perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, diungkapkan yang dimaksud dengan pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (UU RI No 20 Tahun 2003) dari defenisi pendidikan tersebut, dengan jelas terungkap bahwa pendidikan indonesia adalah pendidikan yang usaha sadar dan terencana, untuk mengembangkan potensi individu demi tercapainya kesejahteraan pribadi, masyarakat dan negara. Menurut Prof. Dr. Yusuf Enoch, Perencanaan Pendidikan, adalah suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu 1 | GEOGRAFI PENDUDUK DAN DEMOGRAFI

Transcript of perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Page 1: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, diungkapkan yang dimaksud dengan

pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar pserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (UU

RI No 20 Tahun 2003) dari defenisi pendidikan tersebut, dengan jelas

terungkap bahwa pendidikan indonesia adalah pendidikan yang usaha sadar

dan terencana, untuk mengembangkan potensi individu demi tercapainya

kesejahteraan pribadi, masyarakat dan negara.

Menurut Prof. Dr. Yusuf Enoch, Perencanaan Pendidikan, adalah

suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan

bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan

usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di

bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara. Menurut

Beeby, C.E perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa

depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan

biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada

dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi

system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik

yang dilayani oleh system tersebut. Menurut Guruge (1972) Perencanaan

Pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam

bidang pembangunan pendidikan. Menurut Albert Waterson (Don Adam

1975) Perencanaan Pendidikan adala investasi pendidikan yang dapat

dijalankan oleh kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang di dasarkan atas

pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial. Menurut Coombs

1 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 2: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

(1982) Perencanaan pendidikan suatu penerapan yang rasional dianalisis

sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu

lebih efektif dan efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

para peserta didik dan masyarakat. Menurut Y. Dror (1975) Perencanaan

Pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk

kegiatan-kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk mencapai tujuan-

tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social

secara menyeluruh dari suatu negara.

Jadi, definisi perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari

beberapa pendapat tersebut, adalah suatu proses intelektual yang

berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta

memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi

(taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan-

keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-

bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis

kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului.

Secara konsepsional, bahwa perencanaan pendidikan itu sangat

ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga

nampaknya dalam hal ini terdapat banyak komponen yang ikut memproses di

dalamnya oleh kegiatan lain.

Dalam penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan

pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang

memegang kekuasaan, siapa yang menentukan keputusan, dan faktor-faktor

apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Terutama

dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu

memperoleh perhatian, misalnya mengenai system kenegaraan yang

merupakan bentuk dan system manajemennya, bagaimana dan siapa atau

kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu.

Juga masalah bobot untuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan

pendidikan. Hal ini dapat diketahui melalui output atau hasil system dari

2 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 3: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana

pendidikan.

Dari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat

dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk

menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan.

Dengan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat

diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama,

khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif,

apalagi dari sudut kepentingan.

Dalam hal ini, perencanaan pendidikan yang dimaksudkan adalah

perencanaan pengembangan pendidikan dalam pembangunan gedung sekolah

yang diperlukan oleh penduduk usia SD (7-12 tahun) di Kabupaten Gresik

dan kebutuhan guru yang mengisi setiap sekolah. Satu gedung SD di

kabupaten terdiri dari 6 kelas dimana 1 tingkatan kelas biasanya terdiri dari

kelas A dan B sehingga jika kelas 1 SD ada kelas 1 A dan kelas 1 B. Kelas

yang cukup kondusif adalah berjumlah 40 siswa (dianggap tidak terlalu

sedikit dan tidak terlalu banyak). Maka jika dikalkukalsikan jumlah siswa satu

kelas dikalikan dengan 2 (karena ada kelas A dan B), kemudian dikalikan

dengan 6 kelas, hasilnya adalah 480. Kesimpulan dari perhitungan tersebut

adalah satu gedung sekolah memiliki kuota 480 siswa. 1 gedung sekolah

memerlukan 17 guru yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 6 wali kelas, 1 guru

bahasa Inggris, 1 guru Olahraga, 1 guru kesenian, 1 guru muatan lokal, 1 guru

bahasa Jawa, dan 5 guru bantu.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui jumlah gedung Sekolah Dasar yang diperlukan di Kabupaten

Gresik.

1.2.2 Mengetahui jumlah guru Sekolah Dasar yang diperlukan di Kabupaten Gresik.

3 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 4: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi pemerintah Kabupaten Gresik adalah bisa digunakan sebagai

perencanaan pembangunan pendidikan untuk Kabupaten Gresik.

1.4 Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan adalah jumlah gedung dan guru yang didapatkan dari

rangkaian hasil perhitungan melalui perhitungan evaluasi data, perapian data, dan

pemecahan kelompok umur.

4 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 5: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

BAB II

LANGKAH PERENCANAAN

2.1 Evaluasi Data

Evaluasi data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui berapa

besar kesalahan pencacahan (coverage errors). Kesalahan pencacahan timbul karena

beberapa orang lalai dari sensus tanpa dapat dihindari, misalnya gelandangan, sedang

berpergian, atau over look out oleh pencacah atau pewawancara. Kesalahan

pencacahan juga dapat terjadi akibat kegagalan dalam melaporkan atau mencacat

umur dari penduduk yang dihitung dalam sensus atau karena umur yang dilaporkan

salah. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa besar kesalahan tersebut perlu

diadakan evaluasi terhadap distribusi umur sebelum digunakan dalam perhitungan

untuk dasar suatu kebijaksanaan. Untuk mengadakan evaluasi terhadap umur, serta

perapianya, sebelum data digunakan dalam perhitungan proyeksi penduduk atau

ukuran demografi yang lain ada beberapa metode evaluasi yaitu:

2.1.1 Index gabungan (Joint Score Index)

Salah satu metode yang digunakan dalam evaluasi data yaitu Joint Score Index

(Indeks Gabungan). Cara ini dilakukan agar perbedaan Ratio Sex, antara rasio umur

penduduk laki-laki dan perempuan tidak begitu besar sehingga diharapkan jumlah

penduduk pada umur tertentu tidak akan besar perbedaannya dengan jumlah

penduduk pada umur berdekatan sehingga perbedaan ratio umur penduduk laki-laki

maupun perempuan pada tiap-tiap golongan umur adalah kecil.

Data yang diperlukan dalam perhitungan Joint Score Indeks adalah distribusi

penduduk menurut umur dan jenis kelamin dengan interval umur 5 tahun. Sedangkan

tahap perhitungannya adalah sebagai berikut, menghitung Ratio Sex (RS),

menghitung Ratio Umur Penduduk Laki-Laki maupun Perempuan (RUL/RUP),

menghitung Indeks Ratio Sex (IRS), menghitung Indeks Ratio Umur Penduduk Laki-

Laki maupun Perempuan, menghitung Indeks Gabungan. Metode perhitungan yang

dipakai adalah dengan menggunakan metode kolom yaitu, kolom (1) merupakan

distribusi umur dengan interval 5 tahun, kolom (2) jumlah penduduk laki-laki, kolom

5 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 6: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

(3) jumlah penduduk perempuan, kolom (4) adalah resiko sex antara penduduk laki-

laki dengan perempuan, kolom (5) merupakan selisih rasio sex dari umur yang

berdekatan, kolom (6) adalah rasio umur penduduk laki-laki dengan umur yang

berdekatan, kolom (7) merupakan selisih rasio umur dengan bilangan konstanta “K”

yaitu 100, untuk penduduk laki-laki, kolom (8) adalah rasio umur penduduk

perempuan dengan umur yang berdekatan, kolom (9) merupakan selisih rasio umur

dengan bilangan konstanta “K” yaitu 100, untuk penduduk perempuan. Berikut ini

hasil evaluasi data dengan perhitungan Joint Score Index:

Umur

Jumlah Penduduk

(SR)

selisih SR yg

berurutan

ratio LK

selisih dg 100

ratio PR

selisih dg 100laki-laki perempuan

0 - 4 45434 42951 105,785 - 9 46659 43635 106,93 1,15 103,18 3,18 103,37 3,37

10 - 14 45005 41477 108,51 1,58 92,03 7,97 87,46 12,5415 - 19 51145 51216 99,86 8,64 109,29 9,29 108,47 8,4720 - 24 48591 52957 91,76 8,11 96,38 3,62 102,34 2,3425 - 29 49691 52274 95,06 3,30 106,05 6,05 105,48 5,4830 - 34 45117 46164 97,73 2,67 100,61 0,61 99,37 0,6335 - 39 39992 40642 98,40 0,67 100,00 0,00 102,01 2,0140 - 44 34865 33521 104,01 5,61 102,61 2,61 103,48 3,4845 - 49 27963 24146 115,81 11,80 105,92 5,92 92,65 7,3550 - 54 17936 18600 96,43 19,38 84,56 15,44 92,88 7,1255 - 59 14461 15905 90,92 5,51 93,25 6,75 91,70 8,3060 - 64 13081 16088 81,31 9,61 113,29 13,29 117,72 17,7265 - 69 8632 11428 75,53 5,78 89,21 10,79 92,22 7,7870 -74 6271 8695 72,12 3,41 96,75 3,25 96,27 3,7375 + 4331 6635 65,28 6,85 138,13 38,13 152,62 52,62

94,06 126,92 142,91

SRS=Jumlah selisih SR yang berurutan/N= 94.0606272/15

6,2707

ARL=Jumlah selisih dengan 100 (laki)/N= 126.92063/15

8,4614

ARF=Jumlah selisih dengan 100 (pr)/N= 142.9122243/15

9,5275

JSI= (3xSRS)+ARL+ARF= 36,80098239

6 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 7: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Kesimpulannya adalah kualitas data jelek karena hasil perhitungannya lebih dari 30

2.1.2 Mayers Index

Setelah dihitung besarnya nilai index gabungan perlu juga diketahui apakah

ada semacam ruangan bahwa penduduk lebih cenderung memilih angka-angka akhir

tertentu di dalam memberikan jawaban mengenai umur. Angka-angka akhir yang

mana disenangi oleh penduduk seperti halnya umur untuk akhir: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.

Untuk mengetahui pola kecenderungan angka akhir yang disenangi dapat dihitung

dengan Index Mayers (The Methods and matherials of Demography, 1973 : 26-208)

yaitu suatu angka dapat memperlihatkan besarnya kesalahan dalam pelaporan serta

pencatatan umur penduduk. Berikut ini hasil evaluasi data dengan menggunakan

perhitungan Indeks Mayer

K21 5

0 9

1 82 7

3 6

4 55 4

6 37 2

8 1

9 0Total 7199714 100 11,80330774

0,259071402

71101 51127 10 711010 0 711010 9,87553 0,124468833

9,94078 0,05921624172279 50808 9 650511 50808 701319 9,7409375808 54622 8 606464 109244 715708

69233 49747 7 484631 149241 633872 8,80413 1,195872503

0,988530933

99058 78818 6 594348 315272 909620 12,6341 2,634112966

8,83002 1,169982585

73699 56061 5 368495 280305 648800 9,01147

74037 56598 4 296148 339588 63573678172 60930 3 234516 426510 661026 9,18128 0,818718632

3,26754090575471 59557 2 150942 476456 627398 8,71421 1,285792741

9 10111943 93698 1 111943 843282 955225 13,2675

2 3 4 6=2X4 7=3X5 8

Indeks yg dibaurkan% Selisih dg 10%P10+a-P60+aP20+a-P60+a K1 ∑ pend. dlm bil. a dg f pengali

Angka Akhir∑Penduduk∑Penduduk Bilangan PengaliHasil kali antara

2.2 Level Mortality

Level of Mortality adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung data-

data demografi, misalnya, data untuk perapian penduduk, proyeksi penduduk. Ada

dua metode yang digunakan dalam perhitungan Level of Mortality, yaitu metode

Brass dan metode Sullivan.

2.2.1 Level Of Mortality Metode Brass

7 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 8: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Metode  ini memerlukan data jumlah penduduk wanita pada usia produktif,

jumlah anak yang dilahirkan hidup dalam pengolongan umur, jumlah anak yang

masih hidup dalam pengolongan umur. Cara perhitungan metode Brass adalah,

menghitung rata-rata jumlah anak lahir hidup (ALH) serta anak masih hidup (AMH)

pada tiap golongan umur, menghitung proporsi wanita yang pernah kawin tiap

golongan umur, menghitung proporsi rata-rata anak meninggal

I = AMH/ALH

menghitung besarnya nilai faktor pengali yaitu P1/P2

Jika P1/P2 dapat diketahui tinggal menghitung faktor pengali dimana

harganya sering tidak tepat sehingga memerlukan interpolasi, merapikan proporsi

anak yang meninggal dengan faktor pengali, tiap-tiap kelompok tersebut dihitung

anak yang masih hidup, menghitung besarnya Level of Mortality dengan cara

interpolasi. Metode ini memiliki beberapa kelemahan yaitu hasil perhitungan yang

diperoleh kadang tidak akurat, sehingga sering terjadi kesalahan pada perhitungan

tahap yang selanjutnya.

Namun untuk perhitungan level of Mortality pedesaan kabupaten Gresik

terhambat karena ketidak baikan data yang diperoleh dari BPS. Ketidak baikan data

yang dimaksud adalah rata-rata banyaknya anak yang dilahirkan hidup dan anak yang

masih hidup per wanita menurut kecamatan dan golongan umur 15-19 adalah sama-

sama 0,07, kemudian saat mencari faktor pengali dan lx(l-qo) lo angka yang

diperoleh jauh di bawah angka yang tertera di tabel sehingga tidak bisa diinterpolasi

dan ditemukan hasilnya.

2.2.2 Level Of Mortality Metode Sullivan

Metode ini lebih sederhana daripada metode Brass. Tingkat keakuratan

metode ini lebih tinggi apabila dibandingkan metode Brass. Cara perhitungan Metode

Sullivan lebih sederhana daripada metode Brass yaitu, menggunakan persaman

regresi

q/D = A+B (P2/P3)

8 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 9: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

untuk menghitung besarnya Level of Mortality menggunakan rumus

x = I0 (1-q).

 Dari Perhitungan Level of Mortality Kabupaten Situbondo daerah pedesaan

diperoleh level 19. Data ini yang akan digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

LEVEL OF MORTALITY WILAYAH PEDESAAN DAN PERKOTAAN

KABUPATEN GRESIK TAHUN 2000 MENGGUNAKAN METODE SULLIVAN

Umur ∑WPK ∑ ALH ∑ AMH ∑ AYM DX PX1 2 3 4 5 6=5/3 7=3/2

20-24 5705 342,3 285,25 57,05 0,167 0,06025-29 30069 1804,14 1503,45 300,69 0,167 0,06030-34 44353 2661,18 2217,65 443,53 0,167 0,060

Perhitungan Level Of Mortality Menggunakan Metode Sullivan Kabupaten Gresik Tahun 2010 Wilayah Perdesaan dan Perkotaan

Q2= 0,126667 q3= 0,128333 q5 0,133333lx= 87333,33 lx= 87166,67 lx 86666,67L2= 14,95019 L3= 15,5145 l5 11,55772

Rata-rata= 14,00747

Maka Level of Mortality wilayah pedesaan dan perkotaan kabupaten Gresik tahun

2000 dengan menggunakan metode Sullivan adalah level 14

2.3 Smoothing Data (Perapian Data)

2.1.1 Smoothing Data

Setelah data dievaluasi, maka dapat diketahui seberapa besar kesalahannya,

walaupun belum dapat diketahui secara pasti letak kesalahannya. Perapian data perlu

dilakukan untuk mengurangi bahkan kalau mungkin untuk menghilangkan dari

kesalahan-kesalahan sebelum data digunakan dalam perhitungan ukuran-ukuran

Demografi. Terdapat dua metode dalam perapian data, yaitu:

Pertama, Metode Graduasi. Metode ini digunakan untuk merapikan data

distribusi umur dengan interval lima tahunan dengan memperhatikan mortalitas

daerah bersangkutan. Pada prinsipnya, di dalam perapian penduduk dibagi menjadi

tiga kelompok, yaitu:

9 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 10: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

a. Perapian penduduk golongan umur 15-19 tahun sampai 65-69 tahun. Untuk  

perapian penduduk kelompok ini cara perhitungannya baik laki-laki maupun

perempuan menggunakan smothing of recorder age distribution.

b. Perapian penduduk golongan umur 0-4, 5-9 dan 10-14 tahun. Untuk ini kita

mencari jumlah kelahiran bayi perempuan yaitu dengan mengalikan tingkat

fertilitas dengan penduduk perempuan yang ditimbang, kemudian dengan

memperhatikan tingkat mortalitas, akan diketahui jumlah penduduk perempuan

setelah perapian. Untuk penduduk laki-laki, digunakan rumus:

Rumus = Lx (M) x 1,05 x Jumlah perempuan tahun tersebut

Lx (F)

c. Perapian penduduk umur 70-74 dan 75+. Untuk ini terlebih dahulu mencari

CGR (R), kemudian R dipakai sebagai dasar pencarian prosentase penduduk

golongan ini terhadap jumlah penduduk keseluruhan.

Perapian pertama ini kemudian hasilnya dirapikan kembali kedua kalinya, atau

dikenal dengan istilah perapian kedua. Pada perapian kedua, jumlah penduduk hasil

perapian II harus sama dengan jumlah penduduk sebelum dirapikan.

Tahap perhitungan pada perapian penduduk adalah, menghitung tingkat

mortalitas dengan metode Brass dan Sullivan (Level of Mortality), merapikan data

komposisi penduduk dari golongan umur 10-69 dengan rumus  :

Menghitung proyeksi penduduk (Level of Mortality) dengan penduduk

perempuan ditimbang, menghitung tingkat fertilitas (Level of fertility) dengan

penduduk perempuan ditimbang, menghitung fertilitas dengan survival ratio diman

hasil dari perhitungan tersebut digunakan untuk merapikan data golongan umur 0-4,

5-9, dan 10-14 untuk penduduk perempuan dan laki-laki, merapikan data komposisi

penduduk golongan umur 70-74 tahun dan 75 tahun + dengan metode penduduk

stabil.

Kedua, Metode Graduate Reorientation. Digunakan untuk merpikan data

dengan memecah golongan umur tertentu kemudian dikelompokkan kembali seperti

pada semula, tanpa memperhatikan tingkat mortalitas seperti pada metode

10 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 11: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

sebelumnya. Dalam metode ini kelompok umur yang berakhir dengan angka 0 dan 5

diletakkan ditengah-tengah masing-masimg kelompok sesuai dengan pola

kecenderungan angka akhir yang memilih kelompok umur.

PENDUDUK PERAPIAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN

GRESIK TAHUN 2000 MENGGUNAKAN METODE GRADUASI

Umur

Jumlah Penduduk Sebelum Dirapikan

Penduduk Perapian I

Penduduk Perapian II

Laki-laki Perempuan Laki-laki

Perempuan

Laki-laki Perempuan

0 - 4 45434 42951 47401 42677 48905 447815 – 9 46659 43635 41952 37365 43284 39208

10 – 14 45005 41477 35905 31514 37044 3306815 – 19 51145 51216 49343 49624 50909 5207120 – 24 48591 52957 49946 53493 51531 5613125 – 29 49691 52274 48788 51710 50336 5426030 – 34 45117 46164 45403 46677 46844 4897835 – 39 39992 40642 40137 40546 41411 4254640 – 44 34865 33521 34839 33100 35944 3473245 – 49 27963 24146 27274 24587 28139 2580050 – 54 17936 18600 18819 18537 19417 1945155 – 59 14461 15905 14505 16389 14965 1719760 – 64 13081 16088 12436 15182 12831 1593165 – 69 8632 11428 9059 11930 9346 1251870 -74 6271 8695 4679 5773 4827 605875 + 4331 6635 3336 3433 3442 3602

499174 506334 483820 482538 499174 506334

11 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 12: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Umur ∑ Penduduk Perempuan P(x) ∑ Penduduk Perempuan P(x) ∑ Penduduk Perempuan P(x) ∑ Penduduk Perempuan2000 Level 20 1995 Level 19 1990 Level 18 1985

1 2 3 4 5 6 7 815 - 19 24021,125 0,99254 25168,38112 0,99036 24863,49661 0,98803 23268,9304720 - 24 24980,625 0,99053 24623,8125 0,98794 22990,40138 0,98518 20836,206725 - 29 24390,625 0,9888 22713,13714 0,98590 20527,41412 0,98281 17838,2963730 - 34 22458,75 0,98649 20237,97758 0,98328 17531,65606 0,97990 14162,1680535 - 39 19964,5625 0,98294 17238,52677 0,97951 13877,50847 0,97592 11423,4046240 - 44 16944,4375 0,97710 13593,15833 0,97352 11148,32904 0,96981 10613,0790145 - 49 13281,875 0,96755 10853,12129 0,96347 10292,67015 0,95928 10481,3221150 - 54 10500,9375 0,95294 9916,678909 0,94796 10054,5226755 - 59 9450 0,92919 9531,28531360 - 64 8856,37565 - 69 7018,4375Total 181867,75 153876,0789 131285,9985 108623,4073

Golongan Wx Pmx WxPmx ASFBRUmur

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101985-1990 1990-1995 1995-2000 1985-1990 1990-1995 1995-2000

15 - 19 22420,060 23355,969 24223,203 1,19524857 0,02107 0,02518803 564,7171426 588,2908557 610,134777120 - 24 20772,505 22178,435 23156,711 1,000 0,23956 0,239563064 4976,324875 5313,133932 5547,49274925 - 29 18849,253 20494,495 21940,405 0,935 0,68820 0,643465688 12128,84753 13187,50415 14117,8977530 - 34 16372,426 18555,559 20236,496 0,853 0,91555 0,780966536 12786,3167 14491,27063 15804,0264735 - 39 12926,232 16073,355 18276,368 0,685 0,97347 0,666827561 8619,567597 10718,15605 12187,1860240 - 44 10047,367 12641,325 15773,961 0,349 0,98632 0,344225275 3458,557737 4351,463519 5429,79621445 - 49 8694,079 9764,257 12332,327 0,051 0,98956 0,050467671 438,7699145 492,7793004 622,383834

Jumlah= 42973,1015 49142,59844 54318,91781Jumlahx5= 214865,5075 245712,9922 271594,589

PERHITUNGAN LEVEL OF FERTILITY PENDUDUK KABUPATEN GRESIK PEDESAAN DAN PERKOTAAN TAHUN 2000Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Laki-laki

Pertengahan Periode Yang Ditimbang

12 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 13: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Golongan Wx Pmx WxPmx ASFBRUmur

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101985-1990 1990-1995 1995-2000 1985-1990 1990-1995 1995-2000

15 - 19 24066,214 25015,939 24594,753 1,11074964 0,14179 0,157489006 3790,164056 3939,735354 3873,40321920 - 24 21913,304 23807,107 24802,219 1,000 0,65847 0,658471734 14429,2913 15676,30698 16331,5599825 - 29 19182,855 21620,276 23551,881 0,935 0,89244 0,834433249 16006,81222 18040,67683 19652,4726430 - 34 15846,912 18884,817 21348,364 0,853 0,95979 0,818701385 12973,88885 15461,02569 17477,9350135 - 39 12650,457 15558,018 18601,545 0,685 0,98113 0,672077412 8502,086097 10456,19222 12501,6779840 - 44 10880,704 12370,744 15268,798 0,349 0,98797 0,344799826 3751,664849 4265,430264 5264,67885745 - 49 10386,996 10572,896 12067,498 0,051 0,99146 0,050564471 525,2129693 534,6128837 610,1866654

Jumlah= 59979,12035 68373,98022 75711,91434Jumlahx5= 299896 341870 378560

Jumlah Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk Perempuan Pertengahan Periode Yang Ditimbang

Golongan Umur

Penduduk Perempuan 1985

P (X) Level 18 Penduduk Perempuan 1990

P (X) Level 19

Penduduk Perempuan 1995

P (X) Level 20 Penduduk Perempuan 2000

0 19451 0,93024 20529 0,94282 20152 0,95486 -0 – 4 - - 20910 0,98514 21774 0,98981 211055 – 9 - - - - 21225 0,99554 21998

14 – 10 - - - - - 0,99491 21320

PERHITUNGAN FERTILITAS KABUPATEN GRESIK PEDESAAN DAN PERKOTAAN TAHUN 1985-2000

Perhitungan :Kelahiran = Pf 00 (0–4) = 21105 = 221031995-2000 SBL 20 0,95486

Kelahiran = Pf 95 (5-9) = 21998 = 235721990-1995 SRL 20 (5-9).SBLn 0,98981 x 0,94282

Kelahiran Pf 90 (10-14) = 21320 = 233691985-1990 SRL 20(10-14).SBLn 0,99554 x 0,98514 x0,93024 L1 B 95-00= B 95-00 = 20152 = 0,05323337

5 WP 95-00 378560

L2 B 90-95 B 90-95 = 20529 = 0,060049165 wp 90-95 341870

L3 B 85-90 B 85-90 19451 = 0,064859245 WP 85-90 299896

Rata-rata = 0,05323337 + 0,06004916 + 0.06485924 = 0,059380587 (LOF)

13 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 14: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

PERHITUNGAN UNTUK PERAPIAN PENDUDUK GOLONGAN UMUR 0 –

4, 5 – 9, 10 – 14 PEDESAAN DAN PERKOTAAN

KABUPATEN GRESIK TAHUN 2000

Kelahiran Perempuan :

1985-1990 Lf x 5WP 1985-1990= 0.059380587 x 299896= 17808

1990-1995 Lf x 5WP 1990-1995= 0.059380587 X 341870= 20300

1995-2000 Lf x 5WP 1995-2000= 0.059380587 X 378560= 22479

Perapian penduduk perempuan 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14

Pf2000, 0-4 = FB 05 – 10 x SB L 20

= 22479 x 0.95486= 21464,40783= 21464

Pf2000, 5-9 = FB 00-05 x SB L 19 x SR 0 – 4 L 20

= 20300 x 0.94282 x 0.98981= 18944,62895= 18944

Pf2000,10-14=

FB 95-00 x SB L 18 x SR 0 – 4 L 19 x SR 5 – 9 L 20

= 17808 x 0.93024 x 0.98514 x 0.99554= 16246,76275= 16246

Perapian penduduk laki-laki 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14

Rumus = Lx (M) x 1,05 x jumlah perempuan 2010Lx (F)

Pm 0 – 4 = (22372x1.05) x 2146421105

= 23890,1795= 23890

14 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 15: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Pm 5– 9 = (23305 x 1,05) x 1894421998

= 21073,02555 = 21073

Pm 10 – 15 = (23326 x 1,05) x 16246

21320= 18664,19184= 18664

PERHITUNGAN PERAPIAN PENDUDUK USIA 70 – 74 TAHUN ;

75TAHUN+ PERHITUNGAN % KUMULATIF PENDUDUK PEREMPUAN

PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2000Golongan Penduduk

Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Bwh Umur Jumlah %0 - 4 22372 21105 43477 5 21105 8,255 – 9 23305 21998 45303 10 43103 16,8510 – 14 23326 21320 44646 15 64423 25,1915 – 19 25768 24813 50581 20 89236 34,8920 – 24 22613 24447 47060 25 113683 44,4525 – 29 23083 24862 47945 30 138545 54,1730 – 34 20949 22160 43109 35 160705 62,8435 – 39 18999 19985 38984 40 180690 70,6540 – 44 17251 17201 34452 45 197891 77,3845 – 49 14276 12999 27275 50 210890 82,4650 – 54 10015 10675 20690 55 221565 86,6455 – 59 7974 8999 16973 60 230564 90,1660 – 64 7625 9526 17151 65 240090 93,8865 – 69 5032 6595 11627 70 246685 96,4670 – 74 3734 5259 8993 75 251944 98,5275 + 2423 3796 6219 80 255740 100,00

248.745 255.740

Jumlah Penduduk Penduduk P Kumulatif

Untuk mencari Crude Grawth Rate (CGR = R) Kab. Gresik Pedesaan tahun 2000,

dengan tingkat mortalitas (level of mortalitas) 14 sebagai dasar perhitungan diambil penduduk

perempuan umur 30 – 34 yang dapat mewakili umur yang lain (angka ideal tidak terlalu tinggi

dan tidak terlalu rendah)

Langkah-langkah perhitungan:

1. Memperhatikan % kumulatif pada tabel di atas yaitu 65,31

2. Dalam regional Life Table model west Level 20 angka % kumulatif 65,31 di

bawah umur 35 tahun terlihat antara R 20-25, maka interpolasinya yaitu:

15 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 16: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

CGR (30-34) = 15 + 62.84 - 62.54 x(20-15) 66.84-62.54

= 15,34883721

Maka perhitungan jum perempuan umur 70-74 CGR (R) sudah ditetapkan 21,61 %. R (21,61)

terletak antara R 20.00-2.00 maka intepolasi dapat ditentukan.

% Pend. perempuan 70 – 74 = 1.80 + (15.34-15) x(2.24-1.80) % Pend. perempuan 75+ =1.19 + (15.34-15) x(1.52-1.19)20-15 20-15

= 1,82992 = 1,213023256

Jumlah penduduk perempuan 70 – 74 tahun = 1.82992 x 255740100

= 4679,837408= 4780

Jumlah penduduk perempuan 75 +tahun = 1,213023256 x 255740100

= 3102,185674= 3102

Untuk perhitungan penduduk Laki-laki R dianggap tetap = (-4.91) % yaitu:

% Penduduk laki-laki 70 – 74 = 1.91 + (15.34-15) x(1.91-1.53)20-15

= 1,93584

% Penduduk laki-lakI 75 + = = 1.21 + (15.34-15) x(1.21-0.94)20-15

= 1,22836

Jumlah penduduk laki-laki 70 – 74 tahun = 1.93584 x 248745100

= 4815,305208= 4815

Jumlah penduduk laki-laki 75 + tahun = 1,22836x 248745100

= 3055,484082= 3055

16 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 17: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

BAB III

KEADAAN PENDUDUK KABUPATEN

3.1 Jumlah, Kepadatan dan Persebaran Penduduk

3.1.1 Jumlah Penduduk

JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN GRESIK WILAYAH

PERDESAAN DAN PERKOTAAN TAHUN 2000

Umur Pedesaan Perkotaan

Pedesaan+Perkotaan

0 - 4 43477 44908 883855 – 9 45303 44991 90294

10 – 14 44646 41836 8648215 – 19 50581 51780 10236120 – 24 47060 54488 10154825 – 29 47945 54021 10196630 – 34 43109 48173 9128235 – 39 38984 41650 8063440 – 44 34452 33934 6838645 – 49 27275 24834 5210950 – 54 20690 15846 3653655 – 59 16973 13393 3036660 - 64 17151 11955 2910665 - 69 11627 8433 2006070 -74 8993 5972 1496575 + 6219 4746 10965

 TOTAL 504485 500975 1005460

3.1.2 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas.

Kepadatan penduduk disuatu daerah bisa dihitung dengan rumus :

Kepadatan penduduk : Jumlah penduduk total / Luas wilayah

Dalam demografis, dikenal dengan kepadatan penduduk fisiologis dan

kepadatan penduduk agaris:

17 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 18: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

a. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah

penduduk total dengan luas lahan pertanian

b. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk petani

dan luas lahan pertanian.

Ada dua cara mengukur kepadatan penduduk:

a. Kepadatan penduduk aritmatik

Adalah suatu angka yang menunjukkan rata-rata penduduk menempati setiap

1 kilometer persegi (km2) permukaan bumi atau jumlah semua penduduk dalam suatu

wilayah atau negara dibagi dengan luas seluruh wilayahnya.

KPA = Jumlah penduduk jiwa / Luas wilayah (km2)

b. Kepadatan penduduk netto

Adalah suatu angka yang menunjukkan rata-rata penduduk yang menempati

setiap 1 Km2 wilayah agraris atau pertanian atau jumlah semua penduduk dalam

suatu wilayah atau Negara dibagi dengan luas lahan pertaniannya.

KA = Jumlah penduduk (jiwa) / (Luas wilayah – Luas wilayah pertanian).

Dalam hal ini penulis menghitung kepadatan penduduk aritmatik yaitu

membandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah. Luas wilayah kabupaten

Gresik adalah 1.191,25/Km² dengan rincian luas per kecamatan sebagai berikut:

Kecamatan Satuan Luas

Wringinanom Km2 62,62

Driyorejo Km2 51,29

Kedamean Km2 65,95

Menganti Ha 6.871,35

Cerme Km2 71,73

Benjeng Km2 61,26

Balongpanggang Km2 63,88

Duduksampeyan Km2 74,29

Kebomas Km2 30,06

Gresik Ha 3.006

Manyar Km2 95,42

18 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 19: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Kecamatan Satuan Luas

Bungah Km2 79,44

Sidayu Km2 47,13

Dukun Km2 59,09

Panceng Km2 62,59

Ujungpangkah Km2 94,82

Sangkapura Km2 118,72

Tambak Km2 78,70

Berdasarkan data Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kabupaten

Gresik jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada akhir tahun 2012 sebesar 1.307.995

jiwa yang terdiri dari 658.786 laki-laki dan 649.209 perempuan, Dibandingkan

dengan jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 1.270.351 jiwa, maka terjadi kenaikan

jumlah penduduk sebesar 37.644 jiwa atau 2,9%.Dengan luas wilayah Kabupaten

Gresik sebesar 1.191,25/Km² maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Gresik

tahun 2012 adalah 1.098 jiwa/Km².

Sedangkan pada tahun 2000 kepadatan penduduk kabupaten Gresik adalah

844,03777 jiwa/Km² karena pada tahun 2000 jumlah penduduk kabupaten Gresik

masih 1.005.460 jiwa. Menurut BPS Gresik (2000) Kepadatan tersebut meningkat

dari tahun 1990 yaitu 754 jiwa/Km²

3.1.3 Persebaran Penduduk

Menurut Dewi (2009) Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk

penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut

tersebar merata atau tidak.

PERSEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN WILAYAH

19 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 20: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

PERKOTAAN DAN PEDESAAN TAHUN 2000

Wilayah Pedesaan Perkotaan Perdesaan dan PerkotaanJumlah 504485 500975 1005460

% 50,17454697 49,82545303 100

Berdasarkan sebaran penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk di

pedesaan masih lebih besar dibandingkan perkotaan, yaitu mencapai 50,18 %,

sedangkan sisanya sekitar 49,82 % berada di perkotaan. Menurut BPS Gresik (2000)

jika dibandingkan dengan hasil SP90, maka terdapat penurunan persentase penduduk

yang berada di perdesaan sekitar 23,96 %. Penurunan persentase penduduk di

pedesaan antara lain disebabkan terjadinya perubahan status wilayah administrasi dari

pedesaan menjadi perkotaan dan terjadinya perpindahan penduduk dari pedesaan ke

perkotaan. Perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan disebabkan oleh

semakin tingginya industrialisasi yang terpusat di wilayah perkotaan. Hal itu turut

dibuktikan oleh tabel sebaai berikut:

PERSEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN WILAYAH

KECAMATAN TAHUN 2012

Kecamatan Jumlah Penduduk %Wringinanom 70.734 5,40782

Driyorejo 102.213 7,81448Kedamean 61.117 4,67257Menganti 118.888 9,08933

Cerme 78.066 5,96837Benjeng 66.157 5,05789

Balongpanggang 59.576 4,55476Duduksampeyan 51.257 3,91875

Kebomas 101.526 7,76196Gresik 93.659 7,1605Manyar 108.784 8,31685Bungah 66.200 5,06118Sidayu 42.915 3,28098Dukun 68.368 5,22693

Panceng 51.685 3,95147

20 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 21: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Ujungpangkah 50.463 3,85804Sangkapura 74.970 5,73167

Tambak 41.417 3,16645Total 1.307.995 100

Dari data tersebut diketahui bahwa penduduk kabupaten Gresik cenderung

menetap di kecamatan yang memiliki banyak industry, dibuktikan dengan kecamatan

Menganti sebesar 9,08933 %, Manyar sebesar 8,31685%, dan Driyorejo sebesar

7,81448 %. Kecamatan Menganti, Manyar, dan Driyorejo adalah kecamatan yang

banyak didirikan industry seperti PT Novapharin di Menganti, PT Maspion dan PT

Wilmar di kecamatan Manyar, serta PT Wings Food, PT Garuda Food, dan PT

Miwon di kecamatan Driyorejo. Minat penduduk untuk menjadi pegawai di industry

sangat besar karena UMK yang ditetapkan sangat besar yaitu Rp2.195.000 (Arfani,

2013). Maka persebaran penduduk antar kecamatan lebih dipengaruhi oleh motif

ekonomi khususnya menjadi pegawai di suatu industry.

Sedangkan dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kecamatan Tambak

adalah kecamatan yang memiliki persentase paling sedikit karena kecamatan Tambak

berada di pulau Bawean sehingga akses antara kecamatan ini dengan kecamatan lain

di kota Gresik termasuk sulit, dengan akses yang sulit maka arus migrasi pun

terhambat. Ditambah lagi kecamatan Tambak merupakan kecamatan dengan

lingkungan yang masih alami dan belum dibangun industry sehingga tidak ada

migran yang datang ke tempat tersebut untuk menetap dengan motif ekonomi, migran

yang ada hanyalah migran secara komutasi dimana migran tersebut hanyalah

bermaksud untuk berwisata karena di kecamatan Tambak mempunyai keindahan laut

dan keindahan lingkungannya kemudian dalam waktu yang sangat singkat migran

tersebut pulang kembali ke daerah asal.

3.2 Komposisi Penduduk

3.2.1 Umur dan Jenis Kelamin

21 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 22: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN WILAYAH

PERDESAAN DAN PEKOTAAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2000

UmurLaki-laki Perempuan

0 - 4 45434 429515 – 9 46659 43635

10 – 14 45005 4147715 – 19 51145 5121620 – 24 48591 5295725 – 29 49691 5227430 – 34 45117 4616435 – 39 39992 4064240 – 44 34865 3352145 – 49 27963 2414650 – 54 17936 1860055 – 59 14461 1590560 – 64 13081 1608865 – 69 8632 1142870 -74 6271 869575 + 4331 6635

499174 506334

3.3 Pertumbuhan Penduduk

Menurut BPS Gresik (2000) dibandingkan dengan tahun 1990 (SP 90), maka

jumlah penduduk Kabupaten Gresik mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 1,68

persen per tahun. Berdasarkan struktur penduduk, nampaknya Kabupaten Gresik

mempunyai struktur penduduk muda. Hal ini ditunjukkan dari persentase penduduk

umur tua (65 tahun ke atas) yang kurang dari 6 persen yaitu sebesar 4,58 persen pada

tahun 2000.

Dampak sosial yang paling dirasakan oleh suatu wilayah akibat dari

pertambahan penduduk yang tinggi adalah tingkat kepadatan yang melebihi batas

kemampuan dan daya dukung suatu wilayah. Tahun 1990 tingkat kepadatan

penduduk di Kabupaten Gresik mencapai 754 jiwa/Km2, sedangkan pada tahun 2000

angka tersebut meningkat menjadi 844 jiwa/Km2. Jumlah penduduk yang besar

22 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 23: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

tersebut tentunya akan menjadi modal pembangunan jika kualitas manusianya baik

dan sebaliknya mereka akan menjadi beban pembangunan apabila kualitas

manusianya rendah.

BAB IV

PERENCANAAN KEBUTUHAN GEDUNG DAN GURU

4.1 Jumlah Siswa SD

Untuk mengetahui jumlah siswa SD maka bisa dilihat dari jumlah penduduk

laki-laki dan perempuan dari usia 7 sampai 12, namun karena di dalam tabel yang

disajikan adalah kelompok umur maka kelompok umur tersebut perlu dipecah

terlebih dahulu.

Berikut adalah pemecahan kelompok umur usia SD

MID PANELN1= P0-4 93687N2= P5-9 82491N3= P10-14 70112N4= P15-19 102980N5= P20-24 107662

n1 P10=14041,7049

1

n2 p11=13036,0276

8

n3 p12=12893,3744

1

n4 p13=14071,5924

2

n5 p14=16069,6304

4

70112,32987

FIRST NEXT TO END PANELN1= P0-4 93687N2= P5-9 82491N3= P10-14 70112N4= P15-19 102980

n1 p5=18100,3706

6n2 p6= 17345,927

n3 p7=16507,7286

7

n4 p8=15660,0635

8n5 p9= 14877,2196

82491,3095

4.2 Kebutuhan Gedung SD

Jumlah anak usia SD(7-12)= 87016,12 = 870161 Gedung sekolah memiliki kuota 480 murid maka87016:480 = 181,2833 = 181Di Kabupaten Gresik membutuhkan 181 gedung sekolah

23 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 24: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

4.3 Kebutuhan Guru SD1 Gedung sekolah ada 17 guru maka17x92= 3077Di Kabupaten Gresik membutuhkan 3077 guru

24 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 25: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Evaluasi data sensus penduduk wilayah pedesaan dan perkotaan kabupaten

Gresik tahun 2000 diperoleh kesimpulan bahwa kualitas data tersebut menurut

perhitungan Joint Score Index adalah buruk sedangkan menurut Index Mayer adalah

baik.

Menurut perhitungan level of mortality diperoleh level sebesar 20, level of

mortality ini kemudian digunakan untuk perhitungan smoothing data (perhitungan

data) pada tahap selanjutnya.

Jumlah penduduk Kabupaten Gresik menurut BPS Gresik berdasarkan Sensus

Penduduk tahun 2000 wilayah perdesaan adalah sebesar 499174 penduduk laki-laki

dan 506334 penduduk perempuan, namun setelah dilakukan proses perhitungan

perapian data maka didapatkan hasil yang sudah bisa dipertanggung jawabkan yaitu

sejumlah 499174 penduduk laki-laki dan 506334 penduduk perempuan. Data ini

untuk kemudian bisa digunakan untuk perencanaan pembangunan salah satunya

adalah perencanaan pembangunan pendidikan Sekolah Dasar yang ada di wilayah

perdesaan kabupaten Gresik.

Merujuk pada jumlah penduduk wilayah pedesaan hasil perapian data maka

didapatkan jumlah penduduk usia SD (7-12 tahun) adalah sebesar 87016, sehingga

diperlukan 181 gedung sekolah dan 3077 guru.

5.2 Implikasi Kebijakan

Pertambahan penduduk yang meningkat secara cepat memerlukan perencanaan

dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan masalah kependudukan, utamanya

adalah masalah pendidikanyan merupakan tonggak dasar perkembangan penduduk ke

arah masa depan yang lebh maju, maka diharapkan pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan

pada Kabupaten Gresik.

25 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 26: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

Perencanaan pendidikan harus disesuaikan dengan jumlah peserta didik pada

tahun-tahun yang akan datang. Perencanaan tersebut meliputi persiapan jumlah guru

dan persiapan jumlah gedung sekolah guna menampung jumlah siswa dalam masa

sekarang  dan masa yang akan datang. Perbaikan mutu pendidikan dapat dilakukan

dengan meningkatkan kualitas guru yang dilakukan dengan sertifikasi guru  dan

pengadan sarana dan pra sarana yang menunjang pendidikan. Perencanaan

pendidikan pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa

lain. Kualitas pendidikan yang baik akan mempengaruhi kesejahteraan hidup suatu

bangsa dan kemajuan peradabannya. Maka dalam perencanaan pendidikan diperlukan

peran serta berbagai pihak yang saling terkait. Serta diperlukan pula kesadaran dan

pertisipasi masyarakat dalam memajukan pendidikan.

26 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I

Page 27: perencanaan pengembangan pendidikan tingkat sekolah dasar ...

DAFTAR RUJUKAN

Arfani, Faqih. 2013. Gubernur Jatim Resmi Tetapkan UMK. (Online),

(http://www.antarajatim.com/lihat/berita/121809/gubernur-jatim-resmi-tetapkan-

umk-2014). Diakses tanggal 28 Oktober 2014.

Badan Pusat Statistik Gresik. 2000. Hasil Sensus Penduduk 2000 Kabupaten Gresik.

Gresik: BPS

Budijanto. 2004. Analisis Demografi Teknik. Malang: Universitas Negeri Malang

Budijanto. 2012. Analisis Sosio Demografi. Malang: Universitas Negeri Malang

Badan Pusat Statistik Gresik. 2012. Luas Wilayah Menurut Kecamatan. (Online),

(http://gresikkab.bps.go.id/index.php?hal=tabel_cetak&id=2). Diakses tanggal 28

Oktober 2014.

Dewi, Aprilia Candra. 2009. Persebaran dan Kepadatan Penduduk. (Online),

(http://signup.clicksor.com/new_aa_site.php?srid=24386589). Diakses tanggal

28 November 2014.

Pemerintah Daerah Gresik. 2012. Demografi. (Online),

(http://gresikkab.go.id/profil/demografi). Diakses tanggal 28 November 2014.

Permata, Dita. 2013. Kepadatan Penduduk. (Online),

(http://ditapermatadewi.blogspot.com/). Diakses tanggal 28 November 2014.

Yasinta, Ika Umaya. Perencanaan Pendidikan. 2014. (Online),

(http://umayaika.wordpress.com/perencanaan-pendidikan/). Diakses tanggal 18

November 2014.

27 | G E O G R A F I P E N D U D U K D A N D E M O G R A F I