Makalah bumil trimester 2 &3
-
Upload
selvia-agueda -
Category
Education
-
view
394 -
download
8
Transcript of Makalah bumil trimester 2 &3
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu hamil trimester kedua, yakni masa kehamilan pada minggu ke-14
sampai dengan minggu ke-24 masa kehamilan. Pada trimester kedua ini
kehamilan biasanya sudah tampak jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah
mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada
trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak
sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya
mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah
ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi
pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Walaupun
ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak
mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa saja sangat
menjenuhkan dan menyulitkan bagi ibu.
Ketika ibu hamil sudah memasuki trimester ketiga biasanya mengalami
perubahan fisik dan semua bagian tubuh terasa bengkak dan juga mulai
mengkhawatirkan masa kelahiran sang bayi. Perawat harus mendengarkan ibu
dan membicarakan tentang berbagai macam keluhannya serta membantu
mencarikan cara untuk mengatasinya. Maka dari itu diperlukan asuhan
keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester
kedua dan ketiga dapat menikmati kehamilannya.
B. Rumusan Masalah
Bagaiman asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 2 dan 3?.
C. Tujuan
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 2 dan 3.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian pada Ibu Hamil
1. Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester 2
a. Anamnesa
Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual
muntah dan pusing kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk
pertama kalinya mulai dirasakan.
b. Perubahan Fisik Dan Psikologis
Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem
tubuh baik secara anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil
ke keaadan hamil yang disebut fisiologi maternal. Perubahan yang
terjadi pada ibu hamil meliputi:
Sistem Reproduksi
a) Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi
janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis
dan pusat
- Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
- Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
b) Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik
menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi
antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya
derajat rangsangan seksual.
3
Sistem Integumen
a) Payudara
-Adanya rasa kesemutan
-Adanya nyeri tekan
-Membesar secara bertahap karena peningkatan pertumbuhan
jaringan alveolar dan suplai darah
-Puting susu lebih menonjol dan mengeras
-Areola tumbuh lebih gelap
-Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar
b) Kulit
-Stiae gravidarum
Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut – serabut elastik
dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini
mengakibatkan pruritus atau rasa gatal
-Pigmentasi
Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area yaitu linea
nigra ( garis gelap mengikuti midline abdomen ), cholasma (topeng
kehamilan yang terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah ),
dan areola.
- Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak
Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif.Akibatnya
mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan
keringat, dan berminyak.
Sistem Endokrin
a) Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan
setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon.
Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin (HCG),
Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic
Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin
( HCT ).
4
b) Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang
digunakan lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat kqarena
pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang
dihasilkan tetap sama
c) Kelenjar paratiroid
Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin
besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan kecukupan
kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang dan
otot terganggu.
d) Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk
memenuhi kebutuhan yang meningkat.
e) Kelenjar pituitari
Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus
menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang
sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan
berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan
prolaktin meningkat.
f) Kelenjar adrenal
Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi
ukuran atau fungsi bagian medula tetap.
Sistem Kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % - 50% diatas tingkat
biasanya karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi
aldosteron dari adrenal oleh esterogen.
Sistem Muskuloskeletal
a) Gigi, tulang, persendian
-Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor
-Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas
penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
5
-Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
-Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih tertarik
kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur.
Perkembangan Janin
a. Penampakan Eksternal
-Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia, mata telinga
dan hidung terlihat khas , perbandingan tangan dan kaki sesuai,
tumbuh rambut kulit kepala, terlihat aktifitas motorik.
-Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang dengan
sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
-Minggu 24 ( bulan 6 )
Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna, kulit
kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar
keringat.
b. Pengukuran Mahkota Ke Pantat ( Cm )
- Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5
- Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
- Minggu 24 ( bulan 6 ) 23
c. Sistem Muskuloskeletal
-Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat
kavitas persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
-Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk
dapat dirasakan oleh ibu.
-Minggu 24 ( bulan 6 )
6
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat
dirasakan oleh ibu.
d. Sistem Sirkulasi
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk
aktif dalam limpa.
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun
dalam hepar.
e. Sistem Gastrointestinal
-Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus
terbuka.
-Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali
f. Sistem Pernapasan
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles
terminal dan respiratorius.
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Lubang hidung terbuka kembali
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai
terlihat, terlihat lesitin dalam cairan amnion.
g. Sistem Renalis
-Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
h. Sistem Persarafan
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan
beberapa tonjolan.
7
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda,
medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada
korteks serebri berakhir.
i. Organ – Organ Pengindra
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Organ – organ pengindra mengalami perbedaan secara umum
- Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Hidung dan telinga mengalami osifikasi
j. Sistem Genitalis
- Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Testis dalam posisi siap mengalami desenden ke dalam skrotum,
vagina terbuka
- Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
2. Pengkajian Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester 3
a. Pengkajian
1) Sistem reproduksi
a) uterus bertambah besar,distensimiometrium,dinding menipis
dan adanya kontraksi broxonhis.
b) Cervik: mengeluarkan mucus
c) Vagina: hipermia dan leokoreamaningkat
d) Mamae: membesar dan kolostrum bertambah
2) Sistem cardiovaskuler
HR meningkat 15x,kerja CV meningkat,cardiak output
meningkat 40% volume darah meningkat 30-50%.
3) Sistem pernafasan
8
Diafrgma tertekan ke atas,iga ekspansi,konsumsi oksigen
meningkat.
4) Sistem Urinaria
Frekuensi miksi meningkat,filtrasi glomerulus meningkat dan
konsentrasi albumin meningkat
5) Sistem Muskulus
6) sistem integument
Pigmentasi meningkat,aktifitas kelenjar keringat
meningkat,rambut menipis dan kuku cepat mudah tumbuh
7) Sistem gastro intestinal
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster
reflukkapasitas gaster menurun, intestinal, mortilitas menurun,
absorpsinutrisi dan air meningkat.
8) Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat, kelenjar
thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9) Pengkajian Janin
a) Pembukaan leopod
b) Pergerakan janin
c) Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)
B. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul Pada Ibu Hamil
Trimester 2 Dan 3
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh
hormonal.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan
interpretasi informasi.
3. Resiko tinggi hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas kehamilan / kelahiran anak.
9
4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi,
penggunaan/ penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah
abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.
5. Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan
tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerolus.
6. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan, atau merasa takut.
7. Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume
cairan/ perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler.
8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat
aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan.
9. Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,
pemajanan pada teratogen/ agen infeksi.
10. Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan
krisis situasi/ maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda
koping yang tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak
adekuat
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidaknyama
nan
berhubungan
dengan
perubahan
fisik pengaruh
hormonal
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
klien merasa
nyaman.
Kriteria hasil
yang
diharapkan :
1. kaji secara terus-
menerus
ketidaknyamana
n klien dan
metode untuk
mengatasinya
2. kaji status
pernapasan
klien.
1. data dasar terbaru untuk
merencanakan
perawatan
2. penurunan kapasitas
pernapasan saat uterus
menekan diafragma,
10
1. melakukan
aktivitas
perawatan
diri dengan
tepat untuk
mengurangi
ketidaknya
manan.
2. melaporkan
ketidaknya
manan
dapat
diminimalk
an/
dikontrol
3. mencari
pertolongan
medis
dengan
tepat
3. perhatikan
adanya keluhan
ketegangan pada
punggung dan
perubahan cara
jalan. Anjurkan
penggunaan
sepatu hak
rendah, latihan
pelvicrock,
girdle
maternitas,
penggunaan
kompres panas,
sentuhan
terapeutik atau
stimulasi saraf
elektrikal
transkutan
dengan tepat
4. perhatikan adanya
kram pada kaki.
Anjurkan klien
untuk
meluruskan kaki
dan mengangkat
telapak kaki
bagian dalam
keposisi
dorsofleksi,
mengakibatkan dispnea
3. lordosis dan regangan
otot disebabkan oleh
pengaruh hormon
(relaksin, progesteron)
pada sambungan pelvis
dan perpindahan pusat
gravitasi sesuai dengan
perbesaranuterus.
Intervensi multipel
biasanya membantu
untuk menghilangkan
ketidaknyamanan.
4. menurunkan
ketidaknyamanan
berkenaan dengan
perubahan kadar
kalsium/
ketidakseimbangan
kalsium-fosfor atau
karena tekanan dari
pembesaran uterus pada
saraf yang mensuplai
11
menurunkan
masukan susu,
sering mengganti
posisi, dan
menghindari
berdiri/ duduk
lama
5. kaji adanya/
frekuensi
kontraksi braxton
Hick. Berikan
informasi
mengenai
fisiologi aktifitas
uterus.
6. perhatikan keluhan
aktifitas BAK
dan tekanan pada
kandung kemih
7. kaji adanya
konstipasi dan
hemoroid
8. kaji adanya pirosis
(nyeri ulu hati).
Tinjau
pembatasan diet
ekstremitas bawah
5. kontraksi ini dapat
menciptakan
ketidaknyamanan pada
multigrafida pada
trimester kedua.
Primigrafida biasanya
tidak mengalami
ketidaknyamanan ini
sampai trimester akhir
6. pembesaran uterus
trimester ketiga
menurunkan kapasitas
kandung kemih,
mengakibatkan sering
berkemih
7. peningkatan pemindahan
posisi uterus
memperberat masalah
eliminasi
8. masalah sering terjadi
pada trimester kedua dan
dapat berlanjut,
khususnya bila diet tidak
dimodifikasi.
12
9. perhatikan adanya
leukorea dan
pruritus.
Anjurkan klien
untuk sering
mandi,
menggunakan
celana dalam
katun, pakaian
longgar dan
menghindari
duduk untuk
waktu yang lama
10. berikan suplemen
kalsium dengan
tepat. Anjurkan
penggunaan gel
aluminium
hidroksida sesuai
kebutuhan
9. saat kadar estrogen tinggi,
sekresi kelenjar servikal
menghasilkan media
asam yang mendorong
proliferasi organisme.
10. penambahan produk
susu bila intoleransi
dapat menjadi masalah.
Jeli dapat menurunkan
kadar fosfor dan
memperbaiki ketidak
seimbangan kalsium-
fosfor
2. Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurang
pengalaman,
kesalahan
interpretasi
informasi
Setelah
mendapatkan
asuhan
keperawatan,
klien mampu
menambah
pengetahuannya
tentang
perubahan fisik/
psikologis,
1. berikan informasi
tentang
perubahan fisik/
fisiologis normal
berkenaan
dengan trimester
ketiga
2. berikan informasi
tertulis/ verbal
tentang tanda-
1. pemahaman kenormalan
perubahan ini dapat
menurunkan kecemasan
dan membantu
meningkatkan
penyesuaian aktifitas
perawatan diri
2. membantu klien untuk
mengenali awitan
persalinan, untuk
13
persalinan atau
kelahiran.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.mendiskusika
n
perubahan
fisik/
psikologis
berkenaan
dengan
persalinan/
kelahiran
2.mengidentifi
kasi
sumber-
sumber
yang tepat
untuk
mendapatk
an
informasi
tentang
perawatan
bayi
3.mengungkap
kan
kesiapan
untuk
persalinan/
tanda awitan
persalinan
3. berikan informasi
verbal/ tertulis
tentang perawtan
bayi dan
pemberian
makan
4. anjurkan
keikutsertaan
dalam kelas
kelahiran anak
dan melakukan
orientasi rumah
sakit atau rumah
bersalin
menjamin tiba dirumah
sakit tepat waktu, dan
menangani persalinan/
kelahiran
3. membantu menyiapkan
pengambilan peran baru,
memrlukan barang-
barang tertentu untuk
perabot, pakaian, dan
suplai.
4. menurunkan ansietas
berkenaan dengan
ketidak tahuan;
meningkatkan
mekanisme koping
untuk persalinan/
kelahiran.
14
kelahiran
dan bayi
3. Resiko tinggi
hargadiri
rendah
berhubungan
dengan
kemampuan
untuk
menyelesaika
n tugas
kehamilan /
kelahiran
anak
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
diharapkan
klien dapat
meningkatkan
harga dirinya.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.mendiskusika
n reaksi-
reaksi
terhadap
perubahan
citra tubuh
dan
impian-
impian
2.mencari
model
peran
positif
dalam
persiapan
untuk
menjadi
orangtua
1. perhatikan isyarat
verbal dan
nonverbal klien/
pasangan saat
diskusi tentang
masalah-masalah
perubahan tubuh
dan harapan
peran.
2. diskusikan sifat
atau frekuensi
mimpi-mimpi
3. evaluasi adaptasi
fisiologis klien/
pasangan
terhadap
kehamilan
4. berikan informasi
kepada pasangan
mengenai
kenormalan
introspeksi,
perubahan alam
perasaan, dan
rasa takut.
1. Krisis trimester akhir ini
dapat mengakibatkan
klien merasa cemas,
ambivalen, dan depresi
akan tubuhnya dan efek-
efek kehamilan pada
kemampuan/
aktifitasnya.
2. mimpi dan fantasi
berhubungan dengan
pengalaman melahirkan,
kemungkinan
abnormalitas bayi baru
lahir, perubahan peran
yang berat
3. tugas normal pada
trimester ketiga berfokus
pada persiapan menjadi
ibu/ ayah.
4. memikirkan diri terus-
menerus dapat
membingungkan, tetapi
hal ini memungkinkan
klien untuk menilai,
beradaptasi, dan
meningkatkan kekuatan
dari dalam diri yang
15
3.mengungkap
kan
perasaan
percaya diri
mengenal
peran baru.
5. berikan/ tinjau
ulang informasi
tentang
perubahan fisik
normal pada
trimester ketiga.
diperlukan untuk
melahirkan anak,
menjadi orang tua, dan
perubahan peran.
Mimpi/ rasa takut
terhadap persalinan
adalah normal.
5. pendidikan/ komunikasi
tentang bagaimana
perubahan tubuh normal
dapat mempengaruhi
secara positif sikap dan
persepsi yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap
kehamilan pada kedua
anggota pasangan.
4. Resiko tinggi
cedera
berhubungan
dengan
hipertensi,
infeksi,
penggunaan/
penyalahguna
an zat,
perubahan
sistem imun,
profil darah
abnormal,
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
pasien
diharapkan
tidak
mengalami
cedera.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.mengungkapka
1. periksa/ evaluasi
faktor-faktor
risiko yang ada
sebelumnya/
baru, nadi, dan
bunyi jantung.
Periksa tanda-
tanda hipertensi
akibat kehamilan
2. dapatkan kultur
vagina. Kaji
terhadap infeksi
dan penyakit
1. situasi potensial risiko
tinggi sering menjadi
masalah dan
memerlukan intervensi
segera, bila kebutuhan
sirkulasi dan metabolik
paling besar.
2. infeksi vagina yang tidak
dapat diobati,
menciptakan
ketidaknyamanan berat
16
hipoksia
jaringan,
ketuban pecah
dini.
pemahaman
tentang
faktor-faktor
risiko
individu
yang
potensial
2. bebas dari
komplikasi
hubungan
seksual
3. dapatkan Hb dan
Ht pada gestasi
minggu ke 28.
pastikan klien
mentaati asupan
zat besi dan
vitamin pranatal
setiap hari.
4. berikan informasi
tentang tanda-
tanda awitan
persalinan ;
tinjau ulang
riwayat KPD/
persalinan
paterm
5. tentukan
penggunaan
alkohol/ obat-
obatan lain
6. kaji terhadap
perdarahan
vagina dan
tanda-tanda
koagulasi intra
vaskulardisemina
ta.
pada klien, dan risiko
terhadap janin.
3. mendeteksi anemia
dengan hipoksemia/
anoksia potensial pada
klien dan janin
4. riwayat positif
meningkatkan
kemungkinan masalah
serupa pada kehamilan
berikutnya
5. penggunaan/
penyalahgunaan zat
membuat klien berisiko
terhadap persalinan
prematur dan janin sulit
dilahirkan
6. adanya kedaruratan
obstetrik, dengan reduksi
pada volume cairan dan
penurunan kapasitas
vaskular diseminata
17
5. Eliminasi urin
berhubungan
dengan
pembesaran
uterus,
peningkatan
tekanan
abdomen,
fluktuasi
aliran darah
ginjal dan laju
filtrasi
glomerolus
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
klien mengerti
tentang
perubahan pola
eliminasi urin.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1. mengungkap
kan
pemahaman
tentang
kondisi
2. mengidentifi
kasi cara-
cara untuk
mencegah
stasis
urinarius dan
atau edema
jaringan
1. berikan informasi
tentang perubahan
perkemihan
sehubungan
dengan trimester
ketiga
2. anjukan klien
untuk melakukan
posisi miring saat
tidur. Perhatikan
keluhan-keluhan
nokturia.
3. anjurkan klien
untuk menghindari
posisi tegak dalam
waktu yang lama
4. berikan informasi
mengenai perlunya
masukan cairan 6-
8 gelas/ hari,
penurunan
masukan 2-3 jam
sebelum
beristirahat, dan
penggunaan
garam, makanan,
dan produk
mengandung
natrium dalam
jumlah sedang
5. berikan informasi
1. membantu klien
memahami alasan
fisiologis dari frekuensi
berkemih dan nokturia.
Pembesaran uterus
trimester ketiga
2. meningkatkan perfusi
ginjal
3. posisi ini memungkinkan
terjadinya sindrom vena
kava dan menurunkan
aliran vena
4. mempertahankan tingkat
cairan dan perfusi ginjal
adekuat, yang mengurangi
natrium diet untuk
mempertahankan status
isotonik
5. kehilangan/ pembatasan
18
mengenai bahaya
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari diet
6. tes urin midstream
untuk memeriksa
albumin
natrium dapat sangat
menekan regulator renin-
angiotensin-aldosteron
dari kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi/
hipovolemia berat
6. dapat mengidentifikasi
spasme glomerulus atau
penurunan perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan
6. Perubahan
pola seksual
berhubungan
dengan
perubahan
hasrat seksual,
ketidaknyama
nan, atau
merasa takut
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
diharapkan
pasien dapat
memahami
perubahan pola
seksualitas.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1. mendiskusik
an masalah
yang
berhubungan
dengan isu-
isu seksual
pada
1. mulai pengkajian
seksual, cari
perubahan pada
trimester pertama
dan kedua
2. kaji persepsi
pasangan terhadap
hubungan seksual
1. penurunan minat pada
aktivitas/ koitus seksual
sering terjadi pada
trimester ketiga, karena
perubahan/
ketidaknyamanan
fisiologis
2. kemampuan pasangan
untuk
mengidentifikasikan/
mengungkapkan/
menerima perubahan
seksual pada trimester
pertama dapat
mempengaruhi
hubungan dan
kemampuan mereka
untuk mendukung satu
sama lain secara
19
trimester
ketiga
2. mengekspres
ikan
kepuasan
bersama
dengan
dengan
hubungan
seksual
3. anjurkan pasangan
untuk berdiskusi,
tentang perasaan
dan masalah yang
berhubungan
dengan dengan
perubahan pola
seksual. Berikan
informasi tentang
kenormalan
perubahan.
4. berikan informasi
tentang metoda-
metoda alternatif
untuk mencapai
kepuasan seksual
dalam pemenuhan
kebutuhan
keintiman/
kedekatan
5. anjurkan pilihan
posisi untuk koitus
selain dari posisi
pria diatas
6. diskusikan
pentingnya tidak
meniup udara ke
dalam vagina
7. anjurkan klien/
emosional
3. komunakasi antar
pasangan adalah penting
untuk pemecahan
masalah yang
konstruksif.
4. kebutuhan seksual dapat
dipenuhi melalui
masturbasi, kemesraan,
membelai, dan
sebagainya bila secara
bersamaan diinginkan
atau dapat diterima.
5. pembesaran abdomen
klien memerlukan
perubahan posisi untuk
kenyamanan dan
keamanan
6. kematian ibu karena
embolisme udara telah
dijumpai
7. kesalahan pengertian dan
20
pasangan untuk
mengungkapkan
rasa takut yang
dapat menurunkan
hasrat untuk koitus
8. instruksikan klien
untuk
mendiskusikan
keamanan koitus
dalam minggu ke
6-ke 8 akhir
dengnan
pemberiperawatan
nya.
rasa takut bahwa koitus
dapat mengakibatkan
cedera janin, infeksi, dan
timbulnya persalinan
dapat juga
mempengaruhi hasrat
seksual.
8. instruksi khusus mungkin
ditemukan bila terdapat
riwayat komplikasi atau
bila komplikasi
diantisipasi.
7. Resiko tinggi
Curah jantung
berhubungan
dengan
peningkatan
volume
cairan/
perubahan
aliran balik
vena,
perubahan
permeabilitas
kapiler.
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
diharapkan
klien mampu
mengontrol
volume cairan.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.tekanan darah
normal,
bebas edema
patologis
1. tinjau ulang
perubahan
fisiologis
normal.
Identifikasi
tanda/gejala yang
memerlukan
evaluasi medis
atau intervensi
2. pantau frekuensi
nadi jantung
3. catat tanda-tanda
hipertensi akibat
1. retensi kelebihan cairan
dan permulaan respons
stres renin-angiotensin
II-aldosteron dapat
menyebabkan cairan
meninggalkan
kardiovaskuler,
mengakibatkan dehidrasi
yang secara negatif
mempengaruhi curah
jantung
2. saat frekuensi jantung
istirahat meningkat
secara normal sebanyak
15 pdm untuk
21
2.mengidentifika
si adanya
tanda-tanda
abnormal
yang
memerlukan
evaluasi
alnjut.
kehamilan:
edema umum,
albuminuria 2+,
dan hipertensi
dengan
peningkatan
sistolik lebih
besar dari 30 mm
Hg atau sistolik
lebih besar dari
30 mm Hg atau
diastolik > dari
15 mm Hg
4. anjurkan
perubahan posisi
yang sering
memudahkan sirkulasi
tambahan volume cairan
3. membedakan antara
edema fisiologis normal
dan potensial
4. posisi supine/rekumben
dan posisi tegak lama
sangat menurunkan
aliran balik vena dan
curah jantung pada
trimester tiga, secara
negatif mempengaruhi
aliran pada uterus dan
ginjal. Posisi sim/
semifowler miring
mengoptimalkan perfusi
plasenta/ ginjal
menurunkan edema,
22
8. Gangguan
pola tidur
berhubungan
dengan
perubahan
pada tingkat
aktifitas, stres,
psikologi,
ketidakmamp
uan untuk
mempertahan
kan
kenyamanan.
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
diharapkan
pasien tidak
mengalami
gangguan pola
tidur.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.melaporkan
perbaikan
tidur/istirahat
2.melaporkan
peningkata
rasa sejahtera
dan perasaan
segar
1. tinjau ulang
kebutuhan
perubahan tidur
normal
berkenaan
dengan
kehamilan.
Tentukan pola
tidur saat ini
2. evaluasi tingkat
kelelahan
3. kaji terhadap
kejadian
insomnia dan
respons klien
terhadap
penurunan tidur.
Anjurkan alat
bantu untuk
tidur, seperti
teknik relaksasi,
membaca, mandi
air hangat,dan
penurunan
aktifitas sebelum
1. membantu
mengidentifikasi
kebutuhan untuk
menetapkan pola tidur
yang berbeda
2. peningkatan retensi
cairan, penambahan
berat badan, dan
pertumbuhan janin,
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara.
3. ansietas yang berlebihan,
kegembiraan,
ketidaknyamanan fisik,
nokturia, dan aktifitas
janin dapat mempersulit
tidur
23
istirahat
4. perhatikan
keuslitan
bernafas karena
posisi. Anjurkan
tidur pada posisi
semi fowler
5. dapatkan sel darah
merah (SDM) dan
kadar Hb
6. rujuk klien untuk
konseling bila
kekurangan
tidur/kelelahan
mempengaruhi
aktifitas
kehidupan
sehari-hari
4. pada posisi rekumben,
pembesaran uterusserta
organ abdomen
menekan diafragma,
sehingga membatasi
ekspansi paru.
Penggunaan posisi
semifowler
memugnkinkan
diafragma menurun,
membantu
mengembangkanekspans
i paru optimal
5. anemia dan penurunan
kadar Hb/SDM,
mengakibatkan
penurunan oksigenasi
jaringan serta
mempengaruhi perasaan
letih berlebihan
6. mungkin perlu bagi klien
menghadapi perubahan
siklus tidur-terjaga,
mengidentifikasi
prioritas yang tepat dan
memodifikasi komitmen
9. Risiko tinggi
cedera janin
Setelah
diberikan
1. lanjutkan
pengkajian
1. perubahan pada nutrisi
ibu dapat menurunkan
24
berhubungan
dengan
masalah
kesehatan ibu,
pemajanan
pada
teratogen/
agen infeksi.
asuhan
keperawatan,
diharapkan
dapat menjaga
kesehatan ibu
dan janin dan
dapat
menghindari
resiko cedera.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.mengidentifi
kasi faktor-
faktor
risiko
individu
2.mengubah
gaya hidup/
perilaku
yang
menurunka
n resiko
berkelanjutan
tentang nutrisi ibu
2. hindari
penggunaan
tembakau
3. berikan informasi
tentang resiko
terapi obat
cadangan zat besi pada
janin, membatasi
cadangan lemak,
memperlambat
perkembangan
neurologis pada
neonatus/ anak, dan
menurunkan cadangan
protein untuk
pertumbuhan otak,
sehingga menurunkan
lingkar kepala pada
keturunan
2. dapat menghambat
penebalan berat badan
ibu, menurunkan
pertumbuhan intra
uterus/ plasenta, dan
mengakibatkan skor
agar rendah saat
kelahiran
3. pada trimester ketiga,
sulfonamid
meningkatkan risiko
hiperbilirubinemia
dengan mempengaruhi
ikatan albumin-bilirubin.
Tetrasiklin
menyebabkan
pewarnaan pada
pelapisan desisua gigi
25
4. pantau profil
biofisik janin
dan menghambat
pertumbuhan tulang
pada bayi prematur.
Streptomisin
mengakibatkan
kerusakan pada saraf
pendengaran serta
kemungkinan
kehilangan kehilangan
pendengaran
4. tentukan kesejahteraan
uteroplasenta/ janin dan
klien berisiko terkena
sepsis
10. Resiko tinggi
koping
individu/
keluarga tidak
efektif
berhubungan
dengan krisis
situasi/
maturasi,
kerentanan
pribadi,
persepsi tidak
realistis,
metoda
koping yang
tidak adekuat,
sistem
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan,
diharapkan
klien
mendapatkan
koping
individu yang
efektif.
Kriteria hasil
yang
diharapkan:
1.mendiskusika
n reaksi
emosional
pada
1. kaji persiapan
persalinan,
kelahiran, dan
kedatangan bayi
baru lahir
2. tentukan persepsi
klien/ pasangan
terhadap janin
sebagai kesatuan
1. keterlibatan pada kelas
kelahiran bayi dan
keahlian tentang
peralatan dan bahan
dalam perawatan dapat
menunjukkan kesiapan
secara psikologis.
Kurangnya persiapan
dapat didasarkan pada
keyakinan budaya, atau
dapat menandkan
masalah keuangan atau
psikologis
2. persepsi ini menandakan
pelengkapan tugas-tugas
psikologis dari
kehamilan
26
pendukung
yang tidak
ada/ tidak
adekuat.
trimester
tiga
2. menyiapkan
kelahiran
bayi, sesuai
dengan
keyakinan
budaya
melalui
pendidikan/
keahlian
3.mengidentifi
kasi model
peran yang
tepat
4.menggambar
kan
karakteristi
k
kepribadian
tentang
janin
yang terpisah
3. tentukan
bagaimana
manusia
mengetahui
kehamilan saat
persalinan dan
kelahiran
mendekat
4. perhatikan
kehilangan dari
kehamilan
sebelumnya,
faktor-faktor
genetik, atau
riwayat lahir
mati, dan
diskusikan
makna kejadian
tersebut kepada
pasien/klien
5. evaluasi sistem
pendukung yang
tersedia pada
klien/ pasangan.
3. seorang dengan tingkat
ketergantungan yang
tinggi dapat mengalami
kesulitan memenuhi
peningkatan kebutuhan
ketergantunagnm klien
sehingga dapat
menciptakan konflik.
Selain itu, koping
negatif dimanifestasikan
sebagai akibat
kurangnya persiapan
persalinan dan atau pada
bayi baru lahir.
4. pasangan risiko tinggi
mungkin lebih memilih
untuk tidak membuat
persiapan dengan baik
sebagai cara
perlindungan bagi
mereka sendiri dari
kemungkinan kehilangn/
cedera apabila janin
tidak hidup
5. ketersediaan keluarga dan
teman dapat membantu
klien/ pasangan untuk
mengatasi tugas-tugas
27
yang datang karena
persalinan dan kelahiran.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua
biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya.
Sedangkan pada saat trimester 3 sang ibu sudah mulai khawatir menunggu
kelahiran sang jabang bayi. Walaupun demikian diperlukan asuhan
keperawatan secara tepat oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang
memeriksakan kehamilannya untuk mengantisipasi dan mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan.
B. Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat
pada ibu hamil trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal
dengan tanda-tanda bahaya yang dapat menganggu ibu hamil.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2013/02/makalah-askep- ibu-hamil-
trimester-kedua.html diakses hari Senin, 22 September 2014 pukul 20.00 WIB
http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2013/02/makalah-askep- ibu-hamil-trimester-ketiga.html diakses hari Senin, 22 September 2014 pukul 20.00 WIB
http://sobry125.blogspot.com/2013/03/askep-trimester-ii.html diakses hari Senin, 22 September 2014 pukul 20.00 WIB
http://upieaboe.blogspot.com/2013/12/makalah-askep-ibu-hamil-normal.html diakses hari Senin, 22 September 2014 pukul 20.00 WIB