PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA...

49
PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA SIBOLGA Oleh : Olga kristama Silalahi (3104.100.024)

Transcript of PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA...

Page 1: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA SIBOLGA

Oleh : Olga kristama Silalahi (3104.100.024)

Page 2: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUANBAB II TINJAUAN PUSTAKABAB III METODOLOGIBAB IV DATA PERENCANAANBAB V ANALISA DEMAND PENUMPANGBAB VI ANALISA PERENCANAAN RUTE

DAN MODA ANGKUTAN UMUMKESIMPULAN DAN SARAN

Page 3: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangPermasalahanTujuanLokasi StudiBatasan Masalah

Page 4: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Latar Belakang

Transportasi darat saat ini masih merupakan sarana transportasi yang paling dominan dan paling berperan dalam menunjang laju pembangunan di Indonesia, karena transportasi darat dapat menjangkau hampir semua daerah yang mungkin tak dapat dicapai oleh sarana transportasi yang lain.

Page 5: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Permasalahan Daerah mana saja yang menghasilkan bangkitan dan

tarikan terbesar? Berapa jumlah penumpang yang membutuhkan

angkutan umum pada daerah tersebut yang belum diketahui, baik pada masa kini maupun masa mendatang?

Apakah jenis moda yang sesuai dipergunakan untuk melayani demand penumpang tersebut?

Berapa armada yang dibutuhkan untuk melayani demand penumpang tersebut?

Page 6: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Tujuan

Merencanakan rute dengan baik sesuai asal-tujuan penumpang.

Mengetahui jumlah penumpang yang membutuhkan angkutan umum pada daerah tersebut, baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang.

Menentukan jenis moda yang sesuai untuk dipergunakan.

Menghitung jumlah armada yang dibutuhkan.

Page 7: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Lokasi Studi

Gambar 1.1. Peta I Jakarta

Page 8: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Batasan Masalah Daerah yang distudi adalah kota Sibolga Analisa hanya dilakukan pada aspek

perencanaan dan aspek operasional angkutan umum.

Tidak dilakukan analisa biaya yang berhubungan dengan keberadaan angkutan kota inI.

Page 9: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Angkutan Umum Kapasitas KendaraanLoad FaktorInterval WaktuJumlah ArmadaPemilihan Moda TransportasiPenentuan Rute

Page 10: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Pengertian Angkutan Umum

Alat angkutan umum adalah kendaraan tak bermotor dan kendaraan bermotor, yang berfungsi untuk memindahkan atau mengangkut orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain.Kendaraan tak bermotor misalnya becak, sepeda, dan lain-lain. Sedangkan kendaraan bermotor seperti bis, taxi, mobil pribadi, mobil penumpang,sepeda motor dan lain-lain.

Page 11: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Kapasitas Kendaraan

Adapun Elemen yang Berpengaruh Terhadap KapasitasKendaraan yaitu :

1. Dimensi kendaraan2. Ruang kendaraan yang berguna3. Standar Kenyamanan4. Perbandingan Jumlah Tempat Duduk

Page 12: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Load Faktor

Load faktor (LF) merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang diangkut dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan

Kapasitas Jalur

kapasitasmaksimum penumpangjumlah

LF

duduktempatkapasitasterangkutpenumpangjumlah

LF

Page 13: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Interval Waktu Waktu Keberangkatan antar armada (Headway) adalah selang

waktu yang diperlukan antara kendaraan yang satu dengan lainnya yang menyusul dibelakangnya.Headway dapat dirumuskan menjadin :

Frekuensi kendaraan (F) adalah jumlah kendaraan yang melewati suau titik dalam suatu jam. Frekuensi didapat dari jumlah demand maksimum dibagi dengan kapasitas satu kendaraan dalam satu jam.

F60

H

kendaraan kapasitasmaksimum Demand

F

Page 14: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Jumlah Armda

Jumlah armada optimal adalah jumlah armada yang beroperasi sesuai dengan kebutuhan penumpang yang ada, dimana penentuan jumlah armada optimal akan menguntungkan semua pihak (penumpang, operator, dan pemerintah). Dapat dirumuskan menjadi :

h60

VLR

N x

Page 15: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Pemilihan Moda Transportasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

1. Ciri pengguna jalan2. Ciri pergerakan3. Ciri fasilitas moda transportasi4. Ciri kota atau zona:

Page 16: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Penentuan Rute

Rute angkutan umum yang direncanakan harus merupakan rute terpendek dengan meminimumkan pergantian moda dan jalur bagi pengguna angkutan umum

Page 17: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

BAB IIIMETODOLOGI

Pengumpulan Data KOMPILASI DATA yang meliputi :Matrik asal tujuanMatrik Travel Time (waktu tempuh perjalanan)

Pemodelan Trip Distribusi Analisa Perencanaan Rute Penentuan Moda dan Headway Analisa Load Factor Perhitungan Jumlah Armada Diagram Alir

Page 18: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Data primer :Data primer yang digunakan dalam perencanaan rute

angkutan kota di Sibolga adalah dengan cara mengisi kuisioneryang telah disediakan. Survey jenis ini biasa disebut denganHome Quizioner Survey.2.Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini diperoleh dari BPS berupa data jumlah penduduk tiap –tiap zona, serta peta wilayah studi dengan batas kecamatan dan jaringan jalan yang terdapat dalam daerah studi yang diperoleh dari Kantor Kotamadya Sibolga

Page 19: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

KOMPILASI DATA yang meliputi :Matrik Asal Tujuan

MAT merupakan matrik berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besar pergerakan antarzona di dalam daerah tertentu

Matrik Travel Time (waktu tempuh perjalanan)

Waktu tempuh dapat dipengaruhi oleh kecepatan perjalanan, panjang rute perjalanan, waktu naik turun penumpang dan waktu tunggu terminal.

Page 20: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

PEMODELAN TRIP DISTRIBUSI

Pemodelan trip distribusi dengan menggunakan furness model dengan memakai rumus :

i.EidtidT

Page 21: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa Perencanaan RuteUntuk merencankan rute angkutan umum yang direncanakan harus merupakan rute terpendek dengan meminimumkan pergantian moda dan jalur bagi pengguna angkutan umum

Penentuan Moda dan HeadwayPenentuan moda angkutan pada setiap jenis jaringan pelayanan merupakan salah satu persyaratan untuk tercapainya pengaturan sistem angkutan umum penumpang umum yang optimum

Page 22: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa Load FactorLoad faktor (LF) merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang diangkut dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan,

Perhitungan Jumlah ArmadaAdapun untuk menghitung jumlah armada dipengaruhi oleh panjang jalur pulang – pergi pada masing – masing trayek, kecepatan kendaraan dan headway yang direncanakan.

hx

v

LRN

60

Page 23: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

DATA PRIMER

Survey MAT

FORECASTING VARIABEL

Jumlah Penduduk Th 2010

Faktor Pertumbuhan

DATA SEKUNDER

BPS Jumlah Penduduk

Data jaringan jalan jalan

KOMPILASI DATA

DATA MATRIK TRAVEL TIMEDATA MATRIK ASAL TUJUAN

ANALISA PERENCANAAN RUTESKENARIO RENCANA

PENENTUAN MODA DAN HEADWAY

ANALISIS JENIS MODA

ANALISIS HEADWAY

ANALISA LOAD FACTOR

PERHITUNGAN JUMLAH ARMADA

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN

DENGAN REGRESI LINEAR

ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN

DENGAN FURNESS MODEL

Gambar metodologi perencanaan

Page 24: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

BAB IVData Perencanaan

Data KependudukanData Geomatrik JalanData Survey Perjalanan Perorangan Penduduk

Asal - Tujuan

Page 25: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Data Kependudukan Kotamadya Sibolga

Zone No Wilayah 2007 2008 2009 1 KEC. Sibolga Utara 20850 21179 21497 1 Kel.Sibolga Ilir 6397 6468 6578 2 Kel.Angin Nauli 3551 3601 3671 3 Kel.Simare-mare 5640 5758 5817 4 Kel.Huta Tonga-tonga 3095 3138 3172 5 Kel.Huta Barangan 2167 2214 2259 B KEC. Sibolga Kota 16834 17106 17362 6 Kel. Kota Baringin 2989 3010 3080 7 Kel.Pancuran Gerobak 5896 5965 6032 8 Kel. Pasar Baru 1953 2010 2064 9 Kel. Pasar Belakang 5996 6121 6186 C KEC. Sibolga Selatan 33265 33749 34256 10 Kel. Pancuran Kerambil 3165 3239 3304 11 Kel. Pancuran Bambu 8365 8468 8573 12 Kel. Pancuran Pinang 5129 5228 5322 13 Kel. Pancuran Dewa 5597 5645 5720 D KEC.Sibolga Sambas 22256 22580 22919 14 Kel. Aek Manis 9780 9897 10083 15 Kel. Aek Habil 7195 7245 7384 16 Kel. Aek Parobunan 8217 8362 8461 17 Kel. Aek Muara Pinang 8073 8245 8328

Page 26: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Data Geometrik Jalan

Adapun data geometrik jalan diperoleh dari kantor PU Kota Sibolga yaitu

1.Tipe jalan2. Lebar bahu3. Lebar perkerasan

NO.

Nama jalan

Lebar bahu(M)

Lebar Perkerasan (M)

Lebar bahu(M)

Lebar jalan total(M)

1 Zona 1 1 8 1 11

2 Zona 2 1 8 1 11

3 Zona 3 1,5 8 1,5 11

4 Zona 4 1,5 8 1,5 11

5 Zona 5 1 8 1 10

6 Zona 6 1,5 8 1,5 11

7 Zona 7 1 8 1 10

8 Zona 8 1 7 1 9

9 Zona 9 1 7 1 9

10 Zona 10 1 8 1 10

11 Zona 11 - 7 - 7

12 Zona 12 1 8 1 10

13 Zona 13 - 7 - 7

14 Zona 14 - 7 - 7

15 Zona 15 - 7 - 7

16 Zona 16 - 7 - 7

17 Zona 17 1 7 1 9

Page 27: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

• Data Survey Perjalanan Perorangan Penduduk Asal – TujuanData – data diperoleh dengan melakukan home Quisioner. Survey tersebut dilakukan pada tiap –tiap zona

Page 28: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

DataSurvey Perjalanan perorangan penduduk Asal – tujuan pada saat peak hour

Page 29: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

BAB VAnalisa Demand Penumpang

Analisa demand penumpangAnalisa demand penumpang pada tahun rencana

dengan kalibrasi populasiAnalisa demand penumpang dengan furness

modelKebutuhan (Demand)

Page 30: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa demand penumpang

Untuk meramal jumlah data sosial ekonomi pada tahun mendatang, digunakan metode regresi linier atau dikenal dengan metode selisih kuadrat minimum karena pada metode ini garis penyimpangannya direkap sekecil mungkin.Data sosial ekonomi yang dimaksud adalah data penduduk.

Page 31: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Zona Persamaan Regresi R2 1 Y = 90.5x - 175243 0.984 2 Y = 60x-116872 0.99 3 Y = 88.5x - 171970 0.964 4 Y = 38.5x - 74173 0.995 5 Y = 46x - 90155 0.999 6 Y = 45.5x - 88338 0.911 7 Y = 68x - 130580 0.999 8 Y = 55.5x - 109435 0.999 9 Y = 95x - 184659 0.967 10 Y = 69.5x - 136320 0.998 11 Y = 104x - 200363 1 12 Y = 96.5x - 188546 0.999 13 Y = 61.5x - 117838 0.984 14 Y = 151.5x - 294292 0.983 15 Y = 94.5x - 182481 0.931 16 Y = 122x - 236629 0.998 17 Y = 127.5x - 247805 0.961

Page 32: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Jumlah penduduk dan faktor pertumbuhan zona 1Persamaan Regresi Y = 90.5x – 175243Jumlah Penduduk 2009 = 90.5 x 2009 – 175243 = 6578Jumlah Penduduk 2014 = 90.5 x 2011 – 175243 = 7024Faktor Pertumbuhan =

= 1,067865787024

Page 33: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.
Page 34: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa Demand Penumpang existing pada tahun rencana dengan kalibrasi populasi Data untuk analisa ini diperoleh dengan melakukan

home quisioner. Setelah itu dilakukan pengisian matrik asal tujuan (MAT).Selanjutnya MAT tersebut dikalibrasikan dengan perbandingan antara jumlah populasi tiap zona dibagi dengan jumlah sample tiap zona.

Page 35: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa Demand Penumpang Dengan Furness modelMetode ini sangat sering digunakan dalam

perencanaan transportasi,metodenya sangat sederhana dan mudah. Pada metode ini sebaran pergerakan pada masa mendatang didapatkan dengan mengalikan sebaran pada saat sekarang dengan tingkat pertumbuhan zona asal tujuan yang dilakukan secara bergantian dengan rumus yang tercantum pada BAB 2 di depan.

Page 36: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Kebutuhan (demand)

Dari hasil iterasi Furness model,diperoleh kondisi demand dari zona asal ke zona tujuan pada tahun 2009 – 2014.Matriks pembebanan ruas jalan dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

Page 37: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Matriks Pembebanan Ruas Jalan pada Rute 1Pada saat Pergi

Pada Saat Pulang

Page 38: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Matriks Pembebanan Ruas Jalan pada Rute 2Pada Saat Pergi

Pada Saat Pulang

Page 39: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Bab VIAnalisa Perencanaan Rute dan Moda Angkutan Umum

Analisa Pemilihan Rute Perjalanan Penentuan Moda Dan Headway Angkutan

Umum Analisa Load Faktor Perencanaan Jumlah Armada Angkutan Umum

Page 40: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa Pemilihan Rute Perjalanan Di dalam penentuan rute perjalanan banyak

aspek yang harus diperhatikan yaitu :1. Demand antar zona tinggi dilayani dalam satu rute tanpa harus berganti angkutan umum lain (oper).2. Demand rendah boleh dilayani dengan berganti angkutan umum yang lain (oper).3. Pemilihan rute harus melewati ruas-ruas jalan yang penumpangnya banyak.

Page 41: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Penentuan Moda dan Headway Angkutan Umum Pada pembebanan awal direncanakan dengan

menggunakan moda mikrolet dengan kapasitas 12 penumpang.

Untuk mencari headway dan frekuensi dapat dilihat contoh perhitungan pada rute I dibawah ini :

Page 42: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Kebutuhan penumpang = 386 penumpangHeadway maksimum (h maks) = (Cv x 3600) / P

= (12 x 3600) / 386= 111,81 detik

Headway rencana (h) = 110 detikKapasitas jalur (C) = (CVx3600)/h

= ( 12x3600)/110= 392 penumpang

Frekuensi (F) = (1/h) x 3600= ( 1/ 111,81 ) x 3600= 32 (kendaraan/jam)

Check : P / C < 1386 / 392 < 10,9 < 1 …..OK.

Page 43: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Analisa Load Faktor Setelah dianalisa angkutan umum tahun 2014 dalam peak hour dengan rute

dan moda yang direncanakan dan sudah memenuhi syarat, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa load factor pada tiap – tiap ruas jalan yang dilalui angkutan umum, dimana load factor rata – rata harus lebih kecil dari 1 ( α < 1).Contoh perhitungan pada rute I :Jumlah Peumpang = 206 penumpang/jamKapasitas Total ( Cv ) = 12 penumpangFrekwensi = 32 kendaraan/jamHeadway = 110 detikKapasitas jalur ( Co ) = Cv x frekuensi

= 392 penumpang/jamMaka pada zona 1 ke zona 4 adalah :

52,0309207

Copenumpangjumlah

LF

Page 44: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Perencanaan jumlah Armada Untuk mengestimasi jumlah armada angkutan umum yang

direncanakan pada daerah studi perlu memperhatikan :1. Panjang rute yang akan dilalui oleh angkutan umum2. Kecepatan rata-rata angkutan umum yang direncanakan3. Headway rencanaContoh perhitungan jumlah armada pada rute I :Jarak tempuh = 26 kmKecepatan 40 km/jamHeadway = 110 detik

Jumlah armada = = 21 kendaraan

3600110

)40/26(x

Page 45: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.
Page 46: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Kesimpulan dan SaranKesimpulan Pola pergerakan perjalanana masyarakat Sibolga yang

diperoleh dari survey home quisioner menunjukkan bahwa pergerakan yang dominan dilakukan adalah kedaerah perkantoran, pasar, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Daerah yang menghasilkan bangkitan dan tarikan terbesar adalah zona 7 dengan tata guna lahan terdiri dari perkantoran, pasar, mini mall dan sekolah.

Dalam memenuhi kebutuhan angkutan umum kota Sibolga direncanakan 2 macam rute trayek yang melewati zona-zona sebagai berikut :

Page 47: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Moda trasporatasi yang digunakan adalah mokrolet dengan kapasitas12 orang dengan headway rata – rata 110 detik pada peak hour untuk rute 1dan 70 detik pada rute II.

Jumlah armada yang diperlukan untuk masing – masing trayek berbedadengan sesuai dengan besarnya demand. Jumlah armada yang diperlukan pada rute I adalah 21 kendaraan pada saat peak hour danpada rute II adalah 19 kendaraan pada pada saat peak hour.

Rute Zona Nama jalan

1

2

16-14-13-10-7-9-6-3-2-5-4-7-10-13-14-16

1-3-6-8-7-10-12-11-13-14-15-17

Jl.Horas – Jl.R.Suprapto – Jl.Putri Runduk – Jl.S.Parman – Jl.ZainalArifin – Jl.Ade Irma Suryani – Jl.Siswomiharjo – Jl.Patuan Anggi –Jl.Sisingamangaraja

Jl.Oswal Siahaan – Jl.Sutomo – Jl.Katamso – Jl.Junjungan Lubis –Jl. R.Suprapto – Jl.Tenggiri – Jl.Patuan Anggi – Jl.Sibolga Baru –Jl.Jempol – Jl.Horas – Jl.Cendrawasih – Jl.Merpati – Jl.Ms.Sianturi– Jl.Kader Manik – Jl.Ahmad Dahlan – Jl.Horas – Jl.Jempol –Jl.Sibolga Baru – Jl.Patuan Anggi – Jl.Tenggiri – Jl.R.Suprapto –Jl.Junjungan Lubis – Jl.Katamso – Jl.Sutomo – Jl.Oswald Siahaan

Page 48: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Saran Diberitahukan kepada pemilik angkutan umum, untuk

menjaga kualitas dan kenyamanan penumpang. Jadwal keberangkatan angkutan umum sebaiknya

ditertibkan sesuai dengan headway perencanaan. Perlunya dilakukan pergantian crew angkutan umum,

yaitu pada saat peak hour Apabila sudah terealisasi perlu diadakan koordinasi

dengan paguyuban pengemudi becak agar tidak terjadi perselisihan yang berkepanjangan.

Page 49: PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16056-3104100024... · ANALISA DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN FURNESS MODEL. Gambar metodologi perencanaan.

Daftar PustakaKeputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat

Nomor.274/HK.105/DRJD/96, Pedoman Teknis Penyelenggaraan

Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan

Tamin, O.Z. (2000) Perencanaan dan Permodelan Transportasi.

ITB, Bandung.Tamin, O.Z. (2003) Perencanaan dan Permodelan Transportasi.

ITB, Bandung.Morlok, Edward K, Pengantar Teknik dan Perencanaan

Transportasi, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1995.Munawar, Ahmad, Dasar-dasar Teknik Transportasi, Jogjakarta,

Penerbit Beta offset, 2005.Vuchic, Vukan R. Urban Public Transportation System and

Technology. University of Pensylvania.