Perencanaan teknis lahan dan bangunan

39
PERENCANAAN LAHAN, PERENCANAAN LAHAN, BANGUNAN, DAN SARANA BANGUNAN, DAN SARANA SERTA PRASARANA SERTA PRASARANA PERUMAHAN PERUMAHAN

Transcript of Perencanaan teknis lahan dan bangunan

Page 1: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PERENCANAAN LAHAN, PERENCANAAN LAHAN, BANGUNAN, DAN SARANA BANGUNAN, DAN SARANA

SERTA PRASARANA SERTA PRASARANA PERUMAHANPERUMAHAN

Page 2: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PENGERTIAN DAN ISTILAHPENGERTIAN DAN ISTILAH Rumah : Rumah :

– Bangunan yang berfungsi sebagi tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan Bangunan yang berfungsi sebagi tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluargakeluarga

Perumahan : Perumahan : – Kelompok Kelompok rrumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan umah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Kesehatan : Kesehatan :

– Keadaan sejahtKeadaan sejahteera badan, jiwa dan sora badan, jiwa dan sossial yang memungkinkan setiap orang hidup ial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara soproduktif secara sossial ekonomiial ekonomi

Rumah sehat : Rumah sehat : – Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan teknis Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan teknis

kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan, sehingga memungkinkan penghuni memperoleh bahaya atau gangguan kesehatan, sehingga memungkinkan penghuni memperoleh derajat kesehatan yang optimal. derajat kesehatan yang optimal.

Rumah sederhana sehat : Rumah sederhana sehat : – Tempat kediaman yang layak huni dan harganya terjangkau oleh masyarakat Tempat kediaman yang layak huni dan harganya terjangkau oleh masyarakat

berpenghasilan rendah dan sedang, berupa bangunan yang luas lantai dan luas berpenghasilan rendah dan sedang, berupa bangunan yang luas lantai dan luas kavlingnya memadai dengan jumlah penghuni serta memenuhi syarat kesehatan kavlingnya memadai dengan jumlah penghuni serta memenuhi syarat kesehatan rumah tinggal.rumah tinggal.

Jadi kesimpulan dari Perumahan Sederhana Sehat adalah : Jadi kesimpulan dari Perumahan Sederhana Sehat adalah : – Kelompok Kelompok rrumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan umah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. yang layak huni hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. yang layak huni dan harganya terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang , dan harganya terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang , berupa bangunan- bangunan yang luas lantai dan luas kavlingnya memadai dengan berupa bangunan- bangunan yang luas lantai dan luas kavlingnya memadai dengan jumlah penghuni serta memenuhi syarat kesehatan rumah tinggal.jumlah penghuni serta memenuhi syarat kesehatan rumah tinggal.

Page 3: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

KELAYAKAN PENGEMBANGKELAYAKAN PENGEMBANG

– Akta pendirian badan usahaAkta pendirian badan usaha– Surat ijin usaha jasa dan konstruksi (SIUJK)Surat ijin usaha jasa dan konstruksi (SIUJK)– Surat ijin usaha Perdagangan (SIUP) surat ijin Tempat Surat ijin usaha Perdagangan (SIUP) surat ijin Tempat

Usaha (SITU)Usaha (SITU)– Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)– Keanggotaan asosiasi pengembang (REI)Keanggotaan asosiasi pengembang (REI)– Struktur Organisasi pengembangStruktur Organisasi pengembang– Sumber daya manusia dan ketenaga ahlianSumber daya manusia dan ketenaga ahlian– Kekayaan perusahaanKekayaan perusahaan– Aktiva pasiva perusahaan.Aktiva pasiva perusahaan.

Page 4: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

1. 1. PERENCANAAN LAHANPERENCANAAN LAHAN

Pertimbangan Penataan ruang didalam perencanaan Pertimbangan Penataan ruang didalam perencanaan Perumahan sederhana sehat dimaksudkan untuk menjaga Perumahan sederhana sehat dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan tatanan lingkungan alam terhadap kegiatan keseimbangan tatanan lingkungan alam terhadap kegiatan pembangunan, dengan pertimbangan kemungkinan pembangunan, dengan pertimbangan kemungkinan penggabungan dan pemanfaatan sarana dan prasarana penggabungan dan pemanfaatan sarana dan prasarana lingkungan yang sudah ada.lingkungan yang sudah ada.

Perencanaan perumahan berikut sarana dan prasarananya Perencanaan perumahan berikut sarana dan prasarananya diharapkan tidak mengurangi kualitas pelayanan kawasan diharapkan tidak mengurangi kualitas pelayanan kawasan secara keseluruhan dan harus juga mempertimbangkan secara keseluruhan dan harus juga mempertimbangkan tentang dampak terhadap lingkungan disekitarnya. Lokasi / tentang dampak terhadap lingkungan disekitarnya. Lokasi / kawasan yang akan dibangun harus dilakukan AMDAL.kawasan yang akan dibangun harus dilakukan AMDAL.

Page 5: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

Adapun keseimbangan lingkungan Adapun keseimbangan lingkungan sekurang-kurangnya memperhatikan sekurang-kurangnya memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :beberapa aspek sebagai berikut :– PEMILIHAN LOKASIPEMILIHAN LOKASI– PENENTUAN BLOK PERUNTUKANPENENTUAN BLOK PERUNTUKAN– KOEFISIEN DASAR BANGUNANKOEFISIEN DASAR BANGUNAN– KOEFISIEN DASAR HIJAUKOEFISIEN DASAR HIJAU– KEPADATAN LAHANKEPADATAN LAHAN– LUAS KAVLING EVEKTIFLUAS KAVLING EVEKTIF

Page 6: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PEMILIHAN LOKASIPEMILIHAN LOKASI– Lokasi tidak berada dikawasan lindung atau daerah konservasi yang telah Lokasi tidak berada dikawasan lindung atau daerah konservasi yang telah

ditetapkan pemerintah ditetapkan pemerintah – Lokasi lahan proyek pembangunan perumahan harus mempunyai akses Lokasi lahan proyek pembangunan perumahan harus mempunyai akses

yang mudah dihubungkan dgn jaringan prasarana dasar yang mudah dihubungkan dgn jaringan prasarana dasar – Lokasi lahan proyek pembangunan perumahan harus dilengkapi dengan Lokasi lahan proyek pembangunan perumahan harus dilengkapi dengan

informasi data tanah informasi data tanah – Lokasi bebas dari kawasan yang berdampak rawan bencanaLokasi bebas dari kawasan yang berdampak rawan bencana– Lokasi lahan yang dibangun diatas tanah dengan kemiringan tertentu, Lokasi lahan yang dibangun diatas tanah dengan kemiringan tertentu,

harus diatur sedemikian rupa sehingga proyek pembangunannya tidak harus diatur sedemikian rupa sehingga proyek pembangunannya tidak akan menimbulkan kerusakan dan dampak negative terhadap lingkungan akan menimbulkan kerusakan dan dampak negative terhadap lingkungan perumahan dan wilayah sekitarnya.perumahan dan wilayah sekitarnya.

– Ketinggian lahan antara 750 – 1000 m diatas permukaan laut, ditetapkan Ketinggian lahan antara 750 – 1000 m diatas permukaan laut, ditetapkan tidak melebihi 15% dengan ketentuan :tidak melebihi 15% dengan ketentuan :

Tanpa rekayasa teknologi untuk kawasan yang terletak pada lahan yang Tanpa rekayasa teknologi untuk kawasan yang terletak pada lahan yang bermorfologi datar- landai dengan kemiringan 0-8%bermorfologi datar- landai dengan kemiringan 0-8%

Diperlukan rekayasa teknis untuk kemiringan 8-15%Diperlukan rekayasa teknis untuk kemiringan 8-15% Ketersediaan air bersih terjaminKetersediaan air bersih terjamin Tidak terganggu polusi air, udara dan suaraTidak terganggu polusi air, udara dan suara Mempunyai aksesibilitas yang mudah dan aman untuk mencapai tempat kerja, Mempunyai aksesibilitas yang mudah dan aman untuk mencapai tempat kerja,

sekolah dan pusat kegiatan lainnya.sekolah dan pusat kegiatan lainnya.– Lokasi proyek mudah dilalui kendaraan berat, Lokasi proyek mudah dilalui kendaraan berat, – Lingkungan Perumahan harus memberikan kemudahan bagi setiap orang Lingkungan Perumahan harus memberikan kemudahan bagi setiap orang

untuk mencapaiu tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu untuk mencapaiu tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.lingkungan.

– Untuk melindungi terjadinya longsor pada lereng curam harus disediakan Untuk melindungi terjadinya longsor pada lereng curam harus disediakan system turapsystem turap

Page 7: Perencanaan teknis lahan dan bangunan
Page 8: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PEMILIHAN LOKASIPEMILIHAN LOKASI

Page 9: Perencanaan teknis lahan dan bangunan
Page 10: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

KEPADATAN LAHANKEPADATAN LAHAN– Prasarana dan sarana lingkungan harus direncanakan Prasarana dan sarana lingkungan harus direncanakan

terpadu dengan memanfaatkan prasarana dan sarana terpadu dengan memanfaatkan prasarana dan sarana yang telah adayang telah ada

– Besaran standar direncanakan untuk kawasan dengan Besaran standar direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan penduduk < 200 jiwa /200 ha.kepadatan penduduk < 200 jiwa /200 ha.

– Apabila lahan sulit diperoleh, sarana dapat dibangun Apabila lahan sulit diperoleh, sarana dapat dibangun dalam satu area tanpa mengurangi kualitas lingkungan dalam satu area tanpa mengurangi kualitas lingkungan secara menyeluruh.secara menyeluruh.

– KawaKawassan berkepadatan > 200 jiwa/ha dapat diberikan an berkepadatan > 200 jiwa/ha dapat diberikan reduksi antara 15 – 30% terhadap kebutuhan lahan.reduksi antara 15 – 30% terhadap kebutuhan lahan.

Page 11: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PENENTUAN BLOK PENENTUAN BLOK PERUNTUKANPERUNTUKAN– Blok peruntukan adalah bagian Blok peruntukan adalah bagian

dari unit lingkungan perumahan dari unit lingkungan perumahan sebagai bentuk dari pemanfaatan sebagai bentuk dari pemanfaatan ruang tertentu yang dibatasi oleh ruang tertentu yang dibatasi oleh jaringan pergerakan kegiatan jaringan pergerakan kegiatan kehidupan , serta jaringan kehidupan , serta jaringan prasarana dan sarana pendukung prasarana dan sarana pendukung lainnya. Blok peruntukan dan pola lainnya. Blok peruntukan dan pola penataan kaveling memperhatikan penataan kaveling memperhatikan estetika arsitektur dan estetika arsitektur dan lingkungannya, sehingga lingkungannya, sehingga terbentuk suatu kawaan yang terbentuk suatu kawaan yang serasi dengan kenyamanan dalam serasi dengan kenyamanan dalam ruangan.ruangan.

Page 12: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

LUAS KAVLING EVEKTIFLUAS KAVLING EVEKTIF

– Luas kaveling efektif ditentukan oleh letak, aksesibilitas, bentuk Luas kaveling efektif ditentukan oleh letak, aksesibilitas, bentuk lahan harus sinergis dengan peraturan daerah setempat yaitu :lahan harus sinergis dengan peraturan daerah setempat yaitu : Luas lahan peruntukan yang tersedia setiap kavelingLuas lahan peruntukan yang tersedia setiap kaveling Garis sempadan bangunan (GSB)Garis sempadan bangunan (GSB) Koefisien dasar Bangunan (KDB)Koefisien dasar Bangunan (KDB) Koefisien Lantai Bangunan ( KLB)Koefisien Lantai Bangunan ( KLB) Panjang deret KavlingPanjang deret Kavling

– Apabila daerah bersangkutan belum didukung perda, maka luas Apabila daerah bersangkutan belum didukung perda, maka luas kaveling efektif dapat ditentukan sebagai berikut :kaveling efektif dapat ditentukan sebagai berikut : Luas lahan efektif 72-90 m2 dipersyaratkan untuk kawasan perkotaan Luas lahan efektif 72-90 m2 dipersyaratkan untuk kawasan perkotaan

yang lokasinya tidak dipusat kota.yang lokasinya tidak dipusat kota. Lebar muka kaveling minimal 6 mLebar muka kaveling minimal 6 m

– Untuk mengantisipasi bahaya kebakaran, maka panjang deret Untuk mengantisipasi bahaya kebakaran, maka panjang deret kaveling maksimum 75 m, atau kurang lebih 10 kapling dengan kaveling maksimum 75 m, atau kurang lebih 10 kapling dengan ukuran lebar kapling 7,5 m dan 12 kapling untuk lebar muka ukuran lebar kapling 7,5 m dan 12 kapling untuk lebar muka kapling 6 mkapling 6 m

– Bagian kaveling yang tertutup bangunan rumah maksimum 60 % Bagian kaveling yang tertutup bangunan rumah maksimum 60 % dan atau luas kaveling sesuai peraturan daerah.dan atau luas kaveling sesuai peraturan daerah.

Page 13: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

KOEFISIEN DASAR HIJAUKOEFISIEN DASAR HIJAU– Ruang Terbuka Hijau tergantung kondisi fisik Ruang Terbuka Hijau tergantung kondisi fisik

alam dan lingkungannya serta memperhatikan alam dan lingkungannya serta memperhatikan RTRW dari daerah daerah /kota yang RTRW dari daerah daerah /kota yang bersangkutan.bersangkutan.

– Ruang terbuka hijau untuk kepentingan Ruang terbuka hijau untuk kepentingan konservasi dan daerah tangkapan atau resapan konservasi dan daerah tangkapan atau resapan air harus diperbesar, guna mengurangi erosi air harus diperbesar, guna mengurangi erosi dan run-off air hujan yang tinggi , serta menjaga dan run-off air hujan yang tinggi , serta menjaga keseimbangan air tanah. keseimbangan air tanah.

– Ruang terbuka atau ruang bebas harus Ruang terbuka atau ruang bebas harus dipertimbangkan untuk penempatan prasarana dipertimbangkan untuk penempatan prasarana lingkungannya dan utilitas bangunannya .lingkungannya dan utilitas bangunannya .

Page 14: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

2. 2. PENENTUAN BANGUNAN PENENTUAN BANGUNAN RUMAHRUMAH

PERSYARATAN KESEHATAN PERSYARATAN KESEHATAN BANGUNANBANGUNAN

PERSYARATAN KENYAMANAN PERSYARATAN KENYAMANAN PENGHUNIPENGHUNI

POLA PEMILIHAN KONSTRUKSI RUMAHPOLA PEMILIHAN KONSTRUKSI RUMAH PROTOTYPE RUMAH SEDERHANA PROTOTYPE RUMAH SEDERHANA

SEHATSEHAT KOMPOSISI BANGUNANKOMPOSISI BANGUNAN

Page 15: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PERSYARATAN KESEHATAN BANGUNANPERSYARATAN KESEHATAN BANGUNAN– Menurut parameter Menurut parameter kesehatan fisik penghunikesehatan fisik penghuni

berdasarkan persyaratan kesehatan sesuai dengan Kepmen berdasarkan persyaratan kesehatan sesuai dengan Kepmen Kesehatan no. 829/MENKES/SKVII/1999, yang mengatur tentang Kesehatan no. 829/MENKES/SKVII/1999, yang mengatur tentang persyaratan bahan bangunan, komponen dan penataan ruang persyaratan bahan bangunan, komponen dan penataan ruang rumah , pencahayaan, kualitas udara , ventilasi, binatang penular rumah , pencahayaan, kualitas udara , ventilasi, binatang penular penyakit, air, sarana penyimpanan makanan yang aman, limbah penyakit, air, sarana penyimpanan makanan yang aman, limbah dan kepadatan hunian ruang tidur.dan kepadatan hunian ruang tidur.

– Menurut pertimbangan Menurut pertimbangan teknis bangunanteknis bangunan perlu perlu memperhatikan pembuangan air kotor rumah tangga memperhatikan pembuangan air kotor rumah tangga (mandi/cuci/kakus) yang memenuhi syarat-syarat (mandi/cuci/kakus) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan , diperlukan tangki septic, sumuran (beerput), kesehatan , diperlukan tangki septic, sumuran (beerput), saluran pembuangan air kotor rumah tangga.saluran pembuangan air kotor rumah tangga.

– Menurut aspek Menurut aspek kesehatan lingkungankesehatan lingkungan diperlukan diperlukan pembuangan air kotor dari rumah tangga harus pembuangan air kotor dari rumah tangga harus dihubungkan dengan jaringan pembuangan kotor dihubungkan dengan jaringan pembuangan kotor lingkungan perumahan. Saluran pembuangan air kotor lingkungan perumahan. Saluran pembuangan air kotor lingkungan ( roil) harus disediakan.lingkungan ( roil) harus disediakan.

Page 16: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PERSYARATAN KENYAMANAN PENGHUNIPERSYARATAN KENYAMANAN PENGHUNI– Kebutuhan udara bersih didalam rumah ± 9 m2/ orangKebutuhan udara bersih didalam rumah ± 9 m2/ orang– Kebutuhan pergantian udara ± 0,80 m2/menit/orangKebutuhan pergantian udara ± 0,80 m2/menit/orang– Kebutuhan penerangan alam didalam kamar minimum Kebutuhan penerangan alam didalam kamar minimum

50 lux50 lux

– Kebutuhan penerangan buatan untuk rumah minimum Kebutuhan penerangan buatan untuk rumah minimum 100 VA100 VA

– Kebutuhan air bersih ± 100 liter /hari/orang Kebutuhan air bersih ± 100 liter /hari/orang – Usia ketahanan bangunan minimum 50 tahun Usia ketahanan bangunan minimum 50 tahun – Mempertahankan unsur estetika arsitektur rumah Mempertahankan unsur estetika arsitektur rumah

tinggal .tinggal .– Ukuran-ukuran ruang rumah , kusen daun pintu dan Ukuran-ukuran ruang rumah , kusen daun pintu dan

jendela, dinding pemisah ruang kegitan penghuni , jendela, dinding pemisah ruang kegitan penghuni , memperhatikan modul dasar atau system koordinasi memperhatikan modul dasar atau system koordinasi modular.modular.

Page 17: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

POLA PEMILIHAN KONSTRUKSI RUMAHPOLA PEMILIHAN KONSTRUKSI RUMAH– Tata cara penentuan dan pemilihan system struktur dan Tata cara penentuan dan pemilihan system struktur dan

konstruksi untuk bangunan rumah tinggal dan bangunan konstruksi untuk bangunan rumah tinggal dan bangunan sederhana lainnya, meliputi beberapa pertimbangan sederhana lainnya, meliputi beberapa pertimbangan teknis.teknis.

– Jenis bangunan : Bangunan panggung dan non Jenis bangunan : Bangunan panggung dan non panggungpanggung

– Jenis system struktur bangunan pada bangunan rumah Jenis system struktur bangunan pada bangunan rumah tinggal dan bangunan sederhana : system rangka tinggal dan bangunan sederhana : system rangka terbuka, system dinding pemikul, sitem box, system terbuka, system dinding pemikul, sitem box, system tendatenda

– Jenis teknologi konstruksi : cast in site( konvensional), Jenis teknologi konstruksi : cast in site( konvensional), pabrifikasi (prefabrication), Pra cetak (Precast)pabrifikasi (prefabrication), Pra cetak (Precast)

– Jenis system konstruksi bangunan : Konstruksi Jenis system konstruksi bangunan : Konstruksi kayu/bamboo, beton bertulang, baja.kayu/bamboo, beton bertulang, baja.

Page 18: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PROTOTYPE RUMAH SEDERHANA SEHATPROTOTYPE RUMAH SEDERHANA SEHAT

Bangunan Rumah Inti Bangunan Rumah Inti Tumbuh (RIT-1)Tumbuh (RIT-1)– Luas bangunan RIT –1 Luas bangunan RIT –1

berukuran 21 m2 dengan berukuran 21 m2 dengan ruangan-ruangan :ruangan-ruangan :

Ruang Ukuran (m2)

Ruang inti 3,00 x 3,00

Ruang serba guna (tanpa dinding) 3,00 x 3,00

Kamar mandi + wc (tanpa atap) 1,50 x 1,20

Page 19: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

Bangunan Rumah Inti Bangunan Rumah Inti Tumbuh (RIT-2)Tumbuh (RIT-2)– Pertumbuhan bangunan Pertumbuhan bangunan

RIT-1 menjadi RIT-2 yang RIT-1 menjadi RIT-2 yang luasnya tetap berukuran 21 luasnya tetap berukuran 21 m2 dengan ruangan-m2 dengan ruangan-ruangan :ruangan :

Ruang Ukuran (m2)

Ruang tidur (1 unit) 3,00 x 3,00

Ruang serba guna (dengan dinding)

3,00 x 3,00

Kamar mandi + wc (tertutup atap) 1,50 x 1,20

Page 20: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

• Bangunan Rumah Sederhana Sehat (RsSehat-1)

Pertumbuhan luas dari bangunan RIT-2menjadi Rumah Sederhana Sehat (RsS-1) berukuran 28.8 m2 dengan ruangan-ruangan

:

Ruang Ukuran (m2)

Ruang tidur (2 unit) 3,00 x 3,00

Ruang serba guna (tertutup dinding) 2,50 x 3,00

Kamar mandi + wc (dengan atap) 1,50 x 1,20

Page 21: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

bangunan Rumah Sederhana bangunan Rumah Sederhana sehat (RsSehat-2)sehat (RsSehat-2)– Pertumbuhan Luas dari Pertumbuhan Luas dari

bangunan RsS-1 menjadi RsS-bangunan RsS-1 menjadi RsS-2 berukuran 36 m2 dengan 2 berukuran 36 m2 dengan ruangan :ruangan :

Ruang Ukuran (m2)

Ruang tidur utama 3,00 x 3,00

Ruang tidr anak (1 unit) 3,00 x 3,00

Ruang tamu 2,50 x 300

Ruang erbaguna (tertutup dinding 3,00 x 300

Kamar mandi + wc (dengan atap) 1,50 x 1,20

Page 22: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

Standar Rumah SederhanaStandar Rumah Sederhana

Page 23: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

KOMPOSISI BANGUNANKOMPOSISI BANGUNAN

– Bentuk Bangunan disesuaikan dengan daya tampung Bentuk Bangunan disesuaikan dengan daya tampung lahan pembangunan yang tersedia , kodisi fisik dan lahan pembangunan yang tersedia , kodisi fisik dan geologis tanahgeologis tanah

– Rumah TunggalRumah Tunggal Merupakan sebuah tempat tinggal lengkap . dimana masa Merupakan sebuah tempat tinggal lengkap . dimana masa

utama bangunan tidak diletakkan tidak diletakkan tepat pada utama bangunan tidak diletakkan tidak diletakkan tepat pada salah satu persil, atau tidak menyatu dengan sisi bangunan salah satu persil, atau tidak menyatu dengan sisi bangunan yang lain.yang lain.

Pada banunan tunggal, ketentuan untuk masa tambahan Pada banunan tunggal, ketentuan untuk masa tambahan dimungkinkan sisi masa tambahan tersebut berdempetan dimungkinkan sisi masa tambahan tersebut berdempetan dengan salah satu atau dua persil.dengan salah satu atau dua persil.

– Rumah Kopel (Gandeng Dua)Rumah Kopel (Gandeng Dua) merupakan dua buah tempat kediaman lengak, dimana merupakan dua buah tempat kediaman lengak, dimana

kedua masa tersebut saling berdampingan dan menyatu kedua masa tersebut saling berdampingan dan menyatu pada salah satu sisi kedua masa tersebut.pada salah satu sisi kedua masa tersebut.

Ketentuan lain untuk rumah kopel yang alah satu sisinya Ketentuan lain untuk rumah kopel yang alah satu sisinya berhimpatan dengan masa bangunan lainnnya maka dengan berhimpatan dengan masa bangunan lainnnya maka dengan pertimbangan masa bangunan dimaa mendatang sangat pertimbangan masa bangunan dimaa mendatang sangat disarnkan masing-masing masa memiliki dinding terpisah , disarnkan masing-masing masa memiliki dinding terpisah , selanjutnya antara dua pang dinding yang berdampingan selanjutnya antara dua pang dinding yang berdampingan tidak diperkuat dengan spesi/ adukan.tidak diperkuat dengan spesi/ adukan.

–Rumah Deret (Petak)Rumah Deret (Petak)

merupakan beberapa buah tempat tinggal , dimana sisi sisi merupakan beberapa buah tempat tinggal , dimana sisi sisi masa bangunannya saling bergandengan.masa bangunannya saling bergandengan.

Panjang bangunan rumah deret sebanyak banyaknya adalah Panjang bangunan rumah deret sebanyak banyaknya adalah 20 unit rumah tinggal atau panjang deretan rumah tidak lebih 20 unit rumah tinggal atau panjang deretan rumah tidak lebih dari 60 m.dari 60 m.

Page 24: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

– Rumah maisonetteRumah maisonette Merupakan sederetan tempat tinggal, Merupakan sederetan tempat tinggal,

yang masing-masing rumahnya yang masing-masing rumahnya memiliki jumlah lantai lebih dari atau memiliki jumlah lantai lebih dari atau sama dengan dua, pendekatan rumah sama dengan dua, pendekatan rumah maisonette ditekankan untuk kawasan maisonette ditekankan untuk kawasan dengan lahan yang kecill akan tetapi dengan lahan yang kecill akan tetapi memiliki kepadatan bangunan yang memiliki kepadatan bangunan yang relative tinggi, luas lahan minimum relative tinggi, luas lahan minimum untuk rumah maisonette ditekankan untuk rumah maisonette ditekankan (rumah sederhana susun) minimum 36 (rumah sederhana susun) minimum 36 m2m2

– Rumah Susun Rumah Susun merupakan kelompok rumah tinggal merupakan kelompok rumah tinggal

yang komposisinya masa rumah yang komposisinya masa rumah tinggalnya disusun secara vertical dan tinggalnya disusun secara vertical dan horizontal, antara unit hunian horizontal, antara unit hunian dihubungkan dengan tangga untuk dihubungkan dengan tangga untuk hubungan secara vertikal dan koridor hubungan secara vertikal dan koridor untuk hubungan secara horizontal, untuk hubungan secara horizontal, bentuk koridor dapat berbentuk single bentuk koridor dapat berbentuk single loaded, double loaded atau split. loaded, double loaded atau split. Sedangkan masa bangunan dapat Sedangkan masa bangunan dapat berbentuk blok massa bangunan berbentuk blok massa bangunan memanjang, atau bentuk radial.memanjang, atau bentuk radial.

Pada rumah susun dapat dibedakan Pada rumah susun dapat dibedakan menjadi rumah susun satu lapis, yaitu menjadi rumah susun satu lapis, yaitu rumah susun yang masing-masing unit rumah susun yang masing-masing unit tempat tinggalnya terdiri dari satu lantai tempat tinggalnya terdiri dari satu lantai dan rumah susun dua lapis (lebih dan rumah susun dua lapis (lebih dikenal dengan maisonette sususn) dikenal dengan maisonette sususn) yaitu setiap unit rumah susun yaitu setiap unit rumah susun tinggalnya terdiri dari dua lantai.tinggalnya terdiri dari dua lantai.

Page 25: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

4. 4. PRASARANA DAN SARANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGANLINGKUNGAN

KONSTRUKSI JALANKONSTRUKSI JALAN AIR BERSIHAIR BERSIH PEMBUANGAN AIR LIMBAH /AIR KOTOR.PEMBUANGAN AIR LIMBAH /AIR KOTOR. SALURAN AIR HUJANSALURAN AIR HUJAN SAMPAHSAMPAH JARINGAN LISTRIKJARINGAN LISTRIK JARINGAN TELEPONJARINGAN TELEPON SARANA LINGKUNGAN. SARANA LINGKUNGAN.

Page 26: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

KONSTRUKSI JALANKONSTRUKSI JALAN– Setiap lingkungan atau kawasan perumahan harus Setiap lingkungan atau kawasan perumahan harus

disediakan jaringan jalan untuk pergerakan manusia disediakan jaringan jalan untuk pergerakan manusia dan kendaraan dan berfungsi juga sebagai akses untuk dan kendaraan dan berfungsi juga sebagai akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat . jalan penyelamatan dalam keadaan darurat . jalan penghubung satu dengan lain lokasi/ wilayah penghubung satu dengan lain lokasi/ wilayah permukiman dapat dilalui dengan mudah oleh peugas permukiman dapat dilalui dengan mudah oleh peugas beserta unit kendaraan pemadam kebakaran dan beserta unit kendaraan pemadam kebakaran dan ambulan.ambulan.

– Konstruksi jalan minimal melihat : Keadaan tanah , Konstruksi jalan minimal melihat : Keadaan tanah , kepadatan lalu lintas dan materi bahan yang akan kepadatan lalu lintas dan materi bahan yang akan digunakan. Radius belokan jalan harus diikuti ketentuan digunakan. Radius belokan jalan harus diikuti ketentuan standard/ menurut instansi berwenangstandard/ menurut instansi berwenang

Page 27: Perencanaan teknis lahan dan bangunan
Page 28: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

AIR BERSIHAIR BERSIH– Persyaratan minimum untuk keperluan rumah tangga :Persyaratan minimum untuk keperluan rumah tangga :

Kebutuhan air bersih harus mencakupi lingkungan perumahan Kebutuhan air bersih harus mencakupi lingkungan perumahan dari perusahan air atau sumber lain sesuai dengan ketentuan.dari perusahan air atau sumber lain sesuai dengan ketentuan.

Kapasitas minimum adalah 100 liter/orang/hariKapasitas minimum adalah 100 liter/orang/hari Tersedia jaringan lingkungan hingga sambungan rumahTersedia jaringan lingkungan hingga sambungan rumah Pipa yang ditanam dalam tanah digunakan PVC,GIP, Pipa yang ditanam dalam tanah digunakan PVC,GIP,

Fibreglass.Fibreglass. Untuk komersial jarak untuk kran kebakaran Untuk komersial jarak untuk kran kebakaran 100 m.100 m. Untuk perumahan jarak antara kran maks 200 m. Apabila tak Untuk perumahan jarak antara kran maks 200 m. Apabila tak

dimungkinkan kran maka harus dibuat sumur kebakarandimungkinkan kran maka harus dibuat sumur kebakaran Penyediaan air bersih lingkungan perumahan harus mendapat Penyediaan air bersih lingkungan perumahan harus mendapat

air bersih yang cukup yang memenuhi persyaratan air bersih, air bersih yang cukup yang memenuhi persyaratan air bersih, kalaupun tak ada maka harus diusahakan menyediakan dari kalaupun tak ada maka harus diusahakan menyediakan dari sumber lain yang cukup.sumber lain yang cukup.

Dalam penyediaan air bersih dari kota harus melayani Dalam penyediaan air bersih dari kota harus melayani kebutuhan lingkungan perumahan dengan persyaratan kebutuhan lingkungan perumahan dengan persyaratan sambungan rumah dengan kapasitas minimum 60 liter sambungan rumah dengan kapasitas minimum 60 liter /orang /hari ./orang /hari .

Perencanaan hidran sesuai dengan SNI 03-1745-1989 tentang Perencanaan hidran sesuai dengan SNI 03-1745-1989 tentang tata cara pemasangan system hidran untuk pencegahan tata cara pemasangan system hidran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

Page 29: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PEMBUANGAN AIR LIMBAH /AIR KOTOR.PEMBUANGAN AIR LIMBAH /AIR KOTOR.– Setiap lingkungan atau kawSetiap lingkungan atau kawaasan perumahan harus dilengkapi dengan san perumahan harus dilengkapi dengan

system pembuangan pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan system pembuangan pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing yang berlakuperencanaan plambing yang berlaku

– Apabila kemungkinan membuat tangkli septic tidak ada maka lingkungan Apabila kemungkinan membuat tangkli septic tidak ada maka lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan system pembuangan air limbah perumahan harus dilengkapi dengan system pembuangan air limbah lingkungan.lingkungan.

– Rembesan dari tangki septic dapat disambung pada system pembuangan Rembesan dari tangki septic dapat disambung pada system pembuangan air limbah kota atau dengan cara pengolahan lain.air limbah kota atau dengan cara pengolahan lain.

– Apabila tidak memungkinkan membuat bidang resapan pada tiap rumah , Apabila tidak memungkinkan membuat bidang resapan pada tiap rumah , maka harus dibuat bidang resapan bersama yang dapat melayani maka harus dibuat bidang resapan bersama yang dapat melayani beberapa rumah.beberapa rumah.

– Perencanaan jaringan air limbah dan sarana-sarananya harus mengacu Perencanaan jaringan air limbah dan sarana-sarananya harus mengacu pada SNI-03-2398-2002 tentang tata cara perencanaan tanki septic pada SNI-03-2398-2002 tentang tata cara perencanaan tanki septic dengan system resapan serta pedoman tentang pengolahan air limbah dengan system resapan serta pedoman tentang pengolahan air limbah secara komunalpada kawasan perumahan yang berlaku.secara komunalpada kawasan perumahan yang berlaku.

– Pembuangan air limbah/air kotor dari kamar mandi dan cuci harus dialirkan Pembuangan air limbah/air kotor dari kamar mandi dan cuci harus dialirkan ke saluran pembuangan lingkungan( roil) dengan system terbuka atau ke saluran pembuangan lingkungan( roil) dengan system terbuka atau tertutup.tertutup.

– Pembuangan air limbah/kotor dari kakus harus dialirkan kedalam tanki Pembuangan air limbah/kotor dari kakus harus dialirkan kedalam tanki septic maupundari rembesan ke pembuangan lingkuga menggunakan septic maupundari rembesan ke pembuangan lingkuga menggunakan system tertutup.system tertutup.

– Pada jarak tertentu atau pada sudut sudut bangunan rumah harus Pada jarak tertentu atau pada sudut sudut bangunan rumah harus dibuatkan bak control/bak pemeriksadibuatkan bak control/bak pemeriksa

– Saluran pembuangan air limbah/ kotor dari kamar mandi dan cuci dibuat Saluran pembuangan air limbah/ kotor dari kamar mandi dan cuci dibuat terpisah dari saluran pembuangan kakus.terpisah dari saluran pembuangan kakus.

Page 30: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

PEMBUANGAN AIR LIMBAH /AIR KOTOR.PEMBUANGAN AIR LIMBAH /AIR KOTOR.– Setiap lingkungan atau kawsan perumahan harus dilengkapi dengan Setiap lingkungan atau kawsan perumahan harus dilengkapi dengan

system pembuangan pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan system pembuangan pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing yang berlakuperencanaan plambing yang berlaku

– Apabila kemungkinan membuat tangkli septic tidak ada maka lingkungan Apabila kemungkinan membuat tangkli septic tidak ada maka lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan system pembuangan air limbah perumahan harus dilengkapi dengan system pembuangan air limbah lingkungan.lingkungan.

– Rembesan dari tangki septic dapat disambung pada system pembuangan Rembesan dari tangki septic dapat disambung pada system pembuangan air limbah kota atau dengan cara pengolahan lain.air limbah kota atau dengan cara pengolahan lain.

– Apabila tidak memungkinkan membuat bidang resapan pada tiap rumah , Apabila tidak memungkinkan membuat bidang resapan pada tiap rumah , maka harus dibuat bidang resapan bersama yang dapat melayani maka harus dibuat bidang resapan bersama yang dapat melayani beberapa rumah.beberapa rumah.

– Perencanaan jaringan air limbah dan sarana-sarananya harus mengacu Perencanaan jaringan air limbah dan sarana-sarananya harus mengacu pada SNI-03-2398-2002 tentang tata cara perencanaan tanki septic pada SNI-03-2398-2002 tentang tata cara perencanaan tanki septic dengan system resapan serta pedoman tentang pengolahan air limbah dengan system resapan serta pedoman tentang pengolahan air limbah secara komunalpada kawasan perumahan yang berlaku.secara komunalpada kawasan perumahan yang berlaku.

– Pembuangan air limbah/air kotor dari kamar mandi dan cuci harus dialirkan Pembuangan air limbah/air kotor dari kamar mandi dan cuci harus dialirkan ke saluran pembuangan lingkungan( roil) dengan system terbuka atau ke saluran pembuangan lingkungan( roil) dengan system terbuka atau tertutup.tertutup.

– Pembuangan air limbah/kotor dari kakus harus dialirkan kedalam tanki Pembuangan air limbah/kotor dari kakus harus dialirkan kedalam tanki septic maupundari rembesan ke pembuangan lingkuga menggunakan septic maupundari rembesan ke pembuangan lingkuga menggunakan system tertutup.system tertutup.

– Pada jarak tertentu atau pada sudut sudut bangunan rumah harus Pada jarak tertentu atau pada sudut sudut bangunan rumah harus dibuatkan bak control/bak pemeriksadibuatkan bak control/bak pemeriksa

– Saluran pembuangan air limbah/ kotor dari kamar mandi dan cuci dibuat Saluran pembuangan air limbah/ kotor dari kamar mandi dan cuci dibuat terpisah dari saluran pembuangan kakus.terpisah dari saluran pembuangan kakus.

Page 31: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

SALURAN AIR HUJANSALURAN AIR HUJAN– Setiap lingkungan atau kawasan perumahan harus dilengkapi Setiap lingkungan atau kawasan perumahan harus dilengkapi

dengan jaringan drainase minimum :dengan jaringan drainase minimum :– Setiap rumah harus menggunakan talang hujan. Pembuangan air Setiap rumah harus menggunakan talang hujan. Pembuangan air

hujan dari talang horizontal ke permukaan tanah harus tertutup atau hujan dari talang horizontal ke permukaan tanah harus tertutup atau pipa talang vertical.pipa talang vertical.

– Diameter talang vertical minimum 10 cm, setiap talang mampu Diameter talang vertical minimum 10 cm, setiap talang mampu mengalirkan air dari permukaan atap maksimum seluas 20 m2mengalirkan air dari permukaan atap maksimum seluas 20 m2

– Pada permukaan tanah disekeliling bangunan harus dibuat saluran Pada permukaan tanah disekeliling bangunan harus dibuat saluran air hujan atau selokan yang berhubungan langsung dengan air air hujan atau selokan yang berhubungan langsung dengan air hujan ligkungan. (drainase)hujan ligkungan. (drainase)

– Saluran air hujan menggunakan system terbuka, dengan Saluran air hujan menggunakan system terbuka, dengan kedudukan terpisah dengan saluran pembuangan air limbah/air kedudukan terpisah dengan saluran pembuangan air limbah/air kotor kamar mandi, cuci, dan kakus.kotor kamar mandi, cuci, dan kakus.

– Diameter talang vertical minimum 10 cm, setiap talang mampu Diameter talang vertical minimum 10 cm, setiap talang mampu mengalirkan air dari permukaan atap maksimum seluas 20 m2mengalirkan air dari permukaan atap maksimum seluas 20 m2

– Pada permukaan tanah disekeliling bangunan harus dibuat saluran Pada permukaan tanah disekeliling bangunan harus dibuat saluran air hujan atau selokan yang berhubungan langsung dengan air air hujan atau selokan yang berhubungan langsung dengan air hujan ligkungan. (drainase)hujan ligkungan. (drainase)

– Saluran air hujan menggunakan system terbuka, dengan Saluran air hujan menggunakan system terbuka, dengan kedudukan terpisah dengan saluran pembuangan air limbah/air kedudukan terpisah dengan saluran pembuangan air limbah/air kotor kamar mandi, cuci, dan kakus.kotor kamar mandi, cuci, dan kakus.

Page 32: Perencanaan teknis lahan dan bangunan
Page 33: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

SAMPAHSAMPAH– Dalam hal pembuangan sampah dilingkungan Dalam hal pembuangan sampah dilingkungan

perumahan harus diperhatikan untuk tempat perumahan harus diperhatikan untuk tempat pembuangan sampah individual dan komunal.pembuangan sampah individual dan komunal.

– Pada jalan lingkungan utama dan jalan lingkungan Pada jalan lingkungan utama dan jalan lingkungan pembagi atau tempat kegiatan umum, harus disediakan pembagi atau tempat kegiatan umum, harus disediakan tempat sampah (tong) dari fibreglass, diberi warna biru tempat sampah (tong) dari fibreglass, diberi warna biru untuk ampah basah (organic ) dan warna kuning untuk untuk ampah basah (organic ) dan warna kuning untuk sampah kering. Jarak tempat sampah maksimum 25 m. sampah kering. Jarak tempat sampah maksimum 25 m. Juga harus disediakan tempat pembuangan sampah Juga harus disediakan tempat pembuangan sampah sementara yang lokasinya mudah dijangkau oleh sementara yang lokasinya mudah dijangkau oleh petugas kebersihan lingkungan (RT/RW).petugas kebersihan lingkungan (RT/RW).

– Fasilitas pengumpulan sampah dibedakan menjadi :Fasilitas pengumpulan sampah dibedakan menjadi :– Pengumpulan tepat sampah rumah tangga berkapasitas Pengumpulan tepat sampah rumah tangga berkapasitas

minimum 0,02 m3 berdasarkan jumlah orang dan minimum 0,02 m3 berdasarkan jumlah orang dan banyaknya buangan sampah untuk kota kurang lebih banyaknya buangan sampah untuk kota kurang lebih 0,0002 m2 orang /hari. 0,0002 m2 orang /hari.

– Tempat pengumpulan sampah lingkungan minimum Tempat pengumpulan sampah lingkungan minimum volume 2 m3, untuk melayani 200 rumah dengan jarak volume 2 m3, untuk melayani 200 rumah dengan jarak kurang lebih 150 mkurang lebih 150 m

Page 34: Perencanaan teknis lahan dan bangunan
Page 35: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

JARINGAN LISTRIKJARINGAN LISTRIK– Perencanaan jaringan listrik perlu disediakan lahan khusus untuk Perencanaan jaringan listrik perlu disediakan lahan khusus untuk

pemasangan instalasi travo/gardu. Tiang listrik dipasang didaerah pemasangan instalasi travo/gardu. Tiang listrik dipasang didaerah milik jalan, tidak mengganggu pedestrian dan tidak dipasang milik jalan, tidak mengganggu pedestrian dan tidak dipasang dikavling rumahdikavling rumah

– Jaringan listrik juga harus mampu melayani lingkungan Jaringan listrik juga harus mampu melayani lingkungan permukimanpermukiman

– Kebutuhan daya listrik setiap lingkungan perumahan harus Kebutuhan daya listrik setiap lingkungan perumahan harus mendapmendapaat daya listrik dari PLN atau sumber lain. Daya listrik t daya listrik dari PLN atau sumber lain. Daya listrik minimal 90 VA per jiwa . untuk sarana lingkungan 40 % dari total minimal 90 VA per jiwa . untuk sarana lingkungan 40 % dari total kebutuhan rumah tanggakebutuhan rumah tangga

– Lokasi permukiman bebas dari jaringan listrik tegangan tinggi. Lokasi permukiman bebas dari jaringan listrik tegangan tinggi. Apabila lokasi terdapat jalur tegangan tinggi, maka rencana Apabila lokasi terdapat jalur tegangan tinggi, maka rencana lingkungan permukiman mengacu pada peraturan PLN. Juga lingkungan permukiman mengacu pada peraturan PLN. Juga harus disediakan penerangan jalan yang kuat penerangannya 500 harus disediakan penerangan jalan yang kuat penerangannya 500 lux dan tinggi > 5 m dari muka tanah.lux dan tinggi > 5 m dari muka tanah.

– Dalam perencanaan Perumahan sederhana jarak antar tiang listrik Dalam perencanaan Perumahan sederhana jarak antar tiang listrik rata-rata 40 m, untuk menyesuaikan dengan keadan permukaan rata-rata 40 m, untuk menyesuaikan dengan keadan permukaan tanah jalan dan sebaginya maka diambil 30 sampai dengan 45 m. tanah jalan dan sebaginya maka diambil 30 sampai dengan 45 m. jarak kawat penghantar terhadp unsure-unsur didalam lingkungan jarak kawat penghantar terhadp unsure-unsur didalam lingkungan antara lain bangunan, pohon, jarak tiang dan lain-lain harus sesuai antara lain bangunan, pohon, jarak tiang dan lain-lain harus sesuai dengan peraturan PLN yang berlaku. Penempatan tiang dan dengan peraturan PLN yang berlaku. Penempatan tiang dan penarikan kawat harus sempurna dan tinggi kawat minimum 7 penarikan kawat harus sempurna dan tinggi kawat minimum 7 meter diatas permukaan tanah.meter diatas permukaan tanah.

Page 36: Perencanaan teknis lahan dan bangunan
Page 37: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

JARINGAN TELEPONJARINGAN TELEPONDalam hal pemasangan jaringan telepon harus dipenuhi Dalam hal pemasangan jaringan telepon harus dipenuhi

syarat minimal sebagai berikut :syarat minimal sebagai berikut :– Pemasangan jaringan telepon ke lokasi proyek harus Pemasangan jaringan telepon ke lokasi proyek harus

mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh PT. Telkommengikuti peraturan yang ditetapkan oleh PT. Telkom– Pemasangan jaringan dan Panel box telepon harus Pemasangan jaringan dan Panel box telepon harus

disediakan pada lokasi dengan luas lahan yag cukup disediakan pada lokasi dengan luas lahan yag cukup untuk kegiatan pengawasan dan perbaikan untuk kegiatan pengawasan dan perbaikan sambungan.sambungan.

– Setiap lingkungan rukun warga ( RW) atau 40 unit Setiap lingkungan rukun warga ( RW) atau 40 unit Rumah disarankan tersedia 1 buah telepon umum Rumah disarankan tersedia 1 buah telepon umum kartu atau koinkartu atau koin

– Untuk lokasi permukiman minimum 1 buah wartel.Untuk lokasi permukiman minimum 1 buah wartel.– Dibutuhkan minimum 1 sambungn telepon umum Dibutuhkan minimum 1 sambungn telepon umum

untuk 250 jiwa penduduk yang ditempatkan dipus untuk 250 jiwa penduduk yang ditempatkan dipus pusat kegiatan lingkunganpusat kegiatan lingkungan

– Tempat kedudukan tiang telepon berada didaerah Tempat kedudukan tiang telepon berada didaerah milik jalan.milik jalan.

– Rasio penyediaan telepon adalah 0,13 sambungan Rasio penyediaan telepon adalah 0,13 sambungan telepon per jiwa.telepon per jiwa.

Page 38: Perencanaan teknis lahan dan bangunan

SARANA LINGKUNGAN.SARANA LINGKUNGAN.

Page 39: Perencanaan teknis lahan dan bangunan