perdarahan trimester 1.docx

download perdarahan trimester 1.docx

of 14

Transcript of perdarahan trimester 1.docx

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    1/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Perdarahan pada trimester pertama merupakan kasus yang sering terjadi

    pada masa kehamilan. Perdarahan dapat terjadi pada trimester pertama,

    perdarahan ante partum dan perdarahan post partum.

    Perdarahan pada trimester pertama adalah pedarahan yang terjadi pada

    usia sebelum 20 minggu. Perdarahan yang terjadi dapat berupa abortus, kehamilan

    ektopik dan mola hidatidosa.

    ABORTUS

    1

    Abortus merupakan salah satu masalah dalam kehamilan dalam trimester

    pertama yang sering terjadi, frekuensi abortus sukar ditentukan, karena banyak

    abortus spontan yang hanya disertai oleh gejala dan tanda yang ringan yang

    dianggap sebagai haid terlambat sehingga pertolongan medik tidak diperlukan,

    kecuali apabila terjadi komplikasi. Kami memilih kasus blight ovum sebagai case

    report karena kasus ini menarik dan cukup sering terjadi di masyarakat sebagai

    bagian dari abortus. Frekuensi abortus sekitar 10-15% dari kehamilan. Kasus

    blight ovum sekitar 40-50 % dari kasus abortus tersebut.

    Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis. Kemudiandiikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil

    konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing

    dalam uterus. Keadaan ini merupakan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan

    isinya. Pada kehamlan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi itu biasanya

    dikeluarkan seluruhnya karena villi korealis belum menembus desidua secara

    mendalam. Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk.Ada kalanya hanya berupa kantong amnion yang kosong tanpa adanya janin

    (blighted ovum) atau janin sudah lama mati (missed abortion) dan kadang kala

    adanya produk abortus yang tertahan (abortus inkomplet). Secara klinis abortus

    dapat dibedakan menjadi abortus imminen, abortus insipiens, abortus inkompletus

    dan abortus kompletus.1

    Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut : 1

    1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

    kelainan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau cacat. Kelaian

    berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil-muda. Faktor-

    faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut.

    - kelainan kromosom. Kelainan pada abortus spontan ialah trisomi,poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    2/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 2

    - Lingkungan kurang sempurna- Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obatan

    2. Kelainan pada plasenta

    endartitis dapat terjadi dalam villi korealis dan menyebabkan oksigenisasi

    plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan

    ematian janin. Keadaan ini terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena

    hipertensi menahun.

    3. Penyakit ibu

    penyakit mendadak, seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis,

    malaria, dapat menyebabkan abrotus. Toksin, bakteri, virus, atau plasmodium

    dapat melalui plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin,

    dan kemudian terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparatomi,peritonitis umum, dan penyakit menahun seperti brusellosis, mononukleosis

    infeksiosa, toksoplasmosis juga dapat menyebabkan abortus.

    4. Kelainan traktus genitalis

    retroversio uteri, miomata uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat

    menyebabkan abortus.

    KEHAMI LAN EKTOPIK2

    Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur yang dibuahi

    berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium cavum uteri.

    Berdasarkan tempat terjadinya kehamilan ektopik dibagi menjadi :

    a. Kehamilan intrauterin, yaitu:Kehamilan tuba (kehamilan pars iterstisialis tuba, kehamilan pars ismika

    tuba, kehamilan pars ampullaris tuba dan kehamilan infundibulum tuba),

    kehamilan servikal.

    b. Kehamilan ekstrauterin, yaitu:Kehamilan ovarial, kehamilan abdominal.

    ETIOLOGI :

    Faktor dalam lumen tuba

    - Endosalpingitisperlengketan lumen sempit

    membentuk kantong buntu

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    3/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 3

    - Hiperplasia uterilumen tuba sempit, berkelok-kelok

    fungsi silia terganggu

    - Tuba plasti / sterilisasi tidak sempurnalumen tuba sempit

    Faktor dinding tuba

    - Endometriosis tubaimplantasi dalam tuba mudah

    - Divertikel tuba kongenital ostium asesories

    Faktor di luar dinding tuba

    - Perlekatandistrosi / lekukan uteri tuba

    - Tumor menekan tubalumen sempit

    Faktor lain

    - Migrasi eksterna

    - Tumor tumbuh terlalu cepatimplantasi

    - Fertilisasi invitro

    Walaupun diagnosanya agak sulit dilakukan, namun beberapa cara

    ditegakkan, antara lain dengan melihat :

    1. Anamnesis dan gejala klinis

    Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau

    tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah.

    Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang

    terkumpul dalam peritoneum.

    2. Pemeriksaan fisis

    a. Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah

    adneksa.

    b. Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan

    ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut

    tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    4/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 4

    c. Pemeriksaan ginekologis

    Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus

    kanan dan kiri.

    MOLA H IDATI DOSA2

    Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dengan ciri-ciri stroma filus

    korealis langkah vascularisasi dan edematous. Janin biasanya meninggal akan

    tetapi vilus-ilus yang membesar dan edematous itu hidup dan tumbuh terus,

    gambaran yang diberikan ialah sebagai segugus buah anggur. Jaringan trofoblastpada vilus kadang-kadang berproliferasi ringan, kadang-kadang keras dan

    mengeluarkan hormonyakni Human Choroinic Gonadotropin (HCG) dalam

    jumlahyang lebih besar dari pada kehamilan biasa.

    Uterus membesar lebih cepat dari biasa, penderita mengeluh tentang mual

    dan muntah, tidak jarang terjadi perdarahan pervaginam. Kadang-kadang

    pengeluaran darah disertai dengan pengeluaran beberapa gelembung villus yang

    memastikan diagnosis mola hidatidosa.

    Dari mola yang sifatnya jinak, dapat tumbuh tumor trofoblas yang bersifat

    ganas. Tumor ini ada yang kadang-kadang masih mengandung villus disamping

    trofoblas yang berproliferasi, dapat mengadakan invasi yang umumnya bersifat

    lokal dan dinamakan mola destruens (invasive mole,penyakit trofoblas ganas jenis

    villosum).Selain itu terdapat pula tumor tropoblas yang hanya terdiri atas sel-sel

    trofoblas tanpastroma, yang umumnya tidak hanya berinvasi di otot uterus tetapimenyebar ke alat-alat lain (koriokarsinoma, penyakit trofoblas ganas non

    villosum).

    Sudah dikemukakan bahwa uterus pada mola hidatidosa tumbuh lebih cepatdaripada kehamilan biasa, pada uterus yang besar ini tidak terdapat tanda-tanda adanyajanin di dalamnya seperti balottemen pada palpasi, gerak janin pada auskultasi, adanyakerangka janin pada pemeriksaan rontgen, dan adanya denyut jantung padaultrasonografi. Perdarahan merupakan gejala yang serin ditemukan. Kadar HCG padamola jauh lebih tinggi daripada kehamilan biasa. Ultrasonografi (B-Scan) memberigambaran yang khas molahidatidosa.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    5/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 5

    STATUS OBSTETRI

    I. SUBJEKTIF (Anamnesis)

    1. Biodata :

    Nama Istri : Ny. W Nama Suami : Tn. D

    Umur : 33 th Umur : 39 th

    Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

    Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

    Paritas : 3

    Alamat : Kp. Cipapagan kec. indihiang

    2. Tanggal Masuk : 13 - 03 - 2008

    3. Keluhan Utama : Perdarahan sedikit-sedikit dari jalan lahir

    Anamnesis :

    Ibu hamil 14 15 minggu datang dengan keluhan keluar darah sedikit-

    sedikit dari jalan lahir. Ibu mengaku perdarahan sudah terjadi sejak bulan

    akhir februari sedikit-sedikit, terkadang banyak dan tidak tiap hari. Darah

    yang keluar disertai dengan adanya suatu gumpalan yang menyerupai agar-

    agar, ibu mengaku darahnya merah-sedikit kehitaman ibu mengaku tidak

    ada gelembung-gelembung yang keluar bersama darah. Tanggal 3 maret

    ibu mengatakan ada lagi darah yang keluar dari jalan lahir dan cukup

    banyak. Lalu pada tanggal 5 ibu memeriksakan diri ke bidan dan diperiksa

    ibu dinyatakan positif hamil tapi karena adanya darah yang keluar oleh

    bidan dirujuk ke puskesmas dan diperiksa positif hamil. Oleh petugas

    puskesmasibu dirujuk RSUD di bagian poli kebidanan dan kandungan

    untuk di USG. Dari hasil USG didapatkan terbentuk kantung rahim yang

    kosong. Kemudian ibu disarankan untuk dirawat di RSUD.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    6/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 6

    Anamnesis tambahan :

    Ibu mengatakan bahwa ibu punya kebiasaan merokok dan ibu mengatakan

    bahwa ibu sering demam sebelum dan selama kehamilan. Ibu juga seringmengalami flu dan diobati dengan obat warung.

    4. Riwayat Kelahiran Persalinan dan Nifas yang lalu

    5. Riwayat Kehamilan Sekarang

    G4 P3 A0

    HPHT : 08 - 12 - 2007 TP : 15 - 09 - 2008

    ANC : Ibu memeriksakan kandungannya ke bidan 1 kali.

    6. Riwayat Penyakit dan Operasi yang dialami kehamilan sebelumnya :

    Os menyatakan tidak mempunyai penyakit

    Operasi : os mengaku tidak pernah di operasi sebelumnya

    Riwayat Kontrasepsi : Pernah KB PIL < dari 6 bulan.

    II. OBJEKTIF (Pemeriksaan Fisik)

    1. Status Praesens

    Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Berat Badan : 58 kg

    Tinggi Badan : 160 cm

    No Tahun Tpt.

    Lahir

    Usia

    KHML

    Jenis

    PSLN

    Penolong Penyakit Kes Anak Nifas

    1. 1994 RB aterm spontan Bidan --- Sehat

    2. 2002 RB aterm spontan Bidan --- Meninggal

    3. 2004 Rumah aterm spontan Paraji --- Sehat

    4. Hamilini

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    7/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 7

    Tekanan darah : 110/70 mmHg

    Pulse/ Nadi : 63 x/menit

    Respirasi : 16 x/menit

    Suhu : 36,5 0C

    Kepala : Tidak ada kelainan, tidak ada rambut rontok/alopesia

    Muka : Tidak ada kelainan, tidak ada edema,

    kloasma(-)

    Mata :

    Konjungtiva : tidak anemis

    Sklera : tidak ikterik

    Mulut : gigi geligi baik, tidak ada

    kelainan

    Lidah : tidak kotor

    Leher : - tidak ada pembesaran KGB

    - tidak terlihat peningkatan JVP

    Dada :

    Jantung : Ictus kordis tidak terlihat dan tidak teraba

    bunyi jantung I dan II murni, tidak ada mur-mur,

    tidak ada gallop.

    Paru-paru : Suara nafas vesikuler, tidak ada ronkhi,

    tidak ada whezing.

    Aerola mammae : Melebar dan pigmentasi

    Putting susu (nipple) : Menonjol dan pigmentasi

    Perut :

    Luka parut (bekas operasi) : Tidak ada luka operasi

    Striae gravidarum : tidak ada striae

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    8/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 8

    Genitalia : Tidak ada kelainan.

    Extremitas :

    Atas : Kekuatan otot baik, tidak ada kelainan

    Bawah : kekuatan otot baik, Oedem (-), reflex : (+)

    2. Status Obstetrik

    TFU : Tidak teraba T.B.B.A : ---

    Palpasi : LEOPOLD : TIDAK DILAKUKAN

    His : ---

    Auskultasi :

    BJA : ---

    Pemeriksaan Dalam : - v/v : TAK

    - Portio : Tebal lembek, uterus agak

    membesar

    - : 1 jari (1-2 cm)

    - KET : ---

    - KEP : ---

    Pemeriksaan Panggul : (Tidak dilakukan pemeriksaan)

    Pemeriksaan Penunjang :

    LAB : - Hematologi :

    - Hb : 12,9 gr/dl

    - Jumlah leukosit : 7.600/ mm3

    - Jumlah Trombosit : 381.000/ mm3

    - Gol. Darah ABO : O Rh.(+)

    - BT : 1

    - CT : 3 30

    U S G : Tampak kesan Blighted Ovum

    C T G : ---

    3. ASSESSMENT (Diagnosis) : Ibu G4 P3 A0 hamil 14 15 minggu

    dengan Blighted Ovum.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    9/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 9

    4. PLANNING (Rencana Terapi/ Tindakan)

    - Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga

    - Mengobservasi keadaan umum ibu + tanda-tanda vital + tinggi fundus

    + perdarahan pervaginam

    - Memasang infus RL.

    - Melakukan skin test antibiotik sebelum pemberian antibitik

    - Konsul ke dr., Sp.OG :

    - ACC untuk curretage

    - Pasang laminaria Stip 1, 12 jam sebelum curretage.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    10/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 10

    PEMBAHASAN

    Perdarahan pada trimester pertama merupakan kasus yang sering terjadi

    pada masa kehamilan. Perdarahan dapat terjadi pada trimester pertama,

    perdarahan antepartum dan perdarahan post partum. Perdarahan pada trimester

    pertama adalah pedarahan yang terjadi dapat berupa abortus, kehamilan ektopik

    dan mola hidatidosa.

    Dari status diatas bisa disimpulkan bahwa ibu ini mengalami kehamilan

    anembrionik (Blighted ovum). Pada kasus ini, kami menegakkan diagnosa dengan

    melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.

    Dari anamnesa di dapatkan :

    1. keluar darah dari jalan lahir tapi tidak tiap hari2. perdarahan yang terjadi dimulai pada bulan pertama- kedua kehamilan(5-6 minggu kehamilan)

    3. darah yang keluar berwarna merah tua sampai kehitaman disertaiadanya gumpalan yang menyerupai agar-agar.

    4. darah yang keluar tidak disertai gelembung-gelembung5. ibu tidak ada merasakan nyeri saat darah keluar dari jalan lahir6. ibu positif hamil tetapi terus terjadi perdarahan dan berulang7. ibu juga mengaku sebelum dan sesudah hamil ibu sering demam8. ibu juga mempunyai kebiasaan merokok

    Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

    1. tidak ada nyeri tekan, goyang pada daerah abdomen2. tidak ada bunyi jantung3. tidak teraba ada massa daerah suprasymfisis4. fundus uteri tidak teraba5. dilakukan pemeriksaan ginecologi, didapatkan perdarahan pervaginam,

    inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, dilatasi servik. Pada colok

    vagina : porsio tebal lembek, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak

    nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglas tidak menonjol dan tidak

    nyeri, kanalis servikalis terbuka.

    Dari hasil USG didapatkan terlihat kantong kehamilan tanpa struktur

    mudigah

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    11/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 11

    Dari beberapa tahapan pemeriksaan yang dilakukan, dapat disimpulkan

    bahwa diagnosa pada kasus ini adalah kehamilan anembrionik (Blighted ovum),

    bukan Kehamilan Ektopik maupun Mola Hidatidosa karena dari anamnesa,

    pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang tidak ada yang mendukung ke arah

    kehamilan ektopik maupun mola hidatidosa sehingga dapat dijadikan DiffrensialDiagnosa.

    Kehamilan anembrionik (blighted ovum) adalah kehamilan patologik,

    dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Disamping mudigah, kantong kuning

    telur juga tidak terbentuk.

    Pada kasus kehamilan embrionik (blighted ovum) ini memang sering

    terjadi pada masyarakat. Kehamilan embrionik sangat susah dideteksi tanpa

    menggunakan alat (USG) karena kehamilannya hampir sama dengan kehamilan

    muda pada umumnya. Hanya pada kehamilan ini terjadi tanda-tanda yang

    abnormal yaitu terjadi perdarahan dari jalan lahir, sedikit demi sedikit danterkadang banyak serta berulang pada trimester pertama kehamilan yang tidak di

    jumpai pada kehamilan muda lainnya.3,4,5

    Berdasar prosedur, ginekolog baru dapat menyimpulkan BO setelah usia

    kehamilan di atas 7-8 minggu. Saat itu diameter kantong kehamilan sudah

    mencapai ukuran antara 2,5-3 cm. Sementara jika dilakukan USG saat usia

    kehamilan masih di bawah 8 minggu, dokter belum dapat melihat pertumbuhan

    janin karena kantong kehamilan yang terbentuk masih kecil. Pada layar USG,

    besar kemungkinan hanya terlihat lingkaran kantong janin saja. Lain halnya jika

    USG dilakukan saat usia kehamilan 8 minggu dan hanya terlihat kantong

    kehamilan saja tanpa janin di dalamnya, "Baru bisa dikatakan kehamilan tersebut

    kosong alias blighted ovum." 3,4,5

    Yang menyedihkan, umumnya ibu tak tahu jika mengalami BO. Sebab,

    sejak awal kehamilan berjalan dengan baik dan normal tanpa tanda- tanda

    kelainan. Kelainan biasanya baru diketahui saat kehamilan memasuki pertengahan

    trimester pertama. "Saat diperiksa, dokter tidak dapat mendeteksi denyut jantung

    janin atau tak melihat janin ketika melakukan USG. Sayangnya, tak jarang ibu

    baru tahu dirinya mengalami kehamilan kosong setelah timbul perdarahan.

    Padahal, perdarahan tersebut merupakan tahap awal terjadinya keguguran.

    Penyebab terjadinya blighted ovum adalah 60 % biasanya disebabkan oleh

    kelainan kromosom dan gennya, dan 40 % disebabkan berbagai faktor. Seperti

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    12/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 12

    infeksi TORCH, kelainan imunologi, dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol

    serta kelainan yang berasal dari sel telur dan sperma. "Kendati bisa juga semuanya

    normal, hanya saja waktu proses pembelahan kromosom dan gen terjadi

    translokasi." Padahal, semua ibu hamil pada dasarnya berisiko mengalami abortus

    yang salah satu penyebabnya adalah kehamilan kosong tadi. Berdasar teori risiko

    itulah, kian tua usia istri dan suami serta semakin banyak jumlah anak, kian besar

    pula peluang terjadi BO. Begitu pula ibu yang menggunakan program kehamilan

    dibantu, tingkat abortusnya relatif lebih tinggi dibanding mereka yang hamil

    spontan. 3,4,

    Dari kasus diatas, ada beberapa yang tidak sesuai dengan teori yang di

    dapat, seperti :

    1. Dari faktor usia (pasangan berumur) dan banyaknya anak usia ibu

    masih produktif untuk hamil karena masih 33 tahun dan usia bapak 39

    tahun tetapi sudah mengalami kehamilan embrionik (blighted ovum)

    2. Dari angka keguguran/ abortusibu belum pernah mengalami keguguran

    3. Ibu yang menggunakan program kehamilan ibu mengaku tidak pernah

    menggunakan program kehamilan.

    Dapat disimpulkan, beberapa teori yang ada tidak sesuai dengan kenyataan

    yang terjadi pada kasus ini, dikarenakan oleh beberapa faktor :

    1. Dari sosial ekonomi pasien yang kurang baik,

    2. Dari pendidikanibu tidak memahami kondisi kesehatan dirinya sendiri,

    keluarga dan keadaan lingkungan yang kurang baik.

    3. Dari habituasi ibu mempunyai kebiasaan merokok bisa

    mengganggu sel telur dan sperma.

    4. Dari keadaan kesehatan ibu sebelum dan selama hamil ibu sering demam.

    Hal ini bisa diartikan bahwa ibu terkena infeksi dan bisa saja

    mempengaruhi kondisi kesehatan ibu.

    Kehamilan anembrionik (blighted ovum) setelah timbul perdarahan

    merupakan tahap awal terjadinya keguguran. Dari kasus diatas blighted ovum

    dapat di golongkan kedalam abortus inkompletus. Abortus inkompletus ialah

    pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada

    sisa tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka.

    Perdarahan pada abortus inkompletus dapat banyak sekali. Apabila hal ini terus

    berlanjut, akan menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebelum

    sisa hamil konsepsi dikeluarkan.

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    13/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 13

    Dalam penanganannya, apabila abortus inkomplitus disertai syok karena

    perdarahan, segera harus diberikan infus cairan NaCl fisiologik atau cairan ringer

    aktat yang disusul dengan tranfusi. Setelah syok teratasi, keadaan umum ibu baik

    maka dilakukan kuretase. Paska tindakan disuntikkan metil ergometrin im untuk

    mempertahankan kontraksi otot uterus dan berikan antibiotik berspektrum luas

    selama 3 hari.1,6

    Penatalaksanaan :

    Kehamilan anembrionik (blighted ovum) sebaiknya dilakukan tindakan

    evakuasi atau kuretase. Hal tersebut dilakukan karena kehamilan sudah tak

    mungkin berkembang lagi. Selain itu, untuk menghindari efek samping yang

    merugikan bila terjadi perdarahan.

    Prognosis :

    Dubia ad bonam bila dilakukan penatalaksanaan yang adekuat.

    Planning :

    1. Pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan diri, lingkungan dan hindari

    merokok serta menjaga pola makan.

    2. Imunisasi TORCH

    3. Melakukan pemeriksaan kromosom akan lebih baik daripada harus kecewalagi.

    4. dan sebaiknya sebelum merencanakan hamil kembali, "Sedapat mungkin

    sumber penyebab keguguran tersebut dicari, sekaligus ditangani tuntas terlebih

    dahulu."

    5. Pemeriksaan kehamilan secara rutin

  • 5/21/2018 perdarahan trimester 1.docx

    14/14

    KKS SMFObstetri dan GinekologiRSUD TASIKMALAYA 14

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Prawiroharjo sarwono. 2002. Ilmu kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

    2. Prawiroharjo sarwono. 2002. Ilmu kandungan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

    3. http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.

    php?article_id=5733

    4. Rodin Daulat G.T. Ilustrasi : Pugoeh/nakita

    5. British Medical Journal. April 13, 2002; 324:873-5.

    6. Martaadisoebrata, Jhamhoer, dkk. 2005. Hipertensi dalam kehamilan,

    Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginecologi RS. DR. HASAN

    SADIKIN, bagian 1. Bandung. hal : 43.

    http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/during_pregnancy/article.php?article_id=5733