Perencanaan Audit

20
Perencanaan Perencanaan Audit Audit

description

perencanaan audi

Transcript of Perencanaan Audit

  • Perencanaan Audit

  • Perencanaan AuditPerencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.

  • Perencanaan AuditAda tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan baik: Untuk memperoleh bukti yang cukup dan kompetenUntuk menentukan biaya auditUntuk mengurangi kesalahpahaman dengan klien

  • Tahap Penerimaan Penugasan AuditEvaluasi Integritas ManajemenMengindentifikasi Keadaan-Keadaan Khusus dan Risiko Tidak Biasa Menetapkan Kompetensi untuk Melakukan AuditEvaluasi IndependensiMenentukan Kemampuan untuk Bekerja dengan Cermat dan Seksama Menyiapkan Surat Penugasan

  • Komunikasi dengan Auditor Pendahulu (Sebelum Penunjukan)Bagi klien yang pernah diaudit oleh auditor lain, pengetahuan tentang manajemen klien yang dimiliki oleh auditor pendahulu merupakan informasi penting bagi auditor pengganti. Sebelum menerima penugasan, PSA No.16, Komunikasi Antara Auditor Pendahulu dengan Auditor Pengganti (SA 315.02), mengharuskan auditor pengganti untuk berkomunikasi dengan auditor pendahulu, baik secara lisan maupun tertulis.Dalam berkomunikasi, auditor pengganti harus mengajukan pertanyaan yang spesifik dan wajar mengenai berbagai hal yang berpengaruh atas pengambilan keputusan menerima atau penolak penugasan, seperti : Integritas manajemen, Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai prinsip akuntansi dan prosedur audit, dan Pemahaman auditor pendahulu mengenai alasan klien melakukan penggantian auditornya.

  • Engagement Letter ( Surat Perikatan) Engagement Letter adalah suatu kesepakatan antara KAP dengan klien tentang sejumlah persyaratan atas penugasan audit serta sejumlah jasa lainnya yang terkaitSurat perikatan dapat pula mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan perikatan, tujuan dan lingkup audit, dan luasnya tanggung jawab auditor kepada klien dan bentuk laporan.

  • Pembuatan Surat Perikatan (Engagement Letter)Tujuan audit atas laporan keuangan.Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan.Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan profesional yang harus dianut oleh auditor.Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor untuk menyampaikan hasil perikatan.Fakta bahwa karena sifat pengujian dan keterbatasan bawaan lain suatu audit, dan dengan keterbatasan bawaan pengendalian intern, terdapat risiko yang tidak dapat dihindari tentang kemungkinan beberapa salah saji material tidak dapat terdeteksi.Akses yang tidak dibatasi terhadap catatan, dokumentasi, dan informasi lain apa pun yang diminta oleh auditor dalam hubungannya dengan audit.Pembatasan atas tanggung jawab auditor.Komunikasi melalui e-mail.

  • Pembuatan Surat Perikatan (Engagement Letter) Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan auditnya:Pengaturan berkenaan dengan perencanaan auditnya.Harapan untuk menerima konfirmasi tertulis dari manajemen tentang representasi yang dibuat dalam hubungannya dengan audit.Permintaan kepada klien untuk menegaskan bahwa syarat-syarat perikatan telah sesuai dengan membuat tanda penerimaan surat perikatan audit.Penjelasan setiap surat atau laporan yang diharapkan oleh auditor untuk diterbitkan bagi kliennya.Basis perhitungan fee dan pengaturan penagihannya.

  • Pembuatan Surat Perikatan (Engagement Letter)Jika relevan, butir-butir berikut ini dapat pula dimasukkan dalam surat perikatan audit:Pengaturan tentang pengikutsertaan auditor lain dan/atau tenaga ahli dalam beberapa aspek audit.Pengaturan tentang pengikutsertaan auditor intern dan staf klien yang lain.Pengaturan, jika ada, yang harus dibuat dengan auditor pendahulu, dalam hal audit tahun pertama.Pembatasan atas kewajiban auditor jika kemungkinan ini ada.Suatu pengacuan ke perjanjian lebih lanjut antara auditor dengan kliennya.

  • Tahapan Perencanaan AuditPemahaman bisnis klien dan industri klienMelakukan prosedur analitisMelakukan penilaian awal terhadap materialitasMenilai risiko auditMengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi-asersi yang signifikanPemahaman terhadap struktur pengendalian intern klien

  • Pemahaman Bisnis Klien dan Industri Klien

    Hal yang berkaitan dengan bisnis dan industri klien yang perlu dipahami auditor adalah sebagai berikut:Jenis bisnis dan produk klienLokasi dan karakteristik operasi klien seperti metoda produksi dan pemasaranJenis dan karakteristik industriEksistensi ada tidaknya pihak terkait yang mempunyai hubungn erat dengan klien misalnya sama-sama anak perusahaan dari suatu holding companyRegulasi pemerintah yang mempengaruhi bisnis dan industri klienKarakteristik laporan yang harus diberikan kepada badan regulasi.

  • Pemahaman Bisnis Klien dan Industri KlienPemahaman auditor tentang bisnis klien dan industri klien dapat diperoleh melalui:penelaahan kertas kerja tahun lalupenelaahan data industri dan data bisnispeninjauan terhadap operasi klienpengajuan pertanyaan pada dewan komisaris maupun komite auditpengajuan pertanyaan pada manajemenpenentuan keberadaan hubungan ekonomis dengan perusahaan lain dalam satu kelompok usaha

  • Melakukan Prosedur AnalitisProsedur Analitis adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan. Prosedur analitis meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.Tahapan Prosedur Analitis :Mengidentifikasi perhitungan / perbandingan yang akan dibuatMengembangkan ekspektasi atau harapanMelakukan perhitungan / perbandinganAnalisis data dan Identifikasi perbedaan signifikanMenyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikanMenentukan pengaruh atas perencanaan audit

  • Melakukan Penilaian Awal terhadap Materialitas

    Dalam merencanakan suatu audit, auditor harus mempertimbangkan materialitas pada dua tingkat, yaitu :Tingkat laporan keuangan (karena pendapat auditor mengenai kewajaran mencakup laporan keuangan sebagai keseluruhan )Tingkat saldo rekening ( karena auditor melakukan verifikasi atas saldo-saldo rekening untuk dapat memperoleh kesimpulan menyeluruh mengenai kewajaran laporan keuangan .

  • Risiko AuditRisiko bawaan (inherent risk)Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo rekening atau golongan trasaksi terhadap suatu salah saji yang material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang terkait.Risiko pengendalian (control risk)Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern satuan usaha.Risiko deteksi (detection risk)Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi.

  • Strategi Audit PendahuluanPrimarily Substantive ApproachStrategi ini biasa digunakan dalam audit klien yang pertama kali daripada auidit atas klien lama. Strategi ini lebih mengutamakan pengujian substantif dari pada pengujian pengendalian. Auditor relatif lebih sedikit melakukan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien.

    Lower Assessed of Control Risk Approach.Ini merupakan kebalikan dari strategi yang pertama, dimana yang lebih diutamakn dalam strategi ini adalah pengujian pengendalian daripada pengujian substantif. Tetapi auditor dalam hal ini auditor bukan berarti tidak melakukan pengujian substantif tapi tidak se-ektensif pada pendekatan yang pertama. Auditor lebih banyak melakukan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien. Strategi ini sering digunakan dalam auidit klien lama.

  • Pembuatan Program AuditProgram audit merupakan daftar prosedur audit yang akan dilaksanakan oleh pekerja lapangan atau penghimpun bukti. Program audit membantu auditor dalam memberikan perintah pada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilakukan. Dengan demikian program audit berfungsi sebagai:Petunjuk tentang apa yang harus dilakukan, dan instruksi bagaimana harus dilakukan dan diselesaikan.Alat untuk melakukan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian auditAlat penilai kualitas kerja yang dilaksanakan

  • Penentuan Waktu Pelaksanaan Prosedur AuditWaktu pelaksanaan pekerjaan lapangan biasanya diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu:Kerja intern: pada umumnya dilaksanakan antara 6 bulan sebelum tanggal neraca sampai dengan tanggal neracaKerja akhir tahun : yaitu pekerjaan audit yang dilaksanakan sejak tanggal neraca sampai dengan dua tiga bulan sesudahnya.

  • Menentukan Staf Untuk Melaksanakan PemeriksaanSeorang partner yang bertanggung jawab secara keseluruhan atas pemeriksaanSatu atau lebih manajer bertanggung jawab pada koordinasi dan supervisi pelaksanaan program auditSatu atau lebih auditor senior yang bertanggung jawab pada bagian program audit dan pengawasan kerja asistenAkuntan junior atau asisten yang bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit

  • Pengawasan AuditMenurut SA 310 Pengawasan Audit meliputi:Memerintah asisten untuk mencapai tujuan prosedur audit yang dilaksanakan Menjaga informasi mengenai masalah penting yang diperoleh dari pelaksanaan prosedur auditMeneliti/mereview hasil kerja yang dilakukan Menangani perbedaan pendapat antar anggota staf pemeriksa