perencanaan sdm.docx
-
Upload
intan-nastiti-permatasari -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of perencanaan sdm.docx
Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Aparatur (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Sumber Daya Manusia)
Kelompok 2
Nama Kelompok :
Ulfatun Hasanah 105030600111004
Intan Nastiti P 105030600111016
Trias Novita Sari 105030600111028
Wulan Puspitasari 105030607111009
PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya
untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya
manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu instrument penting bagi organisasi
dalam mencapai berbagai tujuannya. Bagi sektor publik, tanggung jawab besar birokrasi
dalam memberi pelayanan kepada masyarakat harus di dukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) aparatur yang professional dan kompeten.
Dan dalam sector publik, MSDM diartikan sebagai instrument pendukung bagi
proses transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang nantinya akan
mempunyai nilai tambah bagi organisasi/instansi serta masyarakat luas. Manajemen Sumber
Daya Manusia sektor publik memusatkan kajiannya pada pencapaian kepuasan masyarakat
sebagai customer yang harus di layani.
Secara normatif, menurut UU No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian di dalamnya terdapat kode etik profesi dan digunakan sebagai pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini menunjukan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia penting dalam peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia di sektor publik atau yang biasayaa disebut Sumber Daya
aparatur. Untuk dapat memeberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat serta
memiliki nilai-nilai:
1. Tanggung Jawab
2. Professional
3. Kejujuran
4. Kebebasan
5. Keadilan
6. Idealism
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai ruang lingkup Manajemen
Sumber Daya Aparatur, yaitu pengertian dan fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia, Manajaemen Sumber Daya Manusia sektor publik, Macam dan Klasifikasi Pegawai
sektor publik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Apa saja macam dan klasifikasi pegawai sektor publik?
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia.
2. Memahami Manajemen Sumber Daya Manusia.
3. Mengetahui macam dan klasifikasi pegawai sektor publik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya
untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi Sumber Daya Manusia
adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau
human resource department.
Dan menurut para ahli MSDM sendiri mempunyai pengertian yang berbeda-beda,
yaitu ;
Sjanrazad Masdar, dkk (2009: 152)
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu sarana utama
organisasi/instansi untuk mengelola atau menggunakan sumber daya yang
dimiliki organisai yaitu SDM secara efektif dan efisien
Menurut A.F. Stoner
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
2.1.2 Fungsi-fungsi Menejemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Beberapa fungsi-fungsi menurut para ahli, adalah :
Drs. Melayu S.P. Hasibuan, fungsi MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya ialah
agar organisasi dapat melakukan kebijakan dengan baik dan pegawai mendapatkan
kepuasan dari pekerjaannya.
a. Perencanaan
Perencanaan (human resources plannin) adalah merencanakan tenaga kerja
secara efektif agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam membantu
terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program
kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan.
Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan
organisasi, karyawan, dan masyarakat.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan
secara efektif.
c. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tercakupnya tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan
dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua
tugasnya dengan baik.
d. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan organisasi dan bekerja sesuai
dengan rencanana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan,
diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian
karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama,
pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
e. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan.
f. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
peatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberian harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
g. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian batas jasa langsung(direct) dan tidak
langsung (indirecct), uang atau barang kepada karwayan sebagai imbalan
jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasi adalah adil dan
layak, adil diartikan sesuai dengan prestatsi kerjanya, layak diartikan dapat
memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah
minimum pemerintah dan berasarkan internal dan eksternal konsistensi.
h. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalak kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama
yang serasi dan sslaing menguntungakan. Organisasi memperoleh laba,
karyawan dapat memnuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.
Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM,
karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
i. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara untuk
menguatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan
dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagaian besar
karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
j. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan
yang maksimal. Kedisplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk
mentaati peraturan-peraturan perusahan dan norma-norma sosial.
k. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
suatu organisasi/perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan organisasi, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-
sebab lainnya.
Menurut Sjanrazad Masdar, dkk (2009: 152) dalam MSDM itu sendiri mempunyai
fungsi- fungsi penting, meliputi : Staffing, pengembangan SDM, penggajian,
kebijakan yang menjamin kesehatan dan keselamatan pegawai serta hubungan
antar pegawai.
Fungsi-fungsi pokok MSDM=Fungsi Manajemen :
Fungsi Perencanaan → Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan,
pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan SDM.
Fungsi Pengorganisasian → Menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur
dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja
dipersiapkan
Fungsi Pengarahan → Menberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien
Fungsi Pengendalian → Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang
dilakukan antara kegiatan yang dilakukan dengan standard-standard yang telah
ditetapkan khususnya di bidang tenaga kerja.
Fungsi-fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pengadaan (Procurement)
Pengadaan SDM, dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi
kebutuhan akan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di
dalamnya meliputi :
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia → penentuan kebutuhan tenaga kerja baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.
b. Penarikan/perekrutan calon tenaga kerja (recruitment)→ menarik sebanyak
mungkin calon-calon tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang
dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang tersedia.
c. Seleksi (selection) → merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah
calon tenaga kerja yang dikumpulkan melalui prosesrecruitment.
d. Penempatan (placement) → penempatan tenaga kerja yang terpilih pada
jabatan yang ditentukan.
e. Pembekalan (orientation) → dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada
tenaga kerja terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan
organisasi
2. Pengembangan (Development)
Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
SDM yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan
organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
a. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development).
b. Pengembangan Karir (Career Development).
3. Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan ini bertujuan untuk memelihara keutuhan sumber daya manusia yang
dimiliki. Wujudnya berupa rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya pada organisasi.
a. Kompensasi Jabatan (job compensation) →usaha pemberian balas jasa atas
prestasi yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
b. Integrasi (integration) → menciptakan kondisi integrsi atau persamaan
kepentingan antar tenaga kerja dengan organisasi yang menyangkut masalah
motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan konselling.
c. Hubungan Perburuhan (Labour Relation)→ pembahasan masalah
perjanjian kerja perjanjian perburuhan,kesempatan kerja bersama, sampai
penyelasaian perselisihan perburuhan
d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) → menyangkut masalah
pemutusan hubungan kerja.
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
2.2.1 Pengertian MSDA
Menajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sektor publik dapat disebut juga
dengan Menajemen Sumber Daya Aparatur (MSDA) yaitu ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan organisasi.
Menurut berbagai sumber, MSDA mempunyai banyak pengertian, yaitu :
Gibson Manajemen Sumber Daya Aparatur merupakan suatu bidang manajemen yang
khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi pemerintah.
Unsur MSDA adalah manusia yang merupakan tenaga kerja. Dengan demikian fokus
yang disoroti MSDA ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja
manusia.
Sjanrazad Masdar, dkk (2009: 152)
Dalam sektor publik, MSDM diartikan sebagai instrumen pendukung bagi proses
transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang nantinya akan
mempunyai nilai tambah bagi organisasi/ instansi serta masyarakat luas. MSDM
sektor publik memusatkan kajiannya pada pencapaian kepuasan masyarakat sebagai
customer yang harus dilayani.
Drs. Melayu S.P. Hasibuan
Sumber Daya Aparatur adalah suatu rangkaian kegiatan atau pekerjaan yang
diarahkan pada tujuan fasilitas dan perencanaan sistematis kepegawaian dalam
organisasi pemerintahan.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi
karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif manusia sebagai tenaga kerja meskipun
alat-alat yang dimiliki begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimilikinya tidak ada
manfaatnya, jika peran aktif tenaga kerja tidak diikutsertakan. Mengatur pegawai/ tenaga
kerja adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status,
keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi.
Manajemen Sumber Daya Aparatur adalah bagian dari manajemen. Oleh
karena itu, teori-teori manajemen umum menjadi dasar pembahasannya. MSDA lebih
fokus mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.
Pengaturan itu meliputi masalah perencanaan (human resources planning),
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, penngembangan, kompensasi,
pengeintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga kerja untuk
membantu terwujudnya tujuan organisasi dan masyarakat. Jelasnya MSDA mengatur
tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan yang telah ditetapkan.
Serta, dalam sector publik MSDM dapat diartikan sebagai instrument
pendukung bagi proses transformasi organisasi yang merubah input menjadi output yang
nantinya akan mempunyai nilai tambah bagi organisasi/instansi serta masyarakat luas,
MSDM sector public memusatkan kajiannya pada pencapaian kepuasan masyarakat
sebagai consumery yang harus dilayani.
2.2.2 Tugas Manajemen Sumber Daya Aparatur
Tugas Manajemen Kepegawaian menurut Musanef (1992 ) dalam Nurul (2012) adalah :
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang secara garis besar telah ditentukan oleh
administrator dengan menitikberatkan pada usaha-usaha :
a) Mendapatkan pegawai yang cakap sesuai dengan kebutuhan organisasi.
b) Menggerakkan pegawai untuk tercapainya tujuan organisasi.
c) Memelihara dan mengembangkan kecepatan serta kemampuan pegawai untuk
mendapatkan prestasi kerja yang sebaik-baiknya.
2.2.3 Karakteristik Manajemen Sumber Daya Aparatur yang Baik
Manajemen Sumber Daya Aparatur yang baik adalah manajemen yang lebih
berorientasi kepada profesionalisme SDM aparatur (PNS), yang bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas
negara, pemerintahan dan pembangunan, tidak partisan dan netral, keluar dari pengaruh
semua golongan dan partai politik dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pelayanan masyarakat dengan persyaratan yang demikian,
SDM aparatur dituntut memiliki profesionalisme, memiliki wawasan global, dan mampu
berperan sebagai unsur perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lahirnya Undang-
Undang No. 43 Tahun 1999 sebagai penganti UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian tersebut membawa perubahan mendasar guna mewujudkan SDM aparatur yang
profesional yaitu dengan pembinaan karir Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan atas dasar
perpaduan antara sistem prestasi kerja dan karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi
kerja yang pada hakekatnya dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
Manajemen pelayanan pada sektor publik sebagai suatu keseluruhan kegiatan
pengelolaan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah dituntut memiliki karakteristik,
memiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya, memiliki kelompok
kepentingan yang luas termasuk kelompok sasaran yang ingin dilayani (wide
stakeholders), memiliki tujuan sosial serta akuntabel pada publik. Sejalan dengan
perkembangan manajemen penyelenggaraan negara, dan dalam upaya mewujudkan
pelayanan prima dan berkualitas, paradigma pelayanan publik berkembang dengan fokus
pengelolaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer-driven government) yang
dicirikan dengan lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan, pemberdayaan masyarakat,
serta menerapkan sistem kompetisi dan pencapaian target yang didasarkan pada visi, misi,
tujuan, dan sasaran.
Pada prinsipnya, di dalam diri setiap aparatur pemerintah melekat peran, tugas, dan
tanggung jawab yang dilandasi oleh nilai, kode etik, dan moral. Pelayanan publik adalah
suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, di
daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan
kebutuhan (kepuasan) masyarakat sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Seiring dengan berlakunya otonomi daerah, maka tingkat pelayanan di tingkat lokal akan
sangat benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di dalam peningkatan kualitas pelayanan
publik. Ini berarti bahwa SDM aparatur merupakan sebagian dari keseluruhan elemen sistem
pelayanan publik yang begitu luas dan kompleks, karena tugas dan fungsi SDM aparatur yang
begitu penting dan strategis. Dewasa ini, fungsi SDM aparatur menjadi lebih kompleks tidak
sekedar fungsi pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian saja, akan tetapi lebih berorientasi
pada fungsi pemberdayaan (empowering), kesempatan (enabling), keterbukaan (democratic),
dan kemitraan(partnership) dalam pengambilan keputusan, pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan dalam upaya pelayanan publik.
Tugas pokok dan fungsi dari SDM aparatur pada intinya adalah menjadi pelayan
masyarakat yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat; menjadi stabilisator
yaitu sebagai penyangga persatuan dan kesatuan bangsa; menjadi motivator yaitu
memberdayakan masyarakat agar terlibat secara aktif dalam pembangunan;
menjadi innovator dan creator yaitu menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan
masyarakat agar menghasilkan pelayanan yang baru, efektif dan efisien dan menjadi inisiator
yaitu selalu bersemangat mengabdi dengan berorientasi pada fungsi pelayanan, pengayoman,
dan pemberdayaan masyarakat yang dilandasi dengan keikhlasan dan ketulusan.
2.3 Macam dan Klasifikasi Pegawai Sektor Publik
2.3.1 Macam-Macam Pegawai Sektor Publik
Pegawai sektor publik dibedakan menjadi:
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat dan diangkat oleh pejabat
negara yang berwenang.
b) Pegawai Honorer
Pegawai honorer adalah pegawai sektor publik yang tidak tetap atau biasa disebut
pegawai kontrak.
c) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK diangkat oleh pejabat negara yang berwenang, yang telah memenuhi syarat
dengan perjanjian kerja dalam jangka waktu 12 bulan.
2.3.2 Klasifikasi Pegawai Sektor Publik
Klasifikasi Pegawai Sektor Publik disini dikelompokkan berdasarkan bidang, ruang
dan wilayah kerjanya, diantaranya:
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pegawai Negeri Sipil dibedakan menjadi:
a. Pegawai Negeri Sipil Pusat
Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan bekerja pada Departemen, Lembaga Non
Departemen, Kesekretariatan Lembaga tertinggi/Tinggi Negara, dan
kepaniteraan pengadilan..
b. Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di daerah otonom seperti daerah
provinsi/kabupaten/kota dan gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan dipekerjakan pada pemerintah daerah
maupun dipekerjakan di luar instansi induknya.
c. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata,
yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing
angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan.
d. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional
di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri
mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen sumberdaya manusia merupakan suatu proses rangkaian pekerjaan
yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Adapun fungsi-fungsi dari manajemen sumber daya manusia antara lain melakukan
suatu perencanaan, pengorganisasian, tindakan, serta monitoring dan evaluasi. Pada
manajemen sumber daya manusia dibedakan menjadi dua yaitu publik dan privat.
Manajemen sumber daya manusia pada sektor publik biasa disebut manajemen
sumber daya aparatur (MSDA). Manajemen sumber daya aparatur (MSDA) dapat
diartikan sebagai manajemen yang lebih berfokus pada kegiatan atau pekerjaan
dengan berdasarkan pada suatu perencanaan sistematis kepegawaian dalam organisasi
pemerintahan. Selain itu macam dan klasifikasi dari manajemen sumber daya aparatur
(MSDA) diantaranya adalah Pegawai negeri sipil (PNS), Pegawai Honorer, dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
DAFTAR PUSTAKA
Diyanti. 2011. Ruang lingkup Manajemen Sumber Daya. Diakses melalui
http://msdmonline.blogspot.com/2011/12/ruang-lingkup-manajemen-sumber-
daya.html pada tanggal 22 September 2013.
Fitra, Ardan. 2012. Upaya Menciptakan Manajemen Sumber Daya. Diakses melalui
http://ardanpraja.blogspot.com/2012/04/upaya-menciptakan-manajemen-sumber-
daya.html pada tanggal 22 September 2013.
Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Nurul. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. . Diakses melalui
http://nurullmisssleep.blogspot.com/2012/05/manajemen-sumber-daya-manusia-
msdm.html pada tanggal 22 September 2013.