PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU …eprints.umm.ac.id/54217/1/PENDAHULUAN.pdf · v...

18
PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA JALAN TOL PANDAAN MALANG STA 24+000 SAMPAI DENGAN STA 30+000 Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik Disusun Oleh : HAFIDH IZZUDDIN 201410340311173 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2019

Transcript of PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU …eprints.umm.ac.id/54217/1/PENDAHULUAN.pdf · v...

  • PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN

    PERKERASAN KAKU PADA JALAN TOL PANDAAN

    MALANG STA 24+000 SAMPAI DENGAN STA 30+000

    Skripsi

    Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

    Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

    Disusun Oleh :

    HAFIDH IZZUDDIN

    201410340311173

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim

    Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang

    telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar

    Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan pada junjungan dan panutan

    kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita menujun jalan yang

    diridhoi-Nya

    Tugas akhir ini disusun sebagai syarat dari mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

    Universitas Muhammadiyah Malang untuk mencapai gelar sarjana di proram studi Teknik

    Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

    Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada ;

    1. Bapak Dr. Drs. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor dari Universitas Muhammadiyah

    Malang

    2. Bapak Dr. Ahmad Mubin, ST., MT., selaku Dekan Fakultas Teknik

    Universitas Muhammadiyah Malang

    3. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas

    Muhammadiyah Malang.Bapak Ir. Alik Ansyori., MT

    4. Bapak Ir. Alik Ansyori., MT.,selaku Dosen pembimbing I yang telah banyak

    membimbing, memberi arahan dan masukan yang bermanfaat serta kesabaran

    beliau dalam membimbing penulis.

    5. Ibu Ir. Ode Rapija G.W., MT., selaku Dosen pembimbing II yang telah

    menguatkan dan memahami konsep betapa perlunya kesabaran dan terus

    belajar yang akan penulis angkat di Tugas Akhir, serta ilmu, arahan dan nasihat

    yang membangun dan bermanfaat.

    6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil yang selama ini telah berdedikasi

    untuk memberikan ilmunya kepada penulis dari awal memasuki bangku

    perkuliahan hingga akhir masa studi penulis.

  • v

    7. Kedua orang tua dan keluarga saya yang selalu memberi semangat dan doa

    yang tiada hentinya sehingga saya selalu diberikan kemudahan.

    8. Sahabat dan teman-teman dari Teknik Sipil D, Teknik Sipil 2014, Kontrakan

    Indie Gaming yang telah mendukung dan mendoakan hingga terselesaikannya

    Tugas Akhir ini.

    9. Suci Amarotun Nisa’ yang selalu menemani dan membantu dalam

    menyelesaikan Tugas Akhir ini.

    10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

    membantu Tugas Akhir ini.

    Terima kasih atas semuanya hingga sampai saat ini, penulis dapat

    menyelesaikan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir

    ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, serta

    bisa dijadikan bahan studi atau referensi kedepannya. Penulis berharap Tugas Akhir

    ini bermanfaat dan berguna untuk khalayak umum.

    Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

    Malang, 9 Februari 2019

    Penulis

  • vi

    Abstrak

    Tol Pandaan Malang sepanjang 38,,48 km yang menghubungkan kota Pandaan dan

    Malang, dan merupakan sambungan dari tol Gempol Pasuruhan untuk mempermudah akses

    transportasi darat dua kota besar di jawa timur yaitu kota Surabaya dan kota Malang.

    Kontruksi Tol Pandaan Malang dilaksanakan selama 2 tahun yaitu pada tahun 2017 sampai

    dengan tahun 2019, dengan total biaya 5,97 triliun. Tol Pandaan Malang direncanakan

    dengan perkerasan kaku, dengan tebal lapis permukaan 30 cm dan lapis pondasi bawah 10

    cm. Terdapat dua perkerasan yang biasa dipakai untuk sebuah jalan raya, yaitu perkerasan

    kaku dan perkerasan lentur. Setiap perkerasan memiliki metode perencanaan yang berbeda.

    Tol Pandaan Malang STA 24+000 sampai dengan STA 30+000 direncanakan dengan

    perkerasan lentur, didapat tebal lapisan permukaan Laston dengan tebal 10 cm, lapis

    pondasi atas batu pecah kelas A dengan tebal 25 cm dan lapis pondasi bawah sirtu kelas B

    dengan tebal 55 cm. Biaya kontruksi perkerasan lentur sebesar Rp 83.024.145.832,00

    untuk umur rencana 10 tahun. Tol Pandaan Malang STA 24+000 sampai dengan STA 30+000 direncanakan dengan perkerasan Kaku, didapat tebal lapis permukaan 21 cm

    dengan mutu beton K-350, tebal lapis pondasi 10 cm dengan mutu beton K-125, besi tie

    bar Ø30-300 dan besi dowel Ø16-750. Biaya kontruksi perkerasan kaku sebesar Rp

    159.589.317.951,00 dengan umur rencana 20 tahun.

    Kata Kunci : Perkerasan Kaku; Perkerasan Lentur; metode Bina Marga 2003;

  • vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

    SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iii

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

    ABSTRAK ......................................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

    1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 2

    1.4 Tujuan ........................................................................................................... 2

    1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

    2.1 Jalan .............................................................................................................. 4

    2.2 Tanah Dasar .................................................................................................. 4

    2.3 Perkerasan Jalan ............................................................................................ 4

    2.3.1 Perkerasan Lentur ................................................................................ 5

    2.3.2 Perkerasan Kaku .................................................................................. 6

    2.4 Perencanaan Perkerasan Lentur ..................................................................... 6

    2.4.1 Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi (C)............................................ 6

    2.4.2 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan .................................... 7

    2.4.3 Konfigurasi Beban Sumbu Kendaraan ................................................. 9

    2.4.4 Lalulintas Harian Rata-Rata ................................................................. 10

    2.4.5 Daya Dukung Tanah ............................................................................ 10

  • viii

    2.4.6 Faktor Regional (FR) ........................................................................... 11

    2.4.7 Indeks Permukaan (IP) ......................................................................... 12

    2.4.8 Koefisien Kekuatan Relatif (a) ............................................................ 14

    2.4.9 Batas-Batas Minimum Lapisan Perkerasan ......................................... 15

    2.4.10 Menghitung Tebal Perkerasan ........................................................... 16

    2.4.11 Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ........................................................... 17

    2.5 Perencanaan Perkerasan Kaku ....................................................................... 22

    2.5.1 Pondasi Bawah ..................................................................................... 22

    2.5.2 Pondasi Bawah Material Berbutir ........................................................ 23

    2.5.3 Pondasi Bawah dengan Bahan Pengikat

    (Bound Sub Base) ............................................................................... 24

    2.5.4 Pondasi Bawah dengan Campuran Beton Kurus

    (Lean Mix Concrete) .......................................................................... 24

    2.5.5 Lapis Pemecah Ikatan Pondasi

    Bawah dan Pelat .................................................................................. 24

    2.5.6 Beton Semen ........................................................................................ 25

    2.5.7 Lalu lintas ............................................................................................. 26

    2.5.8 Lajur Rencana dan Koefisien Distribusi .............................................. 26

    2.5.9 Umur Rencana ..................................................................................... 27

    2.5.10 Pertumbuhan Lalulintas ..................................................................... 27

    2.5.11 Lalulintas Rencana ............................................................................. 28

    2.5.12 Faktor Keamanan Beban .................................................................... 29

    2.5.13 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi ................................................. 34

    2.5.14 Perencanaan Tulangan ....................................................................... 40

    2.5.15 Perkerasan Beton Semen Bersambung

    Tanpa Tulangan ................................................................................. 41

    2.5.16 Perkerasan Beton Semen Bersambung

    Dengan Tulangan .............................................................................. 41

    2.5.17 Penulangan Memanjang ..................................................................... 43

    2.5.18 Sambungan ......................................................................................... 45

    2.5.19 Sambungan Memanjang dengan Batang Pengikat ............................. 46

  • ix

    2.5.20 Sambungan Pelaksanaan Memanjang ................................................ 46

    2.5.21 Sambungan Susut Memanjang ........................................................... 46

    2.5.22 Sambungan Susut dan Sambungan

    Pelaksanaan Melintang ..................................................................... 47

    2.5.23 Sambungan Susut Melintang ............................................................. 47

    2.5.24 Sambungan Pelaksanaan Melintang .................................................. 47

    2.5.25 Sambungan Isolasi ............................................................................. 48

    2.5.26 Pola Sambungan ................................................................................ 48

    2.5.27 Penutup Sambungan .......................................................................... 49

    2.6 Analisa Ekonomi ............................................................................................ 50

    2.6.1 Pengertian Rencana Anggaran Biaya .................................................. 50

    2.6.2 Analisa Harga Satuan Dasar ................................................................ 51

    2.6.2.1 Langkah Perhitungan HSD Tenaga Kerja ............................... 51

    2.6.2.2 Langkah Perhitungan HSD Alat .............................................. 51

    2.6.2.3 Langkah Perhitungan HSD Bahan ........................................... 52

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 53

    3.1 Lokasi Perencanaan ........................................................................................ 53

    3.2 Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 59

    3.2.1 Persiapan .............................................................................................. 59

    3.2.2 Pengumpulan Data .............................................................................. 59

    3.2.3 Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan .................................................... 60

    3.2.3.1 Perencanaan Perkerasan Lentur ............................................... 60

    3.2.3.2 Perencanaan Perkerasan Kaku ................................................. 62

    3.2.4 Analisis Tebal Perkerasan .................................................................... 66

    3.3 Diagram Alir ................................................................................................... 66

  • x

    BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 67

    4.1 Kondisi eksisting ............................................................................................ 67

    4.2 Perhitungan Tebal Lapisan Perkerasan

    Lentur Metode Analisa Komponen…………................................................ 67

    4.2.1 Menentukan Angka Ekivalen ……………………………..…………. 69

    4.2.2 Menentukan Lintas Ekivalen Permulaan ............................................. 70

    4.2.3 Menentukan LEA Tahun Ke-10 ........................................................... 71

    4.2.4 Menentukan LET ................................................................................. 71

    4.2.5 Menentukan LER ................................................................................. 71

    4.2.6 Penentuan Harga CBR …………………………………………….… 72

    4.2.7 Menentukan Nilai DDT (Daya Dukung Tanah ) ................................. 73

    4.2.8 Menentukan Faktor Regional (FR) ...................................................... 73

    4.2.9 Indeks Permukaan (IP) ......................................................................... 74

    4.2.10 Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana (ITP) ......................... 75

    4.2.11 Menetapkan Tebal Perkerasan ........................................................... 76

    4.3 Perhitungan Tebal Lapisan Perkerasan Kaku

    Metode Bina Marga ...................................................................................... 79

    4.3.1 Analisa Lalulintas ................................................................................ 79

    4.3.2 Perhitungan Repetisi Sumbu ................................................................ 84

    4.3.3 Perhitungan Tebal Pelat Beton ............................................................. 86

    4.3.4 Perhitungan Ruji (Dowel) dan Batang Pengikat (Tie Bar) ……..….. 105

    4.4 Asumsi Perawatan ………………………………………………………… 108

    4.5 Perencanaan Anggaran Biaya Perkerasan Kaku Metode

    Bina Marga 2003 ......................................................................................... 109

    4.6 Perencanaan Anggaran Biaya Perkerasan Lentur ......................................... 116

    BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 121

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 122

    5.2 Saran ............................................................................................................. 123

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 124

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Tipikal Struktur Perkerasan Lentur ................................................ 5

    Gambar 2.2 Tipikal Struktur Perkerasan Kaku .................................................. 6

    Gambar 2.3 Korelasi DDT dan CBR ................................................................. 11

    Gambar 2.4 Nomogram 1 untuk IPt =2,5 dan Ipo ≥ 4 ........................................ 17

    Gambar 2.5 Nomogram 2 untuk IPt =2,5 dan Ipo = 3,9 -3,5 .............................. 18

    Gambar 2.6 Nomogram 3 untuk IPt =2 dan Ipo ≥ 4 ........................................... 18

    Gambar 2.7 Nomogram 4 untuk IPt =2 dan Ipo = 3,9-3,5 .................................. 19

    Gambar 2.8 Nomogram 5 untuk IPt =1,5 dan Ipo = 3,9-3,5 ............................... 19

    Gambar 2.9 Nomogram 6 untuk IPt =1,5 dan Ipo = 3,4 – 3,0 ........................... 20

    Gambar 2.10 Nomogram 7 untuk IPt =1,5 dan Ipo = 2,9 - 2,5 ........................... 20

    Gambar 2.11 Nomogram 8 untuk IPt =1 dan Ipo = 2,9-2,5 ................................ 21

    Gambar 2.12 Nomogram 9 untuk IPt =1 dan Ipo ≤ 2,4 ...................................... 21

    Gambar 2.13 Tebal Pondasi Bawah Minimum untuk

    Perkerasan Beton Semen ............................................................. 22

    Gambar 2.14 CBR Tanah Dasar Efektif dan Tebal Pondasi Bawah .................. 23

    Gambar 2.15 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Dalam Kota,

    Tanpa Ruji, FKB = 1,1 …………………………………...……. 30

    Gambar 2.16 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Dalam Kota,

    Tanpa Ruji, FKB = 1,2 ................................................................. 30

    Gambar 2.17 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Dalam Kota,

    Dengan Ruji, FKB = 1,1 .............................................................. 31

    Gambar 2.18 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Dalam Kota,

    Dengan Ruji, FKB = 1,2 ……………………………….....……. 31

    Gambar 2. 19 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas

    Luar Kota, Tanpa Ruji, FKB = 1,1 ………………...………….. 32

    Gambar 2.20 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Luar Kota,

    Dengan Ruji, FKB = 1,2 ……………………..…………………. 32

    Gambar 2.21 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Luar Kota,

    Dengan Ruji, FKB = 1,1 ……………………..………...……….. 33

    Gambar 2.22 Grafik Perencanaan, fcf = 4,25 Mpa, Lalu-lintas Luar Kota,

    Dengan Ruji, FKB = 1,2 ............................................................... 33

    Gambar 2.23 Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin berdasarkan Rasio

    Tegangan, dengan/tanpa Bahu Beton ……………….…………. 39

    Gambar 2.24 Analisis Erosi dan Beban Repetisi Ijin berdasarkan Rasio

    Tegangan, dengan/tanpa Bahu Beton ……………….……….…. 40

    Gambar 3.1 Lokasi Perencananaan ..................................................................... 53

    Gambar 3.2 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 .................................................. 54

  • xii

    Gambar 3.3 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 54

    Gambar 3.4 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 55

    Gambar 3.5 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 55

    Gambar 3.6 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 56

    Gambar 3.7 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 56

    Gambar 3.8 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 57

    Gambar 3.9 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 ................................................ 57

    Gambar 3.10 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 .............................................. 58

    Gambar 3.11 Segmen Jalan Tol Pandaan-Malang

    Seksi STA. 24+000 - STA. 30+000 .............................................. 58

    Gambar 3.12 CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah ....................... 63

    Gambar 3.13 Analilis erosi dam beban ijin untuk nilai FE ................................ 65

    Gambar 3.14 Analilis erosi dam beban ijin FRT ............................................... 65

    Gambar 3.15 Diagram alir Perencanaan ............................................................ 67

    Gambar 4.1 Kondisi eksisting Tol Pandaan Malang .......................................... 68

    Gambar 4.2 Korelasi DDT dan CBR …………….……………………......….. 74

    Gambar 4.3 Nomogram Untuk tahun ke 10 …………………………......……. 77

    Gambar 4.4 Grafik CBR Tanah Dasar Efektif ................................................... 88

    Gambar 4.5 Analisis Fatik Dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan,

    Dengan/Tanpa Bahu Beton Untuk STRT (T = 20 Cm) ................. 92

    Gambar 4.6 Analisis Fatik Dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan,

    Dengan/Tanpa Bahu Beton Untuk STRG (T = 20 Cm) .................. 93

    Gambar 4.7 Analisis Fatik Dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan,

    Dengan/Tanpa Bahu Beton Untuk Stdrg (T = 20 Cm) ................... 94

    Gambar 4.8 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk STRT (T = 20 cm) ................... 95

    Gambar 4.9 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk STRG (T = 20 cm) ................... 96

    Gambar 4.10 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk Stdrg (T = 20 cm) ..................... 97

    Gambar 4.10 Analisis Fatik Dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan,

    Dengan/Tanpa Bahu Beton Untuk STRT (T = 21 cm) ................... 97

  • xiii

    Gambar 4.11 Analisis Fatik Dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan,

    Dengan/Tanpa Bahu Beton Untuk STRG (T = 21 cm) .............. 100

    Gambar 4.12 Analisis Fatik Dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan,

    Dengan/Tanpa Bahu Beton Untuk Stdrg (T = 21 cm) ................ 101

    Gambar 4.13 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk STRT (T = 21 cm) .............. 102

    Gambar 4.14 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk STRG (T = 21 cm) ............... 103

    Gambar 4.15 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk Stdrg (T = 21 cm) ................ 104

    Gambar 4.16 Analisis Erosi Dan Jumlah Repetisi Beban Ijin Berdasarkan Faktor

    Erosi, Dengan Bahu Beton Untuk STdRG (T = 21 cm) ............. 105

    Gambar 4.17 Struktur tebal perkerasan dan detail sambungan Dowel

    pada perkerasan kaku .................................................................. 107

    Gambar 4.18 Struktur tebal perkerasan dan detail sambungan Tie Bar

    pada perkerasan kaku .................................................................. 108

    Gambar 4.19 Gambar detail segmen pada perkerasan kaku ............................. 108

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Perbedaan antara Perkerasan Lentur dan Kaku ................................... 5

    Tabel 2.2 Jumlah Jalur dan Koefisien Distribusi Kendaraan (C)......................... 7

    Tabel 2.3 Koefisien distribusi kendaraan ............................................................ 7

    Tabel 2.4 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan ................................... 8

    Tabel 2.5 Konfigurasi Beban Sumbu Kendaraan ................................................ 9

    Tabel 2.6 Faktor Regional (FR) ............................................................................ 12

    Tabel 2.7 Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IP) ............................ 13

    Tabel 2.8 IPo Terhadap jenis lapisan permukaan ............................................... 13

    Tabel 2.9 Koefisien Kekuatan Relatif ................................................................. 14

    Tabel 2.10 Tebal Minimum pada lapis permukaan perkerasan .......................... 15

    Tabel 2.11 Tebal minimum pada lapis pondasi atas perkerasan ......................... 16

    Tabel 2.12 Nilai Koefisien Gesekan (µ) .............................................................. 24

    Table 2.13 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien

    Distribusi Kendaraan Niaga pada Lajur Rencana ……………....…. 27

    Tabel 2.14 Faktor Pertumbuhan Lalu lintas …………………….…………… 28

    Tabel 2.15 Faktor Keamanan Beban (FKB) ………………………………..…. 29

    Tabel 2.16 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk Perkerasan

    dengan Bahu Beton ……………………………………………….. 34

    Tabel 2.17 Ukuran dan Berat Tulangan Polos Anyaman Las ............................. 42

    Tabel 2.18 Luas Penampang Tulangan Baja Per Meter Panjang Plat ……....…. 43

    Tabel 2.19 Hubungan Kuat Tekan Beton dan Angka Ekivalen

    Baja dan Beton (n) …………………………………………...…….. 44

    Tabel 2.20 Diameter Ruji (Dowel) ………………………...…………...……… 47

    Tabel 3.1 Faktor Keamanan Beban ..................................................................... 63

    Tabel 3.2 Interpolasi Nilai CBR 40% untuk TE dan FE ..................................... 64

    Tabel 3.3 Menentukan dimensi dowel ................................................................ 66

    Tabel 4.1 Perhitungan LHR pada awal dan akhir umur rencana.......................... 69

    Tabel 4.2 Angka Ekivalen ................................................................................... 70

    Tabel 4.3 Nilai R Untuk Perhitungan CBR Segmen ……………………......…. 73

    Tabel 4.4 Faktor Regional ……………………………………………...…...…. 75

    Tabel 4.5 Indeks Permukaan pada akhir umur rencana …………………....….. 75

    Tabel 4.6 Indeks Permukaan pada awal umur rencana ………….......…...……. 76

    Tabel 4.7 Koefisien Kekuatan Relatif ……………………………….......….…. 77

    Tabel 4.8 Batas-Batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan

    Untuk Lapis Permukaan ………………………………………..…… 78

    Tabel 4.9 Batas-Batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan

    Untuk Lapis Pondasi ............................................................................ 79

    Tabel 4.10 Konfigurasi Sumbu Kendaraan Niaga .............................................. 80

  • xv

    Tabel 4.11 Perhitungan Jumlah Sumbu Berdasarkan Jenis Dan Bebannya ........ 81

    Tabel 4.12 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan Dan Koefisien

    Distribusi (C) Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana ........................ 83

    Tabel 4.13 Faktor Pertumbuhan Lalu-Lintas (R) ................................................ 84

    Tabel 4.14 Perhitungan Repetisi Sumbu ............................................................. 85

    Tabel 4.15 Faktor Keamanan Beban (FKB) ......................................................... 87

    Tabel 4.16 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk

    Perkerasan dengan Bahu Beton ......................................................... 89

    Tabel 4.17 Interpolasi Nilai CBR 60% untuk Tegangan

    Ekuivalen dan Faktor Erosi ................................................................ 90

    Tabel 4.18 Analisa Fatik Dan Erosi Untuk Tebal Perkerasan 20 Cm ................. 90

    Tabel 4.19 Analisa Fatik dan Erosi untuk Tebal Pelat 21 cm ............................. 98

    Tabel 4.20 Ukuran Jarak dan Batang Dowel yang Disarankan ........................... 106

    Tabel 4.21 Perhitungan Kebutuhan Plat ............................................................ 111

    Tabel 4.22 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bekisting ..................................... 112

    Tabel 4.23 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Lean Concrete ............................... 112

    Tabel 4.24 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen ............ 113

    Tabel 4.25 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Perkerasan Bahu Jalan ................ 114

    Tabel 4.26 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Dowel .......................................... 116

    Tabel 4.27 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tie Bar ........................................ 116

    Tabel 4.28 Rekapitulasi Perkerasan Kaku ......................................................... 117

    Tabel 4.29 Pekerjaan Lapis Permukaan ............................................................ 119

    Tabel 4.30 Pekerjaan Lapis Pondasi Atas ......................................................... 119

    Tabel 4.31 Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah ...................................................... 120

    Tabel 4.32 Rekapitulasi Perhitungan Biaya Perkerasan Lentur ........................ 121

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Data curah hujan

    Lampiran 2 Data LHR

    Lampiran 3 Data CBR

    Lampiran 4 Harga satuan pokok pekerjaan

  • xvii

    DAFTAR PUSTAKA

    Departemen Pekerjaan Umum, 1987. Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan

    Metode Analisa Komponen SKBI – 2.3.26.1987. Jakarta

    Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Perencanaan Perkerasan Jalan

    Beton Semen Pd T-14-2003. Jakarta.

    Syawaldi, Nurcholid dan Eko Heri Siswanto. Tanpa Tahun. Rencana Anggaran Biaya.

    Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004. Tentang Jalan

    Sukirman, Silvia. 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.

    Alamsyah, Alik, 2001, Rekayasa Jalan Raya, UMM Pres, Malang.

  • xviii