PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA ( RUSUNAWA ) KERKOF 2 SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dikerjakan oleh : FRANSISKA NORMALITA PRATIWI NIM : I 8708065 PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL INFRASTRUKTUR PERKOTAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

Page 1: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA ( RUSUNAWA )

KERKOF 2 SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dikerjakan oleh :

FRANSISKA NORMALITA PRATIWI

NIM : I 8708065

PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH SUSUSN SEDERHANA SEWA ( RUSUNAWA )

KERKOF 2 SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Dikerjakan oleh :

FRANSISKA NORMALITA PRATIWI NIM : I 8706020

Telah disetujui untuk dipertahankan Tim Penguji Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Diperiksa dan disetujui, Dosen Pembimbing

Ir. SITI QOMARIYAH, M.Sc NIP. 19580615 198501 2 001

Page 3: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Fransiska Normalita Pratiwi 2011. Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Di Hunian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta. Tugas Akhir. Jurusan D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan. FT Universitas Sebelas Maret. Pembimbing Ir. Siti Qomaryah, M.Sc.

Kota atau wilayah merupakan tempat beraktivitas masyarakat yang ada di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk yang ada diperkotaan ini akan terus meningkat. Jumlah penduduk yang tinggi ini akan menyebabkan tekanan terhadap pemanfaatan kota yang semakin tinggi termasuk pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau penting dalam memelihara kualitas lingkungan.

Tujuan perencanaan ini adalah untuk mendesain ruang terbuka hijau yang nyaman bagi penghuni hunian rumah susun dan untuk menghitung rencana anggaran biaya. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pengumpulan data, tahap analisis dan tahap kesimpulan.

Hasil perencanaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) pada hunian rumah susun kerkof 2 Surakarta adalah RTH I dan II dengan luas total tanah 300 m2 RTH tersebut direncanakan akan dibuat RTH (Ruang Terbuka Hijau) bernuansa alami dengan biaya Rp 39.513.717,00., RTH III dengan luas 1.663,97 m2 RTH tersebut direncanakan akan dibuat taman yang fungsinya untuk taman hijau yang alami dengan ditanami pohon yang mengelilingi rumah susun dengan menghabiskan biaya Rp 38.418.500.00.

Kata Kunci : RTH, taman, hunian.

Page 5: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas

Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk meraih gelar Ahli

Madya pada Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan

terimakasih kepada Ibu Ir. Siti Qomaryah, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan arahan selama pengerjaan tugas akhir ini. Bapak

Heri Pamungkas, ST selaku site manager PT. Hutama Karya yang telah

memberikan data yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Seluruh

pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran tugas akhir hingga terwujudnya laporan ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta masih kurangnya pemahaman

yang penyusun miliki sehingga dalam penyusunan laporan ini banyak kekurangan,

maka penyusun berharap dengan segala kerendahan hati untuk kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya serta bagi pengembangan ilmu di bidang Teknik Sipil

khususnya.

Surakarta, September 2011

Penyusun

Page 6: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Page 7: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii

MOTTO ............................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN .............................................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

PENGANTAR ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang .............................................................................. 1

1.1.1. Lokasi Hunian Rumah Susun .......................................... 2

1.2. RumusanMasalah ........................................................................ 3

1.3. BatasanMasalah ........................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Ketentuan Umum ......................................................................... 5

2.1.1. Pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) ......................... 5

2.1.2. PenyediaanRuang Terbuka Hijau (RTH) di

KawasanPerkotaan ........................................................... 6

2.2.1.1. Penyediaan RTH BerdasarkanLuas Wilayah..... 6

2.1.2.2. Penyediaan RTH BerdasarkanJumlahPenduduk 7

Page 8: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

2.1.2.3. Penyediaan RTH

BerdasarkanKebutuhanFungsiTertentu ............. 8

2.1.3. Tujuan Penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau (RTH) .. 9

2.1.4. Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) ............................. 9

2.1.4.1. RTH Taman Rukun Warga Tetangga (RT) ....... 10

2.1.4.2. RTH Taman Rukun Warga (RW) ...................... 11

2.1.4.3. RTH Kelurahan ................................................. 12

2.1.4.4. RTH Kecamatan ................................................ 13

2.1.5. Fungsi RTH ..................................................................... 14

2.1.5.1. FungsiUtama (Intristik) ..................................... 15

2.5.2. FungsiTambahan .................................................. 15

2.1.6. Tipologi RTH ................................................................. 16

2.1.7. ProsedurPerencanaan Dan PeranMasyarakat .................. 16

2.1.7.1. PeranMasyarakat ( SecaraIndividu ) ............................. 19

2.1.7.2. PeranSwasta ................................................................... 20

2.1.7.3. PeranPemerintah ............................................................ 20

2.2. Perencanaan Desain Ruang Terbuka Hijau (RTH) ..................... 21

2.2.1. Menentukan Gaya Taman ................................................ 21

2.2.1.1. Gaya Minimalis ................................................. 21

2.2.1.2. Gaya Campursari ............................................... 22

2.2.1.3. Gaya Taman Bunga ........................................... 23

2.2.1.4. Gaya Apik Resik ................................................ 24

2.2.1.5. Gaya Mediterania .............................................. 24

2.2.1.6. Gaya Taman Sari ............................................... 25

2.2.2. MelihatKondisi Taman .................................................... 26

2.2.2.1. Luas Dan Posisi Taman ..................................... 26

2.2.2.2. LintasanMatahari ............................................... 26

2.2.2.3. KelembabanLingkungan .................................... 26

2.2.2.4. Pengaruh Musim ................................................ 26

2.2.2.5. Kondisi Tanah .................................................. 26

2.2.2.6. Keasaman Tanah .............................................. 27

Page 9: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

2.2.2.7. Kontur Tanah .................................................... 27

2.2.3. Merancang Taman ........................................................... 27

2.2.3.1. MembuatDenah ................................................. 27

2.2.3.2. MembentukPrespektif ........................................ 28

2.2.3.3. MenentukanWarna Dan Tekstur ........................ 28

2.2.4. MengerjakanKonstruksi Taman ...................................... 29

2.2.4.1. MenyempurnakanDrainase ................................ 29

2.2.4.2. MemasangInstalasi Air Listrik .......................... 29

2.2.4.3. Mengolah Tanah ................................................ 29

2.2.5. MemberikanElemenEstetika Taman ............................... 30

2.2.5.1.ElemenKeras( Hard Material ) ............................ 30

2.2.5.1.1. Gazebo .............................................. 30

2.2.5.1.2. JalanSetapak ..................................... 31

2.2.5.1.3. Aksesoris Taman .............................. 32

2.2.5.1.4. KolamHias ........................................ 33

2.2.5.1.5. BakSampah ....................................... 33

2.2.5.2. ElemenLunak( Soft Material ) ........................... 33

2.2.5.2.1. Rumput Dan TanamanPenutup

Tanah/Groundcover (CG) ................. 34

2.2.5.2.2. PerdudanSemak ................................ 35

2.2.5.2.3. Pohon ................................................ 36

2.2.6. Pemeliharaan Taman ....................................................... 37

2.2.6.1.Pemeliharaan Ideal .............................................. 37

2.2.6.2. Pemeliharaanfisik .............................................. 38

BAB 3 METODE PERENCANAAN

3.1. Persiapan...................................................................................... 43

3.2. Metode Perencanaan .................................................................... 43

3.3. Perencanaan RTH ........................................................................ 43

3.4. PolaPikirPerencanaan .................................................................. 43

Page 10: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. PerencanaanDesainRuang Terbuka Hijau (RTH) ....................... 44

4.1.1. Pertimbangan Desain Konsep ......................................... 44

4.2. Desain Konsep ............................................................................. 47

4.2.1. Tema ................................................................................ 47

4.2.2. Desain Taman .................................................................. 48

4.3. Pemeliharaan Taman ................................................................... 49

4.4. Rencana Anggaran Biaya.............................................................. 50

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 59

5.2. Saran ............................................................................................ 59

PENUTUP .......................................................................................................... xv

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xvi

LAMPIRAN ....................................................................................................... xvii

Page 11: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Suatu kota atau wilayah merupakan tempat beraktivitas masyarakat yang ada di

dalamnya. Seperti halnya masyarakat yang terus bergerak, maka suatu wilayah

juga akan tumbuh dan berkembang seiring dengan waktu. Jumlah penduduk

perkotaan yang tinggi dan terus meningkat dari waktu ke waktu tersebut akan

memberikan implikasi pada tekanan yang tinggi terhadap pemanfaatan ruang kota,

sehingga penataan ruang kawasan perkotaan perlu mendapat perhatian yang

khusus terutama yang terkait dengan penyediaan kawasan hunian, fasilitas umum

dan sosial serta ruang-ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan.

Kualitas ruang terbuka publik terutama ruang terbuka hijau saat ini mengalami

penurunan yang sangat signifikan. Kuantitas dan kualitas ruang terbuka publik

tersebut, baik berupa ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau telah

mengakibatkan kualitas lingkungan perkotaan menurun seperti seringnya terjadi

banjir di perkotaan, tingginya polusi udara, serta menurunnya produktivitas

masyarakat akibat stress karena ruang yang tersedia untuk interaksi sosial

terbatas.

Kecenderungan yang terjadi pada pemukiman saat ini adalah merata kembali

pemukiman yang menuju kearah keseimbangan antara ruang terbuka hijau dengan

ruang terbangun atau ruang non-hijau sehingga dapat tercapai lingkungan

pemukiman yang layak huni yaitu kondisi lingkungan pemukiman yang sehat,

nyaman dan berkelanjutan.

Keberadaan ruang terbuka hijau penting dalam mengendalikan dan memelihara

integritas dan kualitas lingkungan. Kelestaian ruang terbuka hijau suatu wilayah

perkotaan harus disertai dengan ketersediaan dan seleksi tanaman yang sesuai

dengan arah rencana dan rancangannya.

Page 12: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaan ruang terbuka hijau (fungsi

ekologi, sosial, ekonomi, dan arsitektur) dan nilai estetika yang dimilikinya (objek

dan lingkungan) tidak hanya di dapat dalam meningkatkan kualitas lingkungan

dan untuk kelangsungan kehidupan perumahan tetapi juga dapat menjadi nilai

kebanggaan dan identitas perumahan tersebut.

Tugas akhir ini mengambil lokasi di hunian Rumah Susun Sederhana Sewa

(RUSUNAWA) yang terletak di desa jagalan,kecamatan Jebres yang mengacu

pada Rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH) di rumah susun Kerkof 2 Surakarta.

Hunian Rumah Susun Sederhana Sewa direncanakan sebagai daerah

pengembangan hunian di kota Surakarta. Hal ini sebagai upaya untuk mencukupi

perencanaan site plan yang terpadu untuk membangun hunian Rumah Susun

Sederhana Sewa Kerkof 2 Surakarta. Semoga dengan pembangunan hunian

Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta bisa

mencukupi kebutuhan hunian khususnya di daerah Kota Surakarta.

1.1.1. Lokasi Hunian Rumah Susun

Lokasi hunian Rumah Susun Sederhana Sewa ( RUSUNAWA ) Kerkof 2

Surakarta ini terletak di desa Jagalan,kecamatan Jebres Surakarta dengan batasan

lokasi sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Stasiun Jebres Surakarta

2. Sebelah Timur : Permukiman Penduduk

3. Sebelah Selatan : SMA Negeri 3 Surakarta

4. Sebelah Barat : Pasar Jebres Surakarta

Page 13: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Gambar 1.1. Lokasi Hunian Rumah Susun

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana desain ruang terbuka hijau yang nyaman bagi penghuni Rumah

Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta.

2. Berapa anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membuat ruang terbuka hijau

di kawasan hunian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2

Surakarta.

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu melebar maka permasalahan

yang dibahas dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Kajian ini hanya dalam lingkup hunian Rumah Susun Sederhana Sewa

(RUSUNAWA) Kerkof Surakarta.

2. Membahas mengenai konsep ruang terbuka di hunian Rumah Susun

Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof Surakarta.

Rumah Susun SederhanaSewa Kerkof Surakarta

Page 14: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Membahas mengenai anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membuat ruang

terbuka hijau di hunian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)

Kerkof Surakarta.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut :

1. Mendesain ruang terbuka hijau yang nyaman bagi penghuni Rumah Susun

Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta.

2. Menyusun rencana anggaran biaya yang dikeluarkan untuk membangun ruang

terbuka hijau di hunian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)

Kerkof 2 Surakarta.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan mempunyai

manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai panduan praktis dalam mewujudkan ruang kota yang nyaman dan

berkelanjutan yang selaras;

2. Dapat mengetahui konsep pembuatan ruang terbuka hijau.

3. Dapat mengetahui anggaran biaya yang dikeluarkan untuk membuat ruang

terbuka hijau.

Page 15: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Ketentuan Umum

2.1.1. Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Secara teoritis yang dimaksud dengan ruang terbuka atau open spaces adalah :

1. Ruang yang berfungsi sebagai wadah (container) untuk kehidupan

manusia,baik secara individu maupun berkelompok,serta wadah makhluk

lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan (UUPR

no.24/1992).

2. Lahan yang belum atau sebagian besar belum dibangun di wilayah perkotaan

yang mempunyai nilai untuk keperluan taman dan rekreasi, konservasi lahan

dan sumber daya lainnya, atau keperluan sejarah dan keindahan (Green,

1962)

3. Ruang yang di dominasi oleh lingkungan alami di luar maupun di dalam

kota,dalam bentuk taman,halaman,areal rekreasi kota dan jalur hijau

(Trancik,1986;61).

4. Meliputi seluruh lahan yang tidak terbangun di kota dan bentuknya tidak

hanya berupa taman tetapi bentuk-bentuk lainnya. (Abdul Rahim Siregar,

2008).

Beberapa pengertian tentang RTH diantaranya adalah :

a. Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok yang penggunaannya lebih

bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah

maupun yang sengaja ditanam(UU No.26 tahun 2007).

b. Ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk

area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam

penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan

yang berfungsi sebagai kawasan taman kota,kegiatan

Page 16: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

olahraga,pemakaman,pertanian,jalur hijau dan kawasan hijau

pekarangan(Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1988).

c. Dalam RTH pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau

tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan

pertanian, pertamanan dan sebagainya(Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14

Tahun 1988).

2.1.2. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kawasan Perkotaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, penyediaan RTH dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian, antara

lain :

2.1.2.1. Penyediaan RTH Berdasarkan Luas Wilayah

Penyediaan RTH berdasarkan luas wilayah pekotaan adalah sebagai berikut :

1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH

Privat;

2. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang

terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat;

3. Apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang bersanngkutan telah

memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan yang berlaku,

memiliki proporsi tersebut harus tetap dipertahankan keberadaannya.

Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan

ekosistem kota dan keseimbangan sistem hidrologi maupun sistem ekologis lain

yang dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat,

serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika perumahan.

Page 17: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Keterangan :

RTH = Ruang Terbuka Hijau

KDB = Koefisien Daerah Bangun

(Sumber : PERMEN No:5 Tahun 2008)

Gambar 2.1.Bagan Proporsi Kawasan Perkotaan

2.1.2.2.Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, untuk menentukan luas RTH berdasarkan jumlah penduduk dilakukan

dengan mengalihkan antara jumlah penduduk yang dilayani dengan standar luas

RTH perkapital sesuai peraturan yang berlaku.

Ruang Perkotaan

Terbangun

Hunian (40%)

Non Hunian (20%)

RTH Privat 10%

RTH (2%)

RTH (8%)

RTH (1,5%)

KDB (80%)

RTH (6%)

KDB (70%)

RTH (12,5%)

KDB (0%)

KDB (90%)

KDB (80%)

Lainnya (7,5%)

Jalan (20%)

Taman (12,5%

Terbuka

RTH Publik 20%

RTH Kota 30%

Page 18: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Tabel 2.1. Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk

No Unit Ling.

Tipe RTH Luas

Minimal/ Unit (m2)

Luas Minimal/

Kapital(m2) Lokasi

1. 250 jiwa

Taman RT 250 1,0 Di tengah lingkungan RT

2. 2500 jiwa

Taman RW 1250 0,5 Di pusat kegiatan RW

3. 30000 jiwa

Taman Kelurahan

9000 0,3 Dikelompokan dengan sekolah/ pusat kelurahan

4. 120000

jiwa

Taman Kecamatan

24000 0,2 Dikelompokan dengan sekolah/ pusat Kecamatan

Pemakaman Disesuaikan 1,2 Tersebar

5. 480000

jiwa

Taman Kota 144000 0,3 Dipusat wilayah/ kota

Hutan Kota Disesuaikan 4,0 Di dalam/ kawasan pinggiran

Untuk Fungsi-Fungsi tertentu

Disesuaikan 12,5 Disesuaikan dengan kebutuhan

Sumber :Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan

2.1.2.3.Penyediaan RTH Berdasarkan Kebutuhan Fungsi Tertentu

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, fungsi RTH pada kategori ini adalah untuk perlindungan atau

pengamanan, sarana dan prasarana misalnya melindungi kelestarian sumber daya

alam, pengaman pejalan kaki atau membatasi perkembangan pengguna lahan agar

fungsi utamanya tidak terganggu.

Page 19: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2.1.3. Tujuan Penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, tujuan diadakannya RTH antara lain :

1. Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air;

2. Menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara

lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan

masyarakat;

3. Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman

lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.

2.1.4. ManfaatRuang Terbuka Hijau (RTH)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, manfaat RTH dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Manfaat langsung yaitu membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar,

sejuk) dan mendapatkan bahan–bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, buah);

2. Manfaat tidak langsung yaitu pembersih udara yang efektif, pemeliharaan akan

kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta

segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati dan keanekaragaman

hayati).

Page 20: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

RTH pada lingkungan dapat dioptimalkan fungsinya sebagai berikut :

2.1.4.1. RTHTaman Rukun Warga Tetangga

Taman Rukun Tetangga (RT) dapat dimanfaatkan penduduk sebagai tempat

melakukan berbagai kegiatan sosial di lingkungan RT tersebut. Untuk mendukung

aktifitas penduduk di lingkungan tersebut, fasilitas yang disediakan minimal

bangku taman dan fasilitas mainan anak–anak. Selain itu bisa juga digunakan

sebagai tempat untuk melakukan aktivitas sosial dengan menanam tanaman obat

keluarga atau apotik hidup dan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan oleh warga

setempat.

\

Gambar 2.2. Contoh 1 Taman Rukun Tetangga

Page 21: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2.3. Contoh Taman Rukun Tetangga

2.1.4.2. RTH Taman Rukun Warga

RTH Taman Rukun Warga (RW) dapat dmanfaatkan untuk berbagai kegiatan

remaja, kegiatan olahaga masyarakat, serta kegiatan sosial lainnya di

lingkungan tersebut.Fasilitas yang disediakan berupa lapangan untuk

berbagai kegiatan, baik olahraga maupun aktivitas lainnya. Beberapa unit

bangku taman yang dipasang secara berkelompok sebagai sarana

berkomunikasi dan bersosialisasi antara warga, dan beberapa jenis bangunan

permainan anak yang tahan dan aman untuk dipakai pula oleh anak remaja.

Gambar 2.4. Contoh Taman Rukun Warga

Page 22: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.1.4.3. RTH Kelurahan

RTH kelurahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan penduduk dalam

satu kelurahan. Taman ini dibagi menjadi dua, yaitu taman aktif dan taman

pasif.

Tabel 2.2. Contoh Kelengkapan Failitas pada Taman Kelurahan Jenis

Taman Koef. Daerah Hijau (KDH) Fasilitas Vegetasi

Aktif 70-80%

− Lapangan terbuka − Trek lari, lebar 5 m panjang

325 m − WC umum − 1 unit kios (jika diperlukan − Kursi-kursi taman

− Minimal 25 pohon (pohon sedang dan kecil)

− Semak − Perdu − Penutup tanah

Pasif 80-90%

− Sirkulasi jalur pejalan kaki lebar 1,5-2 m

− WC umum − 1 unit kios (jika diprlukan) − Kursi-kursi taman

− Minimal 50 pohon (sedang dan kecil)

− Semak − Perdu − Penutup tanah

Sumber :Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan

Gambar 2.5. Contoh Taman Kelurahan (Rekreasi Aktif)

Page 23: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Gambar 2.6. Contoh Taman Kelurahan (Rekreasi Pasif)

2.1.4.4. RTH Kecamatan

RTH kecamatan dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk melakukan

berbagaiaktivitas di dalam satu kecamatan.Taman ini dapat berupa taman aktif

dan taman pasif .

Gambar 2.7. Contoh Taman Kota

Page 24: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tabel 2.3. Contoh Kelengkapan Failitas pada Taman Kelurahan Jenis

Taman Koef. Daerah Hijau (KDH)

Fasilitas Vegetasi

Aktif 70-80%

− Lapangan terbuka; − Lapangan basket; − Lapangan volley; − Trek lari, lebar 5 m,

panjang325 m; − WC umum; − Parkir kendaraan; − Termasuk sarana kios − Kursi-kursi taman.

− Minimal 50 pohon (sedang dan kecil);

− Semak; − Perdu; − Penutup tanah

Pasif 80-90%

− Sirkulasi jalur pejalan kaki, lebar 1,5-2 m;

− WC umum; − Parkir kendaraan − Termasuk sarana kios

(jika diperlukan); − Kursi-kursi taman.

− Lebih dari 100 pohon tahunan (pohon sedang dan kecil);

− Semak; − Perdu; − Penutup tanah.

Sumber :Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan

2.1.5. Fungsi RTH

Fungsi hijau dalam ruang terbuka hijau pada perumahan adalah sebagai paru-paru

perumahan yaitu hanya merupakan salah satu aspek berlangsungnnya fungsi daur

ulang, antara gas karbonoksida (CO2) dan oksigen(O2), hasil fotosintesis

khususnya pada bagiandaun. Sistem tata hijau ini berfungsi sebagai semacam

ventilasi udara dalam rumah (bangunan).Selain itu RTH juga berfungsi sebagai

sumber penampungan air dan pengatur iklim tropis yang terik dan

lembab.Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008

tentang Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, RTH memiliki fungsi sebagai berikut :

Page 25: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2.1.5.1. Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis :

1. Memberikan jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi

udara;

2. Sebagai peneduh;

3. Produsen oksigen;

4. Penyerap air hujan;

5. Penyedia habitat satwa;

6. Penyerap polutan media udara, air, dan tanah;

7. Penahan angin.

2.1.5.2. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu :

1. Fungsi sosial dan budaya

a. Menggambarkan ekspresi budaya lokal;

b. Merupakan media komunikasi warga kota;

c. Tempat rekreasi;

d. Wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam

mempelajari alam.

2. Fungsi ekonomi

a. Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah dan obat:

b. Bisa menjadi bagian usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain

lain.

3. Fungsi estetika

a. Meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan perumahan;

b. Menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga perumahan tersebut;

c. Pembentukan faktor keindahan arsitektural;

d. Menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun atau

tidak terbangun.

Page 26: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2.1.6. Tipologi RTH

Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami berupa habitat liar alami,

kawasan lindung dan taman.Dilihat dari fungsi RTH dapat berfungsi sebagai

ekologi, sosial budaya, estetika, dan ekonomi.Secara struktur ruang, RTH dapat

mengikuti pola ekologi (mengelompok, memanjang, tersebar), maupun pola

planalogi yang mengikuti struktur ruang perkotaan.Berdasarkan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Peyediaan dan

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan, dari segi kepemilikan

RTH dapat dibedakan ke dalam RTH publik dan RTH privat.

Gambar 2.8. Tipologi RTH

2.1.7. Prosedur Perencanaan Dan Peran Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, Ketentuan prosedur perencanaan RTH adalah sebagai berikut:

1. Penyediaan RTH harus disesuaikan dengan peruntukan yang telah

ditentukandalam rencana tata ruang (RTRW Kota/RTR Kawasan

Perkotaan/RDTR Kota/RTRKawasan Strategis Kota/Rencana Induk RTH)

yang ditetapkan oleh pemerintahdaerah setempat;

2. Penyediaan dan pemanfaatan RTH publik yang dilaksanakan oleh pemerintah

disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku;

Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

Fisik

RTH

Alami

Ekonomi

Pola

Planologis

Struktur Kepemilikan

Estetika

Pola

Ekologis Sosial Budaya

RTH

Privat

RTH

Publik

Ekologis

Fungsi

RTH Non

Alami

Page 27: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Tahapan penyediaan dan pemanfaatan RTH publik meliputi, perencanaan,

pengadaan lahan, perancangan teknik, pelaksanaan pembangunan RTH,

pemanfaatan dan pemeliharaan;

4. Penyediaan dan pemanfaatan RTH privat yang dilaksanakan oleh

masyarakattermasuk pengembang disesuaikan dengan ketentuan perijinan

pembangunan;

5. Pemanfaatan RTH untuk penggunaan lain seperti pemasangan reklame

(billboard)atau reklame tiga dimensi, harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a. Mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing

daerah;

b. Tidak menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman

misalnyamenghalangi penyinaran matahari atau pemangkasan tanaman yang

dapatmerusak keutuhan bentuk tajuknya;

c. Tidak mengganggu kualitas visual dari dan ke RTH;

d. Memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan pengguna RTH;

e. Tidak mengganggu fungsi utama RTH yaitu fungsi sosial, ekologis dan

estetis.

Peran masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan RTH merupakan

upayamelibatkan masyarakat, swasta, lembaga badan hukum dan atau

perseorangan baikpada tahap perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian. Upaya

ini dimaksudkanuntuk menjamin hak masyarakat dan swasta, untuk memberikan

kesempatan aksesdan mencegah terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang dari

rencana tata ruangyang telah ditetapkan melalui pengawasan dan pengendalian

pemanfaatan ruang oleh masyarakat dan swasta dalam pengelolaan RTH, dengan

prinsip:

1) Menempatkan masyarakat sebagai pelaku yang sangat menentukan dalam

proses pembangunan ruang ruang terbuka hijau;

2) Memposisikan pemerintah sebagai fasilitator dalam proses pembangunan ruang

terbuka hijau;

Page 28: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Menghormati hak yang dimiliki masyarakat serta menghargai kearifan lokal

dan keberagaman sosial budayanya;

4) Menjunjung tinggi keterbukaan dengan semangat tetap menegakkan etika;

5) Memperhatikan perkembangan teknologi dan bersikap profesional.

Peran masyarakat, swasta dan badan hukum dalam penyediaan RTH publik

meliputipenyediaan lahan, pembangunan dan pemeliharaan RTH. Peran dalam

penyediaanRTH ini dapat berupa:

1) Pengalihan hak kepemilikan lahan dari lahan privat menjadi RTH publik;

2) Menyerahkan penggunaan lahan privat untuk digunakan sebagai RTH publik;

3) Membiayai pembangunan RTH publik;

4) Membiayai pemeliharaan RTH publik;

5) Mengawasi pemanfaatan RTH publik;

6) Memberikan penyuluhan tentang peranan RTH publik dalam peningkatan

kualitasdan keamanan lingkungan, sarana interaksi sosial serta mitigasi

bencana.

Peran masyarakat pada RTH privat meliputi:

1) Memberikan penyuluhan tentang peranan RTH dalam peningkatan

kualitaslingkungan;

2) Turut serta dalam meningkatkan kualitas lingkungan di perumahan dalam

halpenanaman tanaman, pembuatan sumur resapan (bagi daerah

yangmemungkinkan) dan pengelolaan sampah;

3) Mengisi seoptimal mungkin lahan pekarangan, dan lahan kosong

lainnyadengan berbagai jenis tanaman, baik ditanam langsung maupun ditanam

dalampot;

4) Turut serta secara aktif dalam komunitas masyarakat pecinta RTH.

Dalam penyediaan dan pemanfaatan RTH, diperlukan adanya kerjasama antara

masyarakat (secara individu), swasta dan pihak pemerintah untuk mewujudkan

RTH yang nyaman, asri dan selaras.Untuk itu, setiap element memegang peranan

masing-masing.

Page 29: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan

Perkotaan, pihak masyarakat (individu), swasta dan pemerintah memiliki peranan

antara lain :

2.1.7.1. PeranMasyarakat (Secara Individu)

Masyarakat dapat berperan secara individu atau kelompok dalam penyediaandan

pemanfaatan RTH.Pada kondisi yang lebih berkembang, masyarakatdapat

membentuk suatu forum atau komunitas tertentu untuk menghimpunanggota

masyarakat yang memiliki kepentingan terhadap RTH, membahas permasalahan,

mengembangkan konsep serta upaya-upaya untukmempengaruhi kebijakan

pemerintah.Untuk mencapai peran tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat

dilakukanmasyarakat:

1. Anggota masyarakat baik individu maupun kelompok yang memilikikeahlian

dan/atau pengetahuan mengenai penataan ruang serta ruangterbuka hijau dapat

membentuk suatu komunitas RTH;

2. Mengembangkan dan memperkuat kerjasama proses mediasi antarapemerintah,

masyarakat dan swasta dalam pembangunan RTH;

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyikapi

perencanaan,pembangunan serta pemanfaatan RTH melalui sosialisasi,

pelatihan dan diskusi di kelompok-kelompok masyarakat;

4. Meningkatkan kemampuan masyarakat (forum, komunitas, dansebagainya)

dalam mengelola permasalahan, konflik yang munculsehubungan dengan

pembangunan RTH;

5. Menggalang dan mencari dana kegiatan dari pihak tertentu untuk

prosessosialisasi;

6. Bekerjasama dengan pemerintah dalam menyusun mekanismepengaduan,

penyelesaian konflik serta respon dari pemerintah melaluijalur yang telah

disepakati bersama;

7. Menjamin tegaknya hukum dan peraturan yang telah ditetapkan dandisepakati.

Page 30: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2.1.7.2. Peran Swasta

Swasta merupakan pelaku pembangunan penting dalam pemanfaatan

ruangperkotaan dan RTH.Karena swasta memiliki karakteristik yang

berbedadengan masyarakat umum, maka terdapat peran lain yang dapat

dilakukanoleh swasta yaitu untuk tidak saja menekankan pada tujuan ekonomi,

namunjuga sosial dan lingkungan dalam memanfaatkan ruang perkotaan.Untuk

mencapai peran tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukanoleh pihak

swasta:

1. Pihak swasta yang akan membangun lokasi usaha dengan areal yang luas perlu

menyertakan konsep pembangunan ruang terbuka hijau;

2. Bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat dalam membangun dan

memelihara ruang terbuka hijau;

3. Menfasilitasi proses pembelajaran kerjasama pemerintah, swasta dan

masyarakat untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan

penyusunan RTH perkotaan;

4. Berperan aktif dalam diskusi dan proses pembangunan sehubungan dengan

pembentukan kebijakan publik dan proses pelibatan masyarakat dan swasta

yang terkait dengan pembangunan RTH;

5. Mengupayakan bantuan pendanaan bagi masyarakat dalam realisasi pelibatan

dalam pemanfaatan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau;

6. Menjamin tegaknya hukum dan peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati

oleh semua pihak dengan konsisten tanpa pengecualian.

2.1.7.3. Peran Pemerintah

Lembaga atau badan hukum yang dimaksud merupakan Organisasi non-

pemerintah atau organisasi lain yang serupa berperan utama sebagai perantara,

pendamping, menghubungkan masyarakat dengan pemerintah dan swasta, dalam

rangka mengatasi kesenjangan komunikasi, informasi dan pemahaman di pihak

masyarakat serta akses masyarakat ke sumber daya. Untuk mencapai peran

Page 31: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan organisasi non-pemerintah

antara lain:

1. Membentuk sistem mediasi dan fasilitasi antara pemerintah, masyarakat dan

swasta dalam mengatasi kesenjangan komunikasi dan informasi pembangunan

RTH;

2. Menyelenggarakan proses mediasi jika terdapat perbedaan pendapat atau

kepentingan antara pihak yang terlibat;

3. Berperan aktif dalam mensosialisasikan dan memberikan penjelasan mengenai

proses kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta serta mengenai

proses pengajuan keluhan dan penyelesaian konflik yang terjadi;

4. Mendorong dan/atau menfasilitasi proses pembelajaran masyarakat untuk

memecahkan masalah yang berhubungan dengan penyusunan RTH perkotaan;

5. Menciptakan lingkungan dan kondisi yang kondusif yang memungkinkan

masyarakat dan swasta terlibat aktif dalam proses pemanfaatan ruang secara

proporsional, adil dan bertanggung jawab;

6. Menjamin tegaknya hukum dan peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati

oleh semua pihak dengan konsisten tanpa pengecualian.

2.2. Perencanaan Desain Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Untuk membuat taman yang menarik diperlukan beberapa persiapan yang matang.

Persiapan tersebut antara lain :

2.2.1. Menentukan gaya taman

Taman pada perumahan dapat ditata dengan berbagai gaya yang menarik untuk

menarik perhatian konsumen. Gaya yang dapat ditampilkan antara lain :

2.2.1.1. Gayaminimalis

Gaya ini merupakan gaya kontenporer yang dapat dijadikan pilihan. Taman gaya

ini tidak dipenuhi aneka ragam jenis tanaman. Pilihan tanaman hanyalah sebagai

element dekorasi karena gaya ini lebih menitikberatkan pada kekuatan

perencanaan desain secara keseluruhan. Komposisi ruang pandang merupakan

Page 32: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

fokus dari gaya minimalis, yakni keselarasan segala unsur yang tercangkup di

dalamnya. Dengan jenis tanaman yang seminimal mungkin, gaya minimalis

sangat menonjolkan element lain seperti pemasangan paving block sebagai alas

tanaman, pot yang dekoratif, kursi taman, patung, relief (dinding), dan lampu

sebagai penerangan.

Gambar 2.9. Contoh Gaya Taman Minimalis

2.2.1.2.Gaya Campursari

Campursari artinya terdiri dari beragam jenis.Taman ini terdiri dari beragam jenis

tanaman, mulai dari pohon pelindung, perdu tinggi, bahkan pohon buah, perdu

rendah, pisang-pisangan, groundcover hingga tanaman merambat.Taman ini

membutuhkan penataan yang tepat agar tidak terkesan seperti hutan yang dipenuhi

oleh tanaman. Cara menata taman ini bisa menggunakan gradasi dari perdu yang

rendah di bagian terdepan, perdu yang tinggi di bagian belakang, hingga pohon

pelindung yang melatarbelakangi pemandangan taman.

Gambar 2.10. Contoh Gaya Taman Campursari

Page 33: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2.2.1.3. Gaya Taman Bunga

Semarak aneka bunga membuat taman jenis ini terasa hangat. Beragam tanaman

yang kaya warna dapat ditata dalam bidang-bidang yang berbeda sekaligus juga

dengan pola yang beragam seperti bulat, persegi, atau oval. Gaya taman bunga ini

lebih tepat bila diterapkan di lingkungan yang berudara sejuk dan mendapatkan

sinar matahari penuh. Taman ini membutuhkan pergantian tanaman secara

berkala, karena tanaman berbunga cenderung berusia pendek, usianya berkisar

antara 3-6 bulan.

Gambar 2.11. Contoh Gaya Taman Bunga

2.2.1.4. Gaya Apik Resik

Gaya taman ini terkesan bersih, rapih, hijau dan teratur. Setiap area dibatasi oleh

tanaman perdu rendah dengan pembagian yang jelas.Taman jenis ini hampir tidak

menyertai tanaman bunga.Taman ini membutuhkan perawatan yang khusus agar

tanaman tetap terjaga bentuknya. Tanaman yang cocok untuk gaya taman ini

yaitu tanaman yang bersifat slow grown yakni yang pertumbuhannya lamban.

Page 34: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 2.12. Contoh Gaya Taman Apik Resik

2.2.1.5. Gaya Mediterania

Taman yang diadaptasi dari daerah Laut Tengah ini memiliki karakteristik kasar

dan kuat.Di daerah aslinya, banyak area yang dtutupi dengan pengerasan semen

atau batu-batuan karena tanah disana tidak terlalu subur.Tanaman pun banyak

ditanam dalam pot-pot besar yang terbuat dari batu-batu alam.Taman gaya ini

merupakan pilihan yang tepat untuk daerah tropis yang sinar mataharinya

melimpah.

Gambar 2.13. Contoh Gaya Taman Mediterani

2.2.1.6. Gaya Taman Sari

Gaya taman ini dipenuhi oleh kolam-kolam yang dihiasi tanaman air serta

tanaman tanaman air dalam pot. Bentuk taman sari cukup beragam, ada yang

berbentuk kolam hias dengan aneka tanaman airnya, ada yang terdiri dari berbagai

gentong atau tempayan yang tersusun sedemikian rupa membentuk rawa-rawa

mini, ada pula kolam kecil dengan air terjun mini atau pancuran, atau kolam

lengkap dengan mata airnya (Don WS, Threes Emire, Cherry Hadibroto, 2004).

Page 35: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 2.14. Contoh Gaya Taman Sari

2.2.2. Melihat kondisi taman

Dalam melihat kondisi taman harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut ;

2.2.2.1. Luas dan posisi taman

Setiap perumahan biasanya menyediakan lahan kosong untuk penghijauan yang

luasnya sekitar 70%-80%.

2.2.2.2. Lintasan matahari

Posisi taman dan lintasan matahari merupakan dua aspek yang saling terkait

karena tanaman membutuhkan sinar matahari untuk pertumbuhan. Dilihat dari

segi kebutuhan sinar matahari, ada kelompok tanaman yang harus terus menerus

berada di tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung dan ada kelompok

tanaman yang tidak bisa terkena sinar matahari langsung dan harus berada di

tempat teduh.

2.2.2.3. Kelembaban lingkungan

Sebuah taman disebut asri bila tanaman-tanamannya tumbuh subur dan sehat.

Untuk mendapatkan tanaman yang seperti itu, suhu di seputaran tanaman harus

lebih rendah.Kadar kelembaban tanah dapat dijaga dengan penyiraman yang

memadai, selain itu dapat juga menanam pohon pelindung agar tanah di bawahnya

selalu lembab.

Page 36: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2.2.2.4. Pengaruh musim

Musim sangat berpengaruh terhadap tanaman.Terik matahari menyebabkan tanah

menjadi kering dan pecah-pecah. Sedangkan di musim hujan, tanaman akan

tergenang air dalam waktu yang lama. Hal itu menyebabkan permukaan tanah

turun karena terkikis dan hanyut karena aliran air.

2.2.2.5. Kondisi tanah

Untuk membuat taman perlu diperhatikan kondisi tanahnya. Ada beberapa jenis

struktur tanah antara lain:

1. Struktur gumpal

Ciri-cirinya seperti tanah liat dan tidak mudah larut karena air. Jenis tanah

ini tidak sesuai untuk tanaman hias taman karena mengandung terlalu

banyak air dan sulit ditembus oleh akar, dan akan berakibat akar menjadi

busuk.

2. Struktur butir

Stuktur tanah ini mengandung lebih banyak pasir.Jenis tanah ini tidak

menyimpan air hingga cenderung kering.

3. Struktur remah

Yakni tanah yang gumpalannya lebih kecil dan memiliki pori-pori hingga

mampu membentuk sirkulasi udara dan resapan air dengan baik.

2.2.2.6. Keasaman tanah

Suhu udara dan kelembaban mempengaruhi keasaman (pH) tanah. Tanah yang

baik untuk taman, kadar keasaman sebaiknya normal yakni memiliki Ph 6-7.

2.2.2.7. Kontur tanah

Permukaan tanah sebenarnya tak pernah rata dalam satu garis, bisa bergelombang

bahkan tinggi dan rendah.Kedalaman tanah dapat berubah akibat erosi karena

aliran air disaat penyiraman maupun ketika hujan (Don WS, Threes Emire, Cherry

Hadibroto, 2004).

Page 37: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2.2.3. Merancang taman

Dalam membuat taman hal-hal yang perlu dilakukan untuk merencanakan taman

antara lain :

2.2.3.1. Membuat denah

Tahap pertama yang dilakukan untuk membuat denah adalah membuat pola. Ada

beberapa jenis pola yang bisa digunakan untuk membuat taman. Pola tersebut

antara lain :

1. Pola geometris

Yaitu garis-garis pembangian bidang yang ditanami terlihat tegas dan

formal.

2. Pola geometris alami

Yaitu garis-garis bidang lebih luwes dengan lengkungan dimana-mana.

3. Pola natural

Pola ini mengadaptasi lahan kebun yaitu mengikuti kontur tanah yang ada

dan besar kecilnya bidang yang tersedia.

2.2.3.2. Membentuk Perspektif

Setelah membuat pola, barulah penataan taman menggunakan perspektif dari

beberapa sudut pandang secara lengkap yang meliputi komposisi tinggi-rendah,

jenis dan warna tanaman serta aspek-aspek taman lain seperti pergola, gazebo,

kolam air dan aksesoris taman lainnya.

2.2.3.3. Menentukan warna dan tekstur

Warna dari suatu tanaman dapat menimbulkan efek visual tergantung pada

refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tersebut.Warna tanaman dapat menarik

perhatian manusia, binatang dan mempengaruhi emosi yang melihatnya.

Efek Psikologi yang ditimbulkan oleh warna antara lain :

1. Warna cerah : memberi rasa senang, gembira dan kesan dekat, hangat.

2. Warna lembut : memberi rasa tenang, sejuk dan kesan jauh (Rustman

Hakim, 1993).

Page 38: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sedangkan tekstur pada tanaman ditentukan oleh cabang batang, ranting, daun,

tunas dan jarak pandang terhadap tanaman tersebut. Tekstur juga mempengaruhi

pisikis dan fisik yang memandang.

Pemahaman warna menyangkut segi sifat, gradasi dan kombinasi.Pada dasarnya

terdapat dua kelompok warna, yaitu warna-warna sejuk seperti hijau dan biru, dan

warna hanga seperti merah dan jingga (Don WS, Threes Emire, Cherry Hadibroto,

2004).

2.2.4. Mengerjakan konstruksi taman

Pengerjaan konstruksi pad ataman terdiri dari :

2.2.4.1. Menyempurnakan drainase

Drainase (sistem penyerapan air) yang berfungsi baik merupakan awal dari

kesuburan tanaman-tanaman taman. Tanah yang cenderung selalu basah

cenderung menyebabkan akar-akar tanaman cepat membusuk.Sedangkan tanah

yang kering cenderung kurang memiliki unsur-unsur hara sehingga tanaman tidak

dapat tumbuh dengan baik.Sebuah taman yang luas dapat dengan mudah diatur

kelandaian atau kemiringan permukaan tanahnya untuk diarahkan ke satu sisi

pembuangan. Dengan demikian, air penyiraman yang berlebih atau curah hujan

yang sudah tidak mampu diserap tanah lagi akan segera mengalir ke saluran

pembuangan (got).

2.2.4.2. Memasang instalasi air listrik

Pemasangan instalasi air digunakan untuk membersihkan dedaunan di pohon yang

tinggi dan menyiram tanaman-tanaman disekitarnya.Pipa air sebaiknya dipasang

menempel pada tembok dan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu

pemandangan. Sama halnya dengan saluran air, instalasi listrik idealnya dipasang

sebelum penanaman dengan menentukan letak lampu taman yang telah

direncanakan, letak sakelar yang dapat terlindung dari percikan air ketika

penyiraman atau hujan, dan jaringan kabel yang akan ditanam agar tidak terinjak.

Page 39: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2.2.4.3. Mengolah tanah

Mengolah tanah berarti mencangkul dan membalikan tanah seluas lahan yang

akan ditanami. Persyaratan utama dari sebuah taman yang subur adalah tanah

yang gembur dan sehat. Saat yang tepat untuk membuat taman adalah setelah

hujan karena tanah mudah dicangkul dan di balik(Don WS, Threes Emire, Cherry

Hadibroto, 2004).

2.2.5. Memberikan elemen estetika taman

Pada perencanaan lansekap pada dasarnya dibagi menjadi dua elemen. Elemen

tersebut antara lain :

2.2.5.1. Elemen keras (hard material)

Elemen keras adalah elemen yang terdiri dari bermacam - macam benda lain yang

lebih keras daripada tanaman. Elemen keras terdiri dari :

2.2.5.1.1. Gazebo

Kata gazebo berasal dari bahasa inggris yakni dari kata to gaze yang artinya

memandang dengan takjub.

Ukuran gazebo berkisar + 2 x 2 m untuk menampung 4-5 orang.Gazebo bisa

menggunakan lantai ubin, bata merah, sekedar plasteran semen yang dihias

khusus dengan batu-batu kerikil, atau dapat juga dengan kayu.Tiang penyanggah

bisa dipilih dari besi, kayu, atau bambu atau beton.Sedangkan atapnya bisa berupa

genteng, asbes, sirap, ijuk, daun kelapa kering, atau ilalang.

Gazebo berfungsi sbagai tempat bersantaisambil menikmati keindahan taman

yang luas, sehingga bila berdinding biasanya dindingnya hanya setinggi 80 cm

hingga 1 m. Seperti sebuah rumah, bangunan gazebo membutuhkan fondasi dan

sloof yang memadai untuk memikul beban iang penyanggah dan atap. Kedalaman

fondasi yang aman adalah 40-60 cm, sedangkan ketinggian plafon gazebo

setidaknya 40-60 cm lebih tinggi dari ukuran manusia(Don WS, Threes Emire,

Cherry Hadibroto, 2004).

Page 40: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2.15 Gazebo

2.2.5.1.2. Jalan setapak

Jalan setapak dapat berupa deretan batu lempeng yang ditata menjadi batu

loncatan dan dapat juga berupa jalan sempit yang ditaburi kerikil hias.

Fungsi jalan setapak dalam taman adalah untuk tempat berpijak dan jalur pemisah

antara dua bagian taman. Jelan setapak perlu dirancang matang sebelumnya agar

menjadi satu elemen yang sangat menarik dan menambah keindahan taman. Jalan

setapak dapat dibuat dari batako, bata merah, atau keramik dengan tekstur agak

kasar (Don WS, Threes Emire, Cherry Hadibroto, 2004).

Gambar 2.16 Jalan Setapak Batu Adesit

Page 41: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2.2.5.1.3. Aksesoris taman

Aksesoris taman terdiri dari :

1. Lampu taman

Keidahan taman tidak hanya dapat dinikmati di siang hari. Selain

berfungsi sebagai penerang, efek cahaya lampu yang dirancang dengan

baik akan menimbulkan nilai artistik. Lampu taman dapat dipilih dari

bahan logam, fiberglass, atau kaca kedap air.Lampu taman diciptakan

untuk menerangi sudut-sudut tertentu dari taman tersebut.

2. Kursi taman

Kursi taman adalah salah satu aksesoris yang pentng untuk taman di

perumahan, karena selain berfungsi sebagai penghias, kursi taman juga

berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah atau sekedar tempat untuk

menikmati keindahan taman. Kursi taman biasanya terbuat dari kayu, besi,

plastik atau bata berlapis semen.

3. Aneka gerabah

Gerabah adalah salah satu aksesoris yang menarik untuk dijadikan sebagai

penghias taman. Gerabah memiliki ukuran yang beragam dan bentuk yang

unik.Bahan dasanya terbuat dari tanah liat dan keramik.

4. Patung

Dalam hal ini patung tidak selalu harus identk dengan bentuk-bentuk

figura (manusia/hewan), dari batu-batuan yang berukuan besar. Batu-

batuan bulat (batu paras atau batu kali), potongan batang kayu tua,

ornament dari besi tempat, batu hias penutup dinding pagar tembok, batu

tiruan dinding gunung batu/tiruan lembah sungai, tembikar, atau marmer

dapat disertai dalam kelompok aksesoris untuk memperindah sebuah

taman.

Page 42: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2.2.5.1.4. Kolam Hias

Pemuatan kolam dilakukan dengan menggali tanah sehingga setelah jadi kolam

tersebut mirip telaga kecil, atau bisa juga kolam dibangun diatas tanah yang mirip

dengan sebuah bak.Air kolam hias dapat dibuat bergerak dengan menggunakan

pompa air bertenaga listrik yang memutar arus air sekaligus menyaringnya.

2.2.5.1.5. Bak sampah

Bak sampah adalah salah satu element yang penting dalam taman. Desain bak

sampah yang menarik akan membuat taman menjadi lebih cantik. Untuk

mempermudah dalam pengelolaan sampah, bak sampak bisa di desain

berdasarkan jenisnya.

2.2.5.2Elemen lunak ( soft material )

Elemen lunak yang dimaksud adalah tanaman,pemilihan jenis tanaman dalam

suau perencanaan adalah suatu seni dan juga ilmu pengetahuan. Seni, karena

menyangkut elemen desain seperti warna, bentuk, tekstur dan kualitas yang

berubah karena tanaman dipengaruhi iklim, usia, dan faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan

Pemilihan tanaman tergantung pada :

1. Fungsi tanaman yaitu disesuaikan dengan tujuan perencanaan;

2. Perletakan tanaan juaga diseduaikan dengan tujuan dan fungsi tanaman.

Kriteria pemilihan vegetasi untuk taman lingkungan berdasarkan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Peyediaan

dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaanyaitu ;

1. Tidak beracun, tidak berduri, dahan tidak mudah patah, perakaran tidak

mengganggu pondasi;

2. Tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap;

3. Ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau dengan variasi warna lain

seimbang;

4. Perawakan dan bentuk tajuk cukup indah;

5. Kecepatan tumbuh sedang;

Page 43: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

6. Berupa habitat tanaman local atau musiman;

7. Jarak tanam stempat rapat sehingga menghasilkan keteduhan yang

optimal;

8. Tahan terhadap hama penyakit tanaman;

9. Mampu menjerap dan menyerap cemaran udara;

10. Sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang burung-burung.

Tanaman yang biasanya digunakan untuk taman terdiri dari :

2.2.5.2.1. Rumput dan Tanaman Penutup Tanah/Groundcovers (GC)

Tanaman ini pada kondisi normal atau dewasa dapat tumbuh mencapai 30-300

mm dari tanah.Beberapa jenis rumput yang tahan injak biasanya berfungsi sebagai

lantai.(Anonim, 2007)

Keuntungan menggunakan rumput sebagai lantai dibandingkan dengan

perkerasan, salah satunya adalah optimalnya resapan air hujan ke dalam

tanah.Selain itu rumput juga dapat berfungsi untuk penyerapan gelombang panas

dan cahaya sinar matahari sebagai bahan fotosintesis sehingga tidak silau dan

mengurangi efek pemanasan global. Rumput juga menyediakan habitat bagi

serangga kecil seperti jangkrik dan cacing sehingga tanah yang ditutupi rumput

akan semakin subur. Serangga kecil juga berguna untuk keseimbangan ekosistem

yang dapat mengurangi ancaman hama dan penyakit pada tanaman yang lebih

besar.(Anonim, 2007)

Kekurangan rumput dibandingkan dengan perkerasan yaitu masalah aktivitas yang

tinggi dan kekuatan akan injakan. Apabila ditumpangi benda berat lama kelamaan

rumput akan mati dan terbukalah tanah yang mengotori kaki. (Anonim, 2007)

Berbeda dengan rumput, walaupun sama-sama pendek GC berfungsi sebagai

tanaman border yang berfungsi untuk membuat pola-pola tertentu pada tapak

sehingga dapat tercipta ruang dan sirkulasi tanpa harus menghalangi pendangan

mata.GC biasanya tidak tahan injak, sehingga untuk menghindari dari kerusakan

karena diterobos pengguna (Anonim, 2007).

Page 44: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Akar rumpur dan GC dapat melindungi tanah dan erosi.Rumput dapat ditanami

sampai mencapai kemiringan 30%, bahkan GC jenis tertentu yang memiliki akar

lebih kuat dapat ditanami sampai mencapai kemiringan 100%.Tetapi untuk

kemiringan lebih dari itu, disarankan untuk menggunakan turap.(Anonim, 2007)

Dalam penanaman, rumput dan GC yang tahan naungan.Walaupun beberapa jenis

lumut, paku dan semanggi dapat menutup tanah yang dinaungi, tanaman tersebut

tidak tahan injak.Biasanya tanaman tingkat rendah ini digunakan pada tanaman

sementara atau dekoratif saja.GC yang memiliki bunga berwarna-warni umumnya

menghendaki penyinaran penuh sampai setengah naungan.Demikian juga

berbagai jenis rumput yang memiliki tekstur halus.Minimal dalam satu hari

tanaman terskspos selama 10-6 jam (Anonim, 2007).

2.2.5.2.2. Perdu dan Semak

Semak adalah tanaman rendah berkayu yang tumbuh menggerombol.Tingginya

tidak lebih dari 1 m. biasanya jenis ini adalah perdu, tetapi sering juga berupa

terna yang menahun.(Anonim, 2007)

Terna adalah tanaman berbatang lunak (karena tak berkayu atau hanya sedikit

sekali mengandung kayu) yang jika mati tidak menyisakan apa-apa lagi dari

tubuhnya yang beada diatas tanah. Tingginya +1 m. (Slamet Soeseno, 1993)

Dalam desain lanskap, terutama jenis taman tropis, perdu dan semak paling

banyak digunakan. Fungsinya dalam desain adalah :

1. Sebagai dinding pembatas, baik untuk membentuk ruang maupun mengarahkan

aktifitas. Untuk fungsi ini dapat digunakan perdu dan semak dengan susunan

zig-zag.

2. Sebagai buffer. Fungsinya hampir sama dengan dinding yaitu untuk menahan

polusi yang masuk seperti polusi bau, suara dan debu dan dapat menutupi

pandangan yang tidak menyenangkan.

3. Sebagaipoint yang menarik. Fungsi ini biasanya oleh taman yang bentuk atau

dan warnanya atraktif (Anonim, 2007).

Page 45: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2.2.5.2.3. Pohon

Pada dasarnya ada 5 jenis dasar pohon. Dalam desain lanskap, kelima bentuk

dasar ini memiliki fungsi masing – masing, antara lain yaitu :

1. Segitiga/Kolumnar

Berfungsi sebagai pengantar, bentuknya yang tegak dapat membentuk koridor

apabila ditanam dalam posisi berjajar.

2. Bulat

Tajuk berfungsi sebagai penaungan.Apabila digunakan sebagai pohon jalan

harus diperhatikan apakah miliki buah/biji yang cukup besar.

3. Payung

Biasanya berupa pohon sedang-tinggi.Bentuknya yang memayung memberikan

perlindungan maksimal dari sinar matahari dan hujan langsung.

4. Kipas

Bentuk kipas merupakan bentukan yang sangat jarang.Dapat dipergunakan

sebagai daya tarik karena bentuknya yang atraktif.Dapat digunakan dalam

kelompok sebagai pengantar apabila ditanam berjejer.

5. Irregular (tidak beraturan)

Pohon bentuk irregular biasanya digunakan sebagai daya tarik dan ditanami

sendiri.Bentuknya yang tidak beraturan tidak pas ditanam dalam kelompok

atau barisan.Dalam kelompok pepohonan biasanya diselipkan pohon bentuk ini

agar desain tidak membosankan.(Anonim, 2007)

Pohon memiliki ciri - ciri

Selain dari bentuknya , fungsi pohon dalam landscape juga dibedakan menurut

tinggi pohon. Berdasarkan tinggi ini umumnya dibedakan menjadi 4 kelompok

tanaman, yaitu:

1. Tanaman pendek, tingginya hanya 1 m;

2. Tanaman kecil, tingginya 1-3 m;

3. Tanaman sedang, tingginya bisa mencapai 3-6 m;

4. Tanaman tinggi, tingginya bisa mencapai 10 m atau lebih.(Slamet Soeseno,

1993)

Page 46: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2.2.6. Pemeliharaan Taman

Membuat sesuatu yang indah bukanlah hal yang sulit, apalagi bila semua sarana

dan prasarana terpenuhi.Namun untuk mempertahankannya merupakan hal yang

sangat sulit dan butuh bukkan hanya kesabaran dan ketelatenan saja namun

dibutuhkan keterampilan dan kreatifitas. Merawat taman bukan hanya menyiram

atau memangkas saja, melainkan juga tentang bagaiman memelihara dan

membuat taman tetap mempunyai bentuk yang utuh sepeti saat pertama dibuat.

Pemeliharaan taman dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal taman

dengan segala fasilitas yang ada didalamnya sehingga kondisinya tetap baik dan

dapat dipertahankan sesuai dengan tujuan rencana atau desain semula. Manajemen

dan pelaksanaa pemeliharaan taman dapat dilakukan sendiri oleh pemilik atau

diserahkan pada jasa pengelola taman. Untuk taman yang terbuka untuk umum

biasanya ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota.

Umumnya, pengelola taman akan melaksanakan program pemeliharaan taman

dalam bentuk organisasi yang berpedoman pada aturan dan teknik pemeliharaan

yang baik. Tujuannya untuk mewujudkan taman dengan persyaratan pemanfaatan

area dan fasilitas secara optimal.

Pemeliharaan taman merupakan kunci kebersihan suatu pembuatan taman. Oleh

karena itu, dalam mendesaintaman hendaknya yang mudah dibangun dan dirawat.

Ada dua tipe pemeliharaan taman yaitu pemeliharaan idea dan pemeliharaan fisik

yang keduanya saling berhubungan erat satu sama lain.

2.2.6.1. Pemeliharaan ideal

Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu pada ide dan tujuan

desain awal. Oleh karena itu, pada periode tertentu perlu untuk dilakukan evaluasi

agar kondisi taman tetap sama dengan desain semula sehigga fungsi dan estetika

taman tetap terjaga. Bila salah satu fungsi terganggu atau tidak terawat baik, maka

secara ideal tanaman tersebut tidak cocok lagi seperti fungsi semula. Sebagai

contoh padataman yang mempunyai pola simetris dan formal seperti pada taman

Page 47: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

perkantoran, secaa ideal harus diperhatikan. Bila pola tersebut berubah dan tidak

simetris lagi, maka tidak lagi terkesan simetris dan formal.

Ada beberapa faktor yang mendukung berjalannya pemeliharaan ideal. Yang

pertama adalah merencanakan dan merancang taman dengan pola yang sederhana

sehingga memudahkan dilakukan pemeliharaan fisik. Yang kedua adalah dalam

penggunaan elemen taman yang baik elemen keras ataupun elemen lunak

hendaknya menggunakan komponen yang tidak sulit dicari agar tidak sulit dalam

penggantian dan perawatan.

Berikutnya adalah dalam pemilihan sistem struktur yang kuat dan awet serta

pemilihan bahan perkerasan yang sesuai. Sebagai contoh, pada taman I kompleks

perumahan galmas residence penggunaan paving block dari bahan yang mirip

dengan batu candi.Pada taman tersebut dapat membahayakan anak–anak karena

mudah berlumut sehingga licin, sehingga untuk faktor keamanan digunakan

rumput sebagai bahan permukaan.

Keempat adalah bahwa pembuatan pola sirkulasi harus jelas dan rasional sehingga

alur di dalam taman selalu lancer.

Terakhir, perlengkapan taman yang memadai meliputi penerangan lampu pada

malam hari dan jaringan utilitas yang ada di bawah tanah (drainase, instalasi air

dan listrik) agar direncanakan dengan baik sehingga tidak terjadi bongkar pasang

pada pemelihaaan taman.

2.2.6.2. Pemeliharaan fisik

Pemelihaaan fisik merupakan pemeliharaan yang dilakukan untuk

mengimbangipemeliharaan ideal. Pemeliharaan fisk meliputi pemeliharaan

elemen keras dan elemen lunak. Secara umum, pemeliharaan elemen keras

merupakan pemeliharaan pencegahaan misalnya membersihkan lumut dan karat,

perbaikan instansi dll.

Sedangkan pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan akar, penyiangan,

pemangkasan, penyiaman, pemupukan, dan lain-lain. pada initinya pemeliharaan

Page 48: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

fisik tanaman meliputi pekerjaan menjaga keindahan, keasrian, dan keamanan

taman.

1. Penyiraman

Tanaman butuh untuk disiram agar tanah tetap lembab sehingga akar-akar

tanaman dapat melakukan fungsinya yaitu menyeap zat unsur hara dalam

tanah.Penyiraman dapat dikatakan sempurna apabila air terhisap tanah hingga

kedalaman 30-40 cm. Secara alami, setelah penyiraman pasti dimbangi dengan

adanya evaporasi atau penguapan air dalam tanah.Oleh karena itu, perlu

diperhatikan waktu dan frekuensi penyiramannya.Penyiaman secara efektif

dilakukan pada pagi dan sore hari.

Selain menjaga kelembaban tanah, penyiraman dibutuhkan tanaman untuk

meluruhkan kotoan debu dan daun-daunnya. Dan jika taman memiliki aneka janis

tanaman dengan kebutuhan air yang berbeda-beda, penyiraman harus dilakukan

dengan lebih cermat. Tanamn yang tidak membutuhkan banyak air, akar-akarnya

mudah membusuk karena kelebihan air disekiarnya.

2. Pemangkasan tanaman

Tanaman taman perlu dipangkas secara berkala agar pertumbuhannya terkendali.

Ada dua macam pemangkasan yang pada umumnya dilakukan oleh para pengelola

taman yaitu pengkas produksi dan pangkas pemeliharaan.

Pangkas produksi merupakan pemangkasan yang dilakukan untuk memacu

pertumbuhan generative tanaman, yaitu agar tanaman lebih cepat berbunga dan

menghasilkan buah.Sedangkan pangkas pemeliharaan adalah pemangkasan yang

dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman dan juga dapat membuat

bentuk tanaman menjadi indah.

Tanaman juga perlu dipangkas agar tidak menjadi cepat besar atau rimbun, juga

agar komposisi bentuk tanaman tidak berubah. Disamping itu, pada tanaman yang

terlalu rimbun pasti ada bagian-bagian tertentu yang tidak memperoleh cukup

Page 49: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sinar matahari, sehingga akan memberi kesan lembab dan kemudian mengundang

hama dan penyakit.

Untuk membuat bentuk tanaman yang indah dan menarik, perlu untuk

diperhatikan hal-hal berikut ini.Agar tanaman tidak cepat menjadi tinggi,

diharapkan untuk memotong pucuk tunas muda yang tumbuh ke atas dengan

gunting potong. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dominasi aplikasi dan

berguna bagi pembentukan cabang.

Memotong dahan atau cabang yang keras dengan gergaji tepat dipangkalnya. Hal

ini bertujuan untuk menghindari tumbuhnya tunas baru di bagian sisa dahan yang

dipotong. Selain itu luka atau bekas potongan sebaiknya segera untuk diberi

lapisan disinfektan tanaman agar tidak terinfeksi oleh jamur, hama, virus dan

organisme pengganggu tanaman lainnya.

3. Pemupukan

Meskipun tanah sudah memiliki aneka unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,

namun keberadaan unsur hara tersebut semakin lama akan semakin kurang baik

oleh aktivitas tanaman atau hilang akibat tercuci oleh air. Oleh karena itu perlu

untuk ditambah suatu zat atau senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman, yaitu

pupuk.

Pemupukan lewat daun lebih efektif bila disemprotkan melalui permukaan daun

bagian bawah.Karena pada permukaan daun bagian bawah, banyak terdapat

stomata sehingga pupuk dapat diserap secara efektif oleh daun.Sedangkan pupuk

tabur merupakan jenis pupuk yang diberikan lewat tanah.Biasanya jenis pupuk ini

adalah jenis-jenis pupuk yang memiliki karakter reaksi yang lamban, misalnya

seperti urea, NPK, dan lain sebagainya.

Pada RUSUNAWA Kerkof 2 Surakarta, karena direncanakan pembuatan pupuk

kompos, maka pupuk yang digunakan untuk tanaman yang ada di taman tersebut

adalah pupuk kompos yang berasal dari sampah warga dan sampah dari RTH

tersebut.

Page 50: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4. Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tanaman-tanaman yang tidak

diinginkan yang tumbuh disekitar tanaman utama, umumnya disebut

gulma.Gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman utama (tanaman

hias) akan saling berkompetisi merebut nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman

utama. Tidak hanya itu, dalam mendapatkan sinar matahari pun antara tanaman

utama dengan gulma akan saling berebut. Sebaliknya, penyaingan dilakukan

secara berkala misalnya sebulan sekali.penyiangan bisa dilakukan secara manual

dengan tangan atau menggunakan cangkul.

5. Perawatan terhadap gangguan hama

Meskipun tanaman sudah dirawat secara teratur, gangguan hama tanaman seperti

ulat, kutu, bekicot, belalang dan lain-lain seringkali menyerbu, melahap daun,

batang, bunga dan lain-lain. Organisme ini menyebabkan pertumbuhan tanaman

menjadi terganggu, merusak bentuk dan penampakan tanaman, kebusukan

batang,akar, dan lain sebagainya.Pembasmian tersebut bisa dilakukan dengan

menggunakan pestisida.

Selain oleh binatang, organisme penggangu tanaman juga dapat berasal dari

golongan jamur, bakteri, atau virus.Untuk penanganan tanaman yang telah

terserang, tidakan pertama dan paling aman adalah memangkas bagian-bagian

tanaman yang terkena. Bila perlu, membongkar tanaman tersebut dan

menyingkirkannya dari tanaman-tanaman lain agar tidak menular. Untuk serangan

akibat jamur, digunakan fungisida untuk membasminya.Herbisida untuk tanaman

liar, dan bakterisida untuk serangan akibat bakteri.

Adakalanya rayap dan nematode menjadi musuh utama bagi akar. Penggunaan

dosis pestisida harus diperhatikan, jangan sampai melebihi dosis karena bahan

kimia yang terkandung didalam pestisida akan mudah mengendap pada tanaaman

dan apabila tanaman tersebut berproduksi maka akan membahayakan manusia.

Page 51: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Page 52: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB III

METODE PENELITIAN

.

3.1. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah :

1. Studi Pustaka;

2. Menentukan data yang diperlukan;

3. Mempersiapkan administrasi untuk memperoleh data yang diperlukan;

4. Menentukan institusi untuk memperoleh data yang ditentukan;

5. Melakukan penulisan proposal tugas akhir.

3.2. Metode Perencanaan

Metode yang digunakan untuk merencanakan Ruang Terbuka Hijau di kawasan

hunian rumah susun kerkof 2 Surakarta adalah dengan metode literatur yaitu

dengan cara membaca buku referensi yang berhubungan dengan tema tugas akhir.

3.3. Perencanaan RTH

Tahap perencanaan desain adalah tata cara yang dilakukan untuk membuat sebuah

ruang terbuka hijau. Adapun tahap - tahap perencanaan desain ruang terbuka hijau

sebagai berikut :

1. Menentukan gaya taman;

2. Merancang taman;

3. Memberikan elemen estetika taman;

3.4. Pola Pikir Perencanaan

Untuk merencanakan suatu RTH diperlukan suatu konsep yang matang agar RTH

tersebut dapat bermanfaat dan menarik perhatian penghuni rumah susun sederhana

sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta. Untuk mewujudkan hal tersebut

Page 53: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

diperlukan pola pikir perencanaan. Pola pikir tersebut dapat dilihat dalam diagram

alir di bawah ini :

Gambar 3.1. Diagram Alir Pola Pikir Perencanaan Desain Ruang Terbuka Hijau

(RTH) di Kawasan Hunian Rusunawa Kerkof 2 Surakarta.

Latar Belakang Masalah

RumusanMasalah

Pemecahan Masalah berupa Desain RTH

Taman 1 Rekreasi

Taman 2 Rekreasi

Taman 3 Taman hijau

Kegiatan

Desain

Kesimpulan

Lokasi

Rencana Tapak

Page 54: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Perencanaan Desain Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Perencanaan ruang terbuka hijau (RTH) pada Rumah Susun Sederhana Sewa

(RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta akan dibuat 3 buah taman dengan gaya taman

sari dan gaya taman apik resik. Konsep taman tersebut tentunya di rencanakan

dengan beberapa pertimbangan – pertimbangan dari segi filosofi, sosiologi,

psikologi, elemen yang digunakan dan kondisi geografis taman yang nantinya

akan berpengaruh pada tanaman yg cocok ditanam pada Taman.

4.1.1. Dasar Pertimbangan Konsep

Beberapa pertimbangan konsep yang perlu diperhatikan dalam perencanaan ruang

terbuka hijau (RTH) di RUSUNAWA Kerkof 2Surakarta adalah sebagai berikut :

1. Filosofi

a. Filosofi Gaya Taman Sari

Gaya taman sari tentunya mempunyai sebuah filosofi, pada zaman

pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono II Taman sari dibangun dan

difungsikan untuk tempat berkumpul, bercengkraman dan rekreasi

keluarga besar sultan, hal ini ditandai dengan terdapatnya ruang – ruang

untuk bersantai. Disamping itu terdapat beberapa bangunan kolam hias

yang dilengkapi dengan tanaman hias.

Seperti perencanaan taman pada RUSUNAWA Kerkof 2 Surakarta yang

memakai konsep dengan gaya taman sari. Hal ini dimaksudkan agar

penghuni hunian rumah susun bisa melepas penat setelah beraktivitas,

berkumpul dan bersosiali antar penghuni satu sama lain.

Page 55: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Filosofi Gaya Taman Apik Resik

Gaya taman apik resik meniru gaya taman klasik zaman kerajaan eropa

yang dipakai putri raja untuk berjalan – jalan menikmati tanaman yang

segar dan bunga – bunga disekitarnya yang ditanam secara teratur yang

berfungsi untuk menciptakan suasana sejuk disekitar kerajaan.

Taman III pada RTH RUSUNAWA Kerkof 2 Surakarta direncanakan

dengan gaya apik resik dimaksudkan agar penghuni hunian rumah susun

bisa menikmati suasana sejuk disekitar hunian, karena bebrapa tanaman

yang ditanam mengelilingi hunian rumah susun.

2. Sosiologi

Dari segi sosiologi taman dengan konsep gaya taman sari ini akan sangat

bermanfaat bagi penghuni hunian karena masyarakat penghuni hunian rumah

susun cenderung lebih suka berkumpul bersama untuk sekedar melepas penat

setelah beraktivitas dan berkumpul bersama – sama. Taman ini tidak hanya

dipakai untuk kaum dewasa tapi anak – anak juga dapat bermain disini.

Sedangkan gaya taman apik resik ini dapat difungsikan untuk jalan – jalan

pada sore hari, mengajak bermain anak – anak menikmati taman dan juga dapat

dipakai untuk berolahraga karena area nya yang cukup luas.

3. Psikologi

Pada dasarnya taman sari dan taman apik resik mempunyai fungsi yang sama

dari segi psikologi, yaitu dapat memberikan rasa nyaman dan tenang bagi

penghuni hunian rumah susun. Disamping itu masyarakat disekitar hunian

rusunawa juga dapat menikmati taman tersebut.

4. Kondisi Wilayah

Wilayah di hunian cenderung mempunyai kontur tanah yang rata dan lintasan

matahari yang pas untuk pertumbuhan tanaman, kontur tanah yang rata tidak

bermasalah untuk pertumbuhan tanaman sedangkan letak taman yang terdapat

di sisi kanan dan kiri tidak menghambat matahari untuk mempengaruhi

pertumbuhan tanaman.

Page 56: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tanaman seperti pohon palm, bougenvill, pohon jambu dsb, cocok untuk

ditanam di taman hunian rusunawa karena pemeliharaannya yang tidak begitu

susah.

5. Elemen Yang Digunakan

a. Kolam

Kolam yang terdapat pada hunian Rumah Susun Kerkof 2 Surakarta

adalah kolam ikan hias. Untuk membuat kolam perlu untuk diadakan

penggalihan tanah terlebih dahulu. Permukaan bawah dilapisi dengan

adukan semen setebal 3 - 4 cm. Ketika membuat dinding kolam dan tepi

kolam, pertama - tama dibuat pondasi kerangka terlebih dahulu. Kerangka

kolam terbuat dari kawat yang dibuat sedemikian rupa sesuai dengan yang

diinginkan kemudian membuat adonan dari campuran semen dan pasir

halus dengan perbandingan 3 : 1, kemudian pasangkan batu bata dengan

campuran semen setelah itu permukaan kolam diplester setebal 3 - 4 cm

dengan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 2 : 1. Dengan

teknik ini, dinding kolam dan permukaan bawah kolam tidak mudah bocor.

Agar kolam pada taman I hunian Rumah Susun Kerkof 2 Surakarta tetap

terlihat bersih, dibuat sistem pembuangan air dengan membuat kolam

desain kolam miring yang mengarak ke satu titik yaitu tempat pembuangan

air.

b. Gerabah

Gerabah digunakan untuk tempat / pot tanaman pada taman 1, 2 dan taman

3. Pada taman 1 dan 2 gerabah dipakai untuk pot tanaman bambusa cina

yang diletakan di setiap sisi pojokan gazebo, sedangkan pada taman 3

gerabah untu pot bambusa cina yang diletakan secara teratur sebagai

pembatas setiap pohon palm kuning tinggi yang ditanam menelilingi rumah

susun.

Page 57: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Elemen lunak pada taman adalah tanaman. Tanaman - tanaman yang

digunakan pada taman ini berupa tanaman pelindung, atau tanaman hias.

Elemen lunak yang terdapat pada taman I dan II antara lain adalah pohon

bamboo cina bambusa,cemara angin tinggi 1m, palm kuning tinggi antara

1,5-3m, bougenvill biasa tinggi 0,5m,alamanda tinggi 0,5m, agave hijau,

batu adesit dan rumput gajah.

4.2. Desain Konsep

Desain konsep yang akan direncanakan untuk taman ruang terbuka hijau ( RTH)

ini antara lain adalah sebagai berikut :

4.2.1. Tema

Dengan menggunakan pertimbangan dari fungsi estetika maka tema taman yang

diambil pada hunian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2

Surakarta adalah tema taman dengan konsep gaya taman sari dan gaya taman apik

resik sesuai dengan landasan teori menurut Trancik 1986 : 61 yaitu taman yang di

dominasi oleh lingkungan alami di luar maupun di dalam kota, dalam bentuk

taman,halaman,areal rekreasi kota dan jalur hijau. Taman I dan II pada rumah

susun ini menggunakan gaya taman sari yaitu taman dengan 4 buah kolam,4 buah

gazebo dan tanaman, seperti rumput gajah sebagai penutup permukaan

tanah,bunga teratai sebagai tanaman air,dan tanaman lain seperti alamanda,agave

hijau,bougenvill biasa tinggi 0,5 m dll. Taman III menggunakan gay ataman apik

resik sehingga pad ataman ini terkesan bersih,hijau dan rapi, setiap area dibatasi

dengan tanaman antara lain palm kuning tinggi 3m,cemara angin tinggi

1m,bougenvill tinggi 0,5 m dll.

Sesuai fungsi estetika perencanaan Ruang Terbuka Hijau pada rumah susun ini

dipilih dengan alasan konsep RTH yang menarik, nyaman memperindah pada

lingkungan RUSUNAWA. Dengan demikian hunian tersebut akan lebih diminati

oleh para konsumen yang menjadi pertimbangan untuk menempati kawasan

hunian Rumah Susun tersebut.

Page 58: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4.2.2. Desain Taman

Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) kerkof Surakarta 2 mempunyai

tiga ruang terbuka hijau (RTH) dengan luas yang berbeda. Sasaran pengguna

ruang terbuka hijau tersebut tentu juga berbeda disesuaikan dengan tema taman

dan segi estetika sesuai konsep yang akan direncanakan pada hunian tersebut,

yaitu :

1. Taman 1

Sasaran pengguna pada taman 1 ini adalah untuk umum (untuk segala usia).

Dengan luas taman 25m x 6 m,taman ini dibangun 2 gazebo dan kolam hias

yang memiliki konsep rekreasi dengan gaya taman sari tujuannya untuk tempat

berkumpul penghuni hunian rumah susun yang ingin melepas kepenatan akibat

stress dan untuk bersosialisasi.

2. Taman 2

Taman 2 ini mempunyai bentuk,luas dan fungsi yang sama seperti taman 1

yaitu memiliki konsep rekreasi gaya taman sari,dengan dibangun 2 gazebo dan

kolam hias juga tanaman seperti agave hijau,bougenvill,alamanda,dan tanaman

air bunga teratai.

3. Taman 3

Tema taman yang diambil pada taman 3 ini adalah taman yang mempunyai

gaya taman apik resik yaitu rapi,bersih dan hijau karena ditanami tanaman

yang mengelilingi rumah susun dengan teratur dan juga terdapat rumput

sebagai penutup permukaan tanah. Luas taman pada taman 3 ini berbentuk

mengelilingi hunian maka luasnya dibagi menjadi beberapa bagian :

Luas 1 : 68,9 m x 13,5 m = 930,15 m2

Luas 2 : 37,7 m x 10,05 m = 378,86 m⁴

Luas 3 : 43,5 m x 8,16 m = 354,96 m2

Luas taman II adalah ( luas 1 + luas 2 + luas 3 ) =

( 930,15 m2 + 378,86 m2 + 354,96 m2 ) = 1.663,97 m2

Page 59: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4.3. Pemeliharaan Taman

Untuk menjaga agar elemen – elemen pada taman Rumah Susun Sederhana Sewa

( RUSUNAWA ) tetap terjaga dan fasilitas didalamnya tetap berfungsi dengan

baik maka perlu dilakukan pemeliharaan rutin pad ataman tersebut. Pemeliharaan

yang dilakukan pad ataman RUSUNAWA ini adalah dengan menggunakan

pemeliharaan fisik yaitu meliputi pemeliharaan pada elemen keras dan elemen

lunak, pemeliharaan elemen keras merupakan pemeliharaan pencegahan misalnya

lumut pada kolam membersihkannya secara teratur setiap seminggu sekali dan

mencegah agar gazebo pada taman tidak cepat rusak dengan cara membersihkan

dari debu dan menggunakannya sesuai fungsinya.

Sedangkan pemeliharaan pada tanaman meliputi pemangkasan, penyiraman,

pemupukan, dan lain – lain yang intinya memelihara agar keindahan taman tetap

terjaga sebagai mana mestinya.

4.4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada perencanaan ruang terbuka hijau (RTH) di

kawasan hunian Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2

Surakarta meliputi :

1. Taman 1

Taman 1 mempunyai tema taman dengan gaya taman sari yaitu tempat

berkumpul penghuni RUSUNAWA untuk melepas penat setelah beraktivitas.

Pada taman ini terdapat kolam, gazebo, dan elemen lunak .Rencana Anggaran

Biaya (RAB) taman 1 ini antara lain meliputi :

a. Pekerjaan persiapan

b. Pekerjaan Tanah

c. Pekerjaan Pondasi

d. Elemen kasar

e. Pekerjaan plesteran

Page 60: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

f. Pekerjaan konstruksi

g. Elemen lunak

h. Upah pekerja

2. Taman 2

Taman 2 mempunyai konsep, gaya, dan luas yang sama dengan taman 1 yaitu

dengan konsep gaya taman sari dengan luas taman 25 m x 6 m dan tentunya

mempunyai rencana anggaran biaya ( RAB ) yang sama dengan taman 1.

3. Taman 3

Tema perencanaan pada taman 3 memiliki kosep taman dengan gaya taman

apik resik, yang dimaksud disini adalah konsep gaya taman yang rapi, bersih

dan hijau, dengan menanam tanaman yang mengelilingi rumah susun untuk

menciptakan suasana sejuk pada rumah susun..Anggaran biaya pada taman ini

meliputi :

a. Elemen lunak

b. Elemen kasar

c. Pekerjaan konstruksi

d. Upah pekerja

Untuk lebih jelas rincian Rencana Anggaran Biaya pada taman 1, 2, dan

taman 3, dapat dilihat pada Rincian RAB berikut :

Page 61: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Proyek : RTH 1 & 2 Rumah Susun Sederhna Sewa (RUSUNAWA) Kerkof 2 Surakarta yang mempunyai konsep gaya taman sari

Lokasi : Jebres, Surakarta RTH 1 : luas 25m x 6m

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Pekerjaan Jumlah Harga

I PEKERJAAN PERSIIAPAN

1 Pembersihan lahan m2 150x 2 buah taman =300 5.275.00 1.582.500.00

2 Pemasangan bowplank batang 150x 2 buah taman =300 36.386.00 10.915.800.00

12.498.300.00

GALIAN TANAH

Galian tanah sedalam 2m untuk kolam m3 12 27.427.00 329.124.00

4 buah kolam 1.316.496.00

II PEKERJAAN PONDASI

1 Urugan pasir bawah pondasi m3 7.44 93.100.00 692.664.00

2 Pasangan anstamping m3 11.16 242.582.00 2.707.215.12

3 Pasangan batu kali/belah 1pc: 5ps m3 15.5 461.532.00 7.153.746.00

10.553.625.12

III ELEMEN KASAR

Gazebo buah 4 2.624.108,72 10.496.434.88

Jalan Setapak (batu adesit) buah 6 150.000.00 900.000.00

bak sampah buah 2 30.000.00 60.000.00

lampu taman buah 2 50.000.00 100.000.00

11.556.434.88

IV PEKERJAAN PLESTERAN Plesteran untuk kolam tebal 15 mm 1PC : 1 PP m3 0.165 36.153.84 5.965.38

4 buah taman 23.861.53

V PEKERJAAN KONSTRUKSI

Biopori :

1 a. Alat Pembuat biopori buah 1 175.000.00 175.000.00

2 b. Paralon diameter 10 cm buah 2 35.000.0035.000.00 70.000.00

245.000.00

VI ELEMEN LUNAK

1 Jambu air batang

2 29.500.00 59.000.00

Page 62: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2 Cemara angin tinggi 1m batang 8 41.500 332.000.00

3 palm kuning tinggi 1,5-3m batang 0 110.000.00 0.00

4 bougenvill biasa tinggi 0,5m batang 16 34.000.00 544.000.00

5 alamanda tinggi 0,5 batang 8 25.000.00 200.000.00

6 Agave hijau batang 0 57.000.00 0.00

7 Rumput Gajah m2 100 20.000.00 2.000.000.00

3.135.000.00

VII UPAH PEKERJA

1 Pengelola Sampah Orang 1 15.000.00 15.000.00

2 Pekerja Konstruksi Orang 4 40.000.00 160.000.00

3 Pengelola Taman Orang 1 10.000.00 10.000.00

185.000.00

JUMLAH TOTAL 39.513.717.53

Page 63: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Proyek : RTH Taman 3

Rusunawa Kerkof 2 Surakarta

dengan gaya apik resik

Lokasi: Jebres,Surakarta

Luas total : 1.663,93 m2

No UraianPekerjaan Satuan Volume HargaSatuanPekerjaan JumlahHarga

I ELEMEN LUNAK

1 Jambu Air tinggi 1 m batang 13 29.500.00 383.500.00

2 CemaraAngintinggi 1m batang 16 41.500.00 664.000.00

3 Palm kuningtinggi 1,5-3m batang 14 110.000.00 1.540.000.00

4 Bougenvill5 tinggi 0,5m batang 18 34.000.00 612.000.00

5 Agave Hijau batang 24 25.000.00 600.000.00

6 Alamandatinggi 0,5m batang 32 57.000.00 1.824.000.00

7 Rumput Gajah m2 1000 20.000.00 20.000.000.0

0

25.623.500.00

III ELEMEN KASAR

1 BakSampah buah 6 30.000.00 180.000.00

2 JalanSetapak buah 75 150.000.00 11.250.000.0

0

3 Lampu Taman buah 4 50.000.00 200.000.00

4 Gerabah buah 23 35.000.00 805.000.00

12.435.000.00

IV PEKERJAAN KONSTRUKSI

1 a. Alatpembuatbiopori buah 1 175.000.00 175.000.00

2 b. Paralon diameter 10 cm buah 2 35.000.00 70.000.00

245.000.00

V

UPAH PEKERJA

Page 64: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1 Pengelola Taman Orang 1 10.000.00 10.000.00

2 PengelolaSampah Orang 1 15.000.00 15.000.00

3 PekerjaKonstruksi Orrang 4 40.000.00 160.000.00

185.000.00

JUMLAH TOTAL

38.488.500.00

Page 65: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Page 66: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil perencanaan RTH ( Ruang Terbuka Hijau ) Hunian Rumah Susun

Sederhana sewa ( RUSUNAWA ) Kerkof 2 Surakarta yang telah diuraikan pada

bab – bab sebelumnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Desain konsep pada perencanaan RUSUNAWA Kerkof 2 Surakarta, untuk

tanaman 1 dan 2 direncanakan dengan konsep gaya taman sari yaitu taman

dengan 4 buah kolam, gazebo dan tanaman yang sesuai dengan konsep taman,

sedangkan pada taman 3 direncanakan dengan konsep gay ataman apil resik,

konsep taman yang bersih, rapi dan hijau, ditanam tanaman yang mengelilingi

rumah sususn secara teratur dan rapi.

2. Rencana anggaran biaya ( RAB ) pada taman 1 dan 2 dengan luas total tanah

300 m2, menghabiskan biaya Rp. 39.513.717,00.

Rencana anggaran biaya ( RAB ) pada taman 3 dengan luas total tanah

1.663,97 m2, menghabiskan biaya Rp. 38.488.500,00.

5.2. SARAN

Untuk mempermudah perencanaan, maka disarankan untuk pihak instansi yang

terkait melampirkan gambar saluran drainase dan jaringan listrik pada ruang

terbuka hijau secara detail.

Page 67: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasilperencanaan RTH (Ruang Terbuka Hijau)

hunianRumahSusunSederhanaSewa( RUSUNAWA ) Kerkof2Surakaratayang

telahdiuraikanpadabab – babsebelumnya, makadi perolehhasilsebagaiberikut :

1. Desainkonseppadaperencanaan RUSUNAWA Kerkof 2Surakarta,untuktaman

1 dan 2 direncanakandengankonsepgayataman sari yaitutamandengan 4

buahkolam, gazebo dantanaman yang sesuaidengankonseptaman,

sedangkanpadataman 3 direncanakandengankonsepgayatamanapikresik,

konseptaman yang bersih, rapidanhijau, ditanamtanaman yang

mengelilingirumahsusunsecarateraturdanrapi.

2. Rencanaanggaranbiaya ( RAB ) padataman 1 dan2denganluastotal tanah150

m2, menghabiskanbiaya+ Rp.39.513.717.

RencanaAnggaranBiaya( RAB ) padataman 3 denganluastotaltaman 1.663,97

m2,biaya yang dibutuhkan+ Rp 38.488.500

5.3.SARAN

Untukmempermudahperencanaan, makadisarankanuntukpihakinstansi yang

terkaitmelampirkangambarsalurandrainasedanjaringanlistrikpadaruangterbukahija

u secara detail.

Page 68: PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU HUNIAN RUMAH …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman

Peyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan.

Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang penataan ruang

terbuka hijau di wilayah perkotaan.

Joseph De Chiara dan Lee E. Koppelman, 1990,Standar Perencanaan Tapak,

Undang - Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Don WS, Threes Emire, Cherry Hadibroto, 2004

Rustman Hakim, 1993

Anonim, 2007

Slamet Soeseno, 1993