PERENCANAAN Hakikat dan Pentingnya Perencanaan Jenis – Jenis Perencanaan Proses Penyusunan
PERENCANAAN SDM.docx
-
Upload
iswahyudi-yudi -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of PERENCANAAN SDM.docx
RESUME
Human Resource Management Model
Dosen Pengampu : Dr. Sri Wahyu Lelly HS., SE., MSi
OLEH
ISWAHYUDI 140820101044
David Januar M 140820101057
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak terlepas dari adanya peran
pekerja. Guna memberdayakan pekerja secara efektif diperlukan sebuah perencanaan
sumber daya manusia. Perencanaan merupakan fungsi pertama dari fungsi-fungsi
manajemen, perencanaan selalu diterapkan pada berbagai bidang termasuk dalam
manajemen sumberdaya manusia.
Peran perencanaan tersebut tidah hanya mencakup keefektifan para pekerja tetapi
juga sebagai sarana bagi sebuah organisasi untuk dapat menampilkan performa
terbaiknya. Salah satu tujuan utama perencanaan SDM adalah memfasilitasi keefektifan
organisasi, yang harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang organisasi. Dengan demikian, perencanaan sumber daya manusia
merupakan suatu proses menterjemahkan strategi menjadi kebutuhan sumber daya
manusia baik kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu
Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan proses
manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi
yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat
proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia
dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.
Pentingnya peran seorang human resource department menjadi salah satu kunci
keberhasilan terhadap perlakuan kepada karyawan dengan latar belakang yang berbeda-
beda. Ketika seorang HRD dihadapkan pada suatu permasalahn dari skala kecil hingga
permasalahan yang kompleks, perlu dirumuskan strategi-strategi serta sistem yang dapat
menangani hal tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Andrew E. Sikula (1981:145) mengemukakan “ Human resource of manpower
planning has been defined as the process of detemining manpower requirements and
the means for meeting those requirements in order to carry out the integrated plans of
the organization” (perencanan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti
mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana
organisasi).”. Kemudian Milkovich dan Paul C. Nystrom, (dale Yoder, 1981: 173)
mendefinisikan “ Manpower planning is the process (including, forecasting,
developing, implementing, and controling). By which of firm ensures that is has the
right number of people and the right places, at the economically most useful”
(Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai
kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat,
yang sangat bermanfaat secara ekonomis)
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka perencanaan sumber daya manusia
atau perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan
kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan,
pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan
perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat
dan bermanfaat secara ekonomis.
2.1.2 Peran Penting Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat penting. Pemanfaatan sumber daya
secara maksimal tidak terjadi begitu saja. Efisiensi yang optimal hanya dapat terjadi
setalah ada perencanaan yang cermat, tujuan dan langkah-langkah, serta serta
tindakan telah dilakukan. Pemanfaatan setiap input organisasi yang paling produktif
hanya dapat dicapai melalui perhatian yang penuh kesadaran dan dalam waktu yang
lama.
Terdapat tiga hal kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia,
kepentingan tersebut adalah :
1. Kepentingan individu
Perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi kepentingan individu
karena perencanaan dapat membantu meningkatkan ketrampilan. Kepuasan
individu dapat lebih mudah dicapai melalui perencanaan karier yang terarah.
Stres, tekanan pekerjaan, dan kegelisahan akan berkurang apabila kegiatan
perencanaan sudah sesuai dengan standar pedoman dan diikuti dengan baik.
2. Kepentingan organisasi
Organisasi atau lembaga menggunakan perencanaan sumber daya manusia
untuk meningkatkan efisiensi produktivitasnya dalam jangka panjang.
Organisasi harus merekrut tenaga kerja yang berkualitas tinggi untuk
dipekerjakan sehingga dapat bekerja secara produktif.
3. Kepentingan nasional
Perencanaan sumber daya manusia sangat bermanfaat bagi kepentingan
nasional. Hal ini karena pegawai-pegawai yang berpotensi tinggi dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas
nasional.
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah menghubungkan sumber
daya manusia yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang
untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Adapun manfaat yang dapat dipetik melalui perencanaan sumber daya
manusia yaitu :
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan SDM
2. Menyelaraskan aktivitas SDM berdasarkan potensinya masing-masing dengan
tugas-tugas yang sasarannya berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan
efektivitas pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.
3. Meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan (cost) dan tenaga dalam
melaksanakan rekrutmen dan seleksi.
4. Mendorong usaha menciptakan dan menyempurnakan sistem informasi SDM
agar selalu akurat siap pakai untuk berbagai kegiatan manajemen SDM lainnya.
5. Meningkatkan koordinasi antar manajer unit kerja/departemen yang akan
berkelanjutan dalam melaksanakan kegiatan manajemen SDM lainnya
2.1.4 Keuntungan Perencanaan Sumber Daya Manusia
1. Mendorong perilaku proaktif dan terhindar dari perilaku reaktif dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan SDM yang akan berdampak positif pada
pelaksanaan kegiatan bisnis.
2. Memantapkan tujuan organisasi/perusahaan.
3. Merangsang pemikiran kritis dalam menguji asumsi bisnis.
4. Mendorong partisipasi tenaga profesional dalam proses produksi
5. Menjembatani jurang pemisah antara bisnis sekarang dengan visi bisnis di masa
depan
6. Memantapkan alokasi SDM dan pilihan bisnis
7. Menciptakan suasana kebersamaan
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan
kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit
diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga
sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber
daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan
sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit
diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat
merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak
sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan
mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh,
“pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan
penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber
daya manusia.
a. Rencana strategis perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-
sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru.
Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang
dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana
strategi menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran
adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan
sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga
menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan
dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat
ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan
karyawan.Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya
menaikkan kebutuhan personalia.Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut
dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan
yang akurat
2.1.6 Metode Peramalan Sumber daya manusia
Peramalan kebutuhan tenaga kerja sebagaimana inti dari proses perencanaan
sumber daya manusia harus dilakukan, meskipun merupakan sesuatu yang sulit.
Memilih metode peramalan yang tepat merupakan hal yang penting dan sulit. Karena
tidak semua metode yang ada sesuai dengan kondisi organisasi. Metode perencanaan
sumber daya manusia dapat dibedakan dalam dua hal yaitu metode ilmiah dan
metode nonilmiah.
Metode nonilmiah dapat diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan
atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaan. Perencanaan
SDM semacam ini resikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga
kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen
dan pemborosan yang dapat merugikan perusahaan.
Metode ilmiah diartikan bahwa peramalan sumber daya manusia berdasarkan
atas hasil analisis dari data, informasi dan peramalan dari perencanaannya. Rencana
SDM semacam ini resikonya sangat kecil karena segala sesuatunya sudah
diperhitungkan terlebih dahulu.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam perencanaan sumber daya
manusia antara lain:
a. Ramalan para ahli ( expert forecast ) atau judgement tech nique
b. Analisis kecenderungan atau Tren analysis
c. Budget and planning analysis
d. New venture analysis
e. Computer analysis, dan
f. Statistical analysis
a. Ramalan Para ahli ( expert forecast ) atau Judgement Tech Nique
Yaitu ramalan yang didasarkan pada penilaian para ahli ramalan ini dalam
bentuknya dapat berupa :
1. Nominal Delphi Tecnique ( NGT )
Yaitu, menghadirkan lima sampai sepuluh ahli, kemudian ditanyakan
mengenai misalnya apa yang disebabkan perubahan kebutuhan pegawai pada
masa yang akan datang.
2. Delphi Tecnique
Yaitu, apabila para ahli tidak dapat berdiskusi secara bersama-sama.
Perencanaan suber daya manusia meminta pendapat beberapa ahli tentang
kebutuhan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
3. Perkiraan Manajer
Yaitu, kebutuhan sumber daya manusia diperkirakan oleh ,manajer puncak,
kemudian diberikan ke manajer dibawahnya untuk ditanggapi atau sebaliknya,
manajer paling bawah diminta untuk menentukan kebutuhan sumber daya
manusia yang seterusnya di sampaikan ke manajer yang lebih tinggi untuk di
simpulkan dan direvisi.
b. Analisis Kecenderungan
Analisis dilakukan berdasarkan kecenderungan kebutuhan pada masa lalu, yang
dapt dilakukan melalui :
1. Ekstrapolisasi
Yaitu, mengasumsikan bahwa tingkat perubahan pada masa lalu sama dengan
yang akan datang, misalnya jika masa lalu rata-rata kebutuhan pegawai adalah
20 orang setiap bulan pada dua tahun terakhir, maka untuk tahun depan
dibutuhkan sebanyak 240 orang.
2. Indeksasi
Yaitu, Menghitung bahwa rasio antara jumlah pegawai dan jumlah penjualan
atau produksi pada masa yang lalu sama dengan masa yang akan datang.
Misalnya pada tahun lalu untuk memproduksi 10.000 unit barang, dibutuhkan
tenaga kerja operasi sebanyak 100 orang, sehingga rasio output dengan
produksi adalah 1 : 100. Bahwa diperkiraan tahun depan produksi naik
menjadi 15.000 akibat adanya petrmintaan yang meningkat, maka dapat
diperhintungkan bahwa kebutuhan tenaga kerja yang harus dipersiapkan
adalah sebesar 150 orang.
3. Budget and planning analysis
Yaitu dari jumlah budget yang disetujui, di dalamnya juga telah tercermin
jumlah kebutuhan pegawai, yang pada umumnya dilakukan setiap departemen
yang ada dalam perusahaan.
c. New venture analysisYaitu menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan
memandingkanya dengan pembukuan usaha baru yang pernah dilakukan oleh
perusahaan lain. Jika ternyata usaha baru membuat perencanaan sumber daya
manusia semakin rumit, para perencana dapat menggunakan instrumen yang
dikenal dengan istilah analisis usaha baru. Penggunaan instrument ini biasanya
berarti bahwa para perencana memperhitungkan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan memperhiyungkan perkiraan organisasi yang bersangkutan
sendiri dengan situasi yang dihadapi oleh perusahaan perusahaan lain yang
sudah berpengalaman dalam menyelanggarakan kegiatan sejenis. Misalnya, jika
suatu perusahaan penerbangan ingin memasuki bisnis perhotelan dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih paripurna kepada penumpang dan
pelanggarannya, perusahaan tersebut dapat memperhitungkan kebutuhannya
akan sumber daya manusia berdasarkan tingkat dan jenis ketenagakerjaan yanag
terdapat di hotel hotel lain, dalam arti klafikasinya, lokasinya dan pertimbangan
pertimbangan lainya.
d. Computer analysis
Dewasa ini salah satu pendekatan yang di anggap paling canggih dalam
perencanaan sumber daya manusia adalah penciptaan berbagai model
peralamalan dengan bantuan computer. Model - model yang diciptakan
biasanya berupa serangkaian rumus rumus matematikal yang secara simultan
menggunakan berbagai teknik peramalan untuk menghitung kebutuhan
ketenagakerjaan dimasa depan. Salah satu keuntungan yang dapat dipetik dari
pemanfaatan teknologi computer dalam perencanaan sumber daya manusia ialah
bahwa jika terjadi perubahan dalam penawaran dan atau permintaan
ketenagakerjaan , perubahan tersebut dengan segera dapat di masukkan kedalam
computer untuk menyempurnakan rumus peramalan sehingga aktualisasinya
lebih terjamin.
Dari pembahasan di atas terlihat bahwa tugas peramalan kebutuhan akan sumber
daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan cara, mulai dari yang
paling sederhana informal hingga pendekatan yang sangat rumit dan canggih.
Pendekatan mana yang cocok selalu bersifat situasional. Artinya, tidak ada satu
pendekatan yang cocok bagi semua organisasi. Juga tidak bagi suatu organisasi
dalam setiap tahap perjalannya. Ketepatan suatu pendekatan ditentukan oleh tiga
hal yang telah di singggung di muka, yaitu tantangan eksternal, tantangan
internal dan situasi ketenagakerjaan dalam suatu organisasi dalam suatu kurun
waktu tertentu.
2.1.7 Komponen analisis Perencanaan dan Peramalan (Forecasting)
Pada dasarnya Perencanaan SDM memiliki beberapa komponen analisis untuk
mendapatkan informasi mengenai sumber daya manusia serta mengambil keputusan
dari informasi yang telah didapatkan, komponen tersebut yaitu:
a. Rumusan filsafat perusahaan Komponen ini berisi nilai-nilai atau norma-norma
yang menjadi pegangan utama bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
bisnis. Norma-norma itu memberikan gambaran tentang dasar dari eksistensi
perusahaan.
b. Rumusan tentang indentitas, tujuan dan sarana perusahaan Komponen ini memuat
tentang identitas berupa penegasan dari missi yang dijalankan perusahaan.
Penegasan itu secara kongkrit akan menggambarkan bidang bisnis utama yang
dipilih dan ditekuni perusahaan. Selanjutnya dari ketegasan dan kejelasan itu, perlu
dirumuskan tujuan utama bisnis yang akan dijelajahi , yang harus dijabarkan pula
dalam mencapainya. Dengan demikian akan terlihat volume dan beban kerja yang
akan mempermudah dalam menyusun struktur organisasi perusahaan berupa unit-
unit kerja baik secara vertical dan horizontal.
c. Evaluasi kekuatan dan kelemahan Komponen ini memuat hasil evaluasi mengenai
kekuatan yang dimiliki dalam mensukseskan bisnis perusahaan, sekalugus juga
mengenai kelemahan atau keterbatasan yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya.
d. Merumuskan desain pembidangan dan pembagian kerja Komponen ini berisi
penetapan unit kerja sehingga dihasilkan struktur organisasi yang jelas dengan
volume dan beban kerja yang harus dilaksanakannya . Demikian juga jelas
hubungannya satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran dan
mewujudkan missi organisasi.
e. Pengembangan strategi Komponen ini berisi tentang cara mencapai tujuan secara
bertahap dan cara menilai/mengukur tingkat pencapaiannya, tidak saja secara
kuantitatif, tetapi juga kecepatannya dalam arti tingkat ketepatannya dilihat dari
segi waktu. 6. Penjabaran program Komponen ini memuat tentang program setiap
unit kerja atau departemen dan yang sejenis dan cara menilai / mengukur tingkat
efektivitas pelaksanaannya.
2.1.8 Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM baru dapat dilakukan dengan baik dan benar jika informasi
tentang job analysis, organisasi, dan situasi persediaan SDM. Sistem perencanaan
SDM pada dasarnya meliputi prakiraan (estimasi) permintaan/kebutuhan dan
penawaran/penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM dapat dibagi dengan dua
cara, yakni :
1. Estimasi suplai internal Hal ini dilakukan untuk menghitung karyawan yang
ada, tetapi juga mengaudit untuk mengevaluasi kemampuan-kemampuan
mereka. Informasi ini menugaskan pada karyawan tertentu untuk mengisi
lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan datang.
2. Estimasi suplai eksternal Tidak setiap lowongan yang dipenuhi terdapat
langsung persediaan SDM. Kebutuhan SDM yang harus dipenuhi dari sumber
suplai eksternal dapat diperoleh dengan menganalisis pasar tenaga kerja (labor
markets). Selain itu perlu pula memperhatikan trend konsisi kependudukan
(demografis) dan sikap masyarakat terhadap perusahaan/lembaga lainnya.
Selain itu terdapat dua kegiatan dalam system perencanaan sumber daya
manusia, yaitu :
1. Penyusunan Anggaran Sumber Daya Manusia (manpower budgeting)
Merupakan kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan
jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Tujuannya, untuk mendapat gambaran
mengenai kebutuhan tenaga kerja. Penyusunan anggaran tenaga kerja ini
disebut pula dengan penyusunan formasi.
a. Dasar Penyusunan Formal Penyusunan formasi harus didasarkan pda jenis
pekerjaan, sifat pekerjaan, perkiraan beban kerja, perkiraan kapasitas
pegawai, jenjang dan jumlah jabatan yang tersedia, dan alat yang
diperlukan dalam pelaksanaannya.
b. Sistem Penyusunan Formasi Sistem penyusunan formasi dapat digunakan
system sama dan system ruang lingkup. System sama merupakan system
yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang sama bagi semua
satuan organisasi tanpa membedakan besar kecilna beban kerja. Sedankan
system ruang klingkup merupakan pegawai berdasarkan jenis, sifat, dan
beban kerja yang dibebankan pada suatu organisasi.
c. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Analisis kebutuhan pegawai merupakan
suatu proses analisis yang logis dan teratur untuk mematuhi jumlah dan
kualitas pegawai yang diperlukan dalam suatu unit organisasi. Tujuannya
agar setiap pegawai semua unit organisasi mendapatkan perkerjaan yang
sesuai dengan tugas dan wewenang tanggung jawabnya
d. Anggaran Belanja Pegawai Anggaran belanja pegawai harus disusun sesuai
dengan kemampuan perusahaan. Maka dari itu, dalam menentukan
anggaran belanja pegawai ini perlu didasarkan dengan skala prioritas bagian
– bagian yang sangat penting untuk terlebih dahulu dilakasanakan oleh
perusahaan
2. Penyusunan Program Tenaga Kerja (man power programming) Merupakan
kegiatan – kegiatan untuk mengisi formasi yang meliputi program pengadaan
tenaga kerja, promosi jabatan, pegawai, pelatihan dan pengembangan pegawai,
pegembangan karir, program pemeliharaan pegawai dan program
pemberhentian pegawai
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan beberapa
kesimpulan :
1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan salah
satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi pada
bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia
(pegawai/karyawan) dalam suatuorganisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas
yang diperlukan. Perencanaan SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi
yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman
perencanaan di masa depan.
2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan
sumber dayamanusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan
implementasi program-program, yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal
pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan
dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk
revisi peramalan dan program daat diperlukan.
3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan
dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya
kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan
organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumberdaya manusia harus diintegrasikan
dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi.
Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat berkembangsesuai
dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Erlangga
Lambrie, Irianto. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : LaksBang
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya
manusia. Bandung : Refika Aditama
Noe, Raymond A. Manajemen Sumber Daya Manusia : Mencapai Keunggulan
Bersaiang = Human Resaouce Management : Gaining A Competitive Advantage.
Jakarta : Salemba Empat.