260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

download 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

of 12

Transcript of 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    1/12

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

    PEWARNAAN GRAM

     NAMA : DESTIANA PURNAMA

     NPM : 260110140097

    HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 23 SEPTEMBER 2015

    ASISTEN : 1. BETHARY K

    2. HIMMATUL ULYA

    LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2015

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    2/12

    PEWARNAAN GRAM

    I.  Tujuan

    1. Mengamati dua kelompok bakteri yaitu bakteri Gram positif dan Gram

    negatif dengan menggunakan prosedur pewarnaan Gram.

    2.  Memahami setiap langkah dan reaksi – reaksi kimia yang terjad dalam

     prosedur tersebut.

    II.  Prinsip

    1. 

    Teknik Pewarnaan DiferensialProsedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel

    mikroba atau bagian-bagian sel mikroba (Pelczar dan Chan, 2007).

    2.  Pewarnaan Gram

    Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk

    membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar gram-positif

    dan gram-negatif berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel bakteri

    (Karmana, Oman, 2008).

    3.  Zat Warna

    Zat pewarna adalah garam yang terdiri atas ion positif dan ion negatif,

    salah satu di antaranya berwarna (Volk & Wheeler, 1993).

    III.  Teori Dasar

    Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan

    sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana.

    Istilah ”pewarna sederhana” dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel

     bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakterimudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya

     bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang

    digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin

    (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat,

    intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu

     preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan

    asam encer maka semua zat warna terhapus. sebaliknya terdapat juga

     preparat yang tahan terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    3/12

    dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan ciri yang khas bagi

    suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).

    Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadiempat macam yaitu pengecatan sederhana, pengecatan negatif, pengecatan

    diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau

     jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna

     pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan

    sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara

    sel-sel microbe atau bagian-bagian sel microbe disebut teknik pewarnaan

    diferensial. Sedangkan pengecatan struktural hanya mewarnai satu bagian

    dari sel sehingga dapat membedakan bagian-bagian dari sel. Termasuk

    dalam pengecatan ini adalah pengecatan endospora, flagella dan

     pengecatan kapsul (Waluyo, 2010).

    Pewarnaan gram (GS) adalah teknik pewarnaan utama yang

    digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis bakteri. Bakteri yang tidak

    diketahui dapat diklasifikasikan menjadi Gram-positif atau Gram negatif

    oleh GS, di mana kehilangan warna adalah perangkap utama, karena

     beberapa bakteri gram positif mengalami kehilangan warna lebih cepat,

    dan salah diidentifikasi sebagai gram negatif (Chandra and Mani, 2011).

    Perbedaan warna pada bakteri gram positif dan gram negatif

    menunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri gram positif memiliki struktur dinding sel

    dengan kandungan peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri gram

    negatif memiliki struktur dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi

    (Fitri dan Yasmin, 2011).

    Bakteri memiliki dinding sel terdiri dari peptidoglikan. Dinding sel

    ini memberikan kekakuan kesel, dan perlindungan dari lisis osmotik dalam

    solusi encer. Bakteri gram positif memiliki dinding sel mesh tebal, bakteri

    gram negatif memiliki dinding sel tipis dan membran luar bilayer

    fosfolipid (Davies et al. 1983).

    IV. Alat dan Bahan

    4.1 Alat

    4.1.1 Bak Pewarna

    4.1.2 Botol Semprot

    4.1.3 Gelas Kimia

    4.1.4 Kaca Objek

    4.1.5 Kapas

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    4/12

    4.1.6 Kertas Saring

    4.1.7 Mikroskop Cahaya

    4.1.8 Ose

    4.1.9 Pipet

    4.1.10 Pembakar Spiritus

    4.2 Bahan

    4.2.1 Air Fuchsin

    4.2.2 Alkohol 70%

    4.2.3 Alkohol 95%

    4.2.4 Aquadest4.2.5 Lugol

    4.2.6 Minyak Emersi

    4.2.7 Suspensi Campuran Bakteri

    4.2.8 Zat Warna Karbol Gentian Violet (CGV)

    4.3 Gambar Alat

    Bak Pewarna Botol Semprot Gelas Kimia Kaca Objek

    Kapas Kertas Perkamen Mikroskop Cahaya Ose

    Pipet Tetes Pembakar Spirtus

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    5/12

    V. Prosedur

    Pertama sediakan kaca objek steril yang terlebih dahulu direndamdengan alkohol 70 % pada gelas kimia kemudian lap kaca objek

    dengan kapas sampai kering. Dinyalakan pembakar spirtus dengan korek

    api, ambil kawat ose dan lakukan fiksasi, setelah itu ambil tabung reaksi yang

     berisi suspensi bakteri lalu dibuka dan ambil suspensi dengan ose, proses

    ini dilakukan di dekat api. Selanjutnya oleskan suspensi pada kaca objek

    selebar mungkin, beri tanda olesan dengan spidol permanen pada bawah

    kaca, kemudian lewatkan kaca objek pada api sebanyak tiga kali cepat.

    Kedua letakkan kaca objek pada bak pewarna, teteskan pewarna

    karbol gentian violet pada olesan bakteri dan dibiarkan selama satu menit lalu bilas kaca objek menggunakan air suling dengan cara menyemprotkannya ke

    kaca objek secara perlahan. Selanjutnya teteskan lugol selama dua menit,

     buang lugol yang berlebih kemudian bilas dengan air suling secara

     perlahan. Kemudian kaca objek dtetesin dengan alkohol 95% 30 detik lalu

     bilas dengan air suling secara perlahan. Setelah itu, kaca objek ditetesi dengan

     pewarna tandlingan air fuksin selama 30 detik, kemudian bilas dengan air

    suling secra perlahan dan dikeringkan dengan kertas saring dengan cara

    menotolkan kertas saring perlahan pada kaca objek tanpa menghilangkan

    olesan bakteri. Olesan bakteri ditetesi sedikit minyak emersi pada kacaobjek lalu amati bakteri pada mikroskop dengan perbesaran dari yang

    terendah 10x sampai yang terbesar 100x kemudian hasil pengamatan

    didokumentasikan.

    VI. Hasil

    Data Pengamatan

    No. Perlakuan Hasil

    1. Kaca objek dibersihkan dandikeringkan dengan kapas

    Kaca objek sudah bersih dankering

    2. Ose difiksasi dengan membakar ose

    diatas pembakar spirtus

    Ose sudah difiksasi

    3. Ose dimasukkan ke dalam tabung

    reaksi berisi suspensi bakteri dan ose

    dioleskan ke atas kaca objek agar

     bakteri menempel pada kaca objek

    Bakteri sudah menempel di kaca

    objek

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    6/12

    4. Kaca objek dikeringkan dengan

    dilewati diatas pembakar spirtus

    Kaca objek sudah kering

    5. CGV diteteskan pada kaca objek

    dimana bakteri berlokasi dan

    diamkan selama 1 menit

    Kaca objek berwarna biru tua

    6. Kaca objek dibilas perlahan dengan

    air suling

    Kaca objek bersih dan tidak ada

    CGV yang tersisa

    7. Lugol diteteskan pada kaca objek

    dimana bakteri berlokasi dan

    didiamkan selama 2 menit

    Kaca objek berwarna kuning

    8. Kaca objek dibilas perlahan dengan

    air suling

    Kaca objek bersih dan tidak ada

    lugol yang tersisa

    9.

    Kaca objek ditetesi alkohol 95 % Kaca objek sudah ditetesi alkohol

    90%

    10. Kaca objek dibilas perlahan dengan

    air suling

    Kaca objek bersih dan tidak ada

    alkohol yang tersisa

    11.

    Kaca objek ditetesi fuchsin dan

    didiamkan selama 30 detik

    Kaca objek berwarna merah muda

    12. Kaca objek dibilas perlahan dengan

    air suling

    Kaca objek bersih dan tidak ada

    fuchsin yang tersisa

    13.

    Kaca objek dikeringkan dengan

    menggunakan kertas saring dan

    ditetesi minyak emersi

    Kaca objek sudah kering dan sudah

    ditetesi minyak emersi, siap untuk

    dilihat di bawah mikroskop

    14. Kaca objek diletakkan dibawah

    mikroskop dan dilihat pada

     perbesaran 10, 40 dan 100

    Bakteri terlihat berwarna

    merah/biru

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    7/12

    Gambar Mikroskop

    No. Foto Keterangan

    1.

    Bacilli

    Perbesaran : 40 x

    Bentuk : Bacilli

    Warna : Merah

    Pewarna : CGV, Lugol, Fuchsin

    Bakteri : E. coli 

    2.

    Coccus

    Perbesaran : 10 x

    Bentuk : Coccus

    Warna : Biru

    Pewarna : CGV, Lugol, Fuchsin

    Bakteri : Staphylococcus

    aureus 

    VII. Pembahasan

    Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok

    organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke

    dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Hal ini

    menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum

    ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 (setelah ditemukannya

    mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai

     berkembang.

    Dalam praktikum kali ini praktikan melakukan pewarnaan gram atau metode

    gram pada bakteri. Pewarnaan Gram atau Metode Gram adalah suatu metode

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    8/12

    untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-

     positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.

    Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans

    Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884

    untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.

    Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua,

    yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri

    terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi

    dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada

    mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp

    Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus

    Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteridari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di

    dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak

     permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak

    terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.

    Bakteri dibagi menjadi dua yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram

    negatif. Bakteri garam positif memiliki dinding sel relatif tebal, terdiri dari

     berlapis-lapis polymer peptidoglycan (disebut juga murein). Tebalnya dinding sel

    menahan lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika dicuci dengan alkohol atau

    aseton. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan, yang diselubungi oleh lapisan tipis outer membrane yang terdiri

    dari lipopolysaccharide (LPS). Daerah antara peptidoglycan dan lapisan LPS

    disebut periplasmic space (hanya ditemui pada Gram negatif) adalah zona berisi

    cairan atau gel yang mengandung berbagai enzymes dan nutrient-carrier proteins.

    Kompleks Crystal violet-iodine mudah lolos melalui LPS dan lapisan tipis

     peptidoglycan ketika sel diperlakukan dengan pelarut. Ketika sel diberi perlakuan

     pewarna tandingan Safranin O, pewarna tersebut dapat diserap oleh dinding sel

     bakteri Gram negatif.

    Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:

     

    Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau

    multilayer.

     

    Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan

    terdapat didalam

      lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering,

    tidak mengandung asam tekoat.

      Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.

      Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal

    violet.

     

    Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    9/12

      Tidak resisten terhadap gangguan fisik.

      Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat

     

    Peka terhadap streptomisin  Toksin yang dibentuk Endotoksin

    Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:

      Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau

    monolayer.

     

    Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan

    ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari

    50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.

      Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.

     

    Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.  Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.

      Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

      Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut

      Tidak peka terhadap streptomisin

      Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

    Perbedaan dari bakteri gram negatif dan gram positif yaitu, bakteri gram

     positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan

     bakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis

    membran sel kegunaannya yaitu, untuk melihat atau mengamati bentuk-bentuk sel

     bakteri dan memberikan sifat reaksi pewarnaan bakteri yang dapat diketahui

    dengan melihat apakah termasuk negatif-gram (berwarna merah) atau positif-gram

    (berwarna biru).

    Kaca objek di bersihkan terlebih dahulu menggunakan alkohol 70 %

     bertujuan agar kaca objek steril. Dalam pengerjaan pewarnaan gram ini harus

    dilakukan dekat dengan pembakar spirtus agar tidak terjadi kontaminasi mikroba

    lain. Kemudian dilakukan fiksasi, Fiksasi adalah proses pengawetan dan pelekatan

    atau penempelan struktur sel mikroorganisme pada suatu posisi. Selain itu fiksasi

     juga berfungsi untuk menonaktifkan enzim lytic sehingga bakteri tidak mengalami

    lisis dan berubah bentuk pada saat diamati. Fiksasi dilakukan setelah olesan pada

    kaca preparat sudah kering. Jika olesan belum kering akan menyebabkan sel-sel

    mikroorganisme yang bersangkutan menjadi tidak beraturan bentuknya. Tujuan

    dari fiksasi adalah pelekatan bakteri supaya pada saat pencucian, bakteri tersebut

    tidak ikut hilang tercuci. Fiksasi yang digunakan pada percobaan kali ini adalah

    fiksasi panas, yaitu dengan cara melewatkan kaca preparat di atas api. Fiksasi

    dilakukan sampai kaca preparat terasa hangat apabila ditempelkan pada punggung

    tangan. Fiksasi yang dilakukan tidak boleh terlalu panas dan lama, karena bakteri

    yang ada pada preparat bisa hangus terpanggang dan terjadi perubahan bentuk dan

     penyusutan sel.

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    10/12

     

    Kristal violet yaitu zat warna yang memberikan atau menunjukkan sifat

     pewarnaan negatif dengan memberikan warna ungu pada bakteri yang peka

    terhadap zat warna basa.

    Fungsi larutan Lugol,yaitu:

    1.  Meningkatkan aktifitas peningkatan zat warna oleh bakteri.

    2.  Untuk memperjelas zat warna.

    3.  Mempersulit kelarutan zat warna.

    Penambahan etanol 95% ini berfungsi untuk memucatkan warna ungu kristal

     pada kaca preparat yang sudah menempel pada olesan bakteri tersebut. Selain

    digunakan etanol sebagai pemucat, dapat juga digunakan zat lain yang dapatmelarutkan kompleks ungu-iodium, contohnya aceton. Namun, aceton merupakan

     pemucat yang bekerja paling cepat sehingga dikhawatirkan akan terjadi

     pemucatan yang berlebihan. Pemucatan ini akan mengakibatkan bakteri gram

    negatif kehilangan warnanya dan kembali menjadi tak berwarna, namun bakteri

    gram positif tetap berwarna ungu/ biru.

    Air fuchsin berfungsi untuk memberi warna kembali kepada bakteri sehingga

    akan terlihat mana bakteri gram positif atau gram negatif.

    Pemberiaan minyak emersi bertujuan karena cahaya yang datang dibiaskan

    melalui 2 medium yang berbeda, yaitu udara dan kaca. Oleh karena itu,

    dibutuhkan suatu bahan yang mampu membiaskan cahaya dari medium udara dan

    medium kaca dengan pembiasan yang mendekati garis normal. Bahan yang

    mampu membiaskan cahaya dari medium udara dan medium kaca dengan

     pembiasan yang mendekati garis normal adalah minyak imersi. Selain itu, minyak

    imersi juga mempunyai indeks bias yang mendekati atau identik dengan kaca.

    Kemudian amati menggunakan mikroskop cahaya maka didapat dua bakteri

    yaitu bakteri gram negatif  Eschericia colli dan bakteri gram positifStaphylococcus aureus.

     E. colli merupakan bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2

    micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel  E. colli  berkisar 0.6-0.7

    micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40

    derajat C, optimum pada 37 derajat. salah satu jenis spesies utama bakteri gram

    negatif . Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat

    ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E.colli tidak berbahaya, tetapi

     beberapa, seperti E.colli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan

    yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan

    https://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttps://id.wikipedia.org/wiki/Eksotoksinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Diarehttps://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli_O157:H7https://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Theodor_Escherich&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gram_negatifhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Spesies

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    11/12

     bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu

     basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber

     bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger

    yang belum matang.

     E.colli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan

    memproduksi vitamin K 2, atau dengan mencegah bakteri lain di dalam usus.

     E.colli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan

    sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk

    dikembangkan. E.colli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah

    dalam penanganannya.

    Morfologi dari S. Aureus yaitu sel berbentuk bola, berdiameter 0,5 sampai 1,5µm, terdapat tunggal dan berpasangan dan secara khas membelah diri pada lebih

    dari satu bidang, sehingga membentuk koloni yang tidak teratur. Merupakan gram

     positif dengan dinding sel mengandung dua komponen utama peptidoglikan serta

    asam tekoat. Tumbuh lebih cepat dalam keadaan aerobic dengan suhu optimum

    350 C – 400 C, berasosiasi dengan kulit, kelenjar kulit dan selaput lender hewan

     berdarah panas.

    Bakteri positif memiliki sifat mampu bereaksi dengan zat warna yang bersifat

    asam, sedangkan bakteri negatif dapat bereaksi dengan zat warna yang bersifat

     basa. Karena pada zat warna basa memberikan muatan positif dan zat warna asam

    memberikan muatan negatif.

    VIII. Simpulan

    Dari hasil pewarnaan gram didapat hasil yaitu bakteri gram positif dan

     bakteri gram negatif. Bakteri gram positif yaitu  Staphylococcus aureus

    membentuk warna ungu kebiruan dan bakteri gram negatif  Eschericia colli

    membentuk warna merah atau merah muda. 

    https://id.wikipedia.org/wiki/Genhttps://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttps://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_Khttps://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/RRNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Adeninhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Verotoksin&action=edit&redlink=1

  • 8/17/2019 260110140097 Destiana Purnama Pewarnaan Gram

    12/12

    Daftar Pustaka

    Chandra, T. J and P. Subha Mani. 2011. Journal of Medical & Allied

    Sciences. A study of 2 rapid tests to differentiate Gram positive

    and Gram negative aerobic bacteria. 1 ( 2 ) : 84-85.

    Davies, J. A., et al. 1983. Chemical Mechanism of the Gram Stain and

    Synthesis of a New Electron-opaque Marker for Electron

    Microscopy Which Replaces the Iodine Mordant of the Stain. J

    Bacteriol. 156(2):837-845.

    Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

    Fitri,L. dan Yasmin, Y. 2011.Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi

    Edukasi. Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri

    Kitinolitik. Volume 3, Nomor 2, hal 20-25.

    Karman, Oman . 2008. Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas.

    Bandung: Grafindo Media Pratama.

    Pelczar, M. J., dan Chan, E.C.S. 2007. Elements of Microbiology. New York

    : Mc Graw Hill Book.

    Waluyo,lud. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. UMM.

    Malang.

    Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.