PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

95
PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA KONVEKSI DAN TAYLOR KOTA MAKASSAR KIKI RATNA SARI 105730430613 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Transcript of PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

Page 1: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

USAHA PURNAMA KONVEKSI DAN TAYLOR

KOTA MAKASSAR

KIKI RATNA SARI

105730430613

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 2: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

ii

Page 3: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

iii

Page 4: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

v

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya skripsi yang berjudul “ Perencanaan Sistem

Informasi Akuntansi pada Usaha Purnama Konveksi dan Taylor Kota

Makassar“

Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis sadar bahwa skripsi ini dapat

terselesaikan karena berkat bantuan dari berbagai pihak terutama dari orang-

orang yang selama ini telah membantu, mendukung dan membimbing penulis.

Untuk itu penulis tak lupa menyampaikan terimah kasih .

Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis juga menyampaikan

terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahman Rahim SE,MM. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar berserta seluruh stafnya yang telah membina

perguruan ini, dimana penulis mendapatkan peluang untuk memperoleh

pendidikan.

2. Ismail Rasulong SE,MM. Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis,

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah membina fakultas ini

dengan sebaik-baiknya.

3. Ismail Badollahi, SE, M.Si. Ak.CA. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi,

yang telah membina jurusan ini dengan sebaik-baiknya.

Page 5: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

vi

4. Dr. Andi Mappatompo, MM. selaku pembimbing I dan Faidhul

Adzhiem, SE,M.Si. selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsinya.

5. Segenap dosen fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah member bekal kepada penulis selama menempuh

pendidikan di lembaga ini. Segenap staf tata usaha fakultas ekonomi dan

bisnis, yang telah memberikan pelayanan administrasi dan bantuan

kepada penulis selama proses penelitian hingga selesainya karya ini

disusun.

6. Amran SE, M.Si. Ak . selaku penasehat akademi (PA) yang selalu

memberikan dorongan dan motivasi terhadap kegiata-kegiatan

pendidikan formal maupun pendidikan informal.

7. Terima kasih kepada pak Naddi, dan seleruh karyawaan yang telah

memberikan bantuan kepada penulis selama proses penelitian hingga

selesainya karya ini disusun.

8. Buat orang tua ku tercinta saudara-saudariku atas segala bimbingan,

kasih saying yang tulus jasa pengorbanannya sepanjang masa sehingga

skripsi ini bias saya kerjakan dengan baik, penghargaan, simpuh dan

sujud serta doa semoga Allah SWT memberinya umur panjang,

kesehatan dan selalu dalam lindungannya, dan kepada seluruh keluarga

yang senantiasa member motivasi serta arahan-arahan selama penulis

menempuh pendidikan sampai pada peneyelesaian skripsi ini.

Page 6: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

vii

9. Buat sahabat-sahabatku terkasih yang tulus mengorbankan waktu,

tenaga, doa dan dukungan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini.

10. Teman seperjuanganku di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar terima kasih atas

kebersamaan dan kekompakan kita selama ini yang penuh kecerian dan

saling membantu.

Mengiring penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada semua

pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung kepada

penulis selama penyelesaian skripsi ini. Segala bantuan yang diberikan kepada

penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Mudah-mudahan

kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Amin

YarabbalAlamin.

Demikian kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkannya.

Wasssalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Makassar, 3 Juli 2017

Penulis

Page 7: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

A. Perencanaan ....................................................................................... 6

B. Sistem ................................................................................................. 14

C. Informasi ............................................................................................ 16

D. Akuntansi ........................................................................................... 18

E. SistemInformasiAkuntansi ................................................................. 19

F. TinjauanTerdahulu ............................................................................. 21

G. KerangkaPikir .................................................................................... 29

BAB IIIMETODE PENELITIAN ................................................................ 31

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................ 31

B. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 31

C. Jenis Data Dan Sumber Data ............................................................. 32

D. Metode Analisis ................................................................................. 32

Page 8: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

vii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 34

A. SejarahSingkat Perusahaan ............................................................... 34

B. StrukturOrganisasi ............................................................................ 42

C. Peralatan ............................................................................................ 43

D. Proses Produksi ................................................................................. 44

E. Layout Produksi ................................................................................ 44

F. Pemasaran ......................................................................................... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 46

B. Aspek Keuangan .............................................................................. 48

C. Sistem Informasi .............................................................................. 56

D. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi di Konveksi dan Taylor

Kota Makassar ................................................................................. 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 76

B. Saran ................................................................................................ 76 35

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Bagan Faktor Perencanaan ............................................................................... 8

Kerangka Fikir ................................................................................................. 30

Gambar 4.1.Struktur Organisasi Usaha Konveksi dan Taylor ......................... 42

Gambar 5.1.Desain Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi pada

Usaha Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar .............. 67

Gambar 5.2. Proses Input Data StokAwalBarang ............................................ 68

Gambar 5.3. Proses Input Data Pembelian ..................................................... 70

Gambar 5.3. Proses Input Data Penjualan ....................................................... 71

Gambar 5.4. Proses Input Data Pendapatan………………………………….72

Page 10: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

ix

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 21

Tabel 4.1.Luas Wilayah danPersentase terhadap Luas Wilayah Menurut

Kecamatan di Kota Makassar .......................................................... 37

Tabel 5.1 Perkiraan Satuan Semua Omzet Per bulan Tahun 2014 Diperkirakan

Kenaikan Laba yang di inginkan adalah 20% setiap tahun.............. 53

Tabel5.1.Kesimpulan Analisis PIECES pada Konveksi dan

Taylor Kota Makassar ..................................................................... 55

Page 11: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era yang semakin maju perkembangan bisnisnya, perusahaan kini di

haruskan mampu bersaing didunia bisnis seperti peningkatan mutu barang,

pemasaran dan juga strategi harga. Dalam perusahaan manufaktur bahan baku

merupakan hal terpenting dalam kelancaran perusahaan. Karena harus ada system

yang mengatur keluar masuknya bahan baku agar terjadi pengurangan biaya

klerikal dalam perusahaan.

Perencanaan merupakan salah satu tahapan atau fase pengembangan

sistem yang pertama, dalam tahap ini menentukan suatu rangkaian atau kerangka

kerja yang menyeluruh.Bagian ini melibatkan para manajer atau para senior yang

professional guna manemukan strategi untuk mendukung rencana yang telah di

tetapkan oleh suatu organisasi.Dalam penrencanaan sistem harus memperhatikan

faktor kalayakan dari rencana tersebut yang mengutamakan kemungkinan

keberhasilan dari sistem yang akan dikembangkan.

Perencanaan dalam sistem akuntansi merupakan salah satu tahapan

pengembangan sistem yang pertama.Dalam tahapan ini, semua kegiatan

dirumuskan agar dapat menggunakan waktu secara efektif dalam rangka

pencapaian tujuan.Dimana tujuan dari perencanaan system akuntansi pokok ialah

menyediakan informasi berupa laporan keuangan yang terdiri dari beberapa unsur

pokok yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan.

Page 12: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

2

Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk

kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli.

Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan

dengan maksud agar pelasanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan

baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan – kekacauan dalam prosedur

pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalaian intern pada sistem dan

prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka

setiap perusahaan perlu menususn suatu sistem dan proseduryang dapat

menciptakan penegndalian intern yang baik dalam mengatul pelaksanaan transaksi

perusahaan.

Persediaan barang dagangan umumnya merupakan aktiva lancar yang

cukup besar jumlahnya (material) dan relatif mudah menimbulkan

penyelewengan, sehingga perlu dilindungi dan diawasi.Selain itu, jika volume

transaksi meningkat dan frekuensinya banyak, kemungkinan terjadinya kesalahan,

pemborosan, dan kecurangan bertambah besar.Persediaan barang dagangan

merupakan elemen aktiva yang sangat aktif dalam operasi perusahaan dagang,

baik yang berupa grosir maupun pengecer, dimana pembelian dan penjualan

barang dagangan merupakan transaksi yang sangat sering terjadi.

Perusahaan Purnama adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha

konveksi yang memproduksi pakaian seperti kemeja, kaos, jaket, celana panjang

dan celana pendek serta tas.Dengan semakin banyaknya varian pakaian yang

dikembangkan.Purnama mengalami kesulitan dalam melakukan pencatatan bahan

baku yang dipakai untuk proses produksi, Tenaga kerja yang melakukan proses

Page 13: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

3

produksi dan biaya-biaya (overhead) yang digunakan untuk memproduksi sebuah

produk. Pada sistem lama belum pernah menentukan harga pokok produksi

maupun harga jual, sebelumnya harga jual yang dibebankan pada suatu produk

mengikuti harga pasar yang ada dan tidak pernah dilakukan perhitungan harga

pokok produksi dan perhitungan harga jual sehingga berakibat kesalahan dalam

menentukan harga jual.Selain itu, dengan banyaknya jumlah order membuat

kesulitan dalam tahap perencanaan produksi akibatnya proses produksi menjadi

lambat dan tidak efisien.

Untuk menentukan basarnya biaya yang dikeluarkan harus tepat dan

akurat sehingga biaya-biaya yang ada atau dikeluarkan dalam proses produksi

akan menunjukkan harga pokok yang sesungguhnya. Penentuan harga pokok

produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga

pokok produksi adalah untuk menentukan haga jual produk serta penentuan harga

pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan

dalam neraca, sementara harga jual yang terlalu rendah akan tidak memberikan

keuntungan bagi perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik mangambil

judul; “Perencanaan Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Purnama

Konveksi dan Taylor Kota Makassar”

Page 14: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belalakang yang dikemukakan, maka yang menjadi masalah

utama dalam penulisan proposal ini adalah : “Bagaimana Perencanaan Sistem informasi

Akuntansi pada Usaha Purnama Konveksi dan Taylor kota Makassar”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan sistem adalah:’’ untuk

mengetahui apakah evaluasi perencanaan dan sistem informasi akuntansi

produksi sebagai penyedia untuk perencanaan dan produksi pada usaha purnama

konveksi dan taylor Kota Makassar”

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan secara mendalam

dibidangakuntansinya khususnya mengenai perencanaan dan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bagi universitas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan,

serta dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang memiliki objek

penelitian yang sama.

3. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi (rekomendasi perbaikan)

Page 15: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

5

terhadap percanaan yang membuat sistem akuntansi pokok pada usaha

purnama dan taylor kota Makassar berjalan dengan baik serta menjadikan

pertimbangan pihak perusahaan untuk senantiasa melakukan perencanaan

yang ada dalam perusahaan.

Page 16: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan

1. Pengertian perencanaan

Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan

untuk mencapai tujuan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang

harus dituruti jika mengiginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.

Pertama-tama harus memutuskan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek

dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang

digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut,

ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik

dilihat dari asset ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi

berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk

mewujudkan rencana tersebut.

Beberapa definisi perencanaan menurut para ahli sebagai berukut :

Menurut GunawanAdisaputro (2010:89) “Perencanaan adalah hasil

proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang langkah tindakan pada masa

depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya, di mana, kapan jadwalnya,

dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta berbagai ketetapan mengenai

tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.

Definisi perencanaan(George R. Terry :2005), adalah proses memutuskan

tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang

dan apa yang dilakukan agar tuuan-tujuan itu dapat tercapai.Setengah orang

Page 17: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

7

mengungkapkan perencanaan sebagai suatu pendekatan terorganisasi terhadap

persoalan-persoalan yang akan datang dan menguraikannya secara lambat laun

membentuk pola sekarang untuk kegiatan yang akan datang. Perencanaan

menjembatangi lowongan antara dimana anda berada dan kemana anda hendak

pergi.Ia menjawab, terlebih dahulu, siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan

bagaimana dari kegiatan-kegiatan yang akan datang.Perencanaan efektif haruslah

didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan tidak atas emosi dan

keinginan.Fakta-fakta yang bersangkutan langsung dengan situasi yang dalam

pembahasan, dikaitkan dengan pengalaman dan penegtahuan manajer itu. Cara

berpikir reflektif diperlukan: imajinasi dan pandangan kedepan sangat membantu.

Seorang perencana harus mampu untuk membayangkan pola kegiatan yang

diusulkan dengan jelas. Pada dasarnya perencanaan adalah suatu proses

intelektual. Dengan menggunakannya, para manajer mencoba memandang

kedepan, menduga-duga kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap umtuk hal tak

terduga, memetakan kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang

teratur untuk mencapai tujuan-tujuan. Perencanaan yang memadai harus

berlangsung sebelum kegiatan.Membalikkan urutan-urutan ini berarti, bahwa

kegiatan dikacaubalaukan dengan hasil.

Dalam istilah-istilah usaha, seorang yang mengocok-ngocok kertas dapat

bekerja sama kerasnya dengan seorang yang mendokumentasikan kertas.

Perbedaan pokoknya adalah kegunaannya dari hasil itu yang perlu adalah untuk

berpikir sebelum menganmbil tindakan.Apa yang dipikirkan seorang manajer

banyak memperngaruhi tindakan-tindakan apa yang di ambil. Inilah sebabnya

Page 18: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

8

mengapa perencanaan begitu penting artinya.Setiap manjer harus menjalankan

suatu fungsi perencanaan.Perencanaan tidak terpusatkan pada para manajer

tingkat puncak saja.

2. Faktor Perencanaan

Dengan merangkaikan hubungan antara suatu rencana yang baik dengan

proses perencanaan itu sendiri, maka untuk menyusun suatu rencana yang baik di

perlukan beberapa faktor sebagai berikut :

a. Suatu rencana hendaknya disusun oleh tenaga yang benar-benar mengetahui

teknik perencanaan.

b. Rencana harus dibuat oleh orang yang mendalami tujuan organisasi.

c. Rencana harus disusun oleh data/ informasi, ide0ide yang relevan.

d. Rencana hendaknya disusun oleh orang yang mengetahui sifat hakiki dari pada

permasalahan serta mampu melihat kedepan.

Bagan Faktor Perencanaan

1. Disusun tenaga ahli Mengetahui teknik-teknik

perencanan

2. Dibuat orang yang mendalami

organisasi

Mengetahui tujuam yang hendak

dicapai

3. Didukung data dan informasi Ide-ide yang relevan

Tabel 2.1 perencanaan

Suatu rencana yang telah disusun, tentu diharapkan akan memberikan

manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan organisasi. Pada dasarnya

perencanaan itu lebih mudah dipahami dari pada digunakan dan

Page 19: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

9

dilaksanakan.Beberapa hambatan penggunaan dan pelaksanaan perencanaan

mengalami kesukaran datangnya baik dari dalam maupun dari organisasi itu

sendiri.Hambatan dari dalam misalnya belum tersedia ahli perencanaan yang

professional, belum tersusunnya data- data yang variable dan akurat, belum jelas

tujuan dan cara-cara pencapaian tujuan. Hambatan dari luar misalnya disebabkan

terbatasnya dana yang diperlukan, adanya ketentuan – ketentuan yang yang harus

dikaitkan dan memerlukan pemikiran, dan pengarahan waktu, situasi, kondisi

lingkungan (ketupat). Masalah yang demikian kadang-kadang membuat sesorang

perencana menjadi kecewa, dan sebenarnya ini tidak perlu terjadi.

3. Tujuan perencanaan

Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan

yang matang sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut

bidangnya yang akan dicapai.

Menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam

perubahan.

b. Perencanaan memberikan pengarahan kepada administrato-administrator

maupun non-administrator.

c. Perencanaan juga dapat memnghindari atau setidaknya memperkecil tumpang-

tindih dan pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.

d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar- standar yang akan

digunakan untuk memudahkan pengawasan.

Page 20: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

10

4. Manfaat perencanaan

Husaini Usman dalam bukunya yang berjudul “Manajemen, Teori, Praktik

dan Riset Pendidikan “ (2011) menuliskan bahwa manfaat perencanaan sebagai

berikut :

a. Standar pelaksanaan dan pengawasan

b. Pemilihan berbagai alternativ terbaik

c. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan

d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

e. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya

f. Alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan

g. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

5. Ruang lingkup dan sasaran perencanaan

Kegiatan perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait

dimensi waktu, special, dan tingkatan dan teknis perencanaannya.Namun

demikian ketiga dimensi tersebut saling kait-terkait dan berinteraksi. Masing-

masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan dari dimensi waktu

Dari dimensi waktu perencanaan mencakup : (1) perencanaan jangka

panjang (long term planning) berjangka 10 tahun keatas, bersifat prospektif,

idealis dan belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kualitatif. (2)

perencanaan jangka menengah (medium term planning) berjangka 3 sampai 8

tahun, merupakan penjabaran dan uraian rencana jangka panjang. Sudah

ditampilkan sasaran0sasaran yang diproysikan secara kuantitatif, meski masih

Page 21: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

11

bersifat umum. (3) perencanaan jangka pendek (sort term planning) berjangka 1

tahunan disebut juga perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan ) atau

perencanaan operasional tahunan (annual opperasional planning).

b.Perencanaan dari dimensi spasial

Perencanaan ini terkait dengan ruang dan batas wilayah yang dikenal

dengan oerencanaan nasional ( berskala nasional), perencanaan tata ruang dan tata

tanah (pemanfaatan fungsi kawasan tertentu).

c. Perencanaan dari dimensi tingkat teknis perencanaan

Dalam dimVensi ini kita mengenal istilah (1) perencanaan makro (2)

perencanaan mikro (3) perencanaan sektoral (4) perencanaan kawasan dan (5)

perencanaan proyek.Perencenaan makro meliputi peningkatan pendapatan

nasional, tingkat komsumsi, investasi pemerintah dan masyarakat, ekspor impor,

pajak, perbankan dsb.Perencanaan mikro disusun dan sisesuaikan dengan kondisi

daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan kawasan

tertentu sebagai pusat kegiatan lingkungan dengan keunggulan komparatif dan

kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan kebijakan yang dapat

menjawab siapa melakukan apa, dimana,bagaimana dan mengapa.

d. Perencanaan dimensi jenis

Menurut Anen (2009) sebagaimana dikutip syaifulsagalameliputi : (1)

perencanaan dari atas ke bawah (top down planning) (2) perencanaan dari bawah

ke atas (botton up planning) (3) perencanaan menyerongkesamping (diagonal

planning),dibuat oleh pejabat bersama dengan pejabat bawah diluar struktur (4)

Page 22: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

12

perencanaan mendatar (horizontal planning), yaitu perencanaan lintas sektoral

oleh pejabat selevel.

6. Tipe-tipe perencanaan

Pengklasifikasian perencanaan telah banyak dilakukan oleh para

ahli.Apapun bentuk pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara

satu jenis perencanaan lainnya. Beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud:

a. Perencanaan berdasarkan jangkauan di bagi menjadi dua, yaitu :

1. Rencana strategi adalah rencana yang diterapkan pada organisasi secara

keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.

2. Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional

tertentu dari sebuah organisasi.

b. Perencanaan berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu :

1. Rencana jangka panjang adalah rencana yang mempunyai jangka waktu

lebih dari 3 tahun.

2. Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari

1 tahun.

c. Perencanaan berdasarkan spesifisitas terdiri dari dua yaitu :

1. Rencana specific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak

memberikan ruang bagi interpretasi.

2. Rencana fleksibel yang menetukan panduan umum, memberikan focus

tetapi tidak membatasi manajer pada tujuan spesifikasi atau serangkaian

tindakan.

d. Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan, dibagi menjadi dua yaitu :

Page 23: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

13

1. Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesifik

didesain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi unik.

2. Tencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan

untuk aktivitas yang dilakukan.

7. Jenis Perencanaan

Menurut Heckert dan Willsonyang diterjemahkan oleh GunawanHutauruk

(2010:125-126) jenis perencanaan dapat dibedakan menjadi :

a. Perencanaan Strategis

Prencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5

tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Rencana strategis dapat dilihat

sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi

sumberdaya,prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan

strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.

b. Perencanaan taktis

Perencanaantaktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, untuk

melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis.rencana strategis ini

mempunyai jangka waktu yang lebih pendek (1-5 tahun) dibandingkan

dengan rencana strategis.Perencanaan traktis biasanya dibuat oleh

manajemen puncak dan manajemen menengah.

c. Perencanaan operasional

Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis,

mempunyai focus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek

(kurang dari 1 tahun) dan melibatkan manjemen tingkat bawah.

Page 24: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

14

B. Sistem

1. Pengertian Sistem

Sistem yang dirancang untuk menangani suatu yang berulang kali atau

secara rutin terjadi.Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi

dalam penyelenggaran perusahaan dan sangat penting karena berkaitan dengan

motivasi karyawan.Untuk memudahkan pelaksanaan admisnistrasinya maka

diperlukan suatu Sistem yaitu system akuntansi pengujian.

Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata

Sutabri(2012) pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat

hubunganya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut jogianto (2005) pada buku Analisis dan Desain

Sistem Informasi mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Sistem ini

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu

objek nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada terjadi.

2. Elemen Sistem

Menurut Mcleod yang dikutip oleh yakub (2012) tidak semua memiliki

kombinasi elemen-elemen yang sama, tetatpi susunan dasarnya sama.

a. Tujuan

Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa

yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

Page 25: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

15

b. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segalah sesuatu yang masuk kedalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.

c. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan

pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem

lain.

d. Batasan

Batasan (boundary) sistem adalah pemisahan antara sistem dan daerah di luar

sistem. Selian itu juga sebagai batasan – batasan dari tujuan yang akan di

capaioleh sistem. Batasan sistem menemukan kongfigurasi, ruang lingkup,

kemampuan sistem.

e. Umpan Balik

Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses.

Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan.

Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

f. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

3. Klasifikasi sistem

Menurut yakub (2012) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang :

a. Sistem abstrak (abstrack system)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang

tampak secara fisik.

Page 26: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

16

b. Sistem fisik ( physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, sistem computer, sistem

akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan

contoh physical system.

c. Sistem tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehinggah

keluarannya dapat di ramalkan.

d. Sistem tak tertentu (probabilistic system)

Sistem tak tertentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak

diprediksikan karena mengandung unsur prpbabilitas.

e. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berukur materi, informasi, atau

energy – energy dengan lingkungan.Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

f. Sistem terbuka (open system)

Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan.Sistem perdagangan merupakan contoh open

system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

C. Informasi

1. Pengertian Informasi

Menurut Mcleod dikutip oleh yakub (2012) pada buku penegrtian sistem

informasi, informasi adalah data yang diolah menjadi bnetuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan menurut Tata Sutabri (2012)

Page 27: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

17

informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Kualitas Informasi

Suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat

(accuracy), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

a. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak

menyesatkan.Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

b. Tepat waktu (timeliness)

Informs yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang

sudah using tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu

landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan

keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevan infomrasi

untuk setiap orang berbeda.Menyampaikan informasi tentang penyebar

kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang

relevan.Akan lebih relevan bila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan.

Sebaliknya informasi menegnai harga pokok produksi di sampaikan untuk ahli

teknik meupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan

untuk seorang akuntan perusahaan.

Page 28: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

18

D. Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan

melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinakan adanya penilaian dan

keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi

tersebut.

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam system penjualan kredit

menurut Mulyadi (2013:218) adalah sebagai berikut :

a. Jurnal penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik

secara tunai maupun kredit.

b. Kartu piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi

piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

c. Kartu persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincia mutasi

setiap jenis persediaan.

d. Kartu gudang

Catatat yang diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan

persediaan fisik barang yang disimpan digudang.

Page 29: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

19

e. Jurnal umum

Catatan akuntansinya ini digunakan untuk mencatat harga pokok produksi

yang dijual selama priode akuntansi tertentu.

E. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Baridwan (2005) sistem informasi akuntansi merupakan suatu

komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah,

manganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk

pengambilan keputusan kepada pihak – pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor

dan kreditur ) dan phak – pihak dala (terutama manajemen).

2. Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi

Tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai

berikut :

a. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas,

ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.

b. Untuk memperbaiki penegndalian akuntansi dan pengecekan intern, yang

berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan

yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta

perusahaan.

c. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.

Dari ketiga tujuan tersebut harus dipertimbangkan pada waktu penyusunan

suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat diharapkan tidak ada salah satu

tujuan yang terlewatkan.

Page 30: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

20

3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Adapun fungsi pentinng sistem informasi akuntansi pada sebuah

organisasi antara lain :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

b. Pengambilan keputusan.

c. Melakukan control secara tepat terhadap asset organisasi.

4. Kendala Umum dalam Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

a. SDM yang belum siap penerapan sistem dan standarisasi keuangan yang baru,

dan dibutuhkan waktu untuk pelatihan dan penerapannya.

b. Dibutuhkan software accounting dan perangkat computer yang menunjang

tingkat keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.

5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

a. Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih yang memahami bisnis proses

akuntansi dan keuangan secara umum, misalnya seorang akuntan.

b. Prosedur keuangan dan akuntansi.

c. Formulir data keuangan, untuk mencatat seluruh aktifitas keuangan meliputi

tarnsaksi kas, persediaan, piutang, aktiva tetap, hutang, penjualan dan biaya.

Page 31: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

21

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No

Nama/s

Tahun/universitas

Judul skripsi Metode

penelitian

Hasil penelitian

1 Sasmawaty/ 2008/

Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

Analisis dan

perancangan

sistem

akuntansi

persediaan

(studi kasus

pada PT. X)

Metode

penelitian

menggunak

an metode

deksriptif.

-Pelaksanaan

sistem akuntansi

persediaan yang

ada saat ini belum

dapat memberikan

informasi

pesediaan yang

akurat kepada

manajemen,

sehingga masih

memerlukan

pengembangan

dalam hal

pencatatan

persediaan yang

bertujuan untuk

meningkatkan

kualitas informasi

yang diperlukan

perusahaan. Hal ini

terjadi karena

kurang efektifnya

pembagian tugas

dan tanggung

jawab kepada

karyawan.-

Permasalahan

system akuntansi

persediaan yang

dilakukan adalah

dengan

mengusulkan

rancangan struktur

organisasi yang

disertai pembagian

tugas dan tanggung

jawab secara tegas

kepada karyawan,

terutama tanggung

jawab untuk

Page 32: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

22

melakukan

pencatatan

persediaan dengan

baik. –

permasalahan yang

muncul dalam

pelaksanaan sIstem

akuntansi

persediaan adalah

pencatatan

persediaan yang

tidak teratur,

menyebabkan ada

perbedaan fisik

persediaan dengan

catatannya, tetapi

baik catatan

maupun

perhitungan fisik

sulit untuk

didefinisikan, dan

pengendalian

akuntansi yang

kurang efektif,

yaitu kurang

tersedianya laporan

yang dapat

memenuhi

kebutuhan

pengambil

keputusan.

2 Mila Ariskawati,

Sumanto/2014/Polite

knik Negeri

Semarang

Perhitungan

harga pokok

produksi

dengan metode

harga pokok

pesanan

Metode

penelitian

ini

menggunak

an metode

deskripsi

dan metode

eksposisi

Berdasarkan

perhitungan harga

pokok produki

dengan metode

harga pokok

pesanan yang

dilakukan pada UD

Galih Jati maka

dapat disimpulkan

bahwa: a. harga

pokok produksi per

unit menurut

perusahaan untuk

pesanan. b. harga

pokok produksi per

Page 33: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

23

unit menurut

metode harga

pokok pesanan

dengan

pembebanan biaya

overhead pabrik

ditentukan dibuka

untuk pesanan.

Hasil perhitungan

harga pokok

produksi menurut

metode harga

pokok pesanan

dengan pembeban

biaya overhead

pabrik yang

ditentukan dimuka

lebih besar dari

perhitungan yang

dilakukan

perusahaan.

3 DanangRahmaji/

2013/ Universitas

Samratulangi

Manado

Penerapan

activity- based

costing system

untuk

menentukan

harga pokok

produksi PT.

Celebes Mina

Pratama

Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini yaitu

metode

analisis

deskriptif

Perhitungan harga

pokok produksi

menggunakan

activity-based

costingsistem

memberikan hasil

yang lebih mahal

dari system

stradisonal adalah

pada ikan kayu.

SIstem tradisional

memberikan

pehitungan laba

yang lebih besar

dibandingkan

dengan sistem

activity-

basedcosting,

dikarenakan

perhitungan

dengan system

tradisional hanya

menggunakan satu

cost driver

Page 34: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

24

sehingga banyak

terjadi distorsi-

distorsi biaya dan

menghasilkan

perhitungan laba

yang tidak relevan.

4 Denis Kusumawati,

Sri MangestiRahayu,

DwiAtmanto/

2014/Universitas

Brawijaya Malang

Analisis biaya

diferensial

dalam rangka

menerima atau

menolak

pesanan khusus

(studi pada

suksesabiz

store, konveksi

dan sablon,

sidoarjo).

Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini adalah

metode

deskriptif

Analisis biaya

deferensial untuk

menerima atau

menolak pesanan

pada perusahaan

biasa diterapkan

apabila laba

diferensial

perusahaan bernilai

positif seperti hasil

analisis yang telah

dilakukan peneliti

ketika perusahaan

dapat

menghasilkan

tambahan

pendapatan

diferensial atas

penerimaan

pesanan khusus

produk kaos.

5 FachmiPachleviyand

ra/2016/Unversitas

Mulawarman

Samarinda

Penetuan harga

pokok pesanan

pada

perusahaan

fortunameuble

Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian

adalah

deskriptif

kualitatif

Dari selisih

perhitungan harga

pokok pesanan

menurut

perusahaan yang

lebih tinggi

dibanding

perhitungan

berdasarkan teori

akuntansi biaya.

Maka harga jual

yang ditetapkan

perusahaan pun

akan tinggi atau

Page 35: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

25

mahal, dan bias

mengakibatkan

perusahaan

mengalami

kemunduran atau

gagal bersaing

dengan perusahaan

lain yang sejenis

.namun segi

positifnya jika

perusahaan mampu

mendapatkan

pelanggan, maka

hal ini akan

membuat

perusahaan

mendapatkan

margin keuntungan

yang lebih besar.

6 PradanaSetiadi,

David P.E. Saerang,

TreesjeRuntu/ 2014/

Universitas Sam

Ratulangi Manado

Perhitungan

harga pokok

produksi dalam

penentuan

harga jual pada

CV. Minahasa

mantap perkasa

Perhitungan

harga pokok

produksi

dalam

penentuan

harga jual

pada CV.

Minahasa

mantap

perkasa

-pengumpulan

biaya produksi

dilakukan dengan

metode harga

pokok proses

dengan pendekatan

full costing,

tujuannya untuk

memenuhi

persediaan di

gudang, dan

jumlahnya sama

dari waktu ke

waktu.

-penentuan harga

jual produk yang

dibebankan kepada

konsumen dibuat

berdasarkan biaya

produksi per unit

ditambah

persentase markup

yang diinginkan

perusahaan yaitu

sebesar 30% dari

biaya produksi per

unit dengan tujuan

Page 36: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

26

untuk mendapatkan

keuntungan yang

lebih memadai dan

dapat menutup

biaya produksi

yang telah

dikeluarkan.

7 Heriyansyah/ 2013/

universitas islam

negeri sultan

syarifkasim pekan

baruriau

Penentuan

harga pokok

produksi

berdasarkan

metode harga

pokok pesanan

(job order

costing) pada

konveksitakzi

m di pecan

baru

Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini yaitu

metode

deskriptif

perusahaan tidak

memasukkan biaya

angkut sebagai

salah satu

penambah harga

pokok bahan baku

yang dibeli. Tidak

memisahkan antara

upah langsung

dengan upah tidak

langsung. Tidak

memisahkan antara

biaya THR (bagian

produksi) dan

biaya THR (bagian

operasional).

Sehingga harga

pokok produksi

menjadi lebih

rendah. Hal ini

tidak sesuai dengan

standar akuntansi

yang berlaku

8 Yudith Tika

Kurniani/ 2010/

universitas sebelas

maret sukarta

Evaluasi

ketepatan

penentuan

harga pokok

produksi

dengan metode

job order

costing pada

konveksi

kumala jaya di

sukoharjo

Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini yaitu

metode

deskriptif

-pengklaisifikasian

unsur-unsur biaya

produksi sudah

tepat karena sudah

menggunakan

metode

pengumpulan

harga pokok

produksi job order

costing dan

pendekatan full

costing. Unsur-

unsur biaya

produksi yang

dihitung dalam

penentuan harga

Page 37: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

27

pokok produksi

oleh lonveksi

kumala jaya adalah

biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja

langsung, dan

biaya overhead

pabrik.

-konveksi kumala

sudah tepat dalam

melakukan

penghitungan

harga pokok biaya

bahan baku, tetapi

dalam melakukan

pembebanan biaya

bahan baku untuk

masing-masing

unit produksi tidak

tepat karena biaya

bahan baku

dihitung sama rata

untuk semua

pesanan, yang

mengakibatkan

penentuan harga

pokok produksi

yang tidak tepat.

-konveksi kumala

jaya tidak tepat

dalam melakukan

pengumpulan biaya

tenaga kerja

langsung, yaitu

berdasarkan proses

produksi single

1101, tetapi tepat

dalam melakukan

penghitungan biaya

tenaga kerja

langsung, yaitu

berdasarkan upah

borongan pesanan

yang dikerjakan.

-penggumpulan

BOP yang

Page 38: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

28

dilakukan

Konveksi Jaya

sudah tepat tidak

langsung,

penyusutan mesin,

penyusutan

bangunan,biaya

listrik, biaya

telepon, dan lain-

lain. Untuk

menghitung biaya

overhead pabrik

yang dilakukan

Konveksi Jaya

tidak teapat, karena

perusahaan tidak

melakukan

penghitungan tariff

biaya overhead

pabrik dibebankan

kepada produk atas

dasar biaya bahan

baku yang

seharusnya

digunakan oleh

perusahaan yang

produksinya

berdasarkan

pesanan.

9 Erawati, lilisyafitri/

2013/ STIE MDP

Analisis harga

pokok produksi

sebagai dasar

penetuan harga

jual pada CV.

Harapan inti

usaha

Palembang

Metode

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini yaitu

metode

deskriptif

Kesalahan dalam

pengklasifikasian

atas biaya bahan

baku utama karena

perusahaan

memasukkan

semua bahan yang

diperlukan untuk

pekerjaan kayu

kedalam biaya

bahan baku utama

perusahaan seperti

lem kuning, lem

putih, paku dan

veener. Seharusnya

biaya bahan baku

Page 39: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

29

tersebut

dikelompokkan ke

dalam biaya

overhead pabrik

sebagai biaya

bahan baku.

Akibatnya, dengan

kesalahan dalam

pengklasifikasian

biaya produksi

untuk pengambilan

keputusan yang

terkait dengan data

tersebut

10 Ayu W. Suratinoyo/

2013/ Universitas

samratulangi

Manado

Penerapan

sistem abc

untuk

penentuan

harga pokok

produksi pada

bangun

wenang

beverage

Metode

yang

diguanakan

dalam

penelitian

ini yaitu

metode

deskriptif

Perhitungan harga

pokok produksi

menggunakan

metode ABC

dilakukan secara

dua tahap yaitu

tahap pertama

biaya ditelusuri

keaktivitas yang

menimbulkan

biaya dan

kemudian tahap

kedua

membebankan

biaya aktivitas ke

produk

G. Kerangka Fikir

Perencanaan atau planning merupakan kegiatan menetapkan,

merumuskan tujuan dan mengatur pendayagunaan manusia, material, metode dan

waktu secara efektif dalam rangka pencapaian tujuan.

Sistem informasi akuntansi merupakan susunan formulir, catatn,

peralatan termasuk computer dan perlengkapannya serta alat komunikasi,

tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang

Page 40: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

30

didesain untuk mentrasformasikan data keuangan kemjadi informasi yang

dibutuhkan manajemen.

Untuk memperjelas perencanaan sistem informasi akuntansi dapat

ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Usaha Purnamakonveksi

dan Taylor Kota Makassar

Perencanaan Sistem

Akuntansi

Sistem Informasi

Akuntansi

Hasil Perencanaan

Page 41: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian dalam proposal ini adalah Jl. Aspol Panaikang Kota

Makassar yang terdapat di bidang penjualan barang yang terletak di Kota

Makassar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini yaitu selama

dua bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penuli secara langsung mendatangi perusahaan

dan menemui pihak terkait yang dapat memberikan data dan informasi yang

relevan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data

dan informasi dari perusahaan meliputi :

1. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Penelitian ini dilakukan dengan berkunjung langsung ke tempat penelitian

untuk memperoleh data-data yang relevan dengan penelitian baik melalui

wawancara langsung ataupun dengan menjalankan kuisioner kepada

pejabat yang berwenang.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Penelitian ini dilakukan dengan membaca buku atau literatur yang

berhubungan dengan penelitian ini.

Page 42: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

32

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif.

Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentuk

informasi baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya bisa berupa penjelasan

dari pejabat yang berwenang langsung terhadap kebijakan perusahaan yang

dilaksanakan, job description , dan struktur organisasi perusahaa.

2.Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data berasal dari :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan

langsung dan wawancara atau pengajuan pertanyaan kepada pejabat

perusahaan yang bersangkutan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang sudah

terolah dan dalam bentuk dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan

yang berkaitan dengan penelitian ini. Contohnya ialah sejarah perusahaan,

struktur organisasi, job description, dan data-data lain yang relevan dengan

penulisan ini.

D. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis masalah penulis menggunakan metode deskriftif,

yaitu memberikan gambaran fakta-fakta yang diperoleh dari hasil kegiatan

penelitian lapangan tentang kegiatan objek penelitian serta menganalisis data dan

Page 43: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

33

kemudian dibandingkan dengan teori yang relevan dengan masalah yang dibahas

untuk diambil kesimpulan serta saran kepada penulis.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan metode analisis deskriftif dengan cara menganalisis data dari

Konveksi dan Taylor yang meliputi perencanaan serta menganalisis sistem

informasi akuntansi dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan

teori yang sudah ada dan mengevaluasinya apakah telah sesuai dengan

pelaksanaan di lapangan.

Page 44: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

34

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Seperti yang diketahui bahwa konveksi dan taylor merupakan salah satu

usaha yang bergerak dibidang konveksi yaitu memproduksi pakaian seragam

sekolah,umum baik secara pesanan maupun yang telah bekerja sama dengan

pihak-pihak lainnya yang berkaitan dengan usaha yang dijalankan oleh konveksi

didirikan pada tahun 2000 yang berkedudukan dijalan aspol panaikang, oleh

bapak dengan jumlah tenaga kerja 5 orang pada tahun 2003 usaha konveksi dan

taylor seiring dengan waktu konveksi dan taylor menunjukkan perkembangan

yang pesat karena usaha konveksi dan taylor memiliki jumlah karyawan mencapai

16 orang.saat ini usaha konveksi dan taylor dalam menjalankan usahanya sudah

menunjukkan suatu kemajuan dan perkembanng.

1. Aspek Geografi dan Demografi

Kota Makassar merupakan salah satu pemerintahan kota dalam wilayah

Provinsi Sulawesi Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29

Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi,

sebagaimana yang tercantum dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1959 Nomor 74 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

1822.

Kota Makassar menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan

Undang-UndangNomor 13 Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor

Page 45: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

35

94), dan kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 Daerah

Tingkat II Kotapraja Makassar diubah menjadi Daerah Tingkat II Kotamadya

Makassar.

Kota Makassar yang pada tanggal 31 Agustus 1971 berubah nama menjadi

Ujung Pandang, wilayahnya dimekarkan dari 21 km2 menjadi 175,77 km2 dengan

mengadopsi sebagian wilayah kabupaten lain yaitu Gowa, Maros, dan Pangkajene

Kepulauan, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971

tentang Perubahan batas-batas daerah Kota madya Makassar dan Kabupaten

Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan, lingkup Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan.

Pada perkembangan, nama Kota Makassar dikembalikan lagi berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota

madya Ujung Pandang menjadi Kota Makassar, hal ini atas keinginan masyarakat

yang didukung DPRD Tk. II Ujung Pandang saat itu, serta masukan dari kalangan

budayawan, seniman, sejarawan, pemerhati hokum dan pelaku bisnis.

Hingga Tahun 2013 Kota Makassar telah berusia 406 tahun sesuai Peraturan

Daerah Nomor 1 Tahun 2000 yang menetapkan harijadi Kota Makassar tanggal 9

Nopember 1607, terus berbenah diri menjadi sebuah Kota Dunia yang berperan

tidak hanya sebagai, pusat kegiatan pemerintahan, pusat kegiatan edu-

entertainment, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan, simpul jasa angkutan

barang dan penumpang baik darat, laut maupun udara.

Page 46: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

36

2. Karakteristik Wilayah Kota Makassar

a. Luas dan batas wilayah administrasi

Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi, dengan batas-batas

wilayah administrative sebagai berikut :

Maros

Gowa

Gowa dan Maros

Secara administratif Kota Makassar terbagiatas 14 Kecamatan dan 143

Kelurahan.Bagian utara kota terdiri atas Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan

Tamalanrea, Kecamatan Tallo, dan Kecamatan Ujung Tanah. Di bagian selatan

terdiri atas Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Rappocini. Di bagian Timur

terbagi atas Kecamatan Manggala dan Kecamatan Panakkukang .Bagian barat

adalah Kecamatan Wajo, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Ujung Pandang,

Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang, dan Kecamatan Mariso. Rincian

luas masing-masing kecamatan, diperbandingkan dengan persentase luas wilayah

Kota Makassar sebagai berikut :

Page 47: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

37

Tabel 4.1.

Luas Wilayah dan Persentase terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan

di Kota Makassar

Kota Makassar

Tahun 2013 Kode

Wilayah

Kecamatan Luas Area (km2)

PersentaseTerha

dapLuas Kota

Makassar

010 Mariso 1,82 1,04

020 Mamajang 2,25 1,28

030 Tamalate 20,21 11,50

031 Rappocini 9,23 5,25

040 Makassar 2,52 1,43

050 Ujung Pandang 2,63 1,50

060 Wajo 1,99 1,13

070 Bontoala 2,10 1,19

080 Ujung Tanah 5,94 3,38

090 Tallo 5,83 3,32

100 Panakukang 17,05 9,70

101 Manggala 24,14 13,73

110 Biringkanaya 48,22 27,43

111 Tamalanrea 31,84 18,12

7371 Kota Makassar 17.577 100,00

Sumber : RTRW Kota Makassar

Page 48: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

38

b. Letak dan Kondisi Geografis

Kota Makassar yang merupakan Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan

terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi berada dalam titik koordinat 119° 18’

30,18" sampai dengan 119°32'31,03" BT dan 5°00' 30,18" sampai dengan 5°14’

6,49" LS.

c. Topografi

Topografi wilayah Kota Makassar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :tanah

relative datar, bergelombang, berbukit dan berada pada ketinggian 0–25 m di atas

permukaan laut dengan tingkat kemiringan lereng berada pada kemiringan 0-15%.

Sementara itu, dilihat dari klasifikasi kelerengannya, menunjukkan bahwa

kemiringan 0-2%=85%; 2-3%=10%; 3-15%=5%. Hal ini memungkinkan Kota

Makassar berpotensi pada pengembangan permukiman, perdagangan, jasa,

industri, rekreasi, pelabuhan laut, dan fasilitas penunjang lainnya.

d. Geologi

Wilayah Kota Makassar terbagi dalam berbagai morfologi bentuk

lahan.Satuan-satuan morfologi bentuk lahan yang terdapat di Kota Makassar

dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Satuan morfologi dataran alluvial pantai; dan

2. Satuan morfologi perbukitan bergelombang.

Kedua satuan morfologi diatas dikontrol oleh batuan, struktur, dan formasi

geologi yang ada di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.Secara geologis Kota

Makassar terbentuk dari batuan hasil letusan gunung api dan endapan dari

angkutan sedimen Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo. Sedangkan struktur

Page 49: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

39

batuan yang terdapat di kota ini dapat dilihat dari batuan hasil letusan gunung api

dan endapan alluvial pantai dan sungai. Struktur batuan ini penyebarannya dapat

dilihat sampai kewilayah Bulurokeng, Daya, dan Biringkanaya. Selain itu,

terdapat juga tiga jenis batuan lainnya seperti breksi dan konglomerat yang

merupakan batuan berkomponen kasar dari jenis batuan beku, andesit, basaltik,

batu apung, dan gamping.

e. Hidrologi

Kota Makassar memiliki garis pantai sepanjang 32 km dengan kondisi

hidrologi Kota Makassar dipengaruhi oleh 2 (dua) sungai besar yang bermuara di

pantai sebelah barat kota. Sungai Jene’berang yang bermuara di sebelah selatan

dan Sungai Tallo yang bermuara di sebelah utara.Sungai Je’neberang misalnya,

mengalir melintasi wilayah Kabupaten Gowa dan bermuara di bagian Selatan

Kota Makassar merupakan sungai dengan kapasitas sedang (debit air 1-2

m3/detik). Sedangkan Sungai Tallo dan Pampang yang bermuara di bagian Utara

Makassar adalah sungai dengan kapasitas rendah berdebit kira-kira hanya

mencapai 0-5 m3/detik di musim kemarau. Selain itu, dipengaruhi juga oleh

sistem hidrologi saluran perkotaan, yakni kanal-kanal yang hulunya di dalam kota

dan bermuara di laut.

f. Klimatologi

Kota Makassar termasuk daerah yang beriklim sedang hingga tropis.Suhu

udara rata-rata Kota Makassar dalam 10 tahun terakhir berkisar antara 24,5°C

sampai 28,9°C dengan intensitas curah hujan yang bervariasi. Intensitas curah

hujan tertinggi berlangsung antara bulan November hingga Februari. Tingginya

Page 50: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

40

intensitas curah hujan menyebabkan timbulnya genangan air di sejumlah wilayah

kota ini. Selain itu, kurangnya daerah resapan dan dainase yang tidak berfungsi

dengan baik memicu timbulnya bencana banjir.

g. Penggunaan Lahan

Secara umum, kontek spolaruang Kota Makassar mencakup Wilayah Kota

Makassar yang memiliki 14 (empatbelas) kecamatan dimana didalamnya

mencakup kawasan lindung dan kawasan budi daya.

Kependudukan dan Catatan Sipil

h. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran,

kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan keluar

maupun dari luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan

jumlah penduduk suatu daerah dari waktu kewaktu. Pertumbuhan penduduk yang

minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan

yang bias disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika

jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar kedalam lebih besar dari

jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam keluar.

i. Komponen pertumbuhan penduduk:

1. Faktor penambah

a) Kelahiran (fertilitas) adalah: kemampuan riil seorang wanita atau sekelompok

Untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidup.

b) Migrasi masuk (imigrasi) adalah masukanya penduduk kesuatu daerah tempat

tujuan

Page 51: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

41

2. Faktor pengurang

a). Kematian (mortalitas) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda

Kehidupan secara permanen, yang bias terjadi setiap saat setelah kelahiran

hidup.

b) Migrasi keluar (emigrasi) adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu

daerah.

j. Pengelompokan Penduduk

Rasio jenis kelamin (sex rasio) adalah banyaknya penduduk laki-laki per

100 penduduk perempuan( (penduduk laki-laki) : (penduduk perempuan) x 100.

Dari rumusan tersebut dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

dalam satu wilayah.

k. Pengelompokan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur

Jumlah penduduk laki-laki berdasarkan umur, di Kota Makassar dalam

kurun waktu 2009-2013 bertambah 175.512 jiwa atau sekitar 23,7%. Kelompok

umur terbanyak adalah 25-29 dengan 104.624 jiwa dan terbanyak kedua

kelompok umur 30-34 yaitu 97.987 jiwa. Kelompok umur ini merupakan usia

produktif untuk angkatan kerja sehingga dapat menjadi keunggulan demogratif

Kota Makassar.

L. Pengelompokan penduduk berdasarkan persebaran penduduk/geografis

Persebaran penduduk dapat dihitung berdasarkan:

1. Persebaran geografis; yaitu persebaran penduduk menurut pulau.

2. Persebaran administrative dan politis, yaitu persebaran penduduk berdasarkan

provinsi, kabupaten, daerah istimewa.

Page 52: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

42

Tingkat kepadatan penduduk di Kota Makassar tahun 2013 adalah sebesar

10.145 jiwa per km2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah

Kecamatan Makassar dengan 45.085 jiwa per km2, dan yang terendah adalah

Kecamatan Tamalanrea yang hanya 4.361 jiwa per km.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi penjahit yang memiliki kualitas terbaik dengan harga yang

murah.

2. Misi

Memberikan pelanggan kepuasan tertinggi dari segi kualitas, mutu, dan

ketepatan waktu pengerjaan pesanan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan kerja antara bagian

satu dengan bagian lainnya. Struktur itu juga menunjukkan hirarki organisasi dan

strukturr wewenang serta hubungan laporan.

Usaha konveksi dan taylor mempunyai bentuk struktur oganisasi garis

(line organization). Alasannya adalah didasarkan pada perintah dan pengawasan

berada dalam satu tangan. Hubungan kerja langsung dari pimpinan kepada

bawahannya. Struktur organisasi dari uasaha konveksi dan taylor dibentuk untuk

menentukan posisi wewenang, tugas, tanggung jawab dan hubungan antar

karyawan di dalam perusahaan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada usaha konveksi dan taylor di

gambarkan sebagai berikut :

1

Page 53: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

43

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Usaha Konveksi dan Taylor

1

Sumber : Konveksi dan Taylor 2017

Keterangan :

1. Pimpinan

Merupakan puncak pimpinan yang bertanggung jawab terhadap semua

kegiatan yang ada dalam perusahaan seperti merencanakan bentuk produk

perusahaan, merencanakan pengembangan pemasaran produk perusahaan,

menyangkut tenaga kerja, kualitas produk dan bertanggung jawab

terhadap hubungan dengan pihak luar perusahaan.

2. Bendahara

Bertugas menangani masalah keuangan perusahaan baik uang yang keluar

karena pembelian maupun uang yang masuk karena adanya penjualan

atau melaksanakan administrasi umum dan keuangan perusahaan juga

membayar gaji tenaga kerja.

3. Karyawan

Karyawan produksi : bertugas untuk pembuatan produk atau dalam proses

produksi pakaian seragam sekolah menegah atas atau pakain yang

lainnya.

Pimpinan

Bendahara Karyawan Produksi

Page 54: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

44

D. Peralatan

Untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah maksimal dan

memenuhi kualitas, konveksi dan taylor memerlukan peralatan. Adapun

minimal peralatan yang dapat digunakan dalam proses produksinya yaitu :

1. Mesin potong

2. Mesin jahit

3. Mesin obras

4. Mesin nyopan ( lubang kancing ) dang pasang kancing.

E. Proses Produksi

Tahap-tahap proses produksi pakaian seragam putih sekolah menengah atas

pada usaha konveksi dan taylor sebagai berikut :

1.Baju

a). Pengukuran ( mal) dan pemotongan.

b). Pengobrasan

c). Pengjahitan

d). Pemasangan kancing.

2. Celana

a). Pengukuran (mal) dan pemotongan

b). Pengobrasan

c). Pengjahitan.

E. Layout Produksi

Pengaturan atau penempatan peralatan produksi secara cermat akan

memperlancar kegiatan proses produksi. Pengaturan terhadap fasilitas produksi ini

Page 55: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

45

sering disebut dengan layout produksi, yaitu merupakan keseluruhan bentuk dan

penempatan dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi.

Konveksi dan taylor meskipun belum menggunakan suatu analisa dalam

menempatkan faktor produksi, tapi dapat menysun fasilitas produksinya dalam

usaha melancarkan jalannya proses produksi.

F. Pemasaran

Hasil produksi dari konveksi dan taylor dipasarkan dikota Makassar

walaupun konsumen datang dari luar kota Makassar.

Dalam pemasaran produk tersebut adanya pesaing dari perusahaan lain.

Para pesaing tersebut pasti akan mempengaruhi bangsa pasar perusahaan. Jadi

perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam memasarkan

produksinya. Adapun hal-hal yang dikeluarkan usaha konveksi dan taylor tersebut

dalam menghadapi pesaing adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan

perusahaan.

2. Menjaga dan meningkatkan hubungan atau kerjasama dengan para

pelanggan atau konsumen.

3. Perluar wilayah pemasaran.

Page 56: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

46

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian peneliti terlebih dahulu mengadakan

konsultasi dengan pemilik usaha konveksi dan taylor Kota Makassar dalam hal

pelaksanaan penelitian. Setelah itu peneliti melakukan diskusi dengan pemilik

usaha konveksi dan taylor Kota Makassar untuk mendapatkan gambaran atau hasil

penelitian sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK) khususnya pada

pernyataan standar akuntansi keuangan No. 23 (PSAK No. 23) tentang

pendapatan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Akuntansi

merupakan suatusi sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari

transaksi menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan

mengidentifikasi, mencatat, dan menafsirkan peristiwa ekonomi dari sebuah

organisasi kepada pemakai informasinya.

1. Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk mempercepat pengolahan data

informasi terutama dalam penjualan dan pemesanan.Sistem yang baik harus

memiliki arah data yang masuk dan keluar yang jelas, serta dapat di mengerti

oleh pengguna mengenai fungsi dari sistem tersebut.Perancangan dibuat untuk

meminimalkan kekurangan, kelemahan dan mengatasi masalah yang dihadapi.

a. Tujuan Perencanaan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk

memberikan gambaran secara umum kepada pimpinan dalam pembuatan

Page 57: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

47

rancangan sistem yang baru untuk pengembangan sistem lama sehingga

nantinya diharapkan sistem yang baru lebih baik dalam mengatasi

permasalahan yang ada pada konveksi dan taylor kota Makassar pada bagian-

bagian yang terkait dengan aktivitas dan memberikan informasi atau laporan

kepada pimpinan untuk mengetahui perkembangan konveksinya tersebut.

b. Gambaran Umum Sistem yang diusulkan

Sistem yang diusulkan bebasis web yang diaplikasikan atau dijalankan

melalui media internet yang merupakan upaya untuk mengefektifkan dan

mengefisienkan penyampaian informasi untuk promosi dan penjualan di

Konveksi dan Taylor kota Makassar. Pada sistem ini yang diusulkan ini

masyarakat atau konsumen dapat menegtahui informasi tentang perusahaan

dan produk terbaru yang dikeluarkan oleh Konveksi dan Taylor kota

Makassar. Selain itu, konsumen juga dapat bertransaksi secara online tanpa

harus datang ke tempat penjualan produk dari Konveksi dan Taylor kota

Makassar tetapi dapat melakukan transaksi melalui transfer antar bank yang

sudah bekerjasama dengan perusahaan.

Walaupun sistem inii tidak sepenuhnya mengantikan sistem yang

lama, namun sistem yang diusulkan ini sangat diperlukan, sehingga dapat

dikatakan sistem yang diusulkan ini merupakan sistem tambahan agar

meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih maksimal.

c. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah

mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah :

Page 58: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

48

1. Admin memasukkan informasi-informasi yang berkaitan dengan

konveksi untuk dapat diakses oleh masyarakat yang ingin menegnal dan

mengetahui tentang Konveksi dan Taylor kota Makassar.

2. Konsumen yang berkunjung ke web konveksi dan tidak mendaftar

sebagai member maka hanya dapat mengakses biasa seperti profil,

alamat Konveksi, produk yang dihasilkan oleh Konveksi, harga produk

dan tidak bias memesan produk secara online.

3. Konsumen yang hendak memesan barang atau produk secara online

harus mendaftar dulu sebagai member user.

4. Konsumen yang sudah mendaftar sebagai member user maka harus

login dulu ke sistem untuk bias memesan barang atau produk secara

online.

B. Aspek Keuangan

1. Asumsi-asumsi

Penjualan yang tertera di bawah ini adalah prediksi penjualan yang

terjadi bulan pertama, kesesuaian dengan bangsa pasar yang masih

tersedia. Kami menargetkan penjualan terjadi peningkatan setiap tahunnya

yaitu sebesar 10% dari total penjualan pada tahun terakhir.

2. Pembiayaan Proyek

Adapun laporan keuangan pada usaha purnama konveksi dan taylor

kota makassar sebagai berikut :

Page 59: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

49

CV. Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar

Laporan Laba Rugi

Per.

Pendapatan Rp. 9.650.000

Total Pendapatan Rp. 9.650.000

Biaya-biaya

Biaya operasional umum Rp. 4.070.000

Biaya operasional promosi Rp. 250.000

Biaya operasional defisit Rp. 40.000

Biaya argumen kios Rp. 666.667

Total biaya Rp. 5.026.667

Total laba rugi Rp. 4.623.333

CV. Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar

Laporan Perubahan Modal

Per.

Modal awal Rp. 40.900.000

Laba bersih Rp. 4.623.333

Prive

Rp. 4.623.3333

Modal akhir Rp. 45.523.333

Page 60: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

50

CV. Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar

Neraca

Per.

AKTIVA PASSVA

Tempat dan perizinan Rp. 8.250.000 Modal

Perolehan Rp. 9.250.000 Modal Rp. 40.900.000

Pakaian Rp.18.250.000

Aksesoris Rp. 4.150.000

Katalog Rp. 1.000.000

Total aktiva Rp. 40.900.000 Total Passiva Rp. 40.900.000

Page 61: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

46

Tabel 5.3 Perkiraan Satuan Semua Omzet Per bulan Tahun 204 Diperkirakan Kenaikan Laba yang di inginkan

adalah 20% setiap tahun

No keterangan Persedia

an satu

bulan

Penjuala

n/ bulan

Harga beli Harga jual

minimum

Laba/ bulan Laba /tahun

2014

Laba/ tahun

2015

Laba/tahun

2016

1 Celana panjang

standar (b.

jeans)

50 50 Rp. 55.000 Rp. 90.000 Rp. 1.750.000 Rp. 21.000.0000 Rp. 25.200.000 Rp. 30.240.000

2 Celana panjang

pensil (b.

jeans)

50 50 Rp. 60.000 Rp. 90.000 Rp. 1.500.000 Rp. 18.000.000 Rp. 21.600.000 Rp. 25.920.000

3 Celana panjang

standar (b.

50 40 Rp. 60.000 Rp.95.000 Rp. 1,400.000 Rp.16.800.000 Rp. 20.16.000 Rp. 24.192.000

Page 62: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

47

jeans)

4 Celana pendek 50 40 Rp. 50.000 Rp. 65.000 Rp. 600.000 Rp. 7.200.000 Rp. 8.640.000 Rp. 10.368.000

5 Kemeja 50 50 Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rp.2.000.000 Rp. 24.000.0000 Rp. 28.800.000 Rp. 34.560.000

6 Jaket 50 40 Rp. 60.000 Rp.

100.000

Rp. 1.600.000 Rp. 19.200.000 Rp. 23.040.000 Rp. 27.648.000

7 t-Shirt 50 40 Rp. 30.000 Rp. 50.000 Rp. 800.000 Rp. 9.600.000 Rp. 11.520.000 Rp. 13.824.000

TOTAL PENJUALAN KATALOG Rp. 9.650.000 Rp. 115.580.000 Rp.

138.960.000

Rp.

166.752.000

Penjualan Katalog 50 40 30.000 40.000 Rp. 400.000 Rp. 4.800.000 Rp. 5.760.000 Rp. 6.912.000

TOTAL Rp. 400.000 Rp. 4.800.000 Rp. 5.760.000 Rp. 6.912.000

JUMLAH Rp.

10.050.000

Rp. 120.600.000 Rp.

144.720.000

Rp.

173.664.000

Page 63: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

46

Perkiraan laba bersih perbulan

1. Omzet Rp. 9.650.000

2.Operasional Rp. 5.026.667

3.Laba Bersih Rp. 4.623.333

Perkiraan BEP

No Keterangan Unit Jumlah

1 Modal total Perbulan Rp.

40.900.000/4.623.333

70% x Rp.4.623.333

30% x Rp. 4.623.333

Rp. 40.900.00/ Rp.

3.236.333

= Rp 50.000.000

=Rp.4.623.333 per bulan

= 8 bulan + 8 minggu masa

promosi

= Rp. 3.236.333 per bulan

= Rp. 1.368.999 perbulan

= 12 bulan 6 minggu atau 1

tahun 6 minggu

2 Laba bersih

3 BEP

4 Permodal

5 Pengelola AUTIS

6 Pemodal

Page 64: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

47

3. Bukti Transaksi dalam perusahaan konveksi dan taylor

a. Pada tanggal 1 Desember 2014 konveksi dan taylor membeli mesin jahit

secara tunai dengan harga Rp. xxxxxx rupiah .

Proses Analisisa secara singkat sebagai berikut ;

Transaksi yang dilakukan konveksi dan taylor mengakibatkan akun harta

bertambah dan akun harta berkurang. Akun harta yang bertambah dalam

hal ini berjenis peralatan yaitu ‘ mesin jahit ‘ sedangkan akun harta yang

berkurang berjenis ‘ kas’.

Karena harta yang berjenis mesin jahit bertambah maka di catat diposisi

debit sedangkan akun kas di posisi kredit karena terjadi pengukuran,

sehingga jurnal umum yang dibuat adalah sebagai berikut :

Mesin jahit………………………………Rp. xxx

Kas…………………………………….Rp. xxx

b. Pada tanggal 3 desember 2014 konveksi dan taylor membeli perlengkapan

jahit secara kredit dengan nominal Rp. xxx rupiah.

Proses Analisa secara sederhana :

Transaksi pembelian perlengkapan jahit secara kredit mengakibatkan utang

bertambah sehingga ketika dicatat dalam jurnal umum akun utang berada

diposisi kredit, sebaliknya perlengkapan juga bertambah dicatat pada posisi

debet, dengan demikian jurnal umum yang di buat adalah sebagai berikut :

Perlengkapan jahit…………………………………Rp. xxx

Utang usaha………………………………………rp.xxx

Page 65: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

48

c. Pada tanggal 6 desember 2014 sekutu pasif pada konveksi dan taylor yaitu

pak naddi menyetor modal tambahn berupa uang tunai sebesar Rp. xxx

rupiah.

Proses analisa secara sederhana :

Transaksi penyetor penambahan modal mengakibatkan modal perusahaan

bertambah sehingga ketika dicatat dalam jurnal umum akun modal dicatat

pada posisi kredit, sebaliknya akun kas perusahaan juga bertambah

sehingga ketika dicatat akun kas berada diposisi debit hal ini karena

merupakan salah satu jenis harta , dengan demikian jurnal umum yang

dibuat adalah sebagai berikut :

Kas…………………………………………..Rp. xxx

Modal pemilik …………………………….Rp. xxx

d. Pada tanggal 15 desember pada konveksi dan taylor menerima pendapatan

jasa dari pelanggan sebesar Rp. xxx.

Proses analisa secara sederhana :

Transaksi penerimaan pendapatan mengakibatkan pendapatan bartambah

sehingga ketika di catat dalam jurnal umu akun pendapatan jasa di catat

pada posisi kredit, begitu juga dengan akun kas, karena menerima

pendapatan berupa uang tunai sehingga akun kas dicatat pada posisi debet,

dengan demikian jurnal umum yang di buat adalah sebagai berikut :

Kas ……………………………………….Rp. xxx

Pendapatan jasa ………………………….Rp. xxx

Page 66: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

49

e. Pada tanggal 30 januari pada konveksi dan taylor membayar biaya gaji

karyawan sebesar Rp. xxx.

Proses analisa secara sederhana :

Transaksi pembayaran biaya gaji mengakibatkan biaya bertambah sehingga

ketika dicatat dalam jurnal umum akun biaya gaji di catat pada posisi debet,

sehingga akun kas perusahaan menurun hal ini karena perusahaan telah

mengeluarkan uang tunai untuk membayar gaji sehingga dicatat akun kas

di posisi kredit dengan demikian jurnal umum yang dibuat adalah sebagai

berikut :

Biaya …………………………………Rp. xxx

Kas…………………………………Rp. xxx

C. Sistem Informasi

1. Karakterristik Sistem

Suatu sistem biasanya terdiri dari tiga tahapan utama pada

umumnya yaitu input, process, dan output. Namun sistem juga mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik dari suatu sistem adalah

sebagai berikut :

a. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang bekerja sama membentuksatu kesatuan. Komponen-komponen

sitem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem

memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu

Page 67: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

50

dan mempengaruhi proses sistem dan mempengaruhi sistem secara

keseluruhan.

b. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan antara sistem dengan

lingkungan luarnya.Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan luara sistem (Environments)

Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar

sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga

merugikan sistem tersebut.

d. Masukan (input)

Energy yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang

berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

e. Keluaran (ouput)

Hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna. Keluaran ini dapat merupakan masukan untuk subsistem

yang lain.

f. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

Page 68: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

51

2.Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu

perusahaan, sehingga informasi ini sangat penting di dalam perusahaan

.suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan

akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

D.Perancangan Sistem Informasi Akuntansi di Konveksi dan Taylor Kota

Makassar

1. Analisis Sistem

a). Analisis Sistem Lama

analasis terhadap sistem lama dilakukan dengan tujuan untuk dapat

menegtahui masalah apa saja yang terdapat pada sistem yang selama ini

sudah diterapkan di usaha Konveksi dan Taylor kota Makassar. Analisis

sistem lama dilakukan dengan metode PIECES, yaitu dengan

menganalisis kinerja (performance), informasi (information), ekonomi

(economy), efesien (efficiency), pelayanan (service).

1). Performance

Analisis kinerja pada sistem informasi akuntansi di usaha Konveksi

dan Taylor kota Makassar dilakukan dengan memperhatikan

kemampuan sistem dalam mengelola persediaan bahan baku yang

dimiliki perusahaan. Peneliaian dapat dilakukan dengan melihat

kesesuaian antara pencatatan kondisi persedian dengan kondisi

sebenarnya. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa pencatatan

Page 69: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

52

keluar masuknya persediaan dilakukan setiap ada transaksi baik itu

pembelian bahan baku atau keluarnya bahan baku untuk proses

dalam proses produksi serta retur. Rekapitulasi persediaan dilakukan

satu minggu sekali bahkan bias sampai lebih dari satu minggu

sehingga kondisi persediaan bahan baku yang merupakan kondisi

persediaan bahan baku periode saat terakhir rekapitulasi belum

ditambah atau dikurang dengan mutasi persediaan. Perhitungan fisik

persedian tidak dilakukan dengan rutin sehingga yang terjadi adalah

tidak ada kesesuaian antara kondisi persediaan dalam catatan

persediaan dengan kondisi sebenarnya. Dalam sistem yang

dikembangkan nantinya, tidak perlu dilakukan proses pencatatan

berulang, karena dengan sekali input sistem sudah dapat

mengahsilkan output yang diinginkan.

2). Information

Analisis informasi dalam sistem informasi akuntansi di Konveksi

dan Taylor kota Makassar menunjukkan bahwa sistem yang lama

membutuhkan waktu lama karena menggunakan cara manual.

Relevansi dan kebenaran informasi pun sulit dipertanggungjawabkan

karena sistem yang manual masih belum bias menyajikan informasi

yang bias dipertanggujawabkan.

3) Economy

Sistem informasi akuntansi pada usaha Konveksi dan Taylor kota

Makassar manual membutuhkan biaya yang lebih besar

Page 70: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

53

dibandingkan sistem yang nantinya akan dikembangkan. Banyaknya

persediaan bahan baku yang ada di perusahaan mengharuskan

karyawan untuk bekerja diluar jam kerja untuk mengelola persediaan

bahan baku tersebut.

Sehingga perusahaan perlu mengeluarkan biaya gaji tambahan untuk

karyawan yang bekerja diluar jam kerja. Selain itu, dalam sistem

yang manual dibutuhkan dana untuk membeli buku catatan dan

peralatan tulisnya. Dengan menerapkan sistem yang nantinya akan

dikembangkan. Perusahaan dapat meminimalkan kerja karyawan,

sehingga akan meminimalkan pengeluaran biaya gaji bagi

perusahaan. Selain itu, sistem yang dikembangkan tidak

membutuhkan proses pencatatan, jadi perusahaan tidak perlu

mengeluarkan dana untuk pembelian bahan baku dan alat tulis.

4) Control

Dokumen-dokumen persediaan barang dagang di usaha Konveksi

dan Taylor kota Makassar masih berupa dokumen-dokumen kertas

yang ditulis dengan tulisan tangan. Dokumen-dokumen tersebut

rawan hilang serta mudah rusak.Sedangkan tulisan tangan yang ada

pada dokumen tersebut, jika sudah lama disimpan kadang sulit untuk

dibaca.Sistem yang dikembangkan dapat mengamankan data dari

kerusakan dan kehilangan data karena semua data disimpan dalam

database computer.

Page 71: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

54

5) Eficiency

Analisis efisiensi berhubungan dengan pemakaian sumberdaya, baik

itu sumberdaya manusia, waktu, informasi, uang, peralatan dan

keahlian secara maksimal. Serta bagaimana perusahaan dapat

menghasilkan outputsemaksimal mungkin dengan input seminimal

mungkin. Jumlah persediaan barang yang ada di Konveksi dan

Taylor Kota Makassar sangat banyak, sedangkan pelaksanaan

rekapitulasi persediaan masih dilakukan secara manual. Hal tersebut

akan menguras banyak waktu dan tenaga.

6) Service

Sistem lama yang diterapkan di Konveksi dan Taylor Kota Makassar

belu dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. Misalnya, saat

ada konsumen yang ada datang untuk menanyakan sesuatu barang,

pelanggan harus menunggu lama karena jika karyawan lupa akan

kondisinya langsung ke gudang. Akan tetapi dengan sistem yang

nantinya akan dikembangkan, perusahaan dapat mengolah data

persediaan bahan baku dan menyajikannya menjadi informasi

dengan cepat dan tepat waktu.

Page 72: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

55

Tabel 5.1. Kesimpulan Analisis PIECES pada Konveksi dan Taylor

Kota Makassar

Jenis analisis Sistem lama Sistem baru

Analisis Kinerja Catatan sistem persediaan

bahan baku yang ada tidak

sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya. Sistem yang

manual masih diperlukan input

yang berulang yang memakan

banyak waktu.

Sistem yang

dikembangkan mampu

menyediakan informasi

yang real timedan bersifat

otomatis.

Analisis informasi Informasi persediaan barang

dagang yang ada diperusahaan

tidak dapat diketahui setiap

saat.

Sistem yang

dikembangkan dapat

memberikan informasi

yang lebih real time.

Analisis ekonomi Perusahaan perlu mengeluarkan

biaya gaji tambahan untuk

karyawan yang bekerja diluar

jam kerja dan pembelian buku

catatan serta alat tulis.

Sistem yang

dikembangkan dapat

meminimalkan kerja

karyawan dan tidak

membutuhkan catatan,

sehingga peusahaan dapat

meminimalkan

pengeluaran biaya.

Page 73: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

56

Analisis Kontrol Penyimpanan data secara

manual yang berupa dokumen-

dokumen kertas rawan hilang

dan rusak.

Sistem yang

dikembangkan dapat

mengamankan data dari

kerusakan dari hilangnya

data.

Analisis Efisiensi Jumlah persediaan barang yang

ada sangat banyak. Sedangkan

pengelolaan persediaan

dilakukan secara manual. Hal

tersebut akan menguras banyak

waktu dan tenaga.

Sistem yang

dikembangkan bersifat

otomatis, jadi dengan

sekali input sistem

langsung dapat

menghasilkan laporan

yang diinginkan.

Analisis

Pelayanan

Saat ada konsumen yang

datang untuk menanyakan

suatu barang, pelanggan harus

menunggu lama karena jika

karyawan lupa akan kondisi

barang yang ditanyakan

konsumen tersebut, maka

karyawan harus melihat

kondisinya langsung ke

gudang.

Sistem yang

dikembangkan dapat

mengolah data persediaan

bahan baku dan

menyajikannya kapan

saja.

Page 74: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

57

b). Analisis Kebutuhan Sistem

Setelah menegtahui masalah yang ada pada sistem lama yang diterapkan pada

Konveksi dan Taylor Kota Makassar, maka tahap selanjutnya adalag

menganilisis kebutuhan sistem. Tahap ini akan menganilisis hal-hal apa saja

yang dibutuhkan perusahaan untuk mengatasi masalah yang ada pada sistem

lama yang sudah diterapkan. Analisis kebutuhan sistem terdiri dari kebutuhan

fungsional dan kebutuhan non fungsional.

1). Analisis Kebutuhan Fungsional

(a). sistem harus mampu memasukkan data mengenai persediaan bahan

baku perusahaan.

(b). sistem harus mampu memasukkan data mengenai pemasok perusahaan.

(c). sistem harus dapat melakukan transaksi pembelian.

(d). sistem harus dapat melakukan transaksi retur pembelian.

(e). sistem harus dapat menyajikan laporan persediaan bahan baku.

(f). sistem harus dapat menyajikan laporan yang dibutuhkan secara real

time.

2). Analisis Kebutuahan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional sistem informasi akuntansi terdiri dari:

(a). Perangkat lunak

(b). Perangkat keras

2. Rancangan Sistem Informasi Akuntansi

Rancangan sistem informasi akuntansi berikut dari dua desain utama :

a. Desain Konseptual

Dalam desain konseptual diputuskan, Usaha Konveksi dan Taylor kota

Makassar akan mengembangkan software yang telah ada untuk mengelola

Page 75: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

58

persediaan bahan bakunya secara terkomputerisasi. Softwarwe tersebut

adalah Microsoft Access yang akan digunakan untuk mengolah data-data dari

semua transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku.

Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku di

Konveksi dan Taylor kota Makassaradalah transaksi pembelian, retur

pembelian, dab pengeluaran bahan baku. Desain konseptual dari sistem

informasi akuntansi dapat dilihat dalam flowchart berikut

Page 76: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

59

1). Struktur Desain Menu Utama

Gambar 5.1. Desain Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha

Konveksi dan Taylor Kota Makassar.

Desain menu utama terdiri dari 7 form, yaitu manajemen jenis,manajemen

supplier,manajemen gudang, transaksi penngeluaran, laporan, akun serta keluar.

Kemudian form manajmen jenis terdapat di dalam barang.setelah itu manajemen

supplier dimana terdapat data supplier. Setelah selesai, kemudian manajemen

gudang terdapat pembelian barang, order barang serta retur barang.setelah selesai,

terdapat transaksi pengeluaran dimana memeiliki traksaksi penegeluaran

persediaan bahan baku. Kemudian lapaoran yang memeliki laporan persediaan

Menu Utama

Manajemen

Jenis

Manajemen

Supplier

Manajemen

gudang

Transaksi

Pengeluara

n

Laporan Akun Keluar

Jenis

Barang

Pembelian

Barang

Transaksi

pengeluaran

persediaan

bahan baku

Laporan

persediaan

bahan baku

Tambah

pengguna

Data

Supplier

Retur Barang

Order Barang Ganti Akun Laporan

Pembelian

Laporan transaksi

penegeluaran bahan

baku

Laporan Retur pembelian

Laporan Supplier

Page 77: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

60

bahan baku, laporan pembelian, lapaoran transaksi pengeluaran bahan baku,

laporan retur pembelian serta laporan supplier. Setelah selesai, kemudian akun

yang terdapat tambah pengguna serta ganti akun. Setelah selesai di input data, bias

memilih menu keluar untuk bias kembali ke menu utama.

2). Proses Input data stok awal barang

TIDAK

YA

Gambar 5.2. Flowchart Proses Input Data Stok Awal Barang

Mulai

From stok

awal

Memasukka

n data stok

awal barang

Simpan/tam

bah/keluar ?

Keluar

Kembali ke

menu utama

Page 78: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

61

Penjelasan Flowchart Proses Input Data Stok Awal Barang

User bias memilih stok awal yang terletak di dalam menu persediaan.

Setelah membuka from stok awal, user memilih barang yang akan di isi dan

kemudian memasukkan data stok awal barang. Setelah selesai, user bias

menyimpan data. Setelah selesai, user bias memilih menu keluar untuk bias

kembali kemenu utama.

3). Proses input data pembelian

Untuk input data pemebelian, user bias membuka form pembelian dengan

memilih menu pembelian. Kemudian setelah terbuka form pembelian, user bias

memasukkan data pembelian yang terjadi. Setelah selesai, user bias menyimpan

data. Setelah selesai input data, user bias memilih menu keluar untuk bsa kembali

ke menu utama.

Page 79: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

62

TIDAK

YA

Gambar 5.3. Flowchart Proses Input Data Pembelian

4). Proses Input Data Penjualan

Untuk input data penjualan, user bias membuka form penjualan dengan

memilih menu penjualan setelah terbuka form penjualan, user bias

memasukkan data penjualann yang terjadi. Setelah selesai, user

Mulai

Form

pembelian

Memasukkan

data

pembelian

Simpan/tam

bah/keluar ?

keluar

Kembali ke

menu utama

Page 80: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

63

biasamenyimpan data dan kemudian user bias memilih menu keluar untuk bias

kembali ke menu utama.

TIDAK

YA

Gambar 5.4. Flowchart Proses Input Data Penjualan

Mulai

Form

Penjualan

Memasukkan

data penjualan

Simpan/tam

bah/keluar ?

Kembali ke

menu utama

Keluar

Page 81: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

64

5). Proses Input Data Pendapatan

Untuk input data pendapatan, user bias membuka from pendapatan

dengan memilih menu pendapatan. Kemudian setelah terbuka from

pendapatan, user bisa memasukkan data pendapatan yang terjadi. Setelah

selesai, user bisa menyimpan data. Setelah selesai input data, user bisa

memilih menu keluar untuk bisa kembali ke menu utama.

TIDAK

YA

Gambar 5.4. Flowchart Proses Input Data Pendapatan

Mulai

From Pendapatan

Memasukkan

data pendapatan

Simpan /

tambah/ keluar

Keluar

Kembali Ke

Menu Utama

Page 82: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

65

6. Desain interface

Desain menu utama

1. From login

From login berfungsi untuk memulai proses aplikasi sistem

informasi akuntansi penjualan. Untuk memulai aplikasi ini, user

harus mengisikan Usename dan Password.

2. Menu utama

Ini adalah menu utama dari aplikasi Sistem Informasi Akuntansi

penjualan dan persediaan. Dalam home ini tersebut Menu Bar yang

berisi menu barang yang berisi data barang, operator yang berisi

daftar operator yang bias membuka, aplokasi, pemasok yang berisi

data pemasok, kemudian menu penjualan dan persediaan, dan

laporan persediaan dan laporan penjualan. Kemudian dibawah menu

terdapat menu lain, yaitu from menu, from barang, pemasok,stok

awal barang, dan from penyesuaian yang berada di dalam from

persediaan. Selain itu juga, terdapat from transaksi penjualan dan

pembelian.

Page 83: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

66

3. From Pemasok

From pemasok berguna untuk memasukkan data-data dari pemasok

bahan baku yang digunakan dalam sistem persediaan Central Steak

and Coffee. Dalam from ini, user dapat menambah, mengubah dan

menghapus data pemasok. Dalam from ini terdapat menu untuk

memasukkan data pemasok yang meliputi : Nma Pemasok, Alamat,

dan Nomor Telpon pemasok.

Page 84: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

63

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat penulis simpulkan berdasarkan analisis yang

telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai beriku :

1. Menggunakan perencanaan sistem informasi akuntansi, pihak perusahaan

dapat mengetahui rancangan informasi penting yang diperlukan dalam

mengembangkan suatu sistem informasi yang selaras dengan strategi

perusahaan.

2. Rancangan sistem informasi yang telah disusun akan memberikan

gambaran bagi pihak perusahaan tentang rancangan apa yang sesuai dan

aplikasi apa yang yang harus dikembangkan oleh perusahaan untuk

meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Rancangan sistem informasi ini

dapat digunakan oleh pihak manajemen Konveksi dan Taylor sebagai

landasan perkembangan sistem informasi perusahaan dimasa mendatang.

B. Saran

Saran yang penulis ajukan demi pengembangan sistem informasi

akuntansi perusahaan dimasa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi terhadap tenaga kerja yaitu

perusahaan dapat menilai dan melihat langsung hasil kerja yang dilakukan

oleh karyawan dalam perusahaan dan dapat memperkirakan rencana

intensif dan program balas jasa secara tepat.

2. Perencanaan sistem informasi akuntansi lainnya pada Konveksi dan Taylor

hendaknya dikembangkan juga, sebagai contoh sistem akuntansi

pembelian terkomputerisasi, sistem persediaan barang terkomputerisasi

dan sistem penggajian terkomputerisasi. Pengembangan pada sistem

akuntansi lain akan menambah kemampuan menghasilkan informasi yang

cepat dan tepat pada perusahaan.

3. Sebaiknya perusahaan mengutamakan waktu standar agar produktivitas

perusahaan dapat distandarisasikan dan juga sebaiknya dan selalu

Page 85: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

64

memberikan moyivasi pada tenaga kerjanya. Memberikan motivasi yang

menimbulkan harapan yang sifatnya menguntungkan atau

menggembirakan bagi karyawan misalnya gaji, tunjangan, fasilitas dan

semacamnya.

4. Pihak perusahaan, dalam hal ini Konveksi dan taylor disarankan untuk

terus melakukan revisi terhadap perencanaan informasi ini sesuai dengan

perkembangan yang ada. Hal ini tidak berarti Konveksi dan Taylor harus

mengubah rencana yang ada secara keseluruhan. Contohnya perubahan

yang dapat dilakukan antara lain perubahan rencana informasi, hasil

rancangan informasi yang telah ada dapat terus disesuaikan sejalan dengan

kondisi perusahaan dimasa yang akan datang.

5. Melakukan penelitian pada sistem pemesanan dimasa yang akan datang

dapat langsung menangani proses pengukuran, penjadwalan produksi dan

pengiriman, serta proses laporan keuangan.

6. Sistem e-commerce yang menggunakan pembayaran secara online seperti

pembayaran melalui kartu kredit yang dapat langsung mengecek validitas

kartu kredit tersebut.

Page 86: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

DAFTAR PUSTAKA 1

Anen.2009.Sistem Informasi Akuntansi.Anen

Baridwan. 2015.Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta: PT. BumiAksara

George R. Terry. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara

Gunawan Adisaputro.2010.Sistem Akuntansi.Jakarta: Bumi Aksara

Hecker, Willson.2010.Manajemen.Jakarta :Salemba Empat

Jogianto. 2015.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Jakarta: Salemba Empat

Lili M.2005. Dasar-dasar Akuntansi.Jakarta: PT Bumi Aksara

Mulyadi. 2013. System Akuntansi.Jakarta :Salemba Empat

SofjanAssauri. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sutabri. 2012.Sistem Informasi. Jakarta: PT. BumiAksara

Usman, Husain. 2011. Manajemen :Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Widjaya.2005.Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen. Jakarta: PT Bina Aksara

Yakub. 2012.Penagntar Sistem Informasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

https:// fitridtrind.Wordpress.com.2015.Makalah perencanaan.

http:// system akuntansi.blogspot.com.2009.Penegrtian Sistem.

http:// id.m.wikipedia.Sistem Akuntansi.

http:// Empirits. Polri.ac.id.2005.Lestari

http://ekarahayu30.blogspot.com.2013.SIA:Metodologi

PengembanganSistemAkuntansi Bab 2

http://jurnal.polines.ac.id.Jabpi.article.view

http:// ejournal.usrat.ac.id.article.download

http://download.portalgaruda .org.article

http://ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id.article

http://journal.walisongo.ac.id

Page 87: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

Rancangan Anggaran Dana Pada Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar

A. Tempat dan perizinan

No Keterangan Satuan Unit Harga satuan Jumlah

1 Sewa blok/

tempata usaha

I Tahun Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000

2 Izin Usaha I kali Rp. 250.000 Rp. 250.000

Jumlah Rp. 8.250.000

B. Peralatan

No keterangan Satuan Unit Harga

satuan

Jumlah

1 Hager baju 50 Buah Rp. 2.000 Rp. 100.000

2 Tempat

gantungan hager

2 Buah Rp. 100.000 Rp. 200.000

3 Persediaan 2 Buah Rp. 25.000 Rp. 50.000

4 Alat border 5 Buah Rp. 250.000 Rp. 1.250.000

5 Gunting 10 Buah Rp. 15.000 Rp. 150.000

6 Mesin jahit 5 Buah Rp. 500.000 Rp. 2.500.000

7 Sablon 20 buah Rp. 250.000 Rp. 5.000.000

Jumlah Rp. 9.250.000

Page 88: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

C. Pakaian

No Keterangan Satuan unit Harga satuan Jumlah

1 Celana panjang

standar ( bahan

jeans)

50 Helai Rp. 55.000 Rp. 2.750.000

2 Celana panjang

pensil ( bahan

jeans)

50 Helai Rp. 60.000 Rp. 3.000.000

3 Celana panjang

standar ( bahan

kain )

50 Helai Rp. 60.000 Rp.3.000.000

4 Celana pendek 50 Helai Rp. 50.000 Rp. 3.000.000

5 Baju kemeja 50 Helai Rp. 50.000 Rp. 2.500.000

6 t-shirt 50 Helai Rp. 30.000 Rp. 1.500.000

7 Jaket 50 Helai Rp. 60.000 Rp. 3.000.000

8 Biaya kirim 2 ball Rp. 250.000 Rp. 250.000

Jumlah Rp. 18.250.000

Page 89: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

D. Aksesoris

No keterangan satuan unit Harga satuan jumlah

1 Kancing baju 100 Buah Rp. 500 Rp. 50.000

2 Tali pinggang 30 Buah Rp. 20.000 Rp. 600.000

3 Res letting 300 Buah Rp. 10.000 Rp. 3.000.000

4 Rantas

aksesoris

20 buah Rp. 2.500 Rp. 500.000

Jumlah Rp. 4.150.000

E. Pembuatan katalog

No keterangan satuan unit Harga satuan jumlah

1 Biaya cetak 50 buah Rp. 20.000 Rp. 1.000.000

Jumlah Rp. 1.000.000

Page 90: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

Jumlah modal awal

A. Peralatan dan perizinan Rp. 8.250.000

B. Peralatan Rp. 9.250.000

C. Pakaian Rp. 18.250.000

D. Aksesoris Rp. 4.150.000

E. Pembuatan Kataloq Rp. 1.150.000

Total Rp. 40.900.000

Dana real yang dibutuhkan

Laba rugi

Rp. 40.900.000

Page 91: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

BIAYA OPERASIONAL PER BULAN PADA PURNAMA KONVEKSI DAN

TAYLOR KOTA MAKASSAR

A. Operasional Umum

No keterangan unit Harga satuan jumlah

1 Listrik 1 bulan Rp. 25.000 Rp. 25.000

2 Gaji 4 orang Rp. 1.000.000 Rp. 4.000.000

3 Iuran keamanan 1 bulan Rp. 25.000 Rp. 25.000

4 Iuran kebersihan 1 bulan Rp. 20.000 Rp. 20.000

Jumlah Rp. 4.070.000

B. Operasional Promosi

No keterangan unit Harga satuan jumlah

1 Biaya kirim katalog 50 katalog Rp. 5.000 Rp. 250.000

Jumlah Rp. 250.000

C. Operasional Defisit

No keterangan unit Harga satuan Jumlah

1 Deficit peralatan jasa

hosting dan

2,00%

perbulan

Rp. 1.000.000 Rp. 20.000

2 Domain setahun 10,00%

perbulan

Rp. 200.000 Rp. 20.000

Jumlah Rp. 40.000

Page 92: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

D. Total Perbulan

1.Operasional Umum Rp. 4.070.000

2. Operasional Promosi Rp. 250.000

Total Rp. 4.320.000

E. Angsuran Kios / Lapak Perbulan

Angsuran sewa 1 jios / lapak per bulan Rp. 666.667

Jumlah yang harus dikeluarkan per bulan

3.Oprasional Defisit Rp. 40.000

4.Total Operasional perbulan Rp. 4.320.000

5.Angsuran kois/lapak Rp. 666.667

TOTAL Rp. 5.026.667

Page 93: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

DAFTAR PERTNYAAN WAWANCARA

1. Apakah sejarah singkat usaha puranama konveksi dan taylor kota Makassar ?

2. Bagaimana struktur organisasi usaha purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?

3. Apa visi dan misi usaha purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?

4. Apa saja peralatan yang dipakai pada usaha purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?

5. Bagaimana proses pemasaran dalam purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?

Page 94: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

JAWABAN HASIL WAWANCARA

1. Seperti yang diketahui bahwa konveksi dan taylor merupakan salah satu usaha yang

bergerak dibidang konveksi yaitu memproduksi pakaian seragam sekolah,umum baik secara

pesanan maupun yang telah bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya yang berkaitan dengan

usaha yang dijalankan oleh konveksi didirikan pada tahun 2000 yang berkedudukandijalan

aspol panaikang, oleh bapak dengan jumlah tenaga kerja 5 orang pada tahun 2003 usaha

konveksi dan taylor seiring dengan waktu konveksi dan taylor menunjukkan perkembangan

yang pesat karena usaha konveksi dan taylor memiliki jumlah karyawan mencapai 16

orang.saat ini usaha konveksi dan taylor dalam menjalankan usahanya sudah menunjukkan

suatu kemajuan dan perkembanng.

2. Adapun visinya adalah Menjadi penjahit yang memiliki kualitas terbaik dengan harga yang

murah.seedangkan misi yaitu Memberikan pelanggan kepuasan tertinggi dari segi kualitas,

mutu, dan ketepatan waktu pengerjaan pesanan

3. Untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah maksimal dan memenuhi kualitas,

konveksi dan taylor memerlukan peralatan. Adapun minimal peralatan yang dapat digunakan

dalam proses produksinya yaitu :

a. Mesin potong

b. Mesin jahit

c. Mesin obras

d. Mesin nyopan ( lubang kancing ) dang pasang kancing.

4. Adapun hal-hal yang dikeluarkan usaha konveksi dan taylor tersebut dalam menghadapi

pesaing adalah sebagai berikut :

Page 95: PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...

a. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.

b.Menjaga dan meningkatkan hubungan atau kerjasama dengan para pelanggan atau

konsumen.

c. Perluar wilayah pemasaran.