PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...
Transcript of PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PURNAMA ...
PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
USAHA PURNAMA KONVEKSI DAN TAYLOR
KOTA MAKASSAR
KIKI RATNA SARI
105730430613
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
ii
iii
v
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya skripsi yang berjudul “ Perencanaan Sistem
Informasi Akuntansi pada Usaha Purnama Konveksi dan Taylor Kota
Makassar“
Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis sadar bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan karena berkat bantuan dari berbagai pihak terutama dari orang-
orang yang selama ini telah membantu, mendukung dan membimbing penulis.
Untuk itu penulis tak lupa menyampaikan terimah kasih .
Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis juga menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahman Rahim SE,MM. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar berserta seluruh stafnya yang telah membina
perguruan ini, dimana penulis mendapatkan peluang untuk memperoleh
pendidikan.
2. Ismail Rasulong SE,MM. Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis,
Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah membina fakultas ini
dengan sebaik-baiknya.
3. Ismail Badollahi, SE, M.Si. Ak.CA. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi,
yang telah membina jurusan ini dengan sebaik-baiknya.
vi
4. Dr. Andi Mappatompo, MM. selaku pembimbing I dan Faidhul
Adzhiem, SE,M.Si. selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsinya.
5. Segenap dosen fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah member bekal kepada penulis selama menempuh
pendidikan di lembaga ini. Segenap staf tata usaha fakultas ekonomi dan
bisnis, yang telah memberikan pelayanan administrasi dan bantuan
kepada penulis selama proses penelitian hingga selesainya karya ini
disusun.
6. Amran SE, M.Si. Ak . selaku penasehat akademi (PA) yang selalu
memberikan dorongan dan motivasi terhadap kegiata-kegiatan
pendidikan formal maupun pendidikan informal.
7. Terima kasih kepada pak Naddi, dan seleruh karyawaan yang telah
memberikan bantuan kepada penulis selama proses penelitian hingga
selesainya karya ini disusun.
8. Buat orang tua ku tercinta saudara-saudariku atas segala bimbingan,
kasih saying yang tulus jasa pengorbanannya sepanjang masa sehingga
skripsi ini bias saya kerjakan dengan baik, penghargaan, simpuh dan
sujud serta doa semoga Allah SWT memberinya umur panjang,
kesehatan dan selalu dalam lindungannya, dan kepada seluruh keluarga
yang senantiasa member motivasi serta arahan-arahan selama penulis
menempuh pendidikan sampai pada peneyelesaian skripsi ini.
vii
9. Buat sahabat-sahabatku terkasih yang tulus mengorbankan waktu,
tenaga, doa dan dukungan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini.
10. Teman seperjuanganku di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar terima kasih atas
kebersamaan dan kekompakan kita selama ini yang penuh kecerian dan
saling membantu.
Mengiring penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada semua
pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung kepada
penulis selama penyelesaian skripsi ini. Segala bantuan yang diberikan kepada
penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Mudah-mudahan
kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Amin
YarabbalAlamin.
Demikian kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkannya.
Wasssalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Makassar, 3 Juli 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
A. Perencanaan ....................................................................................... 6
B. Sistem ................................................................................................. 14
C. Informasi ............................................................................................ 16
D. Akuntansi ........................................................................................... 18
E. SistemInformasiAkuntansi ................................................................. 19
F. TinjauanTerdahulu ............................................................................. 21
G. KerangkaPikir .................................................................................... 29
BAB IIIMETODE PENELITIAN ................................................................ 31
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 31
C. Jenis Data Dan Sumber Data ............................................................. 32
D. Metode Analisis ................................................................................. 32
vii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 34
A. SejarahSingkat Perusahaan ............................................................... 34
B. StrukturOrganisasi ............................................................................ 42
C. Peralatan ............................................................................................ 43
D. Proses Produksi ................................................................................. 44
E. Layout Produksi ................................................................................ 44
F. Pemasaran ......................................................................................... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 46
B. Aspek Keuangan .............................................................................. 48
C. Sistem Informasi .............................................................................. 56
D. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi di Konveksi dan Taylor
Kota Makassar ................................................................................. 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................ 76 35
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Bagan Faktor Perencanaan ............................................................................... 8
Kerangka Fikir ................................................................................................. 30
Gambar 4.1.Struktur Organisasi Usaha Konveksi dan Taylor ......................... 42
Gambar 5.1.Desain Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi pada
Usaha Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar .............. 67
Gambar 5.2. Proses Input Data StokAwalBarang ............................................ 68
Gambar 5.3. Proses Input Data Pembelian ..................................................... 70
Gambar 5.3. Proses Input Data Penjualan ....................................................... 71
Gambar 5.4. Proses Input Data Pendapatan………………………………….72
ix
DAFTAR TABEL
Gambar Halaman
Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 21
Tabel 4.1.Luas Wilayah danPersentase terhadap Luas Wilayah Menurut
Kecamatan di Kota Makassar .......................................................... 37
Tabel 5.1 Perkiraan Satuan Semua Omzet Per bulan Tahun 2014 Diperkirakan
Kenaikan Laba yang di inginkan adalah 20% setiap tahun.............. 53
Tabel5.1.Kesimpulan Analisis PIECES pada Konveksi dan
Taylor Kota Makassar ..................................................................... 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di era yang semakin maju perkembangan bisnisnya, perusahaan kini di
haruskan mampu bersaing didunia bisnis seperti peningkatan mutu barang,
pemasaran dan juga strategi harga. Dalam perusahaan manufaktur bahan baku
merupakan hal terpenting dalam kelancaran perusahaan. Karena harus ada system
yang mengatur keluar masuknya bahan baku agar terjadi pengurangan biaya
klerikal dalam perusahaan.
Perencanaan merupakan salah satu tahapan atau fase pengembangan
sistem yang pertama, dalam tahap ini menentukan suatu rangkaian atau kerangka
kerja yang menyeluruh.Bagian ini melibatkan para manajer atau para senior yang
professional guna manemukan strategi untuk mendukung rencana yang telah di
tetapkan oleh suatu organisasi.Dalam penrencanaan sistem harus memperhatikan
faktor kalayakan dari rencana tersebut yang mengutamakan kemungkinan
keberhasilan dari sistem yang akan dikembangkan.
Perencanaan dalam sistem akuntansi merupakan salah satu tahapan
pengembangan sistem yang pertama.Dalam tahapan ini, semua kegiatan
dirumuskan agar dapat menggunakan waktu secara efektif dalam rangka
pencapaian tujuan.Dimana tujuan dari perencanaan system akuntansi pokok ialah
menyediakan informasi berupa laporan keuangan yang terdiri dari beberapa unsur
pokok yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.
2
Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk
kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli.
Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan
dengan maksud agar pelasanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan
baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan – kekacauan dalam prosedur
pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalaian intern pada sistem dan
prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
setiap perusahaan perlu menususn suatu sistem dan proseduryang dapat
menciptakan penegndalian intern yang baik dalam mengatul pelaksanaan transaksi
perusahaan.
Persediaan barang dagangan umumnya merupakan aktiva lancar yang
cukup besar jumlahnya (material) dan relatif mudah menimbulkan
penyelewengan, sehingga perlu dilindungi dan diawasi.Selain itu, jika volume
transaksi meningkat dan frekuensinya banyak, kemungkinan terjadinya kesalahan,
pemborosan, dan kecurangan bertambah besar.Persediaan barang dagangan
merupakan elemen aktiva yang sangat aktif dalam operasi perusahaan dagang,
baik yang berupa grosir maupun pengecer, dimana pembelian dan penjualan
barang dagangan merupakan transaksi yang sangat sering terjadi.
Perusahaan Purnama adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha
konveksi yang memproduksi pakaian seperti kemeja, kaos, jaket, celana panjang
dan celana pendek serta tas.Dengan semakin banyaknya varian pakaian yang
dikembangkan.Purnama mengalami kesulitan dalam melakukan pencatatan bahan
baku yang dipakai untuk proses produksi, Tenaga kerja yang melakukan proses
3
produksi dan biaya-biaya (overhead) yang digunakan untuk memproduksi sebuah
produk. Pada sistem lama belum pernah menentukan harga pokok produksi
maupun harga jual, sebelumnya harga jual yang dibebankan pada suatu produk
mengikuti harga pasar yang ada dan tidak pernah dilakukan perhitungan harga
pokok produksi dan perhitungan harga jual sehingga berakibat kesalahan dalam
menentukan harga jual.Selain itu, dengan banyaknya jumlah order membuat
kesulitan dalam tahap perencanaan produksi akibatnya proses produksi menjadi
lambat dan tidak efisien.
Untuk menentukan basarnya biaya yang dikeluarkan harus tepat dan
akurat sehingga biaya-biaya yang ada atau dikeluarkan dalam proses produksi
akan menunjukkan harga pokok yang sesungguhnya. Penentuan harga pokok
produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga
pokok produksi adalah untuk menentukan haga jual produk serta penentuan harga
pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan
dalam neraca, sementara harga jual yang terlalu rendah akan tidak memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik mangambil
judul; “Perencanaan Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Purnama
Konveksi dan Taylor Kota Makassar”
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belalakang yang dikemukakan, maka yang menjadi masalah
utama dalam penulisan proposal ini adalah : “Bagaimana Perencanaan Sistem informasi
Akuntansi pada Usaha Purnama Konveksi dan Taylor kota Makassar”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan sistem adalah:’’ untuk
mengetahui apakah evaluasi perencanaan dan sistem informasi akuntansi
produksi sebagai penyedia untuk perencanaan dan produksi pada usaha purnama
konveksi dan taylor Kota Makassar”
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan secara mendalam
dibidangakuntansinya khususnya mengenai perencanaan dan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bagi universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan,
serta dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang memiliki objek
penelitian yang sama.
3. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi (rekomendasi perbaikan)
5
terhadap percanaan yang membuat sistem akuntansi pokok pada usaha
purnama dan taylor kota Makassar berjalan dengan baik serta menjadikan
pertimbangan pihak perusahaan untuk senantiasa melakukan perencanaan
yang ada dalam perusahaan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan
1. Pengertian perencanaan
Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan
untuk mencapai tujuan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang
harus dituruti jika mengiginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.
Pertama-tama harus memutuskan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut,
ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik
dilihat dari asset ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi
berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk
mewujudkan rencana tersebut.
Beberapa definisi perencanaan menurut para ahli sebagai berukut :
Menurut GunawanAdisaputro (2010:89) “Perencanaan adalah hasil
proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang langkah tindakan pada masa
depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya, di mana, kapan jadwalnya,
dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta berbagai ketetapan mengenai
tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.
Definisi perencanaan(George R. Terry :2005), adalah proses memutuskan
tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang
dan apa yang dilakukan agar tuuan-tujuan itu dapat tercapai.Setengah orang
7
mengungkapkan perencanaan sebagai suatu pendekatan terorganisasi terhadap
persoalan-persoalan yang akan datang dan menguraikannya secara lambat laun
membentuk pola sekarang untuk kegiatan yang akan datang. Perencanaan
menjembatangi lowongan antara dimana anda berada dan kemana anda hendak
pergi.Ia menjawab, terlebih dahulu, siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan
bagaimana dari kegiatan-kegiatan yang akan datang.Perencanaan efektif haruslah
didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan tidak atas emosi dan
keinginan.Fakta-fakta yang bersangkutan langsung dengan situasi yang dalam
pembahasan, dikaitkan dengan pengalaman dan penegtahuan manajer itu. Cara
berpikir reflektif diperlukan: imajinasi dan pandangan kedepan sangat membantu.
Seorang perencana harus mampu untuk membayangkan pola kegiatan yang
diusulkan dengan jelas. Pada dasarnya perencanaan adalah suatu proses
intelektual. Dengan menggunakannya, para manajer mencoba memandang
kedepan, menduga-duga kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap umtuk hal tak
terduga, memetakan kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang
teratur untuk mencapai tujuan-tujuan. Perencanaan yang memadai harus
berlangsung sebelum kegiatan.Membalikkan urutan-urutan ini berarti, bahwa
kegiatan dikacaubalaukan dengan hasil.
Dalam istilah-istilah usaha, seorang yang mengocok-ngocok kertas dapat
bekerja sama kerasnya dengan seorang yang mendokumentasikan kertas.
Perbedaan pokoknya adalah kegunaannya dari hasil itu yang perlu adalah untuk
berpikir sebelum menganmbil tindakan.Apa yang dipikirkan seorang manajer
banyak memperngaruhi tindakan-tindakan apa yang di ambil. Inilah sebabnya
8
mengapa perencanaan begitu penting artinya.Setiap manjer harus menjalankan
suatu fungsi perencanaan.Perencanaan tidak terpusatkan pada para manajer
tingkat puncak saja.
2. Faktor Perencanaan
Dengan merangkaikan hubungan antara suatu rencana yang baik dengan
proses perencanaan itu sendiri, maka untuk menyusun suatu rencana yang baik di
perlukan beberapa faktor sebagai berikut :
a. Suatu rencana hendaknya disusun oleh tenaga yang benar-benar mengetahui
teknik perencanaan.
b. Rencana harus dibuat oleh orang yang mendalami tujuan organisasi.
c. Rencana harus disusun oleh data/ informasi, ide0ide yang relevan.
d. Rencana hendaknya disusun oleh orang yang mengetahui sifat hakiki dari pada
permasalahan serta mampu melihat kedepan.
Bagan Faktor Perencanaan
1. Disusun tenaga ahli Mengetahui teknik-teknik
perencanan
2. Dibuat orang yang mendalami
organisasi
Mengetahui tujuam yang hendak
dicapai
3. Didukung data dan informasi Ide-ide yang relevan
Tabel 2.1 perencanaan
Suatu rencana yang telah disusun, tentu diharapkan akan memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan organisasi. Pada dasarnya
perencanaan itu lebih mudah dipahami dari pada digunakan dan
9
dilaksanakan.Beberapa hambatan penggunaan dan pelaksanaan perencanaan
mengalami kesukaran datangnya baik dari dalam maupun dari organisasi itu
sendiri.Hambatan dari dalam misalnya belum tersedia ahli perencanaan yang
professional, belum tersusunnya data- data yang variable dan akurat, belum jelas
tujuan dan cara-cara pencapaian tujuan. Hambatan dari luar misalnya disebabkan
terbatasnya dana yang diperlukan, adanya ketentuan – ketentuan yang yang harus
dikaitkan dan memerlukan pemikiran, dan pengarahan waktu, situasi, kondisi
lingkungan (ketupat). Masalah yang demikian kadang-kadang membuat sesorang
perencana menjadi kecewa, dan sebenarnya ini tidak perlu terjadi.
3. Tujuan perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan
yang matang sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut
bidangnya yang akan dicapai.
Menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam
perubahan.
b. Perencanaan memberikan pengarahan kepada administrato-administrator
maupun non-administrator.
c. Perencanaan juga dapat memnghindari atau setidaknya memperkecil tumpang-
tindih dan pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar- standar yang akan
digunakan untuk memudahkan pengawasan.
10
4. Manfaat perencanaan
Husaini Usman dalam bukunya yang berjudul “Manajemen, Teori, Praktik
dan Riset Pendidikan “ (2011) menuliskan bahwa manfaat perencanaan sebagai
berikut :
a. Standar pelaksanaan dan pengawasan
b. Pemilihan berbagai alternativ terbaik
c. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya
f. Alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
g. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
5. Ruang lingkup dan sasaran perencanaan
Kegiatan perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait
dimensi waktu, special, dan tingkatan dan teknis perencanaannya.Namun
demikian ketiga dimensi tersebut saling kait-terkait dan berinteraksi. Masing-
masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan dari dimensi waktu
Dari dimensi waktu perencanaan mencakup : (1) perencanaan jangka
panjang (long term planning) berjangka 10 tahun keatas, bersifat prospektif,
idealis dan belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kualitatif. (2)
perencanaan jangka menengah (medium term planning) berjangka 3 sampai 8
tahun, merupakan penjabaran dan uraian rencana jangka panjang. Sudah
ditampilkan sasaran0sasaran yang diproysikan secara kuantitatif, meski masih
11
bersifat umum. (3) perencanaan jangka pendek (sort term planning) berjangka 1
tahunan disebut juga perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan ) atau
perencanaan operasional tahunan (annual opperasional planning).
b.Perencanaan dari dimensi spasial
Perencanaan ini terkait dengan ruang dan batas wilayah yang dikenal
dengan oerencanaan nasional ( berskala nasional), perencanaan tata ruang dan tata
tanah (pemanfaatan fungsi kawasan tertentu).
c. Perencanaan dari dimensi tingkat teknis perencanaan
Dalam dimVensi ini kita mengenal istilah (1) perencanaan makro (2)
perencanaan mikro (3) perencanaan sektoral (4) perencanaan kawasan dan (5)
perencanaan proyek.Perencenaan makro meliputi peningkatan pendapatan
nasional, tingkat komsumsi, investasi pemerintah dan masyarakat, ekspor impor,
pajak, perbankan dsb.Perencanaan mikro disusun dan sisesuaikan dengan kondisi
daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan kawasan
tertentu sebagai pusat kegiatan lingkungan dengan keunggulan komparatif dan
kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan kebijakan yang dapat
menjawab siapa melakukan apa, dimana,bagaimana dan mengapa.
d. Perencanaan dimensi jenis
Menurut Anen (2009) sebagaimana dikutip syaifulsagalameliputi : (1)
perencanaan dari atas ke bawah (top down planning) (2) perencanaan dari bawah
ke atas (botton up planning) (3) perencanaan menyerongkesamping (diagonal
planning),dibuat oleh pejabat bersama dengan pejabat bawah diluar struktur (4)
12
perencanaan mendatar (horizontal planning), yaitu perencanaan lintas sektoral
oleh pejabat selevel.
6. Tipe-tipe perencanaan
Pengklasifikasian perencanaan telah banyak dilakukan oleh para
ahli.Apapun bentuk pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara
satu jenis perencanaan lainnya. Beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud:
a. Perencanaan berdasarkan jangkauan di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Rencana strategi adalah rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.
2. Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional
tertentu dari sebuah organisasi.
b. Perencanaan berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu :
1. Rencana jangka panjang adalah rencana yang mempunyai jangka waktu
lebih dari 3 tahun.
2. Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari
1 tahun.
c. Perencanaan berdasarkan spesifisitas terdiri dari dua yaitu :
1. Rencana specific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi.
2. Rencana fleksibel yang menetukan panduan umum, memberikan focus
tetapi tidak membatasi manajer pada tujuan spesifikasi atau serangkaian
tindakan.
d. Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan, dibagi menjadi dua yaitu :
13
1. Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesifik
didesain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi unik.
2. Tencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan
untuk aktivitas yang dilakukan.
7. Jenis Perencanaan
Menurut Heckert dan Willsonyang diterjemahkan oleh GunawanHutauruk
(2010:125-126) jenis perencanaan dapat dibedakan menjadi :
a. Perencanaan Strategis
Prencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5
tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Rencana strategis dapat dilihat
sebagai rencana secara umum yang menggambarkan alokasi
sumberdaya,prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan
strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.
b. Perencanaan taktis
Perencanaantaktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, untuk
melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis.rencana strategis ini
mempunyai jangka waktu yang lebih pendek (1-5 tahun) dibandingkan
dengan rencana strategis.Perencanaan traktis biasanya dibuat oleh
manajemen puncak dan manajemen menengah.
c. Perencanaan operasional
Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis,
mempunyai focus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek
(kurang dari 1 tahun) dan melibatkan manjemen tingkat bawah.
14
B. Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem yang dirancang untuk menangani suatu yang berulang kali atau
secara rutin terjadi.Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi
dalam penyelenggaran perusahaan dan sangat penting karena berkaitan dengan
motivasi karyawan.Untuk memudahkan pelaksanaan admisnistrasinya maka
diperlukan suatu Sistem yaitu system akuntansi pengujian.
Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata
Sutabri(2012) pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat
hubunganya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut jogianto (2005) pada buku Analisis dan Desain
Sistem Informasi mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Sistem ini
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu
objek nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada terjadi.
2. Elemen Sistem
Menurut Mcleod yang dikutip oleh yakub (2012) tidak semua memiliki
kombinasi elemen-elemen yang sama, tetatpi susunan dasarnya sama.
a. Tujuan
Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa
yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
15
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segalah sesuatu yang masuk kedalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
c. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan
pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem
lain.
d. Batasan
Batasan (boundary) sistem adalah pemisahan antara sistem dan daerah di luar
sistem. Selian itu juga sebagai batasan – batasan dari tujuan yang akan di
capaioleh sistem. Batasan sistem menemukan kongfigurasi, ruang lingkup,
kemampuan sistem.
e. Umpan Balik
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses.
Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan.
Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
f. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
3. Klasifikasi sistem
Menurut yakub (2012) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang :
a. Sistem abstrak (abstrack system)
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang
tampak secara fisik.
16
b. Sistem fisik ( physical system)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, sistem computer, sistem
akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan
contoh physical system.
c. Sistem tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehinggah
keluarannya dapat di ramalkan.
d. Sistem tak tertentu (probabilistic system)
Sistem tak tertentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak
diprediksikan karena mengandung unsur prpbabilitas.
e. Sistem tertutup (close system)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berukur materi, informasi, atau
energy – energy dengan lingkungan.Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
f. Sistem terbuka (open system)
Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan.Sistem perdagangan merupakan contoh open
system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
C. Informasi
1. Pengertian Informasi
Menurut Mcleod dikutip oleh yakub (2012) pada buku penegrtian sistem
informasi, informasi adalah data yang diolah menjadi bnetuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan menurut Tata Sutabri (2012)
17
informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Kualitas Informasi
Suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat
(accuracy), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).
a. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak
menyesatkan.Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
b. Tepat waktu (timeliness)
Informs yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang
sudah using tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu
landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan
keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevan infomrasi
untuk setiap orang berbeda.Menyampaikan informasi tentang penyebar
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang
relevan.Akan lebih relevan bila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan.
Sebaliknya informasi menegnai harga pokok produksi di sampaikan untuk ahli
teknik meupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan
untuk seorang akuntan perusahaan.
18
D. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinakan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut.
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam system penjualan kredit
menurut Mulyadi (2013:218) adalah sebagai berikut :
a. Jurnal penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik
secara tunai maupun kredit.
b. Kartu piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
c. Kartu persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincia mutasi
setiap jenis persediaan.
d. Kartu gudang
Catatat yang diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan digudang.
19
e. Jurnal umum
Catatan akuntansinya ini digunakan untuk mencatat harga pokok produksi
yang dijual selama priode akuntansi tertentu.
E. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Baridwan (2005) sistem informasi akuntansi merupakan suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah,
manganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk
pengambilan keputusan kepada pihak – pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor
dan kreditur ) dan phak – pihak dala (terutama manajemen).
2. Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi
Tujuan umum penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sebagai
berikut :
a. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas,
ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.
b. Untuk memperbaiki penegndalian akuntansi dan pengecekan intern, yang
berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan
yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta
perusahaan.
c. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.
Dari ketiga tujuan tersebut harus dipertimbangkan pada waktu penyusunan
suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat diharapkan tidak ada salah satu
tujuan yang terlewatkan.
20
3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Adapun fungsi pentinng sistem informasi akuntansi pada sebuah
organisasi antara lain :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
b. Pengambilan keputusan.
c. Melakukan control secara tepat terhadap asset organisasi.
4. Kendala Umum dalam Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
a. SDM yang belum siap penerapan sistem dan standarisasi keuangan yang baru,
dan dibutuhkan waktu untuk pelatihan dan penerapannya.
b. Dibutuhkan software accounting dan perangkat computer yang menunjang
tingkat keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.
5. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
a. Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih yang memahami bisnis proses
akuntansi dan keuangan secara umum, misalnya seorang akuntan.
b. Prosedur keuangan dan akuntansi.
c. Formulir data keuangan, untuk mencatat seluruh aktifitas keuangan meliputi
tarnsaksi kas, persediaan, piutang, aktiva tetap, hutang, penjualan dan biaya.
21
F. Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No
Nama/s
Tahun/universitas
Judul skripsi Metode
penelitian
Hasil penelitian
1 Sasmawaty/ 2008/
Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
Analisis dan
perancangan
sistem
akuntansi
persediaan
(studi kasus
pada PT. X)
Metode
penelitian
menggunak
an metode
deksriptif.
-Pelaksanaan
sistem akuntansi
persediaan yang
ada saat ini belum
dapat memberikan
informasi
pesediaan yang
akurat kepada
manajemen,
sehingga masih
memerlukan
pengembangan
dalam hal
pencatatan
persediaan yang
bertujuan untuk
meningkatkan
kualitas informasi
yang diperlukan
perusahaan. Hal ini
terjadi karena
kurang efektifnya
pembagian tugas
dan tanggung
jawab kepada
karyawan.-
Permasalahan
system akuntansi
persediaan yang
dilakukan adalah
dengan
mengusulkan
rancangan struktur
organisasi yang
disertai pembagian
tugas dan tanggung
jawab secara tegas
kepada karyawan,
terutama tanggung
jawab untuk
22
melakukan
pencatatan
persediaan dengan
baik. –
permasalahan yang
muncul dalam
pelaksanaan sIstem
akuntansi
persediaan adalah
pencatatan
persediaan yang
tidak teratur,
menyebabkan ada
perbedaan fisik
persediaan dengan
catatannya, tetapi
baik catatan
maupun
perhitungan fisik
sulit untuk
didefinisikan, dan
pengendalian
akuntansi yang
kurang efektif,
yaitu kurang
tersedianya laporan
yang dapat
memenuhi
kebutuhan
pengambil
keputusan.
2 Mila Ariskawati,
Sumanto/2014/Polite
knik Negeri
Semarang
Perhitungan
harga pokok
produksi
dengan metode
harga pokok
pesanan
Metode
penelitian
ini
menggunak
an metode
deskripsi
dan metode
eksposisi
Berdasarkan
perhitungan harga
pokok produki
dengan metode
harga pokok
pesanan yang
dilakukan pada UD
Galih Jati maka
dapat disimpulkan
bahwa: a. harga
pokok produksi per
unit menurut
perusahaan untuk
pesanan. b. harga
pokok produksi per
23
unit menurut
metode harga
pokok pesanan
dengan
pembebanan biaya
overhead pabrik
ditentukan dibuka
untuk pesanan.
Hasil perhitungan
harga pokok
produksi menurut
metode harga
pokok pesanan
dengan pembeban
biaya overhead
pabrik yang
ditentukan dimuka
lebih besar dari
perhitungan yang
dilakukan
perusahaan.
3 DanangRahmaji/
2013/ Universitas
Samratulangi
Manado
Penerapan
activity- based
costing system
untuk
menentukan
harga pokok
produksi PT.
Celebes Mina
Pratama
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini yaitu
metode
analisis
deskriptif
Perhitungan harga
pokok produksi
menggunakan
activity-based
costingsistem
memberikan hasil
yang lebih mahal
dari system
stradisonal adalah
pada ikan kayu.
SIstem tradisional
memberikan
pehitungan laba
yang lebih besar
dibandingkan
dengan sistem
activity-
basedcosting,
dikarenakan
perhitungan
dengan system
tradisional hanya
menggunakan satu
cost driver
24
sehingga banyak
terjadi distorsi-
distorsi biaya dan
menghasilkan
perhitungan laba
yang tidak relevan.
4 Denis Kusumawati,
Sri MangestiRahayu,
DwiAtmanto/
2014/Universitas
Brawijaya Malang
Analisis biaya
diferensial
dalam rangka
menerima atau
menolak
pesanan khusus
(studi pada
suksesabiz
store, konveksi
dan sablon,
sidoarjo).
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini adalah
metode
deskriptif
Analisis biaya
deferensial untuk
menerima atau
menolak pesanan
pada perusahaan
biasa diterapkan
apabila laba
diferensial
perusahaan bernilai
positif seperti hasil
analisis yang telah
dilakukan peneliti
ketika perusahaan
dapat
menghasilkan
tambahan
pendapatan
diferensial atas
penerimaan
pesanan khusus
produk kaos.
5 FachmiPachleviyand
ra/2016/Unversitas
Mulawarman
Samarinda
Penetuan harga
pokok pesanan
pada
perusahaan
fortunameuble
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
adalah
deskriptif
kualitatif
Dari selisih
perhitungan harga
pokok pesanan
menurut
perusahaan yang
lebih tinggi
dibanding
perhitungan
berdasarkan teori
akuntansi biaya.
Maka harga jual
yang ditetapkan
perusahaan pun
akan tinggi atau
25
mahal, dan bias
mengakibatkan
perusahaan
mengalami
kemunduran atau
gagal bersaing
dengan perusahaan
lain yang sejenis
.namun segi
positifnya jika
perusahaan mampu
mendapatkan
pelanggan, maka
hal ini akan
membuat
perusahaan
mendapatkan
margin keuntungan
yang lebih besar.
6 PradanaSetiadi,
David P.E. Saerang,
TreesjeRuntu/ 2014/
Universitas Sam
Ratulangi Manado
Perhitungan
harga pokok
produksi dalam
penentuan
harga jual pada
CV. Minahasa
mantap perkasa
Perhitungan
harga pokok
produksi
dalam
penentuan
harga jual
pada CV.
Minahasa
mantap
perkasa
-pengumpulan
biaya produksi
dilakukan dengan
metode harga
pokok proses
dengan pendekatan
full costing,
tujuannya untuk
memenuhi
persediaan di
gudang, dan
jumlahnya sama
dari waktu ke
waktu.
-penentuan harga
jual produk yang
dibebankan kepada
konsumen dibuat
berdasarkan biaya
produksi per unit
ditambah
persentase markup
yang diinginkan
perusahaan yaitu
sebesar 30% dari
biaya produksi per
unit dengan tujuan
26
untuk mendapatkan
keuntungan yang
lebih memadai dan
dapat menutup
biaya produksi
yang telah
dikeluarkan.
7 Heriyansyah/ 2013/
universitas islam
negeri sultan
syarifkasim pekan
baruriau
Penentuan
harga pokok
produksi
berdasarkan
metode harga
pokok pesanan
(job order
costing) pada
konveksitakzi
m di pecan
baru
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini yaitu
metode
deskriptif
perusahaan tidak
memasukkan biaya
angkut sebagai
salah satu
penambah harga
pokok bahan baku
yang dibeli. Tidak
memisahkan antara
upah langsung
dengan upah tidak
langsung. Tidak
memisahkan antara
biaya THR (bagian
produksi) dan
biaya THR (bagian
operasional).
Sehingga harga
pokok produksi
menjadi lebih
rendah. Hal ini
tidak sesuai dengan
standar akuntansi
yang berlaku
8 Yudith Tika
Kurniani/ 2010/
universitas sebelas
maret sukarta
Evaluasi
ketepatan
penentuan
harga pokok
produksi
dengan metode
job order
costing pada
konveksi
kumala jaya di
sukoharjo
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini yaitu
metode
deskriptif
-pengklaisifikasian
unsur-unsur biaya
produksi sudah
tepat karena sudah
menggunakan
metode
pengumpulan
harga pokok
produksi job order
costing dan
pendekatan full
costing. Unsur-
unsur biaya
produksi yang
dihitung dalam
penentuan harga
27
pokok produksi
oleh lonveksi
kumala jaya adalah
biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja
langsung, dan
biaya overhead
pabrik.
-konveksi kumala
sudah tepat dalam
melakukan
penghitungan
harga pokok biaya
bahan baku, tetapi
dalam melakukan
pembebanan biaya
bahan baku untuk
masing-masing
unit produksi tidak
tepat karena biaya
bahan baku
dihitung sama rata
untuk semua
pesanan, yang
mengakibatkan
penentuan harga
pokok produksi
yang tidak tepat.
-konveksi kumala
jaya tidak tepat
dalam melakukan
pengumpulan biaya
tenaga kerja
langsung, yaitu
berdasarkan proses
produksi single
1101, tetapi tepat
dalam melakukan
penghitungan biaya
tenaga kerja
langsung, yaitu
berdasarkan upah
borongan pesanan
yang dikerjakan.
-penggumpulan
BOP yang
28
dilakukan
Konveksi Jaya
sudah tepat tidak
langsung,
penyusutan mesin,
penyusutan
bangunan,biaya
listrik, biaya
telepon, dan lain-
lain. Untuk
menghitung biaya
overhead pabrik
yang dilakukan
Konveksi Jaya
tidak teapat, karena
perusahaan tidak
melakukan
penghitungan tariff
biaya overhead
pabrik dibebankan
kepada produk atas
dasar biaya bahan
baku yang
seharusnya
digunakan oleh
perusahaan yang
produksinya
berdasarkan
pesanan.
9 Erawati, lilisyafitri/
2013/ STIE MDP
Analisis harga
pokok produksi
sebagai dasar
penetuan harga
jual pada CV.
Harapan inti
usaha
Palembang
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini yaitu
metode
deskriptif
Kesalahan dalam
pengklasifikasian
atas biaya bahan
baku utama karena
perusahaan
memasukkan
semua bahan yang
diperlukan untuk
pekerjaan kayu
kedalam biaya
bahan baku utama
perusahaan seperti
lem kuning, lem
putih, paku dan
veener. Seharusnya
biaya bahan baku
29
tersebut
dikelompokkan ke
dalam biaya
overhead pabrik
sebagai biaya
bahan baku.
Akibatnya, dengan
kesalahan dalam
pengklasifikasian
biaya produksi
untuk pengambilan
keputusan yang
terkait dengan data
tersebut
10 Ayu W. Suratinoyo/
2013/ Universitas
samratulangi
Manado
Penerapan
sistem abc
untuk
penentuan
harga pokok
produksi pada
bangun
wenang
beverage
Metode
yang
diguanakan
dalam
penelitian
ini yaitu
metode
deskriptif
Perhitungan harga
pokok produksi
menggunakan
metode ABC
dilakukan secara
dua tahap yaitu
tahap pertama
biaya ditelusuri
keaktivitas yang
menimbulkan
biaya dan
kemudian tahap
kedua
membebankan
biaya aktivitas ke
produk
G. Kerangka Fikir
Perencanaan atau planning merupakan kegiatan menetapkan,
merumuskan tujuan dan mengatur pendayagunaan manusia, material, metode dan
waktu secara efektif dalam rangka pencapaian tujuan.
Sistem informasi akuntansi merupakan susunan formulir, catatn,
peralatan termasuk computer dan perlengkapannya serta alat komunikasi,
tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang
30
didesain untuk mentrasformasikan data keuangan kemjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen.
Untuk memperjelas perencanaan sistem informasi akuntansi dapat
ditunjukan pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Usaha Purnamakonveksi
dan Taylor Kota Makassar
Perencanaan Sistem
Akuntansi
Sistem Informasi
Akuntansi
Hasil Perencanaan
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian dalam proposal ini adalah Jl. Aspol Panaikang Kota
Makassar yang terdapat di bidang penjualan barang yang terletak di Kota
Makassar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini yaitu selama
dua bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penuli secara langsung mendatangi perusahaan
dan menemui pihak terkait yang dapat memberikan data dan informasi yang
relevan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data
dan informasi dari perusahaan meliputi :
1. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Penelitian ini dilakukan dengan berkunjung langsung ke tempat penelitian
untuk memperoleh data-data yang relevan dengan penelitian baik melalui
wawancara langsung ataupun dengan menjalankan kuisioner kepada
pejabat yang berwenang.
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Penelitian ini dilakukan dengan membaca buku atau literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini.
32
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif.
Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentuk
informasi baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya bisa berupa penjelasan
dari pejabat yang berwenang langsung terhadap kebijakan perusahaan yang
dilaksanakan, job description , dan struktur organisasi perusahaa.
2.Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data berasal dari :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
langsung dan wawancara atau pengajuan pertanyaan kepada pejabat
perusahaan yang bersangkutan.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang sudah
terolah dan dalam bentuk dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan
yang berkaitan dengan penelitian ini. Contohnya ialah sejarah perusahaan,
struktur organisasi, job description, dan data-data lain yang relevan dengan
penulisan ini.
D. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis masalah penulis menggunakan metode deskriftif,
yaitu memberikan gambaran fakta-fakta yang diperoleh dari hasil kegiatan
penelitian lapangan tentang kegiatan objek penelitian serta menganalisis data dan
33
kemudian dibandingkan dengan teori yang relevan dengan masalah yang dibahas
untuk diambil kesimpulan serta saran kepada penulis.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan metode analisis deskriftif dengan cara menganalisis data dari
Konveksi dan Taylor yang meliputi perencanaan serta menganalisis sistem
informasi akuntansi dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan
teori yang sudah ada dan mengevaluasinya apakah telah sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan.
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Seperti yang diketahui bahwa konveksi dan taylor merupakan salah satu
usaha yang bergerak dibidang konveksi yaitu memproduksi pakaian seragam
sekolah,umum baik secara pesanan maupun yang telah bekerja sama dengan
pihak-pihak lainnya yang berkaitan dengan usaha yang dijalankan oleh konveksi
didirikan pada tahun 2000 yang berkedudukan dijalan aspol panaikang, oleh
bapak dengan jumlah tenaga kerja 5 orang pada tahun 2003 usaha konveksi dan
taylor seiring dengan waktu konveksi dan taylor menunjukkan perkembangan
yang pesat karena usaha konveksi dan taylor memiliki jumlah karyawan mencapai
16 orang.saat ini usaha konveksi dan taylor dalam menjalankan usahanya sudah
menunjukkan suatu kemajuan dan perkembanng.
1. Aspek Geografi dan Demografi
Kota Makassar merupakan salah satu pemerintahan kota dalam wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29
Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi,
sebagaimana yang tercantum dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor 74 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1822.
Kota Makassar menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan
Undang-UndangNomor 13 Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor
35
94), dan kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 Daerah
Tingkat II Kotapraja Makassar diubah menjadi Daerah Tingkat II Kotamadya
Makassar.
Kota Makassar yang pada tanggal 31 Agustus 1971 berubah nama menjadi
Ujung Pandang, wilayahnya dimekarkan dari 21 km2 menjadi 175,77 km2 dengan
mengadopsi sebagian wilayah kabupaten lain yaitu Gowa, Maros, dan Pangkajene
Kepulauan, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971
tentang Perubahan batas-batas daerah Kota madya Makassar dan Kabupaten
Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan, lingkup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan.
Pada perkembangan, nama Kota Makassar dikembalikan lagi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota
madya Ujung Pandang menjadi Kota Makassar, hal ini atas keinginan masyarakat
yang didukung DPRD Tk. II Ujung Pandang saat itu, serta masukan dari kalangan
budayawan, seniman, sejarawan, pemerhati hokum dan pelaku bisnis.
Hingga Tahun 2013 Kota Makassar telah berusia 406 tahun sesuai Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2000 yang menetapkan harijadi Kota Makassar tanggal 9
Nopember 1607, terus berbenah diri menjadi sebuah Kota Dunia yang berperan
tidak hanya sebagai, pusat kegiatan pemerintahan, pusat kegiatan edu-
entertainment, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan, simpul jasa angkutan
barang dan penumpang baik darat, laut maupun udara.
36
2. Karakteristik Wilayah Kota Makassar
a. Luas dan batas wilayah administrasi
Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi, dengan batas-batas
wilayah administrative sebagai berikut :
Maros
Gowa
Gowa dan Maros
Secara administratif Kota Makassar terbagiatas 14 Kecamatan dan 143
Kelurahan.Bagian utara kota terdiri atas Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan
Tamalanrea, Kecamatan Tallo, dan Kecamatan Ujung Tanah. Di bagian selatan
terdiri atas Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Rappocini. Di bagian Timur
terbagi atas Kecamatan Manggala dan Kecamatan Panakkukang .Bagian barat
adalah Kecamatan Wajo, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Ujung Pandang,
Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang, dan Kecamatan Mariso. Rincian
luas masing-masing kecamatan, diperbandingkan dengan persentase luas wilayah
Kota Makassar sebagai berikut :
37
Tabel 4.1.
Luas Wilayah dan Persentase terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan
di Kota Makassar
Kota Makassar
Tahun 2013 Kode
Wilayah
Kecamatan Luas Area (km2)
PersentaseTerha
dapLuas Kota
Makassar
010 Mariso 1,82 1,04
020 Mamajang 2,25 1,28
030 Tamalate 20,21 11,50
031 Rappocini 9,23 5,25
040 Makassar 2,52 1,43
050 Ujung Pandang 2,63 1,50
060 Wajo 1,99 1,13
070 Bontoala 2,10 1,19
080 Ujung Tanah 5,94 3,38
090 Tallo 5,83 3,32
100 Panakukang 17,05 9,70
101 Manggala 24,14 13,73
110 Biringkanaya 48,22 27,43
111 Tamalanrea 31,84 18,12
7371 Kota Makassar 17.577 100,00
Sumber : RTRW Kota Makassar
38
b. Letak dan Kondisi Geografis
Kota Makassar yang merupakan Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan
terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi berada dalam titik koordinat 119° 18’
30,18" sampai dengan 119°32'31,03" BT dan 5°00' 30,18" sampai dengan 5°14’
6,49" LS.
c. Topografi
Topografi wilayah Kota Makassar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :tanah
relative datar, bergelombang, berbukit dan berada pada ketinggian 0–25 m di atas
permukaan laut dengan tingkat kemiringan lereng berada pada kemiringan 0-15%.
Sementara itu, dilihat dari klasifikasi kelerengannya, menunjukkan bahwa
kemiringan 0-2%=85%; 2-3%=10%; 3-15%=5%. Hal ini memungkinkan Kota
Makassar berpotensi pada pengembangan permukiman, perdagangan, jasa,
industri, rekreasi, pelabuhan laut, dan fasilitas penunjang lainnya.
d. Geologi
Wilayah Kota Makassar terbagi dalam berbagai morfologi bentuk
lahan.Satuan-satuan morfologi bentuk lahan yang terdapat di Kota Makassar
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Satuan morfologi dataran alluvial pantai; dan
2. Satuan morfologi perbukitan bergelombang.
Kedua satuan morfologi diatas dikontrol oleh batuan, struktur, dan formasi
geologi yang ada di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.Secara geologis Kota
Makassar terbentuk dari batuan hasil letusan gunung api dan endapan dari
angkutan sedimen Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo. Sedangkan struktur
39
batuan yang terdapat di kota ini dapat dilihat dari batuan hasil letusan gunung api
dan endapan alluvial pantai dan sungai. Struktur batuan ini penyebarannya dapat
dilihat sampai kewilayah Bulurokeng, Daya, dan Biringkanaya. Selain itu,
terdapat juga tiga jenis batuan lainnya seperti breksi dan konglomerat yang
merupakan batuan berkomponen kasar dari jenis batuan beku, andesit, basaltik,
batu apung, dan gamping.
e. Hidrologi
Kota Makassar memiliki garis pantai sepanjang 32 km dengan kondisi
hidrologi Kota Makassar dipengaruhi oleh 2 (dua) sungai besar yang bermuara di
pantai sebelah barat kota. Sungai Jene’berang yang bermuara di sebelah selatan
dan Sungai Tallo yang bermuara di sebelah utara.Sungai Je’neberang misalnya,
mengalir melintasi wilayah Kabupaten Gowa dan bermuara di bagian Selatan
Kota Makassar merupakan sungai dengan kapasitas sedang (debit air 1-2
m3/detik). Sedangkan Sungai Tallo dan Pampang yang bermuara di bagian Utara
Makassar adalah sungai dengan kapasitas rendah berdebit kira-kira hanya
mencapai 0-5 m3/detik di musim kemarau. Selain itu, dipengaruhi juga oleh
sistem hidrologi saluran perkotaan, yakni kanal-kanal yang hulunya di dalam kota
dan bermuara di laut.
f. Klimatologi
Kota Makassar termasuk daerah yang beriklim sedang hingga tropis.Suhu
udara rata-rata Kota Makassar dalam 10 tahun terakhir berkisar antara 24,5°C
sampai 28,9°C dengan intensitas curah hujan yang bervariasi. Intensitas curah
hujan tertinggi berlangsung antara bulan November hingga Februari. Tingginya
40
intensitas curah hujan menyebabkan timbulnya genangan air di sejumlah wilayah
kota ini. Selain itu, kurangnya daerah resapan dan dainase yang tidak berfungsi
dengan baik memicu timbulnya bencana banjir.
g. Penggunaan Lahan
Secara umum, kontek spolaruang Kota Makassar mencakup Wilayah Kota
Makassar yang memiliki 14 (empatbelas) kecamatan dimana didalamnya
mencakup kawasan lindung dan kawasan budi daya.
Kependudukan dan Catatan Sipil
h. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan keluar
maupun dari luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan
jumlah penduduk suatu daerah dari waktu kewaktu. Pertumbuhan penduduk yang
minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan
yang bias disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika
jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar kedalam lebih besar dari
jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam keluar.
i. Komponen pertumbuhan penduduk:
1. Faktor penambah
a) Kelahiran (fertilitas) adalah: kemampuan riil seorang wanita atau sekelompok
Untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan hidup.
b) Migrasi masuk (imigrasi) adalah masukanya penduduk kesuatu daerah tempat
tujuan
41
2. Faktor pengurang
a). Kematian (mortalitas) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
Kehidupan secara permanen, yang bias terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.
b) Migrasi keluar (emigrasi) adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu
daerah.
j. Pengelompokan Penduduk
Rasio jenis kelamin (sex rasio) adalah banyaknya penduduk laki-laki per
100 penduduk perempuan( (penduduk laki-laki) : (penduduk perempuan) x 100.
Dari rumusan tersebut dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
dalam satu wilayah.
k. Pengelompokan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Jumlah penduduk laki-laki berdasarkan umur, di Kota Makassar dalam
kurun waktu 2009-2013 bertambah 175.512 jiwa atau sekitar 23,7%. Kelompok
umur terbanyak adalah 25-29 dengan 104.624 jiwa dan terbanyak kedua
kelompok umur 30-34 yaitu 97.987 jiwa. Kelompok umur ini merupakan usia
produktif untuk angkatan kerja sehingga dapat menjadi keunggulan demogratif
Kota Makassar.
L. Pengelompokan penduduk berdasarkan persebaran penduduk/geografis
Persebaran penduduk dapat dihitung berdasarkan:
1. Persebaran geografis; yaitu persebaran penduduk menurut pulau.
2. Persebaran administrative dan politis, yaitu persebaran penduduk berdasarkan
provinsi, kabupaten, daerah istimewa.
42
Tingkat kepadatan penduduk di Kota Makassar tahun 2013 adalah sebesar
10.145 jiwa per km2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Makassar dengan 45.085 jiwa per km2, dan yang terendah adalah
Kecamatan Tamalanrea yang hanya 4.361 jiwa per km.
B. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi penjahit yang memiliki kualitas terbaik dengan harga yang
murah.
2. Misi
Memberikan pelanggan kepuasan tertinggi dari segi kualitas, mutu, dan
ketepatan waktu pengerjaan pesanan.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan kerja antara bagian
satu dengan bagian lainnya. Struktur itu juga menunjukkan hirarki organisasi dan
strukturr wewenang serta hubungan laporan.
Usaha konveksi dan taylor mempunyai bentuk struktur oganisasi garis
(line organization). Alasannya adalah didasarkan pada perintah dan pengawasan
berada dalam satu tangan. Hubungan kerja langsung dari pimpinan kepada
bawahannya. Struktur organisasi dari uasaha konveksi dan taylor dibentuk untuk
menentukan posisi wewenang, tugas, tanggung jawab dan hubungan antar
karyawan di dalam perusahaan.
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada usaha konveksi dan taylor di
gambarkan sebagai berikut :
1
43
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Usaha Konveksi dan Taylor
1
Sumber : Konveksi dan Taylor 2017
Keterangan :
1. Pimpinan
Merupakan puncak pimpinan yang bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang ada dalam perusahaan seperti merencanakan bentuk produk
perusahaan, merencanakan pengembangan pemasaran produk perusahaan,
menyangkut tenaga kerja, kualitas produk dan bertanggung jawab
terhadap hubungan dengan pihak luar perusahaan.
2. Bendahara
Bertugas menangani masalah keuangan perusahaan baik uang yang keluar
karena pembelian maupun uang yang masuk karena adanya penjualan
atau melaksanakan administrasi umum dan keuangan perusahaan juga
membayar gaji tenaga kerja.
3. Karyawan
Karyawan produksi : bertugas untuk pembuatan produk atau dalam proses
produksi pakaian seragam sekolah menegah atas atau pakain yang
lainnya.
Pimpinan
Bendahara Karyawan Produksi
44
D. Peralatan
Untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah maksimal dan
memenuhi kualitas, konveksi dan taylor memerlukan peralatan. Adapun
minimal peralatan yang dapat digunakan dalam proses produksinya yaitu :
1. Mesin potong
2. Mesin jahit
3. Mesin obras
4. Mesin nyopan ( lubang kancing ) dang pasang kancing.
E. Proses Produksi
Tahap-tahap proses produksi pakaian seragam putih sekolah menengah atas
pada usaha konveksi dan taylor sebagai berikut :
1.Baju
a). Pengukuran ( mal) dan pemotongan.
b). Pengobrasan
c). Pengjahitan
d). Pemasangan kancing.
2. Celana
a). Pengukuran (mal) dan pemotongan
b). Pengobrasan
c). Pengjahitan.
E. Layout Produksi
Pengaturan atau penempatan peralatan produksi secara cermat akan
memperlancar kegiatan proses produksi. Pengaturan terhadap fasilitas produksi ini
45
sering disebut dengan layout produksi, yaitu merupakan keseluruhan bentuk dan
penempatan dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi.
Konveksi dan taylor meskipun belum menggunakan suatu analisa dalam
menempatkan faktor produksi, tapi dapat menysun fasilitas produksinya dalam
usaha melancarkan jalannya proses produksi.
F. Pemasaran
Hasil produksi dari konveksi dan taylor dipasarkan dikota Makassar
walaupun konsumen datang dari luar kota Makassar.
Dalam pemasaran produk tersebut adanya pesaing dari perusahaan lain.
Para pesaing tersebut pasti akan mempengaruhi bangsa pasar perusahaan. Jadi
perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam memasarkan
produksinya. Adapun hal-hal yang dikeluarkan usaha konveksi dan taylor tersebut
dalam menghadapi pesaing adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan
perusahaan.
2. Menjaga dan meningkatkan hubungan atau kerjasama dengan para
pelanggan atau konsumen.
3. Perluar wilayah pemasaran.
46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian peneliti terlebih dahulu mengadakan
konsultasi dengan pemilik usaha konveksi dan taylor Kota Makassar dalam hal
pelaksanaan penelitian. Setelah itu peneliti melakukan diskusi dengan pemilik
usaha konveksi dan taylor Kota Makassar untuk mendapatkan gambaran atau hasil
penelitian sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK) khususnya pada
pernyataan standar akuntansi keuangan No. 23 (PSAK No. 23) tentang
pendapatan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Akuntansi
merupakan suatusi sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari
transaksi menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan
mengidentifikasi, mencatat, dan menafsirkan peristiwa ekonomi dari sebuah
organisasi kepada pemakai informasinya.
1. Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini bertujuan untuk mempercepat pengolahan data
informasi terutama dalam penjualan dan pemesanan.Sistem yang baik harus
memiliki arah data yang masuk dan keluar yang jelas, serta dapat di mengerti
oleh pengguna mengenai fungsi dari sistem tersebut.Perancangan dibuat untuk
meminimalkan kekurangan, kelemahan dan mengatasi masalah yang dihadapi.
a. Tujuan Perencanaan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem informasi ini adalah untuk
memberikan gambaran secara umum kepada pimpinan dalam pembuatan
47
rancangan sistem yang baru untuk pengembangan sistem lama sehingga
nantinya diharapkan sistem yang baru lebih baik dalam mengatasi
permasalahan yang ada pada konveksi dan taylor kota Makassar pada bagian-
bagian yang terkait dengan aktivitas dan memberikan informasi atau laporan
kepada pimpinan untuk mengetahui perkembangan konveksinya tersebut.
b. Gambaran Umum Sistem yang diusulkan
Sistem yang diusulkan bebasis web yang diaplikasikan atau dijalankan
melalui media internet yang merupakan upaya untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan penyampaian informasi untuk promosi dan penjualan di
Konveksi dan Taylor kota Makassar. Pada sistem ini yang diusulkan ini
masyarakat atau konsumen dapat menegtahui informasi tentang perusahaan
dan produk terbaru yang dikeluarkan oleh Konveksi dan Taylor kota
Makassar. Selain itu, konsumen juga dapat bertransaksi secara online tanpa
harus datang ke tempat penjualan produk dari Konveksi dan Taylor kota
Makassar tetapi dapat melakukan transaksi melalui transfer antar bank yang
sudah bekerjasama dengan perusahaan.
Walaupun sistem inii tidak sepenuhnya mengantikan sistem yang
lama, namun sistem yang diusulkan ini sangat diperlukan, sehingga dapat
dikatakan sistem yang diusulkan ini merupakan sistem tambahan agar
meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih maksimal.
c. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah
mengevaluasi sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah :
48
1. Admin memasukkan informasi-informasi yang berkaitan dengan
konveksi untuk dapat diakses oleh masyarakat yang ingin menegnal dan
mengetahui tentang Konveksi dan Taylor kota Makassar.
2. Konsumen yang berkunjung ke web konveksi dan tidak mendaftar
sebagai member maka hanya dapat mengakses biasa seperti profil,
alamat Konveksi, produk yang dihasilkan oleh Konveksi, harga produk
dan tidak bias memesan produk secara online.
3. Konsumen yang hendak memesan barang atau produk secara online
harus mendaftar dulu sebagai member user.
4. Konsumen yang sudah mendaftar sebagai member user maka harus
login dulu ke sistem untuk bias memesan barang atau produk secara
online.
B. Aspek Keuangan
1. Asumsi-asumsi
Penjualan yang tertera di bawah ini adalah prediksi penjualan yang
terjadi bulan pertama, kesesuaian dengan bangsa pasar yang masih
tersedia. Kami menargetkan penjualan terjadi peningkatan setiap tahunnya
yaitu sebesar 10% dari total penjualan pada tahun terakhir.
2. Pembiayaan Proyek
Adapun laporan keuangan pada usaha purnama konveksi dan taylor
kota makassar sebagai berikut :
49
CV. Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar
Laporan Laba Rugi
Per.
Pendapatan Rp. 9.650.000
Total Pendapatan Rp. 9.650.000
Biaya-biaya
Biaya operasional umum Rp. 4.070.000
Biaya operasional promosi Rp. 250.000
Biaya operasional defisit Rp. 40.000
Biaya argumen kios Rp. 666.667
Total biaya Rp. 5.026.667
Total laba rugi Rp. 4.623.333
CV. Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar
Laporan Perubahan Modal
Per.
Modal awal Rp. 40.900.000
Laba bersih Rp. 4.623.333
Prive
Rp. 4.623.3333
Modal akhir Rp. 45.523.333
50
CV. Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar
Neraca
Per.
AKTIVA PASSVA
Tempat dan perizinan Rp. 8.250.000 Modal
Perolehan Rp. 9.250.000 Modal Rp. 40.900.000
Pakaian Rp.18.250.000
Aksesoris Rp. 4.150.000
Katalog Rp. 1.000.000
Total aktiva Rp. 40.900.000 Total Passiva Rp. 40.900.000
46
Tabel 5.3 Perkiraan Satuan Semua Omzet Per bulan Tahun 204 Diperkirakan Kenaikan Laba yang di inginkan
adalah 20% setiap tahun
No keterangan Persedia
an satu
bulan
Penjuala
n/ bulan
Harga beli Harga jual
minimum
Laba/ bulan Laba /tahun
2014
Laba/ tahun
2015
Laba/tahun
2016
1 Celana panjang
standar (b.
jeans)
50 50 Rp. 55.000 Rp. 90.000 Rp. 1.750.000 Rp. 21.000.0000 Rp. 25.200.000 Rp. 30.240.000
2 Celana panjang
pensil (b.
jeans)
50 50 Rp. 60.000 Rp. 90.000 Rp. 1.500.000 Rp. 18.000.000 Rp. 21.600.000 Rp. 25.920.000
3 Celana panjang
standar (b.
50 40 Rp. 60.000 Rp.95.000 Rp. 1,400.000 Rp.16.800.000 Rp. 20.16.000 Rp. 24.192.000
47
jeans)
4 Celana pendek 50 40 Rp. 50.000 Rp. 65.000 Rp. 600.000 Rp. 7.200.000 Rp. 8.640.000 Rp. 10.368.000
5 Kemeja 50 50 Rp. 50.000 Rp. 90.000 Rp.2.000.000 Rp. 24.000.0000 Rp. 28.800.000 Rp. 34.560.000
6 Jaket 50 40 Rp. 60.000 Rp.
100.000
Rp. 1.600.000 Rp. 19.200.000 Rp. 23.040.000 Rp. 27.648.000
7 t-Shirt 50 40 Rp. 30.000 Rp. 50.000 Rp. 800.000 Rp. 9.600.000 Rp. 11.520.000 Rp. 13.824.000
TOTAL PENJUALAN KATALOG Rp. 9.650.000 Rp. 115.580.000 Rp.
138.960.000
Rp.
166.752.000
Penjualan Katalog 50 40 30.000 40.000 Rp. 400.000 Rp. 4.800.000 Rp. 5.760.000 Rp. 6.912.000
TOTAL Rp. 400.000 Rp. 4.800.000 Rp. 5.760.000 Rp. 6.912.000
JUMLAH Rp.
10.050.000
Rp. 120.600.000 Rp.
144.720.000
Rp.
173.664.000
46
Perkiraan laba bersih perbulan
1. Omzet Rp. 9.650.000
2.Operasional Rp. 5.026.667
3.Laba Bersih Rp. 4.623.333
Perkiraan BEP
No Keterangan Unit Jumlah
1 Modal total Perbulan Rp.
40.900.000/4.623.333
70% x Rp.4.623.333
30% x Rp. 4.623.333
Rp. 40.900.00/ Rp.
3.236.333
= Rp 50.000.000
=Rp.4.623.333 per bulan
= 8 bulan + 8 minggu masa
promosi
= Rp. 3.236.333 per bulan
= Rp. 1.368.999 perbulan
= 12 bulan 6 minggu atau 1
tahun 6 minggu
2 Laba bersih
3 BEP
4 Permodal
5 Pengelola AUTIS
6 Pemodal
47
3. Bukti Transaksi dalam perusahaan konveksi dan taylor
a. Pada tanggal 1 Desember 2014 konveksi dan taylor membeli mesin jahit
secara tunai dengan harga Rp. xxxxxx rupiah .
Proses Analisisa secara singkat sebagai berikut ;
Transaksi yang dilakukan konveksi dan taylor mengakibatkan akun harta
bertambah dan akun harta berkurang. Akun harta yang bertambah dalam
hal ini berjenis peralatan yaitu ‘ mesin jahit ‘ sedangkan akun harta yang
berkurang berjenis ‘ kas’.
Karena harta yang berjenis mesin jahit bertambah maka di catat diposisi
debit sedangkan akun kas di posisi kredit karena terjadi pengukuran,
sehingga jurnal umum yang dibuat adalah sebagai berikut :
Mesin jahit………………………………Rp. xxx
Kas…………………………………….Rp. xxx
b. Pada tanggal 3 desember 2014 konveksi dan taylor membeli perlengkapan
jahit secara kredit dengan nominal Rp. xxx rupiah.
Proses Analisa secara sederhana :
Transaksi pembelian perlengkapan jahit secara kredit mengakibatkan utang
bertambah sehingga ketika dicatat dalam jurnal umum akun utang berada
diposisi kredit, sebaliknya perlengkapan juga bertambah dicatat pada posisi
debet, dengan demikian jurnal umum yang di buat adalah sebagai berikut :
Perlengkapan jahit…………………………………Rp. xxx
Utang usaha………………………………………rp.xxx
48
c. Pada tanggal 6 desember 2014 sekutu pasif pada konveksi dan taylor yaitu
pak naddi menyetor modal tambahn berupa uang tunai sebesar Rp. xxx
rupiah.
Proses analisa secara sederhana :
Transaksi penyetor penambahan modal mengakibatkan modal perusahaan
bertambah sehingga ketika dicatat dalam jurnal umum akun modal dicatat
pada posisi kredit, sebaliknya akun kas perusahaan juga bertambah
sehingga ketika dicatat akun kas berada diposisi debit hal ini karena
merupakan salah satu jenis harta , dengan demikian jurnal umum yang
dibuat adalah sebagai berikut :
Kas…………………………………………..Rp. xxx
Modal pemilik …………………………….Rp. xxx
d. Pada tanggal 15 desember pada konveksi dan taylor menerima pendapatan
jasa dari pelanggan sebesar Rp. xxx.
Proses analisa secara sederhana :
Transaksi penerimaan pendapatan mengakibatkan pendapatan bartambah
sehingga ketika di catat dalam jurnal umu akun pendapatan jasa di catat
pada posisi kredit, begitu juga dengan akun kas, karena menerima
pendapatan berupa uang tunai sehingga akun kas dicatat pada posisi debet,
dengan demikian jurnal umum yang di buat adalah sebagai berikut :
Kas ……………………………………….Rp. xxx
Pendapatan jasa ………………………….Rp. xxx
49
e. Pada tanggal 30 januari pada konveksi dan taylor membayar biaya gaji
karyawan sebesar Rp. xxx.
Proses analisa secara sederhana :
Transaksi pembayaran biaya gaji mengakibatkan biaya bertambah sehingga
ketika dicatat dalam jurnal umum akun biaya gaji di catat pada posisi debet,
sehingga akun kas perusahaan menurun hal ini karena perusahaan telah
mengeluarkan uang tunai untuk membayar gaji sehingga dicatat akun kas
di posisi kredit dengan demikian jurnal umum yang dibuat adalah sebagai
berikut :
Biaya …………………………………Rp. xxx
Kas…………………………………Rp. xxx
C. Sistem Informasi
1. Karakterristik Sistem
Suatu sistem biasanya terdiri dari tiga tahapan utama pada
umumnya yaitu input, process, dan output. Namun sistem juga mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik dari suatu sistem adalah
sebagai berikut :
a. Komponen sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang bekerja sama membentuksatu kesatuan. Komponen-komponen
sitem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem
memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu
50
dan mempengaruhi proses sistem dan mempengaruhi sistem secara
keseluruhan.
b. Batasan sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan antara sistem dengan
lingkungan luarnya.Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
c. Lingkungan luara sistem (Environments)
Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar
sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga
merugikan sistem tersebut.
d. Masukan (input)
Energy yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang
berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
e. Keluaran (ouput)
Hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran ini dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain.
f. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
51
2.Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu
perusahaan, sehingga informasi ini sangat penting di dalam perusahaan
.suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan
akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
D.Perancangan Sistem Informasi Akuntansi di Konveksi dan Taylor Kota
Makassar
1. Analisis Sistem
a). Analisis Sistem Lama
analasis terhadap sistem lama dilakukan dengan tujuan untuk dapat
menegtahui masalah apa saja yang terdapat pada sistem yang selama ini
sudah diterapkan di usaha Konveksi dan Taylor kota Makassar. Analisis
sistem lama dilakukan dengan metode PIECES, yaitu dengan
menganalisis kinerja (performance), informasi (information), ekonomi
(economy), efesien (efficiency), pelayanan (service).
1). Performance
Analisis kinerja pada sistem informasi akuntansi di usaha Konveksi
dan Taylor kota Makassar dilakukan dengan memperhatikan
kemampuan sistem dalam mengelola persediaan bahan baku yang
dimiliki perusahaan. Peneliaian dapat dilakukan dengan melihat
kesesuaian antara pencatatan kondisi persedian dengan kondisi
sebenarnya. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa pencatatan
52
keluar masuknya persediaan dilakukan setiap ada transaksi baik itu
pembelian bahan baku atau keluarnya bahan baku untuk proses
dalam proses produksi serta retur. Rekapitulasi persediaan dilakukan
satu minggu sekali bahkan bias sampai lebih dari satu minggu
sehingga kondisi persediaan bahan baku yang merupakan kondisi
persediaan bahan baku periode saat terakhir rekapitulasi belum
ditambah atau dikurang dengan mutasi persediaan. Perhitungan fisik
persedian tidak dilakukan dengan rutin sehingga yang terjadi adalah
tidak ada kesesuaian antara kondisi persediaan dalam catatan
persediaan dengan kondisi sebenarnya. Dalam sistem yang
dikembangkan nantinya, tidak perlu dilakukan proses pencatatan
berulang, karena dengan sekali input sistem sudah dapat
mengahsilkan output yang diinginkan.
2). Information
Analisis informasi dalam sistem informasi akuntansi di Konveksi
dan Taylor kota Makassar menunjukkan bahwa sistem yang lama
membutuhkan waktu lama karena menggunakan cara manual.
Relevansi dan kebenaran informasi pun sulit dipertanggungjawabkan
karena sistem yang manual masih belum bias menyajikan informasi
yang bias dipertanggujawabkan.
3) Economy
Sistem informasi akuntansi pada usaha Konveksi dan Taylor kota
Makassar manual membutuhkan biaya yang lebih besar
53
dibandingkan sistem yang nantinya akan dikembangkan. Banyaknya
persediaan bahan baku yang ada di perusahaan mengharuskan
karyawan untuk bekerja diluar jam kerja untuk mengelola persediaan
bahan baku tersebut.
Sehingga perusahaan perlu mengeluarkan biaya gaji tambahan untuk
karyawan yang bekerja diluar jam kerja. Selain itu, dalam sistem
yang manual dibutuhkan dana untuk membeli buku catatan dan
peralatan tulisnya. Dengan menerapkan sistem yang nantinya akan
dikembangkan. Perusahaan dapat meminimalkan kerja karyawan,
sehingga akan meminimalkan pengeluaran biaya gaji bagi
perusahaan. Selain itu, sistem yang dikembangkan tidak
membutuhkan proses pencatatan, jadi perusahaan tidak perlu
mengeluarkan dana untuk pembelian bahan baku dan alat tulis.
4) Control
Dokumen-dokumen persediaan barang dagang di usaha Konveksi
dan Taylor kota Makassar masih berupa dokumen-dokumen kertas
yang ditulis dengan tulisan tangan. Dokumen-dokumen tersebut
rawan hilang serta mudah rusak.Sedangkan tulisan tangan yang ada
pada dokumen tersebut, jika sudah lama disimpan kadang sulit untuk
dibaca.Sistem yang dikembangkan dapat mengamankan data dari
kerusakan dan kehilangan data karena semua data disimpan dalam
database computer.
54
5) Eficiency
Analisis efisiensi berhubungan dengan pemakaian sumberdaya, baik
itu sumberdaya manusia, waktu, informasi, uang, peralatan dan
keahlian secara maksimal. Serta bagaimana perusahaan dapat
menghasilkan outputsemaksimal mungkin dengan input seminimal
mungkin. Jumlah persediaan barang yang ada di Konveksi dan
Taylor Kota Makassar sangat banyak, sedangkan pelaksanaan
rekapitulasi persediaan masih dilakukan secara manual. Hal tersebut
akan menguras banyak waktu dan tenaga.
6) Service
Sistem lama yang diterapkan di Konveksi dan Taylor Kota Makassar
belu dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. Misalnya, saat
ada konsumen yang ada datang untuk menanyakan sesuatu barang,
pelanggan harus menunggu lama karena jika karyawan lupa akan
kondisinya langsung ke gudang. Akan tetapi dengan sistem yang
nantinya akan dikembangkan, perusahaan dapat mengolah data
persediaan bahan baku dan menyajikannya menjadi informasi
dengan cepat dan tepat waktu.
55
Tabel 5.1. Kesimpulan Analisis PIECES pada Konveksi dan Taylor
Kota Makassar
Jenis analisis Sistem lama Sistem baru
Analisis Kinerja Catatan sistem persediaan
bahan baku yang ada tidak
sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Sistem yang
manual masih diperlukan input
yang berulang yang memakan
banyak waktu.
Sistem yang
dikembangkan mampu
menyediakan informasi
yang real timedan bersifat
otomatis.
Analisis informasi Informasi persediaan barang
dagang yang ada diperusahaan
tidak dapat diketahui setiap
saat.
Sistem yang
dikembangkan dapat
memberikan informasi
yang lebih real time.
Analisis ekonomi Perusahaan perlu mengeluarkan
biaya gaji tambahan untuk
karyawan yang bekerja diluar
jam kerja dan pembelian buku
catatan serta alat tulis.
Sistem yang
dikembangkan dapat
meminimalkan kerja
karyawan dan tidak
membutuhkan catatan,
sehingga peusahaan dapat
meminimalkan
pengeluaran biaya.
56
Analisis Kontrol Penyimpanan data secara
manual yang berupa dokumen-
dokumen kertas rawan hilang
dan rusak.
Sistem yang
dikembangkan dapat
mengamankan data dari
kerusakan dari hilangnya
data.
Analisis Efisiensi Jumlah persediaan barang yang
ada sangat banyak. Sedangkan
pengelolaan persediaan
dilakukan secara manual. Hal
tersebut akan menguras banyak
waktu dan tenaga.
Sistem yang
dikembangkan bersifat
otomatis, jadi dengan
sekali input sistem
langsung dapat
menghasilkan laporan
yang diinginkan.
Analisis
Pelayanan
Saat ada konsumen yang
datang untuk menanyakan
suatu barang, pelanggan harus
menunggu lama karena jika
karyawan lupa akan kondisi
barang yang ditanyakan
konsumen tersebut, maka
karyawan harus melihat
kondisinya langsung ke
gudang.
Sistem yang
dikembangkan dapat
mengolah data persediaan
bahan baku dan
menyajikannya kapan
saja.
57
b). Analisis Kebutuhan Sistem
Setelah menegtahui masalah yang ada pada sistem lama yang diterapkan pada
Konveksi dan Taylor Kota Makassar, maka tahap selanjutnya adalag
menganilisis kebutuhan sistem. Tahap ini akan menganilisis hal-hal apa saja
yang dibutuhkan perusahaan untuk mengatasi masalah yang ada pada sistem
lama yang sudah diterapkan. Analisis kebutuhan sistem terdiri dari kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non fungsional.
1). Analisis Kebutuhan Fungsional
(a). sistem harus mampu memasukkan data mengenai persediaan bahan
baku perusahaan.
(b). sistem harus mampu memasukkan data mengenai pemasok perusahaan.
(c). sistem harus dapat melakukan transaksi pembelian.
(d). sistem harus dapat melakukan transaksi retur pembelian.
(e). sistem harus dapat menyajikan laporan persediaan bahan baku.
(f). sistem harus dapat menyajikan laporan yang dibutuhkan secara real
time.
2). Analisis Kebutuahan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional sistem informasi akuntansi terdiri dari:
(a). Perangkat lunak
(b). Perangkat keras
2. Rancangan Sistem Informasi Akuntansi
Rancangan sistem informasi akuntansi berikut dari dua desain utama :
a. Desain Konseptual
Dalam desain konseptual diputuskan, Usaha Konveksi dan Taylor kota
Makassar akan mengembangkan software yang telah ada untuk mengelola
58
persediaan bahan bakunya secara terkomputerisasi. Softwarwe tersebut
adalah Microsoft Access yang akan digunakan untuk mengolah data-data dari
semua transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku.
Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku di
Konveksi dan Taylor kota Makassaradalah transaksi pembelian, retur
pembelian, dab pengeluaran bahan baku. Desain konseptual dari sistem
informasi akuntansi dapat dilihat dalam flowchart berikut
59
1). Struktur Desain Menu Utama
Gambar 5.1. Desain Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha
Konveksi dan Taylor Kota Makassar.
Desain menu utama terdiri dari 7 form, yaitu manajemen jenis,manajemen
supplier,manajemen gudang, transaksi penngeluaran, laporan, akun serta keluar.
Kemudian form manajmen jenis terdapat di dalam barang.setelah itu manajemen
supplier dimana terdapat data supplier. Setelah selesai, kemudian manajemen
gudang terdapat pembelian barang, order barang serta retur barang.setelah selesai,
terdapat transaksi pengeluaran dimana memeiliki traksaksi penegeluaran
persediaan bahan baku. Kemudian lapaoran yang memeliki laporan persediaan
Menu Utama
Manajemen
Jenis
Manajemen
Supplier
Manajemen
gudang
Transaksi
Pengeluara
n
Laporan Akun Keluar
Jenis
Barang
Pembelian
Barang
Transaksi
pengeluaran
persediaan
bahan baku
Laporan
persediaan
bahan baku
Tambah
pengguna
Data
Supplier
Retur Barang
Order Barang Ganti Akun Laporan
Pembelian
Laporan transaksi
penegeluaran bahan
baku
Laporan Retur pembelian
Laporan Supplier
60
bahan baku, laporan pembelian, lapaoran transaksi pengeluaran bahan baku,
laporan retur pembelian serta laporan supplier. Setelah selesai, kemudian akun
yang terdapat tambah pengguna serta ganti akun. Setelah selesai di input data, bias
memilih menu keluar untuk bias kembali ke menu utama.
2). Proses Input data stok awal barang
TIDAK
YA
Gambar 5.2. Flowchart Proses Input Data Stok Awal Barang
Mulai
From stok
awal
Memasukka
n data stok
awal barang
Simpan/tam
bah/keluar ?
Keluar
Kembali ke
menu utama
61
Penjelasan Flowchart Proses Input Data Stok Awal Barang
User bias memilih stok awal yang terletak di dalam menu persediaan.
Setelah membuka from stok awal, user memilih barang yang akan di isi dan
kemudian memasukkan data stok awal barang. Setelah selesai, user bias
menyimpan data. Setelah selesai, user bias memilih menu keluar untuk bias
kembali kemenu utama.
3). Proses input data pembelian
Untuk input data pemebelian, user bias membuka form pembelian dengan
memilih menu pembelian. Kemudian setelah terbuka form pembelian, user bias
memasukkan data pembelian yang terjadi. Setelah selesai, user bias menyimpan
data. Setelah selesai input data, user bias memilih menu keluar untuk bsa kembali
ke menu utama.
62
TIDAK
YA
Gambar 5.3. Flowchart Proses Input Data Pembelian
4). Proses Input Data Penjualan
Untuk input data penjualan, user bias membuka form penjualan dengan
memilih menu penjualan setelah terbuka form penjualan, user bias
memasukkan data penjualann yang terjadi. Setelah selesai, user
Mulai
Form
pembelian
Memasukkan
data
pembelian
Simpan/tam
bah/keluar ?
keluar
Kembali ke
menu utama
63
biasamenyimpan data dan kemudian user bias memilih menu keluar untuk bias
kembali ke menu utama.
TIDAK
YA
Gambar 5.4. Flowchart Proses Input Data Penjualan
Mulai
Form
Penjualan
Memasukkan
data penjualan
Simpan/tam
bah/keluar ?
Kembali ke
menu utama
Keluar
64
5). Proses Input Data Pendapatan
Untuk input data pendapatan, user bias membuka from pendapatan
dengan memilih menu pendapatan. Kemudian setelah terbuka from
pendapatan, user bisa memasukkan data pendapatan yang terjadi. Setelah
selesai, user bisa menyimpan data. Setelah selesai input data, user bisa
memilih menu keluar untuk bisa kembali ke menu utama.
TIDAK
YA
Gambar 5.4. Flowchart Proses Input Data Pendapatan
Mulai
From Pendapatan
Memasukkan
data pendapatan
Simpan /
tambah/ keluar
Keluar
Kembali Ke
Menu Utama
65
6. Desain interface
Desain menu utama
1. From login
From login berfungsi untuk memulai proses aplikasi sistem
informasi akuntansi penjualan. Untuk memulai aplikasi ini, user
harus mengisikan Usename dan Password.
2. Menu utama
Ini adalah menu utama dari aplikasi Sistem Informasi Akuntansi
penjualan dan persediaan. Dalam home ini tersebut Menu Bar yang
berisi menu barang yang berisi data barang, operator yang berisi
daftar operator yang bias membuka, aplokasi, pemasok yang berisi
data pemasok, kemudian menu penjualan dan persediaan, dan
laporan persediaan dan laporan penjualan. Kemudian dibawah menu
terdapat menu lain, yaitu from menu, from barang, pemasok,stok
awal barang, dan from penyesuaian yang berada di dalam from
persediaan. Selain itu juga, terdapat from transaksi penjualan dan
pembelian.
66
3. From Pemasok
From pemasok berguna untuk memasukkan data-data dari pemasok
bahan baku yang digunakan dalam sistem persediaan Central Steak
and Coffee. Dalam from ini, user dapat menambah, mengubah dan
menghapus data pemasok. Dalam from ini terdapat menu untuk
memasukkan data pemasok yang meliputi : Nma Pemasok, Alamat,
dan Nomor Telpon pemasok.
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat penulis simpulkan berdasarkan analisis yang
telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai beriku :
1. Menggunakan perencanaan sistem informasi akuntansi, pihak perusahaan
dapat mengetahui rancangan informasi penting yang diperlukan dalam
mengembangkan suatu sistem informasi yang selaras dengan strategi
perusahaan.
2. Rancangan sistem informasi yang telah disusun akan memberikan
gambaran bagi pihak perusahaan tentang rancangan apa yang sesuai dan
aplikasi apa yang yang harus dikembangkan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Rancangan sistem informasi ini
dapat digunakan oleh pihak manajemen Konveksi dan Taylor sebagai
landasan perkembangan sistem informasi perusahaan dimasa mendatang.
B. Saran
Saran yang penulis ajukan demi pengembangan sistem informasi
akuntansi perusahaan dimasa mendatang adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi terhadap tenaga kerja yaitu
perusahaan dapat menilai dan melihat langsung hasil kerja yang dilakukan
oleh karyawan dalam perusahaan dan dapat memperkirakan rencana
intensif dan program balas jasa secara tepat.
2. Perencanaan sistem informasi akuntansi lainnya pada Konveksi dan Taylor
hendaknya dikembangkan juga, sebagai contoh sistem akuntansi
pembelian terkomputerisasi, sistem persediaan barang terkomputerisasi
dan sistem penggajian terkomputerisasi. Pengembangan pada sistem
akuntansi lain akan menambah kemampuan menghasilkan informasi yang
cepat dan tepat pada perusahaan.
3. Sebaiknya perusahaan mengutamakan waktu standar agar produktivitas
perusahaan dapat distandarisasikan dan juga sebaiknya dan selalu
64
memberikan moyivasi pada tenaga kerjanya. Memberikan motivasi yang
menimbulkan harapan yang sifatnya menguntungkan atau
menggembirakan bagi karyawan misalnya gaji, tunjangan, fasilitas dan
semacamnya.
4. Pihak perusahaan, dalam hal ini Konveksi dan taylor disarankan untuk
terus melakukan revisi terhadap perencanaan informasi ini sesuai dengan
perkembangan yang ada. Hal ini tidak berarti Konveksi dan Taylor harus
mengubah rencana yang ada secara keseluruhan. Contohnya perubahan
yang dapat dilakukan antara lain perubahan rencana informasi, hasil
rancangan informasi yang telah ada dapat terus disesuaikan sejalan dengan
kondisi perusahaan dimasa yang akan datang.
5. Melakukan penelitian pada sistem pemesanan dimasa yang akan datang
dapat langsung menangani proses pengukuran, penjadwalan produksi dan
pengiriman, serta proses laporan keuangan.
6. Sistem e-commerce yang menggunakan pembayaran secara online seperti
pembayaran melalui kartu kredit yang dapat langsung mengecek validitas
kartu kredit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 1
Anen.2009.Sistem Informasi Akuntansi.Anen
Baridwan. 2015.Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta: PT. BumiAksara
George R. Terry. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
Gunawan Adisaputro.2010.Sistem Akuntansi.Jakarta: Bumi Aksara
Hecker, Willson.2010.Manajemen.Jakarta :Salemba Empat
Jogianto. 2015.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Jakarta: Salemba Empat
Lili M.2005. Dasar-dasar Akuntansi.Jakarta: PT Bumi Aksara
Mulyadi. 2013. System Akuntansi.Jakarta :Salemba Empat
SofjanAssauri. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sutabri. 2012.Sistem Informasi. Jakarta: PT. BumiAksara
Usman, Husain. 2011. Manajemen :Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
Widjaya.2005.Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen. Jakarta: PT Bina Aksara
Yakub. 2012.Penagntar Sistem Informasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
https:// fitridtrind.Wordpress.com.2015.Makalah perencanaan.
http:// system akuntansi.blogspot.com.2009.Penegrtian Sistem.
http:// id.m.wikipedia.Sistem Akuntansi.
http:// Empirits. Polri.ac.id.2005.Lestari
http://ekarahayu30.blogspot.com.2013.SIA:Metodologi
PengembanganSistemAkuntansi Bab 2
http://jurnal.polines.ac.id.Jabpi.article.view
http:// ejournal.usrat.ac.id.article.download
http://download.portalgaruda .org.article
http://ejournal.ip.fisip.unmul.ac.id.article
http://journal.walisongo.ac.id
Rancangan Anggaran Dana Pada Purnama Konveksi dan Taylor Kota Makassar
A. Tempat dan perizinan
No Keterangan Satuan Unit Harga satuan Jumlah
1 Sewa blok/
tempata usaha
I Tahun Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
2 Izin Usaha I kali Rp. 250.000 Rp. 250.000
Jumlah Rp. 8.250.000
B. Peralatan
No keterangan Satuan Unit Harga
satuan
Jumlah
1 Hager baju 50 Buah Rp. 2.000 Rp. 100.000
2 Tempat
gantungan hager
2 Buah Rp. 100.000 Rp. 200.000
3 Persediaan 2 Buah Rp. 25.000 Rp. 50.000
4 Alat border 5 Buah Rp. 250.000 Rp. 1.250.000
5 Gunting 10 Buah Rp. 15.000 Rp. 150.000
6 Mesin jahit 5 Buah Rp. 500.000 Rp. 2.500.000
7 Sablon 20 buah Rp. 250.000 Rp. 5.000.000
Jumlah Rp. 9.250.000
C. Pakaian
No Keterangan Satuan unit Harga satuan Jumlah
1 Celana panjang
standar ( bahan
jeans)
50 Helai Rp. 55.000 Rp. 2.750.000
2 Celana panjang
pensil ( bahan
jeans)
50 Helai Rp. 60.000 Rp. 3.000.000
3 Celana panjang
standar ( bahan
kain )
50 Helai Rp. 60.000 Rp.3.000.000
4 Celana pendek 50 Helai Rp. 50.000 Rp. 3.000.000
5 Baju kemeja 50 Helai Rp. 50.000 Rp. 2.500.000
6 t-shirt 50 Helai Rp. 30.000 Rp. 1.500.000
7 Jaket 50 Helai Rp. 60.000 Rp. 3.000.000
8 Biaya kirim 2 ball Rp. 250.000 Rp. 250.000
Jumlah Rp. 18.250.000
D. Aksesoris
No keterangan satuan unit Harga satuan jumlah
1 Kancing baju 100 Buah Rp. 500 Rp. 50.000
2 Tali pinggang 30 Buah Rp. 20.000 Rp. 600.000
3 Res letting 300 Buah Rp. 10.000 Rp. 3.000.000
4 Rantas
aksesoris
20 buah Rp. 2.500 Rp. 500.000
Jumlah Rp. 4.150.000
E. Pembuatan katalog
No keterangan satuan unit Harga satuan jumlah
1 Biaya cetak 50 buah Rp. 20.000 Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 1.000.000
Jumlah modal awal
A. Peralatan dan perizinan Rp. 8.250.000
B. Peralatan Rp. 9.250.000
C. Pakaian Rp. 18.250.000
D. Aksesoris Rp. 4.150.000
E. Pembuatan Kataloq Rp. 1.150.000
Total Rp. 40.900.000
Dana real yang dibutuhkan
Laba rugi
Rp. 40.900.000
BIAYA OPERASIONAL PER BULAN PADA PURNAMA KONVEKSI DAN
TAYLOR KOTA MAKASSAR
A. Operasional Umum
No keterangan unit Harga satuan jumlah
1 Listrik 1 bulan Rp. 25.000 Rp. 25.000
2 Gaji 4 orang Rp. 1.000.000 Rp. 4.000.000
3 Iuran keamanan 1 bulan Rp. 25.000 Rp. 25.000
4 Iuran kebersihan 1 bulan Rp. 20.000 Rp. 20.000
Jumlah Rp. 4.070.000
B. Operasional Promosi
No keterangan unit Harga satuan jumlah
1 Biaya kirim katalog 50 katalog Rp. 5.000 Rp. 250.000
Jumlah Rp. 250.000
C. Operasional Defisit
No keterangan unit Harga satuan Jumlah
1 Deficit peralatan jasa
hosting dan
2,00%
perbulan
Rp. 1.000.000 Rp. 20.000
2 Domain setahun 10,00%
perbulan
Rp. 200.000 Rp. 20.000
Jumlah Rp. 40.000
D. Total Perbulan
1.Operasional Umum Rp. 4.070.000
2. Operasional Promosi Rp. 250.000
Total Rp. 4.320.000
E. Angsuran Kios / Lapak Perbulan
Angsuran sewa 1 jios / lapak per bulan Rp. 666.667
Jumlah yang harus dikeluarkan per bulan
3.Oprasional Defisit Rp. 40.000
4.Total Operasional perbulan Rp. 4.320.000
5.Angsuran kois/lapak Rp. 666.667
TOTAL Rp. 5.026.667
DAFTAR PERTNYAAN WAWANCARA
1. Apakah sejarah singkat usaha puranama konveksi dan taylor kota Makassar ?
2. Bagaimana struktur organisasi usaha purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?
3. Apa visi dan misi usaha purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?
4. Apa saja peralatan yang dipakai pada usaha purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?
5. Bagaimana proses pemasaran dalam purnama konveksi dan taylor kota Makassar ?
JAWABAN HASIL WAWANCARA
1. Seperti yang diketahui bahwa konveksi dan taylor merupakan salah satu usaha yang
bergerak dibidang konveksi yaitu memproduksi pakaian seragam sekolah,umum baik secara
pesanan maupun yang telah bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya yang berkaitan dengan
usaha yang dijalankan oleh konveksi didirikan pada tahun 2000 yang berkedudukandijalan
aspol panaikang, oleh bapak dengan jumlah tenaga kerja 5 orang pada tahun 2003 usaha
konveksi dan taylor seiring dengan waktu konveksi dan taylor menunjukkan perkembangan
yang pesat karena usaha konveksi dan taylor memiliki jumlah karyawan mencapai 16
orang.saat ini usaha konveksi dan taylor dalam menjalankan usahanya sudah menunjukkan
suatu kemajuan dan perkembanng.
2. Adapun visinya adalah Menjadi penjahit yang memiliki kualitas terbaik dengan harga yang
murah.seedangkan misi yaitu Memberikan pelanggan kepuasan tertinggi dari segi kualitas,
mutu, dan ketepatan waktu pengerjaan pesanan
3. Untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah maksimal dan memenuhi kualitas,
konveksi dan taylor memerlukan peralatan. Adapun minimal peralatan yang dapat digunakan
dalam proses produksinya yaitu :
a. Mesin potong
b. Mesin jahit
c. Mesin obras
d. Mesin nyopan ( lubang kancing ) dang pasang kancing.
4. Adapun hal-hal yang dikeluarkan usaha konveksi dan taylor tersebut dalam menghadapi
pesaing adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
b.Menjaga dan meningkatkan hubungan atau kerjasama dengan para pelanggan atau
konsumen.
c. Perluar wilayah pemasaran.