a Program Studi Administrasi Publik Program Pascasurjana
Univenitas Sriwijaya
TESIS
STUDJ EVALUASI PENGELOLAAN DAN PELAYANAN ZAKAT DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KEPUASAN MUZAKKI DAN
MUSTAHIQ DARI BAPELAZIS DAN BAPELURZAM DIKABUPATENKENDAL
-
II
Ors. Alfitri, MSi Pembimbing Kedua
M.Sc
-
Menyetujui,
Magister Administrasi Publik
Kebijakan Publik
SO DI KIN
70072011018
STUDI EVALUASI PENGELOL.AAN CAN PELAYANAN ZAKAT DALAM PERSPEKTIF PENINGKATAN KEPUASAN MUZAKKI DAN MUSTAHIQ DARI BAPELAZIS DAN BAPELURZAM DI KABUPATEN KENDAL
Ketua Progrom Studi Magister Adminis/;si Puolik
Dr. ~s M. So/LM.~; NIP. 131 918 21R
p
Program Studi
Bidang Kajian Utama
Nomor Induk Mahasiswa
Nama Mahasiswa
Judul Te~ls
HALAMAN PENGESAHAN
-
Palembang, Agustus 2008 Menyetujui, Ketua Program Studi Magister Ad inistrasi Publik
~I ; Kgs. M Sobri, M.Si I NIP 131 8 218
08 Agustus 2008 Tanqqal Ujian
Kebijakan Publik Bidang Kajian
NO NAMA DOSEN TEAM ASAL INSTANSI TANDA /; PENGUJI TANGA
1 Prof. DR. Fachrurrozi Syarkowi, M.Sc Ketua Staff Pengajar 1. MAP PPs Unsri
2 Ors. Alfitri, M.Si Sekretaris Staff Pengajar 2 .. ~ MAP PPs Unsri
3 Dr. Paulus Israwan, MS Anggota KPS MAP Univ. Soedirman
4 Dr. Kgs. M. Sobri, M.Si Anggota KPS MAP PPs Unsri
5 Dr. H. Slamet Widodo, MS, MM Anggota Dekan Fisip Unsri
6 Ors. Gatot Budiarto, MS Anggota Staff Pengajar MAP PPS Unsri
Magister Administrasi Publik Program Studi
SODlKIN Nama
Judul Tests Studi Evaluasl Pengelolaan dan Pelayanan Zakat dalam Perspektif Peningkatan Kepuasan Muzakki dan Mustahiq dari BAPELAZIS dan BAPELURZAM di Kabupaten Kendal.
HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI
-
v
Palembang, 8 Agustus 2008
Yang m buat pemyataan
Menyatakan dengan sesun991.Jhnya bahwa: 1. Seluruh data, informesi, interp1estasi serta pemyataan dalam pembahasan
dan kesimpulan yang cfoSajikan dalam karva ilmiah ini, kec:uali yang disebutkan sumbernya, adalah merupak.an hasil pengamatan, penehtian, pengolahan, serta pemikiran saya dengan pengarahan dari para pembimbing
yang ditetapkan. 2. Karaya ilrntah yang saya tulis ini adalah asfi dan belum pemah diaju
-
vi
1(upersem5alilig.n Vn t ul(:
C1Japa~_li..u Soetomo Sojjan}lfarufi (atm) ,iSufJl Siti}lminali, ~l(g~(;;~~u : mas Sfamet, m.is 'Tow.\, mas 'lily, m6a{?rlami{, m6a{Cfticfii~k.adlk.k.u .Nur,
ien serta semua k_eponakgn~ : lea, Lutfi, 'l(jR.j,
-
vi
Penulls dllah4rkan di Kendal tepatnya di Desa Tirtomulyo, Kecamatan
Plantlmgan, sebuah l
-
vii
men1adi Kepala Sel
2007, dengar. Pangkat Pen
-
viii
Pengelolaan zal
-
ix
In general the management of Indonesian Moslem's donations is performed as a part time Job In whkh the manager works voluntarily without appropriate pay so that the quality of service to the donors is poor. This makes the donors dissatisfied with the service, discouraging them to donate. Hence, the amount of donation has never met the potential amount of fund which can be donated by Moc.lems.
This study attempts tD fi"d out how the management of the donation is undertaken by BAPELAZIS Kantor Departemen Agama Kabupaten Kendal and BAPELURZAM Cabang Weleri and to what extent the satisfaction has arisen among the donors as a result of the sel'llice by the two charities. The method used to oollect data consists of inquiry by questionnaires, in-depth interview, documentat!on and Hbrary research. The data were ttien analyzed In the manner in which a qualitative study is CXlllductl!d.
The result of thti study reveals that the donation management by the two aid organizations was still carried out in the old fashion way In which the management was perfonned as a part-time job, tne fimincl~I management was poor, the recruitmerit of the commissioners was by appolritment, not selection, the donation was uneqvl!lly distri~ and awareness campaign was conducted in a very limited scope. Accordingly, the purpose ot Improving the quality or service to the d\lnors has not yet fulfllled, making tlie satisfaction rate among muzal
-
x
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atar berkah, rahrnat dan hidayah-
Nya, akhimya penulis dap;1t mcnyelesa;Jran penulisan tesis yang berjudul " Studt
Evaluasi Pengelolaan don Pelll)10lf(ln 7.a/mt dalam Perspek1if Peningktuan
Kepuasan Muzakki 0011 Mustahiq dari BA!'EUZIS don BAPElURZAM d1
Kabupaten Kendal " sebagai tugas lllchir untuk mcmenuhi persyaratan mencapai
derajat Sarjana S-2, pada Program Studi Magister Administrasi Publik, Program
Pa~casarjana Universitas Sriw\jaya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelcsaikan penulisan tests ini tiLlak
terlcpas dari banruan, dukungan, W1lll sena masukan dllri berbagai pihak. Untck
itu. ucapan terimakasih yang sctuhl~-tulusnyn penulis sarnpaikan kepada :
I. BApak Drg, Avip Syaefull11h sc:laku Kepela Pusbindiklarren Bappenas ynng
telah memberikan kesernpaten kcpada penulis untuk mengikuti Diklnt Gelnr
Oalam Neger] pada Program Studi Megister Administrasi Publik Univcrsltas
Sriwijaya;
2. lbu Ora. Hj. Siti Nunnarkesi selaku Wnkil Bupati Kendal ysng relah
mcmberikan ijin belajar dcngan Keputusan Bupati Kendal Nomor :
890/14712007 rcntang Tugas Belajar I Rca~iswa Program Pascasnrjana (S2)
Oalam 13 Bulan Magister Administrasi Publik Universitas Sriwijaya
Palembang. kesempaten kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada
Program Stuci Magister Administrasi Publik Universitas Sriwijaya:
3. Bapak Prof, Ur. dr. H.M.T. Ka1.111h1ddin, M.Sc. Sp.Fk., Direktur Program
Pascasarjana Universitas Sriwijaya dan jajarannya yang dengan kebapakan
PRAKATA
-
xi
oanyek rnemberikan baruuan kepada penulis saat mengikuf pcrxlidikan di
Palembang inl;
4. Pihak BAPELAZIS : Bepsk Drs, H. Abdul Wahid Hasby selalru penasehat
BAPELAZI S uar. sebligus Kcpale Kantor Departemen A gama Kabupaten
Kendal, Bapak Hesan Slamet Mu'uif selaku Ketua Umum BAPELAZIS 2005
- 2008, mas Bajuri, mas Abdunahmlln, mas Irsadi. mbak Nur Qoidah dan
seluruh staf Kantor Departernen Agame Kabupaten Kendal atas bantuannya
baik berupa infor.n11si lewat wawancara maupun pengisian kuesioner, Pihak
BAPELURZAM, Bapak Widodo, Pal: Muslim. Pak Rofiq sebagai
Koordinator BAPEl.UP.7.AM C'.ahani Wcleri tahun 2007, mas Sulis. mas
Karti (lstanto, mas Aris Mulatno dan mas Himo juga alas bantuannya, ba:k
huku - buku, data maupun infonnasi lewat wawancara dan pengisian
kuesioner :
~. Bapak Or. Kes M. Sobei, M.Si selalru Ketua Program Srudl Magister
Administ"asi PubEk yang t.elah membefikan bancuan kepada penulls buik
dalam penyusunan tesis maupun selama m~n~ikuli p.:ndidikan pada Program
Studi Magbtc;r Au111ini~trasi Publik Unjvmitas Sriwijaya;
6. Bapak hof. Dr. Fachrurroei Sjarkowi. M. Sc. sclaku pcmbimbing utarna, dan
Bapak Ors. Alfitri, M.Si. sclaku pcmbimbing kedua, dengan penuh kesabaran
tclah mcmbcrikan petunjuk, bimbingan, ar:ihan, saran dan kritikan kepada
penulis dalam menyeleoaikan tesis ini;
7. Bapak dan Jou Dosen Program Studi Administasi Publik Universitas
Sriwijaya, yang telah memberiksn ilmu yang sangat bermanfaat l:>agi perulis;
-
xii
SODIKIN
Palembang, 8 Agustus 2008
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
l!. Yuk Sri, dar. Yuk Ari staf Administrasi Program Studi Administasi Publik
Universitas Sriwijaya, juga Ella, Opik. Desi dan Kuk Norman yang tclah
memberikan oelayanan yang baik, serta slaf Perpustakaan yang dengan tulus
dan ramah membanru mencarikan literatur yang dibutuhkan selema pcnulis
rnelakukan stud i;
9. Selly alas doa dim dukungannya, Ayu, Fina, mbak Nur, Pak ling, Prabu, Hafis
dan semua rekan Kclas Reguler Pagi, Sore dan Akhir Pekan atss persabatan
dan urjasama."1ya selama mengilmli pendidlkan di Pascasarjana Universitas
Sriwijaya Palembang;
JO. Rekan satu angkatan mas'Pak 0e Yon sclalrn senior, penasehat spiritual, dan
konsultan, mas Tok se18kn mantan Kenra, kak Bay selaku Wakil Ketua, kak
Solihin selaku tesnisl komputer, baog Barito selaku komandan kompi, bapake
Ary selaku navig11tor, ban11 Bambana selaku mediator, akan11 Juper selaku
F!endahara, kak (ndar sclaku pemandu, mas Trusta atas buku metodologlnya,
mas Yul i selaku Sckrctaris dan kale Edy setaku pakar Statistik atas kcrjasama
dan persahabalannya tclah mejnberlkan dukungan dan banruao balk :s
-
xiii
Ilataman Judul Halaman Pengesahan .... .. .. ii Halaman Persetujuan Komisi l'enguji iii Halaman Pcmyataan . .. v Halaman Mouo dan Persembahan .. .. . vi Riwayat Hidup . .. . .. . . . . vi Abstrak .. viii Abstract .. . 1x Prakata ......................................................................................................... xi DAFT AR ISi . . .. .. . . . . .. .. .. .. . .. . . . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . . . . . . .. . .. XIV DAFT AR TABEL xvi DAFT AR GAMBAR . .. .. .. .. .. . .. . . .. .. .. .. . . . . .. . . . . .. . . .. .. .. xviii BAB I PENDAHllLUAN . .. .... ..... ... ...... ... .. . ... .. .. . .... .. l
1 Latar Belakang . . .. .. . . .. .. .. .. .. . .. . . . . .. . . .. .. . .. . . . . I 2 Rnrnnsan Ma~alah .. .. .. . .. .. .. . ... .. . .. . . .. . .. .. .. . .. l 0 3 Tujuan Penelitian . . . . .. . . . .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. . .. . . . . .. .. IO 4 Manfaat Penelitian . . . . . . . . . .. . . . .. .. .. . . .. .. .. . .. 11
flAB IT TINJAUAN PUSTAKA 12 2.1 Landasan Teori 12 2.1.1 Kebijakan Publik .. .. . 12 2.1.2 Evaluasi . .. 1 5 :.Z. l .3 Pengelolaan .. 19 2.1.3 .1 Pcrcncanaan . 23 2.1.3.2 Pengorganisasi 26 2.1. '3.3 Pelaksanaan .. 2B 2.1.3.4 Peugawasan 30 2.1.4 Zakar . .. . 32 2.1.4.I Pengertian Zakat 32 2. 1.4.2 Macam Zakat 33 2.1.4.3 Muzakki, Mustahiq, Amil, Nisab dan Haul 34 2.1.4.3.1 Muzakki 34 2.1.4.3.2 Mustahiq 34 2.l.4.3.3Amil............................................................................ 35 2.1.4.3.4 Nisab 35 2.1.4.3.5 Haul............................................................................. 37 2.1.5 Lcmbaga Amil Zekat . .. .. .. .. 3 7 2.1.5. l Prinsip Kerja .. .. 38 2. l.5.2 Sistem Pengelolaan .. 38 2.1.5.3 Sasaran Pcngelolaan 40 2.1.5.3.1 Pengelolaan Keuangan ZIS .. 40 2.1.5.3.2 Pengelolaan SOM .. .. 40 2.1.5.3.3 Pengelolaan Pendistrlbusian dan Pcudayagunaan 41 2. 1.5.3.4 Promosi ZIS 42 2. [ .S.2.5 Tuiuan (>cnge~laan :t.akat 42 ~.1.6 Model Kuelltas Pcl11y11n11n 13
4(1
DAFTARISI
-
xiv
2.2 KerangkaPemikiran 46 BAB III METODOLOGl PENELITIAN "-9
3.1 Desain Penilitian.. 49 3.2 lokasi Penelitian dan Objek Penelitian SI 3.3 Variabel Penelitian 52 3.3. l Deflnisl Konsep 52 3.3.2 ::>elinisi Operasional ~6 3.4 Data dsn Te!mik Pengumpulan Data........................... SS 3.4.1 Jnfonnan 59 3.4.2 Populasl dan Sampel 60 3 .5 Met ode Analisis Data 63
BAB IV DESKRIPSI WILA Y AH PENELlTIAN 70 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kendal 70 4.1.1 Geogrefis 70 4. 1.2 Pemerintahan 71 4.1.2.l Administrasi Pemerintahan 71 4.1.2.2 Aparatur Pemerintahan ... 72 4.1 J Sosial Budaya 74 4.1.3. l Demograf 71 4.1.3.2 Ketenagaan 75 4.1.3.3 Agsme 78 4.1.4 Ekonomi 78 4,1.4.I Produk Domestik Regional Brute 78 4.1.4.2 Pertumbuban Ekonomi 81 4.1.4.3 Struktur Ekonomi 83 4.1.4.4 PDRB Perkaplta 84 4. l.5 Kemiskinan di Kabupaten Kendal................................. 84 4.2 Gambaran Umum Kantor Departemcn Agarna 86
Kabupaten Keodal .. 4.3 BAPELAZIS Kantor Depag Kabupaten Kendal............ 93 4.4 BAPELURZAM Cabang Weleri 97 4.5 Jkhtisar Pcrkcmbangan PDRB,Ar.gkaKemiskinan, 103
Zakat BAPELAZIS dan Zakat BAPELURZAM BAB V HAS1L DAN PEMBAHASAN 108
S. l Pengelolaan Zakat pada BAPELAZlS K.anror Departemen Agama Kabupaten Kendal 108
S. 1. 1 Perencanaan ..... 1 09 5.1.1.1 Kejelason Program 109 5.1.1.2 Kejelasan Strategi 111 5.1.1.3 Kcielssen T~jnan 117 5.1.? Pengorgenisasian 118 5.1.2.1 Struktur Orgaulsasi 120 5.1.2.2 SOM Pengelola Zakat 128 5.1.3 Pelaksanaan 1J: 5.13. \ Pemberian motivasi kepada muzakki, pengurus dan
rr>us:ahiq 131 5.1.3.2 Pemberdayaan 134 5.1.3.3 Pendapat Ulama' dan Pemerintah 137
-
xv
5. ! .3.3.1 Pendnpat Ulo.ma' -- .. - .. .. 137 5 .1.3. 3 .2 Persn Pemeeintah Daerah . . . .. .. .. . . .. . . .. . . l 3 8 S.l.4 Pengewasan ...... -.--.................................................. 140 5.1.4.1 SistemPengawasan 141 5.1.4.2 Pencapaisn Target--................................................... 143 5.l.4.3 Pe11anggun&j1wal>an 146 5 .1.4.4 Standariso.si Syarat Pengelola Zakat 148 5.2 Per,gelollllln Zakat Pada Sadan Pelaksana Urusan Zakat
Muhammadi}-ah ( BAPELURZAM) Cabang Weleri 1.50 5.2.1 Perencenaan 151 S.2.1.l Kejelasan Program IS I 5.2.1.2 Kcjeli;san Strategi 156 5.2.l.3 Kejelasan Tnjuan 160 5.2.2 Pcngorganisaslen 162 5.2.2.i Struktur Organisasi 162 5.2.2.2 Sumber Daya Manusia BAl'F.l.URZAM 170 5.2.3 Pelaksanaan 172 ~ .?..3.1 Pemberian motlvasi 172 5.2.3.2 Pemberdayaan l.akat 175 5.2.3.2.1 Penerimoon Zokat 175 5 .2.3.2.2 Pentasarufan Zakat 176 5 .2.3.3 Peren Ulama' dan Pemerintah 185 S.2.3.3.1 Pendapac Ularna Terdahulu yang menjadi panutan
masyarakat .. ... .. . .. . . . . .. . .. . .. . 1 85 5.2.3.3.2 Peran Camat Weleri 187 5.2.4 Pengawasan 189 5.2.4.J Slstem Pengawasan 189 S.2.4.2 Pencapaian Target 191 S.2.4.3 Pcrumggungjawaban 193 5.2.4.4 Standarisasi Syarat Pengelola 195 ,,3 Kuslitas Pelayanan 196 S.3.1 Kualitas Pelayanan Organisasi Pcngclola Zakat J 96 5.3.2 Hasil Feogukuran Kuul!ta:; Pelsyanan 199 5.3.3 Hubungsn Pengclo!aan Zakat, Kual:t:as Pelayanan
kcpada Muukki dao Mustahiq scrta Dampak tcrhadap Ke.sejahteraan S.isial 207
5.3.4 Evaluasi Pengelolaan Zakatdi BAPELAZlS Kantor Departemen Aga.ma Kabupateo Kendal dan BAPELURZAM Cabans Weleri 211
BAB VI PENUTlJP 217 6.1 Kesimpulan 217 6.2 Saran - ~ _................................................. 218 0$ tlar Pug Ill kJI Pedornan Wawancara
-
129
102 11 I
9G
90 9()
84 u
82 83
81
80
80
79
74 76 77 78 79
73 72
ll 11 18 56 61 6) 71
7
XVI
5. l 5.2
4.20
4.18 4.19
4.17
4.!S 4.16
4.13 4.14
4.12
4.11
4.10
4.9
4.5 4.6 4.7 4.8
4.4
4.3
2.1 2.2 J.l 3.2 3.3 4.1 4.2
1.2
1.1 __ T.:_t,,,119"'---- __._Hlamar>_ I
Jumlah Penduduk, Jumlah Pcndu4uk Mus:;;;, Jumlah KK, Jumlah , KK .\.liskin dan Jumlah JU( Mampu K.abupten Kendal Tahun 20()6 . Daftar Himpunan Zaiat Dari Cabant\ BAPEWRZAM I Lcmbaga Amil Zakal Muha.'111Mdiyah Oaenh Kabupaien Kendal Tahun Zakat 1428 H ! 2008 ,_ , .. _,_ . r ndihtor Evalua!i Kebi'jakan .. Mctode untuk Ev:>1""5i Kobijak.an . Variabel. Dimensi dan lndilcsror .. Sarnpel MuZllkki BAPE.Lngga (R'r) Kabupau:n Kendal . Banyaknya Pegawai ~egup91en Kcnd&l Tahun 2003 - 2007 Dirinci Menurut Jenb Kelamin . Rmysknya Per.earl Kerja Kabupar.en Kendal Tahun 2003 - 2007 Kendiai K.etcnago.M Kabupaten K~-ndal Tahun 2()03 - 2007 .... Banyalalya Pemclulc Agarna Kabuparcn Kendal Tahun 2007 .. Produk Domestik Rcginllal Bruto Kabupaten Kendal Tahuo 2002 ~J 2006 Produk Dcmesnk Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Ati\S D1s>!r Hafa Serial." Kabupaten Kendal -:'ahun 2002-2006 Produk Oomdlik Regional 8rutn McnuM Lopnngon Usoha Ams Ouar Harga K0Mt111 Kabupaten Kendal 1'ahun 2002 - 2006 Kontribusi Sektnr Pmduk Domestik R~ional Bnito Alas Dess.r Harga Bcrtal
-
KV ii
T1bel Teb Halaman 5.] Pembagian Zakal BAPELAZIS Kantor Depanemen Agan1~
Kebuparen Kendal Tahun '2007 .. 135 5.4 Pencapaian Target BAPELAZlS Ka'ltcrDepartcmL11 Agama 144
Kabupaten Kendal. 5.S R.encnno Kegialnn BAPELURZAM Cabaag Weleri 20071142& H 152 5.6 Latar Belakang Pendididikan Peugurus Badan Pelaksana urusan
7A1kot Muhammadiyah (BAPELURZAM) Cabsng Wclcri Tahun 14281112007 ,_...................................................................... 171
5.7 Bagian Fakir dan Miskin Pentasarutan 1428 H ! 2007 177 5.8 BA GIAN SABILILLAH PentBJ:arufan 142& H 12007 . .. .. 178 5.9 Peocepalan Target BAPELUR2AM Caba11i Weleri Tehun 1428 I-I 191
12007 5.10 Pelaksanaan Peloyanan OPZ t"'hru:l.ap Muzkki d*n JU,P"r.tingon
Mnzakki terhadap Perbaiken Pdayanan OPZ BAPELAZIS Kantor Departemen Ag,ama Kabupalen Kendal, Tahun 1428 H / 2007 ................ .. .. 1 ~N
5.11 Pernimngan rata-rata dari Penilaian Petaksanan dan J>enilaian Kepentingan pada B.At>H .A7.JS Tahun 2007 ...... 200
~.12 Pelakssnaan Pelayanan Ol'L terhadap Mu:z.e.kki den Kepenting81\ Muz:akki terl>adap Perbaik.an Ptlll}at.an OPZ BAPELURZAM Cab
-
xviii
204
163 175 185 201
120 143
I06 7
104 10~ 5
6
8 9
10 II 12 13
Gambar.1-=~-------T=.ek!;;:=... -'-'J.;;;fa;;;;la"'m=an=-
Kendal Perkcmbangan PDRB Perkaplta menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan dalan Prosen Angka Kemtskinaa, Muzakki BAPELAZIS dan rauzakkr DAPELURZAIVI J Kendal Struktur 0.rganisasi BAPELURZAM Cabang Wclcri Alur PenerimA.An Zakat Ahlf Dana Zak.at DAPELURZAM Diagram Cartcslus dari faktor-faktor yang Mcmpcngaruhi Kepuasan Muzakki Organisasl Pengelola Zakat BAPELAZIS Kantor Departemen Agama Kabuperen Kentlal Uiagram Cartesius darl Faktor-faktor yang Mempongoruhi Kepuasan Muiakki Organisasl Pengeloln Zak.at BAPBLIJRZAM Caban!! W.:;e:.=le:.:.ri _,_ __ _,1
DAFTARGAMBAR
-
l Latar Belakang
Islam rnengajarkan pada umatnya tentaog dua pola hubungan yaitu
hubungan vertikal dan horizontal. Pola hubungan yang bersifat vertikal yaitu
hubungan manusia sebagai makhluk dengan Allah sebagai pcncipta, Scdongkan
hubungan horisontal adalah hubungan manusia dengan sesama manusia. Kcdua
hcbungan tersebut merupakan satu paduan yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan lainnya, Aninya Islam ticlak menghendaki umatnya hanya beribadah
ritual setiap hari deng2n mtngahaikan babungannya dengan sesama manusia.
Narnun demikian tidak dik.ehcndalc.i pula 111nat )'ling hanya memelihara hubungan
baik sesamanya tetapi n;e\alaikar. kcwajiban tcrbadap Tuhannya. Ha! ini sesuai
dengan pendapat Sosiolog, Dr. Ali Shariati yang mengatakan " ... ibadah selalu
berdimensi vertikol-horizontal. Dimcnsi lbadah mahdhah tidak belch ditegakkan
secaru independen, ietap! harus dlsatukan dengan tuntunan normati f dari ibadah
ghairu mahdhah untuk rnengisi "wilayah kerja kekhalifahan't.Iww
suaramcrdeka.coml. Kutipan Qi atas rnenuniukkan bahwa scorang muslim dalam
kehidupsn sehari-bari harus mcmperhatikan hubungan dengan Tuhan dan
bubungen dengan sesama manusia.
Zakat adalah bcntuk ibadah yang meocerminkan pola dua dimensi seperti
tersebut di atas, Ibadah ini mengandung dua makna, yaitu suatu kewajiban
spiritual kepaJa Allah dan kewajibar1 ~s;a/ dalam mernbanrv dan mendorong
BABl
PENDAHUl..UAN
-
2
l. Menjemin kepastian clan disiplin pembayar zakat. 2. Menjaga rasa rendah diri para mustahiq apabila berhadapan langsung
untulc menerima zakat dari para muzakki, 3. Meoeapai efesiensi dan efektifitas serta sasaran yang tepal dalam
penggunaan za.1
-
3
2005 menyampaikan sambutan sebagai berikut :
Gerakan Zakar, Infaq dan Sa
-
4
Penyempumaan sistem tert:tama golongan masyarakat kuraag m111>1pu.
sumber dana yang potensial untuk memngkatkan kesejahteraan masyarakat
Merujuk pada isi konsideran tersebut dapat dijelaskan bahwa zakat merupakar
b. bahwa menunaikan zakat merupakan kewaiiban umat Islam Indonesia yang mnmpu dan hasil pengumpulan zakat merupakan sumbcr dana yang potensial bagi upaya mewujudkan keseiahteraan masyarakat,
c. bahwa zakat merupakan pranata keagamaan untuk mcwujudkan keadilan sosial bagi scluruh rakyat dengan memperhotikan masyarakat yang kurang mampu
d. bahwa upaya peryempuma.an sistem pcngclolaan zakat perlu terns ditingkatkan agar pelaksanaan zakal lebih berhasil guna dan herdaya guna serta pelaksanaan zakat dapat dipertanggungjawabkan. (2007 :246).
konsideran Menimbang butir b, c dan d sebagai berikut :
adalah untUk lebih rnengoptimalkan fungsi zakat. Hal tersebut tercantum dalam
Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa tujuim pengelolaan
undang.
Wujud dari dukungan pcmerintah itu adalah payung hukum berupa Undang-
mcndukung upaya pengelolaen zakat ini melalui sebuah wadah badan pengelola.
Dua pemyataan presiden tersebut menunjukkan bahwa pemerintah sangat
"Saya berpendapat. sudah saamva pengelolaan zakat dilakukan secara profesional, dengan menggunakan manajemen yane modem, menjunjur.g tinggi dan menerapkan transparansi serta akuntabilitas agar masyarakat benar-benar mempercayai lembaga ini." (www.pikiran-rakyat.com).
Dalain kesernpatan yang sama Presiden S~Y mengatakan
"Scbab hulah, pada tahun 199Q, Presiden, atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, telah mensahkan Undang-undang Nornor 38 Tahun I 999 tentang Pengeiolaan Zakat. Mclalui Vndang-undang ini. kaidah- kaidah hukum Islam yang berkaitan dengan zakar, ditransformasi menjadi hukum positif negara. Dengan demician, kaidah-kaidah hukum Islam di bidang W:at tela.'i menjadi bagjan dari hukum nasicnal kita." lwww.rresidcr.ri.gu.id).
-
5
yang terakhir dibentuk melalui Surat Keputusan Kepula Departemen Agama
karyawan Depag untuk satu periode kepengurusan, tig
-
6
lembaga ini teruiri deri 19 cabang yang terdapat di setiap kecamatan di Kabupaten
Kendal. Berikut ini merupakan tabel keadaan penduduk di Kabupaten Kendal.
Datam kepengurusannya, Muhammadiyah, para rnuzakki clan pemerintah.
Kabupaten Kendal J\omor : Kdl. I I .L.4/ l11U'.U~.410H~X/2\JO~ tanggal 11 l'cbruari
lOU) rentang Pengangkatan Pengurus Badar; t'engelola Lal(at, inraq, Snocaqoh
(l:IAl'hLAZIS) Kantor Departemen Agruru1 Kabupaten Kendal l'ertode .lUU~-
wuK. tugas pokok dan badan pengelota im adaian memotong gaJ1 karyawan
Oepag Kabupaten ~en
-
7
yang mampu secara ekonorm adatah l\Jl.428 atau JY,6 %.
adalah 154 . .l
-
8
K.e~c1ya.ngiu1 autara potens; zal(11t uau l . 21.268.400 104 4. I Ge~uh l(p. 36480.000 S7 4 490 5. Kaliwuneu RD. 9S61'.l.500 42i- 4.963 - --- 9 . 6. Ka71akuniz: 1 Rn. 82.190.500 334 1.851 7 7. Kendal ' llJ). 99,~?9.500 420 8.938 5 g_ Limbanan R~. l4.0S5. IOO 20 4.716 0.5 9 . Neamoel Ro . 1.427.500 s 3.689 0,2 :o Pa~erLlvune: Ko. 11.090.450 132 1.854 1,2 . I Palelill R" 49.938.450 369 5.262. 7t.l 12 Pll:bun Ru. ~39s.ooo !2 7.933 0.7 13 Pedon Ro. 7.600.000 35 2.977 l.2
Rn. .. .....
1.715 14 Plentumian 2.000.000 7 0,4 1.S Rin~inarum Ro. 19.SIO.OOO 101 2.397 ~.3 16 Rowosari Rp, __ 11().412.000 1S4 4.563 10 17 s1iii."oroio Rn 2.075.000 9 4.155 0.3 - ; 18 Su!0 13,2 - ... 19 Weleri Rp. ~~~401l 000 I 162 5 &27 20 Jumlh Rp. l.WS.474,378 4.582 101.428 4.6 I
DAPTAR HIMPUNAN ZAKA'f DARI CABA NG LEMBACA AMILZAKATMUHAMMADIYAH l>AERAH KENDAL
TAllUN ZAKAT 1428 H / 2008
Tabel I.:?
-
9
amanr dalam am kurang d!laksanali:an secara ~unggull - sunggun. Pengelola.ar
hanya
-
10
3. Tujuu Pen~lillan
Bcrdasarknn perumusan mAStl3h seperti yang telah diuraikan tersebut,
peneliti dalarn mengadakan penelitian merniliki tujuan sebasai berikut :
I. Mcngetahui proses manajemcn yung ttilatukan pada Badan Pelaksana Amil
Zakat Infaq dan Sodaqoh (BAl"F.LAZIS) Kantor Departemen Agama
Kabupaten Kendal dan Bedan Pelaksana Urusan Zaket Muhammadiyah
(BAPELIJRZJ\M) ! Lembaga Amil Zakal (LAZ) Muhammediyah Cabang
Weleri, Kabupaten Kendal
1 Rumusan Mbalah
I. Bagairnana proses m~najcmen yang dilakukan pada Sadan Pelaksaea Amil
Zaka: lnfaq dan Sodaqoh (BAPELAZIS) Kantor Departernen Agama
Kabupaten Kendal can Badan Pelaksana Urusnn Zakat Muhammadiyall
(BAPELURZAM) i Lcmbaga Amil Zukat (LA2) Muhammadiyab Cabang
Weleri, Kabupaten Kendal?
2. Berapa tingkat kepuasan pclayanan yang diteiima muzakki sebagai pengguna
jasa pengelolaan zaXJit dari Organisasi Pcngelola Zakar, Badan Pelaksana
Amll Zakat lnfuq dan Sodaqoh (BAPEt,AZIS) Kantor Departemen Agama
Kabupaten Kendal dan Sadan Pelaksana UmsHn Zlikat Muhanimadlyah
(BAPELURZAM) I Lembagt Amil Zalcat (LAZ) Muhamruadlyah Cal)ang
W eleri, Kabupaten Kendal?
(muzakki) terhsdap kinerja organisasi rerta bagaimana harapan pelanggan
terhadap layanan crgan isasi tersebut,
-
4, Manraat f'enelltla11
Manfaat yang diharapkan dari pcnclician ini adalah :
I. Mcnjadi se lah satu konlribusi akademis dalam pengembangan ilmu
administr~si nL1blik terutama pada dimcnsi manajemen khususnya di
bidang pengelolaan zakai.
2. Secara praktis memberikan bahan masukan bagi Organisasi Pengelela
Zakat balk y2.ng dikelola oleh pemerintah dari tingkat pesar (BAZl'AS)
m;;upun trngkal daerah (BAZDA) ~ert!I pengelnla zakat ron-pcmerintah
dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan Organisasi Pengelola Zakat
untuk meningkatkan kaaiitas Jayanan kepada masyarakat sehlngga ledadi
pcningkatan jumlah muzakki, jumlah akumutasi nominal zakat. jumlah
mustahiq yang menenrna zakat dan pcningkatan pcngelolaan zakat
tersebut untuk kegiatan yang bcr.;ifat pmduktif.
2. Mengukur tingkat kepuasan pclayanen yang diterana muzokki sebagai
pengguna jasa pengeloloan zakar dari Badan Pelal..sa11a Amil Zakat Infsq dan
Sodaqoh (BAPELl\ZIS) Kantor Departemen As,ama Kabupatcn Kendal dan
Badan P~la)cgana Urusan 2akst Muluimmadiyah (BAPELURZAM)
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Muhammadiyah Cabang Weleri, Kabupaten
Kendal.
-
2.1 Landssan Tcori
2.1.1 Kebijakan .Pu.blik
Sebagian orang bcrpendapat pengertian kata kebijakan dan kebijaksanaan
sama, namun sebagian yang lain berpeodapat bahwa dua kata tersebut mcmpunyai
arti yang berbeda. Dalam Kamus Res31' Bahasa lnggris, ~ala kebijakan diartikan
dengan policy yang berarti a course of action adopted and pursued by a
govemmen: ruler. political party, etc: US trade policy. Sedanglcan kcbijaksanaan
dalam Bahasa lnggris disebut dengan the quality 9r stale of being wise, sagacity.
discernment or insiglil. Menurut pandangan S. Zainal Abidin, istilah lrehijakan
yang diterjemabkan dari kata policy biasanya dikaitkan dengan keputusan
pernerintah, karena hanya pemerintah yang mempunyai wewenang atau
kekuasaan untuk mengtt."llhkan masyaral:at dan bertangguugjawab melayani
kepentingan umum. Sedangkan kata public dalam Bahasa Indonesia bcrarti
pemerintah, masyarakat atau umum.{Naihasy. 2006:20)
Kebijakan publik menurut Thomas Dye ( 1981: I) dalam Subarsono, (2006 :
2 ) adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
(jJublic policy is whtuever governments chooce to do or 1101 to do). Konsep
tersebut sangat luas karena kebijakan publik mencakup sesuatu yang tidak
dilakukan oleh pemerintah disamping yang dilakukan oleh pemerintah ketika
pemerintah menghadapi suatu masalah publik. Kebijakan publik menurut Thomas
Dye mengandung makna bahwa (I) kebijaxan publik tersebut dibuat oleh
BABU
Tll\".IAUAN PUST AKA
-
13
pemerintah, buk:m organisasi swasta, (2) Menyangkut pilihan yang harus
dilakukan atau tidak dilakukan oleh badan pemerintah, bukan organisasi privat,
Anderson dalam Koryati (2004:1!}. menyatskan kebijakan publik
merupakan pengembangan dari kebijakan yang dilakukan oleh institusi
pemerintah dan aparatumya. Dari pemyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa :
l. Kebijakar.. pemerintah selalu mempunyai tujuan tertentu atau rnerupakan
tindaken yang berorientasi pada tujuan.
2. Kcbijakan itu bcrisi ciru.lakan-tindakan atau pola-pola tindakan pejabst-
pejabat pcmerintah.
3. Kcbijakan itu merupakan apa yang benar-benar dilakukan pemcrintah, jadi
bukan merupakan apa yang baru menjadi maksud atau pernyataan
pemerintah untuk melakukan sesuatu,
4. Kebijakan pemerintah itu bersifat positif dalam arti merupakan keputusan
pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukon,
5. Kebjjakan pemerintah dalarn arti ya~s positif didasarkan atau selalu
dilandaskan pada peratursn perundang-undangan clan bersifat memaksa
( otoritatit).
Menurut buku Kamus Administtasi Publik (Chandler dan Plano.
1988:107) kcbijakan publik adalah pcmanfaatan ynng strategis tcrhadap sumbcr
daya - sumber daya yang ada untuk mcmecahkan masalah masalah publik atau
pemedntah. Chandler dan Plano beranggapan bahwa kebijakan publik merupakan
suaui bentuk intervensi yang kontinum oleh pemerintah demi kepentingan orang -
orang yang lidak berdayc dalam masyarakat agar mcrcka dapat hidup dan ikut
berpartisipasi dalam pemerintahan. (Keban, 2001:56).
-
14
Agustino, Leo (2006:9) menyimpulkan bahwa beberapa karakteristik
definisi kebijakan publik sebagai bcrikut :
I. Pada umumnya kebijakan publik perhatiannya ditujuk.an pada tindal:an
yang mcmpunyai msksud atau tujuar. tertentu daripada perilaku yang
berubah atau acek,
2. Kebijakan publik pada dasamya meogandung bagian atau pola kegiatan
yang dilakukan oleh pejabat pemcrintah daripada keputusan yang terpisah
- pisah. Misalnya, suatu kcbijakan tidak: hanya meliputi keputesan untuk
mengeluarkan peraturan tertcntu tetapi juga keputnsan berikutnya yang
berhubungan dengan pcnerapan den pelaksanaannya,
3. Kebijakan pub!ik merupakan cptl ymg scllllngguhnya dikerjukan olch
pemerintah dalam mengatur perdagangan, mcngontrol inflasi atau
menawarkan perumahan rakyat, h11ka.'I apa maksud yang dikerjakan atau
yaQi akan dikerjakan.
4. K.ebijakn11 publik. dapat berbcntuk posit if maupun negatlf Secara positif,
kebijakan melibatkan beberapa tindakan pemerintah yang jetas dalam
menangani suatu permasalahan, secara ncgatif , kebijakan publik dapat
melibatkan suatu keputusan pejabot pernerintah untuk tidak melakukan
suatu tindakan atae mengerjskan apopun, padahal dalam konteks tersebut
keterlibatan pemerintah amat diperlukan.
5. Kebijakan publik, paling tidak sccara positif, didasarkae pad.a hukum dan
merupakan tindakan yang bersifat memerintah.
-
15
1. Efisiensi (efficiency), yakni perbandingan antara hasil dengan biaya, atau (hastlibtaya).
2. Keunrungan (profitability), yaitu setisih anrara husil dengan biaya arau (hasil-hiaya)
3. Efektif (effec1ive'!ess), yakni penilaian pada hasil, tanpa mempethitungkan biaya.
4. Keadilan (equity), yukni keseimbimgan (proporsional) daiam pembaaian basil (manfaal) dan/atau biaya (pengorbanan).
5. Detriments; yakni indikator negatif dalam bidang sosial scperti krimina.l dan sebagainya,
6. Manfaat tambahan (marginal rate of rcfllrn), yaitu tambahan husil banding biaya atau pengofbanan (change-in-benefiislchange-in-co~t).
Abidin (2006:213) lcbih lanjut mengcmokaken bahwa infcrmasi yang
dihasilkan dari evcluasi mcrupakan nilai (values) yang antara lain berkennan
dengan:
Evaluasi dilalrnk.an karena tidS:C. semua program kebijakan publik mencapai
basil sesnai dengan arm yang sudah direncanakan. Kebijakan pubtik seringkali
terjadi kegagalnn da!am meraih meksud dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wibawa dkk, (1994 ; 9 - 10) mcngemukakan bahwa "Evaluasi
kebijekan bermaksud untuk mengetahui 4 aspek, yaitu : I) proses pembuatan
kebijakan, '2) pmM:il implementasi, 3) konsekuensi kebiiakan, dan 4) efektivitas
darnpak kebijakan." Evaluas: terhadap aspek kedua disebut evaluasi implementasi
sedangkan evaluasi tcrhadap aspek kef gr. dan kccmpat disebut evaluasi dompak
kebijakan.
dilaksanakan (ex-ante evaluation);
2. Evalussi dalam proses pelaksenaan atau monitoring;
3. Evaluasi akhir, y
-
16
Evaluasi Semu (pseudo E>;a/valion) adalah evaluasi yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan infonnasi yang valid mengenai basil kebijakan tanpa berusaha unmk menanyakan tentang manfaat atau
Fungsl cvaluasi kebijakan sangat berguna untuk rncndapntkan
hasil/informasi mcngenai kinerja kebijakan. OUM dalam Agustino (2006: I 89}
menyatakan bahwa "Ada beberepa pendekatan evaluasi kebijakan guna
menghasilkan penilaian yang baik, Pendekatan-pendekatan tersebut adalah : 1)
evaluasi semu, 2) evaluasi formal, dan 3) evaluasi keputusan teoretis." Penjelasan
lebih rinci dikcmukakan Dunn da!am D~djowijoto, (2006:163-164) sebagai
be r ikut:
Sementara Wibawa dkk. (1994:10-11) mcngemukakan bahwa "Fungsi
evaluasi kebijakan ada ernpat, yaitu I) eksptanasi, 2) kepatuhan, 3) auditing, dan
4) akunting." Kccmpat fungsi tersebut dapat dipahami arti pentingnya evaluasi
demi baiknya proses kebijakan publik secara keseluruhan. Fungsi-fnngsi tersehut
dijelaskan Jebih lanjut oleh wibawa dkk. sebagai berikut:
1. Ekspkmasi, melalul evaluasi dapat dilihat realitas pelaksanaan program tentan~ pola-pola hubvng. an ~otar berbagai dimensi realitas yang diamati, Evaluator dari pcngamnlan ini dapat men~dentilik.a$i masalah, kondisi, dau aktor yang mendukung keberhasllan atau kegagalan kebij akan,
2. Kepotuhan, melalui cvaluasi dapat diketahui apakah tindakan yan~ dilakukon oleh pelaku bail birokras] maupun pelaku leinnya scsuat dengan standar dan prosedur yang ditetapkon oleh kebiiakan,
3. Auditing, melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar-benar samJ.>ai ke tang.an kelompok sasaran yang dimaksud oleh pembuat kebijakan.
4. Ak:un1Jng, rnelalui :valuasl da~ diketahui, apa akibat atau dampak bai.k secara soslal maupun ekonomi dari kebijakan tersebut,
Fungsi evaluasi menurut Agustino t2006:1S8-\S9} ada tiga macam yaitu
1) memberi informasi yang valid dan dipercaya mengenai kiuerja kcbijakan, 2)
memberi sumbangan pada klmifiknsi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari pemilihan tujuan dan target, 3) memberi sumbangan pada aplikasi
metode-metode analisis kebijakan Iainnva, seperti perumusan masalah maupun
rekornendasi kebijakan."
-
17
Evaluasi terhadap kcgiatao/program yang telah diimplementasikan per.u
dilakukan, dan ada beberapa metode yang dapat digunakan, Menurut Finsterbuch
ketepatan.
Indikator evaluasi kebijakan rnenurut Subarsono yang rnengutip pernyataan
D\IJln dari Tabcl 2.1 terseout memperlihatkan bahwa cvaleasi kebijakan dapat
dilihat dari 5 kriteria yaitu efektivitas, kecukupan, pernerataan, responsivitas dan
Sumber : Dunn dalam Subarsoao (2005: 126)
No. Krlteria l'tnjeluan 1. EfoktivitaS Ap ""3;1 yang diingiti~.an telah tereapai - 2. Kecukupan Seberapa jauh hasil r..ns :elab rercal)ao dapat memec.hltan m8Salah? J. Pemerataan Apakah biaya dan snanJitat dicbtril>u ikno merata kcpada kolompok masyorakaa yang berbeda?
4. Respons ivnas AD3hh basil kebijaun memuat preferensirnilai kelornpok dan dapa mcmuaslcan mttelca?
5. Kct
-
18
dicapai untuk tahap tersebut. Definisi tersebut menunjuk kepada paling sedikit
dicapai setelah satu tahap tertentu selesai dikerjak."1.11 dengan hasil yang seharusnya
evaluesi dalam mauajemen adalah upaya pembandingan antara hasil yang nyata
Menurut Sioginn, Sondang P. (2003:41) yang dimaksud penih1ian etau
Evaluasi single program after-only mcrupakan desain yang pll!ing lemab
karena lidnk dikclahui baik tidak.nya program terhadap kelompok sasaran, dan
tidak dikctahui juga ketldoan kelompok sasaren sebelum menerima program,
Evaluasi singfo program qfler-bcfore dapat
-
19
2.1.3 Pengelolaan
Pengelnlaan menurut Karnus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas dan Balai
Pustaka) adalah I) mcngendalikan, menyelenggarakan (pemer.ntah, dsb) 2)
mengurus ( perusahaan, proyek, dsb). Sctl(lngk11n dalarn K11m11~ lntgris -
Indonesia karangan John M. Echols dan Hassan Shadily, management diarukun
sebagai I) dircksi, pirnpinan 2) kctatelaksanean, tata p.mpinan, pengelolaan
(I995:372) Dari dua kamus tersebut dapat disimpulkan bahwa kata pengclotaan
dalam Hahasa Indonesia, sama dengan management, dalam Bahasa luggris.
Namun demikian dalam proses alih bahasa. kata management dalam bahasa
lnggris dituliskan mcnjadi manajcmen, dalam Bahasa Indonesia. Sebagai
contoh : Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Manajemen, Manajemen
limo hal. Pertama : Penilaian berbeda dengan peng2.wasan yang sorotan
perhatiannya ditujukan pada kcgiatan operasional yang sedang dlselenggarakan,
sedungkan pcnilaian dilakukan setelah satu tahap tcrtcntu dilalui. Kcdua :
Penilaian menghasiikan informasi tentang tepat tidaknya semua komponen dalam
proses manajerial, mulai dari tcpat ndaknya tujuan hingga pelaksanaan kegietan
pcngawasan. Ketiga : Hasil penilaian menggamoarkan apakah hasil yang dicapai
sama dengan sasaran yang telah ditentukan, rnelibihi atau kurang dari sasaran.
Keempat : Informasi y(ln& diperoleh dari ko:giatatl penilaian diperlukan untuk
mengkaji ulang semua komponen proses manajerial sehingga perumusan kcmbsli
bcrbagai komponen rersebut dapat dllakukan dengan tcpat. Kcfirna : Orientasi
penilaian adalah masa depun yang pada gilirannya memungkinkan organisasi
meningk.atkan kinerjanya.
-
20
Pemasaran, Mansjemen Pembangnnan, dan xebagainya, Selaniutnya, penulis
mcmilih untuk menggunakan kata manajemen sebagai ganti kata pengelolaan.
Hal tersebut dilakukan karcna para ahli lebih banyak mengguoakan kata
ma:iajemen daripada kata pengelolaan untuk menuangkan ide-ide lcwat buku
karangannya.
George R'l'erry dalam Effendy ( 1996:8) mendefinisikan manajemen
dengan memandangnya dari sudut proses. Manajemen menurutnya, adalah
mempakan sebuah proses yang khas, yane, rerdiri dari tindakan-tindakan :
perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilaknkan
untuk menentukan serta mencapai sasaren - sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber dayn menusia dan surnber somber lainnya, Dcfinisi Terry
rersebut sekaligus mencakup Iungs] - fongsi fundamental dalam bentuk tindakan-
tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaren yang teleh d!tcntukan itu.
Adapun sumber daya yang meodukung pencapaian saseran adalah apa yang lazim
disebut 6 M yairu Men (rnanusia), Materials (bahsn), Mochinca (rnesin), Methods
(metode) Money {uang) den Markets (pasar). Sumber- sumber daya tersebut
dikelo~a dengan tindakan - tlndakan dalam bentuk apa yllllg umum dikenal
sebagai POAC yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Actuating (penggiaran) dun Controlling (pengawasan).
Donovan dan Jackson memberikan rincian subproses atau tugas
manejernen yang terdiri atas lima, Pertama, togas pcrencanaan yaitu (a)
menciptakan kebijakan, rujuan dan standar; (b) mengembangkan aruran dan
prosedue, (c) mengembangkan rencana (d) melakukan ramalan (f) rnenganalisa
lingkungan dan (g) mengevaluasi efektifitas proses pcrencanaan. Kedua, tugas
-
21
peng(ltganisasian yaitu (a) membagi tugas pekerjaan kepada setiap orang, (b)
menciptakan struktur yang sesuai secara fungsional dun sosial, ( c)
mendelegasikan otoritas, ( d) menciptakan garis otoritas dan komumkas], ( e)
koordinasi semua pekerj1111n bawahan, (g) mengevaluasi efektititas proses
pengorganisasian . Ketiga adalalt tugas staffing yaitu (a) menentukan tipe orang
yang harus dipekerjakan, (b) merekrut orang yang berprospek baik, ( c) rnenseleksi
pegawai I pekerja, (d) melakukan training dan pengembangan staf, (e) melskukan
penilaian k:nerja, (f) rnelakukan evaluasi terhadap program staffing. Tugas
kccmpat yaitu leading, yang meliputi (a) mendorong orang untuk melakukan
pekerjaannya, (b) mcn~aga atau rncmelihara semangat kerja, { d) rnernotivasi para
staf, ( e) menciptakan iklim organisasi yung kondusif, (g) melakukan evaluasi
terhadap efektifitas kepemimpi-ian. Dan tugas kelima adalah controlling, yaitu
(a) menempatkan standar, (~) mcnciptakan perubahan dalam mencapai tujuan, (c)
mengembangkan struktur dan proses akuntabilitas dan ( d) meugevaluasi
kinerja.(Keban, 2004:98)
Stoner ( 1996 :8) meudefinisikan manaiemen sebagai proses perencanaan.
pengorganisasian pemimpii'lan can pengendalian npaya anggota organisasi dan
penggunaan semua sumber daya organiscsi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses adalah cara yang sistematis
untuk melakukan sesuatu, Semua manaj~r apapun keahlian dan keterampilannya,
terlibot dnlnrn kei;ialan kegiatan yang scling berkaitan untuk rnencapai tujuan
organisasi. Adapun kegiatan dimaksud adalah : I. Perencanaan (planning)
mcnunjukkan bahwa para manajer tcrlebih dahulu mernikirkan tujuan dan
kegiatannya. Kegiatan mereka biasanya didasarkau pada suatu metode, rencana
-
22
atau logika tertentu dan bukan asal tebak saja. 2. Pengorganisasian (orga11i:ing)
berarti bahwa para manejer mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber
daya bahan yang dimililci organisasi, Keefektifan suatu organisasi tergantung
pada kemampuannya unuik mengcrahkan sumberdaya yang ada untuk mencapai
tujuannya. Bila pekerjaan organisasi makin terpadu dan terkoordinasi, maka
organisaei tersebut makin efektif Salab satu tugas manajer adalah rnencapai
koordinasi yang sedemikian itu. 3. Pemimpinan (leading) menunjukkan
bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruh bawahanuya.
menggunakan orang lain untuk rnelaksanakan rugas rertenm. Dengan
menciptakan suasana yang tepa], mereka membantu bawahannya bekerja sebaik
mungkin. 4. Pengendalian (i.ontrolling) berarti para maoajer beru.~RnR sedapar
muogkin agar organisasi bergersk ke arah tujuannyn. Apabila sA.lab satu bagian
crganisesi bcrgerok ke arah yang saleh, maka para ma.n.ajer berusaha untuk
mencari sebabnya dan kemudian mengnrohk.nnnya kembali ke tujuan yang benar,
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari
manejemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Meekipun untuk fungsi pelaksanaan dan pengawasan maslng-masing ahli
mengguoakan kata yang berbeda tetapi pada dasarnya intioya sarna . .Pada kata
pelaksanaan intinya adalah menggerakkan I mendeyagunakan orang untuk
meocapai tuju.an yang telah direncanakan. Dalam ha! ini ada yang memakai kata
leading (kepemimpinan), ada yang memakai kata actuating (penggiatan).
Sedangkan pada kata pcngawasan yang intinya pengcndalien ke arnh yang ingin
dicapai, eda yang menggunakan kata pcngaw.1san ada juga yang rncmakai kata
pengendalian.
-
23
:Z.l.3.1 Pereneanaan
Perencanaan merupakan fungs! pertama yang fundamental calam proses
manejernen, Lancarnya implementasi fongsi-fungsi lainnya hanyak bergantung
pada pereneenaan. Perencanaan buken hanya diperlukan untuk memulai
pelaksanaen fungsi-fung.~i manaj
-
24
4. Kapan kegiatan itu akan dilaksanakan?
5. Dimana kegiatan itu akan dilaksanakan?
6. Bagaimana melaksanakan kegietan itu?
Sedangkan menurut Stoner (1996; I IZ) perencenaan meliputi em pat
langkah dasar sebagai berikut :
i , Menetapkan sasaran atau seperangxat rujuan. Tanpa sasaran yang jelas,
somber daya organisasi akon terpencar luas.
2. Mendefinisikan siroasi $331 ini, yaitu menganalisa situasi saat ini, untu.k
rnembuat rencana selanjutnya,
3. Identifikasi faktor-faktor pendukung dan pengharnbat pcncapaian tujuan,
baik internal maupun ekstemal orgaaisasi.
4. Mengembangkan rencana untuk alau pcr.tngkat undakan unluk mcncapui
tujuan.
Adapun jenis-jenis pereneanaan, menunu George R.. Terry (1986 : 2:28 )
ad~lah sebagai berikut :
I. Perencansaa Prosedur yaitu menetaplcan urutan tugas - tugas yang sating
berkaitan.
2. Perencanaan Metode yuitu menggariskan arah tindakan untuk
mcleksanakan tugas tcrtcntu.
3. Perencanaan Stander yaitu menetapkan tingkat hasil kerja yang diharapkan
berdasarkan pengalaman masa lalu, penilaian dan metode ilrniah,
4. Perencanaan J\nggaran yaitu merencenakan pcndapatan atau pengeluaran
atau kedua hal tersebut,
-
25
Lima Tahcn Kcdu.a (2012 2017)
I. Menjadikan semua had1m dan lernbaga amil zakat di Indonesia di bawah
koordinasi I di bawah payung dan perwakilan Badan Amil Zakar Nasional
5. Perencanaan Program yaitu merencanakan secara menycluruh penggunaan
sumber daya untuk melaksanakan urutan kegiatan berdasarkau waktu
ontuk mencapai sasaran.
6. Perencanaan Faktor Teknis yauu menggunakan pendekatan teknis scpcrti
wnktu, biaya dan arus bahan dalam perencanean,
Perencanaan dalam pengelolaan zakat menurut Ketua Badan Amil Zakar
Nasional, Hatidhuddin ( 2007: 188 ) adalah sebagai berikut:
Lima Tahuo Perlft,..a (2006 - 20011)
l. Sosielisasi kepada rnasyarakat tcntang pentingnya mengeluarkan zakat
melului amil zakat, Sosialisa.si ini dilakukan secara terus menerus oleh
seluruh Bndan Amil Znk.o.t melelui kerjasama dengan semua organisasi
umat, seperti Majdis Ulama Irdcnesin, organisasi Islam dan lembaga
lembaga pendidikan Islam, Sosialisasi ini dilakukan melalui televisi, surat
kabar, majala~, radio, medium khotbeh Jurn'at, majells ta'lim dan lembaga
ekonomi $yariah.
2. Sosielisasi dilakukan secara sinergi antara sesama badan amil zakar.
3. Meli hat badan dan lembaga amil zakat y:ing memilik.i kesungguhan untuk
melakukan kegiatan kerjasama, sinergi dan koordinasi.
4. Forum Zakat (POZ) diharapkan menjadi Zakat Watca dengan anggota
Badan Amil Zakat dan Lembaga A:n.il Zakat seluruh Indonesia.
-
26
2.1.3.2 Pengorg:1n1sasiaJ1
Sebagai lnngk."\h kcdun, setelnh perencannan adalah pengorgamsesmn.
George It Terry ( l 986:233) mendefinisixan pengorgenisasian sebagai tindakan
mengusabakan hubungan-hubungan kelakuan y.:r1i:; efektif antara orang-orang
hingga rnereka :iapat bekeria sama secara cflsien dan demikian mempcrolch
(BAZNAS) dengan mengntamakan aspek pendayagunaan. BAZN.l\S
diharapkan menjadi Pusal Perzakllta~ di Indonesia.
2. Forum Zakar meniadi Zakat Watch yang anggota dan sumber danaaya
adalah para muzakki yang mempunyai keperdulian terhadap masalah
zakat.
Untuk menjalankan perencanean tersebut dilakuk.an strateg] sebagai bcrikut :
l. Mer,goptirnalkiln sosialisasi zakat, unruk meningkatkan kesadarun
masyarakat (muzakki) untuk memboyer zakat
2. Mernbangun citra lembaga zakat yang amanah dan profesionat.
3. Membangun Sumner Daya Manusia yang siap untuk herjuang dalam
pengembangan zakat Ji Indonesia.
4. Mempecbaiki dan meoyernpumakan perangkat peraturan zakat di
Indonesla,
5. Membangun data base nasiorusl untuk. must.'lhiq dao muzakki,
6. Menciptakan standarisasi mekanlsme kerja BA.7. dan LAZ sebagai
parameter kmerja kedua lembaga zersebut,
7. Memperkuat smergi antar lembaga zakar,
8. \11.emb;ingnr. sistem zakat nasional yang mandiri dan profcsional.
-
27
kepuasan pribadi
-
2&
2.1.3.3 Pelaksanaau
Menurut Terry (1926 : 313). actuating merupak.an usaha urnuk
rnenggerakkan onggota - snggota kelornpok demikian rupa sehingga merek.a
berkeinginan dan bernsaba untul:: mencapai sasaran - sassran perusahaan yang
bersangkutan dan sasaran - sasaran anggota - anggota perusahaan tersebut oleh
karena para anggota ingin mencepal saseran - sasaran tersebut,
Sedangkun menurut Effcndy (19&9:17) penggiatau berarri upa)a
merangsang anggota - anggote kelompok unruk melaksanakan tugas - tugaseya
dengan gnirah. Pt'!ll.(giatan ini meliputi kegiatan - kegiatan : rnemimpin,
rnembimbing, rnengarahkan dan lain-lain kegiatan sehingga para anggota
mempunyai ctoaktifitos dan lm':.(ltifit.is rlai:im mencapai h1j11an yane, ditetapkan
manajer.
Koontz ( 1996: 187) memberikan beberapa prinsip rnengenai pelaksanaan
dalam manajeinen sebagai berikut :
l. Paduan tujuan rekanau. Makin baik pemaduan dan peuyeimbangan
tujuan - tuiuan rekanan yang logis dengan tujuan perusahaan, makin
efektif pula perusahsan yang bersangkutan,
5. Memantau efektifitas organisesi dan mengambil langkah - langkah
penyesuaian untuk mempertabankan atau meningkatkan efektifitas.
Dari pecdapat bcberapa nhli di lllllS dapo.l disimpulkan bahwa dalam
pengorganisasian, unsur -- unsur )'ling penting adalnh !lr.tktur organisasi,
pembagian tugas dan mekenlsme kerja,
-
29
5. Prin$ip kep~mimpinan. Makin paham manajer tentang hal hal yang
memotivasi bawahan dan c:u:a berfunasinya motivator iru, dan makin
mampu ia merefleksikan pemahaman tersebut dalam me'aksanakan
tindakan manajerial, maka akan rnakin efektif ia sebagat pemimpin.
6. Kejelaaao komunikasi. Komunikasi akan jelas apabila diungkapkan
dalam bentuk bahasa dan disampaikan dengan cara yang dapat dipahami
penerirna
7. Keutuhan komunikasi. l\iakin utuh dan konsisten pesan - pesan rulisan,
lisan dan non-verbal, serta perilaku moral pengirim, makin besar pula
kemungkinan diterimanya pesan dengan baik oleh penerimanya.
2. K~sclar:uan tujuan, Makin dapat manajer menyelaraskan tujuan- tujuan
pribadi orang- orang dengan tujuan perusahaan, akan makin efektif pula
peeusabean tersebut.
3. Prinsip kcsatuan komanoo. M3kin bcnar - benar seseorang memiliki
hubungan pelaporan dengan seorang atasan saja, makin kurang pula
tirnbulnya k .. mflik. iustruksi dan makin besar pul.a tanggungjawab pribadi
akan berhasi l.
4. .l'rin~ip metivasi. Makin hati - hati manajer menilai srruktur ganjaran,
mengk11ji cfari sndut pandang situasicnel dan memadukannya ke dalam
sistem pengelolaan secara menyeluruh, maka makin efekti f' pula program
motivasi,
-
30
2.1.3.4 Pengawasan
fungsi selaniutuya setetah pelaksanean aclalah pengawasan atau
pengendalian. Pengendalian ini diperlukan agar dalam pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan dan ap::ibila ada pt>r.yimp.'.lllgan segera d11pal dikoreksi. S. Bernard
Rosenblatt dalam Effendy (1986 : 28} menjelaskan bahwa pengawasan adalah
proses pengecekan rencana dan pelurusan penyimpangan dari arah yang telah
direncanekan - suatu aktifitus ynng bersinambungnn.
Nawnwi (2005:120) menguraika11 perbedaan antarn jenis, rr.etode dan
pelaksanaan kegialan pengawasan sebagai berikut :
I. Pengawasan menurut [enisnya dibedakan scbagai berikut :
a. Pcngawasan internal yakni kegiatan pengawasan yang dilkukan olch
pimpinan I mauajer puncak dan I arau pimp\Mn / mansjer unit I ~1111nn
kerjo di lingkungan orgenises! daa I atau unit I satuan kcrja masing -
masing.
b. rcnpwu,an eksfernal yakni kegiatan pengawasan y..u1g dilakukan
oleh organises! kerja dari luar organisasi kerja y111'1! diawasi dalarn
menjalankan tugas pokoknya.
2. Pengawasan berdasarkan metode tau cara melaksanakannya dapat
dibedakan sebagai berikut :
a. P4!ngawa~an Tidak Lang.ung yakni kegiatan pengawasan yang
dilakukan dengsn rnengevaluasi Iaporan, baik tertulis maupun Iisan.
Pengawascn ini disebut pengawesan jarak jauh.
b. Pcngawasan Lanpung yaitu kegiatan pengawasan yang dilakukan
dengan rnendatangi personil dan I atau unit kerja yang diawasi.
-
31
Kegiatan dapar dilakukan dengan rnengumpulkan dan mempelajari
dokumen - dokumen, melakukan observasi, wawancara, pengujian
sampel dan lain - lain.
3. Pengawasan merumt pelaksanaannya dapat dibedskan sebagai berikut :
a. Pengawasan Melekat yang dapat diartikan sebaga' berikut :
L rengaM11san melekat (WASKAT) adal.ah proses pcmentauan,
pemeriksaan dan evaluasi oleh pimpinan unit I organisasi kerja
ternadap fungsi semua komponen dalam melaksarntkan pekerjaan
di lingkungan suatu organisasi,
2. rengawasan mclckat (W/\SK.AT) adalah proses pemaotauan,
pemeriksaan dan evaluasi oleh pimpinan unit ! organisasi kerja
terhadap pendayagunaan semua sumber daya untuk mengeiahui
kelemahan I kebaikan, yang dapat digunakan untuk pcngembangan
unit I organi:sasi kerja Ji masa ckp:in.
b. Pengawasan J?un~ional
Pengawasan fungsional (WASN/\L) adalah proses pemantauan,
pemeriksaan dan evaluasi oleh aparatur peagawasan dalam sistem
pemeri ntahan yat6 fungs] dan togas pokoknya khusus di bidang
pengawasan, Pro$CS pengawasan dilakukan umuk menggerahui
apekah pelaksanaan pekerjaan pihak yang diawasi telah sesual dengan
perencanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. l'eng.awa!lln J\h3y~rakI (W ASMAS)
Pengawasan masyarakat adalah setiap pengaduen, kritik, saran,
pertanyaan dan lain-lain yang disampaikan anggota masyarakat
-
32
l.t.4 Zgkat.
2.1.4.1 Pen.iertian Zakat
Prihatini (200~:46) mengatakan bah\\'a dari segi fiqih zakat berarti sejumlah
harta tertentu yn:ng diwnjibkan Allah untuk diserahkan kepada orang yang berhak,
disamping berarti mengeluarkan jumlah tertentn itu sendiri.
Gusfshrni (2007: I 05) rnengatakan, S-."CMll definisl, Mazhab Mafiki
mendefinisikan zakat sebaga! bcrikut : Mengeluarkan sebagian yang khusus dari
harta yang khusus pula yang telah mencapai nisab (batas kuentitas yang
mcwajibkan zakat) kepsda orang - orang ya.1g berhak menerirnanya (musrehiq)-
nya. Dengan catatan, kepemilikan itu penuh dan mencapai haul (setabun), bukan
barang tambang dan bukan pertanian.
Ularna dalam Iingkungan mazheo Syafi'i (Mujehidin, 2007 : 57)
mendefinisikan zakar sebagai : Suatu istileh tentang suatu ukuran tertentu dari
rnengenai pclaksanaan pekeriaan oleh unit I organisasi kerja non profit
di bidang pemerintahan dalrun melaksanakan mgas pokoknya
memberikan pe!ay:man wnum.
Sedangkan Iangkah - langkah pengawasan menurut Stoner (1996:25R)
adalah sebagai berikut ;
l. Menetapkan stander dan metode untuk rnengukur prcstasi.
2. Mengukur prestasi I hasil kerja.
3. Membandingkan basil kerja tersebet terhadap standar.
4. Mengnmbil tindakan koreklif.
-
33
2.1.4.2 J\!Jacam Z>1kat
Macam zakat menurut Prihatini (20)7:52) ada dua yaitu zakat fittah dan
zakat mal. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikefuarkan atas setiap orang
muslim Iaki-laki atau pcrempuan, keci I atau dewasa pada ekhlr bulan Ramadhan
Sedangkan zakat ma! adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan
hukum yang wajib diberikan k.epa.da orang -orang tenentu dan setelah mencapai
jumlah tertentu, setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu pula. Adapun
sumber zak:it ma! sdelah : l) Emas dan perak, 2) Hewan rernak, 3) Harta
perdagangen, 4) Basil Tunaman dan buah-buahnn 5) Barang Tambang dnn bnrang
temuan, 6) Ilasil Iaut, 7) Gaji, 8) Saham dan obliges], 9) Perusahaan, I()) Profesi
dan 11) lnvestasi Bangunan, Pabrik, Dari kutipan di alas dapat disimpulkan
bahwa pada dasamya zakat ada dua macam yairu zakar fitrah dan zakat mal,
Adapun zakat ma! terdiri dari berbagal sumber balk dari sektor barang maupun
jasa.
harta yang telah dltentukan, yoni:; w::jih dibagikan kepada golongan - goiongan
tertentu scrta dengan syarat - syara: yang teleh ditentukan.
Rofiq (2007) mengatakan bahwa secara istilah, zakat adalah sebagian
{kadar) harta dari harta yang rnernenuhi syarar minimal (nisab) dan rentang waktu
satu tahun (haul) ya.~ menjadi hale mustahiq (penerima zakat),
Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan eahwa zakat
adalah sebagian dari harta muslim yang mampu, dikeluarkan untuk golongan yang
berhak menerimanya setelah mencapai batas teztentu dan ditentukan waktunya
satu tahun.
-
34
2.1.4.t.2 Musts.hlq
Mustahiq u .. hlah golongan yang berhak untuk menerima zakat. Dalarn UU
Nornor : 3811999 Bab I, Pasal I disebutkan bahwa yang dimaksud Mustahiq
adalah orang atau baden yang bcrhak mcncrima zekat. Mcnurut Prihatini
(2007:76) golongun y1mg berhak rnenerirna zakat adalah :
I. Fakir dan miskin .
2. Amil Zakat (Pcngurus Zakat).
}. Mu'alaf yaitu orang yang baru masuk agama Islam.
4. Riqab yaitu untuk memerdekakan bu
-
35
2.1.4.1.4 Nisab
Hafidhuddin (2007) menjelaskan bahwa yang dimaksud Nisab adalah batas
minimal harla wajib
-
36
40 ekor, artinya ketika scorang muslim mempunyai 40 ekor kambing dan
kepernilikanaya itu sudah berjalan saru tahun maka ia wajib mengeluarkan zakat
bcrupa seeker kambing dewr a sa, Nisab harta beada (uang) dan emas atau perak
adalah 85 gram, artinya bila seorang muslim metnpuuyai emas atau perak sebesar
85 gram, atau rnempunyai sejumlah uang senilai harga emas dan kepemilikannya
sudah bcrlangsung I tabun, rnaka ia wajib membayar zakat sebesar 2,5 % dari
nilai uang atau emas I perak tersebut. Untuk zakar gaji sebagaimann disampaikan
Prihatini (2007:72) sebaiknya pengeluaran zakat sccara ta'jil, artinya
mengeluarkan sebclum waktunya dengan cara memberi kuasa kepada
bendaharawan di instansi ynng bcrsangku:an untuk rnernotong 2,5 % dari gaji
yang ditcrimauya scbagll! zakat etas goji resmi, atn11 setiop knli seseorang
menerima rezeki sccara mclimpah. Misaloya seorang kontraktor yang :eluh
menyelesaikan proyek besar, hcndaklah langsung rnengeluarkan 2,5 dari total
honor yanl! dlterimanya, Carn 1.1"jil ini dimaksudkan untuk rnemudahkan
perhitungan zakat, sck11lil1:\IS meringankan perssaan muzakki agar tidak terasa
berat, jika hams mengeluarkan zakatnya sekalig!l~ pada akhir tahun,
Nisab menurui Il~dan Pel11ham1 l Jrusan 7.akat Muhammadiyah dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
K - h = + ( kekayaan terpsdu - hutnng terpadc ) ., sisa kekayaaan
Zakat yang wajib dikcluarkan adalah 2,S % X sisa kckayaaa sctclah satu tahun.
Dengan perhitungan sepcrti ini, rnaka tidak ada harta I kekayaau yang Juput dari
pcmbayaran zakat.
-
37
2. t.5.1 rrinsip Kcrja
Setiap lernbaga pengelols zakat dalam operasional kegialannya perlu
menerapkan prinsip kerja lembega yang intinya tercermin dalam tiga kunci :
Amanah, Profesicnal dan Transparan.
2.1.S Lemb111111 Amil Z~kat
Lembcga Ami! Zakat (LAZ) adalah institusi pengelolaa zakat yang
scpenuhnya dibentuk atas prakarsa masyorokat d.an dikelola cleh masyarakat
sendiri. Pernerintah berfungsi sebagai regulator dan koordinator. Karena itu
Pemeri.ntah bertugas untuk membina, mclindun~: dan mcngawasi LAZ. Setiap
LAZ yang telah memenuhi persyarau-n akan dikukuhkan oleh Pernerintab.
Pengukuban iersebut dimaksudkan sebagai bentuk pembinaan Pemerintah dan
jnga sehag.ai perlindungan bagi m:i.~yar.i1:at hail.: y~ng menj.1ili rnuzakki maupun
rnustahiq (Tamyiz, 2005: 23)
2.1.4. t.s Ha uL
Rofiq (2007) menjelaskan bahwa ha:il adalah perhitungan satu rahun
kepemilikan harga bends harus dikeluarkan zakatnya, Sebagai contoh apabila
seorang muslim mempunyai ernas sebeser 85 grain, rnaka dia woj ib mengeluurkan
zakarnya setelah mesa I (satu) tahun kc;punilikan 85 gram emas tersebut.
Adapun penggunaan tahun. dJpat menggunakan penanggalan Masehi rnaupun
Hijrillh.
-
38
1.1.S.2 Sislem Pengelolaan
1) Teni~tem dan prnsedural : semua kebijakan dim kerentuan dibnat atura~
mainnya secara jelas chm tertnlis, sehinggo keberlangsungan lembaga tidak
tergantung pada figur tenentu melainkan pada sistem, sehingga apabila
terjadi pergantian pengurus, aktifites Iembaga tidak terganggu,
2) Man11jcincn tcrbuka : adanya hubungan timbal balik antara pcngclola
zakat dengan masyarakat dimana masyarakat dapat ikul mengontrol
pengelolaan zakat melaiui Laporan Penanggengjawaban yang dibuat oleh
pengelola,
I) Amimnh
Amanah :adalah mempnnyai sifat jnjnr, 1fapat dipercaya dan bertanggnng-
jawab atas tugas yang diembannya, Sifat amanah merupaksn syarat mullak
yang barus riimili~i oleh setiap amil zakat,
2) PrC>fcsional
Profesional adalah kemampuan yang merupakan perpaduan antara
pengetahuan, kctcrampilar- dan sikap seorang amil dalam mengemban suatu
tugas tertentu dan dilaksanakan secara penuh waktu, penuh kreatifltas dan
inovatif.
3} Transparan
Transparan adal:ih sifat terbuka da!am pengclolaan melalui penyenaan
semua unsur dalam pengambilan keputusan dan proses pelaksanaan
kegiatan.
-
3) Mempuaya] rencana lcerja : reocana kerja disusun berdasarkan kondisi
lapangan dan kemampuan SD'\.1 lembaga.
4) Mempunyai Komite Pcny~hu11n : komite ini berrugas me!akukan seleksi
agar penyaluran dans zakat sesuai dengan keientuan syari'ah,
5) Memiliki ~istem akuntansi dan manajemen keuangan : dengan adanya
sistem akuntansi dan manajc:men keunngrui ini maka, akuntabilitas dan
iransparansi lebih mudah dilakukkan, keamanan dana relatif lebih
teriemin, serta eflsiensi dan efekrifhas relatifmudah dilakukan,
6) Diaudit : sebagai bagian dari prinsip transparansi maka LPZ sudah
selayalmya untuk diaudit, Adapun ruang lingkup audit meliputi :
a. Aspek Keuangan,
b. Aspek Kinerja (efisiensi dan efektifhas).
c. Pelaksanaan prinsip-prinsip syariab Islam.
d. Penerapan peraturan pcrnndeng-uedengan.
7) .Publikasi : agar publik mengda!wi seg::il.:i kegiatan yang telah dilakukan
dan hasil yang dicapai maka LPZ hnrus melakukan publikasi. Hal yang
. perlu untuk dipublikasikan mcliputi laooran kcuangan, laporan kegiatan.
nama-nama penerima bentuan dan sebagainya.
8) Komitmen Pcrbaikan tens menerus : perbaikan secara terus rnenerus
perlu dilakukan untuk mcnyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
selalu berubah,
-
40
2.1.5.3.2 Pengelol:um SOM
Kegiatan pengelotaan Sumber Daya Manusia dalam rangka manajemen
zakat meliputi pengadaan, pernbinaan dan perneliharaan perawatan pegawai dan
pemberhemian.
I. Pengadaan Sumher Oaya Manusia meliputi rckruitmen, seleksi dan
penemputan.
2. Pembinaan meliputi : penyelenggaraan pendidikan dan latihan pegawni,
membentuk dan memelihara sernangat kcrja, counseling, mutasi, promosi
dan penilaian prestasi.
2. t .S.3 Sasaran l'e11gelolaan
2. t.S-1.1 Pengelolaan Keuangan ZIS
Dalam pengclolaan keuangan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) prinsip
dasar yang harus dipatuhi adalah bagaimana pengelolaan yang sesuai syari'ah
Islam, bagaimana mempcrtanggungjawebkan kepada rnustahiq dan muzakki,
bagaimana memberdeyakau ZIS secara tepat, bagaimana kebutuhan daua bisa
terantisipasi sejak dini dan keamanan ZIS yang terkumpul bisa rerjamin. Adapun
keglatan yang harus ditaksanakan adalah :
a. Membuat perencanaan atau penynsum .. '1 Rencana Kegiatan dan Anggaran
Tahunan ( RKA T ).
h. Memhuat panduan berupa kebijakan umum can peturtjuk teknls pengelolaan dana yang akan dilaksanakan lembnga.
c. Melakukan pengendallan dalem penghimpunan, penynluren d:111 saldo
dww.
-
41
2.1.5.3.3 Pengelolaan Pendistribusian dan Pco.dAyAg.unun
Beberapa pola pendistnbusian zakst a lalah sebagai berikut :
a. Konsumtif tradisional : zaka; dibagikan kepada mustahiq secara langsung
untuk kcbutnhan konsumsi scheri-hari.
b, Konsumsi kreatif : diwujudkan misalnya dalarn bentuk beesiswa.
peralatan sekolah, alat pertanian dan gerobak penjualan untuk pedagang
kaki llma.
c. Produktif konvensional : diwujudkan dalam bentuk bantuan ternas. alat
pertukangan, mesin iahrt dan sebagainya.
d. Produktif kreatif : diwujudkan dalam bentuk pcmberiao model bcrgulir
baik untuk permodalan proyek scsiat seperti rnembangun sekolah, sarnna
kesehatan maupun sarana usaha para pedagang kccil.
Adapun pendayagunaan zakat mcliputi rnasalah yang luas yaitu
pemberdayaan ekonomi, rnasalah sosial dun pembinaun akhlaq umat, Agar tepm
sasaran rnaka LPZ harus memi!ih salah satu fokus pendayagunaan tersebut.
3. Pemeliharaan I perawatan personil mcliputi : admini strasi penggaj ian,
faktor dasar yang dipakai so:bagai pcrtimbangan dalam pemberian gaji bagi
pegawai, faktor penentu kompcnsasi dan fringe benefit scrta program
kesejahteraan yang lain.
4. Pemberhemian hams berdasarkan alasan yang sah, tidak bertentangan
dengan peramran perundang-undangan.
-
42
2.1.S.3.S Tujuan Pengelolaan Zakat
Dalam Undang-undeng Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
Bab II Pasal 5 disebutkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan untuk:
I. Mcningkatkan petayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai
dcngan tuntunan agama.
2. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan rnasyerakat dan keadilan sosial,
2. l.S.3.4 Pn>mosi ZIS
Langkah-langkah kampanye pengurapulan dan penggalangan dilakukan
melalui:
a. Sosiahsasi media massa, yaitu melalui surat kabar, majalah, tabloid. radio
dan televisi.
b. Film dan Video.
c. Leaflet I brosur I booklet,
d. Portal website.
c. Billboard/ banner I baliho I spanduk
f. Khutbah Jum'at.
g, Orientasi Pengurus LPZ
h. Gerakan sadar zakat
-
43
2.1.6 Model Kualitas .i>elayanan
Dalam pelayanan kepada pelanggan terdapat 2 (dua) pihak yang
mendominasi, yaitu :
a. Pihak yang melavanl atau orgamsasi y.:.ng memberi.kan pelayanan, dalam
pelayanan administrasi publik disebut birokrasi.
b. Pihak yang dilayani atau organisasi yang menerima pelayanan atau
penggunaan jasa, yang dalam babasa bisnis disebut pelanggan (customer).
Pihak ynng melayani mempunyai persepsi, yaitu yang dijanjik.an,
sedaugkan pada pihsk yang dilavani mempunyai ekspektasi (harapau),
Kedua kelompok tersebut dalam hubungannya dimungkinkan tlmbul
keseniangen (gap) yang mengganggu kualitas (rnutu) pelayanan, baik terhadap
benda yang dinilc.mnti ataupun ber upa jase bagi satu pihak, ~dang pihak lainnya ,
pcnyampaikan pelayanan tersebut juga menimbulkan gangguan.
Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Supranto (2006:230) membemuk
model. kuahtas jasa yang menyoroti syarat-syarat utarna untuk memberikan
kualitas jasa yang diharapkan. Adupun model di bawnh ini mengidcntifikasikan
limu kesenjangan yang mcngakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :
l. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajeman:
Manejemen tidek selalu memahami benar apa yan~ rnenjadi kcinginan
pelanggan.
3. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.
-
44
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spcsifikasi kualitas ;asn.
Manajemen mungkin benar dalarn rnernahami keiugman pelanggan, terapi
tidak menetepkan stander pelaksenaan yang spesi fik.
J. Kesenjangan antara spesifikast kuolitas jasa dan penyampaian jasa. Para
personel mungkin tidak terlatih b:1ik. dan tldak mampu mcmcnuh.i stander.
4. Kesenjangen antar per. yampaian jssa dan kornunikasi ckstcrnal. Harepan
konsumen dipengaruhi oleh pemyataan yang dibuat wakil-wakil dau iklan
perusahaan,
5. Keseajangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan. Terjadi
bila konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara berbeda den
memiliki persepsi yans keliru mengena! kualitas jasa.
-
45
dan memberikan jasa dengan ceoat atau ketanggapan.
2. Keresponsifan tresponsivenessi : kemampuan untuk membantu pelanggan
dijw1jikaa dengan tepat Jan terpercaya,
1. Keandalan (l'eliability) : kemampuan umuk melaksanakan jasa yang
berikut (Philip Kotler dalam Suprruito, 20-06:231) :
Terdapat lima determinan kualites jasa yang depat dirincikan sebagai
Sumber; Parasuraman, Valarien A. Zeithaml dan Leonerd L. Berry, A Conceptual Model of Service Qu9lity and its fmplication for Future Research Journal of Marketing, dalam Supranto (2006:232)
Pcrseps,i manajemen lentang haiapan
lconsumen
Komunikasi dati KebutulIBJ Pt-ngalam~n masa mulut kc m11lut pribsdi lalu
! 1 ... y~
r - . dih .... pk&n
Kesenjangan 5
I Jcis )'llllg Konsumen dfalami
I ~, P~masar Kesonjangan 4
Penyampaian jasa
I {sebelum dan sesudah ' I kontak} 14--~- Ko~unikas1 Kesenjanga.1 3 1 ekster:ial ke pelanggan
I Tronslasi pers~si Kcscnjangan I menjadi spes!Rlcasi
I kualiras jasa
~njangan2 ----
Garnbar 1 Kualiln! Pclayiman
-
46
Demikian juga sesame Organisasi rnuzakki terhadap pelayanan tersebut,
2.2 Keraugkt Pemikiran
Daiam Undang - undang Dasar 1945 disebutkan bahwa negara menjamin
kemerdekaan penduduk unruk beribadat menurut agarna dan kepercayasn rnasing
- masing. Zakar adalah salah satu ~jaran pokok agama Islam. Maka pemerintah
rnendukung pelaksanaan ibadat zakat ini dengan mengeluarkan Undang- undang
Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zskat. Hal tersebut dilakukan untuk
menjamin kepastian bukum bagi v;ajib :zaht dan pengelola zakat.
Dari pernyatasn beberapa tokoh masyarakat dan hinmgan beberapa ahli
potensi zakat di Indonesia sangat besar dan potensi tersebut apabila benar - benar
terealisasi make akan dapat mcmbantu pemerintah dalam mewujudkan
kesejahteraaa masyarakat, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Namun demikian pada kenyataann ya ada kesenjangan antara porcnsi zakat
dengan j umlah nominal zakat yang diterima oleh Organisasi Pengelola Zakar .
Sementara itu pada pelayanan zakat terjadi kesenjangan-kesenjangan
antara pelaksanaan pelayanan oleh Orgenisasl Pengelola Zakar dengan narapan
4. Empati (emphatv) : syarat unruk. peduli, memberi perhatian pribadi ')agi
pelanggan.
5. Berwujud (tangible): penampilen fasilites fisik, peralatan, persoacl dan
media komunikasi,
''asurance".
3. Kcyakinan (ctmfidcni:c) : pengetahuan dan kcsopanan karyawan serta
kemarnpuan mereka unruk menimbullcan kcpercayaan dan keyakinan atau
-
47
Pelayanan Zakat :erjad1 keseniangan persaingan (compctifit111 f
-
48
M u i
a k k
'
-
Kesenjangan Promosi
~, ..... llAl'F.l .l.)R7 .AM
/1.A,l Muh
Keseni, Pelayanan
.... -
Nominal Zakat c:Jiwrima
Kesenj. Pelayanan
l.a)"3'1:v> K
-
3.1 Des1in Penelitian
Peda penelitian ini penulis benneksud untuk mengetahui proses
manajemen yang dilakukan oleh 2 Orell!usasi Pengclola Zakat yaitu BAPELAZ!S
Kantor Departemen Agama Kabupaten Kendal dan BAPELlJRZAM Cabang
Weleri serta pelayanan sebagai output dari proses 1t1.11nRjemen teescbut pacta tahun
2007. Selain rnengetahui proses dan hasil manajemen, penulis juga mencari
hubungan o.ntam prose:; manojemen dengan pelayanan dan kepuasan muzckki.
Dengan mengetahu' hubungan tersebut maka akan dapat ditemukao bagairnana
proses pengelolaan yung baik sehingga menghasikan pelayanan yang baik pula
sehingga muzakki rnerasa puas. Apabila muzakki rnerasa puas maka akan
berdampak pada peningkatan jurnlah zakat yang diterima OPZ.
Kountur (2004: 16) menjelaskan bahwa dalam penulisan karya ilmiah
dapat dlguaakan salah saru dari dua metode yaitu metode penelitian kualitatif
atau metode penelitiar. kuantitstif. Perbedaan antal"!l keduaaya terdapat pada
sumber data, jenis data, proses penelitian, respondeu I obyek penelirian.
instrumen penelitian dan tujua11 penelitian.
Metodologi penelitian merupakan suatu kaji:in yang membahas tentang
usaha - usaha untuk menemukan, mengembangkan dan rnenguji kebenarau suatu
pengetahuan dengan rnenggunakan cara - czra ilmiah, Dalarn melakukan
penelitian ada berbagai metode yang dapal dipilih. Metode yang dipilih
berhubungan erat dengan prosedur, serta alat desain penelitiaa yang digunakan.
BABilI
MF.TOOOI.OGI PF.NRLITIAN
-
so
Menurut Sugiyono (2005 : 7) penelitian kualitatif bersifat holistik dan
Jebih menekankan pada proses. maka penehtian kualltatif dalam meli hat
hubungan antar variabcl pada obyek penelitian lebih bersifat interakuf yaitu saling
mempengaruhi (r~ciprocal/interaktif), sehingga tidak diketahui mana variabel
independen dan dependennya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka metode
deskriptif kualitatif adalah rnetode yang tepat untuk penelitian ini mengingat
bahwa pengelclaan zakat sebagai fokus penclitian ini, perlu dilihat secam
menyeluruh proses pengelolaan deri perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan. Dernikian juga bagaimana kaitan masing - rnasing asas
pengelolaan ini sehingga menghasilkan outpw pelayanan yang baik, ataupun
mungkin ditemukan faktor penghambat dan faktor pendorong yang berpengaruh
pada proses pengelolaen, ~rlu diteliti secara mendaiam sehingga semua dapat
dideskripsikan setelah melalui proses penelitian.
Sebagai pendukong keakuratan data kualitatif yang diperolch dari
responden, terutsma uatuk mengetahui kepuasan pelanggan (muzakki) maka
digunakan data kualitatif-kventitetif yang diperoleh dari hasil angket dengan
sasaran muzzaki dari kedua Organisasi PengclQla Zak11t yang dimaksud dslem
pcnelitian ini.
Pada penelitian kualitatif tidak dilasukan gcnera'isasi tctapi iebih
menekankan kedalaruan informasi sehingga sampai tingkat makna (data dibalik
yang tampak). Namun demikian generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut
dengan trat!.ffera/lility (keteralihan) yang maksudnya adalah bahwa basil
penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala
kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berheda t!cngan tempat pen el ilian.
-
51
3.2 Lokasi Pcnclitian dan Objck Pcueli!iao
Penelitian dilakukan dt Kabupaten Kendal, Provinsi Ja\.\'3 Tengah dengan
obj ck penelitian yaitu Pengetolean Zakat di Kabupaten Kendai.
Sedangkan Unit analisis penelitien ini adalah 2 Organisasi Pengelolaan
Zakat (OPZ) yaitu Badan Pelaksana Amil Zakat lnfaq dan Sodaqoh
(BAPELAZ!S) Kantor Departernen Agama Kabupaten Kendal dan Badan
Pelaksana Urusan Zakar Muhammadiyah (BAPELIJRZAM) I Lembaga Amil
Zakat ( LAZ) Muhammadiyah Cabang Weleri, Kabupaten Kendal.
Pemilihan Kabupaten Kendal sebagei lokasi penelitian mempunyai
beberapa pertimbangan :
Penimbangan l11in pemilihan deskriptif kualitatif dala.m penelitiau ini
adalah sebagai berikut :
L Pertama, metode kualitatif !ebih mudah menvesuaikan diri apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda.
2. Kedua, metede ini menyajikan secara Iangsung hakekat hubungan
antara pcncliti dengan respondcn.
3. Ketiga, metode ini lebih peka
-
52
3.3. Variabcl Penelitian
3.3.l Definisi Kon,ep
Konsep adalah definisi yang digunakan untuk rnenggambarkan secara
abstrak dari kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhauan ilmu sosiel (Effendi, 1989:34). Konsep dapat diartikan sebagai abstraksi
I. Kendal adalah Kabupaten dengan penduduk muslim mayoritas (98 %)
2. Kendal kaya sumber daya alam yang bila diolah seeara maksimal dapat
mendatangkan pcnghasilan yang cukup bagi penduduknya sehingga rnereka
mampu untuk mc.l'jruli muzakki.
3. Kendal mempunyai angka kerniskinan yang cukup linggj yaitu 60 % lebih
atau dua pertiga dari jum lah penduduk, Dengan tingginya angka kemiskinan
ini berarti besar pula jumlah fakir miskin yang seharusnya mendapatkan hak
rnenerima zakat,
Dengan rncnggunakan kctiga pertimbangan tersebut pemilihan lokasi ini
diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan penting dalam pcngclolaau zakat,
Ad11pw1 pemilihan 2 Orgauisasi Pengelola Zakat tcrsebut dimak~udkan
untuk membandingkan pengelolaan zak.at yang dilakukan cleh lembaga
pemerintah (BAPELAZIS Kantor Departernen Agama Kabupaten Kendal) dan
lembaga non-pemerintah (HAPELURLAM Cabang Weleri). Dari perbandingan
tersebut dinilai UPZ mana yang melakukan pengelolaan zak.at sesuai dengan
standarisasi pengelolaan zakat dari Departemen Agama RI serta meneapai rujuan
pengelolaan zakat sebagaimana tercantum dalam Undeng-undang Nomor 3 8
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab II Pasal S.
-
53
pengelolaan tersebut antara lain adalah :
a. Meningkatnya kepereayaan muzakki kepada Organisasi Pengelola
Zakat yang diwujudkan dengan bertambehnya jumlah muzakki dan
jumlah aakat yang dibaynrkan.
b. Mcningkatnya kesejahterean masyarakat dcngan mcnurunnya
angka kemiskinen atau jumlah penduduk rniskin.
e. Terwujudnya sarana penur.ja.-ig kesejahterean masyarakat seperti
sarana kesehatan, pcndidikan dan peribadatan yang dibangun dari
dana zakat.
Apabila tujuan pengelolaan tidak tercapai, rnaka pengelolaan dianggap
kurang berhasil atau tidak berhasi. Oalam evaluasi ini juga di.ihat apakah
Adapun indikator keberhasilan Tinjauan Pustaka, dapat dicapai.
mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar l!,eneralisasi dari jumlah
karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tert:ntu. Penggunaan
definisi konsep diherapkan dapat menyederhanakan pemikiran dengan memakai
suatu istilah untuk beberapa keiadlan yang saling berkaltan. Penelitian ini
menggunakan konsep sebagai berikut :
I. Evaluasi dalam penelitian ini adalah evaluasi ~ingle program after-only
yaitu mcngcvaluasi program setelah dilaksanakan dalam waktu tertenru.
Dalarn penelitian ini dilihat begaimana proses pengelolaan zakat pada unit
analisis penelitian dan bagaimana basil dari pengelolaan tersebut pada
tahun 2007. Pcngelolaan dikatakan berliasil apabila tujuan pengelolaan
zakat sesnai dengan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan 7.abt Bab II Pasal 5 sebagaimana telah disebutkan dalam
-
54
pengelolaan yang dilakukan 2 OPZ tersebut sudah sesuai dengan
standarisasi manajemen zekat menurut Departemen Agama RI. Kemudian
untuk rnelengkapi evaluasi, aoabila dalam standarisasi oleh Departemen
Agama tersebut belum ditemukan uraian secara rinci, maka digunakan
pendapat para ahli dalam ilmu manajeinen.
2. Pengclolaan Yl'ng dimaksud edsleh serangkaian tindakan yang dilakukan
oleh pimpinan organisasi dan bawahannya untuk mencapai tujuan
pcngelolaan. Adapun serangkaian tindakan tersebut berupa perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanean dan pengawasaan.
3. Zakat dalam penelitian ini adalah zaknt gaji sebageimann yang
dimaksudkan Prihatini {2005) yaitu zakat yang diambil Iewat pemotongan
2,5 % dari gaji karyuwan cii Kantor Depanemen Agama Kabupate
Kendal, dan zaka: amwal yaitu z"'nt y:ing dipungut dari perhitungan 2,5
% dari seluruh sisa harta kekayao.n dalam satu iahun. Meuurut pemaharnan
DAPELURZAM I Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah yaitu jumlah
kekayaan terpadu cJikuraqgi butang rerpadu sama dengan sisa harta,
kernudian diambil 2,5 % sebagai zakat,
4. Pengelolaan zakar dalam penelitian ini adalah kegiatan menzarur zakat
yang dilakukan oleh Iembaga pengelola zakat. Adapun kegiatan -
kegiaten tersebut adalah scbagai benkut :
a. Perencanaen dalam pengelolaan zakat yaitu me!ipuli :
I. Penyusunan program pengolaan zakat, mengacu pada pcrcncanaan
tahun sebelumnya yang meliputi : ldcntifikasi f Pendataan Muzakki
dan Identifikasi I Pendataan Mustahiq.
-
55
2. I'erencanaan Pelaksanaan Kegiatan I Penjadwalan
3. Percncanaan Pcndayagunaan zakat yaitu penggunaan zakat, terutama
untuk kegiaran produktif
b. Pengorganisasian yaitu pembagian togas daa wewenang, serta pembuatan
struktur organisasi y:mg menuniukkan kewenang dari masing masmg
bagian pada Badan Pelak= Amil Zakat !nfaq dan Sodaqoh Kantor
Departemeu Agama Kabupeten Kendal clan RA PELURZA.M I Lembaga
Amil Zakar Muha-nadiyah Cabang We!eri.
c. Pelaksanaan yauu upaya pemimpin peagclola untuk memirnpin bawahan
mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perencanaan,
d. Pengawasan yang dimaksud adalah pengawasan intern lembaga anti! zakat,
yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pi:npinan lembaga amil zakat
terhadap bawahannya agar program berjalan sesuai dengan rcncana yang
telah ditetapkan, Dan pengawasan eksternal yaitu pengawasan y:ing
dilakukan oleh Unsur Pengawas.
S. Kualitas Pelayanan. Dalam penelitisn ini adalah mutu pelayanan yang
diberikan oleh 2 Organisasi Pengelola Zakar di Kabupaten Kendal yaitu
Badan Pelaksana Amii Zakat, Inf"'-! clan Sodaqoh Kantor Deparremen
Agama Kabupaten Kendal dan Sadan Pelaksana Urusan Zakar
Muhamrnadiyah I Lerubaga Amil Zakat Muhammadiyah Cabang Weleri
Kabupaten Kendal. Dalam pelaksanaan pelayanan tersebut mungkin
terjadi kesenjsngan antara pelayanan yang diberikan oleb Organisasi
Pengelola Zaka! sebagai penyelenggara layanan dan harapan muzakki
sebagai pengguna jasa terhadap lay= lernbaga tersebut.
-
56
Vlri,btl J>lmtn" fndlkAtor ... ,_,,_ .. - - Pcnselo\llMI 2-":1.t PemtC11'tM I KcaJ:ltiall f.l~ 2 kM Tujoon J XcJc:ta.wi StMCIJ
Perie.or~'"~~ an l Strui
-
57
l Puda dimensi perencanaaa maka kejelasan program dilihat dari bagaimane
program- program dalam pecencanaan dapat dipahami, baik oleh internal
organisasi maupun ckstemal, Kcjclasan tuiuan adalah bagaimaaa tujuan
yang ditetapkan dapat :lipalui1ni olch semua yang terlibat dalarn
pengelolaan zakat serta kejelasan strategi, diharapkan adanya strategi yang
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2 Pada dimensi pengorganiAAi;ian dilihat bagaimana struktur nreanisasi
disusun, pembagian tugas setiap unsur organisasi dan Sumber Daya
Manusia yang akau menentubn output pelayanan kepada rnuzakki,
3 Pada dimensi pelaksanaan da;>at dilihat bagaimana bentuk motivasi
pimpinnn kepada row:ihmrr1a, bagaimana ukat yang sudah ada
diberdayakun serta bagaimana peran ularna dan pemerintah dalarn upaya
keberhasilan gerukan zakat,
4 Pada dimensi pengawasan dilihat bagaimana sistem pengawasan yang
dilakukan pada. OP7.., bagaimana pencapaian target y~ng clitet.1pk~. faktor
apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pencapaian target .
. bagairnana bentuk pertanggungjawaban pengelola kepada muzakki serta
bagaimana syarat standar sebagai amil zaket,
5 Pada variabel kuahtas pelayanan yang terdiri dari dimensi keandalan,
keresponsifan, keyakinau, empati dau berwujud diukur deri pelaksanaan
pelayanan yang diiakukan oleh 2 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) serta
kepentingan (hatapan) muzakki terhadep kualitas pelayanan tersebut.
A.pabila pelayunan sudah sesuai dengan harapan maka perlu
dipertahankan. Apsbila pelayanan bclum sesuai dengan harapan maka
-
58
bagaimana harapan rnazakki ak.an layanen yaag seharusnya dilakukan oleh
2 lembaga tersebut.
dilakukan oleh 2 Orgauisesi Pengelola Zakar dan unluk. mengetahui
data primer rnengetahui persepsi muzakki terhadap layanan yang
I. Penyebaran angket kepada responden, i\ngkct dimaksud untuk mcncari
prosedur sebagai berikut :
interviews, documents. arid visual images. Datum penelitlan ini digunakan
Creswell dalern Moleong (2005 : 149) terdiri dari 4 tipe dasar, yaitu observations.
Prosedur pengumpulon data dnla.n penelitian kual itntif menurut pendapat
memiliki relevansi dengon obyek penelitian
Organi:qa,~i Pengelola Zakat serta hasil studi kepustakaan ~eperti
laporan-laporan, dokumen-dokumen, data dan inforrnasi lainnya yang
ataupun tani;gapan lltas beberepa pertanyaan yang diejukan.
2. Uata Sekunder, yaitu data yani; diperoleh dari Biro Pusat Statistik,
maupun informan penelitian setelah mereka memberikan jawaban
I. Data Primer, yaitu dab yang diperoleh langsung dari para responden
macam , Mennrut kiasitikasi di dasarkan pada jenis don sumber yaitu :
3.4 Data dan Tcknik PengumJ>ulan Oala Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan ada 2 (dua)
dikategorikan sesuatu yang berlebihan.
pelanggan tetapi telah diialaaken aengan sangat baik oleh OPZ, maka
saja. Sedangkan unsur pelayanan yang diauggap kurang penting oleh
penting oleh pelanggan, maka OPZ sebaiknya mcnjalankan secars sedang
perlu ditingkatkan, Adapun unsur-unsur pelayanan yang dianggap kurang
-
3.4.1. Ioforman
Penelitian kualitati f lebih memfok.uskan pada representasi fenomena
d.alarn rangka memperoleh informasi yi>llg akurat, maka data primer diperoleh
dari informan. Key Informa adalah orang yang dapat mcmbcrikan keterangan
atau informasi mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai
nara sumber selama proses penelittan.
2. Wawancara 1 imerview; adalah percakapan dengan intorman terhadap
objek yang ditcliti. Wawanc1m1 dilnkukan untuk mendapatkan data
(informasi) tentang opini I pendapat dan persepsi terhadap objek penelitian
secara Iangsung baik berupa kata-kata maupun tindakan responden, Data
yang diperoleh dari wawancara dicatat atau direkam.
3. Dokurnentasi I document, yaitu pengumpulan dokumen yang diperlukan
dalam penelitian, berupa bahan tulisan yang berkanan dengan objek
penelitian yang dilakukau. Data berupa surat-surat keputusan, notulcn
hasil pertemuan, dan catatan-catatan penung lain yang berkaitan dengan
objek penelitian.
4. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan l