PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS...

14
PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA Nuryati Program Diploma Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM [email protected] Angga Eko Pramono Program Diploma Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM [email protected] Anita Wijayanti Program Diploma Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM [email protected] ABSTRAK Puskesmas adalah usaha pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam manajemen puskesmas maka puskesmas harus melaksanakan manajemen rekam medis yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dengan terpenuhinya jumlah petugas rekam medis yang sesuai dengan uraian pekerjaannya maka pelayanan akan menjadi lebih maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uraian pekerjaan dan jumlah kebutuhan petugas rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta dengan menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Penelitian ini merupakan studi kasus yang bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian berupa uraian kegiatan tenaga pendaftaran dan pengelolaan rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II yang secara garis besar meliputi kegiatan registrasi pasien serta pengelolaan rekam medis. Selain itu, tenaga pendaftaran dan rekam medis juga turut serta dalam kegiatan rapat, lokakarya serta seminar di bidang rekam medis. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan SDM dengan metode WISN, kebutuhan tenaga pendaftaran dan rekam medis yang ideal di Puskesmas Gondokusuman II adalah sejumlah 5 orang. Dengan jumlah tenaga saat ini yang hanya 3 orang maka diperlukan penambahan sebanyak 2 orang. Tentu saja, penambahan SDM tersebut juga dengan mempertimbangkan kualifikasi dan kompetensi tenaga di bidang rekam medis agar tertib administrasi pada pengelolaan rekam medis semakin baik. Kata Kunci : Puskesmas, rekam medis, kebutuhan SDM, WISN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan sebuah organisasi di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berfungsi untuk

Transcript of PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS...

Page 1: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS

DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED

(WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

Nuryati

Program Diploma

Rekam Medis

Sekolah Vokasi UGM

[email protected]

Angga Eko Pramono

Program Diploma

Rekam Medis

Sekolah Vokasi UGM

[email protected]

Anita Wijayanti

Program Diploma

Rekam Medis

Sekolah Vokasi UGM

[email protected]

ABSTRAK

Puskesmas adalah usaha pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam manajemen puskesmas maka

puskesmas harus melaksanakan manajemen rekam medis yang efektif dan efisien

dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dengan terpenuhinya jumlah petugas

rekam medis yang sesuai dengan uraian pekerjaannya maka pelayanan akan

menjadi lebih maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uraian

pekerjaan dan jumlah kebutuhan petugas rekam medis di Puskesmas

Gondokusuman II Kota Yogyakarta dengan menggunakan metode Workload

Indicators of Staffing Need (WISN). Penelitian ini merupakan studi kasus yang

bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Pengambilan data

dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil

penelitian berupa uraian kegiatan tenaga pendaftaran dan pengelolaan rekam

medis di Puskesmas Gondokusuman II yang secara garis besar meliputi kegiatan

registrasi pasien serta pengelolaan rekam medis. Selain itu, tenaga pendaftaran

dan rekam medis juga turut serta dalam kegiatan rapat, lokakarya serta seminar di

bidang rekam medis. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan SDM dengan

metode WISN, kebutuhan tenaga pendaftaran dan rekam medis yang ideal di

Puskesmas Gondokusuman II adalah sejumlah 5 orang. Dengan jumlah tenaga

saat ini yang hanya 3 orang maka diperlukan penambahan sebanyak 2 orang.

Tentu saja, penambahan SDM tersebut juga dengan mempertimbangkan

kualifikasi dan kompetensi tenaga di bidang rekam medis agar tertib administrasi

pada pengelolaan rekam medis semakin baik.

Kata Kunci : Puskesmas, rekam medis, kebutuhan SDM, WISN

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan sebuah organisasi di

bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berfungsi untuk

Page 2: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di peringkat kecamatan.

Pelayanan yang ditawarkan bersifat menyeluruh, berpadu, dapat diterima dan

dijangkau oleh masyarakat (Depkes RI, 2000). Puskesmas juga

mengutamakan keterlibatan aktif masyarakat, penggunaan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan upaya dan

kemampuan pemerintah serta masyarakat (Depkes RI, 2002).

Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui dinas kesehatan beserta

perangkatnya (puskesmas) memberikan kontribusi cukup besar di dalam

mewujudkan Indonesia Sehat 2015. Keberhasilan pelayanan kesehatan di

dinas kesehatan melalui perangkatnya khususnya puskesmas didukung oleh

sumber daya manusia yang mumpuni. Untuk mencapai visi dan misi

puskesmas dan/atau dinas kesehatan, keterampilan dan kemampuan sumber

daya manusia sangat diperlukan untuk mendiagnosa dan mengintervensi

permasalahan sehingga didapatkan penyelesaian dari setiap permasalahan

yang menjadi tugas dan fungsi puskesmas dan/atau dinas kesehatan tersebut.

Agar tercapai pelayanan kesehatan yang mengikuti kaidah tertib administrasi

yang baik, puskesmas perlu didukung oleh suatu pengelolaan rekam medis

yang baik. Pengelolaan rekam medis yang baik membutuhkan tenaga yang

kompeten di bidang rekam medis.

Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi utama yang harus

dilaksanakan oleh setiap organisasi serta harus menjadi fokus perhatian

sehingga langkah-langkah yang diambil oleh manajemen menjadi tepat guna,

lebih menjamin bahwa di dalam organisasi tersedia tenaga kesehatan yang

tepat untuk menduduki jabatan dan pekerjaan yang tepat dalam waktu yang

tepat dalam rangka mencapai suatu tujuan dan berbagai sasaran yang telah

ditetapkan. Salah satu bentuk perencanaan sumber daya manusia kesehatan

adalah perencanaan tenaga rekam medis.

Kepmenkes RI No. 81/Menkes/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan

Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi,

Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit merupakan pedoman yang digunakan

untuk penyusunan rencana penyediaan dan kebutuhan SDM di institusi

Page 3: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas). Pedoman tersebut

menggunakan metode WISN (Workload Indicators of Staffing Need), dimana

metode tersebut merupakan indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan

tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga

lokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional.

Dari hasil observasi di Puskesmas Gondokusuman II, perencanaan kebutuhan

tenaga kesehatan khususnya rekam medis yang dibuat masih belum sempurna

sehingga kebijakan dalam perencanaan kebutuhan tenaga di bagian

pendaftaran dan rekam medis belum jelas. Dilihat dari segi alur proses

kebijakan perencanaan kebutuhan tenaga pendaftaran dan rekam medis,

langkah-langkah, koordinasi, dan proses konsultasi terkait perencanaan

tersebut belum terstruktur dengan baik. Pengelolaan SDM kesehatan

khususnya perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis di Puskesmas

Gondokusuman II selama ini masih bersifat administratif kepegawaian dan

belum dikelola secara profesional. Akibatnya, tenaga yang ada belum sesuai

dengan kompetensi dan kebutuhan nyata di lapangan. Untuk mencukupi

kebutuhan akan tenaga rekam medis, Puskesmas Gondokusuman II

menggunakan jasa tenaga teknis pada rekam medis dengan melalui proses

administrasi tanpa melalui proses perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan

berdasarkan Kepmenpan atau pun WISN. Berdasarkan latar belakang yang

diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan analisis kebutuhan tenaga rekam

medis di Puskesmas Gondokusuman II dengan metode WISN.

1.2 Tujuan

Mengetahui uraian pekerjaan dan mengetahui jumlah kebutuhan petugas

rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta dengan

metode WISN.

1.3 Kontribusi

Diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa masukan terkait

perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas Gondokusuman II

khususnya kebutuhan tenaga rekam medis.

Page 4: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang bersifat deskriptif kualitatif

dengan pendekatan induktif. Penelitian dilakukan di Puskesmas

Gondokusuman II. Sampel penelitian adalah SDM kesehatan di

Puskesmas Gondokusuman II pada bagian pendaftaran dan rekam medis

sebanyak 3 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode purposive

sampling. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yaitu data

mengenai uraian pekerjaan dan data sekunder berupa analisis jabatan

(anjab) tiap jabatan serta data kepegawaian yang ada di Puskesmas

Gondokusuman II.

3.2 Studi Lapangan

3.2.1 Pengamatan (observasi)

Observasi yang dilakukan adalah dengan cara observasi sistematis yaitu

melihat kegiatan yang dilakukan oleh petugas dari awal sampai akhir

kegiatan di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta. Tenaga pengamat

adalah peneliti sendiri. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa ceklis observasi, stopwatch dan formulir-formulir

pencatatan.

3.2.2 Wawancara

Dalam wawancara, peneliti mengumpulkan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung kepada responden dengan bantuan panduan

wawancara, dan jawaban dicatat dengan menggunakan alat pencatat serta

direkam menggunakan recorder.

3.2.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui sumber data sekunder

yang mendukung penelitian ini antara lain prosedur tetap, kebijakan,

analisis jabatan, uraian pekerjaan, data kepegawaian, profil puskesmas dan

Page 5: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

aturan yang berlaku di Puskesmas Gondokusuman II. Alat yang digunakan

adalah ceklis studi dokumentasi.

3.3 Analisis Hasil

3.3.1 Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan pemilahan data dari penelitian yang

dilakukan di lapangan. Semua catatan-catatan tertulis saat penelitian

dikumpulkan dan dipilah baik yang akan digunakan maupun tidak

digunakan (Notoatmodjo, 2002)

3.3.2 Penyajian Data

Penyajian data adalah proses setelah dilakukan reduksi data. Setelah

dilakukan pengolahan maka data disajikan baik berupa angka maupun

bukan angka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif sehingga penyajian

data bukan berupa angka namun berupa teks yang bersifat naratif.

Penyajian seperti itu dapat memberikan informasi yang detail dan paham

(Notoatmodjo, 2002).

3.3.3 Menarik kesimpulan/verifikasi

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

yang dikemukakan didukung oleh bukti-bukti yang valid saat peneliti

mengumpulkan data di lapangan. Oleh karena itu, kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan

(Notoatmodjo, 2002).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uraian Pekerjaan Petugas Rekam Medis Puskesmas Gondokusuman

II Kota Yogyakarta

Berdasarkan Profil Puskesmas Gondokusuman II tahun 2012 dinyatakan

bahwa jumlah kunjungan pasien di puskesmas selama satu tahun sebanyak

24.018 pasien. Pasien baru berjumlah 8.132 orang dan pasien lama berjumlah

15.886 orang. Uraian kegiatan tenaga pendaftaran dan rekam medis di

Puskesmas Gondokusuman II meliputi kegiatan mendaftar pasien serta entry

Page 6: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

data pasien ke dalam Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS),

memberikan informasi yang diperlukan oleh pasien dan atau keluarga,

membuat tracer untuk pengambilan berkas rekam medis, mencari dan

mengembalikan berkas rekam medis ke dalam rak penyimpanan berkas,

mendistribusikan berkas rekam medis ke klinik, mencetak register kunjungan

pasien, membuat laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas(SP2TP) dan laporan tahunan puskesmas, membuat laporan

perencanaan kebutuhan rekam medis, serta turut berperan dalam kegiatan

posyandu. Selain itu, tenaga pendaftaran dan rekam medis juga turut serta

dalam kegiatan rapat bulanan puskesmas, rapat profesi rekam medis,

lokakarya serta seminar di bidang rekam medis.

Berikut disajikan data mengenai uraian kegiatan tenaga pendaftaran dan

rekam medis beserta kuantitas kerja dan waktu kerja per kegiatan.

Tabel 1. Uraian Kegiatan Tenaga Rekam Medis

No Kegiatan Satuan Kuantitas Rata-rata Waktu per

Kegiatan (menit)

1 Menyiapkan peralatan

pendaftaran Kali 288 10

2 Wawancara pasien baru Pasien 8132 3

3 Wawancara pasien lama Pasien 15886 1,5

4 Memberikan info Kali 24018 1

5 Membuat tracer Pasien 24018 1

6 Membuat RM baru Berkas 8132 1

7 Membuat kartu berobat baru Kartu 8132 1

8 Mencatat no. RM baru Kali 8132 0,5

9 Entry data sosial pasien baru Pasien 8132 3

10 Entry data pasien lama Pasien 15886 0,5

11 Mencari RM lama Berkas 15886 2

12 Distribusi RM Berkas 24018 0,5

13 Entry data pemeriksaan

(coding) Kali 24018 5

14 Membuat map RM baru Berkas 8132 2

15 Sortir berkas RM Berkas 24018 0,25

16 Mengembalikan RM ke filing Berkas 24018 2

17 Cetak register harian Kali 288 15

18 merapikan no. urut pendaftaran Kali 288 15

19 membuat laporan SP2TP Kali 12 180

20 Membuat laporan tahunan kali 1 300

Page 7: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

puskesmas

21 rapat bulanan Kali 12 120

22 Lokakarya Kali 1 120

23 Rapat profesi Kali 12 120

24 Seminar Kali 4 240

25 Posyandu Kali 24 60

26 Membuat laporan perencanaan

RM Kali 1 120

27 Validasi laporan SP2TP Kali 4 120

Berdasarkan uraian pekerjaan petugas rekam medis di Puskesmas

Gondokusuman II, pekerjaan paling singkat yang dilakukan oleh petugas

adalah 0,25 menit untuk sortir berkas rekam medis dan pekerjaan yang paling

banyak menyita waktu adalah pembuatan laporan tahunan.

Setiap sumber daya manusia memiliki uraian pekerjaan yang harus mereka

gunakan sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnnya. Uraian pekerjaan

merupakan ringkasan aktivitas-aktivitas yang terpenting dari suatu jabatan,

termasuk di dalamnya tugas dan tanggung jawab. Dengan kata lain, uraian

pekerjaan menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan, mengapa

dikerjakan, dimana dikerjakan serta bagaimana cara ringkas mengerjakannya.

Penyelenggaraan rekam medis menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No.135/Kep/Menpan/12/2002 dalam Hatta (2008) adalah

kegiatan pelayanan penunjang secara profesional yang berorientasi pada

kebutuhan informasi kesehatan bagi pemberi pelayanan kesehatan,

administrator, dan manajemen pada sarana pelayanan kesehatan dan instansi

lain yang berkepentingan berdasarkan pada ilmu pengetahuan rekam medis.

Terselenggaranya manajemen informasi kesehatan dimulai dengan dibuatnya

rekam medis secara baik dan benar oleh tenaga kesehatan pada sarana

pelayanan kesehatan yang kemudian dikelola secara terencana melalui

teknologi informasi dan komunikasi. Penyelenggaraan rekam medis yang baik

bergantung pada petugas rekam medis itu sendiri. Dengan terpenuhinya

jumlah petugas rekam medis yang sesuai dengan uraian pekerjaan di tiap-tiap

unit kerja maka pelayanan akan menjadi lebih maksimal. Oleh karena itu,

perencanaan untuk pengambilan keputusan kebutuhan tenaga kerja sesuai

Page 8: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

uraian pekerjaan yang ada diperlukan agar pelayanan yang diberikan dapat

berjalan secara maksimal.

Menurut Sastrohadiwirya (2002), uraian pekerjaan merupakan rincian

pekerjaan yang berisikan informasi menyeluruh tentang tugas atau kewajiban,

tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan

tersebut dikerjakan serta pedoman, petunjuk, dan arah tindakan bagi tenaga

kerja untuk melaksanakan pekerjaansesuai tugas dan tanggung jawab.

Berdasarkan Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004, rata-rata waktu adalah

suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pokok oleh

masing-masing kategori SDM pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk

menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi standar pelayanan,

standar operasional prosedur (SOP), sarana dan prasarana medik yang tersedia

serta kompetensi SDM. Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga

pendaftaran dan rekam medis dalam menyelesaikan semua kegiatan pokoknya

selama satu tahun adalah 399.125,5 menit.

4.2 Perhitungan Kebutuhan Petugas Rekam Medis Di Puskesmas

Gondokusuman II Kota Yogyakarta Dengan Metode WISN

4.2.1 Waktu Kerja Tersedia Per SDM pada Unit Rekam Medis

Hari kerja dalam satu tahun di Puskesmas Gondokusuman II adalah 288 hari

(jumlah hari kerja dalam satu tahun yang sudah dikurangi hari libur nasional,

cuti, ketidakhadiran kerja, dan lain-lain). Adapun waktu kerja efektif dalam

satu hari kerja adalah 5 jam. Dengan demikian, total waktu kerja tersedia

selama satu tahun di Puskesmas Gondokusuman II adalah 86.400 menit yang

diperoleh berdsarkan perhitungan berikut.

Waktu kerja tersedia = 288 hari x 5 jam

= 1.440 jam

= 86.400 menit

Berdasarkan hasil penelitian dari Saputri, et.al (2009), waktu kerja produktif

di puskesmas adalah 3,5 jam. Artinya, sebanyak 58.33% waktu kerja

produktif per hari digunakan untuk memberikan pelayanan langsung kepada

Page 9: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

pasien dan sisanya (41.67%) digunakan untuk kegiatan lain. Petugas rekam

medis di Puskesmas Gondokusuman II berjumlah 3 orang. Selain

mengerjakan tugas di bagian pendaftaran dan pengelolaan rekam medis,

petugas tersebut juga mendapatkan pekerjaan lain di luar pekerjaan

pokoknya. Pekerjaan lain tersebut diantaranya membantu manajemen

puskesmas dalam hal keuangan, menjadi programer untuk kegiatan

puskesmas, dan tugas lain yang diberikan baik oleh Kepala Puskesmas atau

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Dengan demikian, dari total jam kerja

efektif (5 jam) yang tersedia, petugas tesebut tidak sepenuhnya mengerjakan

tugas pokok sebagai perekam medis.

4.2.2 Standar Beban Kerja Per SDM pada Unit Rekam Medis

Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama satu tahun

per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun

berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya (rata-rata

waktu) dan waktu yang tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing

kategori tenaga.

Menurut Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004, standar beban kerja dapat

dihitung dengan rumus:

STD = Waktu Kerja Tersedia

Waktu kerja per kegiatan pokok

Berikut disajikan standar beban kerja tenaga rekam medis di Puskesmas

Gondokusuman II per kegiatan pokok.

Tabel 2. Standar Beban Kerja per Kegiatan Pokok

No Kegiatan Standar Beban Kerja

1 Menyiapkan peralatan

pendaftaran 8640

2 Wawancara pasien baru 28800

3 Wawancara pasien lama 57600

4 Memberikan info 86400

5 Membuat tracer 86400

6 Membuat RM baru 86400

Page 10: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

7 Membuat kartu berobat baru 86400

8 Mencatat no. RM baru 172800

9 Entry data sosial pasien baru 28800

10 Entry data pasien lama 172800

11 Mencari RM lama 43200

12 Distribusi RM 172800

13 Entry data pemeriksaan

(coding) 17280

14 Membuat map RM baru 43200

15 Sortir berkas RM 345600

16 Mengembalikan RM ke filing 43200

17 Cetak register harian 5760

18 merapikan no. urut pendaftaran 5760

19 membuat laporan SP2TP 480

20 Membuat laporan tahunan

puskesmas 288

21 Posyandu 1440

22 Membuat laporan perencanaan

RM 720

23 Validasi laporan SP2TP 720

Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh data standar beban kerja paling rendah

adalah kegiatan sortir berkas rekam medis sebesar 345.600 menit/tahun. Hal

ini menunjukkan bahwa kegiatan sortir berkas rekam medis membutuhkan

waktu 1/345.600 dari hari kerja tersedia dalam 1 tahun. Sedangkan standar

beban kerja paling tinggi adalah pada kegiatan pembuatan laporan sebesar 288

menit/tahun. Hal ini menunjukkan untuk membuat laporan petugas

membutuhkan waktu 1/288 dari hari kerja tersedia dalam 1 tahun.

4.2.3 Standar Kelonggaran Per SDM pada Unit Rekam Medis

Penyusunan standar kelonggaran bertujuan untuk memperoleh faktor

kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu

untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau

dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan melalui pengamatan dan

wawancara kepada tiap kategori tentang: kegiatan-kegiatan yang tidak terkait

langsung dengan pelayanan pada pasien, misalnya rapat, penyusunan laporan

Page 11: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

kegiatan, menyusun kebutuhan bahan habis pakai; frekuensi kegiatan dalam

suatu hari, minggu, bulan; serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

kegiatan.

Menurut Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004, standar kelonggaran dapat

dihitung dengan rumus:

SKG = Rata −rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

Berikut disajikan standar kelonggaran tenaga rekam medis di Puskesmas

Gondokusuman II.

Tabel 3. Standar Kelonggaran

No Kegiatan Satuan Kuantitas Waktu

(menit)

Standar

Kelonggaran

1 Rapat bulanan kali 12 120 0,001388889

2 Lokakarya kali 1 120 0,001388889

3 Rapat profesi kali 12 120 0,001388889

4 Seminar kali 4 240 0,002777778

Jumlah 0,006944444

Dari tabel 3 tersebut diketahui bahwa standar kelonggaran yang diperoleh

sebesar 0,0069. Artinya, setiap tenaga pendaftaran dan rekam medis

mempunyai faktor kelonggaran sebesar 0,0069 SDM, atau dengan kata lain,

setiap petugas menyita atau membutuhkan waktu untuk menghadiri rapat atau

seminar sebesar 0,69% dari total waktu kerja tersedia. Standar kelonggaran

yang paling banyak membutuhkan waktu adalah menghadiri seminar dengan

standar 0,0027 SDM atau 0,2% dari total waktu kerja tersedia.

4.2.4 Kebutuhan SDM Pendaftaran dan Rekam Medis yang Ideal

Menurut Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004, kebutuhan SDM untuk

bagian pendaftaran dan rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II dihitung

dengan menggunakan rumus:

Kebutuhan SDM =Kuantitas kegiatan pokok

Standar beban kerja + Standar kelonggaran

Page 12: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

Tabel 4. Kebutuhan SDM Pendaftaran dan Rekam Medis

No Kegiatan Kebutuhan SDM

1 Menyiapkan peralatan pendaftaran 0,033333333

2 Wawancara pasien baru 0,282361111

3 Wawancara pasien lama 0,275798611

4 Memberikan info 0,277986111

5 Membuat tracer 0,277986111

6 Membuat RM baru 0,09412037

7 Membuat kartu berobat baru 0,09412037

8 Mencatat no. RM baru 0,047060185

9 Entry data sosial pasien baru 0,282361111

10 Entry data pasien lama 0,09193287

11 Mencari RM lama 0,367731481

12 Distribusi RM 0,138993056

13 Entry data pemeriksaan (coding) 1,389930556

14 Membuat map RM baru 0,188240741

15 Sortir berkas RM 0,069496528

16 Mengembalikan RM ke filing 0,555972222

17 Cetak register harian 0,05

18 merapikan no. urut pendaftaran 0,05

19 membuat laporan SP2TP 0,025

20 Membuat laporan tahunan

puskesmas 0,003472222

21 Posyandu 0,016666667

22 Membuat laporan perencanaan RM 0,001388889

23 Validasi laporan SP2TP 0,005555556

Jumlah 4,619508102

Jumlah kebutuhan SDM = 4,6195 + 0,0069 = 4,6264 ≈ 5 SDM.

Jumlah tenaga pendaftaran dan rekam medis yang ada di Puskesmas

Gondokusuman II sampai dengan Bulan Maret 2013 sebanyak 3 orang.

Dengan demikian, tenaga pendaftaran dan pengelolaan rekam medis masih

kurang 2 orang lagi.

Berdasarkan Berdasarkan Kepmenkes RI No. 81/Menkes/SK/I/2004 tentang

Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di

Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta rumah Sakit dinyatakan bahwa

perencanaan SDM kesehatan ditujukan pada perhitungan kebutuhan SDM

kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pada sarana pelayanan kesehatan

seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, dan lain-lainnya. Oleh sebab itu,

Page 13: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

perencanaan kebutuhan SDM bukanlah kegiatan yang ringan. Hal ini

dikarenakan perhitungan kebutuhan SDM harus menggunakan metode

perhitungan yang berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan

oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan

kesehatan. Metode tersebut haruslah mudah dioperasikan, mudah digunakan,

secara teknis mudah diterapkan, komprehensif, dan realistis. Metode yang

sesuai dengan kondisi tersebut adalah metode perhitungan kebutuhan SDM

berdasarkan beban kerja (WISN). Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

nomor 12 tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan

Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Ningsih, 2012), analisis

beban kerja dilaksanakan untuk mengukur dan menghitung beban kerja setiap

jabatan atau unit kerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

tugas dan meningkatkan kapasitas organisasi yang profesional, transparan,

proposional, dan rasional. Selain itu, menurut penelitian Suharyono dan

Adisasmito (2006), kelebihan penghitungan tenaga kesehatan menggunakan

metode WISN adalah lebih fokus pada penghitungan kebutuhan tenaga

kesehatan serta menyesuaikan dengan uraian pekerjaan yang ada pada unit

kerja yang akan diteliti sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan beban

kerja berdasarkan uraian pekerjaannya.

5. PENUTUP

Uraian kegiatan tenaga pendaftaran dan rekam medis di Puskesmas

Gondokusuman II secara garis besar meliputi kegiatan registrasi pasien serta

pengelolaan rekam medis. Selain itu, tenaga pendaftaran dan rekam medis

juga turut serta dalam kegiatan rapat, lokakarya serta seminar di bidang rekam

medis. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan SDM dengan metode WISN,

jumlah kebutuhan SDM pendaftaran dan pengelolaan rekam medis yang ideal

di Puskesmas Gondokusuman II adalah sejumlah 5 orang. Dengan demikian,

Puskesmas Gondokusuman II perlu melakukan perencanaan untuk

penambahan tenaga pendaftaran dan pengelolaan rekam medis sebanyak 2

orang dengan menggunakan kaidah Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004.

Page 14: PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS …repository.ugm.ac.id/32920/1/PERENCANAAN_KEBUTUHAN... · perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dengan metode workload indicators of

Tentu saja, penambahan SDM tersebut juga dengan mempertimbangkan

kualifikasi dan kompetensi tenaga di bidang rekam medis agar tertib

administrasi pada pengelolaan rekam medis semakin baik. Saran dari

penelitian ini, sebaiknya dalam perencanaan mendatang Pukesmas

Gondokusuman II memiliki sistem informasi ketenagaan yang baik sehingga

dapat menjadi landasan dalam mengajukan permintaan penambahan SDM

kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. 2000. Panduan Pelaksanaan Jaminan Kualitas

Model Evaluasi Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Puskesmas. Jakarta:

Direktorat Kesehatan Khusus, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.

2. Departemen Kesehatan RI. 2002. Visi Pembangunan Kesehatan Indonesia

Sehat 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

81/Menkes/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah

Sakit.

4. Notoatmodjo S. 2002. Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta: Rineka

Cipta.

5. Sastrohadiwirya S. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi

Aksara.

6. Hatta Gemala R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan. Jakarta:

UI Press.

7. Suharyono M. W. dan AdisasmitoWiku B.B. (2006). Analisis Jumlah

Kebutuhan Tenaga Pekarya Dengan Work Sampling Di Unit Layanan Gizi

Pelayanan Kesehatan Saint Carolus. Tersedia di alamat

http://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2009/10/analisis-jml-kebutuhantenaga-

pekarya-dengan-work-sampling-out.pdf.

8. Ningsih, D.W. 2012. Perencanaan Kebutuhan Petugas Rekam Medis

Berdasarkan Uraian Pekerjaan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Di

Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta tahun 2012. Tugas Akhir. D-3 Rekam Medis

Sekolah Vokasi UGM.

9. Saputri V.W, Misnaniarti, Ainy A. 2009. Perencanaan Kebutuhan Sumber

Daya Manusia Kesehatan Dengan Metode Workload Indicators Of Staffing

Need (WISN) Di Puskesmas Merdeka Kota Palembang Tahun 2009. Tersedia

di alamat http://eprints.unsri.ac.id/65/.