PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

27
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN Pertemuan 11 Siswanto

description

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN. Pertemuan 11 Siswanto. Batuan Permukaan dan singkapan Bantuan. - Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan - Peta Geologi Skala 1 : 250.000 Caranya: - Pengamatan kondisi persentase batuan dan singkapan batuan dipermukaan lahan dalam luasan tertentu. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Page 1: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Pertemuan 11

Siswanto

Page 2: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

- Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan- Peta Geologi Skala 1 : 250.000

Caranya:- Pengamatan kondisi persentase batuan dan singkapan

batuan dipermukaan lahan dalam luasan tertentu.- Analisis Peta Geologi

Data yang diperoleh:Dianalisa dan diinterpretasikan menggunakan standard Puslittanak

Batuan Permukaan dan singkapan Bantuan

Page 3: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Batuan Permukaan dan singkapan Bantuan

Prosentase Batuan

Prosentase Singkapan Kelas

0 0 01 – 10 1 – 10 110 – 20 10 – 20 220 – 40 20 – 40 340 – 60 40 – 60 460 – 80 60 – 80 5

> 80 6

Page 4: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

a. Curah hujan (CH) Peta Agroklimat Indonesia Data diperoleh dari beberapa stasiun pencatat

hujan

Caranya: Analisis peta agroklimat Data hujan diperoleh dari beberapa stasiun

hujan yang mewakili daerah tersebut. Seri data hujan dihitung hujan rata-ratanya menggunakan Metode Thiessen. Metode ini didasarkan pada rata-rata tertimbang luas wilayah yang diwakili oleh penakar hujan. Cara menghitungnya adalah:

2. Iklim, meliputi :

Page 5: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

P = Hujan rata-rataP1…Pn = Tinggi hujan di stasiun 1 s/d nA1…An = Luas daerah yang diwakili oleh stasiun

1 s/d n

P1.A1 + P2.A2 + …. + Pn.AnP =

A1 + A2 +…. + An

b. Bulan basah dan bulan keringData bulan basah dan bulan kering dihitung berdasarkan kriteria Oldemen (1980)

Basah> 200 mmLembab75 - 200 mmKering< 75 mm

KategoriNilai Batas

2. Iklim, meliputi :

Page 6: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

a. Jenis tanah- Pengamatan dan pengkuran langsung - Data diperoleh dari Peta Jenis Tanah

Caranya:- Analisis karakteristik tanah kemudian di

cocokan dengan pedoman klaasifikasi tanah US. Soil Taxonomy (2002)

- Analisis Peta janis tanah.

3. Tanah, meliputi:

Page 7: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

3. Tanah, meliputi:Bahan Induk:- Data dan informasi diperoleh langsung di

lapangan- Peta Geologi Skala 1 : 250.000

Caranya:Pengamatan profil tanahAnalisis Peta Geologi

Data yang diperoleh:Dianalisa dan diinterpretasikan menggunakan standard Puslittanak

Page 8: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

SbBatuan lempung hitam

7> 200 cmScBatuan sedimen pasir, pasir berkapur6100 – 200 cmSfBatuan sedimen halus Alluvium/Colluvium580 – 100 cmSlBatuan kapur, kapur kurang padu460 – 80 cmBatuan Sedimen2340 – 60 cmlsBatuan pasir pelapukan sedang220 – 40 cmlcBatuan beku pelapukan sedang

110 – 20 cmlwBatuan beku pelapukan lanjut0< 10 cmlvBatuan beku yang masih padu

Batuan Beku1KodeKedalaman RegolitKodeTipe Batuan

c. Solum Tanah- Pengkuran langsung di lapang (profil atau boring)

Caranya:- Mengukur kedalaman tanah dari permukaan sampai regolit.- Melakukan pengeboran tiap interval kedalaman tertentu dilakukan

pengamatan sampai regolit

Klasifikasi dan Kode Untuk Tipe Batuan dan Kedalaman Regolit

Page 9: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Klasifikasi dan Kode Untuk Tipe Batuan dan Kedalaman Regolit

Tipe Batuan Kode Kedalaman Regolit

Kode

1 Batuan BekuBatuan beku yang masih padu lv < 10 cm 0Batuan beku pelapukan lanjut lW 10 – 20 cm 1Batuan beku pelapukan sedang

lc 20 – 40 cm 2

Batuan pasir pelapukan sedang

ls 40 – 60 cm 3

2 Batuan SedimenBatuan kapur, kapur kurang padu

Sl 60 – 80 cm 4

Batuan sedimen halus Alluvium/Colluvium

Sf 80 – 100 cm 5

Batuan sedimen pasir, pasir berkapur

Sc 100 – 200 cm 6

Batuan lempung hitam Sb > 200 cm 7

Page 10: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Data yang diperoleh:Dianalisa dan diinterpretasikan hasilnya.

Tabel 8 : Klasifikasi dan Kode Kedalaman TanahDiskripsi kedalaman

TanahKedalaman

TanahKelas

Sangat Dangkal < 10 cm 1Dangkal 10 – 15 cm 2Agak dangkal 15 – 30 cm 3Agak dalam 30 – 60 cm 4Dalam 60 – 90 cm 5

> 90 cm 6

Page 11: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

d. Fisika TanahPengkuran langsung di lapang dan di laborato-rium (ketajaman perasaan)

Caranya:Mengukur parameter fisik yang ditetapkanMelakukan analisis di laboratorium untuk meng-

guatkan hasil pengukuran lapangan

Data yang diperoleh:Dianalisa dan diinterpretasikan hasilnya (contoh tekstur dan struktur).

Page 12: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Klasifikasi dan Kode Kedalaman TanahTektur Tanah Kode Struktur Tanah KodePasir 3 S Columnar ColPasir Berlempung 2 LS Prismatik PrisLempung Berpasir 1 SL Blocky BlkLempung 0 L Nutty NuttLempung Berdebu 0 SiL Platty PlatDebu 2 Si Crumb CrLempung Liat Berpasir 1 SCL Granular GrLempung Berliat 1 CLLempung Liat Berdebu 1 SiCLLiat Berpasir 2 SCLiat 2 CLiat Berdebu 2 SiC

Kedalaman Tanah

Page 13: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Pengkuran di laboratorium)

Caranya:- Melakukan analisis di laboratorium dari sampling

tanah yang diambil di lapangan

Data yang diperoleh:Dianalisa dan diinterpretasikan hasilnya.

Kimia Tanah

Page 14: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Tabel : Kriteria Penilaian Sifat-Sifat Kimia Tanah (Puslittanak, 1997).

Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi C (%) < 1. 00 1.00-2.00 2.01 -3.00 3.01 -5.00 > 5.00 N (%) < 0.10 0.10-0.20 0.21-0.50 0.51 -0.75 > 0.75 C/N < 5 5 -10 11 -15 16 - 25 > 25 P205 HCI (mg/100 g) < 10 21 - 40 21 - 40 41 - 60 > 60 P205 Bray I (ppm) < 10 10 -15 16 - 25 26 - 35 > 35 P205 Olsen (ppm) < 10 10 - 25 26 - 45 46 - 60 > 60 K20 HCI 25 % (mg/100 g) < 10 10 - 20 21 - 40 41 - 60 > 60 KTK (mg/ 100 g) < 5 5 -16 17 - 24 25 - 40 > 40

Kimia Tanah

Page 15: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

yaitu erosi permukaan/lembar(sheet erosion), erosi parit (rill erosion), jurang (gully erosion), erosi tebing sungai (streambank erosion) dan longsoran (landslide erosion). Sumber data:- Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan- Peta Bahaya Erosi Skala 1 : 50.000Caranya:

Pengamatan profil tanahAnalisis Peta Bahaya Erosi

Data yang diperoleh:Dianalisa dan diinterpretasikan

Erosi Tanah

Page 16: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Kode Jenis dan Tingkat ErosiJenis Kode Tingkat Kode Kelas

Erosi Permukaan Sh Diabaikan SR 0Erosi Parit Rl Ringan R 1Erosi Jurang Gl Sedang S 2Erosi Tebing Sungai St Berat B 3

Sangat Berat SB 4

Page 17: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

- Jenis Vegetasi dominanTanaman

Page 18: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 19: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 20: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 21: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 22: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 23: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 24: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 25: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 26: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN
Page 27: PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

Pertemuan 11

Siswanto